Antologi Puisi – Kar a Siswa
ISTANA BUKU Karya: Alfira Ihwan (VIIIC) Disaat pintu mulai terbuka Cahaya menyinari Ilmu-Ilmu disana Engkau rumah kumpulan buku Engkau istana kumpulan buku Tempat tersimpannya berbagai macam Ilmu Persinggahan Ilmu bersejarah Tempat favorit si kutu buku Jauh dari keramaian Tentram, sunyi hanya terdengar suara lembar demi lembar ke rtas Dunia Ilmu- Ilmu Terpojok di area sekolah Kibaran merah-putih berdiri di sela pintu Tempat berkumpulnya langganan si pembaca Berbagai Ilmu berkumpul menjadi satu Jejeran buku pelajar, Ilmu bahkan cerita pun ada di sana Engkau relakan tubuhmu menjadi sayap pelindung Ilmu Engkau surganya Ilmu Betapa besar jasamu melindungi kertas itu Pojok-Pojok ruanganmu di penuhi buku-buku jembatan Ilmu Tanpamu buku dan Ilmu telantarkan entah kemana Berterbangan mencari kawan lainnya Tanpamu si kutu buku bosan Tak tahu harus berbuat apa Tanpamu sekolah bukanlah wujud sekolah Tanpamu tidak akan menjadi rumah-rumahnya Ilmu Kau ragu dengan tampilanmu agar dia menghampirimu Luas, sempit pasti ada engkau Banyak, sedikit jasamu tetap di perlukan Menjadikan semangat..... Menjadikan selera..... Si langganan pembaca Yang selalu datang Apa jadinya jika engkau tiada Dimana ada engkau di situ ada jembatan Ilmu Dimana ada engkau di situ ada Ilmu Bagai pasang sejati tanpa henti
61
Antologi Puisi – Kar a Siswa
Dimana ada engkau di situ ada kami sih Langganan pembaca….. Tiada hari sih kutu buku datang kemari Sebagai langganan mu Terima kasih kau melindungi Ilmu kami Terima kasih perhatianmu Terima kasih sayap pelindungmu
62
Antologi Puisi – Kar a Siswa
KUBELA BAHASAKU Eka Putri Wati (IX B)
Bahasa Indonesia itulah bahasaku Bahasa yang ada sejak dulu Yang tak pernah lekang oleh waktu Yang tak pernah lapuk oleh abu Adat istiadat masih berdiri kuat Keanekaragaman selalu ada sampai akhir hayat Bibirku tak bisa mengucapkan kata-kata yang sukar Terlalu banyak bahasa yang berpencar Karangan-karangan dan hikayat menggunakan bahasa Indonesi Begitu syahdu bila terdengar di telinga Bahasa yang begitu menyentuh hati Yang tak akan menyayat hati Bisulah bibirku tanpa bahasa Takkan ada yang mengiringi hidupku dalam berbicara Sepatah katapun takkan terdengar Di telinga terasa samar-samar Bahasa Indonesia menyatukan kita Di antara perbedaan bahasa Indonesia bersatu Satu bahasaku Bila bahasa tak terdengar lahi Harapan tak setinggi langit lagi Pantas kah diri ini Membela negeri ini Indonesia tanah kelahiranku Bahasaku bahasamu Takkan ku biarkan bahasa ku tergantikan Meskipun kau merayuku dengan sejuta kerayuan
63
Antologi Puisi – Kar a Siswa
CINTA BAHASA INDONESIA Cindy Ayu Ekasari (VII A)
Apa yang kamu ketahui tentang bahasa? Hanya untaian makna dan aksara Hingga terdengar sampai ujung dunia Kau gunakan sejurus kata Demi mencapai akal Bahasa bagaikan senjata Indonesia Tanpa bahasa hidup tiada guna Bahasa sebagai sumber komunikasi seseorang Bahasa tercipta hasil perwujudan kecerdasan manusia dengan teknologi di alam yang fana Oh… bahasa Jadikan Indonesia jaya dengan bahasa Banyaknya bahasa Hingga seluruh kepulauan Indonesia Yang dapat menghiasi kehidupan Indonesia Bahasa… 70 tahun kita merdeka Rakyat Indonesia bebas dari belengu penja Dan berkat semangatnya, Indonesia merdeka dengan bahasa Kini Indonesiaku jaya Berbangsa, bertanah air, berbahasa satu Bahasa Indonesia Yang tercinta Dari bahasa… Kita dapat meneladani para tokoh Indonesia Yang menjunjung tinggi bahasa Dan menjadikan Indonesia merdeka Bahasa ku kini kau ternoda Dari ucapan seseorang Yang berbicara dengan semena-mena Dan kata yang tidak tertuai tertanam
64
Antologi Puisi – Kar a Siswa
Dari perayaan Bulan bahasa ini Mari kita perbaiki semua bahasa Dan jangan biarkan Bahasa ternoda Kini aku memegang teguh Bahasaku… Bahasa persatuan… Bahasa Indonesia…
65
Antologi Puisi – Kar a Siswa
SEGUDANG ILMU Rahmah Lutfiyah (IX C)
Rak menjulang tinggi melintang Sejajar rapi bersaf aneka Ilmu Berhias indah terpajangkan Hening melengkapimu Segala pelengkap Ilmu di dirimu Aneka bidang tergabungkan Teramahkan lingkungan berkatmu Tertuang manfaat olehmu Tanpa bertatap, segala terpenuhi Berkatmu sgala impian terwujud Berkatmu Ilmu mendunia Berkatmu sejarah maju Berkatmu terpecahkan konflik Darimu guru belajar padamu Terima kasih tak terlupakan padamu Oh….. perpustakaanku Terbayang berbagai impian kau rangkul Hajat cintaku padamu Tak terlupakan Hulu halang meminjam padamu Tak terhingga serahkan padamu Anakmu terbawa kesana kemari Cinta perpustakaan Cinta buku Cinta Ilmu Itulah makna seribu makna Seribu hasrat darimu Mengenal jauh hal terkenal Penulis ke pembaca tertuangkan Berpengalaman segala pengalaman Terhubungkan hubungan Tercapaikan tercapai Tertumpahkan tumpah Terarahkan arahan Terhibur olehmu, terciptalah buah keberhasilan
66
Antologi Puisi – Kar a Siswa
Hubungan kata perkata Darimu perpustakaanku Tak kenal lelah pembaca Tak kenal Ilmu tenpamu Semua maju bermula darimu Terhias Ilmu darimu Oh….. perpustakaanku Sudah lama bersejarah Berbagai Ilmu terbagi Berbagai Ilmu terkerahkan Maju sejarah Penat lelah terborong waktu Terserahkan sgalanya
67
Antologi Puisi – Kar a Siswa
Budaya Membaca Buku Aditya Prawangsa (IX A)
BUKU…. Kau adalah jembatan ilmu Kau selalu di dambakan oleh semua orang Bila tiada buku bumi ini akan hampa tanpa mu BUKU…. Kau mempunyai manfaat yang begitu besar Engkau bisa membuat orang tertarik pada mu Karna jika orang membaca mu pasti dia akan selalu memujamu BUKU… Kau dimiliki setiap orang dan Ingin menuntut ilmu Banyak orang yang sukses karena sering membaca buku BUKU…. Kau memberiku banyak ilmu dari membaca buku Dan juga mendapat informasi dari mu Aku ingin selalu membaca mu setiap hari BUKU…. Aku ingin mengoleksimu dan juga Aku ingin mengajari orang-orang yang tidak tahu membaca Hingga diseluruh pelosok dunia BUKU…. Semoga orang yang membaca mu akan selalu sukses Dan mudah-mudahan orang-orang selalu membaca dan menyu aimu Beribu-ribu buku dan beribu-ribu manfaat yang ada padamu BUKU…. Buku itu sebagian dari ilmu Bila tiada yang membacmu ,tidakmungkin Orang bisa menjadi sukses…. OH BUKU…. Aku akan membaca mu sepanjang hayat Tanpamu aku tidak akan berhasil BUKU…. Jasa-jasamu tidak akan ku lupakan Kau adalah pedoman ku
68
Antologi Puisi – Kar a Siswa
Ragam Budayaku Yunia Ramadiani
Biru Putih Merah Jingga Rintik hujan seolah bernyanyi dalam ritme menawan Semilir angin berhembus syahdu, berebut, seolah tak kan ada hari esok Manusia-manusia justru sibuk mengais akan janji, janji te tang esok hari Seolah mentari benar-benar redup dan tenggelam dan tak kan muncul lagi Dan pelangi, enggan menyapa Kuning Hijau Nila Indonesia? Ah! aku ingat betul, negara bak pelangi Berkilauan…mempesona dalam setiap alunan jiwa Indonesia? Bukankah negara tersebut memiliki ratusan budaya deng n berbagai karakter bangsa/ yang tertanam dalam napasny ? Ribuan bahkan Apa istimewanya Indonesia dengan negara lain? Toh mer ka juga berbudaya Mengapa harus suka Harlem Shake kalau ada Gambyong Mengapa harus suka K-Pop kalau ada, lagu daerah? Mengapa harus suka Film Korea kalau ada film-film indon esia? Apakah suka budaya itu katrok?! Mungkin iya bagi pemikir dangkal Budaya? Indah bukan? Satu kata penuh makna dan nilai yang terkandung di dala mnya Apanya yang penuh makna dan nilai?! Bahkan ketika kutanya apa definisi budaya, dapatkah kau deskripsikan? Singkatnya, budaya itu…
69
Antologi Puisi – Kar a Siswa
Ragam warna Merah, Jingga, Kuning, Hijau, Biru, Nila, da Ungu Dari Ngaben sampai Dhugderan Dari Tifa sampai Siter Dari Sipatokan sampai Bungong Jumpo Budaya Indonesia itu sempit? Mungkin iya bagi bagi si gelap mata Yang tak mampu me aknainya Budaya Indonesia itu..unik Bahkan ketika kubertanya siapa penciptanya, dapatkah k u rincikan? Mulai dari menyentuh hati hingga esktrim sekali Mulai dari alunan Musik Saluang hingga hingar –bingar Kuda Lumping Pena ini lelah menulis Menulis hal yang tak habisnya Tak da habisnya? Ya, bahkan ketika kuminta kau menuliskan budaya-budaya elok ini, budaya-budaya dari Sabang hingga Merauke dapatkah kau jabarkan? Apakah kebaya kalah beken dari gaun? Apakah batik kalah nge-trend dari jas? Aku tak habis pikir berapa banyak pewaris budaya kelak? Akankah mereka dapat dihitung jemari? Semoga saja tidak, Mentari terus berarak seolah tak ingin menampakkan diri Seakan memberiku waktu tuk mencerna Dan hingga kini, entahlah, jawabanpun ku tak tahu Mung kin terdengar aneh dariku Justru tak memiliki suara indah bak pesinden, tubuh gem lai bak penari Jaipong, bahkan tangan lincah pemain angklung in i Justru berani-berani beragumen bak pengamat seni Tapi arapku saat generasi baru bermunculan, Budaya Indonesia bukan sekadar cerita indah usang yang hanya dapat dikenang
70