ASPEK PENGKAJIAN Aspek pengkajian dalam kesehatan wanita meliputi : 1. Aspek Fisik Aspek fisik yang perlu dikaji dalam lingkup kesehatan wanita sama dengan pengkajian yang dilakukan pada manusia dewasa, antara lain :
Kondisi fisik (tanda-tanda vital)
Nutrisi
Cairan dan elektrolit
Higiene personal
Istirahat – tidur
Kasih sayang dan seks
Aktualisasi diri
Rasa aman dan nyaman 2. Aspek Psikososial psikososial yang dikaji, meliputi :
Identitas seksual perubahan fisik dan sikap dari wanita yang
menunjukkan identitasnya
sebagai wanita
Identitas kelompok kepuasaan hidup dalam sebuah kelompok dan
Konsep diri (peran, identitas diri, gambaran diri atau citra tubuh, harga diri)
Kecemasan dan masalah kehidupan
Kondisi lingkungan sosial
Faktor pendukung dari keluarga dan masyarakat
Komunikasi atau hubungan dalam kelompok, keluarga dan masyarakat (perasaan dihargai)
penerimaan
2.3 FASE-FASE KEHIDUPAN WANITA Secara kronologis, setiap wanita mengalami berbagai fase dalam kehidupannya. Proses ini berlangsung secara alamiah yang wajar terjadi pada setiap wanita. Fase dalam kehidupan wanita :
1. Lahir dan prapubertas a. Fisik
Terbentuknya bakal organ seks saat janin berusia 12 minggu
Sejak bayi, wanita sudah memiliki 2 indung telur
Pada masa ini sel telur belum matang
Belum menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan seks sekunder a. Psikososial Anak perempuan diarahkan untuk mengikuti budaya yang berkembang dilingkungan tempat anak perempuan tersebut diasuh, misalnya :
Anak perempuan harus jongkok saat BAK sedangkan anak laki2 berdiri
Anak perempuan diajarkan untuk bersolek
Rambut anak perempuan dibiarkan panjang atau dipotong dengan model yang feminisme
Anak perempuan dididik untuk bersikap feminism 2. Pubertas a. Fisik
Mulai terbentuk sel telur matur
Produksi hormon estrogen karena pengaruh matangnya sel telur
Mulai tumbuh tanda-tanda seks sekunder, misalnya : tumbuh payudara a. Psikososial
Wanita mulai tertarik pada lawan jenis dan mulai merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya 3. Reproduksi a. Fisik
Wanita mengalami masa menstruasi, dengan keluarnya darah dari vagina
Wanita memasuki usia reproduktif
Sel telur dapat dibuahi
Jika melakukan hubungan intim dengan lawan jenis, wanita dapat hamil
Bekerjanya hormon indung telur (estrogen dan progesteron) a. Psikososial
Wanita mulai cemas karena proses menstruasi
Wanita mulai mencari identitas diri, gambaran diri yang dipengaruhi kelompoknya
Bergaul dan berkumpul dengan teman-teman yang berjenis kelamin sama. 4. Premenopause a. Fisik
Kekuatan otot dan kecakapan mental mulai mencapai puncaknya
Dimulai proses penuaan
Penurunan hormon kewanitaan berangsur menurun
Proses menstruasi yang tidak teratur
Perasaan panas di sekitar wajah (hot flash)
Produksi keringat yang berlebihan
Kulit menjadi kusam dan kasar
Rambut cenderung kering dan rapuh
Perasaan adanya gangguan dalam hubungan intim
Kesulitan vagina mengalami lubrikasi, sehingga timbul rasa tidak nyaman saat bersenggama a. Psikososial
Wanita lebih banyak menarik diri dari lingkungannya
Wanita lebih sering merasa tersiggung, mudah cemas dan sangat sensitive
Gelisah karena menghadapi proses penuaan
5. Menopause a. Fisik
Hilangnya hormon kewanitaan
Menstruasi tidak muncul lagi
Organ reproduksi tidak berfungsi lagi
Berat badannya sulit dikendalikan
Terjadi timbunan lemak di beberapa tempat karena ketiadaan hormon kewanitaan
Wanita sering mudah merasa lelah
Penyakit degeneratif (penyakit jantung, DM, gangguan ginjal dan osteoporosis) mudah menyerang a. Psikososial
Wanita mulai mencapai kematangan hidup 6. Senium a. Fisik
Lemasnya otot-otot yang membuat struktur tubuh menjadi bengkok Gangguan sendi mulai sering timbul Berat badan cenderung berkurang Penurunan daya guna tubuh Kekuatan otot dari saat usia 20 tahun Kekuatan pendengaran pada frekuensi menurun sampai 75% Terjadi penurunan intelektual Kemungkinan dapat terjadi gangguan otak secara organik
b. Psikososial Terjadi perubahan sifat, misalnya : dari pemurung menjadi periang, dari pemberani menjadi penakut atau sebaliknya Sering timbul perilaku yang sulit diterima karena terjadi gangguan otak organic 2.4 PERUBAHAN TUBUH SELAMA MASA REJAMA a. Perubahan Eksternal
1.TINGGI Rata-rata anak perempuan mencapai tinggi yang matang antara usia tujuh belas dan delapan
belas
tahun,
dan
rata-rata
anak
laki-laki
kira-kira
setahun
sesudahnya.
2.BERAT Perubahan berat badan mengikuti jadwal yang sama dengan perubahan tinggi. Tetapi berat badan sekarang tersebar ke bagian-bagian tubuh yang tadinya hanya mengandung sedikit lemak atau tidak mengandung lemak sama sekali. 3.PROPORSI TUBUH Berbagai anggota tubuh lambat laun mencapai perbandingan tubuh yang baik. Misalnya, badan melebar dan memanjang sehingga anggita badan tidak lagi kelihatan terlalu panjang. 4.ORGAN SEKS Baik organ seks pria maupun wanita mencapai ukuran yang matang pada akhir masa remaja, tetapi fungsinya belum matang sampai beberapa tahun kemudian. 5.CIRI-CIRI SEKUNDER Ciri-ciri seks sekunder yang utama berada pada tingkat perkembangan yang matang pada akhir masa remaja. b. Perubahan Internal 1.SISTEM PENCERNAAN Perut menjadi lebih panjang dan tidak lagi terlampau bebentuk pipa, usus bertambah penjang dan bertambah besar, otot-otot perut di dinding-dinding usus menjadi lebih tebal dan lebih kuat, hati bertambah berat dan kerongkongan bertambah panjang. 2.SISTEM PEREDARAN DARAH Jantung tumbuh pesat selama masa remaja; pada usia 17 atau 18, beratnya duabelas kali berat pada waktu lahir. Panjang dan tebal dinding pembuluh darah meningkat dan mencapai tingkat kematangan bilamana jantung sudah matang.
3.SISTEM PERNAPASAN Kapasitas paru-paru anak perempuan hamper matang pada usia 17 tahun; anak laki-laki mencapai tingkat kematangan beberapa tahun kemudian. 4.SISTEM ENDOKRIN Kegiatan gonad yang meningkat pada masa puber menyebabkan keseimbangan sementara dan seluruh system endokrin pada awal masa puber. Kelenjar-kelenjar seks berkembang pesat dan berfungsi, meskipun belum mencapai ukuran matang sampai akhir masa remaja awal atau awal masa dewasa. 5.JARINGAN TUBUH Perkembangan kerangka berhenti rata-rata pada usia 18 tahun. Jaringan sel tulang berkembang sampai tulang mencapai ukuran matang, khususnya bagi perkembangan jaringan otot. 2.5 KONDISI – KONDISI YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN Adapun kondisi-kondisi yang mempengaruhi sebagai berikut :
Pengaruh Keluarga
Pengaruh Gizi
Gangguan Emosional
Jenis Kelamin
Status Sosial Ekonomi
Kesehatan
Pengaruh Bentuk Tubuh
FISIK REMAJA
aspek yang dikaji dalam setiap tahap kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Dalam tahap kehidupannya wanita mengalami pertumbuhan dan perkembangan sejak didalam kandungan sampai dengan usia lanjut. Pertumbuhan adalah Bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler yang menandakan bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih komplek dalam kemampuan gerak kasar gerak halus, emosi, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Tak bisa dipungkiri dalam setiap tahap perkembangannya ada aspek yang perlu dikaji, untuk memberikan pemahaman kepada individu, agar dapat memahami tahaptahap pertumbuhan dan perkembangan wanita dan indikator pemantauannya. Oleh karena itu, kami dalam makalah ini akan membahas mengenai Aspek Yang dikaji dalam setiap tahap Fisik Psikososial dan Indikator Pemantauan. B. Rumusan Masalah 1. Apa saja aspek yang dikaji pada setiap tahap perkembangan ? 2. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan ? 3. Apa yang dimaksud dengan perkembangan ? 4. Apa saja ciri-ciri tumbuh kembang ? 5. Apa saja prinsip proses tumbuh kembang ? 6. Apa saja faktor yang mempengaruhi proses tumbuh kembang ? 7. Apa saja tahapan pertumbuhan dan perkembangan ? 8. Apa saja indikator pemantauan dari aspek yang dikaji ? 9. Bagaimana pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada masa postnatal ? 10. Bagaimana pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada anak ? 11. Bagaimana pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja ? 12. Bagaimana pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada masa reproduksi ?
13. Bagaimana pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada masa klimakterium dan menopause ? C. Tujuan 1. Mengetahui yang dikaji pada setiap tahap Perkembangan 2. Mengetahui pengertian pertumbuhan 3. Mengetahui pengertian perkembangan 4. Mengetahui ciri-ciri tumbuh kembang 5. Mengetahui prinsip proses tumbuh kembang 6. Mengetahui faktor yang mempengaruhi proses tumbuh kembang 7. Mengetahui tahapan pertumbuhan dan perkembangan 8. Mengetahui indikator pemantauan dari aspek yang dikaji 9. pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada masa postnatal 10. pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada anak 11. pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja 12. pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada masa reproduksi 13. pemantauan pertumbuhan dan perkembangan pada masa klimakterium dan menopause
BAB II PEMBAHASAN ( ASPEK YANG DIKAJI DALAM SETIAP TAHAP KEHIDUPAN ) A.
Aspek yang Dikaji pada Setiap Tahap Perkembangan
1. Pertumbuhan Bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler yang menandakan bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat. 2. Perkembangan Bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih komplek dalam kemampuan gerak kasar gerak halus, emosi, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Pertumbuhan dan perkembangan terjadi secara simultan : a. Terdapat korelasi yang berkesinambungan b. Potensi biologis menentukan kualitas tumbuh kembang c. Tingkat kematangan biologis merupakan hasil interaksi yang saling berkaitan antara faktor genitik dan lingkungan. 3. Ciri-ciri tumbuh kembang a. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan b. c. d. e. f.
selanjutnya Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda Pertumbuhan berkolerasi dengan perkembangan Perkembangan mempunyai pola yang tetap Perkembangan menimbulkan perubahan Perkembangan memiliki tahap yang berurutan :
Pertumbuhan : 1) 2) 3) 4)
Perubahan ukuran Perubahan proporsi Hilangnya ciri-ciri lama Timbulnya ciri-ciri baru
Perkembangan : 1) 2) 3) 4) 5) 6)
Melibatkan perubahan Awal menentukan perubahan selanjutnya Mempunyai pola yang tetap Memiliki tahap yang berurutan Mempunyai kecepatan yang berbeda Berkolerasi dengan pertumbuhan
4. Prinsip proses tumbuh kembang a. 1) 2) 3) 4)
Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar : Kematangan : Proses intrinsik yang terjadi sesuai potensi Belajar : perkembangan yang didapat dari latihan dan usaha Kemampuan menggunakan sumber Potensi yang dapat diwariskan secara maksimal.
b. 1) 2) 3)
Pola perkembangan dapat diramalkan Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak Perkembangan berlangsung dari yang umum ke tahapan spesifik Terjadi secara berkesinambungan
1. Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang a. Faktor internal : 1) Ras / etnik dan suku Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya. 2) Keluarga Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk atau kurus. 3) Umur Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama kehidupan dan masa remaja. 4) Genetik Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak yangakan menjadi ciri khasnya.Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil. 5) Jenis kelamin Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada lakilaki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
6) Kelainan kromosom Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan seperti pada sindroma Down’s dan sindroma Turner’s. b. Faktor eksternal : 1) Prenatal : gizi, mekanis, toksin, endokrin, radiasi, infeksi, psikologi. a. Gizi Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan janin. b. Mekanis Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti club foot.
c. Toksin Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomid dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis. d. Endokrin Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali, hiperplasia adrenal. e. Radiasi Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota gerak, kelainan kongential mata, kelainan jantung. f. Infeksi Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks) dapat menyebabkan kelainan pada janin: katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan jantung kongenital. g. Psikologi Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain. h. Anoksia embrio Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta menyebabkan pertumbuhan terganggu. i. Kelainan imunologi Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah janin. 2) Postnatal : gizi, penyakit, lingkungan fisik, endokrin, sosio ekonomi, stimulasi, pola asuhan. a. Gizi Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat. b. Penyakit kronis/ kelainan kongenital
Tuberkulosis,
anemia,
kelainan
jantung
bawaan
mengakibatkan
retardasi
pertumbuhan jasmani. c. Lingkungan fisis dan kimia. Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll) mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak. d. Psikologis Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya. e. Endokrin Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan. f. Sosio-ekonomi Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak. g. Lingkungan pengasuhan Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. h. Stimulasi Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak. i. Pengobatan Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian halnya
dengan
pemakaian
obat
perangsang
terhadap
susunan
menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan. 3) Intranatal : masa gestasi, proses persalinan, trauma, masalah
saraf
yang
Komplikasi
persalinan
pada
bayi
seperti
trauma
kepala,
asfiksia
dapat
menyebabkan kerusakan jaringan otak. 2. Tahapan pertumbuhan dan perkembangan a. Masa Pranatal / Intrauterin 1) Embrio :Sejak konsepsi sampai umur kehamilan 8 mg 2) Fetus : a. 9 mg sampai kelahiran b. Fetus dini : 9 mg sampai dg TM II c. Fetus lanjut : Trimester akhir b. 1) 2) 3)
Masa postnatal Neonatal (0-28 hari) Bayi 1-12 bulan Pra sekolah (2 – 6 tahun)
c. 1) 2) d.
Masa remaja Sekolah / pra pubertas (@& : 6 – 10 th) Adolesensi / remaja (@& : 10 – 18 th) Masa reproduksi Reproduksi mempunyai arti suatu proses kehidupan manusia dalam menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup.
e. Masa klimakterium / menopause Menopause merupakan pengertian dari berhentinya masa kesuburan dan masa reproduksi wanita yang ditandai dengan berhentinya masa menstruasi atau siklus bulanan seiring bertambahnya usia dan penurunan hormon. Menopause dalam bahasa biologis merupakan akhir dari siklus kehidupan menstruasi seorang wanita yang terjadi di pertengahan usia empat puluh tahun keatas. B.
Indikator Pemantauan dari Aspek yang Dikaji
1.
Pertumbuhan Proses bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler atau ukuran tubuh.
2.
Perkembangan Mencakup kualitas mental, emosional, sosial dan kemandirian secara optimal.
3.
Pertumbuhan dan perkembangan pada masa postnatal
a. 1) 2) 3)
Masa postnatal Neonatal (0-28 hari) Bayi 1-12 bulan Pra sekolah (2 – 6 tahun)
b. Indikator pemantauan 1) Pertumbuhan Berat badan BB merupakan ukuran antropometri yang paling penting guna menggambarkan peningkatan ukuran dan jumlah semua jaringan tubuh BB indikator terbaik untuk mengetahui gambaran pertumbuhan dan status gizi. Pertambahan BB pada neonatus dan Balita tidak statis tetapi semakin bertambah seiring dengan pertambahan usia.Kenaikan BB pada bayi cukup bulan kembali pada hari ke10, o Umur 10 hari : BBL o Umur 5 bulan : 2 x BBL o Umur 1 tahun : 3 x BBL o Umur 2 tahun : 4 x BBL o Pra sekolah : meningkat 2 kg/tahun o Adolecent : meningkat 3-3,5 kg/tahun o Perkiraan BB dalam kilogram : Usia 3-12 bulan : umur (dalam bulan)+9 dibagi 2 Usia 1-6 tahun : umur (tahun) x 2+8 Usia 6-12 tahun : umur (tahun) x 7-5 Tinggi badan TB merupakan ukuran antropometri kedua yang penting TB pada masa pertumbuhan meningkat sampai mencapai ukuran maksimal yang berhenti pada fase Remaja. Pengukuran mudah dilakukan Kecepatan pertumbuhan TB pada tahun pertama 23 – 25 cm. Periode berikutnya berkurang sehingga pada umur 2 tahun kecepatannya 2 cm/th. TB meningkat sampai usia maksimal dicapai, meningkat pesat pada usia bayi dan adolescent dan berhenti pada usia 18-20 tahun. TB dapat diperkirakan sebagai berikut o Umur 1 tahun : 1,5 x TB lahir. o Umur 4 tahun : 2 x TB lahir o Umur 6 tahun : 1,5 x TB setahun o Umur 13 tahun : 3 x TB lahir o Dewasa : 3,5 x TB lahir or 2 x TB umur 2 tahun atau dengan rumus Behrman : Lahir : 50 cm
Umur 1 tahun : 75 cm Umur 2-12 : umur (tahun) x 6+77 Atau berdasarkan potensi genetic TB akhir : Wanita : (TB ayah-13 cm)+(TB ibu±8,5 cm) Pria : ( TB ibu+13cm)+(TB ayah±8,5cm) Lingkar kepala Lingkar kepala menggambarkan volume intracranial Lingkar kepala digunakan untuk menafsir perubahan otak Penilaian dapat dilihat apabila pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) maka menunjukkan adanya retardasi mental. Sebaliknya apabila otaknya besar (volume kepala meningkat) akibaat penyumbatan pada aaliran cerebropinalis. Pada anak 0 – 11 bulan diukur setiap 3 bulan, umur 12 – 72 bulan dilakukan setiap 6 bulan Lingkar kepala diukur dengan melilitkan pita ukur mulai dahi, menutupi alis mata supraorbita melalui tulang belakang kepala yang paling menonjol. Lingkar lengan LILA menggambarkan pertumbuhan jaringan lemak dan otot yang tidak terpengaruh oleh cairan tubuh Pengukuran LILA dilakukan dengan melilitkan pita ukur pada lengan atas kiri, menggunakan pita ukur Departemen Kesehatan. Lipatan kulit Tebal lipatan kulit pada daerah trisep dan sub kapular merupakan refleksi pertumbuhan jaringan lemak dibawah kulit yang mencerminkan kecukupan gizi. Lipatan kulit kurang umum digunakan dalam pengukuran Antropometri. 4.
Pertumbuhan dan perkembangan pada anak
a. Aspek pemantauan perkembangan bayi dan anak 1. Gerak kasar/motorik kasar Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti berdiri, duduk, dll. 2. Gerak halus/motorik halus
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil tetapi memerlukan koordinasi cermat seperti menulis. 3. Kemampuan bicara dan bahasa Aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk member respon yang terhadap suara, berbicara, berkomunikasi dan mengikuti perintah. 4. Sosialisasi dan kemandirian Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan bereaksi dengan lingkungan (makan, bermain, membereskan mainan berpisah dengan ibu/pengasuh). 5. Instrumen pemantauan 1) KPSP : Kuesioner Pra Skring perkembangan KPSP adalah alat/instrumen yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. 2) DDST : Denver Developmental Screening Test DDST (Denver Devplopmant Screening Test) adalah salah satu dari metode screening terhadap kelainan perkembangan anak, test ini bukanlah test diagnosa atau test IQ. 3) TDL : Tes Daya Lihat Tujuan test ini untuk menemukan gangguan atau kelainan daya lihat anak sejak dini agar segera dapat ditindaklanjuti sehingga kesempatan mempeoleh ketajaman daya lihat menjadi lebih besar. 4) TDD : Tes Daya Dengar Tujuan test ini untuk menemukan gangguan pendegangaran sejak dini agar segera dapat ditindaklanjuti untuk meningkatkan kemampuan daya dengar dan bicara anak. 5.
Pertumbuhan dan perkembangan remaja Masa remaja adalah masa transisi diri periode anak ke dewasa. Apabila kita perhatikan dan kita ikuti pertumbuhan anak sejak lahir sampai besar, akan didapatilah bahwa anak itu tumbuh secara berangsur-angsur bersamaan dengan bertambahnya umur. Demikian pula halnya dengan pertumbuhan identitas/konsep diri juga berkembang seiring dengan bertambahnya berbagai pengalaman dan pengetahuan
yang didapatnya baik dari pendidikan keluarga sekolah maupun dari masyarakat dimana ia tinggal. a. Perubahan hormonal 1) Pertumbuhan seks sekunder Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang; pertumbuhanpayudara; tumbuh bulubulu halus disekitar ketiak dan vagina; panggul mulai melebar; tangan dan kaki bertambah besar; tulang-tulang wajah mulai memanjang dan membesar; vagina mengeluarkan cairan; keringat bertambah banyak; kulit dan rambut mulai berminyak; pantat bertambah lebih besar. 2) Pertumbuhan primer Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama masa puber, meskipun dalam tingkat kecepatan yang berbeda. Berat uterusanak usia 11 atau 12 tahun berkisar 5,3 gram, pada usia 16 rata-rata beratnya 43 gram. Tuba falopi, telur-telur, dan vagina juga tumbuh pesat pada saat ini. Petunjuk pertama bahwa mekanisme reproduksianak perempuan menjadi matang adalah datangnya menstruasi. b. Perubahan somatic 1) Perubahan Tinggi Badan : Sebelum haid rata-rata 3 inci/tahun (5 – 6 inci/tahun) Setelah haid rata-rata 1 inci/tahun dan berhenti sekitar usia 18 tahun 2) Perubahan BB : kenaikan BB : 2.0 kg/tahun 3) Perubahan proporsional tubuh : Pertumbuhan terjadi pada bagian tertentu (sikap proporsional) ciri-ciri sek sekunder. 4) Organ reproduksi : Organ seks mencapai ukuran matur pada periode akhir masa remaja. 5) Sistem pencernaan : Perut menjadi lebih panjang tidak lagi terlampau berbentuk pipa, diameter usus, hati dan osephagus bertambah, jonjot dan sel selaput GI Trak tebal dan kuat. 6) Sistem pernafasan : Kapasitas paru mencapai fungsi maksimal 7) Gigi geligi : Gigi canninus dan molar I, canninus tetap, premolar I dan II, dan molar II mulai tumbuh. 8) Neurologi : usia 10 th : 95 %
1. Perkembangan kognitif/psikologis a. Perkembangan kognotif Realisme dan simbolisme Berpikir intuitif Operasional konkrit 2. Perkembangan psikologi Keluarga : memulai ketidak ketergantungan Kelompok sebaya ( peer Group) Berkumpul dengan teman sejenis dan pemeriksaan oleh kelompok sebaya 6. a. b.
c. d. 1. 2. 3.
Pertumbuhan dan perkembangan masa reproduksi Dalam bahasa awam/popular disebut masa “wanita dewasa” (mature women) Siklus menstruasi lebih dari normal ditandai : koordinasi fluktasi pelepasan gonadotropin/gonadosteroiogenesis
ovarium,
pematangan folikel dan ovulasi, serta perubahan histologist endometrium. Periode fungsi reproduksi lebih dari maksimal (puncak 24-30 th a > akan menurun) Petumbuhan usia reproduksi Periode efisiensi pertumbuhan fisik hingga periode empat puluhan Kemampuan motorik mencapai puncak pada periode dua puluhan sampai tiga puluhan. Kecepatan respon maksimal antara dua puluhan sampai dua puluh lima, menurun
secara perlahan, penguasaan keterampilan motorik lebih cepat. e. Perkembangan 1. Kemampuan mental mencapai puncak pada periode dua puluhan, secara perlahan 2. 3. 4. f. 1. 2.
berkurang. Penyesuaian diri efektif pada berbagai situasi Penalaran analogis, berfikir kritis, dan mandiri Penyesuaian peran baik sebagai istri atau ibu Indikator pemantauan Berat badan melihat status gizi HB
7.
Pertumbuhan dan perkembangan masa klimakterium dan menopause
a. Klimakterium 1) Masa sekitar menopause, sekitar usia 40 tahun ke atas, di mana aktifitas hormon estrogen mulai menurun, tidak ada respon adekuat ovarium terhadap FSH yang tinggi dari hipofisis (“tired” ovarium) pengaruh habisnya folikel (follicle depletion). b. Menopouse
Berhentinya haid secara permanen c. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan 1) Konseling dan pelayanan Kesehatan Reproduksi terutama gangguan dan tanda 2)
keganasan Di tatanan Pelayanan Kesehatan dasar (Posyandu Lansia).
d. Indikator pemantauan Sederhana, diPosyandu : 1) Status gizi (TB/BB) 2) Tekanan darah 3) Nadi 4) Proteinuria 5) Reduksi 6) Keluhan phatologis
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan Wanita dalam siklus kehidupannya mengalami tahap-tahap perkembangan
diantaranya : masa Pranatal / Intrauterin adalah masa dari embrio sampai dengan fetus; masa postnatal yang terdiri dari umur 0-28 hari,bayi, dan prasekolah ; masa remaja yang terdiri masa Sekolah / pra pubertas, dan Adolesensi / remaja ; Masa reproduksi adalah
reproduksi
mempunyai
arti
suatu
proses
kehidupan
manusia
dalam
menghasilkan keturunan demi kelestarian hidup ; masa klimakterium / menopause adalah menopause merupakan pengertian dari berhentinya masa kesuburan dan masa reproduksi wanita yang ditandai dengan berhentinya masa menstruasi atau siklus bulanan seiring bertambahnya usia dan penurunan hormon. Menopause dalam bahasa biologis merupakan akhir dari siklus kehidupan menstruasi seorang wanita yang terjadi di pertengahan usia empat puluh tahun keatas. Indikator pemantauan pada masa postnatal melalui pengukuran berat badan, tinggi badan, linkar kepala, lingkar lengan, lipatan kulit. Demikian pula dengan indikator-indikator pemantauan aspek fisik pada wanita yang berankhir pada masa klimakterium dan menopause atau sepanjang dau hidupnya ( masa postnatal hingga menopause).
B.
Saran Demikian makalah ini kami selesaikan, semoga bermanfaat utuk kita semua, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar dikemudian hari kami dapat meningkatkannya dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
Romauli, Suryati dan Vindari AV. 2009. Kesehatan Reproduksi Buat Mahasiswi Kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika. http://balitakami.wordpress.com/alat/kuesioner-pra-skrining-perkembangan-kpsp/.
Di
akses tanggal 12 maret 2012 pukul 19.55 http://www.infodokterku.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=67:deteksi-dini-penyimpangan-pertumbuhan-danperkembangan-anak&catid=27:helath-programs&Itemid=28.Di aksestanggal 12 maret 2012 pukul 20.05 http://www.lusa.web.id/pubertas/. Di akses tanggal 12 maret 2012 pukul 20.15 http://amastrezz.blogspot.com/2011/04/denver-development-screening-test-ddst.html. Di akses tanggal 12 maret 2012 pukul 20.30