1
PENUGASAN PPK BLOK KESEHATAN USIA LANJUT
PRESBIOPI
Disusun oleh :
Nama : Nicko Erdy Kusuma
Nim : 08711189
Kel. Tutorial : 08
Tutor : dr. Dwista Riana Dewi Prima Pawestri
Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Idonesia
Yogyakara
2013
ASESMEN GERIATRI
IDENTITAS
Nama Pasien : Bp. Sukijan
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 65 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Alamat : Glagah, Temon, Kulon Progo, Yogyakarta
Nomor Telepon : 081915566201
Pekerjaan : Petani
Kegiatan sekarang : Bertenak ayam dan lele
Nama orang terdekat : Ny. Sukijan
Orang yang tinggal serumah : Ny. Sukijan, Heri Prayitno (anak), Jati (anak)
Jumlah anak : Laki-laki : 2 Perempuan : 2
Jumlah cucu : Laki-laki : 1 Perempuan : 3
Jumlah cicit : Laki-laki : - Perempuan : -
Asesmen dibuat tanggal : 7 Juli 2013
Pengirim Pasien : -
10 MENIT PEMERIKSAAN PENYARING TERHADAP KONDISI GERIATRI
PROBLEM
CARA PEMERIKSAAN
HASIL POSITIF
HASIL
Penglihatan
Ada 2 bagian :
1. Pertanyaan : "apakah anda mempunyai kesulitan dalam berkendara, menonton TV atau membaca atau melakukan aktivitas sehari-hari karena penglihatan anda?"
2. Jika ya ;Lakukan tes mata dengan kartu snellen saat pasien memakai lensa koreksi (bila memungkinkan)
Atau jika tidak memungkinkan bisa juga dilakukan tes membaca koran
Terdapat ketidakmampuan melihat dalam jarak > 20/40 dengan kartu snellen.
Ya
Pendengaran
Menggunakan audioskope pada 40 dB, tes pendengaran dengan 1000 dan 2000 Hz
Jika tidak memungkinkan lakukan tes bisik pada masing-masing telinga pasien
Ketidakmampuan untuk mendengar frekuensi 1000-2000 Hz atau tes bisik pada kedua telinga atau di salah satu telinga.
Tidak
Mobilitas Kaki
Catat waktu yang dipergunakan pasien untuk melakukan instruksi : "Berdiri dari kursi, jalan cepat 20 langkah, kembali ke kursi, duduk" secara berurutan.
Tidak mampu melakukan instruksi dalam 15 detik
Tidak
Inkontinensia urin
Ada 2 bagian :
1. Pertanyaan : "Tahun lalu apakah anda pernah mengompol?"
2. Jika Ya : "Pernahkah anda mengompol dalam selang waktu enam hari?"
Ya untuk kedua pertanyaan
Tidak
PROBLEM
CARA PEMERIKSAAN
HASIL POSITIF
Nutrisi, penurunan berat badan
Ada 2 bagian :
1. Pertanyaan :
" Apakah berat anda turun 10 lb (pound) dalam 6 bulan ini tanpa usaha untuk itu?"
2. Timbanglah berat badan pasien.
Jika terdapat penurunan berat badan dan pada berat badan yang < 100 lb.
Tidak
Memori
Menyebutkan kembali 3 benda
(pada awal pemeriksaan pasien diberi perintah untuk mengingat 3 benda yang diucapkan pemeriksa untuk diingat kembali jika ditanyakan oleh pemeriksa)
Tidak dapat menyebutkan kembali setelah lebih dari 1 menit.
Tidak
Depresi
Pertanyaan :
"Apakah anda sering merasa sedih atau depresi?"
Ya untuk pertanyaan tersebut.
Tidak
Keterbatasan Fisik
Ada 6 pertanyaan :
Apakah anda dapat…….."
"melakukan aktivitas berat seperti jalan cepat atau bersepeda?"
"pekerjaan berat di rumah seperti membersihkan jendela, pintu, dinding?"
"pergi belanja ke tempat grosir atau kain?"
"pergi ke suatu tempat yang agak jauh dengan berjalan?"
"mandi, baik dengan spon, bak mandi, shower?"
"berpakaian seperti memakai kaos, mengancingkan dan menarik ritsleting, memakai sepatu?"
Tidak untuk salah satu atau lebih dari pertanyaan tersebut.
Tidak
RIWAYAT MEDIS EVALUASI FISIK
RIWAYAT MEDIS
Keluhan utama pasien
Tidak bisa membaca jarak dekat.
Riwayat opname di RS dan pembedahan/operasi
Pada tahun 2010 pernah opname 10 hari dan 2012 opname 3 hari karena hipertensi.
Riwayat kesehatan lain
Pemeriksaan kesehatan pada ginjal, empedu, kolesterol, asam urat,dan gula darah 6 bulan yang lalu normal.
Pemeriksaan gigi/ gigi tiruan menggunakan gigi tiruan sebanyak 29 buah.
Riwayat alergi
Tidak ada riwayat alergi.
Kebiasaan dan lingkungan
Apakah lingkungan di sekitar anda cukup aman (tidak mudah terjatuh), seperti lantai tidak licin, tidak banyak tangga dll?
Ya, lingkungan sekitar cukup aman, tidak licin dan tidak banyak tangga.
Riwayat obat-obatan yang di minum saat ini
Berapa banyak obat-obatan yang anda minum, termasuk yang diresepkan dokter, membeli sendiri , vitamin dan berapa dosisnya?
Amdixal 5 mg 1x1 pagi
Candesartan 16 mg 1x1 pagi
Bagaimana cara anda meminum obat ? kotak obat / diingatkan keluarga / daftar / jika ada gejala saja
Pasien meminum obat secara mandiri dan teratur.
Ringkasan gejala
Ringkasan gejala khas. Beri tanda bila akut (A) bila kronik (K).
Berikan penjelasan ringkas pada gejala yang ada
Anoreksia
Lelah/ capai
BB turun
Insomnia
Nyeri kepala
Gangguan penglihatan
Gangguan pendengaran
Gangguan gigi tiruan
Batuk/ mengi
Sesak nafas
Tak enak pada dada waktu kerja
Sesak waktu tidur
Sembab di kaki
Jatuh
Pingsan
Nyeri telan
Nyeri perut
Gangguan BAB (terdapat darah)
Gangguan BAK (kencing malam)
Gagguan kaki :
Lemah/ lumpuh setempat/ gangguan rasa
Gangguan penglihatan sementara
Sering lupa
Depresi
Mengembara/ kelakuan aneh
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
A
K
K
K
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Penapisan depresi :
Untuk setiap pertanyaan di bawah ini, penjelasan mana yang paling dekat dengan perasaan yang anda rasakan bulan lalu?
Berapa seringkah bulan lalu anda :
mengalami gangguan kesehatan yang menghalangi kegiatan anda (cth: mengunjungi teman)
Tidak pernah
merasa gugup
Tidak pernah
merasa tenang dan damai
Selalu merasa tenang dan damai
merasa sedih sekali
Tidak pernah
bahagia
Hampir selalu
sangat sedih dan tidak ada satupun yang dapat menghibur
Tidak pernah
merasa tidak ada lagi yang diharapkan
Tidak pernah
Jawaban berupa kuantitas yaitu : setiap waktu, sering sekali, kadang, jarang sekali, dan tidak pernah. Jawaban setiap waktu atau sering sekali harus mengarah kecurigaan adanya depresi (kecuali no 3 dan 5)
Keterbatasan fungsional.
Sudah berapa lamakah (> 3 bulan, < 3 bulan, atau tidak ada keterbatasan) kesehatan anda membatasi kegiatan anda dalam melakukan :
pekerjaan berat (angkat barang, lari, dll)
>3 bulan
pekerjaan sedang (angkat belanjaan, menggeser meja, dll)
Tidak ada keterbatasan
pekerjaan rumah yg ringan
Tidak ada keterbatasan
pekerjaan di kantor
>3 bulan
membungkuk, berlutut, sujud
Tidak ada keterbatasan
Apa yang Anda harapkan dari asesmen ini ? (pada poin ini merupakan harapan dari pasien terhadap kesehatannya kini, jika lebih dari satu maka dibuat prioritas)
Selalu sehat dan stabil.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Baik
Antropometri : TB : 156 cm
BB : 51 kg
IMT (BMI) : 20,96
Kesimpulan : Normal
Tanda vital : Tekanan darah : Berdiri : 130/80 mmhg
Duduk : 130/80 mmhg
Berbaring : 125/80 mmhg
(Jarak 2 menit)
Nadi : 60 x per menit
Respirasi : 16 x per menit
Kulit
kulit tidak ada ikterik/pucat/sianosis.
Pendengaran :
Inspeksi : bentuk dan posisi simetris kika, integritas kulit bagus, warna sama dengan kulit lain, tidak ada tanda-tanda infeksi, dan alat bantu dengar.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
Penglihatan :
Simetris mata kanan dan kiri, simetris bola mata kanan dan kiri, warna konjungtiva tidak anemis, dan sclera berwarna tidak ikterik.
Mulut, sendi rahang & gigi
Warna mukosa mulut dan bibir tidak pucat, tidak ada lesi dan stomatitis. Menggunakan 29 gigi palsu, tidak ada perdarahan atau radang gusi, lidah simetris, warna merah muda, langit-langit utuh dan tidak ada tanda infeksi.
Leher
Bentuk simetris, tidak ada pembesaran kelenjar getah bening maupun kelenjar tiroid.
Dada
Paru-paru
Inspeksi : tidak ada kelainan bentuk, tidak ada retraksi, tidak ada lesi.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada ketertinggalan gerak, vokal fremitus kanan dan kiri sama.
Perkusi : batas hepar dan paru di SIC 5
Batas jantung
Batas kanan : linea sternalis dextra SIC 4
Batas kiri : linea midclavikular sinistra SIC 5
Batas atas : linea sternalis sinistra SIC 2
Batas pinggang : linea midclavicula sinistra SIC 3
Auskultasi : -
Kardiovaskuler (Jantung)
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak, dinding dada simetris, tidak ada edem, tidak ada bekas luka.
Palpasi : apeks, trikuspid, septal, pulmonal dan aorta tidak teraba.
Perkusi :
Batas kanan : linea sternalis dextra SIC 4
Batas kiri : linea midclavikular sinistra SIC 5
Batas atas : linea sternalis sinistra SIC 2
Batas pinggang : linea midclavicula sinistra SIC 3
Auskultasi : -
Abdomen
Inspeksi : tidak ada massa atau benjolan, dinding abdomen kanan dan kiri simetris, tinggi abdomen lebih rendah dari tinggi dada.
Auskultasi : -
Perkusi : timpani di empat kuadran
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Muskuloskeletal
Tidak ada keterlambatan gerak, tidak ada edema, tidak ada kelemahan anggota gerak.
DAFTAR MASALAH
Gangguan penglihatan
Hipertensi
KUESIONER KESEHATAN USIA LANJUT
(Instruksi: Lingkari jawaban anda)
Kesehatan umum
Secara umum anda menggambarkan kesehatan anda saat ini :
Sempurna/ sangat baik/ Baik/ cukup/ kurang baik
Seberapa parah nyeri pada tubuh yang anda rasakan selama 4 minggu terakhir:
Tidak pernah/ sangat ringan/ ringan/ sedang / parah/ sangat parah
Kemampuan melakukan kegiatan
Kemampuan melakukan aktivitas hidup sehari-hari/ activity daily living (AHS /ADL)
Lingkari tanda (I) jika anda dapat melakukan sendiri, (A) jika anda membutuhkan bantuan orang lain, (D) jika anda tidak dapat melakukan sama sekali.
Berjalan I A D
Memakai baju I A D
Mandi I A D
Makan I A D
BAB/BAK I A D
Berdandan I A D
Kemampuan melakukan kegiatan harian instrumental (AHS instrumental/ IADL)
Menggunakan telepon I A D
Berbelanja I A D
Menyiapkan makanan I A D
Mengerjakan pekerjaan rumah I A D
Meminum obat I A D
Mengatur keuangan I A D
Mencuci I A D
Bepergian (naik bis, taksi,sepeda,dll) I A D
Review sistem organ pada usia lanjut
Apakah anda kesulitan dalam menyetir kendaraan, menonton TV, atau membaca karena kurang jelasnya pengelihatan anda ? Ya
Dapatkah anda mendengarkan suara percakapan biasa ? Tidak
Apakah anda menggunakan alat bantu dengar ? Tidak
Apakah anda merasa mudah lupa ? Tidak
Apakah anda mengalami penurunan berat badan
selama 6 bulan terakhir ? Tidak
Apakah anda dapat mengontrol BAK? Ya
Apakah anda dapat mengontrol BAB ? Ya
Berapa kali anda jatuh dalam setahun terakhir ? Tidak Pernah
Apakah anda meminum alkohol ? Tidak
Apakah anda tinggal dengan seseorang ? Ya
Jika ya, siapa ? Anak dan istri
Siapa yang akan membantu anda dalam kondisi darurat ?
Anak dan istri
Siapa yang menbantu anda memutuskan perawatan kesehatan jika anda dalam keadaan tidak mampu berkomunikasi ?
Istri
MINI MENTAL STATE EXAMINATION (MMSE)
No. Pasien : 0001 Nama Pasien : Bp. Sukijan
No. CM : 0001 Umur : 65 tahun
No
Nilai
I
Orientasi
1. Tanggal
1
2. Hari
1
3. Bulan
1
4. Tahun
1
5. Musim
1
6. Ruangan
1
7. Rumah Sakit
1
8. Kota
1
9. Propinsi
1
10. Negara
1
II
REGISTERASI (mengingat 3 kata)
Pasien diminta menirukan 3 kata yg disebutkan pemeriksa)
11. Bola
1
12. Melati
1
13. Kursi
1
III
ATENSI/ KALKULASI (serial 100-7 atau sebut urutan huruf dari belakang kata WAHYU)
14. 93 atau U
1
15. 86 atau Y
1
16. 79 atau H
1
17. 72 atau A
1
18. 65 atau W
1
IV
REKOL (MEMORI) (Mengingat kembali 11-13)
19. Bola
1
20. Melati
1
21. Kursi
1
V
BAHASA – penyebutan
Pasien diperintahkan untuk menyebutkan benda yg ditunjuk pemeriksa
22. Jam tangan (arloji)
1
23. Pensil
1
Pengulangan
24. Namun, tanpa, dan bila
1
Pengertian verbal (perintah kalimat 25-27)
Mengetahui pengertian terhadap suatu permintaan pd pasien
25. Ambil kertas dengan tangan kanan
1
26. Lipatlah menjadi dua
1
27. Letakkan di lantai
1
Membaca dan pengertian terhadap bahasa tulisan
28. Tutup mata anda
1
Menulis (kalimat yang dapat dimengerti)
29. (Tulis kalimat lengkap)
1
VI
KONSTRUKSI
TUTUP MATA ANDA
Tiru gambar ini
0
NILAI MMSE
29
PENILAIAN
Berdasarkan status mental mini (MMSE) hasil 29 adalah normal.
Kriteria penurunan fungsi kognitif, berdasar status mental mini (MMSE) (Aazl, 2003; Soejono et al., 2006)adalah :
Normal = > 28
Dugaan MCI (Mild Cognitif Impairment) = 24 - 28
Probabilitas kognitif terganggu/ dugaan demensia = 17 - 23
Gangguan kognitif definitive = 0 - 16
SKALA DEPRESI USIA LANJUT
Nama Pasien : Bp. Sukijan
Tanggal : 7 juli 2013
Instruksi : Pilihlah jawaban yang paling tepat untuk menggambarkan perasaan anda
No
Pertanyaan
Jawaban
skor
Apakah anda merasa puas dengan hidup ini ?
Ya
0
Pernahkah anda meninggalkan aktivitas dan hobby anda?
Tidak
0
Apakah anda merasa hidup anda kosong ?
Tidak
0
Apakah anda sering merasa bosan ?
Tidak
0
Apakah anda dalam keadaan semangat hampir setiap waktu ?
Tidak
1
Apakah anda takut akan ada hal buruk yang menimpa anda ?
Tidak
0
Apakah anda merasa gembira hampir setiap waktu ?
Tidak
1
Apakah anda sering merasa tidak terbantu ?
Tidak
0
Apakah anda lebih senang tinggal di rumah daripada pergi keluar dan melakukan hal baru ?
Ya
1
Apakah anda merasa mempunyai masalah dengan daya ingat/konsentrasi anda?
Ya
1
Menurut anda apakah hidup itu indah ?
Ya
0
Apakah anda merasa tidak berharga dengan kondisi sekarang?
Tidak
0
Apakah anda merasa penuh dengan energi ?
Tidak
1
Apakah anda merasa tidak ada harapan dengan kondisi sekarang ?
Tidak
0
Apakah anda pikir sebagian besar orang lebih baik daripada anda ?
Tidak
0
TOTAL
5
Interpretasi pemeriksaan Skala Depresi Usia Lanjut :
Berdasarkan skala depresi geriatric, nilai total 5 adalah normal.
SKALA DEPRESI GERIATRI :
Tidak
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tiap jawaban sesuai diberi skor 1
Skor 0-5 adalah normal
Skor di atas 5 mengarah pada depresi
ASESMEN NUTRISI
NUTRISI SUBYEKTIF
Naik tetap turun
1. Apakah 1-2 bulan terakhir ada perubahan berat badan _____ __ ___ ____
2. Apakah ada perubahan nafsu makan _____ __ ___ _____
YA TIDAK
3. Apakah ada : perubahan pembauan _______ ___ ____
pengecapan lidah _______ ___ ____
4. Apakah ada masalah : mengunyah _______ ___ ___
menelan _______ ___ ___
5. Apakah ada masalah dengan gigi ___ ____ _______
6. Apakah ada gangguan pencernaan : mencret _______ ___ ____
sembelit _______ ___ ____
mual _______ ___ ___
muntah _______ ___ ____
POLA MAKAN
Kebiasaan makan pagi : Ya
Kebiasaan makan siang : Ya
Kebiasaan makan sore : Ya
Kebiasaan selingan / ngemil : Tidak
Alergi makanan : Tidak
Sebutkan bahan makanan yang biasa dikonsumsi
Makanan pokok : Nasi
Lauk Hewani : Ikan
Lauk Nabati : Tahu, tempe
Sayuran : Hijau-hijauan
Buah-buahan : Pisang
Minuman : Air putih
ASESMEN ORAL UNTUK USILA
Apakah dapat membedakan jenis-jenis rasa makanan ? Ya
Apakah saat ini memakai gigi tiruan ? Ya
Sejak 30 tahun yang lalu
Apakah mengalami kesulitan waktu mengunyah makanan? Tidak
Apakah merasakan ada gangguan waktu membuka mulut lebar? Tidak
Apakah menu makanan sehari-hari dalam bentuk lembek? Tidak
Apakah merasakan sakit atau ada kelainan di daerah telinga setelah makan? Tidak
Apakah ada rasa sakit atau gangguan waktu menelan? Tidak
Apakah mulutnya terasa kering atau air ludahnya berkurang? Tidak
Apakah saat ini sedang minum obat-obatan tertentu? Ya
Mengkonsumsi obat antihipertensi
Apakah merasakan adanya sisa makanan yang tertinggal di mulut setelah makan? Tidak
Skor total adalah 3, yang berarti ada gangguan ringan
Skor : Untuk setiap jawaban 'Ya' bernilai 1
1-3 = Gangguan ringan
4-6 = Gangguan sedang perlu diperhatikan
> 7 = Gangguan berat perlu perhatian khusus
REKAPITULASI ASESMEN GERIATR
Identitas
Nama Pasien : Bp. Sukijan
Umur : 65 tahun
Alamat : Glagah, Temon, Kulon Progo
Pekerjaan : Petani
Daftar Masalah
Gangguan penglihatan
Hipertensi
Diagnosis Banding
Presbiopia
Hipermetropia
Hipertensi
Diagnosa
Suspek Presbiopia dengan Hipertensi dalam pengobatan
Terapi
Nonfarmakologis
Menggunakan kacamata dengan lensa yang sesuai
Meminum obat secara teratur
Menghindari makanan yang memicu hipertensi
Farmakologis
Meminum obat Anti hipertensi yang telah diberikan rumah sakit, yaitu amdixal 5mg 1x1 dan candesartan 16 mg 1x1.
Rencana Penatalaksanaan
Melakukan pemeriksan kelainan refraksi dan pemeriksaan presbiopi
Pembahasan
Daftar masalah
Gangguan penglihatan
Hipertensi
Diagnosis Banding
Presbiopia
Pada presbiopia terjadi gangguan akomodasi pada usia lanjut. Presbiopia biasanya mulai muncul pada usia 40 tahun. Dengan bertambahnya usia maka semakin kurang kemampuan mata untuk melihat dekat. Presbiopia terjadi akibat lensa makin keras, sehingga elastisitasnya berkurang. Demikian pula dengan otot akomodasi dan daya kontraksinya juga berkurang. Orang yang lemah dengan keadaan umum yang kurang baik sering lebih cepat membutuhkan kacamata baca akibat presbiopia daripada orang sehat dan kuat. Keluahan muncul pada saat membaca dekat. Semua pekerjaan dekat sukar dilakukan karena penglihatan kabur. Bila dipaksakan akan muncul keluhan lain yaitu berupa mata lelah, berair, dan sering terasa pedas. Penderita presbiopia memposisikan membaca dengan menjauhkan kertas yang dibaca.
Pada mekanisme akomodasi yang normal terjadi peningkatan daya refraksi mata karena adanya perubahan keseimbangan antara elastisitas matriks lensa dan kapsul sehingga lensa menjadi cembung. Dengan meningkatnya umur maka lensa menjadi lebih keras (sklerosis) dan kehilangan elastisitasnya untuk menjadi cembung, dengan demikian kemampuan melihat dekat makin berkurang.
Akibat gangguan akomodasi ini maka pada pasien berusia lebih dari 40 tahun, akan memberikan keluhan setelah membaca yaitu berupa mata lelah, berair dan sering terasa pedas. Karena daya akomodasi berkurang maka titik dekat mata makin menjauh dan pada awalnya akan kesulitan pada waktu membaca dekat huruf dengan cetakan kecil. Dalam upayanya untuk membaca lebih jelas maka penderita cenderung menegakkan punggungnya atau menjauhkan obyek yang dibacanya sehingga mencapai titik dekatnya dengan demikian obyek dapat dibaca lebih jelas. Presbiopia timbul pada umur 45 tahun untuk ras Kaukasia dan 35 tahun untuk ras lainnya.
Hipermetropia
Hipermetropia juga dikenal dengan istilah hyperopia atau rabun dekat. Hipermetropia adalah keadaan mata yang tidak berakomodasi memfokuskan bayangan di belakang retina. Pasien dengan hipermetropia mendapat kesukaran untuk melihat dekat akibat sukarnya berakomodasi. Keluhan akan bertambah dengan bertambahnya umur yang diakibatkan melemahnya otot siliar untuk akomodasi dan berkurangnya kekenyalan lensa. Pada perubahan usia lensa berangsur-angsur tidak dapat memfokuskan bayangan pada selaput jala (retina) sehingga akan lebih terletak di belakangnya. Sehingga diperlukan penambahan lensa positif atau konveks dengan bertambahnya usia.
Hipermetropia disebabkan karena kekuatan optik mata terlalu rendah (biasanya karena mata terlalu pendek) dan sinar cahaya paralel mengalami konvergensi pada titik di belakang retina. Penyebab utama hipermetropia adalah panjangnya bola mata yang lebih pendek. Akibat bola mata yang lebih pendek bayangan benda akan difokuskan di belakang retina atau selaput jala.
Sebab atau jenis hipermetropia :
Hipermetropia sumbu atau hipermetropia aksial merupakan kelainan refraksi akibat bola mata pendek atau sumbu anteroposterior yang pendek.
Hipermetropia kurvatur, dimana kelengkungan kornea atau lensa kurang sehingga bayangan difokuskan di belakang retina.
Hipermetropia indeks refraktif, dimana terdapat indeks bias yang kurang pada system optik mata, misalnya pada usia lanjut lensa mempunyai indeks refraksi lensa yang berkurang.
Pasien dengan hipermetropia apapun penyebabnya akan mengeluh matanya lelah dan sakit karena terus-menerus harus berakomodasi untuk melihat atau memfokuskan bayangan yang terletak di belakang makula agar terletak di daerah makula lutea. Keadaan ini disebut astenopia akomodatif. Pada pasien yang banyak membaca atau mempergunakan matanya, terutama pada usia yang telah lanjut, akan memberikan keluhan kelelahan setelah membaca. Keluhan tersebut berupasakit kepala, mata terasa pedas dan tertekan.
Hipertensi
Tekanan darah ditentukan oleh dua faktor utama yaitu curah jantung (cardiac output) dan resistensi vaskuler perifer. Curah jantung merupakan hasil kali antara frekuensi denyut jantung dengan isi sekuncup (stroke volume), sedangkan isi sekuncup ditentukan oleh aliran balik vena (venus return) dan kekuatan kontraksi miokard. Resistensi perifer ditentukan oleh tonus otot polos pembuluh darah, elastisitas dinding pembuluh darah dan viskositas darah.
Hipertensi dapat diklasifikasikan berdasarkan tinggi tekanan darah. Berdasarkan tinggi tekanan darah seseorang dikatakan hipertensi bila tekanan darahnya >140/90 mmHg. Untuk pembagian lebih rinci The Join National Committee on prevention, detection, evaluation and treatment of high blood pressure VII (JNC
VII) membuat klasifikasi sebagai berikut :
Klasifikasi
Sistol (mmHg)
Diastol (mmHg)
Normal
<120
<80
Prehipertensi
120-139
80-89
Hipertensi tingkat I
140-159
90-99
Hipertensi tingkat II
>160
>100
Diagnosis
Suspek presbiopi dengan hipertensi dalam pengobatan
Terapi
1. Kacamata
Kacamata dengan bifocal atau Progressive Addition Lenses ( PALs ) adalah koreksi yang paling umum untuk presbiopia. Bifokal mempunyai dua cara untuk pemfokusan : bagian besar dari lensa kacamata untuk nearsightedness atau farsightedness, sedangkan bagian terbawah lensa memegang preskripsi terkuat untuk penglihatan dekat untuk pekerjaan dekat. PALs mirip denagan lensa bifocal, tetapi PALs memberikan transisi penglihatan yang lebih bertahap di antara preskripsi, dengan tidak ada garis visible di antara keduanya.
Kacamata baca adalah pilihan lain. Tidak seperti bifocal atau PALs yang sebagian besar orang menggunakannya setiap hari, kacamata baca hanya digunakan selama pekerjaan dekat.
Biasanya diberikan kacamata baca untuk membaca dekat dengan lensa sferis positif yang dihitung berdasarkan amplitudo akomodasi pada masing-masing kelompok umur :
+1,0 D untuk usia 40 tahun
+1,5 D untuk usia 45 tahun
+2,0 D untuk usia 50 tahun
+2,5 D untuk usia 55 tahun
+3,0 D untuk usia 60 tahun.
( Masjoer, dkk 2001 )
2. Lensa Kontak
Ada lensa kontak untuk presbiopia, yaitu multifocal contact lenses. Kamu dapat memperolehnya dalam bentuk gas permeable atau soft lense materials. Tipe lensa kontak yang lain untuk koreksi presbiopia adalah monovision, di mana satu mata menggunakan preskripsi penglihatan jarak jauh dan mata yang lain menggunakan perskripsi untuk penglihatan dekat. Otak belajar menyerupai satu mata atau mata lainnya untuk perbedaan tugas yang sulit. Ketika beberapa orang menyukai solusi ini, beberapa orang yang lainnya mengeluh pusing atau mual, atau kesalahan memperkirakan jarak dalam hubungan benda-benda yang berjauhan satu sama lain dan jauh jarak antara benda itu dengan orang tersebut
Vistakon's Accuvue Bifocal mempunyai desain annular meliputi lima zona konsentris. Zona pusat jarak jauh dikelilingi oleh ring dekat, ring jauh lainnya, ring dekat kedua, dan ring jauh terluar. Karena accuvue bifocal tidak mempunyai ketetapan untuk penglihatan intermediet, klien memerlukan tambahan kekuatan yang tinggi sehingga dapat dipasang tambahan yang tidak sama untuk mencapai penglihatan baik pada jarak dengan computer. Mata dominant dapat dipasang dengan tambahan +1.00 atau +1.50, dan mata non dominant dapat dipasang dengan tambahan yang lebih tinggi.
Bausch and Lomb Softlense Multifocal dan Ciba Vision's Focus Progressive Lenses mempunyai desain aspheric. Lensa ini mempunyai koreksi penglihatan dekat di pusat lensa ( center near multifocal ). Kekuatan lensa berangsur-angsur menurun untuk koreksi penglihatan jauh selama satu perpindahan ke arah lensa perifer. Desain aspheric multifocal menyediakan penglihatan jelas pada jarak intermediet, sebagai pertimbangan penting untuk kebanyakan klien di dunia computer sekarang ini. Klien yang menggunakan center near bifocal / multifocal mungkin kehilangan penglihatan jauh mereka di cahaya terang matahari, sejak konstriksi pupil terlalu berlebihan akan membolehkan hanya sinar dekat untuk memasuki mata. Dalam situasi ini, penggunaan sunglasses diperlukan untuk sedikit mendilatasi pupil dan memperbaki penglihatan jarak jauh.
3. Pembedahan
Pilihan baru pembedahan untuk pengobatan presbiopia sedang diteliti dan telah tersedia di banyak negara. Salah satu contohnya adalah Refratec Inc.' Conductive Keratoplasty, atau Near Vision CK Treatment, yang menggunakan gelombang radio untuk membuat lebih melengkung kornea untuk memperbaiki penglihatan dekat. Metode ini telah disetujui FDA pada April 2004 untuk penurunan sementara dari presbiopia.
Highly experimental treatment adalah elastic polymer gel lembut yang diteliti, dikatakan akan diinjeksikan ke dalam capsular bag, rongga yang terdiri dari natural lens. Dalam teori, gel akan mengganti natural lens dan menyediakan yang baru, lensa yang lebih elastis. Penelitian juga berfokus pada laser treatment untuk menjadikan keras lensa mata untuk meningkatkan kelenturan/ fleksibilitas dan memperbaiki focus.
Prosedur pembedahan baru mungkin juga menyediakan solusi untuk presbiopia yang tidak ingin menggunakan kacamata atau kontak lensa, implantation of accommodative intraocular lenses ( IOLs ).
Rencana penatalaksanaan
Melakukan Pemeriksa Kelainan Refraksi
Dilakukan pada satu mata secara bergantian, biasanya dimulai dengan mata kanan kemudian mata kiri. Dilakukan setelah tajam penglihatan diperiksa dan diketaui terdapat kelainan refraksi.
Cara :
Pasien duduk dengan jarak 6 m dari kartu snellen.
Satu mata ditutup, dengan mata yang terbuka pasien diminta membaca baris terkecil yang masih dapat dibaca.
Pada mata yang terbuka diletakkan lensa positif +0,50 untuk menghilangkan akomodasi pada saat pemeriksaan.
Kemudian diletakkan lensa positif tambahan, dikaji :
1). Bila penglihatan tidak bertambah baik, berarti pasien tidak hipermetropia
2). Bila bertambah jelas dan dengan kekuatan lensa yang ditambah perlahan-lahan bertambah baik, berarti pasien menderita hipermetropia. Lensa positif terkuat yang masih memberikan ketajaman terbaik merupakan ukuran lensa koreksi untuk mata hipermetropia tersebut.
Bila penglihatan tidak bertambah baik, maka diletakkan lensa negative. Bila menjadi jelas, berarti pasien menderita myopia. Ukuran lensa koreksi adalah lensa negative teringan yang memberikan ketajamam penglihatan maksimal.
Bila baik dengan lensa negative maupun positif penglihatan tidak maksimal ( penglihatan tidak dapat mencapai 6/6 ), maka dilakukan uji pinhole. Letakkan pinhole di depan mata yang sedang diuji dan diminta membaca baris terakhir yang masih dapat dibaca sebelumnya. Bila :
1). pinhole tidak memberikan perbaikan, berarti mata tidak dapatdikoreksi lebih lanjut karena media penglihatan keruh, terdapat kelainan pada retina atau saraf optic.
2). terjadi perbaikan penglihatan, maka berarti terdapat astigmatisma atau silinder pada mata tersebut yang belum mendapat koreksi.
Bila pasien astigmatisma, maka pada mata tersebut dipasang lensa positif yang cukup besar untuk membuat pasien menderita kelainan refraksi astigmatismus miopikus.
Pasien diminta untuk melihat kartu kipas astigmat dan ditanya garis pada kipas yang paling jelas terlihat.
Bila pebedaan tidak terlihat, lensa positif diperlemah sedikit demi sedikit hingga pasien dapat melihat garis yang terjelas dan kabur.
Dipasang lensa silinder negative dengan sumbu sesuai dengan garis terkabur pada kipas astigmat.
Lensa silinder negative diperkuat sedikit demi sedikit pada sumbu tersebut hingga sama jelasnya dengan garis lainnya.
Bila sudah sama jelasnya, dilakukan tes kartu snellen kembali.
Bila tidak didapatkan hasil 6/6, maka mungkin lensa positif yang diberikan terlalu berat, harus dikurangi perlahan-lahan, atau ditambah lensa negative perlahan-lahan sampai tajam penglihatan menjadi 6/6. Derajat astigmat adalah ukuran lensa silinder negative yang dipakai hingga gambar kipas astigmat tampak sama jelas.
Melakukan Pemeriksaan Presbiopia
Cara :
Dilakukan penilaian tajam penglihatan dan koreksi kelainan refraksi bila terdapat myopia, hipermetropia, atau astigmatisma, sesuai prosedur di atas.
Pasien diminta membaca kartu baca pada jarak 30-40 cm ( jarak baca ).
Diberikan lensa mulai +1 dinaikkan perlahan-lahan sampai terbaca huruf terkecil pada kartu baca dekat dan kekuatan lensa ini ditentukan.
Dilakukan pemeriksaan mata satu per satu.
FOTO
Daftar Pustaka
Ilyas, S. 2010. Ilmu Penyakit Mata, Fakultas.Jakarta: Kedokteran Universitas Indonsesia
Riordan, Paul, Whitcher, John P. 2000. Oftalmologi Umum. Jakarta: EGC