Tidak semua teori linguistic bisa digunakan dalam aspek penggunaan bahasa, baik itu teor teorii impl implik ikat atur ur Gric Gricer eria ian n maupu maupun n teor teorii tinda tindak k tutu tuturr, kedua keduany nyaa masi masih h memi memili liki ki kekur kekuran anga gan. n. Disa Disatu tu sisi sisi maks maksim im tida tidak k menu menunju njuka kan n semu semuaa stra strate tegi gi wacan wacanaa yang yang digunak digunakan an dalam dalam percak percakapa apan, n, walaupu walaupun n kita kita sudah sudah mencob mencobaa untuk untuk menyus menyusun un ulang ulang maupun mengkolaborasikan keduanya.disisi lain, teori tindak tutur mengalami banyak kekuran kekurangan gan,, sepert sepertii klasif klasifika ikasi si mana mana suka suka tindak tindakan an dan yang yang lebih lebih penting penting ketida ketidak k mampuan teori tersebut dalam menangani ketidak berlangsungan. Beberapa kesulitan ini bias berkurang ketika kita menambahkan dimensi lain dalam kajian penggunaan bahasa, yaitu kesopanan. Diberbagai interpretasi ungkapan, kita pasti menduga bahwa prinsip kooperatif dan teori tindak tutur gagal dalam menangani penggunaan bahasa dengan fakta-fakta yang ada. Hal ini mungkin karena faktor-faktor sosiolinguistik yang muncul dalam dalam strategi strategi kesopana kesopanan. n.
ada bab ini ada tiga hal yang akan akan dikaji dikaji berhubu berhubungan ngan
dengan teori pragmatik dengan menekankan derajat yang bersifat uni!ersal. Dengan kata lain pendekatan pendekatan yang digunakan disini mempertim mempertimbangkan bangkan derajat etnosentrisme, etnosentrisme, dan asum asumsi si keber keberga gant ntun unga gan-b n-bud uday aya, a, juga juga memp memper erta tany nyaka akan n
apak apakah ah keso kesopa panan nan sela selalu lu
diha dihasi silk lkan an mela melalu luii stra strate tegi gi dan apaka apakah h kesopa kesopana nan n meru merupa pakan kan suat suatu u pesa pesan n yang yang terkomunikasikan.
1. Jela Jelas! s!,, Sopa Sopan! n!
"akoff #$%&'( mengetengahkan masalah ambiguitas pragmatik ungkapan seperti pada contoh #$(. )ontoh #$(, *please+ bisa digunakan baik dengan cara patuh maupun dengan cara biasa. )ara pertama digunakan pada orang yang lebih tinggi kedudukannya, dan yang kedua biasanya digunakan oleh orang yang lebih tinggi kedudukannya. "akoff, juga mengat mengataka akan n bahwa bahwa kesopan kesopanan, an, yang yang merupak merupakan an fenome fenomena na pragma pragmatik tik,, berint berintera eraksi ksi dengan penjelasan semantik dan sintaktis. )ontohnya #( diterima sebagai kesopanan, walaupun tidak sopan, tapi #'( tidak demikian, karena percampuran bentuk ungkapan yang sopan dengan yang tidak sopan
$
#( ou ou can take your methodology and sho!e it. #'( )an you take your methodology and sho!e it/
)ont )ontoh oh diat diatas as yang yang dibe diberi rika kan n oleh oleh "ako "akoff ff #$%& #$%&' '% %0( 0( meny menyar aran anka kan n untu untuk k menyatukan menyatukan kesopanan kesopanan dengan Prinsip dengan Prinsip Kooperatif Ko operatif Grice dengan dua aturan aturan kompetensi kompetensi pragmatik1 2elas3, yang mengandung maksim #peribahasa( Grice dan 4opan3, yang mengandung tiga unsur kesopanan seperti pada #0(
#0(
2elas3 2elas3 #maks #maksim im Grice Grice dalam dalam percak percakapan apan(( 4opan3 5$6 jangan menjatuhkan menjatuhkan 56 beri pilihan 5'6 buat addressee #orang addressee #orang yang diajak bicara( merasa baik-bersahabat
7etika kejelasan menyimpang dari penggunaan bentuk ungkapan yang sopan, ada dua pilihan yang bisa dibuat, dan ini menjadi bukti bahwa aturan ini bergantung pada strategi kesopanan yang terdapat pada beberapa budaya dan beberapa keadaan, bukan pada yang lainnya. Dengan kata lain, aturan tersebut sangat streotip dan etnosentris, seperti apa yang dikatakan oleh "akoff #$%&' %&-%8( 7elih 7elihata atanny nnyaa kesopa kesopanan nan menjad menjadii suatu suatu masala masalah h ketika ketika muncul muncul konfli konflik k kejela kejelasan san denga dengan n kesopanan, kesopanan, dalam dalam beberapa beberapa kasus...k kasus...kesopa esopanan nan mengganti menggantikan kan ungkapan ungkapan yang dianggap dianggap lebih lebih penting dalam suatu percakapan untuk menghindari luka perasaan daripada tercapainya kejelasan, dan ini masuk masuk akal, akal, karena karena pada kebanyakan kebanyakan percakapa percakapan n informal informal,, komunikasi komunikasi aktual akan gagasan-g gagasan-gagas agasan an yang penting penting menjadi menjadi bagian bagian yang kedua dalam menegaska menegaskan n kembali kembali dan menguatkan suatu hubungan.
eratu eraturan ran 5$6 dicont dicontohk ohkan an dalam dalam konstru konstruksi ksi kesopan kesopanan an yang yang diguna digunakan kan sebelu sebelum m suatu tindakan yang menggangu seperti pada contoh #9( atau malah menjadi bermakna ganda seperti pada contoh #:(.
#9( ;ay < ask how much you earn per month/ #:( ;ay < ask what is the capital of eru/
eraturan 5$6 juga mengatur penggunaan istilah teknis agar bisa menghindari ungkapan yang tidak bisa disebutkan atau tabu, seperti kata-kata untuk seks dan buang hajat. Disatu sisi, peraturan 56 digunakan untuk penggunaan ungkapan secara lembut untuk kata-kata yang tidak bisa disebutkan. eraturan ini juga mengatur penggunaan hedges #pembendung( seperti pada contoh #&( atau #8(. Hedge merupakan satu kata, frasa atau partikel yang memodifikasi beberapa kategori lain seperti frasa nomina, frasa !erba, atau satu kalimat, dimana hedge bisa meringankan kondisi atas kebenaran atau keberterimaan ungkapan yang ada.
#&( < guess we should go #8( His beha!iour was short of unpleasant
eraturan 5'6 mengatur penggunaan sejumlah ungkapan yang formal yang pantas, seperti pada contoh memilih bentuk pengujar. eraturan ini juga mengatakan sama bisa dipakai dalam komunikasi non-linguistik. "akoff mengusulkan agar peraturan yang ketiga ini lebih diutamakan daripada peraturan kesopanan yang lain karena mempertimbangkan perbedaan lintas budaya. )ontohnya, peraturan 5'6, *membuat pendengar merasa baik+ dan hal ini lebih diutamakan dalam budaya =merika. Hal ini kelihatannya bahwa dalam masyarakat =merika> kelas menengah, ?' bisa diterima semuanya dengan mengorbankan ?$, sementara dalam masyarakat yang lebih berstatus ?$ banyak digunakan. "akoff #$%&''@(
erbedaan budaya yang dihubungkan dengan perbedaan perintah peraturan yang lebih didahulukan mengakibatkan peraturan tersebut menjadi masalah. ertama, tidak ada keyakinan bahwa kita hanya menggunakan ketiga peraturan tersebut dalam penggunaan bahasa yang sopan. ang kedua, pembatasan dari penggunaan peraturan tersebut masih belum jelas, peraturan yang ada kelihatannya tumpang tindih.
2. Retorika Interpersonal
Goeffrey "eech #$%8'( mengajukan teori yang lebih rumit, walaupun teorinya juga memiliki metode yang lemah sama seperti teori derajat ethnosentris.
'