Askep anemia defsiensi besi
BAB II KONSEP DASAR TEORI 2.1
Pengertian
Anemia adalah suatu istilah yang menunjukkan rendahnya sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal. Anemia bukan merupakan penyakit, melainkan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan ungsi tubuh. Secara fsiologis anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan. (Brunner & Suddarth, !!"# Anemia akibat deesiensi besi untuk sisntesis $b merupakan penyakit darah yang paling sering pada bayi dan anak. %rekuensinya berkaitan dengan aspek dasar metabolisme besi dan nutrisi tertentu. ubuh bayi baru lahir mengandung kira'kira !, g besi, sedangkan dewasa kira'kira g. untuk mengejar perbedaan itu rata'rata !,) mg besi harus direabsorbsi tiap hari selama " tahun pertam kehidupan. kehidupan. *isamping kebutuhan kebutuhan pertumbuhan ini, sejumlah kecil diperlukan untuk menyeimbangkan kehilangan besi normal oleh pengelupasan sel, karena itu untuk mempertahankan keseimbangan besi positi pada anak, kira'kira " mg besi harus direabsorbsi setiap hari. +realens anemia defsiensi besi (A*B# pada anak masih tinggi.+ada anak sekolah dasar berumur -'" tahun di /akarta ("000# dari seluruh jenis anemia yang diderita,!1 di antaranaya menderita A*B. A*B memberikan dampak negati kepada tumbuh'kembang anak.$al ini disebabkan karena defsiensi besi selain dapat mengakibatkan komplikasi yang ringan antara lain kelainan kuku (kolonikia#,atrof papil lidah,glositis dan stomatitis yang dapat sembuh dengan pemberian besi,dapat pula memberikan memberikan komplikasi yang berat misalnya penurunan daya tahan tubuh terhadap ineksi,gangguan ineksi,gangguan prestasi belajar,atau gangguan mental yang lainnya yang dapat berlangsung lama bahkan menetap.2leh karena itu pengobatan terhadap defsiensi besi harus dimulai sedini mungkin.*emikian mungkin.*emikian juga tindakan pencegahannya Anemia *efsiensi besi adalah kadar besi dalam tubuh dibawah nilai normal. +ada tahap awal kita akan menemukan cadangan besi tubuh yang berkurang. 3emudian jika kekurangan berlanjut kadar besi dalam plasma akan berkurang. +ada akhirnya proses pembentukan hemoglobin akan terganggu dan menyebabkan menyebabkan anemia defsiensi besi. Anemia yang disebabkan kekurangan besi untuk sintesa $emoglobin. Anemia defsiensi adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan satu atau beberapa bahan yang diperlukan untuk pamatangan eritrosit.
Anemia defsiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral %e sebagai bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit 2.2
Etiologi
Anemia defsiensi besi dapat disebabkan oleh rendahnya masukan 4at besi, gangguan absorpsi, serta kehilangan besi akibat perdarahan menahun 5 ".
3ehilangan besi akibat perdarahan menahun yang dapat beasal dari 5
' Saluran cerna 6 Akibat dari tukak peptik kanker lambung, kanker kolon, diertikulosis, hemoroid, dan ineksi cacing tambang '
Saluran genetalia wanita 6 menoragi atau metroragi
'
Saluran kemih 6 hematuria
'
Saluran naas 6 hemoptoe
. %aktor nutrisi 6 akibat kurangnya jumlah besi total dalam makanan atau kualitas besi yang tidak baik (makanan banyak mengandung serat, rendah itamin 7, dan rendah daging# . 3ebutuhan besi meningkat 6 seperti pada prematuritas anak dalam masa pertumbuhan dan kehamilan 8.
2.3
9angguan absorpsi besi 6 gastrekotomi, kolitis kronis
Patofsiologi
+erdarahan menahun menyebabkan kehilangan besi sehingga cadangan besi semakin menurun. Apabila cadangan kosong, maka keadaan ini disebut iron depleted state. Apabila kekurangan besi berlanjut terus, maka penyediaan besi untuk eritropoesis berkurang. Sehingga menimbulkan gangguan pada bentuk eritrosit, eritrosit, tetapi anemia secara klinis belum terjadi, keadaan keadaan ini disebut iron defcien erythropoesis. Selanjutnya timbul anemia hipokromik mikrositer, sehingga disebut iron defciency anemia. +ada saat ini juga terjadi kekurangan besi pada epitel serta pada beberapa en4im yang dapat menimbulkan gejala pada kuku epitel mulut dan aring, serta berbagai gejala lainnya :at besi (%e# diperlukan untuk pembuatan heme dan hemoglobin ($b#. 3ekurangan %e mengakibatkan kekurangan $b. ;alaupun pembuatan eritrosit juga menurun, tiap eritrosit eritrosit mengandung mengandung $b lebih sedikit sedikit dari pada biasa biasa sehingga timbul anemia hipokromik mikrositik. mikrositik. ". /umlah eekti eritrosit berkurang menyebabkan jumlah 2 ke jaringan berkurang . 3ehilangan darah yang mendadak (< !1# mengakibatkan pendarahan menimbulkan simtomatologi sekunder hipoolemi dan hipoksia
. anda dan gejala5 gelisah, diaoresis (keringat dingin#, takikardi, dyspne, syok 8. 3ehilangan darah dalam beberapa waktu (bulan# sampai dengan !1 terdapat kompensasi adalah5 = +eningkatan curah jantung dan pernaasan = >eningkatkan pelepasan 2 oleh hemoglobin = >engembangkan olume plasma dengan menarik cairan dari sela'sela jaringan, redistribusi aliran darah ke organ ital. Salah satu tanda yang sering di kaitkan dengan anemia adalah pucat, ini umumnya sering di kaitkan dengan olume darah, berkurangnya hemoglobin dan asokontriksi untuk memperbesar pengiriman 2 ke organ'organ ital. 3arena aktor'aktor seperti pigmentasi kulit, suhu dan kedalaman serta distribusi kapiler mempengaruhi warna kulit maka warna kulit bukan merupakan indeks pucat yang dapat diandalkan. ;arna kuku, telapak tangan dan membran mukosa mulut serta konjungtia dapat digunakan lebih baik guna menilai kepucatan.
2.4
".
Maniestasi Klinis
+ucat oleh karena kekurangan olume darah dan $b, asokontriksi
. akikardi dan bising jantung (peningkatan kecepatan aliran darah# Angina (sakit dada# . *ispnea, naas pendek, cepat capek saat aktiftas (pengiriman 2 berkurang# 8. Sakit kepala, kelemahan, tinitus (telinga berdengung# menggambarkan berkurangnya oksigenasi pada SS . Anemia berat gangguan 9? dan 7$% (anoreksia, nausea, konstipasi atau diare# +ucat merupakan tanda paling penting pada defsiensi besi. +ada A*B dengan kadar $b @'"! gdl terjadi mekanisme kompensasi yang eekti sehingga gejala anemia hanya ringan saja. Bila kadar $b turun < "!! Cgdl eritrosit 9ejala khas yang dijumpai pada defsiensi besi dan tidak dijumpai pada anemia jenis lain adalah sebagai berikut 5
a. 3oilorikia 6 3uku sendok (Spoon nail) kuku menjadi rapuh, bergaris'garis ertical, dan menjadi cekung seperti sendok. b. Atrof papilla lidah 6 +ermukaan lidah menjadi licin dan mengilap karena papil lidah menghilang. c. Stomatitis angularis 6 adanya peradangan pada sudut mulut, sehingga tampak sebagai bercak berwarna pucat keputihan. d. e. 2.
*isagia 6 nyeri menelan karena kerusakan epitel hipoaring. Atrof mukosa gaster sehingga menimbulkan aklorida. Penatala!sanaan
". >edikamentosa +emberian preparat besi (erosulateroumarateroglukonat# dosis 8'@ mg besi elementalkg BBhari dibagi dalam dosis, diberikan di antara waktu makan. +reparat besi ini diberikan sampai ' bulan setelah kadar hemoglobin normal. Asam askorbat "!! mg" mg besi elemental (untuk meningkatkan absorbsi besi#. D +emberian preparat besi peroral +reparat yang tersedia berupa errous glukonat, umarat dan suksinat. Eang sering dipakai adalah errous sulat karena harganya lebih murah. Fntuk bayi tersedia preparat besi berupa tetes (drop#. Fntuk mendapatkan respon pengobatan dosis besi yang dipakai adalah 8'@ mg besi elementalkgBBhari. 2bat diberikan dalam ' dosis sehari. +reparat besi ini harus diberikan selama bulan setelah anemia pada penderita teratasi.", D +emberian preparat besi parenteral +emberian besi secara intramuskuler menimbulkan rasa sakit dan harganya mahal. *apat menyebabkan limadenopati regional dan reaksi alergi. 3emampuan untuk menaikkan kadar $b tidak lebih baik dibanding peroral. +reparat yang sering dipakai adalah dekstran besi. Garutan ini mengandung ! mg besi. *osis dihitung berdasarkan 5 *osis besi (mg# H BB (kg# I kadar $b yang diinginkan (gdl# I ,. D ransusi darah ransusi darah jarang diperlukan. ransusi darah hanya diberikan pada keadaan anemia yang sangat berat atau yang disertai ineksi yang dapat mempengaruhi respon terapi. +emberian +J7 dilakukan secara perlahan dalam jumlah yang cukup untuk menaikkan kadar $b sampai tingkat aman sambil menunggu respon terapi besi. Secara umum, untuk penderita anemia berat dengan kadar $b styleHKont'weight5 boldLK?. . Bedah
Fntuk penyebab yang memerlukan interensi bedah seperti perdarahan karena dierticulum >eckel. . Suporti >akanan gi4i seimbang terutama yang mengandung kadar besi tinggi yang bersumber dari hewani (lima,hati, daging# dan nabati (bayam, kacang' kacangan#
+rinsip penatalaksanaan A*B adalah mengetahui aktor penyebab dan mengatasinya serta memberikan terapi penggantian dengan preparat besi. Sekitar )!')1 penyebab A*B dapat diketahui sehingga penaganannya dapat dilakukan dengan tepat. +emberian preparat %e dapat secara peroral atau parenteral. +emberian peroral lebih aman, murah dan sama eektinya dengan pemberian secara parenteral. +emberian secara parenteral dilakukan pada penderita yang tidak dapat memakan obat oleh karena terdapat gangguan pencernaan. 8.
+encegahan
indakan penting yang dapat dilakukan untuk mencegah kekurangan besi pada masa awal kehidupan adalah meningkatkan penggunaan AS? eksklusi, menunda penggunaan susu sapi sampai usia " tahun, memberikan makanan bayi yang mengandung besi serta makanan yang kaya dengan asam askorbat (jus buah# pada saat memperkenalkan makanan pada usia 8'@ bulan, memberikan suplementasi %e kepada bayi yang kurang bulan, serta pemakaian +AS? (susu ormula# yang mengandung besi. 2."
Ko#$li!asi
".+erkembangan otot buruk ( jangka panjang # .*aya konsentrasi menurun .3emampuan mengolah inormasi yang didengar menurun. 2.% Besi A.
As&'an Ke$era(atan $a)a Pasien )engan Ane#ia Defsiensi
+engkajian
+engkajian merupakan tahap awal dan landasan dalam proses keperawatan, untuk itu diperlukan kecermatan dan ketelitian tentang masalah'masalah klien sehingga dapat memberikan arah terhadap tindakan keperawatan. 3eberhasilan proses keperawatan sangat bergantung pada tahap ini. ahap ini terbagi atas5 "#
Ana#nesa
a.
?dentitas +asien.
>eliputi nama, jenis kelamin, umur, alamat, agama, bahasa yang dipakai, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi, golongan darah, no. register, tanggal >JS, diagnosa medis. b. 3eluhan Ftama 5 Biasanya pasien mengeluh lemas, lesu, dan pusing. c. Jiwayat 3esehatan. D Jiwayat +enyakit Sekarang anyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan seperti yang ada pada keluhan utama dan tindakan apa saja yang dilakukan pasien untuk menanggulanginya. D Jiwayat +enyakit *ahulu Apakah pasien dulu pernah mengalami perdarahan hebat. *an apakah pasien dulu pernah kekurangan makanan yang mengandung asam olat, %e. D Jiwayat +enyakit 3eluarga +enyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit anemia merupakan salah satu aktor predisposisi terjadinya anemia, sering terjadi pada beberapa keturunan, dan anemia defsiensi besi yang cenderung diturunkan secara genetik. 2.
Dasar )ata $eng!a*ian $asien
a. Aktivitas/Istirahat
9ejala 5 D 3eletihan, kelemahan, malaise umum. D 3ehilangan produktiitas, penurunan semangat untuk bekerja D oleransi terhadap latihan rendah D 3ebutuhan untuk tidur dan istirahat lebih banyak anda 5 D akikardiataipnea, dispnea pada bekerja atau istirahat D Getargi, menarik diri, apatis, lesu dan kurang tertarik pada sekitarnya D 3elemahan otot dan penurunan kekuatan D Ataksia, tubuh tidak tegak D Bahu menurun, postur lunglai, berjalan lambat dan tanda'tanda lain yang menunjukkan keletihan b.
Sirkulasi
9ejala 5 D Jiwayat kehilangan darah kronis, mis, perdarahan 9? kronis, menstruasi berat (*B#, angina, 7$% (akibat kerja jantung berlebihan# D Jiwayat endokarditis inekti kronis D +alpitasi (takikardia kompensasi# anda 5 D * 5 +eningkatan sistolik dengan diastolik stabil dan tekanan nadi melebar, hipotensi postural D *isritmia Abnormalitas M39, misl. depresi segmen S dan pendataran atau depresi gelombang 5 takikardia D Bunyi jantung 5 >urmur sistolik (*B# D Mkstremitas (warna# 5 +ucat pada kulit dan membran mukosa (konjungtia, mulut, aring, bibir# dan dasar kuku (7atatan 5 pada pasien kulit hitam, pucat dapat tampak sebagai keabu'abuan#L kulit seperti berlilin, pucat (aplastik, A+# atau kuning lemon terang (+A# D Sklera 5 Biru atau putih seperti mutiara (*B# D +engisian kapiler melambat (penurunan aliran darah ke perier dan asokonstriksi kompensasi# D 3uku 5 >udah patah, berbentuk seperti sendok (koilonikia# (*B# D Jambut 5 3ering, mudah putus, menipis, tumbuh uban secara prematur (A+# c.
Integritas Ego
9ejala 5 D 3eyakinan agamabudaya mempengaruhi pilihan pengobatan, misal 5 penolakan transuri darah anda 5 D *epresi
d.
Eliminasi
9ejala 5 D Jiwayat pieloneritis, gagal ginjal D %latulen, sindrom malabsorpsi (*B#
D $ematemesis, eses dengan darah segar, melena D *iare atau konstipasi D +enurunan haluaran urine
anda 5 D *estensi abdomen e.
Makanan/Cairan
9ejala 5 D +enurunan masukan diet, masukan diet protein hewani rendahmasukan produk sereal tinggi (*B# D Nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan (ulkus pada aring# D >ualmuntah dispepsia, anoreksia D idak pernah puas mengunyah atau jika untuk es, kotoran, tepung jagung, cat tanah liat dan sebagainya (*B# anda 5 D Gidah tampak merah daginghalus 0A+ 5 defsiensi asam olat dan itamin B". D >embran mukosa kering pucat D urgor kulit 5 Buruk, kering, tampak kusuthilang elastisitas (*B# D Stomatis dan glositis (status defsiensi# D Bibir 5 Selitis, mis. ?nOamasi bibir dengan sudut mulut pecah (*B# .
Higiena
anda 5 D 3urang bertenaga, penampilan tak rapih g.
Neurosensori
9ejala 5 D Sakit kepala berdenyut, pusing, ertigo, tinitus, ketidakmampuan berkonsentrasi D ?nsomnia, penurunan penglihatan dan bayangan pada mata D 3elemahan keseimbangan buruk, kaki goyah, parestesia tangankaki (A+#5 3GAF*
D Sensasi menjadi dingin anda 5 D +eka rangsang, gelisah, depresi, cenderung tidur, apatis D >ental tak mampu berespon lambat dan dangkal D 2talmik 5 hemoragis retina (aplastik, A+# D Mpistaksis perdarahan dari lubang'lubang (taplastik# D 9angguan koordinasi, ataksia 5 penurunan rasa getar dan posisi, tanda Jomberg positi, paralisis (A+# '.
Nyeri/enyamanan
9ejala 5 D Nyeri abdomen samarL sakit kepala (*B# i.
!erna"asan
9ejala 5 D Jiwayat B, abses paru D Napas pendek pada istirahat dan aktiitas anda 5 D akipnea, ortopnea dan dispnea #.
eamanan
9ejala 5 D Jiwayat pekerjaan terpajan terhadap bahan kimia, mis. Ben4en, insektisida, enilbuta4on, natalen D Jiwayat terpajan pada radiasi baik sebagai pengobatan atau kecelakaan D Jiwayat kanker, terapi kanker D idak toleran terhadap dingin danatau panas D ransusi darah sebelumnya D 9angguan penglihatan D +enyembuhan luka buruk, sering ineksi anda 5 D *emam rendah, mengiggil, berkeringat malam
D Gimadenopati umum D +etekie dan ekimosis (aplastik# !.
Seksualitas
9ejala 5 D +erubahan aliran menstruasi, mis. >enoragin atau amenore (*B# D $ilang libido (pria dan wanita# D ?mpoten anda 5 D Seriks dan dinding agina pucat $.
Pe#eri!saan SADT
Sediaan apus darah tepi memperlihatkan sel'sel eritrosit bersiat hipokrom, mikrositik, kadang ditemukan target cell dan poikilosit berbentuk pensil pencil cell. /umlah retikulosit rendah sebanding dengan derajat anemia. %.
Pe#eri!saan +isi!
D Anemis, tidak disertai ikterus. D 2rganomegali dan limphadenopati D Stomatitis angularis, atrof papil lidah D *itemukan takikardi, murmur sistolik dengan atau tanpa pembesaran D jantung B.
Diagnosa Ke$era(atan
". 9angguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan penurunan 2 ke jaringan .
?ntoleransi aktiftas berhubungan dengan kelemahan umum
. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia, mual, muntah, tidak mau makan 8. +ola naas tidak eekti berhubungan dengan ketidak seimbangan suplai oksigen deng kebutuhan miokard . Jesiko tinggi terjadinya ineksi berhubungan dengan sistem pertahanan tubuh @. Jesiko perdarahan berhubungan dengan penurunan aktor pembekuan darah
,. NO
1.
N,P Diagnosa Ke$era(atan
9angguan rasa nyaman nyeri b.d penurunan 2 ke jaringan
t&*&an
Inter-ensi
Rasional
3lien akan menunjukan kebutuhan 2ksigen terpenuhi
' 3aji keluhan nyeri, lokasi dan lamanya (skala !' "!#.
' Nyeri pada anemia membuat hipoksia dan dapat menimbulkan inark.
K/
' >enunjukkan postur badan rileks. ' Bebas bergerak. ' >ampu istirahat dengan tepat.
' ' 2bserasipetunjuk nyeri non erbal. >isal5 denggan bergerak, ekspresi wajah. '
' Gakukan kompres hangat, basah untuk sendi yang sakitnyeri ?ntoleransi aktiftas berhubungan
Setelah dilakukan tindakan
' >eningkatkan kenyamanan dan resiko terjadinya cedera menurunkan nyeri dan meningkatkan kenyamanan.
' Biarkan anak mengambil posisi yang nyaman misal gunakan posisi miring, tinggikan kepala sedikit pada tempat tidur tanpa menggunakan ' >embantu bantal. menurunkan ' tegangan otot. ' Gakukan pijatan lokal hati' hati pada area luka.
2.
' +etunjuk non erbal yang dapat membantu mengealuasi nyeri dan keeektian terapi.
' 2bserasi adanya tanda kerja fsik
' $angat menyebabkan asodilatasi, meningkatkan sirkulasi. *ingin menyebabkan asokontriksi.
' >erencanakan interensi yang
dengan kelemahan umum
keperawatan selama " I 8 jam diharapkan klien melaporkan peningkatan intoleransi aktiftas.
K /
' >enunjukkan pernaasan normal. ' >endapatkan istirahat yang cukup. ' * dalam keadaan normal
(dispnea, sesak naas, kunang' kunang, keletihan.
tepat.
' Antisipasi dan bantu dalam aktiftas kehidupan sehari' hari.
' Fntuk mencegah kelelahan.
' Beri pengalihan aktiftas bermain.
' >eningkatkan istirahat dengan tenang serta mencegah kebosanan dan menarik diri.
' +ilih teman sekamar yang sesuai dengan usia dan minat yang sama.
' Fntuk mendorong kepatuhan pada kebutuhan istirahat.
' +ertahankan posisi owler tinggi
'
' Fkur tanda ital selama istirahat
' Fntuk pertukaran udara ug optimal. ' Fntuk menentukan nilai dasar perbandingan selama periode aktiftas.
3.
Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan anoreksia, mual, muntah, tidak mau makan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama " I 8 jam diharapkan anak mendapatkan kebutuhan nutrisi yang tepat.
' Berikan susu pada bayi sebagai makanan suplemen setelah makanan padat diberikan. ' Sajikan makanan sedikit tapi sering dari pada kali dalam porsi besar.
' erlalu banyak minum susu, akan menurunkan masukan makanan padat. ' >engurangi resiko penurunan terjadi muntah. ' '
Fntuk
K /
' Berat badan anak kembali normal. ' Anak mendapatkan suplemen yang dibutuhkan missal (%e# ' idak mengalami tanda malnutrisi.
' ?nstruksikan keluarga untuk memberikan asupan makanan yang cukup dan suplemen (%e#. ' *orong klien untuk makan semua makanan atau makanan tambahan.
' Berikan pilihan makanan yang mereka sukai.
memenuhi kebutuhan nutrisi dan suplemen yang dibutuhkan oleh tubuh. ' ' 3lien mungkin hanya makan sedikit karena kehilangan minat pada makanan serta mengalami mual. ' >akanan yang mereka makan pasti dihabiskan.
' Fkur masukan diet harian dengan ' >emberikan jumlah kalori. inormasi tentang kebutuhan pemasukan atau defsiensi.
4.
+ola naas tidak eekti b.d 3etidak seimbangan suplai oksigen deng kebutuhan miokard
Setelah dilakukan perawatan selama I8jam tidak terjadi perubahan pola naas dg k.h5 *5 "!)!mm$g Suhu 5 - 7
' Auskultasi bunyi naas.
' ?ndikasi dema paru, sekunder akibat dekompensasi jantung. ' 7uriga gagal kongestikelebiha n olume cairan
' 3aji adanya edema.
$J 5 @! Ii
' Agar memaksimalkan ekpansi paru ' >emenuhi kebutuhan oksigen
JJ5 !Ii
' +osisikan pasien pada keadaan semi owler
' *iuretik bertujuan untuk menurunkan olume plasma dan menurunkan
' Berikan oksigen sesuai indikasi
retensi cairan dijariangan, sehingga menurunkan resiko terjadi edema paru
' 3olaborasi pemberian diuretik. .
Jesiko tinggi terjadinya ineksi berhubungan dengan sistem pertahanan tubuh
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama " I 8 jam mampu untuk mengidentifkasi perilaku untuk mencegah menurunkan ineksi. K /
' 3lien dan keluarga. ' 3liwn tidak menunjukkan bukti ineksi. ".
Jesiko perdarahan bd penurunan aktor pembekuan darah
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 8 jam diharapkan anak dapat mnurunkan resiko perdarahan. K / ' >empertahanka n homeastasis dengan tanpa
' ingkatkan cuci tangan yang baik oleh pemberi perawatan dan klien. ' +ertahankan teknik aseptik ketat pada prosedur perawatan. ' Berikan perawatan kulit. ' Gindungi klien dari kontak dengan indiidu yang terineksi. '
+antau suhu.
' Awasi nadi, *, dan 7P+ bila ada.
' 7atat perubahan mental atau tngkat kesadaran
' >encegah terjadinya kontaminasi bakterial. ' >enurunkan resiko ineksi bakteri. ' >enurunkan resiko kerusakan kulit atau jaringan. ' Fntuk meminimalkan pemejanan pada organisme inekti ' Adanya bukti ineksi dan membutuhkan pengobatan. ' +eningkatan nadi dengan penurunan * dan 7P+ dapat menunjukkan kehilangan olume darah sirkulasi, memerlukan ealuasi lanjut. ' +erubahan dapat menunjukkan perbahan perusi jaringan serebral
perdarahan. ' >enunjukkan perilaku penurunan resiko perdarahan.
' *orong menggunakan sikat gigi halus
sekunder terhadap hipoolemia, hipoksemia. ' +ada adanya gangguan aktor pembekuan, trauma minimal dapat menyebabkan perdarahan mukosa.
' 9unakan jarum kecil untuk injeksi, ' tekan lebih lama pada bagian bekas >eminimalkan kerusakan suntikan. jaringan, ' menurunkan resiko ' $indarkan perdarahanhemat penggunaan oma produk yang mengandung ' 3oagulasi aspirin memanjang, kolaborasi berpotensi untuk ' Awasi $b$t dan aktor pembekuan
' Berikan obat sesuai indikasi. Pitamin tambahan (contoh5 it 3, *, 7#
resiko perdarahan.
' ?ndikator anemia, perdarahan akti terjadinya komplikasi (contoh5 3?*# ' >enungkatkan sintesis protombin dan koagulasi
BAB III PEMBAASAN KAS0S
KAS0S /
Ny.3 tahun datang ke JS Jaden, dengan keluhan klien mengatakan dadanya nyeri, sakit kepala dan sesak naas, lemas, cepat lelah saat beraktiitas. +asien
mengatakan nasu makan berkurang dan berat badannya sebelum sakit ! 3g, klien mengatakan mual, lemaslemah, sesak napas, dan klien tampak pucat, mukosa bibir dan tangan tampak pucat, konjungtia tampak pucat, pada sudut tampak bercak berwarna pucat keputihan, kuku pasien tampak melengkung seperti sendok. Setelah dilakukan pemeriksaan fsik, diperoleh data * 5 ""!-! mm$g, Suhu 5 ! 7, $J 5 )0Ii, JJ 5 Ii, ($b didapat L $b 0 gdl, kadar 4at besi mg#,B ") cm, BB 5 8 3g.
A.
PENKAIAN
*S 5 D 3lien mengatakan dadanya nyeri, sesak naas D 3lien mengatakan sesak napas dan lemas, cepat lelah pada saat beraktiitas D 3lien mengatakan nasu makan berkurang D 3lien mengatakan berat badan sebelum sakit ! 3g *2 5 D 3lien tampak pucat, kuku pasien tampak melengkung D * 5 ""!-! D Suhu 5 ! 7 D $J 5 )0Ii D JJ 5 Ii D BB 5 8 3g
B.
ANAISA DATA
NO
SIN S5MTOMP
1
*S 5 3lien >engatakan nyeri *o 5
ETIOOI
+enurunan 2 ke jaringan.
PROBEM
9angguan rasa nyaman nyeri
D 3lien ampak meringis D * 5 ""!-!mm$g D $J 5 )0Ii D JJ 5 Ii *S 5
2
D 3lien mengatakan nasu makan berkurang, mual
Nasu makan menurun, mual
9angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
3etidakseimbangan antara suplai oksigen (pengiriman# dan kebutuhan.
?ntoleransi aktiftas
D 3lien mengatakan sebelum sakit BB nya ! 3g *2 5 D 3lien tampak pucat D klien tampak lemas D BB ! 3g *S 5
3
3lien >engatakan sesak naas dan lemas, cepat lelah pada Saat beraktiftas. *2 5 D 3lien ampak +ucat D 3lien tampak lemah D $J 5 )0Ii D JJ 5 Ii
,.
N,P
N O
Diagnnosa Ke$era(atan
T&*&an
Inter-ensi
Rasional
1.
9angguan rasa nyaman nyeri b.d penurunan 2 ke jaringan
3lien akan menunjukan kebutuhan 2ksigen
D 3aji keluhan nyeri, lokasi dan lamanya (skala !'"!#.
D Nyeri pada anemia membuat hipoksia dan dapat menimbulkan inark.
D
terpenuhi K/
' >enunjukkan postur badan rileks. ' Bebas bergerak. ' >ampu istirahat dengan tepat.
2bserasipetunjuk nyeri non erbal. >isal5 denggan bergerak, ekspresi wajah. D Biarkan anak mengambil posisi yang nyaman misal gunakan posisi miring, tinggikan kepala sedikit pada tempat tidur tanpa menggunakan bantal. D Gakukan pijatan lokal hati'hati pada area luka. D Gakukan kompres hangat, basah untuk sendi yang sakitnyeri
2.
9angguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Nasu makan menurun, mual
Nutrisi terpenuhi sesuai dengan kebutuhan tubuh
*S 5 3lien mengatakan nasu makan berkurang, mual 3lien mengatakan sebelum sakit BB nya ! 3g
3$ 5 Nasu makan membaik BB ! 3g 3eadaan umum membaik
D /elaskan tentang manaat makan bila dikaitkan dengan kondisi klien saat ini. D Anjurkan agar klien memakan makanan yang tersedia di JS.
D Beri makanan dalam keadaan hangat dan porsi kecil serta diet 3+.
D Gibatkan keluarga
D +etunjuk non erbal yang dapat membantu mengealuasi nyeri dan keeektian terapi. D >eningkatkan kenyamanan dan resiko terjadinya cedera menurunkan nyeri dan meningkatkan kenyamanan.
D >embantu menurunkan tegangan otot. D $angat menyebabkan asodilatasi, meningkatkan sirkulasi. *ingin menyebabkan asokontriksi. D *engan pemahaman klien akan lebih kooperati mengikuti aturan.
D Fntuk menghindari makanan yang justru dapat mengganggu proses penyembuhan klien. D Fntuk meningkatkan selera dan mencegah mual, mempercepat perbaikan nutrisi,
*2 5
pasien dalam penuhan nutrisi tambahan yang tidak bertenangan dengan penyakitnya.
D 3lien tampak pucat D 3lien tampak lemas D
BB ! 3g
D Gakukan dan ajarkan perawatan mulut sebelum dan sesudah makan serta sebelum dan sesudah interensiperiksaan peroral.
serta mengurangi beban kerja jantung. D *engan bantuan keluarga dalam pemenuhan nutrisi dengan tidak bertentangan dengan pola diet akan meningkatkan pemenuhan nutrisi. D $igiene oral yang baik akan meningkatkan nasu makan klien.
D Beri motiasi dan dukungan sikologis. D 3olaborasi tentang pemenuhan diet klien
D >eningkatkan secara sikologis .
D >eningkatkan pemenuhan sesuai dengan kondisi klien 3.
?ntoleransi aktiftas b.d ketidakseimban gan antara suplai oksigen (pengiriman# dan kebutuhan *S 5 3lien >engatakan sesak naas dan lemas, cepat lelah pada Saat
Setelah dilakukan perawatan selama I8jam aktiitas klien sehari'hari terpenuhi dan meningkatny a kemampuan beraktiitas
D 7atat rekuensi dan irama jantung serta perubahan tekanan darah selama dan sesudah beraktiitas
D Jespon klien terhadap aktiitas dapat mengindikasikan penurunan oksigen miokardium.
D ingkatkan istirahat,batasi aktiitas,dan berikan aktiitas senggang yang tidak berat.
D >enurunkan kerja miokardiumkonsumsi oksigen.
D Anjurkan klien untuk menghindari
beraktiftas.
3$
*2 5 D 3lien ampak +ucat D 3lien tampak lemah D $J 5 )0Ii D JJ 5 Ii
D 3lien bisa melakukan aktiitas dengan normal D 3eadaan umum membaik D $J 5 @!' )!Ii D JJ 5 "' !Ii
peningkatan tekanan abdomen,misalnya mengejan saat deekasi. D /elaskan pola peningkatan bertahap dari tingkat aktiitas.
D *engan mengejan dapat meningkatkan takikardia serta peningkatan tekanan darah.
D +ertahankan klien tirah baring sementara sakit. D +ertahankan rentan gerak pasi selama sakit kritis. D Maluasi tanda ital saat kemajuan aktiitas terjadi. D Berikan waktu istirahat di antara waktu aktiitas.
D Aktiitas yang maju memberikan kontrol jantung,meningkatka n dan mencegah aktiitas berlebihan. D Fntuk mengurangi beban jantung.
D >eningkatkan kontraksi otot sehingga membantu aliran ena balik. D Selama aktiitas kaji M39,dispnea,sianosis ,kerja dan rekuensi naas,serta keluhan subjekti.
D Fntuk mengetahui ungsi jantung bila dikaitkan dengan aktiitas. D Fntuk mendapatkan cukup waktu resolusi bagi tubuh dan tidak terlalu memaksa kerja jantung. D >elihat dampak dari aktiitas terhadap ungsi jantung
BAB I6 PEN0T0P
3.1
Kesi#$&lan
Anemia defsiensi adalah anemia yang disebabkan oleh kekurangan satu atau beberapa bahan yang diperlukan untuk pamatangan eritrosit. Anemia defsiensi besi adalah anemia yang disebabkan oleh kurangnya mineral %e sebagai bahan yang diperlukan untuk pematangan eritrosit Anemia defsiensi besi dapat disebabkan oleh rendahnya masukan 4at besi, gangguan absorpsi, serta kehilangan besi akibat perdarahan menahun 5 ". 3ehilangan besi akibat perdarahan menahun yang dapat beasal dari 5 D Saluran cerna 6 Akibat dari tukak peptik kanker lambung, kanker kolon, diertikulosis, hemoroid, dan ineksi cacing tambang D Saluran genetalia wanita 6 menoragi atau metroragi D Saluran kemih 6 hematuria D Saluran naas 6 hemoptoe . %aktor nutrisi 6 akibat kurangnya jumlah besi total dalam makanan atau kualitas besi yang tidak baik (makanan banyak mengandung serat, rendah itamin 7, dan rendah daging# . 3ebutuhan besi meningkat 6 seperti pada prematuritas anak dalam masa pertumbuhan dan kehamilan 8.
3.2
9angguan absorpsi besi 6 gastrekotomi, kolitis kronis
Saran
+enulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan pada makalah ini. 2leh karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik yang membangun bagi makalah ini, agar penulis dapat berbuat lebih baik lagi di kemudian hari. Semoga makalah ini dapat bermanaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.
DA+TAR P0STAKA
7arpenito, Gynda /uall.!!0. Diagnosis Keperawatan Aplikasi Pada Praktik Klinis Edisi 9. /akarta 5 M97 *oengoes, >ariliynn M. "000. Rencana Ashan Keperawatan! /akarta 5 M97 $illman JS, Ault 3A. ?ron *efciency Anemia. $ematology in 7linical +ractice. A 9uide to *iagnosis and >anagement. New EorkL >c9raw $ill, "00 5 -'). Gan4kowsky +. "ron Defciency Anemia. Pediatric #ematology and $ncology. Mdisi ke'. New EorkL 7hurchill Giingstone ?nc, "00 5 '!. Nathan *9, 2ski %A. "ron Defciency Anemia. #ematology o% "n%ancy and &hildhood. Mdisi ke'". +hiladelphiaL Saunders, "0-8 5 "!'. +rice, Sylia. !!. +atofsiologis 5 3onsep 3linis +roses'proses +enyakit. /akarta 5 M97 http5poetrie4hu4ter.blogspot.com!!)""asuhan'keperawatan'anemia.html