DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
BAB II PERALATAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
Memahami tentang peralatan distribusi tenaga listrik TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
•
Menjelaskan peralatan gardu induk tegangan menengah
•
Menjelaskan peralatan gardu distribusi tegangan menengah
•
Menjelaskan peralatan jaringan tegangan menengah
2.1 Peralatan Gardu Induk Tegangan egangan Menenga Menenga
Gardu induk berfungsi untuk menaikan atau menurunkan tegangan. Dalam bidang tenga listrik pemakaian transformator dikelompokkan menjadi transformator daya dan transformator distribusi. Pada gardu induk inilah inilah diletakkan transformador transformador dan pembahasan peralatan gardu gardu induk dalam hal ini dibata dibatasi si mulai mulai dari dari sekund sekunder er trafo trafo daya daya ( gardu gardu induk induk tegang tegangan an meneng menengah) ah).. Adapun Adapun peralatan gardu induk tegangan menengah ialah sbb: •
Trafo daya
•
ubikel
2.1.1 Tr Tran!"#r$at#r an!"#r$at#r Da%a
Transformator daya adalah salah satu peralatan terpenting dalam sistem tenaga listrik yang fungsinya adalah untuk menaikkan atau menurunkan tegangan dari satu nilai ke nilai tertentu. Transformator daya yang banyak dipakai oleh PT.P!" (Persero) sebagian besar memiliki perbandingan tegangan #$%&$ ' yang menurunkan tegangan tinggi #$ ' pada sisi primer ke tegangan distribusi &$ ' pada sisi sekunder yang kemudian disalurkan feeder ). melal melalui ui salu salura rans nsalu alura rann peny penyul ulan angg ( feeder ) . Trans ransfo form rmat ator or day daya ini ini meru merupa paka kann
transformator * (tiga) phasa yang memiliki * terminal pada sisi primer dan + terminal pada sisi sekunder dengan rating daya berkisar antara , M'A hingga -$$ M'A. Dalam sebuah gardu induk bisa terdapat lebih dari - (satu) unit transformator daya. HBU&DTL&2''(
II ) 1
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
*+NT+H , S-e!"ka! Tra"# Tenaga 1/'&2' k0
pesifikasi Trafo Tenaga Tenaga -/$%&$ k' di gardu induk !agadar sebagai berikut : Merek
0
A11
Type
0
D23 *$$$$%-#$
apasitas
0
*$ M'A
4mpedansi
0
-&, 5
Tegangan Primer
0
-/$ k'
Tegangan ekunder
0
&$ k'
'ektor Group
0
6"yno (d--)
Ground 3esistan7e
0
-
14! (1asi7 4nsulation !e8el)
erja erja transfo transforma rmator tor yang yang berdas berdasark arkan an induks induksiel ielekt ektrom romagn agnet et menghe menghenda ndaki ki adany adanyaa gandengan magnet antara rangkaian primer dan sekunder. Gandengan magnet ini berupa inti besi tempat melakukan fluks bersama. inti dan tipe 1erdasarkan 7ara melilitkan kumparan pada inti dikenal dua ma7am transformator yaitu tipe inti cangkang.
G.2.1 T-e Ku$-aran Tran!"#r$at#r
2.1.2 Kukel
ubikel ubikel pada Gardu Distribusi Distribusi berfungsi berfungsi sebagai sebagai alathubung alathubung pembagi pembagi proteksi dan pengukuran sebelum masuk ke trafo distribusi. omposisi ubikel tergantung pada sifat pelayanan gardu tersebut Ada Ada tiga jenis pelayanan gardu distribusi yaitu : •
Pelayanan umum T3
•
Pelayanan khusus TM
•
Pelayanan 7ampuran TM dan T3
HBU&DTL&2''(
II ) 2
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
*+NT+H , S-e!"ka! Tra"# Tenaga 1/'&2' k0
pesifikasi Trafo Tenaga Tenaga -/$%&$ k' di gardu induk !agadar sebagai berikut : Merek
0
A11
Type
0
D23 *$$$$%-#$
apasitas
0
*$ M'A
4mpedansi
0
-&, 5
Tegangan Primer
0
-/$ k'
Tegangan ekunder
0
&$ k'
'ektor Group
0
6"yno (d--)
Ground 3esistan7e
0
-
14! (1asi7 4nsulation !e8el)
erja erja transfo transforma rmator tor yang yang berdas berdasark arkan an induks induksiel ielekt ektrom romagn agnet et menghe menghenda ndaki ki adany adanyaa gandengan magnet antara rangkaian primer dan sekunder. Gandengan magnet ini berupa inti besi tempat melakukan fluks bersama. inti dan tipe 1erdasarkan 7ara melilitkan kumparan pada inti dikenal dua ma7am transformator yaitu tipe inti cangkang.
G.2.1 T-e Ku$-aran Tran!"#r$at#r
2.1.2 Kukel
ubikel ubikel pada Gardu Distribusi Distribusi berfungsi berfungsi sebagai sebagai alathubung alathubung pembagi pembagi proteksi dan pengukuran sebelum masuk ke trafo distribusi. omposisi ubikel tergantung pada sifat pelayanan gardu tersebut Ada Ada tiga jenis pelayanan gardu distribusi yaitu : •
Pelayanan umum T3
•
Pelayanan khusus TM
•
Pelayanan 7ampuran TM dan T3
HBU&DTL&2''(
II ) 2
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
G.2.2 Dagra$ gar! tunggal k#$-#!! kukel -ada gardu d!tru! -ela%anan U$u$ TR
PT
G. 2. Gardu -ela%anan u$u$ dengan 1 3!atu4 ua tra"# d!tru! adala , LBS5 LBS5 PB
G.2.6 Gardu -ela%anan u$u$ dengan 2 3dua4 ua tra"# d!tru!
HBU&DTL&2''(
II )
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
LBS
KEGIATAN BELAJAR 2
LBS
PT
TEKNIK LISTRIK
B1
PGDB
FUSE TM
CT OCB
PT
KWH
G.2./ Gardu pelayanan khusus TM type
LBS
LBS
&A : !1 !1 PT 91 1-
PT PGC
TYPE 3A FUSE TM
OCB
PT CT
KWH
91 : 9ir7uit 1reaker 2ut Going pada Gardu PGD1 912 : 9ir7uit 1reaker 2ut Going pada Gardu PG9 G. 2.7 Gardu -ela%anan ku!u! TM t%-e A , LBS5 LBS5 PT5 *B+
HBU&DTL&2''(
II ) 6
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
LBB
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
LBS CB OM
OCB CT
PT KWH KE TRAFO DISTRIBUSI
912M : 9ir7uit 1reaker 2ut Metering yaitu kubikel pmt dilengkapi dengan sarana pengukuran dan pembatasan didalamnya terdapat 9T dan PT G. 2.8Gardu Pela%anan ku!u! TM t%-e 6A , LBS5 LBS5 PT5 *B+M
CT
KWH
KE TRAFO DISTRI BUSI
G. 2.( Gardu -ela%anan ku!u! TM dlengka- dengan -enga$anan "u!e TM -ada !! ean , LBS5 LBS5 PT5 *B5 PB
HBU&DTL&2''(
II ) /
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
B1 PB
LBS
LBS
PT
PGDB
CT OCB
FUSE TM
PT KWH
G. 2.9 Gardu -ela%anan :a$-uran, PB5 LBS5 LBS5 PT5 *B5 B1
HBU&DTL&2''(
II ) 7
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
2. Peralatan Gardu D!tru!
1entuk Gardu Distribusi berdasarkan jenis peralatan listrik yang terpasang Gardu 4nduk berfungsi sebagai pengumpul pembagi penyalur energi listrik dan pengubah tegangan sebelum disalurkan ke konsumen Jen! gardu erda!arkan "ung!n%a, a. Gardu Induk Tegangan Menega !! 2' k;
1erisi peralatan hubung bagi berbentuk tertutup yang disebut kubikel. 1erfungsi untuk memindahkan energi listrik dari trafo tenaga -/$ % &$ k8 atau #$ % &$ k8 ke penyulangsaluran distribusi &$ ' ubikel berisi Pemutus Tenaga ( PMT ) penyulang &$ ' Pemutus 1eban PM1 0 !1 ) untuk listrik pemakaian sendiri 4nstrumen pengukuran dan proteksi . Gardu uung
1erisi kubikel jenis PMT atau !1 digunakan sebagai pembagi energi listrik atau sebagai perlengkapan manu8er untuk jaringan . Dioperasikan se7ara lokal maupun jarak jauh :. Gardu d!tru!
1erisi saklar % kubikel peralatan proteksi trafo step don &$ k8 % &&$ *;$ 8 dan P<1T3 Jen! gardu erda!arkan -e$a!angann%a, a. Gardu -a!angan dala$ Gardu te$#k & et#n
berupa bangunan dari bahan tembok dengan dinding
dilapisi semen atap 7or beton lantai semen dan pintu dari bahan besi untu;k menempatkan peralatan listrik : ubikel Trafo P<1T3 dan peralatan lainnya. Gardu K#!
berupa kotak tempat peralatan listrik terbuat dari bahan besi. Gardu
kios bukan merupakan gardu permanent tetapi hanya merupakan gardu sementara sehingga dapat mudah untuk dipindahpindahkan. . Gardu -a!angan luar Gardu :ant#l5 peralatan
listrik: =92 Trafo distribusi dan P<1T3 dipasang
dengan 7ara di7antolkan pada sebatang tiang HBU&DTL&2''(
II ) 8
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
Gardu -#rtal5 peralatan
TEKNIK LISTRIK
listrik > =92 Trafo Distribusi dan P<1T3 diletakkan
pada kerangka baja yang terpasang pada dua tiang Peralatan l!trk -ada gardu d!tru! -a!angan dala$ a. Peralatan uung , Pe$utu! ean
( PM1 % !oad 1reak it7h 0 !1 ) sebagai alathubung
saluran masuk ( in7oming ) saluran keluar ( outgoing ) dan pemutus beban trafo distribusi dengan dilengkapi pelebur % fuse Pe$utu! tenaga
( PMT % 9ir7uit 1reaker 0 91 ) sebagai pemutus beban dan
pembatasan daya dengan dilengkapi relai arus lebih. Pe$!a
( PM % Dis7onne7ting it7h 0 D ) sebagai pemisah
rangkaian antara PMT dengan busbar dan PMT dengan kabel Peng#-era!an -eralatan Huung 2' k0 ala ! ,
•
Pe$utu! tenaga 3PMT4 ) 2' k0,Dioperasikan
(dimasukkan % dilepaskan) dalam
keadaan berbeban pada kondisi normal maupun gangguan. Media peredam yang digunakan gas =, ( ulphur he?ao?ide 9ir7uit 1reaker ) minyak (2il 9ir7uit 1reaker ) dan hampa udara •
( 'a7um 9ir7uit 1reaker )
Pe$utu! ean 3PMB < LBS 4 ) 2' k0, Dioperasikan
dalam keadaan berbeban %
tidak pada kondisi normal saja. Media peredam yang digunakan gas =, (=, 91 ) minyak
( 291 ) hampa udara ( '91 ) dan udara tekan ( A191 ). ebagai
pemutus beban Trafo dikoordinasikan dengan =use yang berfungsi sebagai pembatas dan pengaman dimana bila fuse bekerja maka pin penekan pada fuse akan terlontar dan digunakan untuk mentripkan !1 Pe$!a 3 PMS 4 ) 2' k0, Dioperasikan dalam keadaan tanpa
beban dihubungkan
se7ara seri dengan PMT sisi masuk % keluar pada konstruksi kubikel dengan PMT yang dapat ditarik keluar dari lemarinya. Pemisah yang terminal sisi keluarnya dihubungkan dengan pentanahan dinamakan PM @ tanah dihubungkan se7ara interlo7k dengan !1 atauPMT berfungsi untuk menghubungkan kabel keluar %
HBU&DTL&2''(
II ) (
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
penyulang pada saat dibebaskan dari tegangan sehingga saisa muatan hilang sekaligus sebagai pengamanan terjadinya tegangan balik dari sumber lain. . Peralatan -r#tek! Pr#tek! 2' k; :
•
3elai arus lebih % relai hubung tanah
•
=use
P#tek! 22' & (' ;
•
fuse ("< fuse)
:. Kael Penguung
•
abel saluran masuk % keluar &$ k8 * inti
•
abel beban % trafo masuk % keluar &$ k8 - inti
•
abel penghantar trafo dan rak T3 &&$ % *;$ 8
•
abel keluar T3 (opsti)
d. Pentanaan
•
Pentanahan kerangka body peralatan
•
Pentanahan Arrester
•
Pentanahan netral sisi tegangan rendah trafo
Peralatan l!trk -ada gardu -a!angan luar
a. Peralatan hubung : •
fuse 7ut out &$ k8
•
saklar % nfb pada rak T3
b. Peralatan proteksi •
fuse 7ut out &$ k8
•
lightning arrester
• "< fuse
7. abel % penghantar • HBU&DTL&2''(
kaat penghubung dari jaring ke f7o II ) 9
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
•
kaat penghubung dari f7o ke trafo
•
kabel penghubung dari trafo ke rak tr
•
kabel keluar (opsti)
TEKNIK LISTRIK
d. Pentanahan • pentanahan kerangka % body peralatan • pentanahan netral sisi tegangan rendah trafo • pentanahan arrester *#nt# !-e!"ka! -eralatan kukel LBS $erek = > G t%-e ga 26
3ing Main Bnit Bn
: &+ '
14!
: -&/ ' /$ hC
4n
: ,*$ A
4 dyn : /$ A 4 th : &$ A - se7ond PMT ) l#? #l :#ntent :r:ut reaker
•
3ated 8oltage &$ % &+ '
•
3ated 7urrent +$$ Amp rms sym
•
1reaking 7apa7ities : -+/ % -&, k.Amp rms
•
Asym breaking 7apa7ities : -, % -* k Amp rms
•
Making 7apa7ities *, % *-/ psak k Amp rms
•
hort time 7urrents > -+/ k Amp rms is
HBU&DTL&2''(
II ) 1'
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Dalam distribusi tenaga listrik pada umumnya gangguan tersebut merupakan gangguan hubung singkat baik hubung singkat antar fasa atau fasa dengan tanah atau keduanya. Gangguan itu menimbulkan arus yang besar yang dapat merusak peralatan sehingga diperlukan pengaman untuk mengamankan peralatan dan sistem yang ada. 1eberapa pengaman yang sering digunakan antara lain : •
=use 9ut out.
•
Arrester.
•
3e7loser.
a. =u!e *ut +ut
=ungsi umum pelebur dalam suatu rangkaian listrik adalah setiap saat menjaga atau mengamankan rangkaian berikut peralatan atau perlengkapan yang tersambung padanya dari kerusakan dalam batas nilai pengenalnya esempurnaan kerja pelebur tidak hanya tergantung ketelitian pembuatnya tetapi juga pada ketepatan penggunaannya dan perhatian atau peraatan yang diberikan padanya setelah dilakukan pemasangan. Eika pelebur tidak se7ara tepat digunakan dan dipelihara dapat menimbulkan kerusakan berarti pada peralatan yang dilindungi. Pengaman ini banyak digunakan pada sistem jaringan distribusi &$ k'. karena disamping harganya murah juga mudah diinstalasikan maupun dioperasikan. elemahan dari fuse ialah penggunaannya terbatas pada daya yang ke7il. =use tidak dilengkapi pemadam busur api sehingga bila digunakan untuk daya yang besar fuse tidak mampu meredam busur api yang timbul pada saat terjadi gangguan.
HBU&DTL&2''(
II ) 11
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Gb ondisi fisik =use 7ut 2ut Ma:a$)$a:a$ =u!e
Pengaman yang digunakan untuk tegangan diatas ,$$ 'olt digolongkan dalam FDistribution 9ut 2ut atau FPoer =use 1erdasarkan 7ara kerjanya fuse dibedakan menjadi : •
9urrent Hero Aaiting Type 7ontohnya I?pultion =use
•
9urrent Hero hifting Type 7ontohnya 9urrent !imiting
edang berdasarkan bentuk dan fisiknya fuse dapat dibedakan menjadi •
In7losed (tertutup)
•
2pen (terbuka)
•
2pen !ink (elemen terbuka)
:
Pe$a!angan "u!e
=use harus dipasang seseuai dengan peyunjuk pembuatnya. 1agi fuse yang berkutub ganda (tiga fasa) maka jarak antar kutub tidak boleh dipasang kurang dari ketentuan pembuatnya. 1ila ada pengaruh lingkungan maka jarak bebas yang aman perlu diatur sesuai ketentuan pembuatnya. Pe$lan Aru! Pengenal =u!e
Arus pengenal anak pelebur harus dipilih berdasarkan parameterparameter sebagai berikut> HBU&DTL&2''(
II ) 12
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
a. Arus "ominal dan kemungkinan beban lebih dari rangkaian (sirkit) termasuk arus harmonisa b. Gejala transient di rangkaian karena pengaruh pemutusan atau penghubungan peralatan seperti transformator motor atau kapasitor. 7. oordinasi dengan alat pengaman lain bila ada. Arus pengenal pelebur biasanya lebih besar daripada beban nominal. 3ekomendasi pemeliharaannya biasanya diberikan oleh pembuatnya. Arus pengenal ditentukan berdasarkan kenaikan suhu anak pelebur yang diuji di udara terbuka atau dalam minyak. 1ila pelebur digunakan%dipasang dalam selungkup maka arus pengenalnya harus diturunkan nilainya agar dapat tetap sesuai dengan kebutuhan kenaikan suhunya oleh karena itu anak pelebur dapat mempunyai arus pengenal yang berlainan tergantung ma7am selungkupnya. Anak pelebur yang dibebani arus melebihi kemampuan arus terus menerusnya terutama apabila beban lebih yang terjadi berulang kali dapat meyebabkan kerusakan%penuaan yang dapat merusak karakteristik aktu arusnya. Bntuk pelebur jenis pembatas arus bila arus lebih ini nilainya kurang dari arus pemutus minimumnya dan menyebabkan elemen peleburnya meleleh maka kemungkinan anak pelebur meleleh.dan gagal memutus arus tersebut. Pe$lan Kela! Peleur
•
Pemilihan kelas pelebur jenis pelebur pembatas arus.
esuai dengan tujuan penggunaanya apakah sebagai satusatunya pengaman atau digunakan bersama alat pengaman yang lain. Pelebur jenis pembatas arus dibagi dalam kelas serba guna dan kelas “back Up”. •
Pemilihan kelas pelebur jenis !etupan
Di dalam jenis letupan ini pelebur terbagi menjadi & kelas antara lain : elas - :
Pelebur
ini
biasanya
digunakan
untuk
mengamankan
bangku
(bank ) transformator besar trafo tegangan dan kapasitor bank untuk perbaikan faktor daya pada sistem yang penting. HBU&DTL&2''(
II ) 1
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
elas &:
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Pelebur ini digunakan untuk mengamankan transformatortransformator ke7il dan bank kapasitor untuk perbaikan faktor daya pada daya yang ke7il atau untuk mengamankan saluran 7abang dari saluran udara pada sistem distribusi.
Pe$lan Tegangan Pengenal Anak -eleur
•
Pelebur Eenis Pembatas Arus
Tegangan anak pelebur harus dipilih berdasakan halhal sebagai berikut : a. 1ila digunakan dalam sistem * fasa dengan pentanahan langsung atau melalui impedansi maka besarnya tegangan pengenal anak pelebur harus paling sedikit sama dengan tegangan antar fasa yang tertinggi (yaitu &+ k' untuk sistem &$ k') b. 1ila digunakan dalam sisitem fasa tunggal tegangan angka pelebur harus paling sedikit sama dengan --/5 dari tegangan saluran fasa tunggal yang tertinggi (yaitu -/ k' untuk sistem &$ k') 7. 1ila digunakan pada sistem * fasa yang tidak ditanahkan maka kemungkinan terjadinya gangguan fasa tanah ganda dengan satu gangguan di sisi suplai dan satu gangguan di sisi beban dari pelebur fasa harus diperhitungkan. •
Pelebur Eenis !etupan
Tegangan anak pelebur harus dipilih berdasakan halhal sebagai berikut : a. 1ila digunakan dalam sistem * fasa maka besarnya tegangan pengenal anak pelebur harus paling sedikit sama dengan tegangan antar fasa yang tertinggi (yaitu &+ k' untuk sistem &$ k') b. 1ila digunakan dalam sisitem fasa tunggal tegangan angka pelebur harus paling sedikit sama dengan tegangan saluran fasa tunggal yang tertinggi (yaitu -/ k' untuk sistem &$ k') Penggantan Anak Peleur
Dianjurkan agar penggantian anak pelebur dilakukan pada keadaan bebas tegangan.
HBU&DTL&2''(
II ) 16
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Dianjurkan untuk mengganti tiga buah anak pelebur bila salah satu atau dua anak pelebur dari sirkuit tiga fasa telah putus (bekerja). e7uali jika diketahui dengan pasti baha tidak terjadi arus lebih pada pelebur yang tidak putus. L#ka! Pe$a!angan dar Ma!ng)$a!ng Jen!
esuai dengan sifat dan penampilannya maka pada umumnya pelebur jenis letupan disarankan utuk digunakan untuk pasangan luar sebagai pengaman trafo distribusi tiang maupun 7abang saluran udara dan jenis pembatas arus untuk pasangan dalam di dalam bangunan gardu atau dalam lemari hubung ( Cubicle) sebagai pengaman Trafo distribusi maupun kabel pelayanan.
Pelebur ebagai Pengaman aluran 9abang
Pemilihan pelebur sebagai pengaman saluran distribusi tegangan menengah harus didasarkan atasa faktorfaktor sebagai berikut : •
emampuan pelebur terhadap arus beban maksimum yang terus menerus yang men7akup arus beban nominal beban lebih harmonisa dan perakiraan 7adangan untuk pertumbuhan beban yang akan datang.
•
oordinasi yang sebaikbaiknya dengan alat pengaman yang lain (PMT 3e7loser dan Pelebur) baik yang berada disisi hulu (sumber) maupun disisi hilir (bebannya).
•
emampuan pemutusan dari pelebur khususnya bagi pelebur jenis letupan yang dipasang dekat G.4% umber daya.
•
1atas ketahanan penghantar terhadap arus hubung singkat.
Eadi pelebur yang dipilih haruslah sekaligus tahan terhadap arus beban dapat dikoordinasikan se7ara baik dengan alat pengaman yang lain mempunyai kemampuan pemutusan terhadap arus hubung singkat yang mungkin terjadi setempat dan dapat melindungi penghantar yang diamankan akibat arus lebih. . Arre!ter
HBU&DTL&2''(
II ) 1/
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Arrester ialah alat proteksi bagi peralatan listrik terhadap tegangan lebih yang disebabkan oleh surja petir atau surja hubung (sit7hing surge). Alat ini bersifat sebagai bypass di sekitar isolasi yang membentuk jalan dan mudah dilalui oleh arus kilat ke sistem pentanahan sehingga tidak menimbulkan tegangan lebih yang tinggi dan tidak merusak isolasi peralatan listrik. Eadi pada keadaan normal arrester berlaku sebagai isolator bila timbul tegangan surja alat ini bersifat sebagai konduktor yang tahanannya relatif rendah. ehingga dapat meleatkan arus yang tinggi ke tanah. etelah surja hilang arrester harus 7epat kembali menjadi isolator.
Gb ondisi fisik Arrester :. Re:l#!er
Recloser adalah
peralatan proteksi arus lebih se7ara otomatis membuka menutup kembali
dan membuka terus ( lock out ) setelah beberapa kali untuk menghilangkan gangguan sementara atau kegagalan isolasi permanen. 3e7loser dapat bekerja se7ara otomatis untuk mengamankan sistem dari arus lebih yang diakibatkan adanya gangguan hubung singkat. 1ekerjanya untuk menutup balik dan membuka se7ara otomatis dapat diatur selang aktunya. Gangguan yang bersifat temporer tidak menyebabkan re7loser sampai lock out . Apabila gangguan bersifat permanen. Maka setelah membuka dan menutup balik sebanyak setting HBU&DTL&2''(
II ) 17
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
yang ditentukan sebelumnya re7loser akan lock out sehingga seksi yang dianggap masih ada gangguan akan terisolasi.
Gb. ondisi 3e7loser terpasang di jaringan a. Kla!"ka! Re:l#!er Menurut Ju$la =a!an%a Fasa Tunggal
3e7loser fasa tunggal digunakan untuk mengamankan saluran fasa tunggal misalnya saluran 7abang fasa tunggal dari saluran utama saluran tiga fasa. e7uali itu dapat juga dipakai pada saluran tiga fasa dengan tiga buah re7loser fasa tunggal. 1egitu terjadi gangguan salah satu fasa ke tanah fasa yang bersangkutan akan membuka sendiri sementara dua fasanya yang sehat dan sinkron akan tetap berjalan. Tiga fasa
3e7loser digunakan untuk mengamankan saluran tiga fasa terutama pada saluran utamanya. 1egitu terjadi gangguan salah satu fasa ketiga fasa akan membuka tanpa memperhatikan fasa mana yang terganggu. Jaktu pembukaan dapat dibuat lebih singkat dari penutupan satu fasa. . Kla!"ka! Re:l#!er Menurut Peralatann%a Recloser Terkendali Hidrolik
Pengaturan kerja dan aktu dilakukan dengan pemompaan minyal se7ara terpisah. 3e7loser ini menggunakan kumparan penjatuh yang dipasang seri terhadap beban. 1ila HBU&DTL&2''(
II ) 18
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
arus mengalir melalui re7loser men7apai &$$5 dari arus rating kontinyu kumparan penjatuh maka kumparan penjatuh akan menarik plunyer yang se7ara mekanik dapat membuka kontak utama re7loser. Bmumnya re7loser satu fasa dipakai pengaturan hidrolik. Recloser Terkendali Elektronik
istem ini tentu relatif lebih akurat dibandingkan dengan kontrol se7ara hidrolik. 3angkaiannya terletak pada sebuah kotak yang terpisah dari re7loser. 4ni memudahkan menggantiganti karakteristik aktu arus le8el arus trip dan urutan operasi re7loser tanpa diinjeksi atau membuka tanki re7loser. Asesoris yang beraneka tersedia bagi modifikasi operasi dalam menagani berbagai masalah jaringan. Arus dideteksi oleh suatu trafo pendeteksi dengan bushingnya yang berada dalam re7loser. Disini arus sekundernya dipakai untuk kontrol dengan kabelkabel multi konduktor yang juga mengalirkan sinyal untuk trip derta sinyal untuk menutup kembali re7loser. etika arus sekunder ini mengalir melalui sirkit pendeteksi jika meleati batas minimal trip yang proporsional le8el deteksi sirkit dan sirkit aktu akan bekerja. etelah berlalunya aktu tunda sebagaimana yang telah diprogram sirkit trip mengirim sinyal ke re7loser untuk membuka. e7ara berurutan kemudian relay akan beroperasi untuk siap kembali melakukan operasi berikutnya. :. +-era! Re:l#!er
2perasi re7loser terbagi menjadi operasi 7apat ( fast ) dan operasi tertunda ( delayed ). a)
Fast Operation
3e7loser segera membuka sebelum terjadi kerusakan pada fuse di jaringanjaringan yang merupakan per7abangan b)
Delayed Operation
Ditujukan untuk memberi kesempatan pada fuse untuk bekerja sehingga gangguan yang bersifat permanen dapat dibatasi pada ilayah yang ke7il. 3e7loser mempunyai empat operasi operasi 7epat pertama untuk menghilangkan dari gangguan sementara operasi kedua untuk menyelesaikan sisa gangguan yang masih ada
HBU&DTL&2''(
II ) 1(
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
operasi lambat ketiga untuk menyelesaikan sisa gangguan yang masih ada dan operasi lambat keemapat re7loser lock-out . Jaktu membuka dan menutup re7loser dapat diatur dengan kur8a karakteristiknya. e7ara garis besar urutan kerja re7loser adalah : •
ebelum terjadi gangguan arus yang mengalir normal.
•
Pada saat terjadi gangguan arus yang mengalir melalui re7loser sangat besar dan menyebakan kontak re7loser terbuka dengan operasi F fast”.
•
ontak re7loser akan menutup kembali setelah meleati aktu beberapa detik sesuai setting yang dilakukan. Tujuan membarikan selang aktu beberapa detik ini adalah memberi penyebab gangguan hilang dari sistem terutama gangguan yang bersifat temporer.
•
Eika ganguan yang terjadi adalah permanen maka re7loser akan membuka dan menutup kembali sesuai dengan setting yang telah ditentukan dan akan lockout.
•
etelah gangguan permanen dibebaskan oleh petugas re7loser baru dapat dimasukkan lagi ke sistem.
Gb Brutan kerja 3e7loser d. Selang @aktu Penutu-an Balk Re:l#!er
1eberapa pemilihan aktu penutupan balik re7loser dapat dibuat hal ini sangat dipengaruhi oleh koordinasi dengan peralatan pengaman lainnya. a) Menutup balik seketika setelah kontak re7loser membuka karena adanya gangguan maka denga aktu yang singkat kontak tersebutkan menutup kembali. b) Menutup balik setelah dua detik artinya kontak re7loser membuka karena adanya gangguan maka selang dua detik kemudian re7loser akan menutup balik. 1ila digunakan diantara fast trip operation maka aktu dua detik ini sudah 7ukup untuk mendinginkan fuse disisi beban. c)
Menutup balik setelah lima detik ini dimaksudkan agar dapat memberi kesempatan bagi fuse untuk dingin kembali sehingga tidak sampai pada titik leleh minimumnya.
HBU&DTL&2''(
II ) 19
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
d)
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Menutup balik setelah sepuluh detik lima belas detik dan seterusnya atau dikenal juga sebagai Flonger reclosing interal pada umumnya digunakan apabila pengaman 7adangannya adalah pemutus tenaga yang dikontrol dengan rele.
e. Pengaturan Settng Re:l#!er dengan K#ntr#l Elektr#nk
Pengaturan program ini dapat dilakukan di kotak pengontrol re7loser yang berada di tiang re7loser. Pengaturan ini dilakukan dengan mengatur parameterparameter yang telah tersedia dalam program. Adapun parameterparameternya yaitu : a)
!ime Current Cure (T99).
b)
Jaktu trip konstan dapat dipilih dari $./ sampai -&$ detik dengan penambahan $.- detik.
7)
Eumlah operasi lock-out yaitu - & * dan +.
d)
Jaktu inter8al penutupan kembali $., sampai -$$$ detik.
e)
Jaktu reset inter8al setelah berhasil menutup kembali yaitu * sampai -;$ detik.
HBU&DTL&2''(
II ) 2'
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
2. Peralatan Jarngan Tegangan Menega
Dalam suatu penyulang terdapat penghantar yang berfungsi untuk menyalurkan energi listrik saluran ini kemudian dibagi menjadi dua jenis yaitu aluran Bdara Tegangan Menengah (BTM) dan aluran abel Tanah Tegangan Menengah (TM) masing @ masing saluran menggunakan kabel yang berbeda baik dari segi spesifikasi jenis maupun pemasangannya. 2..1 Pengantar SUTM
aluran Bdara Tegangan Menengah (BTM) merupakan sistem saluran listrik yang se7ara konstruksi dipasang diatas tiang listrik dengan ketinggian tertentu (di udara terbuka). aluran Bdara Tegangan Menengah (BTM) umumnya terdapat di daerah @ daerah dengan kepadatan beban yang tidak terlalu padat. uatu aluran Bdara Tegangan Menengah (BTM) biasanya diran7ang dengan memperhatikan keperluan listrik dan mekanis. 3an7angan !istrik melibatkan pemilihan tegangan pemilihan saluran pengaturan tegangan dan pemilihan alat @ alat pengaman. 3an7angan mekanis melibatkan tekanan dan perhitungan lentur ran7angan penopang dan lengan @ lengan pemegang. penopangnya harus 7ukup kokoh untuk menahan beban angin yang bekerja pada penopang penghantar isolator lengan pemegang dan lain @ lain.). aluran Bdara Tegangan Menengah (BTM) memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut : Menggunakan Earingan Penghantar : AAA9 A93 AA9 ingle 9ore 9able Tisted 9able dengan ukuran penampang */ mm & /$ mm& #$ mm& -/$ mm & -;#/ mm & &+$ mm& serta *$$ mm&. e7ara umum digunakan pada daerah @ daerah dengan kepadatan beban rendah seperti pedesaan dan kota ke7il. ifat pelayanan : jangkauannya luas tingkat keandalan penyaluran relatif rendah murah dan mudah dibangun tingkat peraatan tinggi pemeliharaan lebih sulit. Penghantar BTM dipasang di udara terbuka dengan menggunakan tiang penyangga serta lengan @ lengan pemegang. abel @ kabel yang biasa digunakan adalah : •
AA9 All Alumunium 9ondu7tor yaitu kabel yang mempunyai inti konduktor yang terbuat dari alumunium tanpa isolasi.
HBU&DTL&2''(
II ) 21
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
•
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
AAA9 All Alumunium Alloy 9ondu7tor yaitu kabel yang mempunyai inti konduktor yang terbuat dari 7ampuran logam alumunium tanpa isolasi.
•
A93 Alumunium 9ondu7tor teel 3einfor7ed yaitu kabel yang berinti alumunium dengan selubung pita baja
•
A9A3 Alumunium 9ondu7tor Alloy 3einfor7ed yaitu kabel yang berinti alumunium dengan selubung 7ampuran logam
2..2
Pengantar SKTM
aluran abel Tanah Tegangan Menengah (TM) merupakan sistem saluran listrik yang se7ara konstruksi ditanam didalam tanah dengan kedalaman tertentu. aluran abel Tanah Tegangan Menengah (TM) umumnya terdapat di daerah daerah dengan kepadatan beban yang padat dan memiliki kontinuitas pelayanan yang harus sangat baik. uatu aluran abel Tanah Tegangan Menengah (TM) seperti halnya BTM saluran kabel tanah ini juga diran7ang dengan memperhatikan keperluan listrik dan mekanis. 3an7angan !istrik melibatkan pemilihan tegangan pemilihan saluran pengaturan tegangan dan pemilihan alat @ alat pengaman. 3an7angan mekanis melibatkan tekanan penentuan pemakaian penghantar isolator serta prosedur dalam penggelaran kabel tanah. aluran abel Tanah Tegangan Menengah (TM) memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut : Menggunakan jenis penghantar kabel tanah dengan pelindung mekanis bagian luar (pita baja) dengan berpelindung K!PI medan magnet dan elektris. abel dapat berbentuk multi7ore belted 7able atau single 7ore full isolated 7able adapun kabel tersebut antara lain : kabel "&K6%"A&K6 kabel "&KI16%"A&KI16 kabel "&KI6%"A&KI6 kabel "&KI=Gb6%"A&KI=Gb6 dengan ukuran penampang */ mm& /$ mm & #$ mm & -/$ mm & -;/mm & &+$ mm& serta *$$ mm&. e7ara umum digunakan pada daerah @ daerah dengan kepadatan beban padat seperti di kota @ kota besar ifat pelayanan : jangkauannya luas tingkat keandalan penyaluran relatif tinggi mahal serta agak sulit dalam pembangunannya tingkat peraatan rendah pemeliharaan lebih Penghantar TM ini ditanam di dalam tanah dengan kedalaman tertentu oleh karena itu kabel TM harus mamiliki konstruksi yang tahan terhadap segala tekanan dan bahaya HBU&DTL&2''(
II ) 22
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
korosi yang dapat mengurangi kemampuan hantar arusnya (
"&K6 % "A&K6
"&KI16 % "A&KI16
"&KI6%"A&KI6
"&KI=Gb6%"A&KI=Gb6
eterangan kode kabel "
: abel jenis standar dengan tembaga sebagai penghantar
"A
: abel jenis standar dengan alumunium sebagai penghantar
"=A
: abel pilin jenis standar
&K
: 4solasi K!PI
: !apisan Tembaga
I
: !apisan tembaga pada masing @ masing inti
9
: Penghantar tembaga konsentris
9I
: Penghantar tembaga konsentris pada bagian luar masingmasing inti
=
: Perisai kaat baja pipih
3
: Perisai kaat baja bulat
6
: elubung luar P'9 atau selubung dalam
9m
: Penghantar bulat berkaat banyak dipadatkan
3m
: Penghantar bulat berkaat banyak
K#n!truk! SUTM
aluran udara untuk jaringan distribusi tegangan menengah yang digunakan PT P!" se7ara garis besar kalau kita perhatikan dapat kita dikelompokan dalam + ma7am yaitu : 1entuk bentuk saluran udara ini dapat dilihat pada gambar@gambar seperti berikut :
HBU&DTL&2''(
II ) 2
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
-.
G SUTM !e:ara H#r#ntal S$etr! tan-a ka?at tana
1enruk tersebut dipergunakan di ilayah P!" Distribusi Eaa barat Eakarta dan 1anten sebagai tiang tumpu
&. 1entuk
G SUTM entuk H#r#ntal tdak !$etr! dengan ka?at tana data! ka?at "a!a
*.
1entuk egitiga dengan kaat tanah di baah kaat fasanya
HBU&DTL&2''(
II ) 26
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
=ormasi saluran ini banyak dipergunakan di ilayah P!" Distribusi Eaa Tengah untuk saluran sutm * fasa
Gb. BTM bentuk egitiga dengan kaat "etral dibaah kaat fasa
+.
'erti7al * fasa aluran ini dipergunakan di ilayah P!" Distribusi Eaa Tengah untuk sudut belok
G.2.8. SUTM =#r$a! 0ertkal
1entuk 'erti7al - fasa dengan kaat netral dibaah kaat fasa sejajar HBU&DTL&2''(
II ) 2/
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
=ormasi saluran ini dipergunakan di ilayah P!" Distribusi Eaa Tengah untuk jaringan satu fasa
G. SUTM =#r$a! 0ertkal 1 ka?at dengan ka?at Netral da?a ka?at "a!a
ebagaimana kita ketahui bersama baha pada saat ini tingkat kesadaran masyarakat untuk mendapatkan pelayanan atas haknya akan kebutuhan tenaga listrik semakin meningkat. maka dapat dipastikan baha tuntutan masyarakat pelanggan listrik untuk mendapatkan pelayanan listrik yang 7epat dan handal juga meningkat sehingga kita sebagai karyaan PT.P!" harus mampu menjaab tuntutan masyarakat pelanggan tersebut salah satunya dengan 7ara meningkatkan profesionalisme di bidang ketenagalistrikan yang salah satunya dengan meningkatkan penguasaaan kita terhadap konstruksi jaring distribusi. alah satunya 7ara meningkatkan kemampuan ini adalah kita harus mengetahui standart konstruksi jaring distribusi yang telah ada alaupun masih banyak lagi konstruksi yang harus kita kuasai sesuai dengan kondisi lapangan % medan berbagai jenis. Pemahaman konstruksi tersebut sebaiknya juga dikuasai serta dipakai sebagai pegangan dalam melaksanakan tugas ketenagalistrikan baik dalam pembangunan pengoperasian maupun pemeliharaan jaringan. onstruksi jaringan distribusi tersebut adalah sebagai penyempurnaan melengkapi standart konstruksi distribusi yang telah ada dan dipergunakan selama ini berasal dari tandart ofrele7 "e ja7k 9T Main yang menyebar ke ilayah ilayah P!".
II ) 27
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Diharapkan pemahaman konstruksi ini banyak manfaatnya yang dapat dipetik agar dapat membantu sistem informasi mengenai standart konstruksi distribusi ini serta dapat membantu al: a. Terdapat keseragaman konstruksi jaringan distribusi sehingga akan mempermudah pelaksanaan pembangunan pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi di seluruh ilayah PT P!". b. Dengan adan8a pengetahuan standart konstruksi jaring distribusi tersebut bagi pelaksana akan membantu meningkatkan penguasaan standart konstruksi yang sekaligus akan meningkatkan profesionalisme DM bidang konstruksi. 7. Meningkatnya mutu jaringan distribusi yang nantinya akan meningkatkan mutu keandalan dan keandalan dalam pelayanan. d. Memper7epat proses peren7anaan pengoperasian dan pemeliharaan jaring distribusi. e. Memudahkan dalam merubah%mengedit konstruksi dan komponennya sesuai kondisi di lapangan. elain manfaat tersebut diatas masih banyak manfaatmanfaat yang lain semuanya akan merupakan kegembiraan bagi seluruh insan ketenagalistrikan dan para pelanggan rumah tangga sampai industri besar.
II ) 28
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
d.
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
4solator. 4solator tumpu pada BTM menggunakan Pin 4solator%Pin Post saluran. 4solator deadand menggunakan 4solator penegang%suspesion isolator%string isolator.
e. Pengikat konduktor. ebagai penginkat konduktor pada isolator pin type menggunakan Prefomed Top Ties atau ideties serta menggunakan allumunium bending ire. edang untuk Deadand menggunakan Deadand 7lamp%strain 7lamp dan Preformed grip spiral. f. ambungan konduktor. ambungan pada konduktor menggunakan Tension Eoint ambungan jembatan menggunakan !ine tap 7one7tor%parallel Group. g. Earak ratarata gaang ma?simum. Earak antar gaang maksimum ,$ meter menggunakan konstruksi Pin type sedangkan untuk konstruksi DeadInd jarak maksimum -$$ &$$ meter menggunakan konstruksi khusus (onstruksi tiang double). 2.. Tang L!trk
Tiang listrik merupakan material yang terbuat dari besi beton dan kayu agar jaringan tidak mengenai bangunan pohon dan manusia atau binatan .Tiang listrik adalah salah satu komponen utama dari jaringan listrik tegangan rendah dan tegangan menengah yang menyangga hantaran listrik serta perlengkapannya tergantung dari keadaan lapangan. •
Tiang Aal % Tiang Akhir yaitu tiang Aal%Tiang Akhir adalah tiang yang dipasang pada saluran listrik yang lurus dan hanya berfungsi sebagai penyangga kaat penghantar serta perlengkapannya dimana gaya yang diderita oleh tiang adalah gaya yang diderita oleh tiang adalah gaya karena bersatu sudut.
•
Tiang Penyangga yaituTiang peyangga adalah tiang yang dipasang pada saluran listrik dimana pada tiang tersebut arah penghantar membelok dan arah gaya tarikan kaat adalah berlaanan.
HBU&DTL&2''(
II ) 2(
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
•
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
udut Tiang yaitu udut adalah tiang yang dipasang pada saluran listrik dimana pada tiang tersebut arah penghantar membelok dan arah gaya tarikan kaat adalah berlaanan.
•
Tiang Penegang%Tiang Tarik yaitu .Tiang penegang%Tiang tarik adalah yang dipasang pada saluran listrik yang lurus dimana gaya tarik kaat bekerja terhadap tiang dari dua arah yang berlaanan.
•
Tiang Penopang yaitu .Tiang penopang adalah tiang yang digunakan untuk menyangga tiang akhir tiang sudut dan tiang penegang agar kemungkinan tiang menjadi miring akibat gaya tarik kaat penghantar dapat terhindar.
TIANG BAJA
EenisEenis Tiang 1aja a. Panjang Tiang dan Penggunaannya Tabel Panjang Tiang (m)
eterangan
;
Penopang ET3 (trut pole)
ET3 (1erlaku untuk kelistrikan desa dengan beban kerja -$$ da")
-$
ET3 double sir7uit
--
u.b. TM. ETM k' irkuit Tunggal. Dengan penjang gaang +$ m
9atatan : 6ang dimaksud panjang adalah panjang dasar tidak termasuk panjang tambahan untuk kaat tanah. -.
1agian panjang tiang untuk panjang kaat tanah adalah -/ m diatas penghantar ETM yang tertinggi.
&.
Panjang ukuran khusus untuk memenuhi ruang bebas (7learan7e minimum # m) pada bentangan ,$ m keatas.
HBU&DTL&2''(
II ) 29
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
A.
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
pesifikasi Tiang 1esi. Panjang : ; m
Tabel
1eban erja (da ")
-$$
&$$
*/$
/$$
;$$
-&$$
--+*
Diameter bagianbagian 9 Tiang
1
-,/&
(mm)
A 9
-$# +/
1
+/
/ &$$$
&$$$
A !enturan pada beban kerja (mm)
+$$$ -$;
Tebal selongsong (mm)
/
Panjang selongsong (mm)
,$$
1erat tiang (kg)
-;$
Tabel pipa (mm)
A Diameter bagianbagian 9 Tiang
1
Panjang : m 1eban erja (da ") Diameter bagianbagian 9
Tabel
-$$
&$$
*/$
/$$
;$$
-&$$
;-
--+*
-*# -,/& -$# &-,.*
Tiang
1
--+*
-*;
-$#
&-,*
&,#+
&,#+
(mm)
A 9
-*; +
-$# +/
&-,* ,
&,#+ /
*-;/ ,
*//, #
1
+/
,
,
,
,
, &$$$
, &$$$
; &$$$
# &$$$
; &$$$
-& &$$$
&$$$
&$$$
&$$$
&$$$
&$$$
&$$$
/$$$ -,;
/$$$ -*-
/$$$ --$
/$$$ ,
/$$$ ;$
/$$$ ,/
,
,
;
#
*
-&
Tebal selongsong (mm)
,$$
,$$
,$$
,$$
,$$
,$$
Panjang selongsong (mm)
-,&
&**
*+;
*#
/$;
;$/
Tabel pipa (mm)
A Diameter bagianbagian 9 Tiang
1
(mm) A !enturan pada beban kerja (mm)
1erat tiang (kg)
Panjang : -$ m 1eban erja (da ") HBU&DTL&2''(
Tabel -$$
&$$
*/$
/$$
;$$
-&$$ II ) '
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
Diameter bagianbagian 9
TEKNIK LISTRIK
--+*
-*# -,/& -$#
&-,.*
Tiang
1
-*;
-$#
&-,*
&,#+
&,#+
(mm)
A
-$#
&,#+
&,#+
*-;/
*//,
9
+/
,
/
,
#
1
,
,
,
,
A
#
,
;
-&
&$$$
&$$$
&$$$
&$$$
&$$$
1
&$$$
&$$$
&$$$
&$$$
&$$$
A
,$$$
,$$$
,$$$
,$$$
,$$$
-+;
-$+
---
&
;-
#
,
;
-&
,$$
,$$
,$$
,$$
,$$
&;
*#*
+,/
,-;
$#
Tabel pipa (mm)
Diameter bagianbagian 9 Tiang
!enturan pada beban kerja (mm) Tebal selongsong (mm) Panjang selongsong (mm) 1erat tiang (kg)
1. euntungan Tiang 1esi euntungan tiang baja ialah :
9.
a.
9o7ok untuk kota yang membutuhkan keindahan
b.
3ingan
7.
Bkuran lebih ke7il dari tiang kayu maupun dari tiang beton erugian Tiang 1esi
a. Mudah berkarat oleh karenya pemeliharaannya mahal umpamanya harus di sikat dan di7at tiap tahun. b.
II ) 1
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Tang Bet#n
•
Tiang 1eton 1erpenampang 1ulat
Tiang 1eton 1erpenampang 1ulat adalah tiang beton praktekan dan bertulang berpenampang bulat konis berongga ditengahnya dengan perun7ingan (taper) nominal -%#/. •
Tiang 1eton Penampang <
Tiang beton penampang < adalah tiang beton praktekan berpenampang < di sepanjang kirakira /%, panjang tiang bagian baah dan berpenampang segi empat dibagian atasnya dengan perun7inga (taper) -%#/. Tiang beton bertulang (steel reinfor7ed 7on7rete poles) dapat diklasifikasikan menurut 7ara pembuatannya dan manurut 7ara menghimpunnya (assembling). Titik beban kerja &/ 7m dari ujung atas tiang 9atatan : (da" 0 de7a "eton). L)
Panjang tiang adalah panjang dasar tidak termasuk panjang tambahan (tebal tutup)
LL) - da" $ ;$,/ kgf > se7ara praktis dapat diambil - da" - kgf
HBU&DTL&2''(
II ) 2
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
Panjang L)
KEGIATAN BELAJAR 2
Tinggi titik Tumpu
TEKNIK LISTRIK
Diameter
(1eban erja LL)
(batas tanam) (m)
(m)
(7m)
(da")
#
-&
-&+%-+
-$$
-/
-/#
-$$
-/#
&$
-
*/$
-
/$$
&&
;$$
&&
-&$$
-
&$$
-
*/$
-
/$$
&&
;$$
&&
-&$$
--
-
9atatan : (da" 0 de7a "eton). L)
Panjang tiang adalah panjang dasar tidak termasuk panjang tambahan (tebal tutup)
LL) - da" $ ;$,/ kgf > se7ara praktis dapat diambil - da" - kgf
HBU&DTL&2''(
II )
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Ga$ar , Tang et#n Pena$-ang Bulat
HBU&DTL&2''(
II ) 6
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
Tabel :
TEKNIK LISTRIK
Dimensi tiang beton penampang <
Panjang
Tinggi titik Tumpu
(m)
(batas tanam)
A
1
Arah K
Arah 6
#
(m) -&
(7m) ;/
(7m) /
(da") -$$
(da") +$
-/
;/
/
-$$
+$
--
-,
&$
;$
--
-,
*/$
-&/
-/
&$
/$$
-#/
-#
&$
;$$
&+$
-&$$
+;$
--
-,
&$$
;$
--
-,
*/$
-&/
-/
&$
/$$
-#/
-#
&$
;$$
&+$
-&$$
+;$
--
Bkuran penampang
-
1eban erja L)
Titik beban kerja &/ 7m dari ujung atas ring 9atatan : L) - " 0 - kg : ;$,/> se7ara praktis dapat diambil - da" 0 - kg Tabel Toleransi Dimensi
Diameter luar % penampang
Toleransi (mm) N + &
N *$ Panjang
HBU&DTL&2''(
&$
II ) /
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Ga$ar , Tang et#n Pena$-ang H
HBU&DTL&2''(
II ) 7
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
1. Penandaan Pada Tiang Tiang 1eton harus dilengkapi dengan tanda sebagai berikut : -. Tanda pengenal : • merek peniagaan (logo). • jenis tiang. • tanggal dan nomor produksi.
&. Tanda titik angkat tiang berupa garis lurus tebal melingkar setengah lingkaran. *. Tanda batas tanam tiang berupa garis lurus tebal melingkar tiang. +. Tanda pembumian (bila tiang dilengkapi dengan pembumian) berupa lambing pembumian yang ditempatkan dibaah huruf terakhir Ftanggal dan nomor produksi. !etak tanda pengenal -/ meter diatas batas tanam (garis tanah) terhadap merek perniagaan. 9ara penandaan sesuai dengan !ampiran 1. Eenis tiang harus dibedakan dengan kode arna pada semua huruf tanda pengenal ke7uali merek perniagaan sebagai berikut : a. 1eban kerja -$$ da" @ arna
HBU&DTL&2''(
II ) 8
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
*+NT+H PENANDAAN TIANG
HBU&DTL&2''(
II ) (
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
A.
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
euntungan Tiang 1eT2" euntungan tiang beton ialah :
1.
a.
Pemeliharaan praktis nol
b.
ekuatan pun7ak sangat besar
7.
Bmur praktis tidak terbatas
erugian Tiang 1eton erugian tiang beton ialah : a. 3apuh (gampang pe7ah dan patah). b. 1erat. arenanya untuk daerah yang sukar % berbukit sulit dipasang. 7. Mengangkut dan memindahkan sukar. d. Mendirikan dan menanam memerlukan keahlian serta memerlukan alatalat khusus.
HBU&DTL&2''(
II ) 9
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
2.1. KLASI=IKASI K+NDUKT+R.
&.*.-. lasifikasi onduktor Menurut 1ahannya : a. aat !ogam 1iasa 9ontoh : -. 119 (1are 9opper 9onduktor)
&. AA9 (All Aluminium Alloy 9onduktor) b. aat !ogam 9ampuran (Alloy) 9ontoh -.
AAA9 (All Aluminium Alloy 9onduktor)
&.
aat !ogam Paduan (7omposite)
9ontoh : -. 9opper 9lad teel (aat baja berlapis tembaga) &. Aluminum 9lad teel (aat baja berlapis Aluminium) 7.
aat !ilit 9ampuran 6aitu kaat yang lilitannya terdiri dari dua jenis logam atau lebih. 9ontoh : -. A93 (Aluminium 9able teel 3einfor7ed)
lasifikasi onduktor Menurut onstruktsinya : -. aat padat (solid ire) berpenampang bulat. &. aat berlilit (standart ire) terdiri # sampai dengan ,- kaat padat yang dililit menjadi satu biasanya berlapis dan konsentris. *. aat berongga (hollo 7ondu7tor) adalah kaat berongga yang dibuat untuk mendapatkan garis tengah luar yang besar. lasifikasi Menurut 1entuk =isiknya. -.
onduktor telanjang.
&.
onduktor berisolasi.
HBU&DTL&2''(
II ) 6'
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
onduktor berisolasi adalah konduktor telanjang yang pada bagian luarnya diisolasi sesuai dengan peruntukan tegangan kerja. 9ontoh : -. abel tisted. &. abel "66. *. abel "696. +. abel "6=G16. Karakter!tk K#ndukt#r
Ada & (dua) jenis karateristik konduktor yaitu : -. arakteristik Mekanik &. arakteristik !istrik. arakteristik Mekanik. arakteristik mekanik menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor. Dari P!" +-;:-;- untuk konduktor #$ mm 2 berselubung AAA9 pada suhu sekitar *$° 9 maka kemampuan maksimal dari konduktor untuk menghantar arus adalah &#/ A. arakteristik !istrik arakteristik listrik menunjukkan kemampuan dari konduktor terhadap arus listrik yang meleatinya. Dari P!" +--$ : -- untuk knduktor #$ mm & berselubung AAA9 pada suhu sekitar *$o 9 maka kemampuan maksimum dari konduktor untuk menghantar arus adalah
HBU&DTL&2''(
&#/ A.
II ) 61
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
arakteristik
arakteristik mekanik hantaran udara aluminium (A&9)
Tabel. !uas
!uas
Eumlah
Diameter
Diameter
1erat
uat tarik
Penampang
Penampang
aat
aat
Putus
"ominal
ebenarnya
Aluminium
"ominal
irakira
"ominal (mm&)
(mm)
(mm2)
(se7ara (mm)
(kg%km)
hitungan)
-,
& -/;
* #
+ -#
/ /-
, ++
(kp) L) # &$
&/
&+&/
#
&-
,*
,#
+&/
*/
*+*,
#
&/
#/
+
/;/
/$
++;
#
*$
$
-*/
;-$
/$
+;*,
-
-;
$
-**
;,$
#$
,/;&
-
&-
-$/
-;-
--/$
/
*&#
-
&/
-&/
&/,
-//
-&$
--#$
-
&;
-+$
*&&
--$
-/$
-+#-
*#
&&/
-/#
+$,
&/#$
-;/
-;-,
*#
&/
-#/
/$-
*-$/
&+$
&+&/
,-
&&/
&$&
,#$
+$-/
*$$
&+
,-
&/
&&/
;&#
+;/$
+$$
+$$-
,-
&;
&,$
--$/
,-$
/$$
+;
,-
*&*
&-
-*;-
#,$$
,&/
,&,&
-
&,
*&,
-#**
,$
;$$
;$&-
-
**/
*,;
&&-
-&$//
-$$$
+#
-
*#+
+--
&#,,
-+;+/
arakteristik mekanik hantaran udara aluminium 7ampuran (A*9) HBU&DTL&2''(
II ) 62
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Tabel onstruksi Penghantar Bdara 9ampuran Aluminium Telanjang (AAA9) !uas
!uas
Eumlah
Diameter
Diameter
1erat
uat tarik
Penampang
Penampang
aat
aat
Penghantar
Penghantar
Putus
"ominal
ebenarnya
Aluminium
"ominal
"ominal
Penghantar
(mm) / /&/
(kg%km) , +,
(") # +#$$
"ominal (mm&) -,
(mm&) & -,;+
* #
(mm) + -#/
&/
&#;*
#
&&/
,#/
#,
##/$
*/
*+*,
#
&/
#/
+
,$$
/$
++;
#
*$
$
-*/
-*;/$
/$
+/#
-
-#/
;#/
-&,
-&#/$
#$
#///
-
&&/
--&/
&$;
&--$$
/
*&#
-
&/
-&/
&/,
&,-$$
-&$
--&;/
-
&#/
-*#/
*-$
*-//$
-/$
-+#--
*#
&&/
-/#/
+$,
+--$$
-;/
-;-,&
*#
&/
-#/
/$-
/$#/$
&+$
&+&/+
,-
&&/
&$&/
,#$
,##/$
*$$
&+*
,-
&/
&&/
;&#
;*#$$
+$$
+*--;
,-
*$
&#$
--/
-&$//$
/$$
/$,$+
,-
*&/
&&/
-+$&
-+-+$$
,*$
,+*&+
-
*$
**$
-#;&
-##/$
;$$
#/+-
-
*&/
*/#/
&$&
&--$$$
-$$$
-$$/$,
-
*#/
+-&/
&#;/
&;$;/
arakteristik mekanis hantaran udara tembaga (199) !uas
HBU&DTL&2''(
!uas
Eumlah
Diameter
Diameter
1erat
uat tarik II ) 6
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
Penampang
Penampang
"ominal
ebenarnya
aat
TEKNIK LISTRIK
aat
Putus
Tembaga
"ominal
irakira
"ominal (mm&)
(mm&)
-
&
,
(se7ara
(mm)
(mm)
(kg%km)
hitungan)
*
+
/
,
(kp) L) #
,-,
-
&;
&;
/+;
&+,
-$
-$$&
#
-*/
+$/
$
+-$
-,
-/;
#
-#
/-
-+*
,/$
&/
&+&/
#
&-
,*
&-
$
*/
*+*,
#
&/
#/
*-$
-+$/
/$
++;
#
*$
$
++#
&$&$
/$
+;*,
-
-;
$
+*;
-;$
#$
,/;&
-
&-
-$/
/#
&,$
/
*&#
-
&/
-&/
;+,
*;-$
-&$
--#$
-
&;
-+$
-$,-
,$-$
-/$
-+#-
*#
&&/
-/#
-**#
#+&$
-;/
-;-,
*#
&/
-#/
-,/-
#+&$
&+$
&+&/
,-
&&/
&$&
&&$;
-$
*$$
&+
,-
&/
&&/
&#&,
-&&*/
+$$
+$$-
,-
&;
&,$
*,+*
-,*+/
/$$
+;
,-
*&*
&-
+//-
&$+&$
arakteristik mekanik kabel Tisted T3
TA1I! Penampang nominal
HBU&DTL&2''(
Diameter kabel
1erat kabel II ) 66
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
.
KEGIATAN BELAJAR 2
=asa (mm&) * ? &/
"etral (mm&) /+,
* ? */
TEKNIK LISTRIK
Penerangan (mm&)
(mm) *$;
Per kg (kg) //$
/+
**;
,#$
* ? /$
/+
*,&
#;$
* ? #$
/+
+$,
-$-$
* ? */
/+
& ? -,
**;
;-$
* ? *$
/+
& ? -,
*,&
-$
* ? #$
/+
& ? -,
+$,
-&*$
Karakter!tk L!trk
arakteristik listrik hantaran tembaga (9B)
!uas Penampang
(mm&)
A
-$
$
-,
-&/
&/
-,$
*/
&$$
/$
&/$
#$
*-$
/
*;$
-&$
++$
-/$
/-$
-;/
/;/
&+$
#$$
*$$
;$$
+$$
,$
/$$
-.--$
arakteristik listrik hantaran aluminium (AA9)
HBU&DTL&2''(
!uas Penampang
(mm&)
A II ) 6/
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
-,
--$
&/
-+/
*/
-;$
/$
&&/
#$
&#$
/
*+$
-&$
*$
-/$
+//
-;/
/&$
&+$
,&/
*$$
#-$
+$$
;//
/$$
$
,&/
-.-+$
;$$
-.*+$
-$$$
-./+$
arakteristik listrik hantaran udara aluminium 7ampuran (A*9) !uas Penampang "ominal
(mm&)
A
-,
-$/
&/
-*/
*/
-#$
/$
&-$
/$
&-$
#$
&//
/
*&$
-&$
*,/
-/$
+&/
-;/
+$
&+$
;//
*$$
,#$
+$$
;-$
/$$
*$
HBU&DTL&2''(
II ) 67
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
,&/
-.$#/
;$$
-.&//
-.$$$
-.+/$
arakteristik listrik kabel Tisted T3 Tabel Arus yang diiCinkan
Penampang
Penahan
3eaktansi pada
nominal
2hm
=rekensi /$
(mm&)
2hm % m
2hm % m
-,
&+-
$-$
;/
;$
#$
&/
-/&
$-$
--$
-$$
/
*/
--$
$-$
-*/
-&/
--$
/$
$;-
$-$
-,$
-+/
-*/
#$
$/+
$-$
&$$
-;/
-#$
&$°9 Amper
*$°9 Amper
+$°9 Amper
Tabel. onstruksi O
* Eumlah
+ Diameter
Tebal
, # uat hantar arus
penampang
aat
aat
elubung
diudara pada suhu
penghantar
penghantar
nominal
nominal
sekitar mak
!uas
& onsruksi
nominal (mm&)
/
*$°9
+$°9
1uah
mm
mm
A
A
*/
3m
#
&/
*$
-,#
-/$
/$
3m
-
-#/
*$
&$$
-;$
#$
3m
-
&&/
*$
&#/
&+,
/
3m
-
&/
*$
*-/
&;&
-&$
3m
-
&#/
*$
*/,
*-
-/$
3m
-
*&/
*$
+&*
*#;
-/$
3m
*#
&&/
*$
+&*
*#;
-;/
3m
*#
&/
*$
+;+
+&*
&+$
3m
,-
&&/
*$
/;,
/&*
HBU&DTL&2''(
II ) 68
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
.
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
IS+LAT+R .1. =ung! I!#lat#r
=ungsi isolator dapat ditinjau dari & (segi) yaitu : a. =ungsi dari segi listrik Bntuk menyekat % mengisolasi antara kaat phasa dengan tagangan. Bntuk menyekat % mengisolasi antara kaat phasa dengan kaat phasa. b. =ungsi dari segi mekanik : Menahan berat dari penghantar % kaat. Mengatur jarak dan sudut antar penghantar % kaat dan kaat. Menahan adanya perubahan kaat akibat perbedaan temperatur dan angin. .2.
Baan I!#lat#r
1ahan yang digunakan untuk membuat isolator yang paling banyak digunakan pada system distribusi antara lain : )
4solator gelas
)
4solator keramik
*ara Penggunaan%a
Menurut 7ara penggunaannya isolator T3 dibedakan menjadi tiga yaitu : -. 4solator Penopang % tumpu (Type 3M dan Type "). Adalah jenis isolator berfungsi sebagai tiang penopang dimana bebannya hanya merupakan berat penghantar saja sedangkan beban tarikan hamper sama dengan nol (0 $). &. 4oslator Penegang (Type Afspan 9hampignon dan Type 1). Adalah jenis isolator yang dipasang pada tiang yang mempunyai beban tarikan baik dari satu arah maupun dari & (dua) arah. *. 4solator Penarik (Type Tefer) Adalah jenis isolator yang dipergunakan pada kaat sh7or.
HBU&DTL&2''(
II ) 6(
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
Tabel.
Eenis T3 dan pemakaiannya Bntuk kaat
1eratnya perbuah
(mm&)
(kg)
3M 4
/$#$
$-
3M 44
-,&,*/
$+/
3M 444
,-$
$&,
" /
/ s%d -/$
$/
" ;$
-, s%d #$
$*
" ,$
, s%d -$
$-*
Type
Tabel. I!#lat#r T%-e
HBU&DTL&2''(
TEKNIK LISTRIK
Eenis 4solator T3 dan Bkurannya Ukuran. M$
Berat
II ) 69
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
<
D
D-
d
h
r
rl
g
-.
Type 3M 4
-+$
;,
/
&-
+/
+
-&
$-
&.
Type 3M 44
-$$
#$
/-
-#
*&
*/
;/
$+/
*.
Type 3M 444
;$
,$
+$
--/
*$
*
#
$&,
+.
Type " /
/
/
,,
&&
*;
$//
/.
Type " ;$
;/
;$
/+
-
*-
,
,
$*,
,.
Type " ,$
,$
,$
+$
-#
&/
,
$-*
#.
Type
-+/
-&$
*&
&*
+
-+/
;-
-$&
-
&*
#/
$//
9hampignon ;.
Type penegang yang dinormalisir (afspan isolator) D4" ;$$&
PI4=4A4 D4MI"4 TIGA"GA" !2"9AT DA" BAT MIA"4 42!AT23 I3AM4 EI"4 PI"IGA"G 1- @ ,$ 1- @ ;/ 1- @ --/
HBU&DTL&2''(
II ) /'
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
D4MI"4 (dalam mm) Toleransi : ($$$+ d N -/) mm > d 0 dimensi dalam mm e7uali
: yang berada (Q) bertoleransi F N F saja
TIGA"GA" !2"9AT DA" BAT MIA"4 EI"4 42!AT23
PI"GBE4A" !4T34
1--/
1---/
Teg. !on7at kering R k'
1-,$ -;
&/
&/
Teg. !on7. basah R.. k'
-$
-&
-/
-&$$
-+$$
DA" MIA"4
etahanan kejutan suhu $$ eporian -+$$ atmosfirjam tidak tembus
PI4=4A4 D4MI"4 TIGA"GA" !2"9AT DA" BAT MIA"4 42!AT23 I3AM4 EI"4 PI"IGA"G 1& @ /+ 1& @ #, 1& @ ;-
HBU&DTL&2''(
II ) /1
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
D4MI"4 (dalam mm) Toleransi
: ($$$+ d N -/) mm > d 0 dimensi dalam mm
e7uali
: yang berada (Q) bertoleransi F N F saja
TIGA"GA" !2"9AT DA" BAT MIA"4 PI"GBE4A" !4T34 DA" MIA"4 Teg. !on7at kering R k'
1&/+ &$
EI"4 42!AT23 1&#, 1*#, &/ &/
1&;&/
Teg. !on7. 1asah edudukan kendur R. k'
-$
-/
-/
-/
eudukan tegak RR. k'
;
-&
-&
-&
$$
&$$$
-+$$
-;$$
1aik
1aik
1aik
Minimum kuat lintang RR. g
etahanan kejut suhu 1aik eporian -+$$ atmosfirjam tidak tembus
PI4=4A4 D4MI"4 TIGA"GA" !2"9AT DA" BAT MIA"4 42!AT23 I3AM4 EI"4 PI"IGA"G 9- @ ,$ 9- @ ;$ 9- @ -&$
HBU&DTL&2''(
II ) /2
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
Eenis 4solator
TEKNIK LISTRIK
Dimensi (mm) 3 t , +/
9- @ ,$
l ,$
D /$
9- @ ;$
;$
//
,/
9- @ -&$
-&$
-*
,/
-$/
D4MI"4 (dalam mm) Toleransi
: ($$$+ d N -/) mm > d 0 dimensi dalam mm
TIGA"GA" !2"9AT DA" BAT MIA"4 PI"GBE4A" !4T34 DA" MIA"4 Teg. !on7at kering R k' Teg. !on7. 1asah R.. k'
6.
9- @ -&$ &$
*
+
;
*$$$
*$$$
//$$
1aik -+$$ atmosfirjam tidak tembus
1aik
1aik
Minimum kuat lintang RR. g etahanan kejut suhu eporian
9- @ ,$ -$
EI"4 42!AT23 9- @ ;$ -&
PERALATAN PELENGKAP 6.1.
=ung! Alat Pelengka-
6ang dimaksud alat pelengkap adalah : suatu peralatan bukan utama yang sifatnya menggenapi sehingga jaringan tersebut akan lebih sempurna. 6.2.
Jen! Alat Pelengka-
Termasuk peralatan pelengkap adalah :
onektor dan peralatan sambungan
Tra8ers % 7ross arm
Peralatan a7ssesories kabel tisted
ekor
HBU&DTL&2''(
II ) /
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
K#nekt#r
onektor Alur adalah konektor yang mempunyai aluralur paralel yang berfungsi memudahkan dan memantapkan dalam penyambungan atau per7abangan penghantar telanjang sehingga instalasi dapat bekerja sesuai dengan tujuan. Eenis Eenis konektor dapat diklasifikasikan berdasarkan 7ara penekanan badan konektor Eenis mur baut Adalah jenis penekanan badan konektor yang mempergunakan murbaut. Eenis < Penekanan badan konektor dengan mempergunakan perkakas tekan (mesin press) lasisfikasi onektor dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran luas penampang nominal penghantar sebagai berikut : Eenis penghantar yang disambung AlAl Al9u
"o.
Eumlah baut 9u9u
min.
-
-$*/%-$*/
-$*/%,&/
-
&
*/#$%*/#$
*/#$%-,/$
&//$%&//$
&
*
#$-/$%*/%#$
&
+
#$-/$%#$-/$
#$-/$%#$-/$
&
/
-/$&+$%-/$&+$
-/$&+$%-/$&+$
*
yarat 1ahan Dan Mutu -. 1ahan dan Mutu 1ahan dan mutu yang terbuat dari bahan aluminium 7ampuran dengan ikadar aluminium minimum #&;5 silikom $&$,5 dan magnesium $+/$5 untuk bagian kontak atau badan konektor yang terbuat dari tembaga kadar tembaga minimum 5. &.
1agian gemuk % ompon Gemuk%kompon harus terbuat dari bahan berkarakteristik sebagai berikut :
HBU&DTL&2''(
II ) /6
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
•
Tidak bereaksi dengan aluminium dan seng>
•
Tidak leleh (droping point) tidak kurang dari -$$o9
•
estabilannya tidakberubah oleh pengaruh udara dan tidak teroksidasi.
•
Eika gemuk mengandung bahan yang mudah menguap penguapannya tidak menyebabkan terjadinya retak pada lapisan permukaan logam pelindung (prote7ti8e film).
•
Pada uji daur panas berkurangnya berat 7ontoh uji tidak boleh lebih dari /5
•
elekatan (daya lekat) lapisan gemuk harus baik sehingga permukaan aluminium tidak kusam atau buram.
1.
3. Bagian penekan
1agian penekan yang terbuat dari baja atau besi harus dilapisi bahan anti karat. +. ifat Tampak 1agianbagian konektor harus tidak berkarat dan tidak 7a7at seperti permukaan tidak retak dan 7a7at lain yang mempengaruhi fungsi konektor dalam pemakainnya. Pada konektor harus terba7a jelas tandatanda pengenal atau penandaan sesuai dengan persyaratan ayat -* pada standar ini. Penandaan harus huruf timbul (embossing) untuk jenis konektor yang dibuat dengan 7ara penge7oran dan 7etak tempa untuk yang dibuat dengan 7ara ekstrusi. /. .ifat Mekanik Mur dan baut harus mudah dipasang atau dilepas dengan tangan sebelum diken7angkan. 1aut harus 7ukup panjang agar pada aktu pemasangan bagian atas dan baah konektor tidak terlepas satu dengan lainnya sehingga penghantar dapat masuk dengan normal (dari samping). epala baut dobel atau topi baut%mur konektor jenis murbaut harus patah pada keken7angan sesuai tabel. Dengan toleransi -$5. Daya jepit konektor terhadap penghantar pada keken7angan tidak boleh kurang dari */ 5 beban putus perhitungan penghantar terpasang. ,.. ifat !istrik onduktans kunduktor sekurangkurangnya sama dengan konduktan penghantar. onektor pada uji daur panas harus memnuhi persyaratan. HBU&DTL&2''(
II ) //
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
#. Penandaan Pada konektor harus dilengkapi penandaan sebagai berikut : merek perniagaan % logo pabrik pembuat. tipe % nomor 7atalog pabrik pembuat. ukuran nominal dan jenis penghantar yang akan disambungkan baik untuk saluran utama maupun saluran 7abang. telah lulus uji P!" !M.
Penyambungan Penghantar dengan klem Eepit. 1eberapa jenis jenis lem Eepit.
HBU&DTL&2''(
II ) /7
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Peralatan Penyambungan Penghantar . arena keterbatasan panjang penghantar adakalanya kita perlu menyambung penghantar tersebut agar di7apai efisiensi penghantar . Peralatan tersebut antara lain :
Tension 9ompression pli7e.
HBU&DTL&2''(
II ) /8
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Tabel Penyambungan Penghantar dengan Press 9ondu7tor
9ondu7tor
9ross
Diameter
e7tion mm
Mm
A!! A!BM4"4BM
A!MI!I9
28erail
lee8e !enght 1efore After
28erail
lee8e !enght 1efore After
Dia after
draing
draing
Draing
draing
draing
Draing
4
!
D
4
!
D
Mm
mm
mm
mm
mm
mm
Dia after
&&
,
-/$
&+$
--
&$$
*/$
--
&#;
,#/
-//
&,$
-&
&&$
*$
-&
*++
#/
-,$
&#$
-+
&,$
+/$
-+
+*-
;+
-#$
&$
-+
&,$
+/$
-,
/+/
+/
-$
*&$
-+
&;$
+;$
-;
,*
-$,/
-$
*&$
-,
*$$
/$$
&$
#//
--&/
-/
*&$
-;
*$$
/$$
&$
**
-&&/
&-$
*&$
-
*&/
/#$
&&
--#
-+
&*$
*#$
&-
*,$
,*$
&/
-+;-
-/#/
&;$
+/$
&+
+$$
,;$
&
&&;
/&/
#*$
*+/
&;;
&,$
#;$
*;-
+#/
-.&+$
-.+$
+/
,$+
-.;#$
&.&;$
/,
3epair pli7e : Digunakan untuk Penghantar aluminium yang rantas sebagian sehingga memulihkan kembali kuat arus hantar arusnya. 9ross Arm =ungsi : Digunakan pada ET3 udara (28er hoad) sebagai perenggangan jarak antar penghantar sastu dengan penghantar lainnya dengan peralatan 1antu isolator. 1ahan : Dibuat dari besi ! st +- type ,/ dan besi + st +- type "P ,/ Penggunaannya : HBU&DTL&2''(
II ) /(
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Apabila kita akan mempergunakan isolator 3M 4 panjang 7ros arm 0 ;/$ mm sedangkan apabila kita pergunakan isolator 3M 44 kita pergunakan panjang 0 /$$ mm.
/$$ mm
;/$ mm "rming #olt $
=ungsinya sebagai klem pengikat 7ross arm pada tiang yang berfungsi sebagai penyangga. Assesories =ungsinya sebagai pelengkap utama pada ET3 yang mempergunakan penghantar kabel pilin (tisted 7able). lem Penegang Tipe 1aji lem type ini sesuai untuk digunakan pada jarungan tegangan rendah yang menggunakan konduktor berisolasi dipilin sebagai klem penegang aat netral pendukung berisolasi oleh plasti7 insert dari kelm.
HBU&DTL&2''(
II ) /9
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
1re7ket Penggantung 1ara7ket ini di desain sesuai untuk menyangga 7lamp penggantung diri kabel berisolasi dipilin. 1ra7ket ini dipasang pada tiang besi atau tiang beton menggunakan sirip baja tahan karat atau baut tembus.
Min. 1reaking trenght 9at "o.
19. */#$
HBU&DTL&2''(
'ertikal =-
#$$ gs
/$$ gs
II ) 7'
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
1ra7ket Penegang 1ra7ket ii didesain untuk menyangga klem penegang type baja single atau double klem untuk rangkaian ujunga sudut ke7il atau sudut besat menggunakan strip baja tahan karat atau baut tembus. Min. 1reaking trenght
9at "o. 19. */#$
'ertikal =-
/$$ gs
-/$$ gs
lem Gantung 9hain !ink Klem gantung ini dilengkapi dengan chain link sesuai untuk konduktor berisolasi dipilin. Kawat netral yang berisolasi sebagai salah satu bundle konduktor berisolasi dipasang pada suspension clam dan akan mendukung semua konduktor berisolasi lainnya.
9at "o.
9ondu7tor siCes (neutral messenger ire)
9T
*/
to
#$ smm
Min. 1reaking trenght #$$ gs
hoer =ungsinya sebagai penyambung beban tarikan sehingga kondisi tiang tegak lurus. arena itu shoer pada umumnya dipasang pada tiang akhir%aal tiang Ma7am @ ma7am onstruksi hoer -.
Tra7k hoer
HBU&DTL&2''(
II ) 71
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Tra7k hoer ialah tumpang tarik dengan bagian utamanya kaat aja stay 3oda dan 1lo7k 9or. &.
Drug hoer Drug hoer ialah shoer tumpang tekan dengan peralatan utama tiang yang dipasang sebagai penopang tiang jaringan.
*.
ontra Mask hoer ontrak mask shoer ialah terdiri dari shoer tumpang tarik dan tupang tekan.
/.
PERALATAN HUBUNG /.1.
=UNGSI PERALATAN HUBUNG
Peralatan hubung T3 selanjutnya disebut saklar T3 (saklar). aklar digunakan untuk menghubungkan sekaligus memisahkan dari suatu rangkaian listrik baik pada kondisi oeprasi maupun tidak beroperasi. /.2. MA*AM ALAT HUBUNG
a. @ aklar phasa tiga + kotak @ aklar phasa tiga * kotak b. @ aklar phasa satu & kotak @ aklar phasa satu - kotak 7. aklar dengan penguatan magnet (kontaktor) d. aklar dengan pelengkap sekring pengaman /.. PRINSIP KERJA ALAT HUBUNG
-.a.
aklar phasa tiga + kontak adalah saklar buka%tutup yang 7ara operasional melalui + titik kontak yang bekerja serentak (bersamasama) yaitu terdiri dari kontak ke tiga phasanya serta kontak netralnya.
b. aklar phasa tiga * kontak adalah saklar buka%tutup yang 7ara operasionalnya melalui ketiga kontak phasanya se7ara serentak sedang kaat netralnya tetap tersambung. HBU&DTL&2''(
II ) 72
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
&.a. aklar phasa satu & kontak adalah saklar mellaui kontak phasa dan kontak netral yang bekerja serentak. b. aklar phasa satu & kontak adalah saklar buka%tutup yang 7ara operasionalnya hanya melalui kontak phasa saja sedang kaat netralnya tetap tersambung. *.
aklar dengan penguatan magnet adalah dengan melalui masukan tegangan listrik A11 yang dialirkan pada suatu rangkaian belitan sehingga didapat magnet untuk menghubungkan antar kontakkontaknya.
+.
aklar dengan perlengkapan sekring adalah saklar yang dilengkapi dengan sekring pengaman sehingga bila terjadi arus gangguan akan segera terjadi pemutusan aliran arus listrik.
/.6. SPESI=IKASI ALAT HUBUNG
Dalam penggunaan saklar T3 dibedakan menjadi dua : -. Dioperasi Dengan 1eban Penuh Eenis operasi saklar ini biasanya dilengkapi dengan pegas yang fungsinya untuk memper7epat saat penglepasan dan penghubung kontakkontaknya sehingga terjadi surja dapat diper7ept (ditiadakan). &.
Dioperasikan Tanpa 1eban aklar jenis ini hanya hanya boleh dioperasikan tanpa beban sama sekali (beban nol) apabila dipaksakan maka akan timbul surja hubung yang sangat panas (&/$$o9) yang mengakibatkan kerusakan pada kontakkontaknya. Akibat panas tersebut tahanan ( 3 ) kontak menjadi lebih besar sehingga akan droup (kehilangan) tegangannya sebesar S' 0 3.4 atau akibat perubahan 3 maka daya dan Inergi yang diserap menjadi panas sebesar. Daya 0 Arus ? droup Teg P
0 4. S' (Jatt) 0 4.4.3
P
0 4&.3 (Jatt)
Dan Inergi yang diserap dengan aktu tertentu adalah : HBU&DTL&2''(
II ) 7
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
I 0 P ? t (Jh) Inergi yang dirubah menjadi panas tersebut merupakan losses (kerugian) teknis. •
Gardu induk
•
Earingan distribusi primer
•
Gardu hubung
•
Trafo distribusi
•
Earingan distribusi sekunder
HBU&DTL&2''(
II ) 76
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
HBU&DTL&2''(
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
II ) 7/
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
BAB I PENDAHULUAN 1.1
LATAR BELAKANG MASALAH
Politeknik "egeri 1andung saat ini telah mempunyai media simulasi untuk praktikum yang bersifat ril % nyata yaitu berupa aluran istem Distribusi yang terdiri dari beberapa bagian yaitu : aluran Bdara Tegangan Menengah (BTM) Gardu Distribusi Tiang Portal dan aluran Bdara Tegangan 3endah (BT3). aluran sistem distribusi ini tepatnya terletak di halaman Gedung !aboratorium Distribusi dan Proteksi Tenaga !istrik. "amun sampai saat ini saluran sistem distribusi tersebut belum dapat diberi tegangan sebagaimana tujuan aal dari pembangunan saluran sistem distribusi tersebut yakni sebagai sarana praktikum se7ara nyata sesuai kondisi lapangan.
HBU&DTL&2''(
II ) 77
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
1.2
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
PERUMUSAN M ASALAH
1erdasarkan pengamatan penulis sebagai sarana pembelajaran gardu distribusi tiang portal yang merupakan bagian dari saluran sistem distribusi yang ada di halaman Gedung !aboratorium Distribusi dan Proteksi Tenaga !istrik belum dapat dioperasikan.
1.
PEMBATASAN MASALAH
onstruksi yang kokoh dan elektrifikasi yang handal serta ditunjang dengan pengamanan sistem yang baik sangat diperlukan sebagai syarat utama keberadaan gardu distribusi tiang portal agar penyaluran energi listrik ke pemakai dapat berkesinambungan dan berkualitas. Adapun yang dikerjakan penulis adalah sebagai berikut : '
Menambah - jurusan pelayanan dari - jurusan menjadi & jurusan pelayanan yaitu jurusan - mengarah ke utara dan jurusan * mengarah ke selatan sekaligus membuat image baha posisi gardu berada ditengahtengah beban sehingga salah satu jurusan tidak terjadi oer radius.
(
Memasang aluran Bdara Tegangan 3endah sebanyak * gaang sepanjang *$& meter menggunakan kabel T49 *?#$N"/$ mm &.
Memperbaiki tahanan pentanahan lig&tning arrester dan trafo tenaga.
*
Memperbaiki sambungan pada terminalterminal dengan menambahkan sepatu kabel yang sesuai dengan unsur atau kandungan logamnya agar tidak terjadi kontak tidak sempurna +loos contack).
,
Membuat tampilan gardu menjadi F7antik dengan menambahkan lampu penerangan gardu penge7atan kembali dan pemberian nama gardu.
Topik yang diambil penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah : 3an7ang 1angun Gardu Tiang Portal di !aboratorium Distribusi dan Proteksi Tenaga !istrik P2!1A". 1.6
TUJUAN PENULISAN
HBU&DTL&2''(
II ) 78
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : '
Dapat beroperasinya gardu tiang portal yang sudah ada sebagai sarana pembelajaran di Politeknik "egeri 1andung untuk saat ini dan masa mendatang sesuai dengan PB4! &$$$. dan tandard onstruksi &$$&.
(
Men7iptakan peluang bagi 1uku tandard onstruksi edisi Euni &$$& yang diterbitkan oleh PT. P!" (Persero) Bnit 1isnis Distribusi Eaa 1arat sebagai salah satu referensi akademis di Politeknik "egeri 1andung.
Membuat 2P untuk mengoperasikan meraat dan memperbaiki gardu tiang portal.
*
Menentukan spesifikasi komponen terutama peralatan proteksi yang ada dalam konstruksi gardu tiang portal agar masa manfaat peralatan dapat maksimal.
1./
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang alasan pemilihan judul dengan menguraikan !atar 1elakang Masalah Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Tujuan Penulisan dan istematika Pembahasan. BAB II
LANDASAN TE+RI
=ungsi dan jenis gardu distribusi tiang portal jenis material dan komponen yang digunakan fungsi dan 7ara kerjanya. BAB III
PEREN*ANAAN DAN REALISASI
Pada bab ini menjelaskan tentang peren7anaan dan realisasi mulai dari 2P +tanding Operation rocedure) pemasangan gardu distribusi tiang portal dan aluran Bdara tegangan 3endah menentukan spesifikasi material utama pendisainan ulang gardu distribusi tiang portal dan aluran Bdara Tegangan 3endah perbaikan nilai tahanan sistem pembumian gardu penyempurnaan titiktitik sambung pada /iring gardu. dan lainlain. BAB I0
+PERASI A@AL DAN PENGUJIAN)PENGUJIAN
HBU&DTL&2''(
II ) 7(
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
1ab ini menjelaskan tentang pengoperasian aal gardu distribusi tiang portal dengan menga7u pada 2P +tanding Operation rocedure) Pengoperasian
Gardu 1aru. Pengujian hubung singkat dan nilai tahanan
isolasi pengukuran tegangan klem dan beban digardu. BAB 0
KESIMPULAN DAN SARAN
Pengambilan kesimpulan dari pembahasan dan memberikan saransaran se7ara singkat khusus bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pemba7a lainnya.
BAB II LANDASAN TE+RI
2.1
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
Proses pendistribusian tenaga listrik dari sumber daya besar sampai ke pemakai terlebih dahulu tegangan diturunkan pada transformator tenaga U step-do/n di Gardu 4nduk dari tegangan tinggi #$ atau -/$ k' menjadi tegangan menengah &$ k'.
HBU&DTL&2''(
II ) 79
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Dari Gardu 4nduk tenaga listrik didistribusikan ke pusatpusat beban atau Gardu Distribusi melalui suatu Earingan Distribusi Tegangan Menengah &$ k' yang biasa disebut istem Distribusi Primer. elanjutnya pada Gardu Distribusi melalui transformator tenaga U step-do/n tegangan diturunkan kembali dari tegangan meneng menengah ah &$ k' pada pada menjad menjadii tegang tegangan an rendah rendah &&$%*;$ &&$%*;$ 'olt. emudi emudian an
tenaga tenaga listrik listrik terse tersebut but
didistribusikan ke pemakai melalui Earingan Distribusi Tegangan 3endah &&$%*;$ 'olt yang biasa disebut istem Distribusi ekunder. Agar tenaga listrik yang disalurkan dari Gardu 4nduk sampai kepada pemakai berkualitas baik maka harus didukung dengan keandalan yang tinggi dari saluran sistem distribusi tersebut berupa material dan peralatan terpasang sistem konstruksi dan pengerjaanya dan yang 7ukup penting ialah sistem relai dan proteksi terhadap gangguan dari dalam maupun gangguan dari luar. Gambar &.-. menggambarkan diagram satu garis Pendistribusian Tenaga !istrik dari Gardu 4nduk sampai dengan pengguna tenaga listrik tegangan rendah. Gambar &.& menggambarkan diagram satu garis sistem salura salurann distri distribus busii dari dari Gardu Gardu 4nduk 4nduk sampai sampai dengan dengan penggu pengguna na tenaga tenaga listri listrikk tegang tegangan an rendah rendah dengan dengan pembagian jurusan pada lemari bagi. bagi.
-
* +
& /
Gambar &.-. Pendistribusian tenaga listrik . eterangan gambar : -.
Gard Garduu 4ndu 4ndukk -/$ -/$%& %&$$ k'. k'.
&.
Earingan Earingan Tegangan egangan Menengah Menengah &$ k' (aluran (aluran Distrib Distribusi usi Primer). Primer).
*.
Gard Garduu Dist Distri ribu busi si &$ k'% k'% *;$ *;$ '. =BI 9BT 2BT
"< =BI
ET3 &&$%*;$ '
+.
PMT 91h &&$%*;$ Earingan Earingan Tega Tegangan ngan 3endah 3enda &&$%*;$ ' (aluran (aluran Distrib Distribusi usi ekund ekunder). er).
/.
&$ ' (3umah Pengguna Pengguna tenaga tenaga listrik listrik tegangan teganganETM rendah rendah (3umah tangga tangga 4ndustri 4ndustri ke7il ke7il antor antor dan dan lainlain) lainlain)
"omor * dan + adalah bagian yang yang dikerjakan penulis. PMT
91
T3A=2 G4 -/$%&$ '
T3A=2 GD &$'% &&$%*;$ '
=BI 9BT 2BT
PMT 91
!IMA34 1AG4 T3 + EB3. /$$ A
"< =BI
ET3 &&$%*;$ '
ETM &$ ' T3A=2 GD &$'% &&$%*;$ '
HBU&DTL&2''(
!IMA34 1AG4 T3 + EB3. /$$ A
Gambar &.&. Diagram garis tunggal sistem sistem saluran distribusi dari Gardu Gardu 4nduk sampai dengan Earingan Tegangan Tegangan 3endah
II ) 8'
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
2.2 2.2
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
=UNG UNGSI GARD GARDU U DIS DISTR TRIB IBU USI
Gardu Distribusi merupakan bagian dari istem aluran Distribusi. Gardu distribusi terletak diantara Earingan Tegangan Menengah atau biasa disebut Faluran Distribusi Primer dan Earingan Tegangan 3endah yang biasa disebut Faluran Distribusi ekunder ekunder sesuai gambar &.- dan &.&. e7ara umum gardu distribusi berfungsi untuk mengubah suatu besaran tegangan menjadi besaran tegangan yang lain akan tetapi dalam sistem distribusi gardu distribusi berfungsi : a.
Menurunkan Menurunkan tegangan tegangan meneng menengah ah &$ k' menjadi menjadi tegangan tegangan rendah rendah &&$%*;$ &&$%*;$ 'o 'olt.
b.
ebagai terminal hubung bagi tegangan menengah ke gardu distribusi yang lain (khusus gardu tembok dengan sistem TM).
7.
ebaga ebagaii pusat pusat beban beban untu untukk sistem sistem dist distribu ribusi si sekun sekunder der..
d.
ebagai ebagai terminal terminal hubung hubung bagi bagi tegangan tegangan rendah rendah menja menjadi di beberapa beberapa jurusan jurusan ke ke pengguna pengguna enerji enerji tegang tegangan an rendah.
e. 2. 2.
Penempatan Penempatan bebera beberapa pa alat ukur ukur besaran besaran listrik listrik seperti seperti : kJh MD4 MD4 Ampere Ampere meter meter 'olt meter. meter. JENIS ENIS GARD GARDU U DIST DISTR RIBUS IBUSII (C (C
Dilihat dari konstruksinya ada beberapa jenis gardu distribusi : a.
Gard Garduu Dist Distri ribu busi si Tembok mbok
b.
Gardu Distribusi ios
7.
Gard Garduu Dist Distri ribu busi si Tia Tiang ng 9an 9anto tol l dan dan
d.
Gard Garduu Dis Distr trib ibus usii Tia Tiang ng Port Portal al..
Gambar &.*. dapat dilihat skematik penempatan gardu distribusi dari semua jenis pada suatu penyulang tegangan menengah sistem radial.
HBU&DTL&2''(
II ) 81
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
GD
GD
GD GD
G4
GD
GD GD
GD
BTM GD GD GD
GD GD
eterangan &.* :penempatan gardu Gambar &.*.gambar kematik gardu distribusi pada penyulang. penyulang. imbol gardu distribusi tembok. imbol gardu distribusi kios. imbol gardu distribusi tiang 7antol. imbol gardu distribusi tiang portal.
2.. 2..1 1
Gard Gardu u D!t D!tr ru u! ! Te$#k $#k
Penggunaan gardu distribusi beton pada umumnya terletak diperkotaan melayani beban yang tergolong padat dan besarbesar besarbesar seperti : 4ndustri pusat belanja perkantoran dan lainlain. apasitas tranformator tenaga terpasang diatas &/$ k'A. Ada beberapa jenis gardu distribusi tembok dan pembedaan jenis dinyatakan dengan kode konstruksi : a.
GT @ #3& #3& (luas (luas bangun bangunan an : *;$ ? +,/ ? */$ 7m). 7m).
b.
GT ;3
7.
GT @ T -, dan
d.
GT @ T -#. (luas (luas bangun bangunan an : *,/ ? ,$$ ? */$ 7m). 7m).
(luas bangunan : *,$ ? *,$ ? */$ 7m) (luas (luas bangun bangunan an : *,$ ? #,/ ? */$ 7m). 7m).
e7ara umum komponen yang terpasang di gardu tembok ialah kubikel sel in7oming sel outgoing sel relai dan pengukuran pengukuran dan sel P1 transforma transformator tor tenaga pasangan pasangan dalam papan hubung bagi T3 manhole dan jalur kabel +cable tray) lampu bardin +0art& Fault 1ndikator) dan peralatan ukur besaran listrik kabel tanah tegangan menengah dan kabel tanah tegangan rendah. 2.. 2..2 2
Gard Gardu u D!t D!tr ru u! ! K#! K#!
HBU&DTL&2''(
II ) 82
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
onstruksi dan peralatan terpasang pada gardu distribusi kios hampir sama dengan gardu distribusi tembok hanya saja luas bangunan lebih ke7il. Dinding gardu kios terbuat dari plat besi. ini gardu kios sudah tidak dikembangkan lagi. 2..
Gardu D!tru! Tang *ant#l
Gardu distribusi tiang 7antol banyak ditemui diperdesaan melayani bebanbeban tersebar dan ringan seperti > 3umahtangga ke7il. apasitas transformator tenaga terpasang tidak lebih dari -$$ k'A. Pembagian kapasitas transformator dilakukan karena dimensi trafo yang lebih besar dan 7ukup mengkhaatirkan bila diperhitungkan terhadap kekuatan hembusan angin. esuai dengan namanya gardu distribusi tiang 7antol pemasangan tranformator tenaga di7antolkan pada satu buah tiang beton --%*/$ da" atau besi --%*/$ da" (G9-1 > G9-19 > G9*19 > G9A-1 > G99-1). Tetapi saat ini ada juga pemasangan transformator tenaga menggunakan dudukan transformator artinya transformator tersebut didudukan atau digendong konstruksi ini biasanya disebut konstruksi khusus (G9 -1). 2..6
Gardu D!tru! Tang P#rtal
Gardu distribusi tiang portal banyak ditemui diperdesaan dan di perkotaan melayani bebanbeban tersebar dan ringan sampai dengan sedang seperti > 3umahtangga ke7il perkantoran sekolah industri ke7il dan lain lain. apasitas transformator tenaga terpasang dari -$$ k'A sampai dengan &/$ k'A. Pembagian kapasitas transformator dilakukan karena dimensi trafo yang lebih besar dan 7ukup mengkhaatirkan bila diperhitungkan terhadap kekuatan hembusan angin. Gardu distribusi tiang portal sangat 7o7ok pada lahan yang sempit karena hanya menggunakan dua buah tiang disamping itu biaya pembangunannya relatif murah mudah dalam pengoperasian dan se7ara sistem 7ukup handal. Pada gambar &.+ dapat dilihat diagram garis tunggal gardu distribusi tiang portal.
*
!- !& !*
*
BTM
*
*
A33ITI3 *
=BI 9BT 2BT
HBU&DTL&2''(
T3A=2 TI"AGA
II ) 8
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
* !IMA34 1AG4 A!A3 BTAMA
3I! P<1 T3 3I! "IT3A!
ET3
ET3 *
-
ET3 *
* &
ET3
*
* +
Gambar &.+. Diagram garis tunggal gardu distribusi tiang portal. Dilihat dari konstruksinya ada dua jenis gardu distribusi tiang portal : a.
GT-1
Gardu distribusi tiang portal dengan kode konstruksi GT-1 ialah konstruksi gardunya searah terhadap BTM ini dapat dilihat pada gambar &./. dan &.,.
HBU&DTL&2''(
II ) 86
Gambar &./. onstruksi gardu tiang portal lurus terhadap BTM (GT-1) untuk & jurusan V;W.
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
HBU&DTL&2''(
Gambar &.,. onstruksi gardu tiang portal lurus terhadap BTM (GT-1) untuk + jurusan V;W.
TEKNIK LISTRIK
II ) 8/
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
b.
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
GT&1.
Gardu Distribusi tiang portal dengan kode konstruksi GT&1 ialah konstruksi gardunya melintang terhadap BTM ini dapat dilihat pada gambar &.# dan &.;.
Gambar &.#. onstruksi gardu distribusi tiang portal melintang terhadap BTM (GT&1) untuk & jurusan V;W.
HBU&DTL&2''(
Gambar &.;. onstruksi gardu distribusi tiang portal melintang terhadap BTM (GT&1) untuk + jurusan V;W.
II ) 87
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Pemasangan konstruksi gardu distribusi tiang portal lurus maupun melintang terhadap BTM pada intinya sama saja hanya dari jumlah pemakaian beberapa material agak berbeda. 2.6
MATERIAL TERPASANG PADA GARDU P+RTAL
Bntuk mendapatkan keandalan yang diinginkan sebuah gardu distribusi tiang portal sangat tergantung seberapa tepat konstruksi yang diterapkan dan material yang digunakan. esuai tandard onstruksi edisi Euni &$$& PT. P!" (Persero) Bnit 1isnis Distribusi Eaa 1arat gardu distribusi tiang khususnya tiang portal terdiri dari kelompok material yaitu : a. elompok material utama b. elompok material pendukung dan 7. elompok material pengaman. HBU&DTL&2''(
II ) 88
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
2.6.1
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Materal Uta$a
elompok material utama terdiri dari beberapa material yang mempunyai peranan sangat penting dan mempunyai nilai eknomis yang 7ukup tinggi untuk keberadaan sebuah gardu tiang portal diantaranya : &.+.-.- Tiang V,W ebagai penyangga rangka gardu distribusi tiang portal digunakan tiang besi atau tiang beton baik bulat (T12) maupun persegi (T1<). ebetulan untuk penggunaan tiang pada gardu yang penulis kerjakan menggunakan tiang beton persegi. Tetapi saat ini pada umumnya gardu distribusi tiang banyak menggunakan tiang beton bulat karena tiang beton persegi sudah tidak dikembangkan lagi. Penggunaan tiang beton dianggap lebih efisien karena harganya lebih murah dibandingkan tiang besi dan bebas pemeliharaan. Gambar &.. memperlihatkan konstruksi tiang beton bulat dan gambar &.-$ memperlihatkan konstruksi tiang beton persegi. Tiang beton untuk gardu distribusi tiang portal menggunakan ukuran panjang -- meter dan kekuatan beban horiContal */$ deka "eton atau --%*/$ da" sebanyak & buah. Penggunaan ukuran kekuatan tiang tersebut didasarkan pada bobot tranformator yang diiCinkan untuk konstruksi gardu tiang portal yaitu maksimum &/$ k'A dengan berat sekitar --$$ kilogram dan juga memperhitungkan kekuatan hembusan angin. edangkan penggunaan ukuran panjang karena diren7anakan adanya “Under built” dengan aluran Bdara Tegangan 3endah. Penanaman tiang -%, dari panjang tiang atau dengan persamaan n 0 -%, ? panjang tiang ( l )
HBU&DTL&2''(
(&.-)
II ) 8(
Gambar &.. onstruksi tiang beton bulat untuk pemasangan gardu distribusi tiang portal V,W.
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
eterangan gambar &. : a. Panjang tiang --meter b. Penanaman kedalam tanah sesuai persamaan &.- ialah -%, ? panjang tiang 7. ekuatan tiang menahan beban horiContal */$ da" d. Diameter atas -$ mm. diameter baah **# mm dan ketebalan /$ mm. e. 1erat +$ kg.
HBU&DTL&2''(
II ) 89
Gambar &.-$. onstruksi tiang beton persegi untuk pemasangan gardu distribusi tiang portal V,W.
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
eterangan gambar &.-$ : a. Panjang tiang --meter b. Penanaman kedalam tanah sesuai persamaan &.- ialah -%, ? panjang tiang 7. ekuatan tiang menahan beban horiContal */$ da" d. Bntuk dimensi atas panjang a 0 &$$ mm. dan b 0 -&/ mm e. Bntuk dimensi baah panjang A 0 *&$ mm dan 1 0 &/$ mm f. Panjang 7 0 -/ mm. d 0 // mm. e 0 // mm dan f 0 ;/ mm. g. 1erat /$ kg. &.+.-.& 9ross Arm (Tra8ers tumpu) V;W Tra8ers tumpu terbuat dari besi baja profil B"P ;$ mm. sampai dengan -$$ mm. dan di gal8aniCed “2ink &ot dip”
(anti karat) dengan ketebalan #$ Xm. ke7uali murbaud ketebalan gal8aniCed +$ Xm. Panjang
tra8ers tumpu -;$$ mm.dan tebal , mm. 1erfungsi sebagai dudukan isolator tumpu &$ k'. Agar posisinya menempel erat pada tiang beton tra8ers dilengkapi dengan klem tra8ers dan mur baud D-,? +$ mm. Gambar tra8ers dapat dilihat pada gambar &.--. dan gambar &.-& adalah gambar klem tra8ers untuk tiang beton tipe persegi
TAMPA DIPA"
-#$$ -;$$
TAMPA DIPA"
DIT4! A
HBU&DTL&2''(
TAMPA AMP4"G
II ) ('
Gambar &.--. Tra8ers tumpu V;W.
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Gambar &.-&. lem tra8ers untuk tiang beton persegi V;W. &.+.-.* 4solator V;W Eenis isolator yang digunakan adalah “pin post insulator puncture proof” atau isolator jepit tonggak tahan bo7or tujuannya agar tidak perlu dilengkapi lagi dengan pembumian. 1ahan isolator terbuat dari por7elain atau gelas agar memenuhi persyaratan mekanis dan elektris. esuai P!" -$A : -+ tentang isolator tonggak (pin post) tingkat isolasi dasarnya harus (' /$5) atau -&/ k'. persyaratan lainya adalah “3inimum bending strengt&”
atau kekuatan menahan tarikan sampai isolator tonggak melengkung dibaah -$# k"
diatas itu isolator akan patah. Agar lebih jelas dapat dilihat pada gambar &.-*.
HBU&DTL&2''(
II ) (1
Gambar &.-*. 4solator tumpu jenis pin post V;W
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
eterangan gambar &.-*. : pesifikasi yang dipakai sesuai dengan 4I9 yang dipublisir nomor *;* tahun -#,. -.
Earak bidang melebar “Creepage distance” /*+ mm bahan por7elain.
&.
ekuatan melengkung minimal “minimum bending strengt&” -$# k" bahan terbuat dari baja (steel).
*.
eadaan basah mampu menahan tegangan sampai dengan ,/ k' bahan terbuat dari baja (high tension steel +-).
+.
1ahan terbuat dari baja (steel *#).
/.
1ahan terbuat dari baja (steel +-).
,.
1ahan terbuat dari baja (steel +-).
&.+.-.+ Transformator V/ O W Transformator daya yang digunakan adalah transformator * fhasa dengan jenis pasangan luar. alah satu 7iri transformator pasangan luar ialah sirip pada “#us&ing” primer maupun sekunder bentuknya lebarlebar dan agak banyak dibandingkan dengan transformator pasangan dalam hal ini dimaksudkan untuk melindungi sistem kelistrikan transformator dari pengaruh 7ua7a buruk seperti hujan badai dan suhu udara yang lembab akibat kabut. Gambar &.-+ memperlihatkan sosok transformator daya dari pabrikan tertentu.
HBU&DTL&2''(
II ) (2
Gambar &.-+. Transformator * fasa -$$ k'A pasangan luar V#W
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Transformator daya adalah suatu alat untuk memindahkan daya listrik arus bolakbalik dari suatu rangkaian ke rangkaian lainnya se7ara induksi elektro magnetik. &.+.-.+.-
Prinsip kerja transformator V/W
1ila kumparan primer dihubungkan dengan tegangan (sumber) maka akan mengalir arus bolakbalik 4 - pada kumparan tersebut. 2leh karena kumparan mempunyai inti arus 4 - menimbulkan fluks magnit yang juga berubahubah pada intinya. Akibat adanya fluks magnit yang berubahubah pada kumparan primer akan timbul GG! induksi I P.
A
1
9 BIP
Primer
ekunder 4nti % kern I
a &.+.-.+.&
b
B&
7
n
Gambar &.-/. umparan transformator * fasa yang dipasang pada satu inti bintang V/W.
etiap kumparan sisi primer atau kumparan sisi sekunder transformator tiga fasa dapat dihubungkan dengan tiga 7ara yaitu hubungan delta hubungan bintang dan hubungan CigCag.
HBU&DTL&2''(
II ) (
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
&.+.-.+.*
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Tegangan transformator tiga fasa dengan kumparan yang dihubungkan delta yaitu ' A1 '19 dan '9A masingmasing berbeda fasa -&$ $. Bntuk beban yang seimbang :
'A1 N '19 N '9A 0 $
(&.&) 4A 0 4A1 49A
0 Y* . 4A1
41 0 419 @ 4A1
0 Y* . 419
49 0 49A @ 419 0 Y* . 49A
(&.*)
(&.+) (&./)
Gambar &.-,.
0 '=
Daya 0 * . '! . (4!%Y*) 0 Y* .'! . 4! &.+.-.+.+
(&.,) (&.#)
Arus transformator tiga fasa dengan kumparan yang dihubungkan se7ara bintang yaitu 4 A 41 dan 49 masing masing berbeda fasa -&$ $.
HBU&DTL&2''(
II ) (6
Gambar &.-#.
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Bntuk beban yang seimbang : 4 "
0 4A N 41 N 49 0 $
(&.;)
'A1
0 'A" N '1" 0 'A" @ '1"
(&.)
'19
0 '1" @ '9"
'9A
0 '9" @ 'A"
(&.-$)
(&.--)
Dari gambar &.-#. (a) dan (b) diketahui baha untuk hubungan bintang berlaku : 'A1
0 Y* . 'A" atau '! 0 Y* . '=
4=
0 4!
(&.-&) (&.-*)
Daya 0 *. '= . 4= &.+.-.+./
(&.-+)
Pada umumnya trafo distribusi kumparan sisi sekunder menggunakan hubugan bintang
upaya
transformator dapat bekerja dengan baik maka salah satu syarat yang diperlukan adalah setiap fasa seharusnya bebannya sama akan tetapi hal ini seringkali sulit dipenuhi. Bntuk itu kumparan sisi sekunder dibuat dalam hubungan interconnected (CigCag).
A
1
9
" '9"
'9"sarnya tegangan fasa yang dikeluarkan adalah : '1"sarnya tegangan fasa' tegangan fasa dikeluarkan adalah : yang dikeluarkan adalah : & yangA"sarnya salah satu syarat yang diperu ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ" & salah satu syarat yang diperu ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ" & salah satu syarat yang diperu ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ" 'A" 'A"sarnya tegangan fasa yang dikeluarkan adalah : &
'
salah satu syarat yang diperu ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ" 9"sarnya tegangan fasa yang dikeluarkan adalah :
&
salah satu syarat yang diperu ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ"
'1"sarnya tegangan fasa yang dikeluarkan adalah : '
&
salah satu syarat yang diperu ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ" 1"
1esarnya tegangan fasa yang dikeluarkan adalah
HBU&DTL&2''(
(&.-/)
'1" 0 ([ . '9") N ([ . '1") \ penjumlahan 8ektor
(&.-,)
'9" 0 ([ . 'A") N ([ . '9") \ penjumlahan 8ektor
(&.-#)
II ) (/
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
&.+.-.+.,
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
elompok hubungan VW
'ektor tegangan primer dan sekunder suatu transformator dapat dibuat searah atau berlaanan dengan mengubah 7ara melilit kumparan. Bntuk transformator * fasa arah tegangan akan menimbulkan perbedaan fasa. Arah dan besar sudut perberdaan fasa tersebut mengakibatkan adanya berbagai kelompok hubungan pada transformator. Gambar &.- perbedaan fasa transformator mempunyai kelompok hubungan Dy--. Pada tabel &.-. dapat dilihat beberapa kelompok hubungan transformator pada kolom Fkelompok hubungan menggunakan garis tebal yang banyak digunakan untuk trafo distribusi oleh P!".
Hubungan de!a "TT# "$%&'e%#
Tabel &.-. elompok hubungan transformator VW
Angka Jam
Kelompok Hubungan
TT Tegangan Tinggi
TR Tegangan Rendah
Hubungan Lilitan TT
Hubungan Lilitan TR
Perbandingan Lilitan Hubungan b&n!ang "TR# "(e)unde%# a
Gambar &.-. elompok hubungan transformator Dy-- VW. "otasi untuk hubungan delta bintang dan CigCag masingmasing adalah D 6 H untuk sisi tegangan tinggi (primer) dan d y C untuk sisi tegangan rendah (sekunder). Bntuk urutan fasa menggunakan notasi B ' J untuk tegangan tinggi dan u 8 untuk tegangan rendah. Angka jam menyatakan bagaimana letak sisi kumparan tegangan tinggi terhadap sisi tegangan rendah. Arah jarum jam panjang dibuat selalu menunjuk angka -& dan berhimpit dengan 8ektor fasa ' ! (tegangan tinggi line to line ). Arah jarum jam pendek adalah letak 8ektor fasa 8 ] (tegangan rendah line to line). udut antara jarum jam panjang dan pendek adalah pergeseran antara 8ektor fasa ' dan 8.
HBU&DTL&2''(
II ) (7
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
&.+.-.+.#
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Ifisiensi dan pembebanan trafo VW
"ilai efisiensi pada trafo tergantung dari : a. 3ugi tembaga (P7u). b. 3ugi 1esi (Pi). 7. =aktor beban. Pembebanan trafo yang baik yang mempunyai nilai efisiensi tinggi (sesuai hasil perhitungan) berkisar pada pembebanan antara ,$ 5 sampai dengan ;$ 5 dari kapasitas trafo. 1esar ke7ilnya rugirugi trafo tergantung bahan inti trafo atau kern4 semakin padat inti besi trafo maka semakin ke7il rugirugi trafo dan semakin tinggi kerapatan fluks ditimbulkan dari proses induksi elektromagnetik trafo.
& ( n e & ( & 5 E 7 n a 2 n a b e b 1** ' e 0* P *
ga%&( &n&e%
(aa! enu4
* %ug& !%a56
/* ,* -* 3* +*
HBU&DTL&2''(
1* *
Gambar &.&$. Grafik efisiensi trafo VW
II ) (8
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Data spesifikasi teknik se7ara umum untuk tranformator tenaga dapat dilihat pada tabel &.&.
Tabel &.&. Data teknik transformator se7ara umum V#W URAIAN
SAT.
SPESI=IKASI TPE PASANGAN LUAR
apasitas daya
k'A
-$$
-,$
&$$
&/$
Eumlah fasa Tegangan primer Tegangan skunder Arus primer Arus skunder
fasa k' k' A A
* &$ $+ &; -++
* &$ $+ +./ &*-
* &$ $+ /; &;
* &$ $+ #&& *,/
=rekuensi elompok 8ektor
/$ 6Cn/
/$ 6Cn/
/$ 6Cn/
/$ Dyn/
4mpedansi Merk trafo
5
tandard
+ Bnindo 4I9 #, P!"/$ -&/ /$ &+
+ Bnindo 4I9 #, P!"/$ -&/ /$ &+
+ Toshiba 4I9 #/ -#, -&/ /$ &+
Tegangan uji impuls Tegangan uji terapan elas isolasi
k' k' k'
+ Bnindo 4I9 #, P!"/$ -&/ /$ &+
Eenis minyak 9ara pendinginan 1erat minyak
g
D4A!A 2"A" -+$
D4A!A 2"A" -;$
D4A!A 2"A" &**
D4A!A 2"A" &-$
1erat total Penyadapan primer
kg T9
,$/ *%/
*$ *%/
#/ *%/
--$$ *%/
&.+.-./ !emari 1agi Tegangan 3endah V;W HBU&DTL&2''(
II ) ((
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
!emari bagi tegangan rendah atau “56 #o7” merupakan material yang 7ukup penting dalam konstruksi gardu tiang portal berfungsi membagi sistem jaringan tegangan rendah menjadi empat sampai delapan jurusan pelayanan sesuai kebutuhan. "ama jurusan pelayanan ditandai dengan angka sesuai arah mata angin. Pembagian jaringan tegangan rendah dilakukan agar pedistribusian tenaga listrik dapat merata. Gambar ilustrasi pembagian jurusan jaringan tegangan rendah dapat dilihat pada gambar &.&-. BTA3A / O . 3 B E
1A3AT
EB3. + O ;
!IMA34 # 1AG4 O T3
EB3. & O ,
T4MB3
* . 3 B E
I!ATA"
Gambar &.&-. Pembagian jurusan pelayanan ebagai proteksi trafo terhadap gangguan hubung singkat pada jaringan tegangan rendah dipakai sikring atau pengaman lebur dengan jenis 8ig& Rupturing Capacity (<39) fuse yang kapasitasnya disesuaikan dengan besar arus hubung singkat yang terjadi pada sirkuit tersebut. edangkan untuk membuka dan menutup sirkuit antara papan bagi tegangan rendah dengan transformator menggunakan “3ain /itc&” atau saklar utama yang rangkaian netralnya tetap tersambung meskipun main sit7h dalam keadaan terbuka. 1eberapa persyaratan lainnya dari lemari bagi ini ialah : a. “Rated 6oltege” ,$$ 'olt b. Tegangan nominal +$$ 'olt 7. Papan
HBU&DTL&2''(
II ) (9
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Gambar &.&&. memperlihatkan dimensi dari lemari bagi tegangan rendah gardu distribusi tiang portal berikut papan hubung bagi tegangan rendah.
&.+.-., Penghantar V&W Dilihat dari Gambar jenis bahannya penghantar antara BTM/$$ dengan BTM dengan &.&&. !emari bagi T3 + jurusan A danarrester Papan
II ) 9'
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
bahan yang sama agar tidak terjadi korona dan lost contact pada titik sambung tersebut. Eika lost 7onta7t ini dibiarkan apalagi pada beban listrik yang berat maka titik sambung tersebut akan panas dan terbakar bahan logamnya menjadi lebur. Bntuk menghindari efek negatif dari penyambungan dua logam yang berbeda seperti tersebut di atas saat ini telah 7ukup banyak tersedia dipasaran media penyambungan dengan sistem bimetal seperti > epatu kabel bimetal non tenssion %oint bimetal dan
lainlain. 6ang harusa diperhatikan penghantar tersebut harus
mempunyai penampang yang lebih dari 7ukup untuk arus yang mengalir dan 7ara penyambungannya haruslah erat padat didukung dengan teknologi dan peralatan yang memadai misalnya proses penyambungan menggunakan “&and press &ydraulic”. a. 199 0 #are Copper Conductor V&W #are Copper Conductor atau
penghantar tembaga telanjang adalah penghantar tembaga kaat majemuk
terpilin tanpa isolasi. Pada umumnya digunakan sebagai penghantar aluran Bdara Tegangan 3endah dan instalasi pembumian. Tetapi kini lebih
banyak digunakan untuk instalasi pembumian. Tabel &.*
menampilkan karakteristik mekanik maupun elektrik dan spsesifikasi teknik dari 199.
Tabel &.*. pesifikasi teknik dan karakteristik 199
mm&
mm
Tahanan D9 Maks. Perhitungan
-,
#
/-
--+/,
--+/&
-&/
,+&-
/$##
&/
#
,*
$#/-&
$#/$+
-,$
,,;
#,,-
*/
#
#/
$/*$&
$/&,
&$$
-*/+/
-$#,&
/$
-
$
$.*#;/
$*#;-
&/$
-&;-
-/+$#
#$
-
-$/
$&#;-
$&##;
*-$
&,&+&
&$#*
/
-
-&/
$-,*
$-,-
*;$
*,#,#
&&-&
-&$
-
-+$
$-/,/
$-/,*
++$
+,-&-
*,+*+
-/$
*#
-/#
$-&++
$-&+*
/-$
/;,+
+,**#
-;/
*#
-#/
$-$$;
$-$$#
/;/
#-/,#
/,;##
Bkuran Eumlah Perkiraan Penampang aat Diameter
HBU&DTL&2''(
II ) 91
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
&+$
KEGIATAN BELAJAR 2
,-
&$&
$$#//
$$#/+
TEKNIK LISTRIK
#$$
,,;/
#,*;;
b. AAA9 0 "ll "lumunium "lloy Conductor "ll "lumunium "lloy Conductor atau
penghantar alumunium 7ampuran dengan konstruksi kaat majemuk
terpilin tanpa isolasi. Pada umumnya digunakan sebagai penghantar aluran Bdara Tegangan Menengah. Tabel &.+ menampilkan karakteristik mekanik maupun elektrik dan spsesifikasi teknik dari AAA9. Tabel &.+. pesifikasi teknik dan karakteristik AAA9 Eumlah aat Bkuran Perkiraan dan Diameter Penampang Diameter per kaat mm mm&
Tahanan D9 Maks. Pada &$$ 9 %km
Perhitungan
-,
#%-#/
/&/
-//
-$/
+;$
*/
#%&/$
#/$
$/;
-#$
;$
#$
-%&&/
--&/
$+*;
&//
&-/$
-/$
-%*&/
-,&/
$&-$
+&/
++$
&+$
,-%&&/
&$&/
$-*
/;/
,-$
7. T49 0 !/isted 1nsulation Cable !/isted 1nsulation Cable atau
penghantar alumunium murni pada umumnya digunakan sebagai penghantar
aluran Bdara Tegangan 3endah. Penghantar fasa (3 dan T) menggunakan kaat majemuk alumunium murni terpilin dan penghantar netral menggunakan kaat alumunium 7ampuran terpilin dan masingmasing kabel fasa dan netral juga terpilin. 4solasinya menggunakan bahan K!PI +Cross 5ink oly 0t&elyne) arna hitam. Eika kode spesifikasi teknik yang tertulis pada isolasi kabel T49 *?*/N"&/ itu berati Fabel T49 * fasa luas penampang */ mm& dan netral &/ mm& begitu juga untuk ukuran yang lainnya sama 7aranya dalam memba7a kode spesifikasi teknik. Tabel &./ menampilkan karakteristik mekanik maupun elektrik dan spsesifikasi teknik dari kabel T49. Tabel &./. pesifikasi teknik dan karakteristik T49 Bkuran Penampang mm
&
HBU&DTL&2''(
etebalan 4solasi abel =asa mm
"etral mm
Perkiraan Diameter mm
Tahanan D9 Maks. Pada &$$ 9 =asa %km
"etral %km
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
*?*/N-?/$
-,
-,
&,
$;;-
$,$
-*
*?#$N-?/$
-,
-,
*,
$+$-
$,$
&$*
Bntuk penghantar antara terminal sisi sekunder trafo dengan sakelar utama pada lemari bagi dan antara P<1 T3 dengan BT3 menggunakan kabel "66 (kabel tembaga berisolasi P'9 (Poly 'inyl 9hloride) khusus untuk penempatan diluar ruangan. 1esarnya penampang kabel dan kuat hantar arusnya dapat dilihat pada table &.,. ebagai material bantu untuk penyambungan menggunakan sepatu kabel 9B (tembaga) dan non tenssion %oint bimetal
dengan ukuran sesuai kabel yang akan disambung.
d. "66 0 Copper Conductor4 6C 1nsulated and &eat&ed +' core) Tabel &.,. pesifikasi teknik dan karakteristik "66 - core
Bkuran Penampang
etebalan Pembungkus 4solasi heath
Perkiraan Diameter
Tahanan D9 Maks. Pada &$$ 9
Di Dalam Di Bdara tanah %km A A && -;/ -$
Penghantar 4solasi
mm& */
mm -&
mm -;
mm -*;
%km $/-+
/$
-+
-;
-/;
$*#
&-
&&$
&*$
#$
-+
-;
-#&
$&,&
-
&,
&-
/
-.,
-.;
-+
$-;
-;
*&+
*/;
-&$
-,
-.;
&-$
$-/$
-,
*,;
+&$
-/$
-.;
-.;
&*$
$-&&
-/
+-
+;&
-;/
&$
&$
&/,
$$#&
-/
+,;
/+
&+$
&&
&.&
&;,
$$#+$
-/
/*
,,-
*$$
&+
&+
*-*
$$/$
-/
,-;
#,&
e. "66 0 Copper Conductor4 6C 1nsulated and &eat&ed +* cores) Tabel &.#. pesifikasi teknik dan karakteristik "66 + 7ores etebalan Pembungkus
Tahanan D9 Maks.
II ) 9
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
2.6.2
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
/$
-+
&$
*&$
$*;#
&&
-;/
-#
#$
-+
&&
**;
$&,;
-
&*$
&&+
/
-.,
&&
*$
$-*
-;
&#+
&#+
-&$
-,
&&
+&&
$-/*
-,
*-+
*-
-/$
-.;
&,
+#-
$-&+
-,
*/*
*,+
-;/
&$
&,
/-#
$$-
-,
*;
+-+
&+$
&&
*$
/#/
$$#/+
-,
+,/
+;#
*$$
&+
*+
,/
$$,$-
-+
/&-
/,$
Materal Pendukung
&.+.&.- Tali 1aja 1erfungsi sebagai pengikat transformator ke tiang agar bila terjadi gempa bumi dan tiupan angin ken7ang transformator tersebut tidak mudah jatuh. &.+.&.& Dudukan 9ut out dan Arrester 1erfungsi sebagai dudukan peralatan pelindung ( ”5ig&tning arrester”) dan peralatan pengaman ( “Fuse Cut Out”).
Terbuat dari besi baja profil B"P -$$ mm. dan di gal8aniCed “2ink &ot dip” (anti karat) dengan
ketebalan #$ Xm. dan panjang &/$$ mm. &.+.&.* Dudukan !emari 1agi T3 Terbuat dari 1esi baja profil B"P -$$ mm dan di gal8aniCed “2ink &ot dip” (anti karat) dengan ketebalan #$ Xm. dan panjang &/$$ mm. berfungsi sebagai dudukan lemari bagi T3. &.+.&.+ 3angka Gardu 1erfungsi sebagai dudukan transformator dan tempat berdirinya operator di atas lemari bagi. Terbuat dari besi baja profil B"P -$$ mm. dan di gal8aniCed “2ink &ot dip” (anti karat) dengan ketebalan #$ Xm. Material pendukung lainnya yang tak kalah penting ialah stainless steel strip4 stoping buckle dan link4 berfungsi untuk mengikat pipa gal8anis pelindung kabel naik dan turun ke tiang dan mengikat benda lain yang dianggap perlu untuk diikat.
HBU&DTL&2''(
II ) 96
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
2.6.
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Materal Pelndung dan Peng#ntr#l
&.+.*.- =use 9ut 2ut Pengaman sistem dari gangguan pada transformator menggunakan sikring elemen pelebur berupa fuse cut out . apasitas fuse links nya tergantung berapa daya kapasitas terpasang dari
4m 0
Daya trafo
transformatornya.
(&.-;)
√* . '!
Dimana : Daya trafo adalah kapasitas trafo () '! adalah tegangan sistem line to line . 4m adalah arus maksimum pada saat beban trafo -$$ 5. ebagai 7ontoh untuk trafo * fasa dengan kapasitas -$$ k'A maka arus maksimumnya adalah &; A. Tetapi karena dipasaran tidak ada fuse links &; A maka digunakan fuse links sebesar * A sebanyak * buah (* fasa). Prinsip kerja 7ut out ialah : 1ila terjadi gangguan hubung singkat maka arus gangguan hubung singkat sebesar & ? 4n tersebut akan memutuskan fuse links yang berada di dalam tabung 7ut out sehingga tabung 7ut out akan lepas dan posisi menggantung pada terminal bagian baah. *
'isualisasi yang digambarkan pada paragrap sebelumnya menjadi indikator bagi petugas atau operator baha /
fuse 7ut out putus dan harus diganti. Penyebabnya kemungkinan ada gangguan atau beban lebih pada sirkit , yang diamankannya. Gambar &.&*. memperlihatkan posisi 7ut out pada kondisi Posisinormal dan gerakan tabung & -$ tertutup 7ut out saat fuse links putus. -
# ;
+
HBU&DTL&2''(
Posisi terbuka
Gambar &.&*. =use 7ut out
II ) 9/
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
eterangan gambar &.&*. : -
4sol 4solat ator or ter terbu buat at dari dari por por7e 7ela lain in..
&
!idah !idah termin terminal al kont kontak ak terb terbuat uat dari dari plat plat temb tembaga aga..
*
Terminal rminal masuk masukan an terb terbuat uat dari dari plat plat temba tembaga. ga.
+
Terminal rminal kelua keluaran ran terb terbuat uat dari dari plat plat temba tembaga. ga.
/
Tutup tabung cut out terbuat terbuat dari kuningan.
,
Tanduk nduk penga pengara rahh terb terbua uatt dari besi besi baja baja ^ -$ mm. di gal8 gal8an aniC iCed ed “2ink &ot dip” (anti karat) karat) denga dengann ketebalan #$ Xm.
#
Peng Pengai aitt pem pembu buka ka tabu tabung ng cut out terbuat terbuat dari kuningan.
;
Tabung cut out terbuat terbuat dari fiber glass.
Pega Pegass ter terbu buat at dari dari besi besi baja baja..
-$ Dudukan cut out terbuat dari besi besi baja profil B"P ;$ mm. sampai dengan dengan -$$ mm. di gal8aniCed “2ink &ot dip”
(anti karat) dengan dengan ketebalan #$ Xm.
&.+. &.+.*. *.&& !igh !ightni tning ngArr Arres este terr !ightning arrester biasa disebut penangkap petir adalah alat proteksi bagi peralatan sistem tenaga listrik terhadap terhadap tegangan lebih yang disebabka disebabkann oleh petir +lig&tning surge) dan surja hubung +s/itc&ing surge) . Arres Arrester ter memben membentuk tuk jalan jalan yang yang mudah mudah dilalu dilaluii oleh oleh arus arus petir petir ke sistem sistem pentan pentanaha ahan n sehing sehingga ga tidak tidak menimbulka menimbulkann tegangan tegangan lebih yang merusak merusak isolasi isolasi peralatan peralatan listrik. Ealan Ealan pintas pintas (bypassing (bypassing)) itu harus sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu aliran arus daya sistem /$
saluran maka arrester dengan 7epat akan menyalurkan arus surya ke tanah setelah
kondisi normal arrester dengan 7epat kembali sebagai isolator. HBU&DTL&2''(
II ) 97
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Pada kondisi normal arrester berlaku sebagai isolator dan bila timbul surja berlaku sebagai konduktor. etelah surja hilang arrester harus dengan 7epat kembali menjadi isolator sehingga pemutus daya tidak sempat bekerja. Arrester dapat memutuskan arus susulan tanpa menimbulkan gangguan. Arrester terdiri dari dua jenis yaitu : Eenis ekspulsi +e7pulsion type) atau tabung pelindung +protector tube) dan jenis katup +ale type).
Bntuk melindungi transformator dan peralatan lainnya di gardu distribusi tiang portal digunakan arrester jenis katup. Arrester jenis ini terdiri dari sela per7ik terbagi atau sela seri yang terhubung dengan elemen tahanan yang mempunyai karakteristik tidak linier. Arrester Arrester jenis ini adalah jenis yang paling efisien dan juga paling mahal. Gambar &.&+. diperlihatkan lightning lightning arrester jenis katup.
Terminal saluran
9atatan : Bntuk gardu % trafo / kA Bntuk kabel naik % turun -$ kA
Terminal pembumian
Gambar &.&+.sela Arrester jenisdapat katuptembus oleh tegangan frekuensi dasar. ebagaimana sifat arrester dalam keadaan normal seri tidak Apabila ada tegangan surja yang 7ukup tinggi maka alat tersebut menjadi penghantar namun sela seri tidak dapat dapat memutu memutuska skann arus arus susula susulan. n. Dalam Dalam kondis kondisii ini sela sela seri seri dibant dibantuu oleh oleh tahana tahanann tidak tidak linier linier yang yang mempunyai karakteristik tahanan akan menge7il apabila arus yang leat besar dan tahanan akan membesar untuk arus susulan dari frekuensi dasar.
HBU&DTL&2''(
II ) 98
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
&.+. &.+.*. *.** ist istem em Pem Pembu bumia miann istem istem pembum pembumian ian pada pada gardu gardu distri distribus busii tiang tiang portal portal mengan menganut ut sistem sistem pembum pembumian ian ganda ganda artiny artinyaa pembumian lightning arrester terpisah dengan sistem pembumian transformator transformator dan lemari bagi T3 ini dapat dilihat kembali pada gambar &./.> &.,.> &.#. dan &.;. esuai esuai standa standard rd konstr konstruks uksii juni juni &$$& &$$& baha baha pembum pembumian ian pada pada gardu gardu distri distribus busii maksim maksimal al -# dan pembumian transformator dan lemari bagi T3 disamakan dengan dengan nilai pembumian pada ET3 yaitu maksimal / .
HBU&DTL&2''(
II ) 9(
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
BAB III PEREN*ANAAN DAN REALISASI
3.1
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan menjelaskan tentang peren7anaan dan realisasi yang penulis buat serta 2P (tanding 2peration Pro7edure) Pemasangan Gardu Tiang Portal. eperti telah dijelaskan di muka baha saluran sistem distribusi yang ada di halaman !aboratorium Distribusi dan Proteksi Tenaga !istrik Politeknik "egeri 1andung belum dapat dioperasikan % diberi tegangan. Denah dan diagram garis tunggalnya sebelum dilakukan pengembangan konstruksi dan perbaikan sistem pembumian dapat dilihat pada gambar *.-.
&$$
m
&
,/$ GIDB"G P3AT4BM TI!I2MB"4A4
m - m / * ? * 9 $ *--/ A
m
-,$$
B14I! TM
-$& m
$$
m / m & " N / / * * ? ? * * 9 9 4 * T A
GIDB"G P3AT4BM D4T341B4 O P32TI4 TI"AGA !4T34
GIDB"G P3AT4BM !A !4T34
-&& m GIDB"G P3AT4BM !A !4T34
/$ -;; m ;/$
eterangan *.- : dan diagram garis tunggal saluran sistem distribusi proyek Tugas Akhir Gambargambar *.-. Denah kondisi aal Panjang saluran sistem distribusi menggunakan skala -: +$$.
Gambar gedung dan jalan menyesuaikan (tidak menggunakan skala).
: aluran Bdara Tegangan Menengah (BTM).
: aluran Bdara tegangan 3endah (BT3).
A*9 *?*/ mm& : Penghantar BTM menggunakan kaat "ll "lumunium "loy Conductor.
HBU&DTL&2''(
II ) 99
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
T49 *?*/N"&/ : Penghantar BT3 menggunakan !/isted 1nsulation Cable atau abel 4solasi 1erpilin * fasa % kabel masingmasing berpenampang */ mm& ditambah - kabel netral dengan penampang &/ mm&. : udut penyimpangan arah BT3 % BTM (sebagai dasar pemasangan jenis konstruksi BT3 %
,/$
BTM.
Tiang betong jenis persegi ukuran --%&$$ da".
Gardu Distribusi Tiang Portal.
3.2
PEREN*ANAAN
Tujuan dari peren7anaan adalah untuk : a.
Mengetahui arah pekerjaan dengan menga7u pada standard konstruksi.
b.
edini mungkin dapat diketahui jenis dan berapa banyak material utama dan material pendukung yang diperlukan serta biaya yang akan dikeluarkan.
Peren7anaan yang dilakukan penulis meliputi : a.
Menentukan spesifikasi material utama.
b.
Mendisain ulang gardu distribusi tiang portal dan BT3
7.
Perbaikan nilai tahanan pembumian dan
d.
Penyempurnaan titiktitik sambung pada /iring gardu.
3.3
S+P (STAN!N" #$ERAT!#N $R#%E&RE'
Dalam melaksanakan pekerjaan sesuai peren7anaan yang telah disusun penulis melakukan langkahlangkah pekerjaan menga7u pada 2P Pembangunan Gardu Tiang Portal. Tetapi karena sebagian material gardu distribusi tiang portal memang sudah terpasang langkah langkah 2P tidak dijalankan semua. Dalam halaman lampiran ditampilkan se7ara lengkap 2P omunikasi dan 2P Pekerjaan Pembangunan Gardu Tiang Portal. 3.
.6.1
REALISASI
Menentukan S-e!"ka! Materal Uta$a
HBU&DTL&2''( 1''
II )
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
.6.1.1 Tang
Menggunakan dua buah tiang beton tipe persegi dengan panjang -- meter dan kekuatannya */$ da" (T1< --%*/$ da"). =ungsi dari tiang untuk menyangga bangunan gardu. .6.1.2 Rangka Gardu
Menggunakan - set rangka gardu terbuat dari bahan besi baja T *# berbentuk batang besi siku dan B"P -$ tanpa plat bordes pada kabin operator (pijakan kabin operator menggunakan papan). .6.1. Le$ar ag TR
Terbuat dari plat besi baja T *# dengan dimensi RRRRRRR.. dan didalamnya dilengkapi dengan : a.
b.
3el * fasa dan rel netral terbuat dari tembaga dengan ketebalan / mm dan lebar / 7m RRRRR...
7.
!ampu indikator atau test lamp
d.
<39 fuse dan dudukan sebagai pengaman per jurusan per fasa beban kerja maksimum -++ A per fasa.
.6.1.6 Tran!"#r$at#r Da%a
a.
b.
Data transformator : Merk
: Bnindo
Tegangan primer
: &&-; k'
apasitas daya
: -$$ k'A
Tegangan sekunder
: +$$%&*- '
Eumlah fasa
: * fasa
Arus primer maks.
: *A
tandard
: 4I9 #,%P!"/$
Arus sekunder maks.
: -++* A
Tahun pembuatan
: -#
4mpedansi
: +5
"omor seri
: ,;-*
1erat minyak
: --/ kg.
elompok 8ektor
: 6Cn/
1erat brutto
: /#/ kg.
T4D % 14!
: -&/ k'
1uatan
: 4ndonesia
Eenis minyak
: I2 ;$
0 $ m_.
=asa dengan fasa T
0 $ m_.
=asa T dengan fasa 3
0 $ m_.
HBU&DTL&2''( 1'1
II )
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
7.
d.
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
0 $ m_.
=asa s dengan netral
0 $ m_.
=asa t dengan netral
0 $ m_.
=asa r dengan fasa s
0 $ m_.
=asa s dengan fasa t
0 $ m_.
=asa t dengan fasa r
0 $ m_.
=asa 3 dengan badan trafo 0 -+$ m_. =asa dengan badan trafo 0 -+$ m_. =asa T dengan badan trafo 0 -+$ m_. #us&ing sisi sekunder (T3) dengan badan trafo :
=asa r dengan badan trafo
0 -&$ m_.
=asa s dengan badan trafo
0 -&$ m_.
=asa t dengan badan trafo
0 -&$ m_.
"etral dengan badan trafo
0 -&$ m_.
#us&ing sisi primer (TM) dengan #us&ing sisi sekunder (T3) trafo :
e.
=asa 3 dengan fasa r
0 -+$ m_.
=asa 3 dengan fasa s
0 -+$ m_.
=asa 3 dengan fasa t
0 -+$ m_
=asa 3 dengan netral
0 -+$ m_.
=asa dengan fasa r
0 -+$ m_.
=asa dengan fasa s
0 -+$ m_.
=asa dengan fasa t
0 -+$ m_.
=asa dengan netral
0 -+$ m_.
=asa T dengan fasa r
0 -+$ m_.
=asa T dengan fasa s
0 -+$ m_.
=asa T dengan fasa t
0 -+$ m_.
=asa T dengan netral
0 -+$ m_.
Pemeriksaan se7ara isual kondisi trafo baik tidak ada tandatanda kebo7oran atau rembesan minyak isolasi.
HBU&DTL&2''( 1'2
II )
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
pada sisi primer dan &&$%*;$ 8olt pada sisi sekunder. Penulis berpendapat trafo laik pakai dan siap dioperasikan. .6.1./ *ut #ut
a.
Menggunakan tiga buah 7ut out dengan data sebagai berikut : Merk % Pabrikan
: PT. Prima 4nti ejati.
Eenis
: 92 T= PM92&$-$$A.
Maksimum 8oltage : &# k'. 9ontinuous 7urent
b.
7.
: -$$ A.
=use link
:/A
4nternal 7urrent AGM
: -& kA.
Tahun pembuatan
: &$$-.
0 *,$ m_.
Terminal masukan dan keluaran fasa dengan ground
0 *,$ m_.
Terminal masukan dan keluaran fasa T dengan ground
0 */$ m_.
Pemeriksaan se7ara isual kondisi 7ut out baik tidak ada tandatanda keretakan.
.6.1.7 Arre!ter
a.
Menggunakan tiga buah arrester dengan data sebagai berikut : Merk % Pabrikan
: PT. Prima 4nti ejati.
Eenis
: A33 T= PM!A &$/"DA.
Maksimum 8oltage : &+ k'.
b.
Dis7harge 7urent
: / kA.
Tahun pembuatan
: &$$-.
0 +-$ m_.
Terminal masukan fasa dengan ground
0 +-$ m_.
Terminal masukan fasa T dengan ground
0 +-$ m_.
Terminal masukan dengan terminal keluaran fasa 3 HBU&DTL&2''( 1'
0 +-$ m_. II )
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
7.
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Terminal masukan dengan terminal keluaran fasa
0 +-$ m_.
Terminal masukan dengan terminal keluaran fasa T
0 +-$ m_.
Pemeriksaan se7ara isual kondisi arrester baik tidak ada tandatanda keretakan.
.6.1.8 Kael Turun
6ang dimaksud kabel turun ialah media penghantar berupa kabel "66 yang menghubungkan antara b us&ing trafo sisi sekunder dengan saklar utama dilemari bagi T3. abel turun tersebut berpenampang + ? #$ mm & dan akan dileati arus beban total dari semua jurusan. a.
b.
7.
0 $ m_.
Bjung masukan dengan ujung keluaran kabel fasa s
0 $ m_.
Bjung masukan dengan ujung keluaran kabel fasa t
0 $ m_.
Bjung masukan dengan ujung keluaran kabel netral
0 $ m_.
0 &&$ m_.
=asa s dengan netral
0 &&$ m_.
=asa t dengan netral
0 &-$ m_.
=asa r dengan fasa s
0 &+$ m_.
=asa s dengan fasa t
0 &+$ m_.
=asa t dengan fasa r
0 &+$ m_.
Pemeriksaan se7ara isual kondisi kabel turun baik tidak ada tandatanda kerusakan.
.6.1.( Kael Nak dan SUTR TI*
6ang dimaksud kabel naik ialah media penghantar berupa kabel "66 yang menghubungkan antara terminal keluaran <39 fuse dengan BT3 T49. edangkan BT3 T49 ialah aluran Bdara Tegangan 3endah menggunakan kabel jenis !/isteed 1nsulation Cable. HBU&DTL&2''( 1'6
II )
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Eurusan - (kearah utara) kabel naik "66 berpenampang +?*/ mm& dan BT3 T49 berpenampang *?#$N"/$. a.
b.
7.
0 $ m_.
=asa s dengan netral
0 $ m_.
=asa t dengan netral
0 $ m_.
0 &,$ m_.
=asa s dengan netral
0 &,$ m_.
=asa t dengan netral
0 &,$ m_.
=asa r dengan fasa s
0 &,$ m_.
=asa s dengan fasa t
0 &,$ m_.
=asa t dengan fasa r
0 &,$ m_.
Pemeriksaan se7ara isual kondisi kabel naik dan BT3 T49 jurusan - baik tidak ada tandatanda kerusakan.
Eurusan * (kearah selatan) kabel naik "66 berpenampang +?/$ mm & dan BT3 T49 berpenampang *?*/N"&/. a.
b.
0 $ m_.
=asa s dengan netral
0 $ m_.
=asa t dengan netral
0 $ m_.
0 &*$ m_.
=asa s dengan netral
0 &+$ m_.
=asa t dengan netral
0 &+$ m_.
=asa r dengan fasa s
0 &+$ m_.
=asa s dengan fasa t
0 &+$ m_.
=asa t dengan fasa r
0 &+$ m_.
HBU&DTL&2''( 1'/
II )
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
7.
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Pemeriksaan se7ara isual kondisi kabel naik dan BT3 T49 jurusan * baik tidak ada tandatanda kerusakan.
.6.2
Mend!an Ulang Gardu D!tru! Tang P#rtal dan SUTR TI*
onstruksi gardu distribusi tiang portal pada proyek tugas akhir ini sudah sesuai standard konstruksi yang berlaku tetapi hanya mempunyai satu jurusan BT3 kearah elatan (gambar *.- dan *.*). 4ni mengasumsikan baha gardu tersebut sebagai sumber daya sistem distribusi sekunder se7ara geografis tidak berada ditengahtengah pelanggan T3 +oer radius). ondisi demikian menyebabkan beban pelanggan terkonsentrasi disatu arah atau jurusan dan impedansi saluran akan besar sehingga teganganjatuh akan besar dan ini berpengaruh terhadap tegangan ujungnya. 1erdasarkan P!" 4 : -#; F'ariasi tegangan pelayanan sebagai akibat jatuhtegangan karena adanya perubahan beban ma?imum N/ 5 dan minimum -$ 5 dari tegangan nominalnya. istem tegangan nominal yang dimaksud untuk BT3 ialah &&$%*;$ '. Eadi tegangan ujung pada BT3 minimal harus -; 'olt.
-$<
-< &$$ m $ -- m m / " N / $ * # ? $ ? * *--/ 9 9 4 * T A
&< ,/$ GIDB"G P3AT4BM TI!I2MB"4A4
$ P=
-,$$
B14I! TM
-$& m
$
m
m / m & " N / / * * ? ? * * 9 9 4 * T A
GIDB"G P3AT4BM D4T341B4 O P32TI4 TI"AGA !4T34
GIDB"G P3AT4BM !A !4T34
-&& m GIDB"G P3AT4BM !A !4T34
/$ -;; m ;/$
eterangan gambar *.&. -
&
+
*
-. "omor urut tiang pasang baru. Gambar *.&. Proyek Tugas Akhir setelah penambahan konstruksi &. pesifikasi teknik tiang pasang baru.
HBU&DTL&2''( 1'7
II )
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
*. ode konstruksi BT3 +. ode konstruksi BTM.
1erangkat dari ketentuan P!" tersebut penulis men7oba merubah image atau asumsi tersebut dengan 7ara menambahkan satu jurusan kearah Btara (gambar *.& dan *.+). Dimulai dari tiang pertama (gardu) sampai dengan tiang keempat sepanjang *$& meter menggunakan penghantar T49 *?#$N"/$. Penambahan kabel naik jurusan sepanjang -$ meter menggunakan kabel "66 +?*/ mm & berikut pipa gal8anis pelindung kabel. Bntuk faktor keamanan dan keselamatan operator di atas gardu penulis mengganti pijakan kabin operator dari papan menjadi plat bordes T *# dengan dimensi *?,$$?&-$$ mm. dan pengikatan trafo daya ke tiang menggunakan kaat baja */ mm &. Pemberian nama gardu nomor tiang BT3. Pemberian logo peringatan lokasi berbahaya karena ada tegangan listrik (P!" -$, : -+). elanjutnya se7ara rin7i material yang diperlukan untuk penambahan dan pengembangan konstruksi dapat dilihat pada tabel *.-.
Gambar *.*. onstruksi gardu dan BT3 sebelum dilakukan pengembangan konstruksi
HBU&DTL&2''( 1'8
II )
Gambar *.+. onstruksi gardu dan BT3 sesudah dilakukan pengembangan konstruksi
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Penjelasan tentang : "ama gardu
: 7ukup jelas.
!ogo peringatan
: 7ukup jelas
"omor tiang BT3
: -$- \ Angka - digit pertama adalah jurusan - (Btara). Angka $- digit kedua dan ketiga adalah nomor urutan tiang. *$- \ Angka * digit pertama adalah jurusan * (elatan). Angka $- digit kedua dan ketiga adalah nomor urutan tiang.
Pemberian nama gardu nomor tiang dan logo peringatan dapat dilihat di halaman lampiran dalam bentuk photo. Tabel *.-. Material yang diperlukan untuk pekerjaan penambahan kabel naik - jurusan pelayanan digardu N+.
HBU&DTL&2''( 1'(
JENIS MATERIAL
SAT.
JUMLAH
- abel "66 +?*/ mm&
Meter.
-&
& epatu kabel 9B */
1uah
+
* epatu kabel bimetal A!%9B /$
1uah
-&
+ 9ompression 7onne7tor A! for jumper */#$
1uah
*
/ 9ompression joint bimetal A!%9B #$%*/ N heat shrink 1uah
+ II )
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
, Pipa gal8anis D* ? ,$$$ mm.
1uah
-
# tainless steel strip
Meter
/
; !ink &/ ? /$
1uah
/
toping bu7kle
1uah
/
-$ Plat bordes T *#
1uah
-
-- aat baja */ mm&
Meter
/
-& 9at spray ragam arna (P6!2K)
aleng
,
-* 4solasi tape ragam arna
1uah
+
-+ emen
g.
-/
-/ Pasir
Meter *
-
-, =le?ible 7onduite
Meter
-$
Penambahan jurusan baru BT3 seperti yang telah diuraikan di atas dan gambar *.& terdiri dari beberapa jenis konstruksi dengan kode konstruksi : a.
P=
: Pemasangan T49 pada tiang aal gardu tiang menggunakan =i?ed dead end assembly.
b.
T3-1
: Pemasangan T49 pada jaringan ` +/ $ tiang beton bulat +small angle) V;W.
7.
T3&1
: Pemasangan T49 p ada j aringan + /
$
@ -&$
$
tiang beton bulat +large angle double
anc&oring) V;W.
d.
T3-$1 : Pemasangan T49 pada ujung jaringan tiang beton bulat (adjustable) V;W.
ebagai 7atatan pada gambar *.& tertulis kode konstruksi pemasangan T3-<> T3&< dan T3-$< karena memang tiang beton yang ada adalah jenis tiang persegi. Tetapi pada paparan kode konstruksi diatas adalah T3-1> T3&1 dan T3-$1 hal ini dikarenakan tiang beton persegi sudah tidak dikembangkan lagi dan penulis tidak menemukan standard konstruksi tiang persegi pada buku standard konstruksi yang berlaku. Tetapi pada prinsipnya penggunaan material konstruksi BT3 pada tiang beton persegi maupun tiang beton bulat sama saja. Gambargambar berikut ini menampilkan 8isualisasi jenis konstruksi BT3 - jurusan yang penulis kerjakan berikut tabel material yang diperlukan.
HBU&DTL&2''( 1'9
II )
Gambar *./. Pemasangan ET3 T49 pada tiang aal gardu tiang menggunakan fi?ed dead end assembly (tanda linkaran)
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
TAMPA DIPA"
TAMPA AMP4"G
TAMPA ATA
9atatan : Menggunakan -set stay light
Gambar *.,. T3&< : Pemasangan ET3 T49 pada jaringan +/ $-&$$ tiang beton < +large angle double anc&oring)4 ditiang !DP -$& dan !DP *$&.
TAMPA DIPA"
HBU&DTL&2''(
TAMPA AMP4"G
TAMPA ATA
Gambar *.#. T3-< : Pemasangan ET3 T49 pada jaringan ` +/ $ tiang beton < +small angle) ditiang !DP -$*.
II ) 11'
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
eterangan gambar *., dan *.; : Gambar *.;. T3-$< : Pemasangan ET3 T49 pada ujung jaringan tiang built artinya disatu tiang terdapat BTM diatas dan BT3 dibaahnya maka Eika jaringan tersebut underbeton < +ad%ustable) ditiang !DP -$+ dan !DP *$*. yang digunakan adalah TT-T< (tupang tarik TM pada tiang tipe <). e7uali BT3 murni maka digunakan TT3-T< (tupang tarik T3 pada tiang tipe <).
HBU&DTL&2''(
II ) 111
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Pemasangan arde atau pembumian tiang T3 ditiang !DP-$& dengan kode konstruksi erra V;W.
Earthing rod D16 x 2500 mm
Gambar *.. erra : Pemasangan sistem pembumian BT3 pada satu tiang setelah gardu dan setiap lima tiang V;W.
Tabel *.&. Material yang diperlukan untuk pekerjaan penambahan BT3 - jurusan pelayanan. N+.
HBU&DTL&2''(
JENIS MATERIAL
SAT.
JUMLAH
- abel T49 *?#$N"/$
Meter
**+
& uspension 7lamp #$ mm &
1uah
-
* train 7lamp #$ mm&
1uah
+ II ) 112
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
.6. .6.
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
+ Pole bra7ket
1uah
+
/ Turn bu7kle light
1uah
&
, Pipa P'9 D & F ? /$$ mm
1uah
-
# Terminal 9AP
1uah
/
; tainless steel strip
Meter
toping bu7kle
1uah
-/
-$ !ink &/ ? &/
1uah
/
-- !ink &/ ? /$
1uah
&
-& Plastik strap
1uah
;
-* abel T49 -?#$N"
Meter
--
-+ 992 A! for jumper #$%#$ N isolasi s7hott
1uah
-
-/ Pipa gal8anis D ? *$$$ mm
1uah
-
-, Iarthing rod D-, ? &/$$ mm
1uah
-
-# epatu kabel bimetal #$ mm&
1uah
-
-; Mur baud kuningan -+
1uah
-
-&/
Per Pera akan kan Nla Nla Ta Taanan anan Pe$ Pe$u$ u$a an n
ebelum dilakukan perbaikan nilai tahanan pembumian arrester diukur dengan menggunakan alat ukur eart& tester merk merk
F 6234TB +*-& Asebesar Asebesar ;+ _ dan nilai tahanan pembumian pembumian trafo N P<1T3 sebesar ,&
_. 4ni sangat jauh dari yang dipersyaratkan sesuai tandard onstruksi yang berlaku yaitu -# _ pembumian arrester arrester dan / _ untuk pembumian pembumian BT3. Pada prinsipnya prinsipnya untuk menurunkan menurunkan atau memperke7i memperke7ill nilai tahanan pembumian se7ara teori ialah penjumlahan resistor (3) yang dihubungkan se7ara paralel : 0 N N N RRRRR N 3 T 3 3 & 3 * Perbaikan nilai tahanan pembumian dilakukan dengan 7ara : a.
3 n
(*.-)
Memper Memperban banya yakk titik titik kontak kontak langsu langsung ng antara antara instal instalas asii pembum pembumian ian dengan dengan tanah tanah yaitu yaitu menambah menambah eart&ing rod atau atau batang pentanahan dan
dihubungkan se7ara paralel.
b.
Memperlebar bidang kontak langsung langsung antara batang pentanahan dengan tanah.
7.
Mengen Mengen7an 7angka gkann semua semua titik titik sambung sambung pada pada instal instalasi asi pembu pembumia mian. n.
Pembumian Trafo O P<1T3 ,& _ HBU&DTL&2''(
Iarthing rod D-,?&/ m II ) 11
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
aat 19 /$ mm &
Pipa gal8. pelindung arde
Tiang beton T1< P<1T3
Pondasi gardu
Pembumian Pembumi an Arrester ;+ _
Gambar *.-$. Pembumian arrester dan trafo N P<1T3 sebelum dilakukan perbaikan nilai tahanan pembumian
Iarthing rod D-,?&/ m
Gambar &.-$. onstruksi tiang beton persegi untuk pemasangan gardu distribusi distribusi tiang portal V,W. Iarthing rod D-,?&/ m
HBU&DTL&2''(
II ) 116
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Pipa gal8anis D*%+ ? *$$$ mm
Gambar *.--. Pembumian arrester dan trafo N P<1 T3 sesudah dilakukan perbaikan nilai tahanan pembumian eterangan gambar : A. Pembum Pembumian ian arrest arrester er setelah setelah ditambah ditambah & titik titik elektrod elektrodaa dan pengge penggelar laran an kaat 19 /$ mm& sepanjang kuranglebih -$ meter dengan kedalaman kuranglebih $* meter dari permukaan tanah maka nilai tahanan pentanahan dari ;+ _ menjadi * _. 1. Ditamb Ditambah ah lagi & titik elektr elektroda oda dan pengg penggela elaran ran kaat kaat 19 /$ dengan dengan jarak & ? / meter maka maka nilai nilai tahanan pentanahan menjadi -+ _ ini sudah memenuhi ketentuan standard konstruksi. 9. Pembum Pembumian ian trafo trafo dan P<1 T3 setela setelahh ditambah ditambah & titik elektr elektroda oda dan pengge penggelar laran an kaat kaat 19 /$ mm & sepanjang kuranglebih & ? + meter dengan kedalaman kuranglebih $* meter dari permukaan tanah maka nilai tahanan pentanahan dari ,& _ menjadi -; _ ini sudah memenuhi ketentuan standard konstruksi. Tabel Tabel *.*. Material yang diperlukan diperlukan untuk pekerjaan perbaikan nilai tahanan pembumian N+.
.6. .6.6 6
JENIS MATERIAL
SAT.
JUMLAH
- aat 19 /$ mm&
Meter
*$
& Iarthing rod D-, ? &/$$ mm
1uah
/
* Pipa gal8anis D ? *$$$ mm 1uah
&
+ tainless steel strip
Meter
/
/ !ink &/ ? /$
1uah
/
, toping bu7kle
1uah
/
# epatu kabel 9B /$ mm&
1uah
-&
; Mur baud kuningan
1uah
/
Pen%e Pen%e$$-ur urna naan an Tt Ttk k)t )tt tk k Sa$ Sa$un ung g )iring Gardu Gardu
Agar tidak terjadi lost kontak dititik sambung /iring gardu gardu karena tidak dilengkapi dengan sepatu kabel sepatu kabel bimetal dan compression %oint4 maka penulis melakukan : HBU&DTL&2''(
II ) 11/
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
a.
Pengen7angan murbaud direl papan bagi T3 dan %umper /iring gardu dan
b.
Penambahan material penyambungan yaitu pemberian sepatu kabel bimetal A!%9B */ di terminal masukan dan keluaran 7ut out sebanyak , buah terminal masukan arrester sebanyak * buah dan terminal bus&ing sisi primer trafo sebanyak * buah. BAB I0 +PERASI A@AL DAN PENGUJIAN)PENGUJIAN
6.1
PENDAHULUAN
1ab ini menjelaskan tentang pengoperasian aal dari gardu yang penulis kerjakan kami sering menyebutnya +commissioning).
2P +tanding Operation rocedure) Pengoperasian Gardu 1aru dipakai sebagai
pedoman agar pengoperasian aal dapat berjalan tertib dan berurutan langkah demi langkah. Bntuk lebih jelasnya 2P Pengoperasian Gardu 1aru dapat dilihat pada halaman lampiran. esaat sebelum pengoperasian aal semua komponen gardu dan BT3 diuji kembali seperti pengujian yang dilakukan pada 1A1 444.
PENGUJIAN SEBELUM BERTEGANGAN
6.2.1
a.
b.
7.
Tran!"#r$at#r Da%a
0 $ m_.
=asa dengan fasa T
0 $ m_.
=asa T dengan fasa 3
0 $ m_.
0 $ m_.
=asa s dengan netral
0 $ m_.
=asa t dengan netral
0 $ m_.
=asa r dengan fasa s
0 $ m_.
=asa s dengan fasa t
0 $ m_.
=asa t dengan fasa r
0 $ m_.
HBU&DTL&2''(
II ) 117
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
#us&ing sisi primer (TM) dengan badan trafo :
=asa 3 dengan badan trafo 0 -+$ m_. =asa dengan badan trafo 0 -+$ m_. =asa T dengan badan trafo 0 -+$ m_. #us&ing sisi sekunder (T3) dengan badan trafo :
=asa r dengan badan trafo
0 -&$ m_.
=asa s dengan badan trafo
0 -&$ m_.
=asa t dengan badan trafo
0 -&$ m_.
"etral dengan badan trafo
0 -&$ m_.
#us&ing sisi primer (TM) dengan #us&ing sisi sekunder (T3) trafo :
d.
=asa 3 dengan fasa r
0 -+$ m_.
=asa 3 dengan fasa s
0 -+$ m_.
=asa 3 dengan fasa t
0 -+$ m_
=asa 3 dengan netral
0 -+$ m_.
=asa dengan fasa r
0 -+$ m_.
=asa dengan fasa s
0 -+$ m_.
=asa dengan fasa t
0 -+$ m_.
=asa dengan netral
0 -+$ m_.
=asa T dengan fasa r
0 -+$ m_.
=asa T dengan fasa s
0 -+$ m_.
=asa T dengan fasa t
0 -+$ m_.
=asa T dengan netral
0 -+$ m_.
Pemeriksaan se7ara isual kondisi trafo baik tidak ada tandatanda kebo7oran atau rembesan minyak isolasi.
6.2.2
a.
*ut +ut
0 *,$ m_.
Terminal masukan dan keluaran fasa dengan ground
0 *,$ m_.
Terminal masukan dan keluaran fasa T dengan ground
0 */$ m_.
HBU&DTL&2''(
II ) 118
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
b.
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Pemeriksaan se7ara isual kondisi 7ut out baik tidak ada tandatanda keretakan.
6.2.
a.
7.
Arre!ter
0 +-$ m_.
Terminal masukan fasa dengan ground
0 +-$ m_.
Terminal masukan fasa T dengan ground
0 +-$ m_.
Terminal masukan dengan terminal keluaran fasa 3
0 +-$ m_.
Terminal masukan dengan terminal keluaran fasa
0 +-$ m_.
Terminal masukan dengan terminal keluaran fasa T
0 +-$ m_.
Pemeriksaan se7ara isual kondisi arrester baik tidak ada tandatanda keretakan.
6.2.6
a.
b.
Kael Turun
0 $ m_.
Bjung masukan dengan ujung keluaran kabel fasa s
0 $ m_.
Bjung masukan dengan ujung keluaran kabel fasa t
0 $ m_.
Bjung masukan dengan ujung keluaran kabel netral
0 $ m_.
0 &&$ m_.
=asa s dengan netral
0 &&$ m_.
=asa t dengan netral
0 &-$ m_.
=asa r dengan fasa s
0 &+$ m_.
=asa s dengan fasa t
0 &+$ m_.
=asa t dengan fasa r
0 &+$ m_.
HBU&DTL&2''(
II ) 11(
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
7.
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
Pemeriksaan se7ara isual kondisi kabel turun baik tidak ada tandatanda kerusakan.
6.2./
Kael Nak dan SUTR TI*
abel naik dan BT3 T49 jurusan - (kearah utara). a.
b.
7.
0 $ m_.
=asa s dengan netral
0 $ m_.
=asa t dengan netral
0 $ m_.
0 &,$ m_.
=asa s dengan netral
0 &,$ m_.
=asa t dengan netral
0 &,$ m_.
=asa r dengan fasa s
0 &,$ m_.
=asa s dengan fasa t
0 &,$ m_.
=asa t dengan fasa r
0 &,$ m_.
Pemeriksaan se7ara isual kondisi kabel naik dan BT3 T49 jurusan - baik tidak ada tandatanda kerusakan.
abel naik dan BT3 T49 jurusan * (kearah selatan). a.
b.
0 $ m_.
=asa s dengan netral
0 $ m_.
=asa t dengan netral
0 $ m_.
0 &*$ m_.
=asa s dengan netral
0 &+$ m_.
=asa t dengan netral
0 &+$ m_.
=asa r dengan fasa s
0 &+$ m_.
HBU&DTL&2''(
II ) 119
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
7.
KEGIATAN BELAJAR 2
=asa s dengan fasa t
0 &+$ m_.
=asa t dengan fasa r
0 &+$ m_.
TEKNIK LISTRIK
Pemeriksaan se7ara isual kondisi kabel naik dan BT3 T49 jurusan * baik tidak ada tandatanda kerusakan.
6.2.7
PenguFan Pe$u$an
Pengujian pembumian dengan menggunakan alat ukur Fearth tester dengan hasil sebagai berikut : a.
Pembumian arrester
0 -+ _.
b.
Pembumian trafo dan P<1 T30 -.; _.
edua hasil tersebut di atas sudah memenuhi syarat sesuai standard konstruksi yang berlaku yaitu untuk pembumian arrester maksimum -# _ dan pembumian trafo dan P<1 T3 maksimum / _. 6.
PENG+PERASIAN A@AL
etelah pemeriksaan 8isual dan uji elektrik maupun dielektrik semua komponen hasilnya baik maka mohon agar penyulang yang memasok gardu tersebut dipadamkan untuk penyambungan %umper . Eika penyambungan jumper telah selesai penyulang dimintakan dimasukan kembali. Tanpa beban BT3 transformator diberi tegangan &$$$$ 8olt. Proses seperti ini biasanya disebut commissioning. 6.6
PENGUJIAN SETELAH BERTEGANGAN
6.6.1
Pengukuran Tegangan S! TM
Pengukuran tegangan sisi TM (tegangan Menengah) dilaksanakan di BTM dengan menggunakan alat ukur 'oltti7k didapat hasil sebagai berikut : =asa 3 dengan fasa
0 &$ k'.
=asa dengan fasa T
0 &$ k'.
=asa T dengan fasa 3
0 & $ k'.
6.6.2
Pengukuran Tegangan S! TR
Pengukuran tegangan sisi T3 (tegangan 3endah) dilaksanakan diterminal masukan saklar utama pada P<1 T3 dengan menggunakan alat ukur 'olt meter didapat hasil sebagai berikut : =asa 3 dengan "etral HBU&DTL&2''( 12'
0 &&# '. II )
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
KEGIATAN BELAJAR 2
=asa dengan "etral
0 & &/ '.
=asa T dengan "etral
0 &&/ '.
=asa 3 dengan fasa
0 *& '.
=asa dengan fasa T
0 *;; '.
=asa T dengan fasa 3
0 * $ '.
6.6.
TEKNIK LISTRIK
Pe$eran Bean SUTR
aklar utama pada P<1 T3 dimasukan selanjutnya <39 fuse yang berjumlah * ? & jurusan ditambah * buah jurusan khusus (APP * fasa) se7ara bertahap dimasukan dimulai dari posisi yang paling atas selanjutnya melakukan pengukuran beban. a.
b.
7.
d.
Eurusan - : =asa r
0 // A
=asa s
0 +# A
=asa t
0 /& A
"etral
0 #A
Eurusan * : =asa r
0 *$ A
=asa s
0 */ A
=asa t
0 *- A
"etral
0 /A
1eban total : =asa r
0 ;+ A
=asa s
0 ;& A
=asa t
0 ;+ A
"etral
0 /A
Perhitungan beban BT3 ditrafo :
0
0 HBU&DTL&2''( 121
c 'f . c 4f * -$$$ ,## . &/$ * -$$$
0 RRR. k'A
0 /,+-/ k'A II )
DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK
e.
KEGIATAN BELAJAR 2
TEKNIK LISTRIK
3asio beban ditrafo : 0
1eban trafo apasitas trafo
.
-$$ 5
0 RR 5
0
/,+-/ k'A -$$ k'A
.
-$$ 5
0 /,+-/ 5
BAB 0 KESIMPULAN DAN SARAN
/.1
KESIMPULAN
Dari uraian pada babbab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : /.-.-
Gardu Distribusi Tiang Portal yang dikerjakan telah berfungsi dengan baik mempunyai dua buah jurusan pelayanan - dan * yang mengindikasikan baha gardu berada ditengahtengah beban sehingga kemungkinan ke7il terjadi oer radius.
/.-.&
onstruksi Gardu Distribusi Tiang Portal sangat 7o7ok pada lahan yang sempit karena hanya menggunakan dua buah tiang disamping itu biaya pembangunannya relatif murah mudah dalam pengoperasian dan se7ara sistem 7ukup handal. apasitas trafo yang diperbolehkan antara -$$ k'A sampai dengan &/$ k'A.
/.-.*
Bntuk mengurangi gangguan di gardu maka perlu dipasang pengaman atau pembatas arus beban yang sesuai dengan beban kerjanya. edangkan gangguan akibat alam dampaknya dapat dikurangi
HBU&DTL&2''( 122
II )
