ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “XX”
DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUANG CEMPAKA BARAT RSUP SANGLAH DENPASAR (TANGGAL 16 - 18APRIL 2013)
OLEH
OLEH
NAMA
: LUH PUTU WIJAYANTI
NIM
: P07120011059
KELAS
: 2.2 REGULER
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN 2013
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN “ XX”
DENGAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUANG CEMPAKA BARAT RSUP SANGLAH DENPASAR (TANGGAL 16 - 18APRIL 2013)
I.
PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan pada Selasa, 16April 2013 pukul 20.00 WITA di Ruang Cempaka Barat RSUP Sanglah. Pengkajian dilakukan dengan teknik anamnesa, observasi, pemeriksaan fisik dan Catatan Medis (CM) pasien. Tanggal Masuk
: 15Maret 2013
Ruang/ Kelas
: Cempaka Barat/ III A
No. Kamar
:4
No. CM
: 01.62.49.51
1. IDENTITAS
A. Anak 1. Nama
: XX
2. Anak yang ke
: II
3. Tanggal lahir/umur
: 13 Maret 2013/ 1 bulan 3 hari
4. Jenis kelamin
: Perempuan
5. Agama
: Kristen Katholik
B. Orang tua 1. Ayah a. Nama
: IL (kandung)
b. Umur
: 26 Tahun
c. Pekerjaan
: Pegawai Swasta
d. Pendidikan
: SMA
e. Agama
: Kristen Katholik
f. Alamat
: Jl. Akasia V No.4 Denpasar
2. Ibu a. Nama
: MG
b. Umur
: 23 Tahun
c. Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga
d. Pendidikan
: SD
e. Agama
: Kristen Katholik
f. Alamat
: Jl. Akasia V No.4 Denpasar
2. ALASAN DIRAWAT
a) Keluhan Utama Bayi lahir spontan, tidak menangis, faktor risiko minor asfiksia, berat bayi lahir sangat rendah, UK < 37 Minggu. Faktor risiko mayor fetus distress. b) Riwayat Penyakit Bayi lahir kembar pada usia kehamilan 7 bulan di RSUP Sanglah Denpasar dengan BBLSR yakni 1,1 kg, asfiksia berat, fetus distress, dan suspect Hyalin membran disease. Sebelumnya ibu mengatakan saat hamil ia tetap sehat, tidak memiliki penyakit apapun ataupun stres.
3. RIWAYAT ANAK (0 – 6 TAHUN)
A. Perawatan dalam masa kandungan Ibu melakukan pemeriksaan kandungan sebulan sekali di Puskesmas dan dokter obgyn terdekatdi rumahnya.Saat mengandung sang Ibu hanya meminum vitamin – vitamin yang diberikan saat kontrol ke puskesmas. Saat hamil ibu mengatakan tidak menderita penyakit apapun maupun stres, keluarga juga tidak memiliki penyakit keturunan apapun.
B. Perawatan pada waktu kelahiran Ibu melahirkan pada usia kehamilan 7 bulan atau kurang lebih pada umur kehamilan 28 minggu, bayi dilahirkan di RSUP Sanglah Denpasar ditolong oleh dokter. Kelahiran berlangsung susah dan cukup l ama. BB lahir
: 1,1 kg
PBL
: 36 cm
LK/LD
: 27/23
4. KEBUTUHAN BIO-PSIKO-SOSIAL-SPIRITUAL DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
A. Bernafas Ibu pasien mengatakan anaknya mengalami kesulitan bernafas Frekuensi pernapasan 66 x/mnt, terdapat penggunaan otot aksesori. Batuk-batuk tidak dirasakan.
B. Makan dan minum Dari lahir sampai sakit bayi hanya minum ASI dan susu SGM BBLR 35ml setiap 3 jam sekali, tanpa PASI. Bayi banyak minum dan biasanya tertidur setelah minum ASI namun hingga kini bayinya belum mengalami kenaikan berat badan yang signifikan. C. Eliminasi (BAB/BAK) Ibu mengatakan anaknya tidak ada masalah pada eliminasi bayinya. Pada saat BAB dan BAK, bayi biasanya menangis, bayi menggunakan pampers dan diganti setiap penuh oleh perawat dan sesekali diganti oleh sang ibu sendiri.
BAB Warna kekuningan, bau feses, konsitensi padat, kelainan (-), darah (-)
BAK Warna kekuningan, bau urine, dan kelainan (-), darah (-)
D. Aktifitas Bayi belum bisa beraktifitas di luar, karena masih berada dalam inkubator, namun sesekali
di gendong keluar inkubator oleh sang ibu, jika bayi
menangis. E. Rekreasi Sejak dilahirkan sampai saat pengkajian bayi belum pernah diajak rekreasi karena harus menerima perawatan di ruang perinatologi RSUP Sanglah. F. Istirahat dan tidur Ibu mengatakan tidak ada masalah dalam pola istirahat dan tidur sang bayi. Bayi sering tertidur setelah diberi asi maupun susu SGM BBLR. G. Kebersihan diri Bayi dimandikan setiap hari oleh perawat. H. Pengaturan suhu tubuh Pada saat pengkajian bayi tidak mengalami kenaikan suhu tubuh, suhu tubuh masih dalam batas normal I.
Rasa nyaman Ibu mengatakan bayi kadang menangis jika di dalam inkubator, dan akan berhenti menangis jika sudah digendong dan dibawa keluar inkubator.
J. Rasa aman Ibu bayi mengatakan cemas dengan penyakit anaknya, namun setelah mendapat penjelasan dari dokter dan perawat mengenai proses penyakitnya pasien mengaku lebih tenang dan mempercayakan semua perawatan kese hatan yang diberikan. K. Belajar (anak dan orangtua) Orang tua mengatakan kurang paham mengenai apa penyebab penyakit yang diderita anaknya sekarang. Sehingga sesekali bertanya pada perawat. L. Prestasi Anak belum memiliki prestasi apapun karena masih dibawah umur. M. Hubungan sosial anak Bayi masih sering menangis jika digendong orang lain selain orang tuanya sendiri. N. Melaksanakan ibadah (kebiasaan, bantuan yang diperlukan terutama saat anak sakit) Ibu bayi selalu berdoa, memanjatkan doa – doa suci untuk kesembuhan putrinya.
5. KESEHATAN LINGKUNGAN Ibu mengatakan lingkungan tempatnya tinggal cukup baik walaupun hanya di tempat kost.
6. PEMERIKSAAN FISIK
A. Kesan umum KU bersih, bayi aktif bergerak, postur tubuh kecil, status gizi kurang B. Warna kulit (pucat, normal, cyanosis, ikterus, kelainan Warna kulit sawo matang, normal, cyanosis (-), ikterus (-), kel ainan (-) C. Suara waktu menangis Suara bayi saat menangis lemah. D. Tonus otot Tonus otot baik E. Turgor kulit Turgor kulit elastis
F. Udema Tidak ada udema di bagian kulit baik ekstremitas atas maupun bawah. G. Kepala Bentuk kepala bulat, persebaran rambut merata, kulit kepala bersih, UUB dan UUK terbuka datar, kelainan (-) H. Mata Simetris, anemis -/- , icterus -/- , kornea normal, reflek pupil +/+, sklera putih, pupil isokor, penglihatan baik, oedema Palpebra (-) I.
Hidung Tidak ada sekret, cuping hidung (+)
J. Telinga Telinga bersih, pendengaran baik, kelainan (-) K. Mulut Kebersihan mulut cukup, tidak ada kelainan, belum tumbuh gigi. L. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar. M. Thoraks Bentuk
dada
simetris,
menggunakan
otot
bantu
nafas,
suara
nafas
bronkovesikular. N. Jantung Tidak ada pembesaran jantung, Si dan S2 normal, murmur (-) O. Persarafan Reflek +/+ P. Abdomen Tali pusat segar, tidak ada nyeri, tidak ada pembesaran organ, distensi abdomen (-) bising usus (+), Vena kecil tampak Q. Ekstremitas Tidak ada kelainan, udema (-) , kuku mencapai ujung jari R. Alat kelamin Labia mayora + minora prominent. S. Anus Ada.
T. Antropometri (ukuran pertumbuhan) 1. BB
= 1,1 kg
2. TB
= 36 cm
3. Lingkar kepala
= 27 cm
4. Lingkar dada
= 23 cm
5. Lingkar lengan
= - cm
U. Gejala kardinal : 1. Suhu
= 36,3°C
2. Nadi
=134x/menit
3. Pernafasan
= 66x/menit
4. Tekanan darah = -
7. PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan Kimia Klinik
Hari/Tanggal
: 16 April 2013
Pukul
: 08.53 WITA
Jenis sample
: Serum
No
Parameter
Hasil
Satuan
NilaiRujukan
Remaks
1
CRP
7,20
mg/L
0,00 – 3,00
Tinggi
Pemeriksaan Hematologi
No
1
Hari/Tanggal
: 16April 2013
Pukul
: 08.53 WITA
Jenis sample
: EDTA
Parameter
Hasil
Satuan
NilaiRujukan
12,17
x10^3/uL
9,80-34,00
NE%
48,60
%
10,30-47,10
LY%
27,20
%
30,00-64,30
MO%
6,90
%
0,00-7,10
EO%
3,50
%
0,00-5,00
BA%
0,30
%
0,00-7,00
NE#
5,91
x10^3/uL
1,10-6,00
LY#
3,31
x10^3/uL
1,80-9,00
MO#
0,84
x10^3/uL
1,00-4,00
EO#
0,43
x10^3/uL
0,10-1,20
BA#
0,04
x10^3/uL
0,00-1,10
LUC#
1,64
x10^3/uL
0,00-0,40
WBC
2
RBC
3,87
x10^6/uL
4,00-6,60
3
HGB
9,62
g/dL
14,50-22,50
4
HCT
30,50
%
45,00-67,00
5
MCV
78,90
fL
92,00-121,00
6
MCH
24,90
fL
31,00-37,00
7
MCHC
31,60
g/dL
29,00-36,00
8
RDW
21,30
%
14,90 – 19,70
9
PLT
257,09
x10^6/uL
150,00 - 440,00
10
MPV
10,60
fL
6,90 – 10,00
Remarks
II.
DIAGNOSA KEPERAWATAN a) Analisa Data No
1
Data
Standar Normal
Masalah Keperawatan
DS :
Orang
tua Orang tua mengatakan
Ketidak efektifan pola nafas
mengatakan bayinya bayinya tidak sesak. sesak.
DO :
Pasien nampak
sesak.
Tidak
nampak
sesak.
Terdapat
Tidak
terdapat
penggunan otot
penggunaan
aksesori.
aksesori
RR
=
otot
RR = RR 30-60 x/mnt
66x/menit. 2
DS :
Orang
tua BB bayi naik sesuai
Risiko Nutrisi Kurang dari
mengatakan
BB dengan usia.
Kebutuhan Tubuh .
badan anaknya tidak mengalami kenaikan yang
signifikan
sejak lahir hingga saat pengkajian. DO : Postur
Tubuh
Pasiensangat kecil
Postur
tubuh
bertambah sesuai usia
BB
: 1,1 kg
Berat
badan
pasien bertambah.
3
Ansietas Orang Tua
DS:
Orang tua
mengatakan cemas
Orang tua
tidak
cemas lagi.
dengan kondisi anaknya. DO :
-
Orang tua tenang
-
-
Tidak
-
Orang tua
bertanya
tampak cemas
mengenai penyakit
Bertanya
bayinya.
mengenai penyakit anaknya
b) Analisa Masalah
1. P
: Ketidak efektifan pola nafas
E
: Imaturitas fungsi paru dan neuromuscular
S
: Pasien tampak sesak, terdapat penggunaan otot aksesori, RR= 66x/menit.
Proses terjadinya :
Pasien yang lahir prematur mengakibatkan BBLSR sehinga fungsi organ – organ belum baik, salah satunya adalah paru – paru. Pertumbuhan dinding dada belum sempurna, vaskuler paru imatur menyebabkan insuf pernafasan dan terjadi penyakit membran hialin sehingga pola nafas menjadi tidak efektif.
Akibat jika tidak ditanggulangi : Terjadi henti nafas.
2. P
: Risiko Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh.
E
: Ketidakmampuan mencerna nutrisi (Imaturitas saluran cerna)
S
: Postur Tubuh Pasiensangat kecil , BB : 1,1 kg
Proses terjadinya :
Terjadinya imaturitas sentrum – sentrum vital otak menyebabkan reflek menelan belum sempurna sehingga terjadi risiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Akibat jika tidak ditanggulangi:
Nutrisipasientidakakanterpenuhi ,memperlambat proses penyembuhan dan berat badan pasien tidak bertambah. 3. P
: Ansietas Orang Tua
E
: Kurang Pengetahuan
S
: Orang tua tampak tidak tenang dan bertanya mengenai penyakit anaknya.
Proses terjadinya :
Kurangnya
pengetahuan
mengenai
penyebab
penyakit
anaknya
menyebabkan orang tua cemas, ditambah lagi kondisi bayinya yang belum mengalami kenaikan BB sejak lahir. Akibat jika tidak ditanggulangi:
Kecemasan terus – menerus.
c) Diagnosa Keperawatan
1. Ketidak efektifan
pola nafas b.d imaturitas fungsi paru dan neuro
muscular berhubungan dengan imaturitas fungsi paru dan neuromuscular ditandai dengan Pasien tampak sesak, terdapat penggunaan otot aksesori, RR= 66x/menit. 2. Risiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna nutrisi (Imaturitas saluran cerna) ditandai dengan Postur Tubuh Pasiensangat kecil , BB : 1,1 kg 3. Ansietas orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan ditandai dengan oraang tua tampak tidak tenang dan bertanya tentang penyebab penyakit yang diderita anaknya.
III. RENCANA KEPERAWATAN 1. Prioritas Diagnosa.
1. Ketidak efektifan pola nafas b.d imaturitas fungsi paru dan neuro muscular berhubungan dengan imaturitas fungsi paru dan neuromuscular ditandai dengan Pasien tampak sesak, terdapat penggunaan otot aksesori, RR= 66x/menit. 2. Risiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan ketidakmampuan mencerna nutrisi (Imaturitas saluran cerna) ditandai dengan Postur Tubuh Pasiensangat kecil , BB : 1,1 kg 3. Ansietas orang tua berhubungan dengan kurang pengetahuan ditandai dengan oraang tua tampak tidak tenang dan bertanya tentang penyebab penyakit yang diderita anaknya.
2. Rencana keperawatan No.
Hari/tgl/jam
1.
Selasa, 16/04/2013 20.30 WITA
Diagnosa
Ketidak efektifan
Tujuan
pola nafas Setelah
Intervensi
diberikan
Rasional
asuhan a) Observasi
- Takipnea,
b.d imaturitas fungsi paru dan keperawatan 2 x 24 jam pola
frekuensi/kedalaman
pernapasan dangkal
neuro muscular berhubungan nafas efektif dengan kriteria
pernapasan
dan
dengan imaturitas fungsi paru hasil :
gerakan dada
dan
neuromuscular
ditandai -
dan
gerakan
tak
dada
simetris
Sesak berkurang.
sering
dengan Pasien tampak sesak, -
Tidak terdapat penggunaan
karena
terdapat
otot aksesori
ketidaknyamanan
RR : RR 30-60 x/mnt
gerakan
penggunaan
otot
aksesori, RR= 66x/menit.
-
terjadi
dinding
dada dan atau cairan paru. b) Pantau tanda – tanda - Mengetahui vital c) Auskultasi bunyi nafas
tanda
tanda vital - Menunjukan terjadinya komplikasi
d) Atur ventilasi ruangan - Memudahkan tempat perawatan klien
2.
Selasa, 16/04/2013
Risiko gangguan nutrisi kurang Setelah diberikan askep selama 1. Observasi intake dan
20.30 WITA
dari kebutuhan berhubungan 2 x 24 jam terjadi peningkatan dengan
ketidakmampuan toleransi
mencerna nutrisi (Imaturitas saluran cerna) ditandai dengan Postur
Tubuh
kecil , BB : 1,1 kg
terhadap
dengan Kriteria hasil
Pasiensangat
aktivitas 2. Observasi reflek hisap :
dan menelan.
Postur tubuh bertambah 3. Beri minum sesuai sesuai usia
output.
Berat
badan
bertambah.
program pasien 4. Pasang NGT bila
bernafas
- Mengetahui jumlah intake dan output - Mengetahui
reflek
hisap dan menelan. - Menambah
berat
badan - Agar bayi tetap bisa
reflek menghisap dan
memperoleh asupan
menelan tidak ada.
nutrisi.
5. Kaji kesiapan ibu untuk menyusu. 6. Timbang BB
- Nutrisi
terbaik
adalah ASI - Mengetahui pertambahan badan
berat
2.
Selasa, 16/04/2013
Risiko gangguan nutrisi kurang Setelah diberikan askep selama 1. Observasi intake dan
20.30 WITA
dari kebutuhan berhubungan 2 x 24 jam terjadi peningkatan dengan
ketidakmampuan toleransi
mencerna nutrisi (Imaturitas saluran cerna) ditandai dengan Postur
Tubuh
dengan Kriteria hasil
output.
aktivitas 2. Observasi reflek hisap :
program
sesuai usia Berat
badan
intake dan output - Mengetahui
dan menelan.
Postur tubuh bertambah 3. Beri minum sesuai
Pasiensangat
kecil , BB : 1,1 kg
terhadap
- Mengetahui jumlah
pasien 4. Pasang NGT bila
bertambah.
reflek
hisap dan menelan. - Menambah
berat
badan - Agar bayi tetap bisa
reflek menghisap dan
memperoleh asupan
menelan tidak ada.
nutrisi.
5. Kaji kesiapan ibu
- Nutrisi
untuk menyusu. 6. Timbang BB
terbaik
adalah ASI - Mengetahui pertambahan
berat
badan
3.
Selasa, 16/04/2013 20.30 WITA
Ansietas
orang
tua Setelah diberikan askep selama 1. Kaji tingkat
berhubungan dengan kurang 2 x 24 jam ansietas dengan pengetahuan ditandai dengan Kriteria hasil oraang tua tampak tidak tenang
dan bertanya tentang penyebab penyakit
yang
diderita
anaknya.
Orang tua tidak
Mengetahui tingkat pengetahuan orang
Orang tua tampak
bertanya-tanya lagi.
pengetahuan orang tua
:
tenang
tua. 2. Beri penjelasan tentang
keadaan bayinya. 3. Libatkan keluarga
Mengurangi kecemasan.
Agar keluarga tau
Orang tua brpartisipasi
dalam perawatan
cara
dalam proses perawatan.
bayinya.
perawatan
–
cara
bayinya. 4. Berikan support dan
Agar
orang
tua
reinforcement atas apa
tetap bersemangat
yang dapat dicapai
untuk
oleh orang tua.
bayinya.
merawat
3.
Selasa, 16/04/2013 20.30 WITA
Ansietas
orang
tua Setelah diberikan askep selama 1. Kaji tingkat
berhubungan dengan kurang 2 x 24 jam ansietas dengan pengetahuan ditandai dengan Kriteria hasil oraang tua tampak tidak tenang
dan bertanya tentang penyebab penyakit
yang
diderita
anaknya.
Mengetahui tingkat pengetahuan orang
Orang tua tampak
tua. 2. Beri penjelasan tentang
keadaan bayinya.
Orang tua tidak
3. Libatkan keluarga
bertanya-tanya lagi.
pengetahuan orang tua
:
tenang
Mengurangi kecemasan.
Agar keluarga tau
Orang tua brpartisipasi
dalam perawatan
cara
dalam proses perawatan.
bayinya.
perawatan
–
cara
bayinya. 4. Berikan support dan
IV.
IMPLEMENTASI
NO.
Hari/Tgl/Jam
1.
No.
Implementasi
Dx
2
Memanggil ibu bayi untuk menyusui
Pk.21.00 WITA
Pk. 21.30 WITA
Memantau tanda – tanda vital
-
untuk
oleh orang tua.
bayinya.
Bayi mau menyusu, ibu
RR : 65x/menit , S : 36°, N : 130x/menit.
Pk. 22.00 WITA
1
Mengatur ventilasi ruangan tempat perawatan
-
2.
Rabu, 17 April
2
Memanggil ibu bayi untuk menyusui.
Ventilasi ruangan perawatan baik.
pasien
-
2013
Bayi mau menyusu, ibu menyusui lancar.
Pk.06.00 WITA
Pk. 07.00 WITA
-
Memandikan bayi
-
tua
yang dapat dicapai
menyusui lancar.
1
orang
tetap bersemangat
Evaluasi Formatif
-
Agar
reinforcement atas apa
Selasa , 16 April 2013
Bayi dilap air hangat, pampers sudah diganti.
Paraf
merawat
IV.
IMPLEMENTASI
NO.
Hari/Tgl/Jam
1.
No.
Implementasi
Dx
Evaluasi Formatif
Selasa , 16 April 2013
2
Memanggil ibu bayi untuk menyusui
-
Pk.21.00 WITA
Pk. 21.30 WITA
Bayi mau menyusu, ibu menyusui lancar.
1
Memantau tanda – tanda vital
-
RR : 65x/menit , S : 36°, N : 130x/menit.
Pk. 22.00 WITA
1
Mengatur ventilasi ruangan tempat perawatan
-
baik.
pasien
2.
Rabu, 17 April
2
Memanggil ibu bayi untuk menyusui.
Ventilasi ruangan perawatan
-
2013
Bayi mau menyusu, ibu menyusui lancar.
Pk.06.00 WITA
Pk. 07.00 WITA
-
Memandikan bayi
-
Bayi dilap air hangat, pampers sudah diganti.
Pk. 08.00 WITA
3
Mengkaji tingkat pengetahuan orang tua
-
Pasientampaktidak mengertiakanpenyebabpenyakit yang dideritabayinya.
Pk. 08.05 WITA
3
Memberikan penjelasan tentang keadaan
-
Ibu mengangguk mengerti
bayinya. Pk.09.00 WITA
2
Memberikan susu SGM BBLR 35ml
-
Bayi mau minum susu.
Pk.09.30 WITA
1
Mengobservasi intake dan output.
-
Susu habis diminum 35ml.
Pk.12.00 WITA
2
Memanggil ibu bayi untuk menyusui
-
Bayi mau menyusu, ibu menyusui lancar.
Pk.13.00 WITA
1
Mengukur TTV
-
RR : 60x/menit , S : 36°, N : 130x/menit
Pk.13.30 WITA
3
Mengkaji tingkat kecemasan Orang Tua
-
Ibu sudah tidak cemas lagi dan akan tetap mengkuti prosedur perawatan.
Paraf
Pk. 08.00 WITA
3
Mengkaji tingkat pengetahuan orang tua
-
Pasientampaktidak mengertiakanpenyebabpenyakit yang dideritabayinya.
Pk. 08.05 WITA
3
Memberikan penjelasan tentang keadaan
-
Ibu mengangguk mengerti
bayinya. Pk.09.00 WITA
2
Memberikan susu SGM BBLR 35ml
-
Bayi mau minum susu.
Pk.09.30 WITA
1
Mengobservasi intake dan output.
-
Susu habis diminum 35ml.
Pk.12.00 WITA
2
Memanggil ibu bayi untuk menyusui
-
Bayi mau menyusu, ibu menyusui lancar.
Pk.13.00 WITA
1
Mengukur TTV
-
RR : 60x/menit , S : 36°, N : 130x/menit
Pk.13.30 WITA
3
Mengkaji tingkat kecemasan Orang Tua
-
Ibu sudah tidak cemas lagi dan akan tetap mengkuti prosedur perawatan.
3.
Kamis, 18 April
1
Mengukur TTV
-
2013
RR : 60x/menit , S : 36°, N : 130x/menit
Pk.08.00 WITA
Pk.08.20 WITA
2
Menimbang BB
-
BB pasien 1100 gram
Pk.08.30 WITA
-
Memandikan bayi
-
Bayi di lap air hangat
Pk.09.00 WITA
2
Memanggil Ibu untuk menyusui
-
Bayi mau menyusu, menyusui lancar.
Pk.11.00 WITA
1
Mengatur ventilasi ruangan tempat perawatan
-
baik.
pasien Pk.12.00 WITA
1
Mengukur TTV
Ventilasi ruangan perawatan
-
RR : 60x/menit , S : 36,1°, N : 130x/menit
Pk.15.00 WITA
2
Memberikan susu SGM BBLR 35 ml
-
Susu habis diminum
3.
Kamis, 18 April
1
-
Mengukur TTV
2013
RR : 60x/menit , S : 36°, N : 130x/menit
Pk.08.00 WITA
Pk.08.20 WITA
2
Menimbang BB
-
BB pasien 1100 gram
Pk.08.30 WITA
-
Memandikan bayi
-
Bayi di lap air hangat
Pk.09.00 WITA
2
Memanggil Ibu untuk menyusui
-
Bayi mau menyusu, menyusui lancar.
Pk.11.00 WITA
1
Mengatur ventilasi ruangan tempat perawatan
-
baik.
pasien Pk.12.00 WITA
1
Ventilasi ruangan perawatan
-
Mengukur TTV
RR : 60x/menit , S : 36,1°, N : 130x/menit
Pk.15.00 WITA
2
-
Memberikan susu SGM BBLR 35 ml
Susu habis diminum
V. EVALUASI No. Hari/Tgl/Jam
1.
Kamis
,
18
No. Dx
1
April 2013
Evaluasi Sumatif
S: -
Pukul12.00
Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak sesak
WITA
O: -
RR : 60x/menit
A : Tujuan tercapai. P : Pertahankan kondisi
2.
Kamis
,
April 2013
18
2
S: -
Pukul15.00 WITA
Orang tua pasien mengatakan BB anaknya masih tetap1,1 kg
O: -
Postur tubuh kecil
A : Tujuan belum tercapai
Paraf
V. EVALUASI No. Hari/Tgl/Jam
1.
Kamis
,
18
No. Dx
1
April 2013
Evaluasi Sumatif
Paraf
S: -
Pukul12.00
Ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak sesak
WITA
O: -
RR : 60x/menit
A : Tujuan tercapai. P : Pertahankan kondisi
2.
Kamis
,
18
2
April 2013
S: -
Pukul15.00
Orang tua pasien mengatakan BB anaknya masih tetap1,1 kg
WITA
O: -
Postur tubuh kecil
A : Tujuan belum tercapai P : Lanjutkan Intervensi
3.
Rabu, April 2013
17
3
S: -
Orang tua pasien mengatakan sudah
Pukul13.30
tidak cemas lagi dan akan tetap
WITA
mengikuti prosedur perawatan O: -
Orang tua Pasien tidak bertanya-tanya lagi
mengenai
penyebab
penyakit
yang diderita bayinya. -
Orang tua Pasien tampak tenang
A :Tujuan tercapai. P :Pertahankan Kondisi.
Mengetahui,
Denpasar, 19April 2013
Pembimbing Praktek
Mahasiswa
(_____________________________)
(Luh Putu Wijayanti)
NIP.
NIM. P07120011059
Mengetahui, Pembimbing Akademik
(______________________________) NIP.