BAB I
MENGENAL PASAR MODAL INDONESIA
A. Pengertian Investasi dan Penggolongannya
Investasi merupakan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang
dimiliki dan biasanya berjagka waktu lama dengan harapan mendapatkan
keuntungan di masa mendatang. Keputusan penanaman modal ini dapat dilakukan
oleh perorangan atau suatu entitas yang berkelebihan dana.
Investasi dalam arti luas meliputi :
1. Investasi dalam bentuk aktiva riil (real asssets). Investasi dalam
bentuk aktiva riil berupa aktiva berujud seperti emas, perak, intan,
barang-barang seni dan real estate.
2. Investasi dalam bentuk surat-surat berharga atau (marketable securities
atau financial assets). Investasi ini berupa surat-surat berharga yang
pada dasarnya merupakan klaim terhadap aktiva riil yang dikuasai oleh
suatu entitas.
Pada bahasan ini akan difokuskan pada aktiva finansiil.
Pemilikan aktiva finansiil dalam rangka investasi pada suatu
institusi dapat dilakukan dengan 2 cara yakni:
1. Investasi langsung(Direct investing) yaitu suatu pemilikan surat-surat
berharga secara langsung pada suatu institusi atau perusahaan secara
resmi telah go public, dengan harapan akan mendapatkan keuntungan berupa
penghasilan deviden dan capital gains.
2. Investasi tidak langsung(Indirect investing) yaitu investasi yang
terjadi dimana surat-surat berharga yang dimiliki diperdagangkan kembali
oleh perusahaan investasi (investment company), yang berfungsi sebagai
perantara. Pemilikan aktiva tidak langsung dilakukan melalui lembaga-
lembaga keuangan terdaftar yang bertindak sebagai
perantara(intermediary). Sebagai investor tidak langsung, pedagang
perantara (pialang) memperoleh dividen dan capital gain, sebagaimana
layaknya investasi langsung. Selain itu, pialang akan mendapat penerimaan
bunga berupa capital gain atau hasil perdagangan portofolio yang
dilakukan oleh perusahaan perantara tersebut.
B. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal secara umum didefinisikan sebagai suatu sistem keuangan
yang terintegrasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersiil dan semua
lembaga perantara di bidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat
berharga yang beredar. Selanjutnya pasar modal dalam arti sempit
didefinisikan sebagai suatu pasar(tempat, berupa gedung) yang disiapkan
guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan jenis surat
berharga lainnya melalui jasa perantara pedagang efek. Dalam arti luas
pasar modal dipahami sebagai sistem keuangan suatu negara.
Pasar modal yang dimaksud dalam uraian materi perkuliahan ini adalah
tempat pertemuan antara penawaran dengan permintaan surat berharga. Pada
pasar modal, perorangan dan atau entitas yang surplus dana berinvestasi
dalam surat berharga yang ditawarkan oleh emiten. Sebaliknya, perorangan
dan atau entitas yang membutuhkan dana menawarkan surat berharga dengan
cara listing terlebih dahulu pada badan otoritas di pasar modal sebagai
emiten. Dalam wawasan yang lebih luas, transaksi jual-beli surat berharga
tidak dibatasi lokasi dan tembok gedung pasar modal, karena transaksi dapat
terjadi kapanpun dan dimanapun.
Penentuan lokasi pasar modal ini dimaksudkan untuk menciptakan iklim
usaha yang sehat dan dapat dipercaya, sehingga transaksi diatur dalam
kerangka sistem yang terpadu yang secara legal dijamin oleh undang-undang
negara. Tanpa jaminan kepastian hukum dari negara, maka transaksi investasi
tidak akan terlaksana dan tidak akan menghasilkan iklim yang kondusif.
Jaminan yang diberikan negara akan mendorong pasar modal menjadi lebih
efisien.
Transaksi investasi atau jual beli surat berharga di pasar modal
dapat berupa :
1. Utang Berjangka (Jangka Pendek/Jangka Panjang) merupakan salah satu
bentuk pendanaan dalam suatu entitas yang dilakukan dengan menerbitkan
surat berharga dan dijual kepada para pemilik dana / investor. Penerbitan
surat berharga tersebut dilakukan dengan cara mengeluarkan janji secara
tertulis (notes) kepada para peminjam dana dengan disertai kewajiban
membayar sejumlah balas jasa berupa bunga. Janji tertulis ini dijamin
hukum dagang dan hukum perdata yang berlaku sah pada suatu negara.
Demikian pula, mekanisme pasar modal menjamin para investor, bahwa emiten
merupakan entitas yang dapat dipercaya dalam melunasi kewajiban tersebut.
Dalam rangka pendanaan utang jangka panjang dikenal 2 jenis surat
berharga yaitu:
a. surat obligasi merupakan surat pengakuan utang oleh suatu entitas
(biasanya berbentuk badan usaha perseroan terbatas) dengan disertai
janji memberikan imbalan bunga dengan rate tertentu.
b. Sekuritas kredit seperti right, waran, opsi dan future. Sekuritas
kredit berjangka menengah yaitu antara 1 sampai 3 tahun.
2. Penyertaan
Penyertaan merupakan salah satu bentuk penanaman modal pada suatu entitas
(badan usaha) yang dilakukan dengan menyetorkan sejumlah dana tertentu
dengan tujuan untuk menguasai sebagian hak pemilikan atas perusahaan
tersebut. Badan usaha yang membutuhkan pendanaan, menerbitkan surat
berharga dan dijual kepada investor yang mengakibatkan para investor
tersebut dapat memiliki sebagian perusahaan sebesar jumlah surat berharga
yang dikuasainya ( Saham/Share). Sebagai investor, berhak memperoleh
pembagian keuntungan secara periodik dari perusahaan sebagaimana layaknya
pendiri/pemilik awal. Keuntungan ini disebut sebagai dividen. Konsekwensi
dari kepemilikan terhadap sejumlah saham, diikuti pula dengan sejumlah
kewajiban yang akan dibicarakan lebih lanjut pada pokok bahasan
tersendiri.
Proses transaksi surat-surat berharga dilakukan oleh lembaga yang
memberikan fasilitas jual beli saham ataupun obligasi yang disebut bursa.
Semua pihak yang ikut terlibat dalam transaksi di bursa efek diatur dengan
undang-undang. Pengaturan ini menyebabkan para emiten tidak boleh
menawarkan sahamnya sendiri di lantai bursa tanpa memenuhi persyaratan yang
ditetapkan oleh pemegang otoritas pasar modal. Hal ini berarti apabila
sebuah perusahaan bermaksud mengedarkan dan menjual surat berharga di
bursa, maka perusahaan harus dapat memenuhi persyaratan tersebut.
C. Peranan Pasar Modal
Pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara, yang pada
dasarnya peranan tersebut mempunyai kesamaan antara satu negara dengan
negara yang lain. Peranan pasar modal dapat dikaji dari aspek mikro (sisi
kepentingan pelaku pasar modal) dan aspek makro ekonomi .
Ditinjau dari aspek mikro maka pasar modal berperan dalam 5 aspek
berikut ini :
1. Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual
untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang diperjual-belikan.
Pasar modal memudahkan pelaksanaan transaksi tanpa melalui tatap muka
(pembeli dan penjual bertemu secara tidak langsung). Kemudahan tersebut
dapat dilakukan dengan lebih sempurna setelah adanya sistem perdagangan
efek melalui fasilitas perdagangan berkomputer.
2. Pasar modal memberikan kesempatan kepada para investor untuk memperoleh
hasil/return yang diharapkan. Hal ini mendorong emiten untuk memenuhi
keinginan untuk memperoleh hasil yang diharapkan. Pasar modal menciptakan
peluang bagi emiten untuk memuaskan keinginan para investor melalui
kebijakan dividen dan stabilitas harga sekuritas yang relatif normal.
Pemuasan yang diberikan kepada pemegang saham tercermin dalam harga
sekuritas. Tingkat kepuasan hasil yang diharapkan akan menentukan
bagaimana investor menanamkan dananya dalam surat berharga/sekuritas.
Tingkat harga sekuritas di pasar mencerminkan kondisi perusahaan.
3. Pasar modal memberikan kesempatan kepada investor untuk menjual kembali
saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya. Melalui pasar modal,
investor dapat melikuidasi surat berharga yang dimiliki setiap saat. Jika
tidak ada pasar modal, maka investor terpaksa harus menunggu pencairan
surat berharga yang dimilikinya hingga saat perusahaan dilikuidasi.
Kondisi ini menyulitkan investor untuk mendapatkan kembali uangnya,
bahkan tertunda-tunda dan berakibat menerima resiko rugi, yang pada
dasarnya tidak satupun investor bersedia menanggungnya. Operasi pasar
modal menghindarkan ketidakpastian di masa yang akan datang.
4. Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dalam perkembangan perekonomian. Masyarakat umum
berkesempatan mempertimbangkan alternatif penggunaan uangnya. Selain
menabung, masyarakat berinvestasi melalui pasar modal dengan membeli
saham perusahaan publik.
5. Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.
Pasar modal dapat menyediakan informasi bagi para investor secara
lengkap. Hadirnya pasar modal menciptakan efisiensi biaya memperoleh
informasi karena ditanggung oleh semua pelaku pasar bursa.
Biaya informasi terkategori menjadi 2 :
a. Biaya pencarian (search cost) informasi tentang emiten termasuk biaya
iklan untuk mengumumkan jual/beli saham dan waktu untuk mencari calon
investor.
b. Biaya informasi (information cost) mencakupi biaya mencari informasi
tentang kelebihan dan kelemahan surat berharga suatu perusahaan
Public, sebagai misal informasi tentang dividen saham.
Peranan pasar modal dalam perekonomian negara berupa :
1. Fungsi tabungan/savings function.
2. Fungsi Kekayaan/wealth function yaitu suatu cara menyimpan kekayaan
dalam jangka panjang dan jangka pendek sampai dengan kekayaan tersebut
dapat dipergunakan kembali. Penyimpanan uang di pasar modal jauh lebih
baik karena tidak mengalami depresiasi seperti penyimpanan dalam bentuk
aktiva seperti mobil, rumah, kapal, pesawat dan sebagainya.
3. Fungsi Likuiditas/ Liquidity function yaitu kekayaan yang disimpan dalam
surat-surat berharga dapat dilikuidasi melalui pasar modal dengan risiko
yang lebih kecil dibandingkan dengan aktiva lain.Proses likuidasi surat
berharga dapat lebih murah dan lebih cepat. Pasar modal disebut juga
ready market.
4. Fungsi Pinjaman/ credit union yaitu pasar modal merupakan fungsi
pinjaman untuk konsumsi atau investasi. Investasi merupakan pinjaman
kepada masyarakat. Pasar modal bagi suatu perekonomian negara merupakan
sumber pembiayaan pembangunan dari pinjaman yang dihimpun dari
masyarakat.
D. Macam-Macam Pasar Keuangan
Pasar keuangan merupakan titik temu antara penawaran dan permintaan
aktiva keuangan (financial asset). Hal tersebut bukan berarti bahwa untuk
memperdagangkan aktiva keuangan membutuhkan atau harus tersedia pasar
keuangan. Misalkan seorang ingin menukarkan mata uang $ Amerika dengan mata
uang Rupiah, maka orang ini tidak harus pergi menukarkan uangnya ke pasar
modal. Melainkan cukup menukarkan kepada seseorang yang memiliki mata uang
rupiah dan bersedia serta berkeinginan untuk terjadinya penukaran uang
tersebut.
Pasar keuangan ini agar dapat berjalan lancar, maka pasar keuangan
merupakan pasar terorganisasi. Pasar keuangan dapat diklasifikasi menurut
dua cara :
1. Berdasarkan tipe kewajiban, seperti pasar utang (debt market), dan pasar
surat berharga (equity market).
2. Berdasarkan klasifikasi periode waktu jatuh tempo. Sebagai contoh pasar
terhadap utang jangka pendek (short term debts) yang disebut pasar uang
(money market) dan pasar dana untuk jangka panjang (longer maturity
financial assets) yang disebut pasar modal.
Selanjutnya pasar uang dan pasar modal dijelaskan sebagai berikut :
1. Pasar Uang (money market)
Pasar uang adalah titik pertemuan antara permintaan dana jangka
pendek dengan penawaran dana jangka pendek. Pengertian jangka pendek
secara konvensinal ditafsirkan dalam kurun waktu satu tahun atau kurang
dari satu tahun. Perwujudan dari pasar semacam ini berupa instusi dimana
individu atau organisasi yang mempunyai kelebihan dana jangka pendek
bertemu dengan individu yang memerlukan dana (debitur) jangka pendek.
Oleh karena itu pasar uang memungkinkan kedua belah pihak tersebut
bertemu, yang pada dewasa ini merupakan suatu sistem yang operasinya
relatif lebih canggih. Perusahaan atau organisasi yang membutuhkan dana
bisa menerima dana untuk operasi jangka pendek. Ditinjau dari segi lain,
masyarakat yang mempunyai dana untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Sebagai contoh, masyarakat yang tidak memiliki dana dapat meminjam dana
jangka pendek dalam pasar uang biasanya adalah bank komersial dan instusi
non keuangan yang mempunyai kelebihan dana, untuk saham dari pasar modal.
2. Pasar Modal (Capital Market)
Pasar modal dirancang untuk investasi jangka panjang. Pengguna pasar
modal ini adalah individu-individu, pemerintahan, maupun organisasi laba
dan non laba. Nilai nominal investasi pasar modal bisa sama dengan pasar
uang atau bisa lebih rendah atau lebih rendah atau lebih tinggi. Yang
membedakan antara kedua pasar tersebut bukanlah nilai nominal
investasinya, tetapi jangka waktu penanaman investasi. Misalnya, jangka
waktu pemegang saham tidak terbatas, tetapi deposito biasanya mempunyai
jangka waktu terbatas yaitu kurang dari satu tahun. Penawaran dan
permintaan di pasar modal sangat bervariasi dibandingkan pada pasar uang.
Dari sisi lain, penawaran pada saat ini bisa menjadi permintaan besok.
Akan tetapi, pemain yang memegang peranan penting adalah perusahaan-
perusahaan dengan berbagai ukuran yang menggunakan dana jangka panjang.
Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk perusahaan manufaktur, perbankan,
asuransi, dan lain-lain.
KESAMAAN DAN PERBEDAAN PASAR UANG DAN PASAR MODAL
" "Pasar Uang "Pasar Modal "
"Jangka waktu "Jangka pendek biasanya"Jangka panjang "
" "di bawah satu tahun "biasanya di atas satu"
" " "tahun "
"Tingkat bunga "Tingkat bunga relatif "Tingkat bunga relatif"
" "tinggi "rendah "
"Pihak yang terlibat "Individu,bank-bank "Investor baik secara "
" "komersial dan "individu maupun "
" "institusi keuangan "organisasi, penjamin "
" " "emisi, pemerintahan "
" " "dan perusahaan "
" " "(emiten) "
"Pengawasan "Pasar uang diawasi "Pasar modal diawasi "
" "oleh pemerintah bank "oleh pemerintahan "
" "sentral secara "melalui badan yang "
" "langsung "berwenang (di "
" " "Indonesia Bapepam) "
"Transaksi Sirkulasi "Transaksi aktiva "Transaksi aktiva "
"dana "keuangan merupakan "keuangan merupakan "
" "transaksi kredit dari "transaksi kredit dari"
" "masyarakat "masyarakat "
"Pelaku pasar "Pertemuan antara pihak"Pertemuan antara "
" "yang memerlukan dana "pihak yang memerlukan"
" "dan pihak yang "dana dan pihak "
" "kelebihan dana "kelebihan dana "
"Tingkat risiko "Tingkat risiko pasar "Tingkat risiko pasar "
" "uang relatif tinggi "modal relatif rendah."
" "oleh karena itu "Sebagai kompensasi "
" "sebagai kompensasi "pasar modal dividen "
" "bunga pasar uang "dan capital gain. "
" "relatif tinggi. " "
E. Macam –Macam Pasar Modal
Penjualan saham kepada masyarakat dapat dilakukan dengan beberapa
cara. Umumnya penjualan dilakukan sesuai dengan jenis ataupun bentuk pasar
modal dimana sekuritas tersebut diperjual-belikan. Jenis-jenis pasar modal
tersebut ada beberapa macam, yaitu:
1. Pasar Perdana (Primary Market)
Pasar perdana adalah penawaran saham dari perusahaan yang menerbitkan
saham (emiten) kepada investor selama waktu yang ditetapkan oleh pihak
yang menerbitkan sebelum saham tersebut diperdagangkan di pasar sekunder.
Pengertian tersebut menunjukan, bahwa pasar perdana merupakan pasar modal
yang memperdagangkan saham-saham atau sekuritas lainnya yang dijual untuk
pertama kalinya (penawaran umum) sebelum saham tersebut dicatatkan
dibursa. Harga saham dipasar perdana ditentukan oleh penjamin emisi dan
perusahaan yang akan go publik (emiten) berdasarkan analisis fundamental
perusahaan yang bersangkutan. Peranan penjamin emisi pada pasar perdana
selain menentukan harga saham, juga melaksanakan penjualan saham karena
masyarakat sebagai calon investor. Dari uraian di atas menegaskan bahwa
pada pasar perdata, saham yang bersangkutan untuk pertama kalinya
diterbitkan emiten dan dari hasil penjualan saham tersebut keseluruhannya
masuk sebagai modal perusahaan.
2. Pasar Sekunder (Secondary market)
Pasar sekunder didefinisikan sebagai perdagangan saham setelah
melewati masa penawaran pada pasar perdana. Jadi, pasar sekunder
merupakan pasar dimana saham dan sekuritas lain diperjual-belikan secara
luas. Setelah melalui masa penjualan di pasar perdana. Harga pasar di
pasar sekunder ditentukan oleh permintaan dan penawaran antara pembeli
dan penjual. Besarnya permintaan dan penawaran ini dipengaruhi oleh dua
factor yaitu, pertama faktor internal perusahaan. Merupakan faktor yang
berhubungan dengan kebijakan internal pada suatu perusahaan beserta
kinerja yang telah dicapai. Hal ini berkaitan dengan hal-hal yang
seharusnya dapat dikendalikan oleh manajemen.
3. Pasar ketiga (third market)
Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas lain
diluar bursa (over the counter market). Di Indonesia dinamakan bursa
paralel. Pasar ke tiga ini tidak memiliki pusat lokasi perdagangan yang
dinamakan lantai bursa (floor trading). Menurut Pakdes 1989 bursa
paralel merupakan suatu sistem perdagangan efek yang terorganisir
diluar bursa efek resmi, dalam bentuk pasar sekunder yang diatur dan
dilaksanakan oleh Perserikatan Perdagangan Uang dan Efek dengan diawasi dan
dibina oleh Badan pengawas Pasar Modal. Informasi yang diberikan
dalam pasar ini adalah : harga saham, jumlah transaksi. Pada sistem
perdagangan ini, pialang dapat bertindak dalam kedudukan sebagai
pedagang efek maupun perantara pedagang.
4. Pasar keempat (fourth market)
Pasar ini merupakan pasar perdagangan efek antar investor atau dengan
kata lain pengalihan saham dari satu pemegang saham ke pemegang saham
lainnya tanpa melalui perantara pedagang efek. Bentuk transaksi dalam
perdangan semacam ini biasanya dilakukan dalam jumlah besar (block sale).
F. Pasar Modal Ditinjau dari Proses Transaksi
Pasar ini menekankan pada tempat kejadian transaksi. Ditinjau dari
proses penyelenggaraan transaksi , pasar modal terdiri dari empat kategori
pasar yaitu: spot, future/forward dan pasar opsi. Masing-masing kategori
pasar modal dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Pasar Spot merupakan bentuk pasar keuangan yang memperdagangkan
sekuritas atau jasa keuangan untuk diserah-terimakan secara spontan. Hal
ini berarti jika seseorang membeli suatu jasa-jasa finansial, maka pada
saat itu juga akan menerima jasa yang dibeli tersebut, walaupun serah
terima sekuritas/jasa keuangan tersebut tidak dapat dilakukan segera.
2. Pasar Future/Forward merupakan pasar keuangan dimana sekuritas/jasa
keuangan akan diselesaikan pada kemudian hari berdasarkan ketentuan.
Proses transaksi memuat kesepakatan waktu terjadinya transaksi dan saat
penyerahan harus dilakukan. Perpindahan kekayaan memerlukan waktu,
meskipun harga transaksi ditentukan hari ini, sedangkan penyerahan barang
akan dilakukan dikemudian hari.
3. Pasar Opsi merupakan pasar keuangan yang memperdagangkan hak untuk
menentukan pilihan terhadap saham atau obligasi. Pilihan tersebut adalah
persetujuan atau kontrak hak pemegang saham untuk membeli atau menjual
dalam waktu tertentu. Kontark ini terjadi antara entitas yang melakukan
kontrak terhadap opsi yang diperjualbelikan. Hak opsi harus ditegaskan
dalam kontrak, bahwa kesempatan hanya digunakan dalam periode tertentu.
Kontrak batal demi hukum bila, tidak dimanfaatkan dalam periode kontrak.
G. Pertanyaan
1. Mengapa investor perlu mengetahui tentang pasar modal dan adakah
hubungannya dengan dengan perekonomian suatu negara ?
2. Bandingkanlah pasar uang dan pasar modal ! Jelaskanlah!
3. Jelaskan perbedaan dan persamaan antara pasar primer dan pasar sekunder
?
4. Bandingkanlah pasar opsi dan pasar future
5. Jelaskan pengertian pasar spot !
6. Mengapa investor ingin masuk ke pasar forward
BAB II
PASAR MODAL INDONESIA
A. Sejarah Perkembangan Pasar Modal di Indonesia
Awal mula didirikan oleh pemerintahan Colonial Belanda yaitu untuk
menghimpun dana guna menunjang ekspansi usaha perkebunan milik orang-orang
belanda di indonesia. Para investor yang berhimpun didalamnya adalah orang-
orang Hindia Belanda dan Eropa lainnya. Pasar modal di Indonesia secara
resmi munculnya bersamaan dengan didirikannya Vereniging loor de
Effectenhandel di Yakarta pada tanggal 14 Desember 1912. Selanjutnya dibuka
lagi bursa efek di Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925 dan di Semarang
pada tanggal 1 Agustus 1925.
Pada tanggal 1 September 1939 Bursa Efek Surabaya dan Semarang
ditutup karena gejolak politik di Eropa yang tidak menguntungkan. Menyusul
pada tanggal 10 Mei 1940 Bursa Efek di Jakarta ditutup yang disebabkan
oleh perang dunia II.
Tanggal 1 September 1951, setelah adanya pengakuan kedaulatan dari
pemerintah Hindia Belanda, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Darurat No
13 tentang bursa untuk mengaktifkan kembali BEI. Undang-undang ini
kemudian ditetapkan sebagai UU No. 15 tahun 1952 dan dibuka kembali bursa
efek dengan memperdagangkan efek yang dikeluarkan sebelum perang dunia II,
Namur keadaan ini hanya berlangsung sampai dengan tahun 1958. Penutupan
bursa efek pada tahun tersebut beralasan politis terutama bertujuan agar
sistem perekonomian nasional lebih mengarah ke sistem sosial.
Pada tanggal 10 Agustus 1977, Presiden RI secara resmi membuka
kembali pasar modal di Indonesia yang ditandai dengan go public PT. Semen
Cibinong. Bursa efek terus berkembang. Pemerintah bersama DPR menyusun UU
No. 8 tahun 1995 tentang pasar modal. UU ini memberikan kepastian hukum
bagi mekanisme transaksi BEI beserta lembaga-lembaga penunjang. Bursa efek
terus berkembang pesat. Pada tanggal 22 Mei 1995 bursa efek
diselenggarakan dengan sistem komputer yang disebut JATS (Jakarta Automatic
Trading System).
B. Beberapa Alasan Go Publik
Perusahaan go publik dan menjual sahamnya kepada masyarakat antara
lain karena :
1. Meningkatkan modal dasar perusahaan. Bagi perusahaan, dana yang masuk
dari masyarakat ke perusahaan akan memperkuat posisi permodalan,
khususnya utang berbanding modal. Dana dapat digunakan untuk ekspansi,
diversifikasi produk atau mengurangi utang. Jadi dengan menjual saham
baru kepada masyarakat akan meningkatkan kemampuan perusahaan.
2. Memungkinkan pendiri untuk diversifikasi usaha. Pemodal /Pendiri dengan
menjual sahamnya kepada masyarakat akan memberi indikasi mengenai harga
saham perusahaan menurut penilaian masyarakat. Hal ini dapat memberi
kesempatan bagi pemodal/pemilik untuk mentunaikan seluruh atau sebagian
saham miliknya dengan laba kenaikan harga saham. Misalnya, pada awal
berdiri PT. Indofood memiliki harga per lembar saham Rp 1.000,-. Lima
tahun kemudian PT ini go publik (perdana) dan menjual sebagian saham
lainnya kepada masyarakat. Harga pada saat go publik per lembar saham Rp
4.800,-, dalam hal ini pemodal memperoleh keuntungan karena kenaikan
harga saham tersebut. Pemodal berkesempatan melakukan diversifikasi
penanaman modalnya kepada perusahaan lain. Menanamkan modal pada satu
perusahaan dapat menimbulkan resiko tinggi.
3. Mempermudah usaha pembelian perusahaan lain (ekspansi). Para pemegang
saham mempunyai kesempatan untuk mencari dana dari lembaga-lembaga
keuangan tanpa melepaskan sahamnya. Sebab, apabila saham yang dimiliki
likuid maka dapat akseptable dan dapat dijadikan sebagai agunan kredit
pada lembaga-lembaga keuangan. Dana pinjaman tersebut dapat dijadikan
pembayaran untuk mengambil alih perusahaan lain. Lalu terjadi dengan apa
yang disebut share-swap, yaitu membeli perusahaan lain tanpa mengeluarkan
uang kontan, tetapi membayar dengan saham yang listed di bursa.
4. Nilai perusahaan. Go public memungkinkan masyarakat maupun manajemen
mengetahui nilai perusahaan. Nilai perusahaan tercermin pada kekuatan
tawar menawar saham. Apabila perusahaan diperkirakan sebagai perusahaan
yang mempunyai prospek pada masa yang akan datang. Nilai saham menjadi
tinggi. Sebaliknya, apabila perusahaan dinilai kurang mempunyai prospek
maka harga saham menjadi rendah.
C. Proses Go-Publik dan Perdagangan Saham di Indonesia
Sesuai dengan ketentuan SK Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor:
KEP-03/PM/1995, yang dapat melakukan penawaran umum adalah emiten yang
telah menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Bapepam untuk menjual atau
menawarkan efek kepada masyarakat. Selain itu, pernyataan pendaftaran
tersebut telah efektif. Perusahaan yang bermaksud menawarkan efeknya kepada
masyarakat melalui pasar modal, terlebih dahulu harus mempersiapkan hal-hal
yang diperlukan. Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek hal-hal
yang harus dipersiapkan emiten dalam rangka go public adalah sebagai
berikut:
1. Manajemen perusahaan menetapkan rencana penggunaan dana yang diperoleh
dari penjualan saham melalui go-public.
2. Rencana go public tersebut dimintakan persetujuan kepada para pemegang
saham dan perubahan anggaran dalam rapat umum pemegang saham (RUPS).
3. Emiten mencari profesi penunjang dan lembaga penunjang untuk membantu
menyiapkan kelengkapan dokumen.
a) Penjamin emisi (underwriter), adalah pihak yang bertindak sebagai
penjamin dan membantu emiten dalam proses emisi.
b) Profesi penunjang, yang terdiri dari:
1) Akuntan public (auditor independen), untuk melakukan audit atas
laporan keuangan emiten untuk dua tahun terakhir.
2) Notaris, untuk melakukan perubahan anggaran dasar, membuat akta
perjanjian-perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga
notulen-notulen rapat.
3) Konsultan hukum, untuk memberi pendapat dari segi hukum.
4) Perusahaan penilai, untuk melakukan penilaian atas aktiva yang
dimiliki emiten.
c) Lembaga penunjang :
1) Wali amanat akan bertindak selaku wali bagi kepentingan pemegang
obligasi (untuk emisi obligasi).
2) Penanggung (Guarantor).
3) Biro administrasi efek.
4) Tempat penitipan harta.
4. Mempersiapkan kelengkapan dokumen emisi.
5. Membuat kontrak pendahuluan dengan bursa efek.
6. Mengadakan public expose, kepada masyarakat luas.
7. Membuat penanda-tanganan berbagai perjanjian-perjanjian emisi.
8. Khusus penawaran obligasi atau efek lain yang bersifat hutang,
terlebih dahulu harus memperoleh peringkat yang dikeluarkan oleh
lembaga peringkat efek.
9. Menyampaikan pernyataan pendaftaran beserta dokumen-dokumennya kepada
Bapepam.
Berdasarkan peraga tersebut dapat dilihat bahwa pertama kali Bapepam
menerima pernyataan emisi yang diajukan oleh emiten melalui penjamin emisi.
Berdasarkan permohonan ini, Bapepam melakukan pemeriksaan dan evaluasi
terhadap kelengkapan dokumen yang antara lain surat pengantar pernyataan
pendaftaran, prospektus lengkap, dokumen lain yang diwajibkan, rencana
jadwal emisi, laporan keuangan, rencana penggunaan data, legal audit, legal
opinion, perjanjian emisi dan sebagainya.
Berdasarkan ketentuan yang berlaku, pihak Bapepam akan menanggapi
permohonan emisi tersebut dalam 30 hari kerja setelah penyerahan berkas
permohonan tersebut didaftarkan. Apabila hasil evaluasi menunjukkan
kelengkapan dokumen, kecukupan dan keterbukaan informasi serta memenuhi
aspek-aspek hukum, akuntansi, keuangan dan manajemen maka pendaftaran
dinyatakan efektif. Sebaliknya, jika persyaratan tidak dipenuhi, maka
Bapepam akan mengambil keputusan dan memberikan jawaban dalam tempo yang
ditetapkan oleh peraturan tersebut.
Praktik perdagangan saham di Indonesia masih tergolong sederhana
dibandingkan dengan pasar modal dunia, khususnya di negara-negara maju.
Sederhana dalam arti bahwa surat saham akan melekat pada diri pemiliknya.
Hal ini mengandung resiko waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian
transaksi lebih lama atau inefisiensi. Selain itu resiko kemungkinan
terjadinya hilang atau rusak sangat tinggi. Pada pasar modal di negara
Jerman, Kanada dan Inggris , mempraktekkan perdagangan saham yang tidak
disertai dengan penyerahan fisik. Jadi sertifikat saham tetap berada di
Custodian.
D. Lembaga yang Terlibat di Pasar Modal Indonesia
Sebagai suatu bisnis yang berdampak sosial sangat luas, pasar modal
melibatkan banyak orang dan banyak lembaga. Masing-masing pihak mempunyai
peranan dan fungís yang berbeda-beda dan saling menunjang kepentingan pihak
lainnya. Pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan pasar modal Indonesia
sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1995 tentang
pasar modal yaitu :
1. Bapepam merupakan lembaga pemerintah yang bertugas :
a. Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga saham (efek)
dapat ditawarkan dan dan diperdagangkan secara teratur, wajar, efisien
serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat umum.
b. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap lembaga-lembaga dan profesi
–profesi penunjang yang terkait dalam pasar modal.
c. Memberi pendapat kepada mentri keuangan mengenai pasar modal beserta
kebijakan operasionalnya.
2. Pelaksana bursa yaitu pihak yang menyelengggarakan dan menyediakan
sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual-beli efek pihak-
pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek (Diatur dalam UURI No. 8
Tahun 1995.
3. Perusahaan yang Go Public (Emiten) merupakan pihak-pihak yang melakukan
emisi atau yang telah melakukan penawaran umum surat berharga . Pihak ini
membutuhkan dana guna membelanjai operasi maupun rencana investasi.
4. Perusahaan efek adalah perusahaan yang telah memperoleh ijin usaha
untuk beberapa kegiatan sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang
efek, manajer investasi atau penasehat investasi.
5. Lembaga kliring dan penyelesaian penyimpanan adalah suatu lembaga yang
menyelenggarakan kliring dan penyelesaian transaksi yang terjadi di bursa
efek, serta penyimpanan efek serta penitipan harta untuk pihak lain.
6. Reksa Dana (Investment Fund) adalah wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat pemodal selanjutnya di Investasikan dalam
portofolio efek oleh manajer investasi.
7. Lembaga penunjang pasar modal meliputi tempat penitipan harta, biro
administrasi efek, wali amanat atau penanggung yang menyediakan jasanya.
Tempat penitipan harta adalah pihak yang menyelenggarakan penyimpanan
harta dalam penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu
kontrak tanpa mempunyai hak kepemilikan.
Biro administrasi efek adalah pihak yang berdasarkan kontrak dengan
emiten secara teratur menyediakan jasa-jasa pembukuan, transfer dan
pencatatan, pembayaran dividen, pembagian hak opsi, emisi sertifikasi
atau laporan tahunan emiten. Wali amanat /trust agen merupakan pihak yang
dipercayakan untuk mewakili kepentingan seluruh pemegang obligasi atau
sertifikat kredit. Penanggung (guarantor) merupakan pihak yang menanggung
kembali jumlah pokok dan atau bunga emisi obligasi, atau sekuritas kredit
dalam hal emiten cidera janji.
8. Profesi penunjang pasar modal terdiri dari akuntan, notaris, perusahaan
penilai (appraisal) dan konsultan hukum. Akuntan adalah pihak yang
memiliki keahlian dalam bidang akuntansi dan pemeriksaan akuntan
(auditing). Akuntan ini memberi pendapat atas kewajaran laporan keuangan
emiten atau calon emitan. Notaris adalah pejabat pembuat akte otentik.
Sedangkan notaris membuat perjanjian, penyusunan anggaran dasar dan
perubahannya, perubahan pemilik modal dan lain-lain. Penilai (appraisal)
menerbitkan dan menandatangani laporan penilai. Laporan penilai mencakup
pendapat atas aktiva yang disusun berdasarkan pemeriksaan menurut
keahlian penilai. Konsultan hukum adalah ahli hukum yang memberikan dan
menanda tangani pendapat hukum mengenai emisi atau emiten. Fungsi utama
konsultan hukum adalah melindungi pemodal dari segi hukum. Tugasnya
antara lain meneliti akta pendirian, izin usaha, dan lain-lain.
9. Pemodal (investor)
Adalah pihak perorangan maupun lembaga yang menanamkan modalnya dalam
efek-efek yang diperdagangkan di pasar modal.
E. Instrumen Pasar Modal di Indonesia
Sub bab ini membahas berbagai efek yang ada dan beredar di pasar
modal Indonesia. Pengertian efek menurut Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal "Efek adalah setiap surat pengakuan
utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, sekuritas kredit, tanda
bukti utang, setiap rights, waran, opsi, atau setiap derivatif dari efek,
atau setiap instrumen yang ditetapkan sebagai efek".
Untuk memudahkan dalam membahas instrumen pasar modal, pengertian
surat berharga pasar modal kita rinci sebagai berikut:
1. Saham
Saham adalah penyertaan modal dalam pemilikan suatu perseroan
terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Pemilik saham merupakan
pemilik sebagian dari perusahaan tersebut. Ada dua macam jenis pemilikan
saham yaitu saham atas nama dan saham atas tunjuk. Sekarang ini, saham
yang diperdagangkan di Indonesia adalah saham atas nama, yaitu saham yang
nama pemilik tertera diatas saham tersebut. Gambar 2.3 adalah contoh
saham atas namayang ada di Indonesia. ( lihat gambar 2.3)
2. Obligasi
Obligasi pada dasarnya merupakan surat pengakuan utang atas pinjaman
yang diterima oleh perusahaan penerbit obligasi dari masyarakat, jangka
waktu obligasi telah ditetapkan dan disertai dengan pemberian imbalan
bunga yang jumlah dan saat pembayarannya juga telah ditetapkan dalam
perjanjian. Obligasi ini dapat diterbitkan baik oleh Badan Usaha Milik
Negara (BUMN), swasta, pemerintahan pusat atau daerah (BUMD).
3. Derivatif dari efek
a. Right/Klaim menunjukkan bukti hak memesan saham terlebih dahulu yang
melekat pada saham yang memungkinkan para pemegang saham untuk
membeli saham baru yang akan diterbitkan oleh perusahaan, sebelum
saham-saham tersebut ditawarkan kepada pihak lain. Jika pemegang
saham tidak bermaksud untuk menggunakan haknya (membeli saham), maka
bukti right yang dimiliki dapat diperjual belikan di bursa.
b. Waran menurut peraturan Bapepam, waran adalah efek yang diterbitkan
oleh suatu perusahaan, yang memberi hak kepada pemegang saham untuk
memesan saham dari perusahaan tersebut pada harga tertentu untuk enam
bulan atau lebih. Waran memiliki karakteristik opsi yang hampir sama
dengan sertifikat bukti right (SBR), dengan perbedaan utama pada
jangka waktu. SBR merupakan instrumen jangka pendek yaitu kurang dari
6 bulan, sedangkan waran adalah jangka panjang umumnya antara 6 bulan
hingga 5 tahun. (lihat Gambar 2.6)
c. Obligasi konvertibel. Yaitu obligasi yang setelah jangka waktu
tertentu dan selama masa tertentu, dengan perbandingan dan/atau harga
tertentu, dapat ditukarkan menjadi saham dan perusahaan emiten.
d. Saham Dividen. Keuntungan perusahaan dapat dibagi dalam bentuk tunai
maupun dalam bentuk saham dividen. Dalam hal perusahaan tidak membagi
dividen tunai, perusahaan dapat memberikan saham baru bagi pemegang
saham. Dalam kasus ini, bila perusahaan tidak membagi dividen tunai
dan dividen tidak realisir oleh pemegang saham berarti kerugian riil
bagi pemegang saham tersebut. Alasan perusahaan membagi saham dividen
adalah karena perusahaan ingin menahan laba yang bersangkutan didalam
perusahaan untuk digunakan sebagai modal kerja. (lihat Gambar 2.7)
e. Saham Bonus. Perusahaan menerbitkan saham bonus yang dibagikan kepada
pemegang saham lama. Pembagian saham bonus untuk memperkecil harga
saham yang bersangkutan, yang akan menyebabkan dilusi (penurunan
harga) karena pertambahan saham baru tanpa memasukan uang baru dalam
perusahaan. Dengan harga saham diperkecil, maka pasar lebih luas.
Karena lebih banyak investor mampu menjangkau harga yang relatif
murah. (lihat Gambar 2.8)
f. Sertifikat ADR/CDR. American Depository Receipts (ADR) atau
Continental Depository Receipts adalah suatu resi (tanda terima) yang
memberikan bukti bahwa saham perusahaan asing, disimpan sebagai
titipan atau berada dibawah penguasaan suatu bank Amerika. Hal ini
dimaksudkan untuk mempermudah transaksi dan mempercepat pengalihan
penerima mafaat dari suatu efek asing di Amerika.
g. Sertifikat Reksa Dana. Menurut UU No. 8/1995 Tentang Pasar Modal,
Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal. Selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio dalam
manajer investasi. Jadi Sertifikat Reksa Dana adalah sertifikat yang
menjelaskan bahwa pemodal menitipkan uang kepada manajer investasi
sebagai pengelola dana untuk diinvestasikan baik di pasar modal atau
pasar uang. Ada dua jenis Reksa Dana yaitu : Reksa Dana open end
(terbuka), sertifikat ini bisa dijual kembali kepada manajer
investasi, dan Reksa Dana close end (tertutup), sertifikat ini tidak
bisa dijual kembali kepada manajer investasi tetapi dijual di pasar
sekunder. Pembahasan mengenai Reksa Dana secara lengkap baca bab 13.
F. Konsekuensi Go Publik
Perusahaan yang beroperasi sebagai perusahaan publik, pada dasarnya
harus siap dengan berbagai konsekuensi dan permasalahannya, yaitu memenuhi
ketentuan yang berlaku dalam perundang-undangan beserta aturan pelaksanaan
yang mengikutinya. Sebagai perusahaan publik, para pemilik lama ataupun
para pendiri harus menerima keterlibatan pihak-pihak lain dalam perusahaan
yang didirikannya tersebut. Kenyataan ini harus diterima sebagai suatu
sinergi untuk melakukan kerjasama dengan pihak-pihak lain, bahkan para
pesaing sekalipun. Sebagaimana yang diwajibkan oleh keputusan menteri
keuangan Nomor 1548/KMK.013/1990, perusahaan publik harus memenuhi beberapa
kesanggupan, yaitu:
a. Keharusan untuk keterbukaan (full disclosure)
Indikator pasar modal yang sehat adalah transparansi atau
keterbukaan. Sebagai perusahaan publik yang sahamnya telah dimiliki oleh
masyarakat, harus menyadari keterbukaan sesuai dengan peraturan yang
telah ditetapkan. Oleh karena itu, emiten harus memenuhi persyaratan
keterbukaan (disclosure) dalam berbagai aspek sesuai dengan kebutuhan
pemegang saham dan masyarakat serta peraturan yang berlaku. Dari segi
lain, masalah keterbukaan bukanlah semata-mata tanggungjawab emiten saja,
akan tetapi akuntan publik ikut memikul tanggungjawab mengenai
keterbukaan, khususnya kecukupan disclosure yang dimuat dalam laporan
keuangan yang diperiksanya.
b. Keharusan untuk wajib memberi laporan.
Setelah perusahaan go publik dan mencatatkan efeknya di bursa, maka
emiten sebagai perusahaan publik wajib menyampaikan laporan secara rutin
maupun laporan lain jika ada kejadian kepada Bapepam dan BEI. Laporan
yang disampaikan oleh emiten kepada bursa, khususnya laporan adanya
kejadian penting, secepatnya akan dipublikasikan oleh bursa kepada
masyarakat pemodal melalui pengumuman dilantai bursa maupun melalui papan
informasi. Masyarakat pemodal dapat memperoleh langsung informasi
tersebut ataupun melalui perusahaan pialang. Karena sebagian investor
tidak memiliki akses informasi langsung kepada emiten, maka investor
sangat tergantung kepada informasi tersebut. Oleh karena itu kewajiban
pelaporan dimaksudkan untuk membantu penyediaan informasi, sehingga
informasi tersebut dapat sampai secara tepat waktu dan tepat guna kepada
investor.
c. Perubahan hubungan dari informal ke formal.
Sebelum go publik manajemen tidak mempunyai kewajiban untuk
menghasilkan laporan apapun, tetapi sesudah go publik manajemen harus
mempunyai komunikasi dengan pihak luar, misalnya Bapepam, akuntan publik,
dan stakeholder. Hubungan-hubungan tersebut merupakan hubungan formal
yang dilakukan kepada pihak luar. Dan aturan-aturan yang berlaku
merupakan aturan yang dapat digunakan oleh semua pihak yang membutuhkan
tersebut.
d. Kewajiban membayar dividen.
Investor membeli saham karena mengharap ada keuntungan, dalam hal ini
dividen yang dibagi setiap periode. Perusahaan menjual saham dengan
konsekuensi harus memenuhi tujuan investor. Hal itu merupakan kewajiban
perusahaan terhadap investor. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi,
kredibilitas perusahaan akan turun. Oleh karena itu, manajemen harus
bekerja keras untuk meyakinkan para investor, yang selanjutnya
berkewajiban membayar dividen secara teratur dan konstan atau naik.
e. Berusaha meningkatkan pertumbuhan perusahaan.
Selain kewajiban membayar dividen, perusahaan harus menunjukan
kemampuannya untuk bertahan dalam dunia persaingan. Hal itu semua
memerlukan dana. Di samping itu, perusahaan harus mencapai titik yang
optimal supaya dapat membagi dividen yang memadai, disamping dapat
melakukan investasi secara fisik sesuai dengan lingkungan bisnis.
G. Pertanyaan
1. Mengapa Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan bursa efek di Indonesia
?
2. Jelaskan pengertian bursa efek dan efek !
3. Mengapa perusahaan melakukan go publik ?
4. Konsekuensi apa yang diterima oleh perusahaan setelah melakukan go
publik?
5. Bagaimana proses go publik dan perdagangan saham di Indonesia ?
6. Lembaga-lembaga mana saja yang terlibat dalam pasar modal di Indonesia
?Mengapa?
BAB III
PERANAN PEMERINTAH DALAM PASAR MODAL
A. Pendahuluan
Peranan pemerintah dalam perekonomian pada suatu negara adalah
sangat dominan, demikian halnya, dalam setiap bentuk subsistem
perekonomian, kekuasaan pemerintah sebagai institusi yang berwenang
terlihat secara nyata. Kewenangannya sebagai pengatur (legislator body) dan
sekaligus sebagai pelaksana (executive) dapat mempengaruhi operasi setiap
bentuk perekonomian. Dengan demikian , pasar keuangan sebagai salah satu
subsistem perekonomian negara yang tidak akan bisa terlepas dari peranan
pemerintahan tersebut. Masalah seberapa besar campur tangan pihak
pemerintah dalam setiap sektor perekonomian tersebut, tergantung pada
sistem politik yang diperlakukan dalam setiap negara. Negara yang sudah
mapan seperti USA , masyarakatnya tidak menghendaki campur tangan
pemerintah yang begitu besar terhadap mekanisme pasar keuangan. Sebaliknya,
bagi suatu perekonomian yang sedang bertumbuh, sangat mengharapkan campur
tangan pemerintah demi kepentingan masyarakat secara keseluruhan.
Pasar modal dapat dipendang sebagai suatu mekanisme tabungan
masyarakat menjadi bentuk investasi. Peningkatan investasi dan tabungan
masyarakat akan membuka operasi industri baru dan juga membuka lapangan
pekerjaan baru. Investasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan taraf
hidup masyarakat. Jika standar kehidupan masyarakat makin tinggi, maka akan
mendorong naiknya permintaan. Naiknya permintaan akan merangsang munculnya
inovasi baru yang berarti akan meningkatkan kebutuhan investasi baru yang
diharapkan dapat meningkatkan perekonomian pada suatu negara dan masyarakat
dunia.
Sistem pasar keuangan adalah sumber pinjaman dari masyarakat pada
suatu perekonomian. Pasar keuangan merupakan tempat penyimpanan dana
masyarakat dalam berbagai bentukinstrumen keuangan. Begitu luasnya pengaruh
instrumen keuangan pada perekonomian negara, maka pemerintah memiliki
kekuasaan untuk mengatur politik negara, yang dirumuskan dalam undang-
undangyang disyahkan oleh lembaga legislatif.
Pemerintah mempunyai dua kebijakan untuk mengatur sistem perekonomian
pada umumnya dan sektor-sektor ekonomi khususnya, yaitu :
1. Kebijakan pajak (fiscal policy) yang ditangani menteri keuangan
2. Kebijakan moneter (monetary policy) ditangani oleh Bank Sentral di
Indonesia
Bank sentral bertugas mengawasi uang yang beredar dalam suatu perekonomian
negara, sehingga bank sentral berhubungan langsung dengan pasar keuangan
dalam rangka menjalankan kebijakan politik negara tersebut.
B. Uang dan Peranan Bank Sentral di Pasar Keuangan
Uang merupakan mahakarya ciptaan manusia yang begitu besar peranannya
tetapi tidak dipahami oleh sebagian besar manusia di dunia. Sebagai produk
budaya, uang hanya dikenal sebagai instrument pertukaran dalam proses
transaksi kehidupan masyarakat luas. Dalam kehidupan modern, uang mempunyai
peranan yang begitu besar dalam proses rekayasa sistem perekonomian dunia.
Meskipun pada mulanya uang diciptakan oleh kebudayaan kuno sebagai
instrumen pertukaran, tetapi kini banyak rekayasa sistem yang didasarkan
pada nilai guna instrument yang dinamakan uang tersebut. Begitu besar
peranan uang dalam kehidupan manusia, maka sebelum membahas peranan bank
sentral di pasar keuangan perlu dipahami terlebih dahulu, apa yang dimaksud
dengan uang.
Dalam wacana sejarah kebudayaan manusia, para pedagang secara bersama
membutuhkan instrumen denominasi guna menggantikan proses tukar menukar
dengan cara barter. Emas dan beberapa jenis logam terpilih lainnya dipakai
sebagai instrument yang paling memadai. Berdasarkan kandungan nilai logam
mulia tersebut diciptakan tanda pertukaran yang disebut uang dan berkembang
menjadi instrument pertukaran yang berterima umum. Namun, karena kelangkaan
emas dan logam mulia lainnya, maka diganti dengan lembar kertas yang
dinyatakan dalam nominal uang.
Uang mempunyai beberapa fungsi berikut :
1. Uang merupakan standar pengukuran nilai yang berarti bahwa nilai
relative suatu barang atau jasa ditentukan oleh media yang disebut uang.
2. Uang merupakan media pertukaran.
3. Uang sebagai komoditas
Menurut Mazab Keynessians, permintaan uang tidak sama dengan
permintaan barang dan jasa. Uang mempunyai peranan atau fungsi khusus
sebagai media tukar menukar pada suatu perekonomian. Permintaan uang
ditentukan oleh motif tertentu yaitu:
1. Motif transaksi yaitu ditentukan oleh kebutuhan manusia dalam kehidupan
sehari-hari. Jumlah uang tunai yang diminta merupakan suatu fungsi indeks
harga dan tingkat harga sekarang.
2. Motif berjaga-jaga dmaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tertentu yang
tidak dapat diramalkan maupun terjadinya penurunan pendapatan atau hasil
yang diharapkan.
3. Motif spekulasi . Menurut Keyness, motif spekulasi dilakukan dengan
tujuan untuk memperoleh keuntungan melalui pemahaman yang baik tentang
pasar masa yang akan datang. Motif spekulasi dilakukan sebagai keyakinan
bahawa calon investor tidak mengalami capital loss pada suatu pasar modal
maupun pasar uang. Menurut keyness, dana untuk motif spekulasi atau
investasi keuangan tergantung pada hasil yang diharapkan dari suatu
investasi. Jadi untuk motif ini, uang yang diminta adalah fungsi dari
bunga yang dirumuskan sebagai berikut : md = f (R).
4. Fungsi penyimpanan nilai kekayaan.
5. Fungsi uang sebagai standar pembayaran yang ditangguhkan. Peranan uang
sebagai suatu standar niali penyimpanan berhubungan erat dengan bentuk
standar pembayaran yang ditangguhkan. Misalnya : seorang investor
meminjam dumpturck untuk operasi usahanya. Pada saat pengembalian
tersebut kendaraan tersebut, uang lebih dapat mewakili nilai kendaraan
yang dipinjam beberapa waktu tersebut daripada mobil yang telah
digunakan. Penggunaan kendaraan beberapa waktu, tidak akan mencerminkan
kondisi yang sama dengan saat penyerahan kembali karena proses
penyusutan, pemakaian, dan justifikasi nilai pasar yang berbeda.
Bagaimanapun nilai kendaraan yang telah digunakan akan berbeda dengan
sebelum digunakan, meskipun pada saat penyerahan kembali tidak terlihat
cacat sedikitpun.
C. Stabilitas Pasar Modal
Stabilitas pasar modal mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menunjang peran bank sentral dalam suatu perekonomian. Pasar modal adalah
titik pertemuan antara penawaran dengan permintaan surat berharga, dimana
individu-individu atau badan usaha yang mempunyai surplus fund
berinvestasi dalam entitas yang membutuhkan dana.
Guna merealisasi hal tersebut, masyarakat harus mempunyai kepercayaan
dalam institusi keuangan, agar masyarakat tertarik untuk melakukan
investasi. Di sisi lain, jika tingkat bunga terlalu berfluktuasi dan harga
sekuritas mengikutinya, masyarakat akan kehilangan kepercayaan dalam
institusi keuangan tersebut. Sebagai akibatnya, institusi keuangan dapat
musnah dan suatu perekonomian dapat mengalami resesi struktural. Pada
akhirnya sumber dana dan modal akan hilang dan akhirnya pertumbuhan ekonomi
akan menurun.
Hal tersebut dapat dihindari dengan cara penyediaan dana oleh bank
sentral bagi para emiten sebagai pedagang, pada saat mengalami kesulitan
keuangan. Pada saat tingkat bunga naik atau turun secara drastis akan
berakibat buruk bagi suatu persekonomian. Bank sentral mempunyai intervensi
dalam menstabilitaskan tingkat bunga.
D. Tujuan Bank Sentral
Pemerintah mempunyai 4 tujuan operasi bank sentral yaitu :
1. Pemanfaat keseluruhan sumber daya (full employment of resources)
2. Stabilitas tingkat inflasi yang normal
3. Stabilitas pertumbuhan ekonomi
4. Neraca pembayaran yang stabil
E. Faktor-Faktor Yang Menentukan Penawaran Uang
Pada umumnya, faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang pada
suatu perekonomian adalah :
1. Bank Sentral berperan penting dalam penawaran uang pada suatu sistem
perekonomian. Bank Sentral memberi fasilitas potongan pinjaman kepada
individu ataupun institusi. Kebijakan ini menarik minat para institusi
atau individu untuk dapat meningkatkan permintaan pinjaman pada suatu
perekonomian. Dalam menjalankan operasi sebagai lembaga keuangan,
sebagian dana bank komersial diperoleh dari meminjam pada bank sentral.
Dana dengan bunga (cost of money) yang murahdisalurkan kembali ke
masyarakat , sebagai pinjaman komersial, maka mekanisme pasar keuangan
mendorong bank komersial agar memberikan discount pada para nasabahnya.
Hal ini akan berakibat menaikkan permintaan uang dari bank komersial.
Apabila bank rate naik, maka bank komersial akan mengalami kesulitan
untuk meminjam dana dari bank sentral.Hal ini tentu menyebabkan
masyarakat peminjam juga mengalami kesulitan meminjam dana dari bank
komersial. Selanjutnya berdampak pada kelesuan pasar modal yaitu
menurunnya permintaan surat berharga. Bank rate yaitu tingkat bunga
pinjaman yang diberikan bank sentral kepada bank komersial.
2. Bank sentral melalui lender of last resort (peminjam akhir), moral
suasion, dan legal reserve requirement bank sentral dapat secara aktif
menyedot peredaran uang atau sebaliknya mendorong peredaran uang. Bank
sentral dapat diibaratkan dengan Jantung manusia yang secara otomatis
mendorong peredaran dan menyedot darah keseluruh tubuh manusia.
3. Peredaran dan penawaran uang sangat dipengaruhi oleh surat berharga
pemerintah (Treasury bills). Biasanya bank komersial membeli banyak surat
berharga yang dikeluarkan oleh bank sentral. Jika bank komersial membeli
surat berharga dalam jumlah yang banyak, berarti bahwa uang yang
dikeluarkan oleh bank komersial tersebut akan masuk ke bank sentral.
Pembelian surat berharga pemerintah tersebut merupakan proses menarik
uang dari sirkulasi di masyarakat. Sebaliknya, jika bank komersial hanya
membeli sedikit surat berharga pemerintah, maka sirkulasi uang yang masuk
ke bank sentral juga menurun. Bank komersial dalam kasus ini dapat
diganti dengan peran para investor di pasar modal.
4. Peredaran uang dapat meningkat karena kunjungan turis asing, eksport
barang dan jasa ke negara lain dan investasi asing. Hal ini berdampak
pada peningkatan peredaran uang, karena valuta asing harus ditukar dalam
mata uang lokal agar dapat membayar jasa-jasa serta ongkos produksinya.
Jika, perdagangan mata uang asing yang masuk ke suatu negara banyak akan
dibutuhkan uang lokal yang banyak pula. Sebaliknya jika turis, outbond,
import dan investasi ke luar negeri meningkat. Kebutuhan akan valuta
saing dapat menyedot peredaran uang lokal dalam suatu perekonomian
negara.
F. Kebijakan Fiskal (Fiscal Policy)
Kebijakan fiskal adalah pengeluaran pemerintah dan pemasukan
perpajakan dalam satu tahun anggaran atau lebih. Apabila pengeluaran
pemerintah lebih besar dari pemasukannya, maka akan menyebabkan kekurangan
dana yang disebut defisit. Pemerintah mengatasi defisit anggaran ini
melalui pinjaman kepada bank sentral. Di sisi lain, bank sentral ini
meminjam dana dari pasar keuangan, misalnya dengan menerbitkan surat
berharga.
Akibat dari kebijakan tersebut, akan menurunkan penawaran uang pada
suatu perekonomian dan mempengaruhi harga sekuritas di pasar modal.
Pemerintah dapat pula meminjam dana dari pasar modal dan menaikkan tarif
pajak untuk meningkatkan pendapatan. Implikasinya, jika tarif pajak
sekuritas yang dibebankan terlalu tinggi, maka harga sekuritas akan naik
pula. Kebijakan tersebut mendorong transaksi pasar modal menjadi turun dan
berakibat kenaikan tingkat inflasi.
Apabila pemasukan lebih besar dari pengeluaran pemerintah, maka
terjadi surplus.Pemerintah menggunakan kelebihan dana tersebut guna
melunasi kewajibannya. Misalnya bank sentral membeli surat berharga yang
telah diedarkan dari masyarakat. Hal ini akan meningkatkan penawaran
sirkulasi uang dan sebagai akibatnya harga sekuritas naik. Keadaan ini
biasanya jarang terjadi hampir di seluruh negara.
G. Resiko dalam Pasar keuangan
Sistem perekonomian akan berfluktuasi dengan sistem lain seperti
sistem politik, nilai masyarakat, sistem sosial. Sistem-sistem ini akan
berpengaruh secara langsung maupuntidak langsung pada sistem keuangan.
Berbagai keadaan internal maupun eksternal dapat menimbulkan berbagai
bentuk resiko keuangan. Resiko keuangan tersebut meliputi :
1. Resiko politik yaitu resiko yang ditimbulkan dari perubahan peraturan
pemerintah yang mengakibatkan menurunnya hasil investasi dalam suatu
ekonomi.
2. Resiko mata uang (Currency Risk) yaitu resiko perubahan nilai mata uang
suatu negara dibandingkan dengan mata uang negara lain, akan mengurangi
tingkat hasil dari investasi asing.
3. Resiko inflasi yaitu resiko yang timbul akibat peningkatan harga barang
atau jasa yang akan menurunkan nilai mata uang dan berdampak pada
menurunnya nilai hasil suatu sekuritas.
4. Resiko pasar yaitu resiko bahwa harga sekuritas turun yang berakibat
capital loss.
5. Resiko kejahatan yaitu resiko yang terjadi karena peminjam tidak
menepati janji baik sebagian atau seluruhnya.
H. Pertanyaan
1. Kebijakan moneter sangat dibutuhkan dalam perekonomian suatu negara.
Mengapa demikian ?
2. Institusi keuangan berperan dalam suatu perekonomian negara. Jelaskan
peranan tersebut !
3. Adakah keterkaitan antara penawaran uang dengan harga sekuritas ?
Jelaskanlah jawaban anda !
4. Jelaskan tentang motif spekulasi, motif berjaga-jaga, dan motif
transaksi bagi seseorang!
5. Setujukah anda bahwa uang merupakan aset ? Jelaskan jawaban anda !
6. Pemerintah sesewaktu dapat berintervensi dalam pasar modal. Mengapa
demikian ?
7. Faktor-faktor manakah yang mempengaruhi penawaran uang pada suatu
perekonomian ?
8. Jelaskan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal dalam suatu pasar
keuangan ?
9. Bandinkanlah anggaran defisit dan surplus !
10. Jelaskan pengertian dari resiko politik, resiko inflasi, resiko pasar,
resiko kejahatan, dan resiko mata uang. Adakah keterkaitan antara resiko-
resiko tersebut ?
11. Bagaimana mekanisme bank sentral dalam membuat stabil pasar keuangan
suatu negara ?
BAB IV
TINGKAT BUNGA DAN PASAR KEUANGAN
A. Pengertian Tingkat Bunga
Tingkat bunga dinyatakan sebagai persentase uang pokok per unit
waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumberdaya yang digunakan oleh
Debitur yang dibayarkan kepada kreditur. Unit waktu biayanya dinyatakan
dalam satuan tahun atau dapat lebih pendek dari satu tahun. Uang pokok
berarti jumlah uang yang diterima dari kreditur kepda debitur. Contoh :
Kreditur meminjamkan uangnya kepada Debitur sejumlah Rp 10.000.000,-,
dengan bunga 12 % per tahun. Uang yang dipinjamkan tersebut akan
menghasilkan sebesar Rp 10.000.000,- x 12% = Rp 1.200.000,- per tahun.
Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa pada akhir tahun 1, Debitur harus
membayar pokok sebesar Rp 10.000.000,- ditambah bunga pinjaman sebesar Rp
1.200.000,- sehingga jumlah seluruh pembayaran sebesar Rp 11. 200.000,-.
Atau Kreditur akan menerima uang sebanyak Rp 11. 200.000,- yang meliputi
uang pokok Rp 10.000.000,- dan return sebesar Rp 200.000,-.
B. Fungsi Tingkat Bunga Pada Suatu Perekonomian
Beberapa fungsi pokok tingkt bunga di pasar uang sebagai berikut :
1. Sebagai daya tarik bagi para penabung, baik perorangan, institusi atau
lembaga yang mempunyai dana lebih diinvestasikan. Dana berlebih yang ada
di tangan masyarakat tersebut pada gilirannnya akan mempengaruhi
pertumbuhan suatu perekonomian.
2. Sebagai alat control bagi pemerintah terhadap dana langsung atau
investasi pada sector-sektor ekonomi. Dalam hal pemerintah memberi
dukungan kepada suatu sektor ekonomi. Pemerintah dapat menetapkan tingkat
bunga yang lebih rendah untuk sektor ekonomi yang didukung pemerintah
tersebut.
3. Sebagai alat moneter dalam rangka mengendalikan penawaran dan permintaan
uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Example : Pemerintah
mendukung sektor industri, maka perusahaan-perusahaan dari sektor
industri tersebut yang akan meminjam dana akan diberikan tingkat bunga
yang lebih rendah dari sektor lain.
4. Pemerintah dapat memanipulasi tingkat bunga untuk meningkatkan produksi,
sebagai akibatnya tingkat bunga dapat digunakan untuk mengontrol tingkat
inflasi. Hal ini berarti pemerintah dapat mengatur sirkulasi uang dalam
suatu perekonomian. Example : Kebjakan politik menegaskan bahwa
pemerintah harus mendukung sektor industri dalam negeri, maka pemerintah
memberlakukan kebijakan tingkat bunga yang lebih rendah. Kebijakan ini
akan mendorong produksi menjadi lebih tinggi dan diharapkan dapat menahan
lajunya inflasi. Demikian pula pemerintah dapat mengendalikan permitaan
dan penawaran dengan menetapkan bunga dari bank melalui BI.
C. Penetuan Tingkat Bunga : Teori Klasikal
Ekonom klasikal berpendapat bahwa : permintaan dan penawaran
investasi pada pasar modal menentukan tingkat bunga. Selanjutnya tingkat
bunga akan menentukan tingkat keseimbangan antara jumlah tabungan dan
permintaan investasi. Sementara tingkat bunga ditentukan oleh dua kekuatan
yaitu : penawaran tabungan dan permintaan investasi modal terutama dari
sektor bisnis.
D. Permintaan Tabungan KElas malam 13 mei 2014 ?????????
Teori Abstinence berintikan bahwa : tabungan adalah selisih
antara pendapatan dan konsumsi. Anggapan bahwa tingkat pendapatan yang
sama, maka konsumen yang mengkonsumsi dengan jumlah kecil akan mempunyai
tabungan yang lebih besar. Salah satu factor yang hendak dipertimbangkan
adalah bunga karena bunga dianggap sebgaia suatu imbalan dari debitur
kepada kreditur untuk jangka waktu tertentu, hingga kreditur memperoleh
kembali uangnya dari debitur.
Tingkat bunga yang tinggi akan mendorong masyarakat konsumen untuk
menabung dan menginvestasikan kelebihan dana yang dimiliknya dari pada
mengkonsumsi dana tersebut. Menurut ekonom klasikal, bunga merupakan suatu
alternative dari berbagai pilihan untuk mengoptimalkan uang, antara lain
menginvestasikan ke pasar modal, atau menabung dengan tingkat bunga
tertentu. Semakin tinggi tingkat bunga tabungan, semakin tinggi pula
tabungan, demikian pula sebaliknya.
Bohm Bawerk sebagai ekonom dari Australia mengetengahkan teori
pemilihan waktu bunga bahwa : seorang individu akan memilih uang sekarang
daripada permintaan di masa yang akan datang, dengan catatan selama selama
waktu tersebut tidak ada bunga. Keterkaitan antara tingkat bunga dan volume
dari tabungan dapat diikuti pada bagan 4.1.
BAGAN 4.1
KETERKAITAN ANTARA TINGKAT BUNGA
DAN VOLUME TABUNGAN
Gambar tersebut menunjukkan bahwa jika tingkat bunga 14% per tahun maka
volume tabungan sebesar Rp 450 juta. Apabila bunga tabungan menurun menjadi
sebesar 4%, maka terjadi penurunan volume tabungan dari Rp 450 Juta,-
menjadi Rp 200 Juta.
E. Penawaran Investasi
Jumlah dana pinjaman yang dapat digunakan untuk investasi merupakan
faktor penentu tingkat bunga. Tinggi - rendahnya penawaran dana
investasi ditentukan oleh
Tinggi- rendahnya tabungan masyarakat. Suatu unit bisnis dan peminjam lain
akan memerlukan dana untuk ekspansi kegiatan perusahaan. Andaikan tingkat
bunga di pasar menarik para investor, maka unit bisnis akan melakukan
permintaan dana untuk investasi. Jadi tinggi-rendahnya tingkat bunga akan
menentukan pengeluaran investasi.
Selanjutnya, dalam berinvestasi, manajemen akan mempertimbangkan
biaya modal . Manajemen akan menghitung return yang diharapkan dari
ekspansi perusahaan. Kemudian memutuskan bermanfaat atau tidaknya suatu
investasi. Sebagai contoh : Perusahaan "KASIH BONLA" mempunyai 6 proyek dan
perhitungan retun yang diharapkan dari setiap proyek sebagai berikut :
TABEL 4.1
PROYEK DAN RETURN PERUSAHAAN KASIH BONLA
"NO. URUT "PROYEK "RETURN "
"1 "A "30% "
"2 "B "28% "
"3 "C "19% "
"4 "D "15% "
"5 "E "10% "
"6 "F "8% "
Apabila dana pinjaman yang diperoleh dari pasar uang memiliki tingkat bunga
17% per tahun, maka manajemen hanya akan mempertimbangkan proyek A, B dan
C. Pertimbangan ini didasarkan tingkat hasil / return proyek A, B dan C
yang jauh lebih besar dari tingkat bunga pinjaman sebesar 17% per tahun.
Ekonom klasial berpendapat bahwa permintaan dana untuk investasi
berkorelasi negatif dengan tingkat bunga di pasar. Hal ini bermakna bahwa
kurva permintaan untuk nvestasi berslope negatif. Jadi jika tingkat bunga
pasar tingi, volume investasi yang diminta turun. Sebaliknya pada tingkat
bunga pasar relatif rendah, pengembangan proyek-proyek akan meningkat.
Gambar 4.2 akan melukiskan kurva permintaan bisnis investasi.
BAGAN 4.2
SKEDUL PERMINTAAN NVESTASI
Gambar tersebut menunjukkan bahwa jika tingkat bunga 14% per tahun jumlah
pengeluaran investasi yang diminta oleh bisnis sebesar Rp 450 Juta per
tahun. Jika tingkat bunga turun menjadi 4%, maka pengeluaran investasi yang
diminta oleh pasar akan turun menjadi Rp 200 Juta per tahun.
F. Keseimbangan Tingkat Bunga : Teori Klasik
Ekonom klasikal berpendapat bahwa tingkat bunga pasar ditentukan oleh
keseimbangan antara penawaran tabungan dan permintaan investasi. Tingkat
bunga adalah titik pertemuan antara penawaran tabungan dengan permintaan
investasi. Sebagai contoh : Jumlah permintaan tabungan di pasar pada
tingkat bunga i adalah sebesar Q unit. Jumlah pengeluaran investasi yang
diminta pada tingkat bunga i adalah Q unit. I adalah keseimbangan tingkat
bunga dan Q adalah keseimbangan unit kuantitas yang diminta dan ditawar
oleh pasar. Hal ini dapat diikuti pada bagan 4.3.
BAGAN 4.3
TITIK KESEIMBANGAN TINGKAT BUNGA
G. Kritik Teori Klasik Tentang Tingkat Bunga
Teori klasik memiliki beberapa kelemahan dalam menjelaskan hal-hal
yang menentukan tingkat bunga. Kelemahan-kelemahan tersebut dapat
diketengahkan sebagai berikut :
1. Keyness tidak sependapat dengan teori klasik bahwa tabungan meningkat
sebagaimana meningkatnya tingkat bunga. Teori klasikal berfokus pada
tabungan dan investasi, namun mengabaikan tingkat pendapatan yang justru
menentukan jumlah tabungan. Keyness menekankan bahwa investasi tidak
tergantung pada bunga melainkan investasi tergantung pada pendapatan.
2. Keyness juga berpendapat bahwa tabungan tetap identik dengan investasi
sebab individu penabung berbeda investor. Penabung dan investor tidaklah
selalu sama. Penabung pada umumnya adalah rumah tangga, sementara
investor adalah para pebisnis.
3. Teori klasikal kebanyakan lebih cenderung menekankan bisnis
sebagai peminjam
pokok dalam pasar. Namun saat ini individu-individu dan pemerintah
juga meminjam
dari pasar uang sama seperti halnya unit bisnis. Jadi individu-
individu dan pemerintah
juga berpengaruh terhadap tingkat penawaran dan permintaan dana di
pasar.
H. Teori Preferensi Likuiditas Tingkat Bunga MLM
Teori ini berkaitan dengan ekonom Inggris yang bernama John Maynard
Keyness yang telah mengkritik teori ekonom klasik tentang pengembangan
teori tingkat bunga. Menurut Keyness, teori klasik berlaku hanya untuk
bunga jangka panjang, sehingga dikembangkanlah liquidity preference untuk
menjelaskan bunga jangka pendek.
1. Permintaan likuiditas
Menurut Keyness, tingkat bunga merupakan pembayaran bagi penggunaan
sebuah sumberdaya yang langka (uang). Tingkat bunga merupakan harga yang
dikeluarkan oleh debitur untuk mendorong seorang kreditur memindahkan
sumberdaya langka tersebut. Dalam teori ini dikembangkan investasi uang dan
obligasi.
Permintaan terhadap uang merupakan tindakan rasionil. Meningkatnya
permintaan uang akan menaikan tingkat bunga. Apabila investor berinvestasi
pada saat bunga belum maksimal, maka ia akan mengalami kerugian sebesar
tingkat kenaikan bunga obligasi tersebut. Di lain sisi, apabila tingkat
bunga turun, maka permintaan akan surat berharga akan naik yang berarti
bahwa harga surat obligasi akan meningkat dan pada saat itulah investor
akan memperoleh capital gain.
Tiga motif yang dapat mendorong orang untuk melakukan permintaan
terhadap uang yakni :
a. Motif transaksi yaitu permintaan uang untuk membeli
barang dan atau jasa
b. Motif berjaga-jaga yaitu permintaan uang untuk keadaan
yang tidak tentu
c. Motif spekulasi yaitu permintaan uang untuk digunakan di masa yang akan
datang dan belum diketahui keuntungannya.
Investor akan berinvestasi pada saat harga obligasi di pasar
rendah dan akan menjual obligasi pada saat harga obligasi naik. Jadi jumlah
uang tunai untuk motif spekulasi tergantung pada harga atau tingkat bunga
yang dibayarkan. Pada tingkat bunga rendah, investor akan memperkirakan
bahwa tingkat bunga akan segera naik, sehingga investor melakukan
permintaan uang untuk menyiapkan diri terhadap penurunan harga obligasi.
Pada tingkat bunga tinggi, investor memperkirakan bahwa tingkat bunga akan
segera turun dan harga obligasi akan naik, akibatnya permintaan uang akan
menurun sedangkan permintaan untuk obligasi akan meningkat. Jadi tingkat
bunga yang tinggi akan mendorong investor mengurangi permintaan uang dan
membeli obligasi.
Jumlah uang yang diminta pada suatu perekonomian sama dengan
jumlah uang untuk ketiga motif tersebut. Motif transaksi dan motif berjaga-
jaga tidak berkaitan dengan tingkat bunga. Keyness berpendapat bahwa hanya
motif spekulasi yang berkaitan dengan tingkat bunga. Jumlah uang yang
diminta merupakan kelebihan dari motif transaksi dan motif berjaga-jaga
merupakan uang yang diminta untuk motif spekulasi.
2. Penawaran uang
Penawaran uang merupakan elemen utama dalam penentuan tingkat bunga
di suatu pasar. Penawaran uang dikendalikan oleh bank sentral dan diatur
oleh pemerintah. Penawaran uang tidak ditentukan oleh tingkat bunga di
suatu pasar tetapi ditentukan oleh
tingkat bunga di suatu pasar melainkan ditentukan oleh kebijakan
pemerintah. Lebih lanjut diasumsikan bahwa tingkat penawaran uang pada
suatu pasar inelastis.
3. Keseimbangan tingkat bunga dalam teori preferensi likuiditas
Kekuatan keseimbangan penawaran dan permintaan uang terletak pada
tingkat bunga pada suatu pasar. Di atas titik keseimbangan penawaran dan
permintaan akan uang melebihi uang yang diminta. Unit-unit suatu ekonomi
membeli obligasi sehingga mengurangi uang pokok yang ada pada sirkulasi
masyarakat. Sementara apabila di bawah titik keseimbangan, jumlah uang yang
diminta akan melebihi jumlah uang yang ditawarkan. Investor akan menjual
obligasinya untuk menaikan tingkat bunga sampai pada titik keseimbangan.
BAGAN 4.4
KESEIMBANGAN TINGKAT BUNGA
PADA TEORI PREFERENSI LIKUIDITAS
Penawaran Uang
I
Penawaran Uang
0
Jumlah Permintaan dan Penawaran Uang
4. Kritik Teori Preferensi Likuiditas
Teori preferensi likuiditas hanya menentukan tingkat bunga untuk
jangka pendek karena teori tersebut mengasumsikan bahwa tingkat pendapatan
stabil. Kenyataannya dalam jangka panjang pendapatan tidak stabil.Tingkat
bunga dipengaruhi oleh pendapatan yang diterima investor. Selain itu teori
ini hanya mempertimbangkan permintaan dan penawaran uang. Sebaliknya
permintaan pinjaman(kredit) juga akan berpengaruh terhadap bunga pinjaman
di pasar.
I. Teori Dana Pinjaman
Teori ini berasumsi bahwa tingkat bunga ditentukan antara kekuatan
permintaan dan penawaran dana pinjaman. Dua keluatan ini dapat dijelaskan
sebagai berikut :
1. Permintaan dana pinjaman
Jumlah dana pinjaman ditentukan oleh faktor-faktor berikut :
a. Permintaan pinjaman untuk konsumsi atau membeli
barang dan jasa
b. Permintaan pinjaman oleh unit bisnis yang digunakan antara lain untuk
meningkatkan investasi seperti investasi gedung, membeli peralatan,
perluasan kapasitas produksi dan sebagainya.
c. Permintaan pinjaman untuk pemerintah dalam rangka tanggungjawab terhadap
kebutuhan sosial masyarakat. Namun jumlah permintaan dana ini tidak
dipengaruhi oleh perubahan tingkat bunga di pasar. Pinjaman dana oleh
pemerintah pada suatu pasar merupakan suau alat kebijakan moneter. Jadi
pemerintah tidak menggunakan kesempatan (opportunities) pada setiap
perubahan tingkat bunga.
2. Penawaran dana pinjaman
Penawaran dana pinjaman umumnya dipengaruhi oleh faktor-faktor
berikut :
a. Tabungan domestik yang dilakukan oleh perusahaan, masyarakat konsumen
dan pemerintah.
b. Pengeluaran kelebihan uang oleh masyarakat pada saat individu-individu
mempunyai kelebihan uang.Umumnya individu-individu menyimpan uang
(hording money). Jika hal ini terjadi, maka jumlah dana yang tersedia
untuk dipinjamkan akan naik.
c. Dana dari sistem perbankan domestik maupun pengeluaran kredit dari bank
menciptakan rekening kredit pada bank dan meningkatkan penawaran untuk
dana pinjaman. Misalnya : nasabah meminjam uang dari bank sebesar Rp
10.000.000,- Bank yang memberi kredit akan membuka rekening untuk nasabah
tersebut. Namundalam prakteknya, jarang nasabah yang menerima seluruh
uang pinjaman dari bank. Jadi secara fisik sebagian dana tersebut tidak
diterima.
d. Meminjam dana luar negeri. Dana pinjaman dari luar negeri termasuk bank
dunia merupakan suatu sumber yang meningkatkan penawaran dana pinjaman,
sehingga individu-individu akan mempunyai banyak alternatif perputaran
sumber dana.
3. Keseimbangan tingkat bunga pada teori dana pinjaman
Perpotongan antara permintaan danan pinjaman dan penawaran dana
pinjaman akan menentuka tingkat bunga di pasar dan kuantitas dana pinjaman.
Titik perpotongan tersebut disebut titik Equilibrium dengan tingkat bunga
setinggi i dan volume dana yang dipinjam di pasar modal sebesar q. Titik
ini dilustrasikan pada gambar 4.6
BAGAN 4.5
KESEIMBANGAN TINGKAT BUNGA
PADA TEORI DANA PINJAMAN
S
i
S
0 q
Jumlah dana pinjaman
Kurva DD adalah permintaan dana pinjaman
Kurva SS adalah penawaran dana pinjaman
i adalah tingkat bunga sekarang dalam suatu pasar
q adalah kuantitas dana pinjaman
J. Pertanyaan
1. Jelaskan peranan tingkat bunga dalam suatu perekonomian maupun pasar
modal
2. Faktor apa sajakah yang menentukan tingkat bunga dalam teori klasik ?
Mengapa kurva penawaran mempunyai slope positif ?
3. Ketengahkan keterbatasan teori klasik menurut Keyness !
4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dana pinjaman !
BAB V
TINGKAT BUNGA DAN HARGA SEKURITAS
A. Kriteria investasi
Beberapa kriteria investasi;
Pay back Period
Pay back period adalah jangka waktu yang diperlukan untuk
pengembalian investasi, guna menutup semua biaya investasi yang
telah dikeluarkan. Periode pay back dapat bersifat harian, mingguan,
bulanan atau tahunan. Periode pay back yang lebih pendek tentu akan
menjadi pilihan bagi kebanyakan perusahaan. Investor lebih suka
menerima uang atau hasil dari suatu sekuritas lebih cepat.
Net Present value
Kriteria ini berhubungan dengan metode discented cashflow, salah
satu metode yang digunakan untuk membandingkan perbedaan aliran kas
masuk untuk investasi melalui tingkat diskonto yang telah diketahui.
Metode ini menghitung jumlah total pendapatan dan mempertimbangkan
jangka waktu investasi. Net present value ( NPV ) kepada investor
adalah sama dengan perbedaan antara nilai sekuritas (V) dengan harga
pembayaran sekuritas (P).
B. Tingkat Bunga Saham
Salah satu alasan mengapa seorang investor melakukan investasi di pasar
modal adalah tingkat keuntungan yang diharapkan. Di sisi lain, debutir
menyediakan imbalan tingkat bunga tertentu sebagai daya tarik kepada
kreditur atau investor untuk melakukan investasi. Maka bunga mempunyai
peranan penting dalam suatu pasar modal. Mengapa?
Satu unit uang yang tersedia sekarang dan satu unit uang yang
tersedia pada masa yang akan datang adalah dua item yang berbeda.
Uang yang diterima sekarang mempunyai nilai yang lebih tinggi
daripada uang diterima di masa mendatang.
Tingkat bunga adalah suatu harga investasi. Hal tersebut karena
memperhitungkan antara harga sekarang dan masa mendatang.
Tingkat bunga bukanlah suatu hal yang bersifat umum. Tingkat
bunga bervariasi berdasarkan jenis sekuritas. Maka tingkat bunga
suatu sekuritas dapat meningkat atau menurun sewaktu-waktu.
Karena sulit untuk membandingkan nilai barang-barang pada
berbagai waktu, sedangkan penggunaan uang lebih mudah untuk
membandingkan nilai sekarang dan masa yang akan datang. Jadi,
tingkat bunga menyesuaikan dengan nilai kekayaan suatu barang.
C. Macam-macam Bunga
Secara umum dikenal 5 macam bunga di pasar keuangan;
1. Bunga kupon ( coupon rate)
Bunga kupon adalah bunga yang dijanjikan oleh penerbit sekuritas
sesuai dengan kontrak. Penerbit kontrak atau debitur menyetujui
untuk melakukan pembayaran sejumlah bunga tertentu saat melakukan
pertukaran obligasi atau sekuritas lain. Tingkat bunga kupon tertera
pada halaman muka suatu sekuritas.
Contoh: Obligasi dengan bunga kupon 10% tertera pada halaman muka
berarti bahwa debitur menyangggupi kreditur dengan bunga 10% setiap
tahun. Misalnya nilai nominal sekuritas adalah Rp.1000, jumlah bunga
dibayar dihitung sbb:
Bunga dibayar = Tingkat bunga kupon x Nilai nominal
10% x 1000 = 100
Bunga kupon bukanlah indikator hasil yang diberikan suatu sekuritas,
kecuali apabila:
Debitur membayar sesuai dengan janji. Pada beberapa kasus,
debitur tidak jujur dan tidak melakukan pembayaran bunga maupun
jumlah pokok obligasi, sebagaimana yang telah dijanjikan.
Misalnya mereka curang atas pinjamannya.
Investor membelisekuritas sesuai dengan nilai nominalnya.
Namun pada umumnya investor membeli sekuritas di pasar dengan
harga yang bermacam-macam. Hal tersbut terjadi karena permintaan
dan penawaran sekuritas mengubah pasar.
2. Metode bunga sederhana.
Digunakan untuk membebankan kepada debitur terhadap bunga pinjaman
atau sekuritas selama jangka waktu pinjaman. Formula untuk metode
bunga sederhana adalah sbb;
p = jumlah pokok pinjaman
r = tingkat bunga
t = waktu meminjam ( biasanya dalam tahun)
misalkan seorang meminjam Rp. 1.000 untuk 1 tahun dengan tingkat
bunga 10%. Metode bunga sederhana dapat dihitung sbb;
1.000 x 10% = 100
Bunga yang dibebankan dalam contoh ini, sebesar Rp 100. jadi, jumlah
yang dibayar adalah Rp 1.100. jika pinjaman dibayar sesudah 6 bulan,
bunga yang dibebankan kepada peminjam dihitung sbb;
I = P x r x t
= 1000 x 10 x 6
100 12
= 50
Total jumlah yang dibayar adalah Rp 1.000 adalah pinjaman pokok
ditambah Rp50 beban bunga. Jadi, jumlahnya Rp 1.050
3. Add-on Rate interest.
Metode add on rate interest adalah dimana bunga dihitung dari
seluruh pokok pinjaman ditambah bunga pokok pinjaman dibagi jumlah
angsuran. Contohnya : seorang meminjam Rp 1.000,- dengan tingkat
bunga 10%. Berdasarkan metode ini setuju membayar 3 kali dalam satu
tahun, masing-masing 4 bulan. Jumlah yang dibayar sesudah 4 bulan
adalah :
Pokok pinjaman + bunga
Bunga =------------------------------ = 1.100 : 3 = 366, 67
Angsuran
4. Metode diskon ( Discount Method)
Bunga ditentukan sebelum pinjaman dikeluarkan, kenudian bunga
dikeluarkan dari pokok pinjaman, selanjutnya selisihnya diberikan
kepada debitur. Misalnya seorang pinjam Rp 1000 untuk 1 tahun,
tingkat bunga 10 % dengan bunga discount, maka bunga satu tahun Rp
1000 x 10% = Rp 100,-. Jadi kreditur mengurangi Rp 100 dari Rp
1.000,-. Debitur hanya menerima Rp 900,-. Jadi bunga efektif
dihitung sebagai berikut ;
Bunga dibayar
Bunga =------------------------------ x tingkat bunga
Pokok – bunga
= (100 : 900) x 10% = 11,11%
5. Compound Interest
Beberapa institusi keuangan, khususnya bank komersial dan institusi
pinjaman nonbank membayar compound interest kepada para nasabahnya
pada tanggal tertentu pada masa compound interest bunga hitung dari
pokok pinjaman. Kemudian jumlah pokok pinjaman ditambah besarnya
bunga. Jadi, bunga yang dibebankan periode tersebut akan menambah
jumlah pokok ketika menghitung jumlah bunga periode yang akan
datang. Biasanya bank atau institusi yang menerapkan metode ini
harus mengungkapkan hal ini kepada nasabah atau kreditur sebelum
kontrak dilakukan. Ini, diwajibkan kepada bank atau institusi yang
bersangkutan kepada nasabah untuk menghindari manipulasi. Formula
untuk menghitung interest compound ini sebagai berikut :
Keterangan:
FV = jumlah pokok + akumulasi bunga pinjaman.
P = pokok pinjaman.
r = tingkat bunga tahunan.
Ilustrasi :
Seorang meminjam uang Rp 1.000,- untuk jangka waktu 5 tahun dengan
bunga 10 % pertahun dengan metode compound interest . Bila
menggunakan metode compound interest seorang tersebut akan membayar
sebesar:
FV = Rp.1.000,- (1 + 0,1 )5 = Rp.1.000,- (1,611) = Rp 1.611,-
Formula tersebut menunjukkan bahwa compound interestnya dibayar
sekali dalam setahun selama lima tahun. Namun ada institusi keuangan
yang membayar compound interest lebih dari sekali, ada yang 2 kali, 3
kali atau 4 kali dalam setahun. Contohnya : Bank Komersiil membayar 25
% compound intersest setiap bulan untuk 5 tahun. Hal ini dapat
diakomodasi bila formulanya dibuat sebagai berikut :
1. Compound interest harus dibagi dengan jumlah hitungan bunga ( dalam
kasus ini 12 x )
2. Jumlah tahun t harus dikalikan jumlah hitungan bunga selama tahun
yang bersangkutan.
FV = P(1 + t/12) tx12 = 1000 (1+0,24) 60 = 1.000 (3,281) = 3.281
Hal ini berarti setelah 5 tahun, bank akan membayar Rp 3.281,- kepada
nasabah asalkan, nasabah tidak pernah mengambil sebagian tabungan
tersebut.
D. Hubungan Harga Sekuritas dengan Tingkat Bunga
Seperti dibahas dalam bab 9, bahwa tingkat bunga mengakibatkan
keseimbangan antara jumlah tabungan dan investasi. Apabila tingkat bunga
menigkat maka jumlah tabungan juga akan meningkat, maka jumlah permintaan
investasi akan menurun. Investor yang akan mengambil keputusan investasi,
mempertimbangkan terlebih dahulu beberapa faktor, termasuk tingkat bunga
pasar. Hubungan antara tingkat bunga dengan harga sekuritas, lebih lanjut
diuraikan sebagai berikut :
a. Hasil Sekarang (current Yield)
yang dimaksud dengan hasil sekarang (current yield) adalah jumlah
tingkat hasil berupa bunga atau deviden dari nilai suatu pinjaman atau
sekuritas pada saat ini, dibandingkan dengan nilai pasar suatu sekuritas
sekarang. Perhitungan ini berdasarkan rasio bunga atau deviden tahunan dari
suatu pinjaman atau sekuritas terhadap nilai sekarang. Misalkan suatu saham
dengan harga jual di pasar Rp 300 dan pembayaran deviden Rp 100 per tahun.
Hasil sekarang akan dihitung sebagai berikut :
Deviden per tahun 100
Hasil Sekarang = -------------------- = ---------- = 1/3 atau
33,33 %
Harga Pasar 300
b. Yield to Maturity
Yield to maturity adalah bunga yang akan dibayarkan pada hari jatuh
tempo. Rancangan bunga ini mendorong individu untuk memilih mengeluarkan
dananya pada masa yang akan datang dibandingkan sekarang. Pendekatan yield
to maturity berdasarkan pada discounted value aliran kas yang diharapkan
investor untuk menerima aktiva yang dimiliki pada masa mendatang. Investor
membandingkan yield to maturity sekuritas (Y) dengan hasil sekuritas yang
diharapkan (Y * ). Jika Y > Y * maka harga sekuritas dibawah harga pasar,
demikian sebaliknya jika Y < Y * maka Yield to maturity dapat dihitung
sebagai berikut :
I1 I2
I n
P = -------- + -------- + ---------- +
-----------
(1 + Y )1 (1 + Y )2
(1 + Y )n
n In
Atau P = ------------
i = 1 ( 1 + Y )n
Contoh : Seorang investor ingin membeli obligasi dengan jangka waktu 10
tahun dengan bunga kupon 10%. Harga Semarang adalah Rp 800,- tetapi nilai
nominalnya Rp 1.000,-. Yield to maturity obligasi dapat dihitung sebagai
berikut :
Formula 1 :
100 100
100 1.000
800 = -------- + -------- + ------- ----------- +
--------
(1 + Y )1 (1 + Y )2 (1 + Y )10
( 1 + Y )n
Atau
Formula 2 :
1
1 1
800 = 100 -------- + -------- + --------
+ 1.000 -----------
(1 + Y )1 (1
+ Y )10 ( 1 + Y )n
Sekuritas tersebut akan menghasilkan Rp1,- per tahun selama 10 tahun,
ditambah Rp1,- dikalikan Rp 1.000,- pada akhir tahun ke 10. Jika dilihat
pada tabel annuity menunjukkan bahwa nilai Semarang Rp 1,- diterima setiap
tahun selama 10 tahun pada diskon yield 10% adalah 6.145. Tabel present
value menunjukkan bahwa nilai Semarang Rp1,- diterima 10 tahun adalah
0,386. Berdasarkan formula 2 akan diperoleh hasil sebagai berikut :
100 (6.145) + 1.000(0,386) = 1.000,5 > 800
Hal ini berarti bahwa keuntungan yang dihasilkan 10% nilai sekarang ini
lebih tinggi dari pada nilai Semarang sebesar Rp 800,-. Apabila sekuritas
dijual dengan harga Rp 1.250,-. Keuntungan annuity yield 10% nilai Semarang
suatu sekuritas lebih rendah daripada nilai Semarang Rp 1.250,-. Jadi nilai
sekuritas tergantung pada tingkat bunga yang dijanjikan (coupon rate) dan
harga pasar.
c. Holding Period Yield
Holding period merupakan periode dimana investor memiliki sekuritas.
Sedangkan Holding Period Yield adalah hasil yang diperoleh dari sekuritas
selama kepemilikan sekuritas. Holding Period Yield dapat dihitung dengan
menggunakan rumus berikut :
I1 I
m I m
P = -------- + -------- + ---------- + ------
-----
(1 + h )1 (1 + h )m
(1 + h )m
h = discounted rate, m = holding period dan P = harga
pasar sekuritas
Contoh :
Seorang investor membeli obligasi Rp 8.000,- dengan nilai nominalnya Rp
1.000,- bermaksud memegang obligasi tersebut dalam jangka waktu lima tahun
dan setelah itu menjualnya kembali. Jika tingkat bunga kupon adalah 10% per
tahun, maka Holding Period Yield dapat dihitung sebagai berikut :
I1
I m I m
800 = -------- + -------- + ---------- +
-----------
(1 + h )1 (1 + h )m
(1 + h )m
Tabel annuity menunjukkan bahwa nilai sekarang Rp1,- yang diterima setiap
tahun untuk lima tahun pada discount yield 10% adalah 3.791. Tabel present
value juga menunjukkan bahwa nilai sekarang rp1,- diterima 5 tahun masa
yang akan datang adalah 0.621.
D. Hubungan Antara Yield Dengan Harga Sekuritas
Membahas tentang yield maturity dan holding period yield, berarti
mempelajari hubungan penting antara bunga dengan harga sekuritas. Ketika
membahas tentang teori dana pinjaman menunjukkan adanya dua kekuatan yang
menentukan tingkat bunga yakni permintaan pinjaman dan penawaran
pinjaman.Debitur/demander menawarkan sekuritas sedangkan kreditur /suplier
meminta sekuritas untuk investasi. Jadi tingkat hasil/rate of return atau
yield pada suatu sekuritas dan harga sekuritas tersebut ditentukan pada
suatu fenomena.
Keterkaitan tersebut diilustrasikan pada gambar 5.1 yang menunjukkan
kurva permintaan dan penawaran untuk tingkat bunga dan harga sekuritas.
Kurva penawaran untuk dana pinjaman di diagram A identik dengan kurva
penawaran sekuritas di diagram B. Demikian pula permintaan untuk dana
pinjaman di diagram A identik dengan kurva permintaan sekuritas di diagram
B.
Pada diagram B diasumsikan bahwa debitur mengeluarkan banyak
sekuritas apabila harga sekuritas tinggi dan kreditur melakukan banyak
permintaan jika harga sekuritas rendah. Demikian pula, debitur melakukan
permintaan sekuritas relatif kecil jika tingkat bunga rendah. Diagram A
menunjukkkan penentuan tingkat bunga yang telah dibahas terdahulu. Diagram
B menunjukkan harga sekuritas ditentukan oleh keseimbangan antara tingkat
bunga dan harga sekuritas, kreditur maupun debitur menikmati kepuasan.
GAMBAR 5.1
A. PENENTUAN TINGKAT BUNGA
B. PENENTUAN HARGA SEKURITAS
E. Pertanyaan
1. Jelaskan maksud dari : bunga sederhana, add on interest, compound
interest dan discount method ?
2. Apakah bunga kupon dan current yield merupakan pengukuran yang baik
untuk mengukur return obligasi ? Mengapa ?
3. Jelaskan perbedaan antar yield maturity dan holding period yield ?
Mengapa hasil obligasi biasanya diberikan dengan dasar yield to
maturity?
4. Jika Bank BONE membayar 14% compound interest setiap bulan untuk 6
tahun. Berapakah jumlah yang harus dibayar oleh Bank BONE?
5. Jika Bank LAU membayar 14% compound interest setiap bulan untuk 1
tahun. Berapakah jumlah yang harus dibayar oleh Bank LAU?
6. Bank " BONLA" membeli obligasi Rp 600.000.000,-, namun nilai
nominalnya Rp 650.000.000,-. Bank berniat memegang obligasi tersebut
untuk selama 10 tahun. Jika bunga kupon 10% per tahun, maka hitunglah
holding period yieldnya!
7. Harga sekuritas dan tingkat bunga mempunyai korelasi yang negative.
Berikan tanggapan anda terhadap pernyataan tersebut!
BAB VI
EMISI SURAT BERHARGA/ISSUING SECURITIES
A. Pendahuluan
Pasar modal menyiapkan berbagai alternatif pendanaan, mulai dari
utang sampai pada equitas. Sifat instrumen yang diterbitkan di pasar modal
mencakupi :
1. Equity yaitu penyertaan pada suatu badan usaha yang biasanya sudah
sangat dikenal masyarakat yaitu saham. Sebagai akibatnya pembeli surat
berharga saham otomatis menjadi pemilik sebagian perusahaan berdasarkan
proporsi kepemilikan saham biasa. Cara penerbitan di pasar modal dapat
dilakukan melalui penawaran terbatas (private placement ) maupun
penawaran umum(public offering).
2. Debt merupakan satu bentuk instrumen yang diterbitkan oleh suatu badan
usaha di pasar modal. Debt merupakan bentuk surat pengakuan utang
perusahaan penerbit. Bagi perusahaan penerbit Debt sebagai sumber
pembiayaan berjangka minimal 3 tahun. Debt meliputi : obligasi, notes (
surat perjanjian utang), dan lain-lainnya.
3. Derivatives merupakan instrumen turunan seperti : obligasi konvertible,
opsi, waran, dan right.
Pada umumnya terdapat 2 cara untuk melakukan emisi surat berharga di
pasar modal yaitu : public issue dan private placement.
B. Penawaran Terbatas (Private Placement)
Penawaran ini merupakan penawaran surat berharga pada kalangan
terbatas, untuk menghindari peraturan-peraturan yang seharusnya diikuti
dalam prosedur emisi umum di pasar modal. Pada kasus di Indonesia
penawaran dilakukan kepada < 100 pihak dan dijual kepada < 50 pihak tanpa
melalui Bapepam.
Emisi surat berharga tipe ini mempunyai keuntungan sebagai berikut :
1. Biaya emisi penawaran terbatas relatif kecil dibanding penawaran umum.
2. Kontrak sekuritas dirancang sesuai kebutuhan perusahaan.
3. Waktu kontrak fleksibel, pada saat perusahaan melakukan emisi efek dapat
dinegosiasikan kembali.
Beberapa kelemahan dari penawaran terbatas yaitu :
1. Para penanam modal yang menginvestasikan surat berharga tidak dapat
dengan mudah menemukan pasar atau pembeli, jika penanam modal ingin
menjual kembali surat berharga tersebut.
2. Sebelum kontrak dibuat, diperlukan penyelidikan terhadap perusahaan yang
bersangkutan.
3. Bagi emiten, pembayaran deviden akan lebih tinggi dibandingkan dengan
tingkat deviden pada emisi umum.
C. Penawaran Umum (Public Issue)
Penawaran umum merupakan cara menawarkan surat berharga di pasar
modal yang sering dilakukan. Penawaran tersebut dilakukan secara umum pada
pasar surat berharga. Penawaran umum atau public issue dibagi menjadi 2 :
1. General cash offer yaitu emisi umum yang ditawarkan pada masyarakat yang
biasanya diperdagangkan di pasar modal. Penawaran umum pertama dinamakan
Initial Public Offering (IPO).
2. Bukti Right (Right Issue) atau hak istimewah untuk pemegang saham yaitu
pemberian saham ekstra kepada para pemilik saham terdahulu. Pada kasus di
Indonesia, biasanya harga saham ex right (pasca penawaran right) akan
menurun dibandingkan harga cum right (masa penawaran right). Misalnya :
PT. Gudang Garam mengadakan right issue tiap pemegang 1 lembar saham akan
mendapat 2 lembar saham. Harga per lembar saham pada saat cum right Rp
5.000,-. Harga saham tiap lembar ex right turun menjadi Rp 2.700,-. Jika
dianalisis, maka harga riilnya menjadi lebih tinggi sebagai berikut :
Cum right(masa penawaran right) : 1 lembar x Rp 5.000,- = Rp 5.000,-
Ex right (pasca penawaran right) : 2 lembar x Rp 2.700,- = Rp
5.400,-
D. Peran Penjamin Emisi
Penjamin emisi (Underwriter) adalah pihak yang :
a. Telah mengadakan kontrak untuk membeli efek dan emiten, pihak pengendali
yang mempunyai affiliasi dengan emiten, atau penjamin emisi efek lainnya
untuk dijual dalam rangka penawaran umum.
b. Telah mengadakan kontrak dengan emiten atau pihak pengendali yang
mempunyai affiliasi dengan emiten untuk menawarkan atau menjual efek
melalui suatu penawaran.
Penjamin emisi merupakan lembaga yang mempunyai peran kunci pada
setiap emisi efek di pasar modal. Underwriter memberikan nasihat serta hal-
hal yang hendaknya diperhatikan emiten serta cara dan saat yang tepat
melakukan penawaran.
Kegiatan-kegiatan underwriter :
1. Membantu emiten dalam mempersiapkan pernyataan pendaftaran emisi serta
dokumen pendukungnya.
2. Memberi konsultasi di bidang keuangan seperti jumlah dan jenis efek yang
akan diterbitkan, bursa yang akan dipilih untuk mencatatkan saham,
penentuan jadwal emisi, penunjukkan lembaga penunjang lain dan metode
pendistribusian.
3. Melakukan penjaminan terhadap efek yang diemisikan.
4. Mengevaluasi kondisi perusahaan yang mencakupi : keuangan, manajemen,
pemasaran, produksi dan prospeknya.
5. Bersama-sama emiten menentukan harga saham.
Ditinjau dari bobot dan tanggungjawab sebagai penjamin emisi kepada
emiten, penjaminan dapat dibedakan menjadi 3 :
1. Penjamin emisi dengan kesanggupan penuh (Full commitment underwriting).
Penjamin emisi semacam ini mempunyai biasanya berlatarbelakang goodwill
perusahaan yang dipandang tinggi di masyarakat. Penjamin emisi ini
bertanggungjawab penuh terhadap penjualan surat berharga.
2. Penjamin emisi dengan kesanggupan terbaik (Best effort underwriting).
Penjamin emisi ini, hanya berperan sebagai agen emiten saja. Terdapat 2
model penjaminan emisi dengan kesanggupan terbaik (PEKT) yaitu :
a. All or None Offering yaitu penawaran akan dibatalkan jika tidak
terjual seluruhnya.
b. Minimum-Maximum yakni model yang memberikan kesempatan kepada penjamin
emisi bahwa penawaran surat berharga akan dibatalkan apabila tidak
tercapai batas minimum. Sebatas minimum tercapai, maka penjamin emisi
akan melanjutkan sampai batas maksimum.
3. Penjamin emisi dengan kesanggupan siaga(Stand by commitmentt
underwriting). Penjamin emisi ini akan bertanggungjawab untuk menawarkan
dan menjual suatu emisi surat berharga dan menyanggupi untuk membeli sisa
efek yang tidak laku terjual dengan suatu tingkat harga tertentu sesuai
syarat perjanjian.
E. Jenis-Jenis Penjamin Emisi
Para penjamin emisi dibedakan menjadi 3 yaitu :
1. Penjamin Utama Emisi (Lead Underwriter) yang membuat kontrak dengan
emiten dalam suatu perjanjian. Pada perjanjian ini penjamin utama emisi
memberikan jaminan penjualan surat berharga dan pembayaran seluruh nilai
surat berharga kepada emiten. Jika penjamin utama emisi lebih dari satu,
maka jaminan tersebut diberikan secara bersama-sama. Jadi penjamin utama
emisi bertanggung jawab atas seluruh penyelenggaraan suatu penawaran
umum.
2. Penjamin Pelaksana Emisi (Managing Underwriter) yang mengkoordinir
pengelolaan dan menyelenggarakan emisi surat berharga. Penjamin ini
bertanggung bjawab terhadap membentuk kelompok penjamin, menetapkan
bagian penjamin masing-masing penjamin emisi, menstabilkan harga setelah
pasar perdana serta mengalokasi perjatahan dalam hal melebihi penawaran
(over supply)
3. Penjamin Peserta Emisi (Co Underwriter) ini tidak bertanggung jawab
secara langsung kepada emiten sebab penjamin peserta emisi membuat
kontrak dengan penjamin emisi utama dalam suatu perjanjian untuk
melakukan penjualan dan pembayaran sesuai dengan Proxy yang diambilnya.
Kemudian jumlah surat berharga yang menjadi bagiannya ditawarkan langsung
kepada para klien, sedangkan selebihnya disalurkan melalui agen-agen
penjual yang terdiri dari para anggota bursa yaitu dealer dan broker.
Dalam kegiatan penjaminan emisi, para penjamin peserta emisi memperoleh
jasa penjaminan (underwriting fee) yang besarnya dihitung dari nilai
penawaran dalam pasar perdana.
F. Penetapan Harga Oleh Penjamin Emisi
Harga saham perdana pada dasarnya dipengaruhi oleh biaya emisi di
pasar modal. Biaya tersebut meliputi : biaya administrasi, biaya pencatatan
awal, biaya untuk mengikuti peraturan pasar yang ditentukan, biaya
penerbitan prospektur untuk publikasi, public expose, dan fee akuntan.
G. Latihan Soal
1. Jelaskan tentang public issue dan private replacement !
2. Bandingkanlah right issue dengan general cash offer !
3. Instrumen apa sajakah yang diemisikan di pasar modal!
4. Jelaskan setiap jenis penjamin emisi !
BAB VII
SAHAM DI PASAR MODAL
Saham pada dasarnya tergolong menjadi dua yaitu saham biasa dan saham
preferen. Kedua jenis saham ini diuraikan dibawah ini.
A. Saham Biasa (Common Stock)
Saham ini tergolong menjadi dua yaitu saham atas nama dan saham atas
tunjuk. Saham atas yaitu saham yang nama pemilik tertera diatas saham
tersebut. Sedangkan saham atas tunjuk yaitu saham yang nama pemiliknya
tidak tertera pada saham tersebut. Pada saat ini, saham-saham yang lazimnya
diperdagangkan adalah saham atas nama, sehingga pembeli saham segera
mendaftarkan diri dan mengadministrasikan saham tersebut atas nama pembeli.
Bila tidak mendaftarkan diri maka pembeli tersebut tidak berhak mendapat
seluruh hak-hak sebagai pemegang saham.
Setiap pemegang saham berhak memperoleh sertifikat saham sebagai
tanda pemilikan pada perusahaan. Pada setiap sertifikat saham terkandung
nilai saham, dimana nilai saham tersebut dibedakan menjadi :
1. Nilai nominal (Par Value) merupakan harga saham pertama yang tercantum
pada sertifikat saham. Harga saham tersebut merupakan harga yang sudah
diotorisasi oleh RUPS (Shareholders). Harga yang telah ditetapkan oleh
RUPS ini tidak berubah-ubah. Pada banyak kasus, par value lebih kecil
dari pada nilai buku. Jika saham dijual di pasar modal kelebihan dari
nilai nominal (par value) dilaporkan sebagai agio atau Premium dalam
neraca.
2. Nilai buku (Book Value). Nilai saham berubah karena adanya kenaikan atau
penurunan harga saham dan adanya laba ditahan. Jumlah laba ditahan, par
value saham dan modal selain par value adalah nilai buku. Nilai buku
untuk setiap lembar saham dihitung dari pembagian jumlah nilai buku
dengan jumlah lembar saham.
Pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak sebagai berikut :
1. Setiap pemegang saham mempunyai hak suara pada rapat umum pemegang
saham. Ketentuannya adalah satu saham satu suara.
2. Sebagai pemegang saham mempunyai wewenang untuk memilih direktur
perusahaan. Direktur adalah orang yang mewakili pemegang saham tetapi
tidak terlibat dalam operacional zaherí-hari. Direktur perusahaan
bertanggung jawab memilih manager perusahaan.
3. Berhak membeli saham terdahulu sebelum dibeli oleh investor
lain.Pemegang saham mempunyai hak untuk mempertahankan proporsi
kepemilikannya yang disebut bukti right atau bukti hak untuk memesan
saham terdahulu.
4. Pemegang saham diberi hak atas laba bersih perusahaan sebagai hasil atas
dana yang diinvestasikan. Hak atas laba dibagikan kepada seluruh pemegang
saham biasa berdasarkan jumlah lembar saham yang dikuasainya. Pembagian
laba berbentuk deviden, dimana deviden dapat berupadeviden tunqai atau
deviden saham.
5. Berhak melihat dan mengetahui hasil RUPS dan daftar para pemegang saham
suatu perusahaan. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah adanya manipulasi
daftar para pemegang saham atau adanya penggantian terhadap hal-hal
lainnya yang sudah disepakati dalam RUPS.
6. Pemegang saham mempunyai akses tidak terbatas untuk mengetahui pembukuan
keuangan, kecuali jika dibatasi oleh suatu keadaan tertentu. Sebagai
contoh : pemegang saham merupakan pesaing perusahaan sehingga ditolak
karena dikuatirkan dapat merugikan perusahaan kalau informasi tersebut
bersifat rahasia perusahaan.
7. Pada kasus likuidasi perusahaan, pemegang saham akan diberi hak untuk
dibayar setelah semua kreditur dan pemegang saham preferensi dibayar.
Kreditur mendapat hak dibayar terdahulu, menyusul pemegang saham
preferen. Setelah itu dibagikan kepada pemegang saham biasa secara
proporcional berdasarkan kepemilikan saham.
8. Pada saat likuidasi preusan tanggung jawab pemegang saham terhadap
kewajiban perusahaan hanya sebesar saham yang dimilikinya atau sebesar
modal yang ditanam. Jika perusahaan kehabisan kekayaan untuk menutup
kewajibannya, maka menjadi tanggungjawab manajemen perusahaan.
Pemegang saham biasa diberi imbalan berupa deviden. Deviden dapat
dibayarkan dengan deviden tunai, deviden saham dan diumumkan pembagiannya
setiap 6 bula sekali atau setahun sekali. Di Indonesia saham-saham yang
diperjualbelikan adalah saham-saham atas nama, sehingga pialang efek yang
melaksanakan pesanan investor meregistrasi ke Biro Administrasi Efek (BAE)
dan mengadministrasikan pesanan atas nama investor baru. Di Indonesia batas
waktu proses untuk meregistrasi saham selambat-lambatnya adalah 7 hari
setelah tanggal transaksi.
Pembagian deviden saham oleh dewan komisaris dilakukan sebagai
berikut :
1. Dewan komisaris memutuskan untuk menambah saham baru kepada setiap
pemegang saham lama dengan presentasi tertentu.
2. Stock split yaitu saham lama diganti dengan saham baru dengan cara
mengganti par value. Contoh 1 lembar saham dengan harga kurs (Rp2000,-)
di split menjadi 2 lembar saham dengan harga kurs baru Rp 1.500 , maka
jika pemegang saham mempunyai 1000 lembar saham, maka jumlah lembar saham
akan meningkat menjadi 2000 lembar saham dengan total nilai Rp 3.000.000,-
3. Reverse stock split yaitu saham yang ada Sekarang diganti dengan 1
lembar saham baru dimana satu lembar saham akan menggati lebih dari satu
lembar saham lama. Contoh : 2 lembar saham lama dengan harga Rp 1000,-
per lembar diganti dengan satu lembar saham baru dengan nilai Rp 2.100,-
sehingga 200 lembar saham lama akan diganti dengan 100 lembar saham baru
dengan nilai nominal saham Rp 420.000,-.
B. Saham Preferensi (Preferensi Stock)
Saham ini disebut saham prefernsi karena mempunyai hak istimewah
melebihi dari saham biasa. Perusahaan (emiten) yang menerbitkan saham
preferensi bertanggung jawab memenuhi keistimewaan pemegang saham
preferensi.
Pemegang saham preferensi berhak untuk :
1. Memperoleh deviden saham sebesar prosentase yang disetujui.
2. Mempunyai hak untuk memperoleh deviden terdahulu
3. Dalam kasus likuidasi, pemegang saham preferensi berhak mendapat hak
klaim terdahulu.
Pemegang saham preferensi tidak berhak suara (voting)
C. Pertanyaan
1. Buatlah diskripsi yang menjelaskan perbedaan antara saham biasa dengan
saham preferensi sertakan contohnya !
2. Jelaskan cirri-ciri saham biasa !
3. Bandingkanlah saham biasa dengan saham preferensi !
4. Apakah saham prefernsi itu sama dengan utang ?
BAB VIII
INDEKS HARGA SAHAM
A. Pengertian Indeks Harga saham
Indeks harga saham merupakan suatu nilai yang berfungsi sebagai
pengukiuran kinerja suatu saham di bursa efek. Indeks harga saham mempunyai
bentuk yang berbeda sesuai dengan tujuan penyajiannya. Beberapa diantaranya
:
1. Indeks harga saham individual yaitu angka yang menggambarkan suatu
rangkaian informasi histories mengenai pergerakan satu jenis saham.
Indeks ini pertama kalinya ditentukan sebesar 100% dengan harga dasar
pertama adalah harga perdana. Harga-harga saham akan terus berubah jika
ada perubahan harga secara teoritis. Harga teoritis adalah harga dasar
penyesuaian sebagai akibat adanya aksi emiten seperti deviden saham,
saham bonus, stock split, right issue dan sebagainya.
2. Indeks harga saham gabungan merupakan suatu rangkaian informasi
histories mengenai pergerakan harga saham gabungan, sampai tanggal
tertentu. Indeks ini mencerminkan suatu nilai yang berfungsi sebagai
pengukuran kinerja suatu saham gabungan di bursa efek.
B. Metode Perhitungan saham Gabungan
Perhitungan indeks harga saham dapat dilakukan dengan menggunakan dua
metode yaitu : metode rata-rata (Average Method) dan Metode rata-rata
tertimbang (Weighted Average Method)
1.
-----------------------
Tingkat Bunga
s
14%
4%
s
450
200
Jumlah tabungan
Tingkat Bunga
I
14%
I
4%
450
200
Jumlah Pengeluaran Investasi
Tingkat Bunga
I
s
i
I
s
Q
Volume of savings and investments
MS
Tingkat Bunga
I
I
Tingkat Bunga
D
E
D
NPV =V - P
I = P x r x t
FV = P(1 + r)t
%&'(=PQRp ° ´ µ ¼ ,78:l ˜š-
×
ç
\
e
±
¾
Á
Ú
óçóÛóÏóÛĹªšªšªš ª¹¹¹t¹ d d d UhýUhA§CJaJmHsHhýUTingkat Bunga (Yield)
Permintaan dana pinjaman
i
Penawaran dana pinjaman
Permintaan dana pinjaman
O
L
Jumlah dana pinjaman
Harga Sekuritas
Permintaan sekuritas
P
Penawaran sekuritas
O
S
Jumlah dana pinjaman