ANALISIS PEMETAAN SEKTOR UNGGULAN DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYADI PENGEMBANGANNYA DI KABUPATEN SUMENEP SUHERMANTO Mahasiswa Mahasiswa Program Magister Ilmu Ekonomi Prof. Dr. MARYUNANI, SE., MS Dr. SASONGKO, SE., MS Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya
ABSTRACT This study aims to: 1) determine and map the leading sector, 2) formul formulati ating ng the develo developme pment nt policy policy of the leadin leading g secto sectors rs in Sumene Sumenep. p. The analy analytic tical al tool tool used used in this this study study are: are: Analys Analysis is Typolo Typology gy Klass Klassen, en, Shift Shift Share Share Analysis (SSA), Analysis of Location Quotient (LQ) and the Sustainable Livelihood Approach (SLA). Result Result Analy Analysis sis Typolo Typology gy Klass Klassen en shows shows that that the agricu agricultu ltural ral sector sector is classified into the prime sector. Shift Share Analysis results show that the sector had had an incr increa easi sing ng leve levell of comp compet etit itiv iven enes ess s is the the agri agricu cult ltur ural al sect sector or and and construct construction ion sector. sector. Location Location Quotient Quotient Analysi Analysis s shows the agricultu agricultural ral sector, sector, mining and quarrying sector, as well as the services sector are a sector basis in Sumenep. Sumenep. The result result of the combined combined analysi analysis s of these these three analytica analyticall tools indicate that the agricultural sector is the leading sector in Sumenep. Based on the mapping shows that the leading sector in the region more productive land in the development of food crops sub-sector with leading commodity is corn. While in the archipelago are more productive on the development of fisheries sub-sector with marine fisheries fisheries leading leading commodity commodity.. Based Based on the calculat calculation ion pentagon pentagon capital index indicates that in the mainland has a weakness in the natural capital and physical capital, while in the archipelago has a weakness in physical capital and social capital. capital. Once known known the weaknesses weaknesses that become become obstacles obstacles in the developme development nt of leading leading sector, the policy policy strategy strategy in the development development sector leading in Sumenep should pay attention to weak of the capital. Keywords Keywords :
Leading Leading Sector, Sector, Klassen Klassen Typology, Typology, Shift Share, Share, Location Location Quotient, Quotient, and Sustainable Livelihood Approach
ABSTRAK Klassen Klassen Typology Typology menunjuk menunjukkan kan bahwa bahwa sektor sektor pertanian pertanian diklasif diklasifikas ikasikan ikan kedalam Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menentukan dan memetakan sektor ungg unggul ulan an,, 2) meru merumu musk skan an kebi kebija jaka kan n peng pengem emba bang ngan an sekt sektor or ungg unggul ulan an di Kabupaten Sumenep. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Analisis Analisis Klassen Klassen Typology, Typology, Analisi Analisis s Shift Share Share (SSA), (SSA), Analisi Analisis s Location Location Quotient Quotient (LQ) dan Sustainable Livelihood Approach (SLA). Hasil Analisis sektor prima. Hasil Analisis Shift Share menunjukkan bahwa sektor sektor yang yang memiliki memiliki tingkat tingkat kekompeti kekompetitifa tifan n yang semakin semakin meningka meningkatt adalah adalah sektor pertanian dan sektor bangunan. Analisis Location Quotient menunjukkan sekt sektor or pert pertan ania ian, n, sekt sektor or pert pertam amba bang ngan an dan dan peng pengga gali lian an,, sert serta a sekt sektor or jasa jasa merupakan merupakan sektor basis basis di Kabupate Kabupaten n Sumenep. Sumenep. Hasil Hasil analisis analisis gabungan dari ketiga ketiga alat analisis analisis tersebut tersebut menunjuk menunjukkan kan bahwa bahwa sektor sektor pertanian pertanian merupakan merupakan sektor unggulan di Kabupaten Sumenep. Berdasarkan pemetaan sektor unggulan
menunjukkan bahwa di wilayah daratan lebih produktif pada pengembangan sub sektor tanaman pangan dengan komuditi unggulan adalah jagung. Sedangkan di wilayah wilayah kepulauan kepulauan lebih lebih produktif produktif pada pengembangan pengembangan sub sektor sektor perikanan perikanan dengan perikanan laut sebagai komuditi unggulan. Berdasarkan hasil perhitungan indeks indeks pentagon pentagon capital capital menunjukk menunjukkan an bahwa bahwa di wilayah wilayah daratan daratan mempunya mempunyaii kelemahan pada modal alam dan modal fisik, sementara di wilayah kepulauan mempunya mempunyaii kelemaha kelemahan n pada modal fisik fisik dan modal modal sosial. sosial. Setelah diketahui diketahui kelema kelemahan han-ke -kele lemah mahan an yang yang menjad menjadii kenda kendala la dalam dalam pengem pengemban bangan gan sektor sektor unggulan unggulan,, maka strategi strategi kebijaka kebijakan n dalam dalam pengemba pengembangan ngan sektor sektor unggulan unggulan di Kabupaten Sumenep harus memperhatikan modal wilayah yang lemah tersebut.
Kata Kunci :
Sektor Unggulan, Klassen Klassen Typology, Location Quotient, Quotient, Shift Share, dan Sustainable Livelihood Approach.
A. PENDAHULUAN Latar Belakang Pemba Pembangu ngunan nan sebag sebagai ai suatu suatu proses proses multi multidim dimens ension ional al yang yang meliba melibatka tkan n peruba perubahan han-pe -perub rubah ahan an besar besar dalam dalam strukt struktur ur sosial sosial.. Peruba Perubahan han terseb tersebut ut di dalam dalamnya nya juga juga terma termasuk suk percep percepata atan n atau atau aksel akselera erasi si ekonom ekonomi, i, pengur pengurang angan an ketimpangan Pendapatan, Pendapatan, dan pemberantasan pemberantasan kemiskinan absolut (Todaro, 1987). Deng Dengan an demi demiki kia an pali paling ng tida tidak k ada ada tiga tiga komp kompon onen en dasa dasarr atau atau nila nilain inil ilai ai pemb pemban angu guna nan n yait yaitu: u: kebu kebutu tuha han n hidu hidup, p, harg harga a diri diri,, dan dan kebe kebeba basa san n yang yang meng mengga gamb mbar arka kan n tuju tujuan an-t -tuj ujua uan n umum umum yang yang dius diusah ahak akan an oleh oleh indi indivi vidu du dan dan masyarakat. Rumusan konsep ini sesuai dengan konsep pembangunan manusia dan masyarakat seutuhnya yang dianut oleh bangsa Indonesia.
keseja kesejahte hteraa raan n rak rakya yatt di daera daerah. h. Melalu Melaluii terpa terpadu, du, dihara diharapka pkan n pemba pembangu nguna nan n daerah dapat berjalan secara efektif dan efisien menuju tercapainya kemajuan dan dan kema kemand ndir iria ian n daer daerah ah.. Oleh Oleh kare karena na itu itu seca secara ra mend mendas asar ar pere perenc ncan anaa aan n pembangunan pada dasarnya ada tiga aspek perencanaan yaitu: makro, sektoral, dan regional yang ketiganya tersusun dalam satu kesatuan sehingga ibarat cermin setiap sisi merefleksikan sisi yang lainnya (Kartasasmita, (Kartasasmita, 1996). Pentingny Pentingnya a pengenal pengenalan an dan pemahama pemahaman n terhadap terhadap potensi potensi yang yang dimiliki dimiliki oleh suatu suatu daerah daerah menyeb menyebabk abkan an banya banyak k penel peneliti iti baik baik dari dari pihak pihak akadem akademisi isi atau atau pemerintah daerah melakukan penelitian. Akan tetapi penelitian yang dilakukan rata-rata hanya berhenti pada proses inventarisasi potensi saja. Hal ini dibutuhkan kaji kajian an lebi lebih h lanj lanjut ut dala dalam m upay upaya a peng pengem emba bang ngan an pote potens nsii sehi sehing ngga ga dapa dapatt diaplikasikan dalam rangka meningkatkan nilai tambah dan mendorong aktivitas perekonom perekonomian. ian. Selain Selain itu, penelitia penelitian n terkait terkait dengan dengan identifi identifikasi kasi potensi potensi yang dilakukan di suatu daerah hasilnya tidak dapat diterapkan secara umum, karena pada dasarnyaSejalan setiap daerah memiliki kekhasan potensi yang berbeda satu sama yang lain. dengan konsep Adanya Adanya perbedaan perbe daan potensi dan corak corak struktur struktur ekonomi ekonomi di masing-m masing-masin asing g pembangunan daerah, maka perencanaan nasional, pembangunan ekonomi suatu daerah pertama-tama perlu mengenali karakter ekonomi, sosial dan fisik daerah itu sendiri, termasuk tujuan inte intera raks ksin inya ya pembangunan deng dengan an daer daerah ah lain lain.. Deng Dengan an demi demiki kian an tida tidak k ada ada stra strate tegi gi daerah pembangunan ekonomi daerah yang dapat berlaku untuk semua daerah, karena adalah pada dasarnya tidak ada satu daerahpun yang memiliki karakteristik yang sama untuk (Kartasasmita, (Kartasasmita, 1997). meningkatkan taraf hidup dan
Kabupaten Sumenep adalah salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Timur tepatnya berada di ujung Pulau Madura. Secara georafis Kabupaten Sumenep terdiri dua wilayah, yaitu: wilayah daratan dan wilayah kepulauan yang cukup luas dengan 126 pulau. Untuk mengetahui kondisi ekonomi Kabupaten Sumenep dapat dilihat pada data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sumenep sebagai berikut:
Tabel. 1. Produk Domestik Regional Regional Bruto (PDRB) (PDRB) Kabupaten Sumenep Sumenep Tahun 2004 – 2008 Atas Dasar Sektor Harga Ekonomi Konstan (Dalam Miliar Rp.) Sumber : BPS Sumenep Tahun Berdas Berdasark arkan an tabel tabel 1.1, 1.1, menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa sekto sektorr yang yang member memberika ikan n kontribusi paling besar adalah sektor pertanian yaitu mencapai Rp. 2.577,17 miliar pada tahun 2008 atau dengan tingkat kontribusi rata-rata 53,12 %, sedangkan pada pada pering peringkat kat kedua kedua adalah adalah sektor sektor perda perdaga ganga ngan, n, hotel hotel dan dan restor restoran an yaitu yaitu 2004 mencapai Rp. 780,23 miliar pada tahun 2008 dengan kontribusi rata-rata 14,80 %. 2005 Sedangkan sektor listrik, gas dan air bersih merupakan sektor yang memberikan 2006 kontribusi paling rendah yaitu sebesar Rp.2007 5,23 miliar atau dengan kontribusi rata2008 rata tahun 2004-2008 sebesar 0,10%.
ggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas & Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel & Restoran 7. Pengangkutan & Komunik 2.304,29 441,00 115,75 4,39 81,29 147,77 398,60 Dilihat Dilihat dari pertumbuha pertu mbuhan n ekonominy ekon ominya, a,590,56 Kabupate Kabupaten n 166,62 Sumenep Sumenep mempunya mempunyaii 2.361,16 442,92 114,29 4,60 82,92 631,45 151,76 175,73 416,19 tingkat tingkat pertumbuha pertumbuhan n secara secara rata-rata rata-rata tahun 2004-2008 2004-2008 sebesar 3,80 %. Dua 2.433,73 471,09 117,00 4,81 86,85 676,39 158,86 186,95 431,63 sektor yang mempunyai pertumbuhan yang 730,37 tinggi 167,86 adalah197,76 sektor458,98 perdagangan, 2.513,16 502,75 120,38 5,00 90,69 2.577,17 530,09 125,84 5,23 95,45rata-rata 780,23 176,27 211,43 hotel dan restoran dengan laju pertumbuhan sebesar 6,50484,55 %. Sedangkan Jumlah PDRB PDR B sektor mempunyai laju pertumbuhan rata-rata yang paling rendah adalah sektor 4.250,27 industri pengelolahan dengan laju pertumbuhan 4.381,01 sebesar 1,94 %. 4.567,32 Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sumenep yang relatif rendah dengan laju 4.786,95 pertumbuhan yang masih rendah pula membawa kepada persoalan yang krusial. 4.986,25
Konsek Konsekwe wensi nsi laju laju pertum pertumbuh buhan an ekonom ekonomii yang yang rendah rendah,, meskip meskipun un Kabup Kabupate aten n Sumenep Sumenep mengala mengalami mi pertumbuha pertumbuhan, n, akan membawa membawa perekonom perekonomian ian Sumenep Sumenep yang semakin tertinggal. Oleh karena itu, untuk memperkecil ketimpangan, maka Pemerinta Pemerintah h Kabupate Kabupaten n Sumenep Sumenep dituntut dituntut untuk untuk menggali menggali dan memanfaa memanfaatkan tkan seca secara ra opti optima mall selu seluru ruh h pote potens nsii yang yang dimi dimili liki ki sehi sehing ngga ga mamp mampu u mema memacu cu pertumbuhan ekonomi daerah.
Sehubunga Sehubungan n dengan dengan persoala persoalan n tersebut tersebut,, maka studi ini berupaya berupaya untuk member memberika ikan n sumban sumbangan gan pemiki pemikiran ran yang yang berupa berupa model model pengu pengukura kuran n potens potensii ekonomi per sektor. Hal ini dimaksudkan agar Pemerintah Kabupaten Sumenep mengetahui potensi ekonomi yang dimilikinya dengan indikator yang digunakan adalah PDRB serta dapat mengetahui pada wilayah mana potensi tersebut berada. Dengan Dengan melakuka melakukan n identifik identifikasi asi terhadap terhadap potensi potensi ekonomi ekonomi yang dimiliki, dimiliki, maka dapat diketahui sektor-sektor ekonomi apa saja yang merupakan sektor unggulan di Kabupaten Sumenep. Dengan demikian pemerintah daerah dapat menentukan strategi strategi pengemba pengembangan ngan terhadap terhadap sektor sektor unggulan unggulan tersebut, tersebut, sehingga sehingga mampu mampu mendorong mendorong peningka peningkatan tan nilai nilai tambah tambah dan menumbuhk menumbuhkan an kegiatan kegiatan ekonomi di daerah. Tujuan Penelitian Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan sebagai berikut: 1Untuk mengetahui klasifikasi pertumbuhan sektor perekonomian Kabupaten Sumenep; 2Untuk mengetahui perubahan dan pergeseran sektor perekonomian Kabupaten Sumenep; 3Untuk mengetahui sektor-sektor yang merupakan sektor basis dalam perekonomian Kabupaten Sumenep; bangsa". 4Untuk mengetahui sektor apa saja yang diidentifikasi diidentifikasi sebagai sektor unggulan Kemudian dalam perekonomian Kabupaten Sumenep selama tahun analisis; Arief (2002) 5Merumuskan strategi pengembangan sektor unggulan dengan menggunakan
menyebutkan bahwa pembangunan B. KAJIAN PUSTAKA sebenamya Pembangunan merupakan jargon yang tidak asing lagi kita dengar. Ia dianggap oleh para politisi, politisi, teknokrat, teknokrat, dan pengusah pengusaha a dibanyak dibanyak negara sebagai sebagai sesuatu sesuatu merupakan suatu yang yang tida tidak k dapa dapatt diel dielak akka kan. n. Suat Suatu u keni kenisc scay ayaa aan n ini ini seri se ring ng teru terung ngka kap p dari dari proses ungkapan-ungkapan retoris semacam ini: "Apapun yang terjadi kita harus tetap melanjutkan kometmen pembangunan", atau "Seburuk-buruknya pembangunan masih masih jauh lebih lebih baik daripada daripada tidak tidak melaksan melaksanakan akannya nya sama sekali" sekali" (Kuncoro, (Kuncoro, 2000). pandekatan Sustaible Livelihood Approach.
Menuru Menurutt Koent Koentjar jaran aning ingrat rat (2001) (2001) "pemba "pembangu ngunan nan pada pada pokokn pokoknya ya merupa merupaka kan n usah saha peru erubaha bahan n dan pemb pemban angu guna nan n dari dari sua suatu kea keadaa daan dan kon kondisi disi kemasyarakatan yang dianggap baik". Sedangkan Abimanyu (2001) menyatakan bahwa: bahwa: "Pembangu "Pembangunan nan adalah adalah suatu suatu usaha usaha atau rangkaian rangkaian pertumbuha pertumbuhan n dan perubahan yang berencana dilakukan secara sadar oleh
perubahan yang direncanakan dan dikehendaki, setidak-tidaknya pembangunan pada pada umum umumny nya a meru merupa paka kan n kehe kehend ndak ak masy masyar arak akat at yang yang terw terwuj ujud ud dala dalam m keputu keputusan san-ke -keput putusa usan n yang yang diambi diambill oleh oleh pemimp pemimpinn innya, ya, hal mana mana kemudi kemudian an disusun dalam suatu perencanaan yang selanjutnya dilaksanakan. Pembangunan terseb tersebut ut tidak tidak hanya hanya menyan menyangku gkutt satu satu bidang bidang kehidu kehidupan pan saja, saja, tetapi tetapi juga juga berbagai bidang kehidupan yang saling berkaitan". Todaro (1987) mengemukakan bahwa pembangunan ekonomi harus dipandang dipandang sebagai suatu suatu proses proses multi multi dimension dimensional al yang mencakup berbagai berbagai
nasi nasion onal al,, disa disamp mpin ing g teta tetap p meng mengej ejar ar akse aksele lera rasi si pert pertum umbu buha han n ekon ekonom omi, i, penangan penanganan an ketimpan ketimpangan gan pendapat pendapatan, an, serta pengenta pengentasan san kemiskin kemiskinan an absolut. absolut. Lebih lanjut Myrdal Myrdal dalam dalam Kuncoro Kuncoro (2000) mengartikan mengartikan pembangu pembangunan nan sebagai sebagai pergerakan keatas dari seluruh sistem sosial.
Jadi pada hakekatnya, hakekatnya, pembangunan itu harus mencerminkan total suatu masy masyar arak akat at atau atau peny penyes esua uaia ian n sist sistem em sosi sosial al seca secara ra kese keselu luru ruha han, n, tanp tanpa a mengabaikan mengabaikan keragaman kebutuhan dasar dan keinginan individu atau kelompokkelompok sosial yang ada didalamnya untuk bergerak maju menuju suatu kondisi kehidupan yang serba lebih baik, secara material maupun spiritual. potensi ekonomi, Pemba Pembangu ngunan nan ekonom ekonomii daerah daerah merupa merupaka kan n suatu suatu proses proses pemben pembentuk tukan an sumberdaya instit institusi usi-in -insti stitus tusii baru, baru, pemban pembangun gunan an indust industriri-ind indust ustri ri alter alterna natif tif,, perba perbaika ikan n manusia, kapasitas tenaga kerja yang ada untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih maupun baik, baik, identifik identifikasi asi pasar-pas pasar-pasar ar baru, baru, alih ilmu pengetah pengetahuan uan dan pengemba pengembangan ngan kelembagaan perusahaan-perusahaan baru. Oleh karuna itu, dalam masyarakatnya, proses tersebut dibutuhkan kerj kerjas asam ama a anta antara ra peme pemeri rint ntah ah daer daerah ah dan dan masy masyar arak akat atuntuk seca secara ra luas luas dala dalam m itu meng mengel elol ola a sumb sumber erda daya yasu sumb mber erda daya ya yang yang ada. ada. Deng Dengan an kata kata lain lain tuju tujuan an maka pembangun pembangunan an ekonomi ekonomi daerah daerah adalah adalah untuk untuk meningka meningkatkan tkan jumlah jumlah dan jenis jenis peluang kerja untuk masyarakat masyarakat daerah. Hadj Hadjis isar aros oso( o(19 1994 94)) meng mengem emuk ukak akan an bahw bahwa a pemb pemban angu guna nan n wila wilaya yah h merupakan suatu tindakan membangun wilayah atau dengan membangun daerah atau kawasan didalam usaha menaikkan kesejahteraan kesejahteraan hidup masyarakat. masyarakat. Senada denga engan n hal ters terse ebut, but, Soe Soegijo gijoko ko dan dan Kusbi usbia antor ntoro o (19 (1997) 97) meny menya ataka takan n pemb pemban angu guna nan n wila wilaya yah h iala ialah h usah usaha a kese keseim imba bang ngan an pemb pemban angu guna nan n deng dengan an membangun wilayah-wilayah tertentu melalui berbagai kegiatan sektoral secara terpadu, sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah itu secara efektif dan efisien serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. masyarakatnya. Menurut Menurut Kartasas Kartasasmita mita (1997), (1997), bahwa bahwa tidak tidak ada satupun satupun daerah daerah yang yang memiliki memiliki karakteristik yang sama, baik
kebi kebija jaks ksan anaa aan n yang yang bers bersif ifat at nasi nasion onal al haru harus s luw luwes (fle (flexi xibl ble) e),, agar agar apar aparat at peme pemeri rint ntah ahan an diba dibawa wahn hnya ya dapa dapatt meng mengem emba bang ngka kan n dan dan memo memodi difi fika kasi si kebijaksanaan tersebut sesuai dengan kondisi masing-masing daerah. Perbedaan potensi ekonomi daerah ini dapat diidentifikasi dari salah satu faktor dasar yang membedakan antara wilayah yang satu dengan wilayah yang lain. berdasarkan strukt struktur ur pereko perekonom nomian ian wilaya wilayah h dapat dapat diketa diketahui hui faktor faktor pembed pembeda a dimaks dimaksud ud sehingga dapat diketahui basis ekonomi wilayah. wilayah. Teori basis ekspor murni dikembangkan dikembangkan pertama kali oleh Tiebout. Teori ini membagi kegiatan produksi/jenis pekerjaan yang terdapat di dalam satu wilayah atas atas sekto sektorr basis basis dan sekto sektorr non basis. basis. Kegia Kegiatan tan basis basis adala adalah h kegiat kegiatan an yang yang bersif bersifat at exogen exogenous ous artiny artinya a tidak tidak terika terikatt pada pada kondis kondisii intern internal al pereko perekonom nomia ian n wilayah dan sekaligus berfungsi mendorong tumbuhnya jenis pekerjaan lainnya. Sedang Sedangkan kan kegiat kegiatan an non basis basis adala adalah h kegiat kegiatan an untuk untuk memenu memenuhi hi kebutu kebutuhan han masyarakat di daerah itu sendiri. Oleh karena itu, pertumbuhannya tergantung kepada kondisi umum perekonomian wilayah tersebut. Artinya, sektor ini bersifat endogenou endogenous s (tidak (tidak bebas bebas tumbuh). tumbuh). Pertumbuh Pertumbuhanny annya a tergantung tergantung kepada kepada kondisi kondisi perekonomian wilayah secara keseluruhan (Tarigan, 2004). Teori basis ekonomi mendasarkan mendasarkan pandangannya bahwa laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh besarnya peningkatan peningkatan ekspor dari wilayah tersebut. tersebut. Pertumbuh Pertumbuhan an industriindustri-indu industri stri yang mengguna menggunakan kan sumberda sumberdaya ya lokal, lokal, terma termasuk suk tenag tenaga a ker kerja ja dan bahan bahan baku baku untuk untuk dieksp diekspor, or, akan akan mengha menghasil silkan kan kek daerah daerah da cipta cipta pel kerja ker ja (Ar d, 1999). 1999). Asumsi Asumsi ini
memberikan pengertian bahwa suatu daerah akan mempunyai sektor potensial apabila daerah tersebut dapat memenangkan persaingan pada sektor yang sama dengan daerah lain sehingga dapat menghasilkan ekspor wilayah.
Jadi sektor unggulan atau merupakan sektor yang menjadi tulang punggung perekonom perekonomian ian daerah daerah karena karena mempunya mempunyaii keuntung keuntungan an kompetiti kompetitiff (Competit (Competitive ive Advantage) yang cukup tinggi. Dalam kontek pembangunan daerah, sektor basis merupakan potensi yang dimi dimili liki ki oleh oleh daer daerah ah.. Oleh Oleh kare karena na itu itu idea idealn lnya ya menja enjadi di prio prioti tita tas s dala dalam m pembangunan di daerah. Implikasi dari logika tersebut, bila suatu daerah ingin meni mening ngka katk tkan an pert pertum umbu buha han n ekon ekonom omin inya ya maka maka hend hendak akla lah h sekt sektor or yang yang mempunyai keunggulan itu dikembangkan. Dengan demikian, setiap daerah harus mengkaji keunggulan sektor-sektor ekonominya sehingga menjadi spesialis pada sektor tersebut. Untuk mengetahui potensi ekonomi daerah, dapat digunakan tiga pendekat pendekatan an analisi analisis, s, yaitu: yaitu: Analisis Analisis Tipologi Tipologi Klassen, Klassen, Analisis Analisis Shif-Sha Shif-Share, re, dan Analisis Location Question. Pemba Pembangu ngunan nan ekonom ekonomii denga dengan n menga mengacu cu pada pada sektor sektor potens potensial ial sela selain in berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi juga akan berpengaruh pada perubahan mendasar dalam struktur ekonomi. Pengertian sektor potensial pada dasarnya dasarnya dikaitka dikaitkan n dengan dengan suatu suatu bentuk bentuk perbandin perbandingan, gan, baik itu perbanding perbandingan an berskala berskala internas internasiona ional, l, regional regional maupun maupun nasiona nasional. l. Pada lingkup lingkup nasional nasional,, suatu suatu sektor sektor dapat dapat dikategor dikategorikan ikan sebagai sektor potensial potensial apabila apabila sektor sektor di wilayah wilayah tertentu mampu bersaing dengan sektor yang sama yang dihasilkan oleh wilayah lain, baik di pasar nasional ataupun domestik. Penentuan sektor unggulan menjadi hal yang penting sebagai dasar perencanaan pemban pembangun gunan an daera daerah h sesua sesuaii era otonom otonomii daera daerah h saat saat ini, ini, di mana mana daera daerah h memiliki memiliki kesempat kesempatan an dan kewenang kewenangan an untuk untuk membuat membuat kebijaka kebijakan n yang sesuai sesuai dengan potensi daerah demi mempercepat pembangunan ekonomi daerah untuk peningkatan kemakmuran masyarakat. masyarakat. Jadi untuk mencapai keberhasilan keberhasilan pembangunan sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang optimal, maka kebijakan utama yang perlu dila dilaku kuka kan n oleh oleh peme pemeri rint ntah ah daer daerah ah adal adalah ah meng mengus usah ahak akan an agar agar prio priori rita tas s pembangunan dilaksanakan dilaksanakan sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh daerah yang bersangkutan. Dengan demikian pengembangan sektor ekonomi potensial yang memb member erik ikan an kont kontri ribu busi si sang sangat at besa besarr terh terhad adap ap kema kemaju juan an ekon ekonom omii daer daerah ah merupakan prioritas kebijakan yang harus dilaksanakan. Oleh karena itu, pada prinsipnya analisis tentang potensi yang dimiliki oleh suatu daerah merupakan hal yang sangat penting dalam upaya pengambilan kebijakan terkait dengan arah dan pelaksanaan pelaksanaan pembangunan daerah tersebut.
C. KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN ffd8ffe000104a4649460001020100c800c80000ffe20c584943435f50524f46494c45000 10100000c484c696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce0002000900060031 0000616373704d53465400000000494543207352474200000000000000000000000000 00f6d6000100000000d32d4850202000000000000000000000000000000000000000000 0000000000000000000000000000000000000000000000000000011637072740000015 00000003364657363000001840000006c77747074000001f000000014626b7074000002 04000000147258595a00000218000000146758595a0000022c000000146258595a0000 024000000014646d6e640000025400000070646d6464000002c4000000887675656400 00034c0000008676696577000003d4000000246c756d69000003f8000000146d6561730 000040c0000002474656368000004300000000c725452430000043c0000080c67545243 0000043c0000080c625452430000043c0000080c7465787400000000436f70797269676 874202863292031393938204865776c6574742d5061636b61726420436f6d70616e7900 00646573630000000000000012735247422049454336313936362d322e310000000000 00000000000012735247422049454336313936362d322e310000000000000000000000 00000000000000000000000000000000 Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian D. METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian
melalui melalui interview interview kepada kepada responden responden dan dan observ observas asii lapang lapangan an,, sedan sedangka gkan n data
Pene Peneli liti tian an ini ini dila dilaku kuka kan n pada pada wilay wilayah ah Kabupa Kabupaten ten Sumene Sumenep, p, yang yang merupa merupakan kan salah salah satu satu kabupa kabupaten ten di Pulau Madura Provinsi Jawa Timur. Pendekatan Penelitian Pene Peneli liti tian an ini ini meng menggu guna naka kan n pendekat pendekatan an deskript deskriptif if kuantita kuantitatif tif dan studi ekplorataif. Deskriptif dimaksudkan untuk menjelaskan objek studi berdasarkan data dan fakta yang ada. ada. Pene Peneli liti tian an kuan kuanti tita tati tiff untu untuk k meng menghi hitu tung ng ting tingka katt pert pertum umbu buha han n ekon ekonom omi, i, kont kontri ribu busi si sekt sektor or dala dalam m perekonomian serta untuk mengidentifikasi mengidentifikasi sektor potensial serta menganalisis kelayakan usaha peng pengem emba bang ngan an sekt sektor or pote potens nsia iall di Kabu Ka bupa pate ten n Sume Sumene nep. p. Seda Sedang ngka kan n ekpl ekplora orati tiff dima dimaks ksud udka kan n agar agar bisa bisa menggali lebih dalam dari objek yang diteliti. Sehingga kombinasi keduanya yaitu yaitu deskripti deskriptiff dan ekplorati ekploratiff dapat dapat diperoleh hasil penelitian yang baik. Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lah data prim primer er dan data data seku sekund nder er.. Data Data prim primer er dipe dipero role leh h
sekunder diperoleh dengan teknik dokumentasi. Data yang digunakan antara lain:
1Data PDRB Kabupaten Sumenep prekonomian daerah, dalam hal ini dan Propinsi Jawa Timur periode untuk menentukan sektor apa yang tahun 2000-2008 diidentifikasi sebagai sektor unggulan 2Data terkait komuditi-komuditi dan untuk melakukan pemetaan serta yang termasuk dalam sektor merumuskan strategi pengembangan unggulan, yang meliputi: jumlah sektor ekonomi potensial daerah dapat produksi pertanian, penggunaan digunakan metode analisis berikut: lahan, jumlah produksi perikanan, dll.
dod o, 200 6). Ana lisis ini bert ujua n unt uk mel aku kan. Den gan anal isis
Anal isis Tipo logi Klas 4. Data ketersediaan sarana dan sen prasaran umum, seperti: panjang 3. Data-data berkaiatan dengan tipologi klassen ini sektor-sektor Analisis Tipologi Klassen dalam jalan, sarana pendidikan, sumberdaya manusia, seperti: sarana perkonomian dapat data digunakan untuk mengetahui diklasifikasi diklasifikasi kesehatan, kesehatan, dan gambaran fasilitas umum menjadi 4 kategori, kependudukan, kependudukan, tingkat yaitu: 1) Sektor pendidikan, lainnya seperti pasar dan kentenagakegakerjaan pelabuhan. tent Pri ang ma, pola 2) dan Sek stru tor ktur Pot pert ensi umb al, uha 3) n Sek eko tor nom Ber i kem mas ban ingg, mas dan ing 4) dae Sek rah tor dll. Ter (Wi bela
kan suatu g sektor Metode Analisis 5. Data-data lain yang terkait dengan penelitian ini. t mer erhadap empat kategori tersebut upa Untuk menjawab tujuan kan didasarkan pada laju Sekt pertumbuhan or relapenelitian yang diajukan, yaitu untuk tif kontribusi sektoralnya dan rata-rata tertimemperoleh gambaran dan kontribusi nggsektoralnya terhadap PDRB, al, pemahaman terkait kondisi sebagaimana tabel berikut: Penentua Tabel 2 Matrik Matrik Tipologi Klassen Klassen n kategori Keterangan: kik : Kontribusi rata-rata sektor i di Kabupaten Sumenep ki: : Kontribusi ratarata sektor i di Propinsi Jawa Timur rik : Laju Pertumbuhan rata-rata sektor i di Kabupaten Sumenep ri: : Laju Pertumbuhan rata-rata sektor i di Propinsi Jawa Timur
Analisis Shift-Share Menurut Widodo (2006) SSA menggunakan tiga informasi dasar yang Analisis Shift-Share (SSA) adalah saling berhubungan satu sama lain yaitu: suatu teknik yang digunakan untuk (1) Pertumbuhan ekonomi referensi menganalisis menganalisis perubahan struktur ekonomi nasional/propinsi (national growth Rata-rata Kontribusi Rata-rata Laju Sektoral Pertumbuhan Sektoral effect), daerah relatif terhadap struktur ekonomi menunjukkan menunjukkan pengaruh kik ? ki: pertumbuhan wilayah administratif administratif yang lebih tinggi ekonomi nasional kik < ki: terhadap daerah. (2) sebagai pembanding rik ? ri: (Widodo, 2006).
Sektor Prima Sektor Berkembang rik < ri: Sektor Potensial Sektor Terbelakang
Perg Perges eser eran an prop propor orsi si (pro (propo poti tion onal al shift), menunjukkan perubahan relatif kinerja rja suatu sektor di daerah terhadap sektor yang sama di prop propin insi si/n /nas asio iona nal. l. (3) (3) Perg Perges eser eran an diffr iffre erens rensia iall (diff differ eren enti tia al shif shift) t),, menu menunj njuk ukka kan n sebe sebera rapa pa jauh jauh daya daya saing industri daerah dengan perekonomian pembanding (propinsi). Adapun Adapun rumus rumus persa persamaa maan n dari dari SSA adalah adalah sebagai sebagai berikut berikut (Widodo, (Widodo, 2006): 1. Dampak nyata prtumbuhan ekonomi kabupaten atau penjumlahan dari pengaruh pertumbuhan : Dik = Nik + Mik +?ik 2. Untu Untuk k memp emperol eroleh eh penga engaru ruh h pertum pertumbuh buhan an ekonom ekonomii refere referensi nsi (propinsi) adalah sebagai berikut: Nik = Eik . r: 3. Propor Proportio tiona nall shift shift dapat dapat dipero diperoleh leh dari rumus: Mik = Eik (ri: -r:) 4. penga pengaruh ruh keung keunggul gulan an kompet kompetiti itif f adalah: [ik = Eik (rik -ri: ) Dimana: Dik : Perubaha Perubahan n nyata nyata Pertumbuh Pertumbuhan an ekonom ekonomii sektor sektor i di Kabupa Kabupaten ten Sumenep Nik : Komponen pengaruh pertumbuhan Propinsi Jawa Timur (provincial share) Mik : Komponen pergeseran propor proporsio sional nal (propo (proposi siona onall shift) shift) atau atau bauran industri (industry mix) [ik : Komponen pengaruh keunggulan kompetitif (differential shift) E ik : PDRB sektor i di Kabupaten Sumenep E i: : PDRB sektor i di Propinsi Jawa Timur r: : laju perubahan PDRB Propinsi Jawa Timur ri: : laju perubahan PDRB sektor i Propinsi Jawa Timur
rik : laju perubahan PDRB sektor i di Kabupaten Sumenep Analisis Location Quotient (LQ) Location Quotient (LQ) merupakan perbandingan besarnya peranan suatu sektor di suatu daerah terhadap peranan sektor tersebut secara nasional (Tarigan, 2005). Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: PDRBik j∑PDRBkLQ = PDRBi: p ∑PDRB: Dimana : LQ : Location Quotient; PDRBik : Nilai output (PDRB) sektor i di Kabupaten Sumenep; PDRB i: : Nilai output (PDRB) sektor i di Propinsi Jawa Timur; ∑PDRBk : PDRB Total Kabupaten Sumenep; ∑PDRB: : PDRB Total Propinsi Jawa Timur. Dari formulasi di atas, akan dapat diketahui apakah sektor yang dianalisi merupakan sektor basis atau non basis, apabila: apabila: LQ > 1 : berarti sektor tersebut merupakan sektor basis (ekspor); LQ = 1 : berarti sektor tersebut merupakan sektor swasembada; swasembada; LQ < 1 : berarti sektor tersebut merupakan sektor non basis (non ekspor). Analisis Sustainable Livelihood Approach Analisis Sustainable Livelihood Approach (SLA) ini digunakan untuk melihat kemampuan modal wilayah dimasing-masing dimasing-masing kecamatan di Kabupaten Sumenep. Dalam analisis SLA ini menggunakan indeks dari lima modal yang dikenal dengan Pentagon
sumberdaya manusia, modal sumberdaya alam, modal fisik, modal sosial, dan modal keuangan. Dalam penelitian analisis SLA dilakakukan dilakakukan dengan beberapa tahab.
Pertama melakukan perhitungan indeks seluruh komponen modal wilayah di masing-masing masing-masing kecamatan di kabupaten Sumenep. Tahapan kedua perhitungan indeks modal wilayah adalah dengan
melakukan pengelompokan seluruh kecamatan menjadi dua wilayah berdasarkan kondisi geografis yaitu wilayah daratan dan wilayah kepulauan. Tahab yang terakhir adalah menghitung rata-rata indeks, untuk mendapat indeks modal di wilayah daratan dan wilayah kepulauan. Dengan melakukan pengelompokan, maka dapat dilakukan komparasi terkait dengan kemampuan lima modal di dua wilayah tersebut.
Dari formula Adapun Adapun perhitung perhitungan an formulasi formulasi indeks indeks perhitungan yang digunaka digunakan n untuk untuk menghitun menghitung g kemam kemampua puan n modal modal wilay wilayah ah masin masingma gmasin sing g wilaya wilayah, h, menuru menurutt Kuncor Kuncoro o (2005) (2005) indeks pada adalah adalah dengan dengan menggabu menggabungkan ngkan seluruh seluruh indeks indeks kategori kategori dengan dengan mengguna menggunakan kan persamaan formulasi sebagai beriku: tersebut Xi akan menghasilkan skala 0 < X < 100. LXit = X100menghasilkan Xmax ∑Xit : Indeks gabungan masing-masing komponen di setiap kecamatan X i : Jumlah total masing-masing masing-masing komponen di setiap kecamatan : Jumlah tertinggi dari jumlah total di setiap kategori masing-masing komponen yang ada disalah satu kecamatan Xmax
E. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Penentuan dan Pemetaan Sektor Potensial Analisis Tipologi Klassen Analisis Klassen Tipology digunakan untuk melakukan klasifikasi terhadap sektorsektor sektor ekonomi ekonomi Kabupate Kabupaten n Sumenep Sumenep berdasark berdasarkan an besarnya besarnya kontribusi kontribusi dan laju pertum pertumbuh buhan annya nya.. Laju Laju pertum pertumbuh buhan an ekono ekonomi mi dan dan kontri kontribus busii sekto sektor-s r-sekt ektor or ekonomi terhadap PDRB di Kabupaten Sumenep dan Propinsi Jawa Timur dapat dilihat pada Tabel 5.6 berikut ini. Tabel 3 Laju Pertumbuhan dan Kontribusi Sektor PDRB PDRB Kabupaten Kabupaten Sumenep dan Provinsi Jawa Timur Tahun 2000-2008 (Dalam %) Sumber : BPS Kabupaten Sumenep dan Jawa Timur, data diolah
Selama periode analisis tahun 20002008, sektor pertanian merupakan sektor
Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 7. Pengangkutan dan Komunikasi 8. yang yang memili memiliki ki kontri kontribus busii rata-r rata-rata ata paling paling besar besar terha terhada dap p PDRB PDRB Kabup Kabupat aten en 4,77 3,68 Sume Sumene nep p deng dengan an kont kontri ribu busi si rata rata-r -rat ata a sebe sebesa sarr 53,6 53,63 3 %, lalu lalu diik diikut utii sekt sektor or 3,48 3,97 9,53 6,95 4,44
perdagangan, hotel dan restoran dengan kontribusi rata-rata sebesar 14,38 %. ekonominya, Sedangkan sektor yang mempunyai rata-rata kontribusi paling sektor kecil adalah sektor listrik, gas dan air bersih dengan kontribusi rata-rata selama tahun analisi sebesar yang 0,10%. memiliki Berdasarkan laju pertumbuhan pertumbuhan rata-rata yaitu sebesar 5,23 %, kemudian oleh sektor perdagangan, palinghotel dan restoran tinggi sebasar adalah sektor listrik, gas dan air bersih
5,11 5,11 %. Seda Sedan ngkan kan sekto ektorr yang memiliki memiliki pertumbuha pertumbuhan n paling paling rendah rendah adal adalah ah sekt sektor or indu indust stri ri peng pengol olah ahan an dengan tingkat pertumbuhan rata-rata sebesar 1,09%. Di Provin Provinsi si Jawa Jawa Timur Timur sebag sebagai ai daerah daerah referensi referensi,, sektor-se sektor-sektor ktor yang memili memiliki ki kontri kontribus busii rata-r rata-rata ata paling paling besa besarr adal adalah ah sekt sektor or perg pergad adan anga gan n hotel dan restoran dengan kontribusi rata rata-r -rat ata a sela selama ma peri period ode e anal analis isis is tahun tahun 2000-2 2000-2008 008 sebesa sebesarr 28,14 28,14 %, kemudi kemudian an diikut diikutii oleh oleh sektor sektor indusr indusrii pengol pengolaha ahan n dengan dengan kontri kontribus busii rataratarata 27,79 %. Sedangkan sektor yang menyumba menyumbangka ngkan n kontribus kontribusii rata-rata rata-rata palin paling g kecil, kecil, yaitu yaitu sektor sektor listri listrik, k, gas gas dan dan air air bers bersih ih deng dengan an kont kontri ribu busi si sebesar 1,69 %.
Cepat Tumbuh (r ik ? rip) Tumbuh Lambat (rik < rip)
Berdasarka rkan laju pertu rtumbuhan ekonominya, sektor yang memiliki laju pert pertum umbu buha han n pali paling ng ting tinggi gi adal adalah ah sektor perdagangan hotel dan restor restoran an denga dengan n laju laju pertum pertumbuh buhan an rata-rata rata-rata sebesar sebesar 8,63 %, kemudian kemudian diikuti sektor listrik, gas dan air bersih sebe sebesa sarr 7,00 7,00 %. Seme Sement ntar ara a sekt sektor or bangunan bangunan mempunya mempunyaii pertumbuha pertumbuhan n paling rendah dengan laju pertumbuha pertumbuhan n rata-rata rata-rata sebesar sebesar 1,82 %. Berd Berdas asar arka kan n data data pada pada Tabe Tabell 5.6, 5.6, sektor-se sektor-sektor ktor dalam dalam PDRB Kabupate Kabupaten n Sume Sumene nep p tahu tahun n 2000 2000-2 -200 008 8 dapa dapatt diklasif diklasifikas ikasikan ikan berdasarka berdasarkan n analisis analisis Klassen Tipology yang hasilnya ditunjukkan pada Tabel 5.7 berikut ini.
Tabel 4 Klasifikasi Klasifikasi Sektor Sektor PDRB Kabupaten Kabupaten Sumenep Tahun Tahun 2004-2008 berdasarkan Tipologi Klassen
Kontribusi Besar(kik ? kip) Sumber : data diolah SEKTOR PRIMA 1. Pertanian SEKTOR POTENSIAL 1. Pertambangan & dasark Penggalian Jasa-Ja sa alisis Berdas Ber arkan an 2.hasil has il anali an sis Klass Klassen en Tipolo Tipology gy terha terhadap dap PDRB PDRB Kabup Kabupat aten en Kontribusi Besar(kik ? kip) Sumenep tahun 2000-2008 sebagaimana pada tabel 5.7 dan gambar 5.2, sektor Kontribusi Kecil(kik < kip) SEKTOR BERKEMBANG 1. Bangunan yang yang dikat dikatego egorik rikan an sebag sebagai ai sektor sektor prima prima (Kuad (Kuadran ran I) yaitu yaitu sektor sektor maju maju dan dan SEKTOR TERBELAKANG 1. Industri Pengolahan 2. Listrik, Gas & Air Bersih 3. Perdag., Hotel & Restoran 4. Pengankutan & Komunikasi 5. Keu. Persewaa tumbuh pesat adalah sektor pertanian. Sementara itu, sektor pertambangan dan Kontribusi Kecil(kik < kip) Cepat Tumbuh (r ik ? rip) Tumbuh Lambat (rik < rip)
penggalian serta sektor jasa-jasa termasuk ke dalam sektor potensial (kuadran II), yaitu sektor yang mempunyai kontribusi rata-rata tinggi namun tertekan. Sektor yang yang terg tergol olon ong g ke dala dalam m sekt sektor or berk berkem emba bang ng (kua (kuadr dran an III) III) adal adalah ah sekt sektor or bangunan, yaitu sektor yang memiliki pertumbuhan rata-rata cukup tinggi tetapi memiliki kontribusi rata-rata kecil. Hasil analisis menunjukkan bahwa banyak sektor-sektor di Kabupaten Sumenep tergolong ke dalam sektor terbelakang ((kuadran IV), diantaranya: sektor industri pengolahan, sektor listrik dan air bersih, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan
Sektor Ekonomi Komponen
Nik Mik Cik Dik 1. Pertanian 120.671,01 kumunikasi, dan sektor keuangan, menjadi referensi, yaitu Provinsi Jawa -58.867,19 persewaan dan jasa perusahaan. Timur. SSA dalam9.459,42 penelitian ini menggunakan menggunakan 71.263,25 variabel PDRB untuk menguraikan 2. Pertambangan dan Penggalian pertumbuhan ekonomi 23.269,94 2.939,41 -15.668,87 10.540,48
Shift Share Analysis
Kabupaten Sumenep.
3. Industri Pengolahan
6.068,39 -1.998,72 -2.327,13 Hasil perhitungan analisis shift 1.742,54 4. Listrik, Gas dan Air Bersih share untuk mengetahui proses 227,84 pertumbuhan PDRB Kabupaten 77,26 Sumenep disajikan pada ekonomi -77,03 228,07 Kabupaten Sumenep dikaitkan 5. Bangunan 4.242,86 dengan perekonomian daerah yang -2.768,67 Tabel 5 Hasil Hasil Perhitungan Perhitungan Shift Share Kabupaten Kabupaten2.198,58 Sumenep Tahun 2000-2008 3.672,76 6. Perdag., Hotel dan Restoran 32.521,78 Sumber : PDRB, dala diolah Keterangan : N ik = Provincial Share sektor i di Kabupten 21.147,11 Sumenep, Mik = Proportional Shift sektor i di Kabupten -21.895,71 Sumenep, C ik = Differential Shift sektor i di Kabupten Sumenep, Dik = Total Shift-Share sektor i di Kabupten Sumenep 31.773,18 7. Pengankutan dan Komunikasi Berdasarkan data Tabel 5.8 menunjukkan 7.839,63 bahwa pengaruh pertumbuhan 2.350,33 ekonomi propinsi terhadap perekonomian Kabupaten Sumenep dengan N ik positif -4.649,53 pada setiap sektor dengan total nilai output Rp. 225,309 5.540,43miliar. 8. Keu. Persewaan, dan Jasa Perush. 8.983,27 Proportional shift menunjukkan output yang dihasilkan dari bauran industri 2.965,93 (industry mix) dalam perekonomian Kabupaten Sumenep sebagai hasil interaksi -3.752,88 antar kegiatan industri. Sektor yang memiliki dampak bauran industri yang negatif 8.196,33 9. Jasa-Jasa yang ditunjukkan dengan nilai M ik negatif yaitu : sektor pertanian, sektor industri 21.484,59 pengolaha pengolahan, n, sektor sektor banguna bangunan n dan sektor sektor jasa. jasa.-3.215,10 Sedangka Sedangkan n sektor-sek sektor-sektor tor yang -3.137,00 memiliki dampak bauran indutri yang positif yang ditunjukkan dengan M ik positif 15.132,49 dalam dalam pereko perekonom nomia ian n Kabupa Kabupaten ten Sumene Sumenep p sebany sebanyak ak lima lima sektor sektor antar antara a lain: lain: Total 225.309,31 sektor sektor pertamban pertambangan gan dan penggali penggalian, an, sektor sektor listrik, listrik, gas dan air bersih, bersih, sektor sektor 0,00 perdagangan, hotel dan restoran, sektor pengangkutan dan komonikasi dan sektor -80.890,33 144.418,98 keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.
Shift Share Analysis (SSA) digunakan
Nila Nilaii Diff Differ eren enti tial al Shif Shiftt (Cik) sektor sektor perekonomi perekonomian an Kabupate Kabupaten n Sumenep Sumenep selama selama peri period ode e tahu tahun n 2000 2000-2 -200 008 8 ada ada yang yang posi positi tiff dan dan nega negati tif. f. Nila Nilaii C ik positif, menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa sekto sektorr terseb tersebut ut memili memiliki ki tingka tingkatt kek kekomp ompeti etitif tifan an yang yang semakin tinggi Sedangkan nilai C ik negatif, berarti sektor tersebut memiliki tingkat kekompetitifan yang semakin menurun. Sektor dalam perekonomian Kabupaten Sumenep dengan nilai C ik positif hanya hanya ada dua sektor, sektor, yaitu: yaitu: sektor sektor pertanian pertanian dengan nilai C ik sebesar 9.459,42, dan sektor bangunan dengan nilai C ik sebesar 2.198,58. Kedua sektor tersebut merupakan merupakan sektor sektor yang memiliki memiliki tingkat tingkat kekompeti kekompetitifa tifan n yang semakin semakin tinggi tinggi dibandingkan dengan sektor yang sama di tingkat Propinsi Jawa Timur. Sedangkan tujuh tujuh sekto sektorr lainn lainnya ya,, yaitu: yaitu: sekto sektorr pertam pertamban bangan gan dan dan pengga penggalia lian, n, indust industri ri peng pengol olah aha an, list listri rik k dan dan air air minu minum, m, perd perdag agan anga gan, n, hote hotell dan dan rest restor oran an,, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan serta Sektor Ekonomi sektor sektor jasa-j jasa-jasa asa memili memiliki ki nila nilaii C ik negatif. negatif. Sektor-se Sektor-sektor ktor tersebut tersebut mengalam mengalamii penurunan kekompetitifan relatif.
Location Quotient
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 Secara Secara keselu keseluruh ruhan, an, sela selama ma peril per ilode ode anali analisi si tahun tahun 2000-2 2000-2008 008,, PDRB PDRB 2007 2008 Kabup Kabupate aten n Sumene Sumenep p mengel mengelam amii pertam pertambah bahan an nilai nilai absol absolut ut atau atau mengal mengalami ami 1. Pertanian kenaikan kinerja ekonomi daerah sebesar2,67 Rp. 144,418 milliar. Hal ini dapat dilihat pada nilai D ik positif pada seluruh sektor ekonomi di Kabupaten Sumenep. 2,86 2,89 Selama Selama periode periode analisis analisis tahun 20002008 20002008 PDRB Kabupaten Kabupaten Sumenep Sumenep memiliki memiliki 2,96 pertab pertabaha ahan n nilai nilai absolu absolutt atau atau mengal mengalami ami kenaikan kan kinerj kinerja a ekonom ekonomii sebes sebesar ar 3,03 kenai 3,09 Rp.144,41 Rp.144,418 8 miliar. miliar. Hal ini dapat dapat dilihat dilihat dari nilai nilai D ik yang positif pada seluruh 3,11 sektor ekonomi di Kabupaten Sumenep. 3,15 3,19 2. Pertambangan dan Penggalian 5,86 Analisis Location Quotient 4,40 4,76 Anal Analis isis is Loca Locati tion on Quot Quotie ient nt (LQ) (LQ) digu diguna naka kan n untu untuk k meng menget etah ahui ui sekt sektors orsek ekto torr 5,20 ekonomi dalam PDRB yang dapat digolongkan ke dalam sektor basis atau non 5,47 5,16 basis. LQ merupakan suatu perbandingan tentang besarnya peranan suatu sektor 5,13 di Kabupaten Kabupaten Sumenep terhadap besarnya besarny peranan sektor sektor tersebut tersebut di tingkat tingkat 5,02a peranan Provinsi Provinsi Jawa Timur. Hasil Hasil perhitung perhitungan an 4,92 LQ Kabupate Kabupaten n Sumenep Sumenep disajika disajikan n pada 3. Industri Pengolahan Tabel 5.9 berikut berikut ini. 0,10 0,10 Tabel 6 Hasil Hasil Perhitungan Perhitungan Location Quotient (LQ) Kabupaten Kabupaten Sumenep Sumenep Tahun 0,10 2000-2008 0,10 0,10 0,09 0,10 Sumber : Data diolah 0,10 0,10 Hasil Hasil perhitung perhitungan an LQ PDRB Kabupaten Kabupa ten Sumenep Sumenep selama selama periode periode analisi analisis s 4. Listrik, Gas dan Air Bersih tahun 2000-2008, maka dapat teridentifikasikan sektor-sektor basis dan non basis. 0,06 0,06basis adalah: sektor pertanian, sektor Sektor-sektor yang termasuk dalam sektor 0,06 pertamban pertambangan gan dan penggali penggalian, an, dan sektor sekt or jasa-jas jasa-jasa. a. Sedangka Sedangkan n enam sektor sektor 0,06 yang yang lain lain,, yait yaitu: u: sekt sektor or indu indust stri ri peng pe ngol olah ahan an,, sekto ektorr bang bangun unan an,, sekt sektor or 0,06 0,06 perdag perdagang angan, an, hotel hotel dan dan restor restoran, an, sektor sektor penga pengangk ngkuta utan n dan dan komun komunika ikasi si dan dan 0,06 sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan selama tahun analisis tergolong 0,06 0,06 dalam sektor non basis dengan indeks LQ<1. 5. Bangunan 0,44 Sektor yang termasuk dalam sektor basis dengan indeks LQ paling tinggi adalah 0,47 sektor pertambangan dan penggalian, dengan rata-rata nilai LQ selama periode 0,49 0,53 analisi analisis s sebesar sebesar 4,92. Sektor pertanian pertanian adalah sektor sektor basis basis dengan dengan rata-rata rata-rata 0,54 indeks LQ tertinggi kedua, yaitu sebesar 3,19. Sedangkan sektor jasa-jasa juga 0,55 0,57L Q rata-rata sebesar 1,19. termasuk dalam sektor basis dengan indeks 0,60 0,62 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 0,56 0,55 0,52 0,50 0,49 0,50 0,49 0,50 0,50 7. Pengankutan dan Komunikasi 0,66 0,68 0,62 0,61 0,61 0,61 0,61 0,60
, 0,82 0,81 Analisis 0,82 0,81 0,81 0,82 0,81 Klassen Tipology 0,81 9. Jasa-Jasa SSA 1,10 1,13 LQ 1,11 Analisis Penentuan Sektor dan sub Sektor1,11 Potensial 1,13 Analisis Analisis penentua penentuan n sektor sektor potensia potensial l merupaka merupakan n hal yang sangat sangat penting penting 1,16 N 1,16 dalam dalam pembangu pembangunan nan ekonomi ekonomi daerah. daerah. MAdanya Adanya perbedaa perbedaan n karakteri karakteristik stik yang yang 1,18 dimili dimiliki ki daera daerah h baik baik terka terkait it denga dengan n kondis kon sumberda daya ya alam, alam, sumber sumberda daya ya 1,19disii sumber C manusia lokasi maupun letak geografis wilayah dan lain-lain menjadi alasan yang 1. Pertanian sangat kuat bagi pemerintah daerah untuk Prima mengetahui dan memahami sektor 120.671,01 potensial yang dimiki. ? + Hasil gabungan tiga alat analisis, yaitu analisis klassen tipology, SSA, dan analisis >1 LQ secara keseluruhan dapat dilihat dari tabel 5.19 berikut ini. 2. Pertambangan dan Penggalian Potensial 23.269,94 + ? >1 Tabel 7 Hasil Hasil Gabungan Gabungan Analisis Klassen Tipology, Tipology, SSA, dan LQ Sektor Ekonomi 3. Industri Pengolahan Kabupaten Sumenep Terbelakang 6.068,39 ? ? Share, Mik = Proportional Shift, Cik = Sumber : data diolah Keterangan : Nik = Nasional <1 Differential Shift 4. Listrik, Gas dan Air Bersih Terbelakang Berdasarkan analisis Klassen Typology, sektor227,84 pertanian merupakan satu+ satunya sektor yang termasuk dalam katagori sektor prima, yaitu sektor yang ? mempunyai kontribusi dan pertumbuhan< relatif lebih tinggi bandingkan dengan 1 5. Bangunan sektor yang sama di Provinsi Jawa Timur. Hasil perhitungan SSA, menunjukkan bahwa bahwa Nasiona Nasionall Share Share (N ik) memlikiBerkembang nilai positif terbesar dibandingkan dengan 4.242,86 sektor sektor-s -sekt ektor or yang yang lainn lainnya ya,, yaitu yaitu sebesa sebesar 120.671,0 1,01, 1, artiny artinya a pada pada tingka tingkatt ? r 120.67 + pertumbuhan yang sama dengan propinsi, sektor pertanian memiliki nilai tambah <1 sebesar 120.671,01 miliar.6. Selain itu, sektor pertanian Perdagangan, Hotel dan Restoran merupakan sektor yang Terbelakang memiliki tingkat kekompetitifan yang semakin meningkat dengan ditunjukkan nilai 32.521,78 Cik yang yang positi positif, f, walau walaupun pun sekto sektorr ini termas ter uk sektor sektor yang yang memili memiliki ki dampa dampak k +masuk ? bauran industri negatif. Namun berdasarkan hasil perhitungan indeks LQ, sektor <1 pertan pertanian ian besert beserta a lima lima sub sektor sektor yang yadan ng Komunikasi ada ada dalamn dalamnya ya secara secara keselu keseluruh ruhan an 7. Pengangkutan Terbelakang termasuk termasuk dalam dalam sektor sektor basis basis (LQ>1). (LQ>1) . Berdasark Berdasarkan an analisis analisis gabungan gabungan dari tiga 7.839,63 analisis sebagaimana ditunjukkan tabel 5.19, maka dapat ditentukan bahwa yang + ? menjadi sektor unggulan di Kabupaten Sumenep adalah sektor pertanian. <1 8. Keu. Persewaan dan Jasa Perusahaan Dilihat dari sub sektor, sektor pertanian memiliki lima sub sektor yaitu: sub sektor Terbelakang tanaman pangan, sub sektor tanaman perkebunan, sub sektor peternakan dan 8.983,27 hasil-ha hasil-hasiln silnya, ya, sub sektor sektor kehutana kehutanan, n, dan sektor perikana perikanan. n. Dari lima sub + sub sektor ? sektor tersebut, sub sektor tanaman bahan pangan merupakan sub sektor yang <1 memiliki kontribusi terbesar terhadap PDRB Kabupaten Sumenep, yaitu dengan 9. Jasa – Jasa Potensial kontribusi rata-rata sebesar 21,91 %, kemudian diikuti oleh sub sektor perikanan 21.484,59 sebesar 14,25 %. ? ? >1
Gambar 2 Rata-rata Kontribus si dan Pertumbuhan Sub Sektor dalam Sektor ffd8ffe000104a4649460001020100c800c80000ffe20c584943435f50524f4 6494c4500010100000c484c696e6f021000006d6e74725247422058595a20 07ce00020009000600310000616373704d53465400000000494543207352 47420000000000000000000000000000f6d6000100000000d32d48502020 000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 000000000000000000000000000000000011637072740000015000000033 64657363000001840000006c77747074000001f000000014626b70740000 0204000000147258595a00000218000000146758595a0000022c00000014 6258595a0000024000000014646d6e640000025400000070646d64640000 02c400000088767565640000034c0000008676696577000003d400000024 6c756d69000003f8000000146d6561730000040c00000024746563680000 04300000000c725452430000043c0000080c675452430000043c0000080c 625452430000043c0000080c7465787400000000436f7079726967687420 2863292031393938204865776c6574742d5061636b61726420436f6d7061 6e790000646573630000000000000012735247422049454336313936362d 322e31000000000000000000000012735247422049454336313936362d32 2e31000000000000000000000000000000000000000000000000000000 Pertaanian Tahun 2000 – 2009 Kabupaten Sumenep (dalam %) Sumber: PDRB Kab bupaten Sumenep Tahun 2000-2008, data diolah
Berdasarkan laju u pertum pertumbuh buhan an,, sub sub sekto sektorr perika perikana nan n merupakan sub sektor yang memiliki la aju pertumbuhan paling tinggi, yaitu dengan dengan laju laju pertum pertumbuh buhan an rata-r rata-rata ata selama selama periode periode analisi analisis s tahun tahun 20002008 sebesar 3,84 %, kemudian diikuti deng gan sub sektor tanaman pangan sebesar 2 2,93%. Tingginya pe eranan dan pert pertum umbu buha han n kedu kedua a sub sub b sekto ektorr tersebut kerena tidak lepas dar ri daya dukung pertanian, yaitu keterrsediaan laha lahan n pert pertan ania ian n yang yang cuku cukup p p luas luas dise diseti tiap ap keca kecama mata tan n deng dengan an luaa luaas s keseluruhan adalah 93,184 ha, sserta pert pertan ania ian n meru merupa paka kan n mata matape penc nca a aharian utama masyarakat. Sementara kkondisi geografis Kabup Kabupate aten n Sumene Sumenep p yang yang g terdir terdirii dari dari dua wilay wilayah ah,, yaitu yaitu darat daratan an dan kepu kepula lau uan deng denga an lua luas wila ilayah yah 2 keppulauan 946, 53 Km (45,79 % dari llua lluas s Ka Kabu bupa pate ten n Sume Sumene nep) p) yang yang terd terdir irii dari dari 126 126 pula pulau u dida didala lamn mnya ya,, menj menjad adik ikaa aan n Kabu Kabupa pate ten n Sume Sumene nep p sebaga sebagaii ka abupat abupaten en yang yang memili memiliki ki sumb sumber erda daya ya per per rika rikana nan n laut laut yang yang sanga sangatt besar. besar. Berda Berdasar sarka ka an uraia uraian n diatas, maka dapat ditentukan y yang menj menjad adii sub sub sekt sektor or ungg unggul ulan an dari dari
pengembangan komuditi tersebut. ssekt ssektor or pertan pertanian ian adala adalah h sub sektor sektor unggulan Dalam penentuan tana tanama ma an baha bahan n pang pangan an dan dan sub sub melakukan dan pemetaan sekto ektorr peri perika kan n nan. nan. Berd Berdas asar arka kan n analisis terhadap pertim pertimba banga ngan n terse tersebut but subb subb sektor sektor tana tanama man n pang pangan an dan dan sub sub sekkt ekktor or peri perika kana nan n meru merupa paka kan n sub sub sekt sektor or r potensial di Kabupaten Sumenep. Analisis Pemetaan Sektor Pote ensial
Setela Setelah h diketa diketahu huii sekto sekto or dan sub sekt ektor pot potensi ensia al seba ebagai gaimana mana p pembahasan pada sub bab 5.3.5, mak ka langkah selanjutnya mengid mengident entifi ifika kasi si komudi komuditiko tikomud muditi iti unggulan unggulan pada mas sing-mas sing-masing ing sub sekt sektor or pote potens nsia ial, l, sert serta a mela melaku kuka kan n melakukan melakukan pemetaan terkait de engan lokasi
komuditikomuditi-komu komuditi diti unggula unggula an, maka indikato indikatorr yang digunaka digunakan n adalah: adalah: 1) jumlah produksi komuditi pa ada masingma masingmasing sing sub sektor sektor potensia potensiaal al dan 2) banyaknya rumah tangga yan ng berusaha pada masing-masing sub sekto or potensial tersebut. Tabel 8 Banyaknya Banyaknya Rumah Rumah Tangg ga yang Berusaha dalam Sub Sektor Tanaman Bahan Bahan Pangan dan dan Sub Sktor Perikanan Di Kabupaten SumenepTah
Sumber:Kecamatan Dalam Angka 200 09, data diolah
Berd Berdas asar arka kan n data data pada pada tabe tabell 5.20, dapat diketahui diketahui bahwa bahwa secara secara k kese keselu luru ruha han n juml jumlah ah ruma rumah h tang tangga ga yang yang g beru berusa saha ha dala dalam m sub sub sekt sektor or tanama an pangan menduduki angka tertinggi yaitu 200.674 rumah tangga, seda sedang ngka kan n sub sub sekt sektor or peri perika kana nan n seba sebany nyak ak 25,4 25,475 75 ruma rumah h tang tangga ga.. Rumah Rumah tangga tangga yang yang berusa berusaha ha pada pada sub sektor tanaman panagn di wilayah daratan sebanyak 153.643, atau ratarata per kecamata kecamatan n sebanya sebanyak k 8.536. 8.536. seda sedang ngka kan n di wila wilaya yah h kelu kelupa paua uan n sebanyak sebanyak 47.031, 47.031, atau atau rata-rata rata-rata per keca kecam matan tan 5.22 5.226. 6. hal ini ini dap dapat disimpulkan bahwa di wilayah daratan jumlah rumah tangga berkerja di sub sekt ektor tanam naman pan pangan gan sangat gat dominan.
Wilayah Sub S Sektor Tanaman Pangan Perikanan Jumlah Daratan 153.643 9.811 Rata-rata Daratan 8.536 545 Jumlah Kepulauan 47.031 15.664 Rata-rata Kepulauan 5.226 1.740 Jumlah Sumenep 200.674 25.475
Pada sub sekt ektor peri perika kan nan, dihas dihasilk ilkan an oleh oleh sub sektor sektor tanam tanaman an jumlah rumah tangga yang berusaha bahan pangan antara lain: padi sawah, di wilay wilayah ah darat daratan an seban sebanya yak k 9.811, 9.811, padi padi gogo, gogo, jagun jagung, g, kedel kedelai, ai, kacan kacang g atau rata-rata per kecamatan tanah, kacang hijau, ketela pohon, dan sebanyak sebanyak 545. Sedangkan Sedangkan di wilayah wilayah ketela ketela rambat. rambat. Sedangka Sedangkan n pada pada sub kepulauan rumah tangga yang sektor sektor perikanan perikanan komuditi ikan yang beru berusa saha ha di sub sub sekt sektor or peri perika kana nan n dihasilkan antara lain: perikanan laut, Komuditi Daratan payau, perikanan air tawar, sebanyak 15.664, atau rata-rata 1740, perikanan Kepulauan hal ini ini dapat pat dika ikatank tanka an bahwa dan perikanan periaran umum. Jumlah Sumenep Sumenep masyarak masyarakat at kepulaua kepulauan n secara secara umum Untuk Untuk menget mengetahu ahuii jumlah jumlah produk produksi si bany banyak ak meng mengan antu tung ngka kan n pada pada Jumlah sub sub yang yang dihasilk dihasilkan an oleh masing-ma masing-masing sing sektor perikanan sebagai mata Rata-rata komudi komuditi ti pada pada sub sektor sektor tanam tanaman an pencahariannya. bahan pangan dan sub sektor Jumlah Komudi Komudititi-kom komudi uditi ti yang yang dihas dihasilk ilkan an Rata-rata perikana perikanan, n, serta serta pada wilayah wilayah mana Padi oleh oleh ked kedua sub sekt sektor or pote potens nsia iall Sawah komuditi-komuditi tersebut dihasilkan, 870.245,00 berm bermac acam am-m -mac acam am.. Di Kabu Kabupa pate ten n disajikan pada tabel 48.346,94 Sume Sumene nep, p, komu komudi diti ti-k -kom omud udit itii yang yang 592.146,40 5.21 dan tabel 5.22 berikut ini. 65.794,04
Tabel 9 Produksi Produksi Komuditi Sub Sektor Sektor Tanaman Bahan Bahan Pangan Kabupaten Kabupaten 1.462.391,40 Sumenep Tahun 2008 Padi Gogo 110.182,50 6.121,25 Sumber : Kabupaten Dalam Angka 2009, data diolah 17.332,80 1.925,87 Berd Berdas asar arka kan n data data pada pada tabe tabell 127.515,30 produk produksi si palin paling g kecil kecil yaitu yaitu sebesa sebesarr 5.21, dari seluruh komuditi pada Jagung sub 11.100 ton dengan luas panen 185 ha. 3.535.405,00 sekt ektor tan tanaman man bah bahan pangan gan, Kond Ko ndis isii ini ini sang sangat at bera berala lasa san, n, jika jika 196.411,39 komuditi komuditi jagung jagung merupakan merupakan komuditi komuditi1.109.451,00 ditinjau produksi dan luas panen kalau dengan dengan produk produksi si paling paling tinggi tinggi,, yaitu yaitu 123.272,33 jagung dijadikan sebagai komuditi sebesa sebesarr 4.664. 4.664.856 856 ton dengan dengan luas luas4.644.856,00 unggulan di Kabupaten Sumenep. Kedelai areal areal panen panen 154.83 154.830 0 ha, ha, kemudi kemudian an Diti Ditinj njau au dari dari aspe aspek k wila wilaya yah, h, tota totall 100.983,00 diik diikut utii oleh oleh kete ketela la poho pohon n sebe sebesa sarr 5.610,17 produk produksi si komudi komuditi ti jagun jagung g di wilay wilayah ah 12.187,00 2.177.720 ton dengan luas panen daratan 1.354,11 mencapai 3.533.405 ton, atau 16.6 16.650 50 ha, dan dan ke 3 adalah lah padi rata 113.170,00 sawa sawah h deng dengan an prod produk uksi si menc mencap apai ai dan luas areal panen 23.436 ha. Kacang Tanah 1.462.140 ton komuditi ketela rambat 90.586,00 Sedangkan 5.032,56 merupa merupakan kan komudi komuditi ti palin paling g denga dengan n 17.489,00 1.943,22 108.075,00 Kacang Hijau 198.616,00 11.034,22 32.765,00 3.640,56 231.381,00 Ketela Pohon 971.631,00 53.979,50 1.206.089,00 134.009,89 2.177.720,00 Ketela Rambat 5.909,00 328,28
.
,
rata produksi per kecamatan di wilayah wilayah daratan dibandingkan di wilayah Wilayah daratan mencapai 196.411 ton. Sedangkan kepulauan. di wilayah kepulauan total Perikanan Laut produksi Perikanan Payau Perikanan Air Tawar Untuk Perikanan Perairan Umumsub sektor perikanan, jagung Jumlah mencapai Daratan 1.109.451 ton, atau rata26.562,40 produksi 605,47 perikanan yang dihasilkan di 71,83 rata per kecamatan di wilayah 177,32 Kabupaten Sumenep Rata-rata kepulauan Daratan 1.475,69 terdapat empat jenis, mencapai 33,64 123.272 ton. Hal ini dapat yaitu: 3,99 perikanan laut, perikanan payau, 9,85 Jumlah Kepulauan disimpulkan, bahwa jagung sebagai 20.392,90 perikanan air tawar, dan perikanan 297,60 0,00 komuditi unggulan lebih produktif di 0,00 perairan umum. Rata-rata Kepulauan 2.265,88 Tabel 10 Produksi Produksi Ikan pada pada Sub Sektor Perikanan Perikanan Kabupaten Kabupaten Sumenp Tahun 2009 2009 33,07 0,00 0,00 SumenepKab. Sumenep Sumber : Dinas Kelautan Jumlah dan Perikanan 46.955,30 Dari Dari tabel tabel 5.22 5.22 dapat dapat diketa diketahui hui bahwa bahwa 903,07 pada pada tahun tahun 2009 2009 perika perikana nan n laut laut 71,83 menghasilkan produksi yang paling tinggi, yaitu 4.944,30 ton, kemudian diikuti 177,32
oleh perikanan payau dengan produksi 903,07 ton, perikanan peraiaran umum sebesar 177,32 ton, dan terakhir perikanan air tawar yaitu sebesar 71,83 ton. Bersarka Bersarkan n produksi produksi yang dihasilkan dihasilkan maka dapat ditentuka ditentukan n bahwa bahwa pada pada sub sektor perikanan, perikanan laut merupkan komuditi unggulan.
Ditinj Ditinjau au dari dari aspek aspek wilay wilayah, ah, produk produksi si perika perikana nan n laut laut di wilaya wilayah h darat daratan an No secara total memiliki tingkat produksi yang lebih tinggi, yaitu sebesar 26.562,40 Kecamatan ton, sedangka sedangkan n diwilaya diwilayah h kepulaua kepulauan n Modal berada berada sedikit sedikit dibawahn dibawahnya ya yaitu yaitu sebesar sebesar Indeks Manusia Indeks Modal Alam 20.392,90 ton. Namun kalau dilihat secara rata-rata, wilayah kepulauan memiliki Indeks Modal Fisik produk produktiv tivita itas s yang yang lebih lebih tinggi tinggi diband dibanding ingkan kan denga dengan n wilaya wilayah h darat daratan, an, yaitu yaitu Indeks Modal Sosial dengan dengan rata-r rata-rata ata produk produksi si perIndeks kecama kecamata tan nKeuangan sebesa sebesarr 2.265, 2.265,88 88 ton. ton. Sedan Sedangka gkan n Modal produk produksi si perika perikana nan n laut laut ratara ratarata ta per kecam kec atan n di wilaya wilayah h darata daratan n sebesa sebesarr 1 amata Ambuten 1.475,69 ton, atau hampir setengah dari produksi rata-rata wilayah kepulauan. Berdasar Berdasarkan kan uraian uraian pembahasa pembahasan n pada59,16 sub bab ini, dapat disimpul disimpulkan kan bahwa bahwa 39,29 berdasarkan banyaknya rumah tangga 26,97 yang berusaha produksi yang dihasilkan, 44,18 pada sub sektor pertanian bahan pangan yang menjadi komuditi unggulan adalah 57,27 jagung. Sedangkan Sedangkan sub sektor perikanan perikanan yang menjadi menjadi unggulan adalah adalah perikanan perikanan 2 laut. laut. Kemudi Kemudian an berda berdasar sarkan kan tinja tin jaun un wilay wilayah ah,, maka maka pengem pengemban bangan gan kumodi kumoditi ti Batang-batang jagung lebih produktif di wilayah daratan, sedangkan diwilayah kepulauan 52,78 dispesialisasikan dispesialisasikan pada perikanan laut. 46,96 40,07 45,74 64,03 Potensi Sustainable Livelihood Approach Di3 Kabupaten Sumenep Batuan Untuk mengetahui kemampuan modal wilayah 52,49 maka digunakan indeks dari kelima 9,93 Alam, Modal Fisik, Modal Sosial, dan modal dalam SLA yaitu Modal Manusia, Modal 10,89 Modal Finansial. Untuk memperoleh hasil analisis yang mampu menggambarkan 22,16 kondisi kondisi Kabupat Kabupaten en Sumenep Sumenep yang secara georafis terbagi terbagi dua wilayah wilayah,, maka 54,19georafis dala dalam m anal analis isis is ini ini diba dibagi gi dua dua wila wilaya yah, h,4 yait yaitu u wila wilaya yah h dara darata tan n dan dan wila wilaya yah h Batuputih kepulauan.
ara an Kabupaten disajikan Hasil perhitungan indeks
34,16 80,70 Sumenep 49,99 5 Bluto 83,63 30,13 37,15 lima 69,57 61,39 6
pada tabel Dasuk
5.39 berikut 55,42 40,14
ini.
29,69 modal Gambar 3 Indeks Pentagon Capital di Wilayah Daratan Kabupaten Sumenep 68,92 (The 57,09 Pentagon Capital) Sumber : Hasil perhitungan 5 modal wilayah daratan, data diolah di7 Dungkek wilayah 54,08 54,09 37,31 47,88 54,32 Tabel 10 Hasil Hasil Perhitungan Indeks Indeks Pentagon Capital Di Wilayah Wilayah Daratan Daratan Kabupaten Sumenep Sumenep 8 Ganding 59,01 Sumber : data diolah16,56 Tabel 26,40 5.39 49,66 menunjukkan 53,39 9 bahwa Gapura finansial dengan nilai 56,20. Untuk melihat 67,80 dari 39,30 lima 34,25 modal 57,07 di 50,65 wilayah 10 daratan, Guluk-guluk komponen-komponen 63,59 24,81 dalam 27,41 masing? 63,61 indeks modal 55,37 manusia 11 ffd8ffe000104a4649460001020100c800c80000 mempunyai Kalianget ffe20c584943435f50524f46494c4500010100000 rata? 52,80 c484c696e6f021000006d6e7472524742205859 masing 23,60 5a2007ce00020009000600310000616373704d5 modal 44,52 346540000000049454320735247420000000000 dari 34,19 49,36 000000000000000000f6d6000100000000d32d4 lima 12 850202000000000000000000000000000000000 modal Lenteng 000000000000000000000000000000000000000 (the 77,11 000000000000000000000001163707274000001 rata tertinggi yaitu 60,60, kemudian diikuti 25,92 500000003364657363000001840000006c77747 pentagon capital), secara detail dapat dilihat 37,36 074000001f000000014626b7074000002040000 oleh 83,20 00147258595a00000218000000146758595a000 indeks 40,98 0022c000000146258595a000002400000001464 modal 13 6d6e640000025400000070646d6464000002c40 sosial Manding 54,13 0000088767565640000034c0000008676696577 dengan 18,39 000003d4000000246c756d69000003f80000001 nilai 46d6561730000040c0000002474656368000004 pada gambar 5.1917,99 dan pebahasan berikut 37,46 300000000c725452430000043c0000080c67545 indeks rata-rata 63,21 2430000043c0000080c625452430000043c0000 58,68. dan indeks modal 14 080c7465787400000000436f707972696768742 ini. Pasongsongan 02863292031393938204865776c6574742d5061 51,81 636b61726420436f6d70616e790000646573630 61,43 000000000000012735247422049454336313936 38,74 86,98 362d322e3100000000000000000000001273524 56,26 7422049454336313936362d322e310000000000 15 000000000000000000000000000000000000000 Pragaan
38,03 79,61 45,12 16 Rubaru 54,70 26,52 40,70 69,28 55,57 17
1. Modal Manusia Secara juga, beliau beliau punya lahan lahan sendiri sendiri Saronggi keceluruhan wilayah daratan 58,37 yang cukup luas. Jadi sejak kecil 37,05 saya suka bantu-bantu akhirnya memiliki indeks sebesar 60,60, 39,79 paham bagaiamana caracara ini lebih baik daripada wilayah 63,14 kepulauan. kepulauan. Tingginya indeks bercocok tanam”. Modal Manusia di wilayah Hal senada juga diungkapkan oleh daratan karena didukung oleh: Pak Pak Ranin Ranin yang yang bekerj bekerja a sebag sebagai ai 1) IPM di wilayah daratan yang nelayan di Kecamatan lebih tinggi, yaitu dari 18 Pasongsongan: kecamatan daratan, daratan, ada 6 “Lulus SD saya langsung melaut mas mas iku ikut oran orang g tua. tua. Awal Awalny nya a kecamatan yang memiliki bingun bingung g mau mengerja mengerjakan kan apa IPM>7,00 diantaranya: diantaranya: ditambah sering mabuk laut, tapi Kecamatan Sumenep, Batuan, lama-kelamaan bisa juga. Dalam Ganding, Lenteng, Manding dan mela melaut ut itu, itu, yang yang pent pentin ing g ada ada Saronggi dengan IPM yang kemau mauan untuk tuk belaj lajar dan paling tinggi yaitu sebesar 75, berusah berusaha a memahami memahami alam Mas, 97 yaitu di Kecamatan seperti: seperti: mengetah mengetahui ui cuaca, cuaca, arus arus Sumenep. 2) diwilayah daratan air laut”. tersedia berbagai sarana Apa dikemukakan dikemukakan oleh Pak Ranin Ranin pendidikan mulai dari tingkat TK dan Pak Arif menunjukkan bahwa sampai perguruan tinggi (PT). 3) modal manusia di wilayah daratan dari penyediaan sarana cukup ukup baik, ik, sela elain dari daya kesehatan di wilayah daratan dukung pesantren dalam memiliki fasilitas terlengkap pendi endidi dika kan n, masya syaraka rakatt juga uga termasuk 2 rumah sakit, yaitu memiliki potensi berupa RSUD yang ada di Kecamatan skill/ skill/ket ketera erampi mpila lan n yang yang dimili dimiliki ki Kota Sumenep dan RSI di masya masyarak rakat at dalam dalam hal hal bercoc bercocok ok Kecamatan Kalianget. Kondisi tanam tanam dan melaut. melaut. Skill tersebut tersebut modal manusia tidak lepas dari tela telah h teru teruji ji kare karena na di pero perole leh h peranan pendidikan diluar secara secara alamia alamiah h yaitu yaitu dari dari turunturunpendidikan formal yang dikelola temurun. pemerintah seperti pondok 2. Modal Alam Potensi pesantren yang cukup dominan. modal alam di wilayah Masyarakat Masyarakat semenep secara daratan bertumpu pada umum memiliki persepsi bahwa potensi hasil pertanian, pendidikan dengan basis agama dimana pada sektor dianggap lebih baik. Selain pertanian tanaman pendidikan, pendidikan, masyarakat masyarakat juga pangan selain di dukung memiliki potensi yang dapat oleh luas lahan pertanian dikembangkan. dikembangkan. Potensi tersebut yang cukup, juga berupa skill/keahlian dalam memiliki produktifitas bekerja yaitu skil/keahlian hasil pertanian yang lebih dalam bercocok tanam dan tinggi dibandingkan dibandingkan menangkap ikan (melaut). dengan wilayah Keahlian masyarakat tersebut kepulauan. Di wilayah diperoleh secara turun-temurun. daratan juga memiliki Hal ini dikemukakan oleh Pak potensi dalam perikanan, Arif sebagai petani jagung di hal ini karena di wilayah Kecamatan Kecamatan Dasuk: “Saya tahu daratan terdapat cara bercocok tanam dari orang tau beberapa kecamatan
pesisir yang memiliki produksi ikan laut yang cukup tinggi, seperti Kecamatan Kecamatan Dungkek, Pasongsongan Pasongsongan dan juga Kecamatan Batangbatang. Namun secara keseluruhan keseluruhan rata-rata produktivitas perikanan
wilayah daratan masih dibawah wilayah kepulauan, karena di wilayah daratan terdapat tujuh kecamatan yang bukan merupakan kecamatan pesisir sehingga tidak mempunyai potensi
perikanan laut, diantaranya Kecam Kecamata atan n Rubar Rubaru, u, Ma Mandi nding, ng, Kota Kota Sumenep, Batuan, Lenteng, Ganding, dan Kecamatan Guluk-guluk. Berdasark Berdasarkan an hasil hasil yang dicapai dicapai dalam dalam pengel pengelola olaan an SDA di wilay wilayah ah daratan belum optimal, hal ini ditunjuk ditunjukkan kan hasil hasil perhitunga perhitungan n indeks indeks moda odal alam, di wila wilay yah darata ratan n denga engan n nila nilaii sebes ebesa ar 31,83 1,83.. Ini Ini merupakan merupakan satu-satu satu-satunya nya nilai nilai indeks indeks yang yang lebi lebih h rend rendah ah diba diband ndin ingk gkan an dengan wilayah kepulauan. Beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya modal alam di wila wilaya yah h dara darata tan n adal adalah ah : seja sejak k adanya adanya kebijaka kebijakan n pemerinta pemerintah h terkait terkait penyalur penyaluran an pupuk pupuk bersubsid bersubsidii melalui melalui kelomp kelompok, ok, petan petanii sering sering ngema ngemalam lamii kesulita kesulitan n untuk untuk mendapa mendapatkan tkan pupuk pupuk teru teruta tama ma pada pada saat saat musi musim m tana tanam m tiba, sehingga petani banyak terla terlamba mbatt tanam tanam kar karena ena menung menunggu gu pupuk, atau mereka terpaksa mena menana nam m deng dengan an pupu pupuk k yang yang ada ada walaupun tidak sesuai dengan kebu kebutu tuha han. n. Hal Hal ini ini seba sebaga gaim iman ana a disampaikan disampaikan oleh Pak Mochtar : “Beb “Beber erap apa a tahu tahun n bela belaka kang ngan an ini ini pupu pupuk k suli sulitt dipe dipero role leh h pada pada saat saat dibutuhkan. dibutuhkan. Pembelian pupuk harus melalui melalui kelompok kelompok dan jatahny jatahnyapun apun terbatas Mas. Ini yang menyebabkan saya saya kadang kadang terlam terlambat bat pada pada saat saat musim tanam tiba. Ya Saya berharap jatah pupuk sesuai dengan kebutuhan Mas, Kalau perlu pembelian pupuk bebas seperti dulu saja, sehingga kami mudah memper memperole oleh h dan bisa bisa tanam tanam tepat tepat waktu”
Kelangkaan pupuk juga dirasakan Pak H. Pani yang berprofesi berprofesi sebagai sebagai pedagang pedagang besar besar berbagai komuditi termasuk jagung di Kecamatan Manding, seperti yang Pak H. Pani ungkap : “Banyakn “Banyaknya ya petani petani yang terlamba terlambatt menanam menanam pada musim musim tanam tanam yang
diak diakib ibat atka kan n kela kelang ngka kaaa aan n pupu pupuk, k, sehingga hasil produksi tidak optimal. Dua Dua tahu tahun n yang yang lalu lalu saya saya pern pernah ah kekurangan kekurangan stock Jagung Mas, jagung yang bisanya bisanya dikirim dikirim dari dari beberap beberapa a peng pengep epul ul bany banyak ak,, kema kemari rin n tida tidak k meme memenu nuhi hi targ target et,, sehi sehing ngga ga saya saya harus mendatangkan dari Kabupaten Pamekasan. Makanya saya berharap pemerintah daerah dapat menyeles menyelesaika aikan n masalah masalah kelangk kelangkaan aan pupuk, baik terkait ketersediaan jatah sesuai sesuai denge dengen n kebutu kebutuha han n maupu maupun n proses proses pendistr pendistribu ibusian siannya nya sehingg sehingga a tidak mempersulit merugikan petani”.
Masala Masa lah h kela kelang ngka kaan an pupu pupuk k yang yang serin sering g terja terjadi di manja manjadi di salah salah satu satu fakt faktor or yang yang meny menyeb ebab abka kan n tida tidak k optimalnya produksi hasil pertanian, yan yang pad pada akhirn hirnya ya berm bermua uara ra kepada semakin rehdahnya pend pendap apat atan an dan dan kese keseja jaht hter eraa aan n peta petan ni. Oleh Oleh kare karena na itu itu peta etani berharap ada kebijakan dari pemerin rintah daerah sehingga keters ketersedi ediaa aan n pupuk pupuk tercuk tercukupi upi dan dan distribusi lancar. Masalah tidak optimalnya pemanfaa pemanfaatan tan sumberda sumberdaya ya alam alam juga terjadi pada sektor perikanan. Potensi perika perikana nan n di wilay wilayah ah darata daratan n cukup cukup besa besarr kare karena na terd terdap apat at bebe bebera rapa pa kecamata kecamatan n yang merupakan merupakan wilayah wilayah pesi pesisi sir, r, akan akan teta tetapi pi belu belum m belu belum m adany adanya a mekan mekanism isme e pelela pelelanga ngan n ikan ikan yan yang bai baik meny menyeb eba abka bkan pros proses es pelelangan ikan memakan waktu yang cukup lama. Hal ini dungkap oleh Pak Abdur Rahem: “Seben “Sebenarn arnya ya hasil hasil tangk tangkap ap ikan ikan diwilayah Sumenep ini sangat bagus dan dan ikan ikanny nyap apun un ikan ikan berk berkel elas as.. Namu Namun n pros proses es pele pelela lang ngan an yang yang berb berbel elit it-b -bel elit it anta antara ra peda pedaga gang ng dengan “Pengambe’ (sebutan untuk orang yang berwenang menjual ikan dari dari nela nelaya yan) n)” ” yan yang mayo mayori rita tas s peremp perempuan uan sehing sehingga ga ikan ikan dalam dalam kondis kondisii tidak tidak segar segar lagi. lagi. Ini Ini yang yang meny menyeb ebab abka kan n ikan ikan berk berkur uran ang g kualitasnya”.
Pada Pada saat saat musi musim m tang tangka kap p tiba tiba,, hasi hasill tang tangka kap p ikan ikan sang sangat at banya banyak k sehing sehingga ga belum belum adan adanya ya mekanism mekanisme e pelelang pelelangan an ikan yang baik sangat dirasa sangat merugikan nelayan. Proses tran transa saks ksii yang yang sang sangat at lama lama di pinggir pinggir pantai pantai menyebab menyebabkan kan nilai nilai ekonomis ekonomis ikan menurun menurun sehingga sehingga merugika merugikan n baik nelayan nelayan maupun maupun pedagang. 3. Modal Fisik Kondisi modal fisik di wilayah daratan relatif lebih baik dibanding dengan kepulaun. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur jalan dengan kondisi baik dan ketersediaan sarana transporasi umum. Di wilayah daratan telah memiliki dua akses jalan menuju kabupaten lain dengan armada angkut bis antar kota. Sementara ditinjau dari ketersediatan ketersediatan alat transportasi umum, wilayah daratan memiliki alat tarnsportasi darat bermotor paling lengkap mulai dari sepeda motor, mini bus, pick up dan truk. Namun alat transportasi yang terbanyak adalah sepeda motor dengan jumlah 41.714 unit sepeda motor, hal ini di karenakan sepeda motor telah menjadi alat transportasi massal, karena harganya yang relatif terjangkau. Di wilayah daratan terdapat pasar yang dikelola DPPKA yaitu sebanyak 36 pasar, dan 6 diantaranya terletak di Kecamatan Kota Sumenep. Di
wilayah daratan memiliki beberapa pelabuhan rakyat dan pelabuhan penyebrangan induk yaitu Pelabuhan Kalianget. Secara umum modal fisik di wilayah daratan lebih baik dari pada wilayah kepulauan, akan tetapi terkait dengan pengembangan potensi wilayah modal fisik wilayah daratan mempunyai indeks 36,16, artinya kondisi fiisik masih banyak yang perlu dibenahi guna mendukung optimalisasi optimalisasi pegembangan pegembangan potensi wilayah. Pada sektor perikanan sarana pendukung belum memadai, hal ini sebagaiman disampaikan oleh Pak Abdur Rahem: “... rendahnya kwalitas juga ikan disebabkan karena sarana pendukung yang kurang mema emadai, ai, sep seperti erti es seri serin ng kekurangan kekurangan Mas, ditambah lagi di Pasongso Pasongsongan ngan ini tidak tidak ada cold stora storage ge yang yang bisa bisa menamp menampun ung g dan men menjaga aga kwali walita tas s ikan ikan,, sehin sehingg gga a pada pada musim musim tangka tangkap p hasil hasil ikan melimpah melimpah ikan hanya dikerin ering gkan atau tau mas masuk ke tepun tepunga gan n sehing sehingga ga harga harga ikan ikan murah ...”
Kondisi Kondisi seperti seperti yang yang disampai disampaikan kan oleh oleh Pak Pak Abdu Abdurr Rahe Rahem m terj terjad adii seti setiap ap tahu tahun n pada pada saat saat musi musim m tangka ngkap p tiba tiba.. Ika Ikan laut has hasil tangkap yang sebenarnya mempun mempunyai yai nilai nilai ekono ekonomi mi tinggi tinggi menj menjad adii rend rendah ah kere kerena na belu belum m sarana yang memadai. 4. Modal Sosial Secara keseluruhan keseluruhan modal sosial di wilayah daratan lebih baik dibanding dengan wilayah kepulauan, dengan angka indeks
58,68. Kondisi ini didukung oleh keadaan riil masyarakat yang relatif homogen. Homogen dalam hal ini adalah bahwa wilayah daratan dihuni oleh penduduk yang hampir dominan merupakan asli Suku Madura. Selain itu, masyarakatnya masyarakatnya secara mayoritas memiliki kayakinan yang sama yaitu memeluk agama Islam. Proses keberagamaan dan kehidupan kolektivitas masyarakat masyarakat Sumenep
yang kuat ini tercermin pada banyak sarana peribadatan yang dimiliki dan semangat gotong royong masyarakat dalam perayaan hari-hari besar keagamaan. 5. Modal Keuangan Kondisi modal keuangan wilayah daratan telatif sama dengan wilayah kepulaun. Namun secara keseluruhan modal keuangan wilayah daratan lebih baik dibandingkan wilayah kepulauan
Tabel 11 Hasil Hasil Perhitungan Indeks Pentagon Pentagon Capital Di Wilayah Kepulauan Kepulauan Kabupaten Kabupaten Sumenep No Kecamatan Indeks Modal Manusia Indeks Modal Alam Indeks Modal Fisik Indeks Modal Sosial Indeks Modal Keuangan 1 Arjasa 60,63 80,45 30,02 65,27 66,90 2 Gayam 47,49 42,03
46,70 52,40 3 Giligenting 42,58 18,40
karena di wilayah daratan memiliki tingkat daya beli yang lebih besar, hal ini 21,94 tercermin dari pengeluaran perkapita per bulan secara rata-rata yang lebih tinggi 38,96 yaitu yaitu sekita sekitarr Rp. Rp. 210.74 210.747,7 7,70, 0, sedan sedangka gkan n kecama kecamatan tan dengan dengan pengel pengelua uaran ran perkapita per bulan paling tinggi adalah52,89 Kecamatan Sumenep yaitu sebesar Rp. 331.510,81. 4 Tingginya tingkat daya beli masyarakat di wilayah daratan karena didukung oleh ketersedi ketersediaan aan barang-ba barang-barang rang kebutuhan kebu tuhan masyara masyarakat kat dan harganya harganya relatif relatif Kangayan stabil. Selain itu diwilayah daratan akses masyarakat terhadap kebutuhan modal 55,52 melalui lembaga keuangan bank maupun non bank relatif lebih mudah. Wilayah Kepulauan
38,83 20,93
Hasil Hasil perhitung perhitungan an indeks indeks lima modal (The Pentagon Pentagon Capital) Capital) wilayah wilayah daratan 25,93 Kabupaten Sumenep dapat dilihat sebagai berikut: 49,09
Sumber : data diolah 5 Dari tabel 5.40, dapat dilihat melihat komponen-komponen dalam bahwa Masalembu dari lima modal di wilayah masing-masing masing-mas ing modal dari lima modal kepulauan, indeks modal manusia (the pentagon capital), 46,82 dapat dilihat pada mempunyai ratarata teringgi yaitu gambar 5.20 dan pembahasan berikut 50,24. Sedangkan 42,56 terendah adalah ini. indeks fisik yaitu sebesar 23,13. Untuk 16,51 Gambar 4 Indeks Pentagon Capital di Wilayah Kepulauan Kabupaten Sumenep 16,23 Sumber : Hasil perhitungan 5 modal wilayah kepulauan, data diolah 37,34 6 Nonggunong
ffd8ffe000104a4649460001020100c800c80000 43,68 ffe20c584943435f50524f46494c4500010100000 34,83 c484c696e6f021000006d6e7472524742205859 5a2007ce00020009000600310000616373704d5 14,05 346540000000049454320735247420000000000 31,43 000000000000000000f6d6000100000000d32d4 850202000000000000000000000000000000000 41,89 000000000000000000000000000000000000000 000000000000000000000001163707274000001 7 500000003364657363000001840000006c77747 Raas 074000001f000000014626b7074000002040000 00147258595a00000218000000146758595a000 48,38 0022c000000146258595a000002400000001464 31,63 6d6e640000025400000070646d6464000002c40 0000088767565640000034c0000008676696577 27,21 000003d4000000246c756d69000003f80000001 46d6561730000040c0000002474656368000004 38,58 300000000c725452430000043c0000080c67545 43,35 2430000043c0000080c625452430000043c0000 080c7465787400000000436f707972696768742 8 02863292031393938204865776c6574742d5061 636b61726420436f6d70616e790000646573630 Sapekan 000000000000012735247422049454336313936 58,85 362d322e3100000000000000000000001273524 7422049454336313936362d322e310000000000 47,97 000000000000000000000000000000000000000
61,28 9 Talango 48,18 27,89 21,71
1. Modal Manusia lahan petanian terluas 47,01 Inde Indeks ks moda modall manu manusi sia a di di Kabupaten wilayah wilayah kepulaun kepulaun sebesar sebesar 50,24. 50,24. 43,64 Sumenep, yaitu Secara umum di wilayah Kecamatan Arjasa Indek Wilayah Kepulauan kepula kepulauan uan telah telah tersed tersedia ia saran sarana a dengan luas lahan kebu kebutu tuha han n dasa dasarr masy masyar arak akat at,, 50,24 pertanian 15.793 ha, seperti sarana pendidikan, dari TK 40,51 dan Kecamatan sampai dengan tingkat SMP Kangayan dengan 23,13 diselu diseluruh ruh kecama kecamata tan n kepula kepulauan uan luas lahan 11.161 ha. telah telah tersed tersedia ia.. Akan Akan tetapi tetapi pada pada 40,51 Sedangkan pend pendid idik ikan an ting tingka katt SMA SMA tida tidak k kecamatan lain 49,86 kare karena na tida tidak k semu semua a keca kecama mata tan n dengan lahan terluas kepula kepulauan uan tersed tersedia, ia, yaitu yaitu dari dari 9 ketiga di wilayah keca ecamata matan n kepu epulau lauan hanya nya kepu kepula laua uan n adal adalah ah Keca Ke cama mata tan n empat empat kecamata kecamatan n yang yang terdapat terdapat Gayam Gayam denga dengan n luas luas lahan lahan 8.274 8.274 SMA SMA Nege Negeri ri,, yait yaitu u Ke Keca cama mata tan n ha. Masalem Masalembu, bu, Sapeken, Sapeken, Arjasa Arjasa dan Dari produksi pertanian di wilayah Gayam. Sedangkan pada kepu kepula laua uan n terd terdap apat at bebe bebera rapa pa kecamata kecamatan n yang yang lain masyarak masyarakat at komuditi yang cukup berkembang, yang ingin melanjutkan ke tingkat diantara diantaranya nya : padi sawah, jagung jagung SMA maka akan pindah ke dan dan kete ketela la poho pohon. n. Ke Keca cama mata tan n kecamata kecamatan n yang terdapat terdapat SMAN, SMAN, dengan dengan produksi produksi padi sawah dan atau akan masuk ke sekolah ketela pohon tertinggi di swasta/ swasta/MA. MA. Akan tetapi tetapi terdapat terdapat Kabupaten Sumenep adalah satu satu kecama kecamatan tan kepula kepulauan uan yang yang Kecamatan Kecamatan Arjasa dengan produksi tidak tidak terdap terdapat at pendid pendidika ikan n pada pada padi sawah wah pada tahu tahun n 2008 008 jenjang SMA. SMA. sebes sebesar ar 411.31 411.314 4 ton dan dan ketela ketela Sarana kesehatan di wilayah pohon sebesar 736.276 ton. kepulauan cukup memadai, Berda Berdasa sarka rkan n potens potensii perika perikana nan, n, dima imana dis diseluru luruh h keca ecamata matan n sebagai wilayah kepulauan seluruh terd terdap apat at pela pelaya yana nan n kese keseha hata tan n kecam camatan tan memil emilik ikii poten otens si dasa dasarr anta antara ra lain lain : Pusk Puskes esma mas, s, perikanan laut cukup besar dengan Pusk Puskes esma mas s pemb pemban antu tu,, Poli Polind ndes es produksi produksi keseluruh keseluruhan an pada pada tahun tahun dan Posyandu. 2008 008 sebes ebesa ar 20. 20.392, 392,9 90 ton. ton. 2. Modal Alam Berdasarkan Seda edangka ngkan n perik erika anan pay payau perhitungan indeks sebesar 297,60 ton. modal alam, wilayah 3. Modal Fisik Kondisi kepulauan memiliki modal fisik di wilayah angka 40,51. Di kepulauan memilki wilayah kepulauan indeks yang paling memiliki SDA yang rendah, yaitu 23,13. cukup besar baik Kenyataan ini merupakan potensi hasil pekerjaan rumah besar pertanian terutama bagi Pemerintah potensi perikanan. Kabupaten Sumenep. Ditinjau dari potensi Ditinjau infrastruktur pada sektor pertanian jalan dengan dengan kondisi baik baik ini, ada dua dan ketersediaan sarana kecamatan di wilayah transporasi umum dan kepulauan dengan fasilitas umum lainnya
masih sangat minim. Di wilayah kepulauan, kecamatan yang terdapat pasar yang dikelola pemerintah hanya ada di kecamatan tarlango, yaitu UPT. Pasar Talango, sedangkan delapan kecamatan lainnya masih belum tersedia. Begitu juga terkait terkait dengan TPI, walaupun wilayah kepulauan memiliki potensi perikanan yang
sangat besar namun belum ada satupun kecamatan yang memiliki sarana TPI tersebut. Sehingga tidak heran kalau banyak nelayan di kepulauan lebih suka melakukan transaksi/menjual transaksi/menjual hasil ikan tangkapnya di tengah lautan kepada pedagang-pedagang pedagang-pedagang dari luar Sumenep seperti dari Bali, Banyuangi,
pekalonga pekalongan n dan beberapa beberapa pedagan pedagan besar dari Jawa. Kondisi ini diungkap oleh Pak Sahiruddin: “Dikep “Dikepula ulauan uan kebany kebanyaka akan n hasil hasil ikan tangkap di jual kepada pedagang-pedagang pedagang-pedagang besar dari luar di tengah tengah laut, laut, karena karena disini disini tidak tidak ada pangkalan pendaratan ikan dan TPI yang memadai Pak. Jadi lebih baik baik diju dijual al dite diteng ngah ah laut laut sela selain in hemat BBM, kalau di bawa pulang disana terkadang harganya sangat mura murah h atau atau bahka ahkan n kala kalau u lagi lagi musim tidak laku”.
Ungkapan yang sama dilontarkan oleh Pak Busri Nelayan Kecamatan Masalembu : “Masal “Masalah ah utama utama nelay nelayan an adala adalah h harg harga a ikan ikan yang yang naik naik turu turun n dan dan bahkan bahkan cendrun cendrung g murah. murah. Karena Karena disini pasarnya hanya sama masyarak masyarakat at disini disini untuk untuk dimakan dimakan dan dan para para pemi pemind ndan ang g ruma rumaha han, n, padahal hasil tangkap yang dihasilkan sangat banyak. Jadi lebih baik dijual dijual kepada kepada pedagan pedagang g dari lua luar, kare karen na sela selain in harga rganya luma lumaya yan n juga juga lang langsu sung ng meri merima ma uang”.
Kebijakan yang perlu dilakukan, menanggapi permasal permasalahan ahan-perm -permasal asalahan ahan yang dihadapi oleh masyarakat sebagaimana diungkapkan oleh Pak Sahi Sahiru rudd ddin in dan dan Pak Pak Busr Busrii adal adalah ah meni mening ngka katk tkan an dan dan memp memper erce cepa patt infrstruktur di wilayah kepulauan 4. Modal Sosial Indeks modal sosial di wilayah kepulauan masih dibawah wilayah daratan, yaitu dengan angka indeks 40,51, namun secara keseluruhan kondisi masyarakat kepulauan sama dengan sumenep daratan. Namun masyarakat wilayah kepulauan lebih haterogen, yaitu di wilayah kepulauan
terdiri dari berbagai suku, yaitu: suku Madura, Jawa, Bugis, Mandar, dan Suku Bajoe. Keberadaan kelompokkelompok di wilayah kepulauan belum berjalan sebagaimana mestinya. Kondisi ini sesuai apa yang dikatakan oleh Pak sosialnelayan disini Saedi: “Kelompok yang ada Mas, namun masyarakat nelayan disinidihadapi aktif dalam masyarakat kelompok, hanya jika ada nelayan dari luar yangkepulauan masuk kewilayah adalah sini tanpa ijin. Karena di pola khawatirkan akan menguras fikir sumberdaya ikan. masyarakat Selain itu tidak ada aktifitas”. yang Tidak optimalnya fungsi kelompok juga disebabkan kurangnya kesadaran sering dari masyarakat, hal ini sebagaimana sebagaimana komentar Pak Busri: “Buat apa kelompok-kelompokan kelompok-kelompokan Mas, tidak menghasilakn apa-apa Mas, hanya buang-buang waktu lebih baik kerja …”
Kendala lain dalam modal
mengguna menggunakan kan jalan jalan pintas pintas dimana dimana masi masih h bany banyak ak masy masyar arak akat at untu untuk k mendapatkan hasil tangkapan yang banyak banyak dengan dengan mengguna menggunakan kan cara yang dilarang seperti potassium dan bom. Kondisi ini menjadi keprihatinan Pak Sahiruddin, sebagaimana beliau ungkapkan: “Nelay “Nelayan an disini disini banya banyak k yang yang berfik berfikir ir semp sempit it Ma Mas, s, mere mereka ka meng menggu guna naka kan n pota potass ssiu ium m dan dan bom bom untu untuk k mend mendap apat at ikan ikan yang yang bany banyak ak deng dengan an muda mudah. h. Padahal Padahal dampakny dampaknya a banyak banyak ikan kecilkecilkeci kecill juga juga ikut ikut mati mati,, kan kan eman emanem eman an (sayang)….”
Permasalahan penggunaan potassiu potassium m dan bom merupakan merupakan hal yang yang lama lama terjad terjadii dan sulit sulit untuk untuk diberanta diberantas. s. Kondisi Kondisi ini disebabk disebabkan an oleh oleh belum elum adan danya kesa kesad daran ran masy masyar arak akat at untu untuk k mele melest star arik ikan an
Sahiruddin sampaikan : “….. “….. Wa Wala laup upun un bebe bebera rapa pa dari dari ada ada yang yang
ditangkap oleh aparat karena tertangkap tangan, tangan, namun namun tidak tidak reja Mas, karena karena mungkin
mereka tidak punya kesadaran, jadi sulit dihentikan…..”. Berdasarkan
penelusuran lebih lanjut, sulitnya menghentikan potassium dan bom ikan karena praktek itu telah dilakukan sejak lama, kemudian didukung oleh kemampuan dalam merakit bom. Oleh karena itu selain tindakan yang selama ini dilakukan oleh aparat, untuk mengeleminir mengeleminir praktek-praktek tersebut maka dapat dilakukan dengan pendekatan yang lebih humanis seperti, penyuluhan akan kesadaran menjaga lingkungan serta pembinaan mental atau moral melalui tokoh agama melalui siraman rohani. 5. Modal Keuangan Kondis Kond isii moda modall keua keuang ngan an wilay wilayah ah kepula kepulaua uan n telat telatif if sama sama dengan dengan wilayah wilayah daratan. daratan. Namun Namun ditinjau dari komponen pengelua pengeluaran ran perkapita perkapita per bulan bulan masyarakat, di wilayah kepulauan lebih rendah dibadingkan dengan wilay wilayah ah daera daeratan tan,, yaitu yaitu dengan dengan pengelua pengeluaran ran perkapita perkapita per bulan bulan rata rata-r -rat ata a Rp. Rp. 204. 204.41 416, 6,06 06.. Dua Dua kecamata kecamatan n dengan dengan pengelua pengeluaran ran perkapita per bulan paling rendah adalah lah Kecam camatan tan Raas dan dan Kecamatan Talango, yaitu dengan pengelua pengeluaran ran perkapita perkapita per bulan bulan masin masing-m g-mas asing ing Rp. Rp. 177.54 177.546,4 6,45 5 dan dan Rp. 188.38 188.380,1 0,16. 6. Rendah Rendahnya nya daya daya beli beli masya masyarak rakat at diwila diwilaya yah h kepulauan selain faktor pendap pendapata atan n yang yang diteri diterima ma,, juga juga dipen ipenga garu ruhi hi ole oleh mahal halanya nya barang-barang barang-barang kebutuhan hidup. Stra trateg tegi Peng engemba embang ngan an Sekt ektor Unggulan Unggulan Kaitanny Kaitannya a dengan dengan Potensi Potensi Lima Modal (Pentagon Capital) Sustainable Livelihood Approach Pela Pelaks ksan anaa aan n oton otonom omii daer daerah ah merupa merupakan kan pember pemberia ian n kewena kewenanga ngan n d kelel elel ke d da h
kabu kabupa pate ten/ n/ko kota ta dala dalam m meng mengur urus us kepe kepen nting tinga an masya syaraka rakatt sesua esuaii dengan kondisi, potensi dan keanekaragaman keanekaragaman wilayahnya. wilayahnya. Artinya kebijakan pembangunan yang diambil idea idealn lnya ya dida didasa sari ri oleh oleh pote potens nsii dan dan cirikhas cirikhas yang dimiliki dimiliki daerah. daerah. Karena Karena itu masya masyarak rakat at sebaga sebagaii pelaku pelaku dan sekaligus tujuan pembangunan sudah waktu waktunya nya diberi diberi porsi porsi peran peranan an yang yang lebi lebih h besa besar. r. Masyara yaraka katt deng denga an sega segala la akti aktivi vita tasn snya ya bers bersam ama a alam alam diseki disekitar tarnya nya dengan dengan ciri ciri khas khas yang yang dimiliki diharapkan munculnya kearifan lokal. Sehingga peng pengem emba bang ngan an ekon ekonom omii wila wilaya yah h dapa dapatt berj berjal alan an seca secara ra efek efekti tiff dan dan efis efisia ian, n, berk berkel elan anju juta tan, n, dan dan teta tetap p memper mempertah tahank ankan an tradis tradisii lokal lokal yang yang meru merupa paka kan n iden identi tita tas s masy masyar arak akat at daerah. Pema Pemaha hama man n akan akan pote potens nsii daer daerah ah yang yang dap dapat dike dikem mban bangkan kan sert serta a teridentifikasinya berbagai perm permas asal alah ahan an yang yang diha dihada dapi pi oleh oleh masyarakat daerah dalam pengembangan potensi, maka dihara diharapka pkan n kebija kebijakan kan yang yang diambi diambill bena benarb rben enar ar mamp mampu u memb member erik ikan an solusi, sehingga ke depan diharapkan tercapai kondisi sebagai berikut: 1Optimalisasi pengelolaan dan pemanfaatan pemanfaatan potensi/sumberdaya potensi/sumberdaya yang dimiliki daerah; 2Pengembangan 2Pengembangan ekonomi daerah yang diiringi perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat di daerah. Strate Strategi gi Pengem Pengemba banga ngan n di Wilay Wilayah ah Daratan Pengemba Pengembangan ngan wilayah wilayah bukan bukan hanya hanya menjadi milik pemerintah, akan tetapi masyarak masyarakat at merupakan merupakan entitas entitas yang tidak tidak dapat dapat dipisahk dipisahkan an dalam dalam proses proses pembangun pembangunan. an. Mereka Mereka bukan bukan hanya hanya obje objek k teta etapi juga uga subye ubyek k dal dalam pemb pemban angu guna nan. n. Kare Karena na mere mereka kala lah h yang yang menj menjal alan anii berb berbag agai ai akti aktivi vita tas s ekon ekonom omii dan dan beri berint nter erak aksi si deng dengan an
alam alam sekita sekitarny rnya, a, maka maka masya masyarak rakat at seha seharu rusn snya ya menj menjad adii pusa pusatt dala dalam m
proses pembangunan.
Berd Berdas asar arka kan n hasi hasill inte interv rvie iew w mendalam dan kajian dalam penelitian dite ditemu muka kan n bebe bebera rapa pa kend kendal ala a yang yang dapat menghalagi proses pengemba pengembangan ngan ekonomi ekonomi masyara masyarakat kat di wilayah wilayah daratan. daratan. KendalaKendala-kend kendala ala tersebut antara lain: 1Kesulitan petani untuk mendapatkan pupuk terutama pada saat musim tanam tiba, sehingga banyak petani sering mengalami keterlambatan keterlambatan menanam atau terpaksa menanam dengan konsidi kekurangan pupuk. Hal ini menyebabkan hasil produksi menurun. 2Menurunya nilai ekonomis ikan yang disebabkan disebabkan tidak berfungsinya TPI yang ada sehingga mekanisme pelelangan ikan terlalu lama (tidak efektif).
3Sarana dan prasarana penunjang yang belum memadai, seperti pabrik es yang dapat memenuhi kebutuhan pada saat musim tangkap dan belum adanya cold storage yang dapat menyimpan ikan. Meskip Mesk ipun un terd terdap apat at kend kendal alaakendala yang menghambat, di wila wilaya yah h dara darata tan n masi masih h memi memili liki ki potens potensii yang yang dapat dapat dikemb dikembang angka kan. n. Potensi-potensi Potensi-potensi tersebut antara lain: 1Ketrampilan/skill 1Ketrampilan/skill yang dimiliki masyarakat dalam bercocok tanam dan melaut (menangkap ikan). 2Sumberdaya di bidang pertanian dan perikanan tangkap. 3Akses jalan dalam kondisi baik dan sarana transportasi yang memadai. Berd Berdas asar arka kan n temu temuan an-t -tem emua uan n dalam dalam peneli penelitia tian n ini, ini, maka maka strat strategi egi dalam pengembangan wilayah daratan adalah sebagai berikut: 1. Pening Peningkat katan an produk produksi si pertan pertanian ian melalui program/kegiatan monet onetor orin ing g dan dan peng engawas wasan terhadap ketersediaan dan distribusi pupuk. 2. Pengembangan sarana dan prasarana perikanan melalui program/kegiatan: program/kegiatan: 1) Optimalisa O ptimalisasi si
2) fungsi TPI yang Pembangunan dan mampu menciptakan meknisme pelelangan pelelangan ikan yang efektif; pengembangan sarana memadai, memadai, diantaran diantaranya ya pabrik pabrdan ik es dan pemba embang ngun una an rum rumah ika ikan (coo (cooll prasarana storage). pendukung yangpotens Setela Setelah h diketa diketahui hui kenda kendala, la, potensii dan strategi pengembangan, berd erdasark sarka an data data has hasil anal nalisis isis kuantitatif dan hasil analisis kualitatif (obsevas (obsevasii dan interview interview)) maka dapat dibuat dibuat model pengemba pengembangan ngan sektor sektor potensia potensiall di wilayah wilayah daratan daratan sebagai sebagai berikut :
ffd8ffe000104a46494600010201006900690000ffe20c584943435f50524f464 94c4500010100000c484c696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce 00020009000600310000616373704d53465400000000494543207352474200 Gambar 5 00000000000000000000000000f6d6000100000000d32d4850202000000000 Model 00000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 Strategi 00000000000000000000000011637072740000015000000033646573630000 01840000006c77747074000001f000000014626b7074000002040000001472 58595a00000218000000146758595a0000022c000000146258595a00000240 00000014646d6e640000025400000070646d6464000002c400000088767565 640000034c0000008676696577000003d4000000246c756d69000003f800000 0146d6561730000040c0000002474656368000004300000000c72545243000 0043c0000080c675452430000043c0000080c625452430000043c0000080c74 65787400000000436f70797269676874202863292031393938204865776c65 74742d5061636b61726420436f6d70616e7900006465736300000000000000 12735247422049454336313936362d322e3100000000000000000000001273 5247422049454336313936362d322e31000000000000000000000000000000 000000000000000000000000 Pengembangan Pengembangan di Wilayah Daratan 27
Strate Strategi gi Penge Pengemba mbanga ngan n di Wilay Wilayah ah Kepulauan Wilay Wilayah ah kepul kepulau auan an Kabupa Kabupaten ten Sumenep secara geografis tersebar di Laut Laut Jawa. Jawa. Potens Potensii sumber sumberda daya ya laut laut yang besar, namun dengan masya masyarak rakat at yang yang hetero heterogen gen (multi (multi etnis) etnis) menjadi menjadi tantangan tantangan tersendiri tersendiri.. Berda Berdasar sarkan kan hasil hasil penelu penelusur suran an dan dan kajian kajian dalam dalam peneli penelitia tian n ditemu ditemuka kan n beberapa beberapa kendala kendala yang menghala menghalangi ngi pros proses es peng pengem emba bang ngan an ekon ekonom omii di wilayah wilayah kepulaua kepulauan. n. Kendala Kendala-kend -kendala ala tersebut antara lain: 1Banyak transaksi ikan yang dilakukan di tengah laut yang disebabkan disebabkan belum tersedianya infrastruktur perikanan yang memadai, seperti: pelabuhan pendaratan ikan (PPI), tempat pelelangan ikan (TPI) dan sarana pendukung lainnya seperti jaringan listrik, air bersih, pabrik es dan cool storage. Penggunaan potassium dan bom 2Penggunaan ikan yang sangat membahayakan lingkungan dan ekosistem laut. 3Belum adanya kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam hidup berorganisasi/berkelompok. Sela Selain in kend kendal alaa-ke kend ndal ala a yang yang dapat pat men menghamb hamba at, di wil wilayah yah daratan terdapat potensi yang dapat dike dikemb mban angk gkan an.. Pote Potens nsii-po pote tens nsii tersebut antara lain: 1Ketrampilan/skill 1Ketrampilan/skill yang dimiliki masyarakat untuk bercocok tanam dan menangkap ikan. 2Sumberdaya bidang perikanan tangkap yang cukup besar. Adapun kebijakan peng pengem emba bang ngan an peri perika kana nan n laut laut di wilay wilayah ah kepula kepulauan uan adala adalah h sebag sebagai ai berikut: 1.
Pembangunan infrastruktur perikanan malalui program/k program/kegia egiatan tan pembangu pembangunan nan pelabuha pelabuhan n pendarata pendaratan n perikana perikanan n yang lok lokasiny sinya a dise disesu sua aika ikan
dengan dengan lokasi lokasi penangka penangkapan pan ikan (Fishing Ground), dan pusat-pusat kegi egiatan tan peri perika kana nan. n. Adapu apun alternatif rencana lokasi pengembangan pelabuhan perikanan yang bisa dipe dipert rtim imba bang ngka kan n anta antara ra lain lain:: pela pelabu buha han n raky rakyat at kali kalika kata tak k di keca kecama mata tan n Arja Arjasa sa,, pela pelabu buha han n raky rakyat at kang kangan anya yan n dan dan saob saobii di Kecamatan Kangayan dan pelabuhan rak rakyat sapeken, tanj tanjun ung g kiao kiaok k dan dan peka pekabu buha han n rakyat paliat di Kecamatan Sapeken. 2. Peng Pengem emba bang ngan an sara sarana na dan dan pras prasar aran ana a peri perika kana nan n mela melalu luii program/kegiatan: 1) Pembangu Pembangunan nan TPI dengan dengan mekn meknis isme me pele pelela lang ngan an ikan ikan yang efektif serta yang mampu mewadahi para pedagang terutama pedagang dari luar daerah; 2) Pembangunan dan pengem pengemba banga ngan n saran sarana a dan prasar prasaran ana a penduk pendukung ung yang yang memadai, diantaranya jaringan listrik, air bersih, pabrik pabrik es dan pembangun pembangunan an rumah ikan (cool storage). 3. Peningkatan kesadaran dalam menjaga kelestarian alam dan hidup berorganisasi melalui program/kegiatan: program/kegiatan: 1) Penyuluhan Penyuluhan dan pembinaan mental/moral dengan melibatkan tokoh agama yang bertujuan untuk menanamkan kesada kesadaran ran akan akan pentin pentingny gnya a menjaga kelestarian alam. 2) Sosialisasi akan pentingnya keberadaan kelompokkelo kelomp mpok ok nela nelaya yan n sebag ebagai ai med media yang efekt fektif if dalam lam proses pembinaan oleh peme pemeri rint ntah ah,, sert serta a sebag ebagai ai temp tempat at pemb pembel elaj ajar aran an dan dan tran transf sform ormas asii info inform rmas asii dan dan
tekn teknol olog ogii peri perika kan nan bagi masyarakat nelayan. Berd Berda asark sarkan an data hasil analisi lisis s kuantitatif dan hasil analisis kualitatif (obsevas (obsevasii dan intervie interview) w) maka dapat dibuat dibuat model pengemba pengembangan ngan sektor sektor poten otens sial ial di wila ilayah yah kep kepula ulauan uan sebagai berikut:
konsidi kekurangan pupuk. F. KESIMPULAN DAN SARAN terhadap ketersediaan pertambangan dan penggalian dan dan Hal ini menyebabkan hasil sektor jasa.
distribusi pupuk. produksi menurun. Kesimpulan
4. 4. Pengembangan sarana dan Berdasarkan analisis gabuangan 5. Menurunya nilai ekonomis Berdasarkan hasil analisis yang prasarana perikanan dengan menggukan ketiga alat melalui ikan yang disebabkan tidak telah diuraikan, maka dapat ditarik program/kegiatan: analisis menunjukkan bahwa sektor berfungsinya TPI yang ada beberapa kesimpulan, yaitu: 3) Optimalisasi fungsi TPI yang yang merupakan sektor unggulan sehingga 1. Hasil klasifikasi sektormekanisme ekonomi mampu dengan kriteria tergolong kemenciptakan dalam pelelangananalisis ikan terlalu lama dengan menggunakan Klassen meknisme pelelangan ikan sektor prima, memiliki tingkat (tidak efektif). Typology selama periode analisis anal isis yang efektif. kekompetitifan yang semakin 6. Sarana dan prasarana tahun 2000-2008 menunjukkan bahwa Pembangunan dan meningkat dan4)merupakan sektor penunjang yang belum sektor pertanian termasuk dalam pengembangan sarana dan basis, yaitu sektor pertanian. memadai, klasifikasi klasifikasseperti i sektorpabrik primaes prasarana pendukung yang Sementara hasil analisis pemetaan
memadai, diantaranya sektor unggulan, diketahui bahwa pada2000-2008 saat musim periodekebutuhan analisis tahun pabrik es dandalam pembangunan sub sektor unggulan sektor tangkap dan nilai belum adanya menunjukkan bahwa tambah ffd8ffe000104a464946000102010069006f0000ffe20c584943435f50524f4649 rumah (cool storage). pertanian adalah subikan sektor tanaman 4c4500010100000c484c696e6f021000006d6e74725247422058595a2007ce00 storage Sumenep yang dapat absolut PDRBcold Kabupaten 020009000600310000616373704d53465400000000494543207352474200000 . 00000000000000000000000f6d6000100000000d32d48502020000000000000 Wilayah kepulauan 000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000000 pangan dan sub sektor perikanan. menyimpan ikan. 000000000000000000011637072740000015000000033646573630000018400 sebesar Rp.144,418 miliar. 00006c77747074000001f000000014626b707400000204000000147258595a00 000218000000146758595a0000022c000000146258595a00000240000000146 4. Pembangunan Sedangkan ditinjau infrastruktur dari aspek 46d6e640000025400000070646d6464000002c400000088767565640000034c . Wilayah kepulauan: Berdasarkan Proportional Shift, sektor 0000008676696577000003d4000000246c756d69000003f8000000146d656173 0000040c0000002474656368000004300000000c725452430000043c0000080 perikanan malalui kewilayahan, maka dapat c675452430000043c0000080c625452430000043c0000080c746578740000000 4. Banyak ikan yang ekonomi yang transaksi memiliki dampak 0436f70797269676874202863292031393938204865776c6574742d5061636b6 1726420436f6d70616e79000064657363000000000000001273524742204945 program/kegiatan pembangunan disimpulkan bahwa wilayah daratan 4336313936362d322e310000000000000000000000127352474220494543363 dilakukan di tengah laut bauran industri positif (nilai M ik 13936362d322e31000000000000000000000000000000000000000000000000 000000 pelabuhan pendaratan perikanan mempunyai potensi sub sektor Gambar 6 29 30 31 yang disebabkan belum positif), yaitu sektor pertambangan Model Strategi Pengembangan di Wilayah Kepulauan lokasinya disesuaika tanaman yang pangan dengandisesuaikan kumuditi n infrastruktur dan penggalian,tersedianya sektor listrik, gas dan dengan lokasi penangkapan unggulan jagung. Sementara ikan di perikanan yang memadai, air bersih, sektor perdagangan, hotel (Fishing Ground), dan pusat-pusat wilayah kepulauan memiliki potensi seperti: pelabuhan pangkalan dan restoran, sektor pengangkutan perikanan. Adapun pada subkegiatan sektor perikanan dengan ikan (PPI), tempat pelelangan pelelanga dan komunikasi dan sektor n alternatif rencana lokasi perikanan laut sebagai unggulan. ikan (TPI) dan keuangan, persewaan dansarana jasa 5. pengembangan pelabuhan Hasil analisis kemampuan modal lainnya seperti perusahaan. pendukung Berdasarkan Differential perikanan yang bisa wilayah dengan menggunakan jaringan listrik, li strik, air bersih, bersih, shift dua sektor ekonomi yang dipertimbangkan antara lain: Sustainable Livelihood Aprroach, pabrik es dan cool storage. memiliki keunggulan kekompetitifan pelabuhan rakyat kalikatak berdasarkan indeks lima modal di 5. Penggunaan dan yang semakin meningkatpotassium yaitu sektor kecamatan Arjasa, pelabuhan secara umum di wilayah daratan bombangunan ikan yang yang sangat pertanian dan sektor rakyat kanganyan dan saobi di yang menjadi kendala yang dalapat membahayakan ditunjukkan oleh nilai Clingkungan ik positif. Kecamatan Kangayan dan menghambat pengembangan dan pertumbuhan ekosistem laut. Sedangkan pengaruh pelabuhan rakyat sapeken, ekonomi wilayah adalah modal alam 6.ekonomi Belum adanya kesadaran dan Propinsi Jawa Timur
paliat di Kecamatan wilayah rakyat kepulauan yang menjadi hidup Sumenp menunjukkan nilaidalam N ik positif Sapeken. penghambat adalah modal fisik dan Pertama. BPFE. Yogyakarta. berorganisasi/berkelompok. pada setiap sektor ekonomi dengan Badan Pusat Statistik, 5. Pengembangan dan modal sosial. Adapunsarana kendala? 2008. total nilai output Rp. 222,309 miliar. Kabupaten prasarana pendukung yang memadai,Sumenep diantaranya jaringan listrik, air bersih, pabrik es kendala dan pembangunan rumah ikan (cool storage). tersebutperikanan adalah sebagai Dalam prasarana melalui Angka 3. Berdasarkan hasil perhitungan 6. Peningkatan kesadaran dalam menjaga kelestarian alam dan hidup Saran-saran 2008. berorganisasi berorganisasi melalui program: 3) Penyuluhan dan pembinaan BPS berikut:yang bertujuan mental/moral dengan melibatkanprogram/kegiatan: tokoh agama untuk Kabupaten Sumenep.
Location Quotient, diketauhi di di kelestarian alam. Berdasarkan hasil pembahasan menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga 4) Sosialisa Sosialisasi si akan pentingny pentingnya a keberada keberadaan an kelompokke kelompokkelompo lompok k nelayan nelayan . WilayahTPI daratan: 3) Pembangunan dengan sebagai media yang efektif dalam proses pembinaan oleh pemerintah, . Sumenep selama periode atas,Kabupaten maka dapat disarankan beberapa hal 2009. serta sebagai sebagai tempat tempat pembelaj pembelajaran aran dan transforma transformasi si informas informasii dan teknologi perikanan bagi4. masyarakat masyaraka tpetani nelayan. nelayan . Kesulitanpelelangan untuk meknisme ikan analisis tahun 2000–2008 dari 9 sebagai berikut:
DAFTAR PUSTAKA
mendapatkan pupuk yang efektif serta yang (Sembilan) sektor .ekonomi sektor Wilayah daratan terutama pada saat musim mampu mewadahi para
Abimany Abimanyu, u, A. 2001. 2001. Pembangu Pembangunan nan Ekonomi Ekonomi 3dan Pemberd Pemb erdayaa ayaan n Rakyat, Rakyat, Edisi Edisi Pertama. Pertama. terdapat (tiga) sektor yang 3. Peningkatan produksi pertanian BPFE UGM. Yogyakarta. Arief, S. dan Djaenuri. 2002. Dari Prestasi Sampai Ekonomi Politik, UI-Press. tanamPembangunan tiba,pedagang sehingga banyak terutama Jakarta. merupakan sektor basis (LQ>1), yaitu: n melalui program/kegiata prog ram/kegiatan Ariff, Mohamed dan Hal Hill. 1988. Industrialisasi di ASEAN, Penerbit LP3ES. Jakarta.
petani mengalami pedagang dari luar Ariku Arikunto nto,, S. 1998 1998.. Prose Prosedu durr Penel Peneliti itian an, , Suatu Suatusering Pende Pen dekat katan andaerah. Prakt Praktek, ek, PT. PT. Reneka Reneka Cipta Cipta.. sektor pertanian, sektor monetoring dan pengawasan Jakarta. Arsyad, Arsyad, Lincolin Lincolin.. 1999. 1999. Ekonomi Ekonomi Pembangu Pembangunan nan,, Edisi Edisi Keempat. Keempat. Bagian Bagian Penerbit Penerbitan an STIE keterlambatan menanam atau 4) Pembangunan dan YKPN. Yogyakarta. Yogyakarta. _____________ _____________ . 1999. Pengantar Pengantar Perencanaan Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, Edisi
terpaksa menanam dengan pengembangan sarana dan
_____________ _____________ Kabupaten Kabupaten Sumenep Sumenep
Dalam Angka 2009. BPS Kabupaten Sumenep. _____________ _____________ . PDRB Jatim: BPS BPS Jawa Timur. Timur. http://jatim.bps.go.id/ http://jatim.bps.go.id/wp wpcontent/up conte nt/uploa loads/im ds/images ages/12.1 /12.1%20 %20 %2012.7. %2012 .7.pdf pdf. Balley, Stephen J. 1995. Public Sector Economic: Theory, Policy and Practice, MacMillan Press Ltd. London. Boediono, 1981. Teori Pertumbuhan Ekonomi, Seri Sinopsis. Edisi Pertama. Pengantar Ilmu Ekonomi No. 4. BPFE. Yogyakarta. Conyers and Hill. 1990. An Introduction to Development Planning in The Third World, Brisbane Toronto Singapore. Department for International Development. “Sustainable Livelihoods Guidance Sheets”, No. 1. London: DFID, 1999a. [http://www.eldis.org/vfile/upload/1/doc ument/0901/section1.pdf] Department for International Development. “Sustainable Livelihoods Guidance Sheets”, No. 2. London: DFID, 1999b. [http://www.eldis.org/vfile/upload/1/doc ument/0901/section1.pdf] Djojohadikusumo, Sumitro. 1994. Perkembangan Pemikiran Ekonomi: Dasar Teori Ekonomi Pertumbuhan dan Ekonomi Pembangunan,
LP3ES. Jakarta. Glasson, John. 1990. Pengantar Perencanaan Regional, Terjemahan Paul Sitohang. Lembaga Penerbit FE-UI. Jakarta. Hadisaroso, P. 1994. Konsep Dasar Pengembangan Wilayah di Indonesia No. 8 Agustus. Harini, R., Giyarsih, S. R., dan Budiani S. R. 2005, Analisis Sektor Unggulan Dalam Penyerapan Tenaga Kerja Didaerah Istimewa Yogyakarta, Majalah Geografi Indonesia Vol 19 No. 1:1–20.
32
Jhingan, Jhingan, M. L., 2002. Ekonomi Pembangunan Pembangunan dan Perencanaan, Perencanaan, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Kadari Kadariah. ah. 1981 1981.. Ekono Ekonomi mi Peren Perenca canaa naan, n, Lembaga Lembaga Penerbit Penerbit fakultas fakultas Ekonomi Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Kartasasmita, Ginanjar. 1996. Pembangunan Untuk Rakyat: Mamad madukan kan Pertu rtumbu mbuhan dan Pemer Pemerata ataan, an, Cetaka Cetakan n I. PT. PT. Pusta Pustaka ka CIDESINDO. Jakarta. _____________ _____________ . 2007. Administrasi Administrasi Pemb embangunan, an, Perkem rkemb bang angan Pemikiran dan Praktiknya di Indonesia, Indonesia, LPE3ES. Jakarta. Koentjaraningrat. 2001. RintanganRintangan Mental Dalam Pemba Pembang ngun unan an Ekono Ekonomi mi Indone Indonesia sia,, LIPI-PT Pamator. Jakarta. Kuncoro, Mudrajad. 2000. Ekonomi Pembang Pembangunan unan:: Teori, Teori, Masalah Masalah,, dan Kebi Kebija jaka kan, n, Edis Edisii Pert Pertam ama. a. Ceta Cetaka kan n Kedua. UPP AMP YKPN. Yogyakarta. Kuntjo tjoro-Ja o-Jak kti, ti, Dorod rodjatu atun. 1995. Peran eranca cana naan an Ekon Ekonom omii Nasi Nasion onal al Menghad Menghadapi api Tantang Tantangan an Globalis Globalisasi. asi. Dalam Dalam Alumni Alumni FE-UI FE-UI dan Tantang Tantangan an Masa Depan, Penerbi Penerbitt PT. Gramedia Gramedia.. Jakarta.
Ekono Ekonomi mi & Sumbe Sumberr Daya Daya Manusi Manusia, a, Gramed Gramedia ia Widias Widiasara arana na Indone Indonesia sia,, Jakarta. Rahman. 2008. Analisis Ekonomi Basis dan Kebijakan Pengembangan Potensi Ungg Unggul ulan an Daer Daerah ah di Kabu Kabupa pate ten n Kampar, Tesis. FE-UB. Malang Rich Richard ardco con. n. Harr Harry y W. 1977 1977.. Dasar Dasar-Dasar Ilmu Regional, terjemahan oleh Paul Sitohang. LPFEUI. Jakarta. Saharud Saharuddin din,, Syahrul Syahrul.. 2006. 2006. Analisi Analisis s Ekonomi Ekonomi Regional Regional Sulawesi Sulawesi Selatan, Selatan, Jurnal Analisis, Maret 2006, Vol 3 No, 1:11-24, ISSN 0852– 6144. Shen, Fujun, 2009. Tourism and the Sustainable Livelihoods Approach: Application within the Chinese context, Thesis. Lincoln University. http://researcharchive.lincoln.ac.nz/ds pac e/handle/10182/1403/.../Shen_PhD.pdf Sjafrizal. 1997, Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpang Ketimpangan an Regional Regional Wilayah Wilayah Indonesia Indonesia Bagian Barat, Prisma LP3ES, No 3 Tahun XXVI:27–38. Soegijoko, S.B.T. dan B.S. Kusb Kusbia iant ntor oro. o. 1997 1997.. Bung Bunga a Ramp Rampai ai Perencanaan Pembangunan Indonesia, Indonesia, Gravindo. Jakarta.
Mardiasmo Mardiasmo.. 2002. 2002. Otonomi Otonomi & Manajemen Manajemen Keuangan Daerah, Andi Offset. Yogyakarta. Yogyakarta.
Sukirno rno, Sado adono. 2006. Eko Ekonomi omi Pembang Pembangunan unan:: Proses, Proses, Masalah Masalah dan Dasar Kebijakan, Kencana. Jakarta.
Maskur, Abdullah. 2008. Analisis Penentuan Sektor Prioritas Prop. Riau di Era Era Oton Otonom omii Daer Daerah ah,, Tesi Tesis. s. IPB. IPB. Bogor.
Sumodiningrat, G. 1996. Pembangunan Daerah dan Pemberdayaan Pemberdayaan Masyarakat, Bina Rena Pariwara. Jakarta.
Parmawati, Rita. 2009. Strategi Penanggulangan Penanggulangan Kemiskinan Dengan Pendeka Pendekatan tan Sustauna Sustaunable ble Livelih Livelihood ood Appr Approa oach ch (SLA (SLA)) Di Prop Propin insi si Jawa Jawa Timur, Tesis. Tesis. FE-UB. Malang
Suryana Suryana,, A. Sudraja Sudrajat, t, Indra Indra Syamsi, Syamsi, dan dan Rudi Rudi Muly Mulyon ono. o. 2005 2005.. Nege Negeri riku ku Begin Beginii Bangs Bangsaku aku Begitu Begitu:: Perc Percika ikan n Pandangan Pandangan Tryana Sjam’un, Cetakan Pert Pertam ama. a. Khat Khatan ana, a, Pust Pustak aka a LP3E LP3ES S Indionesia. Indionesia. Jakarta.
Pudj Pudjosu osumar marto, to, Mulyad Mulyadi. i. 1991. 1991. Proyek, Liberty. Yogyakarta
Evalu Evaluasi asi
Purw Purwan anti ti,, Putu Putu Ayu Ayu Pram Pramit itha ha.. 2009 2009.. Analisis Kesempatan Kerja Sektoral di Kabupaten Kabupaten Bangli dengan Pendekatan Pertu ertumb mbu uhan Berb erbasis asis Eksp Ekspor or.. PIRA PIRAMI MIDA DA.. Vol Vol V No.1 No.1.. ISSN ISSN:1 :190 907– 7– 3275. http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/5%20put u%2 0ayu.pdf Rach Rachbi bini ni,, Didi Didik k J. 2001 2001.. Pemb Pemban angu guna nan n
Sury Suryaw awar arda dana na,, M. I. 2006 2006.. Anal Analis isis is Kete Keterk rkai aita tan n Sekt Sektor or Ungg Unggul ulan an dan dan Aloka Alokasi si Anggar Anggaran an untuk untuk Pengu Penguata atan n Kine Kinerj rja a Pemb Pemban angu guna nan n Daer Daerah ah di Provinsi Jawa Timur. Tesis Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Susan Susanti, ti, Hera. Hera. dkk. dkk. 1995 1995.. Indi Indikat katororindik indikato atorr Makroe Makroeko konom nomi, i, Lembag Lembaga a Penerbit Penerbit FE-UI. Jakarta. Tambunan, Tambunan,
Tulus
T.
H,
2001.
Teori & Penemuan Empiris, Salemba Empat Jakarta.
Tarigan. Robinson. Robinson. 2005. Ekonomi Region Regional: al: Teori Teori dan Aplik Aplikasi asi,, Edisi Edisi Revisi. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta.
33
Todaro. Michael P. 1987. Pembangunan Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Edisi ketiga. Jilid 2. Penerbit Penerbit Erlangga. Erlangga. Jakarta. UU
UU
Nomor 22 Tahun 1999 tentang Peme Pemeri rint ntah ahan an Daer Daerah ah yang yang tela telah h direvisi dengan UU Nomor 32 Tahun 2004. Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perim erimb bang angan Keu Keuang angan Antar tara Pemerint Pemerintah ah Pusat Pusat dan Daerah Daerah yang yang telah telah direv direvisi isi deng dengan an UU Nomor Nomor 33 Tahun 2004. 2004.
Wido idodo, Suseno eno T. 1990. Ind Indikato katorr Ekonomi: Dasar Perhitungan Perek Perekono onomia mian n Indon Indonesi esia, a, Pener Penerbit bit
Kanisius. Yogyakarta. Wido idodo, Tri. ri. 2006. Perenc encanaa anaan n Pembangunan: Pembangunan: Aplikasi Komputer (Era Oton Otonom omii Daer Daerah ah), ), UPP UPP STIM STIM YKPN YKPN.. Yogyakarta Yogyakarta Wijaya, Wijaya, Far Faried. ied. 1999. 1999. Seri Pengant Pengantar ar Ekonomik Ekonomika: a: Ekonomik Ekonomika a Makro, Makro, Edisi Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta. Yogyakarta. Yusup, M. 1999. Model Rasio Pertu Pertumbu mbuha han n (MRP) (MRP) sebag sebagai ai Salah Salah Satu Satu Alat Alat Anali Analisis sis Altern Alternati atiff Dalam Dalam Pere Perenc ncan anaa aan n Wila Wilaya yah h dan dan Kota Kota,, Apli Aplika kasi si Mo Mode del: l: Bang Bangka ka Beli Belitu tung ng,, Ekono Ekonomi mi dan Keuan Keuangan gan Indon Indonesi esia, a, Vol. XLVII, No. 2, 219–233.
34