MAKALAH TERJEMAHAN
ANTIBIOTIK PADA BUDIDAYA IKAN SALMON Apakah Penggunaannya Membenarkan Resiko ? Diterjemahkan Oleh : ROMI NOVRIADI BALAI BUDIDAYA LAUT BATAM Diterjemahkan dari :
WHITE PAPER NO.2 ANTIBIOTICS IN SALMONID SALMONID AQUACULTURE : Does Their Use Justify The Risks ? I.
Pendahuluan 1.1Antibiot 1.1 Antibiotik ik Pada Budidaya Perikanan Perikanan Antibiotik, Antibiotik, baik alami maupun buatan, telah dengan sukses digunakan digunakan selama bebepa dekade didalam budidaya perikanan untuk mengendalikan penyakit bakterial. Ada sebuah kesepakatan umum, bagaimanapun, bahwa penggunaan antibiotik untuk tujuan ini sebaiknya dilakukan dalam konsentrasi terkecil terkecil hal ini dikarnak dikarnakan an antibiot antibiotik ik memiliki memiliki potens potensii untuk untuk menyebab menyebabkan kan dampak yang serius. Bahaya yang ditimbulkan dengan pendekatan seperti ini adalah adalah didalam didalam meminima meminimalisa lisasi si penggun penggunaan aan antibiot antibiotik, ik, pengoba pengobatan tan untuk untuk mendeteksi infeksi sub-klinis dapat ditunda atau bahkan ditahan, sehingga mendorong terjangkitnya penyakit yang mungkin dapat dihindarkan. Menging Mengingat at dibawah dibawah penggu penggunaa naan n antibio antibiotik tik pada budiday budidaya a perikan perikanan an dapat dapat menimbul menimbulkan kan terjang terjangkitn kitnya ya penyakit penyakit,, penggu penggunaa naan n yang lebih lebih atau atau kesa kesala laha han n dala dalam m peng penggu guna naan an dapa dapatt meng mengak akib ibat atka kan n damp dampak ak yang yang berbahaya bagi lingkungan. Tujuan dari makalah ini adalah untuk meringkas literatu literature re yang yang sudah sudah ada tentang tentang penggu penggunaa naan n antibio antibiotik tik pada budida budidaya ya perikanan dengan sasaran untuk membantu para pengelola dan pihak-pihak lain yang berkepentingan berkepentingan dalam menginformasikan menginformasikan kebijakan. Ruang lingkup spesifik yang ada pada tinjauan literature dan makalah ini adalah : Mekanisme yang terlibat terhadap perkembangan resistensi antibiotika. Resiko yang terjadi pada manusia dan kesehatan ikan sebagai akibat penggunaan antibiotika pada budidaya ikan. Dampak Dampak potensia potensiall terhadap terhadap lingkun lingkungan gan akibat akibat penggu penggunaan naan antibio antibiotika tika pada budidaya ikan. Reko Rekome mend ndas asii untu untuk k memi memin nimal imalis isas asii damp dampak ak baha bahaya ya terh terhad ada ap penggunaan antibiotika pada budidaya perikanan. • •
•
•
MAKALAH TERJEMAHAN
1.2Metoda 1.2 Metoda Survey Survey Makalah ini yang paling utama terkait dengan penggunaan antibiotika selama pemeliharaan ikan air tawar salmon dan steelhead di wilayah pasifik barat laut. Di wilayah ini, antibiotic yang disetujui penggunaannya saat ini adalah Oxytetracycline (OTC (OTC)) dan dan Rome Romet, t, baha bahan n pote potens nsia iall obat obat sulf sulfa a (campuran belerang). Antibiotik lainnya, seperti Erythromycin dan florfenicol, juga digunakan digunakan dibawah izin dari dokter hewan. Untuk memperoleh memperoleh sebuah penget pengetahu ahuan an yang yang lebih lebih menda mendalam lam tenta tentang ng konse konsekue kuensi nsi peng penggu gunaa naan n antib antibiot iotika ika pada pada budida budidaya ya di air air tawar tawar yang yang ding dingin, in, liter literatu ature re yang yang telah telah dipublikasikan dan berkaitan dengan penggunaan antibiotika pada budidaya air tawar dan budidaya air laut telah di tinjau. 2. Peng Pengguna gunaan an Antibio Antibiotika tika Pada Pada Budida Budidaya ya Ikan Ikan 2.1 Mekanisme Pengembangan Resistensi Antibiotika . Kebany Kebanyakan akan antibio antibiotika tika yang yang digunak digunakan an pada budiday budidaya a ikan ikan salmon salmon bersifat non-mutagen. Hal ini mungkin, kemudian, bahwa pengobatan dengan antibiotika menyediakan lingkungan dimana sel dari bakteri pathogen ikan sudah sudah mend mendap apatk atkan an kesem kesempa pata tan n untuk untuk melak melakuk ukan an mutasi mutasi member memberika ikan n resistensi kepada satu atau lebih antibiotika, dapat melipatgandakan jumlah dimana mereka menjadi sel yang dominant dari keseluruhan populasi bakteri. Normalnya, Normalnya, sel yang seperti itu akan mengalami perpecahan perpecahan menjadi bagian yang lebih kecil dari populasi sel. Bagaimanapun, Jika pengobatan antibiotika berlanjut hingga jangka yang cukup panjang atau frekuensi penggunaan yang terlalu sering, peluang untuk terciptanya terciptanya resistensi terhadap antibiotika dapat terjadi. Hasil akhir menjadikan antibiotika resisten terhadap bakteri pathogen di ikan. Gen Gen yang yang bert bertan angg ggun ung g jawa jawab b terh terhad adap ap resi resist sten ensi si anti antibi biot otik ika a dapa dapatt dipindahkan diantara bakteri itu sendiri dengan tiga cara : Memperoleh gen dari pengambilan DNA telanjang (Transformasi) Memperoleh gen melalui infeksi dengan DNA viral (Transduksi) Memperoleh gen melalui perkawinan sel ke sel (Konjugasi) Keseluruhan tiga proses tersebut dapat dilakukan untuk bakteri yang terdapat di tanah dan system perairan (Trevors, Barkay dan Bourquin 1987; Coughter dan Stewart 1989). • • •
2.2 Res Resiko iko terhadap terhadap man manusia usia dan kes keseha ehatan tan ikan aki akibat bat penggunaa penggunaan n antibiotika pada Budidaya ikan. 2.2.1Resiko produksi bakteri pathogen ikan yang resisten terhadap antibiotika Salah Salah satu satu hal yang menjadi menjadi perhatian perhatian utama utama dari dari pengoba pengobatan tan ikan dengan antibiotika adalah kemungkinan untuk dihasilkannya bakteri pathogen ikan yang resisten terhadap antibiotika. Sebuah penelitian di Budidaya ikan Jepang Jepang dengan dengan meyakin meyakinkan kan menduku mendukung ng kesimpu kesimpulan lan bahwa bahwa peningk peningkatan atan
MAKALAH TERJEMAHAN
penggun penggunaan aan antibio antibiotika tika pada pada budiday budidaya a ikan ikan bertang bertanggun gung g jawab jawab terhada terhadap p peni pening ngka kata tan n resi resist sten ensi si terh terhad adap ap satu satu jeni jenis s atau atau camp campur uran an obat obat yang yang ditun ditunjuk jukka kan n oleh oleh bebe beberap rapa a bakter bakterii patho pathoge gen n ikan, ikan, sepe seperti rti Aeromonas salmonicida (Aoki et al. 1983; Aoki 1988). Hal yang sama juga dilaporkan terjadi di Negara lain untuk bakteri pathogen ikan lainnya akibat penggunaan antibiotik untuk pengendalian penyakit pada budidaya ikan salmon. Ketika resisten resistensi si terhada terhadap p antibio antibiotika tika terjadi, terjadi, keefekti keefektivan van penggu penggunaa naan n antibiot antibiotika ika didalam pengobatan penyakit ikan menjadi berkurang. 2.2.2 Resiko memproduksi resistensi bakteri pathogen pada manusia terhadap antibiotika. Gen yang yang menyand menyandikan ikan resiste resistensi nsi terhada terhadap p obat mungkin mungkin terdapa terdapatt didalam sel bakteri pathogen ikan atau sel dari jenis bakteri lainnya yang terdapat terdapat didalam didalam ikan ikan atau atau keberad keberadaann aannya ya dilingk dilingkung ungan an mereka. mereka. Gen ini dapat berakhir berdasarkan kepingan yang bergerak dari DNA, contohnya : Plasm Plasmids ids,, diman dimana a juga juga terda terdapa patt didala didalam m sel sel yang yang sama. sama... Plasmi Plasmid d yang yang mengandung bakteri resisten dapat ditransfer ke bakteri lainnya, termasuk bakte bakteri ri yang yang memili memiliki ki arti arti penti penting ng bagi bagi keseh kesehata atan n masya masyarak rakat at.. Bakt Bakter erii peneri penerima ma kemud kemudian ian menja menjadi di resist resisten en terha terhadap dap antib antibiot iotika ika terten tertentu tu yang yang menyandikan untuk pengobatan bakteri dikarnakan pemindahan gen resisten. Gen resisten Plasmid-borne telah dipindahkan dengan cara konjugasi dari bakteri patogen ikan A.salmonicida ke Escherchia coli , sebuah bakteri yang beras berasal al dari dari manus manusia ia,, beber beberapa apa strai strain n dari dari bakter bakterii ini bersif bersifat at pathog pathogen en terhadap manusia (Aoki et al,1983 ; Kruse dan Sorum 1994; Adams et al, 1998). 1998). Gen resiste resisten n obat obat plasmidplasmid-bor borne ne juga juga telah telah ditransf ditransfer er dari dari Bakteri Bakteri pathogen pathogen ikan Vibrio anguillarum bakteri penyeb penyebab ab penyak penyakit it chlorell chlorella a anguillarum, ke bakteri pada pada manusia, manusia, Vibrio chlorella (Nakaji ajima ma et al, 1983) 1983).. Gen Gen resis resisten tensi si chlorella (Nak terhad terhadap ap antib antibiot iotik ika a plasmi plasmid-b d-born orne e yang yang terda terdapat pat di sel dari dari bebe beberap rapa a kelompok bakteri yang diisolasi dari ikan air tawar juga membuktikan dapat ditransfer ke E.coli (Toranzo et al. 1984). 2.2.3 Resiko dan Arti penting dari menghasilkan lingkungan bakteri yang resisten terhadap antibiotika. Ikan terdiri atas banyak jenis bakteri didalam saluran pencernaan. Ketika ikan yang sakit diobati dengan antibiotika yang terkandung didalam pakan, sel non-patogen dari bakteri di saluran pencernaan dan sel dari bakteri di lingkungan lingkungan dapat dating berdasarkan hubungan dengan antibiotika yang ada di tamb tambak ak ikan ikan dan dan limb limbah ah pant pantii beni benih/ h/Ha Hatc tche herr rry. y. Juml Jumlah ah sel yang yang menga mengandu ndung ng gen gen yang yang menya menyand ndika ikan n untu untuk k resist resisten ensi si dapa dapatt mening meningkat kat karena penambahan bakteri non-patogen non-patogen dan lingkungan. lingkungan. Resikonya Resikonya adalah bahwa bahwa banya banyak k sel sel mungk mungkin in menye menyedia diaka kan n diri diri sebaga sebagaii sumbe sumberr dari dari gen gen resisten yang dapat ditransfer ke bakteri pathogen pathogen ikan dan manusia dimana mereka dapat masuk karena adanya kontak.
MAKALAH TERJEMAHAN
Pengobatan pada ikan salmon dengan berbagai antibiotika (termasuk OTC) OTC) tela telah, h, fakt faktan anya ya,, menu menunj njuk ukka kan n hasi hasill yang yang sign signif ifik ikan an terh terhad adap ap peningkatan proporsi dari mikro-flora usus yang resisten terhadap antibiotika. (Austin dan Al-Zahrani 1988; Herwig, Gray dan Weston, 1997). Hal yang sama juga terjadi terjadi pada pada bakteri bakteri di lingkun lingkungan gan yang yang berhub berhubunga ungan n dengan dengan limbah yang mengandung antibiotika seperti OTC, di beberapa limbah pada beberapa tambak ikan salmon di Norwegia dan Irlandia, proporsi resisten terhadap OTC pada bakteri di lingkungan berada pada kisaran 16 sampai 26% (Nygaard et al, 1992; Kerry et al. 1994 dan 1996). Dan ini ada satu pengecualian, seluruh bakteri di lapisan bawah tambak yang mengandung limba limbah h OTC OTC telah telah dibukt dibuktika ikan n resis resiste ten n terh terhada adap p OTC OTC (Samu (Samuels elsen en et al. 1992b). Sebagai perbandingan, pada wilayah yang tidak terkena dampak limbah tambak tambak ikan ikan salmon, salmon, jumlah jumlah bakteri bakteri yang yang resisten resisten terhadap terhadap OTC sangat sangat rendah, berada pada kisaran 1% hingga 5% (Torsvick, Sorheim, dan Goksoyr 1988; Nygaard et al.1992; Samuelsen, Torsick dan Ervik 1992; Kerry et al 1994 dan 1996). Di wilayah Puget sound, Washington, jumlah Mikro-flora menun menunjuk jukka kan n resis resiste tensi nsi terh terhada adap p OTC OTC pada pada tamba tambak k ikan ikan salmo salmon n yang yang diyakini kuat menggunakan antibiotic, termasuk OTC, berada pada kisaran 3% hingga 9%. Nilai perbandingan adalah 0,2% hingga 1,6% untuk sampel dari wilayah Puget sound dimana diasumsikan tidak terkena dampak oleh tambak tambak salmo salmon n (Herw (Herwig, ig, Gray Gray dan dan Watson Watson et al, 1997 1997). ). Meskip Meskipun un tidak tidak seluruh bakteri pada tambak ikan salmon menunjukkan resistensi terhadap OTC yang yang mengan mengandung dung gen resiste resisten n dapat dapat ditrans ditransfer fer ke bakteri bakteri lainnya lainnya melalui plasmids (Kapetanaki et al, 1995; Kerry et al,1996). Mereka telah menunjuk menunjukkan kan memiliki memiliki kemampua kemampuan n untuk untuk melakuk melakukan an peminda pemindahan han bakteri bakteri resisten ke bakteri pada manusia, contoh E.coli (hasil dari R.A Sandaa dikutip oleh Husevag et al.1991). Hasil yang sama telah ditemukan untuk bakteri air tawar tawar dimana dimana saja yang diisola diisolasi si dari tambak ikan tuna, bakteri bakteri resisten resisten terhadap antibiotika telah siap dipindahkan ke E.coli di laboratorium (Schmidt et al. 2001). 2.2.4 Resiko ekspose binatang bukan target yang mungkin dapat bertindak sebagai makanan untuk manusia ke antibiotika Antibiotika Antibiotika mungkin dapat berakhir pada hewan non-target yang terkait dengan dengan lokasi lokasi budiday budidaya a perikana perikanan. n. Laporan Laporan pada pada topik topik ini berhubu berhubungan ngan deng dengan an pant pantii beni benih h ikan ikan salm salmon on yang yang namp nampak ak menj menjad adii tida tidak k cuku cukup; p; bagaimanapun, hal yang berlawanan adalah benar pada tambak ikan salmon. Ikan liar, siput dan moluska yang hidup di sekitar tambak ikan salmon telah menun menunjuk jukka kan n dapat dapat meng mengaku akumu mulas lasii tingk tingkat at konse konsentr ntras asii dari dari antib antibio iotik tika a didalam didalam jaringa jaringanny nnya a sebaga sebagaii dampak dampak dari konsums konsumsii limbah limbah pakan pakan yang yang mengandung obat dan feces.
MAKALAH TERJEMAHAN
Samuelsen et al, (1992) beranggapan bahwa mungkin residu obat dari hewan bukan-target dapat ada sebagai jalan kecil dimana antibiotika juga dapat dapat masuk masuk keda kedalam lam popu populas lasii manus manusia. ia. Dalam Dalam hubu hubunga ngan n ini. ini. Empa Empatt penelitian telah dilakukan berkenaan dengan OTC. 1. Pada Pada pene peneli liti tian an pert pertam ama, a, tamb tambak ak kapa kapang ng biru biru ( Mytilus Mytilus edulis) edulis) di Norwegia telah ditemukan mengandung 7,0 µg OTC/gr jaringan yang diambil pada titik 80 meter dari tambak yang mengandung mengandung konsentrasi konsentrasi hanya sedikit (Moster 1986 seperti yang telah dilaporkan oleh Coyne, Hiney dan Smith 1997). 2. Pada Pada pene penelit litian ian kedu kedua, a, Bjork Bjorklun lund, d, Bonde Bondest stam, am, dan dan Bylu Bylund nd (199 (1990) 0) mendeteksi keberadaan OTC dengan konsentrasi 0,2 µg/g hingga 1,3 µg/g pada sampe kerang dari bleak ( Aburnus alburnus) di Norwegia. Sampel mereka diperoleh dari lokasi dekat dengan tambak salmon pada hari terakhir pengobatan menggunakan antibiotik. 3. Penelitia Penelitian n ketiga telah dilakuk dilakukan an di Puget Puget sound, sound, Washington Washington.. Sampel yang terdiri dari hewan bukan-target diambil dari lokasi disekitar dan dibawah tambak ikan salmon selama dan dalam masa waktu 12 hari pengobatan menggunakan OTC. Tidak lebih dari 0,1 µg/g OTC yang terdap terdapat at dida didalam lam tiram tiram ( Crassostrea dan raju rajung ngan an ( Cancer Crassostrea gigas) dan ), tetapi tetapi sekitar sekitar sebahagia sebahagian n dari sample rajunga rajungan n red rock magister ), (Cancer productus productus) mengandung OTC pada kisaran 0,8 µg/g hingga sedikitnya 3,8 µg/g pada jaringan kerang (Capone et al.1996). 4. Pada penel penelitia itian n yang keempat, keempat, sample sample kepah kepah diambil diambil pada pada jarak 20 mete meterr dari dari tamb tambak ak ikan ikan salm salmo on di Irla Irland ndia ia pada pada hari ari tera terakh khir ir pengobat pengobatan an menggun menggunakan akan OTC. OTC. Namun Namun tidak tidak ada yang terdete terdeteksi ksi menga mengandu ndung ng residu residu OTC. OTC. Teta Tetapi pi sampl sample e yang yang diamb diambilil dibaw dibawah ah tambak mengandung 10,2 µg/g pada jaringan lembut (Coyne, Hiney dan Smith Smith 1997) 1997).. Kons Konsen entra trasi si OTC OTC pada pada jarin jaringa gan n kepa kepah h meros merosot ot dengan dengan cepat cepat berdasa berdasarka rkan n pengob pengobatan atan (Waktu (Waktu paruh paruh diperk diperkirak irakan an terjad terjadii selam selama a 2 hari). hari). Penu Penulis lis menyim menyimpu pulka lkan n bahw bahwa a resid residu u yang yang terd terdap apat at pada pada kera kerang ng peny penyar arin ing g pak pakan seba sebaga gaii damp dampak ak dar dari penggun penggunaan aan pengob pengobatan atan OTC dan tidak tidak terdapa terdapatt secara secara signifik signifikan an yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Penelitian juga telah dilakukan dengan antibiotic jenis lainnya dan hewan bukan-ta bukan-target rget.. Samuels Samuelsen en et al (1992) (1992) mengamb mengambilil sampel sampel ikan ikan liar yang ada disekitar tambak ikan salmon di Norwegia yang menggunakan Oxolinic acid. Sampel diambil pada hari terakhir pengobatan. Kisaran konsentrasi konsentrasi oxolinic acid yang ditemukan pada sampel kerang membuktikan positif terkontaminasi obat dengan konsentrasi 4,38 µg/g di tambak pertama dan 0,42 µg/g ditambak yang lainnya. Konsentras Konsentrasii tertinggi dari Oxolinic Oxolinic acid (12,51 µg/g) µg/g) justru terdapat terdapat di coalfish, Pollachius virens. Pada kerang didekat tambak ditemukan konsentrasi Oxolinic acid berada pada kisaran 0,65 µg/g.
MAKALAH TERJEMAHAN
Pada penelitian yang sama di Norwegia, Ervik, Samuelsen, et al (1994) menguji sampel jaringan dari ikan liar yang hidup disekitar enam tambak ikan salmon yang diobati dengan Quinolone (oxolinic acid dan flumequine). Sampel diambi diambill pada pada hari hari terak terakhir hir peng pengoba obata tan n atau atau satu satu hari hari setel setelah ah peng pengob obata atan. n. Keba Kebany nyak akan an selu seluru ruh h samp sampel el ikan ikan pada pada masi masing ng-m -mas asin ing g tamb tambak ak posi positi tif f mengandung residu antibiotik tersebut. Konsentrasi rata-rata pada jaringan otot berada pada kisaran 0,95 µg/g hingga 4,89 µg/g. Ervik, Thorsen et al (1994) melaporkan sebagai lanjutan dari penelitian pada dua alat yang mengurangi limbah pakan pada tambak ikan salmon. Mereka menemukan bahwa dengan menggunakan alat tersebut menghasilkan pengurangan dari residu obat pada sampel ikan liar di dekat tambak. Penulis merekomendasikan, bagaimanapun, bahwa, didalam penambahan untuk menggunakan alat tersebut, penangkapan ikan sebaiknya tidak dilakukan pada ikan disekitar tambak selama dan sesudah masa pengobatan. 2.3
Damp Da mpak ak Ekolo Ekologi gi Peng Penggun gunaa aan n Antibi Antibioti otika ka Pada Pada Budid Budiday aya a Perika Perikana nan. n.
Dampak jangka panjang pada lingkungan akibat penggunaan antibiotika pada budidaya perikanan masih belum mendapatkan kepastian. Pada beberapa kasus, penurunan jangka pendek dalam ukuran pada populasi populasi bakteri di saluran pencernaan dari ikan selama pengobatan dengan Erytthromycin telah dicatat (Moffit dan Mobin, 2006). Hal yang sama juga telah ditemukan untuk populasi bakter bakterii dalam dalam salura saluran n pembu pembuang angan an pant pantii benih benih selam selama a peng pengoba obata tan n yang yang dilak dilakuka ukan n secar secara a terpi terpisa sah h deng dengan an mengg menggun unak akan an OTC, OTC, oxol oxolini inic c acid, acid, dan dan sulfona sulfonamide mide (Austin (Austin 1985). 1985). Di kasus kasus yang yang lain, lain, penggun penggunaan aan antibio antibiotika tika tidak tidak memiliki efek yang cukup besar pada ukuran dari populasi bakteri di air; jika ukuran dapat merubah yang terjadi, mereka dilindungi oleh variasi sementara pada kepadatan mikrobial (Samuelsen et al. 1992; Herwig, Gray dan weston 1997). Selama pengobatan yang dilakukan terpisah dengan tiga jenis antibiotik, meningkatkan proporsi dari jumlah populasi yang resisten pada saluran keluar panti benih terhadap masing-masing antibiotik; bagaimanapun, peningkatan ini akan segera berkurang setelah akhir dari perawatan (Austin 1985). Antibiotik Antibiotik secara umum sebaiknya sebaiknya bersifat mujarab, mujarab, siap diserap dari saluran pencernaan, dan memiliki paruh hidup yang pendek pada saat mereka masuk ke lingkungan. OTC, satu dari antibiotik yang banyak digunakan pada tambak ikan dan panti benih, tidak dapat memenuhi kriteria tersebut diatas. OTC sukar diserap dari saluran pencernaan (Cravedi, Choubert dan delous 1987). Dipe Diperk rkir irak akan an hany hanya a 70% 70% hing hingga ga 80% 80% sisa sisa yang yang kelu keluar ar bers bersam ama a fece feces s (Samuelsen 1989), Juga, dimana OTC rupanya dapat mengalami degradasi di air laut (Samuelsen, 1989). Hal ini nampak, dibawah kondisi tertentu, menjadi hamp hampir ir tida tidak k dap dapat dimu dimusn sna ahkan hkan pada pada sedi sedime men n tamb tambak ak ikan ikan salm salmon on.. Berdasarkan 13 pengobatan yang dilakukan dengan OTC, konsentrasi OTC di sedime sedimen n tamba tambak k bera berada da pada pada kisa kisaran ran 0,1 µg/g µg/g hingg hingga a 11 µg/g µg/g (Pada (Pada satu satu pengecualian kasus, kandungannya berada pada kisaran diatas 285 µg/g) dan waktu waktu paruh untuk untuk persistens persistensii diperkirak diperkirakan an berada berada pada 9 hingga hingga 415 hari
MAKALAH TERJEMAHAN
(Smith dan Samuelsen, 1996). Perbandingan yang tinggi dari bakteri resisten terhadap OTC didalam sedimentasi dapat menjadi ancaman terhadap tambak ikan sejak mereka dapat menjadi sumber dari gen Resisten terhadap terhadap OTC untuk berbagai bakteri patogen ikan yang ada disekitar lokasi tambak. Apakah OTC dapat dapat melak melakuk ukan an peru peruba bahan han pada pada berba berbagai gai mikromikro-flo flora ra pada pada sedim sediment entas asii bertentangan bertentangan dengan rata-rata dekomposis dekomposisii bahan organik didalam sedimentasi sedimentasi dan dan deng dengan an mela melaku kuka kan n peng pengul ulan anga gan n sist sistem em kolo koloni ni dari dari dasa dasarr laut laut oleh oleh organism organisme e yang yang dipinda dipindahkan hkan oleh oleh deposis deposisii sedimen sedimentasi tasi kelihat kelihatann annya ya belum belum pernah diteliti. Peluruhan OTC didalam sedimentasi air tawar kelihatannya belum pernah diteliti. Bagaimanapun persistensi dari sifat resisten terhadap OTC pada bakteri air tawar dimanapun, seperti motil Aeromonas spp (Aeromonads) dilaporkan oleh Schmid Schmidtt et al. (200 (2001), 1), dapa dapatt dije dijelas laska kan n jika jika antibi antibioti otik k terse tersebut but dapat dapat stabil stabil keberadaannya didalam sedimentasi air tawar. Schmidt et al. (2001) mempelajari resistensi antibiotik pada Aeromonads di Sungai Danish dimana terdapat panti benih ikan tuna yang telah lebih dulu menggunakan OTC tanpa pembatasan, tetapi dimana tidak diijinkan lebih lama untuk melakukan sebagaimana dampak dari dari peng penggu guna naan an tanp tanpa a batas atas pada pada budi budid daya aya ikan ikan di Sung Sungai ai Danis anish. h. Sebagaimana Sebagaimana yang telah diusulkan bahwa Aeromonads dapat dijadikan sebagai tandon dari pemindahan gen resistensi terhadap OTC. Pada Pada pene peneli liti tian an lain lain di sung sungai ai yang yang sama sama,, Schm Schmid idtt et al. al. (20 (2000) 00) melakukan uji sensitivitas antibiotik terhadap sejumlah besar isolasi dari dua bakteri patogen ikan ( Flavobacterium psychrophilum dan Yersinia ruckeri ) dan dari motil Aeromonads. Pada uji dengan lima antibiotik, mereka menemukan bahwa ikan tambak pada sungai memiliki dampak yang paling besar terhadap Flavob Flavobact acteri eria a dan dan Aero Aeromon monad ads s di sung sungai. ai. Bakt Bakteri eri terseb tersebut ut menun menunjuk jukka kan n konsentrasi tinggi terhadap resistensi pada satu atau banyak jenis antibiotika. Sebagai tambahan, dalam membandingkan sampel Aeromonad pada saluran keluar dan masuk panti benih, ditemukan bahwa proporsi dari populasi yang menunjukkan resistensi terhadap antibiotik secara signifikan lebih tinggi pada sampel saluran keluar panti benih. Spangaard et al (1993), juga bekerja pada sistem air tawar di Denmark, melaporkan prevalensi terhadap resistensi antibiotik OTC dan Oxolinic acid di sungai yang tidak tercemar menjadi 6% dan 16%. Secara berurutan, sebagai perbandingan prevalensi dari bakteri yang resisten terhadap antibiotika tersebut yang diambil dari tiga titik panti benih adalah lebih tinggi (15% dan 27% secara berurutan). Hal ini tidak menjelaskan apakah resistensi yang ditemukan pada sungai sungai tidak tidak terpolu terpolusi si dikarnak dikarnakan an oleh pada pada hakekat hakekatnya, nya, ketidakm ketidakmampu ampuan an pemi pemind ndah ahan an atau atau apak apakah ah mere mereka ka dise diseba babk bkan an oleh oleh anti antibi biot otik ik spes spesif ifik ik,, kemampuan gen yang mampu untuk melakukan proses pemindahan, mungkin, beras berasal al dari dari perla perlaku kuan an yang yang tidak tidak dikena dikenalili sebe sebelum lumny nya a oleh oleh dua dua antib antibiot iotik ik tersebu tersebut. t. Dibany Dibanyak ak kejadian kejadian,, untuk untuk membandi membandingka ngkan n jumlah jumlah total total bakteri bakteri dan komposisi dari mikro-flora di sungai yang tidak terpolusi dengan penemuan yang
MAKALAH TERJEMAHAN
sejalan pada sampel dari tiga tambak ikan, penulis menyimpulkan bahwa tambak tersebu tersebutt memiliki memiliki dampak dampak yang yang tidak tidak baikpada baikpada populas populasii bakteri bakteri.. Perbeda Perbedaan an prevale prevalensi nsi dari dari bakteri bakteri resiste resisten n terhada terhadap p antibio antibiotika tika pada pada sungai sungai yang yang tidak tidak berpolusi dan lingkungan tambak ikan diketahui tidak signifikan secara statistik. Gari Garis s besa besarr dari dari pene peneli liti tian an meng mengin indi dika kasi sika kan n bahw bahwa a peni pening ngka kata tan n konsentrasi konsentrasi resisten terhadap antibiotika antibiotika dapat diperkirakan terus terjadi selama antibiot antibiotik ik digunak digunakan an pada pada budiday budidaya a perikan perikanan. an. Hal ini dapat dapat diperhit diperhitungk ungkan, an, namun , jika penggunaan antibiotika pada budidaya perikanan dihentikan atau jika frekuensi frekuensi dari penggunaan penggunaan antibiotika antibiotika dikurangi, dikurangi, keuntungan keuntungan dari terjadinya terjadinya resistensi dapat dihilangkan. Dalam keadaan tersebut, jenis ikan liar, sel bakteri yang tidak mengalami resistensi dapat memperoleh kembali jumlah dominasi mereka pada populasi, kecuali jika, masukan yang berkelanjutan dari antibiotik ke sistem perairan dari sumber-sumber lain akan bertentangan dengan usaha perba perbaika ikan n ini. ini. Hasi Hasill dari dari dukung dukungan an peng pengoba obatan tan manus manusia ia menjad menjadii gaga gagasa san n didepan (Forfar et al. 1966) Satu perbaikan dari pengurangan penggunaan antibiotika pada budidaya perikanan adalah dengan melakukan vaksinasi untuk mengendalikan masalah penyakit kapan saja bila memungkinkan. Pada tambak ikan salmon di Norwegia, penggunaan penggunaan antibiotika secara dramatis dikurangi. Hingga pada tahun 1992 dari konsentrasi tinggi penggunaan hampir 50,000 kg obat aktif pada tahun 1987 menjadi menjadi lebih lebih rendah rendah hingga hingga diperki diperkiraka rakan n menjadi menjadi 1000 1000 kg (Markes (Markested ted dan Grave Grave 1997). 1997). Pengura Penguranga ngan n ini hampir hampir secara secara keseluru keseluruhan han disebab disebabkan kan oleh implementasi penggunaan skala besar Vaksinasi dan terjadi meskipun faktanya produksi salmon pada tambak tersebut terus meningkat. Vaksinasi memainkan peranan yang sangat kecil dalam pengendalian penyakit pada budidaya ikan salmon air tawar dan panti benih ikan steelhead di wilayah pasifik barat laut disamping faktanya bahwa mengesampingkan fakta bahwa sedikitnya tiga dari jenis ikan yang dibudidayakan dibudidayakan divaksinasi divaksinasi selama satu tahun atau sebelum merek mereka a dilep dilepas as ke lauta lautan. n. Perma Permasa salah lahan annya nya adala adalah h efekt efektivi ivita tas s vaks vaksina inasi si melawan penyakit bakterial bakterial merupakan pusat kajian di wilayah Pasifik barat laut. Sebagai contoh penyakit bakterial pada ginjal dan penyakit bakterial cold-water tetap tetap berkura berkurang. ng. Sementa Sementara ra usaha usaha untuk untuk mengemba mengembangka ngkan n vaksin vaksin anti anti BKD sampa sampaii saat saat ini ini menuju menuju ketid ketidak akpua puasa san n perlin perlindu dunga ngan n terha terhadap dap ikan ikan salmo salmon n pasifik. Namun usaha tersebut sebaiknya terus dilanjutkan. Sebagai tambahan, ramalan untuk efektivitas vaksin anti BCWD adalah sangat baik (Madetoja et al, 2006). Akhirnya, dukungan untuk pengembangan vaksinasi terhadap tiga bakteri tersebut sebaiknya terus didukung. Perba Perbaika ikan n selan selanjut jutnya nya dari dari pengu pengura ranga ngan n antib antibiot iotika ika pada pada budid budidaya aya perika perikana nan n adalah adalah meng mengimp implem lement entas asika ikan n tekni teknik k peme pemelih lihar araa aan n yang yang dapat dapat meng mengur uran angi gi ting tingka katt stre stress ss pada pada ikan ikan yang yang dipe dipeli liha hara ra dan dan hal hal ters terseb ebut ut meng mengur ura angi ngi kemu emungkin kinan pengo ngobatan ikan yang ter terinf infeksi ksi deng engan menggunakan menggunakan antibiotika. antibiotika. Mengenai Mengenai praktek yang terjadi terjadi belakangan, belakangan, banyak panti benih ikan salmon di pasifik barat laut umumnya yang tidak menggunakan
MAKALAH TERJEMAHAN
telur telur dari dari Pusa Pusatt perbe perbenih nihan an Chino Chinook ok ditemu ditemuka kan n telah telah terinf terinfek eksi si oleh oleh agen agen penye penyebab bab penya penyakit kit bact bacter eria iall kid kidney ney dise diseas ase e (BKD), Renibacterium (Rs), karn karna a agen agen terse tersebu butt dapat dapat dipin dipinda dahk hkan an ke ketur keturun unan an salmoninarum (Rs), merek mereka a melal melalui ui telur. telur. Prak Praktek tek ini secar secara a luas luas telah telah meng mengura urang ngii preva prevalen lensi si masa masala lah h BKD BKD di pant pantii benih enih Chin Chinoo ook k dan dan tela telah h meng mengur uran angi gi frek freku uensi ensi penggunaan antibiotika. 3.
Kesimpulan
Alderman dan Hestings (1998) melakukan tinjauan terhadap terhadap literatur literatur Pengg Penggun unaa aan n Anti Antibio biotik tika a Pada Pada Budid Budiday aya a Perik Perikan anan an dan dan menga mengarah rah kepa kepada da kesimpulan bahwa ” Meskipun ada bukti bahwa resistensi terhadap antibiotik dapat dapat diseb disebab abkan kan oleh oleh peng penggun gunaa aan n antibi antibiot otik ik sebag sebagai ai peng pengob obata atan n pada pada budidaya perikanan, Resiko pemindahan sifat resistensi tersebut ke dalam tubuh manusia sebagai konsumen melalui berbagai kemungkinan jalan adalah sangat rendah”. rendah”. Hal ini, mereka mereka memperti mempertimban mbangka gkan, n, bahwa bahwa sebagia sebagian n besar besar adalah adalah benar untuk budidaya ikan air dingin. Sejak tinjauan Alderman dan Hastings dipublikasikan, belum ada informasi terbaru untuk menjamin keabsahan sebuah perubahan pada kesimpulan diatas. Kesimpulan Alderman dan Hastings didukung oleh temuan yang dilakukan Moffit Moffit dan dan Mobin Mobin (2006 (2006)) pada pada mikro mikro-fl -flora ora di salur saluran an air dari dari budid budiday aya a ikan ikan salmon. salmon. Mereka menemukan menemukan bahwa tidak tidak ada bukti pada ikan salmon salmon yang yang mereka uji terhadap bakteri patogen pada manusia dan agen penyebab penyakit pada hewan dapat dipindahkan ke manusia. Sejak saluran mikro-flora dari ikan cenderung sebagai refleksi dari lingkungan dimana mereka hidup dan dari pakan yang mereka konsumsi. konsumsi. Budiday Budidaya a ikan ikan salmon salmon di pasifik pasifik barat laut laut tidaklah tidaklah mungkin untuk untuk membawa berbaga berbagaii bakteri patogen patogen tersebut. tersebut. Jadi, di wilayah wilayah pasifik barat laut, sebuah tambak tidak ragu-ragu untuk menggunakan antibiotika ketika sangat dibutuhkan untuk penggunaan antibiotika tersebut. Sebagai contoh, ada banyak keadaan dimana di wilayah pasifik barat laut dimana panti benih ikan salmon didorong untuk melakukan tindakan pada air sungai yang tidak mendapat perlakuan. Seperti halnya air yang sangat potensial menjad menjadii sumbe sumberr bakt bakteri eri pato patoge gen n pada pada ikan. ikan. Terma Termasuk suk Rs, Rs, agen agen peny penyeb ebab ab penyakit BKD. Seperti yang telah dijelaskan diatas. Tidak tersedianya vaksinasi untuk untuk mengend mengendalik alikan an BKD pada ikan ikan salmon salmon di pasifik. pasifik. Beberapa Beberapa dari panti benih benih percaya percaya pada spesies spesies ikan air tawar tawar yang tidak mendapa mendapatt perlaku perlakuan, an, sepert sepertii mata mata air air ikan ikan Salmo Salmon n dan dan Steel Steelhea head d Chino Chinook, ok, yang yang membut membutuhk uhkan an pemeliharaan jangka panjang. Untuk kebanyakan periode pemeliharaan, suhu air di beberapa panti benih dibawah 10 0 celcius, jadi dapat mengkompromikan berbagai macam potensi resisten sel yang diobati pada ikan untuk melawan Rs (Hamel 2005). Penggunaan yang kemoterapi yang tepat akan sangat dibenarkan pada situasi apapun jika infeksi dengan Rs telah terdeteksi. Hal ini akan menjadi sesuatu yang keliru jika tidak mengobati ikan dengan cara yang tepat waktu sejak kegagalan penggunaan antibiotika yang akan menyebabkan resiko dari
MAKALAH TERJEMAHAN
kelulushidupan yang buruk dimana hal ini tidak dapat diterima khususnya untuk panti benih yang memiliki tujuan konservasi. Ikan juga sebaiknya diobati karena peningkatan resiko bahwa mereka akan berbagi ke ikan salmon yang lain yang ada di saluran air tersebut. Dalam hal ini, keuntungan dari pengobatan ikan yang terinfeksi sebaiknya memperhitungkan resiko yang ditimbulkan. 4.
Rekomendasi
HSRG HSRG meny menyim impu pulk lkan an bahw bahwa a anti antibi biot otik ika a sepe sepert rtin inya ya akan akan sela selalu lu dibutuhk dibutuhkan an didalam didalam operas operasiona ionall fasilita fasilitas s pemeliha pemeliharaa raan n ikan. ikan. Bagaiman Bagaimanapu apun, n, jumlah konsentrasi konsentrasi dari antibiotika antibiotika harus digunakan digunakan dengan hati-hati hati-hati untuk meminimalisasi resiko pada manusia dan lingkungan. Rekomendasi yang diberikan adalah sebagai berikut : 1. Dida Didalam lam peran peranca cang ngan an dan dan opera operasi sion onal al fasili fasilitas tas baru baru budid budidaya aya ikan ikan air air tawa tawarr atau atau ikan ikan air air laut laut.. Seba Sebaik ikny nya a berd berdas asar arka kan n pada pada bebe bebera rapa pa pertanyaan yang diajukan oleh Ahne, Winton dan Kimura (1989) : Akankah Akankah fasilitas suplai air memiliki keterangan keterangan terhindar dari bakteri bakteri patogen? Akankah lingkungan lingkungan budidaya budidaya sesuai dengan jenis ikan yang akan Akankah dipelihara? Akankah, Akankah, ditemui jenis ikan yang dipelihara dipelihara resisten resisten terhadap bakteri bakteri patogen? memerangi berbagai berbagai bakteri patogen Apakah vaksin tersedia untuk memerangi yang ditemui? 2. Jumlah Jumlah antibiotika antibiotika yang digunaka digunakan n dalam dalam operasi operasiona onall fasilita fasilitas s budiday budidaya a akan akan dimini diminimal malisi isirr jika jika bany banyak ak atau atau semua semua perta pertanya nyaan an diatas diatas dapa dapatt dijawab dalam sebuah pernyataan. 3. Antib Antibiot iotika ika seba sebaikn iknya ya jaran jarang g diber diberik ikan an untuk untuk mence mencegah gah pengk pengkaya ayaan an jumlah bakteri bakteri resisten resisten pada pada panti benih benih atau atau pada lingkung lingkungan an tambak. tambak. 4. Infeksi Infeksi bakteria bakteriall pada populasi populasi panti benih benih ikan sebaiknya sebaiknya dirawat dirawat tanpa tanpa penundaan ketika telah terdeteksi. Jika pengobatan melalui pakan yang telah telah diberi diberi obat obat,, rata rata-ra -rata ta kons konsums umsii pakan pakan seba sebaikn iknya ya dises disesua uaika ikan n sehingga seluruh pakan yang telah diberi obat dapat dikonsumsi secara menyeluruh dan tidak ada (atau sangat sedikit) pakan yang tenggelam hing hingga ga dasa dasarr bak. bak. Hal Hal ini ini tida tidak k hany hanya a mema memaks ksim imal alka kan n efek efekti tivi vita tas s pengobatan, tetapi juga akan mengurangi masalah sejumlah besar limbah yang terakumulasi pada panti benih dan lingkungan tambak. Pada panti benih, pakan yang diberi obat yang tidak dikonsumsi dan bahan-bahan fecal fecal seba sebaikn iknya ya dihil dihilan angk gkan an dari dari salur saluran an panti panti benih benih mengg menggun unaka akan n penyarin penyaring, g, bak penampu penampung, ng, atau atau keduan keduanya ya yang yang disesua disesuaikan ikan dengan dengan antibiotika yang sedang digunakan (Smith et al. 1994). 5. Uji Uji untuk untuk mende mendetek teksi si kebera keberada daan an bakt bakteri eri pato patogen gen pada pada popu populas lasii panti panti benih benih sebaikn sebaiknya ya dilakuk dilakukan an secara secara konsta konstan n dan untuk untuk memaksim memaksimalka alkan n
MAKALAH TERJEMAHAN
kemungkinan dari deteksi infeksi, sampel yang akan diuji sebaiknya tidak diam diambi bill seca secara ra acak acak.. Mela Melain inka kan, n, samp sampel el yang yang diam diambi bill untu untuk k diuj diujii seba sebaikn iknya ya diamb diambilil dari dari ikan ikan yang yang baru baru mati mati atau atau mati mati dan dan ikan ikan yang yang menunjuk menunjukkan kan tanda-ta tanda-tanda nda abnorma abnormalitas litas termasuk termasuk luka, luka, pigmen pigmen yang yang menghitam, kehilangan selera makan, dan sikap yang pasif. 6. Peng Pengob obata atan n pada pada ikan ikan salmo salmon n dan dan steel steelhea head d yang yang dipeli dipeliha hara ra di pant pantii beni benih h pasi pasifi fik k bara baratt laut laut diha dihara rapk pkan an dipe dipeli liha hara ra seca secara ra alam alamii di laut laut sehingga antibiotik di dalam jaringan mereka berada dalam konsentrasi rendah rendah menjelan menjelang g mereka mereka dilepas dilepaskan kan sebagai sebagai ikan ikan konsums konsumsi. i. Dengan Dengan cara cara yang yang sama sama,, pengo pengobat batan an terha terhada dap p ikan ikan salmo salmon n dan dan tuna tuna pada pada tamba tambak k untu untuk k kons konsums umsii manus manusia ia harus harus diatu diaturr sehi sehingg ngga a kandu kandung ngan an antibiot antibiotika ika pada pada jaringa jaringan n (terutam (terutama a daging) daging) berada berada pada pada konsent konsentrasi rasi rendah pada saat mereka akan dipasarkan. Pengaturan waktu sangat penting jika bakteri pda saluran pencernaan dari hewan ketika mereka dilepaskan sebagai atau produksi ikan salmon dan tuna untuk konsumsi manusia sangat diharapkan bebas dari antibiotika. Oleh karena suhu dan jenis antibiotika antibiotika yang digunakan digunakan adalah faktor utama yang yang mempengaruhi mempengaruhi rata-rata waktu untuk penghilangan residu antibiotika pada jaringan ikan, faktor ini harus dimasukkan sebagai bahan pertimbangan dari perlakuan (Namdari, Abedini, dan Law 1996 ; Fairgrieve et al. 2005). 7. Panti Panti benih tempat tempat operasio operasional nal pemeliha pemeliharaan raan salmon salmon dan ikan steelhea steelhead d dan tambak swasta yang mengoperasikan budidaya perikanan betul-betul dihimba dihimbau u untuk untuk menduk mendukung ung penelit penelitian ian pengemb pengembang angan an vaksin. vaksin. Ketika Ketika efektivi efektivitas tas vaksin vaksin melawan melawan penyaki penyakitt bakteri bakterial al yang yang menjadi menjadi perhatia perhatian n utama utama telah telah tersedi tersedia, a, penggun penggunaan aan antibiot antibiotika ika pada pada berbaga berbagaii fasilita fasilitas s sebaiknya dikurangi secara signifikan.
5.
Daftar Pustaka
Adams, C.A., B. Austin, P.G. Meaden, dan D. McIntosh. McIntosh. 1998. Molecular chara characte cteriz rizat ation ion of plasm plasmidid-me media diated ted oxyte oxytetra tracyc cyclin line e resist resistanc ance e in Aeromonas salmonicida . Applied dan Environmental Microbiology 64: 4194-4201. Ahne, W., J.R. Winton, Winton, dan T. Kimura. 1989. 1989. Prevention Prevention of infectious infectious diseases in aquaculture. Journal of Veterinary Medicine B: 36: 561-567. Aoki, T. 1988. Drug resistant resistant plasmids from fish pathogens. pathogens. Microbiological Sciences 5: 219-223. Aoki, T., N. Kitso, Y. Lemurs, dan T. Nomura. 1983. The susceptibility susceptibility of salmonids to various Aeromonas salmonicida isolated in cultured dan wild salmonids chemotherapeutics. Bull Bullet etin in of the the Japa Japane nese se Soci Societ ety y of Scie Scient ntif ific ic Fisheries 49: 17-22. Alderman, D.J. dan T.S. Hastings. Hastings. 1998. Antibiotic Antibiotic use in aquaculture: aquaculture: development development of antibiotic antibiotic resistance – potential potential for consumer health risks. International Journal of Food Science dan Technology 33: 139-155.
MAKALAH TERJEMAHAN
Austin, B. 1985. Antibiotic Antibiotic pollution pollution from fish farms: effects on aquatic aquatic microflora. Microbiological Science 2: 113-117. Austin, B. dan A.M.J. Al-Zahrani. Al-Zahrani. 1988. The effect of antimicobial antimicobial compounds on the gastrointestinal microflora of rainbow trout, Salmo gairdneri . Journal of Fish Biology 32: 1-14. Bjorklund, H., J. Bondestam, dan G. Bylund. 1990. Residues of oxytetracycline in wild fish dan sediments from fish farms. Aquaculture 86: 359-367. Capone, D.G., D.P. Western, V. Miller, dan C. Shoemaker. 1996. Antibacterial residues in marine sediments dan invertebrates following chemotherapy in aquaculture. Aquaculture 145: 55-75. Coughter, J.P. dan G.J. Stewart. 1989. Genetic exchange in the environment. Antonie van Leeuwenho Leeuwenhoeck eck 55: 15-22 . Coyne, R., M. Hiney, dan P. Smith. 1997. Transient presence of oxytetracycline in blue mussels ( Mytilus edulis ) following its therapeutic use at a marine Atlantic salmon farm. farm. Aquaculture 149: 175-181. Cravedi, J-P, G. Choubert, dan G. Delous. 1987. Digestibility of chloramphenicol, oxolinic acid dan oxytetracycline in rainbow trout dan influence of these antibiotics on lipid digestibility. Aquaculture 60: 133-141. Ervi Ervik, k, A., A., O.B. .B. Samu Samuel else sen, n, J.E. J.E. Juel Juell, l, dan H. Sveie veier. r. 1994. 994. Reduc educed ed environmental impact of antibacterial agents applied in fish farms using the LiftUp feed collector or a hydroacoustic feed detector. Diseases of Aquatic Organisms 19: 101-104. Ervik, A. B. Thorsen, V. Eriksen, B.T. Lunestad, dan O.B. Samuelsen. 1994. Impact of administering antibacterial antibacterial agents on wild fish dan blue mussels Mytilus edulis in the vicinity of fish farms. Diseases of Aquatic Organisms 18: 45-51. Fairgrieve, Fairgrieve, W.T., C.L. Masada, W.C. McAuley, M.E. Peterson, M.S. Meyers, dan M.S. Strom. Strom. 2005. 2005. Accumula Accumulation tion dan clearan clearance ce of orally orally administ administered ered erythrom erythromyci ycin n dan its derivat derivative, ive, azithro azithromyci mycin, n, in juvenile juvenile fall Chinook Chinook salmon Oncorhynchus tshawytscha. Diseases of Aquatic Organisms 64: 99-106. Forfar, J.O., A.J. Keay, A.F. McCabe, J.C. Gould, dan A.D. Bain. 1966. Liberal use of antibiotics dan its effect on neonatal staphylococcal infection with particular reference to erythromycin. Lancet ii , 295: 295-300. Hamel, O.S. 2005. Immunosuppression in progeny of Chinook salmon infected with Renibacteriu e-analys lysis of a brood stock ock Renibacteriunm nm salmoninarum salmoninarum: re-a segregation experiment. Diseases of Aquatic Organisms 29: 29-41. Herwig, R.P., J.P. Gray, dan D.P. Weston. 1997. Antibacterial resistant bacteria in surfi surficia ciall sedim sediment ents s near near salmon salmon net-c net-cage age farms farms in Puge Pugett Soun Sound, d, Washington. Aquaculture 149: 263-283. Husevag, Husevag, B., B.T. Lunestad, Lunestad, P.J. Johannessen, Johannessen, O. Enger, dan O.B. Samuelsen. Samuelsen. 1991. 1991. Simultan Simultaneous eous occurren occurrence ce of Vibrio salmonicida antibiotic ic salmonicida dan antibiot resistant bacteria in sediments at abdanoned aquaculture sites. Journal of Fish Diseases 14: 631-641. Kapetanaki, M., J. Kerry, M. Hiney, C. O’Brien, R. Coyne, dan P. Smith. 1995. Emergence in oxytetracycline-free marine mesocosms, of microorganisms
MAKALAH TERJEMAHAN
capa capabl ble e of colo colony ny form format atio ion n on oxyt oxytet etra racy cycl clin inee-co cont ntai aini ning ng medi media. a. Aquaculture 134: 227-236. Kerry, J., R. Coyne, D. Gilroy, M. Hiney, dan P. Smith. 1996. Spatial distribution of oxytetracycline dan elevated frequencies of oxytetracycline resistance in sedimen sediments ts beneath beneath a marine marine salmon salmon farm followi following ng oxytetra oxytetracyc cycline line therapy. Aquaculture 145: 31-39 Kerry, J., M. Hiney, R. Coyne, D. Cazabon, S. NicGabhainn, P.Smith. 1994. Freq Freque uency ncy dan dan distri distribu butio tion n of resist resistan ance ce to oxyte oxytetra tracyc cyclin line e in micro micro-organisms isolated from marine fish farm sediments following therapeutic use of oxytetracycline. Aquaculture 123: 43-54. Kerry, J., M. Hiney, R. Coyne, S. NicGabhainn, D. Gilroy, D. Cazabon, dan P. Smith. 1995. Fish feed as a source of oxytetracycline-resist oxytetracycline-resistant ant bacteria in sediments under fish farms. Aquaculture 131: 101-113. Kruse, H. dan H. Sorum. 1994. Transfer of multiple drug resistance plasmids between bacteria of diverse origins in natural microenvironments microenvironments.. Applied dan Environmental Microbiology 60: 4015-4021. Madetoja, J., L-G Lonnstrom, Lonnstrom, C. Bjorkblom, Bjorkblom, G. Ulukoy, G. Bylund, C. Syvertsen, Syvertsen, K. Gravningen, E-A Norderhus, dan T. Wiklund. 2006. Efficacy of injection vaccines vaccines against Flavobacterium psychrophilum in rainbow trout. Journal of Fish Diseases 29: 9-20. Marke Markesta stad, d, A. dan dan K. Grav Grave. e. 1997. 1997. Reduc Reductio tion n of antib antibac acter terial ial drug drug use use in Norwegian Norwegian fish farming due to vaccination. vaccination. Pages 365-369 in R. Gudding, A. Lillihaug, Lillihaug, P. J. Midtlyng, dan F. Brown, editors. Fish Vaccinology. Vaccinology. Developmental Biological Stdanards. Basel, Karger, Volume 90. Moffit Moffit,, C.M. C.M. dan dan S.M.A S.M.A.. Mobin Mobin.. 2006 2006.. Profi Profile le of microf microflo lora ra of the poste posterio rior r intestine of Chinook salmon before, during, dan after administration of ratio rations ns with with dan dan witho without ut eryth erythro romyc mycin. in. North North Amer Americ ican an Journ Journal al of Aquaculture 68: 176-185. Nakaji Nakajima, ma, T., T., M. Suzuk Suzuki, i, K. Hara Harada da,, M. Inoue Inoue,, dan dan S. Mitsu Mitsuha hashi shi.. 1983. 1983. Tran Transmi smiss ssion ion of R plasm plasmids ids in Vibrio Vibrio anguillarum anguillarum to Vibrio Vibrio cholera cholera. Microbiology dan Immunology 27: 195-198. Namdari, S. Abedini, dan F.C.P. Law. 1996. Tissue distribution dan elimination of oxyt oxytet etra racy cycl clin ine e in seaw seawat ater er Chin Chinoo ook k dan dan coho coho salm salmon on foll follow owin ing g medicated-feed treatment. Aquaculture 144: 27-38. Nygaard, K., B.T. Lunestad, H. Hektoen, J.A. Berg, dan V. Hormazabal. 1992. Resistance to oxytetracycline, oxolinic acid dan furazolidone in bacteria from marine sediments. Aquaculture 104: 31-36. Samue Samuelse lsen, n, O. B. 1989 1989.. Degra Degradat dation ion of oxyte oxytetra tracy cycli cline ne in seawa seawater ter at two differ different ent tempe temperat rature ures s dan dan light light inten intensit sities ies,, dan dan the persi persist sten ence ce of oxytetracycline in the sediment from a fish farm. Aquaculture 83: 7-16. Samuelsen, O.B., B.T, Lunestad, B. Husevag, T. Holleldan, dan A. Ervik. 1992. Residues of oxolinic acid in wild fauna following medication in fish farms. Diseases of Aquatic Organisms 12: 111-119. Samu Samuel else sen, n, O.B. O.B.,, V. Tors Torsvi vik, k, dan dan a. Ervi Ervik. k. 1992 1992.. Long Long-r -ran ange ge chan change ges s in oxyt oxytet etra racy cycl clin ine e conc concen entr trat atio ion n dan dan bact bacter eria iall res resista istanc nce e towa toward rds s
MAKALAH TERJEMAHAN
oxytetracycline in a fish farm sediment after medication. Science of the Total Environment 114: 25-36. Schmidt, A.S., M.S. Bruun, I. Dalsgaard, K. Pedersen, dan J.L. Larsen. 2000. Occur ccurre renc nce e of anti antib bacte acteri rial al resi resist stan ance ce in fish fish-p -pat atho hoge geni nic c dan dan environmental bacteria associated with four Danish rainbow trout farms. Applied dan Environmental Microbiology 66: 4908-4915. Schmidt Schmidt,, A.S., A.S., M.S. Bruun, Bruun, I. Dalsgaa Dalsgaard, rd, dan J.L. Larsen. Larsen. 2001. 2001. Inciden Incidence, ce, distri distribut bution ion,, dan dan spread spread of tetrac tetracyc yclin line e resis resistan tance ce determ determina inants nts dan dan integron-associated antibiotic resistance genes among motile aeromonads from a fish farming environment. Applied dan Environmental Microbiology 67: 5675-5682. Smith, P., J. Donlon, R. Coyne, dan D. Cazabon. 1994. Fate of oxytetracycline in a fres freshw hwat ater er fish fish farm farm:: Infl Influe uenc nce e of effl efflue uent nt trea treatm tmen entt syst system ems. s. Aquaculture 120: 319-325. Smith Smith,, P. dan O.B. O.B. Samue Samuelse lsen. n. 1996. 1996. Estim Estimate ates s of the the sign signifi ifica cance nce of outoutwashing washing of oxytetr oxytetracy acyclin cline e from sedimen sediments ts under under Atlanti Atlantic c salmon salmon seaseacages. Aquaculture144: 17-26. Spangaard, B., F. Jorgensen, L. Gram, dan H.H. Huss.1993. Antibiotic resistance from three freshwater fish farms dan an unpolluted stream in Denmark. Aquaculture 115: 195-207. Toranzo, A. E., P. Combarro, L.M. Lemos, dan J.L. Barja. 1984. Plasmid coding for transferable drug resistance in bacteria isolated from cultured rainbow trout. Applied dan Environmental Microbiology 48: 872-877. Torsvik, V.L., R. Sorheim, dan J. Goksoyr. 1988. Antibiotic resistance resistance of bacteria from fish farm sediments. International Council for the Exploration of the Sea, Mariculture Committee F: 10, 9 pp. Trevors, J.T., T. Barkay, dan W. Bourquin. 1987. Gene transfer among bacteria in soil soil dan dan aqua aquati tic c envi enviro ronm nmen ents ts:: a revi review ew.. Cana Canadi dian an Journ Journal al of Microbiology 33: 191-198.