LINGUISTIK UMUM
Linguistik adalah ilmu bahasa , atau telaah ilmiah mengenai bahasa manusia Linguistik juga sering disebut lingistik umum (general linguistics) karena linguistik tidak hanya mengkaji sebuah bahasa saja (seperti bahasa jawa), melainkan mengkaji bahasa pada umumnya. Linguistik umum adalah linguistik yang mempelajari : kaidah-kaidah bahasa secara umum, bukan bahasa tertent tertentu. u. Kaidah-kaidah Kaidah-kaidah khusus khusus / spesifik spesifik mempel mempelajari ajari bahasa bahasa arab/bahasa arab/bahasa sunda. sunda. Kajian Kajian khusus ini juga bisa dilakukan terhadap satu rumpun / subrumpun bahasa misal rumpun bahasa austrnesia, atau subrumpun ind-german. Langage : berarti bahasa secara umum, seperti tampak dalam ungkapan !manusia punya bahasa sementara hewan tidak". Langue : artinya suatu bahasa tertentu, seperti bahasa arab, bahasa inggris, atau bahasa jawa #arle : adalah bahasa dalam wujudnya yang knkret yang berupa ujaran. OBJEK LINGUISTIK: BAHASA PENGERTIAN BAHASA
Kata bahasa dalam bahasa dalam bahasa $ndnesia memiliki lebih dari satu makna atau pengertian. Kata bahasa yang terdapat pada kalimat bisa menunjuk pada beberapa arti atau kategri lain. %enurut peristilahan peristilahan de &aussur &aussure, e, bahasa bisa bahasa bisa berperan sebagai parle, langue, langage. &ebagai bjek kajian linguistik, karle merupakan bjek knkret karena parle itu berwujud ujaran nyata yang diucapkan leh para bahasawan dari suatu masyarakat bahasa. Langue merupakan bjek yang abstrak karena langue itu berwujud sistem suatu bahasa tertentu secara keseluruhan. Langage merupakan bjek yang paling abstrak karena dia berwujud sistem bahasa yang uni'ersal. ! pakah bahasa itu" &eperti yang dikemukakan Kridalaksana (*+ dan juga dalam jk Kentjn *+) ! 0ahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan leh para anggta kelmpk ssial untuk bekerjasama, berkmunikasi, dan mengidentifikasi diri". efinisi ini sejalan dengan definisi dari 0arber(*+12: *), 3ardhaugh(*+44:), 5rager(*+2+:*), de &aussure(*+11:*1) dan 0linger(*+46:*6). %asalah yang berkeneen dengan pengertian bahasa adalah bilamana sebuah tuturan disebut bahasa, yang berbeda dengan bahasa lainnya dan bilamana hanya dianggap sebagai 'arian dari suatu bahasa lainnya lainnya dan hanya dianggap dianggap sebagai sebagai 'arian 'arian dari suatu suatu bahasa. bahasa. ua buah buah tuturan tuturan bisa disebut disebut sebagai dua bahasa yang berbeda berdasarkan dua buah patkan, yaitu patkan linguistis dan patkan plitis. plitis. %asalah %asalah lain adalah adalah arti bahasa dalam dalam pendidikan pendidikan frmal frmal di di seklah seklah menengah menengah bahwa" bahasa bahasa adalah adalah alat kmunikasi kmunikasi". ". 7awaban 7awaban ini tidak tidak salah tetapi tetapi juga juga tidak benar benar sebab sebab hanya mengatakan" bahasa adalah alat". 8leh karena itu, meskipun bahasa itu tidak pernah lepas dari manusia, dalam arti tidak ada kegiatan manusia yang tidak disertai bahasa, tetapi karena "rumitnya" menentukan suatu parle bahasa atau bukan, hanya hanya dialek dialek saja dari dari bahasa yang lain, lain, maka hingga hingga kini belum pernah pernah ada angka angka yang pasti berapa berapa jumlah jumlah bahasa bahasa yang ada di dunia ini. ini. HAKIKAT BAHASA
0eberapa ciri atau sifat yang hakiki dari bahasa adalah
0ahasa sebagi &istem Kata sistem sudah biasa digunakan dalam kegiatan sehari-hari dengan makna 9cara atau 9aturan, tapi dalam kaitan dengan keilmuan, sistem bararti susunan teratur berpla yang membentuk suatu keseluruhan yang bermakna atau berfungsi. &ebagai sebuah sistem, bahasa itu sekaligus bersifat sistematis dan sistemis. engan sistematis, artinya bahasa itu tersusun menurut pla, tidak tersusun secara acak, secara sembarangan. &edangkan sistemis, artinya bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, tetapi terdiri juga dari sub- subsistem atau sistem bawahan. 0ahasa sebagai Lambang Kata lambang sering dipadankan dengan kata simbl dengan pengertian yang sama. Lambang dikaji rang dengan kegiatan ilmiah dalam bidang kajian yang disebut ilmu &emitika atau &emilgi, yaitu ilmu yang mempelajari tanda-tanda yang ada dalam kehidupan manusia termasuk bahasa. alam alam semitika semitika atau semilgi semilgi dibedakan dibedakan adanya adanya beberapa beberapa jenis jenis tanda, tanda, yaitu antara antara lain lain tanda (sign), lambang (simbl), sinyal (signal), gejala (symptm), gerak isyarat (gesture), kde, indeks, dan ikn. engan begitu, bahasa adalah suatu sistem lambang dalam wujud bunyi- bahasa, bukan dalam dalam wujud wujud lain. 0ahasa adalah 0unyi &istem bahasa itu bisa berupa lambang yang wujudnya berupa bunyi. Kata bunyi, sering sukar dibedakan dengan kata suara. &ecara teknik, menurut Kridalaksana (*+: 4) bunyi adalah kesan dari pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan perubahan perubahan dalam tekanan tekanan udara. udara. Lalu Lalu yang dimaksud dimaksud dengan dengan bunyi pada bahasa bahasa atau yang yang termasuk lambang bahasa adalah bunyi- bunyi yang dihasilkan leh alat ucap manusia. 7adi, bunyi yang bukan dihasilkan leh alat ucap manusia tidak termasuk bunyi bahasa. 5etapi tidak semua bunyi yang yang dihasilkan dihasilkan leh leh alat ucap manusia manusia termasuk termasuk bunyi bahasa, seperti seperti teriak, teriak, bersin, bersin, batukbatuk batuk, dan sebagainya. sebagainya. 0ahasa itu 0ermakna 0ahasa itu adalah sistem lambang yang berwujud bunyi, maka tentu ada yang dilambangkan. ;ang dilambangkan itu adalah suatu pengertian, knsep, ide atau pikiran yang ingin disampaikan dalam wujud bunyi. 8leh karena lambang- lambang itu mengacu pada suatu knsep, ide atau suatu pikiran, pikiran, maka dapat dapat dikatakan dikatakan bahwa bahasa itu itu mempunyai mempunyai makna. makna. LambangLambang- lambang lambang bunyi bunyi bahasa yang yang bermakna bermakna itu di di dalam bahasa bahasa berupa berupa satuansatuan- satuan satuan bahasa yang berwujud berwujud mrfem, mrfem, kata, frase, klausa, kalimat dan wacana. Karena bahasa itu bermakna, maka segala ucapan yang tidak mempunyai makna dapat disebut bukan bahasa. 0ahasa itu rbitrer Kata arbitrer bisa diartikan ! sewenang- wenang, berubah- ubah, tidak tetap, mana suka". ;ang dimaksud dengan istilah arbitrer itu adalah tidak adanya hubungan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi itu) dengan knsep atau pengertian yang dimaksud leh lambang tersebut. 0ahasa itu Kn'ensinal %eskipun hubungan antara lambang bunyi dengan yang dilambangkan bersifat arbitrer, tetapi
penggunaan lambang tersebut untuk suatu knsep tertentu bersifat kn'ensinal. rtinya, semua anggta masyarakat bahasa itu mematuhi kn'ensi bahwa lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili knsep yang diwakilinya. 0ahasa itu #rduktif Kata prduktif adalah bentuk ajektif dari kata benda prduksi. rti prduktif adalah ! banyak hasilnya ! atau lebih tepat ! terus- menerus menghasilkan !. Lalu, kalau bahasa itu dikatakan prduktif, maka maksudnya, meskipun unsur- unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur- unsur yang jumlahnya terbatas itu dapat dibuat satuan- satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas, meski secara relatif, sesuai dengan sistem yamg berlaku dalam bahasa itu. 0ahasa itu
0>& ? @K58A L<A 0>& 8bjek kajian linguistik mikr adalah struktur intern bahasa atau ssk bahasa itu sendiri, sedangkan kajian linguistik makr adalah bahasa dalam hubungannya dengan faktr- faktr di luar bahasa yaitu tidak lain daripada segala hal yang berkaitan dengan kegiatan manusia di dalam masyarakat, sebab tidak ada kegiatan yang tanpa berhubungan dengan bahasa. %asyarakat 0ahasa Kata masyarakat biasanya diartikan sebagai sekelmpk rang (dalam jumlah yang banyaknya relatif ), yang merasa sebangsa, seketurunan, sewilayah tempat tinggal atau yang mempunyai kepentingan ssial yang sama. ;ang dimaksud dengan masyarakat bahasa adalah sekelmpk rang yang merasa menggunakan bahasa yang sama. Karena titik berat pengertian masyarakat bahasa pada ! merasa menggunakan bahasa yang sama", maka knsep masyarakat bahasa dapat menjadi luas dan dapat menjadi sempit. Bariasi dan &tatus &sial 0ahasa alam beberapa masyarakat tertentu ada semacam kesepakatan untuk membedakan adanya dua macam 'ariasi bahasa yang dibedakan berdasarkan status pemakaiannya. ;ang pertama adalah 'ariasi bahasa tinggi ( 5 ) digunakan dalam situasi- situasi resmi, seperti pidat kenegaraan, bahasa pengantar dalam pendidikan, khtbah, surat- menyurat resmi dan buku pelajaran, 'ariasi 5 ini harus dipelajari melalui pendidikan frmal di seklah- seklah. ;ang kedua adalah 'ariasi bahasa rendah ( A ) digunakan dalam situasi tidak frmal, seperti di rumah, di warung, di jalan, dalam surat- surat pribadi dan catatan untuk diri sendiri, 'ariasi A ini dipelajari secara langsung di dalam masyarakat umum dan tidak pernah dalam pendidikan frmal. danya pembedaan 'ariasi bahasa 5 dan bahasa A disebut dengan istilah diglsia ( @ergusn *+12 ). %asyarakat yang mengadakan pembedaan ini disebut masyarakat diglsis.
#enggunaan 0ahasa danya berbagai macam dialek dan ragam bahasa menimbulkan masalah, bagaimana kita harus menggunakan bahasa itu di dalam masyarakat. >ymes (*+42) serang pakar ssilinguistik mengatakan, bahwa suatu kmunikasi dengan menggunakan bahasa harus memperhatikan delapan unsur, yang diakrnimkan menjadi CK$?D, yakni : *. &etting and scene, yaitu unsur yang berkenaan dengan tempat dan waktu terjadinya percakapan . #articipants, yaitu rang- rang yang terlibat dalam percakapan . Cnds, yaitu maksud dan hasil percakapan 2. ct seEuences, yaitu hal yang menunjuk pada bentuk dan isi percakapan 6. Key, yaitu yang menunjuk pada cara atau semangat dalam melaksanakan percakapan 1. $nstrumentalities, yaitu yang menunjuk pada jalur percakapan apakah secara lisan atau
bukan 4. ?rms, yaitu yang menunjuk pada nrma perilaku peserta percakapan . Denres, yaitu menunjuk pada kategri atau ragam bahasa yang digunakan. Kedelapan unsur tersebut dalam frmulasi lain bisa dikatakan dalam berkmunikasai lewat bahasa harus diperhatikan faktr- faktr siapa lawan atau mitra bicara kita, tentang apa, situasinya bagaimana, tujuannya apa, jalurnya apa dan ragam bahasa yang digunakan yang mana. Kntak 0ahasa alam masyarakat yang terbuka, artinya yang para anggtanya dapat menerima kedatangan anggta dari masyarakat lain, baik dari satu atau lebih dari satu masyarakat, akan terjadilah apa yang disebut kntak bahasa. 0ahasa dari masyarakat yang menerima kedatangan akan saling mempengaruhi dengan bahasa dari masyarakat yang datang. >al yang sangat mennjl yang bisa terjadi dari adanya kntak bahasa ini adalah terjadinya atau terdapatnya apa yang disebut bilingualisme dan multilingualisme dengan berbagai macam kasusnya, sepertuinterferensi, integrasi, alihkode, dan campurkode. 0ahasa dan 0udaya &atu lagi yang menjadi bjek kajian linguistik makr adalah mengenai hubungan bahasa dengan budaya atau kebudayaan. alam sejarah linguistik ada suatu hiptesisyang sangat terkenal mengenai hubungan bahasa dengan kebudayaan ini. >iptesis ini dikeluarkan leh dua rang pakar, yaitu Cdward &apir dan 0enjamin Lee 3hrf ( hiptesis &apir- 3hrf) yang menyatakan bahwa bahasa mempengaruhi kebudayaan atau bahasa itu mempengaruhi cara berpikir dan bertindak anggta masyarakat penuturnya. 7adi bahasa itu menguasai cara berpikir dan bertindak manusia. pa yang dilakukan manusia selalu dipengaruhi leh sifat- sifat bahasanya. KLASIFIKASI BAHASA
Klasifikasi dilakukan dengan melihat kesamaan ciri yang ada pada setiap bahasa. 0ahasa yang mempunyai kesamaan ciri dimasukkan dalam satu kelmpk. %enurut Dreenberg (*+64: 11) suatu klasifikasi yang baik harus memenuhi persyaratan nnarbitrer, ekhaustik, dan unik. ?narbitrer maksudnya bahwa kriteria klasifikasi hanya harus ada satu kriteria, maka hasilnya akan ekhaustik. rtinya, setelah klasifikasi dilakukan tidak ada lagi sisanya, semua bahasa yang ada dapat masuk ke dalam salah satu kelmpk. >asil klasifikasi juga harus bersifat unik, maksudnya kalau suatu bahasa sudah masuk ke dalam salah satu kelmpk, dia tidak bisa masuk lagi dalam kelmpk yang lain, kalau masuk ke dalam dua kelmpk atau lebih berarti hasil klasifikasi itu tidak unik. Klasifikasi Denetis Klasifikasi genetis disebut juga klasifikasi genelgis, dilakukan berdasarkan garis keturunan bahasa- bahasa itu. rtinya, suatu bahasa berasal atau diturunkan dari bahasa yang lebih tua. %enurut teri klasifikasi genetis ini, suatu bahasa pr ( bahasa tua, bahasa semula) akan pecah dan menurunkan dua bahasa baru atau lebih. Lalu, bahasa pecahan ini akan menurunkan pula bahasa bahasa lain. Kemudian bahasa- bahasa lain itu akan menurunkan lagi bahasa- bahasa pecahan berikutnya.
Klasifikasi genetis dilakukan berdasarkan kriteria bunyi dan arti yaitu atas kesamaan bentuk (bunyi) dan makna yang dikandungnya. 0ahasa- bahasa yang memiliki sejumlah kesamaan seperti itu dianggap berasal dari bahasa asal atau bahasa prt yang sama. pa yang dilakukan dalam klasifikasi genetis ini sebenarnya sama dengan teknik yang dilakukan dalam linguistik histris kmparatif, yaitu adanya krespndensi bentuk (bunyi) dan makna. 8leh karena itu, klasifikasi genetis bisa dikatakan merupakan hasil pekerjaan linguistik histris kmparatif. Klasifikasi genetis juga menunjukkan bahwa perkembangan bahasa- bahasa di dunia ini bersifat di'ergensif, yakni memecah dan menyebar menjadi banyak, tetapi pada masa mendatang karena situasi plitik dan perkembangan teknlgi kmunikasi yang semakin canggih, perkembangan yang kn'ergensif tampaknya akan lebih mungkin dapat terjadi. Klasifikasi 5iplgis Klasifikasi tiplgis dilakukan berdasarkan kesamaan tipe atau tipe- tipe yang terdapat pada sejumlah bahasa. 5ipe ini merupakan unsur tertentu yang dapat timbul berulang- ulang dalam suatu bahasa. Klasifikasi tiplgi ini dapat dilakukan pada semua tataran bahasa. %aka hasil klasifikasinya dapat bermacam- macam, akibatnya menjadi bersifat arbitrer karena tidak terikat leh tipe tertentu. Klasifikasi pada tataran mrflgi yang telah dilakukan pada abad F$F secara garis besar dapat dibagi tiga kelmpk, yaitu: G Kelmpk pertama adalah yang semata- mata menggunakan bentuk bahasa sebagai dasar klasifikasi. ( klasifikasi mrflgi leh @redrich Bn &chlegel) G Kelmpk kedua adalah yang menggunakan akar kata sebagai dasar klasifikasi ( leh @ranH 0pp). G Kelmpk ketiga adalah yang menggunakan bentuk sintaksis sebagai dasar klasifikasi, pakarnya antara lain >. &teinthal. #ada abad FF ada juga pakar klasifikasi mrflgi dengan prinsip yang berbeda, misalnya yang dibuat &apir (*+*) dan 7. Dreenberg (*+62). Klasifikasi real Klasifikasi areal dilakukan berdasarkan adanya hubungan timbal balik antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain di dalam suatu areal atau wilayah, tanpa memperhatikan apakah bahasa itu berkerabat secara genetik atau tidak. Klasifikasi ini bersifat arbitrer karena dalam kntak sejarah bahasa- bahasa itu memberikan pengaruh timbal balik dalam hal- hal tertentu yang terbatas. Klasifikasi inipun bersifat nn ekhaustik, sebab masih banyak bahasa- bahasa di dunia ini yang masih bersifat tertutup dalam arti belum menerima unsur- unsur luar. &elain itu, klasifikasi inipun bersifat nn unik, sebab ada kemungkinan sebuah bahasa dapat masuk dalam kelmpk tertentu dan dapat pula masuk ke dalam kelmpk lainnya lagi.
Klasifikasi ssilinguistik dilakukan berdasarkan hubungan antara bahasa dengan faktr- faktr yang berlaku dalam masyarakat, tepatnya berdasarkan status, fungsi, penilaian yang diberikan masyarakat terhadap bahasa itu. Klasifikasi ssilinguistik ini pernah dilakukan leh 3illiam . &tuart tahun *+1 yang dapat kita baca dalam artikelnya ! n 8utline f Linguistic 5yplgy fr escribing %ultilingualism". Klasifikasi ini dilakukan berdasarkan empat ciri atau kriteria, yaitu : *. histrisitas berkenaan dengan sejarah perkembangan bahasa atau sejarah pemakaian bahasa itu, . standardisasi berkenaan dengan statusnya sebagai bahasa baku atau tidak baku atau statusnya dalam pemakaian frmal atau tidak frmal, . 'italitas berkenaan dengan apakah bahasa itu mempunyai penutur yang menggunakannya dalam kegiatan sehari- hari secara aktif atau tidak, 2. hmgenesitas berkenaan dengan apakah leksikn dan tata bahasa dari bahasa itu diturunkan. engan menggunakan keempat ciri di atas, hasil klasifikasi bisa menjadi ekshaustik sebab semua bahasa yang ada di dunia dapat dimasukkan ke dalam kelmpk- kelmpk tertentu. 5etapi hasil ini tidak unik sebab sebuah bahasa bisa mempunyai status yang berbeda. BAHASA TULIS DAN SISTEM AKSARA
alam bagian yang terdahulu sudah disebutkan bahwa bahasa adalah sebuah sistem bunyi. 7adi bahasa itu adalah apa yang dilisankan. 7uga sudah disebutkan bahwa linguistik melihat bahasa itu adalah bahasa lisan, bahasa yang diucapkan, bukan yang dituliskan. ?amun linguistik sebenarnya juga tidak menutup diri terhadap bahasa tulis, sebab apapun yang berkenaan dengan bahasa adalah juga menjadi bjek linguistik, padahal bahasa tulis dekat sekali hubungannya denganm bahasa. >anya masalahnya, linguistik juga punya priritas dalam kajiannya. 0egitulah, maka bagi linguistik bahasa lisan adalah primer, sedangkan bahasa tulis adalah sekunder. 0ahasa lisan lebih dahulu daripada bahasa tulis. %alah saat ini masih banyak bahasa di dunia ini yang belum punya tradisi tulis. rtinya, bahasa itu hanya digunakan secara lisan, tetapi tidak secara tulisan. alam bahasa itu belum dikenal ragam bahasa tulisan, yang ada hanya ragam bahasa lisan. 0ahasa tulis sebenarnya bisa dianggap sebagai !rekaman" bahasa lisan, sebagai usaha manusia untuk !menyimpan" bahasanya atau untuk bisa disampaikan kepada rang lain yang berada dalam ruang dan waktu yang berbeda. ?amun, ternyata rekaman bahasa tulis sangat tidak sempurna. 0anyak unsur bahasa lisan, seperti tekanan, intnasi, dan nada yang tidak dapat direkam secara sempurna dalam bahasa tulis, padahal dalam berbagai bahasa tertentu tiga unsur itu sangat penting. pakah bahasa tulis itu sama dengan bahasa lisan, atau bagaimana %eskipun dari awal sudah disebutkan bahwa bahasa tulis sebenarnya tidak lain daripada rekaman bahasa lisan, tetapi sesungguhnya ada perbedaan besar antara bahasa tulis dengan bahasa lisan. 0ahasa tulis bukanlah bahasa lisan yang dituliskan seperti yang terjadi kalau kita merekam bahasa lisan itu ke dalam pita rekaman. 0ahasa tulis sudah dibuat rang dengan pertimbangan dan pemikiran, sebab kalau tidak hati- hati, tanpa pertimbangan dan pemikiran, peluang untuk terjadinya kesalahan dan kesalahpahaman dalam bahasa tulis sangat besar, maka kesalahan itu tidak bisa secara langsung diperbaiki. 0erbeda dengan bahasa lisan. alam bahasa lisan setiap kesalahan bisEa segera
diperbaiki, lagipula bahasa lisan sangat dibantu leh intnasi, tekanan, mimik, dan gerak- gerik si pembicara. 0erbicara mengenai asal mula tulisan, hingga saat ini belum dapat dipastikan kapan manusia mulai menggunakan tulisan. da cerita yang mengatakan bahwa tulisan itu ditemukan leh =admus, serang pangeran dari #hunisia dan lalu membawanya ke ;unani. alam fable =ina dikisahkan bahwa yang menemukan tulisan adalah 5sang =hien 5uhan bermata empat, dan sebagainya. #ara ahli dewasa ini memperkirakan tulisan itu berawal dan tumbuh dari gambar- gambar yang terdapat dari gua-gua di ltamira di &panyl
uruf 'kal untuk melambangkan fnem 'kal dan huruf knsnan untuk melambangkan fnem knsnan dari bahasa yang bersangkutan. >ubungan antara fnem (yaitu satuan bunyi terkecil yang dapat membedakan makna dalam suatu bahasa) dengan huruf atau grafem (yaitu satuan unsur terkecil dalam aksara) ternyata juga bermacam- macam. 5idak sama antara bahasa yang satu dengan bahasa yang lain, karena jumlah fnem yang ada dalam setiap bahasa tidak sama dengan jumlah huruf yang tersedia dalam alphabet Latin itu. da pendapat umum yang mengatakan bahwa ejaan yang ideal adalah ejaan yang melambangkan tiap fnem hanya dengan satu huruf atau sebaliknya setiap huruf hanya dipakai untuk melambangkan satu fnem. 7ika demikian, ternyata ejaan bahasa $ndnesia belum seratus persen ideal, sebab masih ada digunakan gabungan huruf untuk melambangkan sebuah fnem. ?amun,
tampaknya ejaan bahasa $ndnesia masih jauh lebih baik daripada ejaan bahasa $nggris.
TATARAN LINGUISTIK : FONOLOGI
@nlgi ialah bagian dari ilmu bahasa yang mempelajari tata bunyi/kaidah bunyi dan cara menghasilkannya. %engapa bunyi dipelajari Karena wujud bahasa yang paling primer adalah bunyi. 0unyi adalah Detaran udara yang masuk ke telinga sehingga menimbulkan suara. 0unyi bahasa adalah bunyi yang dibentuk leh tiga faktr, yaitu pernafasan (sebagai sumber tenaga), alat ucap (yang menimbulkan getaran), dan rngga pengubah getaran (pita suara). @nlgi dibedakan menjadi, fnetik dan fnemik. idalam fnlgi terdapat istilah fnem, fn, dan alfn. @nem adalah satuan bunyi terkecil yang masih abstrak atau yang tidak diartikulasikan. @nem merupakan aspek bahasa pada aspek langue (istilah de Sausure), misalnya /t/. /d/, /c/. @n adalah realisasi dari fnem ( parole), atau bunyi yang diartikulasikan (diucapkan) misalnya IlariJ. lfn adalah perbedaan bunyi yang tidak menimbulkan perbedaan makna, misalnya /i/ dan /$/ dalam /menang$s/. 0unyi Bkal : bunyi yang tidak mengalami hambatan di daerah artikulatr. isebut juga huruf hidup karena dapat berdiri sendiri dan dapat menghidupkan knsnan. 5erdiri dari : a, i, u, e, . iftng au, ai, i. Fonetik 4.2 Kl!i"ik!i #okl : 0erdasarkan bentuk bibir Bkal bulat a, , u Bkal lnjng i, e
0erdasarkan tinggi rendah lidah 5inggi i 5engah e 0awah a 0erdasarkan maju mundurnya lidah epan i, a 5engah e 0elakang 4.$ B%n&i Kon!onn
0unyi Knsnan adalah bunyi yang mengalami hambatan dalam pengucapan. 4.$.'. Pe()ent%kn kon!onn
a) 0ilabial : pembentukan knsnan leh bibir. (b, p, m) b) pikdental : pembentukan knsnan leh ujung lidah dan gigi (t, d, h) c)
Labidental : pembentukan knsnan leh gigi dan bibir (f, ')
d) #alatal : lidah M langit-langit keras (c, j) e) Belar : belakang lidah M langit-langit lembut (k,g) f)
>amHah (glttal stp) : psisi pita suara tertutup sama sekali.
g) Laringal : pita suara terbuka lebar, udara keluar melalui geseran. 4.4 M*(+(*( )%n&i ),! . B%n&i Se-(entl
0unyi segmental ialah bunyi yang dihasilkan leh pernafasan, alat ucap dan pita suara. 0unyi &egmental ada empat macam 1. Konsonan= bunyi yang terhambat oleh alat ucap . !okal = bunyi yang tidak terhambat oleh alat ucap ". Diftong= dua #okal yang dibaca satu bunyi, misalnya$ %ai% dalam sungai, %au% dalam %kau% &. Kluster= dua konsonan yang dibaca satu bunyi. onto, Kl%!te/0Kon!onn Rn-k1
ng: yang ny: nynya kh: khusus, khas, khitmad, pr: prduksi, prakarya, prses kr: kredit, kreatif, kritis, krisis sy: syarat, syah, syukur str: struktur, strata, strategi spr: sprai tr : tradisi, tragedi, tragis, trauma, transprtasi. ). B%n&i S%1/ Se-(entl
alam suatu runtutan bunyi yang sambung-bersambung terus-menerus diselangseling dengan jeda singkat atau agak singkat, disertai dengan keras lembut bunyi, tinggi rendah bunyi, panjang pendek bunyi, ada bunyi yang dapat disegmentasikan yang disebut bunyi segmental. * . 5ekanan atau &tres %enyangkut masalah keras lunaknya bunyi.
. ?ada atau #itch 0erkenaan dengan tinggi rendahnya bunyi.
7eda atau #ersendian
0erkenaan dengan hentian bunyi dalam arus ujar. 7eda antar kata, diberi tanda ( / ) 7eda antar frase, diberi tanda ( // ) 7eda antar kalimat, diberi tanda ( N ) Fone(ik
#engertian @nemik *. @netik adalah bagian dari studi linguistik yang mempelajari bunyi bahasa secara umum, tanpa memperhatikan makna, yang tidak bersifat fungsinal, kajian bunyi bahasa manapun. &edangkan fnemik adalah bagian dari studi linguistik yang mempelajari bahasa tertentu yang memperhatikan perbedaan makna. . @nemisasi adalah salah satu prsedur atau cara menemukan fnem suatu bahasa. #enemuan fnem suatu bahasa itu didasarkan pada data-data yang secara fnetis akurat. &alah satu prsedur fnemisasi adalah !pasangan minimal" (minimal pairs). #asangan minimal, yaitu bentuk-bentuk bahasa yang terkecil dan bermakna dalam sebuah bahasa yang secara ideal sama, kecuali satu bunyi yang tidak sama. >asil dari fnemisasi dengan prsedur pasangan minimal adalah ditemukannya suatu fnem, yaitu satuan bunyi yang terkecil yang fungsinal atau distingtif, dalam arti membedakan makna. similasi merupakan peristiwa berubahnya sebuah bunyi menjadi bunyi lain sebagai akibat dari bunyi yang ada di lingkungannya. isimilasi yaitu perubahan dua buah fnem yang sama menjadi fnem yang berlainan. Kntraksi adalah pemendekan bentuk ujaran yang ditandai dengan hilangnya sebuah fnem atau lebih. Fone( n -/"e(
@nem adalah satuan bunyi bahasa terkecil yang fungsinal atau dapat membedakan makna kata.
TATARAN LINGUISTIK : MORFOLOGI Ienti"ik!i Mo/"e(
%rf adalah nama untuk semua bentuk yang belum diketahui statusnya. &edangkan lmrf nama untuk bentuk bila sudah diketahui status mrfemnya (bentuk-bentuk realisasi yang berlainan dari mrfem yang sama) . %elihat . me%embawa . mem%enyanyi . meny%enggda . mengKl!i"ik!i Mo/"e(
Klasifikasi mrfem didasarkan pada kebebasannya, keutuhannya, maknanya dan sebagainya. Mo/"e( )e)! n Mo/"e( te/ikt
%rfem 0ebas adalah mrfem yang tanpa kehadiran mrfem lain dapat muncul dalam pertuturan. &edangkan yang dimaksud dengan mrfem terikat adalah mrfem yang tanpa digabung dulu dengan mrfem lain tidak dapat muncul dalam pertuturan. 0erkenaan dengan mrfem terikat ada beberapa hal yang perlu dikemukakan. #ertama bentuk-bentuk seperti : juang, henti, gaul, dan , baur termasuk mrfem terikat. &ebab meskipun bukan afiks, tidak dapat muncul dalam petuturan tanpa terlebih dahulu mengalami prses mrflgi. 0entuk laHim tersebut disebut prakategrial. Kedua, bentuk seperti baca, tulis, dan tendang juga termasuk prakategrial karena bentuk tersebut merupakan pangkal kata, sehingga baru muncul dalam petuturan sesudah mengalami prses mrflgi. Ketiga bentuk seperti : tua (tua renta), kerntang (kering kerntang), hanya dapat muncul dalam pasangan tertentu juga, termasuk mrfem terikat. Keempat, bentuk seperti ke, daripada, dan kalau secara mrflgis termasuk mrfem bebas. 5etapi secara sintaksis merupakan bentuk terikat. Kelima disebut klitika. Klitka adalah bentuk singkat, biasanya satu silabel, secara fnlgis tidak mendapat tekanan, kemunculannya dalam pertuturan selalu melekat tetapi tidak dipisahkan . Mo/"e( Ut%, n Mo/"e( Te/)-i
%rfem utuh adalah mrfem dasar, merupakan kesatuan utuh. %rfem terbagi adalah sebuah mrfem yang terdiri dari dua bagian terpisah. =atatan yang perlu diperhatikan dalam mrfem terbagi. #ertama, semua afiks disebut knfiks termasuk mrfem terbagi.
%rfem segmental adalah mrfem yang dibentuk leh fnem segmental. %rfem suprasegmental adalah mrfem yang dibentuk leh unsur suprasegmental seperti tekanan, nada, durasi. Mo/"e( )e/lo(o/" 3e/o
%rfem beralmrf Her adalah mrfem yang salah satu almrfnya tidak berwujud bunyi segmental maupun berupa prsdi melainkan keksngan. Mo/"e( )e/(kn Lek!ikl n Mo/"e( tik )e/(kn Lek!ikl
%rfem bermakna leksikal adalah mrfem yang secara inheren memiliki makna pada dirinya sendiri tanpa perlu berprses dengan mrfem lain. &edangkan mrfem yang tidak bermakna leksikal adalah tidak mempunyai makna apa-apa pada dirinya sendiri. Mo/"e( D!/ Bent%k D!/ Pn-kl 5!te(6 n Ak/5/oot6
%rfem dasar bisa diberi afiks tertentu dalam prses afiksasi bisa diulang dalam suatu reduplikasi, bisa digabung dengan mrfem lain dalam suatu prses kmpsisi. #angkal digunakan untuk menyebut bentuk dasar dari prses infleksi. kar digunakan untuk menyebut bentuk yang tidak dapat dianalisis lebih jauh.
TATARAN LINGUISTIK : SINTAKSIS K7in Sintk!i!
%rfsintaksis yaitu gabungan dari mrflgi dan sintaksis. %rflgi membicarakan tentang struktur internal kata. &intaksis membicarakan tentang hubungan kata dengan kata lain. St/%kt%/ Sintk!i!
&truktur sintaksis ada tiga yaitu fungsi sintaksis, kategri sintaksis, dan peran sintaksis. alam fungsi sintaksis ada hal-hal penting yaitu subjek, predikat, dan bjek. alam kategri sintaksis ada istilah nmina, 'erba, adjekti'a, dan numeralia. alam peran sintaksis ada istilah pelaku, penderita, dan penerima. %enurut Berhaar (*+4), fungsi-fungsi &, #, 8, dan K merupakan ktak ksng yang diisi kategri dan peranan tertentu. =nthnya: Kalimat aktif: ?enek melirik kakek tadi pagi. & # 8 K pelaku sasaran
Kalimat pasif: Kakek dilirik nenek tadi pagi. & # 8 K sasaran pelaku gar menjadi kalimat berterima, maka fungsi & dan # harus berurutan dan tidak disisipi kata di antara keduanya. &truktur sintaksis minimal mempunyai fungsi subjek dan predikat seperti pada 'erba intransitif yang tidak membutuhkan bjek. =nthnya: Kakek makan. Berba transitif selalu membutuhkan bjek. =nthnya: ?enek membersihkan kamarnya. %enurut jk Kentjn(*+), hadir tidaknya fungsi sintaksis tergantung knteksnya. =nthnya: Kalimat seruan: >ebatS Kalimat jawaban: &udahS Kalimat perintah: 0acaS @ungsi-fungsi sintaksis harus diisi kategri-kategri yang sesuai. @ungsi subjek diisi kategri nmina, fungsi predikat diisi kategri 'erba, fungsi bjek diisi kategri nmina, dan fungsi keterangan diisi kategri ad'erbia. =nthnya: ia guru.(salah) ia adalah guru.(benar) &8 Kata !adalah" pada kalimat tersebut merupakan 'erba kpula, seperti t be pada bahasa $nggris. -
0erenang menyehatkan tubuh.
Kata !berenang" menjadi berkategri nmina karena yang dimaksud adalah pekerjaan berenangnya. #eran dalam struktur sintaksis tergantung pada makna gramatikalnya. Kata yang bermakna pelaku dan penerima tetap tidak berubah walaupun kata kerja yang aktif diganti menjadi pasif. #elaku berarti bjek yang melakukan pekerjaan. #enerima berarti bjek yang dikenai pekerjaan. %akna pelaku dan sasaran merupakan makna gramatikal. Cksistensi struktur sintaksis terkecil ditpang leh urutan kata, bentuk kata, dan intnasi. #erbedaan urutan kata dapat menimbulkan perbedaan makna. =nthnya: tiga jam M jam tiga. ?enek melirik kakek. M Kakek melirik nenek. alam kalimat aktif transitif mempunyai kendala gramatikal yaitu fungsi predikat dan bjek tidak dapat diselipi kata keterangan.
=nthnya: ?enek melirik tadi pagi kakek.(salah) $ntnasi merupakan penekanan. #erbedaan intnasi juga menimbulkan perbedaan makna. $ntnasi ada tiga macam yaitu intnasi deklaratif untuk kalimat bermdus deklaratif atau berita dengan tanda titik, intnasi intergatif dengan tanda tanya, dan intnasi interjektif dengan tanda seru. $ntnasi juga dapat berupa nada naik atau tekanan. =nthnya:
Kucing / makan tikus mati.
Kucing makan tikus / mati. Kalimat tersebut sudah berbeda makna karena tafsiran gramatikal yang berbeda yang disebut ambigu atau taksa. Knektr bertugas menghubungkan knstituen satu dengan yang lain. dilihat dari sifatnya, ada dua macam knektr. Knektr krdinatif menghubungkan dua knstituen sederajat. Knjungsinya seperti dan, atau, dan tetapi. =nthnya: ?enek dan kakek pergi ke sawah. Knektr subrdinatif menghubungkan dua knstituen yang tidak sederajat. Knjungsinya seperti kalau, meskipun, dan karena. =nthnya: Kalau diundang, saya tentu akan datang. F/!e
@rase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi. %isalnya: akan datang, kemarin pagi, yang sedang menulis. ari batasan di atas dapatlah dikemukakan bahwa frase mempunyai dua sifat, yaitu a.
@rase merupakan satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih.
b. @rase merupakan satuan yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa, maksudnya frase itu selalu terdapat dalam satu fungsi unsur klausa yaitu: &, #, 8, atau K. %acam-macam frase: .
@rase endsentrik
@rase endsentrik adalah frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya. @rase endsentrik dapat dibedakan menjadi tiga glngan yaitu: *. @rase endsentrik yang krdinatif, yaitu: frase yang terdiri dari unsur-unsur yang setara, ini dibuktikan leh kemungkinan unsur-unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung. %isalnya: kakek-nenek : pembinaan dan pengembangan laki bini
: belajar atau bekerja
. @rase endsentrik yang atributif, yaitu frase yang terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan. %isalnya:
perjalanan panjang
hari libur #erjalanan, hari merupakan unsur pusat, yaitu: unsur yang secara distribusinal sama dengan
seluruh frase dan secara semantik merupakan unsur terpenting, sedangkan unsur lainnya merupakan atributif. .
@rase endsentrik yang apsitif: frase yang atributnya berupa apsisi/ keterangan tambahan.
%isalnya: &usi, anak #ak &aleh, sangat pandai. alam frase &usi, anak #ak &aleh secara sematik unsur yang satu, dalam hal ini unsur anak #ak &aleh, sama dengan unsur lainnya, yaitu &usi. Karena, unsur anak #ak &aleh dapat menggantikan unsur &usi. #erhatikan jajaran berikut: &usi, anak #ak &aleh, sangat pandai &usi, P., sangat pandai. P., anak #ak &aleh sangat pandai.
@rase Ckssentrik
@rase ekssentrik ialah frase yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya. %isalnya: &iswa kelas * sedang bergtng ryng di dalam kelas. @rase di dalam kelas tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya. Ketidaksamaan itu dapat dilihat dari jajaran berikut: &iswa kelas * sedang bergtng ryng di P. &iswa kelas * sedang bergtng ryng P. kelas =.
@rase ?minal, frase Berbal, frase 0ilangan, frase Keterangan.
*.
@rase ?minal: frase yang memiliki distributif yang sama dengan kata nminal.
%isalnya: baju baru, rumah sakit .
@rase Berbal: frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan glngan kata 'erbal.
%isalnya: akan berlayar .
@rase 0ilangan: frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata bilangan.
%isalnya: dua butir telur, sepuluh keping 2.
@rase Keterangan: frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata keterangan.
%isalnya: tadi pagi, besk sre 6.
@rase epan: frase yang terdiri dari kata depan sebagai penanda, diikuti leh kata atau frase
sebagai
aksinnya.
%isalnya: di halaman seklah, dari desa .
@rase mbigu
@rase ambigu artinya kegandaan makna yang menimbulkan keraguan atau mengaburkan maksud kalimat. %akna ganda seperti itu disebut ambigu. %isalnya: #erusahaan pakaian milik perancang busana wanita terkenal, tempat mamaku bekerja, berbaik hati mau melunaskan semua tunggakan seklahku. @rase perancang busana wanita dapat menimbulkan pengertian ganda: *.
#erancang busana yang berjenis kelamin wanita.
.
#erancang yang menciptakan mdel busana untuk wanita.
Kl%!
Klausa adalah satuan gramatika yang terdiri dari subjek (&) dan predikat (#) baik disertai bjek (8), dan keterangan (K), serta memilki ptensi untuk menjadi kalimat. %isalnya: banyak rang mengatakan.
0erdasarkan unsur intinya
.
0erdasarkan ada tidaknya kata negatif yang secara gramatik menegatifkan predikat
.
0erdasarkan kategri kata atau frase yang menduduki fungsi predikat
Kli(t
a.
#engertian
Kalimat adalah satuan bahasa yang terdiri dari dua kata atau lebih yang mengandung pikiran yang lengkap dan punya pla intnasi akhir. =nth: yah membaca kran di teras belakang. b.
#la-pla kalimat
&ebuah kalimat luas dapat dipulangkan pada pla-pla dasar yang dianggap menjadi dasar pembentukan kalimat luas itu. *.
#la kalimat $ T kata benda-kata kerja
=nth: dik menangis. njing dipukul.
#la kalimat $ disebut kalimat "'erbal" .
#la kalimat $$ T kata benda-kata sifat
=nth: nak malas. Dunung tinggi. #la kalimat $$ disebut pla kalimat "atributif" .
#la kalimat $$$ T kata benda-kata benda
=nth: 0apak pengarang. #aman Duru #la pikir kalimat $$$ disebut kalimat nminal atau kalimat ekuasinal. Kalimat ini mengandung kata kerja bantu, seperti: adalah, menjadi, merupakan. 2.
#la kalimat $B (pla tambahan) T kata benda-ad'erbial
=nth: $bu ke pasar. yah dari kantr. #la kalimat $B disebut kalimat ad'erbial Jeni! Kli(t
.
Kalimat inti dan kalimat nn inti.
Kalimat inti disebut juga kalimat dasar, adalah kalimat yang dibentuk dari klausa inti yang lengkap bersifat deklaratif, aktif atau netral dan afirmatif. alam bahasa $ndnesia paling tidak kalimat inti kita dapati dengan pla sebagai berikut : @? R @B T ?enek datang @? R @B R @? T ?enek membaca kmik @? R @B R @? R #? T ?enek membacakan kakek kmik @? R @? T ?enek dkter @? R @ T ?enek cantik @? R @num T
Kalimat tunggal dan kalimat majemuk
Kalimat tunggal : klausanya hanya satu Kalimat majemuk : klausa dalam kalimat terdapat lebih dari satu %acam-macam kalimat majemuk : *) Kalimat majemuk krdinatif.
) Kalimat majemuk subrdinatif ) Kalimat majemuk kmpleks. =.
Kalimat mayr dan kalimat minr
Kalimat mayr : klausanya lengkap, minimal mempunyai subjek dan predikat Kalimat minr : klausanya tidak lengkap, hanya terdiri dari &/#/8/K saja. . C.
Kalimat 'erbal dan kalimat nn 'erbal Kalimat bebas dan kalimat terikat.
8*n . Pen-e/tin 8*n
3acana adalah satuan bahasa yang lengkap, sehingga dalam hierarki gramatikal merupakan satuan gramatikal tertinggi dan terbesar. &ebagai satuan bahasa yang lengkap, maka dalam wacana itu berarti terdapat knsep, gagasan, pikiran, atau ide yang utuh, yang bisa dipahami leh pembaca (dalam wacana tulis) atau pendengar (dalam wacana lisan) tanpa keraguan apapun. &ebagai satuan gramatikal tertinggi atau terbesar, wacana dibentuk dari kalimat-kalimat yang memenuhi persyaratan gramatikal, dan persyaratan kewacanaan lainnya. #ersyaratan gramatikal dapat dipenuhi kalau dalam wacana itu sudah terbina kekhesifan, yaitu adanya keserasian hubungan antara unsur-unsur yang ada dalam wacana sehingga isi wacana apik dan benar. ). Alt 8*n
lat-alat gramatikal yang dapat digunakan untuk membuat sebuah wacana menjadi khesif, antara lain: #ertama, knjungsi, yakni alat untuk menghubung-hubungkan bagian-bagian kalimatU atau menghubungkan paragraf dengan paragraf. Kedua, menggunakan kata ganti dia, nya, mereka, ini, dan itu sebagai rujukan anafris sehingga bagian kalimat yang sama tidak perlu diulang melainkan menggunakan kata ganti. Ketiga, menggunakan elipsis, yaitu penghilangan bagian kalimat yang sama yang terdapat kalimat yang lain. &elain dengan upaya gramatikal, sebuah wacana yang khesif dan kheren dapat juga dibuat dengan bantuan berbagai aspek semantik, antara lain: #ertama, menggunakan hubungan pertentangan pada kedua bagian kalimat yang terdapat dalam wacana itu. Kedua, menggunakan hubungan generik M spesifikU atau sebaliknya spesifik M generik. Ketiga, menggunakan hubungan perbandingan antara isi kedua bagian kalimatU atau isi antara dua buah kalimat dalam satu wacana. Keempat, menggunakan hubungan sebab M akibat di antara isi kedua bagian kalimatU atau isi antara dua buah kalimat dalam satu wacana. Kelima, menggunakan hubungan tujuan di dalam isi sebuah wacana. Keenam, menggunakan hubungan rujukan yang sama pada dua bagian kalimat atau pada dua kalimat dalam satu wacana. *. Jeni! 8*n
0erkenaan dengan sasarannya, yaitu bahasa lisan atau bahasa tulis, dilihat adanya wacana lisan dan wacana tulis. ilihat dari penggunaan bahasa apakah dalam bentuk uraian ataukah bentuk puitik dibagi wacana prsa dan wacana puisi. &elanjutnya, wacana prsa, dilihat dari penyampaian isinya dibedakan menjadi wacana narasi, wacana ekspsisi, wacana persuasi dan wacana argumentasi. . S%)!t%n 8*n
alam wacana berupa karangan ilmiah, dibangun leh subsatuan atau sub-subsatuan wacana yang disebut bab, subbab, paragraf, atau juga subparagraf. ?amun, dalam wacana Mwacana singkat subsubsatuan wacana tidak ada.
TATARAN LINGUISTK : SEMANTIK K7in Se(ntik
&tatus tataran semantik dengan tataran fnlgi, mrflgi dan sintaksis adalah tidak sama. &emantik dengan bjeknya yakni makna, berada di seluruh tataran, yaitu berada di tataran fnlgi, mrflgi dan sintaksis. %akna yang menjadi bjek semantik sangat tidak jelas, tak dapat diamati secara empiris, sehingga semantik diabaikan. 5etapi, pada tahun *+16, =hmsky menyatakan bahwa semantik merupakan salah satu kmpnen dari tata bahasa dan makna kalimat sangat ditentukan leh semantik ini. Hkikt Mkn
%enurut de &aussure, setiap tanda linguistik atau tanda bahasa terdiri dari kmpnen, yaitu kmpnen signifian (yang mengartikan) yang berwujud runtunan bunyi, dan kmpnen signifie (yang diartikan) yang berwujud pengertian atau knsep (yang dimiliki signifian). %enurut teri yang dikembangkan @erdinand de &aussure, makna adalah pengertian atau knsep yang dimiliki atau terdapat pada sebuah tanda linguistik. 7ika tanda linguistik tersebut disamakan identitasnya dengan kata atau leksem, berarti makna adalah pengertian atau knsep yang dimiliki leh setiap kata atau leksem. 7ika disamakan dengan mrfem, maka makna adalah pengertian atau knsep yang dimiliki leh setiap mrfem, baik mrfem dasar maupun mrfem afiks. i dalam penggunaannya dalam pertuturan yang nyata, makna kata atau leksem itu seringkali terlepas dari pengertian atau knsep dasarnya dan juga acuannya. 0anyak pakar menyatakan bahwa kita baru dapat menentukan makna sebuah kata apabila kata itu sudah berada dalam knteks kalimatnya. #akar itu juga mengatakan bahwa makna kalimat baru dapat ditentukan apabila kalimat itu berada di dalam knteks wacananya atau knteks situasinya. 0ahasa bersifat arbiter, sehingga hubungan antara kata dan maknanya juga bersifat arbiter. Jeni! Mkn . Mkn Lek!ikl G/(tikl n Kontek!t%l
%akna leksikal adalah makna yang dimiliki atau ada pada leksem meski tanpa knteks apapun. apat juga dikatakan bahwa makna leksikal adalah makna yang sebenarnya, sesuai dengan hasil
bser'asi indera kita atau makna apa adanya. %akna gramatikal adalah makna yang ada jika terjadi prses gramatikal seperti afiksasi, reduplikasi, kmpsisi atau kalimatisasi. %akna kntekstual adalah makna sebuah leksem atau kata yang berada di dalam satu knteks. %akna knteks dapat juga berkenaan dengan situasinya, yakni tempat, waktu dan lingkungan penggunaan bahasa itu. ). Mkn Re"e/en!il n Non+/e"e/en!il
&ebuah kata atau leksem dikatakan bermakna referensial jika ada referensnya atau acuannya. da sejumlah kata yang disebut kata diektik, yang acuannya tidak menetap pada satu wujud. %isalnya : kata-kata prnminal seperti, dia, saya dan kamu. *. Mkn Denotti" n Mkn Konotti"
%akna dentatif adalah makna asli, makna asal atau makna sebenarnya yang dimiliki leh sebuah leksem. %akna dentatif sebenarnya sama dengan makna leksikal. %akna kntatif adalah makna lain yang ditambahkan pada makna dentatif yang berhubungan dengan nilai rasa dari rang yang menggunakan kata tersebut. Kntasi sebuah kata bisa berbeda antara seserang dengan rang lain. . Mkn Kon!e1t%l n Mkn A!o!iti"
Leech (*+41) membagi makna menjadi menjadi makna knseptual dan makna assiatif. %akna knseptual adalah makna yang dimiliki leh sebuah leksem terlepas dari knteks atau assiasi apapun. %akna knseptual sebenarnya sama dengan makna leksikal, detatif dan makna referensial. %akna assiatif adalah makna yang dimiliki sebuah leksem atau kata bahasa. %akna assiasi sama dengan perlambangan yang digunakan leh suatu masyarakat bahasa untuk menyatakan knsep lain, yang mempunyai kemiripan sifat, keadaaan atau ciri-ciri yang ada pada leksem tersebut. %akna kntatif termasuk dalam makna assiatif, karena kata-kata tersebut berassiasi dengan nilai rasa terhadap kata itu. %akna stilistika berkenaan dengan perbedaan penggunaan kata sehubungan dengan perbedaan ssial atau bidang kegiatan. %akna afektif berkenaan dengan perasaan pembicara terhadap lawan bicara atau terhadap bjek yang dibicarakan. %akna klkatif berkenaan dengan ciri-ciri makna tertentu yang dimiliki sebuah kata dengan kata-kata yang bersinnim. e. Mkn Kt n Mkn I!til,
#ada awalnya, makna yang dimiliki leh sebuah kata adalah makna leksikal, dentatif atau makna knseptual. ?amun, dalam penggunaannya makna kata itu baru menjadi jelas jika kata itu sudah berada di dalam knteks kalimatnya atau knteks situasinya. $stilah mempunyai makna yang pasti, jelas, tidak meragukan, meskipun tanpa knteks kalimat. 8leh karena itu, istilah sering dikatakan bebas knteks, sedangkan kata tidak bebas knteks. ". Mkn Iio( n Pe/i),!
$dim adalah satuan ujaran yang maknanya tidak dapat diramalkan dari makna unsur-unsurnya, baik secara leksikal maupun secara gramatikal. $dim terbagi atas idim penuh dan idim sebagian. $dim penuh adalah idim yang semua unsurnya telah melebur menjadi satu kesatuan. &edangkan idim sebagian adalah idim yang salah satu unsurnya masih memiliki makna leksikal sendiri. #eribahasa memilliki makna yang masih dapat ditelusuri dari makna unsurnya karena
adanya !assiasi" antara makna asli dengan maknanya sebagai peribahasa.
Rel!i Mkn
Aelasi makna adalah hubungan semantik yang terdapat antara satuan bahasa yang satu dengan yang lain. . Sinoni(
;aitu hubungan semantik yang menyatakan adanya kesamaan makna antara satu satuan ujaran dengan satuan ujaran lainnya. ua buah ujaran yang bersinnim maknanya tidak akan sama persis. Ketidaksamaan itu terjadi karena faktr : *. @aktr waktu . @aktr tempat atau wilayah . @aktr kefrmalan 2. @aktr ssial 6. @aktr bidang kegiatan 1. @aktr nuansa makna ). Antoni(
;aitu hubungan semantik antara dua buah satuan ujaran yang maknanya menyatakan kebalikan, pertentangan, atau kntras antara yang satu dengan yang lain. *. Poli!e(i
;aitu kata yang mempunyai makna lebih dari satu. alam kasus plisemi, biasanya makna pertama adalah makna sebenarnya, yang lain adalah maknamakna yang dikembangkan berdasarkan salah satu kmpnen makna yang dimiliki kata atau satuan ujaran itu. 8leh karena itu, maknamakna pada sebuah kata atau satuan ujaran yang plisemi ini masih berkaitan satu dengan yang lain. . Ho(oni(
;aitu dua buah kata atau satuan ujaran yang bentuknya !kebetulan" sama dan maknanya berbeda, karena masing-masing merupakan kata atau bentuk ujaran yang berlainan. #ada kasus hmnim ada dua istilah lain yang biasa dibicarakan, yaitu hmfn dan hmgraf. >mfn adalah adanya kesamaan bunyi antara dua satuan ujaran, tanpa memperhatikan ejaannya. >mgraf adalah bentuk ujaran yang rtgrafinya dan ejaannya sama, tetapi ucapan dan maknanya berbeda. #erbedaan antara hmnim dengan plisemi adalah bahwa hmnim yaitu dua buah bentuk ujaran atau lebih yang !kebetulan" bentuknya sama, dan maknanya berbeda, sedangkan plisemi yaitu sebuah
bentuk ujaran yang memiliki makna lebih dari satu. engan demikian jelas bahwa antara keduanya tidak punya hubungan sama sekali. e. Hi1oni(i
;aitu hubungan semantik antara sebuah bentuk ujaran yang maknanya tercakup dalam makna bentuk ujaran yang lain. Aelasi hipnimi bersifat searah. ". A()i-%it! t% Ketk!n
;aitu gejala dapat terjadinya kegandaan makna akibat tafsiran gramatikal yang berbeda. Ketaksaan terjadi dalam bahasa tulis akibat perbedaan gramatikal karena ketiadaan unsur lisan, karena ketidakcermatan dalam menyusun knstruksi beranafris. #erbedaan hmnim dengan ambiguiti adalah bahwa hmnim yaitu dua buah bentuk atau lebih yang kebetulan bentuknya sama, sedangkan ambiguitas adalah sebuah bentuk dengan dua tafsiran makna atau lebih. #erbedaan plisemi dengan ambiguitas adalah bahwa plisemi biasanya hanya pada tataran kata, dan maknamakna yang dimilikinya yang lebih dari satu itu, sedangkan ambiguiti adalah satu bentuk ujaran yang mempunyai makna lebih dari satu sebagai akibat perbedaan tafsiran gramatikal. -. Re%n!i
;aitu kata yang berlebih-lebihan yang menggunakan unsur segmental dalam suatu bentuk ujaran.
Pe/%),n Mkn
&ecara sinkrnis makna sebuah kata atau leksem tidak akan berubah, tetapi secara diakrnis ada kemungkinan dapat berubah. alam masa yang relati'e singkat, makna sebuah kata tidak akan berubah, tetapi dalam waktu yang relati'e lama ada kemungkinan makna tersebut akan berubah. $ni tidak berlaku untuk semua ksakata, tetapi hanya terjadi pada sebuah kata saja, yang disebabkan leh beberapa faktr, antara lain : *. #erkembangan dalam bidang ilmu dan teknlgi . #erkembangan ssial budaya . #erkembangan pemakaian kata 2. #ertukaran tanggapan indera (sinestesia) 6. danya assiasi
SEJARAH DAN ALIRAN LINGUISTIK Lin-%i!tik T/i!ionl
&ejarah Linguistik dimulai dari linguistik tradisinal, 5ata bahasa tradisinal menganalisis bahasa berdasarkan filsafat dan semantikU sedangkan tata bahasa struktural berdasarkan struktur atau ciri-
ciri frmal yang ada dalam suatu bahasa tertentu. %isalnya dalam merumuskan kata kerja, tata bahasa tradisinal mengatakan kata kerja adalah kata yang menyatakan tindakan atau kejadianU sedangkan tata bahasa struktural menyatakan kata kerja adalah kata yang dapat berdistribusi dengan frase !dengan . . . .". alam perkembangannya di dalam aliran linguistik tradisinal dikenal linguistik Haman ;unani. &ejarah studi bahasa pada Haman ;unani ini sangat panjang, yaitu dari lebih kurang abad ke-6 &.% sampai lebih kurang abad ke %. %asalah pkk kebahasaan yang menjadi pertentangan pada linguis pada waktu itu adalah pertentangan antara bahasa bersifat alami (fisis) dan bersifat kn'ensi (nms). 0ersifat alami atau fisis maksudnya bahasa itu mempunyai hubungan asal-usul, sumber dalam prinsip-prinsip abadi dan tidak dapat diganti di luar manusia itu sendiri. kaum naturalis adalah kelmpk yang menganut faham itu, berpendapat bahwa setiap kata mempunyai hubungan dengan benda yang ditunjuknya. tau dengan kata lain, setiap kata mempunyai makna secara alami, secara fisis. &ebaliknya kelmpk lain yaitu kaum kn'ensinal, berpendapat bahwa bahasa bersifat kn'ensi, artinya, makna-makna kata itu diperleh dari hasil-hasil tradisi dan kebiasaan-kebiasaan yang mempunyai kemungkinan bisa berubah. &elanjutnya yang menjadi pertentangan adalah antara analgi dan anmali. Kaum analgi antara lain #lat dan ristteles, berpendapat bahwa bahasa itu bersifat teratur. Karena adanya keteraturan itulah rang dapat menyusun tata bahasa. 7ika tidak teratur tentu yang dapat disusun hanya idim-idim saja dari bahasa itu. &ebaliknya, kelmpk anmali berpendapat bahwa bahasa itu tidak teratur. Kalau bahasa itu tidak teratur mengapa bentuk jamak bahasa $nggris child menjadi children, bukannya childsU mengapa bentuk past tense bahasa $nggris dari write menjadi wrte dan bukannya writed Kelmpk-kelmpk yang termasuk dalam aliriran ini adalah Kaum &phis (abad ke-6 &.%), #lat (2+-24 &.%), ristteles (2- &.%), Kaum &tik (bad ke- 2&.%), Kaum leVandrian. Kemudian dikenal lingistik Haman Amawi. &tudi bahasa pada Haman Amawi dapat dianggap kelanjutan dari Haman ;unani, sejalan dengan jatuhnya ;unani dan munculnya kerajaan Amawi. 5kh pada Haman rmawi yang terkenal antara lain, Barr (**1 M 4 &.%) dengan karyanya De 'ingua 'atina dan #riscia dengan karyanya nstitutiones rammaticae. Lalu, linguistik Haman #ertengahan. &tudi bahasa pada Haman pertengahan di Crpa mendapat perhatian penuh terutama leh para filsuf sklastik, dan bahasa Latin menjadi Lingua @ranta, karena dipakai sebagai bahasa gereja, bahasa diplmasi, dan bahasa ilmu pengetahuan. 0erikutnya, linguistik Haman Aenaisans. alam sejarah studi bahasa ada dua hal pada Haman renaisans ini yang mennjl yang perlu dicatat, yaitu : *) &elain menguasai bahasa Latin, sarjana-sarjana pada waktu itu juga menguasai bahasa ;unani, bahasa $brani, dan bahasa rab. ) &elain bahasa ;unani, Latin, $brani, dan rab, bahasa-bahasa Crpa lainnya juga mendapat perhatian dalam bentuk pembahasan, penyusunan tata bahasa dan malah juga perbandingan. an yang terakhir yang termasuk ke dalam linguistik tradisinal adalah masa menjelang lahirnya linguistik mdern. alam masa ini ada satu tnggak yang sangat penting dalam sejarah studi bahasa, yaitu dinyatakan adanya hubungan kekerabatan antara bahasa &anskerta dengan bahasa bahasa ;unani, Latin dan bahasa-bahasa 7erman lainnya. alam pembicaraan mengenai linguistik
tradisinal di atas, maka secara singkat dapat dikatakan, bahwa : a) #ada tata bahasa tradisinal ini tidak dikenal adanya perbedaan antara bahasa ujaran dengan bahasa tulisanU b) 0ahasa yang disusun tata bahasanya dideskripsikan dengan mengambil patkan-patkan dari bahasa lain, terutama bahasa LatinU c)
Kaidah-kaidah bahasa dibuat secara prekriptif, yakni benar atau salahU
d)
#ersalan kebahasaan seringkali dideskripsikan dengan melibatkan lgikaU
e) #enemuan-penemuan atau kaidah-kaidah terdahulu cenderung untuk selalu dipertahankan. Lin-%i!tik St/%kt%/li!
*. @erdinand de &aussure @erdinand de saussure (*64-*+*) dianggap sebagai bapak linguistik mdern, pandangannya dimuat dalam buku curse de linguistiEue generle. 0eliau mengemukakan teri bahwa setiap tanda linguistik (signe) dibentuk leh dua buah kmpnen yang tidak terpisahkan, yaitu kmpnen signifiant (bentuk) dan kmpnen signifie (makna) . liran praha (terbentuk tahun *+1) 5khnya Bilem %athesius. liran praha inilah yang pertama-tama membedakan tegas akan fnetik dan fnlg. . liran glsematik lahir di enmark. 5khnya Luis >jemsle' beliau terkenal karena usaha untuk membuat ilmu bahasa menjadi ilmu yang berdiri sendiri. 2. liran firthian 5khnya A. @irth (*+W-*+1W) beliau terkenal karena terinya mengenai fnlgi prsdi. @nlgi prsdi adalah suatu cara untuk menentukan arti pada tataran fnetis. @nlgi prsdi terdiri dari satuan-satuan fnematis dan satuan prsdi 6. liran linguistik sistemik 5khnya %..K >alliday belaiu mengembangkan teri @ith mengenai bahasa khususnya yang berkenaan dengan segi kemasyarakatan bahasa. #kk-pkk pandangannya antara 'ariasinya pemberian bahasa tertentu berserta 'ariasinya mengenai adanya gradasi dan kntinum. 1. liran tagmemik 5khnya Kenneth L. #ike, menurut aliran ini satuan dasar dari sintaksis adalah tagmen. ;ang dimaksud tagmen adalah bentuk kata yang dapat saling dipertukarkan untuk mengisisi slt tertentu. Lin-%i!tik T/n"o/(!ionl n Ali/n+li/n Se!%,n&
unia ilmu termasuk linguistik, bukan merupakan kegiatan yang statis, melainkan merupakan kegiatan yang dinamis, berkembang terus menerus sesuai dengan filsafat ilmu itu sendiri yang selalu mencari kebenaran yang hakiki. Tt B,! T/n!"o/(!i
hli linguistik yang cukup prduktif dalam membuat buku adalah ?am =hmsky. &arjana inilah yang mencetuskan teri transfrmasi melalui bukunya Syntactic Structures (*+64), yang kemudian
disebut classical theory. alam perkembangan selanjutnya, teri transfrmasi dengan pkk pikiran kemampuan dan kinerja yang dicetuskannya melalui *spects of the +heory of Synta (*+16) disebut standard theory. Karena pendekatan teri ini secara sintaktis tanpa menyinggung makna (semantik), teri ini disebut juga sintaksis generatif (generati#e synta). #ada tahun *+1 sarjana ini mencetuskan teri etended standard theory. &elanjutnya pada tahun *+4W, =hmsky menulis buku generati#e semantics- tahun *+W go#ernment and binding theoryU dan tahun *++ inimalist program. &etiap tata bahasa dari suatu bahasa, menurut =hmsky adalah merupakan teri dari bahasa itu sendiriU dan tata bahasa itu harus memenuhi dua syarat, yaitu: *) Kalimat yang dihasilkan leh tata bahasa itu harus dapat diterima leh pemakai bahasa tersebut, sebagai kalimat yang wajar dan tidak dibuat-buat. ) 5ata bahasa tersebut harus berbentuk sedemikian rupa, sehingga satuan atau istilah yang digunakan tidak berdasarkan pada gejala bahasa tertentu saja, dan semuanya ini harus sejajar dengan teri linguistik tertentu. Se(ntik Gene/ti"
%enjelang dasawarsa tujuh puluhan beberapa murid dan pengikut =hmsky, antara lain #ascal, Lakff, %c =awly, dan Kiparsky, sebagai reaksi terhadap =hmsky, memisahkan diri dari kelmpk =hmsky dan membentuk aliran sendiri. Kelmpk Lakff ini, kemudian terkenal dengan sebutan kaum &emantik generatif. %enurut semantik generatif, sudah seharusnya semantik dan sintaksis diselidiki bersama sekaligus karena keduanya adalah satu. Tt B,! K!%!
5ata bahasa kasus atau teri kasus pertama kali diperkenalkan leh =harles 7. @illmre dalam karangannya berjudul !5he =ase fr =ase" tahun *+1 yang dimuat dalam buku 0ach, C. dan A. >arms /ni#ersal in 'inguistic +heory, terbitan >lt Ainehart and 3instn. alam karangannya yang terbit tahun *+1 itu @illmre membagi kalimat atas (*) mdalitas, yang bisa berupa unsur negasi, kala, aspek, dan ad'erbiaU dan () prpsisi, yang terdiri dari sebuah 'erba disertai dengan sejumlah kasus. ;ang dimaksud dengan kasus dalam teri ini adalah hubungan antara 'erba dengan nmina. Tt B,! Rel!ionl
5ata bahasa relasinal muncul pada tahun *+4W-an sebagai tantangan langsung terhadap beberapa asumsi yang paling mendasar dari teri sintaksis yang dicanangkan leh aliran tata bahasa transfrmasi. Tentn- Lin-%i!tik Di Inone!i
>ingga saat ini bagaimana studi linguistik di $ndnesia belum ada catatan yang lengkap, meskipun studi linguistik di $ndnesia sudah berlangsung lama dan cukup semarak. #ada awalnya penelitian bahasa di $ndnesia dilakukan leh para ahli 0elanda dan Crpa lainnya, dengan tujuan untuk
kepentingan pemerintahan klnial. #endidikan frmal linguistik di fakultas sastra (yang jumlahnya juga belum seberapa) dan di lembaga-lembaga pendidikan guru sampai akhir tahun lima puluhan masih terpaku pada knsep-knsep tata bahasa tradisinal yang sangat bersifat nrmatif. #erubahan baru terjadi, lebih tepat disebut perkenalan dengan knsep-knsep linguistik mdern. #ada tanggal *6 ?'ember *+46, atas prakarsa sejumlah linguis senir berdirilah rganisasi kelinguistikan yang diberi nama %asyarakat Linguistik $ndnesia (%L$). nggtanya adalah para linguis yang kebanyakan bertugas sebagai pengajar di perguruan tinggi negeri atau swasta dan di lembaga-lembaga penelitian kebahasaan. #enyelidikan terhadap bahasa-bahasa daerah $ndnesia dan bahasa nasinal $ndnesia, banyak pula dilakukan rang di luar $ndnesia. %isalnya negeri 0elanda, Lndn, merika, 7erman, Ausia, dan ustralia banyak dilakukan kajian tentang bahasa bahasa $ndnesia. &esuai dengan fungsinya sebagai bahasa nasinal, bahasa persatuan, dan bahasa negara maka bahasa $ndnesia tampaknya menduduki tempat sentral dalam kajian linguistik dewasa ini, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. #elbagai segi dan aspek bahasa telah dan masih menjadi kajian yang dilakukan leh banyak pakar dengan menggunakan pelbagai teri dan pendekatan sebagai dasar analisis. alam kajian bahasa nasinal $ndnesia, di $ndnesia tercatat nama-nama seperti Kridalaksana, Kaswanti #urw, ardjwidjj, dan &edarjant, yang telah menghasilkan tulisan mengenai pelbagai segi dan aspek bahasa $ndnesia.