PARASIT MALARIA
Indra Taufik Sahli
Sejarah
Penyakit malaria telah diketahui sejak jaman yunani
Di China dan India ditemukan dokumen yang berusia 3000 tahun yang lampau
Pembuktian adanya Plasmodium falciparum dengan PCR pada mummy Mesir kuno
Diasosiasikan sebagai udara kotor: Mal (Kotor) dan Aria (Udara).
Apakah sebenarnya malaria itu?
Penyakit akut dan knonis yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium; ditularkan oleh nyamuk nyamuk Anopheles betina. Gejala: panas tinggi, demam, menggigil, sakit kepala, anemia, pembesaran limfa, dsb. Empat spesies penyebab penyakit malaria pada manusia:
P. falciparum P. vivax P. malariae P.ovale. P. knowlesi ??? Dilaporkan pertama kali pd tahun 2004 di daerah serawak Malaysia, jg ditemukan di Singapore, Thailand, myanmar serta Filiphina. Bentuknya menyerupai p. malariae
Lanjutan««..
Plasmodium malariae (Laveran 1881) Plasmodium vivax (Grassi vivax (Grassi dan Feletti 1889) Plasmodium falsiparum (Welch 1897) Dan terakhir ditemukan Plasmodium ovale (Stephen 1922) Nyamuk
merupakan vektor dari malaria dikemukakan pertama kali oleh Patrick Manson pada tahun 1880. Tetapi transmisi sebenarnya dr penyakit ini oleh nyamuk Anopheles baru terbukti pd tahun 1887
Spesies of Plasmodium of Plasmodium penyebab malaria pada primata 24
Falciparum-type
Parasites: P. falciparum falc iparum
Vivax-type
Parasites: Parasites:
Ovale-type
Parasites: Parasites:
P. vivax
P. ovale
P. coat c oat neyi
P. cynomolgi
P. fieldi
P. fragile f ragile
P. elyesi
P. simiovale
P. reichnowi
P. gonderi P. hylobati
Malariae-type Parasites: Parasites:
P. jefferyi
Other-type
Parasites: Parasites:
P. pitheci
P. k nowlesi
P. malaria ma lariae e
P. schwetzi
P. giardi
P. brasilia bras ilianum
P. simium
P. lemuri l emuris s
P. i nui P. rodhai ni
P. youngi
Ada lebih dari 70 spesies Anopheles di Indonesia 10 Species
diantaranya diketahui sebagai vektor penting
malaria:
An.sundaicus
An.subpictus
An.maculatus
An.aconitus
An.balabacensis
An.farauti
An.koliensis
An.punctulatus
An.barbirostris
An.letifer
Mortality rate per year: 700 cases. cases.
Cara
infeksi
Penularan malaria dapat ter jadi melalui 2 cara yaitu
Secara alami plasmodium ditularkan melalui nyamuk Anopheles betina
Secara induksi meliputi
Transfusi darah
Suntikan
transplasenta
Siklus Hidup
Daur hidup keempat species Plasmodium umumnya sama
Proses tersebut terdiri atas fase seksual dalam badan nyamuk Anopheles dan fase aseksual dalam badan hospes
SIKLUS HIDUP MALARIA
Fase
Ekso-eritrositik.
Nyamuk
Anopheles betina mengeluarkan sporozoit ketika menghisap darah manusia.
Sporozoit, dalam 30 menit masuk ke sel hati; mengadakan pembelahan sel secara aseksual (5-16 hari tergantung jenis plasmodium); hasil 40 000 merozoit
Sel hati akan pecah; merozoit masuk ke dalam sistim peredaran darah. Merozoit akan menginfeksi sel-sel darah merah.
Fase
hipnozoit atau fase dorman
Beberapa sporozoit P. vivax and P. ovale, di sel hati membentuk tropozoit yang dorman (hypnozoites).
Suatu saat Hypnozoite bangun menjadi schizont. Peristiwa ini disebut Relaps P. vivax vivax setela setelah h 1- 18 bulan bulan P. ovale ovale setela setelah h 2 8 bulan bulan Relaps tidak sama dengan rekurens rekurens= parasit resisten/kebal terhadap antimalaria.
Fase
Eritrositik
Merozoit menginvasi sel darah merah membentuk tropozoit. Setelah +48 jam, inti tropozoit membelah dan membentuk 8-24 inti (tropozoit ini disebut skizont; intinya disebut merozoit ) Sel darah merah (skizont matang) akan pecah, merozoit dikeluarkan; merozoit menginfeksi sel darah merah lain. Peristiwa ini terus berulang-ulang (siklus); disebut fase eritrositik (eryrthrocytic schizogony). Gametosit terbentuk setelah 2-3 siklus.
Fase Dalam
Vektor
lambung nyamuk:
makrogametosit menjadi makrogamet
mikrogametosit jantan membelah menghasilkan 8 buah mikrogamet atau exflagelated.
Makrogamet betina dan mikrogamet jantan saling membuahi Hasil pembuahan berupa sel zygote.
Dalam
5-10 jam, zygote menjadi ookinet; bergerak (motile) dan
invasif. Ookinete
menembus dinding sel lambung nyamuk; ookinet bentuk menjadi oocyst. Oocyst
berkembang cepat dan menghasilkan banyak sekali sporozoit.
Sporozoit di oocyst dikeluarkan, mengikuti cairan tubuh nyamuk menu ju kelen jar saliva.
Sporozoit akan terinokulasi ke dalam tubuh manusia ketika nyamuk mengisap darah manusia.
Gambar Sporozoit P. vivax dan vivax dan P. falciparum
Faktor
yg mempengaruhi terjadinya penyakit malaria
Manusia
Vektor
Sebagai pengandung gam etosit, manusia dapat meneruskan siklus hidup parasit dalam nyamuk. Manusia ada yg l ebih kebal terhadap inf eksi malaria dari pada yg lain (p erbedaan ras) Usia, kehamilan Dari sekitar 3450 species nyamuk, genus Anopheles meliputi 400 species, tetapi hanya s ekitar 70 species yg men jadi vektor malaria
Parasit
Resistensi obat Sitoadher ens
Faktor Lingkungan
Anopheles betina: Proses perkembangbiakannya: kunci sukses bagi nyamuk ini sebagai vektor penularan parasit malaria.
Kondisi lingkungan optimal untuk perkembangbi perkembangbiakan akan nyamuk nyamuk Anopheles: Anopheles: suhu suhu 20° -30°C; rata-rata kelembaban relatif 60%.
Anopheles betina memerlukan darah untuk setiap kali bertelur; sekitar 100 telur yang diproduksi dalam interval 2-3 hari.
Diagnosa Laboratorium
Diagnosa
Malaria menggunakan Mikroskop
Diagnosa
menggunakan asay antibody (Antibody detection by ELISA serology)
Diagnosa
dengan menggunakan mikroskop pendar (fluorochromes)
Polymerase Chain Reaction (PCR)
Metoda Immunochromatographi atau dikenal sebagai dipstik tes.
Keterangan
gambar PCR
Gambar Diagnosa d engan PCR diatas menggunakan g el agar (2%) yang dapat m endeteksi spesifik species DN A Plasmodium . PCR ini menggunakan n ested-primer Snounou et al.1.
Lane S: Molecular base pair standard (50-bp ladder). Panah hitam menun jukkan ukuran standar bands. Lane 1: Panah merah yang menun jukkan band diagnostik P. vivax (siz vivax (size: 120 bp) Lane 2: Panah merah yang menun jukkan band diagnostik P. malariae (size: 144 bp) Lane 3: Panah merah yang menun jukkan diagnostik P. falciparum (size: 205 bp) Lane 4: Panah merah yang menun jukkan band diagnostik P. ovale (size: 800 bp)
Tujuan Diagnosa Malaria:
Untuk men jamin pengobatan yang tepat jika kesakitan disebabkan oleh malaria Miss diagnosis
Delayed/
No
Rx
Incr eased morbidity
Menghindari penggunaan obat anti-malaria yang irrasional Pemberian obat yang berlebihan tanpa mendasarkan pada pemeriksaan lab akan mempromosi r esistensi terhadap obat anti-malaria
Sampai sekarang, diagnosa malaria menggunakan mikroskop masih merupakan ³gold standard´
Keunggulan Keunggulan Diagnosa Malaria secara mikroskop
SENSITIF. Teknisi lab yang terampil dapat mendeteksi parasit par asit malaria dalam densitas yang rendah; INFORMATIF. Jika parasit malaria ditemukan, dapat dibedakan jenis/spesiesnya ( P. falciparum, P. vivax, P. malariae, P. ovale) ovale ) dan stadiumnya (Ring, Trophozoit, Schizon, Gametosit) Gametosit ); RELATIF TIDAK MAHAL. Harga satu pemeriksaan relatif lebih murah dibanding dengan menggunakan menggunakan pemeriksaan RDT UMUM. Penggunaan mikroskop mikroskop adalah metoda yang umum di lab sehingga bisa berbagi dengan pemeriksaan TB, PMS dll; SPESIES BARU. Memungkinkan Memungkinkan untuk menemukan spesies baru yang menyerang manusia.
Kelebihan
dan kekurangan
RDT
Kelebihan RDT
Tes ini sederhana
Cepat kar ena hasil hasilny nya a dapat dapat dibaca dibaca + 15 menit
Dapat dilakukan oleh petugas yg tdk terampil
Tdk memerlukan aliran listrik
Sensitifitas dan spesifitas mencapai lebih dari 90%
Kekurangan RDT Kurang sensitif bila jumlah parasit dalam darah r endah (< 100 parasit/uL darah) Tidak dapat mengukur densitas parasit (secara kuantitatif) edar beberapa minggu Antigen yg masih ber setelah parasit hilang dapat memberikan r eaksi positif palsu Biaya tes ini cukup mahal Tidak stabil pada suhu ruang di atas 30ºC
Kelebihan
dan kekurangan
PCR
Kelebihan PCR
Tes ini sangat spesifik (mendekati 100%) dan sensitif (lebih dari 90%)
Dapat mendeteksi minimal 2 parasit, bahkan 1 parasit/uL darah
Keuntungan utama teknik PCR adalah dapat mendeteksi dan mengidentifikasi inf eksi ringan dengan sangat tepat dan dapat di percaya
Kekurangan PCR
Penyediaan primer DN A dan RN A sangat rumit
Alat yg diperlukan untuk hibridisasi rumit
Alat untuk amplifikasi PCR dan deteksi hasil amplifikasi sangat canggih dan mahal
Membutuhkan waktu yg lama
Cara
menghitung kepadatan Parasit Malaria pada sediaan darah tebal dan tipis
Cara
menghitung kepadatan Parasit malaria:
Penghitungan secara kwalitatif
Kwantitatif pada darah Penghitungan secara Kwantitatif tebal
Prnghitungan secara Kwantitatif pada sediaan darah tipis dan hitung persentase
Lapang Pandang
Ring
T ro p h
Schizont Gametosit
WBC
1
2
3
-
-
7
2
3
15 15
1
1
8
3
-
3
-
1
10
4
-
-
1
-
6
5
-
-
-
-
10
. . -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- + 5 21 2 2 200
PV Ring 5, Troph 21, Schizont 2 Gametosit 2 per 200 WBC
B. Pembacaan sediaan darah tipis
Sedangkan perhitungan parasit dalam sediaan darah tipis perlu diketahui jumlah eritrosit per µL atau mm3 darah. Jika nilai ini tidak dik etahui, diasumsikan penderita mengandung eritrosit 5.000.000/µL 5.000.000/µL (laki-laki) atau 4.500.000/µL (wanita) Jumlah parasit kemudian dihitung paling sedikit dalam 25 lapangan pandang mikroskopik dan total parasit /µL di hitung dengan rumus sebagai berikut :
=
Jumlah parasit x jumlah eritrosit/µL Total eritrosit dalam 25 LP
=
««parasit per µL
Lapang Pandang
Ring
Troph
Schizont Gametosit
RBC
1
2
-
-
-
7
2
3
3
-
1
8
3
5
-
1
10
4
3
4
-
-
6
-
-
-
-
10
5
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ + 13 7 0 10.000 2 PF Ring 13 per 10.000 RBC =
(20/10.000)x100% 2
%
Karakteristik
Species Plasmodium P.vivax
P.falsiparum
P.malariae
P.ovale
Tahap ekso eritrositer Primary exo erytrocytic schizogho schizoghony
8 hari
5-6 hari
13-16 hari
9 hari
Jumlah merozoit per sizon
10.000
40.000
15.000
15.000
Secondary exo erytrocytic
5 tahun
Tidak ada
Tidak ada
3 tahun
Lamanya
48 jam
48 jam
72 jam
49-50 jam
Jumlah m erozoit
9 - 22
8 - 16
12 - 24
16 - 35
Eritrosit yg di sukai
Retikulosit
Semua stadium
Stadium tua
S emua stadium
Perubahan eritrosit
Membesar
Tetap
Tetap
Membesar
Sering ter jadi
Amat sering
Jarang ter jadi
Jarang ter jadi
ziemann
schuffner
Tahap Eritrositer
Inf eksi ganda Inclusion bodys
schuffner
Maurer
Masa r ecrudencences
< 2 tahun
1-2 tahun
40 tahun
< 2 tahun
Munculnya gam etocyte di darah
3-5 hari
9-11 hari
5-21 hari
5 hari
Umur gam etocyte dalam nyamuk
8 hari
20 hari
15 hari
?
9 hari
11 hari
21 hari
16 hari
1000-10.000
10.000
?
?
Masa inkubasi penyakit
14 hari
12 hari
30 hari
11-16 hari
Pr epatent periode
8 hari
8-12 hari
14 hari
9 hari
> 4 tahun
1-2 tahun
20-30 tahun
?
20.000
100.000-500.000
6000
9000
Gametogoni
Sporogoni Lama sporogoni di nyamuk pd 21oC Jumlah sporozoite per oocyst Lain-lain
Patent periode Parasitemia per mm3 darah
Selamat belajar«««««.
1
2
3
4
5
6
7
8
Thank you« See you again in the other Malaria Ma laria presentation«
9