MASA NIFAS
A. Pengertian Masa nifas adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat kandungan kembali seperti pra-hamil. Lama masa nifas yaitu 6-8 minggu. B. Adaptasi fisiologis masa nifas 1. Tanda-tanda vital Suhu tubuh dalam 24 jam pertama = 38°c. Jika hari 1-2 sampai pada hari ke 10 = 38°c hati-hati terhadap adanya infeksi puerperalis, infeksi saluran kemih, endometritis, mastitis dan infeksi lain. 2. Adaptasi sistem kardiovaskuler a. Tekanan darah stabil b. Bradikardi (50-70x/menit) (50-70x/menit) normal jika tidak ada keluhan. c. Takhicardi akibat persalinan lama dan perdarahan hebat d. Diaforesis dan menggigil yang disebabkan instability vasomotor. Keadaan ini normal jika tidak disertai demam. e. Komponen darah trombosit lebih aktif (resiko troboemboli). 3. Adaptasi sistem urinaria Mekanisme persalinan dapat dapat menyebabkan edema, laserasi, dan trauma uretra akibat tindakan kateterisasi. Persalinan dengan tindakan sc.dapat sc.dapat mengakibatkan penurunan sensifitas bladder dan penurunan tonus bladder. 4. Adaptasi sistem endokrin Adanya perubahan dari hormon plasenta yaitu estrogen dan progesteron yang menurun. Hormon-hormon Hormon-hor mon pituitary jadi prolaktin meningkat, FSH menurun, dan LH menurun. Produksi ASI mulai pada hari ke 3 post partum yang mempengaruhi hormone prolaktin, oksitosin,reflek let. Down dan reflek sucking. 5. Adaptasi sistem pencernaan Terjadi konstipasi akibat klien takut episiotomi rusak. Penurunan tonus abdomen, kurang intake menjelang partus dan pengaruh klisma 6. Adaptasi sistem muskuloskeletal. a. Penigkatan ukuran uterus menyebabkab distasisrektus abdominis b. Sensasi ektrimitas bawah mengalami penurunan c. Tromboplebitis terjadi akibat penurunan aktifitas dan peningkatan protrombin d. Edema terjadi pada periode post partum dini. 7. Adaptasi Sistem reproduksi a. Fundus uteri Merupakan proses kembalinya alat kandungan atau uterus dan jalan lahir setelah bayi dilahirkan dilahirkan sehingga sehingga mencapai mencapai keadaan keadaan seperti seperti sebelum sebelum hamil hamil
b. Endometrium Endometrium mengalami involusi daerah inplantasi plasenta. Nekrosis pembuluh darah terjadi hari 2-3 post partum. Pada hari ke 7 terbentuk lapisan basal dan pada 16 hari normal normal kembali. kembali. c.
Lohea
d. Vagina Beberapa saat setelah melahirkan tonus otot menurun edema membiru, terdapat laserasi, dan saluran melebar. e. Clitoris / labia Kencang dan tidak terlalu keras. f. Peritonium Luka pada episiotomi terasa nyeri. Pada tahap early edema dan luka biru. g. Payudara Putting susu, areola mammaeu, duktus dan lobulus membesar, vaskularisasi meningkat (Breast engorgement).Colostrum 3 PP dan ASI > 3 hari PP. Adaptasi Psikologis Ibu Post Partum (menurut Rubin Kox adaptasi Ibu terdiri yaitu : 1. Taking In pada jam pertama sampai 1-2 hari. Ibu mengalami dependen ,pasif, fokus pada diri sendiri. 2. Taking Hold Ibu mengalami dependen dan independen 3. Letting Go Ibu mengalami hari-hari terakhir pada minggu persalinan independen pada peran baru
RETENSIO URINE I.
II.
PENGERTIAN Retensio urine adalah tertahannya urine didalam kandung kemih, dapat terjadi secara akut maupun kronis. Pada keadaan akut miksi berhenti secara mendadak, klientidak bisa BAK. Dalam keadaan kronis retensi urine terjadi akibat adanya obstruksi yang terus-menerus pada uretra. Etiologi Kalkulus pada lumen uretra , striktur uretra, BPH, Penekanan kepala Janin.
Insiden Sistitis penyebabnya adalah Escherichia coli 73 %-90% dari kasus dan pielonefritis (Infeksi pelvis renalis) penyebabnya terbanyak dari kasus oleh infeksi asenden.
III. PENGKAJIAN Post Partum A. Data Umum : 1. Identitas. 2. Data Obstetri, riwayat kehamilan, riwayat persalinan. 3. Riwayat kesehatan. 4. Status emosional dan kebiasaan.
B. Data Fokus : Fisiologis (proses involusi, perubahan biophisik sistem tubuh, kesiapan proses laktasi). C. Pengkajian fisologis segera setelah lahir : a) Kondisi uterus (Palpasi fundus, kontraksi dan tinggi fundus uteri. b) Jumlah Darah (inspeksi perineum,laserasi,hematoma). c) Kandung kemih (ada tidaknya residu). d) Tanda-tanda Vital : 1) Suhu : 1 jam pertama setelah persalinan 2) TD/N : penyimpangan kardiovaskular 3) Pengkajian psikologis segera respon ibu dan keluarga terhadap bayi). 4) Pengkajian tahap lanjut : IV. 1. Tanda-tanda vital : 1) Suhu : Sedikit meningkat tapi kurang dari 38°c 2) Nadi : Bradikardi 40-70 x/menit masig dalam batas normal selama 6-10 hari post partum. 3) Tensi : Agak menurun tapi tidak mengganggu (orthostatik hipotensi) Pemeriksaan tanda-tanda vital dilakukan tiap 4-8 jam. 2. Perut dan Fundus : Sebelum pem.fundus dan perut klien di minta kencing dulu. Bila pada pem. Uterus lembek lakukan masase dan bayi ditetekkan. 3. Lokhea : 1) Periksa tiap 4-8 jam 2) Perhatikan : frekuensi penggantian duk dan kebiasaan klien. 3) Sifat pengeluaran lokhea (menetes, merember, memancar) 4) Warna lokhea (rubra, serosa, sanguilenta,alba). 4. Eliminasi : 1) Diaphoresis 2) Tanda infeksi kandung kemih,distensi blader 3) Buang air besar (obstipasi karena takut sakit). 5. Buah dada : 1) Bentuk, besar, merah 2) Putting susu--- baik, masuk, lecet, sakit, kebersihan, 3) BH--- penyokong buah dada 4) Laktasi hari ke 2-3 kolostrum meningkat. 6. Perineum Posisi sim kearah jahitan sehingga perineum terlihat jelas. 7. Ekstrimitas bawah 1) Tromboplebitis dan tromboemboli 2) Edema, Tenderness, suhu kulit meningkat. 8. Psikososial : 1) Sikap, kemampuan, keterampilan memelihara diri, Tingkat kelelahan, Kepuasan,Tugas mengasuh anak.
Rentesio Urine Bila dicurigai infeksi kandung kemih dilakukan pengambilan spesimen urin bersih untuk pemeriksaan mikroskopik dan pemeriksaan kultur serta berat jenis urin. Frekuensi urin, keinginan berkemih, urin warna keruh, nyeri pelvik dan konsentrasi bakteri 10.000 atau lebih permililiter urine. Periksa suhu : mengginggil dan panas tinggi, mual dan muntah.
V.
Diagnosa Keperawatan 1. Perubahan eliminasi BAK; Retensio urin berhubungan dengan trauma perineum,dan sal.kemih. 2. Ketidakefektifan proses laktasi berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang perawatan payudara. 3. Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan retensi urin yang lama.
VI.
Intervensi Keperawatan 1. Perubahan eliminasi BAK; Retensio urin berhubungan dengan trauma perineum,dan sal.kemih. Tujuan : Setelah dilakukan tindakan kep. selama 2 hari klien dapat kencing tanpa menggunakan alat/kateter. Kriteria : S : Klien mengatakan sudah bisa kencing sendiri. O : urine 2 cc/kg bb/menit,uspt +, urin residu <100 cc RASIONAL a. Menjelaskan pada klien cara blader training b. Merangsang keinginan untuk kencing c. Mengobservasi intake dan output -Menilai perkembangan miksi d. Memasang kateter bila ada indikasi -Membantu mengeluarkan urin e. Memberikan obat sesuai program terapi. -Membantu meperlancar sirkulasi dan tangsangan saraf 2. Ketidakefektifan proses laktasi berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang perawatan payudara. Tujuan : Setelah diberikan penjelasan mengenai cara perawatan payudara Ibu dapat merawat payudara sendiri, Kriteria : S : Ibu Mengatakan sudah bisa merawat payudara sendiri. O : Ibu terlihat merawat payudaranya. RASIONAL a. Mengajari dan menjelaskan pada ibu cara perawatan payudara. Agar Ibu mandiri dalam perawatan payudara b. Memperhatikan cara ibu merawat payudaranya c. Menilai cara Ibu merawat payudaranya dengan benar.
VII.
VIII.
3. Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan retensi urin yang lama. Tujuan : Setelah diberikan tindakan kep. dan terapi Medis selama 3 hari resiko infeksi tidak terjadi. Kriteria : Suhu 36-37 °c sakit perut bagian bawah tidak ada. INTERVENSI RASIONAL a. Kaji suhu tubuh Ibu Menilai tanda-tanda infeksi b. Berikan kateterisasi dengan memperhatikan kesterilan Membantu mengeluarkan urine c. Berikan obat anti biotik sesuai program terapi Membatasi perkembangbiakan bakteri penyebab infeksi SK/KK.
REFERENSI
1. Marilynn E.Doenges et al, (2000), Rencana Asuhan Keperawatan, EGC, Jakarta. 2. Persis Mary Hamilton (1995) Dasar-dasar Kep Maternitas, EGC, Jakarta. 3. Makalah hasil kuliah Askep Post Partum, PSIK INAIR Surabaya.
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN NY. ROSE INDAH. DENGAN DX.MEDIS POST PARTUM DENGAN RETENSIO URINE DIRUANG BERSALIN RSUD dr H Ishak Umarela
Tanggal masuk : 08 Agustus 2002 Jam masuk : 00.15 Ruang/kelas : RB.I / Kelas III Kamar No : Pengkajian tanggal : 12-Agustus- 2002 Jam : 10.00 WIB 1. IDENTITAS
Nama pasien : Indah Sangadji
Nama Suami : Tn Takrif
Umur : 24 th
Umur : 36 th
Suku/ bangsa : Maluku / Indonesia
Suku/ bangsa :Maluku/ Indo
Agama : Islam
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pekerjaan : Nelayan
Alamat : desa Rohmoni. Status : Kawin selama 3 tahun 2. STATUS KESEHATAN SAAT INI
1. Alasan kunjungan ke rumah sakit : Setelah melahirkan pada tanggal 1 Agustus 2002 tidak bisa kencing, perut bagian bawah sakit, kaki kanan kiri tidak bisa digerakan dan sakit. 2. Keluhan utama saat ini : (saat dikaji) yaitu Tidak bisa kencing. 3. Timbulnya keluhan : (-) bertahap, (ya) mendadak. 4. Faktor yang memperberat saat terjadinya Persalinan lama. 5. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi ke RSUD Dr Soetomo Surabaya. 6. Diagnosa medik : Post Partum hari ke 8 dengan retensio urine.
3. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. RIWAYAT OBSTETRI : a. Riwayat menstruasi : Menarche : umur 15 tahun
, Siklus : 28 hari, teratur
Banyaknya : ganti pembalut 2 x sehari Lamanya : 6-15 hari HPHT : 20-11-2001, perkiraan persalinan : tanggal 27-8-2002 Keluhan : saat menstruasi sedikit agak nyeri. 10 b. Kehamilan, persalinan, nifas yang lalu : tidak ada Anak Kehamilan Persalinan Anak No Tahun Umur kehamilan Penyulit Jenis Penolong Penyulit Laserasi Perdarahan kelamin BB 1 2002 9 bulan (-) normal Bidan (-) (-) (-) Perem puan c. Genogram : Keluarga suami Keluarga Istri d. Post Partum Sekarang Tipe persalinan Spontan Lama persalinan : datang ke Bidan tgl 31-7-2002 jam 12.00 dengan pembukaan 3 cm, lahir tanggal 1-8-2002 jam 12.20 (partus lama). e. Rencana perawatan bayi : sendiri Breast care : belum pernah pernah mendapat informasi cara perawatan payudara. Perineal Care : Membersihkan waktu mandi.
Menyusui : Selama PP Ibu belum menyusui bayinya karena sakit perut bagian bawah. 2. RIWAYAT KELUARGA BERENCANA : Melaksanakan KB : ( -) ya ( v ) tidak Bila ya jenis kontrasepsi apa yang digunakan : Sejak kapan menggunakan kontrasepsi : 11 2900 gram Masalah yang terjadi. Ingin menggunakan kontrasepsi spiral. 3. RIWAYAT KESEHATAN : Penyakit yang pernah dialami ibu : Typhus Pengobatan yang didapat : Obat dari dokter praktek Riwayat penyakit keluarga ( x ) Penyakit Diabetes Mellitus ( x ) Penyakit jantung ( x ) Penyakit hipertensi ( ) Penyakit lainnya : tidak ada 4. RIWAYAT LINGKUNGAN : - Kebersihan : Kebersihan lingkungan rumah cukup bersih, got dan saluran airnya lancar. - Bahaya : Tidak terdapat hal-hal yang membahayakan. - Lainnya sebutkan : 5. ASPEK PSIKOSOSIAL : a. Persepsi ibu tentang keluhan/ penyakit : ibu tidak bisa kencing tanpa alat
b. Apakah keadaan ini menimbulkan perubahan terhadap kehidupan sehari-hari Ya, ibu sangat hawatir dan takut untuk hamil lagi, ibu mengeluh nyeri saluran kencing dan mammae kemang-kemang. c. Harapan yang ibu inginkan : semoga masalahnya teratasi. d. Ibu tinggal dengan siapa : suami e. Siapakah orang yang terpenting bagi ibu : Suaminya f. Sikap anggota keluarga terhadap keadaan saat ini : Cukup baik g. Kesiapan mental untuk menjadi ibu : ( v ) ya, ( ) tidak 6. KEBUTUHAN DASAR KHUSUS : a. Pola Nutrisi Frekwensi makan : ..3. x sehari Nafsu makan : ( v ) baik, Jenis makanan rumah : Nasi ,daging , lauk pauk, sayuran Makanan yang tidak disukai/ alergi/ pantangan : telur dan ikan laut Makanan selama di RS porsi dihabiskan. 12 b. Pola eliminasi : BAK - Frekwensi : Kencing spontan negatip Kencing dikateter 200cc - Warna : Jernih - Keluhan saat BAK : belum bisa kencing sendiri BAB - Frekwensi : 1 kali - Warna : kuning coklat - Bau : khas - Konsistensi : padat
- Keluhan : tak ada keluhan c. Pola personal hygiene Mandi - Frekwensi : 2 x /hari - Sabun : ( v ) ya, (
) tidak
Oral hygiene - Frekwensi : 2 x /hari - Waktu : ( pagi /sore ) ya, (
) tidak
Cuci rambut - Frekwensi : 2 x / seminggu - Shampo : ( v ) ya, (
) tidak
d. Pola istirahat dan tidur Lama tidur : 5 jam/hari Kebiasaan sebelum tidur : tidak ada Keluhan : tak ada keluhan yang berarti e. Pola aktifitas dan latihan Kegiatan dalam pekerjaan : ADL dbn. Waktu bekerja : (ya) Pagi, (ya) Sore, ( tidak ) Malam Olah raga : (
) ya, ( x ) tidak
Kegiatan waktu luang : Istirahat / tidur Keluhan dalam beraktifitas : tidak ada. 13 f. Pola kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan Merokok : tidak Miniman keras : tidak Ketergantungan obat : Tidak.
7. PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum : Masih lemas,Kesadaran: Compos metis Tekanan darah : 110 / 70 MmHg Nadi 80 x/menit Respirasi : 20kali / menit Berat badan : 52 kg
Suhu : 37 °C Tinggi badan : 160 cm
Kepala, mata kuping, hidung dan tenggorokan : Kepala : Bentuk dbn Keluhan :tidak ada Mata : Kelopak mata : Tidak terdapat udema. Gerakan mata : simetris Konjungtiva : Tidak terlihat anemia Sclera : Tidak tampak ikterus Pupil : Normal Akomodasi : mata kalau dipakai baca yang agak lama kabur Lainnya : Tak terdapat kelainan Hidung : Reaksi alergi : ada allergi (sering bersin) Sinus : ada sinusitis Lainnya : Mulut dan Tenggorokan : Gigi geligi : tak ada kelainan Kesulitan menelan : tak ada keluhan Lainnya sebutkan : tak ada Dada dan Axilla 14
Mammae : membesar ( v ) ya , tegang, nyeri +/+ Areolla mammae : warna hitam (Hiperpigmentasi), terdpt daki,Putting susu menonjol. Papila mammae : terdpt daki,menonjol Colostrum : tidak keluar Pernafasan Jalan nafas : baik Suara nafas : tak ada suara napas tambahan Menggunakan otot-otot bantu pernafasan : tidak Lainnya sebutkan : tidak ada Sirkulasi jantung Kecepatan denyut apical : ....80....x/menit Irama regular Kelainan bunyi jantung : Tidak terdengar kelainan. Sakit dada : Tak ada keluhan Abdomen Tidak ada pembesaran Linea nigra dan striae albican Luka bekas operasi : tidak ada, Kontraksi : baik, TFU 2 jari bawah pusat Lainnya sebutkan : Genitourinary Perineum : baik, tak ada keluhan, luka epis kering, episiotomi mediolateral sinistra Vesika Urinaria : tidak ada nyeri pada bladder dan kosong Luka episiotomi kering
Pengeluaran pervagina : lohea sanguinolenta, banyaknya 1/3 softek, baunya amis. Ekstrimitas (integumen/muskuloskeletal) Turgor kulit : baik 15 Warna kulit : Sawo matang Kontraktur pada persendian ekstrimitas : tidak ada Kesulitan dalam pergerakan : tidak ada kesulitan Lainnya sebutkan : kaki kanan kiri edema. 16 Data Penunjang 1) Laboratorium : Hasil Laboratorium tanggal : HB
= 11,5 gram%
Lekosit = 25,0 X 10 / L ( N = 4,3 – 11,3 ) Trombosit = 359 X 10 / L (N = 150 – 350 ) PCV
= 0,35 ( N = 0,38 – 0,42 )
Sedimen urine : PH urin :6,0 Eri 0-1, leuko 2-4, epitel 2-4, Uric Acid 3, BJ urin 1.015 2). USG : tidak diperiksa 3).Rontgen : tidak diperiksa 4)Terapi yang didapat : Neurobion 1x1 Non Flamin 3x1 Ciprofloxacin 3x500mg
Data tambahan : Urine hasil kateter di IRD sebanyak 2000 cc, Rencana terapi kalau urine spontan tidak bisa lakukan kateterisasi. Surabaya, 12 Agustus 2002 Pemeriksa Subhan 17 ANALISA DATA DATA PENYEBAB MASALAH
S : Ibu Mengatakan tidak bisa kencing sendiri O : – Hasil kateter di IRD urine 2000 cc Post partum hari ke 8 S : Mengatakan sakit waktu pemasangan kateterisasi O : Pemasangan kateter dilakukan di IRD dan bleder training tiap 4 jam di RB I Urifisium uretra merah Wajah meringis S :Pasien mengatakan tidak pernah melakukan perawatan payudara. Tidak pernah mendapatkan informasi cara perawatan payudara.
O : Areola dan putting susu kotor ASI tidak bisa keluar Mammae tegang Mammae nyeri tekan +/+ Persalinan Lama ↓
Trauma jln lahir dan bladder ↓
Sensitifitas menurun dan kontrol saraf terhambat ↓
Retensio Urine Pemasangan kateterisasi ↓
Iritasi Kurang informasi perawatan payudara ↓
Personal hygiene kurang ↓
Areola dan Putting kotor ↓
Duktus laktoferus tersumbat ↓
ASI tidak keluar dan
Payudara engeras Gangguan eliminasi urin,retensio urin Resiko tinggi terjadinya infeksi Saluran kencing Ketidakefektifan proses laktasi Diagnosa Keperawatan 1. Gangguan eliminasi urine (retensio urine) berhubungan dengan penurunan sensifitas bladder secukder persalinan lama 2. Resiko tinggi terjadinya infeksi berhubungan dengan kateterisasi. 3. Ketidakefektifan proses laktasi berhubungan dengan kurang informasi cara perawatan payudara. 18 INTERVENSI KEPERAWATAN DAN INPLEMENTASI NO / TGL DX.KEP. TUJUAN/ KRITERIA INTERVENSI IMPLEMENTASI
1 12/08/2002 Gangguan eliminasi urine (retensio urine) berhubungan dengan penurunan sensifitas bladder sekunder persalinan lama
Dapat mem Pertahankan haluaran urine adekuat tanpa retensi urine Kriteria : Bisa kencing spontan Intake dan output seimbang Residu 50 cc Warna dan bau urine tidak mengalami perubahan 1. Kaji keluhan BAK 2. Anjurkan klien agar mengatur intake cairan peroral. 3. Jelaskan penyebab retensi urine 4. Kosongkan kandung kemih tiap 4 jam sesuai program Medis 5. Tampung urine dan catat 6. Ajarkan Pasien exercise pelvis flow 7. Mengajarkan bladder training. 1. Mengkaji keluhan BAK sejak hari pertama PP klien sulit BAK Urine tidak bisa keluar 2. Menganjurkan klien agar minum air
100 cc/jam. 3. Menjelaskan penyebab retensi urine akibat trauma kandung kemih sewaktu melahirkan 4. Anjurkan klien untuk BAK setiap 4 jam sebelum melakukan kateterisasi. 5. Mengukur urine spontan 24 jam 105 cc dan urine residu 2600 6. Mengajarkan pasien exercise pelvis flow. 7. Mengajarkan cara bladder training. 13/08/2002 1. Mengkaji keluhan BAK; jam 06 19 kencing spontan 15 cc Residu 270cc 2. Menganjurkan klien agar minum air 100 cc/jam. 3. Anjurkan klien untuk BAK setiap 4 jam sebelum melakukan kateterisasi 4. Mengukur urine spontan 24 jam 75 cc dan urine residu 2365 cc. 14/08/2002 1. Mengkaji keluhan BAK; jam 06 kencing spontan 25 cc Residu 200 cc 2. 13/08/2002 Resiko tinggi terjadinya
infeksi saluran kencing Infeksi tidak terjadi Kriteria : 2. Menganjurkan klien agar minum air 100 cc/jam. 3. Anjurkan klien untuk BAK setiap 4 jam sebelum melakukan kateterisasi 4. Mengukur urine spontan 24 jam 150 cc dan urine residu 1900 cc 1. 1.Observasi TTV 1. Mengukur TTV dengan hasil : Suhu 37°c,Nadi 80 x/menit,TD 20 3. 13/08/2002 berhubungan dengan kateterisasi berulang Ketidakefektifan proses laktasi berhubungan dengan kurang informasi perawatan payudara Suhu badan 36-37°c Sakit daerah blass tidak ada Waktu pasang. kateter wajah pasien tidak meringis Proses menyusui efektif
Kriteria : ASI Keluar lancar. 2. Lakukan tindakan aseptik dan antiseptik sebelum & sesudah tindakan kateterisasi. 3. Berikan obat antibiotika sesuai terapi dan anti inflamasi. 1. Kaji pengetahuan klien tentang perawatan payudara. 2. Ajarkan klien cara perawatan payudara. 110/70 mmHg, R/R 20 x/menit. 2. Memakai sarung tangan steril dan melakukan kateterisasi dengan memperhatikan kesterilan alat. 3. Memberikan obat Ciprofloxacin 3x500 mg po dan Nonflamin 3x500 mg po. 1. Menanyakan klien tentang cara perawatan payudara yang benar. 2. Mengajarkan klien cara memijat susu dengan air hangat membersikan putting susu dengan minyak dan cara menyusui. 21 EVALUASI
DX.KEP. TANGGAL EVALUASI PARAF
1 13/08/2002 S : Klien mengatakan kencing lebih banyak dari sebelumnya O : Urine spontan 25 cc/kali kencing Residu 270 cc jam 12.00 Warna kuning jernih A : Tujuan belum tercapai,tapi ada kemajuan P : Lanjutkan intervensi 1,2,4,5,6 2 14/08/2002 S : Pasien mengatakan tidak panas dan tidak nyeri daerah blass. O : Suhu 37° c Nadi 80 x/ menit A : Masalah infeksi tidak terjadi P : Pertahankan intervensi 1,2,3 3 14/08/2002 S : Klien Mengatakan ASI lancar O : Baju basah karena ASI Payudara tidak keras lagi A : Masalah Ketidakefektifan laktasi teratasi P : Intervensi lanjutkan oleh klien. 22 CATATAN PERKEMBANGAN NODX TGL S. O. A. P.I PARAF
1 14/08/2002 15/08/2002 S: Klien mengatakan sudah bisa kencing tiap 4 jam tapi ada residu O: Kecing spontan 10.00 15 cc U.residu
200 cc, Jan 14.00 U.Spontan 15 cc U.Residu 200cc A:Masalah retensi urine belum teratasi P: Lanjutkan intervensi 1,4,5,6 I: Mengkaji Keluhan BAK Urine Spontan 15cc residu 300 cc, jam 14.00 urine spontan 25 cc u.residu 150cc Mengobservasi keadaan urine : Warna kuning muda S: Klien mengatakan sudah bisa kencing tiap 4 jam tapi ada residu O: Kecing spontan 25 ccU.residu 270 cc A:Masalah retensi urine belum teratasi P: Lanjutkan intervensi 1,4,5,6 2 15/08/2002 S: Pasien mengatakan tidak panas O: Suhu 37°c Nadi 80 x/menit nyeri daerah blass tidak ada A: Masalah infeksi tidak terjadi P: Pertahankan intervensi 1,2dan3 S: Pasien mengatakan tidak panas O: Suhu 37°c Nadi 80 x/menit nyeri daerah blass tidak ada A: Masalah infeksi tidak terjadi P: Pertahankan intervensi 1,2dan3 3 15/08/2002 S: Klien mengatakan ASI lancar O: Baju klien basah karena ASI
A: Masalah ketidakefektifan menyusui teratasi P: Intervensi dihentikan. Klien Pulang Atas Permintaan Sendiri 23