LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PERIOPERATIF PADA PASIEN DENGAN TUMOR MAXILLA DI RUANG OK 10 IBS RSUP SANGLAH
Oleh:
YUDIANUS MBAY HUPU AMAH NIM. 15021100!
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNI"ERSITAS UNI"E RSITAS UDAYANA UDAYANA 201#
LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR MAXILLA
I.
KONSE SEP P DASAR PE PENYAKIT A. PENG PENGER ERT TIAN IAN
Pengertian tumor secara umum : suatu pertumbuhan sel-sel abnormal yang cenderung menginvasi jaringan sekitarnya dan menyebar ke tempat-tempat jauh. Pengertian Pengertian tumor secara secara khusus : suatu pertumbuhan pertumbuhan yang terjadi terjadi di maksillari maksillariss yang cenderung mengimvasi jaringan sekitarnya dan bermetastase ketempat-tempat jauh. Tumor adalah jaringan baru (neoplasma) yang timbul dalam tubuh akibat pengaruh berbagai faktor penyebab dan menyebabkan jaringan setempat pada tingkat gen dan adanya kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya. Istilah neoplasma pada dasarnya memiliki makna sama dengan tumor. eganasan merujuk kepada segala penyakit yang ditandai hiperplasia sel ganas! termasuk berbagai tumor ganas dan leukemia. Tumor dapat dibagi dibagi menjad menjadii tumor tumor odontog odontogeni enik k dan non-odo non-odonto ntogen genik. ik. Tumor Tumor odonto odontogeni genik k adalah adalah neoplasma yang melibatkan jaringan perkembangan gigi. Tumor odontogenik dibagi lagi menj menjad adii tumor tumor yang yang bera berasa sall dari dari ektod ektoderm ermal al!! meso mesoder derma mal! l! dan dan campu campuran ran mesi mesiooektodermal. "edangkan tumor non-odontogenik dibagi menjadi tumor osteogenik tumor jaringan vaskuler! dan tumor jaringan jaringan syaraf.
B. ETIOLOGI
#ara dan mekanisme terjadinya tumor disebut karsinogenesis
Penyebabnya belum diketahui secara pasti
Perubahan dari sel normal menjadi sel tumor dipengaruhi d ipengaruhi oleh banyak faktor (multi faktor) dan bersifat individual atau tidak sama pada setiap orang.
$ahan kimia $erb $erbag agai ai bahan bahan kimia kimia dapat dapat meran merangs gsang ang selsel-se sell untuk untuk meni mening ngkat katkan kan atau atau menurungkan tingkat reproduksi sel diantaranya : interleukin yang dikeluarkan oleh sel sistem sistem immun merangsang merangsang proliferasi proliferasi sel! intermin intermin yang dihasilkan dihasilkan oleh
sel-sel yang terinfeksi virus dan sel-sel sistem immun dan peradangan dapat mempengaruhi kecepatan reproduksi berbagai sel tubuh.
$. PATOFISIOLOGI
Tumor menyebar secara lokal se%aktu tonjolan-tonjolan mencederai dan mematikan sel-sel yang disekitarnya tumor yang sedang tumbuh dapat mematikan sel-sel sekitarnya dengan menekan sel-sel tersebut atau dengan menghancurkan suplai darah dan mengeluarkan bahan kimia serta en&im yang menghancur kan integritas membran sel disekitarnya! sehingga sel tersebut mengalami lisis dan kematian! setelah sel-sel disekitarnya mati tumpor dapat dengan mudah tumbuh untuk menempati ruang yang ditinggalkan.
D. STADIUM TUMOR MAXILLA
'enurut I## stadium tumor mailla sebagai berikut: T* : tumor terbatas pada mukosa antrum !tidak ada destruksi tulang T+ : tumor dengan erosi dan destruksi infra struktur meliputi palatum durum dan meatus media T, : tumor invasi ke kulit pipi! dinding posterior sinus maksila! dasar atau dinding medial orbita T : tumor invasi ke orbita dan isinya dan atau invasi lamina kribiformis! sinus etmoid posterior atau sinus sfenoid! nasofaring! palatum molle! fossa pterigo maksila atau fosa temporal! dasar tengkorak. / : tidak ada metastasis ke kelenjar limf * : metastasis kelenjar limf soliter ipsilateral 0 , cm + : 1. metastasis kelenjar limf soliter ipsilateral 2 , cm $. metastasis kelenjar limf multipel ipsilateral 0 3 cm #. metastesis kelenjar limf bilateral 2 3 cm
, : metastasis kelenjar limf 2 3 cm '/ : tidak ada metastasis jauh '* : ada metastasis jauh "td * : T*/'/ "td + : T+/'/ "td , : T,/'/! T(*-,)*'/ "td : T/'/! T*'/! T*-+-,'/! T*-*-'*
E. TANDA DAN GE%ALA
Peninggian atau peningkatan tekanan intrakranial
1taksia
Perubahan tingkah laku
Paralisis saraf kranial
1danya massa
yeri bila ada metastasis Pertumbuhan polipoid
4ejala akibat pengobatan:
Tindakan pembedahan : nyeri pasca bedah! ileus paralitik! gangguan nutrisi! mutilasi! risiko infeksi
emoterapi : pansitopenia! imunosupresi! gangguan metabolik! alopesia! muntah! peningkatan berat badan! mukositis! konstipasi! pankreatitis! dan kardiotoksik
5adioterapi : reaksi kulit dan mukositis! mual dan muntah! pertumbuhan yang terlambat! kerusakan otak! sindrom somnolen pascaradiasi! alopesia! kegagalan kelenjar eksokrin dan endokrin.
F. PEMERIKSAAN FISIK
*) eadaan mum :
#iri tubuh : kulit! rambut! postur tubuh.
Tanda vital : nadi! suhu tubuh! tekanan darah! dan pernafasan.
+) 6ead to toe :
epala
-
Inspeksi : bentuk kepala! distribusi! %arna! kulit kepala.
-
Palpasi : nyeri tekan di kepala.
7ajah
-
Inspeksi : bentuk %ajah! kulit %ajah.
-
Palpasi : nyeri tekan di %ajah.
'ata
-
Inspeksi : bentuk mata! sclera! konjungtiva! pupil!
-
Palpasi : nyeri tekan pada bola mata! %arna mukosa konjungtiva! %arna mukosa sclera
6idung
-
Inspeksi : bentuk hidung! pernapasan cuping hidung! secret
-
8ipalpasi : nyeri tekan pada hidung
'ulut
-
Inspeksi : bentuk mulut! bentuk mulut! bentuk gigi
-
Palpasi : nyeri tekan pada lidah! gusi! gigi
9eher
-
Inspksi : bentuk leher! %arna kulit pada leher
-
Palpasi : nyeri tekan pada leher.
8ada
-
Inspeksi : bentuk dada! pengembangan dada! frekuensi pernapasan.
-
Palpasi : pengembangan paru pada inspirasi dan ekspirasi! fokal fremitus! nyeri tekan.
-
Perkusi : batas jantung! batas paru! ada tidak penumpukan secret.
-
1uskultasi : bunyi paru dan suara napas
Payudara dan etiak
-
Inspeksi : bentuk! benjolan
-
Palpasi : ada tidak ada nyeri tekan ! benjolan
1bdomen
-
Inspeksi : bentuk abdomen! %arna kulit abdomen
-
1uskultasi : bising usus! bising vena! pergesekan hepar dan lien.
-
Perkusi : batas hepar! batas ginjal! batas lien! adatidaknya penimbunan cairan diperut
-
Palpasi : adanya nyeri tekan pada abdomen
4enitalia
-
Inspeksi : bentuk alat kelamin! distribusi rambut kelamin! %arna rambut kelamin! benjolan
Palpasi : nyeri tekan pada alat kelamin Integumen
-
Inspeksi : %arna kulit! benjolan
-
Palpasi : nyeri tekan pada kulit
;kstremitas 1tas :
•
-
Inspeksi : %arna kulit! bentuk tangan
-
Palpasi : nyeri tekan! kekuatan otot $a%ah :
•
-
Inspeksi : %arna kulit! bentuk kaki
-
Palpasi : nyeri tekan! kekuatan otot.
G. PEMERIKSAAN PENUN%ANG
Pemeriksaan foto polos sinus paranasal dan paru untuk melihat adanya metastasis *)
H. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan terbaik untuk tumor ganas adalah kombinasi operasi! radio terapi! dan kemoterapi. "atu pengobatan saja tidak cukup. emoterapi bermanfaat pada tumor ganas dengan metastase atau yang residif atau jenis yang sangat baik dengan kemoterapi! misalnya limfoma malignum.
Pada tumor jinak dilakukan ekstirpasi tumor sebersih mungkin. $ila perlu dilakukan cara pendekatan rinotomi lateral atau degloving. ntuk tumor ganas dilakukan tindakan radikal seperti maksilektomi! dapat berupa maksilektomi media! total dan radikal. 'aksilektomi biasanya di lakukan misalnya pada tumor yang sudah infiltrasi ke orbita! terdiri dari pengangkatan maksila secara endblok disertai eksterasi orbita! jika tumor meluas ke rongga intrakranial dilakukan reseksi kraniofasial atau kraniotomi! tindakan dilakukan dalam tim bersama d okter bedah saraf. "esudah maksilektomi! harus dipasang prostesis maksila sebagai tindakan-tindakan rekonstruksi dan rehabilitasi! supaya pasien dapat berbicara dengan baik! disamping perbaikan kosmetik melalui operasi bedah plastik. 8engan tindakan ini pasien dapat bersosialisasi kembali dalam keluarga dan masyarakat I. KOMPLIKASI
Infeksi "ering terjadi pada stadium lanjut pada para pengidap tumor.
ematian 6asil akhir dari tumor yang tumbuh akan menghancurkan sel-sel yang hidup.
%. PROGNOSIS
Pada umumnya prognosisnya kurang baik! beberapa hal yang mempengaruhi prognosis antara lain: *) 8iagnosis terlambat dan tumor sudah meluas sehingga sulit mengangkat tumor. +) "ulit evaluasi paska terapi karena tumor berada dalam rongga &' "ifat tumor yang agresif dan mudah kambuh K. PEN$EGAHAN
'enghindari merokok
'akanan yang kaya buah dan rendah lemak
ji penapisan secara dini
II.
KONSEP DASAR KEPERAWATAN (' Pe)*+(,-()
Pre =peratif : •
aji status klinis pasien (tanda-tanda vital! asupan dan keluaran)
•
aji kemampuan pasien untuk melakukan koping terhadap pembedahan yang akan datang
•
aji tingkat nyeri yang dialami pasien
•
aji tingkat kecemasan pasien
$reath
aji status pernafasan pasien Penggunaan otot bantu pernafasan
$lood
Penggunaan alat bantu pernafasan aji tekanan d arah p asien! n adi! akral! turgor kulit! #5T dan
$rain $ladder $o%el $one
adanya nyeri dada aji tingkat kesadaran pasien aji penggunaan kateter dan nyeri saat berkemih aji penggunaan 4T! mual! muntah dan puasa aji kekuatan otot atau adanya deformitas
Intra =peratif : •
#atat %aktu mulai dan selesai operasi
•
#atat %aktu mulai dan selesai anesthesi
•
#atat jenis anesthesi
•
aji satus klinis pasien (brain! blood! breath! bo%el! blader! dan bone)
•
'onitor adanya perdarahan
$reath
aji status pernafasan pasien! penggunaan otot bantu pernafasan!
$lood
penggunaan alat bantu pernafasan aji tekanan darah pasien! nadi! akral! turgor kulit! #5T dan adanya
$rain $ladder $o%el $one
nyeri dada dan kaji adanya perdarahan aji tingkat kesadaran pasien aji penggunaan kateter dan nyeri saat berkemih aji penggunaan 4T! mual! muntag dan puasa aji kekuatan otot atau adanya deformitas
Post =peratif :
aji status pasca bedah pasien (tanda-tanda vital! bising usus! distensi
•
abdomen) •
aji adanya tanda-tanda dehidrasi atau kelebihan cairan
•
aji adanya komplikasi
•
aji adanya tanda-tanda infeksi
•
aji adanya tanda-tanda anemia
•
aji tingkat nyeri yang dialami pasien
•
aji kemampuan pasien dan keluarga untuk melakukan koping terhadap pengalamannya di rumah sakit dan pembedahan.
$reath
aji status pernafasan pasien Penggunaan otot bantu pernafasan
$lood
Penggunaan alat bantu pernafasan aji tekanan d arah p asien! n adi! akral! turgor kulit! #5T dan
$rain $ladder $o%el $one
adanya nyeri dada aji tingkat kesadaran pasien aji penggunaan kateter dan nyeri saat berkemih aji penggunaan 4T! mual! muntag dan puasa aji kekuatan otot atau adanya deformitas
' D-(*)/( Kee(3(4() ()* M6)*+-) M6)76l Pe Oe(4-8 D(4( D-(*)/( +ee(3(4() 8": pasien mengatakan cemas dalam 1nsietas berhubungan dengan
menjalani operasinya 8=: pasien terlihat gelisah
prosedur
infasiv
ditandai
dengan
pasien tampak gelisah.
I)4( Oe(4-8 D(4( (-e)
8": -
D-(*)/e Kee(3(4() 6ipotermia berhubungan dengan
8=: akral dingin! suhu tubuh diba%ah pemajanan lingkungan yang dingin kisaran normal
ditandai dengan kulit dingin! suhu tubuh di ba%ah kisaran normal
8":
etidakefektifan bersihan jalan napas
8=: terdapat suara nafas tambahan
berhubungan dengan prosedur anastesi ditandai dengan hipersalivasi
8": -
5isiko #edera berhubungan dengan
8=: pasien dalam kondisi tidak sadar
prosedur invasif
8": -
5isiko
perdarahan
berhubungan
8=: terdapat perdarahan dan T8 dengan kerusakan jaringan menurun P/4 Oe(4-8 D(4( (-e)
D-(*)/( Kee(3(4() 5isiko infeksi berhubungan dengan
8": 8=:
dilakukan
insisi
untuk luka insisi
pengangkatan tumor 8": pasien mengeluh nyeri
yeri akut berhubungan dengan agen
8=: pasien tampak meringis
cedera
fisik
melaporkan 8":-
ditandai
nyeri
secara
mobilisasi secara mandiri
7' E9(l6(- Kee(3(4() Pe Oe(4-8 D-(*)/( +ee(3(4() E9(l6(1nsietas berhubungan dengan prosedur #emas Pasien $erkurang
gelisah.
verbal!
mengekspresikan perilaku. 5isiko cedera berhubungan dengan
8": pasien tidak mampu melakukan penurunan efek anastesi
infasiv ditandai dengan pasien tampak
dengan
I)4( Oe(4-8 D-(*)/e Kee(3(4() E9(l6(6ipotermia berhubungan dengan 1kral pasien hangat
pemajanan lingkungan yang dingin ditandai dengan kulit dingin! suhu tubuh di ba%ah kisaran normal etidakefektifan bersihan jalan napas $ersihan jalan napas pasien efektif berhubungan dengan prosedur anastesi ditandai dengan hipersalivasi 5isiko #edera berhubungan dengan Tidak terjadi cedera prosedur invasif 5isiko
perdarahan
berhubungan Tidak ada perdarahan
dengan kerusakan jaringan
P/4 Oe(4-8 D-(*)/( Kee(3(4() E9(l6(5isiko infeksi berhubungan dengan Tidak terjadi tanda-tanda infeksi
luka insisi yeri akut berhubungan dengan agen Pasien mengatakan nyeri terkontrol cedera
fisik
melaporkan
ditandai
nyeri
dengan
secara
verbal!
mengekspresikan perilaku. 5isiko cedera berhubungan dengan Tidak terjadi cedera penurunan efek anastesi
' K-4e-( Pe;-)(h() P(-e) R6()* Oe(1' Ale(4e S7/e O,e+ 5espirasi
-
K-4e-( 'ampu nafas dalam dan batuk
N-l(+
Tekanan darah
7arna kulit
esadaran
1ktifitas
-
"esak atau pernafasan terbatas
-
6enti nafas
-
* /
$erubah sampai +/> dari pra bedah +/>-?/>
dari
pra
+ * /
-
$erubah bedah
-
$erubah 2?/> dari pra bedah
-
emerahan
-
Pucat agak suram
-
"ianosasis
-
"adar baik dan orientasi baik
+
-
"adar setelah dipanggil
* /
-
Tak ada tanggapan rangsangan
-
'ampu menggerakan esktreimitas
+ * /
terhadap
-
'ampu menggerakan esktremitas
-
Tidak mampu ekstremitas
empat
+ *
dua
/
menggerakan
Penilaian dilakukan saat masuk dan lima belas menit setelah masuk. ilai minimal untuk pengiriman pasien ke bangsal adalah @-A.
2' B/;(*e 7/e K-4e-( 8apat mengangkat tungkai ba%ah
S7/e /
Tidak dapat menekuk lutut tetapi dapat mengangkat kaki Tidak dapat mengangkat tungkai ba%ah tetapi masih dapat menekuk
* +
lutut Tidak dapat mengangkat kaki sama sekali Pasien dapat di pindah ke bangsal apabila score kurang dari +.
,
&' S4e3( S7/e O,e+ Pernafasan
K-4e-( - $atuk! menangis
Pergerakan
esadaran
S7/e
-
Pertahankan nafas
-
Perlu bantuan
-
4erak bertujuan
-
4erak tak bertujuan
-
Tidak bergerak
-
'enangis
-
$erekasi rangsangan
-
jalan
+ * /
+ * /
+ * terhadap /
Tidak bereaksi terhadap rangsangan
Pasien dapat dipindah apabila score 2?. <' K-4e-( De)*() L/+( A)(4eK-4e-(
Re/) Kl-e) -
yeri Perdarahan esimpulan Pasien dapat dipindahkan ke ruangan apabila tidak ada nyeri dan perdarahan
e' Re)7()( A6h() Kee(3(4() 1. Pe Oe(N/. a.
D-(*)/( Kee(3(4() T6,6() () K-4e-( H(-l I)4e9e)R(-/)(l 1nsietas berhubungan "etelah diberikan asuhan I# label (1niety #ontrol): I# label (1niety #ontrol): *. =bservasi tanda verbal serta non dengan krisis situasional kepera%atan....B.jam *. ntuk mengetahui verbal dari kecemasan (rencana operasi) ditandai diharapkan ansietas dapat kecemasan pasien dan +. 4unakan pendekatan yang dengan mengekspresikan diatasi dengan criteria hasil keluarga menenangkan +. untuk membuat klien lebih kekha%atiran! gelisah! =# label (1niety level): ,. 8orong keluarga pasien untuk tenang ketakutan terhadap a) eluarga klien tampak meng ungk apkan perasaan! ,. untuk mengetahui tingkat konsekuensi yang tidak tenang ketakutan persepsi kecemasan klien b) eluarga klien . $eri kesempatan pada keluarga spesifik. . ecemasan klien dapat mengatakan dapat untuk menanyakan hal C hal yang berkurang dengan menerima keaadaan ingin diketahui sehubungan dengan mengetahui tentang tindakan klien prosedur tindakan ? . 'en gurangi kecemas an ?. Delaskan semua prosedur yang akan keluarga terhadap prosedur dilaksanakan termasuk sensasi yang tindakan. akan dirasakan selama prosedur
berlangsung.
2. I)4( Oe(N/. *.
D-(*)/( Kee(3(4() 6ipotermia berhubungan
T6,6() () K-4e-( H(-l "etelah dilakukan asuhan
I)4e9e)I# 9abel (6ypotermia
R(-/)(l I# 9abel (6ypotermia
dengan pemajanan
kepera%atan selama ........
'anagement)
'anagement)
lingkungan yang dingin
jam diharapkan tidak terjadi
ditandai dengan kulit
hipotermia dengan kriteria
*. 'onitor tanda-tanda vital +. $erikan selimut dan bed %armer ,. "esuaikan kamar operasi dengan
dingin! suhu tubuh diba%ah
hasil : =# label
kisaran normal! pucat
(Thermoregulation) *. "uhu tubuh dalam rentang
+
kondisi pasien . $ungkus pasien tutupi daerah yang tidak dilakukan operasi ?. 4unakan pencucian luka dengan air hangat 3. $erikan cairan hangatinfus
*. 'engetahui kondisi umum pasien +. 1gar pasien dapat beradaptasi dengan suhu ruangan ,. 1gar pasien tidak kedinginan . 1ir hangat dapat mencegah pasien mengalami hipotermia ?. 1gar pasien tidak kedinginan
5isiko cedera berh ubungan
normal +. Tidak teraba dingin ,. 1kral hangat . Tidak menggigil "etelah dilakukan asuhan
I# label (;nvironmental
I# label (;nvironmental
dengan disfungsi sensori
kepera%atan selama ........
'anagement)
'anagement)
hangat saat operasi
jam diharapkan risiko cedera
*. Periksa kesiapan alat (diathermy
*. 'engetahui apakah alat siap
dapat dicegah dengan kriteria
plat) +. Periksa kebutuhan kulit yang
digunakan atau tidak +. 1gar tidak terjadi cedera pada
terpasang diathermy plat ,. Tempatkan diathermy plat di
kulit ,. 'encegah timbulnya risiko
tempat yang berotot dan kering . #iptakan lingkungan yang aman
cedera . 9ingkungan yang aman
hasil : =# label (
bagi pasien ?. 6ilangkan objek yang dapat melukai pasien 3. 9akukan time-out C sign out
menjadikan pasien terbebas dri risiko cedera ?. 'encegah pasien untuk mengalami risiko cedera 3. "esuai dengan %aktu yang
dengan pemajanan
kepera%atan selama ........
'anagement)
lingkungan yang dingin
jam diharapkan tidak terjadi
ditandai dengan kulit
hipotermia dengan kriteria
*. 'onitor tanda-tanda vital +. $erikan selimut dan bed %armer ,. "esuaikan kamar operasi dengan
dingin! suhu tubuh diba%ah
hasil : =# label
kisaran normal! pucat
kondisi pasien . $ungkus pasien tutupi daerah
(Thermoregulation) *. "uhu tubuh dalam rentang
+
'anagement)
yang tidak dilakukan operasi ?. 4unakan pencucian luka dengan air hangat 3. $erikan cairan hangatinfus
*. 'engetahui kondisi umum pasien +. 1gar pasien dapat beradaptasi dengan suhu ruangan ,. 1gar pasien tidak kedinginan . 1ir hangat dapat mencegah pasien mengalami hipotermia ?. 1gar pasien tidak kedinginan
5isiko cedera berh ubungan
normal +. Tidak teraba dingin ,. 1kral hangat . Tidak menggigil "etelah dilakukan asuhan
I# label (;nvironmental
I# label (;nvironmental
dengan disfungsi sensori
kepera%atan selama ........
'anagement)
'anagement)
hangat saat operasi
jam diharapkan risiko cedera
*. Periksa kesiapan alat (diathermy
*. 'engetahui apakah alat siap
dapat dicegah dengan kriteria
plat) +. Periksa kebutuhan kulit yang
digunakan atau tidak +. 1gar tidak terjadi cedera pada
terpasang diathermy plat ,. Tempatkan diathermy plat di
kulit ,. 'encegah timbulnya risiko
tempat yang berotot dan kering . #iptakan lingkungan yang aman
cedera . 9ingkungan yang aman
hasil : =# label (
bagi pasien ?. 6ilangkan objek yang dapat
dengan baik ,. ;liminasi benda-benda
melukai pasien 3. 9akukan time-out C sign out
yang dapat menyebabkan cedera
=# label (Tissue and "kin
menjadikan pasien terbebas dri risiko cedera ?. 'encegah pasien untuk mengalami risiko cedera 3. "esuai dengan %aktu yang
ditentukan
Integrity) *. ebutuhan kulit dan jaringan terjaga. ,
etid akefek tifan b ersih an jalan nafas
=#:
5espiratory
NIC : Airway Management pasien status: * Posisikan
air%ay potency +
5isiko Perdarahan
* 1gar pertukaran gas maksimal untuk + ntuk mengurangi sesak , 'engetahui ada tidaknya suara
memaksimalkan ventilasi eluarkan sekret dengan batuk
nafas yang abnormal ntuk memperlebar bronkus ? 1gar tidak terjadi dehidrasi catat 3 'engetahui kadar =+
atau suction oksigenasi pasien adekuat , 1uskultasi suara nafas! tidak ada tanda sianosis sesak pasien berkurang adanya suara tambahan tidak ada pernafasan ciping $erikan bronkodilator ? 1tur intake untuk cairan hidung mengoptimalkan keseimbangan. tidah ada retraksi intercostae *. 'engetahui 3 'onitor respirasi dan status =+ tidak ada suara nafas NIC Label: Respiratory Monitoring ketidakabnormalan yang abnormal *. #atat pergerakan dialami klien dada!amati kesimetrisan! =#: Eital sign status +. 'engetahui penggunaan otot tambahan! pola nafas klien retraksi otot supraclavicular dan 55!adi! suhu dalam rentang intercostal normal +. 'onitor pola nafas : Pola! kedalaman! irama nafas bradipena! takipenia! kussmaul! normal hiperventilasi! cheyne stokes! biot "-4(l S-*) M/)-4/-)* "etelah dilakukan 1suhan *. 'emonitor adanya gangguan
=# label (Tissue and "kin
ditentukan
Integrity) *. ebutuhan kulit dan jaringan terjaga. ,
etid akefek tifan b ersih an jalan nafas
=#:
5espiratory
NIC : Airway Management pasien status: * Posisikan
air%ay potency +
5isiko Perdarahan
* 1gar pertukaran gas maksimal untuk + ntuk mengurangi sesak , 'engetahui ada tidaknya suara
memaksimalkan ventilasi eluarkan sekret dengan batuk
nafas yang abnormal ntuk memperlebar bronkus ? 1gar tidak terjadi dehidrasi catat 3 'engetahui kadar =+
atau suction oksigenasi pasien adekuat , 1uskultasi suara nafas! tidak ada tanda sianosis sesak pasien berkurang adanya suara tambahan tidak ada pernafasan ciping $erikan bronkodilator ? 1tur intake untuk cairan hidung mengoptimalkan keseimbangan. tidah ada retraksi intercostae *. 'engetahui 3 'onitor respirasi dan status =+ tidak ada suara nafas NIC Label: Respiratory Monitoring ketidakabnormalan yang abnormal *. #atat pergerakan dialami klien dada!amati kesimetrisan! =#: Eital sign status +. 'engetahui penggunaan otot tambahan! pola nafas klien retraksi otot supraclavicular dan 55!adi! suhu dalam rentang intercostal normal +. 'onitor pola nafas : Pola! kedalaman! irama nafas bradipena! takipenia! kussmaul! normal hiperventilasi! cheyne stokes! biot "-4(l S-*) M/)-4/-)* "etelah dilakukan 1suhan *. 'emonitor adanya gangguan
kepera%atan selama B. +
*. 'onitor tekanan darah! nadi!
jam! diharapkan perdarahan
saturasi oksigen! dan status
tidak terjadi dengan kriteria
respirasi
hasil: Bl// L/ Se9e-4
Tidak terjadi perdarahan pasca operasi ulit dan membrane
+. #atat apabila terjadi perubahan tekanan darah yang fluktuatif ,. 'onitor %arna! suhu dan kelembaban kulit . 'onitor adanya sianosis
mukosa tidak pucat
sistemik akibat perdarahan +. Perubahan tekanan darah secara fluktuatif merupakan indikasi terjadinya perdarahan ,. Penurunan volume intravaskuler menurunakn perfusi perifer . Penurunan perfusi perifer berakibat sianosis
H/4e)-/) Se9e-4
Tidak pucat Tidak ada espirasi dalam Tekanan darah sistolik
Blee-)* Pe7(64-/)
rendah
*. 'onitor kondisi yang dapat menyebabkan perdarahan
*. 8apat memperkirakan dan mencegah terjadinya perdarahan
+. 'onitor jumlah dan kenampakan +. 'emonitor jumlah darah yang kehilangan darah ,. #atat hemogblobin dan hematocrit
hilang dapat digunakan untuk menentukan jumlah caitran pengganti
. 'onitor statius intake dan output ,. 6b dan hematocrit merupakan cairan ?. 'onitor protein koagulasi
komponen penting dalam perfusi jaringan dan indicator
kepera%atan selama B. +
*. 'onitor tekanan darah! nadi!
jam! diharapkan perdarahan
saturasi oksigen! dan status
tidak terjadi dengan kriteria
respirasi
hasil:
+. Perubahan tekanan darah secara fluktuatif merupakan indikasi
+. #atat apabila terjadi perubahan
terjadinya perdarahan
tekanan darah yang fluktuatif
Bl// L/ Se9e-4
sistemik akibat perdarahan
Tidak terjadi perdarahan
,. Penurunan volume
,. 'onitor %arna! suhu dan
intravaskuler menurunakn
kelembaban kulit
pasca operasi ulit dan membrane
perfusi perifer
. 'onitor adanya sianosis
. Penurunan perfusi perifer
mukosa tidak pucat
berakibat sianosis
H/4e)-/) Se9e-4
Tidak pucat Tidak ada espirasi dalam Tekanan darah sistolik
Blee-)* Pe7(64-/)
rendah
*. 'onitor kondisi yang dapat
*. 8apat memperkirakan dan mencegah terjadinya
menyebabkan perdarahan
perdarahan
+. 'onitor jumlah dan kenampakan +. 'emonitor jumlah darah yang kehilangan darah
hilang dapat digunakan untuk
,. #atat hemogblobin dan
menentukan jumlah caitran
hematocrit
pengganti
. 'onitor statius intake dan output ,. 6b dan hematocrit merupakan cairan
komponen penting dalam
?. 'onitor protein koagulasi
perfusi jaringan dan indicator
(PTPTT! fibrinogen! jumlah
volume cairan
platelet)
. 'engetahui adanya dehidrasi
3. 'onitor faktor yang
?. 'emastikan status pembekuan
mempengaruhi distribusi oksigen (Pa=+! "a=+! dan hemoglobin
darah pasien baik 3. 'emastikan oksigen dapat
serta kardiak output)
terdistribusi ke seluruh tubuh
@. Perkirakan kemungkinan transfusi darah
@. 8apat melakukan persiapan
$erikan produk darah
prosuk darah A. ntuk mengganti kehilangan darah
&. P/4 Oe(N/. *.
D-(*)/( Kee(3(4() T6,6() () K-4e-( H(-l 5isiko infeksi berhubungan "etelah dilakukan asuhan
I)4e9e)(7ound care):
dengan
*. aj i area
gangguan kepera%atan
pertahanan tubuh primer
diharapkan
BBjam tidak
terjadi
infeksi dengan kriteria hasil =# label (infection control): a) Tidak
terdapat
peningkatan nilai leukosit b) "uhu tubuh dalam batas normal ,3!?-,@!? derajat
dan
,. aji area sekitar luka
kebutuhan %ound dressing yang
dan kebutuhan %ound
diperlukan 5asional
dressing yang diperlukan 5asional : mengetahui
management
sekitar
R(-/)(l (7ound care):
:
luka
mengetahui yang
management luka yang
diperllukan +. 9akukan pera%atan luka sesuai
diperllukan . 9akukan pera%atan luka
kebutuhan
luka
sesuai kebutuhan
(PTPTT! fibrinogen! jumlah
volume cairan
platelet)
. 'engetahui adanya dehidrasi
3. 'onitor faktor yang
?. 'emastikan status pembekuan
mempengaruhi distribusi oksigen (Pa=+! "a=+! dan hemoglobin
darah pasien baik 3. 'emastikan oksigen dapat
serta kardiak output)
terdistribusi ke seluruh tubuh
@. Perkirakan kemungkinan transfusi darah
@. 8apat melakukan persiapan
$erikan produk darah
prosuk darah A. ntuk mengganti kehilangan darah
&. P/4 Oe(N/. *.
D-(*)/( Kee(3(4() T6,6() () K-4e-( H(-l 5isiko infeksi berhubungan "etelah dilakukan asuhan
I)4e9e)(7ound care):
dengan
*. aj i area
gangguan kepera%atan
pertahanan tubuh primer
diharapkan
BBjam tidak
terjadi
infeksi dengan kriteria hasil =# label (infection control): a) Tidak
terdapat
peningkatan nilai leukosit b) "uhu tubuh dalam batas normal ,3!?-,@!? derajat
celcius c) 7arna
daerah
sekitar
R(-/)(l (7ound care):
dan
,. aji area sekitar luka
kebutuhan %ound dressing yang
dan kebutuhan %ound
diperlukan 5asional
dressing yang diperlukan 5asional : mengetahui
:
management
luka
mengetahui luka
yang
management luka yang
diperllukan +. 9akukan pera%atan luka sesuai
diperllukan . 9akukan pera%atan luka
kebutuhan
sesuai kebutuhan
5asional : mencegah masuknya
5asional
kuman ke area port the entry
masuknya
pembedahan merah muda
:
mencegah kuman
ke
area port the entry
tanpa eksudat purulen dan +.
yeri akut
tidak berbau. "etelah dilakukan asuhan kepera%atan selama ... ... jam diharapkan nyeri teratasi dengan kriteria hasil: P(-) Le9el Pasien mengatakan nyeri
berkurang "kala nyeri turun Tidak ada ekspresi nyeri
P(-) M()(*e;e)4
*. ntuk memahami nyeri
*. 9akukan pengkajian komprehensif
pasien secara keseluruhan
erhadap nyeri
sehingga mampu memberi
+. aji respon nonverbal terhadap nyeri
intervensi yang tepat +. 'engetahui adanya nyeri
,. aji adanya ketegangan otot akibat
yang tidak diverbalisasi oleh
nyeri
pasien
. $erikan pasien posisi yang nyaman ,. yeri dapat meningkatkan P(-) $/)4/l Pasien dapat melaporkan
nyeri Pasien dapat melakukan
?. 1jarkan pasien teknik
tonus otot sehingga terjadi
nonfarmakologi dalam mengatasi dan mengontrol nyeri
ketegangan . Posisi yang tepat dapat
(distraksirelaksasi) teknik nonfarmakologi dalam mengontrol nyeri 3. 9aukan tindakan kolaborasi Pasien melaporkan nyeri pemberian obat analgetik yang telah terkontrol diresepkan sesuai instruksi dokter ?.
meningkatkan rasa nyaman yang dapat mengurangi sensasi nyeri Teknik nonfarmakologi dapat digunakan untuk mengurangi nyeri sebelum dan
celcius c) 7arna
daerah
5asional : mencegah masuknya
5asional
kuman ke area port the entry
masuknya
pembedahan merah muda
:
mencegah kuman
ke
area port the entry
tanpa eksudat purulen dan +.
yeri akut
tidak berbau. "etelah dilakukan asuhan kepera%atan selama ... ... jam diharapkan nyeri teratasi dengan kriteria hasil: P(-) Le9el Pasien mengatakan nyeri
berkurang "kala nyeri turun Tidak ada ekspresi nyeri
P(-) M()(*e;e)4
*. ntuk memahami nyeri
*. 9akukan pengkajian komprehensif
pasien secara keseluruhan
erhadap nyeri
sehingga mampu memberi
+. aji respon nonverbal terhadap nyeri
intervensi yang tepat +. 'engetahui adanya nyeri
,. aji adanya ketegangan otot akibat
yang tidak diverbalisasi oleh
nyeri
pasien
. $erikan pasien posisi yang nyaman ,. yeri dapat meningkatkan P(-) $/)4/l Pasien dapat melaporkan
nyeri Pasien dapat melakukan
?. 1jarkan pasien teknik
tonus otot sehingga terjadi
nonfarmakologi dalam mengatasi dan mengontrol nyeri
ketegangan . Posisi yang tepat dapat
(distraksirelaksasi) teknik nonfarmakologi dalam mengontrol nyeri 3. 9aukan tindakan kolaborasi Pasien melaporkan nyeri pemberian obat analgetik yang telah terkontrol diresepkan sesuai instruksi dokter ?.
meningkatkan rasa nyaman yang dapat mengurangi sensasi nyeri Teknik nonfarmakologi dapat digunakan untuk mengurangi nyeri sebelum dan
pascaoperasi 3. 1nalgetik dapat menurunkan nyeri dengan mensupresi ,.
5isiko cedera berhubungan
"etelah dilakukan asuhan
I# label (;nvironmental
dengan disfungsi sensori
kepera%atan selama ........
'anagement)
jam diharapkan risiko cedera
*. Periksa kesiapan alat (diathermy
dapat dicegah dengan kriteria
plat) +. Periksa kebutuhan kulit yang
hasil : =# label (
terpasang diathermy plat ,. Tempatkan diathermy plat di tempat yang berotot dan kering . #iptakan lingkungan yang aman bagi pasien ?. 6ilangkan objek yang dapat melukai pasien
pusat nyeri I# label (;nvironmental 'anagement) *. 'engetahui apakah alat siap digunakan atau tidak +.1gar tidak terjadi cedera pada kulit ,.'encegah timbulnya risiko cedera .9ingkungan yang aman menjadikan pasien terbebas dri risiko cedera ?.'encegah pasien untuk mengalami risiko cedera
pascaoperasi 3. 1nalgetik dapat menurunkan nyeri dengan mensupresi ,.
5isiko cedera berhubungan
"etelah dilakukan asuhan
I# label (;nvironmental
dengan disfungsi sensori
kepera%atan selama ........
'anagement)
jam diharapkan risiko cedera
*. Periksa kesiapan alat (diathermy
dapat dicegah dengan kriteria
plat) +. Periksa kebutuhan kulit yang
hasil : =# label (
terpasang diathermy plat ,. Tempatkan diathermy plat di tempat yang berotot dan kering . #iptakan lingkungan yang aman bagi pasien ?. 6ilangkan objek yang dapat melukai pasien
pusat nyeri I# label (;nvironmental 'anagement) *. 'engetahui apakah alat siap digunakan atau tidak +.1gar tidak terjadi cedera pada kulit ,.'encegah timbulnya risiko cedera .9ingkungan yang aman menjadikan pasien terbebas dri risiko cedera ?.'encegah pasien untuk mengalami risiko cedera
DAFTAR PUSTAKA
$runner F "uddarth (+/*?). $uku 1jar epera%atan 'edikal $edah. Eol +. ;d. A. ;4#: Dakarta. 8octh%rman! Doanne 'c#loskey. (+//). ursing Interventions #lassification. "t 9ouis! 'ossouri! ;lsevier inc. 6erdman! T 6eather! dkk. (+/*?). 8iagnosis epera%atan: 8efinisi F lasifikasi. ;disi */. Dakarta: ;4# 'arliynn ;! dkk. +///. 5encana 1suhan epera%atan ;disi ,. Dakarta. ;4#. urarif! 1. (+/*?). 1plikasi 1suhan kepera%atan $erdasarkan 8iagnosa 'edis 8an I# =# Dilid ,. Dogjakarta: 'edi1ction Odontogenic and Non-odontogenic Tumour . (+/*! 1pr +). 5etrieved from: http:%%%.jaypeedigital.combooksG@AA*A/3*3,@+#hapter>+/%ise >+/Pdf*/*??#hapter-*,H=dontogenic>+/and>+/on-odontogenic >+/Tumors.pdf "melt&er #. "u&anne! $runner F "uddarth. (+//+). $uku 1jar epera%atan 'edikal $edah! Dakarta! ;4#
DAFTAR PUSTAKA
$runner F "uddarth (+/*?). $uku 1jar epera%atan 'edikal $edah. Eol +. ;d. A. ;4#: Dakarta. 8octh%rman! Doanne 'c#loskey. (+//). ursing Interventions #lassification. "t 9ouis! 'ossouri! ;lsevier inc. 6erdman! T 6eather! dkk. (+/*?). 8iagnosis epera%atan: 8efinisi F lasifikasi. ;disi */. Dakarta: ;4# 'arliynn ;! dkk. +///. 5encana 1suhan epera%atan ;disi ,. Dakarta. ;4#. urarif! 1. (+/*?). 1plikasi 1suhan kepera%atan $erdasarkan 8iagnosa 'edis 8an I# =# Dilid ,. Dogjakarta: 'edi1ction Odontogenic and Non-odontogenic Tumour . (+/*! 1pr +). 5etrieved from: http:%%%.jaypeedigital.combooksG@AA*A/3*3,@+#hapter>+/%ise >+/Pdf*/*??#hapter-*,H=dontogenic>+/and>+/on-odontogenic >+/Tumors.pdf "melt&er #. "u&anne! $runner F "uddarth. (+//+). $uku 1jar epera%atan 'edikal $edah! Dakarta! ;4#