ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPOGLIKEMIA
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar belakang Hipoglikemia ialah suatu penurunan abnormal kadar gula darah. Terdapat teknik baru untuk untuk menguji menguji keadaan keadaan hipoglikem hipoglikemi, i, seperti menggunakan menggunakan penganalisa penganalisa oksidase oksidase glukosa glukosa atau optical bedside glucose analyzer ( mis mis One Touch). Teknik ini lebih bermakna untuk tujuan skrining di ruang rawat karena interpretasi warna terkadang tidak subjektif. Pada praktik klinik, bayi dengan kadar glukosa kurang dari ! mg"d# memerlukan inter$ensi. %uga untuk untuk menilai menilai glukosa glukosa plasma plasma & '! hingga hingga '( mg"d# mg"d# harus diterapi diterapi dengan dengan pemberi pemberian an glukosa per parenteral tanpa mempertimbangkan usia atau masa gestasi. uncul unculny nyaa gejala gejala dan kadar kadar glukos glukosaa sangat sangat ber$ar ber$ariasi iasi pada pada setiap setiap bagi. bagi. *ejala *ejala biasanya muncul bila kadar glukosa & ! mg"d# dan tampak antara ' dan +' jam setelah kelahiran atau dalam jam setelah suatu kelahiran bayi mengalami stress berat. -aat bayi berusia +' jam, pencapaian kadar glukosa sebesar ( mg"d# atau lebih adalah hasil yang diharap diharapkan kan tanpa tanpa mempert mempertimb imbang angkan kan berat berat badan, badan, usia usia gestasi gestasi atau atau faktor faktor predis predispos posisi isi lainnya.
B. Tujuan a. Tujuan mum ntuk mengetahui asuhan keperawatan pada kasus hipoglikemi b. Tujuan /husus engetahui pengkajian pada kasus hipoglikemi engetahui diagnosa pada kasus hipoglikemi engetahui inter$ensi pada kasus hipoglikemi engetahui implementasi pada kasus hipoglikemi engetahui e$aluasi pada kasus hipoglikemi -
BAB II LANDASAN TEORITIS MEDIS -
. DE!INISI
Hipoglikemi Hipoglikemi adalah suatu keadaan, keadaan, dimana dimana kadar kadar gula darah plasma puasa kurang kurang dari (! mg"0. 1arino 2 3443) . Hipoglikemi Hipoglikemi bisa didefinisik didefinisikan an sebagai sebagai kadar gula yang rendah, biasanya biasanya kurang kurang dari 5 mmol"# mmol"# pada pembul pembuluh uh $ena $ena dengan dengan gejala gejala dan tanda tanda utama utama dimana dimana harus harus secepatn secepatnya ya dikenali. 16ong 16ong and 6haley 2 344). Hipoglikemi Hipoglikemiaa 7Hipoglikemi 7Hipoglikemiaa murni7 murni7True True hypoglicemy7gejala hypoglicemy7gejala hipoglikemia apabila gula darah & ! mg"dl.18r -oetomo ,3449) 8efinisi kimiawi dari hipoglokemia adalah glukosa darah kurang dari ',' m mol"l, walaupun gejala dapat timbul pada tingkat gula darah yang lebih tinggi. 1Petter Patresia A,344+) Hipoglikemia adalah batas terendah kadar glukosa darah puasa1true glucose) adalah ! mg 0,dengan dasar tersebut maka penurunan kadar glukosa darah di bawah ! mg0. 16iyono ,3444). Hipoglikemia adalah glukosa darah rendah, terjadi pada atau tergantung pada kadar gula atau glukosa di dalam tubuh lebih rendah dari kebutuhan tubuh.
'.
ETIOLOGI
:tiologi hipoglikemia pada diabetes mellitus 18) a.
hipoglikemia pada stadium dini
b.
hipoglikemia dalam rangka pengobatan 8
3)
penggunaan insulin
')
penggunaan sulfonylurea
5)
bayi yang lahir dari ibu pasien 8
c.
Hipoglikemia yang tidak berkaitan dengan 8 3)
hiperinsulinesme alimenter pasca gastrektomi
')
insulinoma
5)
penyakit hati berat
)
tumor ekstra pankreatik,fibrosarkoma,karsinoma ginjal
()
hipopituitarism, 1ansjoer A, 34442 !').
!akt"r Pre#$%&"%$%$
;aktor predisposisi terjadinya hipoglikemia pada pasien yang mendapat pengobatan insulin atau sulfonylurea2 a.
;aktor
3)
pengurangan"keterlambatan makan
')
kesalalahan dosis obat
5)
latihan jasmani yang berlebihan
)
penurunan kebutuhan insulin <
penyembuhan dari penyakit
<
nefropati diabetic
<
hipotiroidisme
<
penyakit Addison
<
hipopituitarisme
()
hari
)
penyakit hati berat
+)
gastro paresis diabetic
b.
;aktor
pengendalian glukosa darah yang ketat
')
pemberian obat
5)
penggantian jenis insulin, 1ansjoer A, 34442 !')
5. PATO!ISIOLOGI 8iabetes ketoasidosis disebabkan oleh tidak adanya insulin atau tidak cukupnya jumlah insulin yang nyata, keadaan ini mengakibatkan gangguan pada metabolisme karbohidrat, protein, lemak, ada tiga gambaran klinis yang penting pada diabetes ketoasidosis. a.
dehidrasi
b.
kehilangan elektrolit
c.
asidosis
Apabila jumlah insulin berkurang jumlah glukosa yang memasuki sel akan berkurang pula, di samping itu produksi glukosa oleh hati menjadi tidak terkendali, kedua factor ini akan menimbulkan hipoglikemia. 8alam upaya untuk menghilangkan glukosa yang berlebihan dalam tubuh, ginjal akan mengekskresikan glukosa bersama
akan menyebabkan dehidrasi dan kehilangan elektrolit. penderita ketoasidosis diabetic yang berat dapat kehilangan kira
er. '!!3 ).
. MANI!ESTASI KLINIS *ejala
;ase ? 2 gejala
hormon
epinefrin di lepaskan, gejala awal ini merupakan peringatan karena saat itu pasien masih sadar sehingga dapat di ambil tindakan yang perlu untuk mengatasi hipoglikemia lanjut. b.
;ase ??2 gejala
Penelitian pada orang yang bukan diabetes menunjukan adanya gangguan fungsi otak yang lebih awal dari fase ? dan di namakan ganguan fungsi otak subliminal, di samping gejala yang tidak khas. /adang
8i kutip dari /aren ruke '!!( 23+9 ada beberapa tanda gejala ataupun manifestasi klinis yang meliputi2
<
#apar
<
ual
<
Pucat,kulit dingin
<
-akit kepala
<
Badi cepat
<
Hipotensi
<
?rritabilitas anifestasi sebab perubahan fungsi serebral
<
-akit kepala
<
/oma
<
/esulitan dalam berfikir
<
/etidakmampuan dalam berkonsentrasi
(. PEMERIKSAAN PENUN'ANG Pemeriksaan glukosa darah sebelum dan sesudah suntikan dekstrosa. 1ansjoer A 34442 !) 8i kutip dari www.medicare.com ada berbagai pemeriksaan penunjang meliputi 2 a.
perpanjangan pengawasan puasa, tes primer untuk hypoglikemia, perpanjanganya 19<+' jam) setelah pengawasan puasa.
b.
Tes bercampur makanan, tes ini di gunakan jika anda mempunyai tanda puasa 1' jam PP)
c.
Tes urine di simpan untuk mencari substansi keton.
d.
Tes ini juga mencari tes pancreas atau penyakit endokrin.
.
PENATALAKSANAAN
*ejala hipoglikemia akan menghilang dalam beberapa menit setelah penderita mengkonsumsi gula 1dalam bentuk permen atau tablet glukosa) maupun minum jus buah, air gula atau segelas susu. -eseorang yang sering mengalami hipoglikemia 1terutama penderita diabetes), hendaknya selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat timbul dan memberikan sejumlah gula yang konsisten. aik penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula diikuti dengan makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan lama 1misalnya roti atau biskuit). %ika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk memasukkan gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intra$ena untuk mencegah kerusakan otak yang serius. -eseorang yang memiliki resiko mengalami episode hipoglikemia berat sebaiknya selalu membawa glukagon. *lukagon adalah hormon yang dihasilkan oleh sel pulau pankreas, yang merangsang pembentukan sejumlah besar glukosa dari cadangan karbohidrat di dalam hati. *lukagon tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya mengembalikan gula darah dalam waktu (<3( menit. Tumor penghasil insulin harus diangkat melalui pembedahan. -ebelum pembedahan, diberikan obat untuk menghambat pelepasan insulin oleh tumor 1misalnya dia>oksid). ukan penderita diabetes yang sering mengalami hipoglikemia dapat menghindari serangan hipoglikemia dengan sering makan dalam porsi kecil.
BAB III LANDASAN TEORITIS KEPERAWATAN
3. Pengkajian A. Pengkajian Primer 1 Primary Survey) a. Pemeriksaan fisik berdasarkan prinsip AC8 a. A 1 Airway) /aji adanya sumbatan jalan nafas dan tanda
C 1"irculation) Pada pemeriksaan fisik circulation data yang diperoleh adalah detak jantung meningkat serta akral dingin dan pucat d. 8 1 #isability) /esadaran menurun sampai koma karena otak kekurangan suplai glukosa. ntuk menilai kesadaran kita juga dapat menggunakan metode ADP 1 Alert $erbal Pain %nresponsive) dengan cara 2 3. A2 /orban sadar, jika tidak segera lanjutkan dengan Derbal '. D2 Coba memanggil klien dengan keras di dekat telinga klien, jika tidak ada respon lanjut ke Pain 5. P2 Cobalah beri rangsang nyeri pada pasien, yang paling mudah adalah menekan bagian putih dari kuku tangan 1di pangkal kuku), selain itu dapat juga dengan menekan bagian tengah tulang dada 1sternum) dan juga areal diatas mata 1supra orbital). . 2 -etelah diberi rangsang nyeri tapi pasien masih tidak bereaksi maka pasien berada dalam keadaan unresponsi$e e.
: 1 &'posure) Pada eEposure kita melakukan pengkajian secara menyeluruh, hipoglikemia lebih sering terjadi pada klien dengan riwayat diabetes mellitus kita harus mengkaji apakah ada luka"infeksi pada tubuh klien
b.Pemeriksaan fisik eview o) System 1FO-) 3. Pernafasan 13) '. /ardio$askuler 1') Palpitasi, Akral dingin dan pucat, berkeringat meski s uhu normal 5. Persyarafan 15) Agresif, emosi labil, pusing, penglihatan kabur"ganda, parestesia bibir dan jari, kejang, penurunan kesadaran
Poliuria pada kasus hipoglikemi akibat diabetes mellitus (. Pencernaan 1() Fasa lapar timbul akibat efek pelepasan epinefrin1adrenalin) . uskuloskeletal dan integument 1) /elemahan dan mudah capek saat melakukan akti$itas . Secondary Survey Primary sur$ey dan resusitasi harus terselesaikan sebelum dilakukan secondary sur$ey. %ika, selesai dilakukan primary sur$ey kondisi pasien tidak stabil maka harus dilakukan tahap pengulangan sampai kondisi pasien stabil. Fiwayat AP#: membantu rencana perawatan pasien 2
Allergies *edication Past illness+pregnancy Late Ate or drank &vents+ &nvironment related to the in,ury
a. Anamnesa 3. ?dentitas ?dentitas pasien meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, suku"bangsa, alamat, jenis kelamin, status perkawinan, dan penanggung biaya. '. /eluhan tama iasanya pasien mengeluh pusing, lemah dan penurunan konsentrasi. 5. Fiwayat penyakit saat ini erisi tentang kapan terjadinya hipoglikemia, apa yang dirasakan klien dan apa saja yang sudah dilakukan untuk mengatasi sakitnya. . Fiwayat penyakit dahulu /aji adanya penyakit yag diderita seperti diabetes mellitus, hepatitis, sirosis hepatis, gagal ginjal dan penyakit lainnya yang berhubungan dengan hipoglikemia. /aji riwayat penggunaan obat, konsumsi alcohol, akti$itas fisik yang dilakukan dan asupan makanan. (. Fiwayat penyakit keluarga /aji adanya penyakit keluarga yang bisa menimbulkan hipoglikemia seperti diabetes mellitus, hepatitis . Pengkajian bio
() ?ntoleransi akti$itas b.d kelemahan ) Hambatan komunikasi $erbal b.d efek adregenic2 parestesia bibir
5.5 ?nter$ensi /eperawatan 3.
Fesiko aspirasi b.d penurunan kesadaran Tujuan
2 Tidak terjadi aspirasi
/riteria Hasil 2 /esadaran meningkat, toleransi pemberian makanan per oral tanpa aspirasi Bo. 3 '
?nter$ensi Fasional onitor tingkat kesadaran, reflek enentukan tindakan batuk dan kemampuan menelan Tempatkan pasien pada posisi
keperawatan selanjutnya ntuk mencegah aspirasi
semi fowler atau posisi kepala 5
lebih tinggi Hindari pemberian cairan atau ntuk mencegah aspirasi makanan per oral jika kesadaran
klien rendah onitor status paru
:$aluasi ada aspirasi atau tidak
'. Fesiko cidera b.d penurunan kesadaran dan gangguan penglihatan Tujuan
2 Tidak terjadi cidera
/riteria Hasil 2 Fesiko cidera berkurang"hilang Bo 3
?nter$ensi Ciptakan lingkungan yang aman
Fasional enguangi resiko cidera
bagi klien, pidahkan perabotan '
5
yang dapat membahayakan klien Pasang pengaman pada sisi
engamankan klien saat berada
tempat tidur klien dan turunkan
di tempat tidur
tinggi tempat tidur klien erikan penerangan yang adekuat antu klien dalam ambulasi
engurangi resiko cidera engurangi resiko cidera
5. /ekurangan $olume cairan b.d kehilangan $olume cairan berlebih Tujuan
2 /ebutuhan cairan seimbang
/riteria Hasil 2 intake
?nter$ensi Anjurkan pasien mengkonsumsi
Fasional ntuk pemenuhan
kebutuhan
ciran sedikitnya '(!!ml"hari atau
dasar cairan dan menurunkan
disesuaikan
resiko dehidrasi
dengan
kebutuhan
cairan klien Pantau masukan dan haluaran,
emberikan
pantau keseimbangan cairan
keadekuatan $olume cairan dan
5
:$aluasi
kebutuhan cairan ?ndikator langsung status cairan
mukosa dan turgor kulit onitoring perubahan
'
perubahan
membran tanda<
tanda $ital
informasi
Peningkatn suhu meningkatkan laju metabolik dan kehilangan cairan
melalui
e$aporasi.
8ehidrasi juga ditandai dengan perubahan (
/olaborasi cairan
untuk
tambahan
pemberian melalui
suhu
dan
tekanan
darah ?ntake cairan parenteral dapat
?D memperbaiki kekurangan cairan
sesuai keperluan . Byeri akut b.d $asodilatasi pembuluh darah intracranial Tujuan
2 Byeri berkurang"hilang
/riteria Hasil 2 -kala nyeri berkurang, nyeri dapat dikontrol Bo.
?nter$ensi ?stirahatkan klien di lingkungan
Fasional enurunkan
yang tenang
berlebih dapat mengurangisakit
Obser$asi tanda
kepala enilai derajat nyeri yang tidak
stimulasi
yang
$erbal seperti ekspresi wajah, langsung posisi tubuh dan gelisah erikan kompres hangat pada eningkatkan kepala /olaborasi pemberian analgesik
sirkulasi
memberikan efek relaksasi Analgesik mengurangi nyeri
(. ?ntoleransi akti$itas b.d kelemahan Tujuan
2 Toleransi akti$itas yang biasa dilakukan
/riteria Hasil 2 Peningkatan toleransi akti$itas Bo
?nter$ensi ?dentifikasi
dan
Fasional minimalkan embantu meningkatkan
dan
factor
yang
dapat akti$itas
menurunkan toleransi akti$itas Ajarkan klien metode
emberikan bantuan sesuai
penghematan energy untuk
kebutuhan akan mendorong
akti$itas
kemandirian dalam melakukan akti$itas
erikan bantuan sesuai kebutuhan
BAB I( TIN'AUAN KASUS )ONTOH KASUS Pasien perempuan usia ( tahun datang dengan keluhan pasien mengeluhkan lemas, pusing. 3 hari sebelum masuk F- pasien pingsan ' kali. Pasien tidak mau makan dan mengeluhkan perutnya sakit. -esak 1<), mual 1G), muntah 1<), minum 1G) normal, belum A ' hari, A/ 1G) normal jernih Fiwayat penyakit dengan keluhan serupa disangkal. Fiwayat keluarga dengan penyakit atau keluhan serupa disangkal. 8ari pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum lemah, compos mentis, , tekanan darah 3!"3!! mmHg, nadi 4! E"menit regular, respirasi '' E"menit tipe thoracoabdominal dan suhu 5o C. Pemeriksaan kepala< leher, konjungti$a anemis G"G, sklera tidak ikterik, hidung, mulut, mandibula tidak didapatkan kelainan. Pemeriksaan thorak, dan ekstremitas tidak didapatkan kelainan. Pemeriksaan abdomen auskultasi bising ususperistaltik 1G) normal, timpani pada perkusi, dari palpasi supel, terdapat nyeri tekan pada regio abdomen terutama regio epigastrium, hepar dan lien tidak teraba, tidak terdapat nyeri ketok sudut kosto$ertebra Pemeriksaan penunjang 2 darah lengkap Hb 3',! gr"dl, Hmt 59.0 Angka #eukosit 3.+' . 3!5"l Angka :ritrosit .33 .3!"l Angka Trombosit 5!4 .3!5"l *8- '4 g0 rea !.( g0 Creatin 3.3 g0. D$agn"%$% 8iagnosis Hipoglikemia Tera&$ Terapi ?nfus 8(0 , ?njeksi Fanitidin ' E 3 gr, ?njeksi Antasida 5 E 3, ?njeksi -otatic 5 E 3 mg, Captopril ' E '( mg Penanganan Prinsip dari penanganan hipoglikemia adalah menaikkan kembali kadar gula darah yang rendah sehingga mencapai kadar normalnya. *ejala hipoglikemia akan menghilang dalam beberapa menit setelah penderita mengkonsumsi gula 1dalam bentuk permen atau tablet glukosa) maupun minum jus buah, air gula atau segelas susu. -eseorang yang sering mengalami hipoglikemia 1terutama penderita diabetes), hendaknya selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat timbul dan memberikan sejumlah gula yang konsisten. aik penderita diabetes maupun bukan, sebaiknya sesudah makan gula diikuti dengan makanan yang mengandung karbohidrat yang bertahan lama 1misalnya roti atau biskuit). %ika hipoglikemianya berat dan berlangsung lama serta tidak mungkin untuk memasukkan gula melalui mulut penderita, maka diberikan glukosa intra$ena untuk mencegah kerusakan otak yang serius. -eseorang yang memiliki resiko mengalami episode hipoglikemia berat sebaiknya selalu membawa glukagon. *lukagon adalah hormon yang dihasilkan oleh sel pulau pankreas, yang merangsang pembentukan sejumlah besar glukosa dari cadangan karbohidrat di dalam hati. *lukagon tersedia dalam bentuk suntikan dan biasanya mengembalikan gula darah dalam waktu (<3( menit. Tumor penghasil insulin harus diangkat melalui pembedahan. -ebelum pembedahan, diberikan obat untuk menghambat pelepasan insulin oleh tumor 1misalnya dia>oksid). Penderita nondiabetes yang sering mengalami hipoglikemia, dapat menghindari serangan hipoglikemia dengan sering makan dalam porsi kecil.
ASUHAN KEPERAWATAN N*. S DENGAN HIPOGLIKEMIA A. PENGKA'IAN . PENGUMPULAN DATA a. B$"#ata Bama 2 By I-J mur 2 ( Tahun. %enis /elamin 2 Perempuan. -uku"angsa 2 %awa"?ndonesia Agama 2 ?slam -tatus arietal 2 /awin Pendidikan 2 -A Pekerjaan 2 ?FT ahasa yang digunakan 2 ?ndonesia Alamat 2 8s , -eikambing , /ec Hel$etia Cara asuk 2 #ewat ?nstalasi Fawat 8arurat F- -ari utiara
I#ent$ta% &enanggung ja+ab
Bama
2 Tn. K
mur
2 tahun
%enis kelamin
2 #aki
Pendidikan
2 -3
Pekerjaan
2 Pegawai Begeri
Hubungan dengan pasien
2-uami
b. D$agn"%a Me#$% 2 Hipoglikemia c. Kelu,an Uta-a 2 lemas dan pusing #. R$+a*at &en*ak$t %ekarang Pasien perempuan usia ( tahun datang dengan keluhan pasien mengeluhkan lemas, pusing. 3 hari sebelum masuk F- pasien pingsan ' kali. Pasien tidak mau makan dan mengeluhkan perutnya sakit e. R$+a*at ke%e,atan &en*ak$t -a%a lalu Fiwayat penyakit dengan keluhan serupa disangkal. f. R$+a*at ke%e,atan keluarga Fiwayat keluarga dengan penyakit atau keluhan serupa disangkal. g. R$+a*at kaj$an /$%$k Persepsi terhadap sehat sakit2-ehat adalah tidak merasa sakit dan sakit adalah seseorang yang merasa sakit pada tubuhnya. /ebiasaan2Terkadang klien minum kopi. 8ulu klien suka makan cabe. /lien masih suka makan makanan yang keras seperti jagung goreng, kacang goreng, peyek dan kerupuk Pola nutrisi2 /lien makan 5 E sehari, terkadang pagi hanya makan roti dan teh manis, klien tidak mempunyai jam makan, makan kalau selera makan dan terkadang klien tidak selera makan Pola istirahat " tidur 2 Pada siang hari klien tidur 3<' jam dan pada malam hari klien tidur (< jam
Pola eliminasi2 A 3E sehari dan A/ sebanyak (< E sehari /ebiasaan berolah raga2 /lien tidak memiliki kebiasaan berolah raga /emampuan melakukan aktifitas2 /lien kurang melakukan aktifitas karena bila klien melakukan aktifitas yang berat maka klien akan merasa lemas ,. R$+a*at &%$k"l"g$ :mosi klien dalam keadaan stabil, klien tampak tenang, kooperatif saat berkomunikasi dengan perawat dan klien melakukan sahalat ( waktu walaupun terkadang ada yang tinggal, klien juga ikut perwiritan ibuat gi>i sehingga dapat menimbulkan keadaan atau kondisi Hypoglikemia. Beurologis 2 /lien tidak mengalami paralysis dan parese
uskuloskletal lemas, /ulit
2obilisasi baik tetapi klien mengurangi mobilisasi karena takut klien tidak mengalami kiposis dan klien tidak mengalami kesulitan dalam melakukan FO 2:lastis kulit berkurang karena faktor usia
-. Pe-er$k%aan &enunjang Pemeriksaan darah lengkap Hb 3',! gr"dl, Hmt 59.0 Angka #eukosit 3.+' . 3!5"l Angka :ritrosit .33 .3!"l Angka Trombosit 5!4 .3!5"l *8- '4 g0 rea !.( g0 Creatin 3.3 g0. . DIAGNOSA KEPERAWATAN nutrisi kurang dari kebutuhan b.d /urangnya as upan glukosa ?ntoleransi akti$itas b.d kelemahan muskuloskeletal Fesiko cidera b.d penurunan kesadaran
). INTER(ENSI KEPERAWATAN
8E
Tujuan dan
?mplementasi
:
-etelah dilakukan erikan asupan diet mengembalikan asupan glukosa !92!! emberikan makanan dan cairan dalam tubuh ri kebutuhan asuhan asupan diet yang seimbang melalui d /urangnya keperawatan makanan dan oral cairan yang upan glukosa selama 3 E ' jam seimbang erikan terapi cairan diharapkan?ndi$id melalui oral sesuai dengan indikasi, mengembalikan cairan dengan normal salin atau u menunjukkan adekuat setengah normal salin keadekuatan status !9 2 '! dengan atau tanpa emberikan gi>i2 asupan dekstrosa terapi cairan makanan, cairan, sesuai dengan dan >at gi>i. indikasi, Pantau kandungan normal salin /riteria Hasil 2 nutrisi dan kalori pada atau setengah memastikan dan memantau catatan asupan empertahankan normal salin perkembangan nutrisi pasien dengan atau massa tubuh dan erikan informasi yang tanpa meningkatkan pengetahuan tepat kepada keluarga berat badan dalam dekstrosa keluarga mengenai kebutuhan tentang kebutuhan nutrisi pasien sesuai dengan batas normal nutrisi dan bagaimana !9 2 ( peyakitnya Bilai glukosa memenuhinya. emantau dalam tubuh dalam kandungan batas normal nutrisi dan ?ndi$idu kalori pada catatan asupan melaporkan
-2 P
/riteria Hasil
inter$ensi
Fasional
nutrisi kurang
keadekuatan tingkat energy !4 2!!
emberikan informasi yang tepat kepada
tidak maka
O 2 le
A 2B terata
P2 Fe tinda dihen
keluarga tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya .
?ntoleransi akti$itas b.d kelemahan uskuloskeletal
keperawatan
kepada mengajarkan pasien"keluarga dalam tehnik penghematan pasien"keluarga untuk energi untuk mengurangi pengaturan akti$itas keletihan
selama 3 E ' jam
dan
diharapkan Pasien
waktu untuk mencegah
-etelah dilakukan asuhan
3!2 !!
Ajarkan
tehnik
terhadap keletihan
mengatur
a
untuk A 2 in pengaturan akti$i akti$itas
/olaborasi
dengan
dengan
penghematan
dengan ahli gi>i tentang asupan makanan yang berenergi tinggi dapat membantu cara untuk mengurangi keletihan yang meningkatkan asupan dirasakan pasien
energi, ketahanan,
makanan
Pasien
akan
berenergi tinggi
akti$itas
kehidupan
sehari
sesuai
tingkat daya tahan
kebutuhan
berakti$itas Pasien dapat
Tingkatkan baring"pembatasan akti$itas
mempertahankan
mengkonsulta sikan dengan
untuk
memudahkan pasien dalam melakukan akti$itasnya
menunjukkan keseimbangan
ahli
gi>i
tentang
cara
untuk
tirah
meningkatkan tirah
baring merupakan tehnik penghematan energi
asupan makanan yang
nutrisi yang adekuat Pasien akan
erkolaborasi dengan
dengan
adekuat untuk
dihen
keletihan
3'25!
antu
menunjukkan
untuk P2 Fe tinda mencegah waktu
yang
berenergi
terata
mengatur
energi /riteria Hasil 2
dan
tehnik
mengkonsultasikan
dan status nutrisi2
O 2 k
pasien"keluarg
yang dibuktikan
konsentrasi,
engajarkan kepada
keletihan
akan beradaptasi
-2<
Pantau asupan nutrisi asupan nutrisi yang adekuat untuk menjamin dapat membantu menambah energi untuk mengurangi keadekuatan sumber keletihan
tinggi
embantu akti$itas
antara akti$itas dan istirahat Pasien dapat
energy
kehidupan sehari
tehnik
kepada eningkatkan pengetahuan pasien"keluarga dengan pasien"keluarga mengenai efek peyakitnya menjelaskan hubungan
penghematan
antara
menggunakan
energy Pasien dapat
eri edukasi
keletihan
dan
sesuai dengan kebutuhan 3(2!!
proses"kondisi penyakit
eningkatkan tirah baring"pembat
menunjukkan
adaptasi gaya
asan akti$itas emantau
hidup dengan
asupan nutrisi
tingkat energi
untuk menjamin keadekuatan sumber energy 3.!!
emberi edukasi kepada pasien"keluarg a
dengan
menjelaskan hubungan antara keletihan dan proses"kondisi penyakit esiko cidera
-etelah dilakukan
d penurunan
asuhan
sadaran
keperawatan selama 3 E ' jam
Ciptakan
lingkungan yang aman bagi klien,
pidahkan
perabotan yang dapat membahayakan klien
enguangi resiko cidera
/riteria Hasil 2
Pasien dapat
Pasang
-2<
enciptakan
engamankan klien saat berada di tempat tidur
diharapkan Tidak terjadi cidera
!92!!
pengaman pada engurangi resiko cidera sisi tempat tidur klien dan turunkan tinggi tempat tidur klien
lingkungan yang aman bagi klien,
emindahkan perabotan yang dapat membahayaka
O 2 le
A 2p kesad suda
mengikuti strategi pengendalian
risiko Pasien"keluarga dapat mempersiapkan lingkungan yang
aman Pasien"keluarga dapat mengidentifikasi
erikan
penerangan yang adekuat
antu
klien dalam ambulasi
engurangi resiko cidera
n klien
tinda
engurangi resiko cidera
!925! emasang
pengaman pada sisi tempat tidur klien dan turunkan tinggi tempat tidur klien emberikan penerangan yang adekuat
risiko yang meningkatkan kerentanan terhadap cedera
P2 Fe
embantu
klien dalam ambulasi
dihen
BAB ( PENUTUP
A. Ke%$-&ulan Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah Hipoglikemia merupakan salah satu kegawatan diabetic yang mengancam, sebagai akibat dari menurunnya kadar glukosa darah & ! mg"dl. Tanda dan gejala hipoglikemia terdiri dari ;ase ?,gejala L gejala akibat akti$asi pusat autonom di hipotalamus sehingga hormon epinefrin di lepaskan.*ejala awal ini merupakan peringatan karna saat itu pasien masih sadar sehingga dapat di ambil tindakan yang perlu untuk mengatasi hipoglikemia lanjut.;ase ??,gejala
DA!TAR PUSTAKA
BAB8A ?nternational. '!3'. -urses #iagnosis #e)inition and "lassi)ication /01/2/013. %akarta :C* #ynda dan Carpenito. '!!9 . -ursing #iagnosis Application to "linical Practice. %akarta2 :C* /eperawatan nair. t.t. *anual Prosedur Tatalaksana 4ipoglikemia dan 4iperglikemia (5nline6. 1http2""ners.unair.ac.id"materikuliah.ners.php, diakses pada hari inggu, ( Oktober '!3', pukul 33.!! 6?) Carpenito 1344+), #.% Bursing 8iagnosis, #ippincott , Bew @or arino 13443), ?C ook, #ea M ;ebiger, #ondon Belson 13445), ?lmu /esehatan Anak, :*C, %akarta -uparman 13499), ?lmu Penyakit 8alam,ni$ersitas ?ndonesia, %akarta. 6ong and 6haley 1344) Peiatric Bursing Clinical anual, orsby, Philadelpia 6aspadji -. /egawatan pada diabetes melitus. 8alam2 Prosiding simposium2 penatalaksanaan kedaruratan di bidang ilmu penyakit dalam. %akarta2 Pusat ?nformasi dan Penerbitan agian ?lmu Penyakit 8alam ;/? '!!!. hal.95< http://wendygoxil.blogspot.co.id/2014/12/asuhan-keperawatan-pada-pasien.html