LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
ANALISA KUANTITATIF MIKROORGANISME Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Mikrobiologi Yang Yang Dibimbing Oleh Oleh Bapak Bambang Bambang Hariyono,S.TP Hariyono,S.TP
Oleh
VINDA ALVIONI ALVIONIT TA 12046 JALUM JALUM 9A P!M!"#$T%H P"OP#$S# &%'% T#MU" D#$%S K!S!H%T%$ P"OP#$S# %K%D!M# (#)# SU"%B%Y SU"%B%Y% T%HU$ T%HU$ %&%" %&%"%$ %$ *+* - *+ *+
K%T% P!$(%$T%" Pu/i syukur saya pan/atkan keha0irat %llah S'T yang telah memberikan rahm ahmat sert erta karu arunia1 nia1$ $ya kepa0 epa0a a saya aya sehin ehingg gga a saya saya berh erhasil asil menyelesa menyelesaikan ikan laporan laporan hasil hasil analisa kuantita kuantitati2 ti2 mikroor mikroorganis ganisme me yang %lham0ulillah tepat pa0a 3aktunya. 4aporan 4aporan ini 0isusun 0isusun 0alam rangka rangka memenuhi memenuhi tugas tugas mikrobiolog mikrobiologii untuk men0apatkan nilai yang baik 0imata kuliah mikrobiologi 0i %K%D!M# (#)# SU"%B%Y%. 4aporan 4aporan ini memuat memuat laporan hasil hasil analisa kuantit kuantitati2 ati2 mikroor mikroorganis ganisme. me. 'alaupun alaupun laporan laporan ini mungkin mungkin kurang kurang sempurn sempurna a akan tetapi tetapi memilki memilki 0etail yang 5ukup /elas bagi pemba5a. U5apan U5apan terimak terimakasih asih,, saya sampaik sampaikan an kepa0a kepa0a Dosen Dosen mikrobiol mikrobiologi ogi yaitu Bapa Bapak k Bamb Bamban ang g Hari Hariyo yono no,, STP STP yang yang tela telah h memb membim imbi bing ng saya saya 0ala 0alam m menyelesaikan tugas ini. Semoga materi ini 0apat berman2aat 0an men/a0i sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan. %min Saya Saya menya menya0ar 0arii bah3a bah3a lapor laporanh anh66 ini masih masih /auh /auh 0ari 0ari sempur sempurna, na, oleh oleh Karena itu kritik 0an saran 0ari semua pihak yang bersi2at membangun selalu saya harapkan 0emi kesempurnaan kesempurnaan laporan ini. Terimakasih. Terimakasih.
Sura Suraba baya ya,,
**
*+ Penyusun,
7in0a %l8ionita
Okto Oktobe berr
B%B # P!$D%HU4U%$ 1.1 LATAR BELAKANG Mikroorganisme a0alah makhluk yang sangat ke5il 0an hanya 0apat 0ilihat 0iba3ah mikroskop. Salah satu /enis mikroorganisme a0alah bakteri. Bakteri merupakan organisme uniselular yang tumbuh 0engan 5ara pembelahan biner yaitu satu sel membelah se5ara simetris. Untuk mempermu0ah penghitungan koloni 0iperlukan pengetahuan mengenai mor2ologi bakteri tersebut sehingga me0ia pertumbuhan yang akan 0igunakan sesuai 0engan si2at bakteri tersebut.
Keha0iran mikrobia pa0a makanan 0apat bersi2at menguntungkan atau merugikan. %0a hasil metabolisme spesies mikrobia tertentu pa0a makanan 0ibutuhkan 0an 0igemari oleh manusia. %kan tetapi a0a beberapa spe5ies yang 0apat merusak makanan 0engan pembusukan atau menghasilkan toksin yang berbahaya bagi manusia. Setiap pro0uk yang
0ihasilkan
oleh
mikrobia
tergantung
/umlah
mikrobia
yang
terkan0ung 0alam suatu bahan atau lingkungan.
%nalisis kuantitati2 mikrobiologi pa0a bahan pangan penting 0ilakukan untuk mengetahui mutu bahan pangan, 0an proses yang akan 0iterapkan pa0a bahan pangan tersebut. %0a beberapa 5ara untuk mengukur atau menghitung mikrobia yaitu 0engan perhitungan /umlah sel, perhitungan massa sel se5ara langsung, 0an pen0ugaan massa sel se5ara tak langsung. Perhitungan /umlah sel pa0a bahan pangan 0apat 0ilakukan 0engan meto0e yaitu, 0engan hitungan Mikroskopik, MP$ 9Most Probable $umber:, 0an hitungan 5a3an 9;ar0ia<, =>=:.
Pa0a
pemeriksaan
sutu
pro0uk,
/umlah
bakteri
akan
menggambarkan mutu bahan baku, proses pembuatan 0an tingkat
kerusakan suatu bahan makanan. Meto0e penghitungan sangat banyak, hanya biasanya meto0e yang 0i pilih a0alah 0i sesuaikan 0engan kepentingan pemeriksaan, ke5epatan 0an ketepatan hasil pemeriksaan.
1.2 RUMUSAN MASALAH . Bagaimana 5ara menganalisa kuantitati2 mikroorganisme yang baik agar men0apatkan hasil yang benar? *. %pa penyebab bakteri bisa tumbuh pa0a me0ia pa0at 0an 5air ? . Bagaimana 5ara melakukan pengen5eran hitungan 5a3an 0an MP$?
1.3 TUJUAN PRAKTIKUM . %gar mahasis3a dapat menentukan jumlah mikroba dalam sampel dengan metode MPN (Most Probable Number), dan hitungan cawan 2. Agar mahasiswa dapat menentukan jumlah mikroba dalam sampel dengan metode SP(Standar Plate ount) untuk menghitung jumlah koloni. !. "ntuk mengetahui uji kuantitati# pertumbuhan pada mikroba dan teknik pengenceran.
1.4 MANFAAT . Mahasis3a
mampu mengetahui
bagaimana
5ara
menganalisa
kuantitati2 mikroorganisme yang baik agar men0apatkan hasil yang benar *. Mahasis3a mampu melakukan pengen5eran hitungan 5a3an 0an MP$ . Mahasis3a mampu menghitung /umlah mikroba pa0a bahan pangan
B%B ## T#$&%U%$ PUST%K%
MP$
a0alah
suatu
meto0e
enumerasi
mikroorganisme
yang
menggunakan 0ata 0ari hasil pertumbuhan mikroorganisme pa0a me0ium 5air spesi@k 0alam seri tabung yang 0itanam 0ari sampel pa0at atau 5air yang 0itanam ber0asarkan /umlah sampel atau 0ien5erkan menurut tingkat
seri
tabungnya
sehingga
0ihasilkan
kisaran
/umlah
mikroorganisme yang 0iu/i 0alam nilai MP$Asatuan 8olume atau massa sampel. ontoh 0ata yang 0i0apat a0alah tabung positi2 0ari pengen5eran A+, * tabung positi2 0ari pengen5eran A++ 0an tabung positi2
0ari
pengen5eran
A+++.
4alu
0i5o5okkan
0engan
tabel,
menghasilkan nilai C+ MP$Ag 9(allup, *++>:.
Prinsip utama meto0e ini a0alah mengen5erkan sampel sampai tingkat tertentu sehingga 0i0apatkan konsentrasi mikroorganisme yang pasAsesuai 0an /ika 0itanam 0alam tabung menghasilkaan 2rekensi pertumbuhan tabung positi2 ka0ang1ka0ang tetapi ti0ak selaluE. Semakin besar /umlah sampel yang 0imasukkan 9semakin ren0ah pengen5eran yang 0ilakukan: maka semakin seringE tabung positi2 yang mun5ul. Semakin
ke5il
/umlah
sampel
yang
0imasukkan
9semakin
tinggi
pengen5eran yang 0ilakukan: maka semakin /arangE tabung positi2 yang mun5ul.
¨ah
sampelApengen5eran
yang
baik
a0alah
yang
menghasilkan tabung positi2 ka0ang1ka0ang tetapi ti0ak selaluE. Semua tabung positi2 yang 0ihasilkan sangat tergantung 0engan probabilitas sel yang terambil oleh pipet saat memasukkannya ke 0alam me0ia. Oleh karena itu homogenisasi sangat mempengaruhi meto0e ini. ;rekuensi positi2
9ya:
atau
negati2
9ti0ak:
ini
menggambarkan
konsentrasi
mikroorganisme pa0a sampel sebelum 0ien5erkan 9(allup, *++>:.
9Umbreit, =F+: menyatakan asumsi yang 0iterapkan 0alam meto0e MP$ a0alah 1
Bakteri ter0istribusi sempurna 0alam sampel
1
Sel bakteri terpisah1pisah se5ara in0i8i0ual, ti0ak 0alam bentuk rantai atau kumpulan 9bakteri 5oli2orm termasuk !. coli terpisah sempurna tiap selnya 0an ti0ak membentuk rantai:.
1
Me0ia yang 0ipilih telah sesuai untuk pertumbuhan bakteri target 0alam suhu 0an 3aktu inkubasi tertentu sehingga minimal satu sel hi0up mampu menghasilkan tabung positi2 selama masa inkubasi tersebut.
1
¨ah yang 0i0apatkan menggambarkan bakteri yang hi0up 9viable: sa/a. Sel yang terluka 0an ti0ak mampu menghasilkan tabung positi2 ti0ak akan ter0eteksi.
Banyak terse0ia meto0e untuk menganalisa /umlah mikroorganisme 0alam suatu sampel, 0iantaranya adalah plate count (spread plate, pour plate, spiral plate), membrane fltration, MP$, menghitung langsung 0engan
PetroG
Hausser
ataupun
5ara
lainnya
9misalnya
akti8itas
metabolik, turbi0imetri, berat kering 0ll.:. $amun 0alam ulasan ini lebih 0itekankan pa0a meto0e yang memerlukan penghitungan koloni pa0a 5a3an petri, seperti membrane fltration, spread plate, pour plate 0ll 9Umbreit, =F+:.
Pemahaman
tentang
satuan
0alam
menghitung
sel
mikroba
khususnya bakteri a0alah sangat penting. Pa0a hasil akhir penghitungan bakteri pa0a 5a3an 0igunakan satuan ;UsA8olume atau berat. ;Us a0alah singkatan 0ari oloni ;orming Units yang artinya unit1unit A satuan pembentuk koloni. Yang 0imaksu0 satuan pembentuk koloni a0alah sel tunggal atau sekumpulan sel yang /ika 0itumbuhkan 0alam 5a3an akan membentuk satu koloni tunggal. Pa0a 0asarnya sel tersebar homogen pa0a sampel, tetapi a0a /enis bakteri yang memang pembelahan selnya 0apat terpisah baik sehingga tersebar merata tiap sel 0an a0a pula bakteri yang setelah membelah sel anakan masih menempel pa0a
in0uknya, seperti halnya yang ter/a0i pa0a strepto5o55us, 0iplo5o55us, sar5ina 0ll. sehingga penyebarannya berkelompok1kelompok. Pa0a /enis yang seperti ini /ika tersebar merata 0alam kelompok1kelompok sel maka pertumbuhan men/a0i koloni tunggal bukan berasal 0ari satu sel sa/a melainkan 0ari beberapa sel 9$uryono,*++F:.
Plummer
9=>I: menyatakan a0a
beberapa
5ara yang
0apat
0igunakan untuk menghitung atau mengukur /umlah /asa0 renik 0i 0alam suatu suspensi atau bahan, yang 0apat 0ibe0akan atas beberapa kelompok yaitu
%. Perhitungan /umlah sel . Hitungan mikroskopik *. Hitungan 5a3an . MP$ 9Most Probable $umber:
B. Perhitungan massa sel se5ara langsung . 7olumetrik *. (ra8imetrik . Kekeruhan 9turbi0imetri:
. Perhitungan massa sel se5ara ti0ak langsung . %nalisis komponen sel *. %nalisis pro0uk katabolisme . %nalisis konsumsi nutrient
Prinsip 0ari meto0e hitungan 5a3an a0alah menumbuhkan sel mikroba yang masih hi0up pa0a meto0e agar, sehingga sel mikroba tersebut akan berkembang biak 0an membentuk koloni yang 0apat 0ilihat langsung 0engan mata tanpa menggunakan mikroskop 9(allup, *++>:.
B%B ### M!TOD! P!"OB%%$
2.1 WAKTU DAN TEMPAT PERCOBAAN Praktikum pengamatan mor2ologi mikroorganisme 0ilaksanakan pa0a hari Selasa, ** Oktober *+ mulai pukul +.++ *.++ 0i 4aboratorium mikrobiologi 0i %ka0emi (i
2.2 HITUNGAN CAWAN TPC! 2.2.1 ALAT . *. . J. C. F.
Tabung reaksi a3an petri Pipet tetes Pipet ukur %uto5la8e inkubator
2.2.2 BAHAN . *. . J. C.
#kan segar #kan pin0ang Daging sapi segar Den0eng 0aging Me0ia P%
2.2.3 PROSEDUR KERJA . Sterilisasi semua alat 0an me0ia *. Se0iakan J tabung reaksi steril, tabung 0iisi larutan buGer 1
phospat + ml 9 10 2
10
,
3
10
,
4
10
:, 0ari tabung reaksi lainnya 0iisi = ml 9
:
. S3ab permukaan bahan 9**5m: 0engan alat s3ab yang telah 0ibasahi 0engan buGer phospat, kemu0ian masukkan alat tersebut
ke0alam
tabung
pengen5er
1
10
.
%0uk
0an
1
10
homogenkan 0ari tabung
ambil larutan tersebut ml 2
10
0engan pipet steril 0an pin0ahkan ke tabung seterusnya sampai tabung
4
10
: 1
2
10
J. Dari masing1masing tabung penger5er 9 10 4
10
0an
,
3
10
,
: ambil ml lalu masukkan ke 5a3an petri yang telah 0i
beri label pengen5er C. #si masing1masing 5a3an petri 0engan me0ium P% yang masih hangat 9suhu > L : sebanyak C ml. kemu0iankan homogenkan 0engan menggoyang 5a3an F.
Biarkan agar mema0at, lalu bungkus 0engan kertas pembungkus 0engan posisi terbalik 0an inkubasi selama hari
2.3 MPN MOST PROBABLE NUMBER! 2.3.1 ALAT . *. . J. C.
Tabung reaksi Pipet tetes Pipet ukur %uto5la8e inkubator
2.3.2 BAHAN . %ir es batu *. %ir matang . Me0ia 4B 94a5tose Broth:
2.3.3 PROSEDUR KERJA . Sterilisasi semua alat 0an me0ia *. Se0iakan tabung reaksi steril, isi masing1masing 0engan 2
larutan buGer phospat = ml 9
10
,
3
10
,
4
10
:
. %mbil ml sampel air, lalu masukkan ke 0alam tabung 1
10
pengen5er
lalu a0uk 0an homogenkan.
J. Dari tabung pengen5er
1
10
, ambil + ml larutan 0engan 2
pipet steril 0an masukkan ke 0alam tabung pengen5er 10 lalu a0uk 0an homogenkan, 0emikian seterusnya sampai 0engan
3
10
1
C. Dari masing1masing tabung pengen5er 9 10
2
10
,
3
10
:,
ambil ml 0an masukkan pa0a tabung series 9C tabung: sesuai pengen5eran yang 0i beri label 9su0ah 0iisi me0ia 4B A tabung: F. #nkubasi tabung series selama *J /am I. %mati perubahan yang a0a
,
B%B #7 H%S#4 P!$(%M%T%$ 4.1 HITUNGAN CAWAN TPC!
•
D%T% K!4OMPOK 9D%(#$( S%P# S!(%":
No. &.
Sampel 'aging sapi segar
$ambar
%eterangan erdapat koloni mikroba sebanak !*! koloni
2.
'aging sapi segar
erdapat koloni mikroba sebanak !+ koloni
!.
'aging sapi segar
erdapat koloni mikroba sebanak 2- koloni
*.
'aging sapi segar
erdapat koloni mikroba sebanak *! koloni
•
'ata semua kelompok terhadap jumlah koloni mikroba pada setiap bahan pangan, sebagai berikut /
Pengenceran %elompok
•
Sampel
−1
10
−3
−2
10
10
SP
−4
10
4
&
0kan segar
!1-
!+
!
-
8,3 X 10
2
0kan pindang
1
!1
*1
!&2
9,6 X 10
!
'aging sapi segar
!*!
!+
2-
*!
3,5 X 10
*
'endeng daging
-
*
*
*2
1,1 X 10
2
5
P3450"N$AN /
&.) &+6&
&+62
&+6!
&+6*
!1-
!+
!
-
SP -++++7!+++ 8 ,+ 'ilaporkan ,! 9 &+ *
2.)
&+6&
&+62
&+6!
&+6*
SP
1
!1
*1
!&2
,1 9 &+ 2
!.) &+6&
&+62
!*!
!+
&+6! 2-
&+6* *!
SP *!++++72-+++ 8 &, 4ata6rata !*+++ atau !, 9 &+
*.)
&+6&
&+62
&+6!
&+6*
-
*
*
*2
SP -+:*++:*+++:*2++++ 8 *-+!-+ 4ata6rata &&-2, atau &,& 9 &+
5
4.2 MPN MOST PROBABLE NUMBER! • •
D%T% K!4OMPOK 9%#" M%T%$(: (ambar pa0a saat praktikum 93arna /ernih:
No . .
Sampel
$ambar
%ir matang
%eterangan 1 %0a J tabung positi2
ter0apat mikroorganisme
*.
1 Ter0apat gelembung1 gelembung 0isekitar tabung 0urham 1%0a tabung positi2 ter0apat mikroorganisme
%ir matang
1 Ter0apat gelembung1 gelembung 0isekitar tabung 0urham .
%ir matang
1%0a * tabung positi2 ter0apat mikroorganisme 1 Ter0apat gelembung1 gelembung 0isekitar tabung 0urham
•
'ata semua kelompok pada perhitungan MPN (Most Probable Number)
Kelomp ok *
¨ah positi2 mikroba Sampel %ir es %ir es %ir
−1
10
J J
−2
10
MP$
−3
10
J *
JC =
J
matang %ir matang
*
*J
B%B 7 P!MB%H%S%$ Sebelum
melakukan perhitungan
0ilakukan pengen5eran
untuk
memperke5il /umlah suspensi mikroba. Ter0apat 0ua 5ara yang kami lakukan 0alam memperke5il /umlah suspensi mikroba, yaitu meto0e hitungan 5a3an 9Technique Plate Count ATP: 0an meto0e hitungan EMost Probable Number EAMP$.
".1 PERHITUNGAN CAWAN TPC! Dalam 0ilakukan mikroba.
meto0e
hitungan
pengen5eran Dalam
5a3an
bertingkat
praktikum
9Technique
untuk
analisa
Plate
Count ATP:
menentukan
konsentrasi
kuantitati2
mikrorganisme
ini
menggunakan bahan ikan segar, ikan pin0ang, 0aging sapi segar, 0an 0en0eng 0aging. Pa0a praktikum ini, pemupukan pertumbuhan mikroba 0alam 5a3an petri 0i bungkus 0engan kertas pembungkus 0engan posisi terbalik 0an 0i inkubasi selama hari.
Ber0asarkan hasil pengamatan setelah hari pa0a meto0e hitungan 5a3an, 0iperoleh /umlah koloni mikroba pa0a 5a3an petri sebagai berikut
Pengenceran %elompok
Sampel
−1
10
−2
10
−3
10
−4
10
SP 4
&
0kan segar
!1-
!+
!
-
8,3 X 10
2
0kan pindang
1
!1
*1
!&2
9,6 X 10
!
'aging sapi segar
!*!
!+
2-
*!
3,5 X 10
*
'endeng daging
-
*
*
*2
1,1 X 10
2
5
5
Ber0asarkan 0ata 0i atas 0apat 0iketahui /umlah koloni mikroba terbanyak yaitu pa0a bahan 0aging sapi segar, 0an /umlah koloni mikroba yang paling se0ikit yaitu pa0a ikan pin0ang. •
. *. . J.
Dari 0ata 0iatas, Berikut ini urutan /umlah koloni mikroba 0ari yang terbanyak sampai yang paling se0ikit Daging sapi segar Den0eng 0aging #kan segar #kan pin0ang
Prinsip Hitungan a3an &ika sel mikroba yang masih hi0up 0itumbuhkan pa0a me0ium agar, maka sel tsb akan berkembang biak 0an membentuk koloni yang 0apat 0ilihat langsung 0an 0ihitung 0g mata telan/ang. Kelemahan Hitungan a3an a. Beberapa koloni yang ber0ekatan 0an membentuk satu koloni, sehingga berpengaruh terha0ap /umlah. b. Me0ium
0an
kon0isi
inkubasi
yang
berbe0a
5en0erung
menghasilkan nilai yang be0a 5. Mikroba yang 0itumbuhkan harus 0apat tumbuh pa0a me0ium pa0a 0an membentuk koloni yang kompak 0an /elas. 0. Memerlukan persiapan 0an 3aktu agak lama 9 hari:
".2 MPN MOST PROBABLE NUMBER! Dalam meto0e hitungan EMost Probable Number EAMP$ menggunakan me0ium 5air 0alam tabung reaksi, perhitungan 0ilakukan ber0asarkan /umlah tabung yang positi2 yaitu 0itumbuhi oleh mikroba setelah 0i inkubasi pa0a suhu tertentu. Pengamatan tabung positi2 /uga 0apat 0ilihat
0engan mengamati perubahan 3arna me0ium atau terbentuknya gas 0alam tabung 0urham untuk mikroba pembentuk gas. Me0ium 4B yang telah 0isiapkan 0ituang 0i tabung series sebanyak A tabung , kemu0ian memasukkan ml sampel air yang su0ah homogen 0engan larutan buGer pospat 92ase tabung pengen5eran:. Setiap seri pertumbuhan mikroba memerlukan C tabung series yang 0i isi me0ia 4B sehingga untuk pertumbuahan mikroba 0iperlukan C tabung series untuk seri pengen5eran. Kemu0ian 0iinkubasi selama *J /am lalu mengamati pertumbuhan mikroba.
•
Ber0asarkan hasil pengamatan setelah *J /am, pada perhitungan MPN (Most Probable Number)
Kelomp ok * J
¨ah positi2 mikroba Sampel %ir es %ir es %ir matang %ir matang
−1
10
−2
10
MP$
−3
10
J J
J *
JC =
*
*J
Ber0asarkan 0ata 0i atas 0apat 0iketahui tabung yang positi2 0itumbuhi mikroba terbanyak yaitu pa0a bahan air es pa0a kelompok * yaitu MP$ JC. Se0angkan pa0a pengamatan kelompok MP$ air es . Dan pa0a pengamatan air matang, kelompok menghitung /umlah mikroba yang tumbuh 9MP$: =, se0angkan pa0a kelompok J, MP$ mikroba pa0a air matang a0alah *J
Ber0asarkan 0ata yang 0iperoleh maka 0apat 0i/elaskan, bah3a mikroba yang terbentuk 0alam tabung reaksi memerlukan oksigen untuk hi0up, sehingga mikroba tersebut tergolong ke0alam bakteri aerob, 0an salah satu 5ara untuk mengenali a0anya mikroba 0apat 0ilihat 0ari terbentuknya gas pa0a tabung, 0an tabungnya bersi2at positi2.
•
K!T!"%$(%$
Pengamatan tabung positi2 0ilakukan 0engan mengamati perubahan 3arna pa0a sampel yang sebelumnya 0i5ampurkan 0engan me0ium 4B 94aktose Broth:, atau 0engan terbentuknya gelembung gas 0alam tabung 0urham. ;ungsi 0ari tabung 0urham sen0iri sebagai me0ia untuk menampung gas akibat metabolisme bakteri. Dan penyebab lain 0ari terbentuknya gas 0alam tabung, 0iakibatkan karena kontaminasi 0ari u0ara ketika proses isolasi 0alam inkubator. Me0ium 4B 0igunakan karena me0ium ini ber2ungsi sebagai me0ia untuk men0eteksi keha0iran Coliorm 0alam air 0an 0alam mempela/ari 2ermentasi laktosa oleh bakteri pa0a umumnya. Pepton 0an ekstrak bee2 menye0iakan nutrien esensial untuk memetabolisme bakteri. 4aktosa menye0iakan sumber karbohi0rat yang 0apat
0i2ermentasi
untuk organism
Coliorm.
Pertumbuhan
0engan
pembentukan gas a0alah presumpti8e test untuk oli2orm. 4a5tose broth 0ibuat 0engan komposisi +,N ekstrak bee2 +,CN pepton 0an +,CN laktosa.
Dari hasil pengamatan, ke0ua sampel 9air es 0an air matang: tersebut positi2 mengan0ung bakteri Coliorm. Hal ini 0itun/ukkan 0engan a0anya gelembung gas yang bera0a 0alam tabung 0urham 0an 3arna larutan berubah men/a0i keruh.
Menurut Suria3iria 9=>C:, kekeruhan yang ter0apat pa0a tabung reaksi 0isebabkan karena a0anya akti8itas 0ari suatu mikroorganisme. Kekeruhan yang ter/a0i pa0a tabung1tabung reaksi tersebut berbe0a, a0a yang mengalami kekeruhan pa0a bagian permukaannya sa/a 0an /uga a0a yang mengalami kekeruhan merata pa0a seluruh me0ia 0an sampel. Kekeruhan yang ter/a0i merata pa0a me0ia 0isebabkan karena a0anya mikroorganisme anaerob 2akultati2, yaitu mikroorganisme yang mampu hi0up ataupun tumbuh 0engan atau tanpa a0anya oksigen. Kekeruhan yang ter/a0i
pa0a permukaannya sa/a 0isebabkan karena
mikroorganisme aerob.
a0anya
Menurut ;ar0ia< 9==*:, (elembung u0ara yang 0ihasilkan pa0a tabung
0urham
mikroorganisme,
0isebabkan
oleh
sehingga
0apat
a0anya
akti8itas
0ilihat
hasil
yang
respirasi
0ari
respirasi
mikroorganisme tersebut berupa gelembung gas.
Ber0asarkan 0ata yang 0iperoleh maka 0apat 0i/elaskan, bah3a mikroba yang terbentuk 0alam tabung reaksi memerlukan oksigen untuk hi0up, sehingga mikroba tersebut tergolong ke 0alam bakteri aerob, 0an salah satu 5ara untuk mengenali a0anya mikroba 0apat 0ilihat 0ari terbentuknya gas pa0a tabung yang menan0akan tabung bersi2at positi2.
B%B 7 P!$UTUP
6.1 KESIMPULAN %0apun kesimpulan yang 0apat 0iambil 0ari praktikum analisa kuantitati2 mikroorganisme, yaitu Sebelum melakukan perhitungan 0ilakukan pengen5eran untuk memperke5il
/umlah
suspensi
mikroba.
Ter0apat
0ua
5ara
0alam
memperke5il /umlah suspensi mikroba, yaitu meto0e hitungan 5a3an 9Technique Plate Count ATP: 0an meto0e hitungan EMost Probable Number EAMP$.
Dalam meto0e 0ilakukan
hitungan
pengen5eran
5a3an
bertingkat
9Technique
untuk
Plate
Count ATP:
menentukan
konsentrasi
mikroba.
Pa0a
meto0e
MP$,
%0anya
mikroba
0apat
0itan0ai
0engan
timbulnya gelembung gas pa0a tabung 0urham, 0an ter/a0i perubahan 3arna pa0a sampel. Mikroba yang 0iperoleh merupakan bakteri aerob yang membutuhkan gas O*
untuk hi0up, 0an menghasilkan gas O*.
Tabung bersi2at positi2 apabila 0i 0alam tabung tersebut ter0apat mikroba.
6.2 SARAN 'iharapkan kepada seluruh mahasiswa lebih memahami menghitung jumlah mikroba dengn metode hitungan cawan dan metode MPN, serta memahami prosedur kerja pada praktikum analisa kuantitati# mikroorganisme.
B%B 7## D%;T%" PUST%K% 1. A#$%&'%()* V%'+). 2013. mikrobiologi, pengamatan morologi mikroorganisme
!asil
pemikiran
sendiri.
A,)+-%
G%/%
S))). 2. H)%&'& S*TP* B))'5. 2013. mikrobiologi, isolasi dan analisa "umlah mikroba A,)+-% G%/% S))). 3. ;ar0ia<, S., ==F, #nalisis Mikrobiologi Pangan, PT. "a0/a (ra@n0o Persa0a, &akarta 4. D3i0/oseputro, D.
=I>.
$asar%$asar
Mikrobiologi.
D/ambatan &akarta ". ((788%-,)%::/%%7.#&5:7&(.&820128038)')#%:%:; ,)'(%()(%<;%,&);7),(%,.(#
.
Penerbit