ASKEP RESIKO BUNUH DIRI A.
Pengertian
Bunuh diri adalah suatu keadaan dimana individu mengalami resiko untuk menyakiti diri sendiri atau melakukan tindakan yang dapat mengancam nyawa. Dalam sumber lain dikatakan bahwa bunuh diri sebagai perilaku destruktif terhadap diri sendiri yang jika tidak dicegah dapat mengarah pada kematian. Perilaku destruktif diri yang mencakup setiap bentuk aktivitas bunuh diri, niatnya adalah kematian dan individu menyadari hal ini sebagai sesuatu yang diinginkan. (Stuart dan Sundeen, !!". Dikutip #itria, $ita, %&&!. Prinsip Dasar dan 'plikasi Penulisan aporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan )indakan *eperawatan (P dan SP+ untuk Diagnosis *eperawatan -iwa Berat bagi Program S *eperawatan+. Bunuh diri adalah setiap aktivitas yang jika tidak dicegah dapat mengarah pada kematian (/ail w. Stuart, %&&. Dikutip De0, Delicious, %&&!. D123S blok just another place to share. http455de0licious blogspot.com+ http455de0licious blogspot.com+ Bunuh diri adalah pikiran untuk menghilangkan nyawa sendiri ('nn 6saacs, %&&7. Dikutip De0, Delicious, %&&!. D123S blok just another place to share. http455de0licious blogspot.com+ http455de0licious blogspot.com+ Bunuh diri adalah ide, isyarat dan usaha bunuh diri, yang sering menyertai gangguan depresif dan sering terjadi pada remaja (8arold *aplan,!!. De0, Delicious, %&&!. D123S blok just another place to share.http455de0licious share.http455de0licious blogspot.com+ blogspot.com+ B.
Etiologi
9enurut #itria, $ita, %&&!. Dalam buku Prinsip Dasar dan 'plikasi Penulisan aporan Pendahuluan dan Strategi Pelaksanaan )indakan *eperawatan (P dan SP+ untuk Diagnosis *eperawatan -iwa Berat bagi Program S *eperawatan+, etiologi dari resiko bunuh diri adalah 4 a.
#aktor Predisposisi ima factor predisposisi yang menunjang pada pemahaman perilaku destruktifdiri sepanjang siklus kehidupan adalah sebagai berikut 4
1.
Diagnosis Psikiatrik ebih dari !&: orang dewasa yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri mempunyai riwayat gangguan jiwa. )iga gangguan jiwa yang dapat membuat individu berisiko untuk melakukan tindakan bunuh diri adalah gangguan afektif, penyalahgunaan 0at, dan ski0ofrenia.
2.
Sifat Kepribadian )iga tipe kepribadian yang erat hubungannya dengan besarnya res iko bunuh diri adalah antipati, impulsif, dan depresi.
3.
Lingkungan Psikososial #aktor predisposisi terjadinya perilaku bunuh diri, diantaranya adalah pengalaman kehilangan, kehilangan dukungan sosial, kejadiankejadian negatif dalam hidup, penyakit krinis, perpisahan, atau bahkan perceraian. *ekuatan dukungan social sangat penting dalam
menciptakan intervensi yang terapeutik, dengan terlebih dahulu mengetahui penyebab masalah, respons seseorang dalam menghadapi masalah tersebut, dan lainlain. 4.
Riwayat Keluarga ;iwayat keluarga yang pernah melakukan bunuh diri merupakan factor penting yang dapat menyebabkan seseorang melakukan tindakan bunuh diri.
5.
aktor !ioki"ia Data menunjukkan bahwa pada klien dengan resiko bunuh diri terjadi peningkatan 0at0at kimia yang terdapat di dalam otak sepeti serotonin, adrenalin, dan dopamine. Peningkatan 0at tersebut dapat dilihat melalui ekaman gelombang otak #le$tro otak #le$tro #n$ep%alo &rap% (11/+. &rap% (11/+.
b.
#aktor Presipitasi Perilaku destruktif diri dapat ditimbulkan oleh stress berlebihan yang dialami oleh individu. Pencetusnya sering kali berupa kejadian hidup yang memalukan.#aktor lain yang dapat menjadi pencetus adalah melihat atau membaca melalui media mengenai orang yang melakukan bunuh diri ataupun percobaan bunuh diri. Bagi individu yang emosinya labil, hal tersebut menjadi sangat rentan.
c.
Perilaku *oping *lien dengan penyakit kronik atau penyakit yang mengancam kehidupan dapat melakukan perilaku bunuh diri dan sering kali orang ini secara sadar memilih untuk melakukan tindakan bunuh diri. Perilaku bunuh diri berhubungan dengan banyak faktor, baik faktor social maupun budaya. Struktur social dan kehidupan bersosial dapat menolong atau bahkan mendorong klien melakukan melakukan perilaku bunuh diri. 6solasi social dapat menyebabkan kesepian dan meningkatkan keinginan seseorang untuk melakukan bunuh diri. Seseorang yang aktif dalam kegiatan masyarakat lebih mampu menoleransi stress dan menurunkan angka bunuh diri. 'ktif dalam kegiatan keagamaan juga dapat mencegah seseorang melakukan tindakan bunuh diri.
d.
9ekanisme *oping Seseorang klien mungkin memakai beberapa variasi mekanisme koping yang berhubungan dengan perilaku perilaku bunuh diri, termasuk denial' rasionali(ation' regression' dan "agi$al t%inking. 9ekanisme pertahanan diri yang ada seharusnya tidak ditentang tanpa memberikan koping alternatif. Respon adaptif Peningkatan di diri
Beresiko destruktif
Destruktif diri tidak langsung
Respon maladaptif
Pencederaa eraan n diri
Bunuh diri
Perilaku bunuh diri menunjukkan kegagalan mekanisme koping. 'ncaman bunuh diri mungkin menunjukkan upaya terakhir untuk mendapatkan pertolongan agar dapat mengatasi masalah. Bunuh diri yang terjadi merupakan kegagalan koping dan mekanisme adaptif pada diri seseorang.
C.
Rentang Respons, oseP, I!"s #$%%&'
a.
Peningkatan diri. Seseorang dapat meningkatkan proteksi atau pertahanan diri secara wajar terhadap situasional yang membutuhkan pertahanan diri. Sebagai contoh seseorang mempertahankan diri dari pendapatnya pendapatnya yang berbeda mengenai mengenai loyalitas terhadap pimpinan ditempat kerjanya.
b.
Beresiko destruktif. Seseorang memiliki kecenderungan atau beresiko mengalami perilaku destruktif atau menyalahkan diri sendiri terhadap situasi yang seharusnya dapat mempertahankan diri, seperti seseorang merasa patah semangat bekerja ketika dirinya dianggap tidak loyal terhadap pimpinan padahal sudah melakukan pekerjaan secara optimal.
c.
Destruktif diri tidak langsung. Seseorang telah mengambil sikap yang kurang tepat (maladaptif+ terhadap situasi yang membutuhkan dirinya untuk mempertahankan diri. 9isalnya, karena pandangan pimpinan terhadap kerjanya yang tidak loyal, maka seorang karyawan menjadi tidak masuk kantor atau bekerja seenaknya dan tidak optimal.
d.
Pencederaan diri. Seseorang melakukan percobaan bunuh diri atau pencederaan diri akibat hilangnya harapan terhadap situasi yang ada.
e.
Bunuh diri. Seseorang telah melakukan kegiatan bunuh diri sampai dengan nyawanya hilang. Perilaku bunuh diri menurut (Stuart dan Sundeen, !!". Dikutip #itria, $ita, %&&!+ dibagi menjadi tiga kategori yang sebagai berikut.
.
%.
6syarat bunuh diri )sui$ide gesture* yaitu bunuh diri yang direncanakan untuk usaha mempengaruhi perilaku orang lain. >.
'ncaman bunuh diri )sui$ide t%reat* yaitu suatu peringatan baik secara langsung
verbal atau nonverbal bahwa seseorang sedang mengupayakan bunuh diri. =rang tersebut mungkin menunjukkan menunjukkan secara verbal bahwa dia tidak akan ada di sekitar kita lagi atau juga mengungkapkan secara nonverbal berupa pemberian hadiah, wasiat, dan sebagainya. *urangnya respon positif dari orang sekitar dapat dipersepsikan sebagai dukungan untuk melakukan tindakan bunuh diri.
D.
(anda (anda dan )e*ala men"r"t +itria, Nita #$%%&'
a.
9empunyai ide untuk bunuh diri.
b.
9engungkapkan keinginan untuk untuk mati.
c.
9engungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan.
d.
6mpulsif.
e.
9enunjukkan perilaku yang mencurigakan (biasanya menjadi sangat patuh+.
f.
9emiliki riwayat percobaan bunuh diri.
g.
?erbal terselubung (berbicara tentang kematian, menanyakan tentang obat dosis mematikan+.
h.
Status emosional (harapan, penolakan, cemas meningkat, panic, marah dan mengasingkan diri+.
i.
*esehatan mental (secara klinis, klien terlihat sebagai orang yang depresi, psikosis dan menyalahgunakan alcohol+.
j. k.
*esehatan fisik (biasanya pada klien dengan penyakit kronis atau terminal+. Pengangguaran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan, atau mengalami kegagalan dalam karier+.
l.
m.
Status perkawinan (mengalami kegagalan dalam perkawinan+.
n.
Pekerjaan.
o.
*onflik interpersonal.
p.
atar belakang keluarga.
@.
=rientasi seksual.
r.
Sumbersumber personal.
s.
Sumbersumber social.
t.
9enjadi korban perilaku kekerasan saat kecil.
E.
(erapi (e rapi Ati-itas Kelompo, Ri!adi, S"ro*o dan P"ranto (e (eg"/ g"/ #$%%&' 0odel interpersonal interpersonal
)ingkah laku (pikiran, perasaan dan tindakan+ digambarkan melalui hubungan interpersonal dalam kelompok. Pada model ini juga j uga menggambarkan sebab akibat tingkah laku anggota, a nggota, merupakan akibat dari tingkah laku la ku anggota yang lain. )erapist bekerja dengan individu dan kelompok, anggota belajar dari interaksi antar anggota dan terapist. 9elalui proses ini, tingkah laku atau kesalahan dapat dikoreksi dan dipelajari. +.
Data +o"s, +itria, Nita #$%%&'
9asalah *eperawatan
Data #okus
;esiko bunuh diri
Subjektif 4 9engungkapkan keinginan bunuh diri. 9engungkapkan keinginan untuk mati. 9engungkapkan rasa bersalah dan keputusasaan. 'da riwayat berulang percobaan bunuh diri sebelumnya dari keluarga. Berbicara tentang kematian, menanyakan tentang dosis obat yang mematikan. 9engungkapkan adanya konflik interpersonal. 9engungkapkan telah menjadi korban perilaku kekeasan saat kecil. =bjektif 4
6mpulsif. 9enunujukkan perilaku yang mencurigakan (biasanya menjadi sangat patuh+. 'da riwayat panyakit mental (depesi, psikosis, dan penyalahgunaan alcohol+. 'da riwayat penyakit fisik (penyakit kronis atau penyakit terminal+. Pengangguran (tidak bekerja, kehilangan pekerjaan, atau kegagalan dalam karier+.
asep resio 1"n"/ diri I.
Conto/ Kas"s
)n. B berusia >" tahun, bekerja di sebuah perusahaan swasta bernama P). Bagindo. Status menikah, tapi belum memiliki anak. Perusahaan tempatnya bekerja mengalami masalah, akibatnya sebagian besar para pekerjanya terkena pemutusan hubungan kerja (P8*+, termasuk salah satunya )n. B. 'kibatnya kondisi keuangan )n. B memburuk, sehingga membuat istrinya meminta cerai karena )n. B tidak bisa memberikan nafkah lagi kepada istrinya. Dan )n. B pun menjadi putus asa dan ingin mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. II. A.
(eori Pengertian
Bunuh diri adalah segala perbuatan seseorang dengan sengaja, yang tahu akan akibatnya dapat mengakhiri hidupnya dalam waktu yang singkat (9aramis, !!A+. 6de, isyarat dan usaha bunuh diri, yang sering menyertai gangguan depresif, sering terjadi pada remaja (8arold *aplan, Sinopsis Psikiatri, !!+. Pikiran untuk menghilangkan nyawa sendiri ('nn 6saacs, *eperawatan -iwa Psikiatri, %&&7+. Definisi suatu upaya yang disadari dan bertujuan untuk mengakhiri kehidupan individu secara sadar berhasrat dan berupaya melaksanakan hasratnya untuk mati. Perilaku bunuh diri meliputu isyaratisyarat, percobaan atau ancaman verbal, yang akan mengakibatkan kematian, luka atau mernyakiti diri sendiri. B.
B"n"/ Diri se1agai 0asala/ D"nia
Pada lakilaki tiga kali lebih sering melakukan bunuh diri daripada wanita, karena laki laki lebih sering menggunakan alat yang lebih efektif untuk bunuh diri, antara lain dengan pistol, menggantung diri, atau lompat dari gedung yang tinggi, sedangkan wanita lebih sering menggunakan 0at psikoaktif overdosis atau racun, namun sekarang mereka lebih sering menggunakan pistol. Selain itu wanita lebih sering memilih cara menyelamatkan dirinya sendiri atau diselamatkan orang lain. Data dari Badan *esehatan Dunia (C8=+ pada tahun %&&> mengungkapkan bahwa satu juta orang bunuh diri dalam setiap tahunnya atau setiap 7& detik, bunuh diri juga satu dari tiga penyebab utama kematian pada usia ">7 tahun, selain karena faktor kecelakaan. C.
+ator !ang 1erontri1"si pada ana dan rema*a
*eluarga dan lingkungan terdekat menjadi pilar utama yang bertanggung jawab dalam upaya bunuh diri pada anak dan remaja, pernyataan ini ditunjang oleh teori ?ygotsky bahwa lingkungan terdekat anak berkontribusi dalam membentuk karakter kepribadian anak,
menurut Stuart Sundeen jenis kepribadian yang paling sering melakukan bunuh diri adalah tipe agresif, bermusuhan, putus asa, harga diri rendah dan kepribadian antisosial. 'nak akan lebih besar melakukan upaya bunuh diri bila berasal dari keluarga yang menerapkan pola asuh otoriter atau keluarga yang pernah melakukan bunuh diri, gangguan emosi dan keluarga dengan alkoholisme. #aktor lainnya adalah riwayat psikososial seperti orangtua yang bercerai, putus hubungan, kehilangan pekerjaan atau stress multiple seperti pindah, kehilangan dan penyakit kronik kumpulan stressor tersebut terakumulasi dalam bentuk koping yang kurang konstruktif, anak akan mudah mengambil jalan pintas karena tidak ada lagi tempat yang memberinya rasa aman, menurut *aplan gangguan jiwa dan suicide pada anak dan remaja akan muncul bila stressor lingkungan menyebabkan kecemasan meningkat. D.
2enis B"n"/ Diri
9enurut Durkheim, bunuh diri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu 4 .
B"n"/ diri egoisti3 (faktor dalam diri seseorang+
6ndividu tidak mampu berinteraksi dengan masyarakat, ini disebabkan oleh kondisi kebudayaan atau karena masyarakat yang menjadikan individu itu seolaholah tidak berkepribadian. *egagalan integrasi dalam keluarga dapat menerangkan mengapa mereka tidak menikah lebih rentan untuk melakukan percobaan bunuh diri dibandingkan mereka yang menikah. %.
B"n"/ diri altr"isti3 (terkait kehormatan seseorang+
6ndividu terkait pada tuntutan tradisi khusus ataupun ia cenderung untuk bunuh diri karena indentifikasi terlalu kuat dengan suatu kelompok, ia merasa kelompok tersebut sangat mengharapkannya. >.
B"n"/ diri anomi (faktor lingkungan dan tekanan+
8al ini terjadi bila terdapat gangguan keseimbangan integrasi antara individu dan masyarakat, sehingga individu tersebut meninggalkan normanorma kelakuan yang biasa. 6ndividu kehilangan pegangan dan tujuan. 9asyarakat a tau kelompoknya tidak memberikan kepuasan padanya karena tidak ada pengaturan atau pengawasan terhadap kebutuhan kebutuhannya.
E.
Penga*ian
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh klien untuk mengakhiri kehidupannya. Berdasarkan besarnya kemungkinan klien melakukan bunuh diri, ada tiga macam perilaku bunuh diri yang perlu diperhatikan, yaitu 4 .
Is!arat 1"n"/ diri
6syarat bunuh diri ditunjukkan dengan berperilaku s ecara tidak langsung ingin bunuh diri, misalnya dengan mengatakan 4)olong jaga anakanak karena sa ya akan pergi jauhE atau FSegala sesuatu akan lebih baik tanpa saya. Pada kondisi ini klien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya, namun tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh diri. *lien umumnya mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah5 sedih5 marah5 putus asa5 tidak berdaya. *lien juga mengungkapkan halhal negatif tentang diri sendiri yang menggambarkan harga diri rendah. %.
An3aman 1"n"/ diri.
'ncaman bunuh diri umumnya diucapkan oleh klien, berisi keinginan untuk mati disertai dengan rencana untuk mengakhiri kehidupan dan persiapan alat untuk melaksanakan rencana tersebut. Secara aktif klien telah memikirkan rencana bunuh diri, namun tidak disertai dengan percobaan bunuh diri. Calaupun dalam kondisi ini klien belum pernah mencoba bunuh diri, pengawasan ketat harus dilaksanakan. *esempatan sedikit saja dapat dimanfaatkan klien untuk melaksanakan rencana bunuh dirinya. >.
Per3o1aan 1"n"/ diri.
Percobaan bunuh diri merupakan tindakan klien mencederai atau melukai diri untuk mengakhiri kehidupannya. Pada kondisi ini, klien aktif mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri, minum racun, memotong urat nadi, atau menjatuhkan diri dari tempat tinggi. III.
Diagnosa Keperaatan RISIKO BUNUH DIRI
'.
Ren3ana Keperaatan (U0 4
*lien tidak mencederai diri sendiri (UK 5
*lien dapat membina hubungan saling percaya. Kriteria E-al"asi 4
1kspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan,mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi Ren3ana (indaan 4
1.
Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik 4
a.
Sapa klien dengan nama baik verbal maupun non verbal.
b.
Perkenalkan diri dengan sopan.
c.
)anyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien.
d.
-elaskan tujuan pertemuan.
e.
-ujur dan menepati janji.
f.
)unjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
g.
Berikan perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar
(UK $
*lien dapat terlindung dari perlaku bunuh diri, Kriteria e-al"asi 4
*lien dapat terlindung dari perilaku bunuh diri Ren3ana (indaan 4
.
-auhkan klien dari bendabenda yang dapat membahayakan.
%.
)empatkan klien diruangan yang tenang dan selalu terlihat oleh perawat.
>.
'wasi klien secara ketat setiap saat
(UK 6
*lien dapat mengekspresikan perasaannya, Kriteria e-al"asi 4
*lien dapat mengekspresikan perasaannya Ren3ana (indaan 4
.
Dengarkan keluhan yang dirasakan klien.
%.
Bersikap empati untuk meningkatkan ungkapan keraguan, ketakutan dan keputusasaan.
>.
Beri waktu dan kesempatan untuk menceritakan arti penderitaannya.
7.
Beri dukungan pada tindakan atau ucapan klien yang menunjukkan keinginan untuk hidup.
(UK 7
*lien dapat meningkatkan harga diri, Kriteria e-al"asi 4
*lien dapat meningkatkan harga dirinya Ren3ana (indaan 4
.
Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya.
%.
*aji dan kerahkan sumbersumber internal individu.
>.
Bantu mengidentifikasi sumbersumber harapan (misal 4 hubungan antar sesama, keyakinan, halhal untuk diselesaikan+.
(UK 8
*lien dapat menggunakan koping yang adaptif, Kriteria e-al"asi 4
*lien dapat menggunakan koping yang adaptif Ren3ana (indaan 4
.
'jarkan mengidentifikasi pengalamanpengalaman yang menyenangkan.
%.
Bantu untuk mengenali halhal yang ia cintai dan yang ia sayangi dan pentingnya terhadap kehidupan orang lain.
>.
Beri dorongan untuk berbagi keprihatinan pada orang lain.
(UK 9
*lien dapat menggunakan dukungan sosial, Kriteria e-al"asi 4
*lien dapat menggunakan dukungan sosial. Ren3ana (indaan 4
.
*aji dan manfaatkan sumbersumber eksternal individu.
%.
*aji sistem pendukung keyakinan yang dimiliki klien.
>.
akukan rujukan sesuai indikasi (pemuka agama+.
(UK :
*lien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat, Kriteria e-al"asi 4
*lien dapat menggunakan obat dengan tepat Ren3ana (indaan 4
.
Diskusikan tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek samping minum obat+.
%.
Bantu menggunakan obat dengan prinsip " benar.
>.
'njurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan oleh klien.
7.
Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar.
(indaan Keperaatan A.
An3aman;per3o1aan 1"n"/ diri dengan diagnosa eperaatan 4 Resio B"n"/ Diri
5.
(indaan eperaatan "nt" pasien per3o1aan 1"n"/ diri
a.
)ujuan
4 Pasien tetap aman dan selamat
b.
)indakan
4 9elindungi pasien
9enemani pasien terusmenerus sampai dia dapat dipindahkan ketempat yang aman.
%+
9enjauhi semua benda yang berbahaya ( misalnya pisau, silet, gelas, tali pinggang+.
>+
9emeriksa apakah pasien benarbenar bahwa saudara akan melindungi pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri. SP 5 Pasien 4 Per3aapan "nt" melind"ngi pasien dari per3o1aan 1"n"/ diri. ORIEN(ASI “Assalamu’alaikum B kenalkan saya adalah perawat A yang bertugas di ruang Mawar ini, saya dinas pagi dari jam 7 pagi sampai jam 2 siang.” “Bagaimana perasaan B hari ini?” “Bagaimana kalau kita berakap!akap tentang apa yang B rasakan selama ini. "imana dan berapa lama kita biara?” KER2A “Bagaimana perasaan B setelah benana ini terjadi? Apakah dengan benana ini B merasa paling menderita di dunia ini? Apakah B kehilangan keperayaan diri? Apakah B merasa tak berharga atau bahkan lebih rendah daripada #rang lain? Apakah B merasa bersalah atau mempersalahkan diri sendiri? Apakah B sering mengalami kesulitan berk#nsentrasi? Apakah B berniat menyakiti diri sendiri, ingin bunuh diri atau B berharap bahwa B mati? Apakah B pernah men#ba untuk bunuh diri? Apa sebabnya, bagaimana aranya? Apa yang B rasakan?” $ika pasien telah menyampaikan ide bunuh dirinya, segera dilanjutkan dengan tindakan keperawatan untuk melindungi pasien, misalnya dengan mengatakan% “Baiklah, tampaknya B membutuhkan pert#l#ngan segera
karena ada keinginan untuk mengakhiri hidup”. “&aya perlu memeriksa seluruh isi kamar B ini untuk memastikan tidak ada benda!benda yang membahayakan B.” “'ah B, (arena B tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup B, maka saya tidak akan membiarkan B sendiri.” “Apa yang akan B lakukan kalau keinginan bunuh diri munul? (alau keinginan itu munul, maka untuk mengatasinya B harus langsung minta bantuan kepada perawat diruangan ini dan juga keluarga atau teman yang sedang besuk. $adi B jangan sendirian ya? (atakan pada perawat, keluarga atau teman jika ada d#r#ngan untuk mengakhiri kehidupan”. “&aya peraya B dapat mengatasi masalah, )( B?” (ER0INASI “Bagaimana perasaan B sekarang setelah mengetahui ara mengatasi perasaan ingin bunuh diri?” “*#ba B sebutkan lagi ara tersebut?” “&aya akan menemui B terus sampai keinginan bunuh diri hilang” +jangan meninggalkan pasien $.
(indaan eperaatan "nt" el"arga dengan pasien per3o1aan 1"n"/ diri
a.
)ujuan4 *eluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang mengancam atau mencoba bunuh diri.
b.
)indakan4
+
9enganjurkan keluarga untuk ikut mengawasi pasien serta jangan pernah meninggalkan pasien sendirian.
%+
9enganjurkan keluarga untuk membantu perawat menjauhi barangbarang berbahaya disekitar pasien.
>+
9endiskusikan dengan keluarga untuk tidak sering melamun sendiri.
7+
9enjelaskan kepada keluarga pentingnya pasien minum obat secara teratur. SP 5 el"arga4 Per3aapan dengan el"arga "nt" melind"ngi pasien !ang men3o1a 1"n"/ diri. ORIEN(ASI “Assalamu’alaikum Bapak-bu, kenalkan saya A yang merawat putra bapak dan ibu dirumah sakit ini”. “Bagaimana kalau kita berbinang!binang tentang ara menjaga agar B tetap selamat dan tidak melukai dirinya sendiri. Bagaimana kalau disini saja kita berbinang! binangnya /ak-Bu?” &ambil kita awasi terus B. KER2A
“Bapak-bu, B sedang mengalami putus asa yang berat karena kehilangan pekerjaan dan ditinggal istrinya, sehingga sekarang B selalu ingin mengakhiri hidupnya. (arena k#ndisi B yang dapat mengakhiri kehidupannya sewaktu!waktu, kita semua perlu mengawasi B terus!menerus. Bapak-bu dapat ikut mengawasi ya.. p#k#knya kalau dalam k#ndisi serius seperti ini B tidak b#leh ditinggal sendirian sedikitpun” “Bapak-bu bisa bantu saya untuk mengamankan barang!barang yang dapat digunakan B untuk bunuh diri, seperti tali tambang, pisau, silet, tali pinggang. &emua barang!barang tersebut tidak b#leh ada disikitar B.” “&elain itu, jika biara dengan B 0#kus pada hal!hal p#siti0, hindarkan pernyataan negati0”. “&elain itu sebaiknya B punya kegiatan p#siti0 seperti melakukan h#bbynya bermain sepak b#la, dll supaya tidak sempat melamun sendiri.” (ER0INASI “Bagaimana perasaan Bapak-bu setelah mengetahui ara mengatasi perasaan ingin bunuh diri?” “*#ba Bapak-bu sebutkan lagi ara tersebut?” “Baik mari sama!sama kita temani B, sampai keinginan bunuh dirinya hilang.” B.
Is!arat B"n"/ Diri dengan diagnosa /arga diri renda/
5.
(indaan eperaatan "nt" pasien is!arat 1"n"/ diri
a.
)ujuan4
+
Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya.
%+
Pasien dapat mengungkapkan perasaannya.
>+
Pasien dapat meningkatkan harga dirinya.
7+
Pasien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik.
b.
)indakan keperawatan4
+
9endiskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu dengan meminta bantuan dari keluarga atau teman.
%+
9eningkatkan harga diri pasien, dengan cara4
(+ 9emberi kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya. (%+ Berikan oujian bila pasien dapat mengatakan perasaan yang posittif. (>+ 9eyakinkan pasien bahwa dirinya penting. (7+ 9erencanakan aktifitas yang dapat pasien lakukan. >+
9eningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah, dengan cara4
(+ 9endiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalahnya. (%+ 9endiskusikan dengan pasien efektifitas masingmasing cara penyelesaian masalah. (>+ 9endiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalah yang lebih baik.
SP $ Pasien 4 Per3aapan melind"ngi pasien dari is!arat 1"n"/ diri ORIEN(ASI “Assalamu’alaikum B1, masih ingat dengan saya kan? Bagaimana perasaan B hari ini? ).. jadi B merasa tidak perlu lagi hidup di dunia ini. Apakah B ada perasaan ingin bunuh diri? Baiklah kalau begitu, hari ini kita akan membahas tentang bagaimana ara mengatasi keinginan bunuh diri. Mau berapa lama? "imana? "isini saja yah1” KER2A “Baiklah, tampaknya B membutuhkan pert#l#ngan segera karena ada keinginan untuk mengakhiri hidup.” “&aya perlu memeriksa seluruh isi kamar B ini untuk memastikan tidak ada benda!benda yang membahayakan B.” “'ah B, karena B tampaknya masih memiliki keinginan yang kuat untuk mengakhiri hidup B, maka saya tidak akan membiarkan B sendiri.” “Apa yang B lakukan kalau keinginan bunuh diri munul? (alau keinginan itu munul, maka untuk mengatasinya B harus langsung minta bantuan kepada perawat atau keluarga dan teman yang sedang besuk. $adi usahakan B jangan pernah sendirian ya..?” (ER0INASI “Bagaimana perasaan B setelah kita berakap!akap? Bisa sebutkan kembali apa yang telah kita biarakan tadi? Bagus B. Bagaimana masih ada d#r#ngan untuk bunuh diri? (alau masih ada perasaan-d#r#ngan bunuh diri, t#l#ng panggil segera saya atau perawat yang lain. (alau sudah tidak ada keinginan bunuh diri, saya akan ketemu B lagi, untuk membiarakan ara meningkatkan harga diri setengah jam lagi dan disini saja.”
.
9engajarkan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri.
a.
9enanyakan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri yang pernah muncul pada pasien.
b.
9endiskusikan tentang tanda dan gejala yang umunya muncul pada pasien beresiko bunuh diri.
%.
9engajarkan keluarga cara melindungi pasien dari perilaku bunuh diri.
a.
9endiskusikan tentang cara yang dapat dilakukan keluarga bila pasien memperlihatkan tanda dan gejala bunuh diri.
b.
9enjelaskan tentang caracara melindungi pasien, antara lain4
+
9emberikan tempat yang aman. 9enempatkan pasien ditempat yang mudah diawasi, jangan biarkan pasien mengunci diri di kamarnya atau jangan meninggalkan pasien sendirian dirumah.
%+
9enjauhkan barangbarang yang bisa untuk bunuh diri. -auhkan psien dari barangbarang yang bisa digunakan untuk bunuh diri, seperti4 tali, bahan bakar minyak5bensin, api, pisau atau benda tajam lainnya 0at yang berbahaya seperti obat nyamukatau racun serangga.
>+
Selalu mengadakan pengawasan dan meningkatkan pengawasan apabila tanda dan gejala bunuh diri meningkat. -angan pernah melonggarkan pengawasan, walaupun pasien tidak menunjukan tanda dan gejala untuk bunuh diri.
c.
9enganjurkan keluarga untuk melaksanakan cara tersebut diatas.
>.
9engajarkan keluarga tentang halhal yang dapat dilakukan apabila pasien melakukan percobaan bunuh diri, antara lain4
a.
9encari bantuan pada tetangga sekitar atau pemuka masyarakat untuk menghentikan upaya bunuh diri tersebut.
b.
Segera membawa pasien ke rumah sakit atau puskesmas mendapatkan bantuan medis.
7.
9embantu keluarga mencari rujukan fasilitas kesehatan yang tersedia bagi pasien.
a.
9emberikan informasi tentang nomor telepon darurat tenaga kesehatan.
b.
9enganjurkan keluarga untuk mengantarkan pasien berobat5kontrol secara teratur untuk mengatasi masalah bunuh dirinya.
c.
9enganjurkan keluarga untuk membantu pasien minum obat sesuai prinsip " benar yaitu benar orangnya, benar obatnya, benar dosisnya, benar cara penggunaannya, dan benar waktu penggunaannya.
SP $ Kel"arga4 per3aapan "nt" menga*aran el"arga tentang 3ara meraat anggota el"arga 1eresio 1"n"/ diri. #is!arat 1"n"/ diri' ORIEN(ASI “Assalamu’alaikum Bapak-bu. Bagaimana keadan Bapak-bu?” “ari ini kita akan mendiskusikan tentang tanda dan gejala bunuh diri dan ara melindungi dari bunuh diri.”
“"imana kita akan diskusi? Bagaimana kalau di ruang wawanara? Berapa lama Bapak-bu punya waktu untuk diskusi?” KER2A “Apa yang Bapak-bu lihat dari perilaku atau uapan B?” “Bapak-bu sebaiknya memperhatikan benar!benar munulnya tanda dan gejala bunu diri. /ada umunya #rang yang akan melakukan bunuh diri menunjukan tanda melalui perakapan misalnya “&aya tidak ingin hidup lagi, #rang lain lebih baik tanpa saya.” Apakah B pernah mengatakannya?” “(alau Bapak-bu menemukan tanda dan gejala tersebut, maka sebaiknya Bapak-bu mendengarkan ungkapan perasaan dari B seara serius. /engawasan terhadap B ditingkatkan, jangan biarkan dia sendirian di rumah atau jangan dibiarkan menguni diri di kamar. (alau menemukan tanda dan gejala tersebut, dan ditemukan alat!alat yang akan digunakan untuk bunuh diri, sebaiknya diegah dengan meningkatkan pengawasan dan memberi dukungan untuk tidak melakukan tindakan tersebut. (atakan bahwa Bapak-bu sayang pada B. (atakan juga kebaikan!kebaikan B.” “3sahakan sedikitnya 4 kali sehari Bapak-bu memuji B dengan tulus.” “5etapi kalau sudah terjadi per#baan bunuh diri, sebaiknya Bapak-bu menari bantuan #rang lain. Apabila tidak dapat diatasi segeralah rujuk ke /uskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan yang lebih serius. &etelah kembali ke rumah, Bapak-bu perlu membantu agar B terus ber#bat untuk mengatasi keinginan bunuh diri.” (ER0INASI “Bagaimana /ak-Bu? Ada yang mau ditanyakan? Bapak-bu dapat ulangi kembali ara! ara merawat angg#ta keluarga yang ingin bunuh diri?” “6a bagus. $angan lupa pengawasannya ya1 $ika ada tanda!tanda keinginan bunuh diri segera hubungi kami. (ita dapat melanjutkan untuk pembiaraan yang akan datang tentang ara!ara meningkatkan harga diri B dan penyelesaian masalah.”
SP 6 Kel"arga 4 9elatih keluarga cara merawat pasien risiko bunuh diri5isyarat bunuh diri ORIEN(ASI “Assalamu’alaikum pak, bu, sesuai janji kita minggu lalu kita sekarang ketemu lagi” “Bagaimana pak, bu, ada pertanyaan tentang ara merawat yang kita biarakan minggu lalu?” “&ekarang kita akan latihan ara!ara merawat tersebut ya pak, bu?” “(ita akan #ba disini dulu, setelah itu baru kita #ba langsung ke B ya?” “Berapa lama bapak dan ibu mau kita latihan?”
KER2A “&ekarang anggap saya B yang sedang mengatakan ingin mati saja, #ba bapak dan ibu praktekkan ara biara yang benar bila B sedang dalam keadaan yang seperti ini” “Bagus, betul begitu aranya” “&ekarang #ba praktekkan ara memberikan pujian kepada B” “Bagus, bagaimana kalau ara mem#tiasi B minum #bat dan melakukan kegiatan p#siti0nya sesuai jadual?” “Bagus sekali, ternyata bapak dan ibu sudah mengerti ara merawat B” “Bagaimana kalau sekarang kita men#banya langsung kepada B?” +3langi lagi semua ara diatas langsung kepada pasien (ER0INASI “Bagaimana perasaan bapak dan ibu setelah kita berlatih ara merawat B di rumah?” “&etelah ini #ba bapak dan ibu lakukan apa yang sudah dilatih tadi setiap kali bapak dan ibu membesuk B” “Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi bapak dan ibu datang kembali kesini dan kita akan men#ba lagi ara merawat B sampai bapak dan ibu lanar melakukannya” “$am berapa bapak dan ibu bisa kemari?” “Baik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya pak, bu” SP 6 Pasien4
kehidupan B jika terjadi d#r#ngan mengakhiri kehidupan +a0irmasi. Bagus B. *#ba B ingat!ingat lagi hal!hal lain yang masih B miliki dan perlu disyukuri1. 'anti jam 82 kita bahas tentang ara mengatasi masalah dengan baik. 5empatnya dimana? Baiklah. 5api kalau ada perasaan!perasaan yag tidak terkendali segera hubungi saya ya1”
7 Kel"arga 4 9embuat perencanaan pulang bersama keluarga dengan pasien risiko bunuh diri ORIEN(ASI “Assalamu’alaikum pak, bu, hari ini B sudah b#leh pulang, maka sebaiknya kita membiarakan jadual B selama dirumah.” “Berapa lama kita bisa diskusi?” “Baik mari kita diskusikan.” KER2A “/ak, bu, ini jadwal B selama dirumah sakit, #ba perhatikan, dapatkah dilakukan dirumah?’ t#l#ng dilanjutkan dirumah, baik jadual aktiitas maupun jadual minum #batnya.” “al!hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan #leh B selama di rumah. (alau misalnya B terus menerus mengatakan ingin bunuh diri, tampak gelisah dan tidak terkendali serta tidak memperlihatkan perbaikan, men#lak minum #bat atau memperlihatkan perilaku membahayakan #rang lain, t#l#ng bapak dan ibu segera hubungi&uster * dirumah sakit harapan peduli,rumah sakit terdekat dari rumah ibu dan bapak, ini n#m#r telep#n rumah sakitnya% +9778 82:;4. &elanjutnya suster * yang akan membantu memantau perkembangan B”
(ER0INASI “Bagaimana pak-bu? Ada yang belum jelas?” “ni jadwal kegiatan harian B untuk dibawa pulang. ni surat rujukan untuk perawat * di rumah sakit harapan peduli. $angan lupa k#ntr#l ke rumah sakitsebelum #bat habis atau ada gejala yang tampak. &ilahkan selesaikan administrasinya.”
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA DENGAN RESIKO BUNUH DIRI
BAB I PENDAHU
'.
Bunuh diri merupakan salah satu bentuk kegawat daruratan psikiatri. 9eskipun suicide adalah perilaku yang membutuhkan pengkajian yang komprehensif pada depresi, penyalahgunaan $'P2', ski0ofrenia, gangguan kepribadian (paranoid, borderline, antisocial+, suicide tidak bisa disamakan dengan penyakit mental. 'da 7 hal yang krusial yang perlu diperhatikan oleh perawat selaku tim kesehatan diantaranya adalah 4 pertama, sui$ide merupakan perilaku yang bisa mematikan dalam seting rawat inap di rumah sakit jiwa, *edua, faktor G faktor yang berhubungan dengan staf antara lain 4 kurang adekuatnya pengkajian pasien yang dilakukan oleh perawat, komunikasi staf yang lemah, kurangnya orientasi dan training dan tidak adekuatnya informasi tentang pasien. *etiga, pengkajian sui$ide seharusnya dilakukan secara kontinyu selama di rawat di rumah sakit baik saat masuk, pulang maupun setiap perubahan pengobatan atau treatmen lainnya. *eempat, hubungan saling percaya antara perawat dan pasien serta kesadaran diri perawat terhadap $ues perilaku pasien yang mendukung terjadinya resiko bunuh diri adalah hal yang penting dalam menurunkan angka suicide di rumah sakit. =leh karena itu suicide pada pasien rawat inap merupakan masalah yang perlu penanganan yang cepat dan akurat. Pada makalah ini akan dipaparkan mengenai faktor resiko
terjadinya bunuh diri, instrument pengkajian dan managemen keperawatannya dengan pendekatan proses keperawatanya.
ASUHAN KEPERA=A(AN 2I=A (N. B DEN)AN RESIKO BUNUH DIRI DI RUAN) 0A=AR RS2 SE
(gl 0RS
4 8 2an"ari $%5%
(gl Penga*ian
4 5% April $%55
R"ang
4 0aar
A.
Penga*ian 5.
Identitas Klien
$ama engkap
4 )n. B
4 7" tahun
-enis *elamin
4 akilaki
Status
4 *awin
'lamat $.
4 *ediri, obar
Alasan 0as"
*lien dibawa kerumah sakit jiwa karena mencoba gantung diri di kamar mandi rumah pasien 6.
+ator Predisposisi
*lien frustasi karena baru mengalami kehilangan pekerjaan5di P8* oleh perusahaan tempat ia bekerja dan di tinggal oleh istrinya. 'da anggota keluarga yang juga mengalami gangguan jiwa. 7.
+ator Presipitasi
*lien mengatakan hidupnya tak berguna lagi dan lebih baik mati saja
9asalah *eperawatan4 .
;esiko bunuh diri
%.
;isiko perilaku kekerasan
>.
8arga diri rendah
8.
+isi
'da bekas percobaan bunuh diri pada leher dan pergelangan tanggan, BB pasien menurun dan klien tampak lemas tak bergairah, sensitive, mengeluh sakit perut, kepala sakit. $4 A&H5mnt, )D %&5!& mm8g, S4 > I, ;;4 %&H5mnt, BB4 "J *g dan )B &cm. 9.
Psiososial
/enogram 4
*eterangan4
lakilaki perempuan klien
:.
Konsep diri
.
/ambaran diri
*lien merasa tidak ada yang ia sukai lagi dari dirinya. %.
6dentitas *lien sudah menikah mempunyai seorang istri.
>.
Peran Diri *lien adalah kepala rumah tangga dengan > orang anak yang masih kecilkecil
7.
6deal Diri *lien menyatakan bahwa kalau nanti sudah pulang5sembuh klien bingung harus mendapat pekerjaan dimana untuk menghidupi keluarga dan bagaimana membangun keluarganya seperti dulu.
".
8arga diri *lien 'gresif, bermusuhan, implisif, depresi dan jarang berinteraksi dengan orang lain.
>.
H"1"ngan Sosial
9enurut klien orang yang paling dekat dengannya adalah )n. 9 teman sekamar yg satu agama. *lien adalah orang yang kurang perduli dengan lingkungannya,klien sering diam, menyendiri, murung dan tak bergairah, jarang berkomunikasidan slalu bermusuhan dengan teman yang lain, sangat sensitive. &.
Spirit"al
a.
$ilai dan keyakinan4 pasien percaya akan adanya )uhan tetapi dia sering mempersalahkan )uhan atas hal yang menimpanya.
b.
*egiatan ibadah4 *lien mengaku jarang beribadah dan mendekatkan diri kepada )uhan.
5%. Stat"s 0ental
Penampilan4 pada penampilan fisik4 )idak rapi, mandi dan berpakaian harus di suruh, rambut tidak pernah tersisir rapi dan sedikit bau, Perubahan kehilangan fungsi, tak berdaya seperti tidak intrest, kurang mendengarkan. Pembicaraan4 *lien hanya mau bicara bila ditanya oleh perawat, jawaban yang diberikan pendek, afek datar, lambat dengan suara yang pelan, tanpa kontak mata dengan lawan bicara kadang tajam, terkadang terjadi blocking. 'ktivitas 9otorik 4 *lien lebih banyak murung dan tak bergairah, serta malas melakukan aktivitas 6nteraksi selama wawancara 4 *ontak mata kurang, afek datar, klien jarang memandang lawan bicara saat berkomunikasi. 9emori *lien kesulitan dalam berfikir rasional, penurunan kognitif. 55. Ke1"t"/an Persiapan P"lang .
5$. 0eanisme Koping
9al adaptif 4 *ehilangan batas realita, menarik dan mengisolasikan diri, tidak menggunakan support system, melihat diri sebagai orang yang secara total tidak berdaya, klien tidak mau melakukan aktifitas. 56. Po/on masala/
Koping maladaptif
Resio men3ederai diri
K
57. Analisa data
Diagnosa
Data mayor
Data minor
;esiko
Subyektif4
Subyektif4
bunuh diri
9engatakan hidupnya tak berguna lagi 6nggin mati 9enyatakan pernah mencoba bunuh diri 9engancam bunuh diri =byektif4
9engatakan ada yang menyuruh bunuh diri 9engatakan lebih baek mati saja 9engatakan sudah bosan hidup =byektif4
1kspresi murung
Perubahan kebiasaan hidup
)ak bergairah
Perubahan perangai
'da bekas percobaan bunuh diri 0asala/ Keperaatan Dan Data ang Perl" Dia*i
.
Perilaku bunuh diri DS4 menyatakan ingin bunuh diri 5 ingin mati saja, tak ada gunanya hidup. D=4 ada isyarat bunuh diri, ada ide bunuh diri, pernah mencoba bunuh diri.
%.
*oping maladaptif DS4 menyatakan putus asa dan tak berdaya, tidak bahagia, tak ada harapan. D=4 nampak sedih, mudah marah, gelisah, tidak dapat mengontrol impuls.
58. Ren3ana (indaan Keperaatan "nt" pasien resio 1"n"/ diri Pasien4
a.
)ujuan umum4 *lien tidak mencederai diri.
b.
)ujuan khusus
.
*lien dapat membina hubungan saling percaya )indakan4
.. Perkenalkan diri dengan klien .%. )anggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal. .>. Bicara dengan tegas, jelas, dan jujur. .7. Bersifat hangat dan bersahabat. .". )emani klien saat keinginan mencederai diri meningkat. %.
*lien dapat terlindung dari perilaku bunuh diri )indakan4
%.. -auhkan klien dari bendabenda yang dapat membahayakan (pisau, silet, gunting, tali, kaca, dan lainlain+. %.%. )empatkan klien di ruangan yang tenang dan selalu terlihat oleh perawat. %.>. 'wasi klien secara ketat setiap saat. >.
*lien dapat mengekspresikan perasaannya )indakan4
>..
Dengarkan keluhan yang dirasakan.
>.%.
Bersikap empati untuk meningkatkan ungkapan keraguan, ketakutan dan keputusasaan.
>.>.
Beri dorongan untuk mengungkapkan mengapa dan bagaimana harapannya.
>.7.
Beri waktu dan kesempatan untuk menceritakan arti penderitaan, kematian, dan lainlain.
>.".
Beri dukungan pada tindakan atau ucapan klien yang menunjukkan keinginan untuk hidup.
7.
*lien dapat meningkatkan harga diri )indakan4 7.. Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya. 7.%. *aji dan kerahkan sumbersumber internal individu. 7.7. Bantu mengidentifikasi sumbersumber harapan (misal4 hubungan antar sesama, keyakinan, halhal untuk diselesaikan+.
".
*lien dapat menggunakan koping yang adaptif )indakan4
"..
'jarkan untuk mengidentifikasi pengalamanpengalaman yang menyenangkan setiap hari (misal 4 berjalanjalan, membaca buku favorit, menulis surat dll.+.
".%.
Bantu untuk mengenali halhal yang ia cintai dan yang ia sayang, dan
pentingnya terhadap kehidupan orang lain, mengesampingkan tentang kegagalan dalam kesehatan. ".>.Beri dorongan untuk berbagi keprihatinan pada orang lain yang mempunyai suatu masalah dan atau penyakit yang sama dan telah mempunyai pengalaman positif dalam mengatasi masalah tersebut dengan koping yang efektif. J.
*lien dapat menggunakan dukungan sosial )indakan4
J.. *aji dan manfaatkan sumbersumber ekstemal individu (orangorang terdekat, tim pelayanan kesehatan, kelompok pendukung, agama yang dianut+. J.%. *aji sistem pendukung keyakinan (nilai, pengalaman masa lalu, aktivitas keagamaan, kepercayaan agama+. J.>. akukan rujukan sesuai indikasi (misal 4 konseling pemuka agama+. .
*lien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat )indakan4
.. Diskusikan tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek samping minum obat+. .%. Bantu menggunakan obat dengan prinsip " benar (benar pasien, obat, dosis, cara, waktu+. .>. 'njurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasakan. .7. Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar.
Kel"arga
.
)ujuan4 *eluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang mengancam atau mencoba bunuh diri.
)indakan4 .. 9enganjurkan keluarga untuk ikut mengawasi pasien se rta jangan pernah meninggalkan pasien sendirian .%.9enganjurkan keluarga untuk membantu perawat menjauhi barangbarang berbahaya disekita pasien .>.9endiskusikan dengan keluarga untuk tidak sering melamun sendiri .7.9enjelaskan kepada keluarga pentingnya passion minum obat s ecara teratur. %.
)ujuan4 pasien mampu merawat pasien dengan resiko bunuh diri )indakan4
..9enanyakan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri a.
9enanyakan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri yang pernah muncul pada pasien
b.
9endiskusikan tentang tanda dan gejala yang umumnya muncul pada pasien beresiko bunuh diri
.%.9engajarkan keluarga tentang cara melindungi pasien dari perilaku bunuh diri. a.
9engajarkan keluarga tentang cara yang dapat dilakukan keluarga bila pasien memperlihatkan tanda dan gejala bunuh diri.
b.
9enjelaskan tentang caracara melindungi pasien, antara lain4 9emberikan tempat yang aman. 9enempatkan pasien ditempat yang mudah di awasi, jangan biarkan pasien mengunci diri dikamarnya atau jangan meninggalkan pasien sendirian dirumah
9enjauhkan barangbarang yang bias digunakan untuk bunuh diri. -auhkan pasien dari barangbarang yang bias digunakan untuk bunuh diri, seperti tali, bahan bakar minyak5bensin, api, pisau atau benda tajam lainnya, 0at yang berbahaya seperti racun nyamuk atau racun serangga.
Selalu mengadakan pengawasan dan meningkatkan pengawasan apa bila ada tanda dan gejala bunuh diri meningkat. -angan pernah melonggarkan pengawasan, walaupun pasien tidak menunjukkan tanda dan gejala untuk bunuh diri.
c.
9enganjurkan keluarga untuk malaksanakan cara tersebut diatas.
.>.9engajarkan keluarga tentang halhal yang dapat dilakukan apa bila pasien melakukan percobaan bunuh diri, antara lain4 a.
9encari bantuan pada tetangga sekitar atau pemuka masyarakat untuk menghentikan upaya bunuh diri tersebut
b.
Segera membawa pasien kerumah sakit atau puskesmas untuk mendapatkan bantuan medis.
.7. 9encari keluarga mencari rujukan fasilitas kesehatan yang tersedia bagi pasien a.
9emberikan informasi tentang nomor telpon darurat tenaga kesehatan
b.
9enganjurkan keluarga untuk mengantarkan pasien berobat5control secara teratur untuk mengatasi masalah bunuh dirinya
c.
9enganjurkan keluarga uuntuk membantu pasien minum obat sesuai prinsip lima benar pemberian obat. CA(A(AN PERA=A(AN DAN PERKE0BAN)AN NO
()<;2A0
DIA)NOSA
(INDAKAN
E?A
Sp I Pasien
S4
KEP
.
&575%&&
;esiko Bunuh
P*.&.&&
Diri
.
C6B
9embina hubungan saling percaya dengan klien
%.
9engidentifikasi bendabenda yang dapat membahayakan pasien
>.
9engamankan bendabenda yang dapat membahayakan pasien.
7.
9elakukan kontrak treatment
".
9engajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri
*lien mengatakan sudah mencoba belajar berkenalan namun masih enggan untuk dilakukan =4 *lien aktif dan memperhatikan
Sp II Pasien
selama latihan berkenalan
.
9engidentisifikasi aspek positif
dengan perawat
pasien %.
9endorong pasien untuk berfikir positif terhadap diri sendiri
>.
9endorong pasien untuk
'4 *lien sudah tahu cara berkenalan
menghargai diri sebagai individu
dengan
yang berharga
menyebutkan nama,asal,hobi
Sp III Pasien
.
9engidentisifikasi pola koping yang biasa diterapkan pasien
%.
9enilai pola koping yng biasa dilakukan
>.
9engidentifikasi pola koping yang konstruktif
7.
9endorong pasien memilih pola koping yang konstruktif
".
9enganjurkan pasien menerapkan pola koping konstruktif dalam kegiatan harian
P4 anjutkan berkenalan dengan orang lain.
Sp I? Pasien
.
9embuat rencana masa depan yang realistis bersama pasien
%.
9engidentifikasi cara mencapai rencana masa depan yang realistis
>.
9emberi dorongan pasien melakukan kehiatan dalam rangka meraih masa depan yang realistis SP 5 Kel"aga
.
9endiskusikan massalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien
%.
9enjelaskan pengertia, tanda dan gejala resiko bunuh diri, dan jenis prilaku yang di alami pasien beserta proses terjadinya
>.
9enjelaskan caracara merawat pasien resiko bunuh diri yang dialami pasien beserta proses terjadinya. SP II Kel"arga
.
9elatih keluarga mempraktekan cara merawat pasien dengan resiko bunuh diri
%.
9elatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien resiko bunuh diri. SP III Kel"arga
.
9embantu keluarga membuat jadual aktivitas dirumah termasuk minum obatK
%.
9endiskusikan sumber rujukan yang bias dijangkau oleh keluarga
DA+(AR PUS(AKA
Losep, 6yus. %&&!. Keperaatan 2ia. cetakan kedua #edisi revisi+. Bandung4 P) ;efrika 'ditama 9ustofa, 'li. %&&. As"/an Keperaatan Psiiatri Ber1asis Klini. 9ataram *eliat Budi '. !!!. Proses Keperaatan Kese/atan 2ia. 1disi . -akarta4 1/I 9arilynn 1 Doengoes, et all, alih bahasa *ariasa 69. %&&&. Ren3ana As"/an Keperaatan, pedoman "nt" peren3anaan dan pendo"mentasian peraatan pasien, 1/I, -akarta
SP RESIKO BUNUH DIRI PASIEN
M SP I Pasien4 0elind"ngi pasien dari per3o1aan 1"n"/ diri Orientasi4
erawat
4 F'ssalamu3alakum, Selamat pagi 93ba 'yu. 'yu. Perkenalkan saya perawat $ova. yang bertugas di ruang mawar ini saat ini, saya dinas dari jam pagi sampai jam % siang. FBagaimana perasaan 93ba 'y 'yu hari iniN
3ba 'yu erawat
4 F8ari ini saya sangat sedih dan jengkel $ers 4 F*alau tidak keberatan, bagaimana kalau kita bercakapcakap tentang apa yang 93ba 'yu rasakan dan alami selama ini. Saya siap kok mendengarkan semua cerita 93ba, bagaimana apa 93ba bersediaN
3ba 'yu erawat 3ba 'yu erawat
4Baik $ers saya bersedia, (9enggukan kepala tanda setuju+ 4 *alau begitu dimana kita bisa bicara dan berapa lama kita bisa bicaraN 4 FDitaman, saya suka duduk menyendiri disana, satu jam 4 FBaiklah kalau begitu, mari kita kesana (a/ap Ker*a4
erawat
4 FSekarang 93ba bisa cerita bagaimana perasaan 93ba setelah Pacar 93ba yang sangat 93ba cintai menghamili dan meninggalkan 93ba menikah dengan wanita lain ini terjadiN.
3ba 'yu
4 FSaya sangat terpukul dan sedih Sus, saya fikir dunia kan berahir detik itu juga. Saya binggung dan malu malu sudah mencoreng arang di wajah keluarga saya, saya saya benarbenar anak yang tak berguna.
erawat 3ba 'yu
4 F'pa karena hal tersebut 93ba merasa menjadi orang paling menderita di bumi iniN 4 FSaya rasa lebih dari menderita $ers, saya sangat sensara dan merasa kehidupan saya telah hancur dan menderita, tak ada gunanya lagi saya hidup. Perawat diriN
3ba 'yu
4 FBagaimana dengan kepercayaan diri 93ba, apa merasa kehilangan percaya 93ba merasa tak berharga atau bahkan lebih rendah dari pada orang lainN
4Saya sangat malu dengan keluarga, tentangga dan temanteman saya karena menjadi aip dan mencoreng arang di muka keluarga saya
erawat
4 'pakah 93ba merasa bersalah atau mempersalahkan diri sendiriN
3ba 'yu
4 FSering $ers, mungkin memang ini semua salah saya, telah semudah itu percaya dengan lakilaki brengsek itu. Seandainya Seandainya saja saya mendengar nasehat ibu dan keluarga saya.
erawat 3ba 'yu
4 F'pa 93ba juga sering mengalami kesulitan berkonsentrasi 4 Saya sangat pusing dengan semua ini. -angankan berkonsentrasi berfikir jernih saja saya sangat susah
erawat
4 F'pa pernah terbesit dalam fikiran 93ba untuk menyakiti diri5bunuh diri atau ba93ba inggin mati
3ba 'yu
4 FSaya pernah mencoba gantung diri di kamar mandi rumah saya dengan seutas tali jemuran tapi saya akhirnya gagal karena ditolong tetangga saya dan saya juga sering menyayat pergelangan tangan saya. Bagi saya tidak ada gunanya gunanya lagi saya hidup, saya tidak berguna. berguna. (menunjukkan pergelangan tanggam+
erawat
4 FBaiklah, setelah saya mendengar cerita 93ba tampaknya 93banya membutuhkan pertolongan segera karena ada keinginan untuk menggahiri menggahiri hidup. Saya juga perlu memeriksa seluruh isi kamar 93ba untuk memastikan tidak ada bendabenda yang membahayakan (seperti gunting, pisau, cermin dan benda tajam lainya+. 9ulai sekarang saya juga takkan membiarkan 93ba sendiri. Apa !ang 0@1a la"an *ia einginan 1"n"/ diri it" m"n3"l@
3ba 'yu erawat
4 Saya sering menggigit, membenturkan kepala dan menyakiti diri saya sendiri 4 Baiklah, mulai sekarang kalau keingginan itu muncul 93ba harus langsung meminta tolong kepada perawat diruangan ini bisa saya, atau perawat yang sedang sift, keluarga atau teman jika sedang besuk 93ba untuk mengatasi keingginan keingginan 93ba tersebut serta katakana kepada mereka jika ada dorongan untuk bunuh diri. 93ba juga jangan sendiri ya, cobalah untuk berkumpul dan berinteraksi denga teman 93ba yang laen. 'pa 93ba paham dengan dengan yang saya katakanN
3ba 'yu 'yu erawat
4 FLa $ers. saya akan berusaha berusa ha mencoba mencoba 4 FSaya seneng mendengar nya, saya percaya ba93ba 'yu 'yu dapat mengatasi masalah ini, =*'LN
erminasi
erawat
4 FBagaimana perasaan 93ba sekarang setelah mengetahui cara mengetahui perasaan keingginan bunuh diriN
3ba 'yu erawat 3ba 'yu erawat
4Fsaya sudah sedikit lebih tenang, terima kasih $ers 4 Bisa 93ba sebutkan kembali cara tadi yang saya telah jelaskanN 4 (menyebutkan kembali cara+ 4 Fsaya akan menemani 93ba 'yu terus sampai keingginan bunuh diri 93ba hilang (jangan tinggalkan pasien+ meningatan /arga diri dan menidentifiasi aspe positif pasien is!arat M Sp II Pasien4 meningatan 1"n"/ diri Oriantasi
F'ssalamualaikumba 93ba 'yu, 'yu, Bagaimna perasaan 93ba 93 ba di pagi yang cerah cer ah iniN Bagaimana, 9asi adakah doorongan 93ba 'yu 'yu untuk mengaihiri kehidupanN Baik, sesuai janji kita kemarin sekarang kita akan mem1a/as tentang rasa s!""r atas pem1erian t"/an !ang masi/ 0@1a milii serta aspe positif dalam diri 0@1a, bukannya 93ba
masih punya keluarga dan teman yang sayang dengan 93ba serta calon bayi yang 9ba3kandung. Berapa lama kita akan bercakap dan mau dimanaN (a/ap (a/ap Ker*a K er*a
F9enurut 93ba, apa saja dalam hidup 93ba yang perlu disyukuri, siapa saja yang akan sedih dan merasa rugi jika 93ba meninggal. Ioba sekarang 93ba 'y 'yu ceritakan halhal hal hal yang baik dalam kehidupan 93ba. *eadaan yang bagaimana yang membuat 93ba merasa puasN BagusE. )ernyata )ernyata kehidupan 93ba 'yu 'yu masih ada yang baik dan patut di syukuri. s yukuri. Ioba 93ba sebutkan kegiatan apa yang masih 93ba lakukan selama ini Bagaimana kalau 93ba mencoba melakukan kegiatan tersebut lagi, mari kita berlatih. (erminasi
FFBagaimana perasaan 93ba 93 ba 'y 'yu sekarang setelah kita bercakapcakapN Bisa 93ba sebutkan kembali apaGapa saja yang patut 93ba syukuri dalam hidup 93baN. 6ngat dan ucapkan selalu halhal yang baik dalam hidup 93ba jika terjadi dorongan mengakhiri kehidupan. Bagus 93ba 'y 'yuE Ioba inggatingat lagi halhal lain yang masih 93ba 'yu 'yu miliki dan perlu syukuri nanti jam % kita bahas tentang cara mengatasi masalah dengan baikN )empatnya )empatnya dimana. $amun, jika ada perasaanperasaan yang tak terkendali segera hubungi saya ya 93ba. Permisi. M SP III Pasien4 meningatan emamp"an "nt" men!elesaian masala/ #pola oping' pasien is!arat 1"n"/ diri Oriantasi
F'ssalamualaikum 93ba 'yu, 'yu, Bagaimna perasaan 93ba di pagi yang cerah iniN 9asi adakah keinggina untuk bunuh diriN 9enurut 93ba, 'pa lagi halhal positif yang perlu 93ba syukuriN Searang ita aan 1erdis"si tentang 1agaimana 3ara mengatasi masala/ !ang selama ini tim1"l . 9au berapa lamaN di sini sajaN (a/ap (a/ap Ker*a K er*a Ioba ceritakan situasi yang membuat 93ba 'yu 'yu ingin bunuh diri. Selain bunuh diri, apa
kirakira jalan keluar dari masalah yang 93ba alami. 8emmO ternyata banyak juga yah. $ah, sekarang coba kita diskusikan keuntungan dan kerugian masingmasing cara tersebut. 9ari kita pilih cara mengatasi masalah yang paling menguntungkanE, kalau menurut 93ba 'yu 'yu yang manaN La, La, saya setuju, Bisa di cobaE F 9ari kita buat rencana kegiatan dan memasukkannya kedalam jadwal kegiatan harian ba93ba. (erminasi
FBagaimana perasaan 93ba 'yu 'yu sekarang setelah kita bercakapcakapN 'pa cara mengatasi masalah yang akan 93ba 'yu 'yu gunakanN Ioba dalam satu sa tu hari ini, 93ba menyelesaikan
masalah yang 93ba alami dengan cara yang 93ba pilih tadi. Besok dijam yang sama kita akan bertemu lagi disini untuk membahas pengalaman 93ba 'yu menggunakan cara yang dipilih3. M Sp I? Pasien4 0en!"s"n ren3ana 0asa depan Oriantasi
F'ssalamualaikum 93ba 'yu, Bagaimna perasaan 93ba di pagi yang cerah iniN 9asi adakah keinggina untuk bunuh diriN. Saya rasa pasti sudah tidak ada. 9enurut 93ba, 'pa lagi cara mengatasi masalah yang selama ini timbulN Searang ita aan 1erdis"si tentang ren3ana maa depan i1" dan 3ara men3apain!a. 9au berapa lamaN di sini sajaN (a/ap Ker*a Ioba ceritakan apa rencana 93ba 'yu dimasa depan setelah keluar dari sini nanti. BagusEE.
)ernyata 93ba mempunyai rencana yang luar biasa bagus dan masih mempunyai semangat hidup yang besar. $ah, sekarang coba kita diskusikan keuntungan dan kerugian mas ing masing rencana tersebut dan bagaimana cara mencapai masa depan yang 93ba ingginkan. 9ari kita pilih cara yang paling baik dan realistisE, kalau menurut 93ba 'yu yang manaN La, saya setuju, Bisa di cobaE F 9ari kita buat rencana kegiatan dan memasukkannya kedalam jadwal kegiatan harian 93ba agar masa depan yang 93ba rencanakan dapat tercapai. (erminasi
FBagaimana perasaan 93ba 'yu sekarang setelah kita bercakapcakapN 'pa cara mencapai rencana masa depan yang 93ba 'yu gunakanN Ioba mulai sekarang, 93ba melakukan kegiatan5rencana tersebut dengan cara yang 93ba pilih tadi. Besok dijam yang sama kita akan bertemu lagi disini untuk membahas pengalaman 93ba 'yu menggunakan cara yang dipilih3. Saya harap 93ba tetap semangat, saya yakin masa depan yang 93ba ingginkan pasti 93ba dapatkan. Saya permisi duluO.. KE
M SP I Kel"arga4 mendis"sian masala/ dan menga*aran el"arga tentang 3ara meraat anggota el"arga !ang 1eresio 1"n"/ diri Orientasi4
F'ssalamu3alakum Bapak56bu, kenalkan saya perawat $ova yang merawat 'nak Bapak56bu di rumah sakit ini. F Bagaiman kalua kita berbincangbincang tentang cara merawat agar 93ba 'yu tetap selamat dan tidak melukai dirinya sendiri. Bagaimana apa Bapak56bu bersediaN Bagaimana kalau disini saja kita berbincangbincangnya Pak5BuN Sambil kita mengawasi terus 93ba 'yu. (a/ap Ker*a
'pa masalah atau kesulitan yang Bapak56bu rasakan dalam merawat 93ba 'yuN.
F=wwO.Begini Bapak56bu, 93ba 'yu sedang mengalami putus asa yang sangat berat akibat kekasihnya yang telah menghamili dan meninggalkannya menikah dengan wanita lain ini terjadi, sehingga sekarang ia selalu inggin mengaikhiri hidupnya karena merasa tak berguna. FBapak56bu sebaiknya ba93ba dan 93ba memperhatikan benarbenar munculnya dan tanda dan gejala bunuh diri. Pada umumnya orang yang melakukan bunuh diri menunjukan gejala melalui percakapan misalnyasaya tidak inggin hidup lagi, orang lain lebih baik tanpa saya. 'pakah Bapak56bu pernah mendengar 93ba 'yu mengatakan hal tersebutN F -ika Bapak56bu menemukan tanda dan gejala seperti itu, mata sebaiknya Bapak56bu mendengarkan ungkapan perasaan dari 93ba 'yu secara serius. Pengawasan terhadap 93ba 'yu pun harus ditingkatkan, -angan tinggalkan atau biarkan beliau sendiri dirumah atau jangan biarkan mengunci diri dikamar. *alau menemukan dan tanda dan gejala tersebut, dan menemukan alatalat yang akan digunakan untuk bunuh diri. Seperti tali tambang, silet, gunting, ikat pinggang, pisua serta benda tajam lainnya yang mungkin bisa di gunaka untuk melukai diri, sebaiknyan dicegah dengan meningkatkan pengawasan dan memberi dukungan untuk tidak melakukan hal tersebut. *atakana Bapak56bu serta keluarga bahwa sayang pada 93ba 'yu dan katakana juga kebaikankebaikannya. F Selain itu usahakan "H sehari Bapak56bu memuji beliau dengan tulus tapi tidak berlebihan. F)etapi jika sudah terjadi percobaan bunuh diri, sebaiknya Bapak56bu mencari bantuan orang lain. 'pabila tidak bisa diatasi segera rujuk kepuskesmas untuk mendapatkan peraeatan yang serius. Setelah kembali kerumah, Bapak56bu perlu membantu agar 93ba 'yu terus berobat untuk mengatasi keingginan bunuh dirinya. *arena kondi 93ba 'yu yang dapat saja nekat mengakhiri hidupnya sewaktuwaktu, kita semua harus mengawasi 93ba 'yu terus menerus. Bapak56bu Bapak56bu juga kami minta partisipasinya untuk juga dapat mengawasi 93ba 'yu yaO pokoknya ba93ba 'yu tidak boleh ditinggal sendiri sedikitpun untuk sementara karena dalam kondisi serius F-ika Bapak56bu berbicara pada 93ba 'yu focus pada halhal positif, hindarkan pernyataan negative. FSelain itu sebaiknya 93ba 'yu pumya kegiatan positif seperti melakukan hobinya bermain music, menyulam dll supaya 93ba 'yu tidak sempat melamun sendiri. (erminasi4 Bagaimana perasaan Bapak56bu setelah mengetahui cara untuk mengatasi perasaan inggin
bunuh diri dan merawat pasien resiko bunuh diriN Bagaimana Bapak56buN 'da yang belum jelas atau mau ditanyakanN. Bapak56bu tolong bisa diulangi lagi caracara merawat anggota keluarga yang inggin bunuh diriN. La, Bagus jika Bapak56bu sudah mengerti. -angan lupa pengawasannya yaE -ika ada tandatanda keinginan bunuh diri segera hubungi kami. *ita dapat melanjutkan untuk membicarakan caracara meningkatlkan harga diri 93ba 'yu dan penyelesaian masalahnya pada pertemuan akan datang. F Bagaimana Bapak56bu setujuN *alau begitu sampai bertemu lagi besok disini. )erima kasih atas waktunya. M SP II Kel"arga4 0elati/ dan mempratean 3ara meraat pasien resio 1"n"/ diri
Orientasi4
F'ssalamu3alakum Bapak56bu, sesuai janji kitakemarin lalu alhamdullah kita sekarang bisa bertemu lagi. Bagaimana Bapak56bu ada pertanyaan tentang cara merawat pasien resiko bunuh diri yang kita bicarakan minggu laluN. F Sekarang kita akan mempraktekkan caracara merawat tersebut ya Bapak56buN F *ita akan coba disini dulu, setelah itu baru kita coba langsung ke 93ba 'yu yaN FBapak56bu berapa lama waktu mau kita latihanN (a/ap Ker*a
FSekarang anggap saya 93ba 'yu yang mengatakan inggin mati saja, coba ba93ba dan 93ba praktikan cara berkomunikasi yang benar jika sedang berada dalam keadaan seperti ini
FBagus, cara Bapak56bu sudah
benar
FSekarang coba praktekan
cara member pujian kepada 93ba 'yuN
FBagus, *emudian
bagaimna jika cara memotivasi 93ba 'yu minum obat dan melakukan kegiatan positifnya sesuai jadualN
FBagus sekali,
ternyata Bapak56bu sudah mengerti cara merawat 93ba 'yuN
FBagaimana -ika sekarang kita mencobanya langsung kepada
93ba 'yuN (
coba Bapak56bu lakukan apa yang sudah kita lakukan tadi setiap kali membesuk 93ba 'yu F Baiklah bagaimana kalau %5> hari lagi Bapak56bu datang kembali kesini dan kita kan mencoba lagi cara merawat 93ba 'yu sampai Bapak56bu lancr melakukannya. F-am berapa Bapak56bu bisa kemariN FBaik saya tunggu, kita ketemu lagi di tempat ini ya Bapak56bu M SP III Kel"arga4 Peren3anaan p"lang 1ersama el"arga;Ati-itas di r"ma/ dengan pasien resio 1"n"/ diri Orientasi4
F'ssalamu3alakum Bapak56bu, hari ini 93ba 'yu sudah boleh pulang, maka sebaiknya kita membicarakan jadual 93ba 'yu selama dirumah Fberapa lama kita bias diskusiN, baik mari kita diskusikan. (a/ap Ker*a
FBapak56bu, ini jadual 93ba 'yu selama dirumah sakit, coba perhatikan, dapatkah dilakukan dirumahN3 tolong dilanjutkan dirumah, baik jadual aktivitas maupun jadual minum obatnya
F 8alhal yang perlu diperhatikanlebih lanjut adalah perilaku yang diitampilkan
oleh 93ba 'yu selama dirumah. *alau misalnya 93ba 'yu 9engatakan terus menerus inggin bunuh diri, tampak 93ba gelisah dan tidak terkendali serta tidak memperlihatkan perbaikan, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain, tolong Bapak56bu sekeluarga hubungi perawat di puskesmas terdekat dari rumah Bapak56bu, ini nomor telpon puskesmas yang bias di hubunggi (&>&+ 7&!.
(erminasi
FBagaimna Bapak56bu ada yang belum jelasN ini jadual kegiatan harian 93ba 'yu untuk dibawah pulang. 6ni surat rujukan untuk perawat di puskesmas Selaga 'las, jangan lupa control ke puskesmas sebelum obat habis atau ada gejala yang tampak.
ASUHAN KEPERA=A(AN PADA K
abel4 askep jiwa, cafe sehat A. Pengertian
Bunuh diri adalah segala perbuatan seseorang dengan sengaja, yang tahu akan akibatnya dapat mengakhiri hidupnya dalam waktu yang singkat (9aramis, !!A+. Percobaan bunuh diri adalah tindakan klien mencederai atau melukai diri untuk mengakhiri kehidupannya. B. +ator !ang 0empengar"/i B"n"/ Diri
9enurut Losep (%&&!+, faktorfaktor yang mempengaruhi perilaku bunuh diri adalah sebagai berikut 4 . #aktor +ood dan Biokimia =tak. /hanshyam Pandey beserta timnya dari 7 remaja yang di antaranya meningkat akibat bunuh diri. Ditemukan bahwa tingkat aktivitas protein kinase I (P*I+ pada otak pelaku bunuh diri lebih rendah dibandingkan mereka yang meninggal bukan karena bunuh diri. )emuan yang dipublikasikan di jurnal 'rchives of /eneral Psychiatry menyatakan bahwa P*I merupakan komponen yang berperan dalam komunikasi sel, terhubung erat dengan gangguan mood seperti depresi di masa lalu. Psikolog dari Benefit Strategic 8;D 8j. ;ooswita mengatakan, Fdepresi berat menjadi penyebab utama. Depresi timbul, karena pelaku tidak kuat menanggung beban permasalahan yang menimpa. *arena terus menerus mendapat tekanan, permasalahan kian menumpuk dan pada puncaknya memicu keinginan bunuh diri. %. #aktor ;iwayat /angguan 9ental.
Studi lanjutan Pandey, FP*I bisa menjadi target intervensi tera pi pada pasienpasien yang memiliki perilaku kecenderungan untuk bunuh diri. $amun masih menjadi misteri mengapa ketidaknormalan P*I bisa berpengaruh sedemikian. Peter Parker, ilmuwan dari Iancer ;esearch ondon ;esearch 6nstiute, mengatakan bahwa studi tersebut belum bisa dikatakan final. 9ateri fisik yang dijadikan sampel dari orang yang sudah rusak akibat waktu ketika dilakukan penelitian. 6nsiden depresi pada remaja dan mereka yang berusia muda cenderung meningkat di tahuntahun belakangan dan semakin mengkhawatirkan. Sebanyak %&: dari orang muda meninggal akibat bunuh diri. >. #aktor 9eniru, 6mitasi, dan Pembelajaran. 9enurut Direktur > konselor dari Seremban, *uala *umpur dan Selangor. Secara kualitatif mendapati pelajar bermasalah yang cenderung membunuh diri terdiri dari mereka yang mempunyai tingkah laku terpinggir. 9enurutnya, tingkah laku itu menyebabkan pelajar merasa terasing karena karena tidak mempunyai kumpulan sendiri di sekolah. 6a merasa dirinya tidak diterima di sekolah dan tidak mempunyai teman. )ambahnya, tingkah
laku pelajar terpinggir akan menjadi lebih buruk apabila merasa diri mereka juga tidak dipedulikan oleh keluarga. =rang memilih bunuh diri, secara umum karena stress yang muncul karena kegagalan beradaptasi. 6ni dapat terjadi di lingkungan pekerjaan, keluarga, sekolah, pergaulan dalam masyarakat, dan sebagainya. Demikian pula bila seseorang merasa terisolasi, kehilangan hubungan interpersonal merupakan sifat alami manusia. Bahkan keputusan bunuh diri juga bisa dilakukan karena perasaan bersalah. Suami membunuh diri isteri, kemudian dilanjutkan membunuh dirinya sendiri, bisa dijadikan contoh kasus. ". #aktor hilangnya Perasaan 'man dan 'ncaman *ebutuhan Dasar. ;asa tidak aman merupakan penyebab terjadinya banyak kasus bunuh diri di -akarta dan sekitarnya, akhirakhir ini (*ompas+. )idak adanya rasa aman untuk menjalankan usaha bagi warga serta ancaman terhadap tempat tinggal mereka berpotensi kuat memunculkan gangguan kejiwaan seseorang hingga tahap bunuh diri. 9enurut Prayitno, banyak kasus bunuh diri yang disebabkan faktor pengangguran, kemiskinan, malu, dan ketidakmampuan bersaing dalam kehidupan, atau karena tekanan tekanan lain. J. #aktor ;eligiusitas. Dengan alas an apapun dan agama mana pun, bunuh diri dipandang dosa besar dan mengingkari kekuasaan )uhan. 9enurut Dahli *hairi, bunuh diri sebagai gejala tipisnya iman atau kurang begitu memahami ilmu agama. C. 2enis B"n"/ Diri
9enurut Durkheim, bunuh diri dibagi menjadi tiga jenis, yaitu 4 . B"n"/ diri eg#isti (faktor dalam diri seseorang+ 6ndividu tidak mampu berinteraksi dengan masyarakat, ini disebabkan oleh kondisi kebudayaan atau karena masyarakat yang menjadikan individu itu seolaholah tidak berkepribadian. *egagalan integrasi dalam keluarga dapat menerangkan mengapa mereka tidak menikah lebih rentan untuk melakukan percobaan bunuh diri dibandingkan mereka yang menikah. %. B"n"/ diri altruisti (terkait kehormatan seseorang+ 6ndividu terkait pada tuntutan tradisi khusus ataupun ia cenderung untuk bunuh diri karena indentifikasi terlalu kuat dengan suatu kelompok, ia merasa kelompok tersebut sangat mengharapkannya. >. B"n"/ diri anomi (faktor lingkungan dan tekanan+ 8al ini terjadi bila terdapat gangguan keseimbangan integrasi antara individu dan masyarakat, sehingga individu tersebut meninggalkan normanorma kelakuan yang biasa. 6ndividu kehilangan pegangan dan tujuan. 9asyarakat a tau kelompoknya tidak memberikan kepuasan padanya karena tidak ada pengaturan atau pengawasan terhadap kebutuhan kebutuhannya. D. Penga*ian
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh klien untuk mengakhiri kehidupannya. Berdasarkan besarnya kemungkinan klien melakukan bunuh diri, ada tiga macam perilaku bunuh diri yang perlu diperhatikan, yaitu 4 5. Is!arat 1"n"/ diri
6syarat bunuh diri ditunjukkan dengan berperilaku s ecara tidak langsung ingin bunuh diri, misalnya dengan mengatakan 4)olong jaga anakanak karena sa ya akan pergi jauhE atau FSegala sesuatu akan lebih baik tanpa saya. Pada kondisi ini klien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya, namun tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh diri. *lien umumnya mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah5 sedih5 marah5 putus asa5 tidak berdaya. *lien juga mengungkapkan halhal negatif tentang diri sendiri yang menggambarkan harga diri rendah. $. An3aman 1"n"/ diri.
'ncaman bunuh diri umumnya diucapkan oleh klien, berisi keinginan untuk mati disertai dengan rencana untuk mengakhiri kehidupan dan persiapan alat untuk melaksanakan rencana tersebut. Secara aktif klien telah memikirkan rencana bunuh diri, namun tidak disertai dengan percobaan bunuh diri. Calaupun dalam kondisi ini klien belum pernah mencoba bunuh diri, pengawasan ketat harus dilaksanakan. *esempatan sedikit saja dapat dimanfaatkan klien untuk melaksanakan rencana bunuh dirinya. 6. Per3o1aan 1"n"/ diri.
Percobaan bunuh diri merupakan tindakan klien mencederai atau melukai diri untuk mengakhiri kehidupannya. Pada kondisi ini, klien aktif mencoba bunuh diri dengan cara gantung diri, minum racun, memotong urat nadi, atau menjatuhkan diri dari tempat tinggi. E. Diagnosa Keperaatan RISIKO BUNUH DIRI ). Ren3ana Keperaatan (U0 4
*lien tidak mencederai diri sendiri (UK 5
*lien dapat membina hubungan saking percaya. Kriteria E-al"asi 4
1kspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan,mau menyebutkan nama, mau menjawab salam, mau duduk berdampingan dengan perawat, mau mengutarakan masalah yang dihadapi ;encana )indakan 4 . Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik 4 a. Sapa klien dengan nama baik verbal maupun non verbal. b. Perkenalkan diri dengan sopan. c. )anyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien.
d. -elaskan tujuan pertemuan e. -ujur dan menepati janji f. )unjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya. g. Berikan perhatian kepada klien dan perhatikan kebutuhan dasar (UK $
*lien dapat terlindung dari perlaku bunuh diri, Kriteria e-al"asi 4
*lien dapat terlindung dari perilaku bunuh diri ;encana )indakan 4 . -auhkan klien dari bendabenda yang dapat membahayakan. %. )empatkan klien diruangan yang tenang dan selalu terlihat oleh perawat. >. 'wasi klien secara ketat setiap saat (UK 6
*lien dapat mengekspresikan perasaannya, Kriteria e-al"asi 4
*lien dapat mengekspresikan perasaannya ;encana )indakan 4 . Dengarkan keluhan yang dirasakan klien. %. Bersikap empati untuk meningkatkan ungkapan keraguan, ketakutan dan keputusasaan. >. Beri waktu dan kesempatan untuk menceritakan arti penderitaannya. 7. Beri dukungan pada tindakan atau ucapan klien yang menunjukkan keinginan untuk hidup. (UK 7
*lien dapat meningkatkan harga diri, Kriteria e-al"asi 4
*lien dapat meningkatkan harga dirinya ;encana )indakan 4 . Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya. %. *aji dan kerahkan sumbersumber internal individu. >. Bantu mengidentifikasi sumbersumber harapan (misal 4 hubungan antar sesama, keyakinan, halhal untuk diselesaikan+. (UK 8
*lien dapat menggunakan koping yang adaptif, Kriteria e-al"asi 4
*lien dapat menggunakan koping yang adaptif ;encana )indakan 4 . 'jarkan mengidentifikasi pengalamanpengalaman yang men yenangkan. %. Bantu untuk mengenali halhal yang ia cintai dan yang ia sayangi dan pentingnya terhadap kehidupan orang lain. >. Beri dorongan untuk berbagi keprihatinan pada orang lain. (UK 9
*lien dapat menggunakan dukungan sosial, Kriteria e-al"asi 4
*lien dapat menggunakan dukungan sosial. ;encana )indakan 4 . *aji dan manfaatkan sumbersumber eksternal individu. %. *aji sistem pendukung keyakinan yang dimiliki klien. >. akukan rujukan sesuai indikasi (pemuka agama+. (UK :
*lien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat, Kriteria e-al"asi 4
*lien dapat menggunakan obat dengan tepat ;encana )indakan 4 . Diskusikan tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek samping minum obat+. %. Bantu menggunakan obat dengan prinsip " benar. >. 'njurkan membicarakan efek dan efek samping yang dirasaka n oleh klien. 7. Beri reinforcement positif bila menggunakan obat dengan benar.
asep pada lien dengan 1"n"/ diri dan resio 1"n"/ diri
B'B 6 P1$D'8<<'$ . ')'; B1'*'$/ Bunuh diri merupakan salah satu bentuk kegawat daruratan psikiatri. 9eskipun suicide adalah perilaku yang membutuhkan pengkajian yang komprehensif pada depresi, penyalahgunaan $'P2' , ski0ofrenia, gangguan kepribadian( paranoid, borderline, antisocial+, suicide tidak bisa disamakan dengan penyakit mental. Beberapa hambatan dalam melakukan managemen klien dengan bunuh diri adalah pasien yang dirawat dalam waktu yang cukup singkat sehingga membuat klien kurang mampu mengungkapkan perasaannya tentang bunuh diri. *urang detailnya tentang pengkajian resiko bunuh diri pada saat masuk dan banyak perawat kurang melakukan skrening akan resiko bunuh diri. Disamping itu % dari > orang yang melakukan suicide diketahui oleh perawat dalam beberapa bulan sebelumnya. 8al ini mengindikasikan bahwa tenaga kesehatan kurang memberikan intervensi yang adekuat. ebih lanjut banyak perawat mungkin takut untuk menanyakan tentang masalah bunuh diri pada pasien atau bahkan tidak mengetahui bagaimana untuk menanyakan jika pasien memiliki pikiran untuk melakukan suicide. =leh karena itu suicide pada pasien rawat inap merupakan masalah yang perlu penanganan yang cepat dan akurat. Pada makalah ini akan dipaparkan mengenai factor resiko terjadinya bunuh diri, instrument pengkajian dan managemen keperawatannya dengan pendekatan proses keperawatanya.
.% )<-<'$ .%. )ujuan
B'B 66 '$D'S'$ )1=;6 %. Pengertian Bunuh Diri Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan. Bunuh diri mungkin merupakan keputusan terkahir dari individu untuk memecahkan masalah yang dihadapi (*eliat !! 4 7+. 9enurut Beck (!!7+ dalam *eliat (!! hal >+ mengemukakan rentang harapan G putus harapan merupakan rentang adaptif G maladaptif. ;espon adaptif merupakan respon yang dapat diterima oleh normanorma sosial dan kebudayaan yang secara umum berlaku, sedangkan respon maladaptif merupakan respon yang dilakukan individu dalam menyelesaikan masalah yang kurang dapat diterima oleh normanorma sosial dan budaya setempat. ;espon maladaptif antara lain 4 a. *etidakberdayaan, keputusasaan, apatis. 4 6ndividu yang tidak berhasil memecahkan masalah akan meninggalkan masalah, karena merasa tidak mampu mengembangkan koping yang bermanfaat sudah tidak berguna lagi, tidak mampu mengembangkan koping yang baru serta yakin tidak ada yang membantu. b. *ehilangan, raguragu 46ndividu yang mempunyai citacita terlalu tinggi dan tidak realistis akan merasa gagal dan kecewa jika citacitanya tidak tercapai. 9isalnya 4 kehilangan pekerjaan dan kesehatan, perceraian, perpisahan individu akan merasa gagal dan kecewa, rendah diri yang semua dapat berakhir dengan bunuh diri. c. Depresi 4 Dapat dicetuskan oleh rasa bersalah atau kehilangan yang ditandai dengan kesedihan dan rendah diri. Biasanya bunuh diri terjadi pada saat individu ke luar dari keadaan depresi berat. d. Bunuh diri 'dalah tindakan agresif yang langsung terhadap diri sendiri untuk mengkahiri kehidupan. Bunuh diri merupakan koping terakhir individu untuk memecahkan masalah yang dihadapi. %.% ;entang Perilaku Bunuh diri Self enhancement /rowth promoting 6ndirect self Self injury. Suicide risk taking destruktive behaviour . Pada umumnya tindakan bunuh diri merupakan cara ekspresi orang yang penuh
stress Perilaku bunuh diri berkembang dalam beberapa rentang diantaranya 4 Q Suicidal ideation, Pada tahap ini merupakan proses contemplasi dari suicide, atau sebuah metoda yang digunakan tanpa melakukan aksi5 tindakan, bahkan klien pada tahap ini tidak akan mengungkapkan idenya apabila tidak ditekan. Calaupun demikian, perawat perlu menyadari bahwa pasien pada tahap ini memiliki pikiran tentang keinginan untuk mati Q Suicidal intent, Pada tahap ini klien mulai berpikir dan sudah melakukan perencanaan yang konkrit untuk melakukan bunuh diri, Q Suicidal threat, Pada tahap ini klien mengekspresikan adanya keinginan dan hasrat yan dalam , bahkan ancaman untuk mengakhiri hidupnya . Q Suicidal gesture, Pada tahap ini klien menunjukkan perilaku destruktif yang diarahkan pada diri sendiri yang bertujuan tidak hanya mengancam kehidupannya tetapi sudah pada percobaan untuk melakukan bunuh diri. )indakan yang dilakukan pada fase ini pada umumnya tidak mematikan, misalnya meminum beberapa pil atau menyayat pembuluh darah pada lengannya. 8al ini terjadi karena individu memahami ambivalen antara mati dan hidup dan tidak berencana untuk mati. 6ndividu ini masih memiliki kemauan untuk hidup, ingin di selamatkan, dan individu ini sedang mengalami konflik mental. )ahap ini sering di namakan FIrying for help sebab individu ini sedang berjuang dengan stress yang tidak mampu di selesaikan. Q Suicidal attempt, Pada tahap ini perilaku destruktif klien yang mempunyai indikasi individu ingin mati dan tidak mau diselamatkan misalnya minum obat yang mematikan . walaupun demikian banyak individu masih mengalami ambivalen akan kehidupannya. Q Suicide. )indakan yang bermaksud membunuh diri sendiri . hal ini telah didahului oleh beberapa percobaan bunuh diri sebelumnya. >&: orang yang berhasil melakukan bunuh diri adalah orang yang pernah melakukan percobaan bunuh diri sebelumnya. Suicide ini yakini merupakan hasil dari individu yang tidak punya pilihan untuk mengatasi kesedihan yang mendalam. %.> Penyebab Bunuh Diri a. #aktor Predisposisi 9enurut Stuart dan Sundeen (!!+, faktor predisposisi bunuh diri antara lain 4 . Diagnostik R !&: orang dewasa yang mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri, mempunyai hubungan dengan penyakit jiwa. )iga gangguan jiwa yang dapat membuat individu beresiko untuk bunuh diri yaitu gangguan apektif, pen yalahgunaan 0at, dan ski0ofrenia. %. Sifat kepribadian, tiga aspek kepribadian yang berkaitan erat dengan besarnya resiko bunuh diri adalah rasa bermusuhan, implisif dan depresi. >. ingkungan psikososial, Seseorang yang baru mengalami kehilangan, perpisahan5perceraian, kehilangan yang dini dan berkurangnya dukungan sosial merupakan faktor penting yang berhubungan dengan bunuh diri. 7. ;iwayat keluarga5factor genetik, #actor genetic mempengaruhi terjadinya resiko bunuh diri pada keturunannya serta merupakan faktor resiko penting untuk prilaku destruktif..
Disamping itu adanya penurunan serotonin dapat menyebabkan depresi yang berkontribusi terjadinya resiko buuh diri. ". #aktor biokimia, Data menunjukkan bahwa secara serotogenik, apatengik, dan depominersik menjadi media proses yang dapat menimbulkan prilaku destrukif diri. b. #aktor Presipitasi #aktor pencetus seseorang melakukan percobaan bunuh diri adalah 4 . Perasaan terisolasi dapat terjadi karena kehilangan hubungan interpersonal5gagal melakukan hubungan yang berarti. %. *egagalan beradaptasi sehingga tidak dapat menghadapi stres. >. Perasaan marah5bermusuhan, bunuh diri dapat merupakan hukuman pada diri sendiri. 7. Iara untuk mengakhiri keputusasaan. %.7 Psikopatologi Semua prilaku bunuh diri adalah serius apapun tujuannya. =rang yang siap membunuh diri adalah orang yang merencanakan kematian dengan tindak kekerasan, mempunyai rencana spesifik dan mempunyai niat untuk melakukannya. Prilaku bunuh diri biasanya dibagi menjadi 7 kategori 4 a. 6syarat Bunuh Diri 6syarat bunuh diri ditunjukkan dengan berprilaku secara tidak langsung ingin bunuh diri, misalnya dengan mengatakan4tolong jaga anakanak karena saya akan pergi jauhE atau segala sesuatu akan lebih baik tanpa saya. Pada kondisi ini pasien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya, namun tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh diri. Pasien umumnya mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah5sedih5marah5putus asa5tidak berdaya. Pasien juga mengungkapkan halhal negative tentang diri sendiri yang menggambarkan harga diri rendah. b. 'ncaman bunuh diri Peningkatan verbal5nonverbal bahwa orang tersebut mempertimbangkan untuk bunuh diri. 'ncaman menunjukkan ambivalensi seseorang tentang kematian, kurangnya respon positif dapat ditafsirkan seseorang sebagai dukungan untuk melakukan tindakan bunuh diri. 'ncaman bunuh diri pada umumnya diucapkan oleh pasien, berisi keinginan untuk mati,disertai dengan rencana untuk mengakhiri kehidupan dan persiapan alat untuk melaksanakan rencana tersebut. Secara aktif pasien telah memikirkan rencana bunuh diri, namun tidak disertai dengan percobaan bunuh diri.
c.
akibat suatu masalah yang menjatuhkan harga dirinya. d. Bunuh Diri Bunuh diri mungkin terjadi setelah tanda peningkatan terlewatkan atau terabaikan. =rang yang melakukan percobaan bunuh diri dan yang tidak langsung ingin mati mungkin pada mati jika tandatanda tersebut tidak diketahui tepat pada waktunya. %." )anda dan /ejala Pengkajian orang yang bunuh diri juga mencakup apakah orang tersebut tidak membuat rencana yang spesifik dan apakah tersedia alat untuk melakukan rencana bunuh diri tersebut. a. Petunjuk dan gejala . *eputusasaan %. Ielaan terhadap diri sendiri, perasaan gagal dan tidak berguna >. 'lam perasaan depresi 7. 'gitasi dan gelisah ". 6nsomnia yang menetap J. Penurunan BB . Berbicara lamban, keletihan, menarik diri dari lingkungan sosial. A. Petunjuk psikiatrik a. . )idak bekerja, perbahan5 kehilangan pekerjaan baru dialami 7. #aktorfaktor kepribadian a. 6mplisit, agresif, rasa bermusuhan b. *egiatan kognitif dan negatif c. *eputusasaan d. 8arga diri rendah e. Batasan5gangguan kepribadian antisocial
B'B 666 'S<8'$ *1P1;'C')'$ P'D' P'S61$ D1$/'$ P1;6'*< B<$<8 D6;6 >. Pengkajian Data yang perlu dikumpulkan saat pengkajian 4 . ;iwayat masa lalu 4 ;iwayat percobaan bunuh diri dan mutilasi diri ¬ ;iwayat keluarga terhadap bunuh diri ¬ ;iwayat gangguan mood, penyalahgunaan $'P2' dan ski0ofrenia ¬ ;iwayat penyakit fisik yang kronik, nyeri kronik. ¬ *lien yang memiliki riwayat gangguan kepribadian boderline, paranoid, antisosial ¬ *lien yang sedang mengalami kehilangan dan proses berduka ¬ %. Peristiwa hidup yang menimbulkan stres dan kehilangan yang baru dialami. >. 8asil dan alat pengkajian yang terstandarisasi untuk depresi. 7. ;iwayat pengobatan. ". ;iwayat pendidikan dan pekerjaan. J. Iatat ciriciri respon psikologik, kognitif, emosional dan prilaku dari individu dengan gangguan mood. . *aji adanya faktor resiko bunuh diri dan letalitas prilaku bunuh diri 4 )ujuan klien misalnya agar terlepas dari stres, solusi masalah yang sulit. ¬ ;encana bunuh diri termasuk apakah klien memiliki rencana yang teratur dan caracara melaksanakan rencana tersebut.¬ *eadaan jiwa klien (misalnya adanya gangguan pikiran, tingkat gelisah, keparahan gangguan mood+.¬ Sistem pendukung yang ada. ¬ Stressor saat ini yang mempengaruhi klien, termasuk penyakit lain ¬ (baik psikiatrik maupun medik+, kehilangan yang baru dialami dan riwayat penyalahgunaan 0at. *aji sistem pendukung keluarga dan kaji pengetahuan dasar keluarga ¬ klien, atau keluarga tentang gejala, meditasi dan rekomendasi pengobatan gangguan mood, tandatanda kekambuhan dan tindakan perawatan diri. A. Symptom yang menyertainya a. 'pakah klien mengalami 4 6de bunuh diri ¬ 'ncaman bunuh diri ¬ Percobaan bunuh diri ¬ ¬ Sindrome
mencederai diri sendiri yang disengaja
b. Derajat yang tinggi terhadap keputusasaan, ketidakberdayaan dan anhedonia dimana hal ini
merupakan faktor krusial terkait dengan resiko bunuh diri. Bila individu menyatakan memiliki rencana bagaimana untuk membunuh diri mereka sendiri. Perlu dilakukan penkajian lebih mendalam lagi diantaranya 4 Iari tahu rencana apa yang sudah di rencanakan ¬ 9enentukan seberapa jauh klien sudah melakukan aksinya atau perencanaan untuk melakukan aksinya yang sesuai dengan rencananya. ¬ ¬ 9enentukan
seberapa banyak waktu yang di pakai pasien untuk merencanakan dan
mengagas akan suicide 9enentukan bagaiamana metoda yang mematikan itu mampu diakses oleh klien. ¬ 8al G hal yang perlu diperhatikan didalam melakukan pengkajian tentang riwayat kesehatan mental klien yang mengalami resiko bunuh diri 4 9enciptakan hubungan saling percaya yang terapeutik ¬ 9emilih tempat yang tenang dan menjaga privacy klien ¬ 9empertahankan ketenangan, suara yang tidak mengancam dan mendorong komunikasi terbuka.¬ 9enentukan keluhan utama klien dengan menggunakan kata G kata yang dimengerti klien ¬ 9endiskuiskan gangguan jiwa sebelumnya dan riwayat pengobatannya ¬ 9endaptakan data tentang demografi dan social ekonomi ¬ 9endiskusikan keyakinan budaya dan keagamaan ¬ Peroleh riwayat penyakit fisik klien ¬ Sebagai perawat perlu mempertimbangkan pasien yang memiliki resiko apabila menunjukkan perilaku sebagai berikut 4 9enyatakan pikiran, harapan dan perencanaan tentang bunuh diri ¬ 9emiliki riwayat satu kali atau lebih melakukan percobaan bunuh diri. ¬ 9emilki keluarga yang memiliki riwayat bunuh diri. ¬ 9engalami depresi, cemas dan perasaan putus asa.¬ 9emiliki ganguan jiwa kronik atau riwayat penyakit mental ¬ 9engalami penyalahunaan $'P2' terutama alcohol ¬ 9enderita penyakit fisik yang prognosisnya kurang baik ¬ 9enunjukkan impulsivitas dan agressif ¬ Sedang mengalami kehilangan yang cukup significant atau kehilangan yang bertubitubi dan secara bersamaan¬ 9empunyai akses terkait metode untuk melakukan bunuh diri misal pistol, obat, racun. ¬ 9erasa ambivalen tentang pengobatan dan tidak kooperatif dengan pengobatan ¬ 9erasa kesepian dan kurangnya dukungan sosial. ¬
Banyak instrument yang bisa dipakai untuk menentukan resiko klien melakukan bunuh diri diantaranya dengan S'D P1;S=$S $= S'D P1;S=$S *eterangan SeH (jenis kelamin+ aki laki lebih komit melakukan suicide > kali lebih tinggi dibanding wanita, meskipun wanita lebih sering > kali dibanding laki laki melakukan percobaan bunuh diri % 'ge ( umur+ *elompok resiko tinggi 4 umur ! tahun atau lebih muda, 7" tahun atau lebih tua dan khususnya umur J" tahun lebih. > Depression >" G !: oran yang melakukan bunuh diri mengalami sindrome depresi. 7 Previous attempts (Percobaan sebelumnya+ J" &: orang yang melakukan bunuh diri sudah pernah melakukan percobaan sebelumnya " 1)=8 ( alkohol+ J" : orang yang suicide adalah orang menyalahnugunakan alkohol J ;ational thinking oss ( *ehilangan berpikir rasional+ =rang ski0ofrenia dan dementia lebih sering melakukan bunuh diri disbanding general populasi Sosial support lacking ( *urang dukungan social+ =rang yang melakukan bunuh diri biasanya kurannya dukungan dari teman dan saudara, pekerjaan yang bermakna serta dukungan spiritual keagaamaan A =rgani0ed plan ( perencanaan yang teroranisasi+ 'danya perencanaan yang spesifik terhadap bunuh diri merupakan resiko tinggi ! $o spouse ( )idak memiliki pasangan+ =rang duda, janda, single adalah lebih rentang disbanding menikah & Sickness =rang berpenyakit kronik dan terminal beresiko tinggi melakukan bunuh diri. Dalam melakukan pengkajian klien resiko bunuh diri, perawat perlu memahami petunjuk dalam melakukan wawancara dengan pasien dan keluarga untuk mendapatkan data yang akurat. 8al G hal yang harus diperhatikan dalam melakukan wawancara adalah 4 . )entukan tujuan secara jelas 4 Dalam melakukan wawancara, perawat tidak melakukan diskusi secara acak, namun demikian perawat perlu melakukannya wawancara yang fokus pada investigasi depresi dan pikiran yang berhubungan dengan bunuh diri. %. Perhatikan signal 5 tanda yang tidak disampaikan namun mampu diobservasi dari komunikasi non verbal. 8al ini perawat tetap memperhatikan indikasi terhadap kecemasan dan distress yang berat serta topic dan ekspresi dari diri klien yang di hindari atau diabaikan.
>. *enali diri sendiri. 9onitor dan kenali reaksi diri dalam merespon klien, karena hal ini akan mempengaruhi penilaian profesional. 7. -angan terlalu tergesa G gesa dalam melakukan wawancara. 8al ini perlu membangun hubungan terapeutik yang saling percaya antara perawat dank lien. ". -angan membuat asumsi tentang pengalaman masa lalu individu mempengaruhi emosional klien. J. -angan menghakimi, karena apabila membiarkan penilaian pribadi akan membuat kabur penilaian profesional. >.% Diagnosa *eperawatan Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada prilaku percobaan bunuh diri 4 . Dorongan yang kuat untuk bunuh diri berhubungan dengan gangguan alam perasaan 4 depresi. %. Potensial untuk bunuh diri berhubungan dengan ketidakmampuan menangani stres, perasaan bersalah. >. *oping yang tidak efektif berhubungan dengan ingin bunuh diri sebagai pemecahan masalah. 7. Potensial untuk bunuh diri berhubungan dengan keadaan stre ss yang tibatiba ". 6solasi sosial berhubungan dengan usia lanjut atau fungsi tubuh yang menurun. J. /angguan konsep diri 4 harga diri rendah berhubungan dengan kegagalan (sekolah, hubungan interpersonal+. >.> ;encana )indakan )ujuan utama asuhan keperawatan adalah melindungi klien sampai ia dapat melindungi diri sendiri. 6ntervensi yang dibuat dan dilaksanakan terus mengacu pada etiologi dari diagnosa keperawatan serta sesuai dengan tujuan yang akan tercapai. 'ktivitas keperawatan secara umum Bantu klien untuk menurunkan resiko perilaku destruktif yang diarahkan pada diri sendiri, dengan cara 4¬ *aji tingkatan resiko yang di alami pasien 4 tinggi, sedang, rendah. ♣ *aji level ong)erm ;isk yang meliputi 4 ifestyle5 gaya hidup, ♣ dukungan social yang tersedia, rencana tindakan yang bisa mengancam kehidupannya, koping mekanisme yang biasa digunakan. Berikan lingkungan yang aman ( safety+ berdasarkan tingkatan resiko , managemen untuk klien yang memiliki resiko tinggi ¬ =rang yang ingin suicide dalam kondisi akut seharusnya ditempatkan ♣ didekat ruang perawatan yang mudah di monitor oleh perawat. 9engidentifikasi dan mengamankan benda G benda yang dapat membahayakan ♣ klien misalnya 4 pisau, gunting, tas plastic, kabel listrik, sabuk, hanger dan barang berbahaya lainnya.
9embuat kontrak baik lisan maupun tertulis dengan perawat untuk tidak ♣melakukan tindakan yang mencederai diri 9isalnya 4 Saya tidak akan mencederai diri saya selama di ;S dan apabila muncul ide untuk mencederai diri akan bercerita terhadap perawat. 9akanan seharusnya diberikan pada area yang mampu disupervisi dengan catatan ♣ Q Lakinkan intake makanan dan cairan adekuat Q /unakan piring plastik atau kardus bila memungkinkan. Q Iek dan yakinkan kalau semua barang yang digunakan pasien kembali pada tempatnya. ♣ *etika
memberikan obat oral, cek dan yakinkan bahwa semua obat diminum.
;ancang anggota tim perawat untuk memonitor secara kontinyu. ♣ Batasi orang dalam ruangan klien dan perlu adanya penurunan stimuli. ♣ 6nstruksikan pengunjung untuk membantasi barang bawaan ( yakinkan untuk tidak memberikan makanan dalam tas plastic+♣ Pasien yang masih akut diharuskan untuk selalu memakai pakaian rumah sakit. ♣ 9elakukan seklusi dan restrain bagi pasien bila sangat diperlukan ♣ *etika pasien sedang diobservasi, seharusnya tidak menggunakan pakaian ♣yang menutup seluruh tubuhnya. Perlu diidentifikasi keperawatan lintas budaya. 6ndividu yang memiliki resiko tinggi mencederai diri bahkan bunuh diri ♣ perlu adanya komunikasi oral dan tertulis pada semua staf. 9embantu meningkatkan harga diri klien ¬ )idak menghakimi dan empati ♣ 9engidentifikasi aspek positif yang dimilikinya ♣ ♣ 9endorong
berpikir positip dan berinteraksi dengan orang lain
Berikan jadual aktivitas harian yang terencana untuk klien dengan control impuls yang rendah♣ 9elakukan terapi kelompok dan terapi kognitif dan perilaku bila diindikasikan. ♣ Bantu klien untuk mengidentifikasi dan mendapatkan dukungan social ¬ 6nformasikan kepada keluarga dan saudara klien bahwa klien membutuhkan dukungan social yang adekuat♣ Bersama pasien menulis daftar dukungan sosial yang di punyai termasuk jejaring sosial yang bisa di akses.♣ Dorong klien untuk melakukan aktivitas social ♣ 9embantu klien mengembangkan mekanisme koping yang positif. ¬ Q 9endorong ekspresi marah dan bermusuhan secara asertif Q akukan pembatasan pada ruminations tentang percobaan bunuh diri. Q Bantu klien untuk mengetahui faktor predisposisi apa yang terjadi sebelum anda memiliki pikiran bunuh diri3 Q 9emfasilitasi uji stress kehidupan dan mekanisme koping Q 1Hplorasi perilaku alternative
Q /unakan modifikasi perilaku yang sesuai Q Bantu klien untuk mengidentifikasi pola piker yang negative dan mengarahkan secara langsung untuk merubahnya yang rasional. 6nitiate 8ealth )eaching dan rujukan, jika diindikasikan ¬ 9emberikan pembelajaran yan menyiapkan orang mengatasi stress (relaHation, problem solving skills+.♣ 9engajari keluarga techni@ue limit setting ♣ 9engajari keluarga ekspresi perasaan yang konstruktif ♣ 6ntruksikan keluarga dan orang lain untuk mengetahui peningkatan ♣ resiko 4 perubahan perilaku, komunikasi verbal dan nonverbal, menarik diri, tanda depresi. 9enurut Stuart dan Sundeen (!!+ dalam *eliat (!! 4 >+ mengidentifikasi intervensi utama pada klien untuk prilaku bunuh diri yaitu 4 a. 9elindungi 4 9erupakan intervensi yang paling penting untuk mencegah klien melukai dirinya. )empatkan klien di tempat yang aman, bukan diisolasi dan perlu dilakukan pengawasan. b. 9eningkatkan harga diri4 *lien yang ingin bunuh diri mempunyai harga diri yang rendah. Bantu klien mengekspresikan perasaan positif dan negatif. Berikan pujian pada hal yang positif. c. 9enguatkan koping yang konstruktif5sehat.4 Perawat perlu mengkaji koping yang sering dipakai klien. Berikan pujian penguatan untuk koping yang konstruktif. .7 Pelaksanaan )indakan keperawatan yang dilakukan harus disesuaikan dengan rencana keperawatan yang telah disusun. Sebelum melaksanakan tindakan yang telah direncanakan, perawat perlu memvalidasi dengan singkat apakah rencana tindakan masih sesuai dengan kebutuhannya saat ini (here and now+. Perawat juga meniali diri sendiri, apakah mempunyai kemampuan interpersonal, intelektual, teknikal sesuai dengan tindakan yang akan dilaksanakan. Dinilai kembali apakah aman bagi klien, jika aman maka tindakan keperawatan boleh dilaksanakan. >." 1valuasi 'ncaman terhadap integritas fisik atau sistem dari klien telah berkurang dalam sifat, jumlah asal atau waktu.♣ *lien menggunakan koping yang adaptif. ♣ *lien terlibat dalam aktivitas peningkatan diri. ♣
Prilaku klien menunjukan kepedualiannya terhadap kesehatan fisik, psikologi dan kesejahteraan sosial.♣ Sumber koping klien telah cukup dikaji dan dikerahkan. ♣ B'B 6? P1$<)
;1#1;1$S6 Losep, 6., (%&&+. *eperawatan -iwa. P) ;efika 'ditama4 Bandung 8arold dkk.(!!A+. Buku 6lmu *edokteran -iwa Darurat. Cidya 9edika 4 - akarta http455de0licius.blogspot.com5%&&!5&"5asuhankeperawatanpadakliendengan&!.html http455rastirainia.wordpress.com5%&&!55%"5laporanpendahuluanasuhankeperawatanpada pasiendenganperilakupercobaanbunuhdiri5 http455perawatpsikiatri.blogspot.com5%&&A55asuhankeperawatankliendenganresiko.html
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PERCOBAAN BUNUH DIRI Definisi •Bunuh diri d!h "ind#n $resif %n$ &erus# diri sendiri dn d'" &en$#hiri #ehidu'n •Ter&su# #edrur"n 'si#i"ri #ren #!ien (erd d!& #edn s"res "in$$i dn &en$$un#n #)'in$ &!d'"if •Tind#n &erus# in"e$ri"s diri "u &en$#hiri #ehidu'n •Terd'" * +enis (unuh diri %i"u !n$sun$ dn "id# !n$sun$. •Bunuh diri !n$sun$ d!h "ind#n %n$ disdri dn disen$+ un"u# &en$#hiri #ehidu'n se'er"i 'en$)r(nn diri ,&e&(#r diri- &en$$n"un$ diri &e!)&'" dri "e&'" %n$ "in$$i &ene&(# diri &enen$$e!n diri. •Bunuh diri "id# !n$sun$ d!h #ein$inn "erse&(un%i %n$ "id# d isdri un"u# &"i %n$ di"ndi den$n 'eri!#u #r)nis (eresi#) se'er"i 'en%!h$unn /" &#n (er!e(ihn #"i0i"s se (e(s #e"id# '"uhn 'r)$r& &edis )!h r$ %n$ &e&(h%#n. E'ide&i)!)$i •Di A&eri# Seri#" n$# #e+din (unuh diri se(n%# 21.333 )rn$ 'er"hun dn "er&su# 4 se(( #e&"in "er(n%# •Ksus %n$ serin$ di!')r#n 5 di#"e$)ri#n se($i #e6e!#n •Per(ndin$n n$# 'er6)(n 5 rsi) #e(erhsi!nn% 137*3 8 1 •Rsi) 'er6)(n !#i7!#i 8 'ere&'un 1 8 2 #e(erhsi!n !#i7!#i dn 'ere&'un 2 8 1 •Ksus &enin$#" den$n (er"&(hn% usi9 dn &eru'#n 'en%e(( #e&"in "er"in$$i 'd 'ri de:s dn &hsis: •P!in$ u&u& di!#u#n den$n &inu& )("7)("n9 %n$ (er#i(" f"! u&u&n% &e!!ui 'ene&(#n •Ke(n%#n 'enderi" de'resi ,T)&( *33;•3<= #e&"in #ren (unuh diri
•1333 )rn$ se"i' hri &"i #ren (unuh diri di se!uruh duni •Te&'" '!in$ f0)ri" di duni un"u# (unuh diri G)!den G"e Brid$e di Sn >rn6is6). Pen%e(( Bunuh diri 7Per6erin 7Pen$n$$urn 7Is)!si s)si! 7Ke$$!n Ad'"si 7Persn ?rh@(er&usuhn PENGKAIAN ?ENGENALI PASIEN ANG BERPOTENSI BUNUH DIRI •K!ien 'ernh &en6)( (unuh diri ,"er!ih" di run$ $:" drur" (n$s! 'er:"n ds(•Kein$inn (unuh diri din%"#n se6r "ern$7"ern$n &u'un "id# "u (eru' n6&n 8K&u "id# #n s% $n$$u !e(ih !& !$i ,serin$ di#"#n 'd #e!ur$•Se6r )(%e#"if "er!ih" dn% &))d %n$ de'resif "u 6e&s •Bru &en$!&i #ehi!n$n %n$ (er&#n ,&is!n% 'sn$n 'e#er+n hr$ diri•Peru(hn 'eri!#u %n$ "id# didu$ 8 &en%&'i#n 'esn7'esn 'e&(i6rn serius dn &end!& den$n #er(" &e&($i7($i#n hr"@(rn$ &i!i#n% •Peru(hn si#' %n$ &endd# 8 "i(7"i( $e&(ir &rh "u &enri# diri ,T)&( *33;PERNATAAN ANG SALAH TENTANG BUNUH DIRI 1.An6&n Bunuh diri hn% 6r indi0idu &enri# 'erh"in *.Bunuh diri "id# &e&(eri "nd 2.Ber(h% &e&(i6r#n 'i#irn (unuh diri 'd #!ien ;.Ke6enderun$n Bunuh dirid!h #e"urunn >AKTOR RESIKO BUNUH DIRI >AKTOR RESIKO TINGGI RESIKO RENDAH 1. U?UR RE?AA ; TH F 1* "h*7; TH *. ENIS KELA?IN LAKI7LAKI PERE?PUAN 2. STATUS CERAI KAWIN ;. ABATAN PRO>ESIONAL KERA KASAR . PEKERAAN PENGANGGURAN PEKERA . PENAKIT KRONIK TER?INAL TAK ADA ANG SERIUS . ?ENTAL DEPRESI HALUSINASI GANGGUAN KEPRIBADIAN 4. OBAT@ALKOHOL KETERGANTUNGAN 7 PENEBAB BUNUH DIRI PADA ?AHASISWA 1.Ide! diri "er!!u "in$$i *.Ce&s #n "u$s #de&i# %n$ (n%#
2.Ke$$!n #de&is ;.K)&'e"isi un"u# su#ses PENEBAB BUNUH DIRI PADA LANSIA 1.Peru(hn s""us &ndiri *.Pen%#i" #r)nis 2.Persn "# (err"i ;.Kesedihn dn is)!si s)si! .Su&(er hidu' %n$ (er#urn$ PENEBAB BUNUH DIRI PADA ANAK 1.'e!rin dri 'en$ni%n *.Si"usi #e!ur$ %n$ #6u 2.Persn "# (err"i@"# dis%n$ ;.$$! se#)!h ."#u" dihin dise#)!h .Dihu#u& )rn$ !in ?EKANIS?E KOPING 1.Deni! &e!!ui 'en$rus#n diri se6r "# !n$sun$ *.Rsi)n!issi@in"e!e#"u!issi 2.Re$resi RENTANG ?ENGHARGAI7?ERUSAK DIRI ,S"ur" 5 Sundeen 1<49 Ke!i" B.A. 1<<;Res')n Ad'"if Res')ns ?!d'"if ?en$hr$i Berni &(i! ?en6ideri ?en6ideri dir Bunuh diri resi#) diri "# diri !n$sun$ SIRS ,SUICIDAL INTENTION RATING SCALE,S"ur" 5 Sundeen 1<49 Ke!i" B.A. 1<<;SKOR 3 Tid# d ide (unuh diri %n$ !!u 5 se#rn$ SKOR 1 Ad ide (unuh diri "id# d 'er6)(n (unuh diri "id# &en$n6& (unuh diri KOR * ?e&i#ir#n (unuh diri den$n #"if "id# d 'er6)(n (unuh diri SKOR 2 ?en$n6& (unuh diri &is!n% "in$$!#n s% sendiri "u s% (unuh diri SKOR ; A#"if &en6)( (unuh diri PROSEDUR PENILAIAN •Bin hu(un$n se!& ::n6r %n$ sif"n% &endu#un$ dn "id# &en$h#i&i •Se!idi#i!h dn% ide7ide (unuh diri &e!!ui 'er"n%n %n$ !e(ih s'esifi# &is!
A'#h #&u &ers sedihJ A'#h #&u 'ernh (er'i#ir un"u# &en$#hiri hidu'J B$i&n 6rn%J •Se"e!h "er+di su"u 'er6)(n (unuh diri %n$ serius "un$$u!h s&'i #!ien 6u#u' si' un"u# (e#er+s& di d!& 'e&eri#sn. Tn%#n &en$eni h! (unuh diri ,T)&( *33;HAL7HAL ANG HARUS DIPELAARI ?ENGENAI KASUS BUNUH DIRI •?#sud dn "u+un 'sien7&en$' in$in &"iJ •A'#h ren6n (unuh diri "e!h di(u"7se&#in s'esifi# ren6n %n$ di(u" se&#in (esr un"u# &e!#u#nn% •?e")de7se&#in &e&"i#n "e#ni# %n$ di(u" se&#in serius ren6nn% •Adn% f#")r7f#")r 'si#i"ri# dn )r$ni# &is! de'resi 'si#)"i# $n$$un 'r)ses 'i#ir 'en$$unn sed"if "n' rese' #)ndisi )r$ni# •Ten"u#n '#h 'eri!#u "erse(u" #i(" 'ernn i&'u!sif "u den$n ren6n •A'#h 'en6e"us #risis "e!h "er!e:"i •Bu"!h df"r #ehi!n$n %n$ di!&i •A'#h #!ien &e&i!i#i ren6n un"u# &s de'nn%J •A'#h #!ien &e&'un%i #e!ur$ %n$ &e&'edu!i#nn% "u du#un$n !inn%J •A'#h #!ien (er'i#ir (h: di #n &e!#u#n (unuh diriJ ,T)&( *33;TINGKATAN ?E?ATIKAN DARI ?ETODA BUNUH DIRI ,Kneis!9 Wi!s)n 5 Tri$)()ff *33;•?ETODA ANG KURANG ?E?ATIKAN ,!ess !e"h! &e"h)ds?e&)")n$ ndi 'er$e!n$n ?en$!ir#n $s di ru&h ?e&inu& )(" "n' rese' ,#e6u!i s'irin dn 6e"&in)'hen ,T%!en)!-Trnui!i/ers •?ETODA ANG SANGAT ?E?ATIKAN ,hi$h!% !e"h! &e"h)dsTe&(# Ter+un Gn"un$ Ten$$e!& R6un 6r()n &)n)#sid Br(i"ur" dn &inu& 'i! "idur As'irin d)sis "in$$i dn 6e"&in)'hen ,T%!en)!?en(r# &)(i! Ter''r suhu din$in %n$ e#s"re& An"ide'ressn"s DIAGNOSA KEPERAWATAN •Risi#) &e!u#i diri •Risi#) 'eri!#u #e#ersn 'd diri •Risi#) &u"i!si diri
•K)'in$ indi0idu inefe#"if •Hr$ diri rendh ,Kneis!9 Wi!s)n 5 Tri$)()ff *33;PERENCANAAN DAN I?PLE?ENTASI •Ke'u"usn dir:" di RS hrus di(i6r#n den$n #!ien se6r "e$s dn 'enuh )'"i&is •Ps"i#n #e&nn fisi# d!& 'er:"n di RS &e!!ui "ind#n 'en6e$hn (unuh diri %n$ sesui ,&is! 'en$:sn #e"" "n' is)!si "id# d (rn$7(rn$ %n$ &e&(h%#n•K!ien den$n risi#) #e6i! d'" (er)(" +!n (i! d #e!ur$ %n$ di'er6% un"u# &en$:si ni!i!h du#un$n &ere# ,T)&( *33;PRINSIP7PRINSIP PENGOBATAN ,T)&(*33;•Ken!i dn )("i #)ndisi7#)ndisi 'si#i"ri# dn &edis •Ke&(n$#n i#"n "er'eu"i# den$n #!ien •K!ien %n$ in$in (unuh diri (isn% (ersi#' &(i0!en "en"n$ #e&"in. Un$#'#n &(i0!en "erse(u"7'er!ih"#n (u#"i7(u#"i (h: &ere# in$in hidu'. Beri#n hr'n %n$ +e!s. Bu" ren6n %n$ s'esifi# den$n dn un"u# #!ien. ?in"!h #ede:sn &ere# (u#n si#' re$resin% •K!ien serin$ (in$un$ dn &e&i!i#i f)#us 'i#ir %n$ se&'i"7hd'#n 'd h!7h! re!i" •n$n &en$e6i!#n #eseriusn #!ien d!& ush (unuh diri •n$n 'ernh se"u+u un"u# &erhsi#n ren6n (unuh diri •Bn"u!h #!ien &e!e:"i &s (erdu# dn #ehi!n$n •n$n &e&(eri !sn un"u# &e&(enr#n $e+!7$e+! %n$ di!&i #!ien •P)"ensi un"u# (unuh diri d'" (eru(h den$n 6e'". Ni!i!h #e&(!i #)ndisi 'i#irn #!ien den$n serin$ •Gun#n su&(er d% dri #)&uni"s •n$n #ehi!n$n #)n"# den$n #!ien. Pn"u!h den$n "e!i"i se!& &usi& !i(urn di ru&h •Bersi#' #"if "e"'i "e"' &enun"u" #!ien (er"n$$un$ +:( "s hidu'n% PETUNUK U?U? ,Kneis!9 Wi!s)n 5 Tri$)()ff *33;•Beri#n se&u "ind#n den$n sun$$uh7sun$$uh. E0!usi se(e!u& di(eri#n •K"#n "en"n$ (unuh diri se6r "er(u# dn !n$sun$ •Beri#n s""us #e:s'dn "erhd' (unuh diri •Te!i"i run$n #!ien #hususn% +i# 'i#irn (unuh diri "u ush (unuh diri "er+di se"e!h dir:" di RS •Te&'"#n #!ien 'd "e&'" %n$ &udh di)(ser0si •Pi!ih #&r %n$ de#" den$n #n")r 'er:" •H"i7h"i +n$n (er'eri!#u %n$ &e&(u" "id# &n •Or$nissi#n ren6n #e'er:"n (ers& #!ien
•n$n &en+n+i#n sesu"u %n$ "id# re!is"i# •An+ur#n #!ien &e!#sn#n #"ifi"s sehri7hri dn 'er:"n diri +i# &un$#in •Pu"us#n (ers& #!ien '#h n$$)" #e!ur$ dn "e&n7"e&nn% d'" #)n"# den$nn% •Si'#n 'erse"u+un den$n n$$)" #e!ur$ #e&un$#inn dn% (in$un$ &rh "u #ehi!n$n &in". •Hr'#n (h: #!ien #n (e#er+ s& &eneri& dirin% PETUNUK U?U? UNTUK DEPARTE?EN E?ERGENSI •24= #!ien di de'r"e&en e&er$en6% 'si#i"ri (eresi#) (unuh diri. •K!ien &e&(u"uh#n "en$ 'r)fesi)n! (u#n 'ende#"n hu#u&n •Ce$h #!ien "in$$! sendiri "u (erde#"n den$n (end7(end %n$ d'" di$un#n un"u# "ind#n #e#ersn ,Kneis!9 Wi!s)n 5 Tri$)()ff *33;PROTOKOL PENCEGAHAN BUNUH DIRI •Bsi6 Sui6ide Pre6u"i)ns •?i&u& Sui6ide Pre6u"i)ns Bsi6 Sui6ide Pre6u"i)ns ,Kneis!9 Wi!s)n 5 Tri$)()ff *33;•Te&'"#n #!ien di run$ "er(u# #e6u!i +i# di"e&ni s"f "u #e!ur$. •Ce# di&n #!ien (erd dn 's"i#n &n "i' 1 &eni" •Te&ni #!ien s" &inu& )(". •Lih" (rn$7(rn$ #!ien un"u# %n$ ')"ensi! d'" &e!u#i. Te !i"i #)ndisi #!ien dn #"#n un"u# &end&'in$i #!ien s" #!ien (e#er+. •Ce# se!uruh (:n 'en$un+un$. •I+in#n #!ien &e&i!i#i 'er!"n &#n "'i 's"i#n '#h $e!s "u !" !in d %n$ hi!n$ #e"i# &en$u&'u!#nn%. •I+in#n 'en$un+un$ 5 hu(un$n "e!e')n #e6u!i +i# #!ien "id# &en$hend#i. •Ce# (h: 'en$un+un$ "id# &enin$$!#n (rn$7(rn$ (er(h% di run$n. •!n#n 'r)")#)! ini s&'i dihen"i#n )!eh 'si#i"er. •Inf)r&si#n 'd #!ien !sn 5 de"i! "urn %n$ di"er'#n. Pen+e!sn ini hrus di(u" )!eh d)#"er dn 'er:" ser" d)#u&en"si#n. ?i&u& Sui6ide Pre6u"i)ns,Kneis!9 Wi!s)n 5 Tri$)()ff *33;•Beri#n su'er0isi 1 8 1.'er:" hrus "e"' (erd di run$n d!& +n$#un #!ien se"i' s". Ke"i# #!ien &en$$un#n #&r &ndi 'in"un% hrus "er(u#. Se)rn$ s"f hrus dudu# dis&'in$ "e&'" "idur #!ien 'd &!& hri. •n$n i+in#n #!ien un"u# di"in$$! 'd 'e!#snn "es "u 'e!#snn "ind#n. •Lih" den$n se#s& (rn$ (:n #!ien dn &n#n (rn$7(rn$ %n$ &e&(h%#n se'er"i 'i! #)re# 'i s(u# "!i se'"u BH@#u"n$ 'isu 6u#ur@si!e" +e'i"n 6er&in "u (end dri #6 ,()! !&'u 'i+r- #:"@#(e! (end7(end #e6i!. •i# "urn ini di"er'#n se"e!h #!ien dir:" d!& "e&') %n$ !& se!idi#i!h den$n se#s& #)ndisi run$nn%. •Ce# 'en$un+un$ +n$n s&'i &enin$$!#n (end7(end (er(h% di run$n.
•L%ni #e(u"uhn &#n #!ien d!& "e&'" &#n is)!si %n$ "e r(u" dri (hn (u#n #6 "u !)$&. •U"&#n 'en+e!sn 'd #!ien '#h di ()!eh &e!#u#n sesu"u ser" !snn%. D)#u&en"si#n. •n$n &en$hen"i#n "urn ini "n' srn dri 'si#i"er IDENTI>IKASI HASIL DAN HASIL •?en$un$#'#n 'i#irn &e!u#i diri •?en$#ui (h: "e!h (er'eri!#u &e!u#i diri +i# h! i"u "er+di •?&'u &en$iden"ifi#si 'e&i6u &s!h 'ri(di •Be!+r un"u# &en$iden"ifi#si dn &en")!ernsi 'ersn "id# n%&n •?e&i!ih !"ern"if %n$ "id# &e!u#i diri •Berush &en$iden"ifi#si s"ress)r •K))'er"if den$n in"er0ensi un"u# &en$hi!n$#n 'i#irn (unuh diri dn #)n"r)! 'eri!#u ,Kneis!9 Wi!s)n 5 Tri$)()ff *33;-
P1;I=B''$ B<$<8 D6;6 (P1;6'*< 91;
Pendahuluan Bunuh diri, )indakan merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan. ;atio kejadiaan antara pria dan wanita T > 4 ( ss, !!" +.9enurut Stuart Sandeen ( !!" + penyebab bunuh diri 4 Q Perceraian U Pengangguran U 6solasi sosial 9enurut )ishler3s ( !! +. 9otivasi remaja mencoba bunuh diri Q 9asalah dengan =rang tua ( " : + Q 9asalah dengan lawan jenis ( >& : + Q 9asalah sekolah ( >& : + Dalam hidup, orang berhadapan dengan banyak risiko dan harus mengambil risiko yang sesuai dengan pertimbangannya. *adang pilihannya rasional, kadang tidak rasional. 9erusak diri atau bunuh diri merupakan pilihan yang tidak rasional. Bunuh diri merupakan kedaruratan V *ecemasan yang tinggi koping yang mal daptif. Situasi gawat pada bunuh diri V saat ide bunuh diri timbul secara berulang tanpa rencana spesifik.
)6$/*'8 '*< B<$<8 D6;6 ;entang sehat G sakit pada bunuh diri 4 ;1SP=$ 'D'P)6# ;1SP=$ 9''D'P)6# Peningkatan5 pengambilan Perilaku merusak sui6ide Pencapaian diri resiko dari pertumbuhan diri tidak langsung 8arapan Putus harapan Lakin )ak berdaya Percaya Putus asa 6nspirasi /agal kehilangan )etap hati ;agu G ragu Beck, Dkk ( !A7 + Sedih Deprisi Bunuh diri
*etidak berdayaan, keputusasan, apatis
Q )idak berhasil memecahkan masalah V lari dari masalah. Q 9erasa tak mampu, seolah G olah koping yang biasa tidak berguna Q )idak mampu mengembangkan koping yang baru Q *eyakinan tidak ada yang dapat membantu
*ehilangan, ;agu G ragu Q Iita G cita terlalu tinggi dan tidak realistis Q *ehilangan pekerjaan dan kesehatan, perpisahan, perceraiaan. Q *egagalan, kekecewaan rendah diri V Bunuh diri Depresi Q Dicetuskan oleh rasa bersalah atau kehilangan Q Ditandai oleh kesedihan dan rendah diri Q Bunuh diri V saat individu keluar dari depresi berat Bunuh diri Q )indakan agresif yang langsung terhadap diri sendiri untuk mengakhiri kehidupan Q koping terakhir untuk memecahkan masalah yang dihadapi Pernyataan yang salah tentang percobaan bunuh diri . 'ncaman bunuh diri V hanya untuk mencari perhatian V tidak perlu di tanggapi serius. %. Bunuh diri tak memberi tanda. >. Berbahaya membicarakan pikiran bunuh diri klien. 7. *ecendrungan bunuh diri adalah keturunan.
-enis merusak diri a. angsung Perkataan, perilaku, ide, dan usaha mengakhiri hidup aktif dilakukan. 6ndividu sadar hasil dari tindakannya dan sadar akan kematian yang dihadapinya. b. )idak langsung 'ktif merusak kesehatan tubuhnya sehingga pada akhirnya kematia n datang. 6ndividu tidak menyadari perilakuya dan mungkin meenyangkal bila dikonfrontasi. 9isalnya 4 pecandu rokok, obat, anoreksia nervosa, bulimia
Pengkajian
Q Dibutuhkan observasi melekat dan keterampilan mendengar untuk mendeteksi tanda dan rencana spesifik. #aktor Predisposisi 9erusak diri tidak langsung 4 )indakan yang sudah lama dan berulang kali dilakukan *etidak patuhan pada program pengobatan *elainan pola makan 4 anoreksia nervosa, bulimia, makan banyak 9erusak diri secara langsung angsung menembak diri, gantung diri, potong nadi, atau tampak seperti kecelakaan tapi setelah diatopsi ternyata karena bunuh diri.
Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien untuk mengakhiri kehidupannya. Berdasarkan besarnya kemungkinan pasien melakukan bunuh diri, kita mengenal tiga macam perilaku bunuh diri, yaitu4 . 6syarat bunuh diri 6syarat bunuh diri ditunjukkan dengan berperilaku secara tidak langsung ingin bunuh diri, misalnya dengan mengatakan4 F)olong jaga anakanak karena saya akan pergi jauhE atau FSegala sesuatu akan lebih baik tanpa saya. Pada kondisi ini pasien mungkin sudah memiliki ide untuk mengakhiri hidupnya, namun tidak disertai dengan ancaman dan percobaan bunuh diri. Pasien umumnya mengungkapkan perasaan seperti rasa bersalah 5 sedih 5 marah 5 putus asa 5 tidak berdaya. Pasien juga mengungkapkan halhal negatif tentang diri sendiri yang menggambarkan harga diri rendah %. 'ncaman bunuh diri 'ncaman bunuh diri umumnya diucapkan oleh pasien, berisi keinginan untuk mati disertai dengan rencana untuk mengakhiri kehidupan dan persiapan alat untuk melaksanakan rencana tersebut. Secara aktif pasien telah memikirkan rencana bunuh diri, namun tidak disertai dengan percobaan bunuh diri. Calaupun dalam kondisi ini pasien belum pernah mencoba bunuh diri, pengawasan ketat harus dilakukan. *esempatan sedikit saja dapat dimanfaatkan pasien untuk melaksanakan rencana bunuh dirinya. >. Percobaan bunuh diri
Percobaan bunuh diri adalah tindakan pasien mencederai atau melukai diri untuk mengakhiri kehidupannya. Pada kondisi ini, pasien aktif mencoba bunuh diri dengan 6r gantung diri, minum racun, memotong urat nadi, atau menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi.
#aktor pencetus 5 stressor pencetus. Q Setiap kejadian bisa menjadi faktor pencetus, perilaku merusak diri dilakukan karena ingin lepas dari perasaan tidak nyaman, tidak mampu bertoleransi lagi dan adanya kecemasan. '. Stresor yang tidak langsung berhubungan dengan perilaku merusak diri Q Stresor fisiologis *arena peningkatan dopamin ( menyebabkan menurunnya nafsu makan+. Sering terjadi pada anoreksia nervosa Q Stresor psikologis Despair (*esedihan yang mendalam+. Situasi dimana individu mencoba memecahkan masalah yang berat tapi tidak menemukan jalan keluar+ /angguan emosional, misalnya pada remaja yang tidak bisa menerima perubahan dirinya, harga diri rendah, depresi *ehilangan kontrol terhadap dirinya atau lingkungan Q Stresor sosial kultural *einginan berbadan langsing, penyesuaian terhadap peran dan perilaku sesuai dengan kemajuan 0aman. penyakit kronis, karena perilaku disesuaikan dengan kondisi dan aturan B Stresor yang langsung berhubungan dengan perilaku merusak diri Q Stresor fisiologis *arena gangguan mental organik, psikosis, pemakaian obat halusinogen, ski0oferenia. ;endahnya kadar serotonin dalam tubuh. Q Stresor psikologis *emarahan yang terpendam sehingga mengarahkan kepada dirinya. 9erusak dirinya juga bermaksud untuk menunjukkan kemarahan kepada orang !in Q Stresor sosial kultural
penyakit kronis yang meimbulkan kecacatan, nyeri, atau penyakit terminal. 'danya motivasi individu.
Perilaku 9erusak diri tidak langsung 4 Iiri G ciri 4 . progresif dan merusak kesejahteraan individu %. 6ndividu menyadari bahwa perilakunya berisiko. >. 9enyangkal bahwa perilakunya menyebabkan orang lain menderita. 9isal 4 *elainan pola makan, ketidakpatuhan pada program pengobatan, pencideraan diri (stres tusuktusuk tangan dengan jarum+, 9erusak diri secara langsung 4 . /erakan tubuh menunjukan usaha bunuh diri %. 9emberi pesanpesan atau katakata perpisahan >. 'ktif mencoba 7. Bunuh diri
9ekanisme koping Pengrusakan diri 4 Denial *oping yang menonjol 4 ;asionalisasi, 6ntelektualisasi regresi 'lat yang dipakai untuk mengkaji a. 9enurut hatton,?alente dan ;ink,! b. Sirs ( Suicidal intention r"in$ s6!e +
& T )idak ada ide yang lalu sekarang T 'da ide, tak ada percobaan, tidak merncanakan % T 9emikirkan dengan aktif, tidak ada percobaan. > T 9engancam 7 T 'ktif mencoba
Stuart dan Sundeen ( !A +, #aktor resiko bunuh diri 4 #aktor ;isiko )inggi ;isiko rendah
#aktor G faktor dalam pengkajian klien merusak diri a. Pengkajian lingkungan upaya bunuh diri b. Petunjuk gejala c. Penyakit psikiatrik d. ;iwayat *eluarga
#aktor penyebab a. *egagalan adaptasi b. Perasaan terisolasi c. Perasaan marah 5 bermusuhan d. Iara untuk mengakhiri keputusan e. )angisan minta tolong #aktor penyebabnya ada " #aktor 4 a. /angguan jiwa V /angguan. afektif, Penyalahan gunaan 0at U Ski0otren. b. Sifat kepribadiaan V ;asa bermusuhan, 6mplusif U depresi. c. ingkungan psikosial V *ehilangan, perceraian, Dukungan tidak ada. d. ;iwayat keluarga V Pernah melakukan bunuh diri. e. #aktor Boikimia V Secara serotogenik, opiatergik U dopominergik menjadi media proses yang dapat menimbulkan perilaku pengrusak diri.
9enurut 8alton, valente dan ;ink, ! ( dikutip oleh Shiver, !AJ + $o. Perilaku 5 /ejala 6ntensitas ;isiko ;endah Sedang )inggi &. Iemas ;endah Sedang )inggi atau panik &%. Depresi ;endah Sedang Berat &> 6solasi menarik diri Perasaan depresi yang samar tidak menarik diri Perasaan tidak berdaya, putus asa manarik diri )idak berdaya &7 #ungsi sehari G hari Bermusuhan )idak atau sedikit Beberapa -elas atau tidak 7 ;encana bunuh diri Samar, kadang G kadang ada pikiran, tidak ada rencana Sering dipikirkan kadang G kadang ada ide untuk merencanakan Sering dnnkonstan dipikirkan dengan rencana yang spesifik Iook dan #ontaine ( !A +, faktor penyebab tambahan 4 a. 'nak b. ;emaja c. 9ahasiswa d.
9asalah keperawatan . ;isiko bunuh diri %. *eputus asan >. *etidak berdayaan 7. /angguan konsep diri 4 8D;
". /angguan konsep diri 4 /angguan citra tubuh. J. *ecemasaan. . Berduka disfungsional A. *oping individu tak efektif. !. Penatalaksanaan regimen therapeutik in efektif &. *oping keluarga tak efektif 4 *etidakmampuan.
Diagnosa medis yang berhubungan 4 'noreksi $ervosa Bulimia Bipolan Disorder 4 9anik *einginan untuk bunuh diri→ depresi ( mood tidak stabil +, )idak Bisa dikontrol Depresi 9ayor 'da " gejala yang timbul setiap hari selama % minggu yaitu 4 9ood depresi, kehilangan minat kesenangan. Berat badan turun, insomnia, hipersomnia, gangguan psokomotur, kelelahan, merasa tidak berharga atau bersalah, tidak mampu berpikir, sering ingin mati. Perencanaan. )ujuan 4 . 9encegah menyakiti diri sendiri. %. 9eningkat harga diri klien >. 9enggali masalah dalam diri klien. 7. 9engajarkan koping yang sehat.
6ntervensi Perawat harus menyadari responsnya terhadap suicide supaya bersikap obyektif. →
6. Proteksi (mencegah menyakiti diri+ 9engatakan kepada klien bahwa tim kesehatan akan mencegah klien suicide. →. ?erbal %. $onverbal 4 9enghilangkan benda G benda berbahaya seperti 4 6kat pinggang, benda tajam. >. =bservasi Perilaku (9encegah klien melukai dirinya+ 7. Perhatikan verbal nonverbal klien. ". Ditempatkan ditempat aman, bukan diisolasi dan semua tindakan dijelaskan J. Pengawasan selama %7 jam (9enemani pasien terusmenerus sampai didapat dipindahkan
ketempat yang aman+ . 9emeriksa apakah pasien benarbenar telah meminum obatnya, jika pasien mendapatkan obat A. Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri !. 6ntervensi krisis klien tetap waspada.→&. *adang G kadang klien merasa baik, dan berhenti tapi karena kambuh lagi Pada klien yang anoreksia bulimia, awasi klien pada saat makan, biar banyak yang dimakan. %. 9eningkatkan harga diri Setiap kegiatan 5 prilaku positif segera dipuji. 9enghilangkan rasa bersalah menyalahkan Sediakan waktu untuk klien sehingga klien merasa dirinya penting Bantu untuk mengekspresikan perasaan positif5negatif, beri reinforcement 6dentifikasi sumber kepuasan dan rencana aktivitas yang cepat berhasil Dorong klien menuliskan hasil yang telah dicapai >. 9enguatkan koping yang sehat. 9embuat klien bertanggung jawab terhadap perilakunya a. 9odifikasi Prilaku dibutuhkan dengan prilaku yg respon sif. 9isal 4 Pada anoreksia Boleh dikunjungi keluarga bila berat badan naik W *g. Bila tidak mau makan, pasang $/). 7. 1ksplorasi perasaan. )ujuan membuat klien memahami proses penyakitnya5 masalahnya. 9engeksplorisasi faktor predisposisi pencetus. 9engikuti terapi kelompok. 9engarah pada masalahnya. 9isal 4 *lien marah, belajar marah konstruktif. ". 9engatur batasan dan kontrol 9embuat daftar perilaku yang mesti diubah 5 dikontrol. Dibuat berstruktur dan batasan yang jelas
9isal 4 Dalam % hari ini tidak ada usaha meerusak diri. J. 9engarahkan dukungan sosial. *arena *lien tidak punya sumberdaya internal dan eksternal, maka 4 9elibatkan keluarga teman. 9engajarkan tentang pola G pola suicide cara mengatasinya. *eluarga mencurahkan perasaan dan membuat rencana masa depan. *alau perlu terapi keluarga. Buat pusat penanganan krisis. . Pendidikan mental Pendidikan gi0i bagi '. $ervosa dan bulimia. Pentingnya patuh pada prigram pengobatan. Penyakit kronis yand diderita.
Perawatan selama di rumah sakit 'ncaman5percobaan bunuh diri dengan diagnosa keperawatan 4 ;isiko Bunuh Diri . )indakan keperawatan untuk pasien percobaan bunuh diri a. )ujuan 4 Pasien tetap aman dan selamat b. )indakan 4 9elindungi pasien + 9emeriksa apakah pasien benarbenar telah meminum obatnya, jika pasien mendapatkan obat 7+ Dengan lembut menjelaskan pada pasien bahwa saudara akan melindungi pasien sampai tidak ada keinginan bunuh diri
SP Pasien4 Percakapan untuk melindungi pasien dari percobaan bunuh diri %. )indakan keperawatan untuk keluarga dengan pasien percobaan bunuh diri a. )ujuan4 *eluarga berperan serta melindungi anggota keluarga yang mengancam atau mencoba bunuh diri
b. )indakan4 + 9enganjurkan keluarga untuk ikut mengawasi pasien serta jangan pernah meninggalkan pasien sendirian %+ 9enganjurkan keluarga untuk membantu perawat menjauhi barangbarang berbahaya disekitar pasien >+ 9endiskusikan dengan keluarga perlunya melibatkan pasien agar tidak sering melamun sendiri 7+ 9enjelaskan kepada keluarga pentingnya pasien minum obat secara teratur SP *eluarga4 Percakapan dengan keluarga untuk melindungi pasien yang mencoba bunuh diri
6syarat Bunuh Diri dengan diagnosa harga diri rendah diri . )indakan keperawatan untuk pasien isyarat bunuh diri a. )ujuan4 + Pasien mendapat perlindungan dari lingkungannya %+ Pasien dapat mengungkapkan perasaanya >+ Pasien dapat meningkatkan harga dirinya 7+ Pasien dapat menggunakan cara penyelesaian masalah yang baik b.)indakan keperawatan + 9endiskusikan tentang cara mengatasi keinginan bunuh diri, yaitu dengan meminta bantuan dari keluarga atau teman. %+ 9eningkatkan harga diri pasien, dengan cara4 a+ 9emberi kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya. b+ Berikan pujian bila pasien dapat mengatakan perasaan yang positif. c+ 9eyakinkan pasien bahwa dirinya penting d+ 9embicarakan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh pasien e+ 9erencanakan aktifitas yang dapat pasien lakukan >+ 9eningkatkan kemampuan menyelesaikan masalah, dengan cara4 a+ 9endiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalahnya b+ 9endiskusikan dengan pasien efektifitas masingmasing cara penyelesaian masalah c+ 9endiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalah yang lebih baik SP % Pasien4 Percakapan melindungi pasien dari isyarat bunuh diri SP > Pasien4 Berikut ini percakapan untuk meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah pada pasien isyarat bunuh diri %. )indakan keperawatan untuk keluarga dengan pasien isyarat bunuh diri
a. )ujuan 4 keluarga mampu merawat pasien dengan ris iko bunuh diri. b. )indakan keperawatan4 + 9engajarkan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri + 9enanyakan keluarga tentang tanda dan gejala bunuh diri yang penah muncul pada pasien. %+ 9endiskusikan tentang tanda dan gejala yang umumnya muncul pada pasien berisiko bunuh diri. %+ 9engajarkan keluarga cara melindungi pasien dari perilaku bunuh diri a+ 9endiskusikan tentang cara yang dapat dilakukan keluarga bila pasien memperlihatkan tanda dan gejala bunuh diri. b+ 9enjelaskan tentang caracara melindungi pasien, antara lain4 (+ 9emberikan tempat yang aman. 9enempatkan pasien di tempat yang &udh diawasi, jangan biarkan pasien mengunci diri di kamarnya atau jangan meninggalkan pasien sendirian di rumah (%+ 9enjauhkan barangbarang yang bisa digunakan untuk bunuh diri. -auhkan pasien dari barangbarang yang bisa digunakan untuk bunuh diri, seperti4 tali, bahan bakar minyak 5 bensin, api, pisau atau benda tajam lainnya, 0at yang berbahaya seperti obat nyamuk atau racun serangga. (>+ Selalu mengadakan pengawasan dan meningkatkan pengawasan apabila tanda dan gejala bunuh diri meningkat. -angan pernah melonggarkan pengawasan, walaupun pasien tidak menunjukan tanda dan gejala untuk bunuh diri. c+ 9enganjurkan keluarga untuk melaksanakan cara tersebut di atas. >+ 9engajarkan keluarga tentang halhal yang dapat dilakukan apabila pasien melakukan percobaan bunuh diri, antara lain4 a+ 9encari bantuan pada tetangga sekitar atau pemuka masyarakat untuk menghentikan upaya bunuh diri tersebut b+ Segera membawa pasien ke rumah sakit atau puskesmas mendapatkan bantuan medis 7+ 9embantu keluarga mencari rujukan fasilitas kesehatan yang tersedia bagi pasien a+ 9emberikan informasi tentang nomor telepon darurat tenaga kesehatan b+ 9enganjurkan keluarga untuk mengantarkan pasien berobat5kontrol secara teratur untuk mengatasi masalah bunuh dirinya. c+ 9enganjurkan keluarga untuk membantu pasien minum obat sesuai prinsip lima benar yaitu benar orangnya, benar obatnya, benar dosisnya, benar cara penggunakannya, benar waktu penggunaannya SP % *eluarga4 Percakapan untuk mengajarkan keluarga tentang cara merawat anggota keluarga berisiko bunuh diri. (isyarat bunuh diri+ SP > *eluarga4 9elatih keluarga cara merawat pasien risiko bunuh diri5isyarat bunuh diri
SP 7 *eluarga 4 9embuat perencanaan Pulang bersama keluarga dengan pasien risiko bunuh diri
;ingkasan tindakan keperawatan untuk pasien berisiko bunuh diri berdasarkan perilaku bunuh diri yang ditampilkan )iga macam perilaku bunuh diri )indakan keperawatan untuk pasien )indakan keperawatan untuk keluarga . 6syarat bunuh diri 9endiskusikan cara mengatasi keinginan bunuh diri 9eningkatkan harga diri pasien 9eningkatkan kemampuan pasien dalam menyelesaikan masalah 9elakukan pendidikan kesehatan tentang cara merawat anggota keluarga yang ingin bunuh diri %. 'ncaman bunuh diri >. Percobaan bunuh diri 9elindungi pasien 9elibatkan keluarga untuk mengawasi pasien secara ketat
1valuasi Perhatikan hari G demi hari. ibatkan klien dalam mengevaluasi prilakunya. . 'pakah ancaman suicide sudah menghilang N %. 'pakah perilaku menunjukkan kepedulian pada kegiatan seharihari N >. 'pakah sumber koping sudah dipakai semua N 7. 'pakah klien sudah dapat menggambarkan dirinya dengan positif N ". 'pakah sudah memakai koping positif N J. 'pakah klien terlibat dalam aktivitas meningkatkan diri N . 'pakah klien sudah mendapat keyakinan untuk pertumbuhan diri N
BUNUH DIRI PADA K
#'*)=;#'*)=; ;6S6*= P1;6'*< 91$I1D1;'6 D6;64 B<$<8 D6;6 P'D' *61$ /'$//<'$ -6C' D6 ;<9'8 S'*6) -6C'
')'; B1'*'$/ Bunuh diri merupakan kedaruratan psikiatri karena merupakan perilaku untuk mengakhiri kehidupannya (Stuart dan araia, !!A+. 'lasan individu mengakhiri kehidupan adalah4 + kegagalan untuk beradaptasi, sehingga tidak dapat menghadapi stress, %+ perasaan terisolasi, dapat terjadi karena kehilangan hubungan interpersonal5 gagal melakukan hubungan yang berarti, >+ perasaan marah5 bermusuhan, bunuh diri dapat merupakan hukuman pada diri sendiri, 7+ cara untuk mengakhiri keputusasaan, "+ tangisan minta tolong. Selain itu adanya stigma masyarakat bahwa kecendrungan bunuh diri adalah karena keturunan (*eliat, !!>+. Dimana individu tersebut oleh masyarakat sudah dicap dan tidak perlu ditolong. Penyebab perilaku bunuh diri pada individu gangguan jiwa karena stress yang tinggi dan kegagalan mekanisme koping yang digunakan dalam mengatasi masalah (*eliat, !!>+. Penelitian Black dan Cinokur (!!&+ bahwa lebih dari !&: t iap menit individu yang mengalami gangguan jiwa melakukan bunuh diri (Stuart dan araia, !!A+. Dan lebih dari !&: orang dewasa dengan gangguan jiwa mengakhiri hidup dengan bunuh diri (Stuart dan Sundeen, !!"+. 8asil Survei *esehatan ;umah )angga tahun !!" bahwa A" dari &&& anggota rumah tangga mengalami gangguan jiwa dengan angka bunuh diri ,J sampai dengan ,A per &&.&&& penduduk (Panggabean, %&&>+. Sedangkan penelitian yang dilakukan Cesta (!!J+ bahwa percobaan bunuh diri di .htm+.
;S Y merupakan rumah sakit jiwa yang merupakan rumah sakit rujukan jiwa tingkat nasional. 8asil studi dokumentasi ditemukan bahwa belum ada dokumentasi tentang faktor risiko perilaku mencederai diri4 bunuh diri pada klien gangguan jiwa. Sedangkan hasil wawancara didapatkan bahwa belum pernah dilakukan penelitian tentang faktor risiko perilaku mencederai diri4 bunuh diri pada klien gangguan jiwa di ;S -iwa Y.
)<-<'$ P1$16)6'$ )ujuan . 9engidentifikasi riwayat keluarga dan (percobaan bunuh diri, riwayat keluarga+ klien gangguan jiwa Pertanyaan Penelitian Bagaimana gambaran faktorfaktor risiko perilaku mencederai diri4 bunuh diri pada klien gangguan jiwa di ;S -iwa Y N
B'8'$ D'$ I';' *1;-'
*erangka Penelitian #aktorfaktor risiko perilaku mencederai diri4 bunuh diri pada klien gangguan jiwa merupakan variabel yang diukur meliputi4 + psikososial dan klinik (usia, jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan, suku bangsa, metode+, %+ riwayat (percobaan bunuh diri, riwayat keluarga+, >+ diagnostik (jenis5riwayat diagnosa medis, terapi pengobatan+ (Stuart dan Sundeen, !!" )ownsend, !!J Stuart dan araia, !!A ;awlin dan 8eacock, !!>+. Sedangkan data dasar diambil adalah klien yang dirawat di ;S -iwa yaitu 4 pernah melakukan percobaan bunuh diri di rumah dan berisiko berulang melakukan perilaku mencederai diri4 bunuh diri di ;S -iwa.
;ancangan Penelitian Penelitian adalah penelitian survei dengan metode kuantitatif, menggunakan rancangan cross sectional (Ireswell, !!7+. Populasi dan Sampel Populasi total adalah semua klien gangguan jiwa baik lakilaki dan perempuan dengan perilaku mencederai diri4 bunuh diri yang dirawat di ruang rawat 6nap ;S -iwa Y sebanyak % orang (9aret s5d -uni %&&7+, dengan kriteria4 + ada riwayat pernah melakukan percobaan bunuh diri di rumah, %+ mampu berkomunikasi, >+ tidak sedang mengalami halusinasi dan perilaku kekerasan saat dilakukan penelitian, 7+ usia Z %& tahun, "+ mendapatkan terapi pengobatan medis yang sama (IP2, 8P, )8P+, dan J+ diagnosa medis4 Ski0ofrenia dan Psikosis. Pengumpulan Data 6nstrumen pengumpulan data berupa kuesioner yang meliputi data primer dan data sekunder yang dibuat peneliti sendiri, terdiri dari + psikososial dan klinik (usia, jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan, suku bangsa, metode+, %+ riwayat (percobaan bunuh diri, riwayat keluarga+, >+ diagnostik (jenis5riwayat diagnosa medis, terapi pengobatan+ (Stuart dan Sundeen, !!" )ownsend, !!J Stuart dan araia, !!A+. Pengolahan dan 'nalisis data Pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan komputer melalui tahapan editing, coding, entri dan cleaning. Setelah data siap dilanjutkan dengan analisis univariat untuk mengidentifikasi masingmasing variabel dengan bentuk tampilan distribusi frekuensi.
8'S6 P1$16)6'$ 8asil penelitian terhadap % klien gangguan jiwa di ;S -iwa Y disajikan sesuai dengan tujuan penelitian. '. Psikososial dan *linik )abel . Distribusi ;esponden menurut Psikososial dan *linik *lien /angguan -iwa di ;S -iwa Y (n T %+
8ampir sama jumlah responden penelitian ini yang lakilaki mapun perempuan, namun lebih banyak klien berusia [ >& tahun (JJ,:+ dibandingkan berusia R >& tahun (>>,>:+. Sebagian besar responden adalah ",!: berpendidikan S9<, ,A: belum menikah, 7&,: suku Sunda dan "",J : metode yang digunakan adalah lainlain yaitu sebanyak4 " orang membenturkan kepala " orang minum obat tidur % orang menceburkan ke sumur orang menabrakkan diri ke jalan orang membakar diri dan orang menelan peniti. B. Diagnostik )abel % menunjukkan lebih banyak klien gangguan j iwa dengan diagnosa medis Ski0ofrenia (!%,J:+ dan terapi pengobatan yang didapatkan klien adalah clorproma0ine, haloperidol dan triheksilfenidil (A,":+. )abel %. Distribusi ;esponden menurut Diagnostik *lien /angguan -iwa di ;S -iwa Y (n T %+
I. ;iwayat Sebagian besar responden yang dirawat di ;S -iwa Y berisiko berulang melakukan perilaku mencederai diri4 bunuh diri adalah sudah pernah melakukan percobaan bunuh diri sebanyak [ > kali (A,":+. $amun berdasarkan riwayat keluarga bahwa tidak ada anggota keluarga yang melakukan bunuh diri sama dengan responden (!%,J:+, tapi hanya ,7: keluarga yang melakukan perilaku mencederai diri4 bunuh diri dengan menggunakan metode bunuh diri yaitu membenturkan kepala (hubungan dengan klien5 res ponden adalah orang ibu dan orang adik+. )abel >. Distribusi ;esponden menurut ;iwayat *lien /angguan -iwa di ;S -iwa Y (n T %+
P19B'8'S'$ Bunuh diri adalah tindakan agresif yang merusak diri sendiri dan dapat mengakhiri kehidupan. Perilaku bunuh diri yang tampak pada seseorang disebabkan karena stress yang tinggi dan kegagalan mekanisme koping yang digunakan dalam mengatasi masalah (*eliat, !!>+. Perilaku bunuh diri atau destruktif diri langsung terjadi terus menerus dan intensif pada diri kehidupan seseorang. Perilaku yang tampak adalah berlebihan, gejala atau ucapan verbal ingin bunuh diri, luka atau nyeri (;awlin dan 8eacock, !!>+.
Penelitian yang dilakukan oleh Black dan Cinokur (!!&+ bahwa lebih dari !&: tiap menit individu yang mengalami gangguan jiwa melakukan bunuh diri ( Stuart dan araia, !!A+. Dimana faktor risiko penyebab perilaku mencederai diri4 bunuh diri pada klien gangguan jiwa meliputi4 + psikososial dan klinik %+ riwayat >+ diagnostik (Stuart dan Sundeen, !!" Stuart dan araia, !!A+. Sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan di ;S -iwa Y tahun %&&7 tentang faktorfaktor risiko perilaku mencederai diri4 bunuh diri pada klien gangguan jiwa adalah4 + psikososial dan klinik klien gangguan jiwa sebagian besar (JJ,:+ berusia [ >& tahun, jenis kelamin hampir sama untuk lakilaki dan perempuan, pendidikan S9<5sederajat, ,A: belum menikah, 7&,: suku Sunda dan "",J : metode yang digunakan adalah lainlain yaitu sebanyak4 " orang membenturkan kepala " orang minum obat tidur % orang menceburkan ke sumur orang menabrakkan diri ke jalan orang membakar diri dan orang menelan peniti %+ diagnostik klien gangguan jiwa adalah sebagian besar (!%,J:+ diagnosa medis Ski0ofrenia dan >+ riwayat klien gangguan jiwa sebagian besar (A,":+ percobaan bunuh diri yang pernah dilakukan sebanyak [ > kali, dan !%,J: tidak ada anggota keluarga yang pernah melakukan percobaan bunuh diri. )etapi sebagian kecil metode yang dilakukan untuk bunuh diri pada keluarga adalah membenturkan kepala sebanyak % orang (,7:+ yaitu orang ibu dan orang adik. Penelitian yang dilakukan Cesta (!!J+ bahwa dari &7 kasus klien gangguan jiwa (> orang lakilaki dan > orang perempuan+ di .htm+. -ika melihat perbandingan hasil penelitian di ;S -iwa Y (%&&7+ dan Cesta (!!J+ maka perilaku mencederai diri4 bunuh diri pada klien gangguan sangat membahayakan dan berdampak pada produktivitas. 8al ini dapat dilihat dari cara atau metode yang digunakan dalam melakukan bunuh diri langsung dapat menyebabkan kematian dan ditemukannya usia yang produktif ([ >& tahun+, masih berstatus pelajar serta belum menikah. Berdasarkan 8asil Survei *esehatan ;umah )angga tahun !!" bahwa A" dari &&& anggota rumah tangga mengalami gangguan jiwa dengan angka bunuh diri ,J sampai dengan ,A per &&.&&& penduduk (Panggabean, %&&>+.
menghadapi stress, %+ merasa terisolasi karena gagal berhubungan dengan orang lain, >+ perasaan marah5 bermusuhan 7+ putus asa. 8al ini didukung dengan hasil penelitian yaitu adanya cemas tinggi, tidak berdaya, kurang mampu melakukan 'D, tidak ada orang penting dekat, pernah melakukan percobaan bunuh diri. 8al lain yang juga sangat mendukung tentang perilaku klien gangguan jiwa yang melakukan perilaku mencederai bunuh diri dari segi medis adalah berdasarkan DS9666; conditions bahwa diagnosis medis perilaku bunuh diri pada klien gangguan jiwa salah satunya ski0ofrenia (;awlin dan 8eacock, !!>+. 9urphy (!!7+ menyatakan bahwa pada klien gangguan jiwa sebagian besar adalah dengan diagnosis Ski0ofrenia (Stuart dan Sundeen, !!"+.
*1S69P<'$ Sebagian besar faktorfaktor risiko perilaku mencederai diri4 bunuh diri yaitu terjadi pada 4 + remaja dan dewasa muda %+ lakilaki >+ S9< 7+ belum menikah "+ suku sunda J+ metode yang digunakan untuk bunuh diri adalah minum obat se rangga, membenturkan kepala, minum obat tidur, menceburkan ke sumur, menabrakkan diri ke jalan, membakar diri dan menelan peniti, + diagnostiknya adalah Ski0ofrenia. Percobaan bunuh diri yang dilakukan oleh klien lebih dari kali.
ASKEP BUNUH DIRI
BUNUH DIRI
5. Penda/"l"an
Bunuh diri merupakan salah satu bentuk kegawat daruratan psikiatri. 9eskipun suicide adalah perilaku yang membutuhkan pengkajian yang komprehensif pada depresi, penyalahgunaan $'P2' , ski0ofrenia, gangguan kepribadian( paranoid, borderline, antisocial+, suicide tidak bisa disamakan dengan penyakit mental. 'da 7 hal yang krusial yang perlu diperhatikan oleh perawat selaku tim kesehatan diantaranya adalah 4 pertama, suicide merupakan perilaku yang bisa mematikan dalam seting rawat inap di rumah sakit jiwa, *edua, factor G factor yang berhubungan dengan staf antara lain 4 kurang adekuatnya pengkajian pasien yang dilakukan oleh perawat, komunikasi staf yang lemah, kurangnya orientasi dan training dan tidak adekuatnya informasi tentang pasien. *etiga, pengkajian suicide seharusnya dilakukan secara kontinyu selama di rawat di rumah sakit baik saat masuk, pulang maupun setiap perubahan pengobatan atau treatmen lainnya. *eempat, hubungan saling percaya antara perawat dan pasien serta kesadaran diri perawat terhadap cues perilaku pasien yang mendukung terjadinya resiko bunuh diri adalah hal yang penting dalam menurunkan angka suicide di rumah sakit. =leh karena itu suicide pada pasien rawat inap merupakan masalah yang perlu penanganan yang cepat dan akurat.
$. Peng/alang dan peng/am1at dalam peraatan lien 1"n"/ diri
Beberapa hambatan dalam melakukan managemen klien dengan bunuh diri adalah pasien yang dirawat dalam waktu yang cukup singkat sehingga membuat klien kurang mampu mengungkapkan perasaannya tentang bunuh diri. *urang detailnya tentang pengkajian resiko bunuh diri pada saat masuk dan banyak perawat kurang melakukan skrening akan resiko bunuh diri. Disamping itu % dari > orang yang melakukan suicide adalah diketahui oleh perawat dalam beberapa bulan sebelumnya. 8al ini mengindikasikan bahwa tenaga kesehatan kurang memberikan intervensi yang adekuat. ebih lanjut banyak perawat mungkin takut untuk
menanyakan tentang masalah bunuh diri pada pasien atau bahkan tidak mengetahui bagaimana untuk menanyakan jika pasien memiliki pikiran untuk melakukan suicide. 6. Pengertian 1"n"/ diri
;entang respon perlindungan diri ( self Gprotective+ adalah 4 'datif[...........................................................................R9aladaptif
Self enhancement /rowth promoting 6ndirect self Self injury Suicide risk taking destruktive behaviour Pada umumnya tindakan bunuh diri merupakan cara ekspresi orang yang penuh stress Perilaku bunuh diri berkembang dalam rentang diantaranya 4 •
Sui$idal ideation, Pada tahap ini merupakan proses contemplasi dari suicide, atau sebuah metoda yang digunakan tanpa melakukan aksi5 tindakan, bahkan klien pada tahap ini tidak akan mengungkapkan idenya apabila tidak ditekan. Calaupun demikian, perawat perlu menyadari bahwa pasien pada tahap ini memiliki pikiran tentang keinginan untuk mati
•
Sui$idal intent , Pada tahap ini klien mulai berpikir dan sudah melakukan perencanaan yang konkrit untuk melakukan bunuh diri,
•
Sui$idal t%reat , Pada tahap ini klien mengekspresikan adanya keinginan dan hasrat yan dalam , bahkan ancaman untuk mengakhiri hidupnya .
•
Sui$idal gesture, Pada tahap ini klien menunjukkan perilaku destruktif yang diarahkan pada diri sendiri yang bertujuan tidak hanya mengancam kehidupannya tetapi sudah pada percobaan untuk melakukan bunuh diri. )indakan yang dilakukan pada fase ini pada umumnya tidak mematikan, misalnya meminum beberapa pil atau menyayat pembuluh darah pada lengannya. 8al ini terjadi karena individu memahami ambivalen antara mati dan hidup dan tidak berencana untuk mati. 6ndividu ini masih memiliki kemauan untuk hidup, ingin di selamatkan, dan individu ini sedang mengalami konflik mental. )ahap ini sering di namakan FIrying for help sebab individu ini sedang berjuang dengan stress yang tidak mampu di selesaikan.
•
Sui$idal atte"pt , Pada tahap ini perilaku destruktif klien yang mempunyai indikasi individu ingin mati dan tidak mau diselamatkan misalnya minum obat yang mematikan . walaupun demikian banyak individu masih mengalami ambivalen akan kehidupannya.
•
Sui$ide. )indakan yang bermaksud membunuh diri sendiri . hal ini telah didahului oleh beberapa percobaan bunuh diri sebelumnya. >&: orang yang berhasil melakukan bunuh diri adalah orang yang pernah melakukan percobaan bunuh diri sebelumnya. Suicide ini yakini
merupakan hasil dari individu yang tidak punya pilihan untuk mengatasi kesedihan yang mendalam. 7. Pen!e1a1 B"n"/ diri
. #aktor genetic dan teori biologi #actor genetic mempengaruhi terjadinya resiko bunuh diri pada keturunannya. Disamping itu adanya penurunan serotonin dapat menyebabkan depresi yang berkontribusi terjadinya resiko buuh diri. %. )eori sosiologi 1mile Durkheim membagi suicide dalam > kategori yaitu 4 1goistik (orang yang tidak terintegrasi pada kelompok social+ , atruistik (9elakukan suicide untuk kebaikan masyarakat+ dan anomic ( suicide karena kesulitan dalam berhubungan dengan orang lain dan beradaptasi dengan stressor+. >. )eori psikologi Sigmund #reud dan *arl 9enninger meyakini bahwa bunuh diri merupakan hasil dari marah yang diarahkan pada diri sendiri. 7. Penyebab lain 'danya harapan untuk reuni dan fantasy. 9erupakan jalan untuk mengakhiri keputusasaan dan ketidakberdayaan )angisan untuk minta bantuan Sebuah tindakan untuk menyelamatkan muka dan mencari kehidupan yang
lebih baik
8. Penga*ian resio 1"n"/ diri
Sebagai
perawat
perlu
mempertimbangkan pasien memiliki resiko apabila
menunjukkan perilaku sebagai berikut 4 9enyatakan pikiran, harapan dan perencanaan tentang bunuh diri 9emiliki riwayat satu kali atau lebih melakukan percobaan bunuh diri. .
9emilki keluarga yang memiliki riwayat bunuh diri. 9engalami depresi, cemas dan perasaan putus asa. 9emiliki ganguan jiwa kronik atau riwayat penyakit mental 9engalami penyalahunaan $'P2' terutama alcohol 9enderita penyakit fisik yang prognosisnya kurang baik 9enunjukkan impulsivitas dan agressif Sedang mengalami kehilangan yang cukup significant atau kehilangan yang bertubi tubi dan secara bersamaan 9empunyai akses terkait metode untuk melakukan bunuh diri misal pistol, obat, racun. 9erasa ambivalen tentang pengobatan dan tidak kooperatif dengan pengobatan 9erasa kesepian dan kurangnya dukungan sosial.
Dalam melakukan pengkajian klien resiko bunuh diri, perawat perlu memahami petunjuk dalam melakukan wawancara dengan pasien dan keluarga untuk mendapatkan data yang akurat. 8al G hal yang harus diperhatikan dalam melakukan wawancara adalah 4 . )entukan tujuan secara jelas. Dalam melakukan wawancara, perawat tidak melakukan diskusi secara acak, namun demikian perawat perlu melakukannya wawancara yang fokus pada investigasi depresi dan pikiran yang berhubungan dengan bunuh diri. %. Perhatikan signal 5 tanda yang tidak disampaikan namun mampu diobservasi dari komunikasi non verbal.8al ini perawat tetap memperhatikan indikasi terhadap kecemasan dan distress yang berat serta topic dan ekspresi dari diri klien yang di hindari atau diabaikan. >. *enali diri sendiri. 9onitor dan kenali reaksi diri dalam merespon klien, karena hal ini akan mempengaruhi penilaian profesional. 7. -angan terlalu tergesa G gesa dalam melakukan wawancara. 8al ini perlu membangun hubungan terapeutik yang saling percaya antara perawat dank lien. ". -angan membuat asumsi -angan membuat asumsi tentang pengalaman masa lalu individu mempengaruhi emosional klien. J. -angan menghakimi, karena apabila membiarkan penilaian pribadi akan membuat kabur penilaian profesional. Data yang perlu dikumpulkan saat pengkajian 4 . ;iwayat masa lalu 4 ;iwayat percobaan bunuh diri dan mutilasi diri ;iwayat keluarga terhadap bunuh diri ;iwayat gangguan mood, penyalahgunaan $'P2' dan ski0ofrenia ;iwayat penyakit fisik yang kronik, nyeri kronik. *lien yang memiliki riwayat gangguan kepribadian boderline,
paranoid,antisosial
*lien yang sedang mengalami kehilangan dan proses berduka %. Symptom yang menyertainya a. 'pakah klien mengalami 4 6de bunuh diri 'ncaman bunh diri Percobaan bunuh diri Sindrome mencederai diri sendiri yang disengaja b. Derajat yang tinggi terhadap keputusasaan, ketidakberdayaan dan anhedonia dimana hal ini merupakan faktor krusial terkait dengan resiko bunuh diri.