Ada beberapa rumus yang dapat digunakan untuk menghitung dosis pada anak,yaitu:
1. Rumus Young (untuk anak usia di bawah 8 tahun)
2. Rumus Dilling (untuk anak usia di atas 8 tahun)
3. Rumus Fried (untuk bayi)
4. Rumus Thremich Fier (berdasarkan bobot anak)
Dalam penulisan resep sediaan pulveres, ada 2 versi yaitu: 1. Ditulis sejumlah bahan untuk dibuat dan dibagi menjadi beberapa bungkus serbuk (tanpa dtd) contoh: mf pulv no X 2. Ditulis jumlah bahan untuk tiap bungkus dan jumlah bungkus yang harus dibuat (ada dtd) contoh: mf pulv dtd no X dtd = da tales doses (berikan dalam dosis demikian) Jika ada dtd maka penimbangan dilakukan dengan mengalikan masing masing bahan dengan jumlah sediaan yang dibuat, sehingga bobot setiap bahan dalam tiap sediaan akhir akan sesuai dengan yang tertulis di resep. Jika tanpa dtd maka penimbangan dilakukan sesuai yang tertulis dalam resep.
Contoh Soal: 1. R/ Efedrin HCl 10 mg Mf pulv dtd no. X Stdd pulv I pro: Frimi (7 tahun) –> Efedrin HCl dengan dosis 10 mg, diberikan tiga kali sehari, untuk anak usia 7 tahun Jawab: ada dtd, artinya efedrin HCl 10 mg untuk tiap bungkus serbuk di FI III, dosis maksimum untuk Efedrin HCl adalah 50 mg – 150 mg artinya, dosis maksimum untuk sekali pemakaian adalah 50 mg, dan untuk sehari pemakaian adalah 150 mg dosis maksimum anak untuk sekali pemakaian:
dosis maksimum anak untuk sehari pemakaian:
% dosis untuk sekali pemakaian = 10 mg (tertera di resep) / 18,42 mg x 100% = 54,28% % dosis untuk sehari pemakaian = 10 mg x 3 (karena 3 kali sehari) / 55,26 mg x 100% = 54,28% maka, dosis tidak melewati dosis maksimum 2. R/ Aminophyllin 150 mg Mf pulv dtd no. X Sbdd pulv I pro: Aira (10 tahun)
–> Aminophyllin dengan dosis 150 mg, diberikan dua kali sehari, untuk anak usia 10 tahun Jawab: ada dtd, berarti aminofilin 150 mg untuk setiap bungkus di FI III, dosis maksimum untuk Aminophyllin adalah 500 mg – 1,5 g artinya, dosis maksimum untuk sekali pemakaian adalah 500 mg, dan untuk sehari pemakaian adalah 1500 mg dosis maksimum anak untuk sekali pemakaian:
dosis maksimum anak untuk sehari pemakaian:
% dosis untuk sekali pemakaian = 150 mg (tertera di resep) / 250 mg x 100% = 60% % dosis untuk sehari pemakaian = 150 mg x 2 (karena 2 kali sehari) / 750 mg x 100% = 40% maka, dosis tidak melewati dosis maksimum 3. R/ Eritromisin 150 mg Mf pulv dtd no. X Stdd pulv I pro: Fajar (25 kg) –> Eritromisin dengan dosis 150mg, diberikan tiga kali sehari, untuk anak dengan berat badan 25kg Jawab: ada dtd, artinya eritromisin 150 mg untuk tiap bungkus serbuk di FI III, dosis maksimum untuk Eritromisin adalah 500 mg – 4 g
artinya, dosis maksikum untuk sekali pemakaian adalah 500 mg, dan untuk sehari pemakaian adalah 4000 mg dosis maksimum anak untuk sekali pemakaian:
dosis maksimum anak untuk sehari pemakaian:
% dosis untuk sekali pemakaian = 150 mg (tertera di resep) / 178,5 mg x 100% = 84% % dosis untuk sehari pemakaian = 150mg x 3 (karena 3 kali sehari) / 1.428,5 mg x 100% = 31,5% maka, dosis tidak melewati dosis maksimum 4. R/ Hidrokortison 180 mg Mf pulv no XII Sbdd pulv I pro: Daehan (4 tahun) Jawab: tidak ada dtd, berarti hidrokortison 150 mg untuk 12 bungkus serbuk, maka 1 bungkus mengandung hidrokortison 15 mg (180 mg/12 bungkus = 15 mg/bungkus) di FI III, dosis maksimum untuk Hidrokortison adalah 100 mg – 200 mg artinya, dosis maksimum untuk sekali pemakaian adalah 100 mg, dan untuk sehari pemakaian adalah 200 mg dosis maksimum anak untuk sekali pemakaian:
dosis maksimum anak untuk sehari pemakaian:
% dosis untuk sekali pemakaian = 15 mg / 25 mg x 100% = 60% % dosis untuk sehari pemakaian = 15 mg x 2 (karena 2 kali sehari) / 50 mg x 100% = 60% maka, dosis tidak melewati dosis maksimum Note: Rumus-rumus di atas juga dapat digunakan untuk menghitung dosis lazim obat untuk anak, dengan cara yang sama, nilai dosis lazim obat dapat dilihat di Farmakope Indonesia III.
Contoh Soal Menghitung Obat (Hitungan Obat Ruang ICU) Contoh 1:
Pasien Tn. x dengan Berat Badan 65 Kg, mendapatkan instruksi pemberian dopamine dari dokter sebanyak 6 mcg/KgBB/menit menggunakan infus pump. Sediaan 400 mg dopamine dalam 250 ml. Jawab : Langkah 1 buat Kosentasi obat-> dalam mcg/ml Dosis yg Tersedia (mg) x 1000 mcg/mg = ..... Pengencer (ml) (dalam soal ini harus dikali 1000 mcg/mg karena dosis yang diorder dalam satuan mcg yaitu 6 mcg/KgBB/menit) 400 mg 250 ml
x 1000 mcg/mg = 1600 mcg/ml
Langkah 2 Masukan Rumus -> Dosis yg diinginkan (mcg/KgBB/menit)x KgBB x 60 menit/jam = ..........ml/jam Kosentrasi Obat (mcg/ml)
(dalam soal ini harus dikali 60 menit/jam dan KgBB, karena dosis yang diorder dalam satuan menit yang harus dirubah ke jam dan jumlah dosis berhubungan dengan berat badan pasien yaitu 6 mcg/KgBB/menit) 6mcg/KgBB/menit x 65 KgBB x 60 menit/jam = 14.62 ml /jam ≈ 15 ml/jam 1600 mcg/ml Atau Menggunakan Rumus Dosis yg diinginkan (mcg/KgBB/menit)x KgBB x Pengencer x 60 menit/jam = ..........ml/jam Dosis yg Tersedia (mg) X 1000 mcg/mg 6 mcg/KgBB/menit x 65 KgBB x 250 ml x 60 menit/jam = 14.62 ml /jam ≈ 15 ml/jam 400 mg x 1000 mcg/mg Contoh 2:
Pasien mendapatkan drip obat nitroprusside sebanyak 0.4 mcg/Kg/menit. Dengan kosentrasi obat 50 mg dalam 250 ml. Berat badan pasien 80 Kg . Berapa kecepatan set infus? Jawab : 0.4 mcg/KgBB/menit x 80 Kg x 250 ml x 60 menit/jam = 9,6 ml/jam ≈ 10 ml/jam 50 mg x 1000 mcg/mg Contoh 3:
Pemberian lidocaine dengan dosis 1 mg/ menit. Dengan sediaan lidocaine 2 g dalam 500 ml. Berapa kecepatan infus yang perlu diatur? Jawab:
“Kita gunakan rumus yang langsung” dosis yg diinginkan dlm bentuk mg/menit sedangkan sediaan lidocaine dalam satuan gram (g). Jadi di rubah dulu dari gram (g) ke miligram (mg) x 1000mg/g. Dosis yang diinginkan dalam bentuk menit jadi harus dirubah ke jam dengan dikali 60 menit/jam. Tidak ada hubungan dosis dengan Berat badan (BBKg) pasien jadi diabaikan dalam hitungan. Jadi Rumusnya Dosis obat yg tersedia (g) x 1000 mg/g = dosis yg diinginkan (mg/menit) x 60 menit/jam Pengencer (ml) jumlah yg ingin diketahui (ml/jam) Dosis obat yg diinginkan (mg/menit)x pengencer (ml)x 60 menit/jam =.......ml/jam Dosis obat yg tersedia (g) x 1000 mg/g 1 mg/menit x 500 ml x 60 menit/jam = 15 ml/jam 2 g x 1000 mg/g Contoh 4: Pasien dengan BB= 70 Kg mendapatkan dopamine (400 mg diencerkan dalam 250 ml) dengan kecepatan infus 26 ml / jam. berapa banyak dosis mcg/kg/menit yg didapatkan? Jawab: Dosis yg diinginkan (mcg/KgBB/menit)x KgBB x Pengencer x 60 menit/jam = ..........ml/jam Dosis yg Tersedia (mg) X 1000 mcg/mg Z (mcg/KgBB/menit) x 70 Kg x 250 ml x 60 menit/jam = 26 ml/jam 400 mg X 1000 mcg/g Z (mcg/KgBB/menit) x 70 Kg x 250 ml x 60 menit/jam = 26 ml/jam x400 mg X 1000 mcg/g 1.050.000 Z = 10.400.000 Z = 1040 105 = 9.9 mcg/KgBB/menit ≈ 10 mcg/KgBB/menit