ANALISA LOG KUANTITATIF
Oleh :
RAHADIAN REFINALDI 111.150.008 PLUG 3
LABORATORIUM GEOLOGI MINYAK DAN GAS BUMI JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA 2017
1
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah swt yang telah mengilhami manusia dengan ilmu pengetahuan dan menjadikan ilmu sebagai penerang untuk hamba-Nya. Kemudian shalawat untuk junjungan alam yaitu nabi Muhammad saw yang telah mengajak dan mengajar umatnya. Lalu untuk orangtua yang selalu memberikan semangat, baik lahir maupun batin untuk selalu menjadi motivasi dalam melaksanakan segala kegiatan. Pembuatan laporan ini adalah suatu bentuk dari hasil pembelajaran pada laboratorium geologi minyak dan gas gas bumi yang menunjukkan menunjukkan kepahaman dalam mengolah data hingga akhirnya menginterpretasi data yang ada. Dalam pengerjaannya penulis mendapatkan bantuan dari banyak pihak, baik dari sesama kelompok, kelompok lain hingga arahan asisten pendamping. Dalam laporan ini tentu masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan masukan dan saran sehingga dapat terbentuk laporan yang lebih baik lagi ke depannya. Terimakasih atas perhatiannya.
Yogyakarta, 26 Februari 2018
Rahadian Refinaldi
2
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ........................................................................................................ 2 DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 3 DAFTAR GAMBAR .......................................................................................................... 4 PENDAHULUAN .............................................................................................................. 6 1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 6 1.2 Maksud Dan Tujuan .................................................................................................. 6 BAB II ................................................................................................................................. 7 METODOLOGI PENELITIAN .......................................................................................... 7 2.1. Diagram Alir ............................................................................................................ 7 2.2. Pembahasan Diagram Alir ....................................................................................... 8 BAB III ............................................................................................................................... 9 HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................... 9 3.1. Tabel Track Log Porositas ....................................................................................... 9 3.2. Tabel Pembacaan M-N
.......................................................................................... 11
3.3. Tabel ϕts1 ............................................................................................................... 12 3.4. Tabel ϕts2 ............................................................................................................... 14 3.5. Tabel Tmaa dan Pmaa ............................................................................................ 15 PENUTUP ........................................................................................................................ 19 5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 19 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 20
3
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Diagram Alir...............................................................................................7
4
DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Tabel Track Log Porositas............................................................................9 Tabel 3.2. Tabel M-N serta Litologi..............................................................................11 Tabel 3.3. Tabel ϕts1 dan kandungan mineral..............................................................12 Tabel 3.3. Tabel Tmaa, Pmaa, Kandungan Litologi serta matriks batuan....................14
5
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan salah satu sumber yang sangat dibutuhkan untuk
menjalankan kehidupan. Energi terbagi ke dalam 2 macam yaitu energi terbarukan dan energi konvensional. Secara umum, kedua energi tersebut telah banyak dimanfaatkan. Berbicara tentang energi konvensional, energi ini merupakan energi yang berasal dari sisa makhluk hidup dan bersifat tidak dapat diperbaharui. Energi konvensional antara lain yaitu minyak bumi dan batubara. Berbicara mengenai minyak bumi, minyak bumi memiliki banyak kegunaan antara lain sebagai bahan bakar hingga sebagai aspal. Sebelum dimanfaatkan sedemikian rupa, minyak bumi tersebut diolah dan harus ditemukan terlebih dahulu. Minyak bumi berada pada bawah permukaan bumi dan biasanya berada pada suatu Petroleum system. petroleum system ialah suatu sistem yang mana terdapat proses-proses serta elemen-elemen terkait minyak bumi. Analisa-analisa terkait mengenai petroleum system banyak dilaksanakan. Salah satu dari beberapa analisa tersebut ialah analisa log kuantitatif. Analisa log kuantitatif ialah kelanjutan dari analisa log kualitatif. Dalam analisa ini, kita memberikan nilai untuk menentukan keadaan petroleum system dari hasil suatu log. 1.2 Maksud Dan Tujuan Maksud dari penelitian ini adalah agar praktikan dapat mengetahui
bagaimana cara mengolah data excel dan memahami langah perhitungan M-N dan MID. Tujuan dari praktikum ini ialah mendapatkan tabel yang berisi nilai-nilai dari log porositas dan kemudian melakukan pengolahan untuk mendapatkan jenis litologi.
6
BAB II METODOLOGI PENELITIAN 2.1. Diagram Alir
Mulai
Data Sintetik (log, Excel)
Pengolahan data log
Perhitungan dengan Excel
Didapatkan nilai log porositas, M, N, Pmaa, Tmaa, mineral, matrik
Pencocokan data excel dengan log
Selesai
Gambar 2 . 1 Diagram Alir Metodologi Pengolahan Data
7
2.2. Pembahasan Diagram Alir
Berikut merupakan langkah dalam penelitian ini.
Pertama siapkan data sintetik yang telah disediakan, data tersebut berupa data log, serta data MS excel
Bagi data yang ada pada log menjadi interval 1 meter
Kemudian baca nilai track log porositas (densitas, neutron, sonic), kemudian masukkan data tersebut ke dalam excel
Lakukan perhitungan metode MN untuk mendapatkan nilai MN
Kemudian plot nilai M-N pada grafik CP-8 untuk mendapatkan jenis mineral serta jenis litologi
Kemudian lakukan perhitungan metode MID untuk mendapatkan nilai ϕs1, ϕs2, Pmaa, Tmaa berturut-turut menggunakan grafik CP-1c, CP-2b, CP14, CP-15
Setelah data didapatkan, lakukan korelasi menggunakan interpretasi kualitatif
Setelah didapatkan kemudian lakukan pembuatan laporan
8
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Tabel Track Log Porositas Tabel 3.1. Tabel Track Log Porositas Interval
17011710
17111720
17211730
17311740
Depth (1 meter) 1701
P
Bulk
Neutron
Sonic
(RHOB) P b
(NPHI) ɸN
(∆t)
2,50
0,22
88,00
1702
2,48
0,21
89,00
1703
2,46
0,22
88,00
1704
2,43
0,22
89,00
1705
2,42
0,21
90,00
1706
2,43
0,20
90,00
1707
2,40
0,22
91,00
1708
2,26
0,24
85,00
1709
2,65
0,07
63,00
1710
2,47
0,12
88,00
1711
2,30
0,18
90,00
1712
2,34
0,22
106,00
1713
2,35
0,32
103,00
1714
2,41
0,32
96,00
1715
2,38
0,28
90,00
1716
2,37
0,22
94,00
1717
2,38
0,30
96,00
1718
2,30
0,21
87,00
1719
2,44
0,22
89,00
1720
2,42
0,24
88,00
1721
2,42
0,25
84,00
1722
2,49
0,19
87,00
1723
2,45
0,21
90,00
1724
2,40
0,27
106,00
1725
2,35
0,29
97,00
1726
2,40
0,26
90,00
1727
2,39
0,28
93,00
1728
2,38
0,27
98,00
1729
2,20
0,32
94,00
1730
2,40
0,26
90,00
1731
2,34
0,23
90,00
1732
2,35
0,21
91,00
9
17411750
1733
2,29
0,23
92,00
1734
2,35
0,21
92,00
1735
2,45
0,19
88,00
1736
2,44
0,21
92,00
1737
2,40
0,30
100,00
1738
2,38
0,30
90,00
1739
2,39
0,22
85,00
1740
2,33
0,19
90,00
1741
2,39
0,23
102,00
1742
2,34
0,31
96,00
1743
2,39
0,21
83,00
1744
2,38
0,20
83,00
1745
2,44
0,19
90,00
1746
2,34
0,23
91,00
1747
2,35
0,27
95,00
1748
2,42
0,27
96,00
1749
2,40
0,27
97,00
1750
2,20
0,33
101,00
Data di atas merupakan hasil pembacaan yang didapatkan dari log. 3 nilai di atas ialah dasar dalam melakukan analisa kuantitatif yang dilakukan di lab. Pembacaan di atas dengan menggunakan skala pada log yang telah disediakan. Log porositas terdiri atas log densitas, log neutron serta log sonic. Log densitas merupakan log yang mengukur densitas elektron suatu formasi. Pada di atas, didapatkan data log densitas (RHOB) berkisar antara 2,2-2,4. Kemudian log neutron ialah log yang mengukur konsentrasi hidrogen di dalam log. pada hasil pembacaan didapatkan data berkisar antara 0,11-0,3. Kemudian log sonic merupakan log yang digunakan untuk mengukur interval waktu lewat dari suatu gelombang suara kompresional. Dari pembacaan di atas berkisar dari 60-115.
10
3.2. Tabel Pembacaan M-N Tabel 3.2. Tabel M-N serta Litologi M
N
Mineral
Litologi
0,673
0,520
Anhidrit
batulempung
0,676
0,534
Anhidrit
batulempung
0,692
0,534
Anhidrit
batulempung
0,699
0,545
Anhidrit
batulempung
0,697
0,556
Anhidrit
batupasir
0,692
0,559
Anhidrit
batulempung
0,700
0,557
Anhidrit
batupasir
0,825
0,603
Calcite (Limestone)
batugamping
0,764
0,564
Dolomit
batugamping
0,687
0,599
Anhidrit
batugamping
0,762
0,631
Quartz Sandstone
0,619
0,582
Approximate Shale Region
batulempung
0,637
0,504
batulempung
0,660
0,482
Approximate Shale Region Anhidrit
batulempung
0,717
0,522
Anhidrit
batulempung
0,693
0,569
Anhidrit
batulempung
0,674
0,507
Anhidrit
batulempung
0,785
0,608
Anhidrit
batupasir
0,694
0,542
Anhidrit
batulempung
0,711
0,535
Anhidrit
batulempung
0,739
0,528
Anhidrit
batulempung
0,685
0,544
Anhidrit
batulempung
0,683
0,545
Anhidrit
batulempung
0,593
0,521
Approximate Shale Region
batulempung gampingan
0,681
0,526
Anhidrit
batulempung gampingan
0,707
0,529
Anhidrit
batulempung
0,691
0,518
Anhidrit
batulempung
0,659
0,529
Anhidrit
batulempung gampingan
0,792
0,567
Anhidrit
batulempung
0,707
0,529
Anhidrit
batulempung gampingan
0,739
0,575
Anhidrit
batupasir
0,726
0,585
batupasir
0,752
0,597
Anhidrit Quartz Sandstone
0,719
0,585
Anhidrit
batupasir
batupasir batulempung
11
0,697
0,559
Anhidrit
batulempung
0,674
0,549
Anhidrit
batulempung
0,636
0,500
Anhidrit
batulempung
0,717391
0,507246
Anhidrit
batulempung
0,748201
0,561151
Anhidrit
batupasir
0,744361
0,609023
Anhidrit
batupasir
0,625899
0,553957
Approximate Shale Region
batulempung
Anhidrit
batulempung gampingan
0,69403
0,514925
0,76259
0,568345
Anhidrit
batulempung
0,768116
0,57971
Anhidrit
batulempung
0,6875
0,5625
Anhidrit
batulempung
0,731343
0,574627
Anhidrit
batulempung
0,696296
0,540741
Anhidrit
batulempung
0,65493
0,514085
Anhidrit
batulempung
0,657143
0,521429
Anhidrit
batulempung
0,733333
0,558333
Anhidrit
batulempung
Tabel di atas merupakan hasil perhitungan M-N dengan menggunakan rumus. ∆−∆ −
x0,01= M
− −
=N
Di mana nilai Pf , ∆tf, ϕ Nf adalah nilai yang telah ditentukan yaitu berturut-turut 1, 189, 1. Sedangkan ∆t merupakan nilai baca pada log sonic, dan merupakan nilai baca pada log neutron. Pada hasil perhitungan di atas, kemudian dilakukan pengeplotan pada grafik CP-8. Setelah itu dibaca kandungan mineralnya, dari data di atas kebanyakan terkandung mineral berupa anhidrit. Kemudian untuk menentukan litologi lakukan pencocokan data log dengan hasil pengolahan excel. 3.3. Tabel ϕts1 Tabel 3.3. Tabel ϕts1 dan kandungan mineral
ɸts1
Komposisi Mineral
17,9
Calcite>Dolomite
17,2
Calcite>Dolomite
19,5
Dolomite>calcite
19,2
Calcite>Dolomite
19
Calcite>Dolomite
18,2
Calcite>Dolomite
12
20,3
Calcite>Dolomite
25
calcite>quartz
5,2
Calcite>Dolomite
13
calcite>quartz
22
quartz>calcite
22
Calcite>Dolomite
27
Dolomite>calcite
24,8
Dolomite
24
Dolomite>calcite
21
Calcite>Dolomite
25
Dolomite>calcite
23,2
quartz>calcite
19
Calcite>Dolomite
21
Calcite>Dolomite
21
Dolomite>calcite
16,3
Calcite>Dolomite
18,2
Calcite>Dolomite
21,9
dolomite>calcite
25,4
dolomite>calcite
22,1
Dolomite>calcite
23,7
Dolomite>calcite
23,2
Dolomite>calcite
31
Calcite>Dolomite
22,1
dolomite>calcite
22,5
Calcite>Dolomite
21,1
calcite>quartz
23,8
calcite>quartz
21,1
calcite>quartz
17
Calcite>Dolomite
18,6
Calcite>Dolomite
24,5
Dolomite>calcite
25
Dolomite>calcite
20,6
calcite>dolomite
21, 8
quartz>calcite
21
calcite>dolomite
26,85
Dolomite>calcite
19,9
calcite>dolomite
19,8
calcite>dolomite
13
17,3
calcite>dolomite
22,1
calcite>dolomite
24
calcite>dolomite
22,3
Dolomite>calcite
22,9
Dolomite>calcite
31,2
calcite>dolomite
Tabel di atas didapatkan dari hasil plotting nilai RHOB dan NPHI pada grafik CP-1c. Dari hasil plot tersebut dijumpai bahwa kandungan terbanyak yang terdapat pada data log yaitu calcite>dolomite. 3.4. Tabel ϕts2 Tabel 3.3. Tabel ϕts2
ɸts2
Komposisi Mineral
25,2
Quartz sandstone
25
Quartz sandstone
25,8
Quartz sandstone
25,4
Quartz sandstone
25,5
Quartz sandstone
25,1
Quartz sandstone
26,1
Quartz sandstone
25,3
Calcite (limestone)
8,9
Calcite (limestone)
21
Quartz sandstone
24,2
Quartz sandstone
33,1
Quartz sandstone
35,4
Quartz sandstone
33,2
Calcite (limestone)
29,1
Calcite (limestone)
27,8
Quartz sandstone
31,8
Quartz sandstone
24
Quartz sandstone
24,2
Quartz sandstone
29,8
Quartz sandstone
25,3
Calcite (limestone)
23,2
Quartz sandstone
25,4
Quartz sandstone
35
Quartz sandstone
14
31,5
Quartz sandstone
23,3
Calcite (limestone)
30,4
Calcite (limestone)
31,5
Quartz sandstone
32,2
Calcite (limestone)
23,3
Calcite (limestone)
24,8
Quartz sandstone
24,9
Quartz sandstone
27
Quartz sandstone
26,2
Quartz sandstone
23,8
Quartz sandstone
26,5
Quartz sandstone
33,5
Quartz sandstone
29,9
Quartz sandstone
23,2
Quartz sandstone
24,8
Quartz sandstone
31,8
Quartz sandstone
32,8
Quartz sandstone
23,2
Calcite (limestone)
21,8
Quartz sandstone
24,7
Quartz sandstone
26,4
Quartz sandstone
30
Quartz sandstone
30,3
Quartz sandstone
31
Quartz sandstone
34,8
Quartz sandstone
tabel di atas merupakan hasil plotting nilai NPHI dan nilai log sonic. Dari data di atas, didapatkan bahwa kandungan mineral terbanyak pada hasil analisa ϕts2 berupa Quartz Sandstone. 3.5. Tabel Tmaa dan Pmaa Tabel 3.3. Tabel Tmaa, Pmaa, Kandungan Litologi serta matriks batuan
P maa
t maa
Matriks Batuan
Litologi
2,79
58
Quartz
batulempung
2,97
58
Quartz
batulempung
15
2,8
56
Quartz
batulempung
2,83
57
Quartz
batulempung
2,81
57
Quartz
batupasir
2,8
57
Quartz
batulempung
2,79
57
Quartz
batupasir
2,67
54
Quartz
batugamping
2,79
53
Dolomit
batugamping
2,68
63
Quartz
batugamping
2,59
58
Quartz
batupasir
2,7
67
Quartz
batulempung
3
66
Quartz
batulempung
60
Quartz
batulempung
2,93
52
Dolomit>Quartz>Anhidrit
batulempung
2,77
56
Quartz
batulempung
2,98
51
Dolomit>Quartz>Anhidrit
batulempung
2,66
57
Quartz
batupasir
2,86
57
Quartz
batulempung
2,88
57
Quartz
batulempung
2,9
57
Quartz
batulempung
2,85
57
Quartz
batulempung
2,84
57
Quartz
batulempung
52
Dolomit>Anhidrit>Quartz
batulempung gampingan
52
Dolomit>Anhidrit>Quartz
batulempung gampingan
2,9
55
Quartz
batulempung
2,93
54
Quartz
batulempung
52
Dolomit>Quartz>Anhidrit
batulempung gampingan
50
Anhidrit>Dolomit>Quartz
batulempung
52
Dolomit>Anhidrit>Quartz
batulempung gampingan
2,75
56
Quartz
batupasir
2,7
56
Quartz
batupasir
2,69
56
Quartz
batupasir
2,74
57
Quartz
batulempung
2,79
57
Quartz
batulempung
2,86
57
Quartz
batulempung
3
52
Anhidrit>Dolomit>Quartz
batulempung
2,99
50
Anhidrit>Dolomit>Quartz
batulempung
2,8
55
Quartz
batupasir
2,65
56
Quartz
batupasir
2,82
63
Quartz
batulempung
2,92 2,91
2,9 2,76 2,89
16
51
Dolomit>Quartz>Anhidrit
batulempung gampingan
2,78
57
Quartz
batulempung
2,74
54
Quartz>Dolomit>Anhidrit
batulempung
2,79
58
Quartz
batulempung
2,77
56
Quartz
batulempung
2,86
53
Quartz>Dolomit>Anhidrit
batulempung
2,95
53
Anhidrit> Dolomit>Quartz
batulempung
2,92
55
Quartz>Dolomit>Anhidrit
batulempung
2,8
66
Quartz
batulempung
2,96
Nilai Tmaa dan Pmaa didapatkan dari hasil plotting pada grafik CP-14. Kemudian nilai Tmaa serta Pmaa digunakan untuk plotting pada grafik CP-15. Setelah dilakukan plotting, maka dilihat kandungan matriks yang menyusun data log yang telah disediakan. Dari hasil yang didapatkan, matriks yang dominan pada data log merupakan quartz. Kemudian dilakukan pencocokan dengan batuan penyusun yang telah diinterpretasi terlebih dahulu. 3.6. Litologi
Litologi terlebih dahulu diinterpretasi secara kualitatif menggunakan log yang tersedia. Dari hasil interpretasi, dijumpai bahwa kandungan yang terdapat pada litologi secara garis besar ada batupasir, batulempung serta batugamping. Kemudian, setelah dilakukan perhitungan didapatkan kandungan-kandungan baik berupa matriks, mineral pada batuan penyusun. Data tersebut kemudian dicocokkan dengan hasil interpretasi kualitatif maka didapatkan 4 litologi yaitu batupasir, batulempung, batugamping, serta batulempung gampingan. (persebaran bisa dilihat pada log terlampir).
3.7. Jenis Fluida serta Zona Prospek
Dari data yang telah disediakan, kemudian dilihat kandungan fluida pada log tersebut. Dari data log, ditemukan bahwa terdapat beberapa reservoir hidrokarbon.jenis fluida yang ditemukan berupa gas serta minyak bumi. Gas ditemukan pada kedalaman 1709-1710 m. Gas diinterpretaskan memiliki nilai resistivitas tinggi dan memperlihatkan butterfly effect. Kemudian, minyak bumi didapatkan pada kedalaman 1711-1712m dan 1732-1734 m. Minyak bumi
17
diidentifikasi dengan cara melihat nilai resistivitas yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Kemudian minyak bumi juga memperlihatkan butterfly effect . Zona prospek yang baik untuk dilakukan eksploitasi belum dapat ditentukan, dikarenakan tebal dari reservoir yang tidak terlalu t ebal.
18
BAB IV PENUTUP
5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan penginterpretasian yang telah
dilakukan, maka didapatkan :
Didapatkan nilai M berkisar antara 0,59-0,83 dan nilai N berkisar dari 0,48-0,63
Didapatkan mineral penyusun dominan pada log ialah anhidrit, kemudian terdapat approximate shale region , quartz sandstone, kalsit, dan dolomit
Didapatkan nilai P maa berkisar dari 2,59-3,1 dan nilai Tmaa berkisar dari 50-68
Didapatkan matriks penyusun berupa Quartz, dolomit, campuran yang didominasi dolomit, campuran yang didominasi kuarsa, campuran yang didominasi anhidrit
Dari hasil pengolah dan interpretasi, didapatkan juga litologi berupa batupasir, batulempung, batugamping, serta batulempung gampingan
Didapatkan jenis fluida dalam reservoir berupa minyak dan gas bumi
Tidak memiliki zona prospek dikarenakan ketebalan dari fluida tidak terlalu tebal
19
DAFTAR PUSTAKA Sampaio, Jorge HB. 2007. Drilling Engineering Fundamentals. Australia : Curtin University Technology Jatmiko, Teguh. 2016. Bahan Ajar Interpretasi Seismik
20