Fissur Fissuree sealant sealant merupa merupakan kan bahan bahan yang yang diletak diletakkan kan pada pada pit dan fisura fisura gigi gigi yang yang bertujuan untuk mencegah proses karies gigi (J.H. Nunn et al, 2000. !entuk pit dan fisura beragam, akan tetapi bentuk umumnya adalah sempit, melipat dan tidak teratur. !akteri dan sisa sisa maka makana nan n menu menump mpuk uk di daera daerah h terse tersebu but. t. "ali "ali#a #a dan dan alat alat pemb pember ersih sih meka mekani niss suli sulitt menjangkaunya. $engan diberikannya bahan penutup pit dan fisura pada a%al erupsi gigi, diharapkan dapat mencegah bakteri sisa makanan berada dalam pit dan fisura ("ari &er#anto, 200'. ujuan utama diberikannya sealant adalah agar terjadinya penetrasi bahan ke dalam pit dan fisura serta berpolimerisai dan menutup daerah tersebut dari bakteri dan debris (&enneth J )nusa#ice, 200*. !ahan sealant ideal mempunyai kemampuan retensi yang tahan lama, kelarutan terhadap cairan mulut rendah, biokompatibel dengan jaringan rongga mulut, dan mudah diaplikasikan ($onna +esser, 200.
Upaya pencegahan Karies
-pay -payaa penc penceg egah ahan an terja terjadi diny nyaa karie kariess perm permuk ukaan aan gigi gigi telah telah dila dilaku kuka kan n melal melalui ui fluoridasi air minum, aplikasi topikal fluor selama perkembangan enamel, dan program plak kontrol. Namun tindakan ini tidak sepenuhnya efektif menurunkan insiden karies pada pit dan fisura, dikarenakan adanya sisi anatomi gigi yang sempit (obert /.raig1''. 3ember 3emberian ian fluor fluor secara secara topika topikall dan sistemi sistemik, k, tidak tidak banya banyak k berpen berpengar garuh uh terhad terhadap ap insidensi karies pit dan fisura. Hal ini karena pit dan fisura merupakan daerah cekungan yang dalam dan sempit. Fluor yang telah diberikan tidak cukup kuat untuk mencegah karies. (.J )ndla%, )ndla%, ''21 ''21 45. 3emberian 3emberian fluor ini terbukti terbukti efektif bila diberikan pada permukaan permukaan gigi yang halus, dengan pit dan fisura minimal (6. John Hick dalam J. 3inkham, ''*. -paya lain dalam pencegahan karies pit dan fisura telah dilakukan pada ujicoba klinis pada tahun '74 melalui penggunaan sealant pada pit dan fisura. ujuan sealant pada pit dan fisura fisura adalah adalah agar agar sealant sealant berpen berpenetra etrasi si dan menutu menutup p semua semua celah, celah, pit dan fisura fisura pada pada permukaan oklusal baik gigi sulung s ulung maupun permanen. )rea tersebut terse but diduga menjadi tempat a%al terjadinya karies dan sulit dilakukan pembersihan secara mekanis (obert /.raig 1 ''.
Indikasi dan kontra indikasi fissure sealant
8ndikasi pemberian sealant pada pit dan fisura adalah sebagai berikut1 a. $alam, pit dan fisura retentif b. 3it dan fisura dengan dekalsifikasi minimal c. &aries pada pit dan fisura atau restorasi pada gigi sulung atau permanen lainnya d. idak adanya karies interpro9imal e. 6emungkinkan isolasi adekuat terhadap kontaminasi sali#a f. -mur gigi erupsi kurang dari * tahun. "edangkan kontraindikasi pemberian sealant pada pit dan fisura adalah a. "elf cleansing yang baik pada pit dan fisura b. erdapat tanda klinis maupun radiografis adanya karies interpro9imal yang memerlukan pera%atan c. !anyaknya karies interpro9imal dan restorasi d. /igi erupsi hanya sebagian dan tidak memungkinkan isolasi dari kontaminasi sali#a e. -mur erupsi gigi lebih dari * tahun. (6. John Hick dalam J. 3inkham, ''* 3ertimbangan lain dalam pemberian sealant juga sebaiknya diperhatikan. -mur anak berkaitan dengan %aktu a%al erupsi gigi:gigi tersebut. -mur ;:* tahun merupakan %aktu yang berharga untuk pemberian sealant pada geligi susu< umur 7: tahun merupakan saat erupsi gigi permanen molar pertama< umur :; tahun merupakan saatnya molar kedua dan premolar erupsi. "ealant segera dapat diletakkan pada gigi tersebut secepatnya. "ealant juga seharusnya diberikan pada gigi de%asa bila terbukti banyak konsumsi gula berlebih atau karena efek obat dan radiasi yang mengakibatkan 9erostomia (Norman =. Harris, '''.
(&enneth J )nusa#ice, 200* Indikasi fisure sealant berbasis resin
3enggunaan sealant berbasis resin digukanan pada hal berikut1 a. $igunakan pada geligi permanen b. &ekuatan kunyah besar c. 8nsidensi karies relatif rendah d. /igi sudah erupsi sempurna e. )rea bebas kontaminasi atau mudah dikontrol f.
3asien kooperatif, karena banyaknya tahapan yang membutuhkan %aktu lebih lama.
Indikasi fisure sealant semen ionomer kaca
8ndikasi penggunaan Fissure sealant dengan semen ionomer kaca sebagai berikut1 a. $igunakan pada geligi sulung b. &ekuatan kunyah relatif tidak besar c. 3ada insidensi karies tinggi d. /igi yang belum erupsi sempurna e. )rea yang kontaminasi sulit dihindari f. 3asien kurang kooperatif
Perbandingan Sealant dari resin dan semen ionomer kaca
"ealant pada gigi telah terbukti memiliki keefektifan tinggi dalam pencegahan karies oleh bahan sealant didasarkan penutupan pit dan fisura sehingga mikroflora dalam pit dan fisura tdak dapat menjangkau nutrisi yang dibutuhkan. etensi adekuat sealant diperlukan untuk menutupi permukaan gigi terutama pada area yang dalam, pit dan fisura yang tidak teratur, dan aplikasinya dilakukan pada daerah yang bersih dan kering saat prosedur dilakukan. &ebanyakan sealant yang tersedia di pasaran adalah berbasis resin. 3emberian sealant berbasis resin memerlukan teknik khusus dan dipengaruhi banyak faktor. "eperti kekooperatifan pasien, ketrampilan operator dan kontaminasi area tindakan. 3erlunya etsa pada prosedur sealant resin membuat sulit dilakukannya etsa pada molar yang erupsinya sebagian ("ubramaniam, 2005. 6enurut cara lama, etsa pada gigi sulung dilakukan selama menit dan ,4 menit pada gigi permanent. 3ada studi klinis lain, diperoleh hasil bah%a lama etsa dengan bahan etsa yang serupa selama 20 detik memiliki kemampuan yang sama dengan etsa selam dan ,4 menit. selama 0 detik pada permukaan yang dietsa. 3astikan aliran air benar:benar mengenai bahan etsa dan tidak teserap dulu oleh cotton roll. "etelah dilakukan aliran air, dilakukan pengeringan dengan semprot udara untuk menghilangkan air (Norman =. Harris, '''. 6enghindari kontaminasi sali#a selama prosedur sealant sangat penting, proteksi sali#a saat melakukan etsa merupakan kunci sukses dalam pera%atan. 3ada umumnya, isolasi dapat dilakukan melalui dua metode yaitu melalui penggunaan rubber dam dan isolasi dengan cotton roll (6 John Hick dalam J. 3inkham, ''*. !entukan hasil etsa menghasilkan struktur yang memungkinkan penetrasinya ke dalam enamel dan membentuk ikatan mekanikal yang efektif. &erugian dari bahan resin
adalah retensi pada struktur gigi hanya tergantung pada jumlah perlekatan mekanisnya. 4:20 detik pengetsaan memberikan retensi yang cukup bagi perlekatan sealant. !eberapa penelitian menunjukkan semen ionomer kaca memiliki kemampuan mencegah karies, dengan manipulasi lebih mudah, dan aplikasinya tidak memerlukan proses etsa terlebih dahulu. "emen ionomer kaca lebih memungkinkan dilakukannya sealant pada kondisi:kondisi sulit. "ulitnya kontrol terhadap kondisi lembab pada gigi yang belum erupsi sempurna, dan sulitnya manajemen pasien anak adalah beberapa kesulitan aplikasi sealant. )plikasi yang mudah sangat mengurangi %aktu tindakan. !ahan yang kompatibel dan mempunyai koefisien termal yang lebih rendah dari struktur gigi. &euntungan glass ionomer lainnya adalah kemudahan penggunaan dalam program kemasyarakatan karena %aktunya cepat dan efektif. 3enambahan %arna pada sealant meningkatkan persepsi saat aplikasi dan saat control berikutnya. "ebagai sealant yang terlihat, memberikan keuntungan untuk melihat adanya kehilangan sealant. >arna putih lebih estetis dan lebih diteri ma pasien. 3ada studi yang dilakukan pada aplikasi berbahan resin setelah tahun diperoleh *,7? retensi utuh, ;','? retensi sebagian, dan *7? sealant telah hilang. Hamp8r setengah apliaksi sealant pada anak:anak menghilang. 3ertimbangan kegagalan sealant resin mungkin karena buruknya teknik penempatan, control kelembaban, tidak adekuatnya saat pembersihan dan pengeringan. 3ada studi yang sama, sealant dilakukan dengan semen ionomer kaca diperoleh hasil ;,? retensi utuh, *'? retensi sebagian dan ;,'? retensi selant telah hilang. +ebih dari setengah aplikasi sealant pada anak:anak menghilang. &egagalan retensi semen ionomer kaca dikarenakan jeleknya retensi bahan sealant. "emen ionomer kaca tidak melekat adekuat pada gigi. 6ungkin kontak dengan sali#a sebelum proses setting glass ionomer mengakibatkan degenerasi bahan sealant dan kehilangan a%al bahan sealant tersebut. 3emberian sealant pada a%al:a%al erupsi memerlukan frekuensi lebih sering untuk reaplikasi ulang pemberian fissure sealant. esin melekat pada enamel melalui etsa asam yang menyediakan perlekatan mekanis yang lebih kuat dibandingkan perlekatan pada semen ionomer kaca. $engan alasan ini, semen ionomer kaca sebagai fissure sealant sering tidak berhasil diletakkan pada fisura yang tidak dalam. !agaimanapun aplikasinya, dengan segera akan hilang oleh abrasi atau erosi. @fek pencegahan karies dari sealant semen ionomer kaca tergantung pada retensi dan kemampuan melepaskan fluoridenya. Fluoride yang dilepaskan mencegah perkembangan karies setelah bahan sealant nampak menghilang. "ecara mikroskopis, kemampuan ion
fluoride yang menyebar pada enamel memberikan daya tahan terhadap proses demineralisasi ("ubramaniam, 2005.
)ndla%, J and ock. ''2. Perawatan Gigi Anak. )lih bahasa1 )gus $jaya dari A Manual of Pedodontics. Jakarta1 @/ )nusa#ice, &enneth J. ''*. Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta1 @/ !aum, +loyd. ''. Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi. )lih bahasa oleh 3rof. $r. drg asinta arigan. Jakarta1 @/ ombe, @.. ''2. "ari $ental 6aterial. $iterjemahkan drg. "lamet arigan, 6", 3h$. Jakarta1 !alai 3ustaka Harris, = Norman. '''. Primary Preventive Dentistry ifth !dition. -")1 )ppleton A +ange &idd, @d%ina ). 6 dan !echal, "ally Joyston.''2. Dasar"Dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya. erjemahan Narlan "uma%inata dan "afrida Faruk dari @ssential of $ental aries (''2. Jakarta1 @/ "ubramaniam 3. 2005. #etention of #esin Based $ealant and Glass Ionomer used as a issure $ealant% a &om'arative $tud y. Jurnal 8ndian "oc. 3edodontics 3re#ent $epartemen
Space Maintainer
Herdiyati, Betty. 200'. 3edodonsia1 "pace 6aintainer. "emarang1 F&/ -ni#ersitas 3adjajaran Indikasi
:
)pabila terjadi kehilangan gigi sulung dan gigi penggantinya belum siap erupsi menggantikan posisi gigi sulung tersebut dan analisa ruang menyatakan masih
:
terdapat ruang yang memungkinkan untuk gigi permanennya. Jika ada kebiasaan yang buruk dari anak, misalnya menempatkan lidah di tempat yang kosong atau menghisap bibir maka pemasangan s'ace maintainer ini dapat
: :
diinstruksikan sambil memberi efek menghilangkan kebiasaan buruk. )danya tanda:tanda penyempitan ruang &ebersihan mulut (=H baik. 3ada gambar ini terlihat kehilangan gigi molar kedua sulung rahang ba%ah kanan yang merupakan indikasi penggunaan s'ace maintainer
/ambaran ini memperlihatkan penggunaan distal shoe s'ace maintainer yang meluas ke begian mesial dari gigi 6 yg sedang erupsi, untuk mencegah gigi 6 mengalami tipping dan berada di atas gigi 32 pada saat erupsi
KONTR IN!IKSI
: : : :
idak terdapat tulang al#eolar yang menutup mahkota gigi tetap yang akan erupsi. &ekurangan ruang untuk erupsi gigi permanen uangan yang berlebihan untuk gigi tetapnya erupsi &ekurangan ruang yang sangat banyak sehingga memerlukan tindakan pencabutan
: : : : : :
dan pera%atan orthodonti /igi permanen penggantinya tidak ada ro%ding berat Frekuensi karies tinggi 3asien handicapped (cerebral palsy, dll 3asien dengan kelainan sindroma 3ada anak dengan usia yang masih sangat muda sehingga sulit kerjasama dengan dokter gigi (tidak kooperatif
Jenis atau desain space maintainer yang cocok untuk kasus pada scenario adalah band and loop