1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kandidiasis vulvovaginalis (KVV) adalah infeksi jamur pada saluran kelamin, vulva, dan vagina pada perempuan yang disebabkan oleh spesies
Candida. Candida tumbuh secara abnormal membentuk ragi pada mukosa atau epitel saluran kelam in perempuan. Candida albicans adalah penyebab paling sering yang mempengaruhi jutaan wanita di seluruh dunia setiap tahun. Kandidiasis vulvovaginalis telah menjadi salah satu infeksi yang paling umum pada saluran genital bawah dan jutaan perempuan berusia lebih dari !" tahun.! KVV mempengaruhi hingga #"$ wanita usia reproduksi setidaknya sekali, hampir setengah akan mengalami kekambuhan, dan "%&$ memiliki beberapa episode setiap tahun. KVV didiagnosis hingga '$ dari wanita dengan keluhan vagina. *nfeksi Candida pada vagina dapat menyebabkan bau, sekret putih kekuningan yang mungkin disertai dengan rasa gatal, iritasi, dan pembengkakan. *tu juga dapat membuat jalan buang air kecil atau berhubungan seks terasa sangat menyakitkan.' +enurut -, angka kejadian paling tinggi tercatat di /sia 0elatan dan /sia 1enggara, diikuti /frika, /merika 2atin, dan Karibean. 3egara *ndonesia memiliki kecenderungan peningkatan insidensi KVV. *nfeksi KVV memegang presentase !%!"$ dari pasien yang datang ke ruang praktek dokter kulit dan kelamin. 4rekuensi KVV di *ndonesia pada tahun 5 sebesar '$, mengalami peningkatan pada tahun 55 menjadi 6$, dan 6"$ pada tahun
2
55". 7ada tahun 55#, penelitian yang dilakukan oleh 8epartemen Kesehatan di 9akarta :tara melaporkan angka pevalensi KVV sekitar !!$.
"
7ada
penelitian yang dilakukan di ;08K 0emarang periode 9anuari 55%8esember 55', KVV menempati urutan kedua dari penyakit infeksi organ reproduksi.6 4aktor risiko yang mungkin mempengaruhi KVV seperti pengobatan antibiotik berspektrum luas, diabetes mellitus tidak terkontrol, malnutrisi,
immunosupresi, kehamilan, obesitas, transplantasi jaringan, hubungan seksual, dan penggunaan kontrasepsi seperti intrauterine device (
diperkirakan
akan berkurang.!
/lat kontrasepsi (*:8) adalah metode yang paling banyak digunakan karena aman dan menghemat biaya. 2ebih dari juta perempuan sekarang menggunakan alat kontrasepsi ini.# Chassot menyatakan bahwa alat kontrasepsi intrauterine dapat mengakumulasi Candida albicans. +ereka meyakinkan bahwa semua bagian dari *:8 memungkinkan tumbuhnya ragi. 1umbuhnya
Candida albicans pada bagian yang berbeda dari *:8 dan pembentukan biofilm adalah atribut penting yang
mempengaruhi terjadinya KVV dan KVV
berulang.& =erdasarkan uraian pada latar belakang di atas peniliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang > -ubungan /ntara 7emakaian /lat Kontrasepsi 8alam ;ahim 8engan Kejadian Kandidiasis Vulvovaginalis di 7uskesmas =elitang tahun !%!6.
3
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Ma salah
=agaimana -ubungan /ntara 7emakaian /lat Kontrasepsi 8alam ;ahim 8engan Kejadian Kandidiasis Vulvovaginalis di 7uskesmas =elitang tahun !%!6. 1.2.2
Perumusan Masalah
=erdasarkan latar belakang di atas maka timbul pertanyaan yang hendak dijawab dengan penelitian ini, yaitu > /dakah -ubungan /ntara 7emakaian /lat Kontrasepsi 8alam ;ahim 8engan Kejadian Kandidiasis Vulvovaginalis di 7uskesmas =elitang tahun !%!6.
1.3 u!uan 1.3.1 u!uan Umum
Untuk mengetahui hubungan Antara Pemakaian Alat Kontrasepsi
Dalam
Rahim
Dengan
Kejadian
Kandidiasis
Vulvovaginalis di Puskesmas elitang tahun 2!1!"2!1#.
1.3.2
u!uan "husus 1. :ntuk mengetahui
distribusi
frekuensi
pemakaian
/lat
Kontrasepsi 8alam di 7uskesmas =elitang tahun !%!6. 2. :ntuk mengetahui distribusi frekuensi penderita Kandidiasis Vulvovaginalis di 7uskesmas =elitang tahun !%!6. 3. :ntuk +engetahui hubungan antara pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim dengan kejadian kandidiasis vulvovaginalis di 7uskesmas =elitang tahun !%!6.
$
1.# Manfaat Penelitian 1.#.1 Penulis 0ebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana dan
untuk menambah pengetahuan penulis tentang hubungan antara pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim dengan kejadian kandidiasis
1.#.2
vulvovaginalis di 7uskesmas =elitang. Pr$gram %tudi Pendidikan D$kter Uni&ersitas Malaha'ati 8iharapkan
semua
informasi
mengenai
hubungan
antara
pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim dengan kejadian kandidiasis vulvovaginalis dapat menjadi referensi yang berguna khususnya bagian 7arasitologi dan bagian bstetri dan
Puskesmas Be litang 8apat menambah informasi%informasi mengenai hubungan
antara pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim dengan kejadian kandidiasis vulvovaginalis kepada instansi terkait khususnya bagian 7arasitologi dan bagian bstetri dan
Ilmu Pengetahuan(Peneliti %elan!utn'a 8apat memberikan pengetahuan tambahan mengenai hubungan
antara pemakaian alat kontrasepsi dalam rahim dengan kejadian kandidiasis vulvovaginalis dan bisa menjadi bahan peneliti lebih lanjut khususnya
bagi
mahasiswa
4akultas
Kedokteran
:niversitas
+alahayati dan umumnya bagi seluruh kalangan masyarakat.