TUGAS EKSTRAKSI METALURGI
EKSTRAKSI METALURGI DILIHAT DARI ASPEK PROCESSING, ASPEK MINING, ASPEK LEGALITAS DAN ASPEK MINERALOGI
Dosen Pengampuh: Ir. A. Taufik Arief, M.S.
Dibuat sebagai Tugas Mata Kuliah Ekstraksi Metalurgi Metalurgi pada Jurusan Teknik Pertambangan Pertambangan
Oleh: Sigit Pangestu
(03021181621110) (0302118162111 0)
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIIWIJAYA 2018
Aspek Legalitas
Aspek Mining
Aspek Processing Ekstraksi Metalurgi
Aspek Mineralogi
Aspek IPTEK
1. Aspek Mining dalam Ekstraksi Metalurgi
Aspek Mining (Pertambangan) menjadi suatu hal yang sangat penting dikarenakan didalamnya termasuk kegiatan survey tinjau, eksplorasi dan eksploitasi. Dari kegiatan survey tinjau dan eksplorasi, didapatkanlah jumlah cadangan, jenis cadangan dan kadar cadangan. Jumlah cadangan menentukan apakah kegiatan ekstraksi dapat kontinyu (supply bahan tambang terpenuhi), sedangkan jenis cadangan (apakah cadangan primer, sekunder, atau tersier) dan kadar (low grade deposit dan high grade deposit) akan menentukan metode penambangan dan bagaimana cara penambangan. Untuk dilakukan ekstraksi atau peleburan maka dipilihlah kadar yang tinggi (high grade deposit) dan jumlah yang besar. Selain itu, aspek mining juga berpengaruh terhadap ekstraksi metalurgi karena untuk menentukan metode ekstraksi apa yang akan digunakan.Selain itu, aspek mining juga berpengaruh dalam pembangunan smelter untuk peleburan bijih logam.
Apabila bijih logam yang ditambang tidak memiliki kadar yang tinggi maka pembangunan smelter akan menyebabkan produk yang dihasilkan tidak memiliki kualitas yang bagus. Ditambah dengan jumlah logam yang dihasilkan sedikit, pembangunan smelter akan menyebabkan naiknya biaya operasi karena supply logam untuk dileburkan tidak baik. Aspek pertambangan (mining) tidak bisa terlepas dari ekstraksi metalurgi karena yang akan dilakukan peleburan berasal dari pertambangan. Logam yang akan dilebur pun harus memiliki kualitas, kuantitas dan kadar yang baik. Selective Mining dapat dilakukan untuk menambang logam yang hanya memiliki kadar yang baik. Supply logam yang akan dilebur pun harus berjalan dengan baik agar pabrik smelter dapat beroperasi terus menerus. Selain itu, aspek pertambangan juga menentukan metode peleburan seperti apa yang sesuai dengan sifat logam yang akan di lebur dan biaya yang akan dikeluarkan. Maka, Aspek pertambangan (mining) sangat penting dalam proses pembangungan pabrik smelter dan proses ekstraksi metalurgi.
2. Aspek Processing dalam Ekstraksi Metalurgi
Aspek processing disini ialah kegiatan sebelum dilakukannya peleburan atau dengan kata lain proses pengolahan untuk meningkatkan kadar. Bahan tambang yang sudah ditambang akan dilakukan pengolahan untuk menaikkan nilai tambah. Dari pengolahan (processing) inilah dapat diketahui mineral apa saja yang terkandung didalam logam tersebut. Apakah masih banyak mineral ikutan didalam logam tersebut yang apabila dilakukan peleburan kembali akan menguntungkan karena kadar yang tinggi atau nilai jualnya yang tinggi.
3. Aspek Legalitas dalam Ekstraksi Metalurgi
Dengan adanya Undang Undang No.4 tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara, Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, serta Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Minaral No. 07 Tahun 2012 tentang Peningkatan Nilai Tambah Mineral melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral.
Implementasi UU No.4 tahun 2009 pasal 95 huruf c,”Pemegang IUP dan IUPK wajib meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral dan/atau batubara, Pasal 102.”Pemegang IUP dan IUPK wajib meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral dan/atau batubara dalam pelaksanaan penambangan, pengolahan dan pemurnian,
serta
pemanfaatan
mineral
dan
batubara,
Pasal
103
ayat
(1),”Pemegang IUP dan IUPK Operasi Produksi wajib mel akukan pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri, serta, Pasal 170,” Pemegang kontrak karya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 169 yang sudah berproduksi wajib melakukan pemurnian sebagaimana dimaksud dalam pasal 103 ayat(1), selambat-lambatnya 5 (lima) tahun sejak di Undang-Undang ini di Undangkan. Maka untuk menerapkan peraturan perundang-undangan tersebut, maka ekstraksi metalurgi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan nilai tambah dari sumber daya mineral dengan membangun smelter-smelter di perusahaan.
4. Aspek Mineralogi dalam Ekstraksi Metalurgi
Proses Ekstraksi Metalurgi pun sangat dipengaruhi oleh aspek mineralogi. Hal ini dikarenakan oleh bila kandungan kadar logam dalam mineral tersebut tinggi maka dapat menghasilkan produk hasil ekstraksi metalurgi yang bagus pula. Namun, bila kandungan kadar dalam mineral atau bijih tersebut rendah maka hal ini tidak ekonomis untuk dilakukan penambangan dan hasil ekstraksi metalurgi pun akan bermutu jelek. Aspek mineralogi juga mempengaruhi dalam pemilihan proses esktraksi metalurgi yang akan diterapkan. Contohnya proses ekstraksi metalurgi untuk nikel yang cenderung menggunakan metode hidrometalurgi berbeda dengan proses ekstraksi metalurgi untuk besi yang menggunakan metode pirometalurgi.