TEKNIK PELAKSANAAN ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS oleh
M. Yugihartiman DIKLAT ANDALALIN 2012
CAKUPAN BAHASAN I. PENGANTAR II. MUATAN DAN THRESHOLD III. PRA ANALISIS IV. IV. SIMU SIMULA LASI SI BANG BANGKI KITA TAN N DAN DAN TARI TARIKA KAN N V. ANALISIS MI MITIGASI VI. KONTRIBUSI PE PENGEMBANG VII. MONEV VIII. VIII. FORMAT FORMAT DOK DOKUME UMEN N
Dimana? Apa yang terjadi ?
Kita Perlu analisis Dampak lalu Lintas?
Keterkaitan Pembangunan Kawasan Perkotaan dan Andalalin PEMBANGUNAN WILAYAH PERKOTAAN
PEMBANGUNAN & PENINGKATAN SISTEM TRANSPORTASI
PENINGKATAN BANGKITAN LALU LINTAS
PERUBAHAN PERUNTUKKAN LAHAN ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS
PEMBANGUNAN PUSAT KEGIATAN PERKOTAAN
TATA GUNA TANAH (LAND USE) YANG BARU
LATAR BELAKANG • •
PERUBAHAN TATAGUNA LAHAN MEMBANGKITKAN LALULINTAS. ―MENGINTERNALKAN EKSTERNALITA S” DENGAN KONSEKUENSI “ PAY YOUR OWN WAY ”
ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS (Pasal 99) •
•
•
ANDALALIN diwajibkan untuk setiap rencana pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Sanksi administratif (Pasal 136);
Merupakan salah satu syarat untuk mendapat izin Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah
Andalalin dilakukan oleh lembaga konsultan yang memiliki tenaga ahli bersertifikat. Hasil ANDALALIN harus mendapat persetujuan dari instansi terkait di bidang LLAJ
bidang jalan;
bidang sarana & prasana LLAJ
POLRI
Definisi • “yang akan menimbulkan gangguan”? • Batasan ada tidaknya gangguan? – "Gangguan yg dianggap signifikan – "Significance Threshold = Kriteria Batasan Signifikan
• Indikator kriteria batasan siginifikan: – " Konventional: LOS – " Trend baru: ATG
• Menentukan tipologi ANDALALIN
MUATAN DAN THRESHOLD
MUATAN ANDALALIN 1. 2. 3. 4.
Analisis bangkitan/ tarikan Simulasi “with” and “without” Rekomendasi Tanggung jawab (pengembang, pemerintah ) 5. Rencana evaluasi
Threshold Belum ada kesepakatan threshold pengembangan yang diwajibkan Traffic Impact Analysis. • Kagori dan Intensitas tata guna lahan • Besarnya Trip Generation (terutama peak hour, peak direction) • Penurunan LOS (Level of Sevice) • Prosentase peningkatan volume lalu lintas • Specific area: Pada daerah yang macet Pada daerah dengan pembatasan lalu lintas Pada daerah dekat persimpangan, dsb.
Jenis dan Tipe Bangunan Wajib Andalalin
Diwajibkan bagi semua rencana pembangunan atau pengembangan kawasan yang memenuhi ukuran minimal sebagaimana tabel di atas, khususnya untuk menilai apakah: lalu lintas yang akan dibangkitkan oleh proyek pembangunan mengakibatkan tingkat pelayanan persimpangan dan ruas jalan, disekeliling kawasan, menjadi lebih rendah dari tingkat pelayanan rencana; desain proyek dapat menampung parkir yang memadai atau sirkulasi untuk menampung lalu lintas mencukupi; peningkatan lalu lintas atau desain jalan, telah memenuhi menyangkut aspek keselamatan; proyek telah menyediakan fasilitas akses angkutan umum, pejalan kaki atau pesepeda yang memadai.
Threshold • Diwajibkan bagi setiap rencana pengembangan kawasan yang memenuhi ukuran minimal sebagaimana tabel di atas dan merupakan pengembangan baru dari Rencana Tata Ruang Kabupaten/Kota (RTRK) sebelumnya.
CONTOH THERSHOLD
Contoh Threshold (rekomendasi the Institute of Transportation Engineers) Land Use Single Family Apartments Condominiums/Townhouses Mobile Home Park Shopping Centre (GLA) Fast Food Restaurant DriveIn (GFA) Convenience Store (GFA) Gas Station Banks Drive-In (GFA) Hotel/Motel General Office Medical/Dental Office R&D Light Industrial
50 Pk Hr Pk Dir 70 units 115 units 125 units 140 units 5.200 sft. 2,600 650 3 2.200 120 22000 18,600 37 1.5000 58000 4
sft. sq.ft. pump s sft. rooms sft. sft. sft. acres sft. acres
100 Pk Hr Pk Dir 150 units 245 units 295 units 305 units 15.500 sft. 5,200 1.300 5 4.400 250 55000 37000 85 4.500 115000 8
sft. sq.ft. pump s sft. rooms sft. sft. sft. acres sft. acres
750 Trips Daily 70 units 120 units 120 units/ 150 units 2.700 sft. 1.200 1000
2.800 90 45000 26000 70 4000 115000 11,5
sft. sft.
sft. rooms sft sft. sft. acres sft. acres
ContohThreshold (beberapa kota di USA ) Community Threshold Levels Community/State
Traffic Impact Study Threshold
ITE Recommended Practice
- 100 additional peak hour trips
City of Farmington Hills, Oakland County
- sites with 10 or more acres and Oakland County Traffic - building with 100,000 or more sq. ft. GFA Improvement Association - 200 or more dwelling units - 300 or more peak hour trips - substantial departure from Master Plan - discretionary standards based on impact
City of Grand Blanc, Gennessee County, MI
- rezonings inconsistent with Master Plan - certain special land uses - sites with 20 or more acres - 200 or more dwelling units - 150,000 or more sq. ft.
GFA Northville Township, Wayne County, MI
- certain rezonings - 50 peak hour directional trips along selected roads - 100 peak hour trips or 750 daily trips elsewhere
City of Rochester Hills, Oakland County, MI
- 150 peak hour trips or 750 trips daily - 75 or more single family dwelling units - 100 or more multiple family dwelling units - 50,000 sq. ft. or more commercial units - 20 acres light industrial
Contoh Threshold (beberapa kota di USA ) New Jersey Department of Transportation
- 200 peak hour trips
Arizona Department of Transportation
- 100 peak hour directional trips
Maryland
- 50 peak hour directional trips
Indiana Department of Transportation (proposed)
- 100 peak hour directional trips - if LOS drops by a letter grade - modifications to roadway are required
California Department of Transportation
- 2,400 daily trips/1,600 along a congested corridor
Oregon Department of Transportation
- 500 vehicles per day
New York Department of Transportation
- 100 peak hour trips
Arapahoe County, Colorado
- 500 daily trips - certain smaller projects
DuPage County, Illinois
- whenever a development deteriorates LOS beyond community LOS Standard (C or D)
New Mexico
- all new commercial/industrial developments
Mississippi
- when a traffic signal is warranted
Source: Dey Soumya, S. and Jon D. Fricker, Traffic Impact Analysis and Impact Fees in State Departments of Transportation, ITE Journal, May 1994.
Contoh Threshold No. 1. a. b. c. 2. a. b. c. d. e. 3. 4. 5. a. b. 6. a. b. c. d. 7.
Jenis Peruntukkan Ukuran Minimal Perumahan dan Permukiman Perumahan sederhana 150 unit Perumahan menengah-atas 50 unit Rumah susun sederhana 100 unit Apartemen 50 unit Ruko Luas Lantai keseluruhan 2000m2 Perdagangan dan Jasa Pusat perbelanjaan/ritail 1000 m2 luas lantai bangunan Hotel/penginapan 50 kamar/rooms Hotel dengan tempat pertemuan Wajib ada andalalin Restaurant 100 tempat duduk Rumah sakit 50 tempat tidur Klinik berobat 10 ruang praktek dokter Industri dan pergudangan 2500 m2 luas lantai bangunan Perkantoran 1000 m2 luas lantai bangunan Pendidikan Sekolah/universitas 500 siswa Lembaga kursus Bangunan dengan 50 siswa/waktu Fasilitas transportasi Terminal/pool kendaraan Wajib Bandara/pelabuhan/stasiun Wajib Bengkel kendaraan bermotor 2000 m2 luas lantai bangunan SPBU wajib Bangunan lainnya : Wajib dilakukan analisa dampak lalu lintas apabila ternyata diperhitungkan telah menimbulkan 150
THRESHOLD WORKSHEET
PRA ANALISIS
PRINSIP DASAR • Cepat
• Effektif • Rasional
• Murah & efisien • Adil • Transparan
Tujuan Traffic Impact Analysis Analisis dampak lalu lintas dipergunakan untuk memprediksi apakah infrastruktur transportasi dalam daerah pengaruh pembangunan dapat melayani lalu lintas yang ada (eksisting) ditambah dengan lalu lintas yang dibangkitkan atau ditarik oleh pembangunan tersebut. Jika prasarana yang ada tidak dapat mendukung lalu lintas tersebut maka harus dilakukan kajian penanganan prasarana atau manajemen lalu lintas.
Maksud Andalalin • Maksud dari pelaksanaan Studi Analisis Dampak Lalu Lintas (ANDALALIN) adalah untuk dapat mengantisipasi dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan pusat kegiatan atau pengembangan kawasan terhadap lalu lintas di sekitarnya.
Tujuan Andalalin a. Memprediksi dampak yang ditimbulkan suatu pembangunan kawasan; b. Menentukan bentuk peningkatan/perbaikan yang diperlukan untuk mengakomodasikan perubahan yang terjadi akibat pengembangan baru; c. Menyelaraskan keputusan-keputusan mengenai tata guna lahan dengan kondisi lalu lintas, jumlah dan lokasi akses, serta alternatif peningkatan/perbaikan; d. Mengidentifikasi masalah-masalah yang dapat mempengaruhi putusan pengembang dalam meneruskan proyek yang diusulkan; e. Sebagai alat pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan manajemen dan rekayasa lalu lintas.
Kebutuhan Andalalin •
Setiap perubahan tata ruang wilayah dan peruntukkan atau tata guna tanah di wilayah perkotaan, sebelum penetapan rencana tata ruang wilayah tersebut, terlebih dahulu wajib dilakukan Andalalin.
•
Studi Andalalin dalam rangka penetapan perubahan rencana tata ruang maupun peruntukkan, tata guna tanah menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah yang menetapkan perubahan rencana tata ruang wilayah.
Manfaat Traffic Impact Analysis •
• •
• •
Memprediksi dan meramalkan dampak lalulintas berdasarkan praktek analisis yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan persepsi dan pendapat yang kurang berdasar Merekomendasikan penanganan permasalahan yang tepat guna dan efisien Membantu penentu kebijakan di bidang lalu lintas dan pembina jalan maupun perizinan bangunan untuk mengambil keputusan Menyarankan alokasi kontribusi penanganan dampak antara pengembang dan pemerintah Public Accountability
Tahapan Pekerjaan Pra-analisis Aplikasi Kesepakatan TOR
Analisis •
•
• • • •
Pengumpulan data sekunder ringkasan pembangunan berisi resume pembangunan, data pola perjalanan (tingkat bangkitan perjalanan dan asal tujuan perjalanan dari studi sebelumnya), rencana pengembangan infrastruktur transportasi samapi dengan design year . Pengumpulan data primer kondisi prasarana lalu lintas (jalan dan persimpangan) dan tata guna lahan di sepanjang jalan, pencacahan lalu lintas, pengukuran kinerja lalu lintas eksisting, frekuensi dan okupansi angkutan umum, pejalan kaki, serta tingkat bangkitan perjalanan pembanding. Analisis kondisi eksisting daerah studi yang meliputi: kondisi lalu lintas ruas, simpang dan jaringan jalan dalam daerah pengaruh. Penaksiran kondisi lalu lintas dengan d an tanpa pembangunan pada design year yang dimulai dengan analisis bangkitan lalu lintas, sebaran lalu lintas, dan pembebanan lalu lintas serta pendekatan rekayasa lalu lintas, pejalan kaki, dan angkutan umum. Upaya penanggulangan, berisi penanggulangan kondisi lalu lintas pada persimpangan, akses fasilitas henti angkutan umum dan pejalan kaki, serta parkir. Penghitugan beban tanggungjawab (kontribusi pengembangan dan pemerintah) di dalam perbaikan sistem.
Pembahasan Dengan instansi terkait; kalau dimungkinkan public involvement
Pra-analisis
Bagan alir prosedur pengajuan Andalalin Rencana Pembangunan/Pengembangan Kawasan dengan Analisis Dampak Lalu Lintas
tidak perlu ANDALALIN
Analisis Kawasan Perlu
Proses perijinan selanjutnya
ANDALALIN
Mengajukan Pengembangan Metodologi Revisi Pembahasan dan Kesepakatan Metodologi oleh Forum Andalalin
Ditolak
Setuju Pemerintah M embantu
Penyusunan Dokumen ANDALALIN Rekomendasi Manajemen Lalu Lintas Penilaian Dokumen Andalalin Setuju
Ditolak Setuju dengan perbaikan
Negosiasi dan Pengesahan Dokumen Manajemen & Rekayasa LL Tugas dan Kewajiban Pengembang-Pemda EVALUASI - REKOMENDASI
Revisi
Pengembang
3.1 Asumsi analisis • •
• •
• •
Tataguna lahan membangkitkan lalu lintas (production and attraction) Besaran bangkitan tergantung kategori dan intensitas tataguna lahan tersebut (lebih kompleks lagi tergantung kepada aksesibilitas daerah, dan kompetisi dengan tataguna lahan sejenis; perubahan tata guna lahan (komersial, industri dan sejenisnya) menimbulkan kegiatan baru. (Lowry Based Model )) Aktivitas dari tataguna lahan mempunyai daerah pengaruh (area of influence) Tiap kategori tataguna lahan mempunyai karakteristik aktivitas yang berbeda, dan waktu sibuk aktivitas tataguna lahan tersebut tidak selalu sama dengan waktu sibuk lalu lintas pada jaringan jalan dalam daerah pengaruhnya. Terdapat tahapan pembangunan pembangunan tataguna lahan tersebut Akan terjadi: - lalu lintas alihan (diverted traffic), - lalu lintas singgah (pass-by traffic), - lalu lintas gabungan (joint traffic, sharing traffic) untuk pengembangan pada kompleks yang besar, - di samping pertumbuhan lalu lintas eksisting (existing traffic, normal traffic, background traffic) dan lalu lintas tambahan/bangkitan tersebut di atas.
3.1 Asumsi analisis •
Pilihan analisis: “Without- With Development Analysis” “Before- After Development Analysis”
dengan Skenario “Do- Nothing” “Do-Something ” • •
Time Horizon: Design Year dengan mengabaikan time lag beroperasi penuh Kontribusi pengembang untuk memperbaiki kinerja lalu lintas sesuai kondisi “without dvelopment”
Kebutuhan Andalalin • Setiap pengembangan kawasan/lokasi dan/atau rencana pembangunan gedung yang dapat menimbulkan bangkitan dan tarikan lalu lintas yang signifikan terlebih dahulu wajib dilakukan Andalalin. • Studi ANDALALIN merupakan kewajiban pengembang/ pemrakarsa pembangunan / investor yang akan
Keududukan Andalalin Pra Pembangunan PENGEMBANG/ PEMRAKARSA PEMBANGUN PUSAT KEGIATAN
PUSAT KEGIATAN KECIL, DILUAR KRITERIA ANDALALIN
KRITERIA ANDALALIN
PUSAT KEGIATAN DALAM KRITERIA ANDALALIN
PENGAJUAN ANDALALIN
Ke Pusat Untuk Jalan Nasional
Ke Provinsi Untuk Jalan Provinsi
Ke Pemda Untuk Jalan Kab/Kota
Rekomendasi Andalalin Menteri Untuk Jalan Nasional
Gubernur Untuk Jalan Provinsi
Bupati/Walikota Untuk Jalan Kab/Kota
PERSYARATAN PERIJINAN IMB / PENGEMBANGAN KAWASAN atau IJIN LAINNYA
PROSES IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN OLEH
Kaitan Andalalin Dengan Amdal PEMBANGUNAN ATAU PENGEMBANGAN KAWASAN BARU Kriteria
masuk kriteria AMDAL WAJIB Amdal
masuk kriteria AMDAL dan ANDALALI N WAJIB Amdal+Andala
masuk kriteria ANDALALIN
tidak masuk kriteria AMDAL dan ANDALALIN
WAJIB Andalalin
TIDAK WAJIB Amdal+Andala
Kedudukan Andalalin Pasca Pembangunan PENGAWASAN PELAKSANAAN ANDALALIN SESUAI REKOMENDASI
REKOMENDASI ANDALALIN
PEMBANGUNAN
IJIN PEMBANGUNAN PUSAT KEGIATAN
Teguran
OK, Ijin Penggunaan Bangunan
Fasilitas Akses
PENINGKATAN SISTEM LALIN
sesuai
Hasil Evaluasi
tidak sesuai
Peringatan Sanksi Lain
PENGEMBANG/ PEMRAKARSA PEMBANGUN PUSAT KEGIATAN
PUSAT KEGIATAN KECIL, DILUAR KRITERIA ANDALALIN
KRITERIA ANDALALIN
PUSAT KEGIATAN DALAM KRITERIA ANDALALIN
PENGAJUAN ANDALALIN Ke Pusat Untuk Jalan Nasional
Ke Provinsi Untuk Jalan Provinsi
Ke Pemda Untuk Jalan Kab/Kota
Rekomendasi Andalalin Menteri Untuk Jalan Nasional
Gubernur Untuk Jalan Provinsi
Bupati/Walikota Untuk Jalan Kab/Kota
PERSYARATAN PERIJINAN IMB / PENGEMBANGAN KAWASAN atau IJIN LAINNYA
PROSES IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN OLEH PEMERINTAH DAERAH SETEMPAT
Tata Guna Lahan Masa Sekarang Prosedur analisa kondisi sekarang dan masa mendatang daerah pengembangan
Master Plan Daerah Pengembangan/Pembangunan Pusat Kegiatan Peramalan bangkitan dan tarikan daerah pengembangan Peramalan kebutuhan fasilitas parkir
Peramalan sebaran pergerakan
Kondisi jaringan jalan sekarang dan masa mendatang daerah pengembangan
Kondisi lalu lintas internal
Kondisi lalu lintas eksternal
Strategi perencanaan sirkulasi lalu lintas internal dan fasilitas parkir
Strategi perencanaan sirkulasi lalu lintas eksternal
Skenario sirkulasi lalu lintas internal/darurat
INTERNAL
Sistem dan posisi pintu akses pengembangan
Dampak pada lalu lintas eksternal
Peramalan kinerja lalu lintas dan dampak lalu lintas Usulan rekomendasi rencana pengaturan lalu lintas terintegrasi
EKSTERNAL
Pelingkupan Daerah Pengaruh Peruntukan Lahan Pusat Perbelanjaan
Faktor yang dipertimbangkan a. pengembangan daerah komersial sejenis yang saling bersaing;
Data yang diperlukan Distribusi penduduk
b. Waktu perjalanan; umumnya maksimum 20 menit. Perkantoran dan Industri
Permukiman
Waktu perjalanan; umumnya diasumsikan waktu perjalanan maksimum 30 menit atau 15 -20 km Waktu perjalanan; umumnya diasumsikan maksimum 30 menit atau berjarak 15 km
Distribusi penduduk
Distribusi penduduk
Format andalalin Analisis dampak lalu lintas ditinjau kembali oleh pejabat yang berwenang dapat dipermudah jika laporannya ditulis jelas dan sesingkat mungkin. Tugas ini dapat lebih mudah jika format tabel dapat digunakan untuk laporannya. Oleh sebab itu dianjurkan persyaratan berikut dapat dimasukkan: •Laporan analisis dampak lalu lintas harus jelas dan singkat. Gunakan sedapat mungkin tabel-tabel dan gambar-gambar (bersama dengan catatan penjelasan) untuk presentasi dari hasil penilaian/penaksiran. •Laporan akan ditinjau kembali oleh petugas yang terbiasa dengan analisis dampak lalu lintas, oleh sebab itu tidak perlu untuk memasukkan penjelasan detail dari metodelogi penilaian. Jika perlu catatan dapat dimasukkan dalam metode modeling yang digunakan dalam situasi dimana tersedia metode alternatif.
Tahapan andalalin Master Plan Daerah Pengembangan/Pembangunan Pusat Kegiatan
Tata Guna Lahan Masa Sekarang
Prosedur analisa kondisi sekarang dan masa mendatang daerah pengembangan
Peramalan bangkitan dan tarikan daerah pengembangan Peramalan kebutuhan fasilitas parkir
Peramalan sebaran pergerakan
Kondisi jaringan jalan sekarang dan masa mendatang daerah pengembangan
Kondisi lalu lintas internal
Kondisi lalu lintas eksternal
Strategi perencanaan sirkulasi lalu lintas internal dan fasilitas parkir
Strategi perencanaan sirkulasi lalu lintas eksternal
Skenario sirkulasi lalu lintas internal/darurat
INTERNAL
Sistem dan posisi pintu akses pengembangan
Dampak pada lalu lintas eksternal
Peramalan kinerja lalu lintas dan dampak lalu lintas Usulan rekomendasi rencana pengaturan lalu lintas terintegrasi
EKSTERNAL
Pengembangan Metodologi. Pengembang menghubungi Instansi berwenang (forum Andalalin) terkait untuk membahas usulan pengembangan kawasan. Batasan minimal analisis yang harus dilakukan dalam menyusun Analisis Dampak Lalu Lintas ( ANDALALIN ) harus disepakati oleh Instansi yaang berwenang dan Pengembang yang meliputi sebagai berikut: a. Definisi kawasan yang akan dikembangkan; b. Asumsi-asumsi umum untuk Bangkitan Lalu Lintas, Distribusi Perjalanan, Pemilihan Moda, Pembebanan, Tingkat Pelayanan, dan Manajemen akses yang diperlukan; c. Batasan Wilayah kajian berdasarkan kriteria-kriteria yang telah disepakati; d. Karakteristik dan intensitas tata guna lahan eksisting maupun kondisi yang akan datang; e. Penetapan tahun dasar yang dipakai sebagai dasar analisis, terutama untuk pembangunan kawasan yang bertahap; f. Periode analisis; g. Kebutuhan pengumpulan data lalu lintas; h. Data demografi eksisting dan masa mendatang, serta tingkat pertumbuhannya; i. Penggunaan dan pemilihan model untuk ramalan perjalanan; j. Sumber data untuk memperoleh bangkitan lalu lintas; k. Koefisien penyesuaian data LHR (sehubungan dengan hari libur, dan hari raya);
Tahapan Analisis Tahap 1
PENGEMBANGAN METODOLOGI
Tahap 2
ANALISIS KONDISI SAAT INI
Tahap 3
LALU LINTAS DASAR
Tahap 4
BANGKITAN PERJALANAN
Tahap 5
DISTRIBUSI PERJALANAN
Tahap 6
PEMILIHAN MODA
Tahap 7
PEMBEBANAN LALULINTAS
Tahap 8
ANALISIS KONDISI YANG AKAN DATANG
Tahap 9
ANALISIS MITIGASI
apakah tingkat pelayanan diterima?
Tahap 10
AKSES SIRKULASI, LINGKUNGAN & PARKIR
Tahap 11
REVIEW PERIJINAN & REKOMENDASI
Tahap 12
EVALUASI – PENGENDALIAN - PENGAWASAN
ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN. ANALISIS BANGKITAN DAN TARIKAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DISINI ADALAH ANALISIS TERHADAP PENGEMBANGAN ATAU PEMBANGUNAN PUSAT KEGIATAN BARU YANG MENIMBULKAN GANGGUAN CUKUP SIGNIFIKAN TERHADAP JARINGAN JALAN DI WILAYAH TERSEBUT DALAM HAL BANGKITAN DAN TARIKAN LALU LINTAS YANG DITIMBULKAN.
LINTAS TANPA DAN DENGAN ADANYA PENGEMBANGAN. •
•
SIMULASI KINERJA PERLU DIGAMBARKAN PADA SAAT KONDISI SAAT INI, SEBELUM ADANYA PEMBANGUNAN ATAU PENGEMBANGAN PUSAT KEGIATAN, SIMULASI KINERJA LALU LINTAS DENGAN KONDISI PADA SAAT SETELAH DILAKUKANNYA PEMBANGUNAN ATAU PENGEMBANGAN PUSAT KEGIATAN TERSEBUT DENGAN PREDIKSIPREDIKSI SEBAGAIMANA HASIL ANALISIS TERHADAP BANGKITAN DAN TARIKAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN SETELAH DIBANGUN/DIKEMBANGKAN.
IMPLEMENTASI PENANGANAN DAMPAK. BEBERAPA USULAN-USULAN YANG PERLU DIAJUKAN UNTUK DIREKOMENDASIKAN DALAM MERENCANAKAN DAN MENGATUR IMPLEMENTASI PENANGANAN TERHADAP DAMPAK LALU LINTAS YANG DITIMBULKAN ADANYA PEMBANGUNAN ATAU PENGEMBANGAN PUSAT KEGIATAN BARU TERSEBUT.
TANGGUNG JAWAB PEMERINTAH DAN PENGEMBANG ATAU PEMBANGUN DALAM PENANGANAN DAMPAK. •
•
PENGEMBANG ATAU PEMILIK PROPERTI PUSAT KEGIATAN BARU TERSEBUT WAJIB UNTUK BERTANGGUNG JAWAB ATAS DAMPAK YANG DITIMBULKAN TERKAIT DENGAN PROPERTI YANG DIBANGUNNYA. HARUS DINYATAKAN BAHWA BAGIAN APA SAJA YANG HARUS MENJADI TANGGUNGJAWAB PENGEMBANG, UNTUK MENGATASI DAMPAK LALU LINTAS TERSEBUT.
Rencana pemantauan dan evaluasi. • Operasional dan bagaimana teknis pemantauan dan evaluasi terhadap manajemen operasional dari sistem lalu lintas dan angkutan jalan setelah pengembangan dan pembangunan pusat kegiatan tersebut dilakukan juga harus dinyatakan dalam analisis dampak lalu lintas yang diajukan.
KATEGORI ANDALALIN
CONTOH PELINGKUPAN DAMPAK
3.3
Daerah Pengaruh (Rekomendasi ITE)
3.4
Tipe Analisis Pada umumnya terdiri dari: • Site • Kawasan Michigan: Rezoning: The extent of the study area would be determined based on the intensity of the potential change in use. A large rezoning to commercial, for example, may need a large study area including several intersections. Traffic Impact Assessment: An assessment would be completed for uses which generate a relatively low volume of traffic. The evaluation typically can be isolated to just the turning movements at all site access points. Traffic Impact Statement: An impact statement would be completed for uses which generate a significant amount of traffic (such as the 100 peak hour directional trips or 750 daily trips). The evaluation typically should include all site access points and nearby intersections. A number of agencies require analysis of all intersections where the projected traffic will represent at least five percent (5%) of the intersection volume . Regional Traffic Analysis: These are larger scale projects, such as a large shopping center, mall, office park, industrial park, or large mixed use development. These projects may have an impact over a much larger geographic area. A transportation network traffic assignment computer model can be used to estimate the amount and distribution of site traffic and determine the extent of the impact area.
3.5
Pemodelan Lalu Lintas
tahapan
Model Bangkitan Perjalananan
Pengumpulan Data Sekunder
Penetapan Daerah Dampak
Pembangunan Model jaringan transportasi
Model Penyebaran Perjalanan Perjalananan
Model Pemilihan Moda
Model Pembebanan Perjalanan
Survai-Survai Primer Validasi Model
Model Jaringan Jalan (Base Case)
3.5
Pemodelan Lalu Lintas Tata Guna Lahan Tarikan Lalu Lintas (Trips Attraction) Sebaran Lalu lintas (Trips Distribution) Pembebanan Lalu Lintas Sekitar Lokasi (Trips Assignment) Lalu Lintas Dasar (Base-Traffic)
Pembebanan Akses Internal Lokasi
Analisis Kinerja Lalu Lintas Internal Lokasi Pemilihan Alternatif Penanganan Lalu Lintas Internal Lokasi Kebutuhan Pengaturan Akses & Fasilitas Internal Lokasi
Kombinasi Lalu Lintas Lokasi dan Non Lokasi
Analisis Kinerja Lalu Lintas Eksternal Lokasi
Pemilihan Alternatif Penanganan Dampak Lalu Lintas Eksternal Lokasi Kebutuhan Pengaturan & Fasilitas Transportasi Eksternal Lokasi
3.6 Analisis Bangkitan Perjalanan • • • • • • •
Lalulintas tumbuhan (normal traffic growth) Lalulintas tambahan (induced traffic) Lalulintas alihan (diverted traffic) Lalulintas singgah (pass-by traffic) Lalulintas gabungan (share traffic, joint traffic) Lalulintas pekerja (employee traffic) (masuk, pergantian shift, pulang) New Development
Existing Development
3.6 Analisis Bangkitan Perjalanan Trip Generation Rates (ITE) Land Use
Rates
Base Unit AM Peak
ADT
ADT Range
Residential Single Family Home
per dwelling unit
.75
9.55
4.31-21.85
Apartment Building
per dwelling unit
.41
6.63
2.00-11.81
Condo/TownHome
per dwelling unit
.44
10.71
1.83-11.79
Retirement Community
per dwelling unit
.29
5.86
Mobile Home Park
per dwelling unit
.43
4.81
2.29-10.42
Recreational Home
per dwelling unit
.30
3.16
3.00-3.24
Shopping Center
per 1,000 GLA
1.03
42.92
12.5-270.8
Discount Club
per 1,000 GFA
65
41.8
25.4-78.02
(High-turnover)
per 1,000 GFA
9.27
130.34
73.5-246.0
Convenience Mart w/ Gas Pumps
per 1,000 GFA
845.60
578.52-1084.72
Retail
Restaurant
Trip Generation Rates (ITE) Convenience Market (24-hour)
per 1,000 GFA
65.3
737.99
330.0-1438.0
Specialty Retail
per 1,000 GFA
6.41
40.67
21.3-50.9
Business Park
per employee
.45
4.04
3.25-8.19
General Office Bldg
per employee
.48
3.32
1.59-7.28
R & D Center
per employee
.43
2.77
.96-10.63
Medical-Dental
per 1,000 GFA
3.6
36.13
23.16-50.51
Industrial Park
per employee
.43
3.34
1.24-8.8
Manufacturing
per employee
.39
2.10
.60-6.66
Warehousing
1,000 GFA
.55
3.89
1.47-15.71
Service Station
per pump
12.8
168.56
73.0-306.0
City Park
per acre
1.59
NA
NA
County Park
per acre
.52
2.28
17-53.4
State Park
per acre
.02
.61
.10-2.94
89.48
529.47
143.5-171.5
79.26
57.17-126.07
Office
Industrial
Other
per movie screen Movie Theatre w/Matinee
Saturday
Day Care Center
per 1,000 GFA
(PM Peak) 13.5
3.6 Analisis Bangkitan Perjalanan Pass-by Percentages (ITE) Land Use
Pass-by Percentages
Shopping Center Larger than 400,000 GLA
20
100,000 to 400,000 GLA
25
Smaller than 100,000 GLA
35
Convenience Market
40
Discount Club/Warehouse Store
20
Fast Food Restaurant
40
Sit Down Restaurant
15
Service Station
45
Supermarket
20
Studi di Bekasi, Bogor, Tangerang untuk lahan komersial, pass-by traffic berkisar 28-32%
3.6 Analisis Bangkitan Perjalanan Pass-by Percentages (ITE)
3.6 Analisis Bangkitan Perjalanan Tipikal karakteristik lalu lintas dan karakteristis aktivitas tataguna lahan Komersial Vol
Lalulintas (working day)
Vol
Aktivitas Tataguna lahan (working day)
Jam
Jam
Komersial Vol
Lalulintas (week-end)
Vol
Jam
Peak kegiatan terjadi pada peak lalu lintas sore
Aktivitas Tataguna lahan (weekend)
Peak kegiatan terjadi pada peak lalu lintas sore dengan volume yang relatif rendah Jam
3.6 Analisis Bangkitan Perjalanan Tipikal karakteristik lalu lintas dan karakteristis aktivitas tataguna lahan Tataguna lahan lainnya Pemukiman
Waktu peak kegiatan terjadi relatif sama dengan peak lalu lintas
Perkantoran
Waktu peak kegiatan terjadi relatif sama dengan peak lalu lintas
Industri
Waktu peak kegiatan terjadi pada peak lalu lintas sore
3.7 Analisis Distribusi Perjalanan dan Pemilihan Moda Lokal/Site • Pola lalu lintas eksisting (directional flows pada ruas, turning movement flows pada simpang) Kawasan • Sda • Proporsional thd Service Area • Pola OD eksisting • Model gravity • Model matematis lainnya.
3.8 Pembebanan Perjalanan Site • All-Or-Nothing: Shortest Path, shortest time Kawasan: Model sophisticated lain: • Capacity restraint • User Cost Equilibirium • Stochastic
3.8 Pembebanan Perjalanan Vol
Roadway assigned traffic
Vol
Site Access assigned traffic
q2 q1 q0
x1
0
Analysis Year
q0 q1-q0 q2-q1
1
2
Design Year
3
4
5
6
7
8
9
Tahun
=base traffic =normal growth traffic =(induced+diverted+employee) traffic
x0
0
1
Analysis Year
2
Design Year
3
4
5
6
7
8
9
Tahun
x1-x0= (induced + diverted + employee + pass-by + share + employee) traffic
3.9 Identifikasi Dampak Lalu Lintas • Site Ruas
Simpang
LOS
DS
V/C Ratio
Antrian
Kecepatan,
Tundaan
dsb
Laju Henti, dsb
Problem pemodelan jaringan untuk lahan komersial kinerja jaringan kend-km/jam dan kend-jam/jam tidak menunjukkan perubahan yang berarti, malahan menurun. Hal ini mungkin disebabkan oleh: redistribusi traffic
• Kawasan Ruas
Simpang
sda
sda
Jaringan Kend-jam/jam Kend-km/jam Rata-rata kecepatan, dsb
Dampak lain selain daripada kinerja lalu lintas, untuk daerah industri dan pergudangan alah pengrusakan jalan.
BAGIAN IV
BAGAIMANA MELAKUKAN PENANGANAN DAMPAK
4.1 Penanganan Dampak Ekstenal Site Pengembangan jarigan jalan • Pelebaran • Access spacing • Frontage/service road,dsb. Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas • Ruas, simpang, jaringan • Access design and management Operational Angkutan Umum • Rute • Perhentian • Fasilitas Pejalan kaki • Berjalan, menyeberang
4.2 Penanganan Dampak Internal Site • Sirkulasi lalu lintas • Design, penyediaan, dan pengendalian parkir • Fasilitas pejalan kaki
Roadway Improvements -construct a by-pass lane -pave the roadway -realign a street -improve sight distance -widen the roadway intersection improvements -add deceleration/acceleration lanes - add a traffic signal if warrants/spacing criteria are met -add a median crossover -construct or modify an interchange Access Management Techniques - increase driveway spacing from intersections - relocate driveway(s) or intersection(s) - reduce the number of driveways - install a median - develop a service road system - share access with adjacent land
Operational Improvements -hange signal timing or phasing -improve signal progression - reduce peak-hour trips through use of transit- off-peak shift changes, etc. (i.e., demand management) Site Plan/Land Use Techniques - reduce project size - modify project phasing - increase driveway queuing - revise internal circulation - revise service vehicle/truck access or circulation - pedestrian or bicycle circulation - use of directional signs and pavement markings
BAGIAN V
KONTRIBUSI PENGEMBANG
5.1
The "pay own way" principle .
Kontribusi pengembang ini harus setara dengan biaya yang diakibatkan karena pengembangan baru "new developments", sehingga "existing developments" tidak dibebani dengan biaya pengembangan infastruktur transportasi yang baru akibat dari pengembangan tersebut.
5.2
Kontribusi pengembang. Contoh untuk perbaikan kinerja lalu lintas
Kec
V/C
V0 V1 V2
V/C2 V/C1 V/C0 0
Analysis Year
1
2
Design Year
3
4
5
6
7
8
JIka kecepatan harus V 0, maka untuk memperbaiki sistem: V1-V0 = pemerintah V2-V1= pengembang Jika V/C harus V/C0, maka V/C1-V/C0 = pemerintah V/C2-V/C1 = pengembang
9
Tahun
Kontribusi pengembang = Total tambahan traffic dari pembangunan x Biaya Tambahan volume pada ruas jalan
BAGIAN VI
SIAPA YANG MELAKUKAN TRAFFIC IMPACT ANALYSIS
Preparer dan Reviewer Preparer •
Pihak ketiga oleh konsultan bersertifikat
Reviewer •
Dishub?
•
Forum LLAJ?
Penyusun Andalalin Studi ANDALALIN harus disusun dan/atau disupervisi oleh tenaga professional dengan tingkat pelatihan dan pengalaman yang memadai dibidang manajemen dan rekayasa lalu lintas dan perencanaan transportasi dan mendapat persetujuan Kepala Instansi yang berwenang di bidang lalu lintas. Kualifikasi tenaga ahli penyusun studi Andalalin diusulkan; Lulus S1, Sarjana Teknik Telah mendapatkan pelatihan dan lulus dalam penyusunan analisis dampak lalu lintas yang diselenggarakan oleh instansi berwenang yang ditunjuk oleh pemerintah/ pemerintah daerah Memiliki sertifikasi keahlian yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang dalam bidang transportasi atau lalu-lintas angkutan jalan atau telah terdaftar dalam tenaga ahli bidang Andalalin pada Instansi berwenang yang ditunjuk.
Sertifikasi Penyusun Andalalin
Tenaga ahli yang melaksanakan studi Andalalin adalah tenaga ahli transportasi yang memiliki sertifikasi dibidang manajemen dan rekayasa lalu lintas.
Sertifikasi tenaga ahli transportasi dapat saja dikeluarkan oleh Asosiasi Ahli Transportasi yang bekerja sama dengan instansi yang berwenang dibidang lalu lintas dan angkutan.
Dalam hal belum ada ketentuan tentang sertifikasi keahlian transportasi, maka selambat-lambatnya 3 tahun dari ketentuan ini diberlakukan, sudah harus diberlakukan sertifikasi keahlian bagi tenaga ahli penyusun studi Andalalin.
Stakeholders
Pengembang wajib mengajukan studi Andalalin ditujukan kepada Menteri/Gubernur/Bupati/Walikota dan disampaikan kepada koordinator forum Andalalin.
Forum Andalalin akan melaksanakan pembahasan terhadap studi Andalalin yang diajukan bersama instansi lainnya yang tergabung dalam forum Andalalin.
Forum Andalalin dapat memberikan arahan dan perbaikan untuk penyempurnaan studi Andalalin yang diajukan oleh pengembang/pemrakarsa pembangunan.
Stakeholders
Pengembang/pemrakarsa pembangunan pusat kegiatan atau pengembangan kawasan, wajib memperbaiki atau menyempurnakan studi Andalalin sebagaimana yang diarahkan oleh forum Andalalin tersebut. Studi Andalalin yang telah dinilai layak oleh forum Andalalin dalam rapat pembahasan dapat diajukan untuk mendapatkan rekomendasi dan persetujuan kepada Menteri/Gubernur/ Bupati atau Walikota. Forum Andalalin akan melaksanakan pembahasan terhadap studi Andalalin yang diajukan bersama instansi lainnya yang tergabung dalam forum Andalalin.
Stakeholders
Forum Andalalin dapat memberikan arahan dan perbaikan untuk penyempurnaan studi Andalalin yang diajukan oleh pengembang/pemrakarsa pembangunan.
Pengembang/pemrakarsa pembangunan pusat kegiatan atau pengembangan kawasan, wajib memperbaiki atau menyempurnakan studi Andalalin sebagaimana yang diarahkan oleh forum Andalalin tersebut.
Studi Andalalin yang telah dinilai layak oleh forum Andalalin dalam rapat pembahasan dapat diajukan untuk mendapatkan rekomendasi dan persetujuan kepada Menteri/Gubernur/ Bupati atau Walikota.
Pelimpahan Kewenangan • Dalam kondisi tertentu, terkait keputusan tentang Andalalin bagi pusat kegiatan atau pengembangan kawasan yang berada pada ruas jalan nasional, Menteri dapat melimpahkan kewenangannya kepada Pemerintah Provinsi. • Pengaturan pelimpahan kewenangan Menteri kepada Pemerintah Provinsi
Kewenangan No
Kewenangan
1
Pemerintah Pusat
2
Pemerintah Provinsi
3
Pemerintah Kabupaten/ Kota
Lokasi Pusat Kegiatan
Pada Jalan Nasional yang berada di Wilayah Kota Metropolitan, berpenduduk lebih dari 1.juta jiwa Pada Jalan Nasional dan atau Jalan Provinsi yang berada di Kota-kota bukan Kota Metropolitan berpenduduk kurang dari 1 juta jiwa. Pada Jalan Kabupaten/Kota dan atau jalan yang lebih kecil.
Keterangan Menteri / Kementerian Perhubungan
Pemerintah Provinsi
Pemerintah Kabupaten/Kota
Contoh Outline TIA I. BACKGROUND: Description of proposed development Identification of peak hours and whether weekends will be used in the impact analysis Description of study area Location of proposed Access points II. BASE TRAFFIC CONDITIONS: Description of road network and intersections adjacent to site and at access points Counts during peak-impact hours III. SITE TRAFFIC GENERATION: Trip generation rates used and the source of these rates Traffic generated during peak impact hours IV. SITE TRAFFIC DISTRIBUTION: Method used to distribute traffic Table showing estimated traffic movements by direction Discussion of method used for traffic assignment and assumptions for assignment of traffic to network
V. NON-SITE TRAFFIC PROJECTIONS: • Definition of design year —opening of proposed development • Identification of development in study area whose traffic is to be included in calculations • Adjustments of off-site through traffic volumes • Assembling of off-site traffic forecast for design year VI. TRAFFIC ASSIGNMENTS: • Assignment of peak-period traffic to intersections and access points • Figures for existing peak impact traffic hours, site traffic and total traffic • Recommended access design improvements VII. REVIEW OF SITE PLAN: • Internal Reservoir at access points • Parking layout • Loading dock locations and access, including design truck used • Recommended changes VIII. DISCUSSION OF FUTURE TRAFFIC CONDITIONS:
QUESTIONS ADDRESSED BY TIA • • • • • • • • • • • •
Is the study area large enough to include all significant impacts from the development? Does it include all critical intersections? Were traffic counts taken during the critical time periods? Are traffic counts recent? Have all the assumptions used in the technical analysis been clearly identified? Do calculated levels of service seem reasonable? Does the community have acceptable standards for level of service? Does the description of the proposed site agree with the site plan submitted? Have trip rates been adjusted to account for public transportation, pedestrians or pass-by-trips? Does the directional distribution of the site traffic seem reasonable? Has pedestrian circulation been accommodated? Has adequate parking been provided to meet demand?
TENTANG TRAFFIC IMPACT CONTROL
Conventional (Analisis Dampak Lalu Lintas)
Berkesinambungan
–
Lambat
(Pengendalian Dampak Lalu Lintas) - Cepat (3 bln -> 2 minggu)
–
Mahal
- Murah ($60K -> $12K)
–
Hasil tidak bisa dibandingkan - Bisa dibandingkan
–
Dampak kumulatif tidak bisa ditentukan Terfokus pada lalu-lintas kendaraan pribadi Fokus tata guna lahan = mono use Capacity expansion
–
–
–
- Dampak kumulatif bisa dipantau - Multi-modal - Multi use - Smart growth
Conventional
Enhanced
Streamlined
Pengerjaan konvensional: Lambat Mahal Hasil tidak bisa dibandingkan Hasil sangat subyektif Dampak kumulatif tidak bisa ditentukan
Standarisasi & komputerisasi: Cepat Murah Hasil bisa dibandingkan Hasil lebih obyektif Dampak kumulatif tercatat Lebih transparan
Standarisasi & komputerisasi: Cepat Murah Hasil bisa dibandingkan Hasil lebih obyektif Dampak kumulatif tercatat Lebih transparan dari “Enhanced”
Tidak transparan Konsep V/C & LOS: Terfokus pada Automobil
Konsep multi-modal LOS: Fokus sudah multimodal Ada arah upaya "avoid & shift"
Konsep Automobile Trips Generated (ATG): Upaya kuat "avoid & shift"
Mendorong expansi kapasitas
Mendorong terjadinya "induced Menghambat terjadinya "induced traffic" traffic"
Mendorong terjadinya "induced traffic"
Terbelenggu masalah "Last-In pays"
Terbelenggu masalah "Last-In pays" Fokus tata guna lahan = mono Mendorong terjadinya "sprawl"
Fokus tata guna lahan = mix use Fokus tata guna lahan = mix use Mendorong terjadinya "sprawl" Menghindari terjadinya "sprawl" Lebih sulit dimengerti Mudah dimengerti
Sulit dimengerti
Tidak ada masalah "Last-In pays"
Upaya Mitigasi • Mendorong tata guna lahan campur mixed land use or mixed use building • Menunjang strategi TDM push-pull towards NMT & PT • Membantu pembiyaan perbaikan sarana umum • Transportation Impact Fees! • Distribusi biaya mitigasi yang fair • standar daftar mitigasi & standar prosedur mitigasi!
CONTOH KEPUTUSAN PRA ANALISIS DAN ANALISIS TIA Awal (Preliminary TIA), Hasil Kajian: • Exempt • Negative Declaration • Full TIA -> by consultants: ditunjuk oleh Kota, dibayar oleh developer TIA penuh (Full TIA), Hasil Kajian: • TIA Reports reviewed by City staff • Negative Declaration • Mitigated Negative Declaration • EIR (Environmental Impact Report) -> political decision
Kelemahan sistem yg ada - Menunjang sprawl - Mengutamakan investasi perbaikan/ pembangunan jalan dari pada Angkutan Umum - Mendorong untuk memenuhi kebutuhan parkir (parking supply to meet demand) - Mengabaikan perbaikan untuk Angkutan Tidak Bermotor
Kelebihannya - Flexibel: Flexibel: Pemerintah kota bisa mengembangkan mengembangkan standar yang tepat untuk daerahnya spt. panduan studi, ambang batas dan daftar upaya mitigasi - Meng Mengak akui ui adan adanya ya mod moda a trans transpo port rtas asii alte altern rnat atif if - Mengha Mengharus ruskan kan Dampa Dampak k Tran Transp sport ortas asii untu untuk k dimi dimitig tigas asii - Tata Tata Gun Guna a Laha Lahan: n: Mem Membe beri rika kan n kewe kewena nang ngan an untu untuk k daerah membentuk kebijakan Rencana Tata Guna Lahannya sendiri
Contoh- Kota Menlo Park - Pedoman Studi Dampak - Komputerisasi Circulation System Assessment - Standarisasi upaya mitigasi TDM - Standarisasi Ambang Batas Dampak Signifikan
Tantangan Pengembangan TIC bagi kota-kota Indonesia • Pemgembangan Sistem TIC yang ramah pembangunan • Cepat : - TIA awal = 2 jam, - TIA penuh = 2 minggu (sebelumnya 3-6 bln)
• Fair : - Standardisasi Panduan, - Standardisasi Database, - Standardisasi Metode dan - Standardisasi Evaluasi
• Akurasi yang lebih tinggi (dengan system komputer)