KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Maha Besar Tuhan atas anugerah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan makalah alzhaimer dan Asuhan Keperawatan pada pasien dengan alzhaimer. Maksud dan tujuan penyusunan makalah ini selain untuk melengkapi tugas kelompok, juga untuk memantu mahasiswa !akultas Keperawatan untuk leih mengenal pasien dengan alzhaimer. "alam makalah ini kami akan memahas leih lanjut tentang alzhaimer alzhaimer dan Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan alzhaimer "iharapkan makalah ini dapat memantu Perawat dalam melaksanakan melaksanakan tugas Keperawatan Keperawatan aik di lingkungan #umah $akit, $akit, Puskesmas, Puskesmas, maupun di #umah, khususnya dalam menangani kasus pasien dengan alzhaimer.Makalah ini tersusun atas prakarsa dari dosen pemiming %u $te&ani Melia $.Kep,Ns,MNs. Penulisan makalah ini masih sangat anyak kekurangannya, untuk itu diharapkan kritik dan saran saran sangat sangatlah lah kami kami harapka harapkan n demi demi perai peraikan, kan, aik aik dari dari 'ara 'ara penulis penulisan, an, penyusu penyusunan nan maupun kurangnya re(erensi kepustakaan serta keteratasan-keteratasan lainnya. Atas perhatian diu'apkan terima kasih.
Bandung, Maret )*+
Penulis
Kelompok %%%
1
DAFTAR ISI
alaman KAT KATA PN/ANTA PN/ANTA# # 000000 0000000000 00000000 00000000 00000000 00000000 0000 + "A!TA# "A!TA# %$% 0000000.................................................................................... ....... ) BAB % PN"A121AN PN"A121AN 0000000 00000000000 00000000 00000000 00000000 00000... 0... 3 A. 2atar 2atar Belakan Belakang g Masalah Masalah 0000000 0000000000 000000 000000 000000 00000 000.. 0.. 3 B. #umusa #umusan n Masala Masalah h 000000 000000000 00000 00000 000000 000... ....... ....... ...... ....... ....... ...... ....... ....... ..... 3 4. Tujua Tujuan n Penuli Penulisan san 0000 0000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000.. 3 ". $istem $istemati atika ka Penyusu Penyusunan nan 000000 000000000 00000 00000 000000 000000 0000.. 0..... ..... 5 . #uang #uang 2ing 2ingkup kup Penyusu Penyusunan nan 000000 00000000 00000 000000 000000 0000.. 0..... ....... ...... .. 5 BAB %% T%N6A1AN T%N6A1AN T7#%T%$ T7#%T%$ ............. .................... ............. ............. .............. .............. ............. ............. .............. ............. ............. .............. ......... .. 8 +. K7N$ K7N$P P PN PN9 9AK%T K%T 00000 0000000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 0000 00 8 A. Penger Pengertia tian n 0000000 0000000000 000000 000000 000000 000000 000000 0000.. 0.. 8 B. tiolo tiologi gi 000000 000000000 000000 000000 000000 00000 00000 000000 0000.. 0.. 8 4. Pato(i Pato(isio siolog logii 000000 00000000 00000 000000 000000 000000 00000 00000 000.. .. ". Pathway Pathway 000000 000000000 00000 00000 000000 000000 000000 00000 0000. 00. : . Mani(e Mani(esta stasi si klinis klinis 000000 00000000 00000 000000 000000 000000 00000 000.. 0.... ; !. Kompli Komplikasi kasi 0000 0000000 000000 00000 00000 000000 000000 000000 00000. 00. ; /. Penatalaksan Penatalaksanaan aan medis 00000000 000000000000 00000000 00000000 00000... 0... ; . Pemeriksaan Pemeriksaan "iganostik "iganostik 00000000 000000000000 00000000 00000000 00000. 0. +* ). K7N$P K7N$P "A$A# "A$A# A$1A A$1AN N KP KP#A #A<
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
"i Amerika, sekitar 5 juta orang menderita penyakit ini. Angka pre&alansi erhuungan erat dengan usia. $ekitar +*> populasi diatas 8 tahun menderita penyakit ini. Bagi indi&idu erusia diatas ;8 tahun, angka ini meningkat sampai 5:,)>. "engan meningkatnya populasi lansia, maka penyakit alzheimer menjadi penyakit yang semakin ertamah anyak. %nsiden kasus alzheimer meningkat pesat sehingga menjadi epidemi di Amerika dengan insiden alzheimer seanyak +;: ? +**.*** per tahun dan penderita alzheimer +)3 ? +**.*** per tahun. Berdasarkan jenis kelamin, pre&alensi wanita leih anyak tiga kali diandingkan lakilaki. al ini mungkin re(leksi dari usia harapan hidup wanita leih lama diandingkan lakilaki. Penyakit Alzheimer atau demensia senil dari tipe Alzheimer merupakan penyakit kronik, progresi(, dan merupakan gangguan degenerati( otak dan diketahui mempengaruhi memori, kogniti( dan kemampuan untuk merawat diri. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang paling ditakutkan pada masa modern, karena penyakit ini merupakan en'ana esar yang terjadi pada pasien dan keluarganya, dimana pengalaman pasien yang mengalaminya merupakan akhir yang tak ada haisnya sampai kematian tia.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah pemerian asuhanan keperawatan pada pasien dengan Alzheimer@
. Tu!uan
+ Tujuan 1mum Mengetahui se'ara garis esar gangguan pada sistem Persyara(an dan asuhan keperawatan pada pasien Alzheimer ) Tujuan khusus
3
a. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan mengenai konsep dasar penyakit Alzheimer, yang meliputi tiologi, Mani(estasi klinis, Pato(isiologi Pathway, komplikasi, penatalaksanaan medis dan pemeriksaan dignostiknya. . Memerikan gamaran Asuhan keperawatan yang teoritis kepada pasien mengenai penyakit Alzheimer '. Menamah wawasan perawat, pasien, keluarga pasien dan masyarakat umum mengenai penyakit Alzheimer
D. S"stemat"ka #en$usunan
Penyusunan makalah ini terdiri atas empat %C a yang disusun se'ara sistematis meliputi ? + BAB % ? Pendahuluan yang terdiri atas latar elakang, tujuan umum, tujuan khusus, sistematika penyusunan dan ruang lingkup penyusunan ) BAB %% ? Pemahasan yang terdiri atas konsep dasar penyakit Alzheimer, meliputi etiologi,
mani(estasi
klinis,
pathway, komplikasi, penatalaksanaan medis
dan
pemeriksaan diagnostik 3 BAB %%% ? Asuhan Keperawatan yang terdiri atas Pengkajian, "iagnosa, Peren'anaan dan %nter&ensi Keperawatan 5 BAB %C ? Penutup yang terdiri atas kesimpulan dan saran
E. Ruang l"ngku# #en$usunan
"alam penyusunan makalah ini, penyusun menggunakan metode deskri(ti( yaitu dengan menggamarkan konsep dasar dari penyakit Alzheimer dan asuhan keperawatannya dengan literatur yang diperoleh dari uku-uku perpustakaan, internet, dan diskusi dari kelompok.
4
BAB II PEMBAHASAN
A. K%NSEP DASAR PEN&AKIT AL'HEIMER (. Pengert"an
Alzheimer merupakan penyakit kronik, progresi(, dan merupakan gangguan degenerati( otak dan diketahui mempengaruhi memori, kogniti( dan kemampuan untuk merawat diri. Brunner D,$uddart, )**) . Alzheimer merupakan penyakit degenerati( yang ditandai dengan penurunan daya ingat, intelektual, dan kepriadian. Tidak dapat disemuhkan, pengoatan ditujukan untuk menghentikan progresi&itas penyakit dan meningkatkan kemandirian penderita. "r. $o(i Kumala "ewi, dkk, )**; Alzheimer adalah penyakit yang merusak dan menimulkan kelumpuhan, yang terutama menyerang orang erusia 8 tahun keatas pato(isiologi ? konsep klinis proses proses penyakit, juga merupakan penyakit dengan gangguan degenerati( yang mengenai sel-sel otak dan menyeakan gangguan (ungsi intelektual, penyakit ini timul pada p ria dan wanita dan menurut dokumen terjadi pada orang tertentu pada usia 5* tahun. Perawatan Medikal Bedah ? jilid + hal +**3 $ehingga dengan demikian Alzheimer adalah penyakit kronik, degenerati( yang ditandai
dengan
penurunan
daya ingat,
intelektual, kepriadian
yang
dapat
mengakiatkan erkurangnya kemampuan merawat diri. Penyakit ini menyerang orang erusia 8 tahun ke atas.
). Et"*l*g"
Belum ada penyea yang pasti mengenai penyakit ini, namun terdapat eerapa (aktor presdisposisi diantaranya? a !aktor genetik 1sia ' %n(eksi &irus lamat d 2ingkungan e %munologi Trauma 5
+. Pat*,"s"*l*g"
Terdapat eerapa peruahan khas iokimia dan neuropatologi yang dijumpai pada penyakit Alzheimer, antara lain? seraut neuron yang kusut masa kusut neuron yang tidak er(ungsi dan plak seni atau neuritis deposit protein eta-amiloid, agian dari suatu protein esar, protein prukesor amiloid APP. Kerusakan neuron terseut terjadi se'ara primer pada korteks sereri dan mengakiatkan rusaknya ukuran otak. $e'ara maskroskopik, peruahan otak pada Alzheimer meliatkan kerusakan erat neuron korteks dan hippo'ampus, serta penimunan amiloid dalam pemuluh darah intra'ranial. $e'ara mikroskopik, terdapat peruahan mor(ologik stru'tural dan iokimia pada neuron E neuron. Peruahan mor(ologis terdiri dari ) 'iri khas lesi yang pada akhirnya erkemang menjadi degenarasi soma dan atau akson dan atau dendrit. $atu tanda lesi pada A" adalah kekusutan neuro(irilaris yaitu struktur intraselular yang erisi serat kusut dan seagian esar terdiri dari protein FtauG. "alam $$P, protein tau seagian esar seagai penghamat pementuk stru'tural yang terikat dan menstailkan mikrotuulus dan merupakan komponen penting dari sitokleton sel neuron. Pada neuron A" terjadi (os(orilasi anormal dari protein tau, se'ara kimia menyeakan peruahan pada tau sehingga tidak dapat terikat pada mikrotuulus se'ara ersama E sama. Tau yang anormal terpuntir masuk ke (ilament heliks ganda yang sekelilingnya masing E masing terluka. "engan kolapsnya system transport internal, huungan interseluler adalah yang pertama kali tidak er(ungsi dan akhirnya diikuti kematian sel. Pementukan neuron yang kusut dan erkemangnya neuron yang rusak menyeakan Alzheimer. 2esi khas lain adalah plak senilis, terutama terdiri dari eta amiloid A-eta yang terentuk dalam 'airan jaringan di sekeliling neuron ukan dalam sel neuronal. A-eta adalah (ragmen protein prekusor amiloid APP yang pada keadaan normal melekat pada memrane neuronal yang erperan dalam pertumuhan dan pertahanan neuron. APP teragi menjadi (ragmen E (ragmen oleh protease, salah satunya A-eta, (ragmen lengket yang erkemang menjadi gumpalan yang isa larut. /umpalan terseut akhirnya er'ampur dengan sel E sel glia yang akhirnya mementuk (iril E (iril plak yang memeku, padat, matang, tidak dapat larut, dan diyakini era'un agi neuron yang utuh. Kemungkinan lain adalah A-eta menghasilkan radikal eas sehingga 6
mengganggu huungan intraseluler dan menurunkan respon pemuluh darah sehingga mengakiatkan makin rentannya neuron terhadap stressor. $elain karena lesi, peruahan iokimia dalam $$P juga erpengaruh pada A". $e'ara neurokimia kelainan pada otak.
-. Patha$
7
/. Man",estas" kl"n"s
Mani(estasiH gejala klinis yang mun'ul pada pasien dengan penyakit Alzheimer diantaranya ? a Kehilangan daya ingatHmemori Kesulitan melakukan akti&itas rutin yang iasa ' Kesulitan erahasa. d Kesulitan tidur e "isorientasi waktu dan tempat ( Penurunan kemampuan dalam memutuskan sesuatu g mosi lail h Apatis i Tonus otot H kekakuan otot j Ketidakmampuan mendeteksi ahaya
0. K*m#l"kas"
Komplikasi yang mungkin mun'ul pada pasien dengan penyakit Alzheimer diantaranya ? a %n(eksi Malnutrisi ' Kematian
1. Penatalaksanaan me2"s
Pengoatan penyakit Alzheimer masih sangat teratas oleh karena penyea dan pato(isiologis masih elum jelas. Pengoatan simptomatik dan suporti( seakan hanya memerikan rasa puas pada penderita dan keluarga. Pengoatan simptomatik? a %nhiitor kolinesterase •
Tujuan? 1ntuk men'egah penurunan kadar asetilkolin dapat digunakan anti kolinesterase yang ekerja se'ara sentral
•
4ontoh? (isostigmin, TA tetrahydroaminoa'ridine, donepezil Ari'ept, galantamin #azadyne, D ri&astigmin 8
•
Pemerian oat ini dikatakan dapat memperaiki memori dan apraksia selama pemerian erlangsung
•
$7? memperuruk penampilan intelektual pada orang normal dan penderita Alzheimer, mual D muntah, radikardi, I 4l, dan J na(su makan.
Thiamin •
Pada penderita alzheimer didapatkan penurunan thiamin pyrophosphatase dependent enzym yaitu ) ketoglutarate :8> dan transketolase 58>, hal ini diseakan kerusakan neuronal pada nukleus asalis.
•
4ontoh? thiamin hydro'hloride
•
"osis 3 grHhari selama 3 ulan peroral
•
Tujuan? peraikan ermakna terhadap (ungsi kognisi diandingkan pla'eo selama periode yang sama.
' Nootropik •
•
Nootropik merupakan oat psikotropik Tujuan? memperaiki (ungsi kognisi dan proses elajar. Tetapi pemerian 5*** mg pada penderita alzheimer tidak menunjukkan peraikan klinis yang ermakna.
d Klonidin /angguan (ungsi intelektual pada penderita alzheimer dapat diseakan kerusakan noradrenergik kortikal. •
4ontoh? klonidin 'atapres yang merupakan noradrenergik al(a ) reseptor agonis
•
"osis ? maksimal +,) mg peroral selama 5 minggu
•
Tujuan? kurang memuaskan untuk memperaiki (ungsi kogniti(
Perubahan
e aloperiodol Pada penderita alzheimer, sering kali terjadi ? •
/angguan psikosis delusi, halusinasi dan tingkah laku? Pemerian oral aloperiodol +-8 mgHhari selama 5 minggu akan memperaiki gejala terseut
•
Bila penderita Alzheimer menderita depresi erikan tri'y'li' anti depresant amitryptiline )8-+** mgHhari 9
( A'etyl 2-4arnitine A24 Merupakan suatu sustrat endogen yang disintesa didalam mitokondria dengan antuan enzyme A24 trans(erase. •
Tujuan ? meningkatkan akti&itas asetil kolinesterase, kolin asetiltrans(erase.
•
"osis?+-) grHhariHperoral selama + tahun dalam pengoatan
•
(ek? memperaiki atau menghamat progresi(itas kerusakan (ungsi kogniti( 9ul(ran, )***
3. Pemer"ksaan D"gan*st"k
1ntuk kepastian diagnosisnya, maka diperlukan tes diagnostik seagai erikut ? a4 Neur*#at*l*g"
"iagnosa
de(initi(
tidak
dapat
ditegakkan
tanpa
adanya
kon(irmasi
neuropatologi. $e'ara umum didapatkan ? + atropi yang ilateral, simetris leih menonjol pada lous temporoparietal, anterior (rontal, sedangkan korteks oksipital, korteks motorik primer, sistem somatosensorik tetap utuh ) erat otaknya erkisar +*** gr ;8*-+)8*gr. Kelainan-kelainan neuropatologi pada penyakit alzheimer terdiri dari? + Neuro(irillary tangles N!T Merupakan sitoplasma neuronal yang teruat dari (ilamen-(ilamen anormal yang erisi protein neuro(ilamen, uiuine, epitoue. "ensitas N!T erkolerasi dengan eratnya demensia. ) $enile plaue $P Merupakan struktur kompleks yang terjadi akiat degenerasi ner&e ending yang erisi (ilamen-(ilamen anormal, serat amiloid ektraseluler, astrosit, mikroglia. Amiloid prekusor protein yang terdapat pada $P sangat erhuungan dengan kromosom )+. $enile plaue ini terutama terdapat pada neokorteks, amygdala, hipokampus, korteks piri(ormis, dan sedikit didapatkan pada korteks motorik primer, korteks somatosensorik, korteks &isual, dan auditorik. $enile plaue ini juga terdapat pada jaringan peri(er. densitas $enile plaue erhuungan dengan penurunan kolinergik. Kedua gamaran histopatologi 10
N!T dan senile plaue merupakan gamaran karakteristik untuk penderita penyakit alzheimer. 3 "egenerasi neuron Pada pemeriksaan mikroskopik peruahan dan kematian neuron pada penyakit alzheimer sangat selekti(. Kematian neuron pada neokorteks terutama didapatkan pada neuron piramidal lous temporal dan (rontalis. 6uga ditemukan pada hipokampus, amigdala, nukleus atang otak termasuk lokus serulues, raphe nukleus dan sustanasia nigra. Kematian sel neuron kolinergik terutama pada nukleus asalis dari meynert, dan sel noradrenergik terutama pada lokus seruleus serta sel serotogenik pada nukleus raphe dorsalis, nukleus tegmentum dorsalis. Telah ditemukan (aktor pertumuhan sara( pada neuron kolinergik yang erdegenerasi pada lesi merupakan harapan dalam pengoatan penyakit alzheimer. 5 Peruahan &akuoler Merupakan suatu neuronal sitoplasma yang erentuk o&al dan dapat menggeser nukleus. 6umlah &akuoler ini erhuungan se'ara ermakna dengan jumlah N!T dan $P , peruahan ini sering didapatkan pada korteks temporomedial, amygdala dan insula. Tidak pernah ditemukan pada korteks (rontalis, parietal, oksipital, hipokampus, sereelum dan atang otak 8 2ewy ody Merupakan agian sitoplasma intraneuronal yang anyak terdapat pada enterhinal, gyrus 'ingulate, korteks insula, dan amygdala. $ejumlah ke'il pada korteks (rontalis, temporal, parietalis, oksipital. 2ewy ody kortikal ini sama dengan immunoreakti&itas yang terjadi pada lewy ody atang otak pada gamaran histopatologi penyakit parkinson. ansen et al menyatakan lewy ody merupakan &ariant dari penyakit alzheimer. 54 Pemer"ksaan Neur*#s"k*l*g"k •
!ungsi pemeriksaan neuroLpsikologik ini untuk menentukan ada atau tidak adanya gangguan (ungsi kogniti( umum dan mengetahui se'ara rin'i pola de(isit yang terjadi. 11
•
Test psikologis ini juga ertujuan untuk menilai (ungsi yang ditampilkan oleh eerapa agian otak yang ereda-eda seperti gangguan memori, kehilangan ekspresi, kalkulasi, perhatian dan pengertian erahasa &aluasi neuropsikologis yang sistematik mempunyai (ungsi diagnostik yang
penting karena ? + Adanya de(isit kognisi? erhuungan dgn demensia awal yang dapat diketahui ila terjadi peruahan ringan yang terjadi akiat penuaan yang normal. ) Pemeriksaan neuropsikologik se'ara komprehensi( ? untuk memedakan kelainan kogniti( pada gloal demensia dengan de(i'it selekti( yang diakiatkan oleh dis(ungsi (okal, (aktor metaolik, dan gan gguan psikiatri 3 Mengidenti(ikasi gamaran kelainan neuropsikologik yang diakiatkan oleh demensia karena eragai penyea. 64 T S6an 2an MRI
Merupakan metode non in&asi( yang eresolusi tinggi untuk melihat kwanti(ikasi
peruahan
&olume
jaringan
otak
pada
penderita
Alzheimer
antemortem. (4 T S6an •
Menyingkirkan kemungkinan adanya penyea demensia lainnya selain alzheimer
seperti
multiin(ark dan
tumor
sereri. Atropi
kortikal
menyeluruh dan pemesaran &entrikel keduanya merupakan gamaran marker dominan yang sangat spesi(ik pada penyakit ini •
Penipisan sustansia ala sereri dan pemesaran &entrikel erkorelasi dengan eratnya gejala klinik dan hasil pemeriksaan status mini mental
)4 MRI 7 •
Peningkatan intensitas pada daerah kortikal dan peri&entrikuler 4apping anterior horn pada &entrikel lateral. 4apping ini merupakan predileksi untuk demensia awal. $elain didapatkan kelainan di kortikal, gamaran atropi juga terlihat pada daerah sukortikal seperti adanya atropi hipokampus, amigdala, serta pemesaran sisterna asalis dan (issura syl&ii.
12
•
M#% leih sensiti( untuk memedakan demensia dari penyakit alzheimer dengan penyea lain, dengan memperhatikan ukuran atropi dari hipokampus.
+4 EEG
Berguna untuk mengidenti(ikasi akti(itas angkitan yang suklinis. $edang pada penyakit alzheimer didapatka peruahan gelomang lamat pada lous (rontalis yang non spesi(ik -4 PET 8P*s"tr*n Em"ss"*n T*m*gra#h$4
Pada penderita alzheimer, hasil PT ditemukan ? •
penurunan aliran darah
•
metaolisme 7)
•
glukosa didaerah sereral
/4 SPET 8S"ngle Ph*t*n Em"ss"*n *m#ute2 T*m*gra#h$4 •
Kelainan ini erkolerasi dengan tingkat kerusakan (ungsional dan de(isit kogiti(. Kedua pemeriksaan ini $P4T dan PT tidak digunakan se'ara rutin.
04 La5*rat*r"um 2arah
Tidak ada pemeriksaan laoratorium yang spesi(ik pada penderita alzheimer. Pemeriksaan laoratorium ini hanya untuk menyingkirkan penyea penyakit demensia lainnya seperti pemeriksaan darah rutin, B+), 4alsium, Pos(or, (ungsi renal dan hepar, tiroid, asam (olat, serologi si(ilis, skrining antiody yang dilakukan se'ara selekti(. 9ul(ran, )**=
13
BAB III ASUHAN KEPERA9ATAN
A. PENGKA:IAN
Adapun pengkajian yang dilakukan pada pasien dengan penyakit Alzheimer diantaranya? +.
%dentitas klien Meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, agama, suku angsa, status
perkawinan, golongan darah, dan huungan pasien denga n penanggung jawa. ).
#iwayat kesehatan •
#iwayat penyakit dahulu yaitu penyakit apa saja yang pernah diderita pasien, aik penyakit yang dapat menjadi (aktor pendukung terjadinya penyakit Alzheimer, maupun yang tidak.
•
#iwayat penyakit sekarang yaitu penyakit yang diderita pasien saat ini, dalam kasus ini penyakit Alzheimer
•
#iwayat penyakit keluarga yaitu penyakit yang pernah diderita anggota keluarga yang lain, aik yang dapat menjadi (aktor pendukung terjadinya penyakit Alzheimer maupun yang tidak.
3.
Pengkajian Psiko$osial $piritual Adanya peruahan huungan dan peran karena pasien menglami kesulitan untuk
erkomunikasi akiat gangguan i'ara. Pola persepsi dan konsep diri didapatkan pasien merasa tidak erdaya, tidak ada harapan mudah marah, dan tidak kooperati(. Peruahan yang terpenting pada pasien dengan penyakit Alzheimer adalah penurunan kogniti( dan memori ingatan. 5.
Akti(itas istirahat •
/ejala? Merasa lelah
•
Tanda? $iangHmalam gelisah, tidak erdaya, gangguan pola tidur 2etargi? penurunan minat atau perhatian pada akti&itas yang iasa, hoi,
ketidakmampuan untuk menyeutkan kemali apa yang dia'aH mengikuti a'ara program tele&isi.
14
/angguan keterampilan motorik, ketidakmampuan untuk melakukan hal yang telah iasa yang dilakukannya, gerakan yang sangat erman(aat. 8.
$irkulasi /ejala? #iwayat penyakit &askuler sereralHsistemik. hipertensi, episode emoli
merupakan (a'tor predisposisi. .
%ntegritas ego •
/ejala? 4uriga atau takut terhadap situasiHorang khayalan, kesalahan persepsi terhadap lingkungan, kesalahan identi(ikasi terhadap ojek dan orang, penimunan ojek? meyakini ahwa ojek yang salah penempatannya telah di'uri. kehilangan multiple, peruahan 'itra tuuh dan harga diri yang dirasakan.
•
Tanda? Menyemunyikan ketidakmampuan anyak alasan tidak mampu untuk melakukan kewajian, mungkin juga tangan memuka uku namun tanpa mema'anya, duduk dan menonton yang lain, akti&itas pertama mungkin menumpuk enda tidak ergerak dan emosi stail, gerakan erulang melipat memuka lipatan melipat kemali kain, menyemunyikan arang, atau erjalan jalan.
:.
liminasi •
/ejala? "orongan erkemih
•
Tanda? %nkontinensia urineH(ea'es, 'enderung konstipasiH im(aksi dengan diare.
;.
MakananH'airan •
/ejala? #iwayat episode hipoglikemia merupakan (a'tor predisposisi peruahan dalam penge'apan, na(su makan, kehilangan erat adan, mengingkari terhadap rasa laparH keutuhan untuk makan.
•
Tanda? Kehilangan kemampuan untuk mengunyah, menghindariHmenolak makan mungkin men'oa untuk menyemunyikan keterampilan. dan tampak semakin kurus tahap lanjut.
=.
iygene •
/ejala ? Perlu antuan Htergantung orang lain
•
Tanda ? tidak mampu mempertahankan penampilan, keiasaan personal yang kurang, keiasaan pemersihan uruk, lupa untuk pergi kekamar mandi, lupa 15
langkah-langkah untuk uang air, tidak dapat menemukan kamar mandi dan kurang erminat pada atau lupa pada waktu makan? tergantung pada orang lain untuk memasak makanan dan menyiapkannya dimeja, makan, menggunakan alat makan. +*. •
Neurosensori /ejala ? Pengingkaran terhadap gejala yang ada terutama peruahan kogniti(, dan atau gamaran yang kaur, keluhan hipokondria tentang kelelahan, pusing atau kadang-kadang sakit kepala. adanya keluhan dalam kemampuan kogniti(, mengamil
keputusan,
mengingat
yang
erlalu,
penurunan
tingkah
laku
dioser&asi oleh orang terdekat. Kehilangan sensasi propriosepsi posisi tuuh atau agian tuuh dalam ruang tertentu . dan adanya riwayat penyakit sereral &askulerHsistemik, emoli atau hipoksia yang erlangsung se'ara periodik seagai (aktor predisposisi serta akti(itas kejang merupakan akiat sekunder pada kerusakan otak . •
Tanda ? Kerusakan komunikasi ? a(asia dan dis(asia kesulitan dalam menemukan kata- kata yang enar terutama kata enda ertanya erulang-ulang atau per'akapan dengan sustansi kata yang tidak memiliki arti terpenggal-penggal, atau i'aranya tidak terdengar. Kehilangan kemampuan untuk mema'a dan menulis ertahap kehilangan keterampilan motorik halus.
++. •
Kenyamanan /ejala ? Adanya riwayat trauma kepala yang serius mungkin menjadi (aktor predisposisi atau (aktor akselerasinya, trauma ke'elakaan jatuh, luka akar dan seagainya.
•
+). •
Tanda ? kimosis, laserasi dan rasa ermusuhanHmenyerang orang lain %nteraksi sosial /ejala ? Merasa kehilangan kekuatan. (aktor psikososial seelumnya pengaruh personal dan indi&idu yang mun'ul menguah pola tingkah laku yang mun'ul.
•
+3. •
Tanda ? Kehilangan kontrol sosial,perilaku tidak tepat. Pemeriksaan !isik Keadaan umum? Klien dengan penyakit Alzheimer umumnya mengalami penurunan kesadaran sesuai dengan degenerasi neuron kolinergik dan proses 16
senilisme. Adanya peruahan pada tanda-tanda &ital, meliputi radikardi, hipotensi, dan penurunan (rekuensi perna(asan. •
B+ Breathing /angguan (ungsi perna(asan, erkaitan dengan hipo&entilasi inakti(itas, aspirasi makanan atau sali&a dan erkurangnya (ungsi pemersihan saluran na(as. a. %nspeksi? di dapatkan klien atuk atau penurunan kemampuan untuk atuk e(ekti(, peningkatan produksi sputum, sesak na(as, dan penggunaan otot Bantu na(as. . Palpasi ? Traktil premitus seimang kanan dan kiri '. Perkusi ? adanya suara resonan pada seluruh lapangan paru d. Auskultasi ? unyi na(as tamahan seperti na(as erunyi, stridor, ronkhi, pada klien dengan peningkatan produksi sekret dan kemampuan atuk yang menurun yang sering didapatkan pada klien dengan inakti&itas.
•
B) Blood ipotensi postural? erkaitan dengan e(ek samping pemerian oat dan juga gangguan pada pengaturan tekanan darah oleh sistem persara(an otonom.
•
B3 Brain Pengkajian B3 merupakan pemeriksaan (okus dan leih lengkap diandingkan dengan pengkajian pada sistem lainnya. %nspeksi umum, didapatkan eragai mani(estasi akiat peruahan tingkah laku.
•
B5 Bladder Pada tahap lanjut, eerapa pasien sering mengalami inkontinensia urin iasanya dengan penurunan status kogniti( dari pasien Alzeimer. Penurunan re(leks kandung kemih yang ersi(at progresi( dan pasien mungkin mengalami inkontinensia
urin,
ketidakmampuan
mengkomunikasikan
keutuhan,
dan
ketidakmampuan untuk menggunakan urinal karena kerusakan kontrol motorik dan postural. •
B8 Bowel
17
Pemenuhan nutrisi erkurang erhuungan dengan intake nutrisi yang kurang karena kelemahan (isik umum dan peruahan status kogniti(. Penurunan akti&itas umum klien sering mengalami konstipasi. •
B Bone Adanya gangguan keseimangan dan koordinasi dalam melakukan pergerakan karena peruahan pada gaya erjalan dan kaku pada seluruh gerakan memerikan resiko pada trauma (isik jika melakukan akti&itas.
•
Pengkajian Tingkat Kesadaran? Tingkat kesadaran klien iasanya apatis dan juga ergantung pada peruahan status kogniti( klien. Pengkajian (ungsi sereral?
•
$tatus mental ? iasanya status mental klien mengalami peruahan yang erhuungan dengan penurunan status kogniti(, penurunan persepsi, dan penurunan memori, aik jangka pendek maupun jangka panjang.
•
Pengkajian $ara( kranial. Pengkajian sara( ini meliputi pengkajian sara( kranial %%% ? + $ara( %. Biasanya pada klien penyakit alzherimer tidak ada kelaianan (ungsi pen'iuman ) $ara( %%. Tes ketajaman penglihatan mengalami peruahan, yaitu sesuai dengan keadaan usia lanjut iasanya klien dengan alzheimer mengalami keturunan ketajaman penglihatan 3 $ara( %%%, %C dan C%. Biasanya tidak ditemukan adanya kelainan pada sara( ini 5 $ara( C.
•
Pengkajian sistem Motorik 18
%nspeksi umum pada tahap lanjut klien akan mengalami peruahan dan penurunan pada (ungsi motorik se'ara umum. a Tonus 7tot. "idapatkan meningkat. Keseimangan dan Koordinasi. "idapatkan mengalami gangguan karena adanya peruahan status kogniti( dan ketidakkooperati(an klien dengan metode pemeriksaan. •
Pengkajian #e(leks Pada tahap lanjut penyakit alzheimer sering mengalami kehilangan re(leks postural, apaila klien men'oa untuk erdiri dengan kepala 'enderung ke depan dan erjalan dengan gaya erjalan seperti didorong. Kesulitan dalam erputar dan hilangnya keseimangan salah satunya ke depan atau ke elakang dapat menyeakan klien sering jatuh.
•
Pengkajian $istem sensorik $esuai arlanjutnya usia, klien dengan penyakit alzheimer mengalami penurunan terhadap sensasi sensorik se'ara progresi(. Penurunan sensori yang ada merupakan hasil dari neuropati peri(er yang dihuungkan dengan dis(ungsi kogniti( dan persepsi klien se'ara umum.
B. DIAGN%SA
"iagnosa Keperawatan yang mungkin mun'ul pada pasien dengan diagnosa medis Alzheimer diantaranya ? +.
#esiko Peruahan nutrisi kurang dari keutuhan tuuh yang erhuungan dengan
asupan nutrisi tidak adekuat, peruahan proses pikir ).
Kurang perawatan diri makan, minum, erpakaian, ygine yang erhuungan
dalam peruahan proses er(ikir 3.
Kerusakan komunikasi &eral yang erhuungan dengan peruahan proses (ikir
5.
Peruahan pola eliminasi urinHal&i erhuungan dengan kehilangan (ungsi
neurologiHtonus otot, ketidakmampuan untuk menentukan letak kamar mandiHmengenali keutuhan 8.
Peruahan pola tidur erhuungan dengan peruahan pada sensori
19
.
Kerusakan moilitas (isik erhuungan dengan kerusakan neuromuskuler,
penurunan tonus atau kekuatan otot. :.
Peruahan persepsi sensori erhuungan dengan peruahan resepsi, transmisi,
danHatau integrasi. ;.
Peruahan proses pikir erhuungan dengan degenerasi neuron irre&ersile
=.
$indrom stress relokasi erhuungan dengan gangguan sensori, penurunan (ungsi
(isik +*.
Koping
indi&idu
tidak
e(ekti(
erhuungan
dengan
ketidakmampuan
menyelesaikan masalah, peruahan intelektual ++.
amatan interaksi sosial erhuungan dengan peruahan emosi 'epat marah,
mudah tersinggung, kurang per'aya diri +).
#isiko
trauma
erhuungan
dengan
kelamahan, ketidakmampuan untuk
mengenaliH mengidenti(ikasi ahaya dalam lingkungan
. PERENANAAN
$asaran pasien dapat meliputi peraikan men'apai kemandirian akti(itas kehidupan men'apai eliminasi (e'al yang adekuat, men'apai dan mempertahankan kepuasan status nutrisi, pen'apaian komunikasi dan pengemangan mekanisme koping.
20
N7 +
"%A/N7$A Ketidak seimangan nutrisi kurang -
T161AN N74 Adanya peningkatan
dari keutuhan tuuh
erat adan sesuai
"$ ?
dengan tujuan. Berat adan ideal sesuai
-
Kram adomen Nyeri adomen Menolak makan Persepsi ketidakmampuan untuk men'erna makanan
-
malnutrisi Menunjukan
-
Pemuluh kapiler rapuh "iare atau steatore Kurang makan Bising usus hiperakti(
-
Kolaorasi dengan ahli gizi menentukan jumlah kalori
y
t Anjurkan pasien mengingat intake !e -
Anjurkan pasien untuk
-
d P d
mengingat protein.
menelan Tidak terjadi penurunan erat adan yang erarti aplikasi Asuhan
p 6
pasien
-
penge'apan dari
-
Berikan sustansi gula -
Keperawatan erdasarkan
-
dan nutrisi yang di utuhkan
peningkatan (ungsi
-
d
dengan tinggi adan. Mampu mengidenti(ikasi keutuhan nutrisi Tidak ada tanda E tanda
"7 ?
-
%NT#CN$% N%4 Kaji adanya alergi makanan
diagnose
9akinkan diet yang di
s
makan mengandung tinggi
medis D Nanda ,hal +33
k
serat untuk men'egah konstipasi
n n
-
k
Monitoring jumlah nutrisi dan kandungan kalori -
-
i P
Berikan in(ormasi tentang
p
keutuhan nutrrisi aplikasi Asuhan
k
21
Keperawatan erdasarkan
p
diagnose medis D Nanda ,hal
n
+33
N7 )
"%A/N7$A Kurang
perawatan
diri
makan,
minum,
-
T161AN N74 Mampu melakukan
erpakaian, ygine
tugas
(isik
"$ ? -
paling mendasar dan
"7 ?Ketidak mampuan untuk?
akti&itas
yang
Menyuap makanan dari piring ke
priadi se'ara mandiri dengan atau tanpa alat
-
mulut Mengunyah makanan Menyelesaikan makanan Meletakkan makanan ke piring Memegang alat makan Ketidakmampuan melakukan
-
hygiene eliminasi yang tepat Ketidakmampuan menyiram koloset
antu Mampu mengenakan pakaian dan erhias sendiri se'ara mandiri
-
kekuatan dan toleransi akti&itas
perawatan
-
-
-
%NT#CN$% N%4 Pantau tingkat -
atau tanpa alat antu Mampu
-
Pantau
peningkatan
dan
penurunan
kemampuan
untuk
erpakaian
dan
melakukan
perawatan
atau kursi uang air 22
-
Ketidakmampuan men'apai koloset Ketidakmampuan manipulasi
-
pakaian untuk eliminasi Ketidakmampuan mengan'ing
-
pakaian Ketidakmampuan
mempertahankan keersihan dan
ramut
penampilan
priadi se'ara mandiri mengamil
pakaian Buku saku "iagnosis keperawatan
-
priadi -
pasien
dengan atau tanpa alat -
ketika
mempromosikan
antu Mampu
untuk
edisi =, tahun )*+) hal. 5;, 8),
melakukan
dan 8:.
eliminasi mandiri -
Pertimangkan udaya
perawatan diri
akti&itas se'ara
atau
tanpa
alat antu Mampu malakukan
untuk akti&itas
-
perawatan (isik dan priadi se'ara mandiri atau -
dengan
antu Mampu
alat
-
toilet
untuk
selang
waktu
tertentu
mempertahankan keersian
Memantu pasien ke
dan
-
penampilan yang rapi se'ara
mandiri
-
Pertimangkan respon
dengan atau tanpa alat
pasien
antu aplikasi
kurangnya pri&asi
terhadap
Asuhan
Keperawatan
-
erdasarkan diagnose medis D Nanda, hal.
-
Monitoring kemampuan
)85, )8, )8:, dan
pasien, untuk
menelan
)8;
-
%denti(ikasi diet yang di resepkan
-
Memerikan 23
antuan -
(isik sesuai keutuhan aplikasi Asuhan Keperawatan erdasarkan
diagnose
medis D Nanda, hal. )85-)8;
N7
"%A/N7$A
T161AN N74 Komunikasi ? penerimaan, -
%NT#CN$% N%4 /unakan penerjemah, - Pen
3
Kerusakan komunikasi &eral "$ ? -
intrepretasi
jika diperlukan
"7 ?
pesan lisan, tulisan dan
-
Tidak ada kontak mata atau kesulitan dalam kehadiran
-
-
-
-
-
eri'ara
?
atau
a(aksia, di(aksia, apraksia,
ermakna Komunikasi
-
non&eral
penerimaan
dislalia, dan disartria Kesulitan dalam
dan -
resepti(
komunikasi -
gerakan
dalam
tuuh atau wajah Ceralisasi yang tidak sesuai /angguaan penglihatan parsial
-
atau total Bi'ara pelo Kesulitan dalam eri'ara atau
menggunakan isyarat Pengelolaan in(ormasi ? klien
mampu
memperoleh, dan -
terapi i'ara "orong pasien untuk
d
mengatur,
d k - Me
mengulangi permintaan
Berdiri pasien
di
k l depan - Me ketika
eri'ara
k p
menggunakan
in(ormasi Mampu respon,
untuk
k - Me y - Ko
perlahan dan untuk
komunikasi yang iasanya "isorientasi dalam tiga lingkup
y - Me
keutuhan
dokter
&eral dan atau non&eral /erakan terkoordinasi ? mengkoordinasi
-
Konsultasikan dengan
erkomunikasi se'ara
mampu
dalam menggunakan ekspresi
kalimat
pesan
mempertahankan pola
-
satu
jika diperlukan
yang
intrepretasi
Beri
simpel setiap ertemu
kesulitan mendengar ?
atau kalimat misalnya, a(onia,
waktu, ruang dan orang Tidak atau tidak dapat eri'ara "ipsnea Ketidakmampuan atau kesulitan
-
ekspresi( pesan &eral dan
pikiran se'ara &eral misalnya,
disleksia Kesulitan mengolah kata-kata
dan ekspesi
non&eral meningkat Komunikasi ekspresi( kesulitan
tertentu Kesulitan mengungkapkan
mengomprehensi(kan dan
-
-
- Me
mengontrol ketakutan
ke'emasan ketidakmampuan
dan -
terhadap
/unkan kartu a'a, kertas, pensil, ahasa tuuh, gamar, da(tar
24
d - Ku
mengungkapkan dengan kata-
-
kata Bi'ara gagap Tidak mampu untuk eri'ara
eri'ara Mampu memanajement kemampuan
dalam ahasa pemeri asuhan Keinginan menolak untuk i'ara Buku saku "iagnosis
-
keperawatan edisi =, tahun )*+)
(isik
kosakata
asing, 'omputer, dan
yang
lain-lain
dimiliki Mampu
untuk
k
komunikasi dua arah
mengkomunikasikan keutuhan
s - Me
p
mem(asilitasi
dengan
-
lingkungan so'ial aplikasi Asuhan
hal. +3+.
ahasa
yang optimal Berikan pujian yang positi(,
jika
diperlukan
Keperawatan erdasarkan diagnose medis D Nanda, -
Anjurkan
hal. );*
keluarga
kunjungan se'ara
teratur
-
Anjurkan
ekspresi
diri dengan 'ara lain dalam menyampaikan in(ormasi
ahasa
isyarat aplikasi
Asuhan
Keperawatan erdasarkan diagnose medis D Nanda, hal. );*
N7 5
"%A/N7$A Peruahan
persepsi
sensori? -
T161AN N74 Keseimangan?
-
Kinestetik
Kemampuan
"$?
mempertahankan
tepat pada akti&itas sehari-
keseimangan tuuh. Posisi tuuh? dilakukan
hari.
-
"istrosi sensorik -
"7? -
Peruahan pola perilaku Peruahan respon yang
-
iasa terhadap stimulus Peruahan Ketegangan
untuk
%NT#CN$% N%4 Mem(asilitasi penggunaan - Men'
sendiri? kemampuan untu
gerakan dan postur yang
ket ata - Memp me
-
menguah posisi tuh se'ara
Mem(asilitasi pelatihan otot resisti( teratur.
mandiri dengan atau tanpa -
Menggunakan
alat antu.
postur, gerakan
akti&itas,
oto - Memp me me
25
-
7tot #espons sesuaiH Buku
yang saku
tidak
terarah?
Kemampuan
otot
ekerjasama
"iagnosis
keperawatan edisi =, tahun )*+) hal.;:.
/erakan
-
kes - menin
untuk se'ara -
Menggunakan akti&itas atau
me ter - untuk
&olunteer untuk melakukan
protokol latihan (isik tertentu
gerakan yang terarah. $tatus Neurologis? Kendali
Mengumpulkan
dan
me
Motorik Pusat. Kemampuan
menganalisis data pasien Buku saku "iagnosis
neu
sistem sara( pusat untuk mengkoordinasi otot
skeletal
akti&itas
keperawatan edisi =, tahun )*+) hal.=).
untuk
pergerakan tuuh. Buku saku "iagnosis keperawatan edisi =, tahun )*+) hal.=*.
26
BAB I; PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penyakit Alzheimer adalah penyakit yang merusak dan menimulkan kelumpuhan terjadi terutama menyerang orang yang erusia diatas 8 tahun tapi tidak menutup kemungkinan dapat juga menyerang anak-anak, ahkan ayi. Pasien dengan penyakit Alzheimer mengalami anyak kehilangan neuron-neuron hipokarpus dan korteks tanpa disertai kehilangan parenkim otak, juga terdapat kekusutan neuro (irilar. Penyeap pasti penyakit ini elum diketahui, namun terdapat eerapa (aktor predisposisi seperti proses in(eksi &irus lamat, autoimun, genetik dan trauma. Asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit Alzheimer dilakukan dengan tujuan memantu mengemalikan (ungsi kogniti(, motorik dan (ungsi-(ungsi agian tuuh lain yang mengalami gangguan akiat kelainan neurotransmiternya. $elain itu perhatian terhadap keutuhan nutrisi juga tetap diutuhkan untuk men'egah erkemangnya penyakit lain akiat intake nutrisi yang tidak adekuat.
B. SARAN
Bagi perawat dan keluarga, diharapkan memperhatikan setiap peruahan yang terjadi pada penderita Alzheimer ini, karena setiap peruahan aik itu dari segi kogniti( dan motorik mempengaruhi akti&itas sehari-hari pasien. Karenanya diutuhkan perhatian leih agi penderita Alzheimer ini.
27
DAFTAR PUSTAKA
Brunner D $uddarth. )**+. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. 6akarta? /4 Muttain, Ari(. )**;. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan /angguan $istem Persara(an. 6akarta? $alema Medika ster, moni'a. )*+*. Nanda %nternasional "iagnosis Keperawatan "e(inisi dan Klasi(ikasi )**=)*++. 6akarta ? /4
28