fungsi ginjal yang lanjut, peningkatan ini dapat mencapai 8 jam. Sejumlah kecil gentamicin diekskresi ke dalam empedu dan tidak ada bukti adanya sirkulasi enterohepatik pada antibiotik ini. 7entamicin menetap dalam jaringan untuk !aktu yang lama. 7entamicin mengalami reabsorbsi pada lumen tubulus proksimal dan kadarnya dalam jaringan kortikal ginjal kadang-kadang mencapai )// kali lebih tinggi ketimbang kadarnya dalam serum. "nribiotika ini didistribus i secara luas keseluruh tubuh, terutama ke dalam cairan ekstraseluler dengan volume distribusi /,+ =kg. @katan proteinya rendah yaitu berkisar antara /-+8 I. @katan protein serum gentamicin maupun aminoglikosida lain meningkat dengan meurunnya kadar magnesium dan kalisum. 7entamicin yang masuk ke dalam cairan otak, kadarnya hanya kecil sekali pada pasien dimana selaput otaknya tidak mengalami peradangan, tetapi jika terjadi peradangan kadarnya dapat sedikit lebih tinggi, meskipun demikian tidak cukup mencapai kadar terapi. Difusinya kejaringan mata buruk 7entamisin disekresi ke dalam sekret bronkus dengan kadar +8-8/ I kadarnya dalam serum. 7entamicin menembus plasenta dan mencapai kadar puncak dalam serum maternal. )/ I gentamicin terikat dalam sel darah merah dan juga masuk ke dalam leukosit polimorfonuklear dimana kadarnya dapat mencapai B/ I dari kadar obat dalam cairan ekstraseluler. 2adar tertinggi ditemui dalam jaringan ginjal. 2. M%nak !ereh Sereh mengandung /,9 I minyak atsiri. Minyak
atsiri dari
suatu tanaman secara umum mempunyai komposisi kimia tertentu yang pada prinsipnya memberikan aktivitas antimikroba yang spesifik khususnya untuk E. coli dan Staphylococcus aureus. 1erdasarkan hasil pengamatan minyak sereh lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dibandingkan dengan E. coli. Semakin besar konsentrasi minyak serehnya, semakin sedikit bakteri yang tumbuh karena daya hambatnya semakin meningkat. Minyak atsiri yang terdapat dalam batang serai dapat menghambat pertumbuhan bakteri yaitu dengan cara merusak dinding sel bakteri, karena bakteri memiliki lapisan luar y
disebut dinding sel
yang dapat mempertahankan bentuk bakteri dan melindungi membran protoplasma diba!ahnya. Selain itu, minyak atsiri juga memiliki kemampuan mengubah molekul protein dan asam nukleat. Minyak atsiri dapat mengubah keadaan ini dengan mendenaturasikan protein dan asamasam nukleat sehingga merusak sel tanpa dapat diperbaiki lagi. Selain itu, minyak atsiri dalam sereh berperan sebagai penghambat kerja en$im. Setiap en$im yang ada di dalam sel bakteri merupakan sasaran potensial bagi
bekerjanya
suatu
penghambat.
Penghambatan
ini
dapat
mengakibatkan terganggunya metabolisme atau matinya sel. 3. M%nak ,engkeh 1erdasarkan hasil pengamatan, antibakteri yang paling efektif terhadap bakteri E. coli dan Staphylococcus aureus adalah minyak cengkeh dibandingkan dengan minyak sereh. Semakin besar konsentrasi minyak cengkehnya, semakin sedikit bakteri yang tumbuh karena daya hambatnya semakin meningkat. Minyak cengkeh mampu menghambat pertumbuhan bakteri dengan merusak sistem pertahanan sel bakteri karena adanya aktivitas antimikroba yang terkandung di dalam minyak cengkeh. Mekanisme jenis kerusakan sel bakteri oleh senya!a eugenol yang terkandung dalam minyak cengkeh belum diketahui dengan jelas apakah menyebabkan kebocoran membrane dan kerusakan D?", seperti halnya nitrit. Proses penghambatan nitrit terhadap pertumbuhan sel bakteri yaitu dengan cara mengganggu proses respirasi bakteri. ?itrit pada konsentrasi yang rendah menunjukkan aktivitas penghambatan dengan kerja mengikat komponen dalam proses transfer elektron dalam respirasi. 2omponen yang dihambat misalnya sitokorm. &idak adanya pertumbuhan bakteri pada media uji menunjukkan bakterisidal
bah!a karena
minyak
cengkeh
kemampuannya
dapat tidak
dikatakan hanya
bersifat
menghambat
pertumbuhan bakteri tetapi juga membunuh bakteri perusak makanan. 4.2.= Pr%ns%* Ter'entukna >#na Ham'at Pada umumnya metode yang dipergunakan dalam uji sensitivitas
bakteri adalah metode Difusi "gar yaitu dengan cara mengamati daya hambat pertumbuhan mikroorganisme oleh ekstrak yang diketahui dari daerah di sekitar
hambatan pertumbuhan inilah yang menunjukkan sensitivitas bakteri terhadap bahan anti bakteri. &ujuan dari proses uji sensisitivitas ini adalah untuk mengetahui obatobat yang paling cocok paling poten0 untuk kuman penyebab penyakit terutama pada kasus-kasus penyakit yang kronis dan untuk mengetahui adanya resistensi terhadap berbagai macam antibiotik. Penyebab kuman resisten terhadap antibiotik yakni memang kuman tersebut resisten terhadap antibiotik yang diberikan, akibat pemberian dosis diba!ah dosis pengobatan dan akibat penghentian
obat
sebelum
kuman
tersebut
betul-betul
terbunuh
oleh
antibiotic.Metode difusi cakram prinsip kerjanya adalah bahan uji dijenuhkan ke dalam kertas cakram cakram kertas0. #akram kertas yang mengandung bahan tertentu ditanam pada media perbenihan agar padat yang telah dicampur dengan mikroba yang diuji, kemudian diinkubasikan < /# selama +9 jam. "rea $ona0 jernih disekitar cakram kertas diamati untuk menunjukkan ada tidaknya pertumbuhan mikroba. Selama inkubasi, bahan uji berdifusi dari kertas cakram ke dalam agar-agar itu dan sebuah $ona inhibisi akan terbentuk. Sensitivitas suatu bakteri terhadap antibiotik ditentukan oleh diameter $ona hambat yang terbentuk.
Semakin
besar
diameternya
maka
semakin
terhambat
pertumbuhannya, Diameter $ona sebanding dengan jumlah bahan uji yang ditambahkan ke kertas cakram. Saat inkubasi ca!an
petri diletakkan dalam
keadaan terbalik dengan tujuan untuk menghindari menetesnya air yang mungkin
melekat
pada
dinding
dalam
pada
tutup
petri
yang
dapat
mengakibatkan kontaminasi. Setelah diinkubasi selama +9 jam kemudian diamati apakah terbentuk daerah $ona hambat atau tidak. Daerah $ona hambat yang terbentuk diukur diameternya dengan menggunakan penggaris. Semakin besar diameternya maka semakin poten antibiotik yang terkandung dalam ekstrak tersebut. 2ebanyakan antibiotik yang efektif kerjanya menggangu sintesis, penyusuhan atau fungsi komponen-komponen makromolekul sel. Seperti penghambtan pembentukan dinding sel oleh pelimiskin, penghambatan sintesis protein oleh kloramfenikol
4.2.? Pengaruh k#nsentras% $an jen%s 'akter% uj% terha$a* @#na ham'at ang ter'entuk. Setiap bakteri memiliki respon yang berbeda-beda terhadap antibiotiknya,
tergantung sifat antibiotik tersebut berspektrum luasberspektrum sempit0. "mpicillin merupakan salah satu antibiotik yang termasuk golongan penisilin semi-sintetik yang berasal dari inti penisilin yaitu asam A-amino penisilat A"P"0 dan merupakan antibiotik spektrum luas yang bersifat bakterisid. Secara klinis,
ampicillin
efektif
terhadap
bakteri
gram-positif
seperti
S.
pneumonia,enterokokus dan stafilokokus yang tidak menghasilkan penisilinase, sedangkan pada bakteri gram-negatif, diantaranya gonokokus, 3. influen$a, beberapa jenis 5.coli , Shigella, Salmonella dan P. mirabilis. Seperti golongan penicillin lainnya, ampicillin bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel yaitu dengan menyerang peptidoglikan dan mampu melakukan penetrasi pada bakteri gram positif dan gram negatif. 2eberadaan gugus amino pada "mpicillin membuatnya mampu menembus membran terluar outer membran0 pada bakteri 1rander, et al., )**)0.
Sementara itu konsentrasi dari antibiotik juga sangat mempengaruhi pertumbuhan bakteri dimana semakin tinggi konsentrasi dari antibiotika maka akan semakin besar $ona jernih yang terbentuk D!idjoseputro., +//0 4.2. E&aluas% akh%r uj% *#tens% ant%'%#t%k
6ji potensi antibiotika adalah suatu tekhnik untuk menetapkan suatu potensi
antibiotika
dengan
mengukur
efek
senya!a
tersebut
terhadap
pertumbuhan mikrooganisme uji yang peka dan sesuai. 5fek yang ditimbulkan pada senya!a uji dapat berupa hambatan pertumbuhan. 6ji potensi antibiotik dilakukan dalam + metode yaitu% ). Metode kertas saring 2irby and 1auer0 Metode ini menghambatpertumbuhan miroorganisme dengan menggunakan $a$at kimia seperti fungisida, bakterisida, dan insektisida. Dengan perlakuan fisik seperti dengan sinar 6H, pemanasan yang tinggi, serta dengan perlakuan biologi seperti menggunakan mikrooganisme lain sebagai antagonis. +. Metode d"urbert Metode d"ubert yaitu metode yang digunakan untuk memeriksa kadar antibiotika dalam bahan makanan sebagai bahan penga!et Camona dkk., +//<0 Sensitivitas suatu bakteri terhadap antibiotik ditentukan oleh diameter $ona hambat yang terbentuk. Semakin besar diameternya maka semakin
menentukan apakah bakteri itu resisten atau peka terhadap suatu antibiotik. &erbentuknya $ona bening atau $ona hambat dapat menandakan adanya potensi dari antibiotik yang digunakan dalam menghambat dan membunuh bakteri. 2onsentrasi antibiotik juga dapat mempengaruhi potensi dari suatu antibiotik. Semakin besar konsentrasi dari antibiotika maka kemampuan antibiotik untuk menghambat atau membunuh bakteri akan semakin besar efektifitas kerja antibiotik meningkat0. 6ntuk menghitung potensi dari antibiotik dapat dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus transformasi log dengan prosedur penyesuaian kuadrat terkecil dan uji linieritas. 1ila sejumlah penetapan dari bahan uji yang sama dilakukan menggunakan kurva baku yang sama, hitung koefisien variasi dari hasil semua penetapan bahan uji. 1ila lebih dari satu penetapan dilakukan untuk bahan uji yang sama dengan kurva baku yang berbeda, buat rata-rata dari dua atau lebih nilai potensi.
BAB 7 PENUTUP
=.1 "E!IMPULAN
Dalam praktikum kali ini dilakukan pengujian aktivitas dari antibakteri. 2elompok kami melakukan percobaan tentang pengujian antibakteri minyak sereh, minyak cengkeh, kloramfenikol, gentamian dan sebagai kontrol negatifnya adalah auadest steril terhadap bakteri E. coli sebagai bakteri gram negatif. Metode yang kami lakukan pada percobaan tersebut adalah metode sumuran, metode paper filter disk dan metode &=#. Setelah dilakukan inkubasi < o# selama +9 jam, didapati bah!a area yang tidak ditumbuhi bakeri E. coli yang berbentuk cincin hambat disekitar antibakteri dan kontrol negatifnya yang paling besar adalah pada antibakteri kloramfenikol. 3al ini dikarenakan kloramfenikol bekerja dengan jalan menghambat sintesis protein kuman. :ang dihambat adalah en$im peptidil transferase yang berperan sebagai katalisator untuk membentuk ikatan-ikatan peptida pada proses sintesis protein bakteri. Sehingga pada bagian ini hanya ditemui sedikit bakteri yang dapat tumbuh.
=.2 !ARAN
"gar pada saat pembenihan bakteri dilakukan dengan lebih berhati-hati terutama dalam mensterilkan alat-alat supaya tidak terjadi kontaminasi ataupun bakteri yang akan dibiakan sesuai dengan jumlah yang dikehendaki. 2endala dalam praktikum ini yaitu pada proses pemipetan, jumlah mikropipet yang hanya terdapat ) buah untuk digunakan oleh 9 kelompok sehingga tidak efisien !aktu.
38
DA+TAR PU!TA"A
1auer "G, 2irby GM, Sherris J#, &urck M. !ntibiotic susceptibility testing by a standardi"ed single disk method. !m # Clin athol . )*AA "pr>9890%9*-A. #appuccino dan Sherman, +//.) aper $isk Clear %one. Prentice 3all D!idjoseputro, D.+//. $asar&dasar Mikrobiologi. Jakarta% Djambatan 5ngle!ood #liff. (ardia$ S. )**+. Mikrobiologi engelolaan angan angan. Departemen Pendidikan dan 2ebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan &inggi Pusat "ntar 6niversitas Pangan dan 7i$i. @nstitut Pertanian 1ogor. 1ogor 7anis!arna, S. 7. )**8. 'armakologi dan Terapi ed. (. Jakarta % 6niversitas @ndonesia (akultas 2edokteran. 7una!an, S. 7. +//<. 'armakologi dan Terapi.Jakarta % 7aya 1aru 3ostettmann 2. )**). Methods in lant Biochemistry) !ssays for Bioacti*ity *. + & Methods in lant Biochemistry ol + Ja!et$, 5., Melnick, J.=., dan "delberg, 5.". +//8. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta % Salemba Medika =utfi.+//9. Kimia -ingkungan.Jakarta% Departemen Pendidikan ?asional. Muni$, #arolina #ampos, et al +//<0. otential of !ntimicrobial) ! istorical erspecti*e. Journal of Microbiology. Hol 9* ?o% -9, December +//< Prati!i, S. +//B. Mikrobiologi 'armasi. Jakarta % 5rlangga Supardi, @., dan Sukamto.)***. Mikrobiologi $alam engolahan $an Keamanan angan. 1andung% Penerbit "umni.
39
LAMPIRAN
/. Memanaskan ose pada lampu spiritus
0. Memanaskan bibir tabung reaksi yang berisi bakteri
1. mengambil bakteri E.coli yang akan di letakkan pada media agar dengan ose
40
(. Meletakkan ose yang berisi bakteri ke dalam tabung yang berisi auadest steril
2. Meletakkan di atas vorte' aua steril yang terdapat bakteri
+. Membandingkan dengan saua steril yang tidak di beri bakteri
3. Panaskan bibir ca!an sebelum mengoleskan bakteri 41
4. Mencelupkan cotton s!ap ke dalam auades steril yang telah berisi bakteri
5. =alu mengoleskan pada ca!an petri jangan sampai ada daerah yang tertinggal
/6. Diamkan selama )8 menit lalu panaskan cork borner untuk membuat sumuran
42
//. 1uatlah sumuran pada media agar dengan mencetak cork borner ke dalam petri
/0. "mbillah hasil dari cetakan cork borner dan buang pada tempat sampah
/1. 7unakan mikropipet untuk mengambil antibiotik
43
/(. 1uatlah sumuran dengan antibiotik yang berbeda yaitu serai, aua steril dan mentapip
/2. Panaskan mulut ca!an setelah terisi semua antibiotic
/+. Masukkan dalam inkubator <°# selama +9 jam
44
/3. 3asil pengamatan metode sumuran setelah +9 jam pada bakteri E coli
/4. 3asil pengamatan metode paper filter disk dan &=# bioautography setelah +9 jam pada bakteri E coli
45
/3. 3asil pengamatan metode sumuran setelah +9 jam pada bakteri E coli
/4. 3asil pengamatan metode paper filter disk dan &=# bioautography setelah +9 jam pada bakteri E coli
45