Laporan Parasit

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Secara global penyakit penyakit diklasifikasi diklasifikasikan kan menjadi menjadi penyakit penyakit non infeksius dan dan infek infeksiu sius. s. Peny Penyak akit it non non infe infeks ksiu iuss dise diseba babk bkan an oleh oleh fakt faktor or kesal kesalah ahan an manajemen lingkungan dan pakan, sedangkan penyakit infeksius disebabkan oleh infeksi infeksi mikroorganisme mikroorganisme bakteri, bakteri, jamur, parasit, parasit, jamur, bakteri, bakteri, dan virus. Salah satu masalah masalah kesehat kesehatan an masya masyaraka rakatt yang yang pentin penting g di NegaraNegara-neg negara ara sedang sedang  berkembang khususnya pada daerah yang tropik adalah penyakit infeksi parasit. Peny Penyak akit it infe infeks ksii yang yang diseb disebab abka kan n oleh oleh paras parasit it masi masih h ting tinggi gi prev prevel elan ansin sinya ya terutama pada peternakan di daerah tropik seperti di Indonesia, dan merupakan masalah yang cukup besar. Hal ini dikarenakan Indonesia berada dalam kondisi geografis dengan temperatur dan kelembaban yang sesuai, sehingga kehidupan  parasit ditunjang oleh proses daur hidup dan cara penularannya. penularannya. Parasit merupakan organisme yang hidup baik di luar maupun di dalam tubuh hean yang untuk kelangsungan hidupnya mendapatkan perlindungan dan memperoleh memperoleh makanan dari induk semangny semangnya. a. !elompok !elompok hean yang bersifat bersifat  parasit tergolong ke dalam "ilum Proto#oa, Platyhelminthes, Nemathelminthes, dan $rthropoda. Parasit ini terdapat pada permukaan luar tubuh dan hidup di dalam dalam tubuh. tubuh. "ilum "ilum Platy Platyhelm helminth inthes es dan Nemathe Nemathelmi lminth nthes es tergo tergolon long g dalam dalam kelo kelomp mpok ok caci cacing ng.. Peny Penyak akit it paras parasiti itik k pada pada hea hean n akan akan menj menjad adii peny penyeb ebab ab  beberapa gangguan kesehatan, reproduksi, pertumbuhan, dan produktivitas. %enis  parasit baik endoparasit maupun ektoparasit sangat merugikan tidak hanya hean tapi juga manusia. &enyadari akibat yang dapat ditimbulkan oleh gangguan parasit terhadap kesehatan kesehatan hean, hean, maka sangat diperlukan diperlukan suatu pengetahuan pengetahuan tentang tentang kehidupan kehidupan organisme organisme parasit yang bersangkutan bersangkutan selengkapny selengkapnya. a. 'leh sebab itu pemeriksaan pemeriksaan laboratorium sangat dibutuhkan karena diagnosis berdasarkan pada temuan gejala klinik kurang dapat dipastikan Sehingga dirasa sangat penting untuk mengetahui  prinsip diagnosa infestasi parasit. (iagnosa infestasi parasit dilakukan melalui  pemeriksaan sampel feses, sampel darah, sampel organ, maupun sampel kerokan

)

kulit. Pengambilan sampel didasarkan pada infestasi parasit berupa endoparasit maupun ektoparasit. Prin Prinsip sip peme pemerik riksaa saan n paras parasit it adal adalah ah meng mengeta etahu huii jenis jenis paras parasit it yang yang menginfeksi dan mengenal fase* stadium parasit yang ditemukan, sehingga dapat didi didiag agno nosa sa deng dengan an tepa tepatt peny penyeb ebab ab peny penyak akitn itny ya serta serta seba sebaga gaii kunc kuncii untu untuk  k  menetukan terapi yang sesuai dan tepat Identifikasi parasit yang tepat memerlukan  pengalaman dalam membedakan sifat sebagai spesies, parasit, kista, telur, larva, dan juga memerlukan pengetahuan tentang berbagai bentuk pseudoparasit dan artef artefak ak yang yang mung mungki kin n diki dikira ra suat suatu u paras parasit it +!ad +!adar arsan san,, ) )/. /. !oas !oasis iste tens nsii  parasitologi ini dilakukan agar mahasisa dapat mengetahui tentang siklus s iklus hidup  parasit, morfologi parasit serta aspek as pek epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya. ditimbulkannya. (engan mempelajari siklus hidup parasit, kita akan dapat mengetahui bilamana dan bagaim bagaimana ana hean hean terinfe terinfeksi ksi oleh oleh parasit parasit,, serta serta bagaim bagaimana ana kemung kemungkin kinan an akibat akibat yang yang dapat dapat ditimb ditimbulk ulkann annya ya.. Selanj Selanjutn utnya ya ditunj ditunjang ang oleh oleh penget pengetahu ahuan an epid epidem emio iolo logi gi peny penyak akit, it, kita kita akan akan dapa dapatt mene menent ntuk ukan an cara cara penc penceg egah ahan an dan dan  pengendaliannya.

1.2 Rumusan masalah

). %enis %enis parasit parasit apaka apakah h yang yang ditemuka ditemukan n di lapanga lapangan n0 1. 2agaimana 2agaimana cara isolasi dan identifikasi identifikasi parasit tersebut0 tersebut0

1.3 Tujuan

). &eng &enget etah ahui ui jenis jenis paras parasit it dan dan cara cara isola isolasi si serta serta iden identi tifik fikasi asi parsi parsitt yang ang  berada di peternakan

1. !an"a !an"aat at

). (apa (apatt meng menget etah ahui ui tent tentan ang g sikl siklus us hidu hidup p paras parasit it,, morfo morfolo logi gi,, bent bentuk ukan an infek infekti tiff dan dan jenis jenis serta serta macam macam-- macam macam spesi spesies es para parasit sit yang yang dapa dapatt menginfeksi berbagai hean seperti pada ruminansia, unggas dan hean l serta aspek epidemiologi penyakit yang ditimbulkannya.

1

1. &eningkatkan

kema emampuan

mend endiagn agnosa

sua suatu

penyaki akit

leat

 pemeriksaan infestasi parasit ditemukan dan mengetahui cara penanganan yang tepat.

3

BAB II



!ET#D#L#$I 2.1 %aktu &an Te Tem'at m'at

!egiatan !egiatan Program Program Profesi Profesi (okter (okter Hean +PP(H/ 4niversitas 4niversitas 2raijaya 5elombang I6 !elompok ) dan 1 rotasi Parasitologi dilakukan pada tanggal 7 Septem September ber 18)9 sampai sampai

11 Septemb September er 18)9. 18)9. Pelaksan Pelaksanaan aan ini dilaku dilakukan kan di

:aboratorium (epartemen Parasitologi Parasitologi 4niversitas $irlangga $irlangga Surabaya 2.2 !et(&e !et(&e )eg*ata )eg*atan n 2.2. 2.2.1 1 Ala Alat &an Baha Bahan n A. +u +ub b PPD PPDH H He Helm lm*n *ntt $lat $lat dan dan baha bahan n yang yang dipe diperl rluk ukan an adal adalah ah objec objectt glass glass,,

cove coverg rgla lass, ss, mikr mikros osko kop, p, laru laruta tan n gula gula jenuh jenuh,, $;uad ;uades, es, pipe pipet, t, Sentrifus, Sentrifus, 8= >8= , alko alkoho holl 9= 9= , alko alkoho holl 9= 9= , inku inkuba bato tor, r, :aru :aruta tan n Hung?s II, larutan Hung?s I B. +u +ub b PPDH PPDH Pr( Pr(t( t(,( ,(a a a. Alat &an &an bahan bahan 'a&a 'a&a 'emer 'emer*ksaa *ksaan n &arah &arah se-ara se-ara nat*"  nat*" 

$lat dan bahan yang diperlukan pada pemeriksaan darah secara natif antara lain sampel darah yang didapat, didapat, obyek  glass,  glass, coverglass dan mikroskop.

b. Alat &an &an bahan 'a&a 'a&a 'emer*k 'emer*ksaan saan ulas ulas &arah &arah &engan &engan g*emsa g*emsa $lat $lat dan bahan bahan yang yang diperl diperluka ukan n pada pada pemerik pemeriksaan saan ulas ulas darah darah

dengan dengan giemsa giemsa antara antara lain sampel sampel darah darah yang yang dipero diperoleh leh,, obyek obyek  glass,  glass, methanol, larutan giemsa)8-18 = dan mikroskop. -.

Alat Alat &an bahan bahan ang ang &*'erlu &*'erlukan kan &alam &alam gerusa gerusan n (rgan (rgan aam aam

$lat dan bahan yang diperlukan dalam gerusan organ antara lain ayam ayam yang yang diduga diduga terseran terserang g leucicytozoonosis, leucicytozoonosis, oby obyek  glass,  glass, coverglass dan mikroskop.

7

&. Alat Alat &an bahan bahan 'a&a 'emer*k 'emer*ksaan saan "eses "eses &engan &engan met(&e met(&e nat*"  nat*"  $lat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan feses dengan

meto metode de nati natiff anta antara ra lain lain sampe sampell feses feses yang yang dida didapa pat, t, obye obyek k  glass,  glass, air, coverglass dan coverglass dan mikroskop. e.

Alat Alat &an bahan bahan 'a&a 'a&a 'emer*ksa 'emer*ksaan an "eses "eses &engan &engan met(&e met(&e a'ung a'ung $lat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan feses dengan

metode apung antara lain sampel feses yang didapat, tabung sentrifus, sentrifus, gula jenuh, obyek glass obyek  glass,, coverglass, coverglass, rak tabung dan mikroskop. /. +ub +ub PPDH PPDH Art Arthr hr('( ('(&a &a $lat lat dan bah bahan yang ang digu igunaka nakan n pad pada kegia egiata tan n PP(H di

laboratorium bagian entomologi antara lain adalah object glass, glass, cover   glass,  glass, mikroskop, gelas ukur, tabung reaksi, 'ven, $;uades, jarum atau pin, !'H )8 =, alkohol bertingkat +8=, 98=, >8=, 9=, @=/, Aylol, Canada Canada Balsam Balsam atau atau ente entela lan n send sendok ok peng pengad aduk uk,, sampe sampell artropoda. 2.3 /ara )erja 2.3.1 Is(las* &an I&ent*"*kas* Helm*ntes

Isolasi Isolasi telur telur cacing cacing dilaku dilakukan kan dengan dengan cara cara mengam mengambil bil sampel sampel feses feses dan dima dimasu sukk kkan an ke dala dalam m pot pot sampel sampel yang ang tela telah h ditam ditamba bahk hkan an form formali alin n 9=. 9=. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan telur cacaing dengan metode sebagai berikut B

1..).) Pemeriksaan
Samp Sampel el feses feses dioles dioleska kan n secuk secukup upny nyaa pada pada objek objek glass glass steril steril meggu megguna naka kan n lidi.

-

(itete (iteteska skan n )-1 tetes tetes air pada pada feses feses terseb tersebut, ut, kemu kemudia dian n diaduk diaduk denga dengan n lidi. lidi.

-

Sela Selanj njut utny nyaa objek objek glass glass ditut ditutup up denga dengan n cove coverr glas glasss dan dan diam diamat atii deng dengan an mikroskop dengan pembesaran )88A.

1..).1 Pemeriksaan
Pemeriksaan telur cacing pada feses dengan metode sedimentasi dilakukan dengan cara sebagai berikut B -

(ilaku (ilakukan kan pemb pembuat uatan an suspen suspensi si dengan dengan perb perband anding ingan an satu bagi bagian an feses feses dan )8 bagian air .

-

Suspe Suspensi nsi disari disaring ng dengan dengan sarin saringan gan teh teh dan filtra filtratt yang didap didapat at ditamp ditampung ung  pada gelas plastik.

-

"ilt "iltra ratt dima dimasu sukk kkan an ke dala dalam m tabu tabung ng,, kem kemudia udian n dise disent ntri rifu fuga gasi si deng dengan an kecepatan )988 rpm selama 1-9 menit.

-

Setela Setelah h disentr disentrifu ifuse se superna supernatan tan +bagi +bagian an jernih/ jernih/ dibua dibuang ng dan dan diganti diganti denga dengan n air kemudian kemudian dilakukan dilakukan sentrifugasi sentrifugasi ulang untuk memperoleh supernatan yang jernih.

-

Selanj Selanjutn utnya ya super supernat natan an dibua dibuang ng dan dan diambi diambill sedimen sedimen yang yang tersisa tersisa..

-

(ila (ilak kukan ukan peng engambi ambila lan n sedi sedim men meng engguna gunak kan pip pipet Past Pasteu eurr dan dan diteteskan pada objek glass.

-

'bjek jek glass lass ditut itutu up deng engan cov cover glass lass dan dilak ilakuk ukan an peng engamat amatan an menggunakan mikroskop dengan pembesaran )88A.

1..). Pemeriksaan
(ilaku (ilakukan kan pemb pembuat uatan an suspen suspensi si dengan dengan perb perband anding ingan an satu bagi bagian an feses feses dan )8 bagian air

-

Suspe Suspensi nsi disari disaring ng dengan dengan sarin saringan gan teh teh dan filtra filtratt yang didap didapat at ditamp ditampung ung  pada gelas plastik.

-

"ilt "iltra ratt dima dimasu sukk kkan an ke dala dalam m tabu tabung ng,, kem kemudia udian n dise disent ntri rifu fuga gasi si deng dengan an kecepatan )988 rpm selama 1-9 menit.

-

Setela Setelah h disentr disentrifu ifuse se superna supernatan tan +bagi +bagian an jernih/ jernih/ dibua dibuang ng dan dan diganti diganti denga dengan n air kemudian kemudian dilakukan dilakukan sentrifugasi sentrifugasi ulang untuk memperoleh supernatan yang jernih.

-

Sela Selanj njut utny nyaa supe supern rnat atan an dibua dibuang ng dan digan diganti ti laruta larutan n gula gula jenuh jenuh hing hingga ga ) cm dari mulut tabung, lalu disentrifugasi dengan cara yang sama.

@

-


-


-

Cover Cover glass glass diamb diambil il dan dite ditempe mpelka lkan n pada obje objek k glass, glass, kemu kemudian dian diam diamati ati menggunakan mikroskop dengan perbesaran )88A.

1..).7 Pemeriksaan Saluran Pencernaan 4nggas Pemeriksaan saluran pencernaan unggas dilakukan dengan cara sebagai berikut B -

Salura Saluran n pencern pencernaan aan yang yang dised disediak iakan an diurai diuraikan kan hingg hinggaa membent membentuk uk salura saluran n yang panjang.

-

Salu Saluran ran pence pencern rnaan aan kemud kemudia ian n dibe dibeda dah h meng menggu guna naka kan n scalp scalpel el dan dan atau atau gunting untuk menemukan cacing pada masing masing bagian.

-

Cacing Cacing yang yang ditem ditemuka ukan n pada pada masing masing masi masing ng bagia bagian n disimp disimpan an pada pada laruta larutan n PD. PD. Caci Cacing ng yang ang dite ditemu muka kan n kemu kemudi dian an diba dibagi gi menj menjad adii dua dua untu untuk  k   pembuatan preparat kering * preparat permanen dan preparat basah.

-

(ila (ilaku kuka kan n kero keroka kan n * scrap scrapin ing g pada pada mukosa mukosa usus usus meng menggu guna naka kan n scalp scalpel el untuk menemukan adanya telur cacing.

-

(ila (ilaku kuka kan n pula pula penga pengamb mbil ilan an sampel sampel feses feses pada pada masin masing g masin masing g bagi bagian an saluran pencernaan dan dilakukan pemeriksaan telur cacing menggunakan tiga metode tersebut diatas.

-

Cacin Cacing g di temuk temukan an selan selanjut jutny nyaa diiden diidenti tifi fika kasi si..

1..).9 Pembuatan Preparat Permanen Helminthes !ering Pembuatan Pembuatan preparat permanen permanen helminthe helminthess kering kering dilakukan dilakukan dengan dengan cara sebagai sebagai  berikut B -

Caci Cacing ng yang yang dite ditemu muka kan n pada pada pemb pembed edah ahan an salu salura ran n penc pencer erna naan an difi difiks ksas asii dengan cara menjepit cacing diantara dua objek glass. !edua ujung objek  glass diikat dengan tali rafia.

-

'bje 'bjek k glas glasss dan dan caci cacing ng dimas dimasuk ukka kan n ke dalam dalam larut larutan an alcoh alcohol ol glice glicery ryn n 9= selama 17 jam.

-

!emudi !emudian an objek objek glas glasss dan caci cacing ng dimas dimasukk ukkan an ke dala dalam m alcoho alcoholl >8= selam selamaa 9 menit.

>

-

'bjek 'bjek glass glass dan dan cacin cacing g dipind dipindahk ahkan an ke dala dalam m larutan larutan carm carmine ine sela selama ma E jam jam tergantung ketebalan kutikula cacing.

-

Cacing Cacing dilepas dilepaskan kan dari fiksasi fiksasi dan dan dimasuk dimasukkan kan ke dalam dalam alcohol alcohol asam asam selama selama 1 menit, kemudian dipindahkan ke dalam larutan alcohol basa selama 18 menit.

-

Sela elanjut njutny nyaa

dila dilaku kuka kan n

dehi dehidr dras asii

ber berting tingka katt

den dengan gan

alc alcoho ohol,

deng dengaan

dimasukkan dalam alkohol >8= selama 9 menit, alkohol 9= selama 9 menit, dan alkohol 9= selama 9 menit. -

(ilaku (ilakukan kan moun mountin ting g dengan dengan laruta larutan n Hung?s Hung?s I sela selama ma 18 menit. menit.

-

Cacing Cacing diamb diambil il dari dari larutan larutan Hung? Hung?ss I, diletakk diletakkan an pada pada objek objek glass glass yang bersi bersih h dan diteteskan larutan Hung?s II diatas cacing tersebut, kemudian ditutup dengan cover glass.

-

Prep Prepar arat at perm perman anen en dike dikeri ring ngka kan n dala dalam m inku inkuba bato torr pada pada suhu suhu >8 C, dan dan dikeringkan pada suhu ruangan.

-

Prepar Preparat at cacin cacing g perma permanen nen diam diamati ati men menggu ggunak nakan an mikro mikrosko skop p

2.3.2 Is(las* &an In&ent*"*kas* In&ent*"*kas* Pr(t(,(a

Isol Isolasi asi sampe sampell feses feses untu untuk k peme pemerik riksaa saan n prot proto# o#oa oa dilak dilakuk ukan an deng dengan an cara cara menga engam mbil bil sam sampel pel fese fesess dan dan dimas imasu ukkan kkan ke dalam alam pot sam sampel tanp tanpaa menambahkan apapun. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan telur cacaing dengan metode sebagai berikut B

1..1.) Pemeriksaan Proto#oa pada "eses dengan &etode Natif Pemeriksaan Pemeriksaan proto#oa proto#oa pada feses dengan dengan metode metode natif dilakukan dilakukan dengan dengan cara sebagai berikutB -

Pada Pada objek objek glass glass dite ditete tesk skan an ) tete tetess air air dan dan dita ditam mbahk bahkan an sedik sedikit it feses feses selanjutnya dicampurkan keduanya hingga merata

-

'bjek jek glas glasss ditut itutu up deng engan cove coverr glas glasss dan diam iamati ati mengg enggun unak akan an mikroskop dengan perbesaran 788-)888A

1..1.1.Pemeriksaan Proto#oa pada "eses dengan &etode Sedimen



Pemeriksaan proto#oa pada feses dengan metode sedimen dilakukan dengan cara sebagai berikut -

(ilaru (ilarutka tkan n ) bagian bagian feses feses dengan dengan )8 bagi bagian an air, air, kenudi kenudian an disari disaring ng laruta larutan n feses dengan saringan +kain kasa/

-

"iltrat "iltrat hasil hasil sarin saringan gan dima dimasuk sukkan kan ke ke dalam dalam tabung tabung sentr sentrifu ifuss dan dilak dilakuka ukan n sentrifugasi )988 rpm selama 9-)8 menit.

-

Supern Supernatan atan hasil hasil sentr sentrifu ifugasi gasi dibu dibuang ang dan dan ditamba ditambahka hkan n air dalam dalam jumlah jumlah yang ang sam sama. (ila (ilaku kuka kan n sent sentri rifu fuga gasi si ulan ulang g kemu kemudi dian an dibu dibuan ang g lagi lagi supernatannya.

-

$pabi $pabila la telah telah mendap mendapatk atkan an supern supernata atant nt yang yang bersih, bersih, supern supernatan atantt dibuang dibuang dan disisakan sedikit cairan pada tabung.

-

(iam (iambi bill satu satu tetes tetes caira cairan n dan dan ditete ditetesk skan an di atas atas objek objek glass glass selanju selanjutn tny ya ditutup dengan cover glass.

-

(ilaku (ilakukan kan penga pengamat matan an menggu menggunak nakan an mikros mikroskop kop deng dengan an perbes perbesaran aran 788788)888A.

1..1..Pemeriksaan Proto#oa pada "eses dengan &etode $pung Pemeriksaan proto#oa pada feses dengan metode apung dilakukan dengan cara sebagai berikut B -

(ilaku (ilakukan kan pemb pembuat uatan an suspen suspensi si dengan dengan perb perband anding ingan an satu bagi bagian an feses feses dan )8 bagian air

-

Suspe Suspensi nsi disari disaring ng dengan dengan sarin saringan gan teh teh dan filtra filtratt yang didap didapat at ditamp ditampung ung  pada gelas plastik.

-

"ilt "iltra ratt dima dimasu sukk kkan an ke dala dalam m tabu tabung ng,, kem kemudia udian n dise disent ntri rifu fuga gasi si deng dengan an kecepatan )988 rpm selama 1-9 menit.

-

Setela Setelah h disentr disentrifu ifuse se superna supernatan tan +bagi +bagian an jernih/ jernih/ dibua dibuang ng dan dan diganti diganti denga dengan n air kemudian kemudian dilakukan dilakukan sentrifugasi sentrifugasi ulang untuk memperoleh supernatan yang jernih.

-

Selanj Selanjutn utnya ya supern supernata atan n dibuan dibuang g dan digan diganti ti larutan larutan gula gula jenuh jenuh hingg hinggaa 1* tabung, lalu disentrifugasi dengan cara yang sama.

-


-


-

Cover Cover glass glass diamb diambil il dan dite ditempe mpelka lkan n pada obje objek k glass, glass, kemu kemudian dian diam diamati ati menggunakan mikroskop dengan perbesaran 788-)888A.

1..1.7 Pemeriksaan Proto#oa (arah dengan &etode Pembuatan 4las (arah
(isi (isiap apka kan n dua dua obje objek k glas glasss untu untuk k temp tempat at dara darah h dan dan obje objek k glas glasss untu untuk  k   penggulas darah.

-

(itete (iteteska skan n satu satu tetes tetes darah darah pada pada ujung ujung objek objek glass glass pertam pertama. a.

-

(ila (ilaku kuka kan n peng pengul ulasa asan n meng menggu gunak nakan an objek objek glass glass pengu pengulas las denga dengan n cara cara membentuk sudut 8-798 pada salah satu ujung objek glass dan didorong ke ujung satunya.

-

Semaki Semakin n tipis tipis ulasan ulasan yang yang diper diperole oleh h akan sema semakin kin baik baik hasi hasill yang yang didapa didapat. t. Hasil ulasan dikeringanginkan pada suhu ruang.

-

4las 4lasan an darah darah diam diamati ati mengg menggun unak akan an mikr mikros osko kop p deng dengan an perbes perbesara aran n 7878)88A.

1..1. 1..1.9.P 9.Peme emerik riksaan saan Proto# Proto#oa oa (arah (arah dengan dengan &etode &etode Pembua Pembuatan tan 4las 4las (arah (arah dengan Pearnaan 5iemsa Pemeriksaan proto#oa darah menggunakan teknik ulas darah dengan pearnaan giemsa dilakukan dengan tahapan sebagai berikut B -

4las 4las darah darah yang yang telah telah kering kering difik difiksas sasii deng dengan an metha methano noll +met +methi hill alko alkoho holl absolut/ selama  menit.

-

(ilanj (ilanjutk utkan an denga dengan n memasu memasukka kkan n objek objek glass glass ulas ulas darah darah ke dalam dalam larut larutan an giemsa giemsa )8-18= )8-18= selama selama 8 menit. menit. Semaki Semakin n tinggi tinggi konsent konsentrasi rasi laruta larutan n giemsa, semakin pendek aktu pengecatan.

-

Prepar Preparat at diangk diangkat at dan dicuc dicucii dengan dengan air. air. Pencuc Pencucian ian dilak dilakuka ukan n dengan dengan cara cara mengalirkan air.

-

Prepar Preparat at dikerin dikeringan gangin ginkan kan denga dengan n cara meleta meletakka kkan n objek objek glass glass pada posisi posisi  berdiri pada bidang miring

)8

-

Prep Prepar arat at yang ang tela telah h keri kering ng diam diamat atii meng menggu guna naka kan n mikr mikros osko kop p deng dengan an  perbesaran 788-)888A dengan menambahkan menambahkan minyak emersi

1.[email protected]ab !erongkongan 4nggas Sab Sab

kero kerong ngko kong ngan an

ungg unggas as

dila dilaku kuka kan n

untu untuk k

mend mendia iagn gnos osaa

kebe kebera rada daan an


!erongkongan

unggas

yang ang

didiagnosa

tric richomoniasi asis

di

sab

menggunakan cotton buds steril yang telah dicelupkan ke dalam NaCl fisiologis. -

Hasil Hasil sab sab pada pada cotto cotton n buds buds dicel dicelupk upkan an ke dala dalam m caan caan petri petri yang yang berisi berisi  NaCl fisiologis, selanjutnya dilakukan homogenisasi. homogenisasi.

-

4ntuk 4ntuk peme pemerik riksaan saan lebi lebih h lanjut lanjut diam diambil bil satu satu tetes tetes homo homogen genate ate dari dari caan caan  petri dan diteteskan di atas objek glass.

-

'bjek jek glas glasss ditut itutu up deng engan cove coverr glas glasss dan diam iamati ati mengg enggun unak akan an mikroskop mikroskop dengan perbesaran perbesaran 788-)888 788-)888A. A. Hasil positif positif bila ditemukan ditemukan  pergerakan flagella
2.3.3 Is(las* &an I&ent*"*kas* Arthr('(&a

1...).!oleksi $rthropoda -

!oleks !oleksii arthro arthropod podaa dilak dilakuka ukan n dengan dengan cara cara sebaga sebagaii beriku berikutt B

-

!oleks !oleksii lalat lalat dilakuk dilakukan an mengg mengguna unaka kan n alat berup berupaa jaring jaring insek insekta. ta.

-

!oleks !oleksii kutu kutu dilaku dilakukan kan deng dengan an memer memeriks iksaa bulu bulu secara secara teli teliti. ti.

-

!oleks !oleksii pinjal pinjal dila dilakuk kukan an denga dengan n memeri memeriksa ksa bulu bulu seca secara ra telit telitii

-

Peng Pengum umpu pula lan n tung tungau au dilaku dilakuka kan n deng dengan an cara cara meng menger erok ok kulit kulit hea hean n hing hingga ga timbul perembesan darah. !erokan kulit dicampur dengan formalin 9= untuk  diaetkan diaetkan dalam keadaan basah, basah, sedangkan sedangkan untuk untuk pemeriksaa pemeriksaan n langsung langsung kerokan kulit dicampur !'H )8= selama 9 menit kemudian ditutup dengan cover glass dan diamati menggunakan mikroskop.

-

Pengu Pengumpu mpulan lan capla caplak k dilakuk dilakukan an denga dengan n memerik memeriksa sa bulu bulu secara secara teliti teliti..

1...1. Pengaetan !ering $rthropoda

))

Pengaeta Pengaetan n kering kering dilakukan dilakukan dengan dengan metode metode pinning. pinning. Pinning Pinning dilakukan dilakukan dengan langkah-langkah sebaagai berikutB -

$rthr $rthropo opoda da dima dimatik tikan an deng dengan an meng menggun gunaka akan n chlor chlorofo oform. rm.

-

Saya Sayap p arth arthro ropo poda da dike dikemb mban angk gkan an dan dan kaki kaki dita ditata ta untu untuk k memp memper ermu muda dah h  pengamatan.

-

(ila (ilaku kuka kan n penu penusu suka kan n pada pada bagian bagian thoraF thoraF dianta diantara ra sayap sayap dan gari gariss teng tengah ah tubuh arthropoda.

-

:alat :alat yang yang telah di pinning pinning ditusu ditusukkan kkan pada pinning pinning blok +sterofoam +sterofoam/. /.

-

4ntuk 4ntuk $rth $rthrop ropoda oda kecil kecil dilet diletakk akkan an di atas atas ujung ujung kerjas kerjas segitig segitigaa dan ditemp ditempel el menggunakan canada balsem. Pin dilakukan pada kertas tersebut.

-

Selanj Selanjutn utnya ya dilakuk dilakukan an identif identifika ikasi si dengan dengan menggun menggunaka akan n stereo stereo mikrosko mikroskop p atau loop mikroiskop.

-

Hasi Hasill iden identi tifi fika kasi si arth arthro ropo poda da dita ditand ndai ai deng dengan an pemb pember eria ian n labe labell +nam +namaa spes spesie ies* s*ge genu nus, s,

pred predil ilek eksi si*i *ina nang ng,,

nama nama

kole kolekt ktor or,,

tang tangga gall

dan dan

loka lokasi si

 pengambilan/ -

$rth $rthro ropo poda da dik diker erin ingk gkan an dal dalam am ove oven n 98-@ 98-@8 88 C selama 17 jam.

-

Penyi Penyimpa mpanan nan hasil hasil pinni pinning ng denga dengan n cara melet meletakk akkan an blok blok pinning pinning pada pada kotak  kotak   penyimpanan yang yang telah diberikan kapur kapur barus.

1... Pengaetan 2asah $rthropoda Pengaetan basah arthropoda dapat dilakukan dengan pengaetan permanen dengan  pearnaan dan pengaetan permanen tanpa pearnaan. :angkah pengaetan basah arthropoda adalah sebagai berikut B

a. Pengaetan $rthropoda Permanen tanpa Pearnaan -

$rth $rthro ropo poda da dima dimasu sukk kkan an ke dala dalam m tabu tabung ng reak reaksi si yang yang beri berisi si !'H !'H )8= )8= kemudi kemudian an dipana dipanaska skan n dalam dalam air yang yang mendid mendidih ih selama selama ) jam atau atau lebih lebih hingga arthropoda tampak transparan.

-

$rth $rthro ropo poda da sela selanj njut utny nyaa dima dimasu sukk kkan an ke dala dalam m alko alkoho holl deng dengan an kons konsen entr tras asii  berturut-turut 8, 98, >8, 9, @= masing-masing  menit selanjutnya dicelupkan ke dalam Fylol dalam aktu ) menit.

-

$rthropoda $rthropoda diangkat diangkat dan dan dileta diletakkan kkan di atas atas objek objek glass dan direka direkatkan tkan dengan dengan  pemberian canada balsem selanjutnya ditutup ditutup dengan cover glass. glass. )1

-

Preparat Preparat diberi diberi label label dan diinkubas diinkubasii dalam dalam inkubator inkubator untuk untuk dikeri dikeringkan ngkan

-

Prepar Preparat at diamat diamatii menggun menggunaka akan n mikrosk mikroskop op dengan dengan perbe perbesar saran an 78-)88 78-)88A A

 b. Pengaetan $rthropoda $rthropoda Permanen dengan Pearnaan -

$rth $rthro ropo poda da dimasu dimasukk kkan an ke dalam dalam tabung tabung reaks reaksii yang yang berisi berisi !'H )8= )8= kemudian dipanaskan dalam air yang mendidih selama ) jam atau lebih hingga arthropoda tampak transparan.

-

$rthro $rthropod podaa dicu dicuci ci dengan dengan a;uade a;uadest st sebany sebanyak ak 1A. 1A.

-

Selanj Selanjutn utnya ya dire direnda ndam m dalam dalam alko alkohol hol 9= selama selama )8 )8 meni menit. t.

-

$rthro $rthropod podaa dipida dipidahka hkan n ke dalam dalam acid acid fuchsi fuchsin n selama selama 8 8 menit menit..

-

(ilanj (ilanjutk utkan an denga dengan n perend perendama aman n dalam dalam alkoh alkohol ol 9= 9= selama selama 1 meni menit. t.

-

$rthropoda dipindahkan ke dalam alkohol 9= G Fylol dengan  perbandingan sama banyak banyak selama 9 menit.

-

(ilanj (ilanjutk utkan an deng dengan an pere perenda ndaman man pada pada Fylol Fylol selam selamaa ) meni menit. t.

-

$rthro $rthropod podaa yang telah telah diarn diarnai ai diletak diletakkan kan di atas atas objek objek glass, glass, direk direkatk atkan an menggunakan canada balsem dan ditutup menggunakan cover glass.

-

Prepar Preparat at yang yang telah telah jadi jadi diberi diberi label label dan dan diinkub diinkubasi asi pada pada incubat incubator or selama selama 17-7 jam

-

Prep Prepar arat at yang ang tela telah h keri kering ng diam diamat atii meng menggu guna naka kan n mikr mikros osko kop p deng dengan an  perbesaran 78-)88A.

BAB III HA+IL DAN PE!BAHA+AN

3.1 Helm*nthes

3.1. 3.1.1. 1. Fasc Fascio iola la gigan giganti tica ca +*gnalement

-

%enis hean %enis kelamin 4mur 2erat 2adan

B Sapi B %antan B E  tahun B E 198 kg )

-

$sal Sapi

B PH Pegirikan Surabaya

Anamnesa -

2erat badan menurun &akan sering hijauan basah

Temuan &an gejala kl*n*s

-

&ata tampak suram

-

2ulu kusam

-

$nemia dan diare

D*"erens*al D*"erens*al &*agn(sa

-

nte nteri riti tiss dise diseba babk bkan an Infe Infeks ksii bakt bakter erii misal isalny nyaa infe infeks ksii bakt bakter erii  E.

coli coli,, Salm Salmon onel ella la spp, spp, My Myco coba bact cteri erium um para paratu tube berc rcol olos osis is dan dan infe infeks ksii helmnthiasis , misalnya infeksi cacing Paramphistomum cacing Paramphistomum sp. Infeksi bakteri dan parasit ini menyebabkan peradangan pada usus yang menyebabkan terjadi terjadiny nyaa enterit enteritis is dengan dengan gejala gejala diare diare profus profus disert disertai ai dengan dengan adany adanyaa dehidrasi. D*agn(sa 'enunjang

Insp Inspek eksi si dilak dilakuk ukan an pada pada sapi sapi yang disem disembe beli lih h di uma umah h Poto Potong ng Hean +PH/ Pegirikan Pegirikan Surabaya. Surabaya. Hasil inspeksi inspeksi menunjukan menunjukan adanya infestasi cacing pada organ hati. Selanjutnya sampel cacing dimasukan pot yang yang telah telah diberi diberi formal formalin in dan sampel sampel feses feses dari dari sapi sapi juga juga dikole dikoleksi ksi dibaa ke laboratorium untuk diidentifikasi.

Hasil Hasil peme pemerik riksan san menu menunj njuk ukka kan n bah bahaa paras parasit it cacin cacing g yaitu yaitu  Fasciola  gigantica +5ambar  gigantica +5ambar .).) dan .).1/

cacing Fasciola gigantica +dok.pribadi/ $ambar 3.1.1 makroskopis cacing Fasciola )7

posterior Fasciola gigantica +dok.pribadi/ $ambar 3.1.2 $nterior dan posterior Fasciola

D*agn(sa tentat*" 

B (istomatosis

!lasif !lasifika ikasi si ilmiah ilmiah  Fasciola gigantica menur menurut ut 4r;uhar 4r;uhartt et al al., +)@/ adalah sebagai berikut B

!ingdom B $nimalia $nimalia "ilum

B Plathyhelminthes

!elas

B
'rdo

B (igenea

"amili

B "asciolidae

5enus

B Fasciola B Fasciola

Spesies

B Fasciola B Fasciola gigantica +Soulsby, gigantica +Soulsby, )@/.

)9

$ambar 3.1.1 &orfologi telur dan cacing deasa cacing hati

+$nonim, 188@/

Penega Penegakan kan diagno diagnosa sa berdas berdasark arkan an gejala gejala klinis klinis dapat dapat diperk diperkuat uat dengan dengan  pemeriksaan telur cacing dalam tinja.

a. !(r"(l(g*

Cacing deasa  deasa  Fasciola gigantica memiliki memiliki morfologi morfologi berbentuk  berbentuk   pipih seperti daun, dengan ukuran 19->9 F) mm dan berarna coklat muda transparan. Pada tubuh bagian luarnya dipenuhi oleh duri-duri halus. 2agian anterior berbentuk seperti kerucut dan terdapat batil isap mulut +oral sucer / yang besarnya kira-kira ) mm. 2agian dasar kerucut terdapat  batil isap perut +ventral + ventral sucer / yang besarnya kira-kira ).@ mm +5ambar  .1/. Cacing ini mempunyai susunan alat pencernaan terdiri atas mulut yang yang dikelili dikelilingi ngi  sucer  yang yang dihubu dihubungk ngkan an dengan dengan faring. faring. "aring "aring akan akan memben membentuk tuk esopha esophagus gus yang yang pendek pendek yang yang bercab bercabang ang menjadi menjadi 1 sekum sekum )@

menuju posterior tubuh, yaitu tipe sekum bercabang kearah tengah dan tepi tubuh. Cacing hati bersifat hemaprodit, alat kelamin jantan terdiri 1 testi testiss berc bercab aban ang g bany banyak ak dan dan terle terleta tak k dite diteng ngah ah garis garis medi median an tubu tubuh. h. Sedang Sedangkan kan alat kelami kelamin n betina betina terdiri terdiri dari dari ) ovariu ovarium m yang yang bercab bercabang ang  banyak, terletak disebelah kanan garis median dan diatas testis. 'varium dihubungkan oleh oviduct dan uterus yang berbelok-belok kearah anterior  dan masuk ke atrium genital. 6itelina bercabang dan memenuhi tubuh  bagian tepi dan meluas kebagian tengah tubuh +2endryman dkk, 18))/. 18))/. hari pada suhu 1JC +Noble dan Noble, )/.

b. H(s'es Cacing hati + Fasciola sp./ sp./ merupa merupakan kan salah salah satu satu cacing cacing parasit parasit

yang yang umum umumny nyaa meny menyera erang ng terna ternak k rumi rumina nans nsia ia sepert sepertii sapi sapi,, domb domba, a, kamb kambin ing, g, dan dan kerb kerbau au..  Fasciola sp. sp. juga juga dapa dapatt meny menyera erang ng hea hean n lain lain seperti seperti babi, babi, anjing anjing,, rusa, rusa, #ebra, #ebra, kelinc kelinci, i, marmot marmot,, kuda, kuda, bahkan bahkan dapat dapat menyerang menyerang manusia manusia +Soulsby, +Soulsby, )@K Cheng, Cheng, )@K )@K &itchell, &itchell, 188>/. 188>/. (i Indone Indonesia, sia, spesies spesies cacing cacing hati yang yang selalu selalu terdetek terdeteksi si adalah adalah  Fasciola  gigantica,  gigantica, sedangkan  Fasciola hepatica umumnya hepatica umumnya dapat ditemukan dari sapi yang diimpor ke Indonesia +!usumamihardja, )1/. !edua cacing ini secara morfologi morfologi mempuny mempunyai ai banyak banyak kesamaan. kesamaan. Perbedaan Perbedaan diantara diantara keduanya terletak pada daya tahan hidup terhadap lingkungan dan inang  perantara + !ymnea sp./  !ymnea sp./ +Soulsby, )@K 5rove, )8K &itchell, 188>/. -. Pre&*leks* Cacing ini banyak menyerang sapi dan domba dengan predileksi di

ductus biliverus +:evine, )8/. &. +*klu *kluss H*& H*&u u' Sik Siklus lus hidup idup

para parasi sitt

san sangat gat

kompl omplek ek,,

pen pendek dek

dan dan

cep cepat

 penularannya +5ambar .).9/.  Fasciola sp. mengalami sp. mengalami mata rantai siklus )>

 perkembangan atau stadium dalam siklus hidupnya sampai ke saluran empedu. (aur hidup cacing hati dimulai dari telur yang dikeluarkan dari uterus cacing masuk ke saluran empedu, kandung empedu, atau saluran hati dari induk semang.
$ambar 3.10 Siklus hidup cacing "asiola sp. +2enner, )/

Perkembangan dari stadium telur sampai metaserkaria hanya dapat terjadi pada lingkungan yang tergenang air +Noble dan Noble, )/. $pabila telur masuk ke dalam air, operkulum membuka dan miracid miracidia ia yang yang bersil bersilia ia dibeba dibebaska skan. n. &iracid &iracidia ia hanya hanya dapat dapat keluar  keluar  apabila apabila mendapat mendapat cukup cahaya. Cahaya Cahaya mengaktifk mengaktifkan an miracidium miracidium yang kemudian mengubah permeabilitas suatu bantalan kental yang )

terletak di baah operkulum. /. )>/.

&iracid &iracidium ium berenan berenang g selama beberap beberapaa jam dan

kemudian menebus tubuh siput +:ymnaea +:ymnaea rubiginosa/. &iracidium hanya hidup dalam aktu singkat +17 jam/ untuk  mencari siput sebagai induk semang antara. $pabila ditemukan siput yang sesuai miracidium miracidium akan melekat melekat dan menusukkan menusukkan papillany papillanya. a. Sete Setela lah h mirac miracid idiu ium m berh berhasi asill mene menemb mbus us jari jaring ngan an sipu siput, t, cili ciliaa di lepaskan, lepaskan, kemudian menempati menempati rumah siput tersebut. Setelah @ jam, miracid miracidium ium berben berbentuk tuk gelemb gelembun ung g dengan dengan dindin dinding g transpar transparan an yang yang dise disebu butt

spor sporok okis ista ta..

(i dala dalam m

tubu tubuh h

sipu siputt

seti setiap ap

mirac iracid idiu ium m

 berkembang menjadi sebuah +Noble dan Noble, )/. Selanjutnya sporokista berubah bentuk menjadi oval setelah  hari berada di dalam hati hati sipu siput. t. Spor Sporok okist istaa memp memper erba bany nyak ak diri diri deng dengan an pemb pembel elah ahan an tran transv sver ersa sal, l,

sehi sehing ngga ga

dari dari

satu satu

mira miraci cidi dium um

terb terben entu tuk k

bany banyak  ak 

sporokista. Setelah )8 hari tubuh siput terinfeksi miracidium, terlihat gumpal gumpalan an sel di dalam dalam sporok sporokista ista yang yang kemudi kemudian an tumbuh tumbuh manjadi manjadi redia +2ron, )>/. Pada hari ke )1 redia induk mulai tampak. Pada hari ke-1 redia anak mulai terbentuk, hari ke 19 redia anak membebaskan diri. Setela Setelah h redia redia anak anak terben terbentuk tuk kemudi kemudian an redia redia berkem berkemban bang g sendir sendiriisendir sendirii untuk untuk memben membentuk tuk cercaria cercaria..
Cercari Cercariaa dapat dapat diliha dilihatt dengan dengan mata mata telanj telanjang ang sebaga sebagaii bintik bintik-bi -binti ntik  k   putih yang bergerak - gerak dan akan terlihat lebih jelas pada air jernih dengan alas stoples yang gelap yang disinari cahaya terang. Cercaria hidupnya terbatas kecuali menemukan tumbuh-tumbuhan atau hean yang sesu sesuai ai untu untuk k menj menjad adii kista kista dan dan kemu kemudi dian an beru beruba bah h menj menjad adii metacercaria +2ron, )>/. Setelah melekatkan diri pada tumbuhan air contohnya batang padi dengan jarak )8 cm dari batang kemudian ekor dilepaskan. Selanjutnya cercaria berubah menjadi kista dengan cara mensekresikan subtansi viskus untuk melapisi tubuhnya. Cercaria yang telah menjadi menjadi kista disebut metacercaria. metacercaria. Proses pembentuk pembentukan an dinding kista disertai pembentukan alat-alat dalam tubuh, berupa alat tubuh tubuh cacing cacing deasa, deasa, proses proses ini berlan berlangsu gsung ng 1- hari, hari, setelah setelah itu metacercaria bersifat infeksius serta tahan kering dan panas +Noble dan  Noble, )/. &etacercaria berdinding tebal berlapis dua apabila termakan oleh oleh sapi deasa deasa didalam didalam lambu lambungn ngnya ya dindin dinding g kista kista yang yang berhasi berhasill dihancurkan oleh asam lambung hanya lapisan luar saja. Pada anak  sapi, kemampuan lambung untuk merusak lapisan luar sangat terbatas sekali, hal ini menyebabkan tingkat prevalensi infeksi cacing hati pada anak sapi tidak berpeng berpengaruh aruh secara nyata. nyata. (alam kista, metacercaria metacercaria  berkembang menjadi cacing muda +Sueta, )1/. $gar dapat mengin menginfek feksi si induk induk semang semang defini definitif tif,, metacer metacercari cariaa didalam didalam induk  induk  semang antara +ikan, crutacea dan keong/ atau tumbuhan air harus termakan termakan dahulu dahulu.. &etaserk &etaserkaria aria dari dari "ascio "asciola la hepati hepatica ca dan "asciol "asciolaa gigant gigantica ica pada pada masa masa kering kering masih dapat dapat ditemu ditemukan kan pada pada hay dan sampah-samp sampah-sampah ah air. !emampuan bertahan bertahan metaserkaria metaserkaria bergantun bergantung g  pada suhu dan tingkat hidrasi. Hal ini menyebabkan metaserkaria lebih dapat dapat bertah bertahan an di dalam dalam air daripa daripada da di lingku lingkunga ngan n luar luar +Spith +Spithill ill,, )/. &etaserkaria dari "asciola gigantica mempunyai kemampuan  bertahan pada suhu tinggi lebih lama dibandingkan "asciola hepatica. Hal ini mengindikasikan baha "asciola gigantica mempunyai daya 18

adaptasi yang baik pada daerah tropis, lingkungan air, serta jenis siput aimya. Sebaliknya, "asciola hepatica memiliki kemampuan bertahan  pada musim dingin seperti di ropa, $merika bagian utara, dan $ustral $ustralia ia +&alek +&alek,, )8/. )8/. Siput Siput yang yang menjad menjadii Induk Induk semang semang antara antara  berbeda spesies dalam ilayah negara yang berbeda. Pada umumnya  jenis-jenis siput yang menjadi induk semang antara sementara cacing hati, hati, dari dari "ascio "asciola la hepatic hepaticaa dan "ascio "asciola la gigant gigantica ica temasu temasuk k family family :ymnaeacidae. :ymnaea rubiginosa merupakan induk semang antara cacing hati "asciola gigantica di Indonesia. Siput :ymnaea rubiginosa  bentuk oval dengan lingkaran spiral pada ujung ekor. (inding rumah transpa transparan ran,, berarn berarnaa kuning kuning coklat coklat atau agak agak kehita kehitaman man +Suet +Sueta, a, )>/. )>/. &uchlis &uchlis dan Soetedjo Soetedjo +)>1/ +)>1/ memaparkan memaparkan baha :ymnaea :ymnaea rubiginosa merupakan sejenis siput yang mudah ditemukan di perairan yang jemih, dengan oksigenasi air yang baik, dan aliran air yang tidak  terlalu cepat seperti lingkungan saah. Siput ini mempunyai cangkang yang tipis dan tidak mempunyai operkulum sehingga tidak tahan pada suhu suhu air yang yang tinggi tinggi.. &akana &akanan n utaman utamanya ya adalah adalah alga alga dan tanama tanaman n rumput-rumputan termasuk daun padi yang telah membusuk.

e. $ejala jala )l*n )l*n*s *s

Secara umum patogenesa dan gejala klinis fasciolosis tergantung dari jumlah dan tahap perkembangan cacing di hati serta tingkat kerusakan yang yang terjadi terjadi.. Cacing Cacing ini dapat dapat menye menyebabk babkan an akut, akut, subaku subakut, t, dan kronis kronis fasciol fasciolosi osiss +&atth +&atthes es,, )/. )/. Pada Pada sapi sapi dan kerbau kerbau umumn umumnya ya bersif bersifat at kron kronis is akib akibat at dari dari infe infeks ksii yang ang berl berlan angs gsun ung g sedi sediki kitt dem demi sedi sediki kitt +!usumamiharja, )1/. 5ejala klinis yang ditimbulkan dapat pula bersifat subakut subakut yaitu berupa kelemahan, kelemahan, anoreksia, anoreksia, perut kembung kembung dan terasa sakit apabila disentuh +!usumamiharja, )1/. &enurut &atthes +)/, fasci fasciol olos osis is akut akut terja terjadi di keti ketika ka caci cacing ng imma immatu ture re dalam dalam juml jumlah ah besar  besar  merusak merusak jaringa jaringan n hati hati mengak mengakiba ibatka tkan n ganggu gangguan an hati hati dan haemo haemorrag rragi. i. !asus akut pada umumnya terjadi di akhir musim gugur dan di aal musim musim dingin dingin ditand ditandai ai dengan dengan kemati kematian an tiba-ti tiba-tiba, ba, dyspn dyspnoe, oe, ascites, ascites, 1)

abdominal pain. %umlah cacing deasa yang ditemukan mencapai lebih dari )888 ekor dengan kondisi postmortem hati membesar. Pada beberapa kasus, hati yang membesar membesar dapat dipalpasi dipalpasi di daerah abdominal. abdominal. Infestasi cacing cacing yang yang berleb berlebih ih dapat dapat menye menyebab babkan kan anemia anemia hemorra hemorragi gi akut akut dan hipoal hipoalbum buminem inemia ia +&itch +&itchell, ell, 188>/. 188>/. "ascio "asciolos losis is akut akut ditand ditandai ai dengan dengan adany adanyaa infeks infeksii metaser metaserkari kariaa dengan dengan jumlah jumlah yang yang besar besar dalam dalam jangka jangka  pendek. &enurut &itchell +188>/, kasus akut pada umumnya terjadi diakhir musim gugur dan di aal musim dingin sedangkan di daerah tropis  biasanya terjadi pada aal musim hujan dan aal musim kemarau. "asci "asciol olos osis is akut akut tida tidak k tampak tampak gejal gejalaa klin klinis is yang yang jelas jelas,, tern ternak ak mati mati mendad mendadak ak karena karena perdar perdaraha ahan n akibat akibat rusakny rusaknyaa jaringa jaringan n parenk parenkim im hati hati +Soulsby, )@/. "asciolosis subakut terjadi pada akhir musim gugur sampai musim semi +&itchell, 188>/. Pada kasus ini ditemukan cacing deasa sebanyak  988-)988 ekor di dalam buluh empedu dan telur cacing di dalam tinja kurang kurang dari dari )88 +&atth +&atthes es,, )/. )/. !ejadi !ejadian an subaku subakutt ditand ditandai ai dengan dengan adanya gejala klinis berupa ikterus, anemia, penurunan berat badan, edema submandib submandibular ular +bottle bottle ja"/, ja"/, serta serta perd perdar arah ahan an akib akibat at dari dari cacin cacing g yang yang memakan jaringan hati +Soulsby, )@/. "asciolosis kronis terjadi akibat dari dari migr migrasi asi dan dan kebe keberad radaan aan cacin cacing g dea deasa sa di dala dalam m bulu buluh h empe empedu du sehing sehingga ga menye menyebab babkan kan kerusa kerusakan kan parenk parenkim im hati. hati. !ejadi !ejadian an ini muncu muncull  pada musim dingin dan musim semi +&itchell, 188>/ dengan jumlah cacing yang ditemukan sekitar 198 ekor dan telur cacing di dalam tinja mencap mencapai ai )88 +&atth +&atthes es,, )/. )/. "asciol "asciolosi osiss kronis kronis ditand ditandai ai dengan dengan  penurunan nafsu makan, anemia, anoreksia, diare kronis, penurunan berat  badan, bottle ja", ja", cholangitis, cholangitis, dan fibrosis organ hati akibat dari cacing hati deasa yang hidup dalam buluh empedu +Soulsby, +Soulsby, )@/. Pada daerah tropis seperti Indonesia kejadian fasciolosis banyak terjadi di aal musim hujan dan di aal musim kemarau. Hal ini terjadi karena pertumbuhan optima optimall telur telur menjad menjadii mirasi mirasidiu dium m terjadi terjadi pada pada aal musim musim hujan hujan dan  perkembangan di dalam tubuh siput mencapai tahap yang lengkap pada akhir musim hujan. !emudian pelepasan serkaria terjadi pada aal musim 11

kering saat curah hujan masih cukup tinggi dan menurun seiring dengan  penurunan curah hujan.

".

Pat(genesa

Infek Infeksi si ring ringan an pada pada kasu kasuss  #asiolosis ringan tidak begitu terlihat terlihat adany adanyaa peruba perubahan hanny nyaa secara secara patolo patologi gi anatom anatomis is meninj meninjukk ukkan an adany adanyaa inflam inflamasi asi cathar catharalis alis +radan +radang g selapu selaputt lendir lendir// dengan dengan kerusa kerusakan kan epitel epitel saluran empedu.

maka maka

 pencegahan yang efektif terhadap penularan infeksi "asciola sp. sulit dilaku dilakukan kan karena karena sulit sulit untuk untuk menghi menghind ndark arkan an ternak ternak dari dari saah saah atau atau tempa tempat-t t-tem empat pat basah basah yang yang meru merupa paka kan n habi habitat tat siput siput.. Peng Pengen enda dalia lian n fasciol fasciolosi osiss pada pada sapi sapi pada pada prinsi prinsipny pnyaa memutu memutuss siklus siklus hidup hidup cacing. cacing. Strategi pengendalian fasciolosis didasarkan pada musim penghujan atau  basah dan kemarau atau kering. Pada musim penghujan, populasi siput mencapai puncaknya dan tingkat pencemaran metaserkaria sangat tinggi,  pada saat itu pula petani sibuk mempersiapkan lahan dalam musim tanam. &artindah &artindah dkk, +1889/ +1889/ mengemukak mengemukakan an

baha

diperlukan diperlukan tindakantindakan-

tind tindak akan an penc penceg egah ahan an terha terhada dap p infek infeksi si dan dan atau atau mene meneka kan n sere serend ndah ah mungkin terjadinya pencemaran lingkungan, antara lain dengan caraB

1

). :imbah :imbah kandang kandang hanya hanya digun digunakan akan sebagai sebagai pupuk pupuk pada tanaman tanaman padi apabila sudah dikomposkan terlebih dahulu, sehingga telur "asciola sp. sudah mati. 1. Peng Pengam ambi bilan lan jeram jeramii dari dari saah saah sebag sebagai ai paka pakan n terna ternak k dila dilaku kuka kan n dengan pemotongan sedikit di atas tinggi galengan air atau )-),9  jengkal dari tanah. . %era %eram mi dije dijemu murr sela selama ma 1- 1- hari hari bert bertur urut ut-- turu turutt di baa baah h sina sinar  r  matahari matahari dan dibolak-bal dibolak-balik ik selama penjemuran penjemuran sebelum diberikan diberikan untuk pakan. 7. Peny Penyis isir iran an jera jerami mi agar agar daun daun padi padi yang ang keri kering ng terl terlep epas as untu untuk  k  mengurangi pencemaran metaserkaria. 9.
+nit +nitro roFy Fyni nill

dan dan

albe albend nda# a#ol ole/ e/,,

caci cacing ng

muda uda

hing hingga ga

dea deasa sa

+clorsulonivermectin/, dan segala umur cacing +trichlabenda#ole/. (alam membunuh cacing hati, khusus albenda#ole memerlukan dosis dua kali lipat +)9mg*kg bobot badan/, badan/, sedangkan sedangkan untuk flukisida flukisida lainnya lainnya dapat diberikan sesuai dosis yang dianjurkan +&artindah dkk, 1889/. (osis yang diberikan diberikan untuk untuk masing-masing masing-masing preparat preparat obat, antara lainB albenda#ole )8-18 mg*kg berat badan, fenbenda#ole 9 M )8 mg*kg  berat badan atau mebenda#ole ),9 mg*kg berat badan. &ekanisme kerja kerjany nyaa adala adalah h meng mengga gang nggu gu meta metabo boli lisme sme ener energi gi deng dengan an menj menjad adii inhibitor inhibitor #umarat #umarat redutase redutase sehingga sehingga menyebabka menyebabkan n proses proses fosforilasi fosforilasi 17

oksidatif oksidatif untuk untuk menghasilk menghasilkan an energi energi tidak terbnetuk, terbnetuk, akibatnya akibatnya cacing tidak mampu menghasilkan energi sehingga mengalami paralisis +lumpuh/ dan akhirnya mati. 5olongan ben#imida#ol sebaiknya tidak digunakan saat masa kebuntingan aal. Pengobatan dengan (oveniF yang berisi #at aktif   NitroFinil cukup efektif untuk trematoda. (osis pemberian (oveniF (oveniF adalah ) ml*19 kg berat badan dan diberikan secara subkutan. contortus 3.1.2 Haemonchus contortus

+*gnalement

-

%en %enis hea ean B !ambing %enis kelamin B %antan as B %aarandu 4mur B E 1 tahun 2erat 2adan B E 9 kg $sal Sapi B &ulyorejo, Surabaya

Anamnesa -

2erat badan menurun kamb kambin ing g men menga gala lami mi diar diaree dan dan lema lemas. s.

Temuan &an gejala kl*n*s

-

2ulu kusam

-

$nemia badan badan kamb kambing ing kuru kurus, s, mukos mukosaa mulut mulut dan dan mukosa mukosa cend cenderu erung ng pucat pucat..

D*agn(sa &*"erens*al  (istomatosis

D*agn(sa 'enunjang

Inspeksi dilakukan pada kambing yang akan dijadikan hean kurban di daerah &ulyorejo, Surabaya. Hasil inspeksi dari sampel feses kambing dikoleksi dibaa ke laboratorium untuk diidentifikasi. Hasil pemeriksan menunjukkan baha terdapat telur parasit cacing  $aemonchus contortus +5ambar contortus +5ambar .1.)/

19


 
 Haemonchosis

!lasifikasi ilmiah $aemonchus ilmiah $aemonchus contortus menurut contortus menurut 4r;uhart et al., +)@/ adalah sebagai berikut B !ingdom B $nimalia Phy Phyllu llum B Nemat Nemathe helm lmin inth thes es Sub Sub cla class ss B Sece Secern rnen ente teaa Class B Nematoda 'rdo B Strongylida "amily B
1@

$ambar 3.2.3 $aemonchus contortus deasa +%oan &. 2urke, 1889/. a. !(r"(l(g* Cacin Cacing g jant jantan an panj panjan angn gnya ya )8-1 )8-18 8 mm diam diamete eterr 788 788 mikr mikron on,,

 berarna merah terang serta memiliki spikula dan bursa. 2ursanya ditemukan di bagian posterior tubuh tersusun oleh dua lobus lateral yang simetris dan satu lobus dorsal yang tidak simetris, sehingga membentuk   percabangan seperti huruf O dan berarna mengkilat. Cacing betina mempunyai ukuran lebih panjang dari cacing jantan yaitu yaitu )-8 mm dengan dengan diameter diameter 988 mikron, nampak adanya anyamananyaman anyaman yang membentuk membentuk spiral antara organ genital +'varium/ yang  berarna putih dengan usus yang berarna merah karena penuh berisi darah, darah, sehing sehingga ga akan akan nampak nampak berar berarna na merah merah putih putih secara secara bersela berselang ng seling. &empunyai  "laf anterior yang menutupi permukaan vulva yang umumn umumnya ya besar besar dan menonj menonjol. ol. Cacing Cacing betina betina deasa deasa mampu mampu bertel bertelur  ur  sebanyak 9.888 M )8.888 butir setiap hari. &orf &orfol olog ogii telu telurr caci cacing ng dari dari  $aemoncus contortus yaitu  yaitu  oosit   berarna kekuningan. 8-9 +panjang/ A 7) 7) M7 mikron +lebar/, yang pada pada saat keluar bersama tinja,  perkembangan telur telah mengalami stadium morula +didalam telur telah mengandung )@-1 sel/. +Imbang (i ahayu, 18)8/. b. H(s'es !ambing, domba, sapi dan ruminansia lainnya. -. Pre&*leks* Predileksi cacing ini pada abomasum hospesnya. &. +*klu *kluss H*& H*&u u' Siklus Siklus hidup hidup Haemon Haemonchu chuss contor contortus tus dan Nemato Nematoda da lain pada pada

ruminansia ruminansia bersifat bersifat langsung, langsung, tidak membutuhk membutuhkan an hospes hospes intermediet. intermediet. 1>

Cacing betina deasa akan melepas 9888 sampai )8.888 telur, dimana akan dileatkan bersama feses.
1

Siklus us Hidup Hidup  $aemonchus sp +Qhittier, et al., 188/ +Imbang ( $ambar 3.2. Sikl ahayu, 18)8/.

e. $ejala jala )l*n )l*n*s *s 5ejala klinis lainnya antara lain gelisah, anemia, oedema, lethargy

dan depresi. $kumulasi dari cairan di jaringan mandibular yang biasanya disebut bottle ja", ja", pertumbuhan dan produksi akan menurun drastic. ".

Pat(genesa 5ejala klinis umumnya akibat kehilangan darah. Pada infeksi akut

akan menyebabkan kematian yang tiba-tiba, akibat syok. 5elisah, anemina disebabkan kehilangan akumulasi darah, sedangkan edema terjadi akibat kekurangan kekurangan partikel partikel darah sehingga sehingga menyebabka menyebabkan n kestidakseim kestidakseimbangan bangan cairan tubuh, hal yang sama terjadi pada bottle ja". ja". g. Penge Pengen&a n&al*a l*an n &an &an Tera'* ra'* Pada umumnya umumnya tindakan-ti tindakan-tindaka ndakan n berikut berikut dianjurkan dianjurkan untuk mencegah

 parasitisme pada ruminansiaB )/ %angan menaruh sapid an kambing terlalu padat pada padang rumput. 1/ Pisahkan hean-hean muda dari yang deasa sedini mungkin. / Hindari pembuangan air yang jelek jel ek di padang rumput. 7/ 2erikanlah makan sapi ditempat yang kering bila memungkinkan. 9/ %angan biarkan pakan dan air minum sapi tercemar oleh tinja. @/ 2uang kotoran sapi dari kandang sesering mungkin. >/ :engkapilah dengan kandang yang bersih dan bebas hama atau padang rumput yang bersih tidak terinfeksi parasit untuk anak-anak sapi. +Norman ( :evin, )7/. Pengobatan yang bisa diberikan berupa kelompok ben#ilmida#ole, anta antara ra lain lain

albe albend nda# a#ol olee deng dengan an dosi dosiss 9 M )8 mg*kg g*kg bera beratt bada badan, n,

mebenda#ole mebenda#ole dengan dengan dosis dosis ),9 mg*kg mg*kg berat badan dan thiabenda#o thiabenda#ole le dengan dosis 77 M 7@ mg*kg berat badan. $lbenda#ole dilarang dipakai  pada )* kebuntingan aal. &ebenda#ole dan thiabenda#ole aman untuk  ternak bunting, bunting, tetapi thiabenda#ole thiabenda#ole sering menyebabkan menyebabkan resistensi.. resistensi.. 2isa  juga diberikan obat valba#en leat air minum +Norman ( :evin, :evin, )7/. 3.1.3 Raillietina 3.1.3 Raillietina cysticilus +*gnalment - %enis hean B &erpati - %enis kelamin B 2etina - 4mur B-

1

-

2erat badan

B E 988 gr  

Anamnesa -

2urung merpati didapatkan dari pasar Sepanjang Sidoarjo !etera !eteranga ngan n dari dari penjua penjual, l, burung burung merpat merpatii mengal mengalami ami penuru penurunan nan nafsu nafsu makan dan minum, lemas, dan malas bergerak.

Temuan &an gejala kl*n*s

2urung merpati terlihat tidak aktif, bulu tampak kusam. (an bulu sekitar kloaka kotor dengan feses, (iare encer, $noreksia $noreksia

D*agn(sa &*"erens*al

-

!oksidiosis nteri nteritis tis karena karena Infeksi Infeksi bakter bakteri, i, misalny misalnyaa bakt bakteri eri Streptococcus Sp. 2akteri ini menyebabkan peradangan dan disertai adanya diare.

D*agn(sa 'enunjang

Hasil Hasil pemerik pemeriksaan saan labora laborator torium ium didapa didapatka tkan n infest infestasi asi cacing cacing  Raillietina cysticilus  dalam usus halusnya. Hasil pemeriksaan feses menggunakan metode

nati natif, f, apun apung g maup maupun un sedi sedime men n tida tidak k ditem ditemuk ukan an telu telurr cacin cacingn gny ya.  Raillietina merupakan parasit besar memiliki memiliki lokasi predileksi di dalam usus kecil cysticilus merupakan  berbagai unggas peliharaan maupun unggas liar. !lasifikasi  Raillietina cysticilus menurut 4r;uhart et al., +1889/ adalah sebagai berikut B !ingdom

B $nimalia

Phylum

B Platyhelmint es es

Class

B Cestoidea

S ub Class

B Cestoda

'rdo

B Cyclophyllidea

"amili

B %avaineidea

&enus

B 'ailietina

 Spesies

( 'aillietina cysticilus

8

$ambar 3.3.1  'aellitina cesticilus, perbesaran )**+

D*agn(sa tentat*" 

B helminthiasis disebabkan 'aillietiniasis

a. !(r"(l(g* Panjangnya 'aiilietna Panjangnya 'aiilietna cesticillus berkisar cesticillus  berkisar antara )88 - )8 mm dan

lebarnya ),9 -  mm, lebar skolek 88 - @88 mikron. ostellumnya cukup  besar dengan diameter )88 mikron, dilengkapi dengan dua baris terdiri dari 788 - 988 duri yang berukuran  - )8 mikron. $lat penghisapnya tidak   berduri kait.  'aiilietna cesticillus berar berarrna rna keputi keputihan han,, panjang panjang dan  bagian dorso-ventral datar, dan seluruh tubuh ditutupi oleh tegument.
 burung merpati. Hospes perantaranya adalah lalat jenis Musca jenis Musca domestica.

)

-. Pre&*leks* Predileksi cacing ini pada usus halus hospes definitifnya. &. +*klu *kluss H*& H*&u u' Penyebaran cacing Cestoda pada unggas sangat dipengaruhi oleh

adany adanyaa inang inang antara. antara...
meng mengan andu dung ng

sistiserkoid, sistiserkoid, maka sistiserkoid sistiserkoid terbebaskan terbebaskan oleh adanya aktivitas aktivitas en#im  pencernaan. Segera setelah sistiserkoid bebas, skoleksnya mengalami invaginasi, skolek keluar dari kista dan melekatkan diri pada dinding usus. Segmen muda terbentuk di daerah leher dan akan berkembang menjadi segmen segmen yang matang matang dalam aktu  minggu minggu.. Pada Pada saat saat segmen segmen atau strob strobil ilaa berp berpro roli lifer ferasi asi di dind dindin ing g lehe leher, r, dind dindin ing g sisti sistiser serko koid id akan akan meng mengal alam amii

dege degene nera rasi si

dan dan

meng menghi hila lang ng..

Sela Selanj njut utny nyaa

sist sistis iser erko koid id

 berkembang menjadi cacing deasa di dalam usus ayam dalam aktu 18 hari. aillietina aillietina cesticillus cesticillus mempuny mempunyai ai inang antara berupa berupa kumbang kumbang dan lalat &usca domestica. e. $ejala jala )l*n )l*n*s *s

5ejala klinis akibat cacing ini pada unggas dipengaruhi antara lain oleh status pakan atau keadaan gi#i ternak, jumlah infeksi dan umur ayam. Pada beberapa jenis infeksi, gejala umum pada unggas muda biasanya ditunjukkan oleh adanya penurunan bobot badan, hilangnya nafsu makan, kekerdilan, kekerdilan, diare dan anemia. Penurunan Penurunan produksi produksi telur dan kesehatan kesehatan secara umum juga merupakan gejala umum akibat infeksi cacing Cestoda. Cacing 'ailitiena Cacing 'ailitiena dalam  dalam jumlah besar akan banyak mengambil sari makan akann n

dari dari tubu tubuh h

inan inangn gn sehi sehing ngga ga tida tidak k

hypoglicemia dan hypoproteinemia.

1

jara jarang ng meny menyeb ebab abka kan n

 '. cesticillus menyebabkan cesticillus menyebabkan degenerasi dan inflamasi villi selapit lendir usus di tempat menempel ujung kait rostellum dan dalam keadaan infeksi infeksi berat dapat menyebabkan menyebabkan kekerdilan. kekerdilan. Cacing Cestoda Cestoda ini paling umum

didap idapat atii

pada ada

ayam ayam

den dengan gan

keru erusak sakan

beru berup pa

ente enteri riti tiss

haemorrhag haemorrhagia. ia. Cacing Cacing ini menyebabka menyebabkan n degenerasi degenerasi dan peradangan peradangan pada vili-villi selaput lendir usus. ".

Pat(genesa Predileksi Predileksi cacing ini saat deasa adalah di small intestine. intestine. Cacing

ini akan mengambil makanan dengan cara menyerap sari makanan dari induk semangnya pada mukosa usus. $pabila tingkat infeksi cukup berat, akan akan menny mennyeba ebabka bkan n degene degenerasi rasi pada pada sel epitel, epitel, enteri enteritis tis dan infilt infiltrasi rasi macr macrop opha hage ge dari dari lymp lympho hocy cyte te.. Sert Sertaa indu induk k seman semang g akan akan meng mengala alami mi hypoglicemia dan hypoproteinemia yang nyata. g. Pen-e Pen-egah gahan an &an Tera'* ra'*
sehing sehingga ga cacing cacing tersebu tersebutt dapat dapat mati. mati. %ika %ika scoleF scoleF masih masih berfun berfungsi gsi dan hanya segmen bagian belakangnya saja yang dirusak, maka segmen baru dapat dibentuk lagi dan unggas akan terinfestasi lagi oleh cacing tersebut. $nthel $nthelmin mintik tik yang yang efektif efektif untuk untuk mengob mengobati ati unggas unggas akibat akibat terjadi terjadiny nyaa infestasi infestasi cacing 'aillietina cacing 'aillietina sp. adalah pra#i;uantel dan fenbenda#ole. Cara kerja pra#i;uantel adalah dengan bekerja merusak kulit parasit internal sehingga parasit hancur dan akan dihapus oleh sistem imun tubuh unggas. Pra#i; Pra#i;uan uantel tel dalam dalam pakan pakan diberik diberikan an dengan dengan dosis dosis )8 mg per kg berat berat  badan. Cara kerja fenbenda#ole adalah mengganggu metabolisme karbohidrat cacing tersebut. "enbenda#ole diberikan dalam pakan dengan dosis 98 mg per kg berat badan selama enam hari pada unggas. unggas. 'bat lain yang digunakan adalah $lbenda#ole. $lbenda#ole lebih baik digunakan karena lebih efisien dan memiliki efek samping yang sedikit.


). Peng Pengob obat atan an terh terhad adap ap tern ternak ak yang yang suda sudah h terin terinfes festa tasi si  'aillietina sp. untuk mencegah mencegah keluarnya keluarnya telur cacing, cacing, karena karena cacing deasa telah terbunuh, sehingga penyakit tidak dapat tersebar secara luas. 1. Pemberantasa Pemberantasan n hospes hospes perantara perantara dengan dengan jalan jalan pemberian pemberian insektisida insektisida untuk memotong siklus hidup cacing tersebut. 3.2 Pr(t(,(a 3.2.1 Trichomonas Gallinae +*gnalement

-

%enis hean %enis kelamin 4mur 2erat badan Qarna

B &erpati B %antan B ) tahun B E 8,> kg B coklat

Anamnesa -

 Nafsu makan menurun

-

:emas

Temuan &an gejala kl*n*s

-

ongg onggaa mu mulut lut ker kerin ing g pu pucat cat

-

&ata &ata say sayu, pucat ucat dan anem anemia ia

-

"eses ber erarna hijau

D*"erens*al D*"erens*al D*agn(sa

-

Infek Infeksi si bakt bakter eri, i, dan dan helm helmin inth thia iasis sis

D*agn(sa 'enunjang

2urung 2urung merpati didapatkan didapatkan dari pasar Sepanjang Sepanjang Sidoarjo. Sidoarjo. Sampel Sampel sab kerong kerongkon kongan gan dilaku dilakukan kan uji natif natif dan hasiln hasilnya ya menunj menunjuka ukan n adany adanyaa infesta infestasi si  proto#oa darah yaitu richomonas richomonas &allinae +5ambar &allinae +5ambar .7/

7

$ambar 3..1 richomonas richomonas gallinae pada gallinae pada burung merpati ++dok.pribadi/ dok.pribadi/

D*agn(sa tentat*"  B  B
!lasifikasi ilmiah richomonas richomonas &allinae menurut &allinae menurut 4r;uhart et al., +)@/ adalah sebagai berikut   !ingdom

B $nimalia

"ilum

B Sarcomastigophora

Subfilum

B &astigophora

!elas

B Doomastigophorasida

'rdo

B
"amili

B
5enus

B richomonas

Spesies

B richomonas richomonas gallinae

a. !(r"(l(g*

Parasit berbentuk seperti buah per, dengan ukuran panjang kira-kira )8 mm dan dan lebar lebar 9 mm. mm. &emp &empun uny yai empa empatt flag flagel ella la ante anterio riorr dan dan satu satu flag flagel ella la  posterior yang membentuk membrane undulate. &embran undulate mencapai dua  pertiga panjang tubuh. &empunyai &empunyai aFostile menjulang sampai posterior tubuh.

9

5ambar .7.1 &orfologi richomonas richomonas &allinae b.

H(s'es

Hospes pada 2urung merpati, kalkun, dan ayam

-. Pre&*leks*

Predileksi pada kerongkongan dan saluran pencernaan bagian atas +esofagus, faring, proventrikulus/ dan hepar.

&. +*klu *kluss h*& h*&u u'

Siklus Siklus Hidup . gallinae sederhana, reprodukis reprodukis dengan gallinae sangat sederhana, longitudinal binary fission yaitu membelah diri mrnjadi dua menurut poros  panjang badan., tidak membentuk kista.
e. Pat(genesa

2urung 2urung merpati merpati yang yang terseran terserang g  . &allinae akan menyebarkan menyebarkan infeksi ke ungags lain leat tempat pakan* minum yang terkontaminasi. terkontaminasi . . &allinae akan menyerang daerah kerongkongan dan esophagus.
@

Pada Pada merpat merpatii strain strain virule virulen n aalny aalnyaa timbul timbul lesi kecild kecildii rongga rongga mulut dengan batas yang jelas dan berarna kekuningan. :esi tersebut akan meluas dari mulut-kerongkongan-hingga saluran pencernaan atas.lesi ini semakin lama meluas secara ekstensif, dan menjadi perkejuan yang nekrotik sehingga menutupi lumen organ.

".

$ejala kl kl*n*s

%engger dan pial gelap, :esu, bau busuk keluar air liur pada mulut  pada ayam yang terinfeksi., ter infeksi., penurunan berat badan. :esi primer dijumpai di mukosa orofaringeal, kemudian diikuti invasi parasit ke kelenjar faring dan pentrasi progresif ke lapisan epitel. Infeksi pada hepar dengan abses multipel diperkirakan merupakan penyebab kematian pada unggas-unggas muda.

g. $amb $ambar aran an 'at( 'at(l( l(g* g*ss

4ngga 4nggass yang yang terinfe terinfeksi ksi terutam terutamaa pada pada unggas unggas muda muda di bagian bagian esofagus, dan proventrikulus menunjukan keradangan dan ulserasi, ulser  sedala sedalam m -7mm. -7mm. Pada . gallinarum, gallinarum , hati didapatkan lesi seperti pada histomoniasis

h. Pen-e Pen-egah gahan an &an Tera'* ra'*

Pengobatan pada ayam tidak secara spesifik. Pada burung merpati dapat diberikan metronida#ol @8 mg*kg po dan dimetrida#ole 98 mg*kg po dalam pakan atau air minum +8,89= selama 9-@ hari/ dapat digunakan untuk menekan pertumbuhan parasit. Pencegahan dan pengendalian yang dapat dilakukan yaitu •

Sanitasi membersihkan kandang, kandang, peralatan dan lingkungan lingkungan kandang kandang

•

&elindungi tempat pakan dan minum yang digunakan

•

2urung yang sakit sebaiknya diasingkan dan diobati

3.2.2 Eimiria Stidae +*gnalement

>

-

%enis hean %enis kelamin 4mur 2erat badan

B &armut B 2etina B E ) th B E 88gr  

Anamnesa -

&akan sering hijauan !andang kotor 

Temuan &an gejala kl*n*s -

!urus dan diare :esu dan dehidrasi

D*agn(sa &*"erens*al -

helminthiasis

D*agn(sa 'enunjang

Inspeksi dilakukan dengan pengambilan sampel feses di pasar Spleendid &alang. &alang. Sampel Sampel feses dibaa ke laboratoriu laboratorium m dengan dengan dimasukan pada pot yang yang telah telah diisi diisi formal formalin. in. Hasil Hasil pemerik pemeriksaan saan dan identi identifik fikasi asi menunj menunjuka ukan n adany adanyaa infestasi ookista eimeria pada sampel feses +5ambar .9.)/.

Stiedae pada sampel feses marmot $ambar 3.0.1 Eimeria Stiedae pada

D*agn(sa tentat*"   !oksidiosis

&enurut &adsen +)@/, klasifikasi imeria Stiedae adalah sebagai berikut B 

!ingdom

B Chromalveolata

Phylum

B $picompleFa

Class

B Conoidasida

'rder

B ucoccidiorida

"amily

B imeriidae

5enus

B Eimeria

Spesies

B Eimeria stiedae

a. !(r"(l(g*

'okista 'okista berben berbentuk tuk bulat bulat panjan panjang g dengan dengan ukuran ukuran 1-78 1-78 F )@-19 )@-19 mikron mikron.. (indin (indingny gnyaa licin licin dan berar berarna na merah merah kekuni kekuningng-kun kuning ingan. an. Pada Pada salah salah satu satu ujungnya terdapat mikropil yang tipis, rata dan licin. &ikropil ini merupakan  bagian dimana sporo#oit menembus dan melepaskan diri dari ookista +5ambar )/.
$ambar 3.0.2 'okista eimeria stiedae yang telah berspora +&adsen, )@/.

b. +*klu *kluss H*& H*&u u'

&enurut Iskandar +188)/, siklus hidup  E. stiedae secara umum terdiri atas  stadium, yakni stadium ski#ogoni, stadium gametogoni dan stadium sporogoni. 

Sporo#oit, merupakan bentuk infektif koksidia, yang ditemukan di dalam ookista  bersporulasi, kelinci akan terinfeksi setelah menelan ookista bersporulasi. (i dalam dalam lumen lumen usus, usus, sporo# sporo#oit oit setelah setelah lepas lepas dari dari induk induk semang semang mengad mengadaka akan n  penetrasi pada mukosa usus, melalui limfonodus mesenterika dan sistem portal hepa hepati tik, k, kemu kemudi dian an spor sporo# o#oi oitt menu menuju ju hati hati.. migr migrasi asi spor sporo# o#oi oitt adal adalah ah sesu sesuai ai  perjalanan limfe, yakni antara duodenum dan limfonodus mesenterika.
dan

menghasilkan

mero#oit

generasi

kedua.

Stadium

ini

 berkesinambungan sampai dihasilkan generasi ketiga, bahkan generasi keempat. $danya dua sampai tiga generasi mero#oit di dalam induk semang akan mera merang ngsa sang ng

pem pembent bentuk ukan an

anti antibo bodi di,,

meny enyebab ebabka kan n

bebe bebera rapa pa

mero mero#o #oit it

 pertumbuhannya  pertumbuhannya berbeda dengan generasi terdahulu, yakni tumbuh menjadi  bentuk jantan dan bentuk betina. Sehingga dengan demikian terbentuklah dua  bentuk mero#oit, yakni mero#oit bentuk seksual dan mero#oit bentuk aseksual. &eri#oit bentuk seksual, masuk membenamkan diri ke dalam sel induk semang yang utuh. :alu embrio bentuk jantan berubah menjadi mikrogamet dan embrio  bentuk betina berubah jadi makrogamet +5eorge, )8/. )8/. Perubahan embrio bentuk  seksual ini dijabarkan sebagai berikutB embrio bentuk jantan, yang sering disebut gamon jantan atau mikrogametosit, mengalami pengulangan pembelahan inti dan menghasilk menghasilkan an multi inti. &ula-mula &ula-mula berbentuk berbentuk koma, koma, akhirnya akhirnya dilengkapi dilengkapi dua 78

flagella. flagella. 2entuk 2entuk ini disebut disebut mikrogamet. mikrogamet. Sedangkan Sedangkan embrio embrio bentuk bentuk betina, betina, yang disebut gamon betina atau makrogametosit, semakin lama ukurannya semakin memb membesa esar. r. Inti Inti gamo gamon n yang ang bany banyak ak meny menyim impan pan maka makana nan n ini ini meng mengala alami mi  pembelahan secara reduksi. Setelah matang bentuk ini disebut makrogamet. Peristi Peristia a peruba perubahan han gamon gamon jantan jantan menjad menjadii gamet gamet jantan jantan dan gamon gamon betina betina menjadi gamet betina, dinamakan gametogenesis. &ikrogamet setelah memiliki flagella flagella dan deasa, menjadi bebas dalam sel induk semang semang dan siap melakukan aktivitasny aktivitasnya. a. &akrogamet &akrogamet kemudian kemudian melakuakan melakuakan penetrasi penetrasi kepada kepada makrogamet, makrogamet,  penetrasi mikrogamet pada makrogamet serta peristia yang menyertainya disebut fertilisasi. (ari fertilisasi ini dihasilkan #igot yang merupakan embrio bagi terb terben entu tukn kny ya

ooki ookista sta..

mene menern rngk gkan an

bah bahaa

dalam dalam pemb pemben entu tuka kan n

bebe beberap rapaa

mikrog mikrogamet amet dan gamon gamon jantan jantan hanya hanya sebagi sebagian an kecil kecil saja yang bertem bertemu u dan  berfertilisasi dengan makrogamet sehingga terbentuknya #igot +5eorge, )8/. )8/. (ari fertilisasi tersebut menghasilkan #igot. (i dalam #igot akan terjadi akumulasi akumulasi bahan makanan sementara sementara membran membran yang mengelilinginy mengelilinginyaa semakin semakin kokoh dan berubah menjadi sebuah dinding. !esatuan #igot dan dinding yang mengelilinginya disebut ookista. (idalam perkembangannya, ookista merupakan kotak spora yang dihasilkan oleh peleburan granula. (i dalamnya terdapat unit #igot yang kelak akan berkembang menjadi bentuk infektif. 2entuk ini sering dinamakan ookista mentah atau ookista yang belum bersporulasi. &elalui saluran empedu, ookista yang belum bersporulasi ini bersama cairan empedu terbaa menuju usus, lalu keluar bersama tinja. (i luar tubuh induk semang, unit #igot di dalam ookista membelah menjadi empat sporokista dan akhirnya menghasilkan delapan delapan sporo#oi. sporo#oi. Peristia pendeasaan ookista muda menjadi menjadi ookista ookista yang di dalamnya dalamnya terdapat delapan sporo#oit disebut sporulasi. sporulasi. (emikian pula  Eimeria yang yang menye menyerang rang usus usus akan akan mengin menginfeks feksii epitel epitel usus usus kemud kemudian ian mengad mengadaka akan n  perkembangan vegetatif dan generatif seperti halnya E. halnya E. Stiedae +5eorge, )8/.

7)

hidup  Eimeria sp +:evine, )7/ $ambar 3.0.3 Siklus hidup Eimeria

-. H(s'es

 Eimeria stiedae menyerang hospes definitive yaitu kelinci dan marmot

&. Pre&*lek *leks* s*

Predileksi dari Eimeria dari Eimeria stiedae yaitu stiedae yaitu pada hati kelinci * marmot, namun

e. $ejala jala )l*n )l*n*s *s

Infeksi E. Infeksi E. stiedae dapat bersifat subklinis ataupun klinis. 2iasanya kejadian koksidiosi koksidiosiss hati bersifat subklinis. subklinis.
D*agn(s*s

71

4ntu 4ntuk k mend mendia iagn gnos osaa koks koksid idio iosi siss hati hati yang ang tepa tepatt haru haruss dila dilaku kuka kan n  pemeriksaan mikroskopis dan perhitungan jumlah ookista yang terdapat di dalam feses. Selain itu juga dapat dilihat dari gejala klinis yang terlihat serta lesi yang timbul timbul saat hean hean telah telah mati mati dan telah telah dilaku dilakukan kan nekrop nekropsi si +Iskand +Iskandar, ar, 188)/. 188)/. Pemriksaan feses yang dilakukan pada praktikum ini yaitu dengan menggunakan metode natif dan metode apung dan mendapatkan hasil gambaran ookista imeria Stiedae pada sampel feses marmot +5ambar 1/.

g. Pat(genesa

1 jam, rata M rata >7,> jam. Perbedaan aktu sporulasi tersebut di atas mungkin karena kondisi yang berbeda. 4ntuk sporulasi ookista dibutuhkan oksigen, kelembaban dan suhu  oC +Iskandar, 188)/. "eses yang langsung dimakan +kebiasaan koprofagi pada kelinci/ tidak  memberi peluang aktu yang cukup untuk ookista bersporulasi, sehingga tidak  akan terjadi reinfeksi, demikian pula kekebalan dapatan aal melalui penularan ini tidak terjadi. 'okista bersporulasi sangat resisten karena merupakan Rkotak  spora spora yang terdiri dari protein, protein, tanin dan khitin. esistensi ookista bersporulasi bersporulasi  bisa bertahan beberapa bulan dalam berbagai keadaan lingkungan seperti terhadap  berbagai bahan organik tetapi masih dapat hidup, pada pemakaian detergen, desinfektan dan bahan organik pembasmi serangga, ookista masih bertahan hidup. @/ melaporkan baha jika C' 1  diganti dengan 7

nitrogen atau helium, maka sporo#oit akan melepaskan diri dari sporokista hanya sebesar sebesar )8=. !ondis !ondisii in vitro vitro ini sama sama saja saja dengan dengan keadaan keadaan dalam dalam saluran saluran empedu, yang memungkinkan E.stiedae memungkinkan  E.stiedae berkembang  berkembang dengan menginfeksi.

h.

Tera'*

Penggunaan Penggunaan $ntikoksidia $ntikoksidia sebagai sebagai upaya upaya penanganan penanganan koksidiosi koksidiosiss telah  banyak dipergunakan di peternakan kelinci. Cara aplikasinya peroral, pada umumn umumnya ya dicamp dicampur ur dalam dalam pakan pakan atau dalam air minum minum +:icoi +:icoiss et al., al., 1888/. 2erdas 2erdasark arkan an pemakai pemakaiann annya ya antiko antikoksi ksidia dia dapat dapat berfun berfungsi gsi sebaga sebagaii pengob pengobata atan n +treatment/ dan sebagai upaya pengendalian +kontrol/. Perbedaan terletak pada dosis pemakaian. pemakaian. $ntikoksidia $ntikoksidia yang ada, semuanya semuanya bersifat bersifat propilaksis. propilaksis. Oakni Oakni hany hanyaa bersi bersifat fat penc penceg egah ahan an,, yang haru haruss segera segera dibe diberik rikan an pada pada saat saat e+posure +permu +permulaan laan muncu munculny lnyaa tanda tanda klinis klinis// atau atau sesudah sesudahny nyaa agar agar efekti efektif. f. (engan (engan demikian istilah yang tepat untu antikoksidia ini adalah koksidiostat. !oksidiostat ini ini hany hanyaa memp mempen enga garu ruhi hi ski#o ski#on n atau atau mero# mero#oi oit, t, serta serta mence mencega gah h terja terjadi diny nyaa  penyempurnaan koksidia. "aktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dan harus diperh diperhati atikan kan adalah adalah B 'bat 'bat mampu mampu merang merangsang sang kenaik kenaikan an nilai nilai terape terapetik tik,, obat obat memiliki batas keselamatan yang layak kepada kelinci sakit, obat harus mudah diaplikasikan, obat yang dicampur dengan pakan atau air minum, maka obat harus tetap tetap sesuai sesuai dan stabil, stabil, logis logis secara secara ekonom ekonomis. is. !oksid !oksidios iostat tat yang yang mula-m mula-mula ula dipergunakan dalam peternakan adalah Sulfonamide dan derivatnya. !emudian  berkembang dengan pemakaian preparat medis yang lain. Secara garis besar   preparat

koksidiostat

dibagi dua kelompok yaitu

koksidiostat golongan

Sulfonamide dan koksidiostat bukan Sulfonamide +:icois et al., 1888/.

3.3 Arthr('(&a 3.3.1 Columbicola columbae +*gnalement •

%eni %eniss hea hean n

B 2uru 2urung ng merp merpat atii

•

%eni %eniss kela kelami min n B %antan %antan

•

4mur

B  bulan

•

2erat badan

B 8,> kg 77

•

$sal

B Pasar Sepanjang Sidoarjo

•

Pemilik

B Subandi

Anamnesa

 bulu kusam, Nafsu kusam, Nafsu makan turun sering mematuki bagian bulu lemas Temuan )l*n*s

anemia +conjuctiva pucat/, bulu rontok  D*""erent*al &*agn(sa

Infeksi Proto#oa D*agn(sa Penunjang  . Inspeksi dilakukan dengan pengambilan kutu di bagian

kaki kaki burung burung merpat merpati. i. kutu kutu yang yang ditang ditangkap kap kemudi kemudian an dibaa dibaa ke labora laborator torium ium untuk diindentifikasi. Hasil identifikasi kutu menunjukan baha dari koleksi kutu  burung merpati ditemukan ektoparasit yaitu yaitu Columbicola Columbae.

columbae,  perbesaran 788F +dok. Pribadi/ $ambar 3..1 . Columbicola columbae, perbesaran

D*agn(sa tentat*"e  infestasi kutu Columbicola columbae

!lasifikasi dari Columbicola dari Columbicola Columbae menurut 2yrd dan Castner +188)/ adalah sebagai berikut B !ingdom

B $nimalia

"ilum

B $rthropoda

!elas

B Insekta 79

'rdo

B Phthiraptera

"amili

B Philopteridae

5enus

B Columbicola

Spesies

B Columbicola Columbae

a. !(r"(l(g*

kutu merpati +Columbicola + Columbicola columbae/ columbae / yang terdapat pada semua merpati merpati,, baik baik yang yang liar, liar, jinak, jinak, maupun maupun yang yang buas. buas. !utu !utu ini berben berbentuk  tuk  lonjon lonjong, g, panjan panjang g sekitar sekitar 1 mm berarna berarna abu-ab abu-abu u jerami jerami pucat. pucat. oC, untu untuk k mene menetas tas setel setelah ah 7 hari hari.. :arv :arvaa Columb Columbico icola la mulai mulai masak  masak  seksual setelah mengalami mengalami penggantian penggantian kulit  kali, kurang kurang lebih 1) hari. !arena kutu merpati tinggal di bulu sayap yang mudah terancam bahaya  paruh burung, maka sifatnya sangat mobile dan mudah menyelinap diantara bulu burung dengan memanfaatkan tungkainya yang panjang dan langsing. b. H(s'es 4nggas, burung merpati -. Pre&*leks* 2ulu bagian sayap, kepala dan leher  &. +*klu *kluss h*& h*&u u'

mengal mengalami ami proses proses metamo metamorfo rfosa sa yang yang tidak tidak sempur sempurna, na, yaitu yaitu telutelunimpha- idividu deasa. Seluruh siklus hidupnya terjadi didalam tubuh induk induk semang semang..
e. $ejala jala )l*n )l*n*s *s

7@

&erpati yang terinfeksi terinfeksi umumnya umumnya tidak menunjukkan menunjukkan gejala klinis. klinis. Infeksi Infeksi kutu dapat menyebabkan menyebabkan iritasi pada kulit dan menyebabka menyebabkan n kulit dan bulu kusam, membuat hospes gatal-gatal. Infeksi yang berat dapat menyebabkan kegelisahan, anemia sehingga menurunkan produksi produksi daging dan telur.

". Peng Pengen en&a &al* l*an an &an &an Peng Peng(b (bat atan an

Pengen Pengendal dalian ian yang yang dapat dapat dilaku dilakukan kan yaitu yaitu dengan dengan cara, cara, sanita sanitasi si kandan kandang, g, member membersih sihkan kan secara secara teratur teratur feses feses di dalam dalam kandan kandang, g, untuk  untuk   pengobatan bisa dengan anti kutu contohnya contohnya kutumoF.

3.3.2 Stomoxys 3.3.2 Stomoxys Calsitrans Calsitrans +*gnalement

-

%enis hean a  as %enis kelamin 4mur 2erat badan

B Sapi B Friesian holstein B 2etina B E1 tahun B E88 kg

Anamnesa -

2anyak lalat dan sering mengibas-kibaskan ekor  !andang kotor  Penurunan produksi susu

Temuan &an gejala kl*n*s -

Ptekie dan lesi pada kaki

D*agn(sa &*"erens*al -

Infestasi Infestasi
D*agn(sa 'enunjang

Inspeksi dilakukan dengan pengambilan lalat di peternakan sapi di daerah  punten, batu &alang. :alat ditangkap menggunakan jaring penangkap dan dibaa ke laboratorium untuk diindentifikasi. Hasil identifikasi lalat menunjukan baha lalat termasuk Stomo+ys calsitrans +5ambar calsitrans +5ambar .>.)/. !lasifikasi dari Stomo+ys calcitrans menurut 2yrd dan Castner +188)/ adalah sebagai berikut B

7>

"ilu "ilum m B $rt $rthr hrop opod odaa !ela elas B Inse Insek kta 'rdo

B (i (iptera

"amili "amili B &uscid &uscidae ae 5enu 5enuss B Stomo StomoFy Fyss Spesies B Stomo+ys calcitrans

$ambar .>.) Stomo+ys calcitrans D*agn(sa tentat*" 

B infestasi Stomo+ys calsitrans

a. !(r"(l(g*

Stomo+ys Stomo+ys calsitrans calsitrans merupakan merupakan lalat kandang kandang penghisap kandang. kandang. &enurut Sucipto +18))/ baha lalat ini bentuknya menyerupai lalat rumah tetap tetapii berb berbed edaa pada pada struk struktu turr mulu mulutn tnya ya yang yang berf berfun ungs gsii menu menusu suk k dan dan menghisap darah. :alat ini merupakan penghisap darah ternak yang dapat menurunkan produksi susu. :alat kandang deasa berukuran panjang 9-> mm, mempunyai mempunyai bagian mulut mulut -proboscis/ -proboscis/ meruncing untuk menusuk dan menghisap menghisap darah. 2agian thorasnya terdapat thorasnya terdapat garis gelap yang diantaranya  berarna terang. Sayapnya mempunyai vena 7 yang melengkung tidak  tajam ke arah osta mendekati vena . $ntenanya terdiri atas tiga ruas, ruas terakhir terakhir paling besar, berbentuk berbentuk silinder silinder dan dilengkapi dilengkapi dengan dengan arista  arista  yang memiliki bulu hanya pada bagian atas. 7

$ambar 3.4.2 Stomo+ys calcitrans +dok. Pribadi/

Pada kepala ditemukan palpus maksilarisnya yang ukurannya lebih  pendek dibandingkan proboscis proboscis yang ujuangnya tajan.
b. Hab Hab*ta *tatt &an Pr Pre& e&*le *leks* ks*

:alat Stomo Stomo+ys +ys calcit calcitrans rans jara jarang ng dij dijum umpai pai di per permu mukim kiman, an, teta tetapi pi sangat umum pada peternakan sapi perah, atau sapi yang selalu di kandang. :ala :a latt in inii me meru rupa paka kan n pe peng nghi hisa sap p da darah rah te tern rnak ak ya yang ng da dapa patt me menu nuru runk nkan an  produksi susu. !adang-kadang menyerang manusia dengan menggigit pada daerah lutut atau kaki bagian baah. 2aik yang jantan maupun yang betina menghisap darah.
-. +*klus h* h*&u'

Sik iklu luss hi hid dup dar arii Stomo Stomo+ys +ys calsit calsitrans rans,, seb sebel elum um be bert rtelu elur, r, be beti tina na membut mem butuhk uhkan an sup suplai lai mak makana anan n +da +darah rah/. /.
maupun rumpun dalam kondisi lembab di tempat jerami yang membusuk, tumpukan rumput atau potongan rumput. Satu ekor betina dapat menyimpan @88 butir telur. mm St Stad adiu ium m  pendeasaan akan muncul dari pupa setelah satu minggu atau lebih, dan siklus sik lus hid hidup up ber berkis kisar ar -9 mi mingg nggu u pad padaa kon kondis disii opt optima imal. l. :al :alat at de deasa asa menghisap darah hean dan cenderung tetap di luar rumah di tempat yang terpapar sinar matahari. :alat kandang termasuk penerbang yang kuat dan  bisa melakukan perjalanan jauh dari tempat perindukannya. &asa hidup lalat deasa yaitu 18 M @ hari. +Sucipto, 18))/. 18))/.

&. Pat( t(ge gene nessa

:alat :alat deasa deasa mencari mencari makana makanan n pada pada hospes hospes di cuaca cuaca cerah cerah maupun maupun  beraan. &ereka menggigit ternak yang mengakibatkan rasa sakit dan  pendarahan pada tempat gigitan. :alat ini dapat menyebarkan . evansi untu untuk k peny penyak akit it  surrae dan dan peny penyakit akit  Mal de Cadaras pada pada sapi, sapi, kuda, kambing, kambing, domba. :alat ini bertindak bertindak sebagai sebagai inang perantara  $abronema  $abronema majus

e. $ejala jala kl*n kl*n*s *s


". 5ekt kt(r (r &a &an n Pen Penge gen& n&al al*a *an n

&enjadi vektor bagi 2rucella abortus, 2. &ilitensis, 2acillus antracis dan
kebersihan kandang merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk  mengendalikan populasi lalat. Penggunaan insektisida juga merupakan cara digunakan untuk membunuh lalat dengan cara menyemprot kandang dengan :indane 8,8-8,89 =, 9 >9 =. Pemberi Pem berian an dic dichlo hlorvo rvoss dal dalam am min minya yak k min mineral eral dib diberi erikan kan seti setiap ap har harii jug jugaa mampu mengusir lalat untuk hinggap dipermukaan tubuh hean. Selain dichlorvos

bisa

jug ju ga

digunakan

coumophos,

malat ath hion

ataau at

tetrachlorvinphos yang diberikan 1 sampai kali seminggu dalam sediaan tabur. $plikasi insektisida dapat dilakukan dengan cara (ipping +populasi ternak banyak/, spraying, 2ack ubber, (ust bag, Pour on, leat makanan dan men menggu ggunak nakan an kep keping ing resi resin n +sep +seperti erti kal kalung ung/. /. &et &etode ode pen pengen gendal dalian ian  biologi dengan menggunakan parasit paras it penyengat yang sudah dikembangkan sebagai kompetitor biologis untuk &usca domestica.

9)

BAB I5 PENTUP

.1 )es*m'ulan

Cara isolasi dan identifikasi masing masing jenis parasit berbeda, untuk  helmin helminthe thess pemeri pemeriksaa ksaan n dilaku dilakukan kan dengan dengan pemerik pemeriksaan saan telur telur metode metode natif, natif, metode metode sedimen sedimentasi tasi,, metode metode apung, apung, dan pembua pembuatan tan prepar preparat at kering kering dengan dengan  pearnaan carmine. Isolasi dan identifikasi arthropoda dilakukan dengan metode  pengaetan kering +pinning/ dan pengaetan basah. Sedangkan isolasi dan identifikasi proto#oa dilakukan dengan metode metode natif, metode sedimentasi, metode apung, metode pembuatan preparat ulas darah dan metode pembuatan  preparat ulas darah dengan pearnaan giemsa Hasil identifikasi baik endoparasit maupun ektoparasit selama koasistensi di :aboratorium Parasitologi, sebagai berikut B ). Helm Helmin inth thia iasi siss a. Spesimen B Sapi Samp Sampel el

B "es "eses es,, cac cacin ing g pad padaa org organ an hati hati

Hasil

B Fasciola gigantica +
 b. Spesimen B kambing Sampel

B "eses

Hasil

B $aemonchus Contortus +Nematoda/ Contortus +Nematoda/

c. Spesimen B me merpati Samp Sampel el

B Caci Cacing ng dar darii Salu Salura ran n pen pence cern rnaa aan, n, fes feses es

Hasil

B 'aellitina cesticilus +Cestoda/ cesticilus +Cestoda/

1. Proto#oa 91

a. Spesimen B &e &erpati Sampel

B sa sab kerongkongan

Hasil

B richomonas richomonas &allinae

 b. Spesimen B &armut Sampel

B "eses

Hasil

B Eimiria stiedae

. $rthropoda a. Spesimen B &erpati Sampel

B !utu

Hasil

B Columbicola Columbae +:ice/

 b. Spesimen B Sapi Sampel

B :alat

Hasil

B Stomo+ys calsitrans +"lies/

9

DA6TAR PU+TA)A

$rroyo HS, %.: Capinera. ).  $ouse Fly, Musca domestica !innaeus -nsecta(  %iptera(Muscidae/.  %iptera(Muscidae/. "lorida +4S/B 4niversity of "lorida. 4S$ Hadi 4! dan Soviana ana S. 18)8.  Etoparasit0 Pengenalan, %iagnosa, dan  Pengendaliannya.  Pengendaliannya. :aboratorium ntomologi. "!H IP2. 2ogor 5andah 5andahusa usada, da, S.Q. S.Q. Pribad Pribadii dan (.I. (.I. Heryy Heryy. 1888. 1888.  Parasitologi 1edoteran. "akultas kedokteran 4I, %akarta. 5eor 5eorge ge,, %.. %.. )8 )8..  Parasitology #or 2eterinarians. terinarians. Q.2. Saunders Saunders Company Company,, Philadelphia. 5ordon, .". )@. Poultry )@.  Poultry %isease.2ailliere9. Iskandar, <. 188). Studi Patogenitas dan 3atu sporulasi Eimeria stiedae galur  lapang pada elinci. elinci . Qidyariset, Qidyariset, :IPI. B )>-)7. %apardi, I. 1881. n#esi 1881.  n#esi Parasit . 4niversitas Sumatera 4tara. %effre %effrey y dan :each. :each. ).  4tlas helminthologi 5 Protozologi Protozologi 1edoteran ed.6. 5C Penerbit buku kedokteran !usnoto., !usnoto., 2endryman, 2endryman, S.S., !oesdarto, !oesdarto, S., Sosiaati, S.&. 18)9. 18)9.  lmu Penyait   $elmin 1edoteran $e"an. $e"an. Difatama Publisher. !usu !usuma mami miha harja rja,, S. )1 )1..  Parasit dan Parasitosis pada $e"an erna erna dan  $e"an Piaraan di ndonesia.

2ogo 2ogorB rB Pusa Pusatt $ntar ntar 4niv 4niver ersit sitas as

2ioteknologi Institut Pertanian 2ogor.

97

:evin evine, e, N.(. N.(. )8 )8..  Buu Pelajaran( Parasitologi 2eteriner . 5adj 5adjah ah &ada &ada 4niversity Press. Oogyakarta. ogyakarta. :evi :evine ne,, Norm Norman an (. )9 )9..  Protozoologi 2eteriner. eteriner. Oogyakarta gyakarta B 5adjah &ada 4niversity Press. :icois, :icois, (., P. Coudert Coudert and N. Nere. 1888. 1888. pi#ootic  'abbits Enterocolitis and  Coccidiosis Coccidiosis 4 Criminal Criminal Conspiracy Conspiracy.. >th abbits abbits Congress Congress 6alencespagne.  Naang. Pebruari, 188>.  Penyait pada 1ambing atau %omba, %omba , QartaS$N26<, hlm.)@.  Noble, . . dan Noble, 5. $. ).  Parasitologi, Biologi Parasit $e"an. $e"an . Qardiart rdiarto o dan Noerha Noerhajati jati,, Penerje Penerjemah mah.. Oogyakar gyakartaB taB 5adjah 5adjah &ada &ada 4niversity Press.

99