ASUHAN KEPERAWATAN PADA AN. A DENGAN DIAGNOSA MEDIS KEJANG DEMAM SEDERHANA (KDS) DI RUANG DADAP SEREP RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI
Tanggal/jam MRS
: 03 Desember 2017 jam 18.00 WIB
Tanggal/jam pengkajian
: 04 Desember 2017 jam 09.45 WIB
Metode pengkajian
: Pemeriksaan fisik, anamnesa dan rekam medis
Diagnose medis
: Kejang Demam Sederhana (KS:)
No. Registrasi
: 1651xxx
I.
KASUS ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. IDENTITAS KLIEN
a. Nama
: An. A
b. Tempat/tanggal lahir
: Klaten, 3 November 2015
c. Umur
: 2 tahun
d. Pendidikan
: Belum sekolah
e. Alamat
: Mlandang RT 09/RW 05 Sudior, Tulung, Klaten
f.
: Kristen
Agama
g. Nama ayah/ ibu
: Ny. P
h. Umur
: 33 tahun
i.
Pekerjaan ayah
: Swasta
j.
Pekerjaan ibu
: Ibu rumah tangga
k. Pendidikan ayah
: SMA
l.
: SD
Pendidikan ibu
m. Agama
: Islam
n. Alamat
: Mlandang RT 09/RW 05 Sudior, Tulung, Klaten
o. Suku bangsa
: Jawa
1
2. KELUHAN UTAMA
Demam 3. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Ibu klien mengatakan, klien mengalami demam sejak hari Sabtu pagi sekitar jam 06.00 WIB WIB lalu oleh ibu klien dilakukan kompres hangat dan dibawa ke tempat praktik bidan dekat rumahnya dan saat diukur suhunya 400C diberi obat parasetamol sirup. Demam sempat turun 390C namun pada hari minggu pukul 16.00 klien mengalami panas lagi disertai kejang-kejang selama 15 menit. Saat kejang ibu hanya menjaga anaknya agar tidak jatuh dari tempat tidur, kejang berhenti sendiri lalu klien dibawa oleh keluarga ke bidan pukul 16.30 WIB, dari bidan klien tidak diberikan terapi namun langsung dirujuk ke IGD RSUD Pandan Arang pada pukul 18.00 dilakukan pemeriksaan fisik dengan hasil suhu 40,20C, badan teraba panas, anak compomentis (sadar penuh) , mual muntah (-). Lalu klien diberikan terapi infus Asering 10 tpm, inj. IV Antrain 100mg/8 jam, Rectal tube stesolid supositoria 2mg bila kejang dan dilakukan pemeriksaan laboratorium hematologi. Pada saat dilakukan pengkajian pada tangggal 04 Desember 2017 jam 09.45 WIB, klien teraba panas dengan suhu 39,50C, nadi 100x/m, RR: 35x/m. Di ruangan, klien mendapatkan terapi infus Asering 10 tpm dan inj.IV pamol 125mg/8 jam.
4. RIWAYAT MASA LAMPAU
Ibu klien mengatakan memiliki 4 orang anak dan an.A merupakan anak ke 4 nya. Dulu saat menjelang persalinan klien mengalami tekanan darah tinggi yaitu 160/90mmHg dan tidak ada tanda-tanda persalinan pada usia kehamilan 4 1 minggu. Bayi lahir sehat dengan persaliann post date dengan berat badan lahir 2600gr. Pada umur anaknya setahun, bayi sudah mengalami kejang sebanyak 2 kali pertama di usia 9 bulan dan yang kejang kedua dialami di usia 12 bulan. Setiap kejang diawali panas tinggi, kaki tangan kaku, mata melotot ke atas, dan biasanya selama 15 menit berhenti dengan sendirinya dan dibawa ke bidan untuk mendapatkan pengobatan biasanya diberikan obat penurun panas parasetamol saja dan langsung sembuh. Pada 5 bulan yang lalu, anak baru saja dirawat di Rumah sakit karena mengalami muntah berak dan di rawat selama 3 hari. 2
5. RIWAYAT KELUARGA
Ibu klien mengatakan, keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit kejang. Hanya memiliki riwayat penyakit hipertensi yaitu ibu dan kakek klien.
Keterangan
:
: Laki-laki
: Meninggal
: Perempuan
: Klien
: Tinggal serumah
6. RIWAYAT SOSIAL
Klien dirawat oleh orangtua dan kakak-kakakn ya selama di rumah. Ibu klien seorang ibu rumah tangga sehingga bisa 24 jam bersaa klien. Klien sering bermain di luar rumah bersama teman-teman sebayanya yang lain. Rumah klien menggunakan lantai kramik dan selalu di bersihkan oleh kakaknya yang paling besar.
7. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI a. Diagnose medis
Kejang Demam Sederhana (KDS) b. Tindakan operasi
Tidak ada
3
c. Obat obatan No.
Nama obat
Dosis
1
Infus D5 ½
12 tpm
2
Inj. IV Pamol
3
Rectal tube Stesolid
Fungsi
Untuk mengatasi dehidrasi, menambah kalori dan mengembalikan keseimbangan elektrolit. Sebagai obat penurun 3x125 mg panas (analgesik) dan dapat digunakan sebagi obat penghilang rasa sakit dari segala jenis seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri pasca operasi, nyeri sehubungan dengan pilek, nyeri otot pascatrauma, dll. obat dari 3 mg (jika kejang) Sebagai golongan anxiolitik / anti-cemas, Diazepam memiliki efek penghilang cemas, sedasi, hipnosis, antikejang, dan pelemas otot. Obat ini bekerja langsung di otak yang selanjutnya memberikan efek – efek yang sudah disebutkan sebelumnya.
d. Hasil laboratorium Tanggal 03-12-2017 jam 22:02 Jenis Pemeriksaan
Hasil
Satuan
Nilai Normal
HEMATOLOGI Darah lengkap
Hemoglobin
11.8
g/dl
14-18
Leukosit
8160
/Ul
4800-10800
LED
31
/mm
0-20
4
Hitung jenis sel
Eosinofil%
0.1
%
1-3
Basofil%
0.3
%
0-1
%
1-6
Neutrofil batang% Neutrofil segmen%
69.7
%
50-70
Limfosit%
22.4
%
20-40
Monosit
8.4
%
2-8
Hematokrit
37.4
%
42-52
g/dl
6-8
Protein plasma Trombosit
239
10^3/Ul
150-450
Eritrosit
4.27
10^6/Ul
4.7-6.1
MCV
77.1
Fl
80-100
MCH
26.4
Pg
27-32
MCHC
33.8
g/dl
32-36
RDW
14.3
%
SGOT
51
e. Hasil rotgen
Tidak ada f.
Data tambahan
8. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL MENURUT GORDON
a. Pola persepsi kesehatan dan manajemen kesehatan Ibu klien mengatakan, jika klien sakit terutama demam, ibu klien mengompres klien dan langsung membawa ke puskesmas karena keluarga tidak berani memberikan obat sembarangan pada anaknya. b. Pola nutrisi/metabolic Sebelum Sakit : Ibu klien mengatakan anaknya dirumah makan cukup lahap
dengan nafsu makan baik. Klien bisa menghabiskan satu porsi makanan yang disediakan oleh ibunya. Ibu klien mengatakan anak biasanya makan nasi, lauk pauk dan sayur tidak ada alergi pada makanan tertentu dengan intake cairan. 5
Selama sakit : Ibu klien mengatakan anaknya makan sedikit-sedikit saja nafsu
makan baik hanya saja anaknya kurang mau makan bubur dari RS namun menyusunya kuat. c. Pola eliminasi Sebelum sakit : Ibu klien menagatakan frekuensi BAB anaknya 2x sehari
dengan konsistensi lembek dan BAK 5-7x/hari (450cc/hari) tidak ada keluhan dalam BAB dan BAK. Selama sakit : Ibu klien menagatakan frekuesni BAB anaknya 1x sehari
dengan konsistensi lembek dan BAK 5-8x/hari (450cc/hari) tidak ada keluhan dalam BAB dan BAK. d. Pola aktivitas dan latihan Sebelum Sakit : ibu klien mengatakan sebelum sakit anaknya beraktivitas
seperti abiasa yaitu bermain bersama dengan teman-teman sebayanya. Selama sakit : Ibu klien mengatakan anaknya selama sakit anaknya harus
digendong jika mau kemana-mana. e. Pola istirahat-tidur Sebelum Sakit : Ibu klien mengatakan, jumlah jam tidur klien di rumah da lam
sehari 12 jam. Tidur malam ±6-7 jam, tidur siang ±2-3 jam. Selama sakit : Ibu klien mengatakan selama sakit anaknya tidur seperti biasa.
Tidur malam ±6-7 jam, tidur siang ±2-3 jam. Tidak ada keluhan tidur, namun kebiasaan anaknya saat tidur terkadang bangun tiba-tiba seperti terkejut. f. Pola persepsi-kognitif Ibu klien mengatakan, anaknya sekarang mengalami demam atau suhu tubuh yang meningkat dan jika anakya sakit maka ibu klien akan memebawanya ke puskesmas. g. Pola peran-hubungan Ibu klien mengatakan hubungan klien dengan kakak klien akrab dan tidak ada masalah. h. Pola seksualitas Klien seorang laki-laki berusia 2 tahun. Tidak ada aslah pada area genitalia.
6
i.
Pola nilai-keyakinan Ibu klien mengatakan selalu berdoa untuk kesembuhan anaknya dan yakin jika anaknya dirawat dengan baik akan akan sembuh.
9. PEMERIKSAAN FISIK
a. Keadaan umum
: Baik
b. Kesadaran
: Compos Mentis
GCS
: 15
Membuka mata
: 4 (pasien membuka matanya dengan spontan )
Respon verbal
: 5 (klien bisa berbicara sepatah dua atah kata)
Respon motorik
: 6 (pasien mengikuti perintah yang diberikan oleh
perawat, mengangkat tangan, menoleh , dll) c. Tanda-tanda vital : HR 105x/menit, RR 54x/menit, T 39.7 0C d. TB/BB
: 70 cm/ 10,4 kg
e. Lingkar kepala
:
Lingkar kepala normal 44 cm (untuk usia 24 bulan noralnya 43-49.5 cm), tidak ada pembesaran pada kepala, tidak terdapat lesi atau nyeri tekan. f.
Mata
:
Tampak bersih dan simetris, tampak berair, tidak ada tanda-tanda peradangan seperti mata merah dan keluar cairan seperti nanah / darah. Konjungtiva tidak anemis, pupil tampak mengecil saat di beri rangsangan cahaya (2 mm), mata klien dapat melihat ke semua arah, kornea tampak bening, sclera tidak ikterik. g. Hidung
:
Tampak bersih dan simetris, tidak ada terlihat polip. Klien dapat bernafas normal, tidak ada sekret yang keluar dari hidung. h. Mulut
:
Tampak bersih, warna bibir merah muda, gigi susu baik, tidak ada perdarahan pada gusi, lidah tidak kotor, mukosa lembab, tidak ada stomatitis. i.
Telinga
:
Tampak bersih, bentuk daun telinga simetris, tidak ada cairan yang keluar pada telinga, dan tidak ada benjolan. 7
j.
Tengkuk/leher
:
Tampak bersih, tidak ada terdapat lesi dan benjolan/pembengkakan/massa, JVP (Jugularis Vena Pressure)/ tekanan vena jugularis dapat teraba, tidak terdapat nyeri tekan pada leher, tidak ada kekakuan pada leher . k. Dada dan paru-paru Inspeksi
: Tampak simetris, perkembangan dada kiri dan kanan simetris, tidak terdapat otot bantu nafas, tidak ada lesi dan benjolan pada dada, tidak terdapat suara nafas tambahan, pernafasan dangkal,
Palpasi
: Pengembangan dada kiri dan kanan sama, taktil vremitus sama diseluruh lapang paru
l.
Perkusi
: Terdengar bunyi sonor
Auskultasi
: Suara nafas vesikuler
Jantung Inspeksi
: Tidak terdapat iktus kordis
Palpasi
: Tidak ada nyeri tekan
Perkusi
: Terdengar redup saat di perkusi
Auskultasi
: Terdengar bunyi jantung S1 S2 tunggal
m. Abdomen Inspeksi
: Tampak bersih, warna kulit sawo matang, tidak terdapat lesi atau bekas luka operasi, tidak adanya benjolan dan asites pada abdomen.
Auskultasi
: Bunyi peristaltic usus terdengar 12x/menit
Palpasi
: Teraba lembek pada kandung kemih, tidak terdapat massa pada abdomen, tidak terdapat nyeri tekan, turgor kulit abdomen kembali <2 detik,
Perkusi
: Terdengar sonor pada bagian lambung, terdengar pekak pada bagian hepar, terdengar suara tympani pada usus.
8
n. Punggung
:
Tampak bersih, tidak terdapat lesi pada punggung, saat di raba di seluruh tulang belakang, tidak ada terdapat kelainan dan klien tidak terdapat nyeri yang ditandai klien tidak menangis . o. Genitalia
:
Tampak tidak ada kelainan, klien berjenis kelamin laki-laki, tidak menggunakan kateter, bentuk penis noral tidak ada lesi, skrotu terdapat 2 testis. p. Ekstermitas
:
Tangan dan kaki kadang-kadang klien terlihat kaku seperti kejang tonik. Tidak ada lesi, jari-jari klien lengkap tangan dan kaki. q. Kulit
:
Tampak bersih, warna kulit sedikit kemerahan , tidak terdapat lesi pada seluruh kulit, kulit lembut dan lembab, akral teraba hangat.
10. PEMERIKSAAN PERKEMBANGAN
a. Personal Sosial Ibu klien mengatakan anak mampu cuci tangan sendiri saat hendak makan. Anak saat di ruah juga sudah diajari cara men ggosok gigi meskipun masih perlu bantuan orang tua. Anak juga sudah bisa memakai baju dalam sendiri namun untuk baju celana dan atasan masih perlu bantuan orang tua. b. Adaptif – Motorik halus Anak mampu menyusun menara dari lego dan menyusun bulatan sesuai ukuran meskipun masih harus dibantu. c. Bahasa Ibu klien mengatakan anak tau saat disuruh mandi, makan, dan bermain. Anak juga mampu menyebutkan beberapa kata yaitu ibu, bapak, makan, takut (dalam bahasa jawa) dan anak juga bisa mengatakan saat hendak makan, buang air kecil atau besar dan lain-lain. Saat ditanya perawat anak mampu menunjuk bagian tubuh yang ditanyakan oleh perawat. Anak bisa menyebutkan gambar pada sprei yaitu gambar hello kitty.
9
d. Motorik Kasar Ibu klien mengatakan anak bisa melempar bola, berjalan naik tangga, anak mampu berlari, anak mampu berjalan mundur, anak mampu berjalan dengan baik, anak mampu membungkuk dan berdiri, anak mampu berdiri sendiri dan melompat. B. ANALISA DATA No.
1.
Hari/ tanggal
Senin, 04 Desember 2017 pukul 09.45 WIB
Data
S:
Masalah
Hipertermi -
-
-
-
Ibu klien mengatakan, klien mengalami demam sejak 2 hari yang lalu Ibu klien mengatakan, klien mempunyai riwayat kejang 2 kali, kejang pertama saat klien berumur 9 bulan dan kejang kedua saat klien berumur 12 bulan dan kejang saat ini yang ketiga berumur 24 bulan. Ibu klien mengatakan kejang kearin terjadi <15 menit Ibu klien mengatakan jarak antara kejang ke dua dan kejang ke tiga yaitu 1 tahun setiap kejang selalu disertai panas tinggi.
O: -
Akral teraba hangat Tanda-tanda vital : RR 55x/menit HR 108 T 39,5 0C 10
Etiologi
Proses penyakit
Diagnose
Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
2.
Senin, 4 Desember 2017 Pukul 09.50 WIB
Sp02 98% Kulit tampak memerah Turgor kulit <2 detik Mata tampak berair
S: Defisit - Keluarga mengatakan tidak pengetahuan mengetahui bagaimana tentang penanganan awal saat anak kejang terkena kejang demam. demam O: - Keluarga bertanya - Tampak tertarik dengan pengetahuan kejang demam.
Kurang terpapar informasi
Defisit pengetahuan tentang kejang demam berhubungan dengan Kurang terpapar informasi
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit 2. Defisit pengetahuan tentang kejang demam berhubungan dengan kurang terpapar
informasi D. INTERVENSI KEPERAWATAN No. Hari/ DiagnosA tanggal Keperawatan 1. Senin, 04 Hipertermi Desember berhubungan 2017 pukul dengan proses 09.45 WIB penyakit
Tujuan dan Kriteria hasil (NOC) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan demam turun. Kriteria hasil: - Suhu tubuh dalam batas normal (35,50C - 37,50C) - Akral teraba hangat - Tidak ada tandatanda dehidrasi - Tidak ada kejang
11
Intervensi (NIC) Perawatan demam 1. Pantau suhu dan tandatanda vital 2. Monitor warna kulit dan suhu 3. Berikan terapi farmakologi 4. Anjurkan untuk mengggunakan pakaian atau selimut yang tipis 5. Pantau komplikasikomplikasi yang
berhubungan dengan demam serta tanda dan gejala kondisi penyebab demam 6. Anjurkan keluarga untuk kompres air hangat dilipatan tubuh pasien. 7. Kolaborasi pemberian antipiretik 2
Senin, 4 Desember 2017 pukul : 09.55 WIB
Defisit pengetahuan tentang kejang demam berhubungan dengan Kurang terpapar informasi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 30 menit diharapkan pengetahuan keluarga dan klien tentang kejang demam bertambah, dengan kriteria hasil Knowledge : disease proses a. Keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit kondisi prognosis dan program pengobatan b. Keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar c. Keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/ tim kesehatan lainya Indicator skala : 1.Tidak pernah dilakukan 2.Jarang dilakukan 3.Kadang dilakukan 12
Pengajaran Proses Penyakit 1. Kaji tingkat pengetahuan pasien terkait dengan proses penyakit yang spesifik 2. Jelaskan patofisiologi kejang dan demam 3. Review pengetahuan keluarga tentang kondisi anaknya 4. Kenali kondisi pasien mengenai pengetahuan keluarga 5. Identifikasi kemungkinan penyebab sesuai kebutuhannya 6. Identifikasi pengetahuan terkait antisipasi kejang berulang dan anageennya
4.Sering dilakukan 5.Selalu dilakukan
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN Nama : An. A No. CM : 16515xxx Umur : 2 tahun Diagnosa medis : KS: No. Hari/ Dx Jam Implementasi Evaluasi tanggal 1. Senin, 1 09.50 1. Memantau suhu dan S: 04 tanda-tanda vital - Ibu klien mengatakan, Desemb dengan cara klien demam sejak tadi er 2017 mengukur dengan malam termometer dan O: stetoskop - Tanda-tanda vital Temperatur : 39,50C RR : 40 x/menit HR : 108x/menit - Akral teraba hangat 09.52 2. Memonitor warna S:kulit klien O: - Warna kulit tampak memerah - Akral teraba hangat - Tidak terdapat lesi
09.53
09.55
3. Menganjurkan S: keluarga untuk - Ibu klien mengatakan memakaikan pakaian akan mengganti baju atau selimut yang klien dengna yang tidak tipis pada klien tebal O: - Klien mengggunakan baju yang tidak tebal 4. Memantau S: komplikasi- Ibu klien mengatakan, komplikasi yang klien mempunyai 13
Prf
berhubungan dengan demam serta tanda dan gejala kondisi penyebab demam seperti riwayat kejang
09.57
10.00
2.
Senin, 04 Desemb er 2017
2
10.00
-
riwayat kejang 3x dan ini merupakan yang ketiga Ibu klien mengatakan saat panas tinggi kejang muncul
O: - Klien tampak terbangun/terkejut tibatiba saat tidur 5. Menganjurkan S: keluarga untuk - Ibu klien mengatakan memberikan akan mengompres kompres air hangat hangat klien dilipatan tubuh klien O: - Ibu klien tampak mengompres anaknya dengan air hangat 6. Memberikan terapi S: farmakologi - Ibu klien mengatakan antipretik yaitu setelah diberikan obat injeksi iv pamol 125 panas mulai turun mg O: - Akral teraba hangat - Temperature 39.00C 1. Mengkaji tingkat S : pengetahuan - keluarga mengatakan keluarga anak AF mulai memahami tentang terkait dengan pengertian, penyebab, dan kejang demam bagaimana terjadinya kejang - keluarga mengatakan mengerti bahwa demam merupakan salah satu penyebab dari kejang O: - keluarga tampak sudah mengerti dengan apa yang dielaskan oleh perawat 14
10.05
10.10
10.13
keluarga mengerti
2. Menjelaskan S: penyebab terjadinya - Keluarga mengatakan kejang mengerti penyebab kejang dea salah satunya yaitu dicetuskan oleh demam yang dialami anaknya O: - Keluarga tampak mengerti dengan penjelasan perawat 3. Menanyakan S: pengetahuan - Ibu klien mengatakan keluarga terkait kondisi anaknya saat ini kondisi anaknya saat yaitu sedang panas tinggi ini O: - Ibu tampak mengompres anaknya 4. Mengidentifikasi S: kemungkinan - Ibu mengatakan anaknya penyebab suka makan jajanan penyakitnya, salah dipinggir jalan satunya akibat O: memakan chiki- - Ibu tampak menggali chikian. kembali penyebab anaknya demam
DATA FOKUS Tanggal 05 November 2017 Data subjektif
-
Data objektif
Ibu klien mengatakan, klien sejak tadi
malam sesak
mengangguk
dan
-
batuk
Tanda-tanda vital HR : 89x/menit
berdahak dan badan klien hangat
RR : 52x/menit Temperature : 37,80C -
15
Akral teraba hangat
F. CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN Nama Umur No.
1.
: An. A : 2 tahun Hari/ tanggal Selasa, 05 Desemb er 2017
Dx
1
No. CM Diagnosa medis Jam
09.50
09.52
09.55
09.57
Implementasi
: 16515xxx : KDS Evaluasi
1. Memantau suhu dan S: tanda-tanda vital - Ibu klien mengatakan, dengan cara klien demam sudah mengukur dengan berkurang termometer dan O: stetoskop - Tanda-tanda vital Temperatur : 37,90C RR : 40 x/menit HR : 108x/menit - Akral teraba hangat 2. Memonitor warna S:kulit klien O: - Warna kulit tampak masih memerah - Akral teraba hangat - Tidak terdapat lesi 3. Memantau S: komplikasi- Ibu klien mengatakan, komplikasi yang klien mempunyai berhubungan dengan riwayat kejang, selama demam serta tanda dirawat di ruang anak dan gejala kondisi klien tidak ada kejang penyebab demam - Ibu klien mengatakan seperti riwayat saat panas tinggi kejang kejang muncul O: - Klien tampak terbangun/terkejut tibatiba saat tidur 4. Menganjurkan S: keluarga untuk memberikan 16
Prf
kompres air hangat dilipatan tubuh klien
2.
Selasa, 05 Desemb er 2017
2
10.00
5. Memberikan terapi farmakologi antipretik yaitu injeksi iv pamol 125 mg
10.00
1. Mengkaji tingkat pengetahuan keluarga anak AF terkait dengan kejang demam
10.10
2. Menanyakan pengetahuan keluarga terkait kondisi anaknya saat ini
17
-
Ibu klien mengatakan akan mengompres hangat klien
O: - Ibu klien tampak mengompres anaknya dengan air hangat S: - Ibu klien mengatakan setelah diberikan obat panas mulai turun O: - Akral teraba hangat - Temperature 39.00C S: - keluarga mengatakan mulai memahami tentang pengertian, penyebab, dan bagaimana terjadinya kejang - keluarga mengatakan mengerti bahwa demam merupakan salah satu penyebab dari kejang O: - keluarga tampak sudah mengerti dengan apa yang dielaskan oleh perawat - keluarga mengangguk mengerti S: - Ibu klien mengatakan kondisi anaknya saat ini panasnya sudah mulai menurun dari yang kemarin O:
- Ibu tampak memberikan anaknya minum yang cukup
DATA FOKUS Tanggal 6 Desember 2017 Data subjektif
-
-
-
Data objektif
Ibu klien mengatakan demamnya
-
Tampak tidak menggunakan oksigen
sudah mulai turun
-
Tanda-tanda vital
Ibu klien mengatakan anaknya sudah
HR : 78x/menit
mau minum yang banyak
RR : 25x/menit
Ibu
klien
mengetahui
mengatakan salah
satu
sudah
Temperature : 37,5
pencetus
-
Tidak terdengar ronchi
terjadinya kejang pada anaknya yaitu
-
Akral teraba hangat
demam, sehingga akan mencegah demam tersebut untuk meningkat lebih jauh dengan cara yang sudah diajarkan oleh perawat minum air yang banyak dan juga kompres air hangat di daerah-daerah lipatan
G. EVALUASI KEPERAWATAN Nama : An. A Umur : 2 tahun
No. CM Diagnosa medis
18
: 1651xxxx : KDS
No.
Hari/
Diagnose
Evaluasi
Paraf
tanggal
1.
Rabu, 6
Hipertermi
Desember
berhubungan
2017
dengan proses penyakit
S (Subjektif)
-
Ibu
klien
mengatakan
demamnya sudah tidak lagi O (Objektif)
-
Akral teraba hangat
-
Tanda-tanda vital HR : 75x/menit RR : 26x.menit Temperature : 36, 80C SpO2 : 99%
A (Analisis)
-
Masalah teratasi
P (Planning)
2
-
Hentikan intervensi
-
Pasien diperbolehkan pulang
Rabu, 6
Defisit
Desember
pengetahuan
2017
tentang kejang
mengetahui salah satu pencetus
demam
terjadinya kejang pada anaknya
berhubungan
yaitu demam, sehingga akan
dengan kurang
mencegah
terpapar
untuk
informasi
dengan
S (Subjektif)
-
Ibu klien mengatakan sudah
demam
meningkat cara
tersebut
lebih
yang
jauh sudah
diajarkan oleh perawat minum air
yang
banyak
dan
juga
kompres air hangat di daerahdaerah lipatan O (Objektif)
19
-
Ibu klien ta mpak
melaksanakan anjuran yang diberikan oleh perawat yaitu
mengompres anak dengan air hangat A (Analisis)
-
Masalah teratasi
P (Planning)
-
Hentikan intervensi
-
Pasien diperbolehkan pulang
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SDKI PPNI. 2016. Standar Di agnosis Keperawatan InO:nesia. Jakarta: PPNI Johnson, Meridian Maas, & Sue Moorhead. (2000). Nursing outcome classification (NOC). Philadelphia: Mosby. McCloskey & Gloria M Bulechek. (1996). Nursing intervention classification (NIC). USA:Mosby.
20