BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR LATAR BELAKANG
Asma Asma adal adalah ah suat suatu u peny penyak akit it deng dengan an ciri ciri meni mening ngka katn tnya ya resp respon on trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara secara spon sponta tan n maup maupun un hasi hasill dari dari peng pengob obat atan an (The America American n Thorac Thoracic ic Asma dalam dalam kehami kehamilan lan adalah adalah ganggu gangguan an inflam inflamasi asi kronik kronik jalan jalan Society). Society). Asma napas terutama sel mast dan eosinofil sehingga menimbulkan gejala periodik berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat, dan batuk yang ditemukan pada wanita hamil. Gejala klinik yang klasik berupa batuk, sesak nafas, dan mengi (wheezing ), ), serta serta bisa bisa juga juga diserta disertaii nyeri nyeri dada. dada. Seranga Serangan n asma asma umumn umumnya ya berlangsung singkat dan akan berakhir dalam beberapa menit sampai jam, dan setelah itu penderita kelihatan sembuh secara klinis. ada sebagian kecil kasus terjadi keadaan yang berat, yang mana penderita tidak memberikan respon terhadap terapi (obat agonis beta dan teofilin), hal ini disebut status asmatikus. enelitian di Australia pada akhir tahun !"-an menunjukkan bahwa sekitar #"$ ibu hamil dan penderita asma justru gejala asmanya membaik, %"$ tidak ada perubahan dari kondisi sebelum hamil, dan hanya &"$ yang asman asmanya ya memb membur uruk uk.. 'iasa 'iasany nyaa seran seranga gan n asma asma akan akan timbu timbull mula mulaii usia usia kehamilan & minggu sampai # minggu, dan pada akhir kehamilan serangan jarang terjadi (*+ariny A, &""). i Amerika Serikat insiden asma pada kehamilan berkisar antara ".% sampai ." $ dari seluruh kehamilan. Angka abortus, partus dan prematur maupun kematian pada ibu atau janin umumnya tidak tidak mengal mengalami ami pening peningkat katan an pada pada ibu-ib ibu-ibu u yang yang mendap mendapat at kontro kontroll asma asma deng dengan an baik baik.. Seme Sement ntar araa itu itu hamil hamil deng dengan an seran seranga gan n asma asma yang yang berat berat meru merupa paka kan n suatu suatu prob proble lema ma yang yang seriu seriuss deng dengan an angk angkaa abor abortu tus, s, part partus us,, prematur serta angka kematian ibu dan anak yang meningkat. ( Anonymous, Anonymous, &""/). &""/). ada tahun tahun &"" &"" lalu, lalu, tim peneliti peneliti dari dari 0ohn 0ohn 1unter 1unter 1ospit 1ospital al di 2ewcastle menemukan bahwa jenis kelamin bayi yang sedang dikandung
1
berpengaruh terhadap reaksi asma yang diidap si ibu. ara calon ibu yang mengandung bayi laki-laki cenderung membaik gejala asmanya, sedangkan calon ibu yang mengandung bayi perempuan cenderung bereaksi sebaliknya. end ender erit itaa asma asma keba kebany nyaka akan n tida tidak k meng mengala alami mi kesu kesuli lita tan n selam selamaa berlangsungnya kehamilan dan nifas. 3nfeksi jalan nafas seperti bronkhitis dan dan bron bronko kopn pneu eumo moni nia, a, dan dan kada kadang ng-ka -kada dang ng teka tekana nan n emos emosio iona nall dapa dapatt menimbulkan atau memperberat serangan asma. engaruh asma pada ibu dan janin sangat tergantung dari sering dan beratnya serangan, karena ibu dan janin akan kekurangan oksigen (hipoksia). 4eadaan hipoksia bila tidak segera ditangani tentu akan berpengaruh pada janin, dan sering terjadi keguguran, persalinan prematur atau berat janin tidak sesuai dengan usia kehamilan (pertumbuhan janin). (1anifa5iknjosastro, !/) enderita asma selama kehamilan perlu mendapatkan perawatan yang baik untuk mengurangi timbulnya serangan asma saat kehamilan. eran perawat sangat diperlukan dalam memberikan penanganan, seperti health education kepada kepada penderita untuk mencegah mencegah timbulnya timbulnya stress, stress, menghindari faktor-faktor pencetus timbulnya asma seperti 6at-6at alergi, infeksi saluran napas, dan faktor psikis, serta edukasi tentang pengaruh obat-obat asma pada kehamilan. kehamilan. (Sarwono (Sarwono rawirohard rawirohardjo, jo, !!). !!). engan engan pengobatan pengobatan asma yang benar dan terkontrol serta senantiasa berkonsultasi kepada dokter, kehamilan dan janin janin akan akan tumbuh tumbuh sehat hingga hingga tiba tiba saat melahi melahirka rkan n dan menyu menyusui. sui. enting diperhatikan bagi penderita asma saat hamil dapat melanjutkan obat asma selama hamil sesuai dengan saran dokter, dokter, berkonsult berkonsultasi asi kepada kepada dokter dokter untuk mengendalikan asma, dan tetap memberikan AS3 selama menggunakan obat asma
1.2 RUMUSAN RUMUSAN MASALAH MASALAH . 'agaimana konsep ibu hamil dengan asma7 &. 'agaimana asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan asma7
1.3 TUJUAN 1.3. 1.3.1 1 TUJU TUJUAN AN UMU UMUM M . 8enjel 8enjelaska askan n konsep konsep ibu ibu hamil hamil dengan dengan asma asma..
2
berpengaruh terhadap reaksi asma yang diidap si ibu. ara calon ibu yang mengandung bayi laki-laki cenderung membaik gejala asmanya, sedangkan calon ibu yang mengandung bayi perempuan cenderung bereaksi sebaliknya. end ender erit itaa asma asma keba kebany nyaka akan n tida tidak k meng mengala alami mi kesu kesuli lita tan n selam selamaa berlangsungnya kehamilan dan nifas. 3nfeksi jalan nafas seperti bronkhitis dan dan bron bronko kopn pneu eumo moni nia, a, dan dan kada kadang ng-ka -kada dang ng teka tekana nan n emos emosio iona nall dapa dapatt menimbulkan atau memperberat serangan asma. engaruh asma pada ibu dan janin sangat tergantung dari sering dan beratnya serangan, karena ibu dan janin akan kekurangan oksigen (hipoksia). 4eadaan hipoksia bila tidak segera ditangani tentu akan berpengaruh pada janin, dan sering terjadi keguguran, persalinan prematur atau berat janin tidak sesuai dengan usia kehamilan (pertumbuhan janin). (1anifa5iknjosastro, !/) enderita asma selama kehamilan perlu mendapatkan perawatan yang baik untuk mengurangi timbulnya serangan asma saat kehamilan. eran perawat sangat diperlukan dalam memberikan penanganan, seperti health education kepada kepada penderita untuk mencegah mencegah timbulnya timbulnya stress, stress, menghindari faktor-faktor pencetus timbulnya asma seperti 6at-6at alergi, infeksi saluran napas, dan faktor psikis, serta edukasi tentang pengaruh obat-obat asma pada kehamilan. kehamilan. (Sarwono (Sarwono rawirohard rawirohardjo, jo, !!). !!). engan engan pengobatan pengobatan asma yang benar dan terkontrol serta senantiasa berkonsultasi kepada dokter, kehamilan dan janin janin akan akan tumbuh tumbuh sehat hingga hingga tiba tiba saat melahi melahirka rkan n dan menyu menyusui. sui. enting diperhatikan bagi penderita asma saat hamil dapat melanjutkan obat asma selama hamil sesuai dengan saran dokter, dokter, berkonsult berkonsultasi asi kepada kepada dokter dokter untuk mengendalikan asma, dan tetap memberikan AS3 selama menggunakan obat asma
1.2 RUMUSAN RUMUSAN MASALAH MASALAH . 'agaimana konsep ibu hamil dengan asma7 &. 'agaimana asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan asma7
1.3 TUJUAN 1.3. 1.3.1 1 TUJU TUJUAN AN UMU UMUM M . 8enjel 8enjelaska askan n konsep konsep ibu ibu hamil hamil dengan dengan asma asma..
2
&. 8enjelaskan 8enjelaskan asuhan keperawatan keperawatan pada ibu hamil hamil dengan dengan asma. 1.3. 1.3.2 2 TUJU TUJUAN AN KH KHUS USUS US . 8enjela 8enjelaska skan n definis definisii ibu hamil hamil denga dengan n asma. asma. &. 8enjela 8enjelaska skan n klasifi klasifikas kasii ibu hamil hamil dengan dengan asma. asma. #. 8enjela 8enjelaska skan n etiolog etiologii ibu hamil hamil deng dengan an asma. asma. . 8enjelaskan 8enjelaskan patofisiolo patofisiologi gi ibu ibu hamil dengan dengan asma. asma. %. 8enjelaskan 8enjelaskan manifestasi manifestasi klinis klinis ibu ibu hamil hamil dengan dengan asma. . 8enjelaskan 8enjelaskan pemeriksaan pemeriksaan diagnostik diagnostik ibu hamil dengan dengan asma. asma. /. 8enjelaskan 8enjelaskan penatalaksan penatalaksanaan aan ibu hamil hamil dengan dengan asma. . 8enjela 8enjelaska skan n kompli komplikasi kasi ibu ibu hamil hamil dengan dengan asma. asma. !. 8enjela 8enjelaska skan n prognos prognosis is ibu hamil hamil denga dengan n asma. asma. ". 8enjelaskan 8enjelaskan 59: ibu hamil hamil dengan asma. . . 8enjela 8enjelaska skan n tentan tentang g asuhan asuhan keperaw keperawata atan n pada pada ibu hamil hamil dengan dengan asma.
1.4
MANFAAT
. 8anf 8anfaa aatt teor teorit itis is 8enge 8engeta tahu huii kons konsep ep tent tentan ang g ibu ibu hami hamill deng dengaa asma asma dan dan asuha asuhan n keperawatan yang harus di terapkan pada ibu hamil dengan asma. &. 8anfaat raktis era erawa watt dapa dapatt meng mengap apli lika kasi sika kan n pros proses es kepe kepera rawa wata tan n seca secara ra profesional dan holistik pada klien ibu hamil dengan asma yang di dasarka dasarkan n pada pada ilmu ilmu penget pengetahu ahuna na sehing sehingga ga dapat dapat mening meningkat katkan kan derajat kesehatan klien.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 DEFINI DEFINISI SI
3
Asma adalah suatu gangguan yang komplek dari bronkial yang dikarakteristikan oleh periode bronkospasme (kontraksi spasme yang lama pada jalan nafas). (olaski ; !!). Asma adalah gangguan pada jalan nafas bronkial yang dikateristikan dengan
bronkospasme
yang
re+ersibel.
(0oyce
8.
'lack
;
!!).
Asma adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, re+ersibel dimana trakea dan bronkhi berespon secara hiperaktif terhadap stimulasi tertentu. (Smel6er Su6anne ; &""). Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon. trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil dari pengobatan (
iluar serangan, tidak ada gejala sama sekali. emeriksaan fungsi paru tanpa pro+okasi tetap normal. enderita ini sangat jarang jatuh ke dalam status asmatikus dan dalam pengobatannya sangat jarang memerlukan kortikosteroid. 2. A'm! !&() +!n ')!)(' !'m!)i&('*
Serangan asma dapat demikian beratnya sehingga penderita segera mencari pertolongan. 'ila serangan asma akut tidak dapat diatasi dengan obat-obat adrenergik beta dan teofilin disebut status asmatikus. 3. A'm! oni& "e#'i')en ,!'m! oni&-*
4
ada asma kronik selalu ditemukan gejala-gejala obstruksi jalan napas, sehingga diperlukan pengobatan yang terus menerus. 1al tersebut disebabkan oleh karena saluran nafas penderita terlalu sensitif selain adanya faktor pencetus yang terus-menerus. 'erdasarkan penyebabnya, asma diklasifikasikan menjadi # tipe, yaitu . *kstrinsik (alergik) itandai dengan reaksi alergik yang disebabkan oleh faktor-faktor pencetus yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga, bulu binatang, obatobatan (antibiotic dan aspirin) dan spora jamur. Asma ekstrinsik sering dihubungkan dengan adanya suatu predisposisi genetik terhadap alergi. 9leh karena itu jika ada faktor-faktor pencetus spesifik seperti yang disebutkan di atas, maka akan terjadi serangan asthma ekstrinsik. &. 3ntrinsik (non alergik) itandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti udara dingin atau bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi saluran pernafasan dan emosi. Serangan asma ini menjadi lebih berat dan sering sejalan dengan berlalunya waktu dan dapat berkembang menjadi bronkhitis kronik dan emfisema. 'eberapa pasien akan mengalami asma gabungan. #. Asthma gabungan 'entuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik dari bentuk alergik dan non-alergik.
1.4 ETILGI
Ada beberapa hal yang merupakan faktor predisposisi dan presipitasi timbulnya serangan asthma bronkhial. . =aktor predisposisi .
Genetik imana yang diturunkan adalah bakat alerginya, meskipun belum diketahui bagaimana cara penurunannya yang jelas. enderita dengan penyakit alergi biasanya mempunyai keluarga dekat juga
5
menderita penyakit alergi. 4arena adanya bakat alergi ini, penderita sangat mudah terkena penyakit asthma bronkhial jika terpapar dengan foktor pencetus. Selain itu hipersentifisitas saluran pernafasannya juga bisa diturunkan. &. =aktor presipitasi .
Alergen imana alergen dapat dibagi menjadi # jenis, yaitu ; . 3nhalan,
yang
masuk
melalui
saluran
pernapasan.
Seperti ; debu, bulu binatang, serbuk bunga, spora jamur, bakteri dan polusi. &. 3ngestan,
yang
masuk
melalui
mulut.
Seperti ; makanan dan obat-obatan. #. 4ontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit. seperti ; perhiasan, logam dan jam tangan. &.
erubahan cuaca. :uaca lembab dan hawa pegunungan yang dingin sering mempengaruhi asma. Atmosfir yang mendadak dingin merupakan faktor pemicu terjadinya serangan asma. 4adang-kadang serangan berhubungan dengan musim, seperti; musim hujan, musim kemarau, musim bunga. 1al ini berhubungan dengan arah angin serbuk bunga dan debu.
#.
Stress. Stress> gangguan emosi dapat menjadi pencetus serangan asma, selain itu juga bisa memperberat serangan asma yang sudah ada. isamping gejala asma yang timbul harus segera diobati penderita asma yang mengalami stress>gangguanemosi perlu diberi nasehat untuk menyelesaikan masalah pribadinya. 4arena jika stressnya belum diatasi maka gejala asmanya belum bisa diobati.
.
?ingkungan kerja. 8empunyai hubungan langsung dengan sebab terjadinya serangan asma. 1al ini berkaitan dengan dimana dia bekerja. 8isalnya orang
6
yang bekerja di laboratorium hewan, industri tekstil, pabrik asbes, polisi lalu lintas. Gejala ini membaik pada waktu libur atau cuti. 9lah
%.
raga>
aktifitas
jasmani
yang
berat.
Sebagian besar penderita asma akan mendapat serangan jika melakukan aktifitas jasmani atau aloh raga yang berat. ?ari cepat paling mudah menimbulkan serangan asma. Serangan asma karena aktifitas biasanya terjadi segera setelah selesai aktifitas tersebut. 2.4 PATFISILGI Asma adalah suatu gangguan peradangan kronik pada jalan napas
dengan komponen herediter mayor. 8enurut lemanske dan busse (!!/), peningkatan responsi+itas dan peradangan jalan nafas berkaitan dengan kromosom @# (reseptor ig* afinitas-kuat), %@ (kelompok gen sitokin), dan @ (reseptor antigen sel <). 0uga harus terdapat pemicu di lingkungan bagi orang yang rentan.
cerminan
dari
ketidaksesuaian
+entilasi-perfusi
karena
penyempitan jalan napas tidak merata. ada penyakit ringan, hipoksia pada awalnya dikompensasi dengan baik oleh hiper+entilasi, seperti tercermin oleh normalnya tekanan oksigen arteri dan berkurangnya tekanan karbondioksida sehingga terjadi alkalosis
7
respiratorik. Seiring dengan bertambah parahnya penyempitan jalan napas, gangguan +entilasi-perfusi meningkat sehingga terjadi hipoksemia arteri. ada obstruksi yang parah, +entilasi sedemikian terganggu karena kelelahan otot pernafasan sehingga terjadi retensi :9& awal. 4arena adanya hiper+entilasi, hal ini mungkin hanya dijumpai pada awal penyakit karena tekanan :9& arteri kembali ke kisaran normal. Akhirnya, pada obstruksi yang sudah kritis, terjadi gagal napas yang ditandai hiperkapnia dan asidemia. 5alaupun perubahan-perubahan ini pada umumnya re+ersibel dan ditoleransi baik pada indi+idu sehat yang tidak hamil, stadium-stadium awal asma mungkin sudah berbahaya bagi wanita hamil dan janinya. 4apasitas residu fungsionalyang lebih kecil serta meningkatnya pirau menyebabkan hipoksia dan hipoksemia lebih mudah terjadi. ada asma yang timbul akibat reaksi imunologik, reaksi antigen B antibody menyebabkan lepasnya mediator kimia yang dapat menimbulkan kelainan patologi tadi. 8ediator kimia tersebut adalah; a. 1istamin . 4ontraksi otot polos &. ilatasi pembuluh kapiler dan kontraksi pembuluh +ena, sehingga terjadi edema #. 'ertambahnya sekresi
kelenjar
dimukosa
bronchus,
bronkhoilus, mukosaa, hidung dan mata b. 'radikinin . 4ontraksi otot polos bronchus &. 8eningkatkan permeabilitas pembuluh darah #. Casodepressor (penurunan tekanan darah) . 'ertambahnya sekresi kelenjar peluh dan ludah c. rostaglandin . 'ronkokostriksi (terutama prostaglandin =) 2./ PENGARUH KEHAMILAN TERHADAP ASMA 4ehamilan akan menimbulkan perubahan yang luas terhadap
fisiologi pernapasan.Ada faktor penting yang terjadi dalam kehamilan yang erat hubungannya dengan fungsi pernapasan, yaitu . Dahim yang membesar, 4ehamilan akan mendorong diafragma ke atas sehingga rongga dada
menjadi sempit.
Gerakan paru akan terbatas untuk
mengambil oksigen selama pernapasan dan untuk mengatasi
8
kekurangan
oksigen
ini,
pernapasan
akan
menjadi
cepat
(hiper+entilasi) &. erubahan hormonal 8enurut Dengganis, perjalanan asma pada ibu hamil dipengaruhi oleh meningkatnya ; 1ormon estrogen a. 4adar estrogen yang meningkat
selama kehamilan
menimbulkan efek pada penurunan kapasitas difusi :9& pada
paru.
1al
meningkatnya
ini
asam
diduga
terjadi
sebagai
mukopolisakarida
akibat
perikapiler.
*strogen memberikan pengaruh terhadap asma selama kehamilan.dengan glukokortikoid
menurunkan
sehingga
terjadi
klirens
metabolik
peningkatan
kadar
kortisol. *strogen juga mempotensiasi relaksasi bronkial yang diinduksi oleh isoproterenol. b. 1ormon progesteron 4adar progesteron yang meningkat selama kehamilan meningkatkan nilai ambang batas kadar :9& dalam darah sehingga
kandungan
:9&
dalam
darah
cenderung
meningkat menyebabkan peningkatan frekuensi nafas
à
hiper+entilasi yang bisa disebut sebagai dispnea selama kehamilan. rogesteron juga bersifat
E smooth muscle
relaxant F terhadap otot& polos uterus, genitourinarius, dan diduga juga terhadap otot& bronkus. c. 1ormon kortisol 4adar kortisol bebas plasma meningkat selama kehamilan, demikian pula kadar total kortisol plasma. 8ekanisme stress psikologis. #. 8eningkatnya +olume darah dan cardiac output 8eningkatnya +olume darah dan cardiac out put dalam usaha menyelamatkan janin serta memenuhi kebutuhan metabolik ibu yang meninggi.
9
. erubahan imunologik. =aktor daya tahan tubuh ibu sangat erat hubungannya dengan timbulnya penyakit saluran napas selama kehamilan. 4adar 3g * mungkin meningkat atau menurun pada seorang wanita hamil. 'ila kadar 3g * pada penderita asma yang hamil
meningkat,
ternyata hal ini menyebabkan penderita lebih rentan dan lebih sering
dapat
serangan
asma
atau lebih
berat.
(Sarwono
rawirohardjo, !!). =aktor peningkatan histamin selama kehamilan yang berasal dari jaringan janin pun mempunyai efek asmogenik. emikian juga protein dasar mayor (8' major basic protein) yang banyak ditemukan dalam plasenta, bila sampai masuk ke paru-paru.ada jaringan janin ditemukan histamin dalam konsentrasi tinggi. Sebagai respon terhadap stimulus ini maka plasenta menghasilkan histaminase (diaminoksidase) dalam jumlah besar mencapai """ kali lipat dibandingkan wanita yang tidak hamil. 2.0 PENGARUH ASMA TERHADAP KEHAMILAN 2.0.1 PENGARUH PADA IBU Asma berat yang tidak terkontrol juga menimbulkan resiko bagi
ibu, kematian ibu biasanya dihubungkan dengan terjadinya status asmatikus, dan
komplikasi
yang
mengancam
jiwa
seperti
pneumotoraks,
pneumomediastinum, kor pulmonale akut, aritmia jantung, serta kelemahan otot dengan gagal nafas. Angka kematian secara substantif meningkat apabila asmanya memerlukan +entilasi mekanis. 2.0.2 PENGARUH PADA JANIN Asma berat sangat mempengaruhi kehamilan, beberapa penelitian menunjukkan adanya peningkatan insidensi abortus, kelahiran prematur, janin dengan berat badan lahir rendah, dan hipoksia neonatus. 'eratnya derajat serangan asma sangat mempengaruhi hal ini, terdapat korelasi bermakna antara fungsi paru ibu dengan berat lahir janin. Angka kematian perinatal meningkat dua kali lipat pada wanita hamil dengan asma dibandingkan kelompok kontrol. Asma dalam kehamilan juga dihubungkan dengan terjadinya sedikit peningkatan insidensi preeklampsia ringan, dan
10
hipoglikemia pada janin, terutama pada ibu yang menderita asma berat.Gangguan pada janin diperkirakan disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor, yaitu berkurangnya aliran darah uterus, berkurangnya aliran balik +ena ibu, dan pergeseran kur+a disosiasi oksihemoglobin ke kiri akibat keadaan basa. Apabila ibu tidak mampu lagi mempertahankan tekanan oksigen normal dan terjadi hipoksemia, janin akan berespon dengan mengurangi aliran darah umbilikus, meningkatkan resistensi +askular sistemil dan paru, dan akhirnya mengurangi curah jantung. 2./ MANIFESTASI KLINIS
8anifestasi klinik pada pasien asma adalah batuk, dyspnoe, wheezing dan pada sebagian penderita disertai dengan rasa nyeri dada. ada penderita yang sedang bebas serangan tidak ditemukan gejala klinis, sedangkan waktu serangan tampak penderita ; a. b. c. d. e.
2afas cepat dan dalam. enderita tampak gelisah uduk dengan tangan menyanggah ke depan. Serta tampak otot-otot bantu pernafasan bekerja dengan keras. ernapasan cuping hidung batuk kering ( tidak produktif) karena
secret kental dan lumen jalan napas sempit. f. iaphoresis g. Sianosis h. 2yeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen dalam pernapasan. i. 4ecemasan, labil dan penurunan tingkat kesadaran j.
Ada beberapa tingkatan penderita asma yaitu ; .
Secara klinis normal tanpa kelainan pemeriksaan fisik dan fungsi paru.
11
b.
&.
b.
'anyak dijumpai pada klien setelah sembuh serangan.
#.
b.
emeriksaan fisik dan fungsi paru menunjukkan adanya obstruksi jalan nafas.
c.
enderita sudah sembuh dan bila obat tidak diteruskan mudah diserang kembali.
.
4lien mengeluh batuk, sesak nafas dan nafas berbunyi wheezing .
b.
emeriksaan fisik dan fungsi paru didapat tanda-tanda obstruksi jalan nafas.
%.
pengobatan yang la6im dipakai. Asma pada dasarnya merupakan penyakit obstruksi jalan nafas yang re+ersibel. ada asma yang berat dapat timbul gejala seperti ; 4ontraksi otot-otot pernafasan, cyanosis, gangguan kesadaran, penderita tampak letih, dan takikardi.
2.0 PEMERIKSAAN PENUNJANG . Spirometri Spirometri digunakan untok menunjukkan adanya obstruksi jalan nafas
re+ersibel. :ara yang paling cepat dan sederhana untuk diagnosis asma adalah melihat respon pengobatan dengan bronkodilator. emeriksaan spirometri sebelum dan sesudah pemberian bronkodilator aerosol (inhaler atau nebuli6er) golongan adrenergik. eningkatan =*C atau =C: sebanyak H &"$ menunjukkan diagnosis asma. emeriksaan spirometri tidak saja penting untuk menegakkan diagnosis, tetapi juga
12
penting untuk menilai berat obstruksi dan efek pengobatan.
#.
4egunaan pemeriksaan 3g* total tidak banyak dan hanya untuk menyokong adanya penyakit atopi. emerikasaan radiologi . ada umumnya pemeriksaan foto dada penderita asma adalah normal. emeriksaan tersebut dilakukan bila ada kecurigaan proses patalogik di paru atau komplikasi asma seperti pneumotoraks, pneumomediastinum, atelektasis dan lain-lain. a.
'ila disertai dengan bronkitis, maka bercak-bercak di hilus akan bertambah.
b.
'ila terdapat komplikasi empisema (:9), maka gambaran radiolusen akan semakin bertambah.
c.
'ila terdapat komplikasi, maka terdapat gambaran infiltrate pada paru.
d.
apat pula menimbulkan gambaran atelektasis lokal.
e.
'ila
terjadi
pneumonia
pneumoperikardium,
maka
mediastinum, dapat
dilihat
pneumotoraks, bentuk
dan
gambaran
radiolusen pada paru-paru. %.
Analisa gas darah
13
emeriksaan analisa gas darah hanya dilakukan pada penderita dengan serangan asma berat. ada keadaan tersebut dapat terjadi hipoksemia, hiperkapnea dan asidosis respiratorik. a. Analisa gas darah pada umumnya normal akan tetapi dapat pula
terjadi hipoksemia, hiperkapnia, atau asidosis. b. 4adang pada darah terdapat peningkatan dari SG9< dan ?1. c. 1iponatremia dan kadar leukosit kadang-kadang di atas %.""">mm#
dimana menandakan terdapatnya suatu infeksi. d. ada pemeriksaan faktor-faktor alergi terjadi peningkatan dari 3g *
pada waktu serangan dan menurun pada waktu bebas dari serangan. . emeriksaan eosinofi dalam darah ada penderita asma jumlah eosinofil total dalam darah sering meningkat. Selain dapat dipakai sebagai patokan untuk menentukan cukup tidaknya dosis kortkosteroid yang diperlukan penderita asma, jumlah
eosinofil
total
dalam
darah
dapat
membantu
untuk
membedakan asma dari bronkitis kronik. /. emeriksaan sputum. ntuk melihat adanya; a.
4ristal-kristal charcot leyden yang merupakan degranulasi dari kristal eosinofil.
b.
Spiral curshmann, yakni yang merupakan cast cell (sel cetakan) dari cabang bronkus.
c.
:reole yang merupakan fragmen dari epitel bronkus.
d. 2etrofil dan eosinopil yang terdapat pada sputum, umumnya
bersifat mukoid dengan +iskositas yang tinggi dan kadang terdapat mucus plug.
2. PENATALAKSANAAN
14
pasien sendiri.
8emberikan penyuluhan.
b.
8enghindari faktor pencetus.
c.
emberian cairan.
d.
=isiotherapy.
e.
'eri 9& bila perlu.
f.
?ow impact eJercise, seperti berjalan kaki dan berenang mungkin dapat membantu selama periode kehamilan.
g.
8encegah stress.
h.
8encegah penggunaan obat yang dapat memicu timbulnya serangan.
enatalaksanaan farmakologis ada prinsipnya tidak berbeda dengan pengobatan asma pada kondisi tidak hamil. Asalkan tetap memperhatikan tingkat keparahan gejala yang terjadi. 9bat-obatan spesifik asma selama kehamilan. a. engobatan profilaksis 'eklometason dianjurkan sebagai pilihan kortikosteroid inhalasi selama kehamilan karena pengalaman yang lebih banyak dalam penggunaannya yang telah dipublikasikan. 3ni disebabkan karena tidak ditemukannya kelainan teratogenik pada bayi dari ibu hamil yang menggunakannya. Selain itu, buesonid juga dapat diberikan sebagai pilihan untuk wanita hamil. b. 4ortikosteroid sistemik 4ortikosteroid sistemik dapat diberikan kepada pasien asma untuk pengobatan
asma
berat
selama
kehamilan.
5alaupun
demikian
kemungkinan terjadinya efek yang merugikan harus tetap diperhatikan. 0ika
membutuhkan
kortikosteroid
sistemik,
dianjurkan
pemberian
15
prednison atau metilprednisolon karena preparat ini dimetabolisme di plasenta dan hanya "$ obat aktif yang dapat mencapai janin. isimpulkan kortikosteroid sistemik hendaklah dipergunakan secara selektif, hanya untuk kasus asma berat dan tidak digunakan secara kontiniu, disebabkan efek samping dari pemberian kortikosteroid sistemik yaitu preeklampsi, prematur, berat badan lahir rendah dan kelainan kongenital berupa oral cleft selama trimester pertama kehamilan. c. 'ronkodilator ; . K& Agonis
menimbulkan
nausea
pada
awal
kehamilan
dan
gastroesofageal refluks pada akhir kehamilan. b. apat terjadi hipertensi dalam kehamilan dan prematur. c. 8enghalangi persalinan.
16
!.
d. Antihistamin,
*kspektorans
dan
antibiotika
5alapun secara langsung bukan sebagai obat asma, namun sering digunakan pada penderita asma. ipenhidramin, tripilinamin, feniramin, klorfeniramin, fenilefrin merupakan obat-obat yang dapat dipergunakan secara aman pada ibu hamil. Antibiotik kemungkinan diperlukan untuk pengobatan infeksi oleh bakteri pada penderita asma selama kehamilan. enisilin, eritromisin dan sefalosporin aman digunakan selama kehamilan. e. 9bat-oabat anesthesia Anestesia sering diperlukan pada berbagai macam kasus ginekologik maupun obstetric, ietil eter mempunyai efek bronkodilatasi namun sangat iritatif terhadap mukosa bronkus sehingga dapat menyebabkan kontriksi bronkus yang berlebihan, sedangkan sikopropan dapat menyebabkan bronkospasmus. 2itrous oksid dan halotan mempunyai efek bronkolitik sehingga dalam hal ini obat tersebut merupakan obat-obat pilihan. isamping itu anestesi epidural, Esaddle blockF, Epudendal blockF ataupun anaestesi local dapat digolongkan sebagai cara anestesi yang aman untuk penderita-pendrita Asma. f. rostaglandin merupakan obat yang dapat dipergunakan untuk mengadakan induksi abortus pada kasus-kasus abortus terapiutis, induksi persalinan, induksi haid dan lain-lain sehubungan denga khasiatnya dapat menyebabkan kontraksi otot polos uterus. rostaglandin =&a dan *& juga mempunyai efek
sebagai
bronkokonstriktor
sehngga
berakibat
meningkatkan
Epulmonary resistanceF, sehingga memperberat asma, oleh karena itu pemakaian obat ini pada penderita asma akan berbahaya sehigga patut dihindari.
17
g. Golongan simptomatik, 8isal; adrenalin, efedrin, isoprenalin, terbutalin, salbutamol, orsiprenalin dan sebagainya. 9bat-oabat ini bekerja sebagai anti asma melalui perangsangan terhadap reseptor simpatis.
2. KMPLIKASI
ada asma yang tidak terkontrol selama kehamilan akan mempunyai efek yang serius baik bagi ibu maupun bagi janin.4emungkinan komplikasi pada ibu hamil yang tidak terkontrol ; . re-eklampsia, suatu kondisi yang menyebabkan tekanan darah tinggi dan &. #. . %. . /. .
dapat mempengaruhi plasenta , ginjal, hati, dan otak. *klampsia erdarahan +agina. ersalinan premature, Abortus Solusio plasenta. 4orioamnionitis 4ematian à jarang terjadi, sebagai akibat dari kondisi hipoksia yang tidak sgera ditangani.
Sedangkan komplikasi yang terjadi terhadap bayi adalah . &. #. .
Intra uterine growth retardation (3GD). 'ayi lahir premature. ''?D 8eningkatkan kemungkinan resiko kematian perinatal.4ematian janin dalam kandungan
à sebagai
akibat kondisi distress janin dan solusio
plasenta %.
BAB III ASUHAN KEPERAATAN 3.1 Peng&!$i!n
a. 3dentitas>biodata klien 2ama, umur, agama, suku, pendidikan, alamat, nama suami, pekerjaan
18
0enis kelamin; wanita yang sedang hamil ekerjaan; mempengaruhi reaksi alergi klien (polusi udara, debu, kelelahan fisik) b. 4eluhan utama asien dengan asma diadapatkan keluhan seperti sesak nafas, adanya wheezing , batuk disertai sputum c. Diwayat penyakit saat ini asien sebelum terjadinya asma, biasanya didahului adanya reaksi alergi maupun pengaruh paparan 6at-6at yang tidak spesifik. gejala pernafasan yang cepat, bunyi nafas ronchi atau mengi dan batuk. d. enyakit yang pernah diderita enyakit terdahulu yang pernah diderita, mungkin sudah pernah mengalami asma sebelumnya e. enyakit yang pernah diderita keluarga Adanya keluarga yang juga mengalami asma dan penyakit paru sebelumnya f. Diwayat alergi
Adanya riwayat alergi terhadap allergen spesifik (susu, debu, bulu binatang) dan paparan
6at-6at yang tidak spesifik (stress fisiologis,
perubahan cuaca, infeksi) g.
Diwayat menstruasi sia menarce, banyaknya, 11<, siklus,lamanya, keluhan
h.
Diwayat obsetetri 4ehamilan keberapa, riwayat partus (abortus, aterm, immature, premature)
i.
Genogram 8enunjukan silsilah keluarga, mungkin ada anggota keluarganya yang mengalami penyakit yang sama
j.
Diwayat keluarga berencana enggunaan 4', jenis dan lama pengguanaan, serta keluhan
k.
De+iew of system '; ola nafas tidak teratur, whee6ing, penggunaan otot-otot bantu pernafasan, '&;
19
'#; 8empengaruhi indra penciuman karena nasal tertutup mucus '; '%; 2afsu makan menurun, penurunan berat badan '; 4elemahan l.
ersonal hygiene 8andi, keramas, berganti pakaian, sikat gigi, memotong kuku
m. emeriksaan obstetric
emeriksaan 1ead to toe, ?eopold 3-3C n.
ola kebiasaan Diwayat merokok serta penggunaan obat-obatan dan jamu
3.2 DIAGNSA KEPERAATAN
a. 4etidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan akumulasi mucus. b. 4etidakefektifan pola nafas berhubungan dengan dispnea, penurunan ekspansi paru-paru akibat penekanan pembesaran uterus pada diafrgama c. 4ebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat akibat sesak nafas d. Desiko kekurangan +olume cairan berhubungan dengan perdarahan e. 3ntoleransi akti+itas berhubungan dengan sesak, ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan f. Desiko cedera pada janin berhubungan dengan distress janin g. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin berhubungan dengan distress janin
A2A?3SA A
*<39?9G3 Asma eningkatan akti+itas
8ASA?A1 'ersihan jalan nafas tidak efektif
kelenjar mukosa bronkus Sekresi mukus
20
meningkat 8ukus menumpuk disaluran pernafasan 'ersihan jalan nafas tidak efektif S;asien mengeluh sesak 9; a. DD meningkat b. enggunaan otot bantu nafas c. 1asil 'GA abnormal S;asien mengatakan nafsu makannya menurun 9; a. '' turun b. 4adar 1b dan albumin dibawah normal c. 4lien tampak lesu, lemah d. orsi makan tidak habis S;asien mengatakan keluar darah pada
embesaran rahim iafragma terdorong ke atas Gerakan paru terbatas *kspansi paru menurun Sesak ola nafas tidak efektif embesaran rahim iafragma terdorong
erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
ke atas Gerakan paru terbatas *kspansi paru menurun Sesak 2afsu makan menurun 3ntake nutrisi kurang erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan 'atuk
+agina 9; lemah, pucat,
abdominal meningkat
kadar 1b menurun,
8erangsang kontraksi
konjucti+a anemis,
uterus
akral dingin
ola nafas tidak efektif
Desiko kekurangan +olume cairan
erdarahan Desiko 4ekurangan
S;klien merasa lemah saat sesak
+olume cairan embesaran rahim iafragma terdorong
3ntoleransi akti+itas
21
9; DD meningkat, gerak terbatas, akti+itas terbatas
S; klien mengatakan akti+itas janin menurun 9; 00 menurun, 1asil SG tampak
ke atas Gerakan paru terbatas *kspansi paru menurun Sesak 3ntoleransi akti+itas
Desiko cedera janin
abnormal
1ipoksemia
akti+itas janin menurun
S; klien mengatakan akti+itas janin menurun 9; 00 menurun, 1asil SG tampak akti+itas janin menurun
Desiko cidera janin
Gangguan pertukem
abnormal
janin
1ipoksemia
3.3 INTERENSI a. iagnosa; 4etidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan
akumulasi mucus. menit, < "-!">&"-", DD &-&"J>menit, suhu #-#/,% o:). . Sesak berkurang. %. 5hee6ing dan ronchi hilang.
22
2o 3nter+ensi . 'erikan minum air hangat
Dasional Air hangat dapat menurunkan spasme
&.
Ajarkan batuk efektif
bronkus dan mengencerkan mukus 'atuk efektif dapat membantu
?akukan suction 4olaborasi pemberian obat
mengeluarkan sputum ntuk menghilangkan sekret 'ronkodilator membebaskan spasme
sesuai indikasi
jalan nafas
(bronkodilator) Auskultasi bunyi nafas, catat
8engi menunjukan adanya
adanya bunyi nafas mengi,
penyempitan jalan nafas dan roncki
ronchi
menunjukan adanya penumpukan
#.
%.
mucus di saluran nafas b. iagnosa; 4etidakefektifan pola nafas berhubungan dengan dispnea, penurunan ekspansi paru-paru akibat penekanan pembesaran uterus pada diafrgama menit, < "-!">&"-", DD &-&"J>menit, suhu #-#/,% o:). #. *kspansi paru maksimal. . 'unyi nafas normal atau bersih. 2o .
&. #.
3nter+ensi osisikan semi fowler (tinggikan
Dasional 8emungkinkan ekspansi paru dan
kepala dan bantu mengubah
memudahkan pernafasan
posisi) 'erikan istirahat yang cukup
8engurangi kebutuhan akan
4aji frekuensi, kedalaman
oksigen 4ecepatan dan kedalaman
pernafasan dan ekspansi dada.
pernafasan ber+ariasi tergantung
:atat upaya pernafasan termasuk derajat gagal nafas penggunaan otot-otot bantu .
pernafasan 'erikan oksigen tambahan sesuai
8emaksimalkan bernafas dan
dengan kebutuhan
menurunkan kerja pernafasan
23
c. iagnosa; 4ebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat akibat sesak nafas
3nter+ensi 'erikan porsi makan sedikit-
Dasional ntuk memenuhi kebutuhan nuitrisi
&.
sedikit tapi sering 4onsultasi dengan tim gi6i
klien 8enentukan kalori in di+ide dan
Anjurkan klien untuk
kebutuhan nutrisinya 8enghindari allergen akan mencegah
menghindari allergen berupa
timbulnya serangan asma
#.
makanan yang dapat .
%.
menimbulkan serangan asma 0elaskan pada klien tentang
entingnya pengetahuan klien dapat
pentingnya nutrisi bagi tubuh
memoti+asi klien dalam asuhan
keperawatan enurunan berat badan yang
pantau hasil laboratorium
signifikan dan hasil lab yang tidak normal merupakan indicator kurangnya nutrisi.
d. iagnosa; resiko kekurangan +olume cairan berhubungan dengan perdarahan seimbang 4riteria hasil;
2o .
.
4onjuncti+a tidak anemis
&.
Akral hangat
#.
1b normal
.
8uka tidak pucat
%.
3nter+ensi 8onitor tanda-tanda +ital
Dasional
24
dan
suhu
tubuh
menunjukkan
yang
gangguan
tinggi sirkulasi
&.
4aji tingkat perdarahan setiap %-#"
darah ntuk
#.
menit :atat intake dan output cairan
shock roduksi urine yang kurang dari #"
mengantisipasi
terjadinya
ml per jam menunjukkan penurunan .
fungsi ginjal 4olaborasi pemberian cairan infuse :airan infuse isotonic
%.
mengganti
+olume
darah
dapat yang
hilang akibat perdarahan 4olaborasi pemberian tranfusi darah
.
isotonic
1*
komponen darah yang hilang akibat
jelaskan
perdarahan terjadi asien paham tentang kondisi yang
penyebab
perdarahan
dialami
e. iagnosa; 3ntoleransi akti+itas berhubungan dengan sesak, ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan
2o 1.
.
*kspresi wajah rileks
&.
apat melakukan A? dengan normal.
32<*DC*2S3 ertahankan
tirah
baring
DAS392A? dalam ntuk
lingkungan yang tenang.
klien
mengistirahatkan selama
terjadinya
gejala.
2.
'erikan lingkungan yang tenang dan
8enurunkan stres dan
batasi pengunjung selama fase akut
rangsangan
sesuai indikasi. orong penggunaan
8eningkatkan istirahat.
berlebihan.
25
manajemen stress dan pengalih yang tepat. #
'antu klien memilih posisi nyaman untuk 4lien istirahat dan tidur.
mungkin
nyaman
dengan kepala tinggi, tidur di kursi, atau menunduk ke depan meja atau bantal.
0elaskan pentingnya istirahat dalam rencana embatasan
akti+itas
pengobatan dan perlunya keseimbangan
ditentukan dengan respon
akti+itas dan istirahat.
indi+idual akti+itas
klien dan
terhadap perbaikan
kegagalan pernapasan. *+aluasi respon klien terhadap akti+itas. 8enetapkan kemampuan>
%
:atat
e.
adanya
dispnea,
peningkatan
kebutuhan
kelemaham> kelelahan dan perubahan <
memudahkan
selama dan setelah akti+itas.
inter+ensi
klien
dan pilihan
Desiko cidera pada janin berhubungan dengan distress janin
2o .
3nter+ensi Dasional 1indari tidur terlentang dan anjurkan
menyebabkan aliran darah ke jantung
menurun
sehingga
terjadi penurunan perfusi ke &.
9bser+asi tekanan darah dan nadi klien
janin enurunan denyut
dan
nadi
peningkatan terjadi
pada
sindroma +ena ka+a sehingga
26
klien harus dimonitor secara teliti 9bser+asi perubahan frekuensi dan pola enurunan kadar oksigen pada
#.
00 janin
janin menyebabkan perubahna
frekuensi jantung janin 'erikan 9& "-& liter dengan masker 8eningkatkan oksigen
.
jika terjadi tanda-tanda distress janin
f.
pada
janin
Gangguan tumbuh kembang janin berhubungan dengan distress janin
2o .
3nter+ensi Dasional 1indari tidur terlentang dan anjurkan
menyebabkan aliran darah ke jantung
menurun
sehingga
terjadi penurunan perfusi ke &.
9bser+asi tekanan darah dan nadi klien
janin enurunan denyut
dan
nadi
peningkatan terjadi
pada
sindroma +ena ka+a sehingga klien harus dimonitor secara #.
teliti 9bser+asi perubahan frekuensi dan pola enurunan kadar oksigen pada 00 janin
.
janin menyebabkan perubahna
frekuensi jantung janin 'erikan 9& "-& liter dengan masker 8eningkatkan oksigen jika terjadi tanda-tanda distress janin
pada
janin
27
BAB I TINJAUAN KASUS
2y. 2 0 & tahun datang ke poli hamil untuk kunjungan ulang kontrol kehamilan. 3bu mengatakan mempunyai riwayat asma sejak kecil. Saat S sering kambuh dan terakhir kambuh kelas S dan oleh dokter diberi obat yang diminum saat asma nya kambuh. ada usia kehamilan trimester ke 333, ibu merasa asmanya kambuh lagi, sering sesak ketika tidur dan kecapekan, batuk disertai sputum. Secara tidak sengaja dia menghirup serbuk sari bunga yang merupakan alergen bagi dirinya. 3bu mengatakan bahwa dia perrtama kali mendapat menstruasi sejak kelas &S8 (usia tahun), lamanya M/hari dengan kuantitas darah haid yang sedang. Siklus menstruasinya teratur & hari. an tidak pernah mengalami dismenorhoe ketika menjelang maupun ketika haid.
'erdasarkan
28
emeriksaan umum, didapatkan; keadaan umum baik, kesadaran komposmentis, suhu #/":, tekanan darah &">", nadi " J>menit, DD &J>menit, <' % cm, '' sebelum kg, '' sekarang % kg, ?3?A &%. 'erdasarkan pemeriksaan khusus didapatkan; 4epala ; bersih, rambut tidak rontok dan tidak terdapat benjolan, 5ajah; tidak anemis dan tidak terdapat chloasma gra+idarum, 8ata; ka>ki conjungti+a tidak anemis, sclera tidak ikterus, ada; payudara terdapat pembesaran payudara, colustrum sudah keluar, tidak ada benjolan, dan bersih, ada auskultasi terdengar ronkhi dan whee6ing, Abdomen; d?, urine reduksi negati+e, urine albumin negati+e, letsu>bokong-kaki>00 (N), ' ; ,%&, =?; ,%
A'(5!n Ke"e#!6!)!n 3. engkajian . 3dentitas asien 2ama pasien mur Suku>bangsa Agama endidikan ekerjaan enghasilan Alamat 2ama Suami mur Suku>bangsa Agama endidikan ekerjaan enghasilan Alamat
; 2y. 2 0 ; & tahun ; 0awa>3ndonesia ; 3slam ; ; Swasta ; MDp .""".""" ; 0alan 8engantu &" Surabaya ; 3ndonesia ; islam ; swasta ; wiraswasta ; M Dp .""".""" ; 0alan. 8engantli &" Surabaya
29
&. 4eluhan tama Sesak 2afas #. Diwayat penyakit saat ini asien datang ke poli hamil DS r. Soetomo untuk kunjungan ulang kontrol kehamilan. 3bu mengatakan mempunyai riwayat penyakit asma sejak kecil, saat S sering kambuh dan terakhir kambuh kelas S dan oleh dokter diberikan obat yang diminum ketika asmanya kambuh. Sekarang <8 333 kehamilannya ibu merasa sering sesak ketika tidur dan bila kecapekan, batuk disertai sputum . Secara tidak sengaja pasien mencium serbuk bunga yang merupakan allergen baginya dan menyebabkan asmanya kambuh . enyakit yang pernah diderita 3bu mengatakan tidak mempunyai penyakit kelainan jantung, diabetes, 5.
hipertensi, hanya mempunyai riwayat penyakit asma sejak kecil enyakit yang pernah diderita keluarga ari pihak keluarga suami tidak ada riwayat penyakit keturunan seperti diabet, jantung, asma, 1<, epilepsy dan lain&. ari pihak ayah pasien menderita
asma. . Diwayat alergi Alergi serbuk sari /. Diwayat menstruasi ibu mengatakan bahwa dia perrtama kali mendapat menstruasi sejak kelas &S8 (usia tahun), lamanya M/hari dengan kuantitas darah haid yang sedang. Siklus menstruasinya teratur & hari. an tidak pernah mengalami dismenorhoe ketika menjelang maupun ketika haid. "mm1g d. Suhu ; #/ ": e. 2adi ;"J> menit f. DD; &J>menit
30
g. h. i. j.
-
<'; %cm '' sebelum nya; kg '' sekarang;%kg ?3?A; &% 4epala ; bersih, rambut tidak rontok dan tidak terdapat benjolan 5ajah; tidak anemis dan tidak terdapat chloasma gra+idarum 8ata; ka>ki conjungti+a tidak anemis, sclera tidak ikterus ada; payudara terdapat pembesaran payudara, colustrum sudah
-
keluar, tidak ada benjolan, dan bersih ada auskultasi terdengar ronkhi dan whee6ing Abdomen;
-
bekas operasi dan terdapat linea nigra ada palpasi ?eopold didapatkan hasil; ?3; <= setinggi # jari dibawah pJ-pusat, teraba keras, melenting dan
-
mudah digoyang (kepala) ?33; punggung kiri ?333; teraba bokong ?3C; bagian terendah janin belum masuk A ada 8: onald; <= # cm (<'0 &!%gr) Auskultasi ; punctum maJimum; kiri atas pusat =rekuensi ; #-&-& teratur emeriksaan panggul luar tidak dilakukan
-
". emeriksaan penunjang ; 1b; ! gr>dl rine reduksi ; negati+e rine albumin; negati+e
1asil SG bokong-kaki>00 (N) '; ,%& =?; ,%
A2A?3SA Amenit) #.
*<39?9G3 Asma eningkatan akti+itas
8ASA?A1 'ersihan jalan nafas tidak efektif
kelenjar mukosa bronkus Sekresi mukus meningkat 8ukus menumpuk disaluran pernafasan 'ersihan jalan nafas
31
tidak efektif S;asien mengeluh sesak 9; . DD meningkat (& kali>menit) %. enggunaan otot bantu nafas S;asien mengatakan nafsu makannya menurun 9; e. '' turun f. 4adar 1b (! g>dl) dibawah normal g. 4lien tampak lesu, lemah h. orsi makan tidak habis
embesaran rahim iafragma terdorong
ola nafas tidak efektif
ke atas Gerakan paru terbatas *kspansi paru menurun Sesak ola nafas tidak efektif embesaran rahim erubahan nutrisi iafragma terdorong kurang dari kebutuhan ke atas Gerakan paru terbatas *kspansi paru menurun Sesak 2afsu makan menurun 3ntake nutrisi kurang erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
S;klien merasa lemah saat sesak 9; DD meningkat, gerak terbatas, akti+itas terbatas
S; klien mengatakan akti+itas janin menurun 9; 00 menurun, 1asil SG tampak
embesaran rahim iafragma terdorong
3ntoleransi akti+itas
ke atas Gerakan paru terbatas *kspansi paru menurun Sesak 3ntoleransi akti+itas
Desiko cedera janin
abnormal
1ipoksemia
akti+itas janin menurun
32
3.4 INTERENSI !. iagnosa; 4etidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan
dengan akumulasi mucus. menit, < "-!">&"-", DD &-&"J>menit, suhu #-#/,% o:). !. Sesak berkurang. ". 5hee6ing dan ronchi hilang. 2o 3nter+ensi . 'erikan minum air hangat
Dasional Air hangat dapat menurunkan spasme
&.
Ajarkan batuk efektif
bronkus dan mengencerkan mukus 'atuk efektif dapat membantu
?akukan suction 4olaborasi pemberian obat
mengeluarkan sputum ntuk menghilangkan sekret 'ronkodilator membebaskan spasme
sesuai indikasi
jalan nafas
(bronkodilator) Auskultasi bunyi nafas, catat
8engi menunjukan adanya
adanya bunyi nafas mengi,
penyempitan jalan nafas dan roncki
ronchi
menunjukan adanya penumpukan
#.
%.
mucus di saluran nafas . iagnosa; 4etidakefektifan pola nafas berhubungan dengan
dispnea, penurunan ekspansi paru menit, < "-!">&"-", DD &-&"J>menit, suhu #-#/,% o:). /. *kspansi paru maksimal. . 'unyi nafas normal atau bersih. 2o .
3nter+ensi osisikan semi fowler (tinggikan
Dasional 8emungkinkan ekspansi paru dan
kepala dan bantu mengubah
memudahkan pernafasan
posisi)
33
&. #.
'erikan istirahat yang cukup
8engurangi kebutuhan akan
4aji frekuensi, kedalaman
oksigen 4ecepatan dan kedalaman
pernafasan dan ekspansi dada.
pernafasan ber+ariasi tergantung
:atat upaya pernafasan termasuk derajat gagal nafas penggunaan otot-otot bantu .
pernafasan 'erikan oksigen tambahan sesuai
8emaksimalkan bernafas dan
dengan kebutuhan
menurunkan kerja pernafasan
h. iagnosa; 4ebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
3nter+ensi 'erikan porsi makan sedikit-
Dasional ntuk memenuhi kebutuhan nuitrisi
&.
sedikit tapi sering 4onsultasi dengan tim gi6i
klien 8enentukan kalori in di+ide dan
Anjurkan klien untuk
kebutuhan nutrisinya 8enghindari allergen akan mencegah
menghindari allergen berupa
timbulnya serangan asma
#.
makanan yang dapat .
%.
menimbulkan serangan asma 0elaskan pada klien tentang
entingnya pengetahuan klien dapat
pentingnya nutrisi bagi tubuh
memoti+asi klien dalam asuhan
keperawatan enurunan berat badan yang signifikan dan hasil lab yang tidak normal merupakan indicator kurangnya nutrisi.
.
e. 3ntoleransi akti+itas berhubungan dengan sesak, ketidakseimbangan antara suplai 9& dengan kebutuhan
34
INTERENSI
RASINAL
Mandiri:
#. ertahankan
tirah
baring
dalam
lingkungan yang tenang.
. ntuk
mengistirahatkan
klien
selama terjadinya gejala.
. 'erikan lingkungan yang tenang dan batasi pengunjung selama fase akut
&. 8enurunkan sters dan rangsangan berlebihan. 8eningkatkan istirahat.
sesuai indikasi. orong penggunaan manajemen stress dan pengalih yang tepat. %. 'antu klien memilih posisi nyaman
#. 4lien
mungkin
nyaman dengan
kepala tinggi, tidur di kursi, atau
untuk istirahat dan tidur.
menunduk ke depan meja atau bantal.
Healt education:
. 0elaskan pentingnya istirahat dalam rencana pengobatan dan perlunya keseimbangan akti+itas dan istirahat.
. embatasan dengan
akti+itas
respon
ditentukan
indi+idual
klien
terhadap akti+itas dan perbaikan kegagalan pernapasan.
Evaluasi/observasi:
. *+aluasi respon klien terhadap akti+itas. :atat adanya dispnea, peningkatan
kelemaham>
kelelahan dan perubahan <
. 8enetapkan
kemampuan>
kebutuhan klien dan memudahkan pilihan inter+ensi
35