I. LAT LATAR BELAKANG
Keberadaan asas-asas umum pemerintahan yang baik di indonesia (selanjutnya disingkat AAUPB) ini belum diakui secara yuridis formal sehingga belum memiliki kekuatan hukum formal. Ketika pembahasan UU !o. " #ahun $%&' di P fraksi AB* mengusulkan agar a+as-a a+as-a+as +as terse tersebut but dimas dimasuk ukan an sebaga sebagaii salah salah satu satu alasan alasan gugat gugatan an terhada terhadap p keputu keputusan san badan,pejabat badan,pejab at tata usaha negara akan tetapi usulan ini tidak diterima oleh pemerintah dengan alasan yang dikemukakan oleh *smail aleh selaku enteri Kehakiman /aktu itu yang me/akili pemerintah. eskipun belum memiliki sandaran sandaran yuridis formal akan tetapi dalam praktek peradilan terutama pada P#U! asas-asas ini telah diterapkan sebagaimana terlihat pada sebagian putusan P#U!. ebenarnya asas-asas asas-a sas ini dapat digunakan digunaka n dalam praktek peradilan di *ndonesia karena memiliki sandaran dalam pasal $0 ayat ($) UU !o. $0 #ahun $%12 tentang Kekuasaan Pokok kehakiman3 4Pengadilan tidak boleh menolak untuk memeriksa memeriksa dan mengadili sesuatu sesuatu perkara yang diajukan dengan dalih bah/a hukum tidak atau kurang jelas melainkan /ajib memeriksa dan mengadili5. alam pasal 61 ayat ($) UU !o. $0 tahun $%12 ditegaskan3 47akim 47akim sebagai sebagai penegak penegak hukum dan keadilan /ajib menggali menggali mengikuti mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat5. engan ketentuan pasal ini maka asas-asas ini memiliki peluang untuk digunakan dalam proses peradilan peradila n administrasi administra si di *ndonesia. eiring dengan perjalanan perjala nan /aktu dan perubahan perubaha n politik *ndonesia asas-asas ini kemudian muncul dan dimuat dalam suatu Undang-Undang yaitu UU !o. 6& #ahun $%%% tentang Penyelenggaran Penyelenggaran !egara yang Bersih dan Bebas Bebas dari Korupsi Korupsi Kolusi dan !epotisme (KK!). engan format yang berbeda dengan AAUPB dari negeri Belanda dalam pasal 8 UU !o. 6& tahun $%%% disebutkan beberapa asas penyelenggaran penyelenggaran negara yaitu3 $. 6. 8. 0. ".
Asas Kepastian 7ukum Asas #ertib Penyelenggaraan !egara Asas Kepent inga n Umum Asas Keterbukaan Asas Proporsionalitas
'. 1.
Asas Profesionalitas Asas Akuntabilitas
Asas-asas yang tercantum dalam UU !o. 6& #ahun $%%% tersebut ditujukan untuk penyelenggara negara secara keseluruhan sementara asas- asas dalam AAUPB pada dasarnya hanya ditujukan pada pemerintah dalam arti sempit bukan regering atau o9erheid yang mengandung arti pemerintah dalam arti luas. :leh karena itu dalam kaitannya dengan proses peradilan asas-asas yang terdapat dalam UU !o. 6& #ahun $%%% tidak memiliki konsekuensi hukum yang sama dengan AAUPB yang secara aktual telah dijadikan sebagai salah satu penilaian oleh para hakim. engan kata lain asas-asas yang terdapat dalam UU !o. 6& #ahun $%%% lebih merupakan jadi etika dalam p enyelenggaraan kenegaraan bukan sebagai kaidah hukum. Berkenaan dengan ketetapan (beschikking) AAUPB terbagi dalam dua bagian yaitu asas yang bersifat formal atau prosedural dan asas yang bersifat material. Asas yang bersifat formal berkenaan dengan prosedur yang harus dipenuhi dalam setiap pembuatan ketetapan atau asasasas yang berkaitan dengan cara-cara pengambilan keputusan seperti asas kecermatan yang menuntut pemerintah untuk mengambil keputusan dengan persiapan yang cermat dan asas permainan yang layak. enurut *ndroharto, asas-asas yang bersifat formal yaitu asas-asas yang penting artinya dalam rangka mempersiapkan susunan dan moti9asi dari suatu beschikking. ;adi menurut segi lahiriah dari beschikking itu yang meliputi asas-asas yang
berkaitan
dengan proses persiapan dan proses pembentukan keputusan dan asas-asas yang berkaitan dengan pertimbangan serta susunan keputusan. Asas-asas yang bersifat material tampak pada isi dari keputusan pemerintah. #ermasuk kelompok asas yang bersifat material atau substansial ini adalah asas kepastian hukum asas persamaan asas larangan se/enang- /enang larangan penyalahgunaan ke/enangan.
II. RUMUSAN MASALAH
ari latar belakang tersebut maka rumusan masalah yang akan dibahas yaitu Asas-asas hukum pemerintahan yang baik. III.
PEMBAHASAN
eperti yang sudah dijelaskan sebelumnya dalam kaitannya dengan proses peradilan asasasas yang terdapat dalam UU !o. 6& #ahun $%%% tidak memiliki konsekuensi hukum yang sama dengan AAUPB yang secara aktual telah dijadikan sebagai salah satu penilaian oleh para hakim. engan kata lain asas-asas yang terdapat dalam UU !o. 6& #ahun $%%% lebih merupakan jadi etika dalam penyelenggaraan kenegaraan bukan sebagai kaidah hukum. AAUPB merupakan konsep terbuka dan lahir dari proses sejarah sehingga terdapat rumusan beragam mengenai asas-asas tersebut. acam-macam AAUPB tersebut adalah sebagai berikut3 $. Asas Kepastian 7ukum Asas kepastian hukum mempunyai dua aspek yang satu lebih bersifat hukum material yang lain bersifat formal. Aspek hukum material terkait erat dengan asas kepercayaan. alam banyak keadaan asas kepastian hukum menghalangi badan pemerintahan untuk menarik kembali suatu keputusan atau mengubahnya untuk kerugian yang berkepentingan. engan kata lain asas ini menghendaki dihormatinya hak yang telah diperoleh seseorang berdasarkan suatu keputusan pemerintah meskipun keputusan itu salah. ;adi demi kepastian hukum setiap keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah tidak untuk dicabut kembali. Adapun aspek yang bersifat formal dari asas kepastian hukum memba/a serta bah/a ketetapan yang memberatkan dan ketentuan yang terkait pada ketetapan-ketetapan yang menguntungkan harus disusun dengan kata-kata yang jelas. Asas kepastian hukum memberi hak kepada yang berkepentingan untuk mengetahui dengan tepat apa yang dikehendaki dari padanya. Unsur ini memegang peran misalnya pada pemberian kuasa surat-surat perintah secara tepat dan tidak mungkin adanya berbagai tafsiran yang dituju harus dapat terlihat ke/ajiban- ke/ajiban apa yang dibebankan kepadanya. 6.
Asas Keseimbangan
Asas ini menghendaki adanya keseimbangan antara hukuman jabatan dan kelalaian atau kealpaan seorang pega/ai. Asas ini menghendaki pula adanya kriteria yang jelas mengenai jenis jenis atau kualifikasi pelanggaran atau kealpaan yang dilakukan oleh seseorang sehingga memudahkan penerapannya dalam setiap kasus yang ada dan seiring dengan persamaan perlakuan serta sejalan dengan kepastian hukum.
8. Asas Kesamaan dalam engambil Keputusan
Asas ini menghendaki agar badan pemerintah mengambil tindakan yang sama (dalam arti yang bertentangan) atas kasus-kasus yang faktanya sama. eskipun demikian agaknya sukar ditemukan adanya kesamaan mutlak dalam dua atau lebih kasus oleh karena itu menurut Philipus . 7adjon asas ini memaksa pemerintah untuk menjalankan kebijaksanan. Bila pemerintah dihadapkan pada tugas baru yang dalam rangka itu harus menga mbil banya k sekali K#U! maka pemerintah memerlukan aturan- aturan atau pedoman-pedoman. Bila pemerintah sendiri menyusun aturan- aturan (pedoman-pedoman) itu untuk memberi arah pada pelaksanaan /e/enang bebasnya maka itu disebut aturan-aturan kebijaksanaan. ;adi tujuan aturan-aturan kebijaksanaan ialah menunjukkan per/ujudan asas perlakuan yang sama atau asas persamaan yang berlaku bagi setiap orang. 0. Asas Bertindak
'. Asas tidak encampuradukkan Ke/enangan
Ke/enangan pemerintah secara umum mencakup tiga hal yaitu ke/enangan dari segi material (bevoegheid ratione materiale) ke/enangan dari segi /ilayah (bevoegheid ratione loci)
dan
ke/enangan
dari segi /aktu
(bevoegheid ratione
temporis). Asas
tidak
mencampuradukkan ke/enangan ini menghendaki agar pejabat tata usaha negara tidak menggunakan /e/enangnya untuk tujuan lain selain yang telah ditentukan dalam peraturan yang berlaku atau menggunakan /e/enang yang melampaui batas. 1. Asas Permainan yang =ayak Asas ini menghendaki agar /arga negara diberi kesempatan yang seluas-luasnya untuk mencari kebenaran dan keadilan serta diberi kesempatan untuk membela diri dengan memberikan argumentasi-argumentasi sebelum dijatuhkannya putusan administrasi. Asas ini juga menekankan pentingnya kejujuran dan keterbukaan dalam proses penyelesaian sengketa tata usaha negara. Asas keterbukaan ini mempunyai fungsi-fungsi penting yaitu sebagai berikut3 a. >ungsi partisipasi. b. >ungsi pertanggungja/aban umum dan penga/asan keterbukaan. c. >ungsi kepastian hukum. d. >ungsi hak dasar. &. Asas keadilan dan Ke/ajaran Asas ini menghendaki agar setiap tindakan badan atau pejabat administrasi negara selalu memperhatikan aspek keadilan dan ke/ajaran. Asas keadilan menuntut tindakan secara proporsional sesuai seimbang dan selaras dengan hak setiap orang. %. Asas Kepercayaan dan enanggapi Pengharapan yang ?ajar Asas ini menghendaki agar setiap tindakan yang dilakukan oleh pemerintah harus menimbulkan harapan-harapan bagi /arga negara. :leh karena itu aparat pemerintah harus memperhatikan asas ini sehingga jika suatu harapan sudah terlanjur diberikan kepada /arga negara tidak boleh ditarik kembali meskipun tidak menguntungkan bagi pemerintah. $2.
Asas eniadakan Akibat suatu Keputusan yang Batal
Asas ini berkaitan dengan pega/ai yang dipecat dari pekerjaannya dengan suatu surat ketetapan (beschikking ). Proses menempatkan kembali pada pekerjaan semula pemberian ganti rugi atau kompensasi dan pemulihan nama baik merupakan cara-cara untuk meniadakan akibat keputusan yang batal atau tidak sah.
$$.Asas Perlindungan Atas Pandangan atau
Asas Kebijaksanaan
Asas ini menghendaki pemerintah dalam melaksanakan tugas dan pekerjaannya diberi kebebasan dan keleluasaan untuk menerapkan kebijaksanaan tanpa harus terpaku pada peraturan perundang-undangan formal karena peraturan perundang-undangan formal atau hukum tertulis itu selalu memba/a cacat ba/aan yang berupa tidak fleksibel dan tidak dapat menampung semua persoalan serta cepat ketingggalan +aman sementara perkembangan masyarakat itu bergerak dengan cepat dan dinamis. :leh karena itu pemerintah bukan saja dituntut untuk bertindak cepat tetapi juga dituntut untuk berpandangan luas dan jauh serta mampu memperhitungkan akibat-akibat yang muncul dari tindakannya tersebut. $8.
Asas Penyelenggaraan Kepentingan Umum
Asas ini menghendaki agar pemerintah dalam melaksanakan tugasnya selalu mengutamakan kepentingan umum yakni kepentingan yang mencakup semua aspek kehidupan orang banyak. Penyelenggaraan kepentingan umum dapat ber/ujud hal-hal di antaranya3 a.
emelihara kepentingan umum yang khusus mengenai kepentingan negara misalnya
tugas pertahanan dan keamanan. b. emelihara kepentingan umum dalam arti kepentingan bersama dari /arga negara yang tidak dapat dipelihara oleh /arga negara sendiri misalnya adalah persediaan sandang pangan perumahan kesejahteraan dan lain-lain. c. emelihara kepentingan bersama tidak seluruhnya dapat dilakukan oleh para /arga negara sendiri dalam bentuk bantuan !egara misalnya pendidikan dan pengajaran kesehatan dan lain-lain. d. emelihara kepentingan dari /arga negara perseorangan yang tidak seluruhnya dapat diselenggarakan oleh /arga negara sendiri dalam bentuk bantuan negara karena adakalanya negara memelihara seluruh kepentingan perseorangan tersebut misalnya adalah memelihara fakir miskin anak yatim piatu anak cacat dan lain-lain.
e.
emelihara ketertiban keamanan dan kemakmuran setempat misalnya adalah peraturan
lalu lintas pembangunan perumahan dan lain-lain
IV. A.
PENUTUP Kesimpulan
eskipun belum memiliki sandaran yuridis formal akan tetapi dalam praktek peradilan terutama pada P#U! asas-asas ini telah diterapkan sebagaimana terlihat pada
sebagian putusan P#U!. ebenarnya asas-asas ini dapat digunakan dalam praktek peradilan di *ndonesia karena memiliki sandaran dalam pasal $0 ayat ($) UU !o. $0 #ahun $%12 tentang Kekuasaan Pokok kehakiman3 4Pengadilan tidak boleh menolak untuk memeriksa dan mengadili sesuatu perkara yang diajukan dengan dalih bah/a hukum tidak atau kurang jelas melainkan /ajib memeriksa dan mengadili5. engan ketentuan pasal ini maka asas-asas ini memiliki peluang untuk digunakan dalam proses peradilan administrasi di *ndonesia. Asas-asas ini kemudian muncul dan dimuat dalam suatu Undang-Undang yaitu UU !o. 6& #ahun $%%% tentang Penyelenggaran !egara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi Kolusi dan !epotisme (KK!) di mana menurut Pasal 8 disebutkan beberapa asas penyelenggaran negara yaitu3 Asas Kepastian 7ukum@ Asas #ertib Penyelenggaraan !egara@ Asas Kepentingan Umum@ Asas Keterbukaan@ Asas Proporsionalitas@ Asas Profesionalitas@ Asas Akuntabilitas.
B.
Saran
alam proses keadilan diharapkan kedepannya selalu memegang semua asas tersebut dalam menangani semua perkara di peradilan agar bisa ter/ujudnya keadilan.
DAFTAR PUSTAKA arbun .>. $%&& Peradilan Tata Usaha Negara =iberty ogyakarta. uchsan $%&6 Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia =iberty ogyakarta.
Purbopranoto Koentjoro. $%1& Beberapa Catatan Hukum Tata Pemerintahan dan Peradilan Administrasi Negara Alumni Bandung