LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI HEART DISEASE ( HHD )
I.
KONSEP TEORI A. ANA ANATOMI OMI FISI FISIOL OLOG OGII Anatomi
Fisiologi Jant Jantun ung g meru merupa paka kan n sebu sebuah ah orga organ n yang yang terd terdir irii otot otot.. Cara Cara
bekerjanya menyerupai otot polos yaitu di luar kemauan kita (dipengaru (dipengaruhi hi oleh susunan susunan saraf otonom). otonom). Bentuk Bentuk jantung jantung menyerupai menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis kordis. Di sebelah bawah agak runcing yang disebut apeks kordis. eta etak k jant jantun ung g di dalam dalam rong rongga ga dada dada sebe sebela lah h depa depan n (ka! (ka!um um medias mediastin tinum um anterio anterior), r), sebelah sebelah kiri kiri bawah bawah dari dari perten pertengah gahan an rongga rongga dada , diatas diafragma, dan pangkalnya terdapat di belakang kiri antara kosta " dan "# dua jari di bawah papilla mamae. $ada tempat ini teraba adanya denyutan jantung yang disebut iktus kordis.%kurannya kurang lebih sebesar genggaman tangan kanan dan beratnya kira&kira '&* gram. +. apisan Ja Jantung
a.
ndo ndoka kard rdiu ium m - meru merupa paka kan n lapi lapisan san jan jantu tung ng yan yang g terd terdap apat at di sebelah dalam sekali yang terdiri dari jaringan endotel atau
b.
selaput lender yang meapisi permukaan rongga jantung. iokardium - merupakan lapisan inti dari jantung yang terdir terdirii dari dari otot&o otot&otot tot jantun jantung, g, otot otot jantun jantung g ini memben membentuk tuk bundalan&bundalan otot yaitu +) Bundalan otot atria yang terdapat di bagian kiri/kanan dan basis kordis yang membentuk serambi atau ')
aurikula kordis. Bundalan otot !entrikel yang membentuk bilik jantung dimulai dari cincin atrio!entrikuler sampai apeks
c.
jantung. $ericardium
-
la lapisan
ja jantung
se sebelah
lu luar
ya yang
merupa merupakan kansela selaput put pembun pembungku gkuss terdiri terdiri dari dari ' lapisan lapisan yaitu yaitu lapisan parietal dan !isceral yang bertemu di pangkal jantung '.
membentuk kantung jantung Dalam Dalam kerja kerjanya nya jantun jantung g memp mempuny unyai ai tiga tiga period periodee a. $eri $eriod odee kont kontri riks ksii (per (perio iode de sist sistol ole) e).. 0uat 0uatu u kead keadaa aan n keti ketika ka jantung bagian !entrikel dalam keadaan menguncup.1atup bikus dan trikuspidalis dalam keadaan tertutup !al!ula semilunaris semilunaris aorta dan !al!ula !al!ula semilunaris semilunaris arteri pulmonalis pulmonalis terbuk terbuka, a, sehing sehingga ga darah darah dari dari !entri !entrikel kel dekstra dekstra mengal mengalir ir ke arteri
pulmonalis
masuk
ke
paru&paru
kiri
dan
kanan. kanan.0ed 0edang angkan kan darah darah dari dari !entri !entrikel kel sinistr sinistraa mengal mengalir ir ke b.
aorta kemudian di edarkan ke seluruh tubuh. $eriode dilatasi (periode dilatasi). 0eatu keadaan ketika jantung mengenbang.1atup bikus dan trikuspidalis terbuka, sehingga darah dari atrium sinistra masuk !entrikel sinistra dan darah
dari
atrium
dekstra
masuk
ke
!entrikel
dekstra.0elanjutnya darah yang ada di paru&paru kiri dan kanan melalui !ena pulmonalis masuk ke atrium sinistra dan darah c.
dari seluruh tubuhmelalui !ena ka!a masuk ke atrium dekstra. $eri $eriod odee isti istirah rahat, at, yaitu yaitu waktu waktu antara antara perio periode de konst konstrik riksi si dan dilatas dilatasii ketika ketika jantun jantung g berhen berhenti ti kira&k kira&kira ira +/+ +/+ detik. detik. $ada $ada waktu kita beristirahatjantung akan menguncup sebanyak 2&
3 *.
kali/menit.
$ada
tiap&tiap
kontrksi
jantung
akan
memindahkan darah ke aorta sebanyak 4&2 cc. 5uang Jantung 6erbagi atas 7 ruanga. 8trium kanan 8trium kanan menerima darah de&oksigen dari tubuh melalui !ena ka!a superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior !ena ka!a (kaki dan dada lebih rendah). 0impul sinoatrial mengirimkan impuls yang menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara yang terkoordinasi seperti gelombang. 1atup trikuspid yang memisahkan atrium kanan dari !entrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah de&oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke !entrikel b.
kanan. "entrikel kanan "entrikel kanan menerima darah de&oksigen sebagai kontrak atrium kanan. 1atup paru menuju ke arteri paru tertutup, memungkinkan untuk mengisi !entrikel dengan darah. 0etelah !entrikel penuh, mereka kontrak. 0ebagai kontrak !entrikel kanan, menutup katup trikuspid dan katup paru terbuka. $enutupan katup trikuspid mencegah darah dari dukungan ke atrium kanan dan pembukaan katup paru memungkinkan darah
c.
mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru&paru. 8trium kiri 8trium kiri menerima darah beroksigen dari paru&paru melalui !ena paru&paru. 0ebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan melalui atrium, darah melewati katup mitral ke
d.
!entrikel kiri. "entricel kiri "entrikel kiri menerima darah yang mengandung oksigen sebagai kontrak atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke !entrikel
kiri.
1atup
aorta
menuju
aorta
tertutup,
memungkinkan untuk mengisi !entrikel dengan darah. 0etelah 7.
!entrikel penuh. 1atup jantung 6erdiri dari a. 1atup 6rikuspid
1atup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan !entrikel kanan. Bila katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium kanan menuju !entrikel kanan. 1atup trikuspid berfungsi mencegah kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada saat kontraksi !entrikel. 0esuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri dari * daun katup. b. 1atup $ulmonal 0etelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam !entrikel kanan melalui trunkus pulmonalis. 6runkus pulmonalis bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. $ada pangkal trunkus pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari * daun katup yang terbuka bila !entrikel kanan berkontraksi dan menutup bila !entrikel kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari !entrikel kanan menuju arteri pulmonalis. c. 1atup Bikuspid 1atup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari atrium kiri menuju !entrikel kiri..0eperti katup trikuspid, katup bikuspid menutup pada saat kontraksi !entrikel.1atup bikuspid terdiri dari dua daun katup. d. 1atup 8orta 1atup aorta terdiri dari * daun katup yang terdapat pada pangkal aorta. 1atup ini akan membuka pada saat !entrikel kiri berkontraksi sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh. 0ebaliknya katup akan menutup pada saat !entrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah masuk kembali kedalam !entrikel kiri. B. D!inisi
9ipertensi heart disease adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh hipertensi. 9ipertensi yang tak terkontrol dalam waktu yang lama menimbulkan hypertrophy pada !entrikel kiri ("9) .
9ipertensi
heart
disease
ditegakan
bila
dideteksi
adanya
hypertrophy pada !entrikel kiri sebagai akibat peningkatan bertahap tahanan pembuluh darah peri!er dan !entrikel kiri. :ungsi !entrikel selama hipertensi berhubungan erat dengan penyebab hypertrophy dan terjadinya arterosklerosis koroner. ;ang mempengaruhi hypertrophy !entrikel kiri adalah lamanya peningkatan diastolic dan adanya factor genetik.
". E#i$miologi
Jumlah pasti penderita dengan 99D belum diketahui dengan pasti, namun pada beberapa studi disebutkan pada penderita hipertensi akan berkembang menjadi penyakit jantung. 0ecara umum resiko terjadinya "9 meningkat pada penderita obesitas dua kali lipat. 0ebanyak & 4< penderita hipertensi akan mengalami resiko gagal jantung dan kondisi ini meningkat dua kali lipat pada pria dan wanita tiga kali lipat.
D. Etiologi
0ebab utama dari hipertensi heart disease adalah hipertensi yang berlangsung kronis. 9ipertensi pada orang dewasa sendiri disebabkan oleh beberapa hal diantaranya+.
9ipertensi esensial yang terjadi pada =< kasus hipertensi pada orang dewasa.
'.
9ipertensi sekunder sebesar +< dari kasus hipertensi pada orang dewasa yang disebabkan oleh adanya kelainan pada ginjal, kelainan endokrin, peningkatan 6#1 dll.
E. Pato!isiologi
$ada stadium permulaan hipertensi, hypertrophy yang terjadi konsentrik (difus). Belum ada perubahan yang berarti pada fungsi pompa efektif !entrikel kiri. $ada stadium selanjutnya, akibat hipertensi yang terus menerus, maka hipertropi menjadi tak teratur (eksentrik). $ada kondisi ini terjadi penurunan fungsi pompa !entrikel secara menyeluruh yang berakibat pada penurunan fraksi injeksi, peningkatan
tegangan dinding !entrikel pada saat sistolik, peningkatan konsumsi oksigen otot jantung, serta penurunan efek mekanik pompa jantung. 1ondisi ini akan lebih diperburuk bila terjadi penyakit jantung koroner. $ada kondisi hypertrophy maka tekanan perfusi pada koroner akan meningkat dan diikuti dengan peningkatan tahanan pembuluh koroner. 0ebagai akibatnya cadangan aliran darah koroner akan berkurang. 8da dua factor utama penyebab penurunan cadangan aliran darah koroner yaitu+. $enebalan arteri koroner, yaitu bagian dari hiprtrophy umum otot polos pembuluh darah seluruh tubuh. 1emudian terjadi retensi garam dan air yang mengakibatkan berkurangnya compliance pembuluh darah dan meningkatnya tahanan perifer. '. $eningkatan hypertrophy mengakibatkan berkurangnya kepadatan kapiler unit otot jantung terutama pada hypertrophy eksentrik.
Jadi factor koroner pada hipertensi berkembang menjadi akibat penyakit, meskipun tampak sebagai penyebab patologis yang utama dari gangguan akti!itas mekanik !entrikel kiri. F.
Klasi!i%asi
:ronlich membagi kelainan jantung akibat hipertensi menjadi empat tingkatan yaitu> 6ingkat #
- Besarnya jantung masih normal, belum terlihat kelainan jantung pada pemeriksaan 1? maupun radiology.
6ingkat ##
- 6ampak kelainan atrium kiri pada pemeriksaan 1? dan adanya suara jantung ke&7 (atrial gallop) sebagai tanda adanya hypertrophy !entrikel kiri.
6ingkat
###-
6ampak
adanya
hypertrophy
!entrikel
kiri
pada
pemeriksaan 1? dan radiology. 6ingkat #" - 8danya kegagalan jantung kiri. G. G&ala Klinis
$ada stadium dini hipertensi, akan tampak tanda&tanda akibat adanya rangsangan simpatik yang kronik. Jantung berdenyut lebih
cepatdan kuat. 6erjadi hiper sirkulasi yang mungkin diakibatkan oleh peningkatan aktifitas dan system neurohumoral disertai dengan hiper!olumia. $ada stadium lanjut, akan timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hypertrophy !entrikel kiri dan peningkatan tahanan pembuluh darah perifer. 8kan tampak sesaknafas pada pasien oleh karena adanya gangguan diastolic.
H. Pm'i%saan !isi%
$ada palpasi, oleh karena hypertrophy, maka akan didapat penambahan iktus cordis. Bila terjadi dilatasi !entrikel kiri, maka iktus cordis akan bergeser kekiri bawah. $ada auskultasi akan ditemukan 07 dan bila terjadi dilatasi jantung didapat tanda&tanda insufisiensi mitral relati!e.
I.
Pm'i%saan Pnn&ang
$ada foto thorak posisi posterioanterior pasien hiperthrophy konsentrik, besar jantung dalam batas normal. $embesaran jantung kiri terjadi bila sudah ada dilatasi !entrikel kiri. 6erdapat stenosis aorta pada hipertensi yang kronik dan tanda&tanda bendungan pembuluh paru pada stadium payah jantung hipertensi. $emeriksaan laboratorium
darah rutin yang diperlukan adalah
pemeriksaan ureum dan kreatinin untuk menilai fungsi ginjal, dan pemeriksaan elektrolit. $ada pemeriksaan 1? akan ditemukan tanda&tanda hypertrophy !entrikel
kiri.
$emeriksaan
kokardiografi
dapat
mendeteksi
hypertrophy !entrikel kiri secara dini yang mencakup kelainan anatomic dan fungsional jantung. $erubahan yang dapat dilihat adalah+.
6anda&tanda hiper sirkulasi pada stadium dini
'.
9ipertrophy yang konsentrik maupun yang eksentrik
*.
Dilatasi !enterikelyang dapat merupakan tanda&tanda payah jantung, serta tekanan akhir diastolic !entrikel kiri yang meningkat.
7.
6anda&tanda iskemik pada stadium lanjut.
.
M$i%asi
$engobatan ditujukan untuk menurunkan tekanan darah menjadi normal, mengobati payah jantung akibat hipertensi, menurunkan morbiditas
dan
mortalitas
akibat
penyakit
kardio!askuler,
dan
menurunkan factor resiko terhadap penyakit kardio!askuler dengan maksimal. K. Pnatala%sanaan
+.
$erubahan gaya hidup #mplementasi gaya hidup yang mempengaruhi tekanan darah
memiliki
penatalaksanaan
pengaruh hipertensi.
baik
pada
pencegahan
odifikasi
gaya
maupun
hidup
yang
meningkatkan kesehatan direkomendasikan bagi indi!idu dengan prehipertensi dan sebagai tambahan untuk terapi obat pada indi!idu hipertensif.
#nter!ensi&inter!ensi
ini
harus
diarahkan
untuk
mengatasi risiko penyakit kardio!askular secara keseluruhan. @alaupun efek dari inter!ensi gaya hidup pada tekanan darah adalah jauh lebih nyata pada indi!idu dengan hipertensi, pada uji jangka&pendek, penurunan berat badan dan reduksi AaCl diet juga telah terbukti mencegah perkembangan hipertensi. $ada indi!idu hipertensif, menghasilkan
bahkan
jika
reduksi
inter!ensi&inter!ensi
tekanan
darah
yang
ini
tidak
cukup
untuk
menghindari terapi obat, namun jumlah pengobatan atau dosis yang diperlukan untuk kontrol tekanan darah dapat dikurangi. odifikasi diet yang secara efektif mengurangi tekanan darah adalah penurunan berat badan, reduksi masukan AaCl, peningkatan masukan kalium, pengurangan konsumsi alkohol, dan pola diet sehat secara keseluruhan. '. Ta*l odifikasi gaya hidup untuk mengatasi hipertensi 5eduksi berat badan
emperoleh
dan
mempertahankan B# ' kg/m ' 5eduksi garam 8daptasi D809
rencana
4 g AaCl/hari diet
jenis&
Diet
yang
kaya
buah&buahan,
sayur&sayuran, dan produk susu
rendah&lemak dengan kandungan lemak tersaturasi dan total yang dikurangi $engurangan konsumsi alkohol
Bagi mereka yang mengkonsumsi alkohol, minumlah ' gelas/hari untuk laki&laki dan + gelas/hari untuk wanita
8kti!itas fisik
8kti!itas aerobik teratur, seperti jalan cepat selama * menit/hari
*. $encegahan
dan
penatalaksanaan
obesitas
adalah
penting
untuk
mengurangi tekanan darah dan risiko penyakit kardio!askular. $ada uji jangka&pendek, bahkan penurunan berat badan yang moderat dapat mengarah pada reduksi tekanan darah dan peningkatan sensiti!itas insulin. 5eduksi tekanan darah rata&rata sebesar 4.*/*/+ mm9g telah diamati terjadi dengan reduksi berat badan rata&rata sebesar =.' kg. 8kti!itas fisik teratur memudahkan penurunan berat badan, mengurangi tekanan darah, dan mengurangi risiko keseluruhan untuk penyakit kardio!askular. 6ekanan darah dapat dikurangi oleh akti!itas fisik intensitas moderat selama * menit, seperti jalan cepat, 4&2 hari per minggu, atau oleh latihan dengan intensitas lebih dan frekuensi kurang. 7. 6erdapat !ariasi indi!idual dalam sensiti!itas tekanan darah terhadap AaCl, dan !ariasi ini mungkin memiliki dasar genetis. Berdasarkan hasil dari metaanalisis, penurunan tekanan darah dengan pembatasan masukan AaCl harian menjadi 7.7&2.7 g (2&+' m) menghasilkan reduksi tekanan darah sebesar *.2&7.=/.=&'.= mm9g pada indi!idu hipertensif dan reduksi yang lebih rendah pada indi!idu normotensif. Diet yang kurang mengandung kalium, kalsium, dan magnesium berkaitan dengan tekanan darah yang lebih tinggi dan pre!alensi hipertensi yang lebih tinggi. $erbandingan natrium&terhadap&kalium urin memiliki hubungan yang lebih kuat terhadap tekanan darah dibanding natrium atau kalium saja. 0uplementasi kalium dan kalsium memiliki efek antihipertensif moderat yang tidak konsisten, dan, tidak tergantung pada tekanan darah, suplementasi kalium mungkin berhubungan dengan penurunan mortalitas
stroke. $enggunaan alkohol pada indi!idu yang mengkonsumsi tiga atau lebih gelas per hari (satu gelas standar mengandung +7 g etanol) berhubungan dengan tekanan darah yang lebih tinggi, dan reduksi konsumsi alkohol berkaitan dengan reduksi tekanan darah. ekanisme bagaimana kalium, kalsium, atau alkohol dapat mempengaruhi tekanan darah masihlah belum diketahui. . %ji D809 secara meyakinkan mendemonstrasikan bahwa pada periode 3 minggu, diet yang kaya buah&buahan, sayur&sayuran, dan produk susu rendah&lemak mengurangi tekanan darah pada indi!idu dengan tekanan darah tinggi&normal atau hipertensi ringan. 5eduksi masukan AaCl harian menjadi 4 g (+ m) menambah efek diet ini pada tekanan darah. Buah&buahan dan sayur&sayuran merupakan sumber yang kaya akan kalium, magnesium, dan serat, dan produk susu merupakan sumber kalsium yang penting. 4. 6erapi farmakologis 6erapi obat direkomendasikan bagi indi!idu dengan tekanan darah +7/= mm9g. Derajat keuntungan yang diperoleh dari agen&agen antihipertensif berhubungan dengan besarnya reduksi tekanan darah. $enurunan tekanan darah sistolik sebesar +&+' mm9g dan tekanan darah diastolik sebesar & 4 mm9g bersama&sama memberikan reduksi risiko sebesar *&7< untuk stroke dan +'&+4< untuk C9D dalam tahun dari mula penatalaksanaan. 5isiko gagal jantung berkurang sebesar E<. 6erdapat !ariasi yang nyata dalam respon indi!idual terhadap kelas&kelas agen antihipertensif yang berbeda, dan besarnya respon terhadap agen tunggal apapun dapat dibatasi oleh akti!asi mekanisme counter ®ulasi yang melawan efek hipotensif dari agen tersebut. $emilihan agen&agen antihipertensif, dan kombinasi agen&agen, harus dilakukan secara indi!idual, dengan pertimbangan usia, tingkat keparahan hipertensi, faktor&faktor risiko penyakit kardio!askular lain, kondisi komorbid, dan pertimbangan praktis yang berkenaan dengan biaya, efek samping, dan frekuensi pemberian obat. 2. Diuretik
Diuretik thiaFide dosis&rendah sering digunakan sebagai agen lini pertama, sendiri atau dalam kombinasi dengan obat antihipertensif lain. 6hiaFide menghambat pompa AaG/Cl& di tubulus kon!ultus distal sehingga meningkatkan ekskresi natrium. Dalam jangka panjang, mereka juga dapat berfungsi sebagai !asodilator. 6hiaFide bersifat aman, memiliki efikasi tinggi, dan murah serta mengurangi kejadian klinis. ereka memberikan efek penurunan&tekanan darah tambahan ketika dikombinasikan dengan beta blocker, 8C inhibitor, atau penyekat reseptor angiotensin. 0ebaliknya, penambahan diuretik terhadap penyekat kanal kalsium adalah kurang efektif. Dosis biasa untuk hydrochlorothiaFide berkisar dari 4.' hingga mg/hari. 1arena peningkatan insidensi efek samping metabolik (hipokalemia, resistansi insulin, peningkatan kolesterol), dosis yang lebih tinggi tidaklah dianjurkan. Dua diuretik hemat kalium, amiloride dan triamterene, bekerja dengan menghambat kanal natrium epitel di nefron distal. 8gen&agen ini adalah agen antihipertensif yang lemah namun dapat digunakan dalam kombinasi dengan thiaFide untuk melindungi terhadap hipokalemia. 6arget farmakologis utama untuk diuretik loop adalah kotransporter AaG&1 G&'Cl& di lengkung 9enle ascenden tebal. Diuretik loop umumnya dicadangkan bagi pasien hipertensif dengan penurunan kecepatan filtrasi glomerular Hkreatinin serum refleksi E'' mol/ (E'. mg/d)I, C9:, atau retensi natrium dan edema karena alasan&alasan lain seperti penatalaksanaan dengan !asodilator yang poten, seperti monoidil. 3. $enyekat sistem renin&angiotensin 8C inhibitor mengurangi produksi angiotensin ##, meningkatkan kadar bradikinin, dan mengurangi akti!itas sistem saraf simpatis. $enyekat reseptor angiotensin ## menyediakan blokade reseptor 86 + secara selektif, dan efek angiotensin ## pada reseptor 86' yang tidak tersekat dapat menambah efek hipotensif. 1edua kelas agen&agen ini adalah agen antihipertensif yang efektif yang dapat digunakan sebagai terapi tunggal atau dalam kombinasi dengan diuretik, antagonis kalsium, dan agen&agen penyekat alfa. fek samping 8C inhibitor dan penyekat reseptor angiotensin antara lain adalah insufisiensi ginjal fungsional karena dilatasi
arteriol eferen ginjal pada ginjal dengan lesi stenotik pada arteri renalis. 1ondisi&kondisi predisposisi tambahan terhadap insufisiensi ginjal yang diinduksi oleh agen&agen ini antara lain adalah dehidrasi, C9:, dan penggunaan obat&obat antiinflamasi non steroid. Batuk kering terjadi pada +< pasien,
dan
angioedema
terjadi
pada
+<
pasien yang
mengkonsumsi 8C inhibitor. 8ngioedema paling sering terjadi pada indi!idu yang berasal dari 8sia dan lebih laFim terjadi pada orang 8frika 8merika dibanding orang 1aukasia. 9iperkalemia yang disebabkan hipoaldosteronisme merupakan efek samping yang kadang terjadi baik pada penggunaan 8C inhibitor maupun penyekat reseptor angiotensin. =. 8ntagonis aldosteron 0pironolakton adalah antogonis aldosteron nonselektif yang dapat digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan diuretik thiaFide. #a adalah agen yang terutama efektif pada pasien dengan hipertensi esensial rendah&renin, hipertensi resistan, dan aldosteronisme primer. $ada pasien dengan C9:, spironolakton dosis rendah mengurangi mortalitas dan perawatan di rumah sakit karena gagal jantung ketika diberikan sebagai tambahan terhadap terapi kon!ensional dengan 8C inhibitor, digoin, dan diuretik loop. 1arena spironolakton berikatan dengan reseptor progesteron dan androgen, efek samping dapat berupa ginekomastia, impotensi, dan abnormalitas menstruasi. fek&efek samping ini dihindari oleh agen yang lebih baru, eplerenone, yang merupakan antagonis aldosteron selektif. plerenone baru&baru ini disetujui di %0 untuk penatalaksanaan hipertensi +. Beta blocker $enyekat
reseptor
adrenergik
mengurangi
tekanan
darah
melalui
penurunan curah jantung, karena reduksi kecepatan detak jantung dan kontraktilitas. ekanisme lain yang diajukan mengenai bagaimana beta blocker mengurangi tekanan darah adalah efek pada sistem saraf pusat, dan inhibisi pelepasan renin. Beta blocker terutama efektif pada pasien hipertensif dengan takikardia, dan potensi hipotensif mereka dikuatkan oleh pemberian bersama diuretik. $ada dosis yang lebih rendah, beberapa
beta blocker secara selektif menghambat reseptor + jantung dan kurang memiliki pengaruh pada reseptor ' pada sel&sel otot polos bronkus dan !askular>
namun
tampak tidak
terdapat perbedaan
pada potensi
antihipertensif beta blocker kardio selektif dan non kardio selektif. Beta blocker tertentu memiliki akti!itas simpatomimetik intrinsik, dan tidaklah jelas apakah akti!itas ini memberikan keuntungan atau kerugian dalam terapi jantung. Beta blocker tanpa akti!itas simpatomimetik intrinsik mengurangi tingkat kejadian kematian mendadak (sudden death), mortalitas keseluruhan, dan infark miokardium rekuren. $ada pasien dengan C9:, beta blocker telah dibuktikan mengurangi risiko perawatan di rumah sakit dan mortalitas. Car!edilol dan labetalol menyekat kedua reseptor + dan ' serta reseptor adrenergik perider. 1euntungan potensial dari penyekatan kombinasi dan adrenergik dalam penatalaksanaan hipertensi masih perlu ditentukan. ++. $enyekat adrenergik 8ntagonis adrenoreseptor selektif postsinaptik mengurangi tekanan darah melalui penurunan resistansi !askular perifer. ereka adalah agen antihipertensif yang efektif, yang digunakan sebagai monoterapi maupun dalam kombinasi dengan agen&agen lain. Aamun dalam uji klinis pada pasien hipertensif, penyekatan alfa tidak terbukti mengurangi morbiditas dan
mortalitas
kardio!askular
ataupun
menyediakan
perlindungan
terhadap C9: sebesar kelas&kelas agen antihipertensif lain. 8gen&agen ini juga efektif dalam menangani gejala tractus urinarius bawah pada pria dengan hipertropi prostat. 8ntagonis adrenoreseptor nonseletif berikatan dengan reseptor postsinaptik dan presinaptik dan terutama digunakan untuk penatalaksanaan pasien dengan pheokromositoma. +'. 8gen&agen simpatolitik 8gonis simpatetik yang bekerja secara sentral mengurangi resistansi perifer dengan menghambat aliran simpatis. ereka terutama berguna pada pasien dengan neuropati otonom yang memiliki !ariasi tekanan darah yang luas karena dener!asi baroreseptor. 1erugian agen ini antara lain somnolens, mulut kering, dan hipertensi rebound saat penghentian.
0impatolitik perifer mengurangi resistansi perifer dan konstriksi !ena melalui pengosongan cadangan norepinefrin ujung saraf. @alaupun merupakan agen antihipertensif yang potensial efektif, kegunaan mereka dibatasi oleh hipotensi orthostatik, disfungsi seksual, dan berbagai interaksi obat. +*. $enyekat kanal kalsium 8ntagonis kalsium mengurangi resistansi !askular melalui penyekatan & channel, yang mengurangi kalsium intraselular dan !asokonstriksi. 1elompok ini terdiri dari bermacam agen yang termasuk dalam tiga kelas berikut- phenylalkylamine (!erapamil), benFothiaFepine (diltiaFem), dan +,7&dihydropyridine (mirip&nifedipine). Digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan agen&agen lain (8C inhibitor, beta blocker,
+
&
adrenergic blocker), antagonis kalsium secara efektif mengurangi tekanan darah> namun, apakah penambahan diuretik terhadap penyekat kalsium menghasilkan penurunan lebih lanjut pada tekanan darah adalah tidak jelas. fek samping seperti flushing , sakit kepala, dan edema dengan penggunaan dihydropyridine berhubungan dengan potensi mereka sebagai dilator
arteriol>
edema
disebabkan
peningkatan
gradien
tekanan
transkapiler, dan bukan karena retensi garam dan cairan. +7. "asodilator angsung 8gen&agen ini mengurangi resistensi perifer, laFimnya mereka tidak dianggap sebagai agen lini pertama namun mereka paling efektif ketika ditambahkan dalam kombinasi yang menyertakan diuterik dan beta blocker. 9ydralaFine adalah !asodilator direk yang poten yang memiliki efek antioksidan dan penambah AK, dan minoidil merupakan agen yang amat poten dan sering digunakan pada pasien dengan insufisiensi ginjal yang refrakter terhadap semua obat lain. 9ydralaFine dapat menyebabkan sindrom mirip&lupus, dan efek samping minoidil antara lain adalah hipertrikosis dan efusi perikardial.
II.
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERA+ATAN
8. Png%a&ian . $engkajian difokuskan pada kelainan fisik maupun psikis yang ditimbulkan oleh 99D. Data dasar pengkajian,.
Png%a&ian !o-s
Biodata pasien yang meliputi #dentitas $asien a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
Aama %mur Jenis 1elamin 8gama 0tatus perkawinan $endidikan $ekerjaan 6anggal asuk Ao. 5egister Diagnosa edis
.
Ri/a0at %s1atan
8danya riwayat hipertensi yang lama dan adanya riwayat hipertensi dan penyakit jantung pada keluarga. 2.
Data *io #si%o sosial s#i'ital
a.
Bernafas ?ejala- dispnoe berkaitan dengan akti!itas, takipnoe, ortopnea, batuk tanpaatau dengan sputum, adanya riwayat
b.
merokok 6anda> penggunaan otot aksesori pernafasaan, adanya bunyi
nafas tambahan, sianosis. 8kti!itas/istirahat
?ejala- 8danya kelemahan, letih, nafas pendek sampai sesak
6anda - :rekuensi denyut jantung meningkat, $erubahan irama jantung, takipneaan
c.
liminasi
d. e.
f.
g. h.
6idak mengalami perubahan atau kesulitan dalam miksi
atau pun defekasi. #stirahat dan 6idur 1esulitan tidur pada malam hari. 1ebersihan Diri $asien mandi berapa kali atau hanya diap ditempat tidur saja. $engaturan 0uhu 6ubuh Demam pada malam hari, menggigil dan atau berkeringat. 5asa 8man $erasaan tak berdaya / tak ada harapan. 5asa Ayaman
?ejala> terjadi angina, nyeri hilang timbul pada tungkai sebagai indikasi adanya arteriosclerosis, sakit kepala oksipital berat, nyeri abdomen.
i.
j.
k. l.
akan dan inum 8noreksia. 6idak dapat mencerna makanan. $enurunan BB. 0osialisasi dan 1omunikasi $erasaan isolasi / penolakan karena penyakit menular. $erubahan pola biasa dalam tangguang jaawab / perubahan kapasitas fisik untuk melaksankan peran 5ekreasi 6idak dapat dikaji. Belajar Dengan adanya proses pengobatan yang lama maka akan mengakibatkan
stress
pasa
penderita
yang
bisa
mengakibatkan penolakan terhadap pengobatan. m. Bekerja 1lien merasa sesak ketika bekerja. n. 0piritual 1arena sesak napas, nyeri dada dan batuk menyebabkan terganggunya akti!itas ibadah klien. 3.
Pm'i%saan !isi%
a.
1eadaan %mum 6ingkat 1esadaran - compos mentis. Bangun tubuh kurus, gerak motorik aktif terkoordinasi, turgor kulit baik, kulit lembab.
b.
%kuran&%kuran BB sebelum dan sesudah sakit
c.
6anda&6anda "ital 6D -
6emp-
55 -
Aadi -
d.
1eadaan :isik +) 1epala dan eher Bentuk kepala simetris, nyeri tekan tidak ada, distribusi rambut merata, kebersihan kepala cukup. "ena jugularis tampak menonjol. ') Dada Bentuk simetris, pergerakan dada simetris, retraksi otot dada ada, ronchi (G),suara jantung 0 +&0' iregular. a) $ayudara dan 1etiak Ayeri tekan tidak ada. b) 8bdomen 9epar tidak teraba, peristaaltik positif. c) ?enetalia 6idak ada kelainan. d) #ntegumen @arna kulit sawo matang, kebersihan cukup.
e) kstremitas
8tas $ergerakan tangan kiri L kanan terkoordinasi, bengkak tidak ada, terpasang #":D A0 3 tts/menit pada tangan kiri, lembab.
Bawah $ergerakan normal terkoordinasi, lembab
f) $emeriksaan neurologis
0tatus
mental
dan
emosi-
pasien
tidak
mengalami
disorientasi orang, tempat dan waktu. mosi pasien stabil
:ungsi psikomotorik- pasien tidak mengalami kelemahan pada ekstrimitas atas dan bawah
$siko sensori- pengelihatan normal, reflek pupil positif isokhor.
4.
Pm'i%saan #nn&ang
a.
Data aboratorium
b.
Data hasil thorak $&8 1esan kardio megali Gedema paru.
c.
9asil 1? #rama 8:, respon +/mt, ais normal, episode flutter di "+& "* 1esan susp. "9
B. Diagnosa %#'a/atan
Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada pasien dengan hipertensi heart desease adalah> +.
#ntoleransi akti!itas berhubungan dengan kelelahan umum ditandai dengan adanya ungkapan !erbal tentang kelemahan, respon tensi terhadap akti!itas abnormal, adanya perasaan tidak nyaman saat berakti!itas, dispnoe, adanya tanda&tanda iskemik yang dapat dilihat dari hasil pemeriksaan 1?.
'.
Ayeri akut berhubungan dengan iskemik jaringan ditandai dengan adanya keluhan nyeri pada dada, wajah meringis, gelisah sampai adanya perubahan tingkat kesadaran, perubahan nadi,tensi.
*.
1erusakan pertukaran gas berhubungan dengan tidak adekuatnya !entilasi ditandai dengan dispnoe saat berakti!itas, takipnoe, ortopnea, adanya bunyi nafas tambahan dan terjadi sianosis
7.
5esiko tinggi perubahan perfusi jaringan yang berhubungan dengan penurunan supali darah keperifer.
.
$enurunan
curah
jantung
berhubungan
dengan
perubahan
kontraktilitas miokard, perubahan irama dan frekuensi jantung, peubahan struktur !entrikel kiri ditandai dengan takikardi,
disritmia, perubahan tekanan darah, bunyi jantung ekstra (0*, 07), nyeri dada, nadi perifer tak teraba, ekstremitas dingin. 4.
1urangnya
pengetahuan
tentang
penyakit
dan
pengobatan
sehubungan dengan kurangnya informasi, tidak mengenal sumber informasi ditandai dengan pasien banyak bertanya tentang informasi
penyakitnya,
tidak
tepat
dalam
menjalani
intruksi/therapy. ". Rn-ana Tin$a%an
AK AK +
DM 1ep. +
6ujuan
#nter!ensi
0etelah
dilakukan
tindakan
perawatan
+. 1aji
5asionalisasi
respon +. Dengan mengetahui
pasien terhadap
parameter
akti!itas,
akan
mampu berpartisipasi
perhatikan
mengkaji
respon
dalam akti!itas yang
adanya
fisiologis
terhadap
diinginkan,
perubahan tanda
stress akti!itas dan
melaporkan
!ital,
dipsnoe,
bila muncul berarti
peningkatan toleransi
nyeri
dada,
terjadi
terhadap
kelelahan
yang
tingkat akti!itas
diharapkan
pasien
akti!itas
yang dapat diukur.
tersebut, membantu
kelebihan
berlebihan.
'. 6ehnik
menghemat
'. #ntruksikan
energi
mengurangi
pasien
tentang
penggunaan
energi
cara
dan
penghematan
keseimbangan antara
energi
dan
lakukan akti!itas
membantu
suplai dan kebutuhan oksigen.
secara perlahan. *. Dorong
pasien *.8kti!itas
bertahap
untuk
mencegah
melakukan
peningkatan
akti!itas
jantung secara tiba&
secara
kerja
bertahap
jika
tiba,
dapat
ditolerir,
bantuan
beri
bantuan
kebutuhan
dengan
mendorong
sesuai
kebutuhan.
memberi sesuai akan
memandirikan pasien dalam berakti!itas.
'
'.
0etelah
dilakukan +. $ertahankan
tindakan
perawatan
diharapkanpasien mampu adanya
tirah
+. eminimalkan
baring
pada fase akut
melaporkan
nyeri/nyeri
tindakan
pasien
distraksi
terkontrol,
dan
meningkatkan relaksasi.
pengurangan '. akukan
rasa
stimulasi
'. 6indakan
yang
menurunkan tekanan dan
!ascular
dan
mampu
relaksasi,
memblok
respon
mengungkapkan
ciptakan
simpatis
efektif
metode
lingkungan
mengurangi
rasa
yang tenang
sakit
dan
pengurangan
nyeri, mengikuti farmakologi diberikan
pasien theraphy
komplikasinya.
yang *. inimalkan untuk
mengurangi nyeri.
*. 8kti!itas
akti!itas
!asokonstriksi akan
!asokonstriksi
meningkatkan
yang
tekanan
dapat
meningkatkan nyeri
!ascular
jantung.
seperti
batuk panjang, membungkuk dll. 7. 1olaborasi
7. %ntuk menurunkan/
pemberian
mengontrol
analgesic
dengan mengontrol rangsangan
nyeri
system
saraf simpatis.
*.
*.
0etelah
dilakukan
tindakan
perawatan
kedalaman
pasien
pernafasan
diharapkan
menunjukan !entilasi yang oksigenasi
+. 1aji
frekuensi, +. :rekuensi
nafas
biasanya meningkat, dan
ekspansi dada.
adekuat/
dispnea dan terjadi peningkatan nafas.
dengan
kerja
kspansi
dada yang terbatas
?D8
menandakan adanya nyeri dada '. posisi kepala lebih '. 6inggikan posisi
tinggi
kepala dan Bantu
memungkinkan
dalam mengubah
espansi
posisi.
memudahkan
paru
dan
pernafasan. $engubahan
posisi
meningkatkan pengisian
segmen
paru yang berbeda sehingga memperbaiki difusi gas *. $erasaan *. Bantu
pasien
takut
bernafas
mengatasi
meningkatkan
ketakutan dalam
terjadinya
bernafas
hipoksemia 7. emaksimalkan
7. .1olaborasi
bernafas
pemberian
menurunkan
oksigen
nafas.
tambahan
dan kerja
+. $erfusi 7.
7.
serebral
0etelah
dilakukan +. 8wasi
langsung berkaitan
tindakan
perawatan
perubahan
dengan
mental continue
jantung
diharapkan
perfusi
jaringan
adekuat
seperti
cemas,
seperti akral hangat,
bingung,
nadi
perifer
letargi, pingsan
tanda
!ital
kuat,
'. atihan aktif /pasif
normal, '. Dorong latihan
orientasi pasien bagus,
curah
aktif/pasif
rasanyeri berkurang.
menurunkan
statis
!ena, meningkatkan aliran balik !ena, menurunkan resiko tromboflebitis. *. $ompa
*. $antau
yang
pernafasan
jantung gagal dapat
mencetuskan distress pernafasan. Dispnea
yang
terjadi
tiba&tiba
menunjukan adanya tromboemboli paru. 7. %ntuk 7. kaji
fungsi
mengetahui
dampak
gastrointestinal
pada
dan perkemihan
fungsi
negati!e
perfusi
dan organ
tersebut. . Digunakan sebagai . 1olaborasi
indicator
pemeriksaan
perfusi/fungsi
lab
organ.
B%A,
Creatinin, elektrolit, ?D8
.
.
0etelah
dilakukan +. 1aji
frekuensi
+. Biasanya
terjadi
takikardi
sebagai
tindakan
perawatan
diharapkan
pasien
menunjukan
tanda
dan
irama
jantung
kompensasi penurunan kontraktilitas
!ital dalam batas yang
!entrikel.
dapat diterima, bebas dari
gejala
jantung,
gagal
'. #rama gallop umum '. Catat
bunyi
jantung
dihasilkan
dari
!entrikel
yang
distensi *. $ucat *. 1aji
kulit
menunjukan
penurunan
perfusi
terhadap pucat
akibat
penurunan
dan sianosis
curah jantung 7. %ntuk mengetahui
7. 1aji perubahan
adekuatnya perfusi
pada
sensori
serebral
seperti
letargi,
penurunan
bingung,
terhadap curah
jantung.
cemas, depresi. . Berikan
. stress menghasilkan !aso
konstriksi
istirahat dengan
yang meningkatkan
lingkungan
tekanan darah dan
yang
tenang,
meningkatkan
Bantu
pasien
menghindari stress 4. 1olaborasi
frekuensi
kerja
jantung 4. %ntuk meningkatkan
pemberian
kesediaan
oksigen
oksigen dengan
untuk
kanul/masker
miokard
dan
sesuai indikasi.
jaringan
serta
melawan
efek
kebutuhan
hipoksia. 2. !asodilator 2. 1olaborasi
digunakan
untuk
pemberian
meningkatkan
!asodilator
curah jantung +. $engetahuan
4.
4.
0etelah
dilakukan +. Jelaskan
tindakan
perawatan
diharapkan pengetahuan tentang
pasien
penyakitnya
bertambah,
tentang
tentang
fungsi
danharapan
dan
kelainan
memudahkan
yang
dialami
ketaatan
pada
pengibatan.
therapiuntuk
berulang
dapat
program
elaksanakan
menurunkan
penyakit
jantung normal
oleh pasien
proses
'. $emahaman episode '. 1uatkan dan
mencegah
program, obat dan
rasional
pembatasan
pengobatan
meningkatkan
dapat
komplikasi,melakukan
kerjasama
perubahan
mengontrol gejala.
pola
perilaku yang perlu.
untuk
*. $emahaman *. Diskusikan
kebutuhan
tentang
terapiutik
obat,
dan
tujuan dan efek
pentingnya
samping,
pelaporan
berikan
samping
instruksi secara
mencegah
!erbal maupun
terjadinya
tertulis.
komplikasi obat.
efek dapat
7. enambahkan 7. Jelaskan
dan
pengetahuan
dan
diskusikan
memungkinkan
peran
pasien
pasien
untuk
dalam
membuat keputusan
mengontrol
berdasarkan
factor
resiko
informasi
dan
factor
sehubungan dengan
pemberat.
control kondisi dan mencegah berulang/ komplikasi. . 1ondisi
kronis
sering melemahkan . Berikan
kemampuan koping
kesempatan
dan
pasien
dukungan
untuk
menanyakan,
kapasitas pasien
dan orang terdekat.
mendiskusikan masalah
dan
membuat perubahan pola hidup
yang
perlu. D. E5ALUASI
!aluasi adalah tahap terakhir proses keperawatan dengan cara menilai sejauh mana tujuan diri rencana keperawatan tercapai atau tidak. (8FiF 8limul. '+') 6ujuan e!aluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mencapai tujuan. 9al ini dapat dilaksanakan dengan mengadakan hubungan dengan klien berdasarkan respon klien terhadap tindakan keperawatan yang diberikan sehingga perawat dapat mengambil keputusan +.
engakhiri tindakan keperawatan (klien telah mencapai tujuan yang ditetapkan)
'.
emodifikasi rencana tindakan keperawatan (klien memerlukan waktu yang lebih lama untuk mencapai tujuan) (lyer, at al, '+*)
DAFTAR PUSTAKA
Baim, Donald 0. 9ypertensi!e !ascular disease in- 9arrisonNs $rinciples of #nternal edicine. 2th d. %08. 6he cgraw&9ill Companies, #nc. '3. p. '7+ Doegoes, .. ('+'). P'n-anaan K#'a/atan $an Do%mntasian %#'a/atan . Jakarta - ?C.
Aanda A#C& AKC .'+* . Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis Edisi Revisi Jilid II . Jakarta- ?C. #nde.
'+'.
6otal
1esehatan
.
8!ailable
at
http-//www.6otalkesehatananda.com/inde.html 8kses '= Kktober '+2 (+*.) $anggabean, arulam. $enyakit jantung hipetensi, Dalam- 0udoyo 8@, 0etyohadi B, 8lwi #, et all, editors. Buku 8jar #lmu $enyakit Dalam. disi #". Jakarta-$usat $enerbitan Departemen #lmu $enyakit Dalam :akultas 1edokteran %ni!ersitas #ndonesia> '+'.p.+47& iller. 9ypertensi!e heart disease&treatment. (0erial Knline- Desember '3). 8!ailable
from-
http-//www.umm.edu/ency/article/+*.htm.
'=
Kktober '+2 (+'-') 5iaF, 1amran. 9ypertensi!e heart disease. (0erial Knline- Desember '3). 8!ailable from- http-//www.emedicine.com/D/topic*7*'.htm. 8kses '= Kktober '+2(+'-)
9ipertensi
$athway - 99D
9ipertensi heart disease
#nformasi kurang
9ipertrophy !entrikel kiri jantung ("9)
1urang $engetahuan
"ol. sekuncup "ol. 5esidu
1erja myocard meningkat
0uplai K' dan nutrisi ke jaringan menurun
yocard iskemik $enurunan curah jantung
$erfusi jaringan terganggu
6ekanan atrium kiri meningkat
$k infark myocard
Ayeri dada
$emenutan K' tertrisis terganggu Ayeri
6ransudasi cairan interstitiil paru
Cairan masuk al!eoli
Kedema paru
0esak
$embentukan 86$ terganggu
1elelahan
8kti!itas terganggu
?angguan rasa nyaman nyeri (nyeri akut
$ola nafas tidak efektif
#ntoleransi akti!itas