ANTIBIOTIK GOLONGAN KUINOLON
Antibiotik golongan quinolon merupakan obat antibiotik yang dapat menjadi sesuatu yang sangat berbahaya bagi ibu hamil karena penggunaan antibiotic ini dapat berpotensi menyebabkan kecacatan. Sebab antibiotic ini bekerja untuk menghambat pembentukan inti sel. Bila dikonsumsi berlebihan pada saat hamil maka akan mampu memicu gangguan pertumbuhan tulang pada janin. Salah satu efek negarif dari penggunaan obat antibiotic jenis quinolon ini adalah terganggunya pertumbuhan tulang pada bayi dan tentu akan mempengaruhi postur tubuh anak. Risiko lainnya adalah tidak menutupnya tulang belakang atau yang sering disebut spina bifida. Selain pada ibu hamil, bayi dan anak-anak juga tidak disarankan mendapatkan antibiotic ini. Golongan Golongan obat ini diturunkan diturunkan dari asam nalidiksat nalidiksat antiseptik antiseptik saluran kemi kemih! h!.. Berb Berbed eda a deng dengan an asam asam nali nalidi diks ksat at,, quin quinol olon on memp mempun unya yaii daya daya antibakteri yang lebih kuat dan spektrum antibakteri yang lebih lebar sehingga dapat digunakan untuk infeksi sistemik dan dapat diberikan per oral. "ang termasuk termasuk golongan golongan ini antara antara lain adalah adalah Asam Asam #alidiksat #alidiksat,, Siprofloks Siprofloksasin, asin, $flo $floks ksas asin in,,
%oks %oksif iflo loks ksas asin in,,
&e'o &e'oflo floks ksas asin in,,
(efl (eflok oksa sasi sin, n,
#orf #orflo loks ksas asin in,,
Sparfloksasin, &ornefloksasin, )lerofloksasin dan Gatifloksasin. Asam #alidiksat adalah prototip antibiotika golongan *uinolon lama yang dipasarkan sekitar tahun +. /alaupun obat ini mempunyai daya antibakteri yang yang baik baik terhad terhadap ap kuman kuman gram gram negati negatif, f, tetap tetapii elimin eliminasi asinya nya melalu melaluii urin urin berlangsun berlangsung g terlalu terlalu cepat cepat sehingga sehingga sulit dicapai dicapai kadar kadar pengobata pengobatan n dalam dalam darah. *are *arena na itu itu peng penggu guna naan an obat obat *uin *uinol olon on lama lama ini ini terb terbat atas as seba sebaga gaii antiseptik saluran kemih saja. (ada a0al tahun +1, diperkenalkan golongan *uinolon baru dengan atom )luor pada cincin *uinolon karena itu dinamakan juga )luorokuinolon!. (eruba (erubaha han n strukt struktur ur ini secara secara dramat dramatis is mening meningkat katkan kan daya daya bakter bakteriny inya, a, memperleb memperlebar ar spektrum spektrum antibakteri antibakteri,, memperbaik memperbaikii penyerapa penyerapannya nnya di saluran saluran cerna, serta memperpanjang masa kerja obat.
Golongan *uinolon ini digunakan untuk infeksi sistemik. "ang termasuk golongan ini antara lain adalah Spirofloksasin, $floksasin, %oksifloksasin, &e'ofloksasin,
(efloksasin,
#orfloksasin,
Sparfloksasin,
&ornefloksasin,
)lerofloksasin dan Gatifloksasin.
1. Mekanisme Kerja Kuinolon (ada saat perkembang biakkan kuman ada yang namanya replikasi dan transkripsi dimana terjadi pemisahan double heli2 dari 3#A kuman menjadi 4 utas 3#A. (emisahan ini akan selalu menyebabkan puntiran berlebihan pada double heli2 3#A sebelum titik pisah.5ambatan mekanik ini dapat diatasi kuman dengan bantuan en6im 3#A girase. (eranan antibiotika golongan *uinolon menghambat kerja en6im 3#A girase pada kuman dan bersifat bakterisidal, sehingga kuman mati. 2. Efek Sampin !an In"eraksi O#a" Golongan antibiotika *uinolon umumnya dapat ditoleransi dengan baik. 7fek sampingnya yang terpenting ialah pada saluran cerna dan susunan saraf pusat. %anifestasi pada saluran cerna,terutama berupa mual dan hilang nafsu makan, merupakan efek samping yang paling sering dijumpai. 7fek samping pada susunan syaraf pusat umumnya bersifat ringan berupa sakit kepala, 'ertigo, dan insomnia. 7fek samping yang lebih berat dari *uinolon seperti psikotik, halusinasi, depresi dan kejang jarang terjadi. (enderita berusia lanjut, khususnya dengan arteriosklerosis atau epilepsi, lebih cenderung mengalami efek samping ini. 7noksasin menghambat metabolisme 8eofilin dan dapat menyebabkan peningkatan kadar 8eofilin. Siprofloksasin dan beberapa *uinolon lainnya juga memperlihatkan efek ini 0alaupun tidak begitu dramatis.
$. %enunaan Klinik a. Infeksi saluran kemi& Seperti (rostatitis, 9retritis, Ser'isitis dan (ielonfritis. #. Infeksi saluran 'erna Seperti demam 8ifoid dan (aratifoid '. Infeksi saluran nafas #a(a& Seperti Bronkitis, (neumonia, Sinusitis !. %en)aki" )an !i"ularkan melalui &u#unan kelamin Gonore e. Infeksi jarinan lunak !an "ulan Seperti $steomielitis. 9ntuk infeksi pasca bedah oleh kuman enterokokus Ps. aeroginosa atau stafilokokus yang resisten terhadap Beta &aktam atau Aminoglikosid. *. Spek"rum An"i#ak"eri *uinolon aktif terhadap beberapa kuman Gram-#egatif antara lain : 7. ;oli, (roteus, *lebsiella, dan 7nterobacter. *uinolon ini bekerja dengan menghambat subunit A dari 7n6im 3#A graise *uman, Akibatnya reflikasi 3#A terhenti. )lurokuinolon lama Siproflaksin, $foflaksin, #orfloksasin ! mempunyai daya antibakteri yang sangat kuat terhadap 7. ;oli, *lebsiella, 7nterobacter, (roteus, 5.
)lurokuinolon Baru %oksifloksasin, &e'loksasin ! mempunyai daya antibakteri yang baik terhadap kuman Gram (ositif dan kuman Gram-#egatif, serta kuman atipik %ycoplasma, chlamdya !, 9ji klinik menunjukan bah0a flurikuinolon baru ini efektif untuk bakterial bronkitis kronis. +. ,esis"ensi Resistensi terhadap kinolon dapat trejadi melalui = %ekanisme, yaitu : •
%utasi Gen gyr A yang menyababkan subunit A dari 3#A graise kuman berubah sehingga tidak dapat diduduki molekul obat lagi.
•
(erubahan pada permukaan sel kuman yang mempersulit penetrasi obat kedalam sel.
•
(eningkatan %ekanisme (emompaan obat keluar sel efflu2!.
-.armakokine"ik Asam #alidiksat diserap baik melalui saluran cerna tetapi dengan cepat dieksresikan dengan cepat melaliu Ginjal. )lurokinolon diserap lebih baik melalui saluran cerna dibandingkan dengan asam nalidiksat. (efloksasin adalah )lurokuinolon yang absorpsinya paling baik dan masa paruh eliminasinya paling panjang. Bioa'ailabilitasnya pada pemberian peroral sama dengan pemberian parenteral. (enyerapan Siproflaksin dan )lurokiunolon lainnya akan terhambat bila diberikan bersama Antasida. Sifat )lurokuinolon yang menguntungkan ialah bah0a golongan obat ini mampu mencapai kadar tinggi dalam prostat, dan cairan serebrospinalis bila ada %eningitis, Sifat lainnya yang mengunutngkan adalah masa paruh eliminasinya panjang sehingga obat cukup diberikan 4 kali dalam sehari. >.Se!iaan !i %asaran a. Spirofloksasi
Siprofloksasin merupakan agen antibakteri spektrum luas. 3iabsorbsi baik secara oral dan dapat secara intra'ena. 3ieliminasi oleh ginjal dan sebagian besar! dalamm bentuk yang tidak berubah.
Siprofloksasin
mempunyai substituent -fluoro yang sangat memperkuat potensi antibakteri mela0an bakteri gram ?! dan terutama bakteri gram -! 7. coli, (.aeruginosa, Salmonella, ;ampylobacter!. 7fek samping jarang terjadi, meliputi mual, muntah, ruam, pusing, dan sakit kepala. *on'ulsi bisa terjadi karena kuinolon merupakan antagonis asam @-aminobutirat GABA!. Antibiotika *uinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan Spirofloksasin 4 mg, mg, > mg bahkan ada yang +. mg. uga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan Spirofloksasin 4 mgC+ ml. #. Ofloksasin $floksasin merupakan deri'at flouroquinolon yang memiliki efekti'itas dan spektrum yang luas sebagai antibiotik, namun ofloksasin juga dapat berperan
sebagai
fotosensitiser
sehingga
menyebabkan fotohemolisis.
Antibiotika *uinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan $floksasin 4 mg dan mg. uga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan $floksasin 4 mgC+ ml. '. Moksifloksasin Antibiotika
*uinolon
ini
tersedia
dalam
bentuk
tablet
dengan
%oksifloksasin kandungan D mg. uga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan %oksifloksasin D mgC4 ml. !. Le/ofloksasin Antibiotika *uinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan &e'ofloksasin 4 mg dan mg. uga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan &e'ofloksasin mgC+ ml. e. %efloksasin
Antibiotika *uinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan (efloksasin D mg. uga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan (efloksasin D mgC+4 ml dan ampul dengan kandungan (efloksasin D mgC ml. f. Norfloksasin Antibiotika *uinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan D mg. . Sparfloksasin Antibiotika *uinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 4 mg. &. Lornefloksasin Antibiotika *uinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan D mg. i. lerofloksasin Antibiotika *uinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan D mg. uga tersedia dalam bentuk infus dengan kandungan D mgC+ ml. j. Ga"ifloksasin Antibiotika *uinolon ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan D mg. uga tersedia dalam bentuk 'ial untuk ijeksi dengan kandungan D mgCD ml. 9ntuk pemilihan antibiotika *uinolon dan dosisCcara pakainya yang tepat ada baiknya anda harus periksakan diri dan konsultasi ke dokter.
ANTIBIOTIK GOLONGAN SULONAMI0A 1.
%en!a&uluan Sulfonamida merupakan
kelompok 6at antibakteri dengan rumus dasar
yang sama,yaitu 2N32SO2N,, dan , adalah bermacam- macam substituen. (ada prinsipnya senya0a- senya0a ini dapat digunakan untuk menghadapi berbagai infeksi. #amun setelah ditemukannya antibiotika dan 6at-6at lain yang lebih efektif tetapi kurang toksis! maka sejak tahun +1-an indikasi dan penggunaanya semakin berkurang, juga karena banyak kuman telah menjadi resisten terhadap sulfonamida. %eskipun demikian dari sudut pandang sejarah senya0a ini penting karena merupakan kelompok obat pertama yang digunakan secara efektif terhadap infeksi bakteri sistemis. 2.
Ak"ifi"as !an mekanise kerja $bat ini memilik kerja bakteriostatis yang luas terhadap bakteri gram E postif dan
gram
E
negatifF
terhadap
(seudomonas
,
(roteus dan
streptococcus faecalis tidak aktif. %ekanisme kerjanya berdasarkan pencegahan sintesis dihidro!folat dalam kuman dengan cara antagonisme saingan denga (ABA. Banyak jenis bakteri membutuhkan asam folat untuk membangun asam-asam intinya 3#A dan R#A. Asam folat ini dibentuknya sendiri dari bahan-pangkal (ABA paraaminobenzoid acid ! yang terdapat dimana-mana dalam tubuh manusia. $.
Kom#inasi Sulfonami!a a. Trisulfa, adalah kombinasi dari tiga sulfonamida, biasanya sulfadia6in, sulfamera6in dan sulfame6atin dalam perbandingan yang sama. *arena dosis tiap obat hanya sepertiga dari dosis biasanya dan daya larutnya
masing-masing tidak saling dipengaruhi, maka bahaya kristaluria sangat diperkecil. (emberian bikarbonat tidak diperlukan lagi, cukup denngan minum air lebih dari+, liter sehari selama pengobatan. b. Ko"rimoksa4ol adalah suatu kombinasi dari sulfametoksa6ol trimetropin dalam perbandingan :+ D?1 mg!. 8rimetropin memiliki daya kerja antibakteriil yang merupakan sulfonamida dengan menghambat en6im dihidrofolat reduktase. Afinitasnya terhadap en6im bakteri ini . kali lebih besar dibanding dengan afinitasnya terhadap en6im manusia yang merupakan dasar dari daya kerja selekti'itasnya. 3isamping sebagai obat malaria, trimetropim memiliki spektrum kerja antibakteriil yang mirip sulfonamida, efekif terhadap sebagian besar kuman Gram-positif dan Gram-negatif dan banyak digunakan terhadap infeksi saluran kemih. c. Kom#inasi sulfa!oksin 5 pirime"amin )ansidar! digunakan sebagai profilaksis dan pengobatan malaria tropika yang disebabkan oleh plasmodium falciparum yang resisten terhadap klorokuin. d. Kom#inasi sulfonami!a 5 penisilin memperlihatkan efek adisi. Sesuai aturan dasar dari penggabungan kemoterapeutika sebetulnya penisilin tidak dapat dikombinasi dengan bekteriostatika. *ombinasi ini jarang digunakan lagi. e. Sulfasala4in adalah senya0a molekuler dari sulfapiridin dan aminosalisilat yang berkhasiat antiradang kuat dan dalam usus diuraikan menjadi komponennya. *husus digunakan pada rematik dan penyakit radang usus, p.crohn dan colitis ulcerosa, yakni masing-masing radang usus halus dan usus besar yang bersifat menahun dan mudah kambuh. *eduan gangguan ini dianggap termasuk penyakit auto-imun pada mana antibodies dari *.
sistem imun tubuh menyerang dan merusak jaringan C organ sendiri. %enunaan Sulfonamida adalah kemoterapeutika berspektrum luas yang ditahun +-an sampai dengan +>-an banyak digunakan terhadap bermacammacam penyakit infeksi oleh baik kuman gram-positif maupun negatif dengan sukses. Sejak tahun +1-an , penggunaannya sudah banyak sekali berkurang karena telah ditemukan berbagai antibiotik baru dengan efek bakterisid yang lebih efektif dan aman. (enggunaan oral sulfonamid dan senya0a-senya0a kombinasinya yakni sebagai
a.
b.
menahun.
c.
sulfonamid. Radang usus: sulfasala6in: khusus digunakan pada penyakit radang usus
d. e.
kronis ;rohn dan ;olitis. %alaria topica : )ansidar Radang otak : berkat daya penetrasinya yang baik ke dalam ;;S obatobat sulfa sampai beberapa tahun lalu dianggap sebagai obat terbaik untuk mengobati atau mencegah radang otak, terutama sulfadia6in. 8imbulnya banyak resistensi dengan pesat menyebabkan obat ini telah
f.
diganti dengan ampisilin atau rifampisin. infeksi lain : sil'ersulfadia6in banyak digunakan untuk pengobatan luka bakar. *otrimoksa6ol sama efektifnya dengan ampisilin pada tifus perut, infeksi saluran nafas bagian atas, radang paru-paru pada pasien A<3S! serta penyakit kelamin gonorhoe.
+.
Efek Sampin *erusakan parah pada sel-sel darah, yang berupa antara lain agranulositosis dan anemia hemolitis. Reaksi alergi , gangguan saluran cernamual,muntah, diare dan sebagainya!. Bahaya kristaluria
-.
0osis +. Sulfonamide kerja singkat rata-rata digunakan -+ mgCkg bobot badan per hari secara oral 4. Sulfonamide kerja sedang rata-rata digunakan 4- mgCkg bobot badan per hari secara oral =. Sulfonamide kerja panjang rata-rata digunakan +-4 mgCkg bobot badan per hari secara oral
6.
In"eraksi O#a"
Sulfonamid dapat berinteraksi dengan antikoagulan oral, antidiabetik sulfonylurea dan fenitoin. (enggunaan sulfonamide sebagai obat pilihan pertama dan untuk pengobatan penyakit infeksi tertentu makin terdesak oleh perkembangan
obat
meningkatkanjumlah
antimikroba mikroba
yang
lain
yang
resisten
lebih
terhadap
efektif sulfa.
serta #amun
peranannya meningkat kembali dengan di temukannya kotrimoksa6ol.
7.
Kon"ra In!ikasi 8idak digunakan pada pasien penyakit ginjal, insufiensi jantung, porfiria akut, defisiensi
ba0aan dari
glukosa--fosfat-dehidrigenase, kerusakan
parenkim hati, hipersensitifitas terhadap sulfonamide, 0anita hamil, dan bayi baru lahir. . Klasifikasi Sulfonami!a Berdasarkan kecepatan absorpsi dan ekskresi: *eterangan:
Sulfonami!a !enan a#sorpsi !an ekskresi 'epa" 8
Sulfisoksa4ol •
%erupakan prototip golongan ini dengan efek antibakteri kuat.
•
3istribusinya hanya sampai cairan ekstrasel, sebagian terikat pada protein plasma
•
*adar puncak dalam plasma 4-D jam setelah dosis oral 4-D gram.
•
H diekskresi melalui urin dalam 4D jam setelah dosis tunggal
•
*adar dalam urin jauh lebih tinggi dari kadar dalam plasma sehingga daya kerjanya sebagai bakterisida.
•
*adar dalam SS( hanya +C= dari kadar darah.
•
*elarutannya dalam urin lebih tinggi daripada sulfadia6in sehingga resiko kristal
uria
dan
hematuria
jarang
terjadi.
Sulfame"oksa4ol
•
%erupakan deri'at dari sulfisoksa6ol yang absorpsi dan ekskresinya lebih lambat, sering dikombinasi dengan trimetoprim.
Sulfa!ia4in •
3iabsorpsi cepat di sal. ;erna
•
*adar maksimum dalam darah setelah =- jam.
•
Sukar larut dalam urin sehingga dapat timbul kristal uria. 5arus banyak minum sehingga jml urin min. +4 ml atau ditambah #a bikarbonat.
•
9ntuk mencegah kristaluria dikombinasi dengan sulfamera6in dan sulfame6atin yang disebut trisulfapirimidin trisulfa!.
Sulfonamin!a )an Se!iki" 0ia#sorpsi 8
Sulfasala4in •
•
Absorpsi di sal. cerna sangat lambat. 3igunakan utk terapi ulcerati'e colitis ringan-sedang! dan regional enteritis.
Sulfonami!a un"uk "opikal 8
Sulfase"ami! •
•
Adalah turunan sulfanilamida &arutan
garamnya
digunakan
untuk
infeksi
mata
Ag-sulfadia6in •
untuk mencegah infeksi luka bakar.
Sulfonami!a kerja panjan 8
Sulfa!oksin •
%asa kerjanya >- hari.
•
3igunakan
untuk
kombinasi
dengan
pirimetamin
sulfadoksin:
pirimetamin mg:4 mg! untuk anti malaria yang resisten terhadap klorokuin
ANTI AMOBA Amuba adalah parasit yang terdapat dalam makanan dan minuman yang tercemar, kemudian masuk terlelan oleh manusia, dan menetap di usus, yang dapat menimbulkan infeksi pada usus.
Anti amuba adalah obat-obatan yang digunakan untuk mencegah penyakit yang diakibatan oleh parasit bersel tunggal proto6oa! yang disebut entamoeba hystolytika disentri amuba! ;iri-cirinya : a. 3iare berlendir dan berdarah b. *ejang c. #yeri perut d. %ules pada saat BAB B7#89* A%9BA: +.
Bentuk kista : bentuk tidak aktif dari amuba yang memiliki cairan pelindung
yang ulet dan tahan terhadap getah lambung 4. Bentuk minutakecil! : makanan yang terinfeksi kista amuba akan pecah menjadi bagian aktif tropo6oit! =. Bentuk histolitika: tropo6oit mele0ati dinding usus dan menerobos ke organ lainnya (7#GG$&$#GA# $BA8 : +.
$bat amuba kontak : yang meliputi senya0a metrokona6ol dan tinida6ol,
dengan jenis antibiotik tetrasiklin dan aminoglikosida 4. $bat amuba jaringan : yang terdiri dari senya0a nitro-mikona6ol %A;A%-%A;A% A%9B
A#8< A%9R )9#G
*ulit oleh dermatofit jamur yang hidup di atas kulit! Selaput lendir, broncis, usus, dan 'agina oleh sejenis ragi yang disebabkan
oleh candidas albicans yang ber0arna putih! (enyakit jamur dapat meluas karena pemakaian antibiotik sprektum luas atau kortikosteroid yang tidak tepat amur adalah tumbuhan yang tidak memilik klorofil amur yang tidak merugikan : +.
amur pada tempe
4. =.
amur pada oncom amur pada keju
amur yang merugikan : +. 4.
%ycose umum sistemik! %ycose permukaan topikal!
%ycose topikal permukaan! dapat terjadi pada kulit, rambut. +. *utu air anteleteIs foot, tinea pedis! 8hricopyton dan dermatopitose yang berperan 4. *uku kapur armIs horn nail! 3enagn ciri-ciri : a. *uku menebal b. %engeras c. Regas d. Ber0arna keputih-putihan e. %udah patah f. Adakalanya tidak lurus (enularannya: dapat terjadi pada lansia, terutama pada saat sirkulasi darah pasa jari kaki tidak baik, penularan dari kuku ke kuku =. (anu pytiriasis 'ersicolor! "ang disebabkan oleh jamur mallai6e furfur, (engobatan oleh larutan salisilat -+H D. *etombe dundruff! 3engan ciri : jatuhnya serpihan putih dari kulit kepala (enyebab: +. Stres 4.
•
;andidas mulut : terjadi di mukosa mulut dengan muncul bintik putih
Amubiasis adalah suatu infeksi usus besar yang disebabkan oleh 7ntamoeba histolytica, suatu parasit bersel tunggal. (arasit ini memiliki 4 dua! bentuk dalam siklus hidupnya, yaitu bentuk aktif trofo6oit! dan bentuk pasif kista!.
•
Antiamuba bekerja sebagai amubisid yaitu membunuh amuba untuk mengobati amubiasis. Berdasarkan tempat kerjanya, antiamuba yang dipasarkan di
turunannya seperti 8inida6ol, #imora6ol dan $rnida6ol.
Ber!asar "empa" kerja •
Amubisid jaringan: amuba didinding usus, hati, jaringan ekstra intestinal lainnya-Jemetin, dehidroemetin, klorokuin
•
Amubisid
luminalCkontak:
dilumen
usus-Jyodoklrohidroksikuin,
kiniofon,glikobiarsol,tetrasiklin, paromomisin •
Amubisid jaringanK luminal: metronida6ol
Eme"in L membunuh 7.hystolityca secara langsung
L )armako *inetik: diserap baik dari tempat injeksi lalu dimetabolisme dan dieksresi secara lambat, sehingga emetin sudah ditemukan diurin 4-D menit setelah suntikan dan masih ditemukan D- hari setelah pengobatan dihentikan
L 7fek samping: L &okal: nyeri tempat suntikan, kekakuan, lemah otot tempat suntikan L Sistemik: merupakan akumulasi dari obat - (ada G<8: mual, muntah, diare - (ada neuromuskuler: lemah, neyeri dan kaku otot rangka terutama leherKanggota gerak - (ada cardio'askuler: hipotensi, nyeriprekordial, tachicardi dll - 5ati hati pada geriatri, lemah
L
L *<: hamil, penykait jantung Kpenyakit ginjal
L Sedianan K3osis: tersedia dalam 4,=,K mgCampul <%. 8idak boleh untuk
dlm dosis terbagi 42Chr. pemberian ulang setelah 4 minggu
Me"roni!a4ole L (unya efek amubisid, anti giardia lamblia Ktrikonomia6id
L Amubisid langsung
L
L 8inida6ol efek sma, tapi t+C4 lebih panjang
L ).kinetik: absorbsi peroral baik. + jam setelh mg diberikan oral, kadar plasma +ugCm&. untuk proto6oa K bakteri sensitif hanya diperlukan kadar plasma 1 ugCm&, t+C4 1-+ jam. 3iekresi le0at urin, air liur, AS< Kcairan 'agina Kseminalis dalam kadar rendah. 9rin mungkin ber0arna gelap karena mengandung pigmen yg larut air
L 7fek samping: sakit kepla, mual, mulut kering, kecap logam, lidah berselaput, glositis, stomatitis,'ertigo, ataksia, parestesia, flushing, pruritus, disuria dll.kadang dijumpai netropenia
L *<: hamil sebaiknya dihindarkan, 0alaupun belum ada bukti efek teratogeniknya
L
L Sediaan K dosis - Sediaan: tablet 4 mgK mg,tablet 'agina mg
L 3osis: - Amubiasis =2 > mgChr po. (ada anak =- mgCkgbbChari dalam = dosis
- 8rikonomiasis 'agina: =24 mg selama >-+ hari, bisa diulang setelah D- minggu, dpt diberikan bersama tablet 'agina mgC2Chr
3osis giardiasis: =24 mg selama >hari
L 8inida6ol: tersedia mg tablet
E Giardiasis: +,g dosis tunggal 0aktu makan
E 3isentri amubaKabses hati: 4gC2Chari selama = hari, anak mgCkgbbChr
E 8rikonomiasis : 4g dosis tunggal
E
Klorokuin L
L Absorbsi cepat shg tidak berefek pada amubiasis intetstinal
L 3osis: D24 mg pada 4hari <, dilanjutkan 424 mg selama 4-= minggu
%etronida6ol sebagai antiamuba efektif untuk amubiasis intestinal dan ekstraintestinal. #amun efeknya lebih jelas pada jaringan sebab sebagian besar %etronida6ol mengalami penyerapan di usus halus.
8inida6ol memperlihatkan spektrum antiamuba yang sama dengan %etronida6ol. (erbedaannya dengan %etronida6ol adalah pada 0aktu paruhnya yang lebih panjang sehingga dapat diberikan sebagai dosis tunggal per hari.
Amubiasis dinyatakan berhasil bila pada pemeriksaan laboratorium berkala dalam 0aktu +, = dan bulan tidak ditemukan lagi adanya amuba bentuk histolytica dan
kista.
5ilangnya gejala klinik amubiasis belum merupakan jaminan penderita sembuh dari penyakit amubiasis.
(enting untuk mencegah terjadinya infeksi ulang dan ini dapat dilaksanakan dengan pemberian anti amuba yang bekerja sekaligus di jaringan dan lumen usus disertai dengan peningkatan higiene perorangan dan kesehatan lingkungan.
NAMA ANGGOTA KELOM%OK $ 8
•
E,L9 0IA MAUL09 KAI,UNNISA I,TAMA KOI,UL ANISA NU,UL MABUBA ,ABI:A A0A;I9A