BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakang DHF (Dengue Haemoragic Fever) merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti betina. Penyakit ini biasa disebut Demam Berdarah Dengue (Hidayat, !!"# $%). &erdapat tiga fase dalam per'alanan penyakit ini, yaitu fase demam, fase ktiris, dan fase penyembuhan. ampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat membunuh virus demam berdarah, tetapi penyakit ini dapat dicegah dengan memutuskan mata rantainya. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan cara kimia, seperti pengasapanfogging, secara biologi yaitu dengan memelih memelihara ara ikan ikan pemaka pemakan n 'entik 'entik nyamuk nyamuk,, dan secara secara fisik fisik yaitu yaitu dengan dengan kegiatan %* (menguras, menutup, dan mengubur) barang+barang bekas yang dapat menampung air. ai r. *enu *enuru rutt ord ord Heal Health th -rga -rgani niat atio ion n ($// ($//0) 0) popu popula lasi si di duni duniaa diperkirakan berisiko terhadap penyakit DBD mencapai ,0+% miliar terutama yang tinggal di daerah perkotaan di negara tropis dan subtropis. subtropis. aat ini 'uga diperkirakan ada 0! 'uta infeksi dengue yang ter'adi diseluruh dunia setiap tahun. tahun. Diperk Diperkirak irakan an untuk untuk 1sia 1sia &enggar enggaraa terdapa terdapatt $!! 'uta 'uta kasus kasus demam demam dengue (DD) dan 0!!.!!! kasus DHF yang memerlukan pera2atan di rumah sakit, dan /!3 penderitanya adalah anak+anak yang berusia kurang dari $0 tahu tahun n dan dan 'uml 'umlah ah kema kematia tian n oleh oleh peny penyak akit it DHF DHF menca mencapa paii 03 deng dengan an perkiraan 0.!!! kematian setiap tahunnya (H-, !$). !$). Di 4ndo 4ndone nesi siaa Dema Demam m Berd Berdara arah h perta pertama ma kali kali dite ditemu muka kan n di kota kota urabaya pada tahun $/"5, dimana sebanyak 05 orang terinfeksi dan 6 orang diantaranya meninggal dunia (1ngka 7ematian (17) # 6$,% 3). Dan se'ak saat itu, penyakit ini menyebar luas ke seluruh 4ndonesia (Buletin 8endela 9pidemiologi, :olume , !$!). Pada bulan 8anuari !!/, penderita DHF di 8a2a &engah sebanyak $;!" orang. edangkan kasus DHF yang ter'adi di beberapa kota di 8a2a tengah tengah sampai sampai perten pertengah gahan an !!/ !!/ sebanya sebanyak k ;"; ;"; orang, orang, ;% dianta diantaran ranya ya
1
mening meninggal gal (
$. 1pa 1pa defi defini nisi si dari dari DHF= DHF= . Bagaim Bagaimana ana epid epidemo emolog logii penyak penyakit it DHF= DHF= %. Bagai Bagaima mana na etio etiolo logi gi dari dari DHF= DHF= 6. Bagaim Bagaimana ana pato patofisi fisiolo ologi gi penya penyakit kit DHF= DHF= 0. 1pa sa'a sa'a manifes manifestasi tasi klin klinis is dari dari penyak penyakit it DHF= DHF= ". 1pa sa'a sa'a klasifi klasifikas kasii dan kompl komplika ikasi si penyak penyakit it DHF= DHF= ;. 1pa sa'a sa'a pemerik pemeriksaan saan penun penun'an 'ang g penyaki penyakitt DHF= DHF= 5. Bagaim Bagaimana ana penata penatalak laksana sanaan an untuk untuk klien klien DHF= DHF= /. Bagaimana Bagaimana asuhan asuhan kepera2ata kepera2atan n yang harus diberikan diberikan kepada kepada pasien pasien DHF= DHF= 1.3 Tujuan ujuan 1.3. 1.3.1 1
Tujuan juan Umu Umum
*eny *enyel eles esai aika kan n 7epe 7epera ra2a 2ata tan n
pada pada
tuga tugass 7lie 7lien n
maka makala lah h deng dengan an
men mengen genai
Peny Penyak akit it
>D >D
DHF DHF.
1suha suhan n
*aha *ahasi sis2 s2aa
diharapkan dapat men'elaskan asuhan kepera2atan dan meningkatakan kualiatas hidup pasien penderita DHF. DHF.
1.3. 1.3.2 2
Tujuan juan Kh Khus usu us
2
$. ?ntuk ?ntuk mengetahui mengetahui tentang tentang penyaki penyakitt DHF . ?ntuk ?ntuk mengetahui mengetahui epidemologi epidemologi penyakit penyakit DHF. DHF. %. ?ntuk ?ntuk mengetah mengetahui ui etiolog etiologii DHF DHF 6. ?ntuk ?ntuk mengetahui mengetahui patofisiologi patofisiologi penyakit penyakit DHF. DHF. 0. ?ntuk ?ntuk mengetahui mengetahui manifestasi manifestasi dari dari penyakit penyakit DHF ". ?ntuk mengetahui klasifikasi klasifikasi dan komplikasi penyakit penyakit DHF. DHF. ;. ?ntuk ?ntuk mengetahui mengetahui pemeriksaan penun'an penun'ang g penyakit DHF. DHF. 5. ?ntuk ?ntuk mengetahui mengetahui penatalaksaan penatalaksaan untuk untuk pasien DHF. DHF. /. ?ntuk ?ntuk mengeta mengetahui hui asuhan asuhan kepera2at kepera2atan an yang akan diberik diberikan an kepada kepada pasien yang mengalami penyakit DHF 1. Man!aa n!aatt
*elalui penulisan makalah ini mahasis2a dapat mempela'ari asuhan kepera2atan pada pasien penyakit DHF untuk diaplikasikan didalam tatanan praktik secara baik dan benar. benar.
3
BAB 2 T"N#AUAN PU$TAKA 2.1 De!%n%s%
Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah suatu penyakit akut yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypty (uriadi. !$!). Dengue haemorhagic fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue se'enis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan nyamuk aedes aegypty (@ursalam, dkk. !!5). DHF (Dengue Haemoragic Fever) adalah penyakit yang disebabkan oleh karena virus dengue yang termasuk golongan abrovirus melalui gigitan nyamuk 1edes 1egypti betina. Penyakit ini biasa disebut Demam Berdarah Dengue (Hidayat, !!"). Dengue Hemorrhagic fever (DHF) atau Demam berdarah dengue adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti (@ursalam, !!0). DHF adalah penyakit yang terdapat pada anak dan de2asa dengan ge'ala utama demam, nyeri otot dan sendi yang disertai leucopenia, dengan atau tanpa ruam (rash) dan limfadenopati, trombositopenia ringan dan bintikbintik perdarahahan (ptekie) spontan (@oer, !!!). Demam berdarah dengue adalah penyakit akut dengan ciri+ciri demam manifestasi perdarahan dan bertendensi mengakibatkan ren'atan yang dapat menyebabkan kematian (*ans'oer, !!!). Penyakit Demam Berdarah Dengue ( DBD ) merupakan penyakit endemis di 4ndonesia dan sampai saat ini masih merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Penyakit Demam Berdarah disebabkan oleh infeksi virus Dengue yang akut dan ditandai dengan panas mendadak selama A ; hari tanpa sebab yang 'elas disertai dengan manifestasi perdarahan, seperti petekie, epistais kadang disertai muntah darah, berak darah, kesadaran menurun, dan syock(oegi'anto, !!").
4
2.2 E&%'em(l(g%
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dan mengakibatkan spektrum manifestasi klinis yang bervariasi antara yang paling ringan, demam dengue (DD), DBD dan demam dengue yang disertai ren'atan atau dengue shock syndrome (D) ditularkan nyamuk 1edes aegypti yang terinfeksi. Dalam 0! tahun terakhir, kasus DBD meningkat %! kali lipat dengan peningkatan ekspansi geografis ke negara+negara baru dan, dalam dekade ini, dari kota ke lokasi pedesaan (H-, !!/). abah demam dengue di 9ropa meletus pertama kali pada tahun $;56, sedangkan di 1merika elatan 2abah itu muncul diantara tahun $5%! A $5;!. Di 1frika 2abah demam dengue hebat ter'adi pada tahun $5;$ A $5;% dan di 1merika erikat pada tahun $/ ter'adi 2abah demam dengue dengan 'uta penderita. Di 4ndonesia, setiap tahunnya selalu ter'adi 7
$. :irus dengue
5
Berdiameter 6! monometer dapat berkembang biak dengan baik pada berbagai macam kultur 'aringan baik yang berasal dari sel A sel mamalia, maupun sel A sel 1rthropoda misalnya sel aedes 1lbopictus. (oedarto, $//! %"). Diketahui ada empat 'enis virus yang mengakibatkan demam berdarah yaitu D9@+$, D9@+, D9@+%, dan D9@+6. . @yamuk aedes aegypti Gaitu nyamuk aedes aegypti, nyamuk aedes albopictus, aedes polyne siensis, infeksi dengan salah satu serotipe akan menimbulkan antibodi seumur hidup terhadap serotipe bersangkutan tetapi tidak ada perlindungan terhadap serotipe 'enis yang lainnya (1rief *ans'oer uprohaita !!! 6!). %. Host (pemba2a) 8ika seseorang mendapat infeksi dengue untuk pertama kalinya maka ia akan mendapatkan imunisasi yang spesifik tetapi tidak sempurna, sehingga ia masih mungkin untuk terinfeksi virus dengue yang sama tipenya maupun virus dengue tipe lainnya.
2. Pat(!%s%(l(g%
:irus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes aegypty dimana virus tersebut akan masuk ke dalam aliran darah, maka ter'adilah viremia (virus masuk ke dalam aliran darah). 7emudian akan bereaksi dengan anti body dan terbentuklah kompleks virus anti body yang tinggi akibatnya ter'adilah peningkatan permeabilitas pembuluh darah karena reaksi imunologik. :irus yang masuk ke dalam pembuluh darah dan menyebabkan peradangan pada pembuluh darah vaskuler atau ter'adi vaskulitis yang mana akan menurunkan 'umlah trombosit (trombositopenia) dan factor koagulasi merupakan factor ter'adi perdarahan hebat. 7eadaan ini mengkibatkan plasma merembes (kebocoran plasma) keluar dari pembuluh darah
sehingga
darah mengental, aliran darah men'adi lambat
sehingga
organ tubuh tidak cukup mendapatkan darah dan ter'adi hipoksia 'aringan.
6
Pada keadaan hipoksia akan ter'adi metabolisme anaerob, hipoksia dan asidosis 'aringan yang akan mengakibatkan kerusakan 'aringan dan bila kerusakan 'aringan semakin berat akan menimbulkan gangguan fungsi organ vital
seperti
'antung,
hemokonsentrasi,
paru+paru
sehingga
hipoproteinemia,
efusi
mengakibatkan pleura,
syok
hipotensi, dan
dapat
mengakibatkan kematian. 8ika virus masuk ke dalam sistem gastrointestinal maka tidak 'arang klien mengeluh mual, muntah dan anoreksia. Bila virus menyerang organ hepar, maka virus dengue tersebut menganggu sistem ker'a hepar, dimana salah satunya adalah tempat sintesis dan osidasi lemak. @amun, karena hati terserang virus dengue maka hati tidak dapat memecahkan asam lemak tersebut men'adi bahan keton, sehingga menyebabkan pembesaran hepar atau hepatomegali, dimana pembesaran hepar ini akan menekan abdomen dan menyebabkan distensi abdomen. Bila virus bereaksi dengan antibody maka mengaktivasi sistem koplemen atau melepaskan histamine dan merupakan mediator factor meningginya permeabilitas dinding pembuluh darah atau ter'adinya demam dimana dapat ter'adi DHF dengan dera'at 4,44,444, dan 4: (@ursalam, dkk. !!5). 4munopatogenesis DBD dan D masih merupakan masalah yang kontroversial. Dua teori yang digunakan untuk men'elaskan perubahan patogenesis pada DBD dan D yaitu h%&(tes%s %n!eks% sekun'er )te(r% secondary
heterologous
infection*
'an hypothesis
antibody
dependent enhancement ( ADE ). Te(r% %n!eks% sekun'er menyebutkan
bah2a apabila seseorang mendapatkan infeksi primer dengan satu 'enis virus, akan ter'adi proses kekebalan terhadap infeksi terhadap 'enis virus tersebut untuk 'angka 2aktu yang lama, tetapi 'ika orang ter sebut mendapatkan infeksi sekunder dengan 'enis serotipe virus yang lain, maka ter'adi infeksi yang berat. Pa'a te(r% ke'ua (ADE), menyebutkan tiga hal yaitu antibodies enhance infection, T-cells enhance infection serta limfosit & dan monosit akan melepaskan sitokin yang berkontribusi terhadap ter'adinya DBD dan D.ingkatnya secara umum 1D9 di'elaskan sebagai berikut, bah2a 'ika terdapat antibodi spesifik terhadap 'enis virus tertentu, maka antibodi tersebut
7
dapat mencegah penyakit, tetapi sebaliknya apabila antibodi yang terdapat dalam tubuh merupakan antibodi yang tidak dapat menetralisasi virus, 'ustru dapat menimbulkan penyakit yang berat (Dr.1ryati,dr, *, p.P7(7). !!6). 2.+ Man%!estas% Kl%n%s
*anifestasi klinis pada DHF yang timbul bervariasi berdasarkan dera'at DHF dengan masa inkubasi antara $%+$0 hari. Penderita biasanya mengalami demam akut (suhu meningkat tiba+tiba), sering disertai menggigil, saat demam pasien kompos mentis. Fase pertama yang relatif ringan dengan demam mulai mendadak, malaise muntah, nyeri kepala, anoreksia, dan batuk. Pada fase kedua penderita biasanya menderita ekstremitas dingin, lembab, badan panas, muka merah, keringat banyak, gelisah, iritabel, dan nyeri mid+epigastrik. eringkali ada petekie tersebar pada dahi dan tungkai, ekimosis spontan mungkin tampak, dan mudah memar serta berdarah pada tempat fungsi vena adalah laim. Cuam makular atau makulopopular mungkin muncul dan mungkin ada sianosis sekeliling mulut dan perifer. @adi lemah cepat dan kecil dan suara 'antung halus. Hati mungkin membesar sampai 6+" cm diba2ah tepi costa dan biasanya keras agak nyeri. 7urang dari $!3 penderita ekimosis atau perdarahan saluran cerna yang nyata, biasanya pasca masa syok yang tidak terkoreksi. elain demam dan perdarahan yang merupakan ciri khas DHF, gambaran klinis lain yang tidak khas dan biasa di'umpai pada penderita DHF adalah# $. 7eluhan pada saluran pernapasan seperti batuk, pilek, sakit 2aktu menelan . 7eluhan pada saluran pencernaan seperti mual, muntah, tidak nafsu makan (anoreksia), diare, konstipasi %. 7eluhan sistem tubuh yang lain seperti nyeri atau sakit kepala, nyeri pada otot, tulang dan sendi (break bone fever ), nyeri otot abdomen, nyeri ulu hati, pegal+pegal pada seluruh tubuh, kemerahan pada kulit, kemerahan ( fushing ) pada muka, pembengkakan sekitar mata, lakrimasi dan
8
fotofobia, otot+otot sekitar mata sakit bila disentuh dan pergerakan bola mata terasa pegal. Patokan H- ($/;0) untuk menegakkan diagnosis DHF adalah sebagai berikut# $. .
Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama +; hari. *anifestasi perdarahan, termasuk setidak+tidaknya u'i turniket positif dan salah satu bentuk lain (petekie, purpura, ekimosis, epistaksis,
perdarahan gusi), hematemesis, dan atau melena. %. Perbesaran hati 6. Cen'atan yang ditandai dengan nadi lemah, cepat disertai tekanan darah menurun (tekanan sistolik men'adi 5! mmHg atau kurang dan diastolik ! mmHg atau kurang), disertai kulit yang teraba dingin dan lembab terutama pada u'ung hidung, 'ari, dan kaki, penderita gelisah, timbul sianosis disekitar mulut. >ambaran klinis kemungkinan ter'adinya ren'atan hari ke+% sampai hari ke+;# $. . %. 6. 0. ". ;. 5.
Perubahan sensorik dan nyeri perut Perdarahan nyata selain perdarahan kulit &erdapatnya efusi pleura atau asites Peningkatan hematokrit !3 atau lebih &rombosit kurang dari 0!.!!!mikroliter Hiponatremia dengan @a urine $! mmol< 97> abnormal Hipotensi
2., Klas%!%kas%
*enurut H- ($/5") DHF diklasifikasi berdasarkan dera'at beratnya penyakit, secara klinis dibagi men'adi 6, sebagai berikut# $. Dera'at 4 Demam disertai ge'ala klinis lain, tanpa perdarahan spontan. ?'i tourniIuet (J), trombositopenia dan hemokonsentrasi. . Dera'at 44 Dea'at 4 dan disertai perdarahan spontan pada kulit atau ditempat lain. %. Dera'at 444
9
Ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan darah rendah (hipotensi), gelisah, sianosis sekitar mulut, hidung, dan u'ung 'ari (tanda+tanda dini ren'atan) 6. Dera'at 4: Cen'atan berat (D) dengan nadi tak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur. 2.- K(m&l%kas%
1dapun komplikasi dari penyakit demam berdarah diantaranya # $. Perdarahan luas. Perdarahan pada DHF disebabkan adanya perubahan vaskuler, penurunan 'umlah trombosit (trombositopenia) $!!.!!! mmK dan koagulopati, trombositopenia, dihubungkan dengan meningkatnya megakoriosit muda dalam sumsum tulang dan pendeknya masa hidup trombosit. &endensi perdarahan terlihat pada u'i tourniIuet positif, petechi, purpura, ekimosis, dan perdarahan saluran cerna, hematemesis dan melena. . 7egagalan sirkulasi D (Dengue yok indrom) biasanya ter'adi sesudah hari ke A ;, disebabkan oleh peningkatan permeabilitas vaskuler sehingga ter'adi kebocoran plasma, efusi cairan serosa ke rongga pleura dan peritoneum, hipoproteinemia, hemokonsentrasi dan hipovolemi yang mengakibatkan berkurangnya aliran balik vena (venous return), prelod, miokardium volume sekuncup dan curah 'antung, sehingga ter'adi disfungsi atau kegagalan sirkulasi dan penurunan sirkulasi 'aringan. D 'uga disertai dengan kegagalan hemostasis mengakibatkan aktivity dan integritas system kardiovaskur, perfusi miokard dan curah 'antung menurun, sirkulasi darah terganggu dan ter'adi iskemia 'aringan dan kerusakan fungsi sel secara progresif dan irreversibel, ter'adi kerusakan sel dan organ sehingga pasien akan meninggal dalam $+6 'am. %. Hepatomegali Hati umumnya membesar dengan perlemakan yang berhubungan dengan nekrosis karena perdarahan, yang ter'adi pada lobulus hati dan sel sel
10
kapiler. &erkadang tampak sel netrofil dan limposit yang lebih besar dan lebih banyak dikarenakan adanya reaksi atau kompleks virus antibody. 6. 9fusi pleura 9fusi pleura karena adanya kebocoran plasma yang mengakibatkan ekstravasasi aliran intravaskuler sel hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya cairan dalam rongga pleura bila ter'adi efusi pleura akan ter'adi dispnea, sesak napas. 2. Pemer%ksaan Penunjang
$. Darah a. &rombosit menurun. b. HB meningkat lebih ! 3. c. H& meningkat lebih ! 3. d.
ambaran hasil u'i test tourniket positif dengan skala $J sampai 6J (grant. $/55, hal 5"). $J edikit bintik+ bintik merah pada daerah lengan
J Banyak bintik+ bintik merah pada derah lengan
%J Banyak bintik+ bintik merah pada derah lengan dan
6J Penuh dengan bintik+bintik merah pada
11
anterior
anterior
tangan
seluruh lengan dan tangan
2./ Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan penderita dengan DHF adalah sebagai berikut# $.
&irah baring atau istirahat baring
.
Diet makan lunak
%.
*inum banyak (+,0 liter6 'am) dapat berupa# susu, teh manis, sirop dan beri penderita oralit, pemberian cairan merupakan hal yang paling penting bagi penderita DHF.
6.
Pemberian cairan intravena (biasanya Cinger
0.
*onitor tanda+tanda vital tiap % 'am (suhu, nadi, tensi, pernapasan) 'ika kondisi pasien memburuk, observasi ketat tiap 'am.
".
Pemeriksaan Hb, Ht dan trombosit setiap hari.
;.
Pemberian obat antipiretik sebaiknya dari golongan asetaminofen, eukinin atau dipiron (kolaborasi dengan dokter). 8uga pemberian dengan kompres dingin.
5.
*onitor tanda+tanda perdarahan lebih lan'ut.
/.
Pemberian antibiotika bila terdapat kekuatiran infeksi sekunder (kolaborasi dengan dokter)
$!. *onitor
tanda+tanda
dini ren'atan meliputi keadaan
umum,
perubahan tanda+tanda vital, hasil+hasil pemeriksan laboratorium yang memburuk. $$. Bila timbul ke'ang dapat diberikan diaepam (kolaborasi dengan dokter) b.
DHF tanpa re'atan (yok) 1.
1lur &atalaksanaan Pemberian Lairan DHF >rade 4 dan 44
12
c. DHF dengan mengalami ren'atan (syok)
1.
atalaksanaan Pemberian Lairan DHF >rade 444
13
. 1lur &atalaksanaan Pemberian Lairan DHF >rade 4:
2.10 Pengaruh DH terha'a& Tumuh Kemang Anak
1dakalanya pengaruh anak menderita DHF akan mengalami gangguan tumbuh kembang baik perkembangan motorik halus seperti kehilangan keseimbangan dan koordinasi mata dan tangan, tidak bergairah maupun perkembangan proses berfikir.
14
BAB 3 A$UHAN KEPERAATAN DH 4RADE """ Kasus5
Bagas Fadil berumur " tahun diba2a oleh ibunya ke C ehat entosa dengan mengeluh badan bagas demam M 6 hari, tubuhnya menggigil keluar keringat dingin dan lembab, keluar darah dari gusi dan hidung, timbul bintik+bintik merah
15
dikulit, tubuhnya lemas, tidak nafsu makan, muntah, batuk, kepala pusing, 2a'ah pucat dan bibir kering. ekarang bagas dira2at di kamar B4@>4<4- 6 lantai %. 3.1 Pengkaj%an
$. 4dentitas Pasien a. Biodata @ama
# Bagas Fadil
?sia
# " tahun
8enis 7elamin
#
&inggi Badan
# $! cm
Berat Badan
# $6,6 kg
Bangsa uku
# 8a2a
1gama
# 4slam
1lamat
# 8l. Pahla2an no.
Cuangan
# B4@>4<4- 6 lantai %
&anggal *asuk
# $0 eptember !$0
Diagnosa
# DHF >rade 444
8am !5.6 4B
b. Biodata Penanggung 8a2ab
.
@ama
# @y. &i2i
?sia
# %0 &ahun
8enis 7elamin
# Perempuan
Bangsa uku
# 8a2a
1gama
# 4slam
Peker'aan
# 4bu Cumah &angga
Hubungan
# 4bu 7andung
1lamat
# 8l. Pahla2an no.
7eluhan ?tama Pada saat pertama kali datang ke rumah sakit keluarga pasien mengeluh 1n. Bagas demam M 6 hari, tubuhnya menggigil keluar keringat dingin dan
16
lembab, keluar darah dari gusi dan hidung, timbul bintik+bintik merah dikulit, tubuhnya lemas, tidak nafsu makan, kepala pusing, 2a'ah pucat dan bibir kering. %. Ci2ayat Penyakit ekarang 7urang lebih hari yang lalu 1n. Bagas panas tinggi mendadak, keluar darah pada gusi dan hidung, timbul bintik+bintik merah seperti digigit nyamuk dikulit, re2el, menangis, muntah kali dengan konsistensi cair seperti apa yang dimakan dan diminum, batuk, tidak pilek dan oleh keluarga diba2a berobat ke C ehat entosa untuk pera2atan lebih lan'ut pada tanggal $0 eptember !$0. 6. Ci2ayat Penyakit yang Pernah Diderita 7eluarga pasien mengatakan sebelumnya pasien tidak pernah dira2at di rumah sakit dan pasien sudah mendapatkan imunisasi se'ak usia # $ bulan
# BL>
+% bulan
# Hepatitis B 4, 44, 444, Polio 4, 44 dan DP& 4, 44
6 bulan
# DP& 444 dan Polio 444
/ bulan
# Polio 4: dan Lampak
0. Ci2ayat 7ehamilan dan 7elahiran a.
Pre @atal elama kehamilan 4bu melakukan pemeriksaan kehamilan rutin kebidan kurang lebih " dan mendapatkan imunisasi && . ibu pertama kali periksa kehamilan pasa saat usia 6 bulan kehamilan. 4bu 'uga menyatakan tidak pernah menderita sakit selama hamil, obat yang diminum selama hamil yaitu tablet penambah darah dari bidan.
b. @atal
1n. Bagas lahir ditolong oleh dukun, lahir spontan, langsung menangis, lahir cukup bulan (/ bulan 6 hari). BB< tidak ditimbang dan untuk
17
pan'ang badan, <7, <<1,
c.
1n. Bagas diasuh sendiri oleh kedua orang tuanya dan diberi 14 se'ak lahir sampai usia tahun. e'ak usia " bulan 1n. Bagas diberikan susu formula dan bubur tim dan diberi makan nasi biasa sampai sekarang. ".
Ci2ayat 7esehatan 7elurga 4bu mengatakan tidak ada keluarga yang pernah mangalami penyakit seperti yang diderita pasien sekarang.
;. Ci2ayat &umbuh 7embang a.
Pertumbuhan 4bu menyatakan 1n. Bagas lahir cukup bulan (/ bulan 6 hari), menurut ibu 1n. Bagas tumbuh normal seperti anak+ anak yang lain. 4bu menyatakan BB< dan PB tidak diukur, BB ekarang # $6,6 7g, dengan &B # $! cm.
b.
Perkembangan *enurut keterangan ibunya 1n. Bagas saat usia $$ bln sudah bisa ber'alan dengan dipegangi kedua lengannya. aat ini semen'ak sakit 1n. Bagas lebih banyak berada di tempat tidur karena badanya lemas dan anak 'uga kurang gerak. Perkembangan bahasa 1n. Bagas sudah mulai mengoceh se'ak usia ",0 bulan dan sekang anak sudah bisa mengucapkan kata+kata dan menyusun kalimat serta men'a2ab pertanyaan yang diberikan kepadanya.
5. 7eadaan ?mum 7esadaran
# omenollen
&&: ( elasa, $0 eptember !$0) uhu
# %5,0oL
CC
# 60 menit
&D
# 5!"! mmHg
@adi
# $$ menit
18
/. Pemeriksaan Fisik a. *ata
# imetris, 7on'ungtiva anemis, clera tidak ikterik
b. &elinga
# imetris, Bersih, &idak ada gangguan pendengaran
c. Hidung
# 1danya perdarahan hidung (epsitaksis)
d. *ulut
# *ukosa mulut kering, bibir kering, dehidrasi, ada
perdarahan pada gusi e.
# @yeri telan, tidak ada pembesaran tyroid dan
kekakuan leher f.
Dada 4nspeksi
# imetris
Palpasi
# &aktil fremitus normal
Perkusi
# onor
1uskultasi
# Conchi
g. 1bdomen 4nspeksi
# Lembung, adanya pembesaran hati (hepatomegali)
Palpasi
# @yeri tekan bagian atas
Perkusi
# &impani
1uskultasi
# Bising usus 5 menit
h. 9kstrimitas
# ianosis, bintik bintik merah (ptekie), akral dingin,
nyeri otot $!. istem Persyarafan Pasien merasa gelisah dan mengalami penurunan kesadaran (omenollen) $$. istem 7ardiovaskuler Pasien mengalami kegagalan sirkulasi, nadi cepat dan lemah $$ menit, tekanan darah menurun 5!"! mmHg, dan terdapat sianosis sekitar mulut, hidung dan kuku. $. istem Perkemihan
19
4bu menyatakan sebelum dira2at 1n. Bagas tidak mengalami keluhan sakit, dan B17 "+5 hari, selama dira2at 1n. Bagas B17 %+0 hari ber2arna kuning kemerahan, bau khas, dan mengeluh sakit saat berkemih. $%. istem 4ntegumen a. 7epala dan
Pemer%ksaan
N%la% N(rmal
$atuan
Has%l
Hemoglobin Hematokrit
$$,0 A $,0 %% A %5 6.0!! A $$.0!! 6," A 6,0 $0!.!!! A 60!.!!! %,6 A 6,5
>rd< 3 *m % u< *m % gd<
$!,/ %!,% ".$!! 6, $/0.!!! %,
3.2 Anal%s%s Data
N(
Data
Et%(l(g%
Masalah
$
D # 4bu p mengatakan 1n. Bagas badannya panas
>igitan nyamuk
Peningkatan uhu &ubuh
:irus Dengue 20
semakin tinggi sudah M 6 hari D- # Badan 1n. Bagas teraba hangat. &&: uhu %5,0 oL, @adi $$ menit, CC $/ menit, dan akralnya dingin
D # P mengatakan tidak suka minum D- # P terlihat lemas, bibir mukosa kering, mata terlihat cekung, dan turgor kulit 'elek. Defisit cairan $!!! ml (normal pada usia " tahun $5!!+!!!mlhari)
%
:eremia (Hipertermia) Peningkatan uhu &ubuh
>igitan @yamuk :irus Dengue *ual dan *untah
7ekurangan :olume Lairan dan 9lektrolit
7urangnya *asukan Lairan
D # 4bu P mengatakan 1n. Bagas tidak mau makan karena takut muntah D- # 1# BB turun 0kg, <<1 $",$0cm, B# HB $!,/ >rd<, albumin %, gd<, L# p terlihat lemas, kurus, pucat, klien re2el cengeng, nafsu makan menurun, D# *enolak setiap kali disuruhdisuap makan, setiap diberi makan hanya menghabiskan % sendok, mengeluh sakit menelan, mukosa mulut kering, mual+ muntah saat pengka'ian $ M %! cc
>igitan @yamuk :irus Dengue :eremia @yeri *enelan, *ual dan *untah
Perubahan @utrisi 7urang dari 7ebutuhan
&idak @afsu *akan 1supan @utrisi 7urang
21
4nfeksi dengue 6 :askulitis J Ceaksi imunologik
D # 4bu mengatakan P sulit bernafas dan P re2el D- # P sesak nafas, irama nafas cepat 60 menit, pola nafas kussmaul, sianosis, &D menurun 5!"! mmHg, dan terdapat suara ronchi
Permeabilitas vaskuler meningkat 7ebocoran Plasma
9fusi erosa Lairan menumpuk dirongga pleural paru,ter'adi penurunan ekspansi paru
Pola @afas tiak 9fektif Berhubungan dengan Penumpukan Lairan dirongga Paru (9ffusi Pleura)
esak
0
>igitan @yamuk D # 4bu mengatakan bah2a P mengalamai gusi berdarah D- # >usi P tampak merah, di ba2ah kulit ada bintik bintik merah, trombosit $/0.!!! *m %, rampelit test (J)
"
D # 4bu mengatakan anaknya berkeringat dingin dan lembab D- # Panas se'ak M 6 hari sebelum *C kemudian mendadak tinggi disertai mimisan dan muntah, 2arna muntah kemerahan, akral dingin &rombositN$/0.!!! *m%, Hematokrit %0,%3, LC& detik
:irus Dengue :eremia
Cesiko &er'adi Perdarahan
Permebilitas 7apiler *eningkat Cesiko Perdarahan Proses penyakit 4nfeksi dengue &rombositopeni vaskulitis
Cesiko &er'adinya yok Hipovolemik
Permiabilitas pembuluh darah meningkat Perdarahan
22
yok 3.3 D%agn(sa Ke&era6atan
$. Peningkatan suhu tubuh (hipertermia) sehubungan dengan proses penyakit (veremia). . Cesiko defisit volume cairan berhubungan dengan pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler. %. >angguan
pemenuhan
kebutuhan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan
sehubungan dengan mual, muntah, anoreksia, dan sakit saat menelan. 6. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan cairan dirongga pleura (effusi pleura). 0. Potensial
ter'adinya
perdarahan
lebih
lan'ut
sehubungan
dengan
trombositopenia. ". Cesiko ter'adi syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan hebatekstravasasi. 3. "nter7ens% 1. Diagnosa
7epera2atan
#
Peningkatan
suhu
tubuh
(hipertermia)
sehubungan dengan proses penyakit (veremia).
Tujuan
"nter7ens%
Ras%(nal
Hipertermia menurun tidak ter'adi lagi
*engobservasi &&: suhu, nadi, &D, CC setiap % 'am atau lebih
&&: merupakan acuan unruk mengetahui keadaan umum pasien
7riteria Hasil # $. uhu tubuh
*emberikan pen'elasan tentang penyebab demam peningkatan suhu
Pen'elasan tentang kondisi yang dialami pasien dapat membantu pasien keluarga mengurangi kecemasan yang timbul
23
normal (%"+%;oL) . P berhenti demam dalam 'angka 2aktu kurang dari ; hari
*engan'urkan pasien untuk banyak minum M ,0 liter 6 'am dan 'elaskan manfaat bagi pasien
Peningkatan suhu tubuh mengakibatkan penguapan tubuh meningkat sehingga perlu diimbangi dengan asupan cairan yang banyak
*emberikan kompres dengan suhu biasa hangat pada daerah ailla lipatan paha
7ompres dengan air biasa hangat dapat membantu menunrunkan suhu tubuh
*emberikan terapi cairan intravena dan obat+obatan sesuai dengan program dokter
Pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan suhu tinggi. Pemberian cairan adalah 2e2enang dokter sehingga pera2at perlu berkolaborasi dalam hal ini
2. Diagnosa 7epera2atan # Cesiko defisit volume cairan berhubungan
dengan pindahnya cairan intravaskuler ke ekstravaskuler.
Tujuan
"nter7ens%
Ras%(nal
elama tindakan kepera2atan $6 'am volume cairan adekuat
*engka'i tanda tanda dehidrasi (bibir kering, mata cekung, turgor 'elek, kulit kering, sianosis)
Deteksi dini dapat mencegah ter'adi ketidakseimbangan volume cairan dan menentukan pilihan intervensi
*emonitor &&: pasien % 'am sekali
&&: merupakan acuan unruk mengetahui perkembangan keadaan pasine
*emotivasi pasien untuk banyak minum air putih kurang lebih "!! A 5!! ml hari
1supan cairan sangat diperlukan untuk mengganti cairan yang hilang dan menambah volume cairan tubuh
Latat intake dan output dan hitung balance cairan
7ehilangan urine yang berlebihan dapat menun'ukkan ter'adi dehidrasi
7riteria Hasil # $. *ukosa bibir lembab . &&: dalam batas normal &D $!"! mmHg, CC !+0! menit, nadi
24
$!0menit, suhu %"+%; oL %. Haluaran urine normal $.6!! A $.0!! mlhari
Berikan cairan tambahan infus C< O @ $0 tetesmenit
Pemberian cairan 4: sangat peting bagi pasien yang dehidrasi untuk mengganti kebutuhan volume cairan yang hilang
3. Diagnosis 7epera2atan # >angguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan sehubungan dengan mual, muntah, anoreksia, dan sakit saat menelan.
Tujuan
"nter7ens%
Ras%(nal
&idak ter'adi gangguan kebutuhan nutrisi
*emberikan makan yang mudah ditelan seperti bubur, tim, dan dihidangkan dengan keadaan makanan hangat
*embantu mengurangi rasa sakit saat menelan dan meningkatkan asupan makanan karena mudah ditelan
7riteria Hasil #
*emberikan makanan dalam porsi kecil dan dalam frekuensi sering
?ntuk menghindari mual dan muntah dan dapat menurunkan kelemahan pada tubuh pasien
*encatat 'umlahporsi makanan yang dihabiskan oleh pasien setiap harinya
?ntuk mengetahui masukan pemenuhan nutrisi pasien
*emberikan nutrisi parental
@utrisi parental sangat bermanfaatdibutuhkan pasien terutama 'ika intake per+oral sangat kurang. 8umlah dan 'enis pemberian nutrisi parental adalah 2e2enang dokter
$. 7ebutuhan nutrisi terpenuhi . @afsu makan pasien meningkat %. *ampu menghabiskan makanan yang diberikan 6. Berat badan pasien meningkat % kg dalam 'angka 2aktu kurang dari ; hari
Bu'uk pasien agar mau makan dan minum
1kan sangat membantu bila pasien mau makanminum tanpa menggunakan sonde
25
0. Pasien tidak . Diagnosa 7epera2atan # Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
penumpukan cairan dirongga pleura (effusi pleura).
Tujuan
Pola nafas men'adi efektif
7riteria Hasil # $. Pasien memperlihatkan frekuensi pernapasan yang efektif dan mengalami pertukaran gas pada paru
"nter7ens%
Berikan terapi - +6 liter menit
-ksigen yang diberikan sebagai maintenance sebelum penyebab sesak napas diketahui secara pasti
-bservasi terhadap pernapasan cuping hidung, retraksi atau sianosis
?ntuk mengetahui sedini mungkin adanya sesak napas sehingga dapat dilakukan tindakan secepat mungkin
&inggikan kepala dan bantu mengubah posisi
Posisi kepala tinggi memungkinkan pengembangan paru dan memudahkan pernapasan diafragma, pengubahan posisi meningkatkan pengisian udara segmen paru
1uskultasi bunyi nafas dan catat adanya . Pasien tidak merasakan sesak bunyi nafas ronchi nafas lagi %. CC pasien normal 0menit
Ras%(nal
Berikan terapi sesuai program
6. Hilangnya suara ronchi pada pasien
Conchi menyertai obstruksi 'alan nafas atau kegagalan pernapasan sehingga dapat dilakukan tindakan dengan cepat
&erapi pengobatan diperlukan diindikasikan bila ter'adinya bronko spasme
0. Diagnosa 7epera2atan # Potensial ter'adinya perdarahan lebih lan'ut sehubungan dengan trombositopenia.
26
Tujuan
etelah dilakukan tindakan kepera2atan pasien tidak mengalami perdarahan lagi
"nter7ens%
Ras%(nal
*onitor tanda tanda penurunan trombosit yang disertai tanda klinis
Penurunan trombosit merupakan tanda adanya kebocoran pembuluh darah
*onitor trombosit setiap hari
?ntuk mengetahui kemungkinan perdarahan yang dialami pasien
1n'urkan pasien untuk istirahan bedrest
1ktifitas pasien yang tidak terkontrol dapat menyebabkan ter'adinya perdarahan
Berikan pe'elasan kepada pasien dan keluarga untuk melaporkan 'ika ada tanda perdarahan seperti B1B hitam, gusi berdarah, dll
?ntuk mencegah ter'adinya tanda perdarahan lebih lan'ut
1ntisipasi adanya perdarahan# gunakan sikat gigi yang lunak, pelihara kebersihan mulut, berikan tekanan 0+$! menit setiap selesai ambil darah
?ntuk mencegah ter'adinya perdarahan lebih lan'ut
7olaborasi untuk memberikan transfusi trombosit 'ika ter'adi adanya kekurangan trombosit
&ranfusi trombosit dapat menambah 'umlah trombosit
Berikan pasien minuman atau 'us buah 'ambu
Buah 'ambu dapat membantu untuk meningkatkan 'umlah trombosit
7riteria Hasil # $. &D normal $!"! mmHg, nadi normal $!0menit dan pulsasi kuat . &idak ada tanda perdarahan lebih lan'ut, trombosit meningkat normal $0!.!!! A 60!.!!! *m% %. Bintik bintik merah pada kulit hilang
". Diagnosis 7epera2atan # Cesiko ter'adi syok hipovolemik berhubungan dengan perdarahan hebatekstravasasi.
Tujuan
"nter7ens%
Ras%(nal
27
&idak ter'asi syok hipovolemik
*onitor keadaan umum pasien, observasi tingkat kesadaran pasien
?ntuk memonitor kondisi pasien selama pera2atan terutama saat ter'adi perdarahan, pera2at segera mengenali syok
Pemberian posisi trendelenberg yang dimodifikasi dengan meninggikan tungkai pasien sekitar ! dera'at, lutut diluruskan, dan kepala dinaikkan
?ntuk meningkatkan arus balik vena yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi, hal ini berfungsi untuk redistribusi cairan
*onitoring trombosit dan penurunan yang disertai tanda klinis setiap hari
Dengan trombosit yang terppantau setiap hari dapat diketahui tingkat kebocoran pembuluh darah dan dapat men'adi acuan dalam melakukan tindakan
Perhatikan keluhan pasien seperti mata berkunag+ kunang, pusing, lemah, ekstremitas dingin, sesak napas
?ntuk mengetahui seberapa 'auh pengaruh perdarahan tersebut pada pasien sehingga tim kesehatan lebih 2aspada
*onitor masukan dan pengeluaran, catat dan ukur perdarahan yang ter'adi dan produksi urine
Pengukuran dan pencatatan sangat penting untuk mengetahui 'umlah perdarahan yang dialami pasien untuk mengetahui keseimbangan cairan tubuh
7riteria Hasil # $. :olume cairan tubuh kembali normal . 7esadaran composmentis %. &&: dalam batas normal &D $!"! mmHg, nadi $!0menit pulsasi kuat, suhu %"+%; oL
Produksi urine yg lebih pekat dan lebih sedikit dari normal (sangat sedikit) menun'ukkan pasien kekurangan cairan dan mengalami syok. Hati hati
28
terhadap perdarahan didalamnya
*emberikan transfusi darah sesuai indikasi
?ntuk menambah kekurangan darah yang hilang akibat perdarahan yang berkelan'utan
7olaborasi pemberian pengobatan penyebab yang mendasari syok hipovolemik misalnya muntah+ muntahperdarahan
*edikasi untuk mengatasi muntah+muntah diberikan apaibila karena perdarahan, dilakukan penekanan pada tempat perdarahan
3.+ E7aluas% 1. uhu tubuh pasien normal (%"+%; oL), pasien bebas dari demam. 2. 7eseimbangan cairan akan tetap ter'aga dan kebutuhan cairan pada pasien
terpenuhi. 3. 7ebutuhan nutrisi pasien terpenuhi, pasien mampu menghabiskan
makanan sesuai dengan porsi yang diberikan atau dibutuhkan dan tidak merasakan sakit saat menelan. . Pola nafas dan frekuensi nafas pasien efektif +. &idak ter'adi perdarahan lebih lan'ut ,. yok hipovolemik dapat teratasi
29
BAB PENUTUP .1 Kes%m&ulan DHF adalah penyakit yang banyak menyerang anak dan rema'a serta
secara seringkali men'adi penyebab kematian. Penderita yang mengalami DHF biasanya menun'ukkan ge'ala klinik seperti panas tinggi (+;hari), tampak bintik+bintik merah diba2ah kulit, mual dan nyeri abdomen. Pada kondisi yang lebih lan'ut sering kali penderita mengalami perdarahan berupa epitaksis, hematemesis, dan melena serta tidak 'arang pula penderita sampai mengalami Dengue Shock Syndrom (DSS). :irus Dengue masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk ter'adi viremia, yang ditandai dengan demam mendadak tanpa penyebab yang 'elas disertai ge'ala lain seperti sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot, pegal di seluruh tubuh, nafsu makan berkurang dan sakit perut, bintik+bintik merah pada kulit. H- ($/;0) membagi DHF dalam 6 dera'at # dera'at 4, dera'at 44, dera'at 444 dan dera'at 4:.
30
DATAR PU$TAKA
9ffendy, Lhristantie.$//0. Peraatan Pasien D!F . 9>L # 8akarta. H-. Demam "erdarah Dengue# Diagnosa$ Pengobatan$ Pencegahan$ dan Pengendalian %th &d' 9>L # 8akarta. Doenges, *arilynn 9, dkk.!!!. Penerapan Proses eperaatan dan Diagnosa eperaatan. 9>L # 8akarta. Hastuti,
-ktri.
!!5. Demam
"erdarah
Denngue#
Penyakit
*ara
Pencegahannya (+ vols)' 7anisius (1nggota 471P4) # Gogyakarta Landra, 1ryu.!$!. Demam Berdarah Dengue# 9pidemiologi, Patogenesis, dan Faktor Cisiko Penularan' Aspirator ,ournal of ector-"orne Diseases Studies$% (%)$ ++.-++/' @ursalam, dkk. !!5. As uhan keperaatan bay i dan anak . alemba *edika # 8akarta Hidayat
alimul
ai.
!!". P e n g a n t a r i l m u k e p e r a a t a n
anak'
alemba *edika # 8akarta uriadi. !$!. As uhan kepera at an pada anak . L: agung eto # alemba *edika Dr.1ryati,dr, *, p.P7(7). (!$). Diagnosis 0aboratoris D"D Terkini. Cetrieved from http#penelitian.unair.ac.idartikeldosenD41>@-43 !<1B-C1&-C43!DBD3!&9C74@4$;;5$56% # 8akarta
31