BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG Jika membayangkan rumitnya perubahan pulmonal dan hemodinamik yang terjadi setelah persalinan, sungguh mengherankan bahwa mayoritas bayi mampu melakukan melakukan transisi transisi dari kehidupan intrauteri intrauteri ke ekstrauteri ekstrauteri dengan lanc lancar ar dan dan tanp tanpaa halan halanga gan. n. Wa Walau laupu pun n demi demiki kian an staf staf unit unit rawa rawatt inten intensi sif f menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk merawat neonatus yang mender menderita ita ganggu gangguan an respir respirasi asi,, penyak penyakit it yang yang masih masih merupa merupakan kan penyeb penyebab ab sebagian besar morbiditas dan mortalitas pada periode ini
(1)
Apnea Apnea pada pada neonat neonatus us adalah adalah suatu suatu keadaa keadaan n dimana dimana bayi bayi berhen berhenti ti bernafas selama 20 detik atau lebih. Henti nafas dapat pula kurang dari 20 detik akan tetapi disertai sianosis dan bradikardia (2) Pernaf Pernafasa asan n period periodic ic harus harus dibeda dibedakan kan dari dari jedah jedah apnea apnea yang yang lama, lama, kare karena na yang yang kedu keduaa dapa dapatt dise disert rtai ai deng dengan an peny penyak akit it yang yang seriu serius. s. Apne Apneaa dise diseba babk bkan an oleh oleh bebe beberap rapaa peny penyak akit it prim primer er yang yang meng mengen enai ai neon neonat atus us.. Gangg Gangguan uan demiki demikian an menimb menimbulk ulkan an depres depresii langsu langsung ng pada pada pengen pengendal dalian ian pernafasan di system saraf pusat (misalnya hipoglikemia, meningitis, obatobatan, perdarahan), gangguan penghantaran oksigen perfusi (syok, sepsis, anemia) atau defek ventilasi (pneumonia, penyakit membrane hialin, sirkulasi janin persisten, kelemahan otot). (3)
B.
Tujuan penulisan Tujuan Tujuan penulisan penulisan referat ini adalah untuk menambah menambah pengetahua pengetahuan n kita
mengen mengenai ai defini definisi, si, etiolo etiologi, gi, klasif klasifika ikasi, si, patoge patogenes nesis, is, manifes manifestas tasii klinis klinis,, pemeriksaan penunjang, tatalaksana dan prognosis dari Apnea pada neonatus
1
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB II PEMBAHASAN
A.
definisi
Apnea Apnea pada pada neonat neonatus us adalah adalah suatu suatu keadaa keadaan n dimana dimana bayi bayi berhen berhenti ti bernafas selama 20 detik atau lebih. Henti nafas dapat pula kurang dari 20 detik akan tetapi disertai sianosis dan bradikardia (2) Serangan apnea dapat dibagi dalam 2 kelompok: 1.
Idio Idiopa pati tik k atau atau apn apnea ea pri prime merr yang yang seb sebab abny nyaa tida tidak k dike diketa tahu huii dan dan seri sering ng terjadi pada bayi prematur.
2.
Simt Simtom omat atik ik ata atau u apne apneaa seku sekund nder er,, yang yang tim timbu buln lnya ya seb sebag agai ai akib akibat at dar darii suatu penyakit penyakit seperti seperti sindrom sindrom gawat nafas, nafas, penyakit penyakit jantung jantung bawaan deng dengan an
hipo hipoks ksia, ia,
perd perdar arah ahan an
intr intrac acran rania ial, l,
gang ganggu guan an
meta metabo boli licc
(hipoglikemia, hipokalsemia), sepsis, meningitis, dll Menurut parmalee dkk (4), pengaturan dari pernafasan bayi prematur tidak stabil dan memperlihatkan berbagai corak pernafasan:
•
•
Teratur. Jarak antara nafas dan henti nafas hampir sama
•
Tidak teratur. Jarak antara nafas dan henti nafas tidak sama
Pernafasan Pernafasan periodic. periodic. Siklus Siklus hiperventilas hiperventilasii → hipoventila hipoventilasi si → apnea berlangsung berlangsung selama 3 detik •
Apnea. Serangan henti nafas selama 6 detik atau lebih. Dengan Dengan bertam bertambah bahnya nya masa masa gestas gestasi, i, pernaf pernafasa asan n makin makin teratur teratur dan
pernafasan yang tidak teratur serta periodic apnea makin berkurang. Maturasi lengkap baru terjadi beberapa bulan kemudian.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
B.
INSIDEN
Insiden apnea dan pernafasan periodik pada bayi cukup bulan belum diketahui dengan pasti. Pada bayi prematur yang diteliti terdapat 50%-60% menderita menderita apnea; 35 % apnea sentral, sentral, 5%-10% apnea apnea obstrukstif obstrukstif dan 15%20% 20% apne apneaa camp campur uran an dan dan 30% 30% lain lainny nyaa mend mender erit itaa pern pernaf afas asan an peri period odik ik.. Sebagi Sebagian an besar besar bayi bayi premat prematur ur akan akan memper memperlih lihatk atkan an gejala gejala apnea apnea selama selama perawatan (5). Kattwinkel
(6)
mengemukak mengemukakan an 4 kategori kategori mengenai mengenai pathogenes pathogenesis is atau
faktor predisposisi terjadinya apnea pada neonatus: 1.
Depresi primer pusat pernafasan
2.
Berk erkuran urang gnya nya ata atau u ter terh halan alangn gnya ya mas masukan ukan afer aferen en
3.
Reak eaksi pe pernafasa asan te terhadap hipoksemia
4.
Refl efleks ya yang abnormal at atau hiperaktif Gangguan di pusat pernafasan adalah akibat dari berkurangnya sinapsis
sejuml sejumlah ah neuron neuron antara antara sel-se sel-sell di dalam dalam pusat pusat pernaf pernafasa asan n bayi bayi premat prematur ur diband dibanding ingkan kan dengan dengan orang orang dewasa dewasa
(7,4).
Lagipu Lagipula la sensit sensitivi ivitas tas regula regulator tor
neuronnya terhadap CO2 berkurang pada bayi prematur (8). Banyak peneliti mengemukakan bahwa aktivitas pusat pernafasan di medulla tergantung dari masukan masukan eferen, termasuk rangsangan rangsangan panas atau dingin. dingin. Pernstein Pernstein dkk
(9)
melaporkan bahwa apnea lebih sering terjadi di lingkungan yang hangat. Bayi immatur bereaksi terhadap hipoksia dengan ventilasi yang sedikit meninggi dan diikuti oleh pernafasan periodik dan apnea. Pada waktu tidur aktif, pernafasan tidak teratur, rongga dada mengecil karena karena kolaps kolaps,, volume volume paru paru menuru menurun n 30% dan PaO 2 merendah, merendah, sehingga sehingga apnea sering terjadi dalam keadaan tidur aktif dengan “rapid eye movement” (10).
C.
ETIO ETIOLO LOGI GI APNE APNEA A DAN DAN BRAD BRADIK IKAR ARDI DI
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
sang sangat at komp komple leks ks,, seda sedang ngka kan n pada pada bayi bayi cuku cukup p bula bulan n umum umumny nyaa muda mudah h diketa diketahui hui.. Apnea Apnea berula berulang ng pada pada premat prematur ur diduga diduga karena karena imatur imaturita itass pusat pusat pernafasan dibatang otak dan imaturitas dari reaksi kemoreseptor terhadap hipoksia dan asidosis
(2).
Bradikardia Bradikardia dapat terjadi terjadi karena efek langsung langsung hipoksia pada jantung jantung dan rangsangan hipoksia pada kemoreseptor di bagian carotid
(11)
Levene dkk membagi apnea dalam 3 golongan: 1.
Apnea pusat (apnea sentral) Apnea pusat disebabkan disebabkan oleh faktor-fakto faktor-faktorr yang mempengaruhi mempengaruhi pusat pernafasan dibatang otak atau pusat yang lebih tinggi yaitu di korteks serebri. Penyebabnya antara lain: •
Prematuritas Pernaf Pernafasa asan n period periodik ik (pend (pendek, ek, dengan dengan henti henti nafas nafas berula berulang ng-ula -ulang) ng) deng dengan an duras durasii 5-10 5-10 deti detik k bias biasaa terja terjadi di pada pada bayi bayi prem premat atur uree dan dan dianggap sebagai pola pernafasan normal pada usia tersebut. Wala upun pen pengg ggun unaa aan n
peri period odee
waktu waktu
stan standa darr
mamp mampu u
meny menyed eder erha hana naka kan n
penanganan perawatan ruti, beberapa bayi kecil (biasanya < 1000 g) tampaknya cukup menderita jika periode apnea berlangsung lebih dari 5-10 detik. Makin muda umur kehamilan, makin tinggi insiden dan makin parah. Meningkat sejalan dengan penurunan umur kehamilan
Faktor-faktor yang berhubungan dengan apnea pada bayi premature pengamatan Hipoksemia menyebabkan depresi
penjelasan Depresi
per perna nafa fasa san n
hipoksemi emia
dan dan
hip hipoven oventi tila lasi si seda sedang ngka kan n
meni menimb mbul ulka kan n
pada ada
pada pada oran orang g
neon eonatus atus,, dewa dewasa sa
(12)
pernafasan pada
(12)
akibat
bayi
muda
dipe diperan rantai tai dari dari pusa pusatt dan dan tida tidak k dapat dapat ditola ditolak k oleh oleh stimul stimulasi asi dari dari
terjadi hiperventilasi menetap Hiperkapnia menyebabkan
kemoreseptor perifer. Peng Pengur uran anga gan n reak reaksi si
hiperv hipervent entila ilasi si sepert sepertii pada pada orang orang
hiper iperka kap pnea nea
pada ada
vent ventil ilas asii
bayi ayi
apn apnea
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
menerima apnea Usaha-us -usaha aha inspirasi asi
yang ang
Hipoto Hipotonia nia faring faring dan kegaga kegagalan lan
terhambat mungkin terjadi selama
otot otot salu salura ran n nafa nafass bagi bagian an atas atas
apnea dan dapat salah didiagnosis
(gen (genio iogl glos osus us,, alae alae
seba sebaga gaii brad bradik ikar ardi diaa prim primer er jika jika
ber berko kont ntra raks ksii
gerakan penafasan menetap.
dapat membahayakan jalan napas
Apnea paling sering terjadi selama
bagian atas. Sela Selama ma tidu tidurr akti aktif, f, pern pernafa afasa san n
terjadi selama tidur aktif
tidak
tera eratur,
nasi nasi))
sela selama ma
sangkar
untu untuk k insp inspir iras asii
rus rusuk
kolaps kolaps,, volum volumee paru-p paru-paru aru turun turun Bayi-bayi
penderita
menunjukan
apnea
reaksi-reaksi
pendengaran yang lambat.
30% dan PaO 2 turun. Mung Mungki kin n terd terdap apat at
samb sambun unga gan n
sinaps dendrite yang lebih sedikit dibata dibatang ng otak, otak, berkai berkaitan tan dengan dengan ketidakstabilan control respirasi.
•
Hipoksia/asidosis (sindrom gawat nafas, pneumonia, pneumotoraks dll)
•
Obat-obatan (ibu mendapat obat-obat narkotik, tri-hydroxy-methylaminomethane)
•
Gang Ganggu guan an
metab etabol olic ic
(hip (hipo oglik glikem emia ia,,
hipo ipokals kalsem emia ia,,
hip hipomag omagn nesem esemia ia,,
hipermagnesemia).
•
•
Infeksi (sepsis, meningitis, ensefalitis)
•
Perdarahan intracranial
•
Polisitemia dengan hiperviskositas
•
Enterokolitis nekrotikans
•
Ductus arteriosus paten
•
Kejang
•
Gangguan perkembangan otak
Suhu yang tidak stabil. Apnea sering terjadi dilingkungan yang suhunya tinggi atau rendah. Misalnya terlalu cepat memasukkan bayi ke ruang yang terlalu panas atau dingin.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Apnea mudah terjadi bila jalan nafas tersumbat. Sumbatan dapat terjadi karena: 1.
Jala Jalan n nafa nafass beri berisi si sus susu, u, muc mucus us ata atau u meko mekoni nium um,, bias biasaa terj terjad adii pada pada bay bayii premature premature yang tidur terlentang terlentang karena jalan nafasnya nafasnya sempit. Hal ini dapat dihindari dengan menengkurapkan bayi
2.
Caca Cacatt baw bawaa aan n sep seper erti ti atre atresi siaa koa koana na,, sin sindr drom om pier pierre re robi robin n Atresi Atresiaa koana koana adalah adalah suatu suatu cacat cacat bawaan bawaan dirong dirongga ga hidung hidung,, yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh kegaga kegagalan lan membra membrane ne bukon bukonasal asal membu membuat at lobang pada masa embrio. Akibatnya terjadi obtruksi karena adanya selaput selaput atau tulang. Biasanya unilateral dan jarang bilateral. bilateral. Kelainan Kelainan yang yang bila bilate teral ral seri sering ng meny menyeb ebab abka kan n bayi bayi mend menderi erita ta sian sianos osis is dan dan “apnoeic spell” berulang dan merupakan masalah yang serius sejak lahir. lahir. Diagno Diagnosis sis ditega ditegakka kkan n dengan dengan meliha melihatt geraka gerakan n seutas seutas benang benang didepan lobang hidung yang satu sementara lubang hidung yang lain dan mulut ditutup. Demikian pula cara menguji lubang hidung yang lainnya. Bila dengan cara tersebut timbul keragu-raguan maka dapat dimasukan kateter ke lubang hidung secara bergantian. Bayi dengan atresia koana bilateral akan menderita obstruksi saluran nafas atas pada waktu tidur dan minum sehingga terjadi apnea berat. Terapinya adallah dengan operasi Sindrom Pierre Robin adalah suatu anomaly yang terdiri dari hipoplasia mandibula, dan celah langit-langit. Jalan nafas tersumbat karena lidah terdorong ke posterior sebagai akibat dari mandibula yang kecil. Bayi dengan kelainan yang ringan dapat dirawat dengan posisi teng tengku kura rap, p, seda sedang ngka kan n yang yang berat berat haru haruss dila dilaku kuka kan n oper operas asii untu untuk k menarik lidah ke posisi anterior.
3.
Apnea refleks Bayi mungkin menderita apnea reflex atau apnea karena reflex vagal
pad padaa waktu waktu meng mengis isap ap cair cairan an di fari faring ng atau atau lamb lambun ung, g, mema memasa sang ng pipa pipa
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Apnea dapat pula terjadi akibat kombinasi satu atau lebih penyebab apnea tersebut diatas atau yang biasa di sebut dengan apnea campuran
D.
PENG ENGENAL ENALA AN KLINI LINIS S
A.
Apne Apneaa yan yang g ter terja jadi di dala dalam m 24 24 jam jam sesu sesuda dah h lah lahir ir bias biasan anya ya buka bukan n kare karena na prematuritas akan tetapi berhubungan dengan keadaan patologis lain seperti perdarahan intracranial, sepsis dsb.
B.
Apne Apneaa yang yang ter terja jadi di har harii ke-2 ke-2 dan dan tid tidak ak ber berhu hubu bung ngan an den denga gan n kead keadaa aan n patologis lainnya, dimasukkan dalam klasifikasi apnea bayi prematur. Apnea dapat pula terjadi sesudah bayi dilepas dari bantuan ventilator yang mungkin berhubungan dengan hipoksia intermitten.
E. DIAGNO DIAGNOSIS SIS
Diagno Diagnosis sis penyeb penyebab ab apnea apnea ditega ditegakka kkan n dengan dengan pemeri pemeriksa ksaan an yang yang seks seksam ama. a. Sete Setela lah h diag diagno nosi siss dite ditega gakk kkan an,, peng pengob obat atan an yang yang sesu sesuai ai haru haruss dilaksanakan secepatnya agar kematian atau gejala sisa dikemudian hari dapat dicegah atau dikurangi. Pemeriksaan yang perlu dilakukan: 1.
Riwa Riwaya yatt keh keham amil ilan an (kom (kompl plik ikas asii keh keham amil ilan an,, gaw gawat at jani janin) n)
2.
Riwa Riwaya yatt per persa sali lina nan n (inf (infek eksi si intr intrap apar artu tum, m, cara cara pers persal alin inan an))
3.
Pemeriksaan Pemeriksaan fisis sesudah sesudah lahir: asfiksia, trauma lahir, besarnya bayi, letargi, suhu, sianosis, anemia, usaha nafas, denyut jantung, tekanan darah dan pemeriksaan neurologic
4.
Laboratoris •
Peme Pemeri riks ksaa aan n
dara darah h
tepi tepi
leng lengka kap, p,
dan dan
trom trombo bosi sitt
untu untuk k
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
•
Ultrasonografi
kepala
untuk
melihat
perdarahan
intraventrikukar atau kelainan lain di otak 6.
Pemerik Pemeriksaa saan n tambah tambahan an apabil apabilaa ada indika indikasi si : biakan biakan darah, darah, pungsi pungsi lumbal, lumbal, foto abdomen, abdomen, elektrokard elektrokardiogra iografi, fi, ekhokardio ekhokardiografi, grafi, elektroelektroensefalografi, CT-scan, pneumogram (suatu alat yang dipasang di dada dan dapat memantau denyut jantung, gerakan dinding dada secara ter us menerus, serta dapat mendeteksi apnea periodic).
F. PENCEGAHAN PENCEGAHAN
Bila mungkin serangan apnea harus dicegah, dengan cara memegang atau melakukan melakukan pemeriksaan pemeriksaan sesedikit mungkin mungkin dan dengan dengan memperlakuk memperlakukan an bayi secara hati-hati, khususnya bayi prematur. Pemberian minum tidak boleh terlalu terlalu cepat cepat dan perut perut tidak tidak sampai sampai membun membuncit. cit. Suhu Suhu tubuh tubuh dalam dalam batas batas normal normal (“ther (“thermon moneut eutral ral range” range”). ). Hati-h Hati-hati ati mengis mengisap ap cairan cairan dijalan dijalan nafas. nafas. Penyum Penyumbat batan an dijala dijalan n nafas nafas (karen (karenaa salura saluran n nafasn nafasnya ya kecil/ kecil/sem sempit pit)) dapat dapat dikurangi dengan merawat bayi dalam posisi tengkurap.
G. TERAPI TERAPI
Khusus Diobat Diobatii sesuai sesuai dengan dengan penyeb penyebabn abnya ya (seps (sepsis is diobat diobatii dengan dengan antibi antibiotik otika, a, hipoglikemia dengan larutan glukosa, gangguan asam basa harus dikoreksi dll).
Umum
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
10 8 6
HI M
4
HI
2 0 PUSAT
OBSTRUKTIF
CAMPURAN
CPAP (4 cm H2O) Gambar (1). Apnea dapat digolongkan ke dalam apnea pusat (aliran udara dan perge pergerak rakan an berhen berhenti ti secara secara simult simultan) an),, obstru obstrukti ktiff (aliran (aliran udara udara berhen berhenti, ti, walaupun pergerakan dinding dada terus berlanjut selama apnea berlangsung) atau campuran (gerakan dinding dada terjadi secara intermitten selama apnea). CPAP menurunkan frekuensi apnea obstruktif dan campuran tapi tidak berefek terhadap apnea pusat. Perang Perangsan sangan gan:: merang merangsan sang g kulit kulit telapa telapak k kaki kaki pada pada waktu-w waktu-wakt aktu u tertentu atau menidurkan bayi di tempat yang mudah bergerak (“oscilating water bed”). Cara ini akan meningkatkan ambang rangsang kulit bayi, dengan demikian dapat merengsang pusat pernafasan. Membersihkan jalan nafas bila diduga ada penyumbatan. Bayi Bayi premat prematur ur yang yang mendap mendapat at makana makanan n melalu melaluii pompa pompa infus infus yang yang terus menerus akan lebih baik toleransinya dari pada pemberian intermitten. Hemoglobin bayi yang peka terhadap apnea harus dipertahankan lebih dari 12 g%, kalau perlu diberikan transfuse “packed red blood cells” sebanyak 10 ml/kg BB
(2)
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
kafein kafein..
menunj menunjuka ukan n prinsi prinsip-p p-prin rinsip sip penang penangana anan n apnea apnea idiopa idiopatik tik.. Urutan Urutan
pelaksanaan langkah-langkah ini didasarkan pada penilaian individu pasien. Prin Prinsi sip p yang yang masu masuk k akal akal adal adalah ah meng mengaw awal alii deng dengan an terap terapii yang yang berpotensi rendah menimbulkan efek-efek samping jangka panjang maupun jangka panjang. CPAP nasal dengan air setinggi 3-5 cm umumnya efektif untuk penanganan episode apnea tipe obstruktif. Mekanisme efek CPAP yang menguntungkan meliputi pemeliharaan kemampuan saluran nafas bagian atas. Xantin Xantin (teofi (teofilin lin,, kafein kafein)) diguna digunakan kan secara secara luas luas dalam dalam penang penangana anan n apnea apnea neonatus. (12) Teofil Teofilin in dimeta dimetabol bolism ismee menjad menjadii kafein kafein dalam dalam jumlah jumlah yang yang banyak banyak sekali sekali pada pada neonat neonatus, us, walaupu walaupun n mekani mekanisme sme yang yang memung memungkin kinkan kan xantin xantin meningkatk meningkatkan an rangsangan rangsangan pernafasan masih belum jelas. Mekanisme Mekanisme yang diajuk diajukan an melipu meliputi ti genera generalis lisasi asi pening peningkat katan an rangsa rangsanga ngan n respir respirasi asi pusat, pusat, kontraksi diafragma yang lebih efisien, perubahan status tidur, dan pembalikan depres depresii respir respirasi asi hipoks hipoksik. ik. Walaup Walaupun un akibat akibat jangka jangka panjan panjang g penggu penggunaa naan n xantin belum tampak, harus dilakukan perawatan untuk menghindari efek-efek jangka pendek seperti takikardi dan dieresis. manajemem apnea idiopatik •
Diagnosis dan penanganan penyebab-penyebab spesifik
•
Peningkatan stimulasi (kutaneus, vestibuler, atau propioseptif: oleh perawat, orang
tua, kasur air atau yang sebanding dengannya. •
CPAP nasal (4 cm H2O)
•
Teofilin (oral atau IV)
•
Peningkatan kadar oksigen lingkungan hanya jika diperlukan untuk memelihara
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Aminofilin
pertama (mg/kg) 5.0-6.0
Teofilin
4.0-5.0
Caffeine citrate doxapram
20 5 .5
rumatan (mg/kg) 1.1-3.0/8 jam 2.0/12jam 1.0/8 jam 2.5-5.0/24 jam 1-2.5/jam
dalam serum (mg/L) 5-15
volume (L/kg) 0.6-0.7
(hr)
pemberian
30-33
IV
5-15
0.6-1.0
19-30
PO
8-20
0.9
102.9
PO atau IV
1.5-5.0
7 .3
8-10
IV
Doxapr Doxapram am merang merangsan sang g kemore kemoresep septor tor perife periferr (badan (badan caroti carotid) d) pada pada dosi dosiss renda rendah, h, seda sedang ngka kan n pada pada dosi dosiss ting tinggi gi lang langsu sung ng mera merang ngsa sang ng pusa pusatt pernafasan. Efek samping dari doxapram adalah distensi abdomen, mudah terangsang, gemetaran, dan muntah. Table 2. efek farmakologik fa rmakologik methylxanthine (13) System Saluran nafas
Efek Meningkatkan surfaktan,
produksi
usaha
frekuensi Kardoivaskular
nafas,
pernafasan,
sensitivitas PCO2 Meningkatkan
frekuensi
denyut jantung dan kontraksi jan jantu tung ng,, darah
dila dilatas tasii
paru,
pemb pembul uluh uh
jant antung
dan
ginjal, ginjal, mengurangi mengurangi resistensi resistensi Al t
vascular perifer M i
tilit
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Metabolic
Meningkatkan kadar glukosa,
Hematopoetik Ginjal
ketouria, glikosuria Meningkatkan koagulasi Menambah aliran daral ginjal
Musculoskeletal
dan dieresis Meningkatkan kontraksi otot, mengurangi kelelehan.
Walaupun efek farmakologik methylxanthine demikian banyak, akan tetapi tetapi yang yang paling paling pentin penting g dipant dipantau au secara secara klinik klinik adalah adalah frekuen frekuensi si denyut denyut jantung. Frekuensi denyut jantung cepat meninggi apabila dosis obat yang diberikan terlalu tinggi.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
H. PROGNOSIS PROGNOSIS
Prognosis tergantung dari penyebab apnea. Umumnya apnea pada bayi prematur akan menghilang sendiri apabila umur bayi menurut masa gestasi lebih dari 37 minggu. Kadang-kadang apneanya menetap dan kausanya sukar sekali sekali diketa diketahui hui.. Dalam Dalam hal ini mungki mungkin n bayi bayi dapat dapat dipula dipulangk ngkan an dengan dengan pemberian oksigen dan obat serta pemantauan ketat.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB III KESIMPULAN Apnea Apnea pada pada neonat neonatus us adalah adalah suatu suatu keadaa keadaan n dimana dimana bayi bayi berhen berhenti ti bernafas selama 20 detik atau lebih. Henti nafas dapat pula kurang dari 20 detik akan tetapi disertai sianosis dan bradikardia (2) Serangan apnea dapat dibagi dalam 2 kelompok: 1
Idio Idiopa pati tik k ata atau u apn apnea ea pri prime merr yan yang g seb sebab abny nyaa tid tidak ak dike diketa tahu huii dan dan seri sering ng terjadi pada bayi prematur.
2
Sim Simtom tomatik atik ata atau u apne apneaa sekun sekunde der, r, yan yang g timb timbul uln nya seba sebag gai akib akibat at dari dari suatu penyakit penyakit seperti seperti sindrom sindrom gawat nafas, nafas, penyakit penyakit jantung jantung bawaan deng dengan an
hipo hipoks ksia, ia,
perd perdar arah ahan an
intr intrac acran rania ial, l,
gang ganggu guan an
meta metabo boli licc
(hipoglikemia, hipokalsemia), sepsis, meningitis, dll
Levene dkk membagi apnea dalam 3 golongan: 1
Apnea pusat (apnea sentral) Apnea Apnea pusat pusat diseba disebabka bkan n oleh oleh faktor faktor-fak -faktor tor yang yang mempen mempengar garuhi uhi pusat pusat pernafasan dibatang otak atau pusat yang lebih tinggi yaitu di korteks serebri.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
The world’s largest digital library
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Richard J martin. Gangguan pernafasan dalam penatalaksanaan
neonatus resiko tinggi ed. IV. Jakarta. 1998. Hal 274-308 2.
Levene Levene MI, MI, tudeho tudehope pe D, and and thearle thearle J : Essen Essentia tiall of neonat neonatal al medici medicine. ne. Brooks waterloo, 1990; pp. 150-158
3.
Robert M kliegman. janin dan bayi neonatus dalam Ilmu Kesehatan
Anak Nelson ed. 15 vol I. Jakarta 2000. Hal 590-599 4.
Parmal Parmalle le AH, AH, stern stern E, E, and Harri Harriss MA: Matu Maturati ration on of resp respirat iration ion in in premature and young infants. Neuropaediatric, 1972; 3: 294-304
5.
Gornel Gornella la TL, TL, and Cunnin Cunningha gham m MD : Neon Neonato atolog logy. y. Norw Norwolk olk,, Connecticut/San Mateo, California, Appleton & lange, 1988/1989; p. 313
6.
Kattwi Kattwinke nkell J: Neona Neonatal tal apnea apnea : path pathoge ogenes nesis is and and therap therapy. y. J pedi pediat at 1997; 90: 342-347
7.
Volpe Volpe JJ : Apneic Apneic spel spells ls and and period periodic ic breth brething ing . in in Avery Avery GB GB (ed) (ed) : neonatology. Philadelphia, lippincot, 1975 ; pp . 740-744
8.
Rigatt Rigatto o H, brady brady JP, JP, Verdu Verduzco zco RT RT : Chemor Chemorecep eceptor tor refle refleks ks in paterm paterm