LAPORAN PENDAHULUAN HHD ( HIPERTENSI HEART DISEASE ) I. KONSEP MEDIS
A. Definisi Hipertensi atau lebih dikenal dengan penyakit darah tinggi adalah suatu keadaan dimana sesorang mengalami peningkatan darah diatas normal yaitu lebih dari 140/90 mmHg. Definisi lain menyebutkan, Hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg (Brunner & Suddarth, 2015). Hipertensi
adalah
tekanan
darah
tinggi
atau
istilah
kedokteran
menjelaskan hipertensi adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan pada mekanisme pengaturan tekanan darah. (Mansjoer, 2011)
2. Hipertensi Primer Hipertensi primer tidak disebabkan oleh faktor tunggal dan khusus. Hipertensi ini disebabkan berbagai faktor yang saling berkaitan. 3. Hipertensi Sekunder Hipertensi sekunder disebabkan oleh faktor primer yang diketahui yaitu seperti kerusakan ginjal, gangguan obat tertentu, stres akut, kerusakan vaskuler dan lain-lain. 4. Hipertensi Maligna Adapun penyebab paling umum pada penderita Hipertensi maligna adalah Hipertensi yang tidak terobati. C. Patofisiologi
akibatnya cadangan aliran darah koroner akan berkurang. Ada dua factor utama penyebab penurunan cadangan aliran darah koroner yaitu: 1. Penebalan arteri koroner, yaitu bagian dari hiprtrophy umum otot polos pembuluh darah seluruh tubuh. Kemudian terjadi retensi garam dan air yang mengakibatkan berkurangnya compliance pembuluh darah dan meningkatnya tahanan perifer. 2. Peningkatan hypertrophy mengakibatkan berkurangnya kepadatan kapiler unit otot jantung terutama pada hypertrophy eksentrik. Jadi faktor koroner pada hipertensi berkembang menjadi akibat penyakit, meskipun tampak sebagai penyebab patologis yang utama dari gangguan aktivitas mekanik ventrikel kiri (Mansjoer, 2011).
merupakan gejala terlazim yang mengenai kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis. Pada stadium dini hipertensi, akan tampak tanda-tanda akibat adanya rangsangan simpatik yang kronik. Jantung berdenyut lebih cepatdan kuat. Terjadi hiper sirkulasi yang mungkin diakibatkan oleh peningkatan aktifitas dan system neurohumoral disertai dengan hipervolumia. Pada stadium lanjut, akan timbul mekanisme kompensasi pada otot jantung berupa hipertropi ventrikel kiri dan peningkatan tahanan pembuluh darah perifer. Akan tampak sesaknafas pada pasien oleh karena adanya gangguan diastolik. E. Pemeriksaan Penunjang
F. Penatalaksanaan Pengobatan pasien dengan penyakit jantung hipertensi terbagi dalam dua kategori pengobatan dan pencegahan tekanan darah yang tinggi dan pengobatan penyakit jantung hipertensi. Tekanan darah ideal adalah kurang dari 140/90 pada pasien tanpa penyakit diabetes dan penyakit ginjal kro nik dan kurang dari 130/90 pada pasien dengan penyakit diatas. Berbagai macam strategi pengobatan penyakit jantung hipertensi menurut Somantri (2013) yaitu : 1. Pengaturan Diet Berbagai studi menunjukkan bahwa diet dan pola hidup sehat dan atau dengan obat-obatan yang menurunkan gejala gagal jantung dan bisa
c. Diet kaya buah dan sayur. d. Diet rendah kolesterol sebagai pencegah terjadinya jantung koroner. e. Tidak mengkomsumsi Alkohol. 2. Olahraga Teratur Olahraga teratur seperti berjalan, lari, berenang, bersepeda bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah dan dapat memperbaiki keadaan jantung. Olaharaga isotonik dapat juga bisa meningkatkan fungsi endotel, vasodilatasi perifer, dan mengurangi katekolamin plasma. Olahraga teratur selama 30 menit sebanyak 3-4 kali dalam satu minggu sangat dinjurkan untuk menurunkan tekanan darah. 3. Penurunan Berat Badan
Pengobatan
hipertensi
atau
penyakit
jantung
hipertensi
dapat
menggunakan berbagai kelompok obat antihipertensi seperti thiazide, beta blocker dan kombinasi alpha dan beta blocker, calcium channel blockers, ACE inhibitor, angiotensin receptor blocker dan vasodilator seperti hydralazine. Hampir pada semua pasien memerlukan dua atau lebih obat antihipertensi untuk mencapai tekanan darah yang diinginkan.
Penyimpangan KDM
Genetic, kebiasaan hidup, usia lanjut, Hipertensi Heart Disease (HHD) Hipertofi ventrikel kiri jantung Volume sekuncup menurun dan Volume residu meningkat
Penurunan curah jantung
Suplai O2 dan nutrisi ke jaringan menurun
Kurang pengetahuan Kerja miocard meningkat
Pemenuhan O2 dan Nutrisi terganggu
Myocard iskemik
Pembentukan ATP terganggu
Nyeri dada
Kelelahan Peningkatan atrium kiri meningkat
Perubahan status kesehatan
Gangguan aktivitas
Nyer akut
II. KONSEP KEPERAWATAN
A. Pengkajian Pengkajian merupakan tahap awal dari proses keperawatan dan merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data ini dari berbagai sumber data untuk engevaluasi dan untuk mengindenfiklasi status kesehatan klien. (Nursalam 2011) Wawancara, memberikan data yang perawat dapatkan dari pasien dan orang terdekat lainnya melalui percakapan dan pengamatan : 1. Identitas klien 2. Riwayat kesehatan : a. Riwayat kesehatan sekarang
B. Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemik jaringan ditandai dengan adanya keluhan nyeri pada dada, wajah meringis, gelisah sampai adanya perubahan tingkat kesadaran, perubahan nadi,tensi. 2. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan tidak adekuatnya ventilasi ditandai dengan dispnoe saat beraktivitas, takipnoe, ortopnea, adanya bunyi nafas tambahan dan terjadi sianosis 3. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokard, perubahan irama dan frekuensi jantung, peubahan struktur ventrikel kiri ditandai dengan takikardi, disritmia, perubahan tekanan darah, bunyi jantung ekstra (S3, S4), nyeri dada, nadi perifer tak teraba,
G. Intervensi Keperawatan
No. 1.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan (NOC)
Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan perawatan dengan iskemik jaringan. diharapkan : 1. pasien mampu melaporkan adanya pengurangan rasa nyeri/nyeri terkontrol, 2. pasien mampu mengungkapkan metode pengurangan nyeri 3. pasien mengikuti theraphy farmakologi yang diberikan untuk mengurangi nyeri.
Intervensi (NIC) 1. Pertahankan tirah baring pada fase akut 2. Lakukan tindakan distraksi dan relaksasi, ciptakan lingkungan yang tenang 3. Minimalkan aktivitas vasokonstriksi yang dapat meningkatkan nyeri seperti batuk panjang, membungkuk dll. 4. Kolaborasi pemberian analgesic
No. 2
Diagnosa Keperawatan Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan tidak adekuatnya ventilasi.
Tujuan (NOC) Setelah dilakukan tindakan perawatan diharapkan pasien menunjukan ventilasi yang adekuat/ oksigenasi dengan GDA
No.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan (NOC)
3
Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokard, perubahan irama dan frekuensi jantung, peubahan struktur ventrikel kiri.
Setelah dilakukan tindakan perawatan diharapkan pasien menunjukan tanda vital dalam batas yang dapat diterima, bebas dari gejala gagal jantung,
Intervensi (NIC) 1.
Kaji frekuensi, kedalaman pernafasan dan ekspansi dada. 2. Tinggikan posisi kepala dan Bantu dalam mengubah posisi. 3. Bantu pasien mengatasi ketakutan dalam bernafas 4. Kolaborasi pemberian oksigen tambahan
Intervensi (NIC) 1. 2. 3. 4.
Kaji frekuensi dan irama jantung Catat bunyi jantung Kaji kulit terhadap pucat dan sianosis Kaji perubahan pada sensori seperti letargi, bingung, cemas, depresi. 5. Berikan istirahat dengan lingkungan yang tenang, Bantu pasien menghindari stress 6. Kolaborasi pemberian oksigen dengan kanul/masker sesuai indikasi. 7. Kolaborasi pemberian vasodilator
No. 4
Diagnosa Keperawatan Intoleransi berhubungan kelelahan umum.
No. 5
Tujuan (NOC)
dilakukan tindakan 1. Kaji respon pasien terhadap aktivitas, perhatikan aktivitas Setelah perawatan diharapkan : adanya perubahan tanda vital, dipsnoe, nyeri dada, dengan 1. pasien mampu berpartisipasi kelelahan yang berlebihan. dalam aktivitas yang 2. Intruksikan pasien tentang cara penghematan energi diinginkan, dan lakukan aktivitas secara perlahan. 2. melaporkan peningkatan 3. Dorong pasien untuk melakukan aktivitas secara toleransi terhadap aktivitas bertahap jika dapat ditolerir, beri bantuan sesuai yang dapat diukur. dengan kebutuhan.
Diagnosa Keperawatan
Tujuan (NOC)
dilakukan tindakan pengetahuan Setelah perawatan diharapkan : tentang penyakit dan 1. pengetahuan pasien tentang pengobatan sehubungan penyakitnya bertambah, 2. Melaksanakan therapiuntuk dengan kurangnya informasi, menurunkan episode berulang 3. Mencegah komplikasi,melakukan perubahan pola perilaku yang perlu Kurangnya
Intervensi (NIC)
Intervensi (NIC) 1. Jelaskan tentang fungsi jantung normal dan kelainan yang dialami oleh pasien 2. Kuatkan rasional pengobatan 3. Diskusikan tentang obat, tujuan dan efek samping, berikan instruksi secara verbal maupun tertulis. 4. Jelaskan dan diskusikan peran pasien dalam mengontrol factor resiko dan factor pemberat. 5. Berikan kesempatan pasien untuk menanyakan, mendiskusikan masalah dan membuat perubahan pola hidup yang perlu.
DAFTAR PUSTAKA
Alsagaff, 2012. Buku Ajar Kardiovaskuler . Edisi 3. Jakarta : Selemba Medikal Brunner & Suddarth, 2015. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta. EGC. Mansjoer, 2011. Buku keperawatan medikal bedah. Jakarta : EGC Morton, 2012. Aplikasih keperawatan medikal bedah Dalam keperawatan. Tanggerang : ilmu Medika Nursalam, 2011. Asuhan keprawatan medikal bedah . Edisi 2. Surabaya: Somantri, 2013. Asuhan eperawatan Pada kardiovaskuler . Taggerang : Ilmu medik