BAB I PENDAHULUAN
Akut skrotum skrotum merupa merupakan kan suatu suatu keadaan keadaan timbul timbulnya nya gejala gejala nyeri nyeri dan bengkak bengkak pada pada skrotum beserta isinya yang bersifat mendadak dan disertai gejala lokal dan sistemik. Gejala nyeri ini dapat semakin menghebat atau malah hilang perlahan-lahan seiring dengan berjalannya waktu. Gejala nyeri pada skrotum yang menetap, semakin menghebat, dan disertai dengan mual dan muntah merupakan keadaan darurat yang memerlukan penanganan medis secepatnya.
Timbu imbuln lnya ya nyer nyerii pada pada sala salah h satu satu atau ataupu pun n kedu keduaa skro skrotu tum m meru merupa paka kan n hal hal yang ang meme memerl rluka ukan n perha perhati tian an seca secara ra seri serius us sert sertaa penan penangan ganan an medi mediss kare karena na skro skrotu tum m dan dan test testis is merupakan glandula reproduksi dari seorang pria yang menghasilkan sperma sehingga kesalahan penanganan akan menimbulkan ketidaknyamanan sepanjang hidup seorang lelaki. Bila keadaan ini tidak ditangani akan menimbulkan menimbulkan gangguan-gang gangguan-gangguan guan seperti seperti infertili infertilitas, tas, disfungsi disfungsi ereksi, bahkan kematian jaringan testis yang mengakibatkan testis tersebut harus dibuang untuk selamanya.
Beberapa hal yang dapat menimbulkan akut skrotum seperti proses infeksi, non infeksi, trauma, dan berbagai macam benjolan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan. Proses infeksi yang sering menimbulkan menimbulkan keluhan akut skrotum skrotum adalah epididimitis epididimitis.. enurut enurut laporan laporan jurnal jurnal di Amerika, Amerika, epididimit epididimitis is merupakan keluhan kelima kelima terbanyak terbanyak di bidang urologi urologi yang dikeluhkan dikeluhkan oleh laki-laki berusia !"-#$ tahun dan %$& menjadi penyebab keluhan nyeri akut pada skrotum. 'ekitar ($& epididimitis terbanyak terjadi pada laki-laki usia )$-*+ tahun dan sekitar )+& terjadi pada laki-laki usia ($-#+ tahun. pididimitis jarang terjadi pada anak-anak prepubertas.
Proses non infeksi yang sering menimbulkan keluhan nyeri akut pada skrotum adalah torsio testis. Torsio testis merupakan salah satu kegawatdaruratan di bidang urologi karena torsio 1
testis menyebabkan strangulasi pada aliran darah testis sehingga dapat berakhir dengan nekrosis dan atrofi testis. Angka kejadian torsio testis adalah ! dari !$ orang remaja laki-laki dan ! dari ($$$ orang laki-laki berusia kurang dari )# tahun. ua pertiga kasus terjadi pada rentang usia !) / !" tahun. 0eadaan ini harus dibedakan dengan keluhan nyeri akut pada skrotum lainnya karena keterl keterlamb ambata atan n diagnos diagnosis is dan penanga penanganan nan akan akan menyebab menyebabkan kan hilang hilangnya nya testis testis dan skrotum skrotum.. Berdasarkan Berdasarkan penelitian, penelitian, torsio testis dapat diselamatka diselamatkan n !$$& bila ditangani ditangani kurang dari jam sejak terjadinya nyeri, hanya )$& yang dapat diselamatkan bila penanganan torsio dilakukan sesu sesudah dah !) jam, jam, dan dan $& test testis is yang yang dapa dapatt bert bertaha ahan n bila bila dita ditanga ngani ni sesu sesuda dah h )( jam jam seja sejak k timbulnya nyeri.
1aktor lain yang dapat menimbulkan keluhan nyeri akut pada skrotum adalah trauma. 2umlah trauma pada skrotum yang murni berdiri sendiri yang terjadi di Amerika hanya sekitar !&. 3entan 3entang g usia usia berkis berkisar ar antara antara !$-*$ !$-*$ tahun. tahun. Testis estis kanan kanan lebih lebih sering sering terken terkenaa trauma trauma dibandingkan dengan testis kiri karena kemungkinan besar dapat terbentur saat mengenai os pubis. 4ernia inguinalis inkarserata sebagai salah satu diagnosa banding dari nyeri akut pada skrotum skrotum banyak dikeluhkan oleh laki-laki. laki-laki. 4ernia inguinalis yang sering sering mengalami mengalami inkarserta inkarserta adalah hernia inguinalis lateralis dan %#& lebih sering terjadi pada laki-laki.
Berdas Berdasark arkan an penyebab penyebab terjad terjadiny inyaa akut skrotu skrotum, m, maka perlu perlu diketa diketahui hui lebih lebih lanjut lanjut mengenai mengenai hal-hal yang berbeda dari setiap penyebab sehingga lebih mudah dalam menegakkan menegakkan diagnosis. enentukan diagnosis akut skrotum bukanlah suatu hal yang mudah karena akut skrotu skrotum m dapat dapat ditimb ditimbulka ulkan n oleh oleh berbaga berbagaii macam macam sebab sebab dan area area pemeri pemeriksa ksaan an yang yang lunak lunak membuat pemeriksaan klinis menjadi lebih sulit.
2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Anat Anatom omii Sk Skro rotu tum m 'cro 'crotu tum m adala adalah h sebu sebuah ah kantu kantung ng kuli kulitt yang yang terd terdir irii dari dari dua dua lapi lapis5 s5 kuli kulitt dan fasc fascia ia
superf superfici iciali alis. s. 1ascia 1ascia superf superfici iciali aliss tidak tidak mengan mengandung dung jaring jaringan an lemak, lemak, tetapi tetapi pada fascia fascia superf superfici iciali aliss terdapa terdapatt selemba selembarr otot otot polos polos tipis tipis,, dikena dikenall sebaga sebagaii tunica tunica dartos dartos,, yang yang berkontraksi sebagai reaksi terhadap dingin, dan dengan demikian mempersempit luas permukaan kulit. 0e arah 6entral fascia superficialis dilanjutkan menjadi lapis dalamnya yang berupa selaput pada dinding abdomen 6entrolateral, dan ke arah kaudal dilanjutkan menjadi fascia superficialis perineum.
Gambar 1. Gambar traktus urinarius Pria
3
Gambar 2. Anatomi scrotum
Perdarahan Arterial 5 Arteria pudenda e7terna mengurus perdarahan bagian 6entral scrotum, dan arteria pudeda interna bagian dorsal. Bagian ini juga dipasok oleh cabang-cabang dari arteria testicularis dan arteria cremasterica. 8ena scrotales mengiringi arteri arteri tersebut dan bergabung dengan 6ena pudenda e7terna. Pembuluh limfe ditampung oleh nodi lymphoidei inguinales superficiales 'araf scrotum ialah 5 a. 3amus 3amus geni genita tali liss dari dari ner6us ner6us geni genito tofem femor oral alis is 9:;, 9:;,:) :)<< yang yang berc bercaba abang ng menj menjadi adi cabang sensoris pada permukaan scrotum 6entral dan lateral. b. =abang ner6us ilioinguinalis 9:!<, juga untuk permukaan scrotum 6entral c. 3amus perineali perinealiss dari ner6us ner6us pudendalis pudendalis 9')-'(< 9')-'(< untuk untuk permukaan permukaan scrotum scrotum dorsal dorsal d. 3amus perineal perinealis is dari ner6us ner6us cutaneus cutaneus femori femoriss posterior posterior 9'),'*< 9'),'*< untuk untuk permukaan permukaan scrotum kaudal.
'krotum merupakan sebuah kantong yang mempunyai isi. ;si dari skrotum terdiri dari5 A. Testi stis
4
Testi Testiss berbent berbentuk uk lonjon lonjong g dengan dengan ukuran ukuran sebesa sebesarr buah buah >aitun >aitun dan terlet terletak ak di dalam dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan. Testis merupakan organ reproducti6e reproducti6e primer pada pria dan memproduksi memproduksi spermato>oa spermato>oa dan hormon, terutama terutama testosteron. 'etiap testis mempunyai panjang5 (-# cm.
Gambar 2. Tstis
Permukaan masing-masing testis tertutup oleh lamina 6isceralis tunicae 6aginalis, kecuali pada tempat perlekatan epididymis dan funiculus spematicus. Tunica 6aginalis ialah sebuah kantung peritoneal yang membungkus testis dan berasal dari processus 6aginalis embr embrio iona nal. l. :ami :amina na pari pariet etal alis is tuni tunica caee 6agi 6agina nali liss berba berbata tasa san n langs langsung ung pada pada fasc fascia ia sperma spermati tica ca intern internaa dan lamina lamina 6iscer 6iscerali aliss tunicae tunicae 6aginal 6aginalis is meleka melekatt pada pada testis testis dan epididymis. 'edikit cairan dalam rongga tunica 6aginalis memisahkan lamina 6isceralis terhada terhadap p lamina lamina pariet parietali aliss dan memung memungkink kinkan an testis testis berger bergerak ak sercara sercara bebas bebas dalam dalam scrotum. Testi Testiss diperd diperdara arahi hi oleh oleh arteri arteriaa arteri arteriaa cremas cremaster terica, ica, arteri arteriaa testic testicula ularis ris dan ductus ductus deferens. Arteria testicularis berasal dari pars abdominalis aortae, tepat kaudal arteria renalis. 8ena-6ena meninggalkan testis dan berhubungan dengan ple7us pampiniformis yang melepaskan 6ena testicularis dalam canalis inguinalis. :imfe dari testis disalurkan ke nodi lympho lymphoide ideii lumbal lumbales es dan nodi nodi lymphoi lymphoidei dei pre-ao pre-aorti rtici. ci. 'araf 'araf autonom autonom testis testis berasal dari ple7us testicularis sekeliling arteria testicularis. 'araf ini mengandung mengan dung srabut B.
parasimpatis dari ner6us 6agus dan serabut simpatis dari segmen segmen medulla spinalis. pididimis 'truktur berbentuk huruf = yang berada disisi posterior testis dan membesar dari bagian caput,corpus dan cauda. Tunika 6aginalis membungkus epididimis kecuali pada bagian posterior. 8askularisasi askularisasi dan iner6asi epididimis sama dengan testis. pididimis juga merupakan merupakan tuba terlilit terlilit yang panjangnya panjangnya mencapai )$ kaki atau (m-m. (m-m. Bagian Bagian kranial kranial
5
yang melebar melebar,, yakni yakni caput caput epidid epididymi ymiss terdir terdirii dari dari lobullobul-lob lobul ul yang dibent dibentuk uk oleh oleh gulungan sejumlah ductuli efferentes. uctuli efferentes membawa spermato>oon dari testis ke epididymis untuk ditimbun. =orpus epididymis terdiri dari ductus epididymis yang berbel berbelitit-bel belit. it. =auda =auda epididy epididymis mis bersi bersinam nambung bung dengan dengan ductus ductus defere deferens ns yang yang mengangkat spermato>oon dari epididymis ke ductus ejakulatorius untuk dicurahkan ke dalam pasr prostatica urethrae.
A: Caput or head of the epididymis. B: Corpus or body of the epididymis. C: Cauda or tail of the epididymis. D: Vas Vas deferens. E:Testicle E:Testicle Gambar !. E"i#i#imis 2
=. 8as ef efer eren enss erupakan kelanjutan dari epididimis dengan panjang *$-(# cm dan berfungsi untuk membawa sperma ke duktus ejakulatorius. :ilitan portio dari duktus deferens menjadi lurus dengan diameter )-*mm,kemudian berjalan ke posterior dari testis dan ke arah medial epididimis sesudah itu ke duktus asendens pada bagian posterior dari spermatic cord sampai pada daerah cincin inguinal medial yang mana berperan dalam pembentukan spermatic cord. Perj Perjal alana anan n
dukt duktus us
defe defere rens ns
sepan sepanja jang ng
late latera rall
dindi dinding ng
pel6i pel6ik,m k,medi edial al,d ,dan an
dist distal al
ureter,sepanjang dinding posterior dari buli-buli sampai pada 6esika seminalis dan bagian dorsal dari prostat. uktus deferens mempunyai arteri yang biasanya berasal dari arteri 6esikal superior. engan aliran 6ena ke pel6ik pleksus 6enosus. Aliran limfe pada duktus deferens menuju ke nodus iliaka eksternal dan internal,dan iner6asi utamanya adalah .
saraf simpatis dari pleksus pel6ik. 'permatic =ord erupakan erupakan perpanjangan dari cincin inguinal inguinal yang ,menuju ,menuju ke kanalis kanalis inguinalisd inguinalisdan an ke testis. ?rutan lapisan spermatic cord dari luar ke dalam5 fascia spermatic eksterna9berasal 6
dari fascia terdalam dari muskulus oblikus abdominalis eksterna,fascia =remasterika9dari muskulus oblikus interna<,dan fascia spermatic interna9dari fascia tran6ersalis<. 'truktur pambentuk spermatic cord terdiri dari5duktus deferens,hubungan pembuluh darah dan persarafan9dinding posterior dari cord<,arteri testikularis,pleksus 6enosus pampiniformis. Akhi Akhirn rnya ya
memb memben entu tuk k
6ena 6ena
test testik ikul ular aris is,d ,dan an
perc percab aban anga gan n
geni genita tall
dari dari
ner6 ner6us us
genitofemoral.
Gambar $. s"rmatic cor# #an kom"onnn%a
7
2. &isi &isio' o'o( o(ii Skr Skrot otum um 'krotum merupakan kantong pembungkus organ reproduksi pria yang berfungsi untuk
membungkus dan menopang testis dari luar tubuh,sehingga pada suhu optimum testis dapat memproduksi memproduksi sperma.alam sperma.alam skrotum skrotum terdapat terdapat testis yang berfungsi berfungsi untuk menghasilkan menghasilkan 1olli 1ollicl clee 'tim 'timul ulat atin ing g 4orm 4ormone one 91'4 91'4<< dan dan :ute :utein ini> i>in ing g 4orm 4ormon onee 9:4< 9:4< juga juga horm hormon on testostero testosterone, ne, embentuk embentuk gamet-gamet gamet-gamet baru yaitu spermato>oa, spermato>oa, yang terjadi terjadi di Tubulus Tubulus seminiferus dan enghasilkan hormon testosterone yang dilakukan oleh sel interstinale yaitu sel :eydig. 'edangkan 'edangkan sel sertoli sertoli berfungsi berfungsi untuk menghasilkan menghasilkan makanan makanan bagi
sperma. sperma.
Testi Testiss mempuny mempunyai ai fungsi fungsi eksokr eksokrin in dalam dalam sperma spermatog togenes enesis is dan fungsi fungsi endokri endokrin n untuk untuk mensekresikan hormon-hormon seks yang mengendalikan perkembangan dan fungsi seksual. 'emua 'emua fungsi fungsi dari dari sistem sistem reprod reproduks uksii laki-l laki-laki aki diatur diatur melalu melaluii interak interaksi si hormon hormonal al yang kompleks. !. Hist Histo' o'o( o(ii Sk Skro rotu tum m 'krotum 'krotum merupakan merupakan kantung kantung berkulit berkulit tipis tipis yang mengelilin mengelilingi gi dan melindungi melindungi testis.
'krotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh. @tot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh 9dan suhunya menjadi lebih dingin< atau lebih dekat ke tubuh 9dan suhunya menjadi lebih hangat<. Tersusun atas kulit, fasia, dan otot polos yang membungkus dan menopang testis di luar tubuh.
0et5
8
!. Tubul Tubulus us semi semini nife feru russ ). Tuni Tunika ka albu albugi gine neaa *. Tuni Tunika ka 6agi 6agina nali liss (. 0ant 0anton ong g ser seros osaa #. Tuni Tunika ka 6agi 6agina nali liss parie parieta tall . . krem kremas aste ter r %. Tunik Tunikaa dartos dartos 9otot 9otot polos polos dan kulit kulit skro skrotum tum<< ". ukt uktus us epi epidi didy dymi miss Tstis merupakan organa genitalia interna maskulina yang terletak di dalam skrotum. Testis berfungsi menghasilkan hormone dan spermato>oa. 'etiap testis dikelilingi simpai tebal tebal jaring jaringan an ikat ikat kolage kolagen, n, yaitu yaitu tunika tunika albugi albuginea. nea. i dalamny dalamnyaa terdap terdapat at sekita sekitarr )#$ kompartemen kompartemen pyramid yang disebut disebut lobules lobules testis. testis. :obulus ini dipisahkan dipisahkan oleh septum dari mediastinum testis dengan septum yang tidak kontinu, sehingga sering terdapat hubungan antar lobulus. 'etiap lobulus memiliki tubulus mensekresikan hormone testosterone.
Pada testis juga terdapat tunika 6aginalis yang merupakan suatu kantung serosa yang berasal dari peritoneum dan bermigrasi kea rah skrotum. Tunika ini membungkus tunika albuginea pada sisi anterior dan lateral testis Tubu'us smini)rous dilapisi oleh epitel berlapis majemuk dengan diameter !#$-)#$ μm
dan panjang *$ / %$ cm. Tubulus Tubulus ini berkelok-k berkelok-kelok elok dan di setiap setiap ujungnya, ujungnya, akan
terdapat penyempitan yang berlanjut ke dalam ruas pendek yang disebut tubulus rektus. Tubulus ini menghubungkan tubulus seminiferous dengan labirin saluran berlapis epitel yang beranastomosis yaitu rete testis. Tubulus seminiferous terdiri atas suatu lapisan jaringan ikat fibrosa, lamina basalis, epitel germinal 9seminiferous<. Tunika propria fibrosa fibrosa membungkus tubulus seminferus terdiri dari beberapa lapis fibroblast. :apisan terdalamnya melekat pada lamina basalis terdiri atas sel-sel sel-sel mioid gepeng, yang memperlihatkan ciri otot polos. 'el-sel intersitialmenempati sebagian besar ruang antara tubulus seminferus. pitel tubulus seminiferous terdiri atas dua jenis sel sertoli 9sel penyokong< dan sel spermatogenik yang berfungsi menghasilkan spermato>oa.
9
'el sertoli merupakan sel pyramid pajang yang sebagian memeluk sel-sel spermato>oa. asarny asarnyaa melekat melekat pada lamina lamina basali basaliss sedang sedangkan kan ujung ujung apeks apeks terjul terjulur ur ke dalam dalam lumen lumen tubulu tubuluss seminf seminferu erus. s. 'el sertol sertolii memili memiliki ki banyak banyak reticu reticulum lum endopl endoplasm asmaa halus, halus, sediki sedikitt reticulum endoplasma kasar, kompleks golgi dan sejumlah besar mitokondria dan lisosom.
$. Aku kutt S Sk krotum tum D)inisi Akut skrotum merupakan merupakan suatu gejala nyeri dan bengkak pada skrotum beserta isinya yang
bersifat mendadak serta menimbulkan gejala lokal dan sistemik. Etio'o(i
Penyebab tersering dari timbulnya akut skrotum adalah 5 !. ;nfeksi, ;nfeksi, seperti seperti epididi epididimiti mitis, s, epididimo epididimoorchit orchitis, is, orchiti orchitis. s. ). Torsio, Torsio, sepert sepertii torsio torsio testis, testis, torsio torsio appendiks appendiks testik testikulari ularis. s. *. Traum Trauma, a, seperti seperti saat saat berola berolahra hraga, ga, bersep bersepeda eda..
Dia(nosis !. Anamnesa
4al-hal penting yang perlu diperhatikan adalah 5 a. ?sia pasien 10
Torsio testis lebih banyak terjadi pada bayi dan anak laki-laki post pubertas. Tingkat usia sering dipakai sebagai kriteria untuk membedakan torsi dengan epididimitis, karena karena torsi torsi biasany biasanyaa terjad terjadii pada massa massa pubert pubertas as sedangk sedangkan an epidid epididimi imiti tiss sering sering terjadi pada usia se7ual aktif yaitu biasanya lebih dari )$ tahun. b. @nset dan durasi nyeri Torsio Torsio testis biasanya biasanya dimulai dimulai dengan nyeri yang mendadak mendadak seolah-olah seolah-olah ada tombol tombol yang terlempar dimana hal ini disebabkan oleh puntiran puntiran pada funikulus funikulus spermatikus spermatikus yang terjadi tiba-tiba sehingga membuat testis terangkat mendadak, nyeri semakin memberat dan pasien merasa sangat tidak nyaman. Bila terdapat nyeri yang tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan 9menengah< dan terjadi dalam beberapa hari cenderung mengarahkan kepada kepad a epididimitis ataupun torsio appendiks testis. c. 3iwa 3iway yat trau traum ma Adanya riwayat trauma tidak mengesampingkan diagnosis torsio testis. Terjadinya trauma trauma pada pada skrotu skrotum m saat saat berola berolahra hraga ga sering sering menimb menimbulka ulkan n nyeri nyeri dalam dalam waktu waktu singka singkat. t. Perlu Perlu dilaku dilakukan kan pemeri pemeriksa ksaan an lebih lebih lanjut lanjut bila bila didapat didapatkan kan adanya adanya nyeri nyeri menetap setelah satu jam dari terjadinya trauma untuk mengesampingkan diagnosis ruptur testis dan torsio akut. d. Adanya Adanya riway riwayat at hidrok hidrokel el saat saat lahir lahir sert sertaa undescensus testis dapat testis dapat menjadi predisposisi terjadinya hernia inguinalis ataupun torsio testis. e. Adany Adanyaa geja gejala la pada pada infe infeks ksii pada pada trak traktu tuss urin urinar ariu iuss lebi lebih h menga mengara rahka hkan n diagn diagnos osaa kepada epididimitis ataupun orkhitis. Gejala ini juga diikuti oleh gejala sistemik seperti demam, nyeri perut, mual atau muntah serta adanya riwayat pernah menderita infeksi infeksi pada traktus traktus urinarius, urinarius, pemasangan pemasangan alat pada saluran kemih, trauma maupun tindakan tindakan pembedahan. pembedahan. 0ebanyakan 0ebanyakan proses proses inflamasi inflamasi yang terjadi terjadi pada anak-anak anak-anak tidak hanya berhubungan dengan infeksi yang disebabkan oleh bakteri tapi juga disebabkan oleh 6irus, trauma, atau adanya refluks urin. ). Peme Pemeri riks ksaa aan n 1isi 1isik k a. ilakuk ilakukan an pemeriks pemeriksaan aan terhada terhadap p abdome abdomen n untuk untuk mencari mencari adanya adanya nyeri nyeri pada regio regio flank dan distensi 6esika urinaria. b. Pemeriksaan pada region inguinal dilakukan untuk menentukan secara jelas adanya hernia inguinalis, bengkak maupun eritema. c. Pemeriksaan Pemeriksaan pada pada genitalia genitalia dimulai dimulai dengan dengan melakuka melakukan n inspeksi inspeksi pada skrotum skrotum.. 0edua sisi diperiksa untuk melihat adanya perbedaan ukuran yang nyata, derajat bengkak, 11
eritem eritema, a, perbeda perbedaan an ketebal ketebalan an kulit kulit dan posisi posisi testi testis. s. Terdap erdapatny atnyaa bengkak bengkak yang yang unilat unilatera erall tanpa tanpa diikuti diikuti perubah perubahan an warna warna kulit kulit menanda menandakan kan adanya adanya hernia hernia atau atau hidrokel. hidrokel. Bila kulit skrotum skrotum terlihat mengkilat, mengkilat, gambaran blue dot sign sign dari testis ataupun appendiks epididimis epididimis yang infark akan terlihat. terlihat. Palpasi dimulai dari daerah inguinal untuk menyingkirkan hernia inguinalis inkarserata. 0emudian dilanjutkan dengan mempalpasi di daerah funikulus. Adanya funikulus spermatikus yang menebal dan dan tera teraba ba lemb lembut ut mend menduku ukung ng tors torsio io test tests, s, seda sedangk ngkan an bila bila tera teraba ba lembut lembut saja saja mengindikasikan epididimitis. Anak laki-laki diperiksa sambil berdiri sehingga dapat dilihat posisi testis. Adanya peninggian dari salah satu testis menandakan adanya torsio testis. d. Pemeri Pemeriksa ksaan an refle refleks ks krema kremaste ster. r. 3efleks kremaster negatif pada torsio testis dan tetap positif pada torsio appendiks epididimis. e. Pemeriksaan Pemeriksaan transilumi transiluminasi nasi untuk untuk membedaka membedakan n hidrokel hidrokel dengan dengan hernia. hernia. *. Pemer Pemerik iksa saan an :abor :aborat ator oriu ium m Pemeriksaan urin dilakukan untuk menyingkirkan diagnosa infeksi traktus urinarius pada pasien
dengan
nyeri
akut
pada
skrotum. Pyuria
dengan
atau
tanpa
bakteri
meng mengin indi dika kasi sika kan n adan adanya ya suat suatu u pros proses es infe infeks ksii dan dan mung mungki kin n meng mengar arah ah kepa kepada da epididimitis. 'elain itu perlu juga dilakukan pemeriksaan darah dan sediment urin.!!,!)
(. Pemer Pemerik iksa saan an 3ad 3adio iolo logi giss 'ampai saat ini, pemeriksaan radiologis yang dapat digunakan adalah 5!!,!) a. Color Doppler Ultrasonography Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat aliran darah pada arteri testikularis. • erupakan Gold tandar untuk untuk pemeriksaan torsio testis dengan sensiti6itas ")• •
+$& dan spesifitas !$$&. Pemeriksaan ini menyediakan informasi mengenai jaringan di sekitar testis yang
•
echote!ture ?ltrasonografi dapat menemukan abnormalitas yang terjadi pada skrotum seperti
•
hematom, torsio appendiks dan hidrokel. Pada torsio testis, akan timbul keadaan echote!ture selama echote!ture selama )(-(" jam dan adanya perubahan yang semakin heterogen menandakan proses nekrosis sudah mulai
terjadi. b. uclear 'cintigraphy
12
•
Pemeriksaan ini menggunakan technetium-++ tracer dan dilakukan untuk melihat
•
aliran darah testis. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengkonfirmasi hasil pemeriksaan aliran darah
•
yang meragukan dengan memakai ultrasonografi. emiliki sensiti6itas dan spesifitas +$-!$$& dalam menentukan daerah iskemia
• •
akibat infeksi. Pada keadaan skrotum yang hiperemis akan timbul diagnosis negatif palsu Adany Adanyaa daer daerah ah yang yang meng mengand andun ung g sedi sedikit kit prot proton on pada pada sala salah h satu satu skro skrotu tum m merupakan tanda patognomonik terjadinya torsio.
Pnata'aksanaan
Pena Penata tallaks aksanaa anaan n
akut akut
skrot krotum um
terg ergant antung ung
dar dari
diag diagno nossis
yang ang
dit ditegak egakka kan. n.
Penatalaksanaannya diperlihatkan pada bagan di bawah ini 5
Gambar !. Ba(an Pnata'aksanaan Akut Skrotum
T*+SI* TESTIS 13
D)inisi Torsio Torsio testis testis adalah terpeluntir terpeluntirnya nya funikulus funikulus spermatikus spermatikus yang berakibat berakibat terjadinya terjadinya
gangguan aliran darah pada testis. 0eadaan ini diderita oleh ; diantara ($$$ pria yang berumur kurang dari )# tahun, paling banyak diderita oleh anak pada masa pubertas 9!))$ tahun<. isampi isamping ng itu, tak jarang jarang janin yang masih masih berada berada dalam uterus uterus atau bayi bayi baru lahir menderita torsio testis yang tidak terdiagnosis sehingga mengakibatkan kehilangan testis baik unilateral maupun bilateral
Torsi Torsio o testi testiss atau atau terpel terpelunt untirny irnyaa funiku funikulus lus sperma spermatik tikus us yang yang dapat dapat menyebab menyebabkan kan terjadinya strangulasi dari pembuluh darah, terjadi pada pria yang jaringan di sekitar testisnya tidak melekat dengan baik ke scrotum. Berdasarkan penelitian, torsio testis dapat diselamatkan !$$& bila ditangani kurang dari jam sejak terjadinya nyeri, hanya )$& yang dapat diselamatkan bila penanganan torsio dilakukan sesudah !) jam, dan $& testis yang dapat bertahan bila ditangani sesudah )( jam sejak timbulnya nyeri. 14
Etio'o(i Torsio Torsio testis terjadi bila testis dapat bergerak dengan sangat bebas. Pergerakan yang
bebas tersebut ditemukan pada keadaan-keadaan sebagai berikut 5 !. eso esorc rchi hium um yang yang panj panjang ang.. ). 0ecenderungan 0ecenderungan testis testis untuk untuk berada berada pada posisi posisi hori>ontal. hori>ontal. *. pididimis pididimis yang terlet terletak ak pada pada salah salah satu satu kutub kutub testis testis.. 'elai 'elain n gerak gerak yang yang sang sangat at beba bebas, s, perg perger erak akan an berl berlebi ebiha han n pada pada test testis is juga juga dapat dapat menyebab menyebabkan kan terjadi terjadinya nya torsio torsio testis testis.. Beberap Beberapaa keadaan keadaan yang yang dapat dapat menyebab menyebabkan kan pergerakan berlebihan itu antara lain perubahan suhu yang mendadak 9seperti saat berenang<, ketakutan, latihan yang berlebihan, batuk, celana yang terlalu ketat, defekasi atau trauma yang mengenai scrotum. Pato(nsis Terdapat ) jenis torsio testis berdasarkan patofisiologinya yaitu torsio intra6agina dan
ekstra6agina. Torsio intra6agina terjadi di dalam tunika 6aginalis dan disebabkan oleh karena abnormalitas dari tunika pada spermatic cord di dalam scrotum. 'ecara normal, fiksasi posterior dari epididymis dan in6estment yang tidak komplet dari epididymis dan testis posterior oleh tunika 6aginalis memfiksasi testis pada sisi posterior dari scrotum. 0egagalan fiksasi yang tepat dari tunika ini menimbulkan deformitas, dan keadaan ini menyebabkan testis mengalami rotasi pada cord sehingga potensial terjadi torsio. Torsio ini lebih sering terjadi pada usia remaja dan dewasa muda. Torsio ekstra6agina terjadi bila seluruh testis dan tunika terpuntir pada a7is 6ertical sebagai sebagai akibat akibat dari dari fiksas fiksasii yang yang tidak tidak komple komplett atau atau non fiksas fiksasii dari dari guberna gubernakul kulum um terhadap terhadap dinding dinding scrotum, scrotum, sehingga sehingga menyebabkan rotasi yang bebas di dalam scrotum. scrotum. 0elainan ini sering terjadi pada neonatus dan pada kondisi undesensus testis @tot kremaster berfungsi menggerakkan testis mendekati dan menjauhi rongga abdomen untuk mempertahankan suhu ideal untuk testis. Adanya kelainan system penyanggah testis testis menyebab menyebabkan kan testis testis dapat dapat mengal mengalami ami torsio torsio jika jika berger bergerak ak secara secara berleb berlebiha ihan. n. Terpe Terpelun luntir tirnya nya funiku funikulus lus sperma spermatik tikus us menyebab menyebabkan kan obstru obstruksi ksi aliran aliran darah darah testis testis sehingga testis mengalami hipoksia, edema testis,dan iskemia. Akhirnya testis dapat mengalami nekrosis.
15
Pada masa janin dan neonatus, lapisan yang menempel pada muskulus dartos masih belum banyak jaringan penyangganya sehingga testis, epididimis dan tunika 6aginalis mudah mudah sekali sekali berger bergerak ak dan memung memungkin kinkan kan untuk untuk terpel terpelunt untir ir pada sumbu sumbu funiku funikulus lus spermatikus. Terpeluntirnya Terpeluntirnya testis pada keadaan ini disebut torsio testis e"stra#aginal .
Terjadinya torsio testis pada masa remaja banyak dikaitkan dengan kelainan sistem penyangga testis. Tunika 6aginalis yang seharusnya mengelilingi sebagian dari testis pada permukaan anterior an terior dan lateral testis, pada keadaan kead aan ini tunika mengelilingi seluruh permukaan testis sehingga mencegah menceg ah insersi epididimis ke dinding skrotum. 0eadaan ini menyebab menyebabkan kan testi testiss dan epididi epididimis mis dengan dengan mudahny mudahnyaa berger bergerak ak di kantung kantung tunika tunika 6aginalis dan menggantung pada funikulus spermatikus. 0eadaan ini dikenal sebagai anom anomal alii bell bell clapper clapper . 0ead 0eadaan aan ini ini meny menyeba ebabka bkan n test testis is mudah mudah menga mengala lami mi tors torsio io intra#aginal .
16
Dia(nosis 1. Anamnsis Pasien-pasien dengan torsio testis dapat mengalami gejala sebagai berikut 5 !. yeri yeri hebat hebat yang mendadak mendadak pada salah salah satu testi testis, s, dengan dengan atau tanpa tanpa faktor faktor
predisposisi ). 'crotum 'crotum yang memb membeng engkak kak pada pada salah salah satu satu sisi sisi *. ual ual atau atau munt muntah ah (. 'aki 'akitt kepa kepala la ring ringan an Pada awal awal proses proses,, belum belum ditemu ditemukan kan pemben pembengkak gkakan an pada scrotu scrotum. m. Testis estis yang yang infark dapat menyebabkan perubahan pada scrotum. 'crotum akan sangat nyeri kemerahan dan bengkak. Pasien sering mengalami kesulitan untuk menemukan posisi yang nyaman. 'elain nyeri pada sisi testis yang mengalami torsio, dapat juga ditemukan nyeri alih di daerah inguinal atau abdominal. 2ika testis yang mengalami torsio merupakan undesendensus testis, maka gejala yang yang timbul menyerupai hernia strangulata. 2. Pm Pmri riks ksaa aan n )isi )isik k alam phisical e7amination, Testis yang mengalami torsio letaknya lebih tinggi dan
lebih hori>ontal daripada testis sisi kontralateral. 0adang-kadang pada torsio testis
17
yang baru terjadi, dapat diraba adanya lilitan atau penebalan funikulus spermatikus. 0eadaan ini biasanya tidak disertai dengan demam. Testis kanan dan testis kiri seharusnya sama besar. Pembesaran asimetris, terutama jika terjadi secara akut, menandakan kemungkinan adanya keadaan patologis di satu test testis is.. Peruba Perubaha han n warna warna kuli kulitt scro scrotu tum, m, juga juga dapat dapat menan menandak dakan an adany adanyaa suat suatu u masalah. 4al terakhir yang perlu diwaspadai yaitu adanya nyeri atau perasaan tidak nyaman pada testis. 3efle7 cremaster secara umum hilang pada torsio testis. Tidak adanya refle7 kremaster, !$$& sensitif dan & spesifik pada torsio testis. Pada beberapa anak laki-laki, refle7 kremaster dapat menurun atau tidak ada sejak awal, dan refle7 kremaster masih dapat ditemukan pada kasus-kasus torsio testis, oleh karena itu, ada atau tidak adanya refle7 kremaster tidak bisa digunakan sebagai satusatunya acuan mendiagnosis atau menyingkirkan diagnosis torsio testis. !. Pmr Pmrik iksaa saan n "nun "nun,a ,an( n( Pemeri Pemeriksa ksaan an penunja penunjang ng yang yang bergun bergunaa untuk untuk membeda membedakan kan torsio torsio testis testis dengan dengan
keadaan akut scrotum yang lain adalah dengan menggunakan stetoskop oppler, ultrasonogr ultrasonografi afi oppler, oppler, dan sintigrafi sintigrafi testis, yang kesemuanya kesemuanya bertujuan bertujuan untuk menilai aliran darah ke testis. stetoskop oppler dan ultrasonografi kon6ensional tidak terlalu bermanfaat dalam menilai aliran darah ke testis. Penilaian aliran darah testis secara nuklir dapat membantu, tetapi membutuhkan waktu yang lama sehingga kasus kasus bisa bisa terlam terlambat bat ditanga ditangani. ni.
?ltras ?ltrasonog onograf rafii oppler oppler berwar berwarna na merupak merupakan an
pemeriksaan nonin6asif yang keakuratannya kurang lebih sebanding dengan pemeriksaan nuclear scanning. ?ltrasonografi oppler berwarna dapat menilai aliran darah, dan dapat membedakan aliran darah intratestikular dan aliran darah dinding scrotum. Alat ini juga dapat digunakan untuk memeriksa kondisi patologis lain pada scrotum.
18
Pemeri Pemeriksa ksaan an sedime sedimen n urin urin tidak tidak menunj menunjukka ukkan n adanya adanya leukos leukosit it dalam dalam urin, urin, dan pemeriksaan darah tidak menunjukkan adanya inflamasi kecuali pada torsio yang sudah lama dan mengalami keradangan steril.
Bagan !. iagnosis torsio testis
19
Dia(nosis Ban#in( !. pidid pididimi imitis tis akut. Penyaki Penyakitt ini secara secara umum umum sulit sulit dibedakan dibedakan dengan torsio torsio testis. testis.
yeri scrotum akut biasanya disertai dengan kenaikan suhu, keluarnya nanah dari uretra, adanya riwayat coitus suspectus 9dugaan melakukan senggama dengan selain isterinya<, atau pernah menjalani kateterisasi uretra sebelumnya. Pada pemeriksaan, epididimitis dan torsio testis, dapat dibedakan dengan PrehnCs sign, yaitu jika testis yang terken terkenaa dinaik dinaikkan, kan, pada pada epidid epididmis mis akut terkada terkadang ng nyeri nyeri akan akan berkur berkurang ang 9PrehnCs sign positif<, sedangkan pada torsio testis nyeri tetap ada 9PrehnCs sign negati6e<. Pasien epididimitis akut biasanya berumur lebih dari )$ tahun dan pada pemeriksaan sedimen urin didapatkan adanya leukosituria dan bakteriuria. ). 4ernia 4ernia scrotalis scrotalis incarserat incarserata. a. Pada anamnesis anamnesis didapatkan didapatkan riwayat riwayat benjolan benjolan yang dapat dapat keluar masuk ke dalam scrotum. *. 4idrokel (. Tumor Tumor testis. testis. Benjola Benjolan n dirasa dirasakan kan tidak tidak nyeri nyeri kecuali kecuali terjad terjadii perdarahan perdarahan di dalam testis #. dema dema scrotu scrotum m yang yang dapat dapat diseba disebabka bkan n oleh oleh hipopr hipoprote oteine inemia mia,, filari filariasi asis, s, adanya adanya sumbatan sumbatan saluran saluran limfe limfe inguinal, inguinal, kelainan kelainan jantung, jantung, atau kelainan-kel kelainan-kelainan ainan yang tidak diketahui sebabnya 9idiopatik<. Tata'aksana a. on op operati atif Pada beberapa beberapa kasus torsio testis, detorsi manual dari funikulus spermatikus spermatikus dapat
mengembalikan aliran darah. etorsi manual adalah mengembalikan posisi testis ke asalnya, yaitu dengan jalan memutar testis ke arah berlawanan dengan arah torsio. 0arena arah torsio biasanya ke medial, maka dianjurkan untuk memutar testis ke arah lateral terlebih dahulu, kemudian jika tidak ada perubahan, dicoba detorsi ke arah medial. etode tersebut dikenal dengan metode Dopen bookE 9untuk testis kanan<, 0arena gerakan gerakannya nya sepert sepertii membuka membuka buku. buku. Bila Bila berhas berhasil, il, nyeri nyeri yang yang dirasa dirasakan kan dapat dapat menghilang pada kebanyakan pasien. etorsi manual merupakan cara terbaik untuk memp memper erpan panja jang ng wakt waktu u menun menungg ggu u tind tindaka akan n pemb pembed edaha ahan, n, teta tetapi pi tida tidak k dapat dapat menghindarkan dari prosedur pembedahan. alam pelaksanaannya, detorsi manual sulit dan jarang dilakukan. i unit gawat darura darurat, t, pada pada anak anak dengan dengan scrotu scrotum m yang yang bengkak bengkak dan nyeri, nyeri, tindakan tindakan ini sulit dilakukan tanpa anestesi. 'elain itu, testis mungkin tidak sepenuhnya terdetorsi atau 20
dapat kembali menjadi torsio tak lama setelah pasien pulang dari 3'. 'ebagai tambahan, mengetahui ke arah mana testis mengalami torsio adalah hampir tidak mungkin, yang menyebabkan tindakan detorsi manual akan memperburuk derajat torsio. b. @peratif Torsio Torsio testis merupakan kasus emergensi, harus dilakukan segala upaya untuk mempercepat proses pembedahan. 4asil pembedahan tergantung dari lamanya iskemia, oleh karena itu, waktu sangat penting. Biasanya waktu terbuang untuk pemeriksaan pencitraan, laboratorium, atau prosedur diagnostik lain yang mengakibatkan testis tak dapat dipertahankan. Tujuan dilakukannya eksplorasi yaitu 5 !. ?ntuk ?ntuk memast memastikan ikan diagno diagnosis sis tors torsio io testi testiss ). elaku elakukan kan detor detorsi si test testis is yang yang tors torsio io *. emeri emeriksa ksa apak apakah ah test testis is masi masih h 6iable 6iable (. emb embua uang ng 9jik 9jikaa test testis is sudah sudah non6i non6iabl able< e< atau atau memf memfik iksa sasi si jika jika test testis is masi masih h 6iable #. emfik emfiksas sasii testi testiss kontr kontrala alater teral al Perbeda Perbedaan an pendapa pendapatt mengen mengenai ai tindak tindakan an eksplo eksploras rasii antara antara lain lain disebab disebabkan kan oleh oleh kecilnya kemungkinan testis masih 6iable jika torsio sudah berlangsung lama 9F)((" jam<. 'ebagian ahli masih mempertahankan pendapatnya untuk tetap melakukan ekspl eksplor oras asii
denga dengan n
alas alasan an medi medikol koleg egal al,,
yait yaitu u
eksp eksplo lora rasi si dibu dibutu tuhka hkan n
untu untuk k
membuktikan membuktikan diagnosis, untuk menyelamatkan menyelamatkan testis 9jika masih masih mungkin<, mungkin<, dan untuk melakukan orkidopeksi pada testis kontralateral. 'aat pembedahan, dilakukan juga tindakan pre6entif pada testis kontralateral. 4al ini dilakukan karena testis kontralaeral memiliki kemungkinan torsio di lain waktu. 2ika testis masih 6iable, dilakukan orkidopeksi 9fiksasi testis< pada tunika dartos kemudi kemudian an disu disusu sull pada pada test testis is kontr kontral alat atera eral. l. @rki @rkido dopek peksi si dila dilaku kukan kan deng dengan an menggunakan benang yang tidak diserap pada tiga tempat untuk mencegah agar testis testis tidak tidak terpunt terpuntir ir kembali kembali.. 'edangk 'edangkan an pada testis testis yang yang sudah sudah mengal mengalami ami nekrosi nekrosis, s, dilaku dilakukan kan pengang pengangkat katan an testis testis 9orkid 9orkidekt ektomi omi<< dan kemudi kemudian an disusu disusull orkidopeksi kontralateral. Testis yang telah mengalami nekrosis jika tetap berada di scrotum dapat merangsang terbentuknya antibodi antisperma sehingga mengurangi kemampuan fertilitas di kemudian hari.
21
Kom"'ikasi !. Atr Atropi opi tes testi tiss ). Torsio sio reku rekure ren n *. ound und inf infec ecti tion on EPIDIDI-ITIS D)inisi pidi pididi dimi miti tiss meru merupa pakan kan suat suatu u pros proses es infl inflam amasi asi yang yang terj terjad adii pada pada epid epidid idim imis is..
Berdasarkan Berdasarkan timbulnya timbulnya nyeri, nyeri, epididimit epididimitis is dibedakan dibedakan menjadi menjadi epididimit epididimitis is akut dan kronik. pididimitis akut memiliki waktu timbulnya nyeri dan bengkak hanya dalam beberapa hari sedangkan pada epididimitis kronik, timbulnya nyeri dan peradangan pada epididimis telah berlangsung sedikitnya selama enam minggu disertai dengan timbulnya indurasi pada skrotum Etio'o(i Bermacam penyebab timbulnya epididimitis tergantung dari usia pasien, sehingga
penyebab dari timbulnya epididimitis dibedakan menjadi5 !. ;nfeks ;nfeksii bakt bakteri eri non spesif spesifik ik Bakteri Bakteri colif coliform ormss 9misal 9misalnya nya E coli$ %seudomonas, %seudomonas, %roteus, %roteus, &lebsiella< &lebsiella< menjadi penyebab umum terjadinya epididimitis pada p ada anak-anak, dewasa dengan usia lebih dar dari *# tahun ahun dan dan hom homosek osekssual. ual. Ureaplasm Ureaplasma a urealyti urealyticum$ cum$ Corynebacter Corynebacterium ium,, 'ycoplasma, 'ycoplasma, and 'ima and 'ima polymorpha juga polymorpha juga dapat ditemukan pada golongan penderita tersebut. ;nfeksi yang disebabkan oleh (aemophilus oleh (aemophilus influen)ae and influen)ae and * * meningitides sangat +arang ter+adi. ter+adi. ). Penya Penyaki kitt enul enular ar 'ek 'eksu sual al =hlamydia merupakan penyebab tersering pada laki-laki berusia kurang dari *# tahu tahun n deng dengan an akti6 akti6it itas as seks seksua uall akti aktif. f. ;nfe ;nfeks ksii yang yang dise disebab babka kan n oleh oleh *eisseria gonorrhoeae$ Treponema Treponema pallidum$ Trichomonas Trichomonas da dan Gardnerella #aginalis #aginalis juga sering terjadi pada populasi ini. *. 8irus 8irus menjadi penyebab yang cukup dominan pada anak-anak. Pada epididimitis yang disebabkan oleh 6irus tidak didapatkan adanya pyuria. umps merupakan 6irus yang sering menyebabkan men yebabkan epididimitis selain co7sackie 6irus A dan 6aricella (. Tuber berkul kulosi osis pidid pididimi imitis tis yang diseba disebabkan bkan oleh oleh basil basil tuberk tuberkulo ulosis sis sering sering terjad terjadii di daerah daerah endemis TB dan menjadi penyebab utama u tama terjadinya TB urogenitalis.
22
#. Penyebab Penyebab infeks infeksii lain lain 9seper 9seperti ti brucel brucellos losis, is, coccidi coccidioid oidomy omycos cosis, is, blasto blastomyc mycosi osis, s, cytomegalo6irus H=8I, candidiasis, =8 pada 4;8< dapat menjadi penyebab terjadinya epididimitis namun biasanya hanya terjadi pada indi6idu dengan sistem imun tubuh yang rendah atau menurun. . @bstruksi @bstruksi 9seperti 9seperti BP4, BP4, malformasi malformasi urogenit urogenital< al< memicu memicu terjadinya terjadinya refluks. refluks. %. 8askulitis skulitis 9seperti 9seperti 4enoch-'chJn 4enoch-'chJnlein lein purpura purpura pada anak-anak< anak-anak< sering sering menyebabkan menyebabkan epididimitis akibat adanya proses infeksi sistemik. ". Penggunaan Penggunaan Amiodar Amiodarone one dosis tinggi tinggi Amiodarone Amiodarone adalah adalah obat yang yang digunakan digunakan pada kasus aritmia jantung dengan dosis awal $$ mgKhari / "$$ mgK hari selama ! / * mingg minggu u seca secara ra bert bertaha ahap p dan dosi dosiss peme pemeli liha hara raan an ($$ ($$ mgKh mgKhar ari. i. Pengg Pengguna unaan an Amiodarone dosis tinggi ini 9lebih dari )$$ mgKhari< akan menimbulkan antibodi amiodarone amiodarone 4=: yang kemudian kemudian akan menyerang menyerang epidididmis epidididmis sehingga timbullah timbullah gejala epididimitis. Bagian yang sering terkena adalah bagian cranial dari epididimis dan kasus ini terjadi pada *-!! & pasien yang menggunakan obat amiodarone. +. Pros Prosta tati titi tiss Prostatitis merupakan reaksi inflamasi pada kelenjar prostat yang dapat disebabkan oleh oleh bakt bakteri eri maup maupun un non non bakt bakter erii dapa dapatt meny menyeba ebarr ke skro skrotu tum, m, meny menyeba ebabka bkan n timbulnya epididimitis dengan rasa nyeri yang hebat, pembengkakan, kemerahan dan jika disentuh terasa sangat nyeri. Gejala yang juga sering menyertai adalah nyeri di selangk selangkanga angan, n, daerah daerah antara antara penis penis dan anus serta punggun punggung g bagian bagian bawah, bawah, demam demam dan menggi menggigil gil.. Pada pemeri pemeriksa ksaan an colok colok dubur dubur didapat didapatkan kan prosta prostatt yang yang membengkak dan terasa nyeri jika disentuh. !$. Tindakan pembedahan seperti prostatektomi. Prostatektomi dapat menimbulkan epididimitis karena terjadinya infeksi preoperasi pada traktus urinarius. 4al ini terjadi pada !*& kasus yang dilakukan prostatektomi suprapubik. !!. !!. 0ateterisa 0ateterisasi si dan instrumenta instrumentasi si Terjad rjadiny inyaa epid epidid idim imit itis is akibat akibat
tind tindaka akan n
kate katete teri risa sasi si
maupu maupun n
pemas pemasan anga gan n
instrumentasi dipicu oleh adanya infeksi pada urethra yang menyebar hingga ke epididimis. Pato(nsis Patofisiologi terjadinya epididimitis masih belum jelas, dimana diperkirakan terjadinya
epididimitis disebabkan oleh aliran balik dari urin yang mengandung bakteri, dari uretra pars prostatika menuju epididimis melalui duktus ejakulatorius ejaku latorius 6esika seminalis, ampula 23
dan 6as deferens. @leh karena itu, penyumbatan yang terjadi di prostat dan uretra serta adanya anomali anomali kongenital kongenital pada bagian bagian genito-uri genito-urinaria naria sering menyebabkan menyebabkan timbulnya timbulnya epidi epididi dimi miti tiss kare karena na tekan tekanan an tingg tinggii sewa sewakt ktu u miks miksi. i. 'eti 'etiap ap katet kateter eris isas asii maupu maupun n instrumenta instrumentasi si seperti seperti sistoskop sistoskopii merupakan merupakan faktor faktor resiko resiko yang sering sering menimbulkan menimbulkan epididimitis bakterial ;nfeksi berawal di kauda epididimis dan biasanya meluas ke tubuh dan hulu epididimis. 0emudian mungkin terjadi orkitis melalui radang kolateral. Tidak jarang berkembang abses yang dapat menembus kulit dorsal skrotum. 2arang sekali epididimitis disebabkan oleh refluks dari jalan kemih akibat tekanan tinggi intra abdomen karena cedera perut Dia(nosis 1. Anamnsis Gejala yang timbul tidak hanya berasal dari infeksi lokal namun juga berasal dari
sumber infeksi yang asli. Gejala yang sering berasal dari sumber infeksi asli seperti duh uretra uretra dan nyeri nyeri atau itching pada pada uretra 9akibat uretritis<, nyeri panggul dan frekuensi miksi yang meningkat, dan rasa terbakar saat miksi 9akibat infeksi pada 6esika 6esika urinar urinaria ia yang disebu disebutt =ystit =ystitis< is<,, demam, demam, nyeri nyeri pada pada daerah daerah perine perineum, um, frekuensi miksi yang meningkat, urgensi, dan rasa perih dan terbakar saat miksi 9akibat infeksi pada prostat yang disebut prostatitis<, demam dan nyeri pada regio flank 9akibat infeksi pada ginjal yang disebut pielonefritis< Gejala Gejala lokal pada epididimit epididimitis is berupa nyeri pada skrotum. yeri mulai timbul timbul dari bagian belakang salah satu testis namun dengan cepat akan menyebar ke seluruh testis, testis, skrotum skrotum dan kadangkala kadangkala ke daerah inguinal disertai disertai peningkatan peningkatan suhu badan yang tinggi. Biasanya hanya mengenai salah satu skrotum saja dan tidak disertai dengan mual dan muntah 2. Pm Pmri riks ksaa aan n )isi )isik k a. Pada Pada peme pemeri riks ksaa aan n dite ditemu muka kan n test testis is pada pada posis posisii yang yang norm normal al,, ukura ukuran n kedua kedua
testis testis sama besar besar,, dan tidak tidak terdapa terdapatt peninggi peninggian an pada pada salah salah satu satu testi testiss dan epididimis membengkak di permukaan dorsal testis yang sangat nyeri. 'etelah beberapa hari, epididimis ep ididimis dan testis tidak dapat diraba terpisah karena bengkak yang yang juga juga melipu meliputi ti testis testis.. 0ulit 0ulit skrotu skrotum m teraba teraba panas, panas, merah merah dan bengkak bengkak
24
karena adanya udem dan infiltrat. 1unikulus spermatikus juga turut meradang menjadi bengkak dan nyeri. b. 4asil pemeriksaan refleks kremaster normal c. %hren sign bernilai sign bernilai positif dimana nyeri dapat berkurang bila skrotum diangkat ke atas karena pengangkatan ini akan mengurangi regangan pada testis. amun pemeriksaan ini kurang spesifik. d. Pembesaran Pembesaran kelanjar kelanjar getah getah bening di regio regio inguinalis inguinalis.. e. Pada Pada colok dubur mungki mungkin n didapat didapatkan kan tanda tanda prostati prostatitis tis kronik kronik yaitu yaitu adanya adanya pengeluaran sekret atau nanah setelah dilakukan masase prostat. f. Biasanya Biasanya didapatka didapatkan n eritema eritema dan seluli selulitis tis pada skrotum skrotum yang yang ringan ringan g. Pada Pada anak-an anak-anak, ak, epididim epididimiti itiss dapat disertai disertai dengan dengan anomali anomali kongenit kongenital al pada traktus urogenitalis seperti ureter ektopik, 6as deferens ektopik, dll. !. Pmr Pmrik iksaa saan n "nun "nun,a ,an( n( a. Pemeri Pemeriks ksaa aan n labo laborat rator oriu ium m yang yang dapat dapat digun digunaka akan n untu untuk k menge mengeta tahui hui adany adanyaa
suatu infeksi adalah5 Pemeriksaan darah dimana ditemukan leukosit meningkat dengan shift dengan shift to the ~
left 9!$.$$$-*$.$$$KLl< 9!$.$$$-*$.$$$KLl< 0ultur urin dan pengecatan gram untuk kuman penyebab infeksi Analisa urin untuk melihat apakah disertai pyuria atau tidak Tes penyaringan untuk klamidia dan gonorhoeae. 0ultur darah bila dicurigai telah terjadi infeksi sistemik pada penderita b. 'ampai saat ini, pemeriksaan radiologis yang dapat digunakan adalah Color Doppler Ultrasonography Peme Pemeri riks ksaa aan n ini ini memi memili liki ki rent rentan ang g kegu keguna naan an yang yang luas luas dim dimana ana ~
~
~
~
~
~
pemeriksaan ~
~
ini
lebih
banyak
digunakan
untuk
membedakan
epididimitis dengan penyebab akut skrotum lainnya. 0eefektifan pemeriksaan ini dibatasi oleh nyeri dan ukuran anatomi pasien 9seperti ukuran bayi berbeda dengan dewasa< Pemeri Pemeriksa ksaan an menggun menggunaka akan n ultras ultrasonog onograf rafii dilakuk dilakukan an untuk untuk meliha melihatt aliran darah pada arteri testikularis. Pada epididimitis, aliran darah pada
~
~
arteri testikularis cenderung meningkat. ?ltras ?ltrasonog onograf rafii juga juga dapat dapat dipakai dipakai untuk untuk menget mengetahui ahui adanya adanya abses abses skrotum sebagai komplikasi dari epididimitis. 0ronik 0ronik epididi epididimi mitis tis dapat dapat diketa diketahui hui melalu melaluii pembes pembesara aran n testis testis dan epididimis yang disertai penebalan tunika 6aginalis dimana hal ini akan
•
menimbulkan gambaran echo yang echo yang heterogen pada ultrasonografi. uclear 'cintigraphy 25
~
Pemeriksaan Pemeriksaan ini menggunakan menggunakan technetium-+ technetium-++ + tracer dan dilakukan dilakukan untuk mengkonfirmasi hasil pemeriksaan aliran darah yang meragukan
~
~
~
~
•
dengan memakai ultrasonografi. Pada Pada epid epidid idim imit itis is akut akut,, akan akan
terl terlih ihat at
gamb gambar aran an
peni pening ngka kata tan n
penangkapan kontras emili emiliki ki sensit sensiti6i i6itas tas dan spesif spesifita itass +$-!$$& +$-!$$& dalam dalam menent menentukan ukan daerah iskemia akibat infeksi. Pada keadaan skrotum yang hiperemis akan timbul diagnosis negatif palsu 0eterbatasan dari pemeriksaan ini adalah harga yang mahal dan sulit
dalam melakukan interpretasi 8esicouretrogram 8esicouretrogram 98=?G<, cystourethroscopy, dan ?'G abdomen Peme Pemeri riks ksaa aan n ini ini digu diguna naka kan n untu untuk k meng menget etah ahui ui suat suatu u anom anomal alii ~
kong kongen enit ital al
pada pada
pas pasien ien
anak anak-a -ana nak k
deng dengan an
bakt bakter eriu iurria
dan dan
epididimitis. Dia(nosis Ban#in( iagnosis banding epididimitis meliputi !. @rkitis ). 4ernia 4ernia inguina inguinalis lis inkars inkarsera erata ta *. Torsio sio test testis is (. 'emi 'emino nom ma test testis is #. Trauma auma tes testis tis Tata'aksana Penatalaksanaa Penatalaksanaan n epididimit epididimitis is meliputi meliputi dua hal yaitu penatalaksanaan penatalaksanaan medis dan bedah,
berupa 5 !. Penat Penatal alaks aksana anaan an edi ediss Antibiotik digunakan bila diduga adanya ad anya suatu proses infeksi. Antibiotik yang sering digunakan adalah 5 a. 1luoro 1luorokui kuinol nolon, on, namun penggunaan penggunaannya nya telah dibatasi dibatasi karena karena terbukt terbuktii resist resisten en terhadap kuman gonorhoeae b. 'efalosforin 9=eftria7on< c. :e6ofl :e6oflo7ac o7acin in atau oflo7aci oflo7acin n untuk untuk mengatasi mengatasi infeksi infeksi klamidi klamidiaa dan digunakan digunakan pada pasien yang alergi penisilin d. oksis oksisikl iklin, in, a>ithr a>ithromy omycin, cin, dan tetras tetrasikl iklin in diguna digunakan kan untuk untuk mengat mengatasi asi infeksi infeksi bakteri non gonokokal lainnya Penanganan epididimitis lainnya berupa penanganan suportif, seperti
26
a. Peng Pengur uran angan gan akti akti6i 6ita tass b. 'krotum lebih ditinggikan dengan melakukan tirah baring total selama dua sampai tiga hari untuk mencegah regangan berlebihan pada skrotum. c. 0ompres es d. Pemberi Pemberian an analges analgesik ik dan 'A; 'A; e. enceg encegah ah pengguna penggunaan an instru instrumen mentas tasii pada urethr urethraa ). Penat Penatal alaks aksana anaan an Beda Bedah h Penatalaksanaan di bidang bedah meliputi 5 a. crotal e!ploration Tinda Tindakan kan ini digunak digunakan an bila bila telah telah terjadi terjadi kompli komplikas kasii dari dari epidid epididimi imiti tiss dan orchitis seperti abses, pyocele, maupun terjadinya infark pada testis. iagnosis tent tentan ang g
gang ganggu guan an
intr intras ascr crot otal al
baru baru
dapa dapatt
dite ditega gakk kkan an
saat saat
dila dilaku kuka kan n
orchiectomy. b. pididymectomy Tindakan ini dilaporkan telah berhasi mengurangi nyeri yang disebabkan oleh kronik epididimitis pada #$& kasus. c. pidi pididy dymo mottomy omy Tindakan ini dilakukan pada pasien dengan epididimitis akut supurati6a. Kom"'ikasi 0omplikasi dari epididimitis adalah 5 !. Abses Abses dan pyocele pyocele pada pada skro skrotum tum ). ;nfa ;nfark rk pada pada tes testi tiss *. pidid pididimi imitis tis kronis kronis dan orch orchalg algia ia (. ;nfert ;nfertili ilitas tas sekunder sekunder sebagai sebagai akibat akibat dari inflamas inflamasii maupun maupun obstruks obstruksii dari dari duktus duktus
epididimis #. Atrofi Atrofi testis testis yang diikut diikutii hipogonad hipogonadotropi otropik k hipogonadi hipogonadism sm . 1ist 1istul ulaa kut kutan aneu euss
*+HITIS D)inisi @rchitis @rchitis merupakan reaksi inflamasi inflamasi akut dari testis terhadap terhadap infeksi. 'ebagian 'ebagian besar
kasus berhubungan dengan infeksi 6irus gondong , namun, 6irus lain dan bakteri dapat menyebabkan orchitis. 0ejadian diperkirakan ! diantara !.$$$ laki-laki . alam orchitis gondong, ( dari # kasus terjadi pada laki-laki prepubertal 9lebih muda dari !$ tahun<. alam orchitis bakteri, sebagian besar kasus berhubungan dengan epididimitis 9epididymo-orchitis<, dan mereka
27
terjadi pada laki-laki yang aktif secara seksual lebih tua dari !# tahun atau pada pria lebih tua dari #$ tahun deng an hipertrofi prostat jinak 9BP4<. Etio'o(i •
8irus5 8irus5 orchitis gondong 9mumps< 9mumps< paling umum. ;nfeksi ;nfeksi =o7sackie6ir =o7sackie6irus us tipe A, 6aricella, dan echo6iral jarang terjadi.
•
;nfeksi bakteri dan pyogenik5 . coli, 0lebsiella, Pseudomonas, 'taphylococcus, dan 'treptococcus
•
Granulomatou Granulomatous5 s5 T. pallidum$ 'ycobacterium tuberculosis$ 'ycobacterium leprae$ Actinomycetes
•
Trauma sekitar testis
•
8irus 8irus lain meliputi co7sackie6irus , 6aricella , dan echo6irus .
•
Beberapa laporan kasus telah dijelaskan imunisasi gondong, campak, dan rubella 93< dapat ,enyebabkan orchitis
•
Bakteri penyebab biasanya menyebar dari epididimitis terkait dalam seksual pria aktif aktif atau atau laki laki-l -laki aki deng dengan an BP4 BP4 bakt bakter erii term termas asuk uk *eisseria *eisseria gonorrhoeae$ gonorrhoeae$ Chlamydia trachomatis$ Escherichia coli$ &lebsiella pneumoniae $ %seudomonas aeruginosa $ taphylococcus$ treptococcus
•
;diopatik
Pato)isio'o(i 4ippocrates pertama kali melaporkan orchitis pada abad ke-# '. 3adang pada testis
dapat disebabkan oleh berbagai 6irus ataupun bakteri. 4al ini akan menimbulkan proses inflamasi pada testis yang meliputi kalor, rubor, dolor, tumor, tumor, dan function laesa. Dia(nosis !. Anamnesis •
•
@rchitis ditandai dengan nyeri testis dan pembengkakan. yeri berkisar dari ketidaknyamanan ringan sampai nyeri yang hebat.
•
0elelahan K mialgia
•
0adang-kadang pasien sebelumnya mengeluh gondongan
•
emam dan menggigil 28
•
ual
•
'akit kepala
). Peme Pemeri riks ksaa aan n 1isik 1isik Pembesaran testis dan skrotum • rythematous kulit skrotum dan lebih hangat. • Pembengkakan 0GB inguinal • Pembesaran epididimis yang terkait dengan epididymo-orchitis •
*. Pemer Pemerik iksa saan an Penun Penunja jang ng •
iagnosis orchitis lebih dapat ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik.
•
Pemeriksaan darah tidak dapat membantu menegakkan diagnosis orchitis.
•
?'G dapat digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan torsio testis.
Tata'aksana Pengobatan suportif5 Bed rest, analgetik, ele6asi skrotum. Mang Mang paling paling penting adalah
membedakan orchitis dengan torsio testis karena gejala klinisnya hampir mirip. Tidak ada obat yang diindikasikan untuk pengobatan orchitis karena 6irus. Pada pasien dengan kecurigaan bakteri, dimana penderita aktif secara seksual, dapat diberikan antibiotik 29
untuk menular seksual 9terutama gonore dan klamidia< dengan ceftria7one, doksisiklin, atau a>itromisin. Antibiotik golongan 1luoroNuinolon tidak lagi direkomendasikan oleh Pusat Pusat Pengend Pengendali alian an dan Pencegah Pencegahan an Penyaki Penyakitt 9==< 9==< untuk untuk pengoba pengobatan tan gonorrh gonorrhea ea karena sudah resisten. =ontoh antibiotik5
!. =eftria7one 'efalosporin generasi ketiga dengan spektrum luas, akti6itas gram-negatif efikasi lebih rendah terhadap organisme organisme gram-positif. gram-positif. enghambat enghambat pertumbuhan bakteri deng dengan an cara cara mengi engika katt satu atu atau atau lebih ebih penicillin,binding proteins. proteins. ewasa ; !)#-)#$ mg sekali, anak 5 )#-#$ mg K kg K hari ;8 tidak melebihi !)# mg K d ). o7y o7ycycl cycliine enghambat sintesis protein dan pertumbuhan bakteri dengan cara mengikat *$' dan kemungkinan #$' subunit ribosom bakteri. igunakan dalam kombinasi dengan ceftria7one untuk pengobatan gonore. ewasa cap !$$ mg selama % hari, hari, Anak5 )-# mg K kg K hari P@ dalam !-) dosis terbagi, tidak melebihi )$$ mg K hari *. A>itromisin engoba engobati ti infeks infeksii ringan ringan sampai sampai sedang sedang yang diseba disebabkan bkan oleh oleh strain strain rentan rentan mikroorganisme. iindikasikan untuk klamidia klamidia dan infeksi gonorrheal pada saluran kelamin. ewasa ! g sekali untuk infeksi klamidia, ) g sekali untuk infeksi klamidia dan gonokokus. Anak5 !$ mg K kg P@ P @ sekali, tidak melebihi )#$ mg K hari (. Trime Trimetop toprim rim-su -sulfa lfamet metoks oksa>ol a>ol enghambat pertumbuhan bakteri dengan menghambat sintesis asam dihydrofolic. ?mumnya digunakan pada pasien F *# tahun dengan orchitis. orchitis. ewasa +$ mg N!)h untuk !( hari. Anak !#-)$ mg K kg K hari, berdasarkan TP, P@ tid K Nid selama !( hari /. =iproflo7acin 1luorokuinol 1luorokuinolon on dengan akti6itas akti6itas terhadap pseudomonas, pseudomonas, streptococc streptococci, i, 3'A, ' epidermidis, dan gram negatif sebagian besar organisme, namun tidak ada akti6itas terhadap terhadap anaerob. enghambat enghambat sintesis sintesis A bakteri bakteri dan akibatnya akibatnya pertumbuhan pertumbuhan bakteri terhambat. ewasa tab #$$ mg P@ selama !( hari. Anak tidak dianjurkan ABSES S+*TAL 30
D)inisi Abses 'krotum 'krotum merupakan merupakan salah satu kasus kasus dalam bidang urologi urologi yang harus segera
ditangani ditangani untuk mencegah terjadinya terjadinya kerusakan kerusakan pada testis dan terjadinya terjadinya 1ournierCs 1ournierCs gangrene. Abses 'rotum adalah kumpulan purulen pada ruang diantara tunika 6aginalis parietalis dan 6iseralis yang berada mengelilingi Testis Testis)" Abses skrotum,terjadi apabila terjadi infeksi bakteri dalam skrotum. Bakteri dapat menyebar dari kandung kemih atau uretra atau dapat berasal berasal dari penyakit penyakit menular seksual 9P'<. Apabila bila tidak diobati, infeksi dapat mengakibatkan terjadinya abses skrotum.
Abses 'krotum terjadi akibat suatu infeksi,dan membutuhkan tindakan pembedahan. Pembentukan Pembentukan abses merupakan suatu komplikasi komplikasi dari abses pel6is,dan pel6is,dan komplikasi komplikasi dari infeksi pada suatu luka. Abses 'krotum dapat terjadi superficial maupun intraskrotal. 'krotum merupakan kelanjutan dari lapisan dinding perut. ;si skrotum terdiri dari testis, epididimis, dan struktur korda spermatika Etio'o(i pididi pididimit mitis is dan epididy epididymomo-ork orkiti itiss adalah adalah dua yang yang paling paling umum umum penyebab penyebab nyeri nyeri
skrotum akut pada orang dewasa.;nfeksi biasanya berasal dari saluran genitourinari, khususnya kandung kemih, uretra, dan prostat. yang paling patogen adalah eisseria gonorrhea,=hlamydia trachomatis, scherichia coli, Proteus atau mirabilis. Penyebab umum dari infeksi skrotum, yang dapat menyebabkan abses, termasuk penyakit menular seksual, seperti gonore dan klamidia. ;nfeksi 6irus,juga dapat mengakibatkan infeksi skrotum. Pada umumny umumnyaa abses abses skrotum skrotum merupa merupakan kan kompli komplikas kasii dari dari suatu suatu penyaki penyakit,s t,seper eperti5 ti5 appendisitis,epididimitis,orchitis,trauma,6arikokeldan abses pel6is. Abses skrotum yang superficial,biasanya berasal dari infeksi pada folokel rambut,ataupun luka bekas operasi pada skrotum. Abses intrascrotal paling sering muncul dari epididimitis bakteri, tetapi juga mungkin terkait dengan infeksi dari epididimitis TB,selain itu dapat timbul dari abses testis yang pecah melalui tunika albuginea, atau drainase usus buntu ke dalam skrotum melalui prosesus 6aginalis. Abses skrotum dapat juga terjadi sebagai akibat dari ekstra6asas ekstra6asasii urin yang terinfeksi terinfeksi dari uretra yang terjadi pada pasien pasien dengan striktur striktur uretra uretra dan kandung kandung kemih kemih neurog neurogeni enik k menggun menggunaka akan n perangk perangkat at koleks koleksii ekster eksternal nal.. 31
Penyebab paling umum adalah postneglected postneglected testis torsi atau epididymo epididymo orchitis orchitis necroti>ing. penyebab lain termasuk infeksi hidrokel atau TB infeksi.
Penyebab yang sangat jarang adalah apendisitis akut, dengan kurang dari )# kasus yang dilaporkan dalam literatur. 0ebanyakan pasien datang dengan tanda-tanda skrotum akut akibat apendikular patologi memiliki riwayat PP89Paten Procesus 8aginaliss<. Pada pria yang aktif secara seksual, organisme organisme yang utama adalah =hlamydia =hlamydia trachomatis trachomatis dan eisseria gonorrhea, klamidia yang menjadi lebih umum. Pada pria homoseksualengan usia kurang kurang dari *# tahun, dan bakteri bakteri coliform coliform yang menjadi penyebab penyebab utama. utama. Pada laki-laki tua yang biasanya kurang aktif secara seksual,bakteri patogen saluran kemih adalah organism organismee yang paling umum, umum, seperti5 seperti5
scherichia scherichia coli coli dan pseudomonas pseudomonas
menj menjadi adi lebi lebih h umum umum,, namu namun, n, pato patogen gen.. Traum Traumaa bias biasany anyaa
berma bermani nifes festa tasi si seba sebagai gai
pembengkakan skrotum dengan hematoma intratesticular dan skrotum dan berbagai tingkat ekimosis dinding skrotum Pato)isio'o(i 'krotum berkembang sebagai bagian dari rongga perut, dan prosesus 6aginalis tetap
paten "$-+$& dari bayi yang baru lahir, dan secara bertahap menurun sampai !#-*%& selama dewasa. Pada beberapa penyakit penyakit infeksi infeksi yang terjadi intraabdomi intraabdominal nal mungkin mungkin menemukan jalan ke skrotum melalui PP89Paten Prosesus 8aginali 8aginalis<. s<. Abses skrotum terjadi karena adanya infeksi yang menyebabkan terkumpulnya cairan dalams tunika 6aginalis. pididimitis dan orchitis mengakibatkan terjadinya akumulasi abses
yang mengganggu suplai darah ke testicular,terutama testicular,terutama menimbulkan infeksi dan
infa infark rk test testic icul ular ar,s ,seh ehin ingga gga terj terjadi adi rupt ruptur ur pada pada tuni tunika ka albug albugen enia ia.. Traum Traumaa dapa dapatt mengakibatkan terjadinya infeksi dan menimbulkan akumulasi abses , apabila bakteri masuk dan merusak kulit kulit sampai terjadinya terjadinya hidrocel. hidrocel. 'etelah 'etelah infeksi intra-abdom intra-abdomen en maka terjadi ,mekanisme pembentukan maka dengan cepat terjadi penyebaran bakteri dari abdomen ke skrotum melalui prosesus 6aginalis Dia(nosis 1. Anamnsis ari anamnesis dapat di temukan5 pasien yang baru menderita epididimitis atau
orchitis namun tidak menjalani pengobatan secara teratur,komplikasi teratur,komplikasi dari perforasi 32
appendisiti appendisitis, s, komplikasi komplikasi dari operasi,si operasi,sirkums rkumsisi, isi,6asekt 6asektomi omi dan =hronCs =hronCs disease. disease. Pasien datang dengan keluhan nyeri dan dapat pula disertai dengan demam. 4al ini juga dapat terjadi pada pasien yang telah di drainase atau pada pasien dengan gejala massa pada testis. Pasien biasanya mengeluh rasa sakit skrotum skrotum yang hebat, kemerahan, panas, nyeri dan toksisitas sistemik termasuk demam dan leukositosis. Pasien mungkin atau tidak mengeluh muntah.
Gambar !. Abss skrotum "a#a anak
Apabila terjadi trauma pada skrotum maka dapat ditemukan gambaran klinis 5 yeri akut pada skrotum, skrotum, pembengka pembengkakan, kan, memar, memar, dan kerusak kerusakan an skrotum skrotum yang merupakan merupakan gejala gejala
akibat akibat cedera cedera kulit kulit
klinis klinis utama. Bahkan Bahkan dapat terjadi terjadi pada pada luka
teriso terisolas lasiKt iKtert ertutu utup, p, sakit sakit perut, perut, mual, mual, muntah, muntah, dan dapat dapat menimb menimbulka ulkan n kesuli kesulitan tan berkemih. 2. Pm Pmri riks ksaa aan n &isi &isik k Pemeriksaan Pemeriksaan ini sangat membantu membantu karena ditemukan ditemukan skrotum skrotum teraba teraba lembut atau
kenyal. kenyal. Pada Pada pemeri pemeriksa ksan n fisik fisik dapat dapat ditemu ditemukan5 kan5 bengkak bengkak pada pada skrotu skrotum,t m,tida idak k keras,dan merah pada skrotum,dan dapat menjadi fluktuan. 'elain itu palpasi pada testis testis
untuk menentukan menentukan epidid epididimo-or imo-orchiti chitiss dan
gejala gejala karsinom karsinomaa testis. testis. Pada
pemeriksaan skrotum dapat juga menggambarkan ukuran,karakteristik,dan massa yang terjadi pada testis. Adanya pembesaran pasa skrotum bisa berhubungan dengan pembesaran testis atau epididimis,hernia,6arikokel,spermatokel,dan hidrokel. Pembesaran pada testis dapat disebabkan oleh tumor atau peradangan. Pembesaran pada skrotum yang nyeri dapat
33
disebabkan oleh peradangan akut epididimis atau testis,torsio korda spermatika,atau hernia strangulata. Apabila skrotum membesar dan dicurigai hidrokel maka dapat dilakukan tes transluminasi. !. Pmr Pmrik iksaa saan n Pnu Pnun,a n,an( n( a. :abo :aborrator atoriium Pada pemeri pemeriksa ksaan an labora laborator torium ium biasany biasanyaa ditemuk ditemukan an peningka peningkatan tan sel darah darah putih9leukosit< yang diakibatkan oleh terjadinnya inflamasi atau infeksi pada skrotum. b. 0ultur urin dan pewarnaan gram untuk mengetahui kuman penyebab infeksi. Analisa urin untuk melihat apakah disertai pyuria atau tidak c. Tes Tes penyari penyaringan ngan untuk untuk klami klamidia dia dan gonor gonorhoe hoeae. ae. d. 0ultur 0ultur darah bila bila dicurigai dicurigai telah telah terjadi terjadi infeksi infeksi sistemi sistemik k pada penderita penderita e. ?lt ?ltrason asonog ogrrafi afi Pada pemeriksaan ?ltrasonografi pyocele akan memberikan gambaran yang lebih parah, 4al itu membedakan dari hidrocele. 'epta atau lokulasi, le6el cairan cairan menggam menggambar barkan kan permuk permukaan aan dari dari hidroc hidrocele ele Kpyocel Kpyocele,da e,dan n gas pada pada pembentukan
organisme.
Pemeriksaan
?'G
biasanya
menunjukankan
akumulasi cairan ringan dengan gambaran internal atau lesi hypoechoic yang yang disera diseraii dengan dengan isi skrotu skrotum m normal normal atau atau bengkak. bengkak. ?'G ?'G skro skrotu tum m sanga sangatt membant membantu u dalam dalam mendiag mendiagnos nosis is abses abses intrask intraskrot rotal al teruta terutama ma jika jika ada massa massa inflamasi. inflamasi. ?'G skrotum skrotum dapat menggambark menggambarkan an perluasan perluasan abses ke dinding dinding skrotu skrotum, m, epidid epididimi imis, s, dan atau testis. testis. ?'G skrotum adalah tambahan tambahan yang berguna untuk mendiagnosis dan pemeriksaan fisik dalam penilaian abses skrotum. 4al ini memungkinkan untuk lokalisasi abses skrotum serta e6aluasi 6askularisasi dari epididimis dan testis, yang mungkin terlibat. f. =T-'can =T 'can juga dapat digunakan untuk melihat adanya penyebaran abses Tata'aksana anajemen anajemen abses intrascrotal, intrascrotal, terlepas terlepas dari penyebabnya, memerlukan drainase drainase bedah
dimana rongga abses harus dibuka dan dikeringkan, termasuk testis jika terlibat. 3ongga harus dibiarkan terbuka. 1ournier gangren 9necroti>ing fasciitis< membutuhkan resusitasi cepat dan eksplorasi eksplorasi bedah dan debridemen debridemen serta antibiotik antibiotik yang agresif. Abses 'uperficial 'uperficial juga memerlukan memerlukan insisi insisi dan drainase. drainase. ?ntuk mengobati abses skrotum,
34
diagnosis yang tepat dari penyebab infeksi diperlukan untuk menentukan pengobatan yang cocok. apat dilakukan drainase dan pertimbangan untuk orkidoctomy yang diikuti dengan pemberian agen antimicrobial untuk abses intratestikular. intratestikular. Abses skrotum yang terjadi superficial dapat ditangani dengan insisi dan drainase. Tidak ada kontraindikasi terhadap drainase abses intrascrotal,selain pada pasien yang terlalu sakit untuk menahan operasi. Pasien dengan gangren 1ournier 9necroti>ing fasciitis< membutuhkan penanganan yang cepat. Abses skrotum 'uperfisial, 'uperfisial, yang terbatas terbatas pada dinding dinding skrotum, skrotum, sering dapat diobati dengan infiltrasi kulit sekitar abses dan kemudian menggores diatas abses dengan pisau sampai rongga dibuka dan dikeringkan. 3ongga tersebut kemudian dibiarkan untuk tetap terbuka dan dikeringkan. 'ayatan dan drainase abses intrascrotal biasanya dilakukan dengan anestesi umum. 0ulit yang, melapisi melapisi area fluktuasi fluktuasi massa.Pada massa.Pada 2aringan 2aringan subkutan digunakan digunakan elektrokauter elektrokauter sampa sampaii dite ditemu muii tuni tunika ka 6agi 6agina. na. 2aringan 2aringan de6itali>ed, de6itali>ed, termasuk epididimis epididimis dan testis testis dilaku dilakukan kan
debrid debrideme ement. nt. :uka :uka skrotu skrotum m dibiar dibiarkan kan terbu terbuka ka dan dikeri dikeringka ngkan n
untuk untuk
mencegah berulangnya abses
Gambar !. Drainas skrotum Kom"'ikasi Apabila abses skrotum tidak ditangani dengan baik maka dapat menyebabkan 1ournierCs
gangrene,yait gangrene,yaitu5 u5 nekrosis nekrosis pada kulit skrotum,dan skrotum,dan merupakan merupakan kasus kegawatdaruratan. kegawatdaruratan. 1ournier gangren 9necroti>ing fasciitis< dapat menyebabkan kehilangan jaringan yang signifikan signifikan memerlukan memerlukan pencangkokan pencangkokan kulit berikutnya berikutnya untuk skrotum,serta skrotum,serta hilangnya hilangnya 35
kulit perut dan perineum. ;ndi6idu mungkin memerlukan penempatan tabung suprapubik untuk pengalihan cara berkemih serta kolostomi. &*U+NIE+0S GANG+EN D)inisi 1ournier gangren merupakan suatu gangren pada skrotum atau u6ula yang disebabkan
oleh bakteri anaerob yang merupakan strain streptococcus beta hemolitikus. Penyakit ini adalah adalah bentuk bentuk dari dari fasci fascitis tis nekrot nekrotika ikan n yang yang terdapa terdapatt di sekita sekitarr genita genitalia lia ekster eksterna. na. 1ournier 1ournier gangren merupakan kegawatdaruratan kegawatdaruratan bedah karena onsetnya berlangsung sangat mendadak, cepat berkembang, bisa menjadi gangren yang luas dan menyebabkan septikemia. 1ournier gangren pertama kali ditemukan pada tahun !""*, oleh ahli penyakit kelamin asal asal Pera Peranci nciss 2ean 2ean Alfre lfred d 1our 1ourni nier er menda mendapat patka kan n dima dimana na # laki laki-l -laki aki muda muda yang yang sebelumnya sehat menderita gangren dengan cepat progresif pada penis dan skrotum tanpa sebab yang jelas. Penyakit ini yang kemudian dikenal sebagai 1ournier gangren, didefinisikan sebagai fasciitis nekrotikans pada daerah perineum perianal atau genital. Penyakit ini kebanyakan terjadi pada penderita usia ($-%$ tahun dengan faktor resiko keadaan keadaan umum umum yang yang kurang kurang baik sepert sepertii gi>i gi>i buruk, buruk, pengguna penggunaaan aan imunos imunosupr upresa esan, n, alkohol dan diabetes melitus. Etio'o(i Penyebab 1ournier gangren pada anorektal termasuk abses perianal abses perirektal, dan
iskiorektalis, fisura anal, dan perforasi usus yang terjadi karena cedera kolorektal atau komplikasi keganasan kolorektal, penyakit radang usus, di6ertikulitis kolon, atau usus buntu. Pada saluran urogenital, penyebab 1ournier 1 ournier gangren mencakup infeksi di kelenjar bulbourethral, cedera uretra, cedera iatrogenik sekunder untuk manipulasi striktur uretra, epididimitis, orkitis, atau infeksi saluran kemih bawah 9misalnya, pada pasien dengan penggunaan jangka panjang kateter uretra<. 'edangkan pada dermatologi, penyebabnya term termas asuk uk supu supura rati tiff hidr hidrad adeni eniti tis, s, ulse ulsera rasi si karen karenaa teka tekanan nan skro skrotum tum,, dan dan traum trauma. a. 0etida 0etidakmam kmampuan puan untuk untuk menjaga menjaga kebersi kebersihan han perine perineum um sepert sepertii pada pasien pasien lumpuh lumpuh menyebabkan peningkatan risiko. Terkadang akibat trauma, post operasi dan adanya benda asing juga dapat menyebabkan penyakit. Pada wanita seperti sepsis aborsi, atau abses pada kelenjar kelenjar Bartholini Bartholini,, histerekt histerektomi, omi, dan episiotomi episiotomi dapat dicurigai dicurigai sebagai 36
penyebab 1ournier gangren. Pada pria, anal seks dapat meningkatkan risiko infeksi perineum, baik dari trauma tumpul langsung atau dengan penyebaran mikroba dari rektal. 'edangkan pada anak-anak yang bisa menyebabkan 1ournier gangren seperti sirkumsisi, strangulasi hernia inguinalis, omphalitis, gigitan serangga, trauma perirektal abses dan infeksi sistemik. 0ultur dari pasien dengan 1ournier gangren adalah infeksi polimikroba dengan rata-rata ( isolat per kasus. scherichia colii adalah aerob dominan, dan Bacteroides adalah anaerob dominan. ikroorganisme umum lainnya adalah sebagai berikut5 Gram-negati Gram-negati6e 6e 5 . coli , 0lebsiell 0lebsiellaa pneumoniae, pneumoniae, Pseudomonas Pseudomonas aeruginosa, aeruginosa, Proteus Proteus mirabilis, nterobacteria Gram-posit Gram-positi6e5 i6e5 'taphylococcus 'taphylococcus aureus, aureus, Beta 4emolytic 4emolytic 'treptococcus 'treptococcus,, 'treptococcus 'treptococcus faecalis, 'taphylococcus epidermidis Anaerobes5 Peptococcus, 1usobacterium, =lostridium perfringens ycobacteria5 ycobacterium tuberculosis Measts5 =andida albican Pato(nsis ;nfeksi adalah suatu ketidakseimbangan antara imunitas host, yang sering terganggu oleh
satu satu atau atau lebi lebih h pros proses es sist sistem emik ik peny penyer erta ta,, deng dengan an 6iru 6irule lens nsii dari dari mikr mikroor oorga gani nism smee penyebab. 1aktor etiologi mencetuskan untuk masuknya mikroorganisme ke dalam perineum, sistem imun yang menurun memberikan lingkungan yang baik untuk memulai infeksi, dan 6irulensi mikroorganisme menyebabkann penyebaran penyakit yang cepat. ;nfeksi lokal berdekatan dengan portal masuk adalah dasar terjadinya 1ournier gangren. Pada akhirny akhirnya, a, suatu suatu thromb thromboang oangiti itiss oblite obliterat rati6e i6e berkem berkemban bang g menyeb menyebabka abkan n kulit, kulit, subkutan dan pembuluh darah menjadi nekrosis kemudian berlanjut iskemia lokal dan proliferasi bakteri. ;nfeksi fasia perineum 9fasia colles< dapat menyebar ke penis dan skrotum melalui fasia buck dan dartos, atau ke dinding perut anterior melalui fasia scarpa, atau sebaliknya. 1asia colles melekat pada perineum dan posterior diafragma urogenitalia dan lateral dari ramus pubis, sehingga membatasi perkembangan ke arah ini. 0eterlibatan 0eterlibatan testis testis jarang, jarang, karena arteri testis berasal berasal langsung dari aorta dan dengan demikian memiliki suplai darah terpisah dari infeksi lokal. 0eterlibatan polimikroba diperlukan untuk menciptakan sinergi produksi en>im yang menyebabkan penyebaran 1ournier gangren. 'ebagai contoh, salah satu mikroorganisme
37
dapat dapat mengh menghas asil ilkan kan en>i en>im m yang yang dipe diperl rluka ukan n untuk untuk meny menyeba ebabk bkan an koagu koagula lasi si dari dari pembuluh darah. Trombosis Trombosis pembuluh darah ini dapat mengurangi suplai darah lokal dengan demikian suplai oksigen ke jaringan menjadi berkurang. 4ipoksia jaringan yang diha dihasi silk lkan an
memu memung ngki kink nkan an
pert pertum umbu buha han n
faku fakult ltat atif if
anae anaero rob b
dan dan
orga organi nism smee
mikroaerofilik. ikroorganisme lain kemudian dapat menghasilkan en>im 9misalnya, lesith lesithina inase, se, kolage kolagenas nase< e< yang yang menyebab menyebabkan kan kerusa kerusakan kan dari dari fasia, fasia, sehing sehingga ga memicu memicu perluasan cepat infeksi. Dia(nosis 1. Anamnsis a. Gejala Gejala prodromal prodromal demam demam dan dan letargi letargi,, yang muncul dalam )-% hari hari b. 3asa sakit dan nyeri 2. Pm Pmri riks ksaa aan n &isi &isik k 3asa saki sakitt dan nyeri nyeri teka tekan n yang yang berh berhub ubung ungan an denga dengan n edem edemaa pada pada kuli kulitt di a. 3asa
atasnya yang disertai pruritus b. eningkatkan nyeri genital dengan eritema dikulit atasnya c. Gambaran duski di kulit atasnya 9subkutan krepitasi< #. Gangren dari bagian alat kelamin disertai d isertai drainase purulen dari luka
Gambar !. dema dinding skrotum dan perubahan warna kulit. !. Pmr Pmrik iksaa saan n Pnu Pnun,a n,an( n( Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk mendukung diagnosis adalah
pemeriksaan darah lengkap, ureum, kreatinin, elektrolit, fungsi hati, gula darah, analisa analisa gas darah darah dan kultur kultur darah. darah. Pemeri Pemeriksa ksaan an radiol radiologi ogi dapat dapat dilakuk dilakukan an jika jika diagnosis masih meragukan. Tetapi hal ini tidak boleh menunda terapi pembedahan.
38
Gambaran Gambaran foto polos pada 1ournier gangren dapat menunjukkan adanya gas dalam jaringan lunak yang ditandai dengan gambaran hiperlusen.
Gambar ). Pada foto polos radoiografi radoiografi anteroposte anteroposterior rior menunjukkan tan tanda da radiolusen 9panah 9panah<< dalam jaringan lunak yang yang melapisi daerah skrotum dan perineum yang dapat dicurigai sebagai emfisema subkutan
engan modalitas =T-scan dapat membantu pada pasien yang diagnosis tidak jelas atau sulit untuk menetukan luasnya penyakit. =T-scan memiliki kekhususan yang lebih besar untuk menge6aluasi penyakit dibandinkan foto polos radiografi, ?'G, atau pemeriksaan fisik. =T-scan dapat digunakan dalam diagnosis serta e6aluasi penyakit, jalur anatomi penyebaran gangren, akumulasi cairan,abses, emfisema subkutan subkutan dan perluasannya perluasannya.. =T-s =T-scan can juga tidak hanya membantu menge6aluasi menge6aluasi strukt struktur ur perine perineum um yang yang dapat dapat terlib terlibat at oleh oleh 1ournie 1ournierr gangren gangren,, tetapi tetapi membant membantu u menilai retroperitoneum yang dapat menyebar pada penyakit ini. =T-scan dapat mengidentifikasi udara dalam jaringan lunak sebelum krepitasi terdeteksi.
Gambar*.Gambarankantongudarapadarektum rektum9panah<.
Tata'aksana
39
Prinsip terapi pada 1ournier gangren ada terapi suportif memperbaiki keadaan umum pasien, pemberian pe mberian antibiotik, dan debridemen. debride men. Pengobatan 1ournier gangren melibatkan beberapa modalitas. Pembedahan diperlukan untuk un tuk diagnosis definitif dan eksisi jaringan nekrotik. Pada pasien dengan gejala sistemik terjadi hipoperfusi atau kegagalan organ, resusi resusitas tasii segera segera dengan dengan cairan cairan maupun maupun transf transfusi usi untuk untuk memuli memulihkan hkan perfus perfusii organ organ normal harus lebih diutamakan daripada prosedur diagnostik. Pengobatan Pengobatan 1ournier 1ournier gangren gangren melibatkan melibatkan antibiotik antibiotik spektrum spektrum luas terapi antibiotik. antibiotik. 'pektrum 'pektrum harus mencakup mencakup staphylococci staphylococci,, streptokoku streptokokus, s, nterobact nterobacteriacea eriaceaee organism organisme, e, dan anaerob. anaerob. Triple Triple terapi terapi kini direkomendas direkomendasikan. ikan. =efalospor =efalosporin in generasi generasi ketiga atau aminoglikosi aminoglikosida, da, ditambah ditambah penisilin penisilin dan metronida>ol metronida>ole. e. 0lindamisi 0lindamisin n dapat digunakan digunakan untuk untuk menekan menekan produk produksi si toksin toksin dan memodul memodulasi asi produk produksi si sitoki sitokin. n. Panduan Panduan terbar terbaru u merekomendasikan golongan 0arbapenem 9imipenem, meropenem, ertapenem<. ebride ebridemen men pada jaring jaringan an nekros nekrosis is harus harus segera segera dilaku dilakukan. kan. 0adang0adang-kada kadang ng perlu perlu dila dilaku kukan kan di6er di6ersi si urin urinee mela melalu luii sist sistot otomi omi atau atau di6er di6ersi si fece fecess deng dengan an mela melaku kukan kan kolostomi. 'etelah nektrotomi, dilakukan perwatan terbuka dan kalau perlu pemasangan pipa drainase. Pemberian terapi topikal dapat dilakukan dengan sodium hipoklorat $,$)#& dengan cara irigas irigasi, i, larutan larutan akin, akin, hidrog hidrogen en peroks peroksida ida dapat dapat meredu mereduksi ksi angka angka morbid morbidita itass dan mort mortal alit itas as.. Terapi rapi hipe hiperb rbar arik ik oksi oksige gen n tela telah h digun digunak akan an seba sebagai gai tamb tambah ahan an dala dalam m pengobatan 1ournier gangren. 4iperbarik oksigen dapat meningkatkan kadar tekanan oksigen dalam jaringan dan memiliki efek penyembuhan luka. @ksigen radikal bebas adalah jaringan dari hipoksik yang dibebaskan, yang secara langsung dapat menjadi toks toksik ik terh terhada adap p bakt bakter erii anaer anaerob ob.. Aktifi ktifita tass fibr fibrobl oblas astt dapa dapatt meni meningk ngkat at denga dengan n angiogenesis yang dapat mempercepat penyembuhan luka. 3ekonst 3ekonstruk ruksi si bedah bedah dapat dapat dilaku dilakukan, kan, teknik teknik yang yang diguna digunakan kan tergan tergantun tung g besar besar luka. luka. Penjahitan primer dapat dilakukan terutama dikulit yang lentur seperti pada skrotum, jika luka yang cukup besar dapat dilakukan skin graft. Kom"'ikasi 0omplikasi dari 1ournierCs gangren berkaitan dengan sepsis. 'epsis mungkin terjadi
karena debridemen yang tidak lengkap, infeksi sistemik, atau respon yang kurang baik. 40
ulti @rgan ysfunction 1ailure merupakan konsekuensi paling ditakuti sepsis yang belum terselesaikan dan biasanya melibatkan paru, kardio6askular, sistem ginjal, koagulo koagulopat pati, i, kolesi kolesisti stitis tis acalcul acalculous ous dan cedera cedera serebr serebro6as o6askul kular ar . 0ompli 0omplikas kasii akhir akhir meliputi5 a. =hordee, =hordee, ereksi ereksi yang menyakitkan, menyakitkan, dan disfun disfungsi gsi ereksi b. ;nfertilitas c. 0arsin 0arsinoma oma sel sel skuam skuamosa osa pada pada jari jaringan ngan paru parutt d. ;mobil ;mobilisa isasi si dengan dengan kont kontrak raktur tur yang yang lama lama e. Perubahan Perubahan sekunder sekunder pada perubahan perubahan tubuh karena karena gangguan gangguan depresi depresi dismor dismorfik fik f. :ymphodem :ymphodemaa dari kaki untuk untuk debridem debridement ent panggul panggul akibat akibat thrombophleb thrombophlebitis itis..
41