1 BAB IPENDAHULUA N 1.1 Latar Belakang Dalam bidang kedokteran gigi, terdapat satu pembelajaran bahan danteknologi untuk kedokteran gigi. Bahan dan teknologi ini diaplikasikan padakehidupan di masyarakat. Salah satu contohnya adalah bahan kedokteran gigiyang digunakan untuk tumpatan gigi.Tumpatan ini mencegah penyebaran bakteri kejaringan gigi yang lebihdalam dan tentunya mencegah rasa sakit. Masyarakat awam umumnya mengenalbeberapa jenis tumpatan yaitu dari bahan GIC ( Glass Ionomer Cement ), ResinKomposite dan bahan Amalgam.Dental amalgam merupakan bahan tumpatan yang sering digunakan diKedokteran Gigi. Pertama diperkenalkan di Perancis pada awal 1800-an, berisicampuran air raksa dengan setidaknya satu logam lainnya. Amalgam telahmenjadi metode restoratif pilihan selama bertahun-tahun karena biaya rendah,kemudahan aplikasi, kekuatan, ketahanan, dan efek bakteriostatik. Tetapi idealnyatumpatan yang kita pakai jangan menggunakan amalgam lagi. Hal inidihubungkan dengan insiden tingkat mercuri yang ada didalam darah kita, sepertikita ketahui salah satu komponen dari tumpat amalgam dalam bahan inimenggunakan campuran dengan bahan merkuri.Pada skenario, dijelaskan bahwa tumpatan amalgam mengalami fraktur,namun pasien tetap memilih bahan yang sama yaitu amalgam. Dari pernyataantersebut, kita diharapkan bisa mengetahui amalgam dari segala aspek agar kitabisa menyeleksi bahan tumpatan gigi yang paling baik dan tidak merugikan bagimasyarakat.
2 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa saja klasifikasi amalgam? 2 Bagaimana komposisi pada bahan tumpatan amalgam?3 Apa saja syarat dan sifat bahan tumpatan amalgam?4 Apa saja kelebihan dan kekurangan amalgam?5
Bagaimana tehnik manipulasi dan reaksi setting bahan amalgam?6 Bagaimana pengaplikasikan bahan tumpatan amalgam? 1.3 Tujuan 1. Menjelaskan klasifikasi amalgam beserta komposisi masingmasingamalgam. 2 . Menjelaskan komposisi pada bahan tumpatan amalgam.3. 4.
Menjelaskan syarat dan sifat bahan tumpatan amalgam.
Menjelaskan kelebihan dan kekurangan amalgam.5. .6.
Menjelaskan tehnik manipulasi dan reaksi setting bahan amalgam Menjelaskan pengaplikasikan bahan tumpatan amalgam.
3 BAB IITINJAUAN PUSTAKA Amalgam adalah jenis logam campur yang khusus mengandung merkurisebagai salah satu konstituennya. Karena merkuri bersifat cair dalam temperaturekamar, merkuri dapat dicampur dengan logam lain yang padat. Proses amalgamasimodern dimulai di klinik ketika tetesan merkuri dikeluarkan dari sebuah ruangtertutup dalam kapsul, kedalam ruang lain yang mengandung amalgam, keduakomponen tersebut diaduk bersama dengan alat amalgamator
. Proses amalgamasiberlanjut sementara segmen-segmen massa plastis terkondensasi di bawah tekananyang kuat
terhadap dinding gigi-gigi yang sudah dipreparasi, atau jika ada,terhadap pita matriks. Reaksi berlanjut selama proses manipulasi di dalam mulutberkurang dalam waktu beberapa menit ketika amalgam gigi mulai meningkatkekuatan dan kekerasannya. Walaupun reaksi dapat berlangsung bebrapa hari,amalgam gigi sudah cukup kuat untuk menerima tekanan gigit yang sedang dalamwaktu beberapa jam saja. (Anusavice, Kenneth J, 2 004:301) Cara Pembuatan Alloy Alloy konvensional dihasilkan dengan menggabungkan beberapa logammurni sehingga diperoleh suatu ingot yang kemudian dihomogenisasi dandipotong menjadi kepingankepingan kecil. Homogenisasi membantu terjaminnyasemua kepingan mempunyai sifat dan komposisi yang sama. Bantuk dan ukuranpartikel potongan alloy mempunyai arti yang sangat penting. (Combe, 199 2 :193)Suatu alloy yang amsih baru dipotong bereaksi sangat cepat denganmerkuri. Ini dapat dijelaskan sebagian disebabkan oleh kerena dislokasi danimperfeksi pada kisi-kisi alloy yang dapat meningkatkan reaktifitas kimianya. Bilakepingan alloy disimpan pada suhu kamar selama beberapa bulan , reaktifitasnyaakan merosot; alloy tersebut disebut mengalami penuaan (aging). Hasil yangserupa dapat terjadi lebih cepat dengan merebus kepingan pada air mendidihselama 30 menit. Metoda penuaan secara cepat ini biasanya dilakukan oleh pabrik untuk memperoleh alloy yang mempunyai sifat-sifat stabil. (Combe, 199 2 :193)
4 Partikel spheris dihasilkan dengan proses atomisasi; yaitu denganmenyemproykan cairan alloy pada atmosfer yang pasif, di mana tetesan alloy akanmemadat dalam bentuk spheris. Partikel spheris lebih mudah disusun sesuaidengan ukuran partikelnya daripada partikel yang mempunyai bentuk tidak beraturan. Campuran ukuran partikel yang dianjurkan berkisar antara 10-37 um.(Combe, 199 2 :193)Dental amalgam adalah bahan tambalan yang paling banyak digunakanuntuk gigi posterior . air raksa yang dicampur yang dengan puder alloy untuk mendapatkan bahan eplastis yang kemudian dimasukkan kedalam kavitetpreparasi. Amalgam yang telah set atau mengeras lebih kuat dari semua jenissemen ggi yang ada serta semua bahan tambalan gigi anterior. alloy yang dipakaibersama dengan mercury untuk keperluan kedokteran gigi diebut dental amalgamalloy. Sebenarnya tidak benar sebab bahan tersebut bukanlah alloy amalgam tetapialloy dari mana dapat dihasilkan suatu amalgam ( E.C.Combe: 199 2 ) Komposisi Amalgam adalah bahan tambal berbahan dasar logam, di mana komponenutamanya: y likuid yaitu logam merkuri y
bubuk yaitu logam paduan yang kandungan utamanya terdiri dari perak,timah, dan tembaga. Selain itu juga terkandung logamlogam lain denganpersentase yang lebih kecil.Kedua komponen tersebut direaksikan membentuk tambalan amalgam yang akanmengeras, dengan warna logam yang kontras dengan warna gigi.Alloy untuk pemuatan dental amalgam dalam garis besarnya dapatdiklasifikasikan ke dalam dua tipe; pertama, alloy konvensional, mengandungkurang dari 6% kuprum, formula kimia ini mengalami hanya sedikit perubahansejak bertahun-tahun; kedua , alloy kaya kuprum, yang mulai banyak dipergunakan sejak beberapa tahun terakhir ini (kadang disebut sebagai ³highcopper alloy´) 5 Ada 2 tipe amalgam :1. Alloy konvensionalKandungan konstitusi dasar :Silver 6774%Tin 2 52 7%Kuprum 0-6%Zinc 02 % 2 . Alloy kaya kuprumSilver 69%Tin 17%Kuprum 13%Zinc 4%
Manipulasi a. Perbandingan alloy/mercuryPerbandingan takaran alloy dengan mercury : amalgam yang telah sethendaknya kurang dari 50%, ada 2 tehnik yang dikemukakani. Menggunakan perbandingan alloy dan mercury 5:7 atau 5:8.Kelebihan mercury mempermudah triturasi dan dapat diperoleh hasilcampuran yang plastis. Sbelum bahan dimasukkan kdalam kavitet,kelebihan mercury diambil dengan cara memerasnya dlam kain kassa.ii. Minimal mercury techniques ( eames techniques ), dimana mercurydan alloy ditimbang dalam jumlah yang sama, tidak perlu dilakukanpemerasan mercury sebelum dilakukan kondensasi. Metodepencampuran secara mekaniss.b. Triturasii. Pencampura manual dengan menggunakan mortar dan pastel.ii. Pencampuran secara mekanis 6 c.
KondensasiKondensasi adalah proses memasukkan bahan restorasi amalgam kedalamkapitas. Bahan hendaknya dikondenasi segera mungkin setelahpencampuran.d. Trimming dan carvingBila kavitas diisi terlalu banyak maka bagis atas yang kaya akanmercurydapat dibuat dan tambalan dibentuk sesuai dengananatomisnya.amalgam yang diperbuat dari serbuk alloy yang kasar lebihsukar mengukirnya karena kepingan alloy yang agak besar dapat tertarik oleh instrument dari permukaan. Apabila dikehendaki pengukiran yangmudah, dapat dipergunakan alloy spheris.e. PemolesanAmalgam konvensional baru dapat dipoles palng cepat 2 4jam setelahpenambalan, yaitu setelah tambalan cukup kuat. Amalgam yang diperbuatdari alloy kaya kuprum lebih cepat mendapatkan kekuatannya, disebutkanbahwa bahan ini dipoles tidak lama setelah penambalan. Sifat-sifat 1. Toksisitas 2 . Reaksi korosi3. Kebocoran marginal4. Kekuatan5. Creep6.
Kegagalan Marginal7. Perambatan Panas8. Perubahan Dimensi 7 BAB IIIPEMBAHASAN 3.2. Klasifikasi, Manipulasi, dan Setting Amalgam Alloy untuk pembuatan dental amalgam dalam garis besarnya dapatdiklasifikasikan ke dalam dua tipe: pertama, alloy konvensional, mengandungkurang dari 6% kuprum, formula kimia bahan ini mengalami hanya sedikitperubahan sejak bertahun-tahun; kedua, alloy kaya kuprum, yang mulai banyak dipergunakan sejak beberapa tahun terakhir ini (kadang-kadang disebut sebagai¶high copper alloy¶). Dengan semakin majunya penelitian di bidang Ilmu BahanKedokretan Gigi, Untuk meningkatkan mutu amalgam terhadap terjadinya kariessekunder, dikembangkan dengan menambahkan senyawa fluoridatelah denganmaksud menambah efek anti kariogenik µAmalgam+Fluoride¶.3.1.1. Amalgam Konvensional Perbedaan utama antara berbagai aloy konvensional terletak pada bentuk dan ukuran partikelnya. Alloy yang dipotong dengan mesin bubut/ lathesin bubutbisa berbentuk coarse atau grain halus; dari keduanya yang lebih disenangi adalahpartikel grain halus. Alternative lain untuk menghasilkan partikel alloy selainmemotong dengan lathe adalah pembuatan partikel
spheris. Perbedaaan antaralathe cut dan spheris adalah bentuk partikelnya, lathe cut cenderung berbentuk batang atau jarum tidak seragam, sedangkan spheris berbentuk bulat-bulatseragam dan kecil. Perbedaan tersebut dikarenakan proses pembuatannya yangjuga berbeda. Beberapa alloy mengandung campuran partikel yang dipotongdengan lathe dan partikel spheris. Sifat Mekanik Amalgama. KekuatanDental amalgam mempunyai berbagai macam struktur, dankekuatan struktur tersebut tergantung dari sifat individu danhubungannya antara satu struktur dengan struktur yang lainnya.Dental amalgam adalah material yang brittle/rapuh. Kekuatantensile amalgam lebih rendah dibanding kekuatan kompresif.Kekuatan kompresif ini cukup baik untuk mempertahankan kekuatanamalgam, tetapi rendahnya kekuatan tensile yang memperbesar kemungkinan terjadinya fraktur/retakan.Beberapa faktor yang mengontrol/mempengaruhi kekuatanamalgam : o rasio mercury/alloy : jika mercury yang digunakan terlalusedikit, maka partikel alloyrestorasi tidak akan terbasahi secarasempurna sehingga bagian alloy tidak akan bereaksidengan mercury, menyisakan peningkatan lokal porositas danmembuat amalgam menjadi lebih rapuh. o komposisi alloy : komposisi tidak terlalu berpengaruh terhadapkekuatan amalgam. Beberapa sumber mengatakan amalgamyang tinggi copper dengan tipe dispersi lebih kuat dibandingalloy dengan komposisi konvensional. o
ukuran dan bentuk partikel : kekuatan amalgam diperolehdengan ukuran partikel yang kecil, mendukung kecenderunganfine atau microfine particles. o porositas : sejumlah kecil porositas pada amalgam akanmempengaruhi kekuatan. Porositas dapat dikurangi dengantriturasi yang tepat, dan yang lebih penting adalah teknik triturasi yang baik. (Williams, 1979) 16 Faktor-faktor berikut ini dapat mendorong terbentuknya suaturestorasi amalgam yang tidak kuat : o Triturasi yang tidak sempurna (under-trituration) o Kandungan mercury yang terlalu besar o Terlalu kecil tekanan yang diberi sewaktu kondensasi o Kecepatan pengisian kavitet yang lamban o Korosi (Combe, 199 2 )Kekuatan tarik dari amalgam dengan kandungan tembagayang tinggi tidak jauh berbeda dengan amalgam yang
memilikikandungan tembaga yang rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhikekuatan diantaranya : o Efek Triturasi. Efek triturasi terhadap kekuatan tergantung padajenis logam campur amalgam, waktu triturasi, dan kecepatanamalgamator. Baik triturasi yang kurang maupun yang berlebihakan dapat menurunkuan kekuatan dari amalgam tradisional danamalgam dengan tembaga yang tinggi. o Efek Kandungan Merkuri. Faktor penting dalam mengontrolkekuatan adalah kandungan merkuri dari restorasi tersebut.Merkuri dalam ju mlah yang cukup harus dicampur denganlogam campur untuk menutupi partikel-partikel logam campur dan memungkinkan terjadinya amalgamasi yang menyeluruh.Masing-masing partikel logam campur harus dibasahi olehmerkuri: bila tidak, akan terbentuk adonan yang kering danberbutir-butir. Adonan semacam itu menghasilkan permukaanyang kasardan berlubang-lubang yang dapat menimbulkankorosi. Setiap kelebihan merkuri yang tertinggal pada restorasidapat menyebabkan berkurangnya kekuatan dalam jumlah yangcukup besar. o Efek kondensasi. Tekanan kondensasi, dan bentuk partikellogam campur, semuanya mempengaruhi sifat amalgam. Jikadigunakan teknik kondensasi tipikal dan logam campurlathe17
cut, makin besar tekanan kondensasi, makin tinggi kekuatankompresinya, terutama kekuatan awal (misalnya pada 1 jam).Teknik kondensasi yang baik akan memeras keluar merkuri danmenghasilkan fraksi volume dari fase matriks yang lebih kecil.Tekanan kondensasi yang tinggi diperlukan untuk mengurangiporositas dan mengeluarkan merkuri dari amalgamlathe- cut.Sebaliknya, amalgam sferis yang dimampatkan dengan tekananringan akan mempunyai kekuatan yang baik. o Efek Porositas. Ruang kosong dan porus adalah faktorfaktor yang mempengaruhi kekuatan kompresi dari amalgam yangsudah mengeras. o Efek Laju Pengerasan Amalgam. Laju pengerasan amalgampenting diperhatikan oleh dokter gigi. Karena pasien padaumumnya diperbolehkan pulang dari praktik gigi dalam waktu 2 0 menit setelah triturasi amalgam,pertanyaan yang pentingdiperhatikan sinicuk adalah apakah amalgam sudah mempunyaikekuatan di yang up untuk menjalan kan fungs inya. Adakemungkinan bahwa persentase patahnya restorasi amalgamyang tinggi. Amalgam tidak memperoleh kekuatan secepat yangkita inginkan. Spesifikasi ADA menyebutkan kekuatankompresi minimal adalah 80 MPa pada 1 jam. Kekuatankompresi 1 jam dari amalgam komposisi tunggal yangkandungan tembaganya tinggi sangatlah besar. (Anusavice, 2
004)Kelebihan : ketahanan terhadap keausan sangat tinggi, tidak seperti bahan lain yang pada umumnya lama kelamaan akanmengalami aus karena faktor-faktor dalam mulut yang salingberinteraksi seperti gaya kunyah dan cairan mulut. 18 3. 2 .3. Sifat Kimia Amalgama. Reaksi Elektrokimia Sel Galvanik Korosi galvanic atau bimetalik terjadi ketika dua atau lebihlogam berbeda atau alloy berkontak dalam larutan elektrolit , dalamhal ini adalah air ludah . Besarnya arus galvanis dipengaruhi oleh lama/ usia restorasi , perbedaan potensial korosi sebelum berkontak dandaerah permukaan.Jarak yang cukup lebar / besar dihasilkan dan kontak elektrik dari beberapa restorasi secara in vivo . Untuk restorasi amalgam± amalgam , perbedaan potensial korosi sebelum berkontak mungkinakan berguna dalam memprediksi besarnya galvanis, yang manapaling tidak perbedaan keluarnyaarus adalah 2 4 mV.Hubungan lama restorasi dengan besar arus galvanicberbanding terbalik .artinya semakin lama usia restorasi amalgamdengan tumpatan lainnya , semakin kecil arus galvanic yangdihasilkan. (Sutouw, 2 004)Kekurangan : mengakibatkan rasa nyeri bila menimbulkanarus galvanis bersama dengan tumpatan logam
lain.Solusi : melepas tumpatan logam lain sebelum memakaitumpatan amalgam.b. KorosiKorosi adalah reaksi elektrokimiawi yang akan menghasilkandegradasi struktur dan properti mekanis. Banyak korosi amalgamterjadi pada bagian pits dan cervical. Korosi dapat mengurangikekuatan tumpatan sekitar 50%, serta memperpendek keawetanpenggunaan. (Marke, 199 2 )Solusi : memoles tumpatan amalgam, meminimalkantimbulnya arus galvanis, tidak memakan makanan mengandung asamsecara terus menerus. 15 3. 2 . 2 . Sifat Mekanik Amalgama. KekuatanDental amalgam mempunyai berbagai macam struktur, dankekuatan struktur tersebut tergantung dari sifat individu danhubungannya antara satu struktur dengan struktur yang lainnya.Dental amalgam adalah material yang brittle/rapuh. Kekuatantensile amalgam lebih rendah dibanding kekuatan kompresif.Kekuatan kompresif ini cukup baik untuk mempertahankan kekuatanamalgam, tetapi rendahnya kekuatan tensile yang memperbesar kemungkinan terjadinya fraktur/retakan.Beberapa faktor yang mengontrol/mempengaruhi kekuatanamalgam :
o rasio mercury/alloy : jika mercury yang digunakan terlalusedikit, maka partikel alloy tidak akan terbasahi secarasempurna sehingga bagian restorasi alloy tidak akan bereaksidengan mercury, menyisakan peningkatan lokal porositas danmembuat amalgam menjadi lebih rapuh. o komposisi alloy : komposisi tidak terlalu berpengaruh terhadapkekuatan amalgam. Beberapa sumber mengatakan amalgamyang tinggi copper dengan tipe dispersi lebih kuat dibandingalloy dengan komposisi konvensional. o ukuran dan bentuk partikel : kekuatan amalgam diperolehdengan ukuran partikel yang kecil, mendukung kecenderunganfine atau microfine particles. o porositas : sejumlah kecil porositas pada amalgam akanmempengaruhi kekuatan. Porositas dapat dikurangi dengantriturasi yang baik. tepat,(Williams, dan yang lebih teknik triturasi yang 1979)penting adalah 16 Faktor-faktor berikut ini dapat mendorong terbentuknya suaturestorasi amalgam yang tidak kuat : o Triturasi yang tidak sempurna (under-trituration) o
Kandungan mercury yang terlalu besar o Terlalu kecil tekanan yang diberi sewaktu kondensasi o Kecepatan pengisian kavitet yang lamban o Korosi (Combe, 199 2 )Kekuatan tarik dari amalgam dengan kandungan tembagayang tinggi tidak jauh berbeda dengan amalgam yang memilikikandungan tembaga yang rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhikekuatan diantaranya : o Efek Triturasi. Efek triturasi terhadap kekuatan tergantung padajenis logam campur amalgam, waktu triturasi, dan kecepatanamalgamator. Baik triturasi yang kurang maupun yang berlebihakan dapat menurunkuan kekuatan dari amalgam tradisional danamalgam dengan tembaga yang tinggi. o Efek Kandungan Merkuri. Faktor penting dalam mengontrolkekuatan adalah kandungan merkuri dari restorasi tersebut.Merkuri dalam ju mlah yang cukup harus dicampur denganlogam campur untuk menutupi partikel-partikel logam campur dan memungkinkan terjadinya amalgamasi yang menyeluruh.Masing-masing partikel logam campur harus dibasahi olehmerkuri: bila tidak, akan terbentuk adonan yang kering danberbutir-butir. Adonan semacam itu menghasilkan
permukaanyang kasardan berlubang-lubang yang dapat menimbulkankorosi. Setiap kelebihan merkuri yang tertinggal pada restorasidapat menyebabkan berkurangnya kekuatan dalam jumlah yangcukup besar. o Efek kondensasi. Tekanan kondensasi, dan bentuk partikellogam campur, semuanya mempengaruhi sifat amalgam. Jikadigunakan teknik kondensasi tipikal dan logam campurlathe17 cut, makin besar tekanan kondensasi, makin tinggi kekuatankompresinya, terutama kekuatan awal (misalnya pada 1 jam).Teknik kondensasi yang baik akan memeras keluar merkuri danmenghasilkan fraksi volume dari fase matriks yang lebih kecil.Tekanan kondensasi yang tinggi diperlukan untuk mengurangiporositas dan mengeluarkan merkuri dari amalgamlathe- cut.Sebaliknya, amalgam sferis yang dimampatkan dengan tekananringan akan mempunyai kekuatan yang baik. o Efek Porositas. Ruang kosong dan porus adalah faktorfaktor yang mempengaruhi kekuatan kompresi dari amalgam yangsudah mengeras. o Efek Laju Pengerasan Amalgam. Laju pengerasan amalgampenting diperhatikan oleh dokter gigi. Karena pasien padaumumnya diperbolehkan pulang dari praktik gigi dalam waktu
2 0 menit setelah triturasi amalgam,pertanyaan yang pentingdiperhatikan di sini adalah apakah amalgam sudah mempunyaikekuatan yang cukup untuk menjalankan fungsinya. Adakemungkinan bahwa persentase patahnya restorasi amalgamyang tinggi. Amalgam tidak memperoleh kekuatan secepat yangkita inginkan. Spesifikasi ADA menyebutkan kekuatankompresi minimal adalah 80 MPa pada 1 jam. Kekuatankompresi 1 jam dari amalgam komposisi tunggal yangkandungan tembaganya tinggi sangatlah besar. (Anusavice, 2 004)Kelebihan : ketahanan terhadap keausan sangat tinggi, tidak seperti bahan lain yang pada umumnya lama kelamaan akanmengalami aus karena faktor-faktor dalam mulut yang salingberinteraksi seperti gaya kunyah dan cairan mulut. 18 3. 2 .3. Sifat Kimia Amalgama. Reaksi Elektrokimia Sel Galvanik Korosi galvanic atau bimetalik terjadi ketika dua atau lebihlogam berbeda atau alloy berkontak dalam larutan elektrolit , dalamhal ini adalah air ludah . Besarnya arus galvanis dipengaruhi oleh lama/ usia restorasi , perbedaan potensial korosi sebelum berkontak dandaerah permukaan.Jarak yang cukup lebar / besar dihasilkan dan kontak elektrik dari beberapa restorasi secara in vivo . Untuk restorasi amalgam± amalgam , perbedaan potensial korosi
sebelum berkontak mungkinakan berguna dalam memprediksi besarnya arus galvanis, yang manapaling tidak perbedaan keluarnya adalah 2 4 mV.Hubungan lama restorasi dengan besar arus galvanicberbanding terbalik .artinya semakin lama usia restorasi amalgamdengan tumpatan lainnya , semakin kecil arus galvanic yangdihasilkan. (Sutouw, 2 004)Kekurangan : mengakibatkan rasa nyeri bila menimbulkanarus galvanis bersama dengan tumpatan logam lain.Solusi : melepas tumpatan logam lain sebelum memakaitumpatan amalgam.b. KorosiKorosi adalah reaksi elektrokimiawi yang akan menghasilkandegradasi struktur dan properti mekanis. Banyak korosi amalgamterjadi pada bagian pits dan cervical. Korosi dapat mengurangikekuatan tumpatan sekitar 50%, serta memperpendek keawetanpenggunaan. (Marke, 199 2 )Solusi : memoles tumpatan amalgam, meminimalkantimbulnya arus galvanis, tidak memakan makanan mengandung asam secara terus menerus.
6
c. KondensasiKondensasi adalah proses memasukkan bahan restorasi amalgam kedalamkapitas. Bahan hendaknya dikondenasi segera mungkin setelahpencampuran.d. Trimming dan carvingBila kavitas diisi terlalu banyak maka bagis atas yang kaya akanmercurydapat dibuat dan tambalan dibentuk sesuai dengananatomisnya.amalgam yang diperbuat dari serbuk alloy yang kasar lebihsukar mengukirnya karena kepingan alloy yang agak besar dapat tertarik oleh instrument dari permukaan. Apabila dikehendaki pengukiran yangmudah, dapat dipergunakan alloy spheris.e. PemolesanAmalgam konvensional baru dapat dipoles palng cepat 2 4jam setelahpenambalan, yaitu setelah tambalan cukup kuat. Amalgam yang diperbuatdari alloy kaya kuprum lebih cepat mendapatkan kekuatannya, disebutkanbahwa bahan ini dipoles tidak lama setelah penambalan. Sifat-sifat 1. Toksisitas 2 . Reaksi korosi3. Kebocoran marginal4.
Kekuatan5. Creep6. Kegagalan Marginal7. Perambatan Panas8. Perubahan Dimensi 7 BAB IIIPEMBAHASAN 3.2. Klasifikasi, Manipulasi, dan Setting Amalgam Alloy untuk pembuatan dental amalgam dalam garis besarnya dapatdiklasifikasikan ke dalam dua tipe: pertama, alloy konvensional, mengandungkurang dari 6% kuprum, formula kimia bahan ini mengalami hanya sedikitperubahan sejak bertahun-tahun; kedua, alloy kaya kuprum, yang mulai banyak dipergunakan sejak beberapa tahun terakhir ini (kadang-kadang sebagai¶high alloy¶). Dengan semakin majunyadisebut penelitian di bidang copper Ilmu BahanKedokretan Gigi, Untuk meningkatkan mutu amalgam terhadap terjadinya kariessekunder, telah dikembangkan dengan menambahkan senyawa fluorida denganmaksud menambah efek anti kariogenik µAmalgam+Fluoride¶.3.1.1. Amalgam Konvensional Perbedaan utama antara berbagai aloy konvensional terletak pada bentuk dan ukuran partikelnya. Alloy yang dipotong dengan mesin bubut/ lathesin bubutbisa berbentuk coarse atau grain
halus; dari keduanya yang lebih disenangi adalahpartikel grain halus. Alternative lain untuk menghasilkan partikel alloy selainmemotong dengan lathe adalah pembuatan partikel spheris. Perbedaaan antaralathe cut dan spheris adalah bentuk partikelnya, lathe cut cenderung berbentuk batang atau jarum tidak seragam, sedangkan spheris berbentuk bulat-bulatseragam dan kecil. Perbedaan tersebut dikarenakan proses pembuatannya yangjuga berbeda. Beberapa alloy mengandung campuran partikel yang dipotongdengan lathe dan partikel spheris. 8 Lathe Cut (batang, tidak seragam) Spheris (bulat,seragam) Alloy konvensional mengandung konstitusi dasar sebagai berikut :Ag = 67-74 %Sn = 2 52 7 %Cu = 0-6 %Zn = 02 %Selain itu juga mengandung beberapa persen logam Hg sebagai bahan untuk proses amalgamisasi.Amalgamasi terjadi ketika permukaan partikellogam campurmerkuri Ag-Sn. berkontak Jika bubukdengan di triturasi, dibagian luar partikel akan larutmenjadi merkuri. Pada saat bersamaan, merkuri berdifusi ke partikel logamcampur. Merkuri mempunyai daya larut yang terbatas untuk perak (0,035%wt)dan timah (0,6%wt).Jika daya larut ini terlampaui, Kristal-kristal dari dua senyawa logambiner akan berpresipitasi menjadi merkuri. Kedua senyawa ini adalah senyawaAg 2 Hg 3
berbentuk kubik dengan pusat dibagian tengah (fase gamma) dansenyawa Sn 7-8 Hg heksagonal yang tersusun rapat (fase gamma 2 ). Karenakelarutan perak dalam merkuri lebih rendah daripada timah, fase gamma 1berpresipitasi terlebih dahulu sementara fase gamma 2 berpresipitasi kemudian.Segera sesudah triturasi, bubuk logam campur bercampur dengan cairanmerkuri, menghasilkan adonan yang mempunyai konsistensi plastis. Sewaktu
9 merkuri yang tersisa melarutkan partikel logam campur, Kristalkristal gamma 1dan gamma 2 akan bertumbuh. Saat merkuri menghilang amalgam sudah menjadimengeras. Sementara saat partik el tertutup dengan krist al yang baru terbentuk,sebagian besar gamma 1, kecepatan reaksi menurun. Logam campur biasanyadicampur dengan merkuri pada rasio 1:1. Dengan rasio ini jumlah merkuri tidak mencukupi untuk bereaksi dengan seluruh partikel logam campur asli; akibatnya,partikel yang tidak bereaksi akan tetap ada pada amalgam yang mengeras. Partikellogam campur (sekarang lebih kecil, karena permukaannnya sudah dilarutkan olehmerkuri), dikelilingi dan diikat bersama-sama dengan Kristal-kristal gamma 1 dangamma 2
yang padat.Jadi, amalgam rendah kandungan tembaga yang tipikal adalah suatugabungan dimana partikel-partikel yang tidak dikonsumsi tertanam dalam fasegamma 1 dan gamma 2 .Sifat fisik dari amalgam yang sudah mengeras tergantung padapersentase relative dari masing-masing fase struktur mikro. Partikel Ag-Sn yangtidak dikonsumsi mempunyai efek yang kuat.. makin banyak fase ini yangteetinggal dalam sruktur akhir, makin kuat amalgamnya. Komponen paling lemahadalah fase gamma 2 . Kekerasan fasse gamma 2 kira-kira 10% dari kekerasangamma 1, sementara kekerasan gamma sedikit lebih tinggi daripada gamma 1.Fase gamma 2 juga merupakan fase yang paling kurang stabil dalamlingkungan yang korosif dan dapat mengalami erosi, terutama pada leher restorasi.Secara umum, fase gamma (Ag 3 Sn) dan gamma 1 murni (Ag 2 Hg3) adalah stabildalam linronggadalam gkungan rongga mulut. Meskipun demikian gamma 1 dalam amalgam mengandung sejumlah kecil timah, yang dapat hilang dalamlingkungan yang korosif.3.1. 2 . Amalgam Kaya Kuprum Sifat mekanisnya yang baik, juga ketahanan terhadap korosi danintegritas bagian tepi serta kinerjanya dalam perobaan
klinis yang lebih baik, biladibandingkan dengan logam campur konevensional yang rendah kandungantembaga. Ada 2 macam komposisi logam campurkandunagn tembaga tinggi, yang 10 pertama adalah bubuk logam campur gabungan, dan ynag kedua adalah bubuk logam campur berkomposisi tunggal.a. Logam Campur Gabungan.Merupakan campuran dari setidaknya dua jenis partikel. Bubuk gabunganmenunjukan partikel lathe-cut rendah kandungan tembaga dan partikel logamcapur Ag-Cu sferis. Bahan ini lebih kuat dariapda amalgam yang dibuat daribubuk lathe-cut yang kandungan tembaga nya rendah, karena dengan adanyakandungan Ag-Cu bekerja sebagai bahan pengisi yang membuat lebih kuat.Bubuk logam campur gabungan biasanya mengandung bubuk tinggitembaga berbentuk sferis sebanyak 30%wt samapai 55%wt. Total kandunganlopam campur gabungan berkisar antara 9%wt sampai 2 0%wt.Reaksi bubuk logam campur gabungan dengan merkuri adalah sebagai berikut :Partrikel logam campur( +
)+ Ag-Cu
eutetik+Hg 1 + + partikellogam campur dari kedua tipe yang tidak digunakan.b. Logam Campur Komposisi TunggalBerbeda dengan logam campur gabungan,setiap partikel pada bubuk inimempunyai komposisi kimia yang sama. Komponen utama dari partikel-
partikelini adalah perak, tembaga , dan timah. Logam campur ini mengandung perak 60%wt, timah 2 7%wt, tembaga 13%wt. Kandungan tembaga dalam berbagailogam campur komposisi tunggal berkisar 13wt30%wt.Reaksi bubuk logam campur dengan komposisi tunggal terhadap merkuriadalah sebagai berikut :Partikel logam campur Ag-Sn-Cu+ Hg
1+
+ Partikel logam
campur yangtidak terkonsumsi.Fase 2 yang tidak diinginkan dapat juga terbentuk pada amlagam komposisitunggal. Ini berlaku jika bubuk yang diatomisasi masih belum menjalnipemanasan atau jika bubuk dipanaskan terlalu lama pada temperatur terlalu tinggi.Jika tidak, pada sebagian besar amalgam komposisi tunggal, fase 2 hanyasedikit atau bahkan tidak terbentuk sama sekali.
11 3.1.3. Amalgam Plus Fluoride Dengan semakin pesatnya perkembangan di bidang ilmu bahankedokteran gigi, untuk meningkatkan mutu amalgam terhadap terjadinya kariessekunder telah dikembangkan dengan menambahkan senyawa fluorida denganmaksud menambah efek anti kariogenik. Bahan restorasi amalgam yangmengandung fluorida yang dalam bubuknya merupakan amalgam konvensionaltipe lathe-cut dengan komposisi
(brosur Dentoria -France) :Stanus Fluorida (SnF) 1%,Perak (Ag) 68%Timah (Sn) 2 7%Tembaga (Cu) 4,5%Seng (Zn) 1,5%.Fluorida pada bahan restorasi amalgam dalam bentuk senyawa SnF 2 .Senyawa ini terbukti dapat mengurangi kelarutan enamel terhadap asam dan dapatmeningkatkan konsentrasi fluorida di dalam struktur gigi yang berdekatan denganbahan restorasi ini. Menurut Phillips, fluorida dalam amalgam cukup dapatmengurangi kelarutan permukaan enamel dari pengaruh asam, meskipun fluoridayang terlepas terjadi dalam waktu yang singkat, tetapi cukup efektif untuk mencegah terjadinya karies.Mekanisme fluorida yang utama adalah meningkatkan daya tahan enamelkarena adanya remineralisasi, bersifat bakterisid dan menurunkan kemampuanbakteri memproduksi asam. Karena amalgam yang mengandung fluoride inimempunyai daya untuk mencegah karies sekunder maka dapat digunakan jugapada anak-anak dan dapat digunakan pada orang dewasa.Selain amalgam yang berflouride ini pada gigi decidui juga dipergunakanrestorasi kuprum amalgam karena sifat kuprum amalgam ini antibakteri darikuprum itu sendiri. Bahan ini ters edia dalam bentuk pil mengandungbahan 60 - 70%mercury 30% kuprum. Dalam penggunaannya dipanaskandan sampaitetesan mercury muncul lalu ditrituasi seperti pada bahan amalgam lain dankemudian dikondensasi didalam kavitas.