Nama Kelompok 7: 1. Nur Khalimah (7311415010) 2. Siti Khotimah (7311415020) 3. Dida Sovia Wirdani (7311415021) Rombel Manajemen A 2015
BAB 7 KEKUATAN EKONOMI DAN SOSIOEKONOMI Kekuatan ekonomi adalah diantara sebagian besar kekuatan penting yang tidak dapat dikendalikan oleh para manajer. Untuk mengetahui perkembangan terbaru ddan juga untuk merencanakan masa depan, perusahaan selama bertahun-tahun telah melakukan penilaian dan memprediksi kondisi-kondisi ekonomi di tingkat nasional dan internasional. Untuk melakukan hal itu, analisis mengggunakan data yang dipublikasikan oleh pemerintah dan organisasi internasional seperti Bank Dunia dan Interntional Monetary Fund (IMF). Data yang dipublikasi oleh organsisasi-organisasi tersebut mungkin kurang tepat waktu atau akurat seperti yang diinginkan oleh para analis bisnis, tetapi tersedia dalam jumlah yang cukup banyak. Analis tidak hanya bekerja dengan data yang dipublikasikan oleh pemerintah saja. Konsultan ekonomi swasta- seperti Data Rsouch inc., Chase Econometric Associates, Business Internasional, Economist Intellegence Unit, dan Wharton Economic Forecasting Associates- menyediakan proyeksi ekonomi( beberapa juga melakukan proyeksi industry) yang sebagian besar pelanggannya adalah perusahaan multinasional. Sumber lainnya adalah berbagai asosiasi industry, yang secara umum menyediakan proyeksi industry yang spesifik untuk anggotanya. Sebagai tambahan, ekonom dan pemasar menggunakan indicator-indikator ekonomi tertentu yang memprediksi trend di dalam industrinya. Tujuan dari analisis ekonomi adalah, pertama, untuk menilai prospek keseluruhan dari ekonomi dan kemudian menilai dampak perubahan ekonomi terhadap perusahaan. Pengkajian atas Gambar 7.1 akan mengilustrasikan bagaimana perubahan hanya pada satu faktor dalam ekonomi dapat berdampak pada seluruh fungsi utama perusahaan. Gambar 7.1 Dampak Prediksi Ekonomi atas Bidang-bidang Fungsional Perusahaan Manajer Keuangan- Pengaruh perubahan penjualan pada arus kas masuk? Manajer Pemasaran Pengaruhnya terhadap Penjualan?
Manajer Produksi
1. Pengaruh perubahan penjulan
Manajer PembelianPengaruhnya terhadap beban kerja?
pada kebutuhan mesin produksi?
Peningkatan Proyeksi Ekonomi dalam
2. Pengaruh perubahan penjualan
Pekerjaan
pada kebutuhan tenaga kerja?
3. Dampak perubahan penjualan Manajer Personalia 1. Pengaruhnya terhadap tingkat upah? 2. Pengaruhnya terhadap ketersediaan tenaga kerja?
3. Pengaruhnya terhadap negosiasi kontrak serikat pekerja?
pada kebutuhan bahan baku?
Manajer KeuanganPengaruhnya terhadap arus kas Keluar? Manajer PersonaliaPengaruhnya terhadap beban Kerja? Manajer KeuanganPengaruhnya terhadup arus kas Keluar? Manajer PembelianPengaruhnya terhadap beban Kerja? Manajer Keuangan-
Pengaruhnya terhadap arus kas Keluar?
Sebuah proyeksi pada kenaikan pekerjaan di pasar tertentu akan menyebabkan sebagian besar manajer pemasaran merevisi proyeksi penjualannya menjadi lebih tinggi, yang pada akhirnya mengharuskan manajer produksi meningkatkan produksinya. Hal ini dapat dicapai dengan menambahkan jam kerja tambahan, tetapi jika pabrik sudah beroperasi selama 24 jam per hari, maka akan dibutuhkan mesin-mesin baru. Kedua situasi ini mungkin membutuhkan lebih banyak pekerja dan persediaan bahan baku, yang akhirnya akan mengakibatkan beban kerja tambahan untuk manajer personalia dan manajer pembelian. Jika bahan baku dan pasar tenaga kerja mengalami pengetatan, perusahaan mungkin harus membayar tariff upah dan bahan baku yang lebih tinggi dari harga normal. Kemudian, manajer keuangan mungkin harus melakukan negosiasi dengan bank ukntuk mendapatkan pinjaman yang memungkinkan perusahaan menggunakan arus kas keluar lebih besar sampai penghasilan tambahan diterima dari kenaikan penjualan. Perhatikan bahwa dampak yang beruntun ini terjadi hanya karena perubahan pada satu faktor. A. Analisis Ekonomi Internasional Ketika perusahaan masukke pasar mancanegara, analisis ekonomi menjadi lebih kompleks karena manajer harus melakukan kegiatan operasional dalam dua lingkungan bau: asing dan internasional. Dalam lingkungan asing, ada banyak perekonomian, bukan hanya satu, dan Negara-negara tersebut sangat beragam. Karena adanya perbedaan-perbedaan tersebut, kebijakan yang didesain untuk kondisi ekonomi di suatu pasar mungkin tidak cocok untuk kondisi di pasar yang lain. Analisis ekonomi internasional harus menyediakan data ekonomi, baik secara actual maupun prospektif pasar. Data dari wilayah yang tidak terdapat perwakilan local perusahaan biasanya akan kurang detail dan secara umum tersedia dari lembaga nasional dan internasional. Laporan dari bank-bank sentral atau internasional biasanya merupakan sumber yang baik bagi informasi ekonomi dari suatu Negara. Kemungkinan sumber lain adalah kamar dagang yang berlokasi di sebagian besar ibu kota Negara, petugas perdagangan di kedutaan besar, PBB, Bank Dunia, International Monetary Fund, dan Organisation for Cooperation and Development. B. Tingkat Perkembangan Ekonomi Tingkat perkembangan ekonomi dari suatu Negara berdampak pada semua aspek bisnis, termasuk pemasaran, produksi, dan keuangan. Meskipun Negara sangat berbeda dalam kaitannya dengan tingkat perkembangan ekonomi, kita secara umum mengelompokkannya dalam kategori berdasarkan tingkat perkembangan ekonominya. Negara maju yaitu klasifikasi untuk semua Negara industry, yang secara teknis paling maju ( telah mencapai pendapatan per kapita yang tinggi). Contohnya seperti Eropa bagian barat, Jepang, Australia, Selandia Baru, Kanada, Israel, Korea Selatan, dan Amerika serikat. Negara Berkembang yaitu klasifikasi untuk Negara-negara dengan pendapatan lebih rendah di dunia, yang secara teknis kurang maju.
Negara Industri Baru ( newly industrializing countries-NIC) adalah kategori yang hanya meliputi empat macan Asia ( Taiwan, Hong Kong, Singapura, dan Korea Selatan) dan Negara-negara dengan penghasilan menengah seperti Brasil, Meksiko,Malaysia, Cile, dan Thailand. Perekonomian Industry Baru (newly industrialized economies-NIE) yaitu Negaranegara yang mengalami pertumbuhan dengan cepat,memiliki pendapatan menengah atas dan tinggi seperti Korea Selatan, Taiwan, Hong Kong, dan Singapura. Berbagai sistem klasifikasi digunakan oleh lembaga internasional seperti contoh, IMF mengombinasikan NIE dengan Negara industry untuk membentuk kategori yang disebut Negara maju. Semua Negara nonkomunis masuk dalam kategori Negara berkembang, yang memiliki subkategori ekonomi pasar berkembang. Kategori ketiga, disebut sebagai Negara transisi, meliputi Negara-negara bekas komunis. PBB menggunakan istilah sederhana ekonomi maju dan ekonomi berkembang dan mengacu pada Eropa bagian utara dan bekas Uni Soviet. Saat berbicara mengenai Negara maju dan Negara berkembang sebagai sebuah blok, ekonom PBB sering menggunakan istilah utara dan selatan. Sebaliknya Bank Dunia meggunakan klasifikasi berdasarkan pendapatan nasional bruto ( PNB)yang merupakan nilai total dari seluruh pendapatan yang dihasilkan oleh penduduk di suatu Negara dari kegiatan internasional dan domestic.
C. Dimensi Ekonomi dan Relevansinya pada Bisnis Internasional Untuk mengestimasikan ptensi pasar dan juga memberikan masukan kepada bidangbidang fungsional lainnya dari perusahaan, maka para manajer memerlukan data mengenai ukuran dan tingkat perubahan dari sejumlah faktor ekonomi dan sosioekonomi. Untuk menjadi pasar potensial, suatu daerah harus memiliki jumlah penduduk yang cukup dalam artian untuk membeli profuk yang dijual oleh perusahaan. data sosioekonomi memberikan informasi mengenai jumlah penduduk, sedangkan dimensi ekonomi menceritakan apakah penduduk tersebut memiliki daya beli. D. Dimensi Ekonomi Indikator-indikator ekonomi penting antara lain Pendapatan Nasional Bruto, distribusi pendapatan, pengeluaran konsumsi individu, kepemilikan barang pribadi investasi swasta, biaya tenaga kerja per unit, kurs, tingkat inflasi dan suku bunga. 1. Pendapatan Nasional Bruto ( gross national income-GNI) PNB adalah ukuran pendapatan uang diterima oleh penduduk suatu Negara dari aktivitas domestic maupun internasional. Apa yang dapat kita pelajari dari PNB/ kapita? Sebagaimana dibahas di Bab 3, pada umumnya dapat diasumsikan bahwa semakin tinggi nilainya, maka semakin maju perekonomiannya. Akan tetapi, pada umumnya, tingkat pertumbuhan adalah lebih penting bagi para agen pemasaran karena tingkat pertumbuhan yang tinggi menunjukkan pasar yang berkembang dengan cepat- yang mana selalu mereka cari. Sering kali, apabila diberikan pilihan antara melakukan investasi dinegara dengan PNB/kapita yang lebih tinggi tetapi
tingkat pertumbuhan yang rendah dan melakukan ivestasi di suatu Negara dengan kondisi sebaliknya, maka manajemen akan memilih yang terakhir. 2. Ekonomi Bawah Tanah (underground economy) Merupakan bagian dari pendapatan nasional yang tidak diukur oleh statistic resmi akibat tidak dilaporkan dengan lengkap atau tidak dilaporkan sama sekali. Selain mengurangi total pajak yang dibayarkan kepada pemerintah, ekonomi bawah tanah dapat mengakibatkan distorsi data ekonomi yang harus dipertimbangkan manajer saat menggunakan data tersebut untuk pengambilan keputusan bisnis. 3. Konversi Mata Uang Persoalan lain dengan estimasi PNB adalah ahwa untuk membandingkannya, PNB dalam mata uang local harus dikonversi ke dalam mata uang umum-secara konvensional dengan dolar AS- dengan menggunakan nilai tukar. Jika nilai relative dari dua mata uang ini secara akurat mencerminkan daya beli konsumen, konversi tersebut akan dapat diterima. International Comparison Program ( ICP) PBB telah mengembangkan metode untuk membandingkan PNB berdasarkan Paritas daya beli, bukan berdasarkan permintaan internasional atas suatu mata uang ( nilai tukar ). Paritas daya beli yaitu jumlah unit dari sautu mata uang yang dibutuhkan untuk membeli barang atau jasa dalam jumlah yang sama di pasar domestic yang dapat dibeli dengan satu dolar di Amerika Serikat. 4. Faktor Konversi Atlas, Ketidakpuasan pada metode paritas daya beli dan konversi nilai tukar resmi mengakibatkan Bank Dunia mengadopsi metodologi Atlas untuk menghasilkan estimasi PNB per kapita. Faktor konversi atlas adalah rata-rata aritmatika dari nilai tukar saat ini dan nilai tukar dua tahun sebelumnya yang disesuaikan dengan rasio inflasi domestic terhadap kombinasi tingkat inflasi di kawasan euro, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat. 5. Distribusi Pendapatan Merupakan pengukuran mengenai bagaimana pendapatan nasional didistribusikan kepada penduduk, biasanya dilaporkan sebagai persentase pendapatan yang diterima oleh kuintil penduduk. 1. Secara umum, pendapatan di Negara-negara kaya didistribusikan secara lebih merata, meskipun ada variasi penting antara Negara maju dan berkembang. 2. Perbandingan dari waktu ke waktu menunjukkan bahwa proses distribusi ulang pendapatan sangat lambat, sehingga data yang lama masih berguna. 3. Perbandingan yang sama mengindikasikan bahwa tidak meratanya pendapatan akan meningkat pada awal pekembangan, dengan kecenderungan yang sebaliknya pada tahap selanjutnya. 6. Konsumsi Masyarakat Satu hal yang menarik bagi para pemasar adalah memperhatikan bagaimana cara konsumen mengalokasikan pendapatan bersih mereka ( pendapatan setelah dipotong pajak penghasilan pribadi ) antara membeli barang-barang pokok dan bukan barang pokok. Produsen rumah tangga misalnya, ingin mengetahui jumlah yang dibelanjakan dalam kategori tersebut, sementara produsen produk yang bukan termasuk barang pokok akan tertarik kepada
besarnya pendapatan diskresioner(jumlah pendapatan setelah membayar pajak dan melakukan transaksi pembelian penting), karena ini adalah uang yang tersedia untuk dibelanjakan pada produk mereka. Indicator lain yang akan menambah pengetahuan kita mengenai konsumsi pribadi adalah yang berkaitan dengan (1) kepemilikan barang dan (2) konsumsi barang-barang pokok. Contohnya, penggunaan energy komersial per kapita terkait dengan ukuran dari sector modern- daerah perkotaan, industry, dan transportasi bermotor. Bank Dunia menemukan bahwa penduduk yang tinggal di Negara berpendapatan tinggi menggunakan hampir tujuh kali lipat jumlah energy komersial per kapita yang digunakan oleh penduduk di Negara berkembang,serta kuantitas dan gabungan energy merupakan indicator kasar tingkat perkembangan suatu Negara. 7. Biaya Tenaga Kerja per Unit Satu faktor yang berkontribusi dalam kesempatan investasi yang menguntungkan adalah kemampuan untuk mendapatkan biaya tenaga kerja per unit ( biaya total tenaga kerja langsung dibagi dengna unit yang diproduksi) lebih rendah dibandingkan biaya yang saat ini tersedia di perusahaan. Perubahan tingkat upah juga dapat menyebabkan sebuah prusahaan multinasional yang mendapatkan produk atau komponen dari sejumlah anak cabang mengubah kebijakan sumber pasokannya. Ada tiga faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan relative pada biaya tenaga kerja : (1) kompensasi, (2) produktivitas, dan (3) nilai tukar. Kompensasi per jam cenderung sangat bervariasi dibandingkan upah sebab adanya perbedaan dalam ukuran keuntungan tambahan. Biaya tenaga kerja per unit tidak akan meningkat bersamaan dengan tingkat kompensasi jika kenaikan pada produktivitas melampaui kompensasi per jamnya. Faktanya, jika produktivitas mengalami kenaikan cuku cepat, baiya tenaga kerja per unit akan mengalami penurunan meskipun perusahaan diharuskan untuk membayar lebih kepada pekerjanya. 8. Dimensi Ekonomi Lainnya Hal ini mendiskusikan tentang pentingnya utang luar negeri yang bersar dari beberapa Negara bagi pelaku bisnis. Utang internasional yang besar dibeberapa Negara berpendapatan menengah dan rendah menyebabkan berbagai persoalan, tidak hanya untuk pemerintah mereka tetapi juga untuk perusahaan multinasional. Bank dunia mengklaim bahwa analisis empiris dari pengalaman Negara-negara berkembang menunjukkan bahwa “kesulitan pelayanan pinjaman cenderung semakin meningkat ketika rasio nilai utang ekspor sekarang mencapai 200 hingga 250 persen dan rasio
utang jasa melebihi 20 hingga 25 persen. Jika manajemen setuju, maka perusahaan akan menginginkan laporan periodic mengenai situasi ini dari analisisnya. Jika bagian utama dari valuta asing yang dihasilkan oleh suatu Negara tidak bisa digunakan untuk mengimpor komponen yang digunakan dalam produksi local, maka perusahaan local harus memproduksinya sendiri atau perusahaan yang mengimpor barangbarang tersebut harus berhenti berproduksi. Kedua alternative tersebut dapat mengakibatkan perusahaan multinasional kehilangan penjualan jika perusahaan tersebut menjual barang yang diproduksi di salah satu pabrik yang berada di Negara asal kepada kantor cabangnya, ini merupakan hal yang umum terjadi karena pabrik di Negara kantor pusat biasanya lebih terintegrasi secara vertical dibandingkan kantor cabangnya. Kelangkaan valuta asing juga dapat mengakibatkan kantor cabang mengalami kesulitan dalam mengimpor bahan baku dan suku cadang untuk peralatan produksinya. Jika kantor pusat menginginkan afiliasinya untuk terus berproduksi, kantor pusat mungkin harus meminjamnya valuta asing dan menunggu pelunasannya. Sebagai akibatnya, beberapa perusahaan multinasional telah menutup operasi mereka di suatu Negara, terpaksa melakukan barter, atau bahkan mulai ekspor produk pengganti meskipun tindakannya ini dapat menurunkan ekspor atau bahkan penjualan tingkat local pada pabrik domestic mereka. Kelangkaan valuta asing bahwa bisa berdampak terhadap perusahaan yang hanya melakukan ekspor ke Negara-negara dengan pinjaman luar negeri yang tinggi karena pemerintah pasti akan memperlakukan pembatasan impor. E. DIMENSI SOSIOEKONOMI Mendiskusikan tentang definisi baru perkembangan ekonomi, yang mencakup lebih dari pertumbuhan ekonomi. 1. Populasi Total Populasi total, indicator paling umum dari ukuran pasar yang potensial, adalah karakteristik pertama dari populasi yang diperiksa oleh analisis. Faktor bahwa banyak Negara maju memiliki kurang dari 10 juta penduduk membuatnya lebih jelas bahwa ukuran populasi saja tidak cukup menjadi indicator yang baik untuk kekuatan ekonomi dan potensi pasar. Hanya untuk beberapa produk dengan harga rendah, seperti minuman ringan, rokok, dan sabun, mungkin ukuran populasi saja dapat memberikan dasar untuk mengestimasi konsumsi. 2. Penyebaran Usia Karena sedikitnya produk yang dibeli oleh setiap orang, pemasar harus mengidentifikasi segmen penduduk yang paling mungkin membeli produk mereka. Bagi beberapa perusahaan, usia merupakan faktor penentu penting ukuran pasar, tetapi penyebaran kelompok usia di dalam populasi sangat bervariasi. Umunya karena tingkat kelahiran yang tinggi, Negara-negara berkembang memiliki lebih banyak penduduk muda dibandingkan dengan Negara-negara industry. 3. Kekhawatiran di Negara Maju 4. Kepadatan dan Persebaran Penduduk
Aspek lain dari populasi yang dipertimbangkan oleh manajer bisnis adalah kepadatan penduduk dan persebaran penduduk. Daerah penduduk cenderung membuat distribusi produk dan komunikasi menjadi lebih mudah dan murah dibandingkan kawasan tidak padat penduduk. Kepadatan penduduk merupakan ukuran jumlah penduduk per unit wilayah (penduduk per kilo meter persegi atau mil persegi). Persebaran Penduduk merupakan ukuran bagaimana penduduk tersebar di dalam wilayah sebuah Negara. Fenomena penting yang mengubah persebaran penduduk adalah pergeseran desa ke kota. Pergeseran desa ke kota merupakan perpindahan populasi penduduk di sebuah Negara dari desa ke kota. F. DIMENSI SOSIOEKONOMI LAIN Dimensi sosioekonomi lain dapat memberikan informasi yang berguna bagi manajemen. Peningkatan jumlah wanita yang bekerja misalnya, sangat penting bagi pemasar sebab hal ini dapat berimbas kepada peningkatan pendapatan keluarga, sebuah pasar yag lebih besar untuk produk-produk kenyamanan, dan kebutuhan untuk mengubah bauran promosi. Manajer personalia tertarik pada peningkatan ini sebab hal ini berimbas kepada peningkatan pasokan tenaga kerja dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini juga menandakan bahwa perubahan dalam proses produksi, fasilitas pegawai, dan kebijakan manajemen personalia mungkin dibutuhkan. Data tingkat penceraian di sebuah Negara akan mengingatkan para pemasar mengenai bentuk keluarga dengan orang tua tunggal dan rumah tangga satu orang, yang kebutuhan akan produk dan kebiasaan membelinya berbeda dalam banya hal dari keluarga yang terdiri dari dua oaring tua. Dibanyak Negara, kelompok etnis penting membutuhkan pertimbangan khusus dari manajer pemasaran dan personalia. G. DIMENSI INDUSTRI Tiap perusahaan merasa khawatir dengan berita-berita ekonomi pada umumnya sebab hal tersebut berdampak pada pembelian konsumen, harga bahan baku, dan keputusan investasi, tetapi beberapa faktor tertentu lebih penting dibandingkan yang lain untuk suatu industry tertentu atau bagi bidang fungsional tertentu di sebuah perusahaan. Ukuran dan trend pertumbuhan pada industry otomotif sangat penting bagi produsen ban misalnya, tetapi tidak menarik bagi produsen perkakas. Jumlah operator mesin yang lulus dari sekolah teknik tidak akan berguna bagi petugas keuangan, meskipun data ini menjadi kepentingan yang sangat vital bagi manajer sumber daya manusia sebuah pabrik manufaktur. Manajer menginginkan data yang bukan hanya mengenai industry perusahaan tetapi juga mengenai industrri yang memasok dan membeli dari perusahaan.