LAPORANPRAKTI KUM ARGENTOMETRI TITRASI PENGENDAPAN : ARGENTOMETRI I.
a. b. II.
Tujuan Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat Mengetahui beberapa metoda titrasi pengendapan Menentukan kadar halida secara titrasi argentomeri Dasar Teori Istilah Argentometri diturunkan dari bahasa latin Argentum, yang berarti perak. Jadi, Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi berdasarkan berdasark an pada pembentukan endapan dengan ion Ag+. Salah satu cara untuk menentukan kadar asam-basa dalam suatu larutan adalah dengan olumetri !"ay # $nderwood, %&&'(. Arge Ar gent ntom omet etri ri me meru rupa paka kan n tit titras rasii pe peng ngen enda dapa pan n sam sampel pel ya yang ng di dian anali alisis sis de deng ngan an menggu men ggunak nakan an ion per perak. ak. )ia )iasany sanya, a, ion ion-io -ion n yan yang g dit ditentu entukan kan dala dalam m tit titrasi rasi ini adal adalah ah ion halida!*l-, )r-, I-( !hopkar,'&(. Ada tiga tipe titik akhir yang digunakan untuk titrasi dengan Ag/ yaitu 0 '. Indikator %. Argentometri /. Indikator kimia 1itik akhir potensiometri didasarkan pada potensial elektrode perak yang dicelupkan ke dalam larutan analit. 1itik akhir argentometri melibatkan penentuan arus yang diteruskan antara ant ara sep sepasan asang g mik mikroe roelekt lektrod rodee per perak ak dal dalam am laru larutan tan ana analit lit.. Sed Sedang angkan kan tit titik ik akh akhir ir yan yang g dihasilkan indikator kimia, biasanya terdiri dari perubahan warna2muncul tidaknya kekeruhan dalam dal am laru larutan tan yan yang g dit dititra itrasi. si. Sy Syarat arat ind indika ikator tor un untuk tuk tit titrasi rasi pen pengen gendap dapan an ana analog log den dengan gan indikator titrasi netralisasi, yaitu 0
1. 3erubahan warna harus ter4adi terbatas dalam range pada p-5unctiondari reagen2analit. 2.
3erubahan 6arna harus ter4adi dalam bagian dari kura titrasi untuk analit.!Skoog et al.,'7( 3ada titrasi argen argentomet tometri, ri, zat pemeri pemeriksaan ksaan yang telah dibubuhi dibubuhi indik indikator ator dicampur dengan den gan lar larutan utan stan standar dar gar garam am per perak ak nit nitrat rat !Ag !Ag/ /(. (. "en "engan gan men menguk gukur ur o olum lumee lar laruta utan n standar yang digunakan sehingga seluruh ion Ag+ dapat tepat diendapkan, kadar garam dalam larutan pemeriksaan dapat ditentukan !Isnawati, %&'&(. 8eak 8e aksi si pe peng ngen enda dapa pan n ial ialah ah ap apak akah ah re reak aksi si in inii da dapat pat te ter4a r4adi di pa pada da su suatu atu ke kead adaa aan n tertentu.Jika tertent u.Jika 9 adalah nilai hasil kali ion-ion yang terdapat dalam larutan larutan,, maka kesimpulan kesimpulan yang lebihumum mengenai pengendapan dasar larutan adalah 0y 3engendapan ter4adi 4ika 9 : spy 3engendapan tak ter4adi 4ika 9 ; spy
(.Jika suatu garam memiliki tetapan hasil kali larutan yang besar, maka dikatakan garam tersebu ters ebutt mud mudah ah laru larut. t. Seb Sebalik alikny nyaa 4ik 4ikaa har harga ga teta tetapan pan has hasil il kal kalii lar laruta utan n dar darii sua suatu tu gar garam am tertentu sangat kecil, dapat dikatakan bahwa garam tersebut sukar untuk larut. ?arga tetapan hasil kali kelarutan dari suatu garam dapat berubah dengan perubahan temperatur.$mumnya
kenaikan temperatur akan memperbesar kelarutan suatu garam, sehingga harga tetapan hasil kali kelarutan garam tersebut 4uga akan semakin besar !3etrucci, '>(. @aktor-5aktor yang dapat mempengaruhi kelarutan suatu zat adalah0 '. p? %. 1emperatur /. Jenis pelarut . )entuk dan ukuran partikel B. onstanta dielektrik pelarut 7. Adanya zat-zat lain, misalnya sur5aktan pembentuk komplek ion se4enis, dll. !3antang,%&'&( III. Prinsip Percobaan 3ercobaan ini berdasarkan pada reaksi pengendapan zat yang cepat mencapai kesetimbangan pada setiap penambahan titran. Adapun pentiter yang digunakan adalah larutan baku Ag /. 1itrasi argentometri ini dapat dilakukan dengan / macam metode, yaitu0 a. *ara Mohr "ilakukan dalam suasana netral, sebagai indikatornya digunakan kalium kromat. 1itik akhir titrasi dengan cara ini adalah merah bata. b. *ara Colhard "ilakukan dalam suasana asam dengan indikator @e /+ dan titik akhir titrasi dengan cara ini adalah merah yang berasal dari @e!S*( %+. c. *ara @a4ans "ilakukan dalam suasana sedikit asam, indikatornya adalah indikator adsorpsi misalnya 5lourescen dan titik akhir titrasinya adalah endapan merah atau rose. IV.
Alat dan a!an A"AT : 1. )uret B& ml 2. Drlenmeyer '&& ml, %B& ml 3. 3ipet olume %B ml, '&& ml 4. 3ipet ukur B ml 5. *orong 6. Eelas imia '&& ml, %B& ml 7.
5. 6.
V.
VI.
Sampel garam dapur Sampel air ledeng 2 selokan $ara %erja
DATA PENGAMATAN
Eambar
eterangan
3ada saat pembakuan Ag/, penambahan indikator %*r larutan men4adi kuning. "an setelah tercapai titik akhir titrasi larutan berwarna merah kecoklatan.
Sebelum titrasi blanko, warna larutan aGuadest ketika ditambah *a*/
1itik akhir titrasi blanko, warna larutan berubah men4adi merah
1itik akhir titrasi pada saat penentuan kadar *l- dalam garam dapur. 6arna larutan telah berubah man4adi merah
1itik akhir titrasi pada saat penentuan kadar *l- dalam air ledeng. 6arna larutan telah berubah men4adi merah
VII. PER#IT&NGAN a( 3embuatan larutan a*l dan Ag/ )erat padatan Ag/ 0 >.B gr !Mr 0 '7.>H( )D Ag/ 0 '7.>H Colume
)erat a*l )D a*l
0 &.B>B gr !Mr = B>.( 0 B>.
Colume
0 '&& m< 0 &.'
VII. a.
Pen'ola!an Data Metoda Mohr onsentrasi a*l = &,' '. 3embakuan larutan Ag /
o
Colume a*l !m<(
Colume Ag/ !m<( yang digunakan
'
%B
%%.B&
%
%B
%%.B&
/
%B
%'.H&
8ata rata
%%.%/
%. 1itrasi blanko o
Colume aGuadest !m<(
Colume Ag/ !m<( yang digunakan
'
%B
&,&B
8ata rata
&,&B
onsentrasi Ag/ C Ag/ Ag / = C a*l a*l Ag/ = Ag/ = Ag/ = Ag/ = &,''% /. adar *l dalam sample garam dapur o
Colume sample
Colume Ag/
'
B&
/&.'&
%
B&
%.&
/
B&
/'.&&
8ata-8ata
/&.//
mek *l
= mek Ag/
gram *l kadar *l
= C Ag/ Ag/ = /&.// m< &,''% = /./H mek = mek *l )D = /./H mek /B,B = '%&.7 mg = &.'%&7 gram =
kadar *l
=
mg *l
= >.% F . adar *l dalam sample air ledeng o
Colume sample
Colume Ag/
'
'&&
&.>&
%
'&&
&.H&
/
'&&
&.7B
8ata-8ata mek *l
gram *l kadar *l
= mek Ag/ = C Ag/ Ag/ = &.H'7 m< &,''% = &.&> mek = mek *l )D = &.&> mek /B,B = %.> mg = &.&%> gram =
kadar *l
=
mg *l
= '.'/7 F
PEMBAHASAN
Na ma
:Yo v aYu v i t a s a r i
NI M
:12141030
&.H'7
Ti t r as ipengendapan adal ahg ol ongan t i t r as idi mana has i lr eak s it i t r as i n y a mer upak an endapana t aug ar am y angs uk arl ar ut .Dal am t i t r as ii ni ,z aty angdi t ent uk anber eak s idenganz at p en t i t e rme mb en t u ks e n y a wa y a n gs u k a rl a r u td a l a m a i r .Ka r e na i t uk e p ek a t a nz a ty a ng di t ent uk ani t ube r k u r angs el amaber l angs ungn y apr os est i t r as i .Per ubahank epek at ani t udi amat i dek att i t i kk es et ar aandenganbant uani ndi k at orat aup er al at any angs es uai . Dal am per cobaan i ni , di gunakan t i t r asi pengendapan dengan met odemohrunt uk menent ukankadarkl or i dadal am sampel .Di manaAgNO3 di gunak ans ebag ai peni t erat aul ar ut an bak us ehi nggat i t r as ii ni di s ebutj ugat i t r as iar gent omet r i . -
•
Metoda mohr 3ada metoda mohr titik akhir titrasi ditandai dengan pembentukan warna merah bata dari Ag%*r. 3enentuan konsentrasi Ag/ "alam suatu larutan terkadang terdapat komponen lain yang bukan merupakan bagian dari larutan tersebut. arena itu untuk menentukan konsentrasinya !dalam hal ini Ag /( olume Ag/ hasil titrasi pembakuan harus dikurangi dengan olume Ag / hasil dari titrasi blanko untuk mendapatkan olume perak nitrat sesungguhnya. )aik pada titrasi pembakuan maupun pada titrasi blanko masing masing digunakan indikator %*r. 1u4uan ditambahkannya indikator tersebut adalah supaya ketika mencapai titik akhir titrasi keadaan analit dapat diamati secara isual, karena dengan penambahan %*r akan terbentuk endapan berwarna merah bata yang men4adi tanda ter4adinya titik akhir titrasi. Dndapan merah bata terebut tak lain adalah Ag %*r. Ag+!aG( + *l-!aG( Ag*l !endapan putih( Ag+!aG( + *r%-!aG( Ag%*r!s( !cokelat kemerahan( "ari data hasil titrasi yang didapat dan dari hasil perhitungan didapatkan konsentrasi Ag/ sebesar &,''% .
3enentuan kadar *l dalam sampel
•
•
3ada percobaan penentuan kadar sample garam dapur ini, sampel garam dapur dilarutkan dalam aGuades sebelum dititrasi dengan perak nitrat. a*l + Ag/ Ag*l + a / Seperti halnya pada titrasi pembakuan perak nitrat, pada titrasi penentuan kadar *l ini pun digunakan %*rsebagai indikator. 1itik akhir titrasi ditandai dengan timbulnya endapan merah bata perak kromat. Ag+!aG( + *l-!aG( Ag*l !endapan putih( Ag+!aG( + *r%-!aG( Ag%*r!s( !cokelat kemerahan( "ari hasil titrasi dan perhitungan diketahui kadar *l pada sampel garam dapur sebesar >.% F. 3enentuan kadar *l dalam sample air ledeng 3ada percobaan ini air ledeng diambil sebanyak '&& m< dan kemudian dititrasi dengan Ag/. amun sebelum dititrasi air ledeng ini ditambahkan %*r sebagai indikator agar
saat tercapai titik akhir titrasi dapat diaamati secara isual. 1itrasi ini berakhir ketika didalam analit terbentuk endapan berwarna kemerahan dari perak kromat. Ag+!aG( + *l-!aG( Ag*l !endapan putih( Ag+!aG( + *r%-!aG( Ag%*r!s( !cokelat kemerahan( "ari hasil titrasi dan perhitungan diketahui kadar *l pada sampel garam dapur sebesar '.'/7 F.
ama 0 Ku5i Mutia
Sampel garam dapur dilarutkan dalam aGuades sebelum dititrasi dengan perak nitrat. Seperti seperti pada titrasi pembakuan perak nitrat, pada titrasi penentuan kadar *l ini pun digunakan %*r sebagai indikator. 1itik akhir titrasi ditandai dengan timbulnya endapan merah bata perak kromat. Ag+!aG( + *l-!aG( Ag*l !endapan putih( Ag+!aG( + *r%-!aG( Ag%*r!s( !cokelat kemerahan( "ari hasil titrasi dan perhitungan diketahui kadar *l pada sampel garam dapur sebesar >.%F Selan4utnya adalah penentuan kadar *l - pada sampel air ledeng, penentuan titik akhir titrasi ini menggunakan metoda mohr 4uga, oleh karena itu sama halnya seperti percobaan sebelumnya menggunakan indikator kalium kromat yang apabila titik akhir titrasi tercapai warna larutan akan berubah men4adi coklat kemerahan. "ari hasil titrasi dan perhitungan diketahui kadar *l pada sampel air ledeng sebesar '.'/7F.
ama IM
0 Kuni 1riyanti 0 '%'/'&/% 3ada praktikum kali ini melakukan 1itrasi Argentometri. Argentometri merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titr asi berdasarkan pembentukan endapan dengan ion Ag +. 1itrasi Argentometri dibedakan men4adi / metoda yaitu metoda Mohr, @a4an dan Colhard. ?al ini dibedakan berdasarkan penggunaan Indikator untuk menentukan 1itik Akhir 1itrasi. 3ercobaan kali ini dilakukan 1itrasi Argentometri dengan Metoda Mohr. 3rinsip dari metoda Mohr yaitu Ag / akan bereaksi dengan a*l membentuk endapan Ag*l yang berwarna putih. )ila semua *l - sudah habis bereaksi dengan Ag+ dari Ag/, maka kelebihan sedikit Ag+ akan bereaksi dengan *r%- dari indikator %*r % yang ditambahkan, ini berarti 1itik Akhir 1itrasi telah dicapai, yaitu bila terbentuk warna merah bata dari endapan Ag%*r. ?al pertama yang dilakukan yaitu 3embakuan
Ag*l !s( !endapan putih( + a / !aG(
Setelah semua ion klorida dalam analit habis bereaksi dengan ion Ag + . maka kelebihan ion perak sedikit sa4a akan bereaksi dengan indikator. 8eaksi yang ter4adi yaitu 0
%*r ! indikator ( + Ag/
Ag%*r!s( !endapan merah( + /
"engan timbulnya endapan merah bata tersebut maka proses 1itrasi di hentikan, itu menandakan bahwa 1itik Akhir 1itrasi sudah tercapai. "ilakukan 1riplo untuk mendapatkan ketelitian data yang lebih akurat, olum Ag / yang terpakai yaitu %%.B& ml, %%.B& ml, %'.H& ml. pada saat titrasi yang ketiga olum %'.H& dianggap tidak akurat karena terlalu 4auh dari nilai toleransi minimum pada titrasi yaitu sebesar &.&B ml. 1itrasi )lanko dilakukan untuk mencegah pada saat ter4adi kelebihan indikator yang berwarna kuning karena akan mengganggu warna, ditambahkan zat u4i dengan penambaan kalsium karbonat sebagai pengganti endapan Ag*l. 3ada titrasi ini ter4adi perubahan warna dari endapan putih men4adi endapan merah bata. "ari hasil perhitungan diperoleh konsentrasi Ag/ dan a*l yaitu # ... 3ercobaan selan4utnya dilakukan $4i sampel terhadap garam dapur dan terhadap air keran. Sampel dititrasi olehAg / sebelumnya ditambahkan indikator %*r BF. 1er4adi perubahan warna, dari endapan berwarna putih men4adi berwarna merah bata. "ilakukan secara triplo untuk mendapatkan data yang lebih akurat, olum Ag/ yang digunakan yaitu sebesar /&.'&ml, %.&ml, /'.&&ml. kelebihan titran sedikit sa4a akan mempengaruhi 4umlah mol ekialen yang terdapat dalam sampel dan warna merahnya pun akan lebih pekat. emudian pada titrasi sampel Air keran, olum Ag / yang diperlukan sebesar &.>&ml, &.HBml, &.7Bml. ter4adi perubahan warna endapan dari putih me4adi berwarna merah bata. "ari hasil perhitungan dapat diperoleh kadar *l dalam sampel garam dapur yaitu sebesar . F dan kadar *l dalam sampel air keran yaitu sebesar F.
'. %. /. . B. 7. H.
%ESIMP&"AN Argentometri adalah penetapan kadar suatu zat dalam larutan berdasarkan pengendapan dengan memakai larutan Ag / sebagai standard. Senyawa halogen 4ika bereaksi dengan perak nitrat biasanya akan membentuk endapan. 6arna putih keruh tersebut disebabkan karena endapan senyawa Ag*l. Ada / cara dalam menentukan titik akhir titrasi dalam argentometri yang berdasarkan indikator yang dipakai , yaitu metode Mohr, metode Colhard, dan metode @a4ans. 3ada metode Mohr digunakan indikator kalium kromat ! %*r( 3ada metode Colhard digunakan indikator ion @e +/ dan ?S*. 3ada metode @a4ans digunakan indikator adsorbsi seperti 5luoroscein, dikloro 5luoroscein, atau eosin.
>. 1itik akhir titrasi ditandai dengan perubahan warna larutan men4adi merah bata dan terbentuknya endapan. . Dndapan merah bata diakibatkan oleh reaksi antara ion Ag + dengan ion *r %-, yaitu Ag%*r
DA-TAR P&STA%A Arul. %&'%.
Endapan adalah zat yang memisahkan diti sebagai suatu fase padat yang keluar dari larutan. Endapan dapat berupa kristal atau koloid, dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan atau penyusingan (centrifuge). Endapan terbentuk jika larutan menjadi larutan jenuh dengan zat yang bersangkutan. Kelarutan tidak bergantung pada tekanan karena
prosesnya
dilakukan
dalam
bejana
terbuka
pada
tekanan
atmosfer. Kelarutan zat bergantung pada sifat dan konsentrasi zat lain, terutama ion-ion dalam campuran tersebut (Vogel, !"#).
$itrasi argenometri dengan cara fajans adalah sama seperti pada cara
%ohr,
hanya
terdapat
perbedaan
pada
jenis
indikator
yang
digunakan. &ndikator yang digunakan dalam cara ini adalah indikator absorbsi seperti cosine atau fluonescein menurut macam anion yang diendapkan oleh 'g. $itrannya adalah 'g*+ hingga suspensi iolet menjadi merah. p tergantung pada macam anion dan indikator yang dipakai. &ndikator absorbsi adalah zat yang dapat diserap oleh permukaan endapan dan menyebabkan timbulnya arna. /engendapan ini dapat diatur agar terjadi pada titik ekuialen antara lain dengan memilih macam indikator yang dipakai dan p. 0ebelum titik ekuialen tercapai, ion 1lberada dalam lapisan primer dan setelah tercapai ekuialen maka kelebihan sedikit 'g*+ menyebabkan ion 1l- akan digantikan oleh 'g sehingga ion 1l- akan berada pada lapisan sekunder (Khopkhar, !!2). $itrasi merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk mengetahui jumlah zat kimia yang luas pemakaiannya. /ada dasarnya cara titrimetri ini terdiri dari pengukuran olume larutan pereaksi yang dibutuhkan untuk bereaksi secara stoikiometri dengan zat yang akan ditentukan. 3arutan pereaksi ini biasanya diketahui kepekatannya dengan pasti dan disebut pentiter atau larutan baku. 0edangkan proses penambahan pentiter ke dalam larutan zat yang akan ditentukan disebut titrasi. 4alam proses titrasi pengendapan, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan yaitu sebagai berikut terjadinya kesetimbangan, zat yang akan ditentukan harus bereaksi secara stoikiometri dengan zat pentiter, endapan yang terbentuk harus cukup sukar larut, sehingga terjamin kesempurnaan reaksi sampai !!,!5, harus tersedia cara penentuan titik akhir yang sesuai (6iai, !!#). $itrasi yang meliputi reaksi-reaksi pengendapan tidak hampir demikian melimpah pada analisa titrimetrik seperti yang meliputi reaksireaksi redoks. $itrasi yang terbatas ini melibatkan pengendapan ion perak
dengan ion seperti halogen dan tiosianat. al ini disebabkan karena tidak adanya indikator yang sesuai. /ada titrasi larutan encer, kecepatan reaksinya terlalu lambat untuk titrasi secara mudah. Karen titik ekialen didekati dan titran ditambahkan secara perlahan-lahan, maka suatu derajat leat jenuh yang tinggi tidak akan terjadi dan pengendapan akan berlangsung secara lambat (7nderood dan 4ay, !"2). Argentometri adalah titrasi dengan menggunakan larutan Ag /. Argentometri dibedakan men4adi dua golongan, yaitu argentometri pemebentukan endapan dan Argentometri pembentukan kompleks !oor dan Aminhar, %&&7(. 1itrasi argentometri merupakan titrasi dengan menggunakan larutan perak nitrat untuk menentukan kadar halogen. 3enelitian ini menggunakan titrasi argentometri dengan metode Mohr yakni mulamula Ag+ yang ditambahkan bereaksi membentuk endapan Ag*l berwarna putih. Apabila *l- sudah habis bereaksi maka kelebihan Ag + selan4utnya bereaksi dengan *r %- yang berasal dari indikator %*r yang ditambahkan dan membentuk endapan Ag %*r yang berwarna merah bata, berarti titik akhir titrasi sudah tercapai !Antara, et al ., %&&>(.
$itrasi argentometri didasarkan pada reaksi 8 'g*+ 1l%etode
ini
'g1l *+-
membutuhkan
larutan
titran
yang
cukup
banyak
dan
keakuratannya sangat bergantung pada kecermatan personal yang melakukan dalam menentukan titik
akhir
titrasi
serta
aktu
titrasi
yang
cukup
lama.
4alam
praktek, biasanya terjadi perbedaan antara titk ekialen dan titik akhir titrasi sehingga menyebabkan hasil yang sedikit bias (6achmat, et al ., 922). /ada proses titrasi, pereaksi ditambahkan secara bertetes-tetes ke dalam
analit, biasanya menggunakan buret. /ereaksi adalah larutan standar yang konsentrasinya telah diketahui dengan pasti dengan cara distandarisasi. /enambahan pereaksi dilakukan terus menerus hingga teracapai ekialen antara pereaksi dan analit, keadaan ini disebut titik ekialen. 'gar dapat mengetahui kapan terjadinya ekialen antara pereaksi dan analit, para kimiaan menambahakan zat kimia yang dinamakan indikator. &ndikator akan memberikan reaksi berupa perubahan arna larutan, terbentuknya endapan, atau terbentuknya senyaa kompleks berama. 0aat terjadinya tanggap tersebut disebut titik akhir titrasi (0oebiyanto, et al ., 922#). 'rgentomentri atau $itrasi pengendapan adalah penetapan kadar zat yang didasarkan atas reaksi pembentukan endapan dari komponen zat uji dengan titran larutan
perak
nitrat.
/ada argentometri,
ion
perak
memegang peranan penting dalam pembentukan endapan cara ini dipakai untuk penetapan kadar ion halida, anion yang dapat membentuk endapan garam perak, atau untuk penetapan kadar perak tersebut. $itrasi
pengendapan
merupakan
titrasi
yang
melibatkan
pembentukan endapan dari garam yang tidak mudah larut antara titrant dan analit. al dasar yang diperlukan dari titrasi jenis ini adalah pencapaian keseimbangan pembentukan yang cepat setiap kali titran ditambahkan pada analit, tidak adanya interferensi yang menggangu titrasi, dan titik akhir titrasi yang mudah diamati. /ada percobaan ini bahan yang digunakan sebagai titrant yaitu K:r. /emilihan
ion
:r- ini
karena
mudah
teridentifikasi
dan
memiliki
elektronegatiitas tinggi yang cenderung membentuk endapan. Ketika melarutkan K:r dengan a;uades kemudian larutan tersebut ditambahkan dengan
indikator
fluorosein
dan
dikocok
sampai
homogen
terjadi
perubahan arna larutan menjadi hijau kekuning-kuningan. /emberian
indikator fluorosein tersebut karena memberikan perubahan yang nampak pada titik akhir titrasi. 0elain itu, indikator fluorosein tidak ikut bereaksi namun mempengaruhi proses titrasi. 0etelah larutan berubah arna akibat penambahan indikator, maka larutan selanjutnya dititrasi dengan 'g*+. Ketika tercapai titik akhir pada larutan, ion 'g dalam keadaan berlebihan dan ion 'g ini menjadi lapisan adsorpsi pertama dan ion *+- ditandai dengan arna merah muda pada permukaan endapan dari senyaa kompleks antara ion fluorosein dan ion perak yang terbentuk pada permukaan setelah kelebihan ion perak dan pemberian fluorosein. $itik e;ialen terjadi karena titrant dan titratnya memiliki jumlah mol yang sama. 3arutan tersebut dititrasi sampai muncul sifat fisika dari larutan seperti perubahan arna dan terbentuknya endapan sehingga pada saat itulah titrasi dihentikan atau disebut titik akhir titrasi. $erbentuknya endapan tergantung dari Ksp suatu larutan. maka larutan akan membentuk endapan. 0etelah tercapai titik akhir titrasi maka dihitung olume 'g*+ yang digunakan yaitu sebesar # m3 sehingga dapat dihitung kadar bromida dalam larutan sebesar #!,# 5.
BAB V
PENUTUP
'. Kesimpulan 'dapun kesimpulan dari percobaan ini adalah kadar bromida dalam sampel dengan cara fajans sebesar #!,# 5.
:. 0aran 0aran yang dapat saya berikan adalah kelengkapan bahan yaitu 'g*+ untuk percobaan titrasi pengendapan ini segera dilengkapi agar praktikan
bisa
melakukan
dan
menganalisa
sendiri
tentang
titrasi
pengendapan.
DAFTAR PUSTAKA
'ntara, & K. ?., & @. :udiarsa 0uyasa, dan '. '. :aa /utra, 922", Kajian Kapasitas dan Efektiitas 6esin /enukar 'nion untuk %engikat Klor dan 'plikasinya pada 'ir, Jurnal Kimia 2. Vol. 2 No. 87.
:adai, 6achmat, &smulaardi, 'goes oegraha, dan 0ubroto, 922,/emanfaatan ?rafit /ensil sebagai Elektrode 0elektif &on :ermembran 'g1lA'g90 untuk 'nalisa &on Klorida, Bakultas Barmasi 7niersitas 'irlangga, 0urabaya. Khopkhar, 0%., !!2, Konsep Dasar Kimia Analitik , 7& /ress,
oor dan Aminhar
%&&7, Analisis hlorida "i "alam Serbuk $ % dengan 1eknik1itrasi 3otesiometrik, Prosidin g Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir VI , Jakarta.
Titrasi pengendapan atau Argentometri adalah penetapan kadar zat yang didasarkan atas reaksi pembentukan endapan dari komponen zat uji dengan titran larutan titer perak nitrat. Pada argentometri, ion perak memegang peranan penting dalam pembentukan endapan, cara ini dipakai untuk penetapan kadar ion halida, anion yang dapat membentuk endapan garam perak, atau untuk penetapan kadar perak tersebut. Reaksi yang menghasilkan endapan dapat digunakan untuk analisis secara titrasi jika reaksinya berlangsung cepat, dan kuantitatif serta titik akhir dapat dideteksi. Beberapa reaksi pengendapan berlangsung lambat dan mengalami keadaan lewat jenuh. Tidak seperti graimetri, titrasi pengendapan tidak dapat menunggu sampai pengendapan berlangsung sempurna. !al yang penting juga adalah hasil kali kelarutan harus cukup kecil sehingga pengendapan bersifat kuantitatif dalam batas kesalahan eksperimen. Reaksi samping tidak boleh terjadi demikian juga kopresipitasi. "eterbatasan pemakaian cara ini disebabkan sedikit sekali indikator yang sesuai. #emua
jenis reaksi diklasifikasi berdasarkan tipe indikator yang digunakan untuk melihat titik akhir. Berdasarkan jenis indikator dan teknik titrasi yang dipakai, maka titrasi Argentometri dapat dibedakan atas Argentometri dengan metode $ohr, %olhard, atau &ajans. #elain menggunakan jenis indikator di atas, maka kita juga dapat menggunakan metode potensiometri untuk menentukan titik ekialen. 'ndikator " ()r*+ digunakan pada titrasi antara ion halida dan ion perak, dimana kelebiha ion Ag akan beraksi dengan )r* +(- membentuk perak kromat yang berwarna merah bata cara $ohr/ pada titik ekialen 0 1kialen Ag 2 ekialen )l 'ndikator ion &e 3 dapat digunakan pada titrasi antara ion perak dan ion #)4 -, dimana kelebihan ion #)4 - akan bereaksi dengan ion &e 3 yang memberikan warna merah. Atau dapat juga digunakan pada titrasi antara ion halida dengan ion perak berlebihan, dan kelebihan ion perak dititrasi dengan ion tiosianat cara %olhard/. $acam-macam metoda argentometri, yaitu 0 metode $ohr, metode %olhard, dan metode &ajans. 5. $etode $ohr Titrasi $ohr terbatas untuk larutan dengan nilai p! antara 6 7 58. 9alam larutan yang lebih basa perak oksida akan mengendap. 9alam larutan asam konsentrasi ion kromat akan sangat dikurangi, karena !)r*+ hanya terionisasi sedikit sekali. :agi pula hidrogen kromat berada dalam kesetimbangan dengan dikromat 0 (! ()r*+(- (!)r*+ )r(*;(- !(* $engecilnya konsentrasi ion kromat akan menyebabkan perlunya menambah ion perak dengan sangat berlebih untuk mengendapkan perak kromat, dan karenanya menimbulkan galat yang besar. Pada umumnya garam dikromat cukup dapat larut. $etode $ohr dapat juga diterapkan untuk titrasi ion bromida dengan perak, dan juga ion sianida dalam larutan yang sedikit agak basa. 1fek adsorpsi menyebabkan titrasi ion iodida dan tiosianat tidak layak. Perak tak dapat dititrasi langsung dengan ion klorida, dengan menggunakan indikator kromat. 1ndapan perak kromat yang telah ada sejak awal, pada titik kesetaraan melarut kembali dengan lambat. Tetapi, orang dapat menambahkan larutan klorida standar secara berlebih, dan kemudian menitrasi balik, dengan menggunakan indikator kromat. 5.
$etode %olhard
Titrasi Ag dengan 4!+)4# dengan garam &e'''/ sebagai indikator adalah contoh metode %olhard, yaitu pembentukan zat berwarna di dalam larutan. #elama titrasi,
Ag)4#/ terbentuk sedangkan titik akhir tercapai bila 4!+)4# yang berlebih bereaksi dengan &e'''/ membentuk warna merah gelap &e)4#/.
$etode &ajans
$etode ini dipakai untuk penetapan kadar halida dengan menggunakan indikator adsobsi.