Konsep Umum GMO, Jenis-jenis GMO Pangan, Tahapan Produksi GMOFull description
Analisis Pro kontra Debat Farmasi
PR
pernikahan diniFull description
PRDeskripsi lengkap
pro kontraFull description
Artikel Pro dan kontra penggunaan transportasi aplikasi onlineFull description
Konflik dan Integrasi Sosial
Indikasi Dan Kontra IndikasiFull description
trakeostomi
debatFull description
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah Negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-hak ditetapkan Undang-undang.1 Negara Indonesia memiliki wilayah yan...Full description
Pro Kontra Pemuda sebagai penggerak anti korupsi
Nama : Ike Anggraini NIM : 150342601952 Off/Kelas: C/G Prodi : 150342601952 “Pendapat Kontra tentang Pernikahan Dini” Pernikahan dini merupakan suatu perikahan yang dilakukan sebelum mempelai
berusia 18 tahun. Pernikahan dini ini sebaiknya tidak dianjurkan karena apa ? Pernikahan yang dilakukan ketika mempelai masih berusia kurang dari 18 tahun atau 18 tahun akan menimbulkan berbagai dampak yang kurang bagi kedua pasangan sumai istri yang menikah dengan usia dini. 1. Dilihat dari segi pendidikan
Telah kita ketahui, bahwa seseorang yang melakukan pernikahan dengan usia yang masih tergolong muda, tentu akan membawa berbagai dampak, terutama pada aspek pendidikan. Seseorang yang mempunyai keinginan untuk menikah dini tentu keinginannya untuk melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi tidak akan teracapai. Karena dengan menikah usia dini mengakibatkan motivasi seorang anak untuk belajar akan mengendur, hal ini disebabkan setelah menikah, tugas tugas seseorang menjadi menjadi bertambah. Selain itu dari segi ketenaga kerjaan, seseorang yang memiliki pendidikan rendah hanya dapat bekerja sebagai buruh, dengan demikian hal ini tidak dapat mengeksplor bakat dan kemampuan yang dimiliknya. 2. Dilihat dari segi kesehatan
Pernikahan dini yang dilakukan dapat mengakibatkan berbagai resiko yang dilihat dari aspek kesehatan diantaranya adalah : a. Resiko penyakit seksual meningkat b. Resiko kekerasan seksual meningkat c. Resiko kehamilan meningkat. Perempuan yang menikah dini dengan usia yang kurang dari 18 tahun, meskipun ia telah mengalami menstruasi. Dapat menybabkan dampak medis yang ditimbulkan yaitu pada kandungan dan mengakibatkan kanker mulut rahim. Hal ini terjadi karena ketika masa peralihan sel anak-anak ke sel dewasa terjadi dengan cepat. Pada umumnya pertumbuhan sel yang tumbuh pada anak-anak akan berakhir pada usia lebih dari 19 tahun. Selain itu kehamilan yang terjadi pada seorang yang masih muda rentan terjadi pendarahan, keguguran, dan hamil premature di masa kehamilan. 3. Dilihat dari segi psikologi
Ditinjau dari segi sosial pernikahan dini dapat mengurangi keharmonisan keluarga. Hal ini dikarenakan usia dini (kurang dari 18 tahun) meupakan usia yang masih labil, gejolak darah muda dan cara berpikir yang belum matang.
Nama : Ike Anggraini NIM : 150342601952 Off/Kelas: C/G Prodi : 150342601952
“Pendapat Pro tentang Pernikahan Dini” Pernikahan dini merupakan suatu perikahan yang dilakukan sebelum mempelai berusia
18 tahun. Berbagai pendapat yang menyatakan bahwa pernikahan dini tidak baik bagi anak yang masih berusia kurang 18 tahun. Namun, dengan adanya pernikahan dini juga mendapatkan sisi positifnya yaitu : 1) Dengan menikah di usia dini apabila telah terencana dan direstui oleh kedua belah pihak keluarga dapat meringankan beban ekonomi keluarga. 2) Belajar memikul
tanggung jawabb di usia yang masih muda. Banyak pemuda yang
sewaktu muda sebelum masuk masa pernikahan tanggug jawabnya masih kecil dikarenakan ada orang tua yang menanggug hidup mereka. 3) Terbebas dari perbutan maksiat seperti zina dan lain-lain. Dalam Pandangan Islam “Pernikahan Dini” tidak disebutkan bahwa seseorang baru boleh menikah setelah berusia sekian, sehingga didalam islam tidak ada batasan minimal usia pernikahan. Islam hanya menganjurkan bagi mereka yang sudah mampu. Orang yang akan menikah hendaknya benar-benar yang sudah mampu, baik secara jasmani, rohani, dan ekonomi.Adapun dalil, baik dari hadist Nabi SAW mupun Al Quran adalah anjuran untuk mengawalkan pernikahan bagi yang sudah mampu.
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan . Jika mereka miskin Allah akan mengkayakan mereka dengan KaruniaNya. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.” (QS. An Nuur : 32).
“Wahai para pemuda, siapa saja diantara kalian yang telah mampu untuk kawin, maka hendaklah dia menikah. Karena dengan menikah itu lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Dan barang siapa yang belum mampu, maka hendaklah dia berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu bisa menjadi perisai baginya” (HR. BukhoriMuslim).