LAPORAN PRAKTIKUM DASAR TELEKOMUNIKASI
PERCOBAAN 4 (REDAMAN SALURAN TRANSMISI)
Nama NIM No Absen
: Rika Nur Pitriyani : 3.33.16.0.21 : 19
LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI POLITEKNIK NEGERI SEMARANG
1.
NOMOR JOBSHEET
: 04
2.
JUDUL
: REDAMAN SALURAN TRANSMISI
3.
TUJUAN : 1. Mahasiswa dapat menentukan redaman saluran transmisi 2. Mahasiswa dapat menjelaskan redaman saluran transmisi
4.
TEORI SINGKAT : Penyampaian informasi dari suatu sumber informasi kepada penerima informasi dapat terlaksana bila ada suatu sistem atau media penyampaian di antara keduanya. Jika jarak antara sumber informasi dengan penerima informasi dekat, maka sistem transmisi yang dipakai cukup melalui udara. Namun bila jarak keduanya jauh dan sangat jauh, maka dibutuhkan suatu sistem transmisi yang lebih kompleks. Sistem transmisi itu dapat terdiri atas satu atau lebih media transmisi. Media yang digunakan dalam sistem ini dapat berupa media fisik (kabel) maupun non fisik (nirkabel). Media transmisi fisik merupakan media transmisi yang mempunyai bentuk fisik. Media fisik ini umumnya menggunakan kabel, bumbung gelombang atau serat optik, sedangkan media non fisik berupa udara atau ruang bebas (free space). Saluran transmisi merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam sistem transmisi baik sistem kabel maupun nirkabel. Pada sistem transmisi nirkabel, saluran transmisi digunakan untuk menghubungkan pemancar dengan antena pemancar dan penerima dengan antena penerima. Sinyal yang melewati saluran transmisi akan mengalami redaman. Panjang saluran transmisi mempengaruhi redaman. Redaman adalah turunnya level tegangan sinyal yang diterima akibat karakteristik media, merupakan salah satu jenis noise yang kejadiannya dapat diprediksi. Redaman adalah hambatan pada media telekomunikasi yang menyebabkan sinyal akan semakin lemah untuk jarak yang jauh. Jika suatu sinyal dikirimkan dari suatu terminal menuju ke terminal lainnya, maka sinyal tersebut akan mengalami redaman sesuai dengan rugi-rugi energi atau energi losses selama sinyal tersebut berjalan melalui media transmisi.
5.
ALAT/PERANGKAT YANG DIGUNAKAN 1. Power supply 2. Multimeter 3. Hambatan 100 Ω 4. Hambatan 180 Ω 5. Kabel telepon 6. Kabel koaksial 75 Ω 7. Kabel antena
1 buah 3 buah 4 buah 2 buah secukupnya secukupnya secukupnya
6.
LANGKAH KERJA
1.
Buatlah rangkaian berikut :
2. 3. 4. 5.
Atur sumber tegangan menjadi 9 Volt Pasangkan R beban = 50 Ohm Catat hasil pengukuran A, VE, dan V Ganti saluran transmisi yang lain, pasang R beban sesuai dengan impedansi saluran transmisi Ulangi langkah 4 Hitung redaman dalam dB Hitung hambatan saluran transmisi
6. 7. 8. 7.
HASIL PERCOBAAN
No
1
2
3
Jenis Kabel
Kabel koaksial 75 Ω
Kabel Telepon
Kabel Tembaga
:
Resistor
I
VS
VL
Redaman
Redaman Saluran Transmisi
100 Ω//100 Ω (50 Ω)
173,2 mA
9V
8,2 V
-0,8086 dB
4,619 Ω
180 Ω//180 Ω (90 Ω)
47,2 mA
8,8 V
8,6 V
-0,19968 dB
4,237 Ω
100 Ω//100 Ω (50 Ω)
176,2 mA
9,10 V
8,75 V
-0,34 dB
1,986 Ω
180 Ω//180 Ω (90 Ω)
139,8 mA
9,17 V
8,79 V
-0,37 dB
2,72 Ω
100 Ω//100 Ω (50 Ω)
181 mA
8,99 V
8,9 V
-0,087 dB
0,4972 Ω
180 Ω//180 Ω (90 Ω)
95 mA
8,67 V
8,58 V
-0,091 dB
0,9474 Ω
Keterangan: R L : Nilai resistansi pada beban I s : Arus VS : Tegangan sumber VL : Tegangan pada beban R k : Nilai resistansi pada kabel saluran transmisi
8.
ANALISA/PEMBAHASAN : Kabel Koaksial 75 Ω Resistor 50 Ω (2 Resistor 100 Ω dipasang paralel) I = 173,2 mA = 0,1732 A VS = 9V VL = 8,2 V
Redaman (dB)
= 20 Log = 20 Log
8,2 9
= -0,808573141 = -0,08086 dB Hambatan Saluran Transmisi (R K) = =
− 9−8,2 0,1732
= 4,618937644 Ω = 4,619 Ω Kabel Koaksial 75 Ohm Resistor 90 Ω (2 Resistor 180 Ω dipasang paralel) I = 47,2 mA = 0,0472 A VS = 8,8 V VL = 8,6 V
Redaman (dB)
= 20 Log = 20 Log
8,6 8,8
= -0,199684418 = -0,19968 dB Hambatan Saluran Transmisi (R K) = =
− 8,8−8,6 0,0472
= 4,237288136 = 4,237 Ω Kabel Telepon Resistor 50 Ω (2 Resistor 100 Ω dipasang paralel) I = 176,2 mA = 0,176 A VS = 9,10 V VL = 8,75 V
Redaman (dB)
= 20 Log = 20 Log
8,75 9,10
= -0,340666786 = -0,34 dB Hambatan Saluran Transmisi (R K) = =
− 9,10−8,75 0,1762
= 1,986379115 = 1,986 Ω Kabel Telepon Resistor 90 Ω (2 Resistor 180 Ω dipasang paralel) I = 139,8 mA = 0,1398 A VS = 9,17 V VL = 8,79 V
Redaman (dB)
= 20 Log = 20 Log
8,79 9,17
= -0,367609211 = -0,37 dB Hambatan Saluran Transmisi (R K) = =
− 9,17−8,79 0,1398
= 2,718168813 = 2,72 Ω Kabel Tembaga Resistor 50 Ω (2 Resistor 100 Ω dipasang paralel) I = 181 mA = 0,181 A VS = 8,99 V VL = 8,9 V
Redaman (dB)
= 20 Log = 20 Log
8,9 8,99
= -0,087393701 = -0,087 dB Hambatan Saluran Transmisi (R K) = =
− 8,99−8,9 0,181
= 0,497237569 = 0,4972 Ω
Kabel Tembaga Resistor 90 Ω (2 Resistor 180 Ω dipasang paralel) I = 95 mA = 0,095 A VS = 8,67 V VL = 8,58 V
Redaman (dB)
= 20 Log = 20 Log
8,58 8,67
= -0,090636192 = -0,091 dB Hambatan Saluran Transmisi (R K) = =
− 8,67−8,58 0,095
= 0,947368421 = 0,9474 Ω Berdasarkan data hasil percobaan, diperoleh analisa sebagai berikut. 1. Tegangan pada beban nilainya kurang dari tegangan sumber. Dan apabila tegangan sumber dikurangi tegangan beban, maka diperoleh nilai tegangan saluran transmisi (kabel) karena rangkaian dipasang secara seri sehingga terjadi pembagian tegangan. Vsumber = Vkabel + Vbeban 2. Semakin besar nilai resistansi beban yang dipasangkan, maka semakin kecil redaman yang ditimbulkan. 3. Ketidak-telitian praktikan dalam membaca nilai pada alat ukur serta kesalahan praktikan dalam menentukan bagian mana yang diukur merupakan faktor utama penyebab terjadinya penyimpangan/ kesalahan. 9.
KESIMPULAN : Berdasarkan data hasil percobaan yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa: 1. Timbulnya redaman/loss/rugi-rugi dapat disebabkan oleh kabel saluran transmisi yang terlalu panjang. 2. Untuk menghitung redaman transmisi dilakukan pengukuran tegangan sumber (VS) dan tegangan beban (V L) terlebih dahulu, setelah itu masukkan ke rumus: Bilangan dB (tegangan) = 20 log
Hasil yang diperoleh harus bernilai negative (-) karena hal tersebut menandakan adanya redaman. 3. Semakin besar nilai resistansi beban yang dipasangkan, maka semakin kecil redaman yang ditimbulkan. 4. Ketidak-telitian praktikan dalam membaca nilai pada alat ukur serta kesalahan praktikan dalam menentukan bagian mana yang diukur merupakan faktor utama penyebab terjadinya penyimpangan/ kesalahan.
10.
PERTANYAAN 1. Apakah pengaruh R beban? Jawab :
Semakin besar nilai resistansi beban yang dipasangkan, maka nilai redaman akan semakin kecil. 2. Berapa besar arus pada beban Jawab :
Untuk mencari besar arus pada beban dapat dihitung dengan rumus hukum ohm: I beban =