ALAT PENGUKUR LAMA PENYINARAN 1. Solarimeter type Jordan
Bagian-bagiannya: a.
Silinder setengah lingkaran dengan sudut 60
o
b. Celah sempit tempat masuknya sinar c.
Pelindung celah sempit
d. Sekrup pengatur kemiringan Satuan alat
: jam
Satuan ukur : persen (%) Ketelitian
: 0,5 jam
Prinsip kerja : reaksi foto khemis
Solarimeter type Jordan
Fungsi : mengukur panjang penyinaran matahari
Solarimeter Tipe Jordan adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang penyinaran dan dinyatakan dengan prosentase dari panjang penyinaran yang tercatat (PP potensial). PP potensial tergantung pada posisi tempat pengamatan (letak lintang) dan bulan pada pada saat pengamatan. Alat ini terdiri dari dua buah silinder setengah lingkaran yang yang berfungsi berfungsi mirip seperti sebuah kotak kamera.
1
Pada kedua sisi datar terdapat lubang sempit tempat masuknya sinar matahari. Kedua garis tengah silinder terbentuk sudut 60 derajat, sehingga masing-masing akan menangkap setengah hari periode penyinaran. Cara kerja alat ini adalah berkas sinar yang masuk akan bereaksi dengan kalium Fero sianida atau Ferro amonim sitrat yang sebelumnya telah dioleskan pada kertas pias. Garam fero akan beroksidasi sehingga membentuk noda apabila kertas pias kita cuci dengan aquades. Dari panjang noda yang terbentuk akan dapat diukur panjang penyinaran aktual. Cara pemasangan 1.
:
Alat dipasang pada tempat terbuka dan diletakkan di atas beton yang agak tinggi, sedemikian rupa sehingga sensor dapat menangkap sinar matahari dalam keadaan normal pada ketinggian 3 m di atas horizon
2. Solarimeter dipasang sedemikian rupa sehingga :
-
Arah U-S dari alat sesuai dengan U-S dari tempat pemasangan
-
Tutup kotak menghadap khatulistiwa
3. Alat dipasang dengan kemiringan kea rah khatulistiwa terhadap sumbu horizontal, sebesar derajat lintang tempat pemasangan.
Cara pengamatan
:
1. Persiapan kertas pias
- Kertas pias dicelupakn atau dilapisi dengan larutan Kalium Ferrosida atau Feriamonium sitrat dengan kepekatan baku, disesuaikan dengan kepekaan kertas pias terhadap intensitas sinar matahari - Sebelum digunakan, kertas pias harus disimpan rapat dan tidak boleh bereaksi dengan sinar 2. Dua buah kertas pias dipasang pada masing-masing tabung dan diganti terlebih dahulu pada masing-masing tabung dan diganti setiap sore hari pada pukul 18.00 3. Noda yang terdapat pada kertas pias dicelupkan terlebih dahulu pada aquadest segera setelah digunakan, kemudian diukur panjangnya dalam satuan jam. Nilai pengukuran ini merupakan nilai PP actual. Panjang penyinaran= X 100%
2
Sementara PP potensial merupakan panjang penyinaran yang seharusnya dapat terjadi bila udara cerah selama 1 periode.
2. Compbell – Stokes
Bagian-bagiannya: a.
Lensa bola kaca pejal dengan jari-jari 7,3 cm
b. Busur pemegang bola kaca pejal c.
Sekrup pengunci kedudukan lensa
d.
Sekrup pengatur kemiringan
e.
Mangkuk tempat kertas pias Satuan alat
: jam
Satuan ukur : persen (%) Ketelitian
: 0,5 jam
Prinsip kerja : pemfokusan sinar matahari
Solarimeter type Combell - Stokes Fungsi : mengukur panjang penyinaran matahari
Solarimeter Tipe combell stokes adalah alat yang digunakan untuk mengukur panjang penyinaran dan dinyatakan dengan prosentase dari panjang penyinaran yang tercatat (PP potensial). PP potensial tergantung pada posisi tempat
3
pengamatan (letak lintang) dan bulan pada saat pengamatan. Bagian utama dari alat ini adalah lensa berbentuk bola kaca yang massif dengan panjang jari-jari 7,5 cm (3 inchi) dan sebuah cekungan logam pada jarak titik api pada elemen tersebut sebagai tempat kertas pias. Ada 3 macam kertas pias yang digunakan untuk pengamatan yaitu tipe bengkok panjang, tipe bengkok pendek, dan tipe lurus. Kelebihannya adalah biasanya alat ini dipasang di atas pilar beton yang ditanam sehingga posisinya tidak berubah dan alatnya tidak bergetar. Kelemahannya, panjang garis pembakaran / waktu terjadinya pengukuran tergantung pada kepekaan pias dan kejernihan bola kaca. Cara kerja alat ini adalah sinar yang datang difokuskan pada bola kristal yang dibawahnya ada kertas pias, jika sinar terfokus akan membuat/menimbulkan geresan hitam pada kertas hitam. Goresan ini yang digunakan yang digunakan untuk mengukur intensitas sinar matahari, ini dilakukan setiap hari. Pias combell-stokes tidak akan terbakar jika radiasi matahari minimum belum tercapai (kira-kira 0,2 sampai (n) cm-2 menit-1). Cara pemasangan
:
1. Alat dipasang pada tempat terbuka dan diletakkan di atas beton agak tinggi, sedemikian rupa sehingga sensor dapat menangkap sinar matahari dalam keadaan normal pada ketinggian 3 m di atas horizon 2. Selarimeter dipasang sedemikian rupa sehingga: -
Mangkuk tempat pemasangan kertas pias harus menunjuk arah timur-barat
-
Bagian bawah alat harus benar-benar datar (diatur dengan levelling)
-
Lensa bola bersama dengan tempat kertas pias dimiringkan sesuai dengan letak lintang tempat pengamatan. Cara pengamatan
:
1. Kertas pias dipasang dan diganti setiap sore hari pada pukul 18.00 2. Kertas pias yang digunakan ada 3 macam, yaitu bengkok lurus, bengkok panjang, dan bengkok pendek. 3. Jadwal penggunaan masing-masing bentuk kertas pias tergantung pada letak pengamatan dan kedudukan matahari terhadap tempat tersebut 4.
Pengukuran PP actual dilakukan dengan ketelitian 0,1 jam dengan ketentuan sebagai berikut:
4
-
Noda langsung bundar dihitung 0,5 panjang garis tengah noda.
- Noda berbentuk titik, setiap 2 atau 3 titik dihitung
dikurangi 0,1 jam setiap
pemutusan. -
Noda berbentuk garis tidak berlubang, tidak perlu dikoreksi
3. Gun Bellani
Prinsip alat adalah menangkap radiasi pada benda berbentuk bola sensor. Panas yang timbul akan menguapkan zat cair dalam bola hitam. Ruang uap zat cair berhubungan dengan tabung kondensasi. Uap zat cair yang timbul akan dikondensasi dalam tabung berbentuk buret yang berskala. Banyaknya air kondensasi sebanding dengan radiasi surya diterima oleh sensor dalam sehari. Pengukuran dilakukan sekali dalam 24 jam, yaitu pada pagi hari dibandingkan dengan alat yang pertama hasilnya lebih kasar. 4. Aktinograf
5
Berperekam atau otomatis mengukur setiap saat pada siang hari radiasi surya yang jatuh ke alat. Sensor atau yang peka bila kena sinar surya terdiri atas bimetal (dwilogam) berwarna hitam mudah menyerap radiasi surya. Panas karena radiasi yang diserap ini membuat bimetal melengkung. Besarnya lengkungan sebanding radiasi yang diterima sensor. Lengkungan ini disampaikan secara mekanis ke jarum penulis di atas pias yang berputar menurut waktu. Hasil rekaman sehari ini berbentuk grafik. Luas grafik/integral dari grafik sebanding dengan jumlah radiasi surya yang ditangkap oleh sensor selama sehari.
6
DAFTAR PUSTAKA http://successfarmer.blogspot.co.id/2015/07/laporan-resmi-praktikum-klimatologi.html diakses pada Rabu 24-02-2016. http://catetankuliah.blogspot.co.id/2009/06/alat-alat-klimatologi.html diakses pada Rabu 24-02-2016. http://1.bp.blogspot.com/-5NXJz_4VdkE/Tq4kafZFfI/AAAAAAAAABY/i4Ll1gZXsi8/s1600/aktinograf.jpg diakses pada Rabu 24-02-2016.
7
ALAT ALAT PENGUKUR HUJAN
-
MANUAL
Penakar Hujan Observatorium (OBS)
Alat ini lebih dikenal dengan dengan nama Penakar Hujan OBS atau Penakar Hujan Manual, sedang di kalangan pertanian dan pengairan biasa disebut ombrometer. Sebuah alat yang digunakan untuk menakar atau mengukur hujan harian. Penakar Hujan Obs ini merupakan jejaring alat ukur cuaca terbanyak di Indonesia. Penempatannya 1 PH Obs mewakili luasan area 50 km2 atau sampai radius 5 km. Fungsinya yang vital terhadap deteksi awal musim (Hujan/kemarau) menjadikannya sebagai barang yang dicari dan sangat diperlukan oleh penyuluh, P3A dan kelompok tani yang tersebar keberadaannya dll. Bahan yang digunakan adalah semurah dan semudah mendapatkannya. Tujuan akhir pengukuran curah hujan adalah tinggi air yang tertampung, bukan volumenya. Hujan yang turun jika diasumsikan menyebar merata, homogen dan menjatuhi wadah (kaleng) dengan penampang yang berbeda akan memiliki tinggi yang sama dengan catatan faktor menguap, mengalir dan meresap tidak ada. Spesifikasi : a. Type
: Observasi (OBS)
b. Bahan : - Ring corong, ring pipa dan kran terbuat dari kuningan. - Badan terbuat dari seng kualitas baik dengan ketebalan
8
- 0.8 mm atau stainless steel (DOP) ketebalan 0.5 mm. - Seluruh badan (kecuali ring corong) dicat luar dalam dengan cat anti karat warna bronce-metallic. - Dilengkapi dengan water pass. c. Luas corong : 100 cm2 d. Diameter badan terlebar : 21.5 cm e. Tinggi badan : 60 cm -
OTOMATIS
PENAKAR HUJAN JENIS HELLMAN
Penakar hujan jenis Hellman merupakan suatu instrument/alat untuk mengukur curah hujan. Penakar hujan jenis hellman ini merupakan suatu alat penakar hujan berjenis recording atau dapat mencatat sendiri. Alat ini dipakai di stasiun-stasiun pengamatan udara permukaan. Pengamatan dengan menggunakan alat ini dilakukan setiap hari pada jam-jam tertentu mekipun cuaca dalam keadaan baik/hari sedang cerah. Alat ini mencatat jumlah curah hujan yang terkumpul dalam bentuk garis vertical yang tercatat pada kertas pias. Alat ini memerlukan perawatan yang cukup intensif untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada alat ini.
9
Curah hujan merupakan salah satu parameter cuaca yang mana datanya sangat penting diperoleh untuk kepentingan BMG dan masyarakat yang memerlukan data curah hujan tersebut.Hujan memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan manusia,karena dapat memperlancar atau malah menghambat kegiatan manusia. Oleh karena itu kualitas data curah hujan yang didapat haruslah bermutu; memiliki keakuratan yang tinggi. Maka seorang observer / pengamat haruslah mengetahui tentang alat penakar hujan yang dipakai di stasiun pengamat secara baik. Salah satu alat penakar hujan yang sering dipakai ialah Penakar hujan jenis hellman. Penakar hujan jenis hellman beserta bagian-bagiannya keterangan gambar : 1.Bibir atau mulut corong 2. Lebar corong 3.Tempat kunci atau gembok 4.Tangki pelampung 5.Silinder jam tempat meletakkan pias 6.Tangki pena 7.Tabung tempat pelampung 8. Pelampung 9. Pintu penakar hujan 10. Alat penyimpan data 11.Alat pengatur tinggi rendah selang gelas (siphon) 12.selang gelas 13.Tempat kunci atau gembok 14.Panci pengumpul air hujan bervolume
Cara Kerja Alat
Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung tempat pelampung. Air hujan ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat atau naik keatas. Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan pena
10
dicatat pada pias yang ditakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per. Jika air dalam tabung hampir penuh (dapat dilihat pada lengkungan selang gelas), pena akan mencapai tempat teratas pada pias.Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas, maka berdasarkan sistem siphon otomatis (sistem selang air), air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung. Bersamaan dengan keluarnya air, tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal. Ji ka hujan masih terus-menerus turun,maka pelampung akan naik kembali seperti diatas. Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dihitung atau ditentukan dengan menghitung garis-garis vertical.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://ilmuanggaputra.blogspot.co.id/2013/03/jenis-hujan-dan-alat-ukur hujan.html diakses tanggal 03-03-2016 pukul 18.19 WITA
12
ALAT PENGUKUR SUHU, KECEPATAN ANGIN DAN PENGUAPAN ALAT PENGUKUR SUHU
1. Thermometer Bola Kering: tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan mengukur suhu udara sebenarnya. 2. Thermometer Bola Basah: tabung air raksa dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi/ titik jenuh, yaitu; suhu yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi. 3. Thermometer Maximum: Thermometer air raksa ini memiliki pipa kapiler kecil (pembuluh) didekat tempat/ tabung air raksanya, sehingga air raksa hanya bisa naik bila suhu udara meningkat, tapi tidak dapat turun kembali pada saat suhu udara mendingin. Untuk mengembalikan air raksa ketempat semula, thermometer ini harus dihentakan berkali-kali atau diarahkan dengan menggunakan magnet. 4. Thermometer Minimum: Thermometer minimum biasanya menggunakan alkohol untuk pendeteksi suhu udara yang terjadi. Hal ini dikarenakan alkohol memiliki titik beku lebih tinggi dibanding air raksa, sehingga cocok untuk pengukuran suhu minimum. Prinsip kerja thermometer minimum adalah dengan menggunakan sebuah penghalang (indeks) pada pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun akan menyebabkan indeks ikut tertarik kebawah, namun bila suhu meningkat maka indek akan tetap pada posisi dibawah. Selain itu peletakan thermometer harus miring sekitar 20-30 derajat, dengan posisi tabung alkohol berada di bawah. Hal ini juga dimaksudkan untuk mempertahankan agar indek tidak dapat naik kembali bila sudah berada diposisi bawah (suhu minimum)
13
ALAT PENGUKUR KECEPATAN ANGIN CUP COUNTER ANEMOMETER
Cup Counter Anemometer Bagian-bagian Alat :
1. Counter 2. Tiang 3. Tiga buah mangkok sebagai baling-baling yang dibatasi sudut 123°. Prinsip Kerja :
Saat terjadi angin, tenaga geraknya akan memutar mangkok baling-baling. Putaran tersebut diteruskan ke counter berupa pertambahan nilai pada angka-angka counter. Tiga kali putaran penuh nilai pada counter akan bertambah sebesar 0,01. Alat penunjuk arah angin berupa bendera yang kaku ( lempengan ) yang dihubungkan dengan tahanan listrik geser (tahanan geser).
Pemasangan Alat di Lapangan :
Di stasiun klimatologi dipasang tiga buah Cup counter anemometer dengan ketinggian 0,5 m ; 2 m ; dan 6 m. Satuan Pengamatan :
Satuan pengamatan anemometer yaitu Knots (1 Knots = 1.8 Km/Jam). Pengamatan dilakukan harian. Cup counter akan diamati dan diambil Datanya pada jam 07.00, 07.30, 10.00, 13.30, 14.00, 16.00, 17.30 dan jam 18.00. Kelebihan dan Kekurangan :
Kelebihan alat ini antara lain dapat menerima arah angin dari arah manapun, dapat digunakan untuk mngetahui arah angin harian, perhitungan hasil lebih mudah,
14
namun kekurangan dari alat ini adalah hanya dapat mengukur rata-rata kecepatan angin. ALAT PENGUKUR EVAPORASI EVAPORIMETER (PANCI EVAPORASI)
Panci Evaporasi Bagian-bagian Alat:
1. Panci dari stainlees dengan diameter 122 cm dan tinggi 25.4 cm. 2. Hook Gauge (Alat pengukur tinggi permukaan air dalam panci) 3. Still Well 4. Termometer apung (termometer maksimum dan minimum air) Prinsip Kerja :
Pengukuran dilakukan didalam still well yang terdapat lubang pada dasarnya untuk jalan masuk air. Jumlah air yang menguap dalam jangka waktu tertentu diukur menggunakan hook gauge dengan merubah letak ujung jarum sampai menyentuh permukaan air. Pengamatan dilakukang dengan mencatat hasil pengukuran perubahan tinggi air pada panci penguapan, pencatatan kecepatan angin rata-rata dari cup counter anemometter serta pencatatan jumlah curah hujan dari penakar hujan OBS yang terpasang. Bila terjadi hujan dan masih mungkin dilakukan pengukuran, pengukuran tetap dilakukan dan penghitungannya menambahkan jumlah curah hujan yang terjadi dalam penghitungan selisih tinggi permukaan air. Pemasangan Alat di Lapangan :
Alat dipasang pada area terbuka agar air hujan yang turun tidak terhalang oleh vegetasi disekeliling alat. Satuan Pengamatan dan Pengambilan Data :
15
Satuan yang digunakan adalah derajat celcius (˚C), dan pengambilan data dilakukan pada pagi, siang dan sore hari yakni pukul 07.00 pagi, pukul 13.00, dan pukul 18.00. Kelebihan dan Kelemahan :
Kelebihan alat ini antara lain ketelitian alatnya tinggi, dapat mengukur besarnya evaporasi setiap hari, dapat mengukur besarnya evaporasi walaupun hujan. Namun kekurangannya, kesalahan yang besar dari pengukuran evaporasi terletak pada tinggi air dalam panci, muka air selamanya dikembalikan pada tinggi semula yaitu 5 cm.
16
DAFTAR PUSTAKA
Napisah, Siti. 2011. PENGENALAN ALAT-ALAT PENGUKUR CUACA. Diakses pada tanggal 10 Mei 2016. Setiawan, A. C. 2003. Otomatisasi stasiun cuaca untuk menunjang kegiatan pertanian. http : // www.bmg.ac.id. Diakses pada tanggal 15 April 2016.
17