ALOKASI, TRANSLOKASI DAN PARTISI DARI FOTOASIMILAT
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Fisiologi Tumbuhan Yang dibina oleh Ibu Prof. Dra. Herawati Susilo, M. Sc., Ph. D Disusun oleh : Kelompok 1 Offering B 1. Lingga Maufa F.
NIM. 160341606034 160341606034
2. Mu’asshomah W. Niam W. Niam
NIM. 130341614792 130341614792
3. Rian Istiana
NIM. 160341606032 160341606032
Disajikan pada, 26 Oktober 2017
UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM JURUSAN BIOLOGI PRODI S1 PENDIDIKAN BIOLOGI Oktober 2017
DAFTAR ISI
Halaman DAFTAR ISI ............................................. ................................................................... ............................................ ................................. ........... i DAFTAR GAMBAR ........................................... ................................................................. ............................................ ...................... ii ABSTRAK ........................................... ................................................................. ............................................ ..................................... ............... iii BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ........................... .................................................. ......................................... .................. B. Rumusan Masalah.......................................... ................................................................ ...................... C. Tujuan ............................................ .................................................................. ..................................... ............... D. Manfaat ........................ .............................................. ............................................ ................................. ...........
1 1 2 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Alokasi Alokasi ............................................. ............................................................... .................. 3 B. Pengertian Translokasi.......................................... ......................................................... ............... 3
BAB III
PEMBAHASAN A. Biosintesis Amilum dan Sukrosa ......................................... ......................................... 5 B. Alokasi Karbon .......................................... ................................................................. .......................... ... 8 C. Translokasi .......................................... ................................................................. ................................. .......... 8
BAB IV
PENUTUP A. Simpulan ......................................... ............................................................... ..................................... ............... 19 B. Saran ............................................ .................................................................. ........................................ .................. 19
.................................................................. ........................................ .................. 20 DAFTAR RUJUKAN ............................................
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Proses sintesis sukrosa ................................................................. Gambar 3.2 Struktur Amilosa .......................................................................... Gambar 3.3 Struktur Amilosa .......................................................................... Gambar 3.4 Mekanisme Alokasi Karbon ......................................................... Gambar 3.5 Skematik sieve element ................................................................ Gambar 3.6 Bagian Sources dan Sink pada Tumbuhan ................................... Gambar 3.7Skema Hipotesis Pressure-Low .................................................... Gambar 3.8 Skema Loading Floem ................................................................. Gambar 3.9Skema Loading Floem secara Apoplastik ..................................... Gambar 3.10 Skema Unloading Floem............................................................
6 7 7 8 10 11 13 15 16 18
iii
ABSTRAK
Lingga M. F., Mu’asshomah W.N. dan Rian I. 2017. Alokasi, Translokasi dan Partisi Fotoasimilat. Makalah Fisiologi Tumbuhan, Offering B S1 Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang. Dosen Pembimbing : Prof. Dra. Herawati Susilo, M. Sc., Ph. D . E-mail:
[email protected] Transporasi pada tumbuhan terjadi pembagian air, mineral dan hasil fotosintesis kepada jaringan-jaringan yang membutuhkan. Fungsi utama dari fotosintesis adalah untuk menyediakan energi dan karbon yang mencukupi untuk mendukung pemeliharaan dan pertumbuhan tidak hanya pada jaringan fotosintetis itu sendiri, melainkan tanaman secara keseluruhan.Tujuan dari penulisan makalah fisiologi tumbuhan ini adalah untuk memahami biosintesis produk akhir fotosintesis berupa pati dan sukrosa serta struktur dan fungsi floem dalam translokasi dan distribusi fotoasimilat. Kata kunci : alokasi, translokasi, fotoasimilat
ABSTRACT
Lingga M. F., Mu’asshomah W.N. dan Rian I. 2017. Alocation, Translocation and PartitioningPhotoassimilates. Plant Physiology Paper,Offering Undergraduate Biology Education B State University Of Malang. Supervising Professor: Prof. Dra. Herawati Susilo, M. Sc., Ph. D. E-mail:
[email protected] Transportation in plants occurs the distribution of water, minerals and photosynthesis to the tissues in need. The main function of photosynthesis is to provide enough energy and carbon to support maintenance and growth not only in the photosynthetic tissues themselves, but the whole plant. The purpose of this plant physiology paper is to understand the biosynthesis of end photosynthetic products such as starch and sucrose as well as the structure and function of phloem in translocation and distribution of photoasimilate. Keywords:
allocation,
translocation,
photoasimilat
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses transporasi pada tumbuhan terjadi pembagian air, mineral dan hasil fotosintesis kepada jaringan-jaringan yang membutuhkan. Transpor air dan hara berlangsung melalui pembuluh xilem dari akar ke daun, sedangkan transport fotosintat terjadi dalam pembuluh floem. Fungsi utama dari fotosintesis adalah untuk menyediakan energi dan karbon yang mencukupi untuk mendukung pemeliharaan dan pertumbuhan tidak hanya pada jaringan fotosintetis itu sendiri, melainkan tanaman secara keseluruhan. Selama siang hari, fotoasimilat dihasilkan oleh siklus PCR ( photosynthetic carbon reduction) untuk sementara terakumulasi di daun baik sebagai sukrosa dalam vakuola mesofil atau pati dalam stroma kloroplas(Hopskins, 2008). Meskipun sebagian dari karbon berasimilasi setiap hari ditahan oleh daun untuk mendukung pertumbuhan dan metabolisme yang terus menerus, mayoritas diekspor keluar dari daun ke organ non-fotosintetik dan jaringan untuk dimetabolisme secara langsung atau ditempatkan pada penyimpanan untuk digunakan dalam metabolisme di lain waktu. Pada makalah ini difokuskan pada biosintesis produk akhir fotosintesis berupa pati dan sukrosa serta struktur dan fungsi floem dalam translokasi dan distribusi fotoasimilat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana mekanisme biosintesis amilum dan sukrosa? 2. Bagaimana mekanisme alokasi karbon pada tumbuhan? 3. Bagaimanakah proses translokasi pada tumbuhan? 1
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan pembuatan makalah adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui dan memahami mekanisme biosintesis amilum dan sukrosa 2. Mengetahui dan memahami mekanisme alokasi karbon pada tumbuhan 3. Mengetahui dan memahamiproses translokasi pada tumbuhan
D. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah adalah sebagai berikut : 1.
Dapat mengetahui dan memahami mekanisme biosintesis amilum dan sukrosa
2.
Dapat mengetahui dan memahami mekanisme alokasi karbon pada tumbuhan
3.
Dapat mengetahui dan memahami proses translokasi pada tumbuhan
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Alokasi Karbon
Pati merupakan senyawa polisakarida yang terdiri dari monosakarida yang berikatan melalui ikatan oksigen. Monomer dari pati adalah glukosa yang (1,4)-glikosidik, yaitu ikatan kimia yang berikatan dengan ikatan menggabungkan 2 molekul monosakarida yang berikatan kovalen terhadap sesamanya. Pati merupakan zat tepung dari karbohidrat dengan suatu polimer senyawa glukosa yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu amilosa dan amilopektin (Flach, 1983). Alokasi adalah konversi asimilasi untuk sukrosa atau pati yang berhubungan dengan source and sink (Egli, 1999). Perubahan alokasi karbon (fotosintat) dalam tanaman yang mengalami stress tumbuh dapat disebabkan adanya hambatan dalam “floem loading” sukrosa atau rendahnya kapasitas sink (Khanna-Chopra 2000).
B. Pengertian Translokasi pada Tumbuhan
Pada buku lain disebutkan bahwa translokasi adalah perpindahan dari fotoasimilasi jarak jauh yang terjadi pada jaringan vaskuler disebut floem (Hopskins & Hiiner, 2008). Translokasi di dalam floem adalah pergerakan
hasil fotosintesis dari daun yang matang menuju area pertumbuhan dan penyimpanan atau pemindahan bahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanannya ke bagian tumbuhan lain yang memerlukan. Floem juga mendistribusikan kembali air dan berbagai senyawa lainnya
melalui
tubuh tumbuhan. Zat terlarut yang paling banyak dalamgetah floem adalah gula, terutama sukrosa. Selain itu, di dalam getah floem juga mengandung mineral, asam amino dan hormon, berbeda dengan pengangkutan pada pembuluh xilem yang berjalan satu arah dari akar ke daun, pengangkutan pada pembuluh floem dapat berlangsung kesegala arah, yaitu dari sumber 3
gula (tempat penyimpanan hasil fotosintesis) ke organ lain tumbuhan yang memerlukannya (Taiz & Zeiger, 2002).
4
BAB III PEMBAHASAN
A. Biosintesis Amilum dan Sukrosa
Pada tumbuhan apabila terjadi kelebihan glukosa maka akan diubah menjadi amilum, sukrosa, dan polisakarida lainnya melalui peristiwa sintesis. Sintesis pati dan sukrosa Selama fotosintesis aktif dalam cahaya terang, daun tanaman menghasilkan lebih banyak karbohidrat (sebagai fosfat triose) daripada kebutuhan untuk menghasilkan energi atau sintesis prekursor. Selisih tersebut adalah dikonversi menjadi sukrosa dan diangkut bagian lain tanaman. Di pabrik, pati adalah bentuk penyimpanan utama, tetapi dalam beberapa tanaman, seperti gula dan tebu, sukrosa adalah bentuk penyimpanan utama.Sintesis sukrosa dan pati terjadi di kompartemen selular yang berbeda, dan proses ini dikoordinasikan bergantung pada laju fotosintesis.
1.
Mekanisme sintesis sukrosa
Sintesis Sukrosa berlangsung di sitosol. Glukosa dan fruktosa difosforilasi terlebih dahulu menjadi glukosa-1-fosfat dan fruktosa-6-fosfat. Reaksi antara dua senyawa tersebut membutuhkan energi dari uridin terifosfat dan uridin difosfat.
5
Gambar 3.1 Proses sintesis sukrosa Sumber:Hopkins (2008)
2.
Mekanisme sintesis pati (amilum)
Sintesis pati dibentuk di kloroplas dan disimpan sebagai amiloplas dalam satu atau beberapa butir plastid. Pati terbentuk ketika fotosintesis melebihi laju gabungan antara respirasi dan translokasi. Dua jenis pati yang paling sering dijumpai yaitu amilosa dan amilopiktin. Pembentukan terjadi melalui satu proses yang melibatkan sambungan berulang unit glukosa dari nukleotida yang disebut adenosine diposglukosa (ADPG). Pembentukan berlangsung dengan 1 ATP dan glukosa-1- fofat di kloroplas dan plastid lainnya. Enzim sintetase yang mengkatalis reaksi tersebut dikatifkan oleh ion.Pati, seperti glikogen, yang merupakan polimer berat molekul tinggi Dglukosa dalam (α1-4) linkage. Molekul gliseraldehid 3-fosfat yang berasal dari kloroplas berkondensasi memebentuk fruktosa 1,6 bisfosfat yang dikatalisis oleh enzim aldolase. Selanjutnya terjadi hidrolisis membentuk 6
fruktosa 6-fosfat. Lalu dengan menggunakan enzim sukrosa 6-fosfat sintase terjadi pengubahan fruktosa 6-fosfat menjadi UDP-glukosa membentuk sukrosa 6-fosfat. Terakhir enzim sukrosa 6-fosfat fosfatase menghilangkan gugus fosfat dan menghasilkan sukrosa yang siap diangkut ke seluruh jari nga n tan am an. G am bar 3.2 Struktur Amilosa Sumber: Hopkins (2008)
Gambar 2.3 Struktur Amilopektin Sumber: Hopkins (2008)
7
B. Alokasi Karbon
Alokasi adalah konversi asimilasi untuk sukrosa atau pati yang berhubungan dengan source and sink (Egli, 1999). Perubahan alokasi karbon (fotosintat) dalam tanaman yang mengalami stress tumbuh dapat disebabkan adanya hambatan dalam “floem loading” sukrosa atau rendahnya kapasitas sink (Khanna-Chopra 2000). Ini akan dibahas lebih lanjut dalam kaitannya dengan sumber sink dan source . Pati dan sukrosa nantinya akan dikerahkan untuk mendukung respirasi dan kebutuhan metabolik lainnya pada malam hari atau selama periode output photosyn- sintetik terbatas. Sukrosa diekspor dari sel daun untuk jaringan non-fotosintetik dapat dimetabolisme immediately, disimpan sementara sukrosa dalam vakuola, atau dikonversi ke pati untuk penyimpanan jangka panjang di kloroplas.
Gambar 3.4 Mekanisme Alokasi Karbon Sumber: Hopkins (2008)
C. Translokasi
Translokasi di dalam floem adalah pergerakan hasil fotosintesis dari daun yang matang menuju area pertumbuhan dan penyimpanan atau pemindahan bahan hasil
fotosintesis
dari
daun atau
organ tempat
penyimpanannya ke bagian tumbuhan lain yang memerlukan. 8
1. Subtansi Alam yang ditranslokasikan di Floem
Senyawa/subtansi yang ditranslokasikan adalah asam amino, hormon dan sukrosa yangmerupakan gula yang paling banyak ditranslokasikan (Fatonah, 2014). Crafts dan Lorenz (1994) mendapatkan persentasenitrogen (dalam bentuk protein) sebesar 45%. Sebenarnya gula yang menjadi linarut terbesar yang ditranslokasikan dalam cairan floem. Diantara gula ini, sukrosa yang paling banyak jumlahnya. Gula lain seperti gula rafinosa : glukosa, rafinosa, stakiosa, dan fruktosa juga ada pada gula alcohol: manitol, sorbitol, galaktitol, serta mio-inositol.
2. Struktur Jaringan Floem
Floem umumnya ditemukan di sisi luar jaringan vaskular primer dan sekunder. Pada tanaman dengan pertumbuhan sekunder, floem merupakan kulit kayu bagian dalam. Komponen-komponen pada floem diantaranya: a. Sieve element (elemen saringan), sel-sel dari floem yang melakukan translokasi gula dan bahan organik lainnya di seluruh tanaman. Sieve element adalah istilah komprehensif yang mencakup elemen tabung. Sieve element memiliki struktur selular berbeda dari unsur-unsur pada xilem, yakni sel-sel mampu terdiferensiasi pada sel matangnya, misalnya kehilangan inti dan tonoplas. Selain itu sieve element juga mengandung P-protein dan kalose yang berfungsi untuk melakukan penyegelan pada sel sieve element yang rusak. b. Companion cell(sel pengiring), berfungsi sebagai transpor asimilat dari sel penghasil ke sieve element pada tulang daun minor dan menyuplai energi (ATP) ke sieve elemen. Sel pengiring dan sieve element dihubungkan dengan banyak plasmodesmata. Setiap elemen tabung saringan adalah diasosiasikan dengan satu atau lebih sel pendamping, yang mengambil alih beberapa fungsi metabolisme
9
penting yang berkurang atau hilang selama diferensiasi elemen tabung saringan c. Sel parenkim (yang menyimpan dan melepaskan molekul makanan). Dalam beberapa kasus jaringan floem juga mencakup serat dan sclereids (untuk perlindungan dan penguatan jaringan. Namun, hanya
sieve element yang terlibat langsung dalam translokasi (Taiz&Zeiger, 2002; Fatonah, 2014) yang dapat ditunjukkan pada gambar 3.5.
Gambar 2.5 skematik sieve element (elemen tabung saringan). (A) Tampilan eksternal, menunjukkan pelat saringan dan saringan lateral. (B) Bagian longitudinal, menunjukkan dua elemen tabung saringan bergabung bersama membentuk tabung saringan. Sumber: Taiz & Zeiger (2002)
3. Konsep Source-Si nk
Sap dalam floem tidak ditranslokasi secara eksklusif baik ke arah atas atau ke bawah, dan translokasi pada floem tidak didefinisikan berkenaan dengan gravitasi. Sebaliknya, fotosintat ditranslokasi dari daerah pasokan, yang disebut source, ke daerah metabolisme atau penyimpanan, yang disebut sink . Source (sumber) termasuk organ pengekspor, biasanya daun dewasa, yang mampu menghasilkan fotosintat 10
melebihi kebutuhan mereka sendiri. Istilah fotosintat mengacu pada produk fotosintesis. Sink termasuk organ non-fotosintetis tanaman dan organ yang tidak menghasilkan fotosintat yang cukup untuk mendukung pertumbuhan atau kebutuhan penyimpanan mereka sendiri. Source biasanya berupa daun matang/dewasa dan sink berupa organ-organ seperti akar, umbi, daun muda dan buah. Fotosintat ditranslokasikan di dalam floem dari source (area suplai fotosintat) menuju sink (area metabolism/ penyimpanan fotosintat)yang dapat dilihat pada gambar 3.6 (Taiz & Zeiger, 2002).
Gambar 3.6 Bagian Sources dan Sink pada Tumbuhan Sumber: Taiz & Zeiger (2002)
Meskipun keseluruhan pola transportasi dalam floem dapat dinyatakan hanya sebagai gerakan source-sink , jalur spesifik yang terlibat seringkali lebih kompleks. Tidak semua source memasok semua sink . Sebaliknya, source tertentu secara khusus memasok sink tertentu. Kedekatan sourceke sink merupakan faktor penting. Daun dewasa bagian atas pada tanaman biasanya memberi fotosintat pada ujung tunas yang tumbuh dan daun muda yang belum menghasilkan; Daun yang lebih
11
rendah memasok sebagian besar sistem akar, selain itu jalur source ke sink juga ditentukan oleh hubungan varkular (Taiz & Zeiger, 2002).
4. Hipotesis Pressure-Low
Mekanisme translokasi floem paling baik dijelaskan oleh model pressure-flow. Model aliran tekanan menjelaskan translokasi floem sebagai aliran larutan (aliran bulk) yang didorong oleh gradien tekanan yang dihasilkan secara drastis antara source dan sink (Fatonah, 2014). Model aliran tekanan adalah contoh mekanisme pasif. Model aliran tekanan, yang pertama kali diusulkan oleh Ernst Münch pada tahun 1930, menyatakan bahwa aliran larutan dalam sieve elemen didorong oleh gradien tekanan osmotik yang dihasilkan antara source dan sink (ΔYp). Pada bab sebelumnya telah dipelajari persamaan Yw = Ys + Yp; yaitu Yp = Yw - Ys. Dalam jaringan sumber, pemuatan floem yang didorong oleh energi menyebabkan akumulasi gula pada sieve elemen, menghasilkan potensi zat terlarut rendah (negatif) dan menyebabkan penurunan tajam pada potensi air (ΔYw). Sebagai tanggapan terhadap gradien potensi air, air memasuki sieve elemen dan menyebabkan tekanan turgor (Yp) meningkat yang diilustrasikan pada gambar 3.7(Taiz&Zeiger, 2002). Di ujung jalur translokasi, pembebasan floem mengarah pada konsentrasi gula yang lebih rendah dalam sieve elemen, menghasilkan potensi zat terlarut yang lebih tinggi (lebih positif) pada sieve elemen menyebabkan potensi air dari floem naik di atas xilem, air cenderung meninggalkan floem sebagai respons terhadap gradien potensial air, menyebabkan penurunan tekanan turgor pada sieve elemen dari sink. Jika tidak ada dinding silang yang ada di jalur translokasi, yaitu keseluruhan jalur adalah kompartemen tertutup membran, tekanan yang berbeda pada source dan sink akan cepat menyeimbangkan. Kehadiran pelat saringan sangat meningkatkan resistansi sepanjang jalur dan menghasilkan 12
generasi dan pemeliharaan gradien tekanan yang substansial pada elemen saringan di antara sumber dan sink. Isi unsur saringan secara fisik didorong sepanjang jalur translokasi sebagai arus curah, seperti air yang mengalir melalui selang taman sink (Taiz&Zeiger, 2002).
Gambar3.7 Skema Hipotesis Pressure-Low Sumber: Taiz & Zeiger (2002)
Loadingfloem aktif ke semenurunkan potensi zat terlarut, 5. Konsep Loading-Unloading Floem masuknya air, dan
1) Loadinghasil Floem tekanan turgor tinggi
Beberapa
langkah
transportasi
terlibat
dalam
pergerakan
Aliran air dan zat
fotosintat terlarut dari akibat kloroplas mesofil ke sieve elemen, yang disebut tekanan dari source ke sink
pembebanan floem atau loading Floem (Oparka dan van Bel 1992): 13
Unloading floem aktif meningkatkan potensi zat terlarut, aliran air keluar,
a. Triosis fosfat yang terbentuk oleh fotosintesis pada siang hari diangkut dari kloroplas ke sitosol, yang akan diubah menjadi sukrosa. Pada malam hari, karbon dari pati yang tersimpan keluar dari kloroplas yang mungkin berbentuk glukosa dan diubah menjadi sukrosa. b. Sukrosa bergerak dari sel mesofil ke sekitar sieve elemen di pembuluh darah terkecil daun. Jalur transportasi jarak pendek ini biasanya mencakup jarak hanya dua atau tiga diameter sel. c. Dalam proses yang disebut pemuatan sieve elemen , gula diangkut ke sieve elemen dan companian cell . Pada sebagian besar spesies yang diteliti sejauh ini, gula menjadi lebih terkonsentrasi pada sieve elemen dan companian cell daripada di mesofil. Sehubungan dengan pemuatan, elemen saringan dan sel pendamping sering dianggap sebagai unit fungsional, yang disebut kompleks se-cc. Begitu berada di dalam sieve elemen, sukrosa dan zat terlarut lainnya ditranslokasi menjauh dari sumbernya, sebuah proses yang dikenal sebagai ekspor.
Loading atau pengambilan gula pada sumbernya. Sukrosa dapat dimasukkan ke dalam sieve elemen pada ujung vena kecil melalui satu dari dua jalur yang diilustrasikan pada gambar 3.8, diantaranya (Hopkins, 2008): 1. Jalur simplastik , gula bergerak melalui plasmodesmata yang menghubungkan protoplas sel source dan sieve elemen. 2. Jalur apoplastik , gula dilepaskan ke dalam dinding sel (apoplastik), dimana ia secara aktif diangkut melintasi membran plasma sieve elemen oleh transportasi gula-H +. Sebagai alternatif, gula dapat bocor ke apoplast dan secara aktif diambil oleh sel source atau sieve elemen.
14
Gambar 2.8 Skema Loading Floem Sumber: Hopkins (2008)
Transport
sukrosa
yang
bergantung
ATP
dalam
pembebananfloem. Dalam model co-transport pemuatan sukrosa ke dalam symplast kompleks sel sumbu elemen sumbu, membran plasma ATPase memompa proton keluar dari sel ke apoplast , menghasilkan konsentrasi proton tinggi di sana. Energi dalam gradien proton ini kemudian digunakan untuk menggerakkan pengangkutan sukrosa ke dalam symplast kompleks se-cc melalui symporter sukrosa-H+. Ilustrasi dapat dilihat pada gambar 3.9 sink (Taiz&Zeiger, 2002).
15
Gambar 3.9 Skema Loading Floem secara Apoplastik Sumber: Taiz & Zeiger (2002)
2) Unloading Floem Pergerakan fotosintat dari sieve elemen dan distribusinya ke sel sink
yang
menyimpan
atau
memetabolisme
mereka
disebut
pembongkaran floem atau unloading Floem (Oparka dan van Bel 1992).Transportasi ke organ sink , seperti mengembangkan akar, umbi, dan struktur reproduksi, disebut impor. Langkah-langkah berikut dilibatkan dalam impor gula ke sink (Hopkins, 2008), yakni: a. Buang sieve elemen. Ini adalah proses dimana gula yang diimpor meninggalkan sieve elemen ke jaringan pada organ sink . b. Transportasi jarak pendek. Setelah sieve elemendibongkar, gula diangkut ke sel-sel di sink dengan jalur transportasi jarak pendek. 16
c. Penyimpanan dan metabolisme. Pada langkah terakhir, gula disimpan atau dimetabolisme di sink . Setelah mengasimilasi telah mencapai sink targetnya, ia harus dibongkar dari kompleks se-cc ke dalam sel-sel jaringan sink . Pada prinsipnya, masalahnya mirip dengan proses pada pembebananfloem, hanya arah yang bervariasi. Secara rinci ada beberapa perbedaan yang signifikan. Seperti pembebanan floem, pembongkaran floem dapat terjadi jalur simplastik atau apoplastik (lihat Gambar 3.10)(Hopkins, 2008), yaitu: 1. Jalur simplastik , yakni sukrosa mengalir melalui plasmodesmata yang saling berhubungan, menurunkan gradien konsentrasi dari kompleks se-cc ke tempat metabolisme di sink . 2. Jalur Apoplastik,
ada
dua
rute
apoplastik
yang
mungkin,
ditunjukkan sebagai jalur 2 dan 3 pada Gambar 3.10. Jalur 2, yang telah dipelajari secara ekstensif dalam sel parenkim penyimpanan tebu, melibatkan pelepasan sukrosa dari kompleks se-cc ke dalam apoplast. Pelepasan tidak sensitif terhadap penghambat metabolik dan oleh karena itu tidak melibatkan pembawa yang bergantung pada energi. Setelah di apoplast, sukrosa dihidrolisis oleh enziminvertase asam, yang terikat erat ke dinding sel dan mengkatalisis reaksi: Sukrosa + H2O → glukosa + fruktosa
Reaksi ini pada dasarnya ireversibel dan produk hidrolisis, glukosa dan fruktosa, secara aktif diambil oleh sel sink . Sekali di dalam sel, mereka kembali digabungkan sebagai sukrosa dan secara aktif diangkut ke dalam vakuola untuk penyimpanan. Jalur 3, untuk pembongkaran floem menunjukkan bahwa setidaknya pada kacang polong, sukrosa diturunkan ke dalam apoplast oleh pembawa yang bergantung pada energi.
17
Gambar3.10Skema Unloading Floem Sumber: Hopkins (2008)
18
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa : 1. Alokasi adalah konversi asimilasi untuk sukrosa atau pati yang berhubungan dengan source dan sink . 2.
Translokasi di dalam floem adalah pergerakan hasil fotosintesis dari daun yang matang menuju area pertumbuhan dan penyimpanan atau pemindahan bahan hasil fotosintesis dari daun atau organ tempat penyimpanannya ke bagian tumbuhan lain yang memerlukan.
3.
Terdapat 2 model penjelasan proses translokasi pada tumbuhan, yakni model pressure-low dan model loading-unloading floem.
1.1
Saran
1.
Sebaiknya mahasiswa lebih mengetahui dan memahami proses biosintesis amilum dan sukrosa.
2.
Sebaiknya mahasiswamengetahui dan memahami proses alokasi karbon pada tumbuhan
3.
Sebaiknya mahasiswa mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi translokasi fotoasimilate.
19
DAFTAR RUJUKAN
Egli D.B., Ramseur E.L., Yu Zhen-wen, Sullivan C.H. 1999. Source-Sink Alterations Affect The Number of Cells In Soybean Cotyledons. Crop Sci., 29: 732 – 725. Hopkins,W.G and Hiiner, N.P.A. 2009. Introduce to Plant Phisiology 4th edition. America: John Wiley & Sons, Inc Fatonah, S. 2014. Bahan Ajar Fisiologi Tumbuhan. Pekanbaru Riau: Universitas Riau Khanna-Chopra. 2000. Physiol Plant . 111: 297 Taiz & Zeiger. 2002. Plant Physiology. 3rd ed. Sunderland: Sinauer (Online) http://www.robertocezar.com.br/documentos/livros/livros/LivroTaizandZ eiger3ed/PlantPhysiolChapter10-TranslocationintheFloem.pdf , diakses tanggal 14 Oktober 2017
20