Asuhan Keperawatan Maternitas pada Klien dengan Ketuban Pecah Dini
Ini lagi cuy salah satu postingan ane, moga bisa dimanfaatkan dengan baik khususnya bagi mahasiswa keperawatan karena ane tahu betapa susahnya ngerjain tugas :D jangan lupa muat link blog ane di daftar pustaka tugas ente :v
ASUHAN KEPERAWAT KEPERAWATAN MATERNITAS MATERNITAS PADA KLIEN KETUBAN PECAH DINI
Oleh
Kelompok VI
Afrida Harmawati Andi ahrul !amsir !amsir Dony Hartako "lva #urida $% ahrin &i'ami $% &oorHadi $% (i'ani &urul Aisyah )rima $ahartanto
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugasKeperawatan Maternitas Dosen Pembimbing Ns. Agustine Ramie, S.Kep,M.Kep.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBIK IND!NESIA P!ITEKNIK KESEHATAN BAN"ARMASIN
JURUSAN KEPERAWA KEPERAWAT TAN BAN"ARBARU
2014
KATA PEN#ANTAR PEN# ANTAR
*egala
puji
bagi
Allah
*+!
yang
telah
menolong
hamba&ya
menyeles meny elesaika aikan n maka makalahi lahini ni denga dengan n penu penuh h kem kemudah udahan% an% !an anpa pa pert pertolong olongan an Al Allah lah *+! mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik% $akal $a kalah ah ini dis disusu usun n aga agarr pem pembac bacaa dap dapat at me menge ngetah tahui ui pro prose sess pem pemeca ecahan han dan pengayakan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber% $akalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan% -aik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar% &amun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari !uhan !uhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan% $aka $a kala lah h in inii
mem emua uatt
tent te ntan ang g
. Asuhan
Keperawatan Keperawat an
Pada
Ibu
Hamil
Normal / % )enyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
banyak membantu penyusun pen yusun agar dapat menyelesaikan menyeles aikan makalah ini% *emoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca% +alaupun +a laupun makalah ini memiliki kelebiha kelebihan n dan kekurangan% )enyusu )enyusun n mohon untuk saran dan kritiknya%
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugasKeperawatan Maternitas Dosen Pembimbing Ns. Agustine Ramie, S.Kep,M.Kep.
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBIK IND!NESIA P!ITEKNIK KESEHATAN BAN"ARMASIN
JURUSAN KEPERAWA KEPERAWAT TAN BAN"ARBARU
2014
KATA PEN#ANTAR PEN# ANTAR
*egala
puji
bagi
Allah
*+!
yang
telah
menolong
hamba&ya
menyeles meny elesaika aikan n maka makalahi lahini ni denga dengan n penu penuh h kem kemudah udahan% an% !an anpa pa pert pertolong olongan an Al Allah lah *+! mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik% $akal $a kalah ah ini dis disusu usun n aga agarr pem pembac bacaa dap dapat at me menge ngetah tahui ui pro prose sess pem pemeca ecahan han dan pengayakan yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber% $akalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan% -aik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar% &amun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari !uhan !uhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan% $aka $a kala lah h in inii
mem emua uatt
tent te ntan ang g
. Asuhan
Keperawatan Keperawat an
Pada
Ibu
Hamil
Normal / % )enyusun juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah
banyak membantu penyusun pen yusun agar dapat menyelesaikan menyeles aikan makalah ini% *emoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca% +alaupun +a laupun makalah ini memiliki kelebiha kelebihan n dan kekurangan% )enyusu )enyusun n mohon untuk saran dan kritiknya%
-anjarbaru, $aret 0123
)enulis
BAB I PENDAHUUAN
A$
atar Bela%ang
)ada )ada sistem sistem reproduk reproduksi si terdapa terdapatt masala masalahma hmasala salah h kesehata kesehatan n yang yang dapat dapat menjadi menjadi penyulit dalam persalinan, antara lain adalah kelainan letak kehamilan, kehamilan ganda, hiperemesis gravidarum dan termasuk ketuban pecah dini% *alah satu dari masalah reproduksi yang dapat berpengaruh terhadap kehamilan dan persalinan adalah ketuban pecah dini 45)D6% #ang sampai saat ini masih banyak ditemukan dikalangan masyarakat yang mana kejadian tersebut mendekati 217 dari semua persalinan% $enurut +orld Health Organi'ation 4+HO6 pada tahun 0121, memperkirakan angka kematian Ibu lebih dari 8113119211%111 kelahiran hidup, yang disebabkan oleh perdarahan 07, ketuban pecah dini 017, eklampsia 207, abortus 287, partus lama 27, dan penyebab lainny lainnyaa 07% 07% Angka ngka kemati kematian an Ibu di Indone Indonesia sia masih masih yang yang terti tertingg nggii di A*"A& *"A&,, yaitu yaitu 0819211%111 kelahiran hidup% *edangkan &egaranegara lain seperti ;ietnam 2819211%111 kelahiran hidup, ilipina 0119211%111 kelahiran hidup, $alaysia 329211%111 kelahiran hidup, *ingapura 2<9211%111 kelahiran hidup% 5etuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tandatanda persalinan dan ditunggu satu jam sebelum dimulainya dimulainya tanda persalinan% persalinan% 5etuban pecah dini merupakan merupakan penyebab terbesar persalinan premature dengan d engan berbagai akibatnya% akib atnya% Insidensi ketuban pecah dini terjadi 217 pada semua kehamilan% )ada kehamilan aterm insidensinya bervariasi =2>7, sedangkan pada kehamilan preterm insidensinya 07 dari semua kehamilan% Hampir Hampir semua ketuban pecah dini pada kehamilan preterm akan lahir sebelum aterm atau persalinan akan terjadi dalam satu minggu setelah selaput ketuban pecah% ?17 kasus ketuban pecah dini terjadi pada kehamilan cukup bulan, sekitar <7 morbiditas dan mortali mortalitas tas perinata perinatall disebabk disebabkan an oleh prematur prematuritas itas,, ketuban ketuban pecah pecah dini berhubun berhubungan gan dengan penyebab kejadian prematuritas dengan insidensi 81317%
B$ 2% 0% 8% 3% <% =% ?%
Ru&usan &asalah Apa pengertian dari 5etuban pecah dini@ -agaimana etiologi dari 5etuban )ecah Dini@ -agaimana patofisiologi dari ketubuan pecah dini@ Apa saja manifestasi dari ketuban pecah dini@ Apa saja komplikasi dari ketuban pecah dini@ -agaimana penatalaksanaan dari ketuban pecah dini@ -agaimanan konsep keperawatan dari ketuban pecah dini yang meliputi intervensi,
% % 2% 0% 8% 3% <% =% ?%
implementasi, dan evaluasi@ Apa saja diaognosa yang muncul pada ketuban pecah dini Tu'uan penulisan Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahamipengertian dari 5etuban pecah dini% Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami etiologi dari 5etuban )ecah Dini Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami patofisiologi dari ketubuan pecah dini Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami manifestasi dari ketuban pecah dini Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami komplikasi dari ketuban pecah dini Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami penatalaksanaan dari ketuban pecah dini Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahamikonsep keperawatan dari ketuban pecah
dini yang meliputi intervensi, implementasi, dan evaluasi % Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahamidiaognosa yang muncul pada ketuban pecah dini
BAB II PEMBAHASAN
($
K!NSEP DASAR PEN)AKIT
A$ Pengertian
5etuban )ecah Dini 45)D6 adalah pecahnya 9 rupturnya selaput amnion sebelum dimulainya persalinan yang sebenarnya atau pecahnya selaput amnion sebelum usia kehamilan mencapai 8? minggu dengan atau tanpa kontraksi 4Hossam, 2>>06% 5etuban pecah dini atau premature ruptur of membran 4)(O$6 adalah pecahnya ketuban sebelum inpartu yaitu bila pembukaaan pada primipara kurang dari 8 cm dan pada multipara kurang dari < cm 4 (%$uchtar, *inopsis obstetric6% 5etuban pecah dini ditandai dengan keluarnya cairan berupa airair dari vagina setelah usia kehamilan 00 minggu% )ecahnya selaput amnion dapat terjadi pada kehamilan preterm atauptun kehamilan aterm% Barak waktu antara, terjadinya ruptur dengan dimulai nya proses persalinan tersebut sebagai masa laten% Disebut juga ketuban pecah dini%bila masa laten lebih dari 2 jam% )engertian 5)D menurut +HO yaitu (upture of the membranes before the onsetof labour%
Hacker
401126
mendefinisikan
5)D
sebagai
amnioreksis
sebelum
permulaan persalinan pada setiap tahap kehamilan% Arti klinis 5etuban )ecah Dini adalah : 2%
-ila bagian terendah janin masih belum masuk pintu atas panggul maka kemungkinan
0%
terjadinya prolapsus tali pusat atau kompresi tali pusat menjadi besar% )eristiwa 5)D yang terjadi pada primigravida hamil aterm dengan bagian terendah yang masih belum masuk pintu atas panggul seringkali merupakan tanda adanya gangguan
8%
keseimbangan feto pelvik% 5)D seringkali diikuti dengan adanya tandatanda persalinan sehingga dapat memicu
3%
terjadif frfr vrr vf vffv v vf vf vnya persalinan preterm dengan segala akibatnya% )eristiwa 5)D yang berlangsung lebih dari 03 jam 4prolonged rupture of membrane6
<%
seringkali disertai dengan infeksi intrauterine dengan segala akibatnya% )eristiwa 5)D dapat menyebabkan oligohidramnion dan dalam jangka panjangkejadian ini akan dapat menyebabkan hilangnya fungsi amnion bagi pertumbuhan dan perkembangan janin%
B$ Eti*l*gi
)enyebab pasti dari 5)D ini belum jelas% Akan tetapi, ada beberapa faktor yang berhubungan dengan terjadinya 5)D ini, diantaranya adalah sebagai berikut% 2% 0% 8% 3% <% =% ?% %
!rauma: amniosintesis, pemeriksaan pelvis, dan hubungan seksual% )eningkatan tekanan intrauterus, kehamilan kembar, atau polihidroamnion% Infeksi vagina, seviks atau karioamnionitis streptokokus, serta bakteri vagina% *elaput amnion yang mempunyai struktur yang lemah 9 selaput terlalu tipis% 5eadaan abnormal dari fetus seperti malpresentasi 5elainan pada serviks atau alat genitalia seperti ukuran serviks yang pendek 4C 0< cm6 $ultipara dan peningkatan usia ibu Defisiensi nutrisi% aktor lain penyebabnya adalah :
2% aktor golongan darah Akibat golongan darah ibu dan anak yang tidak sesuai dapat menimbulkan kelemahan bawaan termasuk kelemahan jarinngan kulit ketuban% 0% aktor disproporsi antar kepala janin dan panggul ibu% 8% aktor multi graviditas, merokok dan perdarahan antepartum% 3%
Defisiesnsi gi'i dari tembaga atau asam askorbat 4$iranie , Hanifah, dan Desy 5urniawati% 011>6%
+$ Pat*,isi*l*gi
Infeksi dan inflamasi dapat menyebabkan ketuban pecah dini dengan menginduksi kontraksi uterus dan atau kelemahan fokal kulit ketuban% -anyak mikroorganisme servik ovaginal, menghasilkan fosfolipid A0 dan fosfolipid yang dapat meningkatkan konsentrasi secara lokal asam arakidonat, dan lebih lanjut menyebabkan pelepasan )"0 dan )0 alfa dan selanjutnya menyebabkan kontraksi miometrium% )ada infeksi juga dihasilkan produk sekresi akibat aktivasi monosit9 makrofag, yaitu sitokin, interleukin 2,faktor nekrosis tumor dan interleukin =% )latelet activating factor yang diproduksi oleh paruparu janin dan ginjal janin yang ditemukan dalam cairan amnion, secara sinergis juga mengaktifasi pembentukan sitokin% "ndotoksin yang masuk ke dalam cairan amnion juga akan merangsang selsel desidua untuk memproduksi sitokin dan kemudian prostaglandin yang menyebabkan dimulainya persalinan% Adanya kelemahan lokal atau perubahan kulit ketuban adalah mekanisme lain terjadinya ketuban pecah dini akibat infeksi dan inflamasi% "n'im bacterial dan atau produk host yang disekresikan sebagai respon untuk infeksi dapat menyebabkan kelemahan dan ruptur kulit ketuban% -anyak flora servikovaginal komensal dan patogenik mempunyai kemampuan memproduksi protease dan kolagenase yang menurunkan kekuatan tegangan
kulit ketuban% "lastase leukosit polimorfonuklear secara spesifik dapat memecah kolagentipe III pada manusia, membuktikan bahwa infiltrasi leukosit pada kulit ketuban yang terjadi karena kolonisasi bakteri atau infeksi dapat menyebabkan pengurangan kolagen tipe III dan menyebabkan ketuban pecah dini% "n'im hidrolitiklain, termasuk katepsin -, katepsin &, dan kolagenase yang dihasilkan netrofil dan makrofag, nampaknya melemahkan kulit ketuban% *el inflamasi manusia
juga
menguraikan
aktifator
plasminogen
yang
mengubah
plasminogen
menjadi plasmin, potensial menjadi penyebab ketuban pecah dini%
D$ Pathwa-
E$ Pe&eri%saan Diagn*sti%
a% Hitung darah lengkap untuk menentukan adanya anemia, infeksi b% olongan darah dan faktor (h c% (asio lesitin terhadap spingomielin 4rasio E*6: menetukan maturitas janin d% !es ferning dan kertas nitra'ine: memastikan pecah ketuban e% Eltrasonografi: menentukan usia gestasi, ukuran janin, gerakan jantung janin, dan lokasi plasenta f% )elvimetri : identifikasi posisi janin .$ Mani,estasi Klinis
Ibu hamil biasanya datang dengan keluhan utama keluarnya cairan amnion 9 ketuban melewati vagina% *elanjutnya jika masa laten panjang, dapat terjadi korioamnionitis% Entuk mengetahui bahwa telah terjadi infeksi ini adalah mulamula dengan takikardi pada janin% !akikardi pada ibu muncul kemudian, ketika ibu mulai demam% Bika ibu demam, maka diagnosis karioamnionitis dapat ditegakkan, dan diperkuat dengan terlihat adanya pus dan bau pada sekret% !anda dan gejela menurut Dr% !aufan dapat berupa: 2% 5eluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina% 0% Aroma air ketuban berbau manis dan tidak seperti bau amoniak, mungkin cairan tersebut masih merembes atau menetes, dengan ciri pucat dan bergaris warna darah% 8% airan ini tidak akan berhenti atu kering karena terus diproduksi sampai kelahiran% !etapi bila anda duduk atau berdiri, kepala janin yang sudah terletak dibawa biasanya .mengganjal/ atau .menyumbat/ kebocoran untuk sementara% 3% Demam, bercak vagina yang banyak, nyeri perut, denyut jantung janin beramba cepat merupakan tandatanda infeksi yang terjadi%4&ugroho, Dr% !aufan% 01216 !anda dan gejela $enurut Arif $ansjoer, dkk berupa:
2%
5eluar air ketuban warna putih keruh ,jernih ,kuning , hijau atau kecoklatan sedikitsedikit
0% 8% 3% <%
atau sekaligus banyak% Dapat disertai demam bila sudah ada infeksi% Banin mudah diraba% )ada periksa dalam selaput ketuban tidak ada , air ketuban sudah kering% Inspekulo: tampak air ketuban mengalir atau selaput ketuban tidak ada dan air ketuban sudah kering% 4$ansjoer, Arif, dkk%01106
H$ 2% 0% 8%
K*&pli%asi Infeksi intra partum 4korioamnionitis6 ascendens dari vagina ke intrauterin% )ersalinan preterm, jika terjadi pada usia kehamilan preterm% )rolaps tali pusat, bisa sampai gawat janin dan kematian janin akibat hipoksia 4sering terjadi
pada presentasi bokong atau letak lintang6% 3% Oligohidramnion, bahkan sering partus kering 4dry labor6 karena air ketuban habis% I$
Mana'e&en Terapeuti%
$anajemen terapeutik bergatung pada usia kehamilan serta apakah ada tanda infeksi atau tidak% Fangkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan apakah selaput amnion benarbenar ruptur% Inkontinensia urine dan peningkatan pengeluaran vagina merupakan tandatanda untuk mencurigai terjadinya rupture9pecahnya selaput amnion% Entuk membuktikannya, dengan cara menggunakan spekulum steril guna melihat kumpulan cairan amnioan disekitar serviks, atau dapat juga melihat langsung cairan amnion yang keluar melalui vagina% Analisis dengan kertas nitio'ine akan menandakan keadaan alkali dari cairan amnion% *ekresi vagina pada wanita hamil memiliki nilai pH antara ?,1?,0% Bika kertas tidak menunjukan perubahan warna, berarti hasil tes negaatif yang mengindikasikan selaput membrane tidak ruptur% Bika hasil tes positif, maka terjadi perubahan warna kertas% Hal ini mungkin saja menandakan terjadinya keracunan karena urine, darah, dan pemberian anti septic yang menyebabkan sekresi serviks menjadi alkali, sehingga mempunyai pH yang hamper sama dengan pH cairan amnion% Dapat juga dengan menggunakan tes .erning% !es ferning digunakan dengan meletakan sedikit cairan amnion di atas gelas kaca, kemudian tambahkan sedikit sodium klorida dan protein% Hasilnya akan berbentuk seperti tanaman pakis% Hasil tes akan menjadi negatif pada kebocoran yang telah terjadi beberapa hari% -isa juga digunakan tes kombinasi, yaitu pemeriksaan speculum, tes dengan kertas nitra'in, atau tes ferning, sehingga diagnosis menjadi lebih akurat%
)ada kehamilan preterm, serviks biasanya tidak baik untuk induksi% actor seperti usia kehamilan, jumlah cairan amnion yang tersisa kematangan paruparu janin, harus menjadi bahan pertimbangan% *elain itu, perlu juga diperhatikan adanya infeksi pada ibu dan janin% *aat usia kehamilan antara 808< minggu perlu dlakukan tes kematangan paru janin dan cairan yang ada di vagina% !es tersebut antaranya adalah testes yang mengukur perbandingan surfaktan dengan albumin% !es dengan menggunakan Phosphatidyl glycerol, atau tes yang menghitung perbandingan lesitin dengan spingomielin% Aminiosintesis dan kultur kuman sering dilakukan jika terdapat tanda infeksi% !es ini berguna untuk menghindari terjadinya Respiratory Distress Syndrom 4(D*6 pada bayi jika bayi dilahirkan% Figgins dan Howie
42>?06
menunjukan
bahwa
pemberian
glukokortikoid
4betametason6
akan
mempercepat pematangan paruparu fetus dan akan menurunkan insiden terjadinya (D*% &amun, karena terjadi peningkatan insidensi kelainan neurologis dan potensi untuk meningkatkan insidensi infeksi pada bayi baru lahir yang diberi kortikosteroid, maka pemberian kortikosteroid belum dapat disarankan% -ila janin viable 4kurang dari 8= minggu6 dan ingin mempertahankan kehamilannya, ibu diminta untuk istirahat di tempat tidur 4bedrest)% -erikan obatobatan seperti: antibiotic profilaksis yang dapat mencegah infeksi juga spasmolitik untuk mengundurkan waktu sampai anak variable% !es kematangan paruparu janin perlu dilakukan secara periodic, observasi adanya infeksi dan mulainya persalinan, kemudian persalinan dapat dilakukan setelah paru janin matang% -ila janin telah viable 4lebih dari 8= minggu6 dan serviks sudah matang, lakukan induksi persalinan dengan oksitosin 0= jam setelah periode laten, dan diberikan antibiotic profilaksis% Bika serviks belum matang, matangkan serviks dengan prostaglandin dan infuse oksitosin% )ada kasuskasus tertentu bila induksi partus gagal, maka dilakukan tindakan operatif% (esiko infeksi pada 5)D tinggi sekali, ini biasanya disebabkan oleh organisme yang ada di vagina, seperti E. Colli, Streptococcus fastafis, Streptococcus hemoliticus, proteus, klebsietta, pseudomonas dan stafilococcus. &amun beruntunglah insiden infeksi ini masih rendah% Hal ini 5arena walaupun resikoinfeksi selama pemeriksaan dan persalinan sangat tinggi, namun cairan amnion memiliki fungsi bakteriostatik% Bika terdapat korioamnitis, diberi antibiotic dan akan lebih baik jiika diberikan melalui intravena% Antibiotic yang paling efektif yaitu: gentamicin, cephalosporine, dan ampiciline% )enatalaksanaan pasien dengan indikasi ketuban pecah dini menurut Hamilton 4011>:8>26, Hidayat, Asri 4011>:2?6 dan &ugroho 40122:?6 antara lain :
2% )encegahan a%
Obati infeksi gonokokus, klamidia, dan vaginosis bakterial%
b%
Diskusikan pengaruh merokok selama kehamilan dan dukung usaha untuk mengurangi atau berhenti%
c%
$otivasi untuk menambah berat badan yang cukup selama hamil%
d%
Anjurkan pasangan agar menghentikan koitus pada trimester terakhir bila ada faktor presdisposisi%
0%
)anduan mengantisipasi : jelaskan kepada pasien yang memiliki riwayat berikut ini saat prenatal bahwa mereka harus segera melapor bila ketuban pecah%
a%
5ondisi yang menyebabkan ketuban pecah dapat mengakibatkan prolaps tali pusat:
•
Fetak kepala selain verteG
•
)olihidramnion
b% Herpes aktif c%
(iwayat infeksi streptokus beta hemolitikus sebelumnya
8% -ila ketuban telah pecah a%
Anjurkan pasien untuk pergi ke rumah sakit atau klinik
b% atat terjadinya ketuban pecah 26 Fakukan pengkajian secara seksama% Epayakan mengetahui waktu terjadinya pecah ketuban% 06 -ila robekan ketuban tampak kasar : •
*aat pasien berbaring telentang, tekan fundus untuk melihat adanya semburan cairan dari vagina
•
-asahi
kapas
apusan
dengan
cairan
dan
lakukan
pulasan
pada slide
untuk
mengkaji ferning di bawah mikroskop •
*ebagian cairan diusap ke kertas &itra'ene% -ila positif, pertimbangkan uji diagnostik bila pasien sebelumnya tidak melakukan hubungan seksual, tidak ada perdarahan, dan tidak dilakukan pemeriksaan per vagina menggunakan jeli 5#
86
-ila pecah ketuban dan9atau tanda kemungkinan infeksi tidak jelas, lakukan pemeriksaan spekulum steril%
•
5aji nilai -ishop serviks 4 lihat nilai bishop 6
•
Fakukan kultur serviks hanya bila ada tanda infeksi
•
Dapatkan spesimen cairan lain dengan lidi kapas steril yang dipulaskan pada slide untuk mengkaji ferning di bawah mikroskop%
36
-ila usia tingkat gestasi kurang dari 8? minggu atau pasien terjangkit herpes !ipe 0, rujuk ke dokter%
3% )enatalaksanaan konservatif a%
5ebanyakan persalinan dimulai dalam 03 ?0 jam setelah ketuban pecah%
b%
5emungkinan infeksi berkurang bila tidak ada alat yang dimasukan ke vagina, kecuali spekulum steril jangan melakukan pemeriksaan vagina%
c% 26
*aat menunggu, tetap pantau pasien dengan ketat% Ekur suhu tubuh empat kali sehari bila suhu meningkat secara signifikan, dan9atau mencapai 8J , berikan 0 macam antibiotik dan pelahiran harus diselesaikan%
06
Observasi rabas vagina : bau menyengat, purulen atau tampak kekuningan menunjukkan adanya infeksi%
86 atat bila ada nyeri tekan dan iritabilitas uterus serta laporkan perubahan apapun% <% )enatalaksanaan agresif a%
Bel prostaglandin atau $isoprostol 4meskipun tidak disetujui penggunaannya6 dapat diberikan setelah konsultasi dengan dokter
b% $ungkin dibutuhkan rangkaian induksi )itocin bila serviks tidak berespon c%
-eberapa ahli menunggu 20 jam untuk terjadinya persalinan% -ila tidak ada tanda, mulai pemberian )itocin
d% -erikan cairan per I;, pantau janin e%
)eningkatan risiko seksio sesaria bila induksi tidak efektif
f%
-ila pengambilan keputusan bergantung pada kelayakan serviks untuk diinduksi, kaji nilai -ishop setelah pemeriksaan spekulum% -ila diputuskan untuk menunggu persalinan, tidak ada lagi pemeriksaan yang dilakukan, baik manipulasi dengan tangan maupun spekulum, sampai persalinan dimulai dan induksi dimulai
g% )eriksaan hitung darah lengkap bila ketuban pecah% Elangi pemeriksaan pada hari berikutnya sampai pelahiran atau lebih sering bila ada tanda infeksi h% Fakukan &*! 4nonstress test 6 setelah ketuban pecah waspada adanya takikardia janin yang merupakan salah satu tanda infeksi i%
$ulai induksi setelah konsultasi dengan dokter bila :
•
*uhu tubuh ibu meningkat signifikan
•
!erjadi takikardi janin
•
•
Lochea tampak keruh Iritabilitas atau nyeri tekan uterus yang signifikan
•
5ultur vagina menunjukan streptokus beta hemolitikus
•
Hitung darah lengkap menunjukkan kenaikan sel darah putih
=% )enatalaksanaan persalinan lebih dari 03 jam setelah ketuban pecah a%
)ersalinan spontan
26 Ekur suhu tubuh pasien setiap 0 jam, berikan antibiotik bila ada demam 06 Anjurkan pemantauan janin internal 86 -eritahu dokter spesialis obstetri dan spesial anak atau praktisi perawat neonatus 36 Fakukan kultur sesuai panduan b% Induksi persalinan 26 Fakukan secara rutin setelah konsultasi dengan dokter 06 Ekur suhu tubuh setiap 0 jam 86
Antibiotik : pemberian antibiotik memiliki beragam panduan, banyak yang memberikan 2 0 g ampisilin per I; atau 2 0 g mefoGin per I; setiap = jam sebagai profilaksis% Adapun setelah dilakukan persalinan perlunya dilakukan asuhan keperawatan pada bayi baru lahir dengan tujuan umum:
2% $empertahankan )ernapasan *egera setelah bayi lahir, bayi diletakkan dengan kepala lebih rendah dari pada badan agar supaya lendir keluar dari mulut dan mencegah lendir dan kadang kadang darah dan mekonium masuk kesaluran pernafasan% 0% )engisapan lendir harus dilakukan dengan cepat dan lembut -ayi normal dalam beberapa detik sampai satu menit dengan membersihkan mulut dan hidung dari lendir akan segera timbul pernafasan spontan 8% $encegah Infeksi Esaha yang paling efektif untuk mencegah infeksi pada bayi baru lahir ialah mencuci tangan sebelum memegang bayi dan perlengkapan yang digunakan untuk merawat bayi, mengisolasi bayi yang sakit dan memakai pakaian yang bersih% 3% $emperhatikan suhu tubuh *uhu lingkungan mempengaruhi kehidupan dan kesehatan bayi baru lahir, karena bila suhu lingkungan tidak ada metabolisme dan konsumsi oksigen bayi akan meningkat% *egera setelah bayi lahir harus dikeringkan dan ditempatkan ditempat yang hangat% *etelah suhu tubuh bayi stabil biasanya 20 jam sesudah lahir, bayi dibersihkan atau dimandikan% <% $engenal tandatanda sakit 5ondisi bayi dapat berubah dengan cepat karena itu perlu diawasi dengan kontinyu% -eberapa tandatanda kelainan yang harts diperhatikan misalnya kulit, kening pada ban pertama kesukaran pernapasan, kenaikan atau penurunan suhu tubuh, biru atau pucat, penyakit
kembung, problem makan, muntah, kejangkejang, tidak -ab selama 20 jam dan -ak dalam 20 jam pertama kehidupan dan penurunan badanbadan bayi yang banyak%
/$ A$ 2% 0% a%
K!NSEP DASAR ASUHAN KEPERA0ATAN Peng%a'ian Identitas ibu (iwayat penyakit (iwayat kesehatan sekarang: ibu datang dengan pecahnya ketuban sebelum usia kehamilan
mencapai 8? minggu dengan atau tanpa komplikasi b% (iwayat kesehatan dahulu Adanya trauma sebelumnya akibat efek pemeriksaan amnion • *intesis, pemeriksaan pelvis dan hubungan seksusal • 5ehamilan ganda, polihidramnion • Infeksi vagina9serviks oleh kuman streptikokus • *elaput amnion yang lemah9tipis • )osisi fetus tidak normal • 5elainan pada otot serviks atau genital seperti panjang serviks yang pendek • $ultiparitas dan peningkatan usia ibu serta defisiensi nutrisi • c% (iwayat kesehatan keluarga: ada tidaknya keluhan ibu yang lain yang pernah hamil kembar atau turunan kembar 8% )emeriksaan fisik a% 5epala dan leher $ata perlu diperiksa di bagian sclera, konjugtiva • Hidung: ada9tidaknya pembengkakan konka nasalis% Ad9tidaknya hipersekresi mukosa $ulut • gigi karies9tidak, mukosa mulut kering, dan warna mukosa gigi Feher berupa pemeriksaan B;), 5-, dan tiroid • b% Dada !oraks • Inspeksi kesimetrisan dada, jenis pernapasan torakoabdominal, dan tidak ada retraksi dinding dada% rekuensi pernapasan normal 0=03 kali9menit% Ictus kordis terlihat 9tidak% )alpasi: payudara tidak ada pembengkakan% Auskultasi : terdengar -B2 dan II di I kiri9kanan% -unyi napas normal vesikuler% Abdomen • Inspeksi: ada9tidak ada bekas operasi, striae, dan linea% )alpasi : !E, kontraksi ada 9tidak, posisi, kandung kemih penuh9tidak Auskultasi : DBB ada 9tidak c% enitalia Inspeksi : kebersihan, ada9tidaknya tandatanda (""DA 4(ed, "dema, Discharge, • ApproGimately6 pengeluaran air ketuban4jumlah,warna, bau6 dan lendir merah muda • •
kecoklatan% )alpasi: pembukaan serviks 4136 "kstremitas :edema, varises ada9tidak
B$ Diagn*sa Keperawatan 2% (isiko tinggi infeksi maternal yang berhubungan dengan prosedur invasif, pemeriksaan,
vagina berulang dan ruptur membran amniotik 0% 5erusakan pertukaran gas pada janin yang berhubungan dengan adanya penyakit 8% (isiko tinggi cedera pada janin yang berhubungan dengan melahirkan bayi prematur9tidak matur 3% Ansietas yang berhubungan dengan krisis situasi, ancaman pada diri sendiri 9janin <% (isiko tinggi penyebaran infeksi9sepsis yang berhubungan dengan adanya infeksi, prosedur invasif, dan peningkatan pemahaman lingkungan% =%
(esiko tinggi keracunan karena toksik yang berhubungan dengan dosis9 efek samping tokolitik%
?%
(esiko tinggi cedera pada ibu yang berhubungan dengan intervensi pembedahan, penggunaan obat tokolitik
% Intoleransi aktivitas yang berhubungan dengan hipersensitivitas otot >%
(esiko tinggi kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan penurunan masukan cairan%
+$ Inter1ensi Keperawatan
2% Diagnosa 2: resiko tinggi infeksi maternal yang berhunungan dengan prosedur invasif, pemeriksaan vagina berulang, atau ruptur membran amniotik% !ujuan: infeksi maternal tidak terjadi 5riteria hasil : dalam waktu 8G03 jam ibu bebas dari tandatanda infeksi 4 tidak demam, cairan amnion jernih, hampir tidak berwarna, dan tidak berbau6%
Intervensi $andiri a% Fakukan
b%
c%
(asional pemeriksaan a%
)engulanagn
pemeriksaan
vagina awal, ulangi bila
vagina
berperan
dalam
pola kontraksi atau perilaku
insiden
infeksi
saluran
ibu menandakan kemajuan% unakan teknik aseptik b%
asendens% $encegah
selama pemeriksaan vagina
bakteri dan kontaminasi pada
Anjurkan
vagina $enurunkan resiko infeksi
perawatan c%
perineum setelah eliminasi setiap 3 jam dan sesuai
pertumbuhan
saluran asendens
d%
indikasi )antau
dan
gambarkan d%
karakter cairan amniotik
)ada infeksi, cairan amnion menjadi lebih
kental dan
kuning
serta
pekat
dapat
terdeteksi adanya bau yang e%
)antau
suhu,
nadi, e%
kuat% Dalam
3
jam
setelah
ruptur,
insiden
pernapasan, dan sel darah
membran
putih sesuai indikasi
korioamnionitis secara
progresif
sesuai
waktu
yang
dengan f%
!ekankan
pentinngnya f%
mencuci tangan yang baik dengan benar% 5olaborasi g% -erikan cairan parental
h%
sesuai
ditunjukan melalui !!; $engurangi perkembangan mikroorganisme
dan g%
indikasi%
$eski
tidak
boleh
sering
dilakukan, namun evaluasi
-erikan enema pembersih
usus
bula sesuai indikasi
kemajuan
-erikan
menurunkan resiko infeksi Antibiotik dapat melindungi
profilaktik
i%
oral
meningkat
antibiotik h% bila
dapat
meningkatkan persalinan
dan
perkembangan
diindikasikan
koriamnionitis
Dapatkan kultur darah bila i%
beresiko $endeteksi
gejala sepsis ada
mengidentifikasi
pada
ibu dan
organisme
penyebab terjadinya infeksi% 0% Diagnosi 0 : angguan kerusakan pertukaran gas pada janin yang berhubungan dengan proses penyakit% !ujuan : pertukaran gas pada janin kembali normal 5riteria hasil yang diharapkan dalam waktu 2G03 jam : a% 5lien menunjukan DBB dan variabilitas denyut per denyut dalam batas normal% b% bebas dari efekefek merugikan dan hopoksia selama persalinan% Intervansi
(asional
$andiri a% )antau
DBB
setiap
2<81 a%
menit%
!akikardi
atau
bradikardi
janin adalah indikasi dari kemungkinan yang
penurunan
mungkin
perlu
b
)eriksa DBB dengan segera b%
intervensi $endeteksi
%
bila terjadi pecah ketuban dan
karena kolaps alveoli
distres
janin
periksa < menit kemudian, observasi perineum ibu untuk c%
mendeteksi prolaps tali pusat% )erhatikan dan catat warna c%
)ada
serta jumlah cairan amnion
hiposia
dan waktu pecahnya
mengakibatkann
cairan
5etuban
amnion
seperti
presentasi
verteks,
yang
lama
berwarna
mekonium karena rangsang vagal yang merelaksasikan d
atat perubahan DBB selama
%
kontraksi%
)antau
d%
aktivitas
sfinger anus janin $endeteksi
beratnya
hipoksia dan kemungkinan
uterus secara manual atau
penyebab
janin
rentan
elektronik%
terhadap
potensi
cedera
-icara
ibu9pasangan informasi
pada
dan
berikan
tentang
situasi
tersebut% 5olaborasi e% *iapkan untuk
melahirkan e%
selama persalianan karena menurunnya kadar oksigen%
Degan penurunan viabilitas
dengan cara yang paling baik
mungkin
atau dengan intervensi bedah
kelahiran
bila tidak terjadi perbaikan
untuk mencegh cedera janin dan
memerlukan seksio
kematian
caesaria
karena
ahipoksia 8% Diagnosa 8 : Ansietas yang berhubungan dengan situasi kritis, ancaman pada diri sendiri9janin !ujuan : mengurangi kecemasan 5rieria hasil yang diharapakan dalam waktu 2 G 03 jam:
a% menggunakan teknik pernafasan dan relaksasi yang efektif b% berpartisifasi aktif dalam proses melahirkan pada panggul yang normal, pada waktu pembukaaan lengkap, janin harus segera dilahirkan% )ada letak sungsang janin harus dilahirkan dengan ekstraksi kaki% )ada letak lintang dilakukan versi ekstraksi% *edangkan pada presentasi belakang kepala dilakukan dengan tekanan yang cukup pada fundus uteri ketika his, agar kepala janin masuk dalam rongga panggul dan segera dapat dilahirkan, bila perlu tindakan ini dapat dibantu dengan melakukan ekstrasi cunam% )ada keadaan dimana janin sudah meninggal, tidak ada alasan untuk menyelesaikan persalinan dengan segera% )ersalinan diawasi, sehingga berlangsung spontan dan tindakan hanya dilakukan jika diperlukan demi kepentingan ibu% Ibu ditidurkan dengan posisi !rendelenburg dengan harapan bahwa ketuban tidak pecah terlalu dini dan tali pusat masuk kembali ke dalam cavum uterus% *elama menunggu, denyut jantung janin diawasi dengan seksama, sedangkan kemajuan persalinan hendaknya selalu dinilai dengan pemeriksaan dalam untuk menentukan tindakan yang perlu dilakukan selanjutnya%
D$ I&ple&entasi Keperawatan
Implementasi merupakan tindakan yang sesuai dengan yang telah direncanakan, mencakup tindakan mandiri dan kolaborasi% !indakan mandiri adalah tindakan keperawatan berdasarkan analisis dan kesimpulan perawat dan bukan atas petunjuk tenaga kesehatan lain% !indakan kolaborasi adalah tindakan keperawatan yang didasarkan oleh hasil keputusan bersama dengan dokter atau petugas kesehatan lain%
E$ E1aluasi Keperawatan
$erupakan hasil perkembangan ibu dengan berpedoman kepada hasil dan tujuan yang hendak dicapai%
ontoh kasus: ASUHAN KEPERA0ATAN PADA N-$ I DEN#AN KETUBAN PE+AH DINI DI RUAN# KENARI RSUD Dr$ A+HMAD MU+HTAR BUKIT TIN##I
PEN#KA"IAN
I%
-IODA!A Identitas klien &ama : &y%I Emur : 0< tahun Benis kelamin : )erempuan Agama : Islam *uku 9 -angsa : $anado 9 Indonesia )endidikan : *$A )ekerjaan : Ibu rumah tangga (uang (awat : (uang 5enari9III &o%$( : 03>00= *tatus )erkawinan : *udah menikah !anggal masuk (* : 08 maret 0123 !anggal )engkajian : 03 maret 0123 Diagnosa 5eperawatan : 5etuban )ecah Dini 45!-6 Alamat : situmbuak 9 !ilatang kamang (!% = &O% 222 -ukit !inggi%
)enanggung jawab &ama Emur Benis 5elamin )endidikan )ekerjaan *uku 9 -angsa Agama Alamat Hub% Dg keluarga
II%
: !n%H : 8< tahun : )ria : *2 : )&* : *unda 9 Indonesia : Islam : situmbuak 9 !ilatang kamang (!% = &O% 222 -ukit !inggi% : suami
(I+A#A! )"A5I! A% 5eluhan Etama 5eluhan saat $(*: 5eluaran cairan dari vagina berwarna jernih dan tidak berbau 5eluhan saat pengkajian: 5lien masuk dengan keluhan lemah, perut terasa sakit, keluar cairan dari vagina berwarna jernih dan tidak berbaui% klien mengatakan usia kehamilan bulan 4K 80 minggu6 -% (iwayat )enyakit *ekarang
5lien mengatakan keluar cairan ketuban dari pervaginaan sejak malam pada pukul 1<%81 +I- tanggal, klien mengatakan cairan ketuban yang keluar pervaginaan berwarna jernih dan tidak berbauserta merasakan nyeri pada bagian abdomen bawah dengan skala nyeri = 4dari skala nyeri 2 216, nyeri muncul tibatibasaat duduk9bergerak dengan durasi 8 ? detik, nyeri terasa seperti diremas dan menyebar ke daerah belakang, saat terasa nyeri &y% Ir terlihat mengusap usap perut% 5emudian, oleh keluarga &y% I dibawa ke bidan tempat biasa periksa, olehbidan &y% I dirujuk ke (*ED Dr% Achmad $uchtar -ukit !inggi dengan alasan untuk diberi obat penguat janin, namun setibanya di rumah sakit 41=%81 +I-6 melalui ()) 4ruang penerimaan pasien6 keluar air ketuban merembes 45)D6, usia kehamilan bulan 4K 80 minggu6 his 8G9menit lamanya 3< detik% &y% I mendapat terapi infus (F 01 tpm selama di ;5 4ruang bersalin6% *aat ini &y% Ir dirawat di ruang 5enari9III% % (iwayat 5esehatan dahulu 5lien mengatakan sebelumnya saat melahirkan anak pertama tidak pernah mengalami hal seperti ini% 5lien juga mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti hipertensi, D$, atau asma% 5lien juga mengatakan tidak memiliki penyakit menular seperti !-% D% (iwayat kesehatan keluarga 5lien menagtakan keluarga klien tidak ada memiliki penyakit keturunan, menular dan "% 2% 0%
8%
3%
<%
kejiwaan% (iwayat 5eperawatan )renatal )A : 0)2A1 (iwayat penggunaan kontrasepsi Benis : )il 5$ulai menggunakan : klien mengatakan mulai menggunakan pil 5- K 8tahun% !erakhir menggunakan : K 8 tahun yang lalu% 5eluhan : !idak ada (iwayat $enstruasi $enarche : 23 tahun *iklus : 0 hari 5eluhan : desminhorea -anyak darah : normal H)H! : 02 Agustus 0128 !) : 0 $ei 0123 (iwayat perkawinan *tatus perkkawinn : 5awin -erapa kali menikah : 2 G Esia pernikahan : tahun Fama pernikahan :> tahun (iwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang dulu Emur kehamilan :Aterm )ersalinan :*pontan !empat bersalin : -idan 5omplikasi persalinan:!idak ada
)enolong persalinan :-idan Benis kelamin :)erempuan -erat badan : 8<11 gram )anjang badan :3? cm 5eadaan bayi :*ehat, tidak cacat, hidup 5omplikasi nifas : !idak ada )erdarahan : !idak ada $enyusui :Hingga usia anak 0 tahun
. Riwa!at kehamilan sekarang a% !rimester I : 26 Ibu A& 2 kali di (* 06 Ibu mengeluh mual mual dan sudah terlambat haid selama 0 bulan% 86 Ibu sudah mendapat terapi berupa : ;itamin - compleGs 2 G 2 tablet 9 hari ;itamin 2 G 2 tablet9 hari 36 Ibu sudah mendapat penyuluhan tentang mualmual dan terlambat haid% Entuk masalah mual ibu dianjurkan untuk makan makanan yang kering seperti biscuit serta makan dalam porsi kecil tapi sering, $enghindari makanmakanan yang berbumbu tajam dan baubauan yang menyengat% Entuk masalah terlambat haid ibu dinyatakan positif hamil setelah dilakukan pemerikasaan% a%
!rimester II :
26 06 86
<6
Ibu A& 0G di (* Ibu mengeluh pusing dan mual Ibu sudah mendapat terapi berupa : 5alk 2 G 2 tablet 9 hari ;itamin -= 2 G 2 tablet 9 hari Asam olat 2 G 2 tablet 9 hari 36 Ibu sudah mendapat penyuluhan tentang pusing dan mual Entuk pusing ibu di anjurkan untuk bangun secara perlahan saat bangun tidur% Entuk mual
ibu dianjurkan untuk makan sedikit tapi sering, hindari makanmakanan yang berminyak b% !rimester III : 26 Ibu A& 0 G di (* 06 Ibu mengeluh susah tidur, sering kencing, pegal pada bagian punggung dan pinggang, kram9kesemutan pada bagian kaki% 86 Ibu sudah mendapat terapi berupa 5alk 2 G 2 tablet 9 hari ;itamin -= 2 G 2 tablet 9 hari Asam folat 2 G 2 tablet 9 hari 36 Esia kehamilan ibu sudah 80 minggu III%
A*)"5 -IOFOI* )emeriksaan isik 2% 5eadaan Emum 0% )enampilan : klien tampak lesu 8% 5esadaran 5ualitas : komposmentis 5uantitas : " L 3, ; L <, $ L =
* L 2<
ungsi kortikal : klien dapat mengenal ruangan, tempat, waktu dan orang% !andatanda vital !D L 2019>1 mmHg ) L 3 G 9 m ( L 01 G 9 m * L 8=M -- sebelum hamil : = kg -- sekarang : =< kg !: 2<> cm 2% (ambut dan kulit kepala -entuk simetris, rambut dan kulit kepala klien bersih, tidak ada benjolan, tidak ada keluhan% 0%
$uka -entuk simetris, tidak ada edema, tidak sembab, tidak ada cloasma gravidarum%
8%
$ata 5onjungtiva anemis, sclera anikterik, f ungsi penglihatan klien baik terbukti klien dapat membaca papan nama yang mengkaji dalam jarak K 81 cm%
3% Hidung -entuk simetris, keadaan bersih, pernafasan cuping hidung 46, fungsi penciuman baik terbukti klien dapat mencium aroma kayu putih% <% !elinga *imetristidak terdapatserumen, tidak ada peradangan dan nyeri,tidak menggunakanalat bantu pendengaran,fungsi pendengaran baik% =% Feher !idak ada peningkatan B;), tidak ada pembesaran 5- dan tidak ada peningkatan tyroid% ?% Dada -entuk simetris, bunyi jantung reguler, tidak terdapat bunyi ronchi maupun whee'ing, mamae simetris tidak ada benjolan, puting susu menonjol, sudah ada pengeluaran colostrum% % Abdomen a% Inspeksi -entuk perut bundar, posisi menonjol kedepan, lingkar perut cm, tidak ada bekas luka *% b% )alpasi )ada pemeriksaan secara leopold ditemukan: Feopold I : !inggi fundus Eteri N antara pusat dengan procesus Gypodseus atau 80 cm dari simpisis Feopold II
pubis sampai procesus Gypoideus% : )ada bagian kiri perut ibu teraba tonjolantojolan kecil 4bagian terkecil janin6 dan pada
bagian kanan perut ibu teraba bagaian datar dan keras seperti papan% 4punggung janin6% Feopold III : -agian terbawah janin adalah letak kepala Feopold I; : Banin belum masuk pintu atas panggul 4konvergen6 atau hanya sebagian kecil dari kepala turun kedalam rongga panggul% >% enetalia
• • • •
"lour albus Perdarahan Kebersihan Keluhan
# Keputihan ada, tidak berwarna dan berbau # $idak ada # $erawat # $idak ada
21% "kstremitas atas bawah "kstremitas atas pada tangan kiri terpasang infus DeGtrose P amp piton gtt: tetes9menit sedangkan ekstremitas bawah varises oedema tidak ada
I;%
A5!I;I!A* *"HA(IHA(I 2% &utrisi *aat di (umah: 5lien mengatakan makan dengan jenis nasi, sayuran juga lauk pauk dengan frekuensi tiga kali sehari dan minum frekuensi K gelas L 111 ml9 hari dengan jenis air putih, air teh, dan jenis minuman lainnya% *aat di (*: 5lien mengatakan kurang nafsu makan daripada di rumah, frekuensi makan tiga kali sehari dengan porsi sedikit 4K 8 sendok makan6 dengan jenis makanan nasi lembek, sayuran juga lauk pauk dan frekuensi minum K 8 gelas L ?<1 ml9 hari dengan jenis minuman air putih dan susu, tetapi klien kurang suka minum susu% 0% Istirahat9tidur *aat di rumah: 5lien mengatakan tidur siang K2 0 jam dan tidur malam K < = jam dengan tidur baik% *aat di (*: 5lien mengatakan tidur siang K 2 jam dan tidur malam K 3 < jam dengan kualitas tidur kurang efektif, klien mengatakan sulit tidur karena merasa nyeri pada bagian perut% 8% )ersonal Hygiene *aat di rumah: 5lien mengatakan mandi dua kali sehari, cuci rambut tiga kali seminggu, gosok gigi dua kali sehari, dan ganti pakaian 0Q sehari% 5lien mengatakan saat haid klien selalu mengganti pembalut 0 Q sehari% *aat di (*: 5lien mengatakan belum ada mandi selam di rawat, tetapi klien hanya diseka, gosok gigi ada dengan bantuan keluarga, ganti pakaiaan sekali sehari dengan bantuan keluarga% 3% "liminasi *aat di rumah: 5lien mengatakan -A- sehari satu kali dengan konsentrasi padat, warna kuning khas feces% -A5 sehari K 8 kali sehari dengan warna kuning jernih% *ering -A5 pada malam hari K 2 kali pada saat sebelum tidur% *aat di (*:
5lien mengatakan -A- sehari satu kali dengan konsentrasi padat, warna kuning khas feces% -A5 sehari K 8 kali sehari dengan warna kuning jernih% *ering -A5 pada malam hari K 2 kali pada saat sebelum tidur <% )ola aktivitas *aat di rumah: 5egiatan dalam pekerjaan selama hamil memasuki trimester keIII klien istirahat bekerja hanya tinggal di rumah, membantu memasak dan bersihbersih rumah, olahraga jalanjalan pagi dan ikut senam hamil 1,< jam 2 jam keluhan dalam aktivitas hanya mengeluh lebih cepat lelah daripada saat sebelum hamil% *aat di (*: 5egiatan klien saat di (* hanya menghabiskan waktu berbaring di tempat tidur, semua aktivitas dibantu oleh keluarga% ;%A*)"5 )*I5OFOI* 2% )ersepsi klien terhadap kehamilan 5lien merasa takut dan khawatir akan kelahirannya tidak lancar dan takut janinnya terjadi apaapa% 0% )ersepsi keluarga terhadap kehamilan% 5eluarga klien merasa takut dan khawatir akan kelahiran klien terhadap prosedur persalinan yang akan dilakukan tidak lancar dan takut anaknya klien terjadi apaapa% 8% 5onsep diri 5lien berharap persalinannya lancar dan keadaan bayinya baikbaik saja%
;I%
A*)"5 *O*IAF Hubungan klien dengan lingkungan rumahnya dan rumah sakit baik% 5lien kooperatif dengan petugas kesehatan rumah sakit%
;II%
A*)"5 *)I(I!EAF 5lien beragama islam% 5lien menjalankan ibadah selama berada di rumah sakit, klien juga selalu berdoa agar proses operasi sesarnya berjalan dengan baik%
;III% )"&"!AHEA& 5FI"& DA& 5"FEA(A !"&!A&: 2% )erawatan payudara 5lien dan keluarga klien mengatakan telah mendapatkan pengetahuan tentang perawatan payudara di rumah praktek bidan 4-)*6 maupun posyandu% 0% )erawatan kehamilan 5lien dan keluarga klien mengatakan telah mendapatkan pengetahuan tentang perawatan kehamilan di rumah praktek bidan 4-)*6 maupun posyandu% 8% 55lien dan keluarga klien mengatakan telah mengetahui macammacam alat kontrasepsi 45-6 3% )ersiapan persalinan
5lien dan kelurga klien telah memahami tandatanda persalinan% 5lien dan keluarga klien juga mengatakan siap secara mental untuk melahirkan melalui persalinan%
IR%
)"$"(I5*AA& FA- DA& DIA&O*!I5 !gl
03
)emeriksaan
Hasil
&ormal
5esan
Hemoglobin
21,3 gr 7
28 2= gr 7
(endah
Feukosit
>211 9 ul
<111 21111 9 ul
&ormal
!rombosit
013%111
2<111 31111
$aret
0123
R%
&ormal
!"(A)I Inf% DeGtrose
RI%
eftriaGon
0 G 2 gr 4 jam 1>%11 02%11 6
DeGametason
0 G 2 amp 4 jam 1>%11 02%11 6
AmoGilin
8 G 2 4<11 gr6
;it
8 G 2 4211 gr6
A&AFI*A DA!A &o 2%
Data
)enyebab
$asalah
5etuban )ecah Dini
(esiko Infeksi
5etegangan otot
angguan rasa
DS# 5lien mengatakan keluar cairan ketuban
dari
pervaginaan
sejak
malam 41<%81 +I-6 5lien mengatakan cairan ketuban yang keluar pervaginaan berwarna jernih dan tidak berbau DO:
%airan !ang ketuban dari &agina berwarna 'ernih dan tidak berbau $erapi !ang diberika (e)ri dan de*a 0%
D*:
5lien mengatakan perut terasa sakit dari pinggang sampai ke ari ari 5lien mengatakan susah tidur karena nyeri yang dirasakanS DO:
Klien tampak meringis dan
rahim
nyaman 4&yeri6
memegangi perutn!a N!eri !ang dirasakan pada skala n!eri + - / Klien melakukan bedrest total. 8%
D*: 5lien mengatakan nafsu makan berkurang sejak beberapa hari yang lalu
Klien
mengatakan
han!a
makan beberapa sendok +0 1 sendok/ dan minum han!a 0 1 gelas 2 34 ml5 hari
Intake inadekuat
DO:
angguan pemenuhan nutrisi
Adanya penuruan berat badan 8 kg dari bedan awal =< kg%
Klien tampak lemah dengan kon'ungti&a
anemis
+6emoglobin ,7 gr 8 N# 1 - gr 8/ 3%
D*: 5lien mengatakan sulit tidur karena nyeri yang dirasakan 5lien mengatakan hanya dapat tidur pada siang haari K 2 jam dan pada siang hari 3 < jam DO: 5lien tampak lemah dengan tampak adanya kantung mata%
)eningkatan his atau
angguan )ola
kontraksi
istirahat 4!idur6
<%
D*:
klien
mengatakan
(emas
terhadap pen!akitn!a klien mengatakan
tidak
mengetahui tentang pen!akit !ang
di
deritan!a
dan
merupakan hal !ang pertama kali ter'adi.
Defisit pengetahuan tentang penyakit
Ansietas
DO :
klien
tampak (emas
dan
gelisah klien sering bertan!a tentang pen!akit n!a kepada perawat
RII% 2% 0% 8% 3%
DIA&O*A 5")"(A+A!A& (esiko Infeksi berhubungan dengan 5etuban )ecah Dini angguan (asa &yaman:&yeri berhubungan dengan ketegangan otot rahim angguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak ade kuat angguan )ola istirahat !idur berhubungan dengan )eningkatan HI*
RIII% I&!"(;"&*I 5")"(A+A!A& Diagnosa 2 : (esiko tinggi infeksi maternal b%d prosedur invasif, pemeriksaan vagina berulang, membran
amniotic ruptur Hasil yang diharapkan : *etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 8Q03 jam di harapkan pasien tidak menunjukan tandatanda infeksi % dengan kriteria hasil : !andatanda infeksi tidak tidak ada% !idak ada lagi cairan ketuban yang keluar dari pervaginaan% DBB normal Feukosit pasien kembali normal *uhu 8=8? Intervensi (asional $andiri a% Fakukan pemeriksaan a% )engulanagn pemeriksaan
b%
vagina awal, ulangi bila
vagina
berperan
dalam
pola kontraksi atau perilaku
insiden
infeksi
saluran
ibu menandakan kemajuan% unakan teknik aseptik b%
asendens% $encegah
selama pemeriksaan vagina
bakteri dan kontaminasi pada
pertumbuhan
vagina c%
d%
Anjurkan
perawatan c%
perineum setelah eliminasi
$enurunkan resiko infeksi
setiap 3 jam dan sesuai
saluran asendens
indikasi )antau
)ada infeksi, cairan amnion
dan
gambarkan d%
karakter cairan amniotik
menjadi lebih
kental dan
kuning
serta
pekat
dapat
terdeteksi adanya bau yang e%
)antau
suhu,
nadi, e%
kuat% Dalam
3
jam
setelah
ruptur,
insiden
pernapasan, dan sel darah
membran
putih sesuai indikasi
korioamnionitis secara
progresif
sesuai
waktu
yang
dengan f%
!ekankan
pentinngnya f%
mencuci tangan yang baik dengan benar% 5olaborasi g% -erikan cairan parental
h%
sesuai
dan g%
indikasi%
ditunjukan melalui !!; $engurangi perkembangan mikroorganisme
$eski
tidak
boleh
sering
dilakukan, namun evaluasi
-erikan enema pembersih
usus
bula sesuai indikasi
kemajuan
-erikan
menurunkan resiko infeksi Antibiotik dapat melindungi
profilaktik
i%
oral
meningkat
antibiotik h% bila
dapat
meningkatkan persalinan
dan
perkembangan
diindikasikan
koriamnionitis
Dapatkan kultur darah bila i%
beresiko $endeteksi
gejala sepsis ada
mengidentifikasi
pada
ibu dan
organisme
penyebab terjadinya infeksi% Diagnosa 0: angguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan terjadi nya ketegangan otot rahim Hasil yang diharapkan:
*etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 8Q03 jam di harapkan nyeri berkurang 9 nyeri hilang % dengan kriteria hasil :
!andatanda vital dalam batas normal% !D :20191 mm Hg & : =1201 R9 menit% )asien tampak tenang9rileks% )asien mengatakan nyeri pada abdomen bagian bawah berkurang%
Intervensi 5aji tandatanda ;ital pasien%
(asional Entuk mengetahui keadaan umum pasien%
5aji skala nyeri 42216
Entuk mengetahui derajat nyeri pasien dan menentukan tindakan yang akan dilakukan%
Ajarkan pasien teknik relaksasi
Entuk mengurangi nyeri yang dirasakan pasien%
Atur posisi pasien
Entuk memberikan rasa nyaman%
-erikan lingkungan yang nyaman dan batasi pengunjung%
Entuk mengurangi tingkat stress pasien dan pasien dapat beristirahat%
Diagnosa 8: angguan pemenuhan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak ade kuat Hasil yang diharapkan: *etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 8Q03 jam di harapkan kebutuhan nutrisi klien terpenuhi% Dengan 5riteria hasil: tidak menunjukkan tanda tanda mal nutrisi -- dalam batas normal menunjukkan pemasukan yang adekuat Intervensi timbang -- klien kaji tanda tanda mal nutrisi
untuk
(asional mnegetahui peningkatan
penurunan berat badan klien untuk mengetahui indikator kekurangan
nutrisi auskultasi bising usus, catat ada nya nyeri gangguan abdomen, mua muntah motivasi klien untuk menghabiskan makanan berikan makanan yang hangat dan bervariasi
atau
nutrisi
dapat
menyebabkan
perubahan frekuensi bising usus agar nutrisi klien terpenuhi menambah selera makan klien
Diagnosa 3: angguan )ola istirahat !idur berhubungan dengan )eningkatan HI*
Hasil yang diharapkan: *etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 8Q03 jam di harapkan pemenuhan isitirahat klien terpenuhi% Dengan 5riteria hasil
menunjukkan pola tidur yang adekuat tidak terdapat kantong mata klien tampak segar klien mengatakan dapat tidur lelap Intervensi )antau keadaan umum pasien dan !!;
(asional $engetahui kesadaran, dan kondisi tubuh
kaji kebiasaan pola tidur patien
dalam keadaan normal atau tidak kebiasaan pola tidur klien
dapat
mempengaruhi kualitas tidur klien 5aji fungsi pernapasan: bunyi napas, kecepatan, Entuk mengetahui tingkat kegelisahan irama% berikan lingkungan yang nyaman seperti keadaan agar klien merasa nyaman ruangan dan penerangan ruangan batasi pengunjung
agar klien bisa beristirahat
Diagnosa <: Ansietas berhubungan denga kurang nya pengetahuan klien tentang penyakit 5)D Hasil yang diharapkan: *etelah dilakukan tindakan keperawatan selama 8Q03 jam di harapkan defisit pengetahuan klien terpenuhi dengan peningktan pengetahuan klien terhadap penyakitnya% Dengan 5riteria
hasil: klien sudah mengerti tentang penyakit dan perawatan 5)D klien tidak cemas lagi klien tidak tampak gelisah 5lien berkurang menanyakan hal yang sama tetang 5)D
Intervensi tinjau proses penyakit dan harapan masa depan
(asional $emberikan pengetahuan dasar dimana
dorong klien untuk istirahat total berikan pelayanan kesehatan mengenai penyakit
klien dapat membuat pilihan untuk mempercepat proses penyembuhan agar klien mengerti tentang bahaya nya
nya
penyakit yang di derita nyan
RI;%
I$)F"$"&!A*I DA& ";AFEA*I
&o 2%
Hari
9
tgl *enin,
Diagnosa
03 maret
Bam 1%11
membina
+I-
hubungan
0123
"valuasi
Implementasi
percaya
saling melalui
masih ada keluar cairan dari
komunikasi
pervaginaan tapi
therapeutik 1%3<
memantau
+I-
keadaan
tidak begitu banyak D! : umum airan yang keluar
klien,
seperti dari pervaginaan
kesadaran
masih ada warna cairan jernih yg dan tidak berbau dari A : masalah belum
klien,cairan 1>%81
keluar
+I-
pervaginaan% teratasi klien, !D,&,*,) P : intervensi 0 3 klien dilanjutkan memberikan
22%11 +I-
obat eftriaGon
I
DS : klien mengatakan
22%0< +I-
injeksi 2
gr
dan deGametason 2 amp 4 I; 6 memberikan lingkungan
28%11 +III 28%3< +I-
23%11 +I-
yang DS : &yeri pada abdomen nyaman seperti kuadran kanankiri kenyamanan bawah karena ruangan dan kontraksi otot uterus membatasi dengan skala nyeri = pengunjung sedang 42 216 nyeri memonitor terasa seperti diremas !D,&,),* klien dan menyebar ke mengkaji
skala daerah
nyeri 4 2 21 6 mengajarkan
nyeri
belakang, muncul
sewaktuwaktu% klien teknik ! : 5lien tampak lemah relaksasi dengan 5lien tampak cara tarik nafas meringis menahan dalam sebanyak 8 nyeri sambil G memegangi mengatur posisi pinggangnya% klien dengan miring kiri tiap 0 A :masalah jam
teratasi
belum
BAB III KESIMPUAN
A$ KESIMPUAN 5esimpulan dari asuhan keperawatan pada ketuban pecah dini merupakan pecahnya selaput
ketuban secara spontan sebelum pembukaan < cm atau sebelum persalinan% *edangkan penyebab dari ketuban pecah dini belum diketahui% Adapun tanda dan gejala dari ketuban pecah dini adalah perut ibu kelihatan membesar, ibu merasa nyeri diperut, persalinan lebih lama dari biasanya dan waktu his terasa sakit% B$ SARAN 2% )erawat harus memahami konsep dasar dari ketuban pecah dini dan memahami apa yang terjadi pada klien ketuban pecah dini sehingga perawat dapat menegakkan diagnosa 0%
keperawatan% 5etika merawat klien dengan ketuban pecah dini, tanggung jawab perawat harus mempertimbangkan kebutuhan fisik, psikologis, dan social yang unik%