BUKU PANDUAN KEPERAWATAN TERINTEGRASI INTER-PROFESIONAL EDUCATION
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015
Keperawatan Terintegrasi Terintegrasi (Inter Profesional Education) Buku Panduan @Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak, mencetak atau menerbitkan sebagian isi atau seluruh buku dengan cara dan dalam bentuk apapun juga tanpa seijin penerbit Penerbit: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang Cetakan Pertama, November 2014 Cetakan Kedua, November 2015
Keperawatan Terintegrasi Terintegrasi (Inter Profesional Education) Buku Panduan @Hak cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak, mencetak atau menerbitkan sebagian isi atau seluruh buku dengan cara dan dalam bentuk apapun juga tanpa seijin penerbit Penerbit: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang Cetakan Pertama, November 2014 Cetakan Kedua, November 2015
Visi Program Studi
Menjadikan PS Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang sebagai PS yang terkemuka dan berkeunggulan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni/kiat (IPTEKS) dalam bidang keperawatan berbasis komunitas yang berwawasan global dan berdasar nilai-nilai islam.
Misi Program Studi 1.
Menyelenggarakan pengelolaan akademik yang kondusif dengan mengedepankan service exellent dalam exellent dalam pengembangan nilai-nilai islam 2. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan yang profesional, dalam bentuk kegiatan pembelajaran berbasis Tehnologi Informasi dengan pendekatan Student Center Learning (SCL) untuk mencapai kompetensi kompetensi bidang Keperawatan Keperawatan berbasis Komunitas. 3. Menyelenggarakan penelitian keperawatan berbasis komunitas. 4. Menyelenggarakan pengabdian yang mengedepankan peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku sosial dalam bidang kesehatan kesehatan yang berdampak pada peningkatan ekonomi ekonomi masyarakat. 5. Menyelenggarakan kerjasama dalam pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian yang saling menguntungkan
Tujuan Program Studi Tujuan dari PS adalah untuk : nilai-nilai islami islami dalam dalam 1. Menghasilkan Ners profesional yang mengedepankan service exellent dan nilai-nilai pelayanan keperawatan. 2. Menghasilkan Ners profesional yang memiliki kemandirian dalam melakukan pelayanan keperawatan baik ditingkat regional, nasional dan internasional didukung dengan penguasaan dalam bidang Tehnologi Informasi Keperawatan berbasis Komunitas yang mampu melakukan penelitian keperawatan yang 3. Menghasilkan Ners profesional berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. 4. Menghasilkan Ners profesional yang mampu berperan sebagai agent of change dalam bidang kesehatan di masyarakat masyarakat baik regional, nasional nasional dan internasional. 5. Menghasilkan Ners profesional dengan kualitas lulusan yang berdaya saing global sebagai hasil kerjasama dalam pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian yang saling menguntungkan dengan institusi kesehatan baik regional, nasional dan internasional.
PETA KURIKULUM BLOK PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Semester Minggu
Ganjil
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Genap
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
Tahun 4
Keperawatan Gawat Darurat II
Sistem Kardiovaskuler
Tahun 3
Keperawatan Komunitas II
Sistem Reproduksi
Sistem Muskuloskeletal dan Integumen
Keperawatan Komunitas Komunitas III
Keperawatan Gawat Darurat I
Tahun 2
Sistem Respirasi
Sistem Imun dan Hematologi
Sistem Endokrin dan Pencernaan
Keperawatan Komunitas I
Sistem Perkemihan
Sistem Persepsi Sensori dan Neurobehavior
Tahun 1
Ilmu Keperawatan Dasar I
Ilmu Keperawatan Dasar II
Ilmu Dasar Keperawatan I
Ilmu Keperawatan Dasar III
Ilmu Keperawatan Dasar IV
Ilmu Dasar Keperawatan II
Minggu
1
2
3
4
5
1
2
3
Semester
4
5
1
2
3
4
5
Ganjil
P MK Edi Purwanto, M.Ng. Muhammad Muslih, S.Kep., Ns
FASILITATOR Edi Purwanto, M.Ng. Nurul Aini, M.Kep Indah Dwi Pratiwi, M.Ng Tutu April Ariani, SKp., M.Kes Ririn Harini, M.Kep Henik Tri Rahayu, M.S. Nur Aini, M.Kep Heni Dwi Susanti, M.Kep., Sp. Mat Aini Alifatin, M.Kep Reni Ilmiasih, M.Kep., Sp.Anak
6
1
2
3
4
5
1
2
3
4
Genap
5
1
2
3
4
5
6
35
36
P MK Edi Purwanto, M.Ng. Muhammad Muslih, S.Kep., Ns
FASILITATOR Edi Purwanto, M.Ng. Nurul Aini, M.Kep Indah Dwi Pratiwi, M.Ng Tutu April Ariani, SKp., M.Kes Ririn Harini, M.Kep Henik Tri Rahayu, M.S. Nur Aini, M.Kep Heni Dwi Susanti, M.Kep., Sp. Mat Aini Alifatin, M.Kep Reni Ilmiasih, M.Kep., Sp.Anak Erma Wahyu M, S.Kep., Ns., Msi Muhammad Muslih, S.Kep., Ns Nurlailatul Masruroh, MN Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom Zahid Fikri, M.Kep Sunardi, M.Kep
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin. Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas perkenan-Nya Buku Panduan Keperawatan Terintegrasi (Inter Proffesional Education), edisi 2015 dapat diselesaikan sesuai pada waktunya. Buku ini merupakan pedoman pembelajaran bagi mahasiswa semester VII PSIK FIKES UMM, staf pengajar yang bertindak sebagai pakar (narasumber) dan fasilitator. Strategi pembelajaran pada Mata Kuliah ini adalah Pembelajaran Berdasar Masalah (Problem Based Learning ) dengan kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan standar kompetensi pendidikan Ners di Indonesia melalui mekanisme sistem pendidikan Student Centered Learning atau pembelajaran aktif. Buku Panduan Keperawatan Terintegrasi (Inter Proffesional Education), ini dibuat berdasarkan kompetensi dari
keperawatan terintegrasi yang mencakup semua bidang
keperawatan serta kaitannya dengan pembelajaran kolaboratif lintas profesional di bidang kesehatan antara mahasiswa kedokteran, keperawatan dan farmasi. Semoga buku ini bermanfaat bagi mahasiswa, staf pengajar serta seluruh komponen terkait dalam proses pendidikan Sarjana Keperawatan di Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Akhirnya, masukan dari berbagai pihak kami perlukan untuk perbaikan buku panduan pada edisi mendatang. Semoga Allah SWT melimpahkan karunia-Nya.
Malang, November 2015 PJMK
DAFTAR ISI
Visi, Misi dan Tujuan Program Studi .................................................................................................. iii Peta Kurikulum Blok ........................................................................................................................... iv Kontributor.......................................................................................................................................... v Kata Pengantar................................................................................................................................... vi Daftar Isi ............................................................................................................................................ vii Daftar Lampiran ................................................................................................................................viii BAB 1. KEBIJAKAN DAN STANDAR ..................................................................................................... 1 1.1. Pembelajaran Blok ......................................................................................................... 1 1.1.1. Definisi ................................................................................................................ 1 1.1.2. Aktivitas Pembelajaran ...................................................................................... 1 1.2. Evaluasi Proses Pembelajaran dan Penilaian ............................................................... 4 1.2.1. Nilai Lulus Mata Ajar Sistem Blok ..................................................................... 4 1.2.2. Nilai Lulus........................................................................................................... 4 1.2.3. Kriteria Penilaian ............................................................................................... 5 1.2.4. Kriteria Boleh Mengikuti Ujian ......................................................................... 5 1.3 Pedoman Pelaksanaan Keperawatan Terintegrasi ...................................................... 5 1.3.1 Pedoman Umum ................................................................................................ 5 1.3.2 Langkah-Langkah Tutorial IPE ........................................................................... 6 BAB 2. MODUL DAN TOPIK ............................................................................................................... 7 2.1. Learning Outcomes....................................................................................................... 7 2.2. Modul ............................................................................................................................. 7 2.3. Modul Skenario IPD ...................................................................................................... 8 2.4. Modul Skenario Ilmu Mata daan THT (Panca Indra) .................................................. 10 2.5. Modul Skenario Neurologi........................................................................................... 12 2.6. Modul Skenario Ilmu Bedah ........................................................................................ 18 2.7. Modul Skenario Ilmu Kesehatan Anak ....................................................................... 22 2.8. Modul Skenario Obsgyn ............................................................................................. 25 2.9. Modul Skenario IKM ................................................................................................... 30 2.10. Modul Skenario Skenario/ Jiwa ................................................................................... 32 BAB 3. PENUTUP .............................................................................................................................. 33 Daftar Pustaka .................................................................................................................................. 34 Jadwal Keperawatan Terintegrasi ................................................................................................... 35 Keterangan Teknik Pelaksanaan ...................................................................................................... 36 Pembagian ruangan IPE .................................................................................................................... 37
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Kelompok ........................................................................................................... 39 Lampiran 2 Pedoman Laporan Tutorial dan Pleno ..........................................................................42 Lampiran 3 Contoh Penulisan Laporan Askep ................................................................................ 43 Lampiran 4 Format Penilaian Tutorial .............................................................................................. 45 Lampiran 5 Daftar Contact Person Mahasiswa .............................................................................. 46
BAB I KEBIJAKAN DAN STANDAR
1.1.
PEMBELAJARAN KEPERAWATAN TERINTEGRASI (Inter Profesional Education) 1.1.1. DEFINISI Tenaga kesehatan merupakan ujung tombak dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat. Oleh karena tenaga kesehatan harus terbiasa melakukan kolaborasi saat di tatanan pelayanan maka perlu ditanamkan sejak dini di lingkungan pendidikan dengan konsep interprofessional education dan di lingkungan praktisi muda dengan memberikan paparan yang nyata mengenai konsep praktik interprofesi sesuai dengan kompetensi pendidikan interprofesi (Freeth et al., 2005). Salah satu kendala dalam pembelajaran pada tenaga kesehatan yaitu Interprofessional Education (IPE)). The World Health Organization (WHO) mengusulkan interprofessional education sebagai salah satu metode yang memungkinkan para profesi kesehatan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dapat dipertanggungjawabkan sebagai teamwork (WHO, 1988). Interprofessional Education (IPE) adalah salah satu konsep pendidikan yang dicetuskan oleh WHO sebagai pendidikan terintegrasi. Menurut UK Centre for the Advancement of Interprofessional Education menjelaskan bahwa pembelajaran interprofessional adalah kesempatan sebuah profesi untuk belajar dengan , dari , dan tentang satu sama lain untuk memfasilitasi kolaborasi saat praktik. Beberapa ahli mengungkapkan IPE dapat menjadi dasar dalam pembentukan kolaborasi. Seperti halnya pendapat Mendez et. al.,(2008) IPE merupakan hal yang potensial sebagai media kolaborasi antar profesional kesehatan dengan menanamkan pengetahuan dan skill dasar antar profesional dalam masa pendidikan. Coster, et. al., (2008) memperkuat pendapat Mendez et. al., (2008) bahwa IPE merupakan hal yang penting dalam membantu pengembangan konsep kerja sama antar profesional yang ada dengan mempromosikan sikap dan tingah laku yang positif antar profesi yang terlibat di dalamnya (A’la, 2010). Dari hal tersebut dapat ditarik garis besar bahwa manfaat dari IPE dapat dicapai dengan mulai diterapkannya pada tahap akademik. 1.1.2.
AKTIVITAS PEMBELAJARAN 1. Tutorial Tutorial yang dilakukan adalah diskusi dalam kelompok kecil dengan menggunakan Problem Based Learning (PBL). Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil beranggotakan 10 – 15 orang. Tutorial dijadwalkan 2 kali diskusi dan 1 kali ujian topik dalam seminggu untuk diskusi tentang masalah yang belum dipahami dan dilakukan dengan didampingi oleh fasilitator atau mandiri. Untuk mencapai tujuan pembelajaran mahasiswa diberikan skenario kasus dan kelompok akan mendiskusikan kasus tersebut
dengan pendekatan seven jump dibawah ini: 1. Clarify unfamiliar term : a. Tahap ini bertujuan untuk memahami skenario dan menyamakan persepsi b. Proses : mahasiswa mengidentifikasi istilah/konsep yang belum dimengerti dengan menggunakan prior knowledge/ membuka kamus. c. Alasan : istilah yang tidak lazim akan menghambat pemahaman d. Hasil : daftar istilah yang tidak dimengerti 2. Define the problem a. Bertujuan untuk menyadarkan mahasiswa bahwa ada masalah yang harus didiskusikan b. Proses : mahasiswa dimotivasi untuk menyumbangkan pendapat mereka tentang masalah dalam skenario c. Alasan : memungkinkan setiap anggota mempunyai pandangan yang berbeda untuk memperluas wawasan mereka d. Hasil : tersusunnya topik yang perlu penjelasan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan e. Bila pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak difahami, maka dapat diangkat sebagai LO (learning objective) yang akan di bahas pada pertemuam berikutnya 3. Brainstorm possible hypothesis/explanation : a. Tahap ini bertujuan untuk mengaktifkan prior knowlwedge dari masing-masing anggota kelompok b. Proses : mahasiswa mencoba rumuskan, menguji dan membandingkan keunggulan dari masing-masing hipotesis c. Alasan : mendorong penggunaan prior knowledge dari masing-masing individu d. Hasil : daftar hipotesis atau penjelasan singkat dari jawaban step k edua e. Dalam bentuk jawaban-jawaban singkat 4. Arrange explanation into a tentative solution : a. Pada tahap ini masalah dibahas ecara detil dan dibandingkan terhadap hipotesis untuk lihat kemungkinan dan perlunya penjelasan lebih lanjut b. Semua hipotesis dihubungkan satu sama lain secara skematis c. Alasan : supaya mahasiswa dapat melihat hubungan antara 1 konsep dengan konsep lainnya, sehingga mahasiswa mengerti dan tidak menghafal. d. Hasil : berupa penjelasan masalah oleh kelompok secara sistematik e. Dalam bentuk skema/bagan 5. Define LO (Learning Objective) : a. Pada tahap ini kelompok menentukan apa yang harus dipelajari untuk dapat mengerti memecahkan masalah-masalah yang belum terjawab. Tutor mendorong mahasiswa agar masalah tidak terlalu umum atau dangkal
b. Alasan : perumusan tujuan pembelajaran yang tepat didapat dari diskusi antara tutor dan mahasiswa c. Hasil : tersusunnya tujuan pembelajaran/LO (learning objective) d. LO didiskusikan pada pertemuan berikutnya e. Tahap 1 sampai 5 di laksanakan pada pertemuan pertama 6. Info gathering and private study : a. Dilakukan di antara diskusi pertama dan kedua b. Proses : mahasiswa harus mencari semua pertanyaan yang belum terjawab. c. Mahasiswa dapat menggunakan sumber yang berbeda untuk mendapatkan informasi (text book, journal, bertanya langsung ke pakar, kuliah umum) d. Alasan : mahasiswa mengerti bahwa mereka harus melakukan sendiri dan mengumpulkan info baru untuk pemenuhan tujuan e. belajar f. Hasil : mahasiswa merangkum semua hasil yang di dapatkan 7. Share the results of info gathering and privat study ; a. Proses di mulai dengan melihat LO, kemudian mengidentifikasi sumber info, saling berbagi informasi yang sudah di dapat dan menolong untuk saling mengerti b. Mengkaji informasi yang sudah di dapat dan mendiskusikan apakah semua permasalahan dalam skenario sudah terjawab c. Alasan : agar kelompok menghasilkan analisis masalah yang lengkap, menggabungan hasil pembelajaran dan mengidentifikasi masalah yang tidak diketahui untuk pembelajaran tahap lanjut. d. Hasil : rangkuman informasi yang didapat e. Apabila semua LO terjawab, maka diskusi selesai, tetapi apabila LO fakultas belum tercapai maka tutor memberikan tugas kepada anggota kelompok. f. LO yang belum terjawab bisa didiskusikan di pertemuan Pleno dengan menghadirkan pakar g. Presentasi dilakukan secara oral, menulis bagan di papan atau presentasi dengan power point h. Tutor memberikan feedback di akhir pertemuan ke dua 2. Belajar mandiri Dalam pembelajaran orang dewasa, mahasiswa dapat belajar secara mandiri dari berbagai sumber belajar eksternal yaitu : perpustakaan, wabsite (internet & intranet), e-Learning , buku, brosur dan jurnal. Metode belajar mandiri berbentuk pelaksanaan tugas membaca atau kajian jurnal oleh mahasiswa tanpa bimbingan atau pengajaran khusus. Dalam metode ini mahasiswa akan terlebih dahulu mendapatkan penjelasan tentang proses dan hasil yang diharapkan serta diberikan daftar bacaan sesuai kebutuhan. Dengan belajar mandiri diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kerja
dan memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk memperdalam pengetahuan secara aktif. 3. Kuliah Pengantar/Kuliah Pakar Metode kuliah pengantar berbentuk penjelasan pengajar kepada mahasiswa dan biasanya diikuti dengan tanya jawab tentang isi materi yang belum jelas. Yang perlu dipersiapkan pengajar daftar topik yang akan diajarkan dan media visual atau materi pembelajaran. Selama kuliah pengantar seluruh dosen diwajibkan menggunakan pendekatan student centered learning (SCL). SCL adalah konsep pembelajaran dengan pendekatan : 1. Menyertakan mahasiswa dalam proses pembelajaran 2. Mendorong mahasiswa untuk memiliki pengetahuan yang lebih banyak, luas dan mendalam 3. Membantu mahasiswa untuk menyelami kejadian pada kehidupan nyata 4. Mendorong terjadinya pembelajaran secara aktif 5. Mendorong kemampuan mahasiswa untuk berfikir kritis 6. Mengarahkan mahasiswa untuk mengenali dan menggunakan berbagai macam gaya belajar 7. Memperhatikan kebutuhan dan latar belakang mahasiswa 8. Memberikan kesempatan untuk mengembangkan berbagai strategi assessment Beberapa topik kuliah pengantar yang akan diberikan pada Blok 12 akan dijadwalkan sesuai tujuan pembelajaran setiap minggu. Dalam kuliah pengantar ini mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk menanyakan halhal yang belum jelas selama aktivitas pembelajaran. 1.2 EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 1.2.1. NILAI LULUS MATA AJAR KEPERAWATAN TERINTEGRASI (Inter Profesional Education) Sistem penilaian berdasarkan acuan Universitas Muhammadiyah Malang dalam nilai angka mutu, huruf mutu, dan bobot. TARAF PENGUASAAN > 80,00 75.0 – 80.0 70.0-74.9 60.0-69.0 55.0-59.9 40.0-54.9 < 40.0
NILAI HURUF A B+ B C+ C D E
1.2.2. NILAI LULUS
Nilai lulus setiap mata ajar adalah minimal C
NILAI NUMERIK 4 3.5 3 2.5 2 1 0
1.2.3.KRITERIA PENILAIAN Jenis Penilaian
Prosentase Penilaian
UTS
25%
UAS
25%
Tutorial
30%
PjBL
20%
1.2.4. KRITERIA BOLEH MENGIKUTI UJIAN Presensi tutorial 100%, KECUALI jika sakit dengan surat keterangan dokter UMC/RS UMM dan jika ada keluarga meninggal dengan keterangan dari kepala desa. Ketidakhadiran ini tidak boleh lebih dari 20% dan tidak diperkenankan mengikuti praktikum di kelompok lain. Kehadiran pada kuliah pengantar minimal 80% KECUALI jika sakit dengan surat keterangan dokter UMC/RS UMM dan jika ada keluarga meninggal. Telah mengumpulkan semua penugasan yang diberikan baik dalam bentuk laporan tertulis dan rekaman video. Total kehadiran seluruh pertemuan/aktivitas pembelajaran adalah tidak boleh < 80%. 1.3 PEDOMAN PELAKSANAAN KEPERAWATAN TERINTEGRASI ( Interprofesional Education) 1.3.1 PEDOMAN UMUM 1. Pembelajaran dilaksanakan melalui metode kuliah pengantar, tutorial, pleno pakar dan penugasan. 2. Pembelajaran bersama lintas profesi adalah tutorial dan pleno pakar. 3. Masing masing kelompok tutorial terdiri atas 12 mahasiswa FK, 9-11 mahasiswa PSIK dan 12 mahasiswa Farmasi sehingga jumlah total 1 kelompok ± 36 mahasiswa. 4. Jumlah total 16 kelompok, masing-masing kelompok dibagi menjadi 3 kelompok kecil
1.3.2 LANGKAH-LANGKAH TUTORIAL IPE: • Pertemuan I : langkah 1-8 dilakukan bersama-sama 1. Perkenalan 2. Pemilihan ketua dan sekretaris 3. Baca skenario FK 4. Menentukan summary of data base 5. Menentukan clue and cue 6. Menentukan problem list 7. Menentukan initial diagnosis 8. Menentukan planning (diagnosis, treatment, monitoring, edukasi) Keperawatan : 4. Menentukan pengkajian keperawatan 5. Menentukan diagnosa keperawatan 6. Menentukan rencana tindakan NIC NOC Farmasi : 4. Menentukan SOAP Farmasi (Asuhan Kefarmasian) • Belajar mandiri 9. Mencari evidence based medicine dan evidence based nursing 10. Membuat PMR (Patient Medical Record) • Pertemuan II 11. Telaah kritis hasil EBM dan EBN 12. Presentasi hasil kolaborasi IPE • Setelah pleno, mahasiswa mengumpulkan laporan yang sudah disertai hasil EBM/ EBN dan diskusi pleno.
BAB II MODUL DAN TOPIK
2.1. LEARNING OUTCOMES Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada Blok 12 (Persepsi Sensori Neurobehaviour) diharapkan mahasiswa mampu : 1. Memahami konsep pembelajaran terintegrasi melalui IPE ( Inter Profesional Education) 2. Melakukan komunikasi secara efektif antar profesi dalam menyelesaikan masalah klien. 3. Melakukan pembelajaran tindakan kolaborasi antar profesi dalam menyelesaikan masalah klien dalam bentuk teamwork. 4. Mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya dan menerapkan informasi baru selama proses pembelajaran. 5. Melakukan pengelolaan asuhan keperawatan pada gangguan seluruh sistem di berbagai tingkat usia. 2.2. MODUL Modul kasus skenario diserahkan kepada mahasiswa sebelum pelaksanaan pembelajaran, yang dibagi dalam beberapa bidang diantaranya adalah : 1. Ilmu Penyakit Dalam (Keperawatan Medikal Bedah) 2. Ilmu Mata dan THT (Keperawatan Medikal Bedah) 3. Ilmu Neurologi (Keperawatan Medikal Bedah) 4. Ilmu Bedah (Keperawatan Medikal Bedah) 5. Ilmu Kesehatan Anak (Keperawatan Anak) 6. Obstetri dan Ginekologi (Keperawatan Materitas) 7. Ilmu Kesehatan Komunitas (Keperawatan Komunitas) 8. Ilmu Psikiatri (Keperawatan Jiwa)
MODUL SKENARIO ILMU PENYAKIT DALAM/ IPD (Keperawatan Medikal Bedah) 1. Skenario 1 Seorang laki 17 tahun datang ke poliklinik sebuah RS dengan keluhan batuk darah, batuk darah sejak 2 hari, warna merah segar, jumlah kira2 satu sendok makan setiap batuk. pasien mengeluh batuk sejak 3 minggu, jika makan makanan yang berminyak batuk bertambah berat, tiap sore sampai malam hari badan terasa demam, nafsu makan berkurang selama menderita batuk, sehingga BB menurun. Selama batuk – batuk ini pasien sudah berobat 2 kali, tetapi belum ada perbaikan. RPD: pernah batuk darah sekitar 6 bulan lalu, tidak diobati. RPK: bapak penderita meninggal 2 tahun lalu karena batuk darah. RPS: pasien tinggal di pondokan sejak 3 tahun, tidak merokok . Pemeriksaan fisik: pasien tampak lemah, anemis, GCS 456, tensi 120/70 mmHg, nadi 89 x/mnt, RR: 22 x/mnt, suhu axilar: 37,4 oC, konjungtiva anemis, ikterus (-), leher: pembesaran kelenjar (-), paru: simetris, premitus taktil menurun pada apex paru sinistra,perkusi sonor, rhonki (+) pada apex sinistra, jantung : batas jantung normal, HR: 89 x/mnt, S1S2 tunggal; ektremitas tidak ada kelainan. Laboratorium: Hb: 8,9 gr%, leukosit 6700/mm3, trombosit 187.000/mm3, LED 64/jam.
2. Skenario 2 Seorang laki 59 tahun datang ke UGD sebuah RS dengan keluhan sesak nafas, sesak nafas sejak satu minggu, semakin memberat, terutama kalau dipakai jalan, dengan istirahat sesak agak berkurang. Selain itu pasien mengeluh batuk2 terutama malam hari, tidak berdahak. Kaki membengkak sejak 5 hari, perut terasa sebah. Sebenarnya pasien sejak beberapa bulan terakhir mengeluh nafas nya ngos-ngosan kalau jalan agak jauh, tetapi dengan istirahat sesak berkurang. RPD: Diabetes sejak 4 tahun, hipertensi sejak 6 tahun tidak rajin kontrol ke dokter. Pemeriksaan fisik: pasien tampak sesak, BMI: 23 kg/ m2, GCS 456, Tensi 170/100 mmHg, nadi 112 x/mnt, RR 32x/mnt, suhu axilar 36,7 oC, leher: JVP R+5 cm H2O, paru: ronkhi basal kedua paru, jantung: batas kiri AAL ICS V, batas kanan: MSL ICS IV, suara gallop( +), HR 112 x/mnt regular. Abdomen: liver span 14 cm, lien dalam batas normal, sifting dullness (-), edema tungkai (+). GDA 246 mg/dl.
3. Skenario 3 Laki-laki usia 52 tahun datang ke Poli IPD dengan keluhan badan lemah, badan lemah sejak 2 bulan terakhir dan dirasakan penderita mudah lelah dan tidak bergairah. Panas badan sejak 3 hari disertai sakit perut dan kadang mual dan muntah. Penderita merasa aneh karena payudara terasa makin membesar disertai rontoknya rambut pubis dan buah zakar yang mengecil. Penderita sejak muda peminum alkohol dan pernah di rawat karena sakit kuning. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan : Tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi 102 x/mnt, reguler, RR 22 x/mnt, Acral hangat, suhu 39,2ºC, suhu rektal 38,0 ºC, Kesadaran (GCS 456), tampak sakit. Kepala : anemis dan jaundice . Leher : JVP R+3 cm H2O (posisi 90º). Dada : Spider naevi (+), gynaecomasti (+) Jantung : Batas kiri jantung pada MCL sinistra ICS IV, SI dan SII single, spliting (-), murmur (-). Paru : perkusi sonor dan suara nafas vesikuler di perifer kedua lapangan paru. Abdomen : Lever dulness 4 cm, Shifting dulness (+), Limfa Shufner II, nyeri tekan pada perut dan ekstremitas : Erythema palmaris (+) Pemeriksaan laboratorium : Hemoglobin 9,7 gr%, Leukosit 16.000/mm3, Thrombosit 96.000/mm3, Eritrosit 4.500.000/mm3, LED 60 SGOT 29 mg/dl, SGPT 32 mg/dl,
Gula Darah Acak 102 mg/dl, Ureum 75 mg/dl, Creatinin 1,8 mg/dl
4. Skenario 4 Pria 43 th datang ke poli IPD karena panas badan, panas badan sejak 1 minggu yang lalu naik turun, panas disertai mual dan malas makan. Luka pada kaki sejak 2 minggu yang lalu berbau dan bernanah. Mula-mula luka kecil, lama-lama membesar dan bernanah. Luka tidak membaik meskipun penderita sudah berobat ke Puskesmas. Penderita mempunyai riwayat DM sejak 7 tahun yang lalu dan tidak rutin berobat. Pemeriksaan fisik : Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 105 x/mnt, reguler, RR 14 x/ mnt, suhu 38,5ºC, Kesadaran (GCS 456), tampak sakit. TB 170 cm, BB 69 kg Kepala : anemis Leher : JVP R+3 cm H2O (posisi 90º) Jantung : Batas kiri jantung pada MCL sinistra ICS IV, SI dan SII single, spliting (-), murmur (-). Paru : perkusi sonor dan suara nafas vesikuler di perifer kedua lapangan paru. Abdomen : Liver dan limfa tidak teraba, bising usus normal. Ekstremitas : Pulsasi A. Dorsalis pedis ekstemitas dextra menurun. Ulkus di plantar pedis dextra, ukuran 4x5 cm, pus (+), jaringan nekrotik (+), bau menyengat, nyeri (-) Pemeriksaan laboratorium : Hemoglobin 9,8 gr%, Leukosit 14.500/mm3, Thrombosit 208.000/mm3, Eritrosit 4.500.000/mm3, LED 70 Gula Darah Acak 372 mg/dl, Ureum 23 mg/dl, Creatinin 0,8 mg/dl
MODUL SKENARIO ILMU MATA dan THT (Keperawatan Medikal Bedah) 1. Skenario 1 Aduuuh....mataku sakit Seorang wanita umur 45 tahun datang ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan mata sebelah kanan kabur dan sakit cekot-cekot sejak 1 hari yang lalu. Mata kabur dan cekot-cekot disertai mata merah, nrocoh, dan melihat bayangan seperti pelangi bila melihat cahaya lampu. Kepala terasa pusing dibagian sebelah kanan, mual dan muntah. Pada pemeriksaan didapatkan tajam penglihatan mata kanan hanya dapat melihat lambaian tangan, dengan pin hole negatif, VOS 5/8 PH negatif. Pemeriksaan segmen anterior mata kanan, Palpebra tampak spasme, konjungtiva hiperemi CI+/PCI +, kornea edema, COA dangkal, pupil midmidrasis diameter 7mm dengan Reflek cahaya negatif, lensa sulit dievaluasi. Pemeriksaan segmen anterior mata kiri didapatkan Palpebra dbn, Konjungtiva dbn, Kornea jernih, COA dangkal,jernih. Iris pupil bulat, sentral, ᴓ3mm,Rc +. Lensa tampak jernih. Funduskopi mata kanan sulit dievaluasi. Funduskopi mata kiri didapatkan Media vitreus jernih, Makula dalam batas normal. Papil NII bulat,batas tegas,cd 0,7 , nasalisasi,bayonet sign +, lamina kribosa +. Retina a/v 2/3. Pada pemeriksaan menggunakan tonometer Shciotz didapatkan tekanan intraokuli mata kanan 56 mmHg dan mata kiri 19 mmHg.
2. Skenario 2 Looh kok gak bisa melihat...... Seorang laki-laki umur 25 th datang ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan mata kanan tidak bisa melihat setelah terkena bola pada saat bermain tenis. Mata kanan juga terasa nyeri. Pada pemeriksaan oftalmologis mata kanan, pasien hanya dapat melihat cahaya senter. Pada pemeriksaan bagian depan didapatkan palpebra normal, konjungtiva dalam batas normal, kornea jernih, fluoresin tes negatif, bilik mata depan terdapat darah ¾ COA, iris/pupil dan lensa sulit dievaluasi. Segmen posterior mata kanan tidak dapat terlihat. Pada pemeriksaan mata kiri didapatkan tajam penglihatan 5/5 menggunakan kartu Snellen, palpebra normal, konjungiva dalam batas normal, kornea jernih, bilik mata depan dalam dan jernih, lensa jernih. Segmen posterior mata kiri tampak media vitreus jernih, makula cemerlang, retina a/v 2/3 dalam batas normal, papil NII bulat, batas tegas, cd.0,3. Tekanan bola mata kanan 17mmHg, mata kiri 16 mmHg.
3. Skenario 3 Seorang laki-laki 35 tahun datang ke poli THT dengan keluhan nyeri kepala terutama bagian pip kanan kiri, pangkal hidung dan tengkuk, nyeri dirasakan sejak 1 tahun ini bertambah berat, pasien juga mengeluh hidung semakin tersumbat kanan kiri , keluhan lain yang dirasakan bersin bersin, sekali bersin lebih dari 4x terutama jika terpapar debu disertai gatal d i hidung juga mata. Bau busuk dirasakan terutama jika pasien melakukan sujud atau saat pagi hari setelah bangun tidur. Pilek encer kadang kadang disertai darah sedikit. Pasien tidak mengeluh gigi berlubang di rahang atas. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior tampak konkha pucat hipertrofi terlihat massa putih, discharge kental keruh putih. Pada pemeriksaan orofaring didapatkan post nasal drip, granule besar dan tebal di faring. Pada foto kepala posisi Water’s, terlihat air fluid level pada sinusitis maksilaris dextra. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan leukositosis dan peningkatan eosinofil.
4. Skenario 4 Seorang laki laki berusia 19 tahun periksa ke poli THT RS UMM dengan keluhan nyeri telan hebat, nyeri dirasakan menjalar ke dua telinga sejak 2 hari ini dan bertambah berat dan demam, pasien juga mengeluh ‘foetor ex ore’, ‘ plummy voice’ dan liur keluar secara berlebihan. sebelumnya tenggorok terasa kering, ‘serik’ dan panas. Keluhan ini baru dirasakan yang pertama kalinya. Sesak dan parau tidak dikeluhkan hanya batuk dirasakan kadang kadang saja tetapi tidak berat. Keluhan lain tidak ada. Kesadaran compos mentis, T 110/70 mmHg, N 80 x/min, RR 24 x suhu 38oC
MODUL SKENARIO Ilmu Neurologi (Keperawatan Medikal Bedah) 1. Skenario 1 Tn. S (4O th) Keluhan Utama : tidak sadar Anamnesa : RPS : Pasien tiba-tiba tidak sadar saat di kamar mandi dalam posisi terduduk, tidak ada kejang, panas (+), mual (-), muntah (-). Terjadi penurunan kesadaran semenjak 1 hari sebelum MRS, saat terjadi penurunan kesadaran penderita sering linglung dan sering bicaranya tidak jelas (melantur), serta tidak berespon saat diajak bicara. Sebelum mengalami penurunan kesadaran penderita sering mengeluh sakit kepala mulai 2 minggu sampai sekarang namun saat di minumin obat penghilang nyeri kepala rasa sakit itu berkurang. Pasien sempat dibawa ke Puskesmas 4 hari sebelumnya karena demam dan cegukan yang tidak hilang-hilang, diberi obat tapi kondisi tidak membaik. Sebelumnya pasien menderita batuk lama tapi sekarang sudah sembuh, penurunan berat badan (+), nafsu makan menurun, keringat dingin (-). Saat ini pasien diajak bicara kadang masih tidak nyambung, leher terasa kaku, sakit kepala (+), panas (+). BAB (+), BAK (+), Batuk (-), pilek (-). RPD RPK • Riwayat penyakit seperti ini sebelumnya • Riwayat sakit serupa pada keluarga (-) • Riwayat stroke disangkal disangkal • Riwayat HT disangkal • Riwayat HT disangkal • Riwayat diabetes mellitus disangkal • Riwayat diabetes mellitus disangkal. • Riwayat penyakit jantung disangkal • Riwayat penyakit jantung disangkal • Riwayat TB + (putus obat) • Riwayat penyakit telinga disangkal • Riwayat trauma kepala disangkal Pemeriksaan fisik Status Generalis. KU : tampak sakit sedang VS : T : 120/70 mmHg, N : 80 x/mnt, RR: 24 x/mnt, reguler t : 37,9 ° C Status Gizi : kesan kurang K/L : Anemia(-)/Ikterus(-)/ Cyanosis(-)/Dipsneu(-) Thorax : Gerak simetris, retraksi (-), Cor : S1S2 tunggal, Gallop (-), Murmur (-); Pulmo : Ronchi -/-,Wheezing-/Abdomen : I : Flat, simetris, distended (-) P : Supel, nyeri tekan (-),H/L ttb, turgor baik P : Tympani, meteorismus (-) A : BU (+) N Status Neurologi : GCS : 4-4-6 Pembicaraan : Disatria : (-), Monoton : (-), Scanning : (-)
Afasia : Motorik (-) , Sensorik (-), Anomik (-) Meningeal Sign : Kaku kuduk ( +), Laseque (+), Kernig (+), Brudzinki I (-), Brudzinki II (-), Brudzinki III (-), Brudzinki (VI) Nervus Cranialis : • N. I : dbn • N. II : Visus : >2/60, >2/60 • N. III, IV, VI : PBI Ф 3mm/3mm, RC +/+, ptosis (-), eksophthalmus (-), pergerakan bola mata dalam batas normal • N. V : dbn • N.VII : dbn • N.VIII : dbn • N. IX : dbn • N.X : dbn • N. XI : dbn • N. XII : dbn Sistem Motorik : • Kekuatan Otot : 5 5 5 5 • Tonos otot : dbn • Koordinasi : dbn Sistem Sensorik : • Rasa Eksteroseptik : dbn • Rasa Propioseptik : dbn Reflek • R.Fisiologis Lengan BPR +2 +2 APR +2 +2 Tungkai KPR +2 +2 APR +2 +2 • R.Patologis : (-), Columna Vertebralis : dbn; SSO : dbn 2. Skenario 2 NY D/ 64 th. Keluhan Utama : nyeri kepala Anamnesa : RPS : Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala yg dirasakan semakin memberat selama 1 bulan sebelum MRS. Beberapa bulan sebelumnya pasien sering merasa nyeri kepala dan membaik setelah minum obat bodrex. nyeri kepala terutama dirasakan dibagian depan kepala. Nyeri kepala dirasakan sepanjang hari. Dua minggu sebelum MRS pasien sering muntah. Muntah sering tidak dapat ditahan dan terkadang pasien tiba-tiba muntah saat bangun tidur. Selain itu, pasien mengeluh pandangannya kabur dan melihat double 2 minggu sebelum MRS sehingga pasien harus dituntun saat berjalan. Pasien mengeluh kaki dan tangan kiri terasa lemah yang dirasakan mulai 1 bulan yang lalu dan tangan kiri gemetar. Kejang(+) 4 kali selama I minggu ini terutama tangan kiri dan kaki kiri dan penderita tetap sadar, panas (-). RPD : • Riwayat penyakit seperti ini sebelumnya disangkal • Riwayat stroke sebelumnya disangkal • Riwayat HT : disangkal
• Riwayat DM : disangkal • Riwayat penyakit jantung : disangkal • Pernah mengalami kecelakaan lalu lintas 3 thn yang lalu, kepala terbentur & luka yang dijahit di bangian depan RPK : HT disangkal, DM disangkal. Pemeriksaan fisik Status Generalis Keadaan umum :tampak sakit sedang Kesadaran : composmentis T : 130/90mmHg, N : 96x/mnt, RR: 21x/mnt St.Interna singkat • Kepala/leher: Anemia(-) /Ikterus(-)/Cyanosis (-) /Dipsneu(-) • Thorax : Gerak simetris, retraksi (-) Cor : S1S2 tunggal, Gallop (-), Murmur (-) Pulmo : Ronchi -/-,Wheezing-/I : Flat, simetris, distended (-) • Abdomen : P : Supel, nyeri tekan (-),H/L ttb, turgor baik P : Tympani, meteorismus (-) A : BU (+)N Status Neurologi : GCS : 4-5-6 Pembicaraan : Disatria (-), Monoton (-), Scanning (-) Afasia : Motorik (-), Sensorik (-), Anomik (-) Meningeal Sign : (-) Nervus Cranialis : • N. I : dalam batas normal • N. II : Visus : <2/60-- <2/60,papil edema +/+ • N. III, IV, VI : PBI 2mm/2mm, RC +/+, ptosis (-), eksophthalmus (-), pergerakan bola mata kiri ke temporal (-) • N. V : Dalam batas normal • N.VII : Dalam batas normal • N.VIII : parese sinistra sentral • N. IX : Dalam batas normal • N.X : Dalam batas normal • N. XI : Dalam batas normal • N. XII : parese sinistra sentral Sistem Motorik : • Kekuatan Otot : 555 444 555 444 • Tonos otot : dalam batas normal • Koordinasi : dalam batas normal Sistem Sensorik : • Rasa Eksteroseptik : dalam batas normal • Rasa Propioseptik : dalam batas normal Reflek • R.Fisiologis Lengan BPR +3 +3 APR +2 +2
Tungkai KPR +2 +2 APR +3 +3 • R.Patologis : -/Columna Vertebralis : dalam batas normal SSO : dalam batas normal Pemeriksaan tambahan : : (-) Bragard’s Sign Sicard’s Sign : (-) Patrick Sign : (-) Contra Patrick Sign : (-) Door bell’s Sign : (-) 3. Skenario 3 IDENTITAS: • Nama • Umur • Jenis kelamin • Agama • Alamat
: darmawan : 65 thn : laki-laki : islam : karang ploso
Anamnesa Keluhan Utama : kelemahan tungkai dan lengan sebelah kiri Keluhan tambahan : bicara pelo, ngompol, dan pandangan gelap hilang timbul Riwayat Penyakit Sekarang (RPS) ♂, 65 tahun datang ke RSU dengan keluhan kelemahan lengan dan tungkai sebelah kiri (autoanamnesa). Pasien tiba-tiba merasa lemah lengan dan tungkai sebelah kiri sejak 2,5 jam sebelum MRS, kelemahan dirasakan setelah bangun tidur sampai pasien tidak bisa bangun dari tempat tidur, lengan dan tungkai masih bisa digerakkan hanya terasa lemah, kelemahan dirasakan sama antara tangan dan tungkai dan kelemahan dirasakan sama aja seperti saat awal serangan, disertai bicara pelo (+) dan pandangan gelap hilang timbul. Pasien tidak mengeluh sakit kepala, mual(-), muntah (-), kejang (-), panas (-), kesadaran menurun (-). Sebelum tidur pasien minum obat kuat kadaluarsa yang dioplos dengan kopi.rasa Kesemutan (-). BAK ngompol saat dan setelah serangan, BAB (+). Makan dan minum (+). Sebelumnya pasien tidak pernah mengalami sakit seperti ini. Riwayat Penyakit Dahulu (RPD) Pasien mempunyai riwayat DM (± 5 thn), namun tidak pernah rutin kontrol maupun minum obat. Riw.stroke, HT, penyakit jantung disangkal Riwayat Penyakit Keluarga Riw stroke, DM, HT, peny jantung disangkal Riwayat Sosial : Aktivitas sehari2 mengangkat mesin percetakan dan sering kecapean mMakan goreng2an yang dibeli diluar (+) Merokok (-), kopi (+), alcohol (-) Pemeriksaan fisik: Vital Sign : 170/100 mmhg • Tensi • Nadi : 78 x/menit, reguler • Suhu : 36,40 C • Pernafasan : 20x/menit Kepala/Leher : Anemis (-), ikterik (-), dyspneu (-), cyanosis (-), Mata Cowong:-/-, Pernafasan cuping hidung:
Thorax Bentuk simetris, gerak nafas simetris, retraksi Cor: S1S2 tunggal, murmur (-). Gallop (-) Pulmo: vesikuler, Rh-/-, Wh -/Abdomen I: datar, simetris P: Supel, distensi (-), nyeri tekan epigastrium (-), Hepar/Lien tidak teraba, turgor:baik P: meteorismus (-) A: Bising usus (+) normal Genetalia: normal Ekstremitas: Akral Hangat + + Status neurologis - GCS: 4-5-6, disathria (+) - M.S Kaku kuduk : Laseque :Kernig : Brudzinki I :Brudzinki II :Brudzinki III : Brudzinki VI : N. Cranialis: PBI diameter3 mm/3 mm, Rc +/+ Parese N VII S type sentral Parese XII S type sentral Motorik : 555 444 555 444 Sensorik : dbn Reflek fisiologi : BPR : +2/+2 KPR : +2/+2 TPR : +1/+1 APR : +1/+1 Reflek patologi Lengan -/ Tungkai : babinski -/Columna vertebralis : sde Sistem otonom : inkontinensia urin Lain2 : dbn Siriraj score : (2,5 x 0) + (2 x 0) + (2x0) + (0,1 x 100) – (3 x 1) – 12 = -5 (stroke infark) 4. Skenario 4 Identitas Pasien Nama : Nn. T Umur pasien : 17 tahun Alamat : Dinoyo Suku : Jawa Bangsa : Indonesia Pendidikan : SMA Pekerjaan :Anamnesis : KU: nyeri kepala separo kanan atas RPS: Pasien datang ke poli Syaraf RSU UMM dengan keluhan nyeri kepala separo kanan atas sejak 3 bulan yang lalu. nyeri kepala terasa seperti tersengat listrik, tersayat, dan kadang juga berdenyut. nyeri kepala hilang timbul dan makin lama makin memberat, muncul terutama saat terkena angin,
cuci muka, gosok gigi. terjadi kurang lebih 5x/hr dengan durasi sekitar 2 menit. nyeri berkurang bila pasien minum asam mefenamat tetapi beberapa saat kemudian timbul lagi. melihat silau (+), mual (), muntah (-), pasien sudah pergi ke dokter gigi untuk mencabut gigi berlubangnya dan ke psikiater tetapi keluhan masih tetap muncul. pasien juga pergi ke dokter umum tetapi keluhan juga masih tetap. hanya disarankan ke spesialis syaraf RPD: Riwayat trauma kepala (-), riwayat alergi obat (-), HT (-), riwayat bintil2 pada wajah (-) (post herpes) RPK: HT(-), DM(-) R.Sos: riwayat stres disangkal Pemeriksaan fisik : Keadaan umum: cukup TD :130/80 mmHg N 72x/mnt T.ax. 36° C, RR: 18x/mnt Status generalis: Kepala: A/I/C/D : -/-/-/Leher: dbN, pembesaran KGB(-) Thorax: Cor : S1 S2 tunggal m(-), g(-) Pulmo : v/v, rh -/-, wh -/Abdomen: supel, NT (-), BU(+)N Ekstr: AH (+), edema (-) Pemeriksaan Neurologis: GCS 456 Meningeal sign (-) N.cranialis : PBI diameter 3mm/3mm, RCL+/+ RCTL +/+ N V : motorik : dbn sensorik : hipoestesi frontal Dekstra RC +/+ Motorik 5 5 5 5 Sensorik tungkai, lengan, tubuh: dbn Reflek fisiologi : BPR +2 +2 KPR +2 +2 TPR +2 +2 APR +2 +2 Reflek patologi (-) Columna vertebralis : dbn System otonom : dbn
MODUL SKENARIO Ilmu Bedah (Keperawatan Medikal Bedah) 1. Skenario 1 Wanita 60 tahun, BB ± 50 kg dengan keluhan utama nyeri di pergelangan tangan kanan setelah terjatuh di kamar mandi dengan posisi tangan kanan menahan tubuh kemudian dibawa ke UGD.Sejak kejadian tidak pernah pingsan, Physical examination : Primary Survey Airway+ C-spine control: Bebas, patency baik Breathing: sesak-, jejas -, pergerakan simetris, retraksi intercostae -, RR 20x/menit, trakea midline, suara napas baik, perkusi sonor sonor, costae stabil Circulation: perfusi hangat, kering, merah. T 110/70 N 80x/m Disability: alert, pupil bulat isokor Exposure: deformitas wrist D, luka terbuka Secondary Survey Status Generalis : KU Cukup VS stabil Kepala leher : dbn Thorax : dbn Abdomen : dbn Extremitas : deformitas wrist D, luka terbuka Status Lokalis : Wrist D : hematom+, Vulnus-, edema +, deformitas + (dinner fork deformity) , AVN distal dbn, ROM terbatas karena nyeri Pemeriksaan Penunjang : Ro Wrist D Ap/Lat : colles facture distal radius D
2. Skenario 2 Identitas Nama Umur Alamat Pekerjaan Pendidikan Status Istri Umur Pekerjaan Pendidikan
: : : : : : : : : :
Boy 20 tahun Sawojajar 19 Malang Pedagang kripik singkong SMP Menikah/ 1 tahun Juli 20 tahun Ibu rumah tangga SMP
Anamnesis RPS Penderita terbakar api dari kompor gas meledak saat berjualan pukul 18.00. Penderita lalu berguling di tanah dan disiram air oleh orang sekitar sehingga api padam. Tiba di RS jam 22.00 dalam keadaan sadar, tidak ada keluhan sesak, suara tidak parau. Berat badan sebelum luka bakar 70 kg RPD Tidak pernah asma, penyakit lain disangkal RPSos Miskin, sosek rendah Pemeriksaan Fisik dan penunjang Primary Survey Airway and cervical spine : bebas, suara tidak serak, facial burn –, C-Spine N Breathing : Sesak -, thorax burn + tidak melingkar, RR24x/m Circulation : akral dingin, basah, pucat. Anemia - Nadi 120x/m Tensi 90/60 mmHg Disability : GCS 456 Exposure : luka bakar pada dada, punggung, kedua tangan, luas belum diketahui Early assesment : shock hipovolemik Initial treatment : Oksigen masker 6 l/m, Infus RL~ Baxter formula Secondary Survey: head to toe evaluation Status Generalis Kepala leher : luka bakar-, pernapasan cuping hidung-, anemiaThorax : luka bakar dada +, lb punggung +, cor/ pulmo dbN Abdomen : luka bakar perut +, Hepar Lien tak teraba Extremitas : luka bakar kedua tangan sisi anterior +, tidak melingkar, saturasi jari 95-100%, udema +, akral dingin, basah, pucat (tinta merah disampaikan oleh tutor bila ditanyakan oleh mahasiswa) Status Lokalis R. Facialis + Colli : bulu mata, alis terbakar -, bulu hidung terbakarR. Extremitas Sup (S) : combustio gr. IIAB 3 % sisi anterior R. Extremitas Sup (D) : combustio gr. IIAB 5 % sisi anterior R. Thoracolumbal : combustio gr. IIAB 9 % R. Thoracoabdominal : combustio gr. IIAB 9 % R. Extremitas Inf. (D) : combustio R. Extremitas Inf. (D) : combustio Assesment/Diagnosis : shock hipovolemik + combustio gr. IIAB 26% Planning/Penatalaksanaan Diagnosis : Lab : BGA, DL, RFT, LFT Radiologis : Ro Thorax (menyingkirkan trauma inhalasi) Terapi : Oksigenasi dengan masker 6 L/m
Resusitasi Baxter dengan RL (4ccx70x26) = 7200cc-½nya diberikan 8 jam pertama ½ nya diberikan 16 jam berikutnya Dilanjutkan dengan Dextran 500 cc setelah jam ke 18 Cuci luka + SSD balut tebal dengan GA bila resusitasi telah tercapai Pasang kateter folley untuk evaluasi keberhasilan resusitasi cairan Monitoring : produksi urine, vital sign Edukasi : cara penanganan awal luka bakar pada keluarga
3. Skenario 3 Adduuhhh perutku sakit semua....!?!? Ny. G seorang ♀ 28 tahun datang ke IGD RSU UMM pukul 17.00 WIB atas rujukan Puskesmas DAU dengan keluhan nyeri seluruh perut sejak siang hari tadi. Dari hasil anamnesis didapatkan 2 hari yang lalu pasien mengeluh nyeri di perut kanan bawah. Pasien dibawa berobat ke puskesmas dan disarankan untuk ke rumah sakit namun menolak dan minta obat saja. Nyeri dirasakan tidak berkurang bahkan sejak siang hari ini nyeri menjadi di seluruh perut. Nausea (+), vomiting (+), dan febris (+). BAB (-) sejak kemarin dan buang angin (-) sejak tadi siang dan BAK dalam batas normal. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan: - Keadaan umum: tampak sakit berat - Vital sign: Tensi 110/80 ; Nadi 110 x/min ; RR 26 x/min ; Temp 38oC - Kepala/Leher: dbn - Thoraks: dbn - Abdomen: cembung & tegang, peristaltik (+) lemah, nyeri tekan (+), nyeri lepas (+), defans muscular (+). - Pada rectal toucher: sfingter normal, mukosa licin, ampula tak kolaps, massa (-), nyeri tekan seluruh lingkaran. Hasil pemeriksaan laboratorium adalah Hb 12 g%, Lekosit 28.500/mm3.
4. Skenario 4 Kenapa ibu saya tidak bisa membuka mulut ya dok? IDENTITAS Nama Umur/ BB Alamat Pekerjaan Pendidikan Status
: Tn A : 29 tahun / 60 kg : Sengkaling - Malang : Tukang ojek : SMA : Kawin / anak 1 orang
Anamnesis Keluhan Utama: rahang kaku dan tidak bisa membuka mulut selama 3 hari. RPS Mulut hanya bisa dibuka sedikit. Sulit mengunyah dan menelan. Perut terasa kaku. Istrinya juga mengatakan bila telapak kaki kanan suaminya terkena paku saat memperbaiki kandang ayam di belakang rumah ±10 hari yang lalu. Saat itu kakinya berdarah, namun hanya diobatin sendiri sama suaminya. Tujuh hari setelah cedera, dia mulai merasakan kekakuan rahang dan ketidakmampuan untuk membuka mulut sepenuhnya. Setelah 3 hari tidak bisa buka mulut, istrinya mendesak sang
suami untuk dibawa ke IGD RS UMM. RPD Tidak memiliki riwayat penyakit atau pembedahan, tidak punya riwayat alergi tertentu, dan tidak meminum obat tertentu secara rutin. Riwayat imunisasi dijawab tidak tahu. RPSos Sosek sedang Pemeriksaan Fisik: Keadaan umum: tampak kesakitan, berbaring, Vital Sign: tensi 140/90, nadi 100x/menit, RR 24x/menit, temp. aksiler 37,8oC, temp rektal 38,5 oC Status generalis Kepala leher : Tidak bisa membuka rahangnya lebih lebar dari 2 cm, trismus, risus sardonicus, pembesaran kelenjar limfe -/Thorax : dalam batas normal, paru: rh -/-, wh -/-, VBS N/N, jantung S1/S2 tunggal, murmur Abdomen : datar, tegang, bising usus normal, darm countour (-), darm steifung (-) Punggung : opistotonus Extremitas distal: hangat, kering, merah, saturasi oksigen 99% Status lokalis a/r plantar pedis Dx: lesi infiltrat meninggi erythematous 2 cm dikelilingi daerah kehitaman, pus (+) Unfamiliar term: booster, trimus, risus sardonicus, steifung, saturasi oksigen, lesi infiltrat, erythemous, pus
opistotonus, darm countour, darm
MODUL SKENARIO Ilmu Kesehatan Anak (Keperawatan Anak) 1. Skenario 1 Seorang anak laki-laki berusia 12 tahun dengan BB 40 kg dan TB 158 cm , datang ke IRD RS UMM dengan keluhan kejang kurang lebih 1 jam yang lalu, yang sebelumnya didahului oleh keluhan sakit kepala dan muntah-muntah. Tidak didapatkan riwayat trauma kepala sebelumnya. Kejang berlangsung kurang lebih 5 menit, satu kali, dengan seluruh tubuh, tangan dan kaki kaku. Kejang merupakan serangan kejang yang pertama kali. Tidak didapatkan demam sebelumnya. Didapatkan keluhan nyeri kepala beberapa jam sebelum kejang, disertai penglihatan kabur. Tidak didapatkan riwayat kejang pada keluarga. Setelah kejang pasien sadar, dan mengeluh nyeri kepala yang bertambah hebat, disertai mual dan muntah 1x, volume kurang lebih ½ gelas isi makanan. Keluhan lain yang menyertai : didapatkan bengkak pada kedua mata, 2 hari sebelumnya, terutama pada saat penderita bangun tidur pagi. Riwayat BAK sedikit dan warna kemerahan seperti air daging 3 hari sebelumnya, tidak didapatkan nyeri saat kencing, riwayat ngompol, atau anyang-anyangen. Ada riwayat batuk pilek, dan sakit menelan pada penderita 1-2 minggu sebelumnya, yang berlangsung selama 2 hari. RPD: Tidak didapatkan riwayat sesak, atau alergi; Tidak didapatkan riwayat borok pada kulit 2riwayat penyakit ginjal pada penderita atau pada keluarga sebelumnya. Pada hasil pemeriksaan didapatkan: Pengukuran tanda vital : Kesadaran compos mentis, keadaan umum tampak lemah, TD: 180/130
Kepala: edema palpebra (+), pupil bulat isokor, RC +/+, diameter 3 mm, konjungtiva anemis (-), tonsilofaring hiperemia (-) Leher: tidak didapatkan peningkatan JVP, meningeal sign (-) Jantung: tidak didapatkan pembesaran jantung, atau gangguan bunyi jantung Paru-) Abdomen: hepatomegali (-), asites (-) Ekstremitas: piodermi (Reflek fisiologis normal, akral hangat, CRT < 2 detik Darah lengkap: Hb 12,8 g/dl, Leukosit 10.300 u/L, Trombosit 345.000 u/L, PCV 36% Urinalisis menunjukkan hasil BJ 1.035 dengan darah +2, dan protein +2. Hasil pemeriksaan sedimen urine menunjukkan eritrosit 10-15/lpb.
2. Skenario 2 KENAPA ANAKKU...... N, anak laki-laki usia 1,5 tahun BB: 12 kg dibawa oleh kedua orangtuanya ke IRD RS Muhammadiyah dalam keadaan kejang fokal, hanya tangan dan kaki kiri saja yang kejang. Dari anamnesis didapatkan keterangan bahwa kejang telah terjadi selama ± 10’, sebelumnya N menderita sakit batuk produktif yang tidak sembuh-sembuh kurang lebih 1 minggu, disertai hipertermia. Sekitar 3 hari yang lalu dia mengalami sesak nafas, kemudian dibawa ke dokter,oleh dokter N disuruh untuk rawat inap karena selain sesak, batuk dan hipertermia didapatkan nafas cuping hidung, takipneu, dan retraksi intercostal dinding dada tetapi orangtuanya menolak karena alasan biaya. Satu hari sebelum kejang demamnya lebih tinggi dan saat kejang N mengalami hiperpireksia. Meningeal sign negatif Pemeriksaan di RS setelah kejang teratasi didapatkan tanda vita l : Nadi : 160 X/mnt RR : 43 X/mnt T : 40,1°C Dari PD thoraks didapatkan retraksi intercostal dan suprasternal dinding dada, auskultasi ronchi basah kasar dan ronchi basah halus, perkusi dull. Kepala tampak nafas cuping hidung. Hasil
laboratorium : Hemoglobin : 10,7 gr%, Leukosit : 16.000/mm3, dominasi netrofil. Thrombosit : 205.000/mm3, Eritrosit : 4.500.000/mm3, LED : 10 HCT : 34% GDS : 205 mg/dl
3. Skenario 3 Ayo bangun nak.. Keluhan utama : tidak mau bangun, lemah Anamnesis : sudah 4 hari ini anak L usia 5 th sakit demam, selama demam L juga mengeluh pusing serta sering sakit di persendian. Ibunya sudah memberikan antipiretik/paracetamol untuknya, demam memang turun tapi hanya sebentar untuk kemudian naik lagi. 1 hari sebelum masuk RS, L mimisan padahal sebelumnya belum pernah mimisan dan mata tampak lebih sembab dari biasanya. Juga tampak bintik-bintik kecil pada lengan kanannya sejak pagi. Laila juga mengeluh sakit perut dan nafsu makannya menurun. Batuk dan pilek tidak didapatkan. Pagi sebelum dibawa ke RS, anak L sudah tidak demam, tetapi tidak mau bangun saat dibangunkan ibunya, tampak lemah dan tidak ada respon saat ditanya. Riwayat pengobatan sekarang: belum pernah diperiksakan ke dokter, hanya diberi antipiretik/paracetamol ½ tablet. Riwayat penyakit dahulu : Batuk-pilek biasa Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada di keluarga yang mengalami penyakit yang sama, tetangga ada yang mempunyai gejala penyakit serupa. Riwayat kebiasaan sosial - Pola makan ; nasi banyak, jarang mengkonsumsi sayur - Bermain : sering dengan teman-teman sebaya Pemeriksaan fisik : VS : N : 130, RR :30 ,T :36° C,TD:90/70. Thoraks : simetris, ketinggalan gerak (-), retraksi (-) Paru : Ronchi Basah Basal Jantung : dbN Abdomen : nyeri tekan epigastrium, meteorismus (-), Bising usus normal, turgor/elastisitas normal. Hepar : 3-4 cm bac, tepi tajam. Lien : tidak teraba Ekstremitas : akral lembab,tampak Ptekie pada lengan kanan Kepala : oedem palpebra.
4. Skenario 4 Seorang anak perempuan umur 6 tahun, BB 20 kg, TB 120 cm, datang ke Rumah Sakit dirujuk dari Puskesmas dengan keluhan sering mengalami kekakuan otot bersifat hilang timbul bila disentuh sejak 3 hari yang lalu. Pada saat terjadi kekakuan otot pasien selalu menangis dan tampak sakit. Sebenarnya pasien sudah mengalami sulit makan sekitar 5 hari yang lalu, dan saat ini mulut sulit dibuka. Tidak didapatkan riwayat trauma. Sejak usia 5 tahun pasien sering mengeluarkan cairan berbau dari telinga kiri yang hilang timbul terutama pada saat batuk pilek. Riwayat demam (-), BAB dan BAK dalam batas normal. Riwayat imunisasi DPT hanya 1 kali pada usia 4 bulan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal, terdapat trismus 1 cm, kaku kuduk, perut teraba keras, dan opistotonus. Pada saat diperiksa pasien beberapa kali mengalami kekakuan otot. Hasil pemeriksaan menunjukkan: Kesadaran compos mentis, suhu 36,70C, frekuensi nafas 30 kali/menit, tidak sesak, dan frekuensi nadi = frekuensi jantung 92 kali/menit, tekanan darah 100/60 mmHg. Muka rhisus sardonicus, trismus, kaku kuduk, bila disentuh terlihat opistotonus, kejang rangsang, dan perut papan Ditemukan otitis media supurativa kronis pada telinga kiri Pada pemeriksaan darah tepi Hb 11,8 g/dl, Leukosit 11.500 u/L, Trombosit 346.000 u/L, PCV 36%.
MODUL SKENARIO Obstetri dan Ginekologi (Keperawatan Maternitas) 1. Skenario 1 UGD RS UMM tanggal 08 Oktober 2015 Perempuan usia 45 tahun datang ke UGD dengan keluhan haid yang tidak normal sejak 4 bulan yang lalu. Tiap kali haid banyak, bergumpal-gumpal dan lama. HPHT 01 Oktober 2015 sampai dengan sekarang. Sudah berobat ke bidan diberi obat vitamin tambah darah. Tes kehamilan negatip. Oleh bidan disarankan pergi ke dokter. Menarche 14 tahun. Riwayat haid teratur, nyeri saat haid tidak ada. RPD : baru pertama kali sakit seperti ini RPK : (-) Riw KB : kondom Riw perkawinan : 1 kali selama 20 tahun Riw persalinan : Anak I/cukup bulan/normal/bidan/laki-laki/2900 gram/17 tahun Anak II/cukup bulan/normal/bidan/laki-laki/3000 gram/14 tahun Anak III/cukup bulan/normal/bidan/perempuan/3000 gram/10 tahun Pemeriksaan fisik : BB : 60 kg Tek darah : 120/80 mmHg, Nadi 100 x/mnt, RR 20 x/mnt, temp ax : 36,8 C Kep/leher : anemis (+), ikterus (-), sianosis (-) Thoraks : dbn Pemeriksaan Ginekologi Abdomen : Inspeksi : dbn Palpasi : dbn Pemeriksaan Genitalia Eksterna Inspeksi : didapatkan darah keluar dari vagina Palpasi : nyeri (-), massa (-) Pemeriksaan Genitalia Interna Inspekulo : tampak gumpalan darah (dibersihkan), dinding vagina tidak ada kelainan, portio tertutup, tidak ada laserasi Pemeriksaan dalam : dinding vagina licin, tidak teraba massa, portio tertutup, corpus uteri antefleksi 6-8 minggu, kenyal, AP/CD dbn Pemeriksaan penunjang Darah rutin : Hb : 7,3 gr/dl HT : 30,3 % WBC : 10.900/cmm Trombosit : 194300 USG Tampak uterus antefleksi ukuran 6 x 4 x 3 cm dengan gambaran penebalan endometrium 10 mm. Tidak tampak massa pada uterus dan ovarium
2. Skenario 2 UGD RS UMM 08 Oktober 2015 jam 05.00 Perempuan usia 25 tahun datang ke UGD rujukan bidan puskesmas dengan keluhan persalinan memanjang. Pasien datang ke PKM tanggal 07 Oktober 2015 jam 10.00 dengan keluhan kencengkenceng. Kenceng-kenceng dirasakan sejak jam 05.00. Kenceng-kenceng makin lama makin sering. Dilakukan pemeriksaan oleh bidan, dinyatakan pembukaan 4 cm, ketuban masih positip. Empat jam kemudian dilakukan evaluasi, pembukaan 6 cm. Bidan menyatakan baik kemudian dievaluasi lagi 4 jam. Ketuban pecah jam 18.00 warna jernih jumlah cukup dengan pembukaan tetap 6 cm. Jam 22.00 pembukaan 8 cm. Observasi 2 jam lagi. Jam 24.00 pembukaan lengkap, ibu dipimpin mengejan 2 jam. Dipimpin 2 jam bayi belum lahir. Ibu dirujuk ke RS. HPHT : 05 januari 2015-10-05, haid teratur. Plano positip bulan Februari 2015. Riwayat ANC di bidan 3 kali terakhir satu minggu yang lalu. Kondisi ibu dan bayi baik Pemeriksaan fisik TD ; 120/80 mmHg, nadi 100 x/mnt, RR 24 x/mnt, temp ax 38,8 C Kep/leher : dbn Thoraks : c/p dbn Abdomen : Inspeksi : tampak massa setinggi 2 jari di bawah proc xyphoideus Palpasi : Leopold I : teraba bagian bokong, TFU 35 cm EFW 3720 gram Leopold II : teraba puki djj 8 9 8 his 10 4 40 detik Leopold III : teraba bagian kepala sudah masuk PAP Leopold IV : 3/5 Pemeriksaan genitalia eksterna Inspeksi : Vulva edema, kemerahan, tampak cairan ketuban kehijauan, bau (+) Palpasi : Nyeri negatip, massa negatip, kelenjar bartolin dbn Pemeriksaan dalam : Pembukaan 7 cm Portio edema Presentasi kepala Penyusupan grade II Caput (+) Penurunan H II Denominator sulit dievaluasi Ketuban negatip hijau UPD dbn Pemeriksaan penunjang DL : Hb 11,3 gr/dl HT : 32,3 % WBC : 20.900/cmm Trombosit : 194300 CT : 2 menit BT : 9 menit
3. Skenario 3 Nama : Ny. FN Usia : 21 th Nama Suami : Tn. AT Usia : 28 th Pekerjaan : Pegawai Swasta Alamat : Lamongan Ny. FN, ♀, 21thn Keluhan Utama: Pingsan 2 jam post partum RPS: Perdarahan dari jalan lahir 2 jam setelah melahirkan sejak pukul 08.00 WIB pagi ini (4,5 jam SMRS). Perdarahan sekitar + 500 cc berwarna merah segar disertai gumpalan merah kehitaman post partum normal di bidan. Pasien melahirkan di bidan didapatkan robekan jalan lahir. Bidan sudah memberikan inj metergin 1 amp dan oxytocin 1 amp. Tekanan darah post partum 100/60 mmHg. RPD : DM (-), HT (-), alergi obat/makanan (-), HT dalam kehamilan (-). RPSos : Merokok (-), alkohol (-) R. Menikah : 1x, 1th R. Kehamilan : 1. aterm/spt/3000 gr/ laki-laki/AS7-8 Riwayat KB : Belum pernah KB Pemeriksaan Fisik : BB 65kg; TB 150 Keadaan Umum: tampak lemah 1. Nadi : 114 x/menit 2. TD : 60/30 mmHg 3. RR : 28 x/mnt 4. Suhu : 36,8 0C K/L : a/i/c/d /+/-/-/Thorak : I : simetris, retraksi -/P : nyeri tekan P : sonor di seluruh lapang paru A : ves/ves, rh -/-, wh -/-, S1S2 tunggal, murmur -, gallop Abdomen : I : massa -, bekas operasi -, tanda-tanda peradangan A : BU+N P : soepel P : timpani Ekstremitas aie -, Akral HKM, edema – Pemeriksaan Obstetri Abdomen: massa -, bekas operasi -, tanda-tanda peradangan – TFU: 2 jari diatas pusat, kontraksi lembek. Vulva vagina : darah merah segar disertai gumpalan-gumpalan merah kehitaman, robekan perineum (+) grade III Pemeriksaan laboratorium Darah Lengkap : K serum : 0,7 Hct : : 16.4 Urea : 19 mg/dl Mcv : 99.60 Na Serum : 139 Mch : 32.50 Cl serum : 107 Mchc : 32,60 Lekosit : 16,7/ul Rdw : 14 Neutrofil : 80,2% Trombosit : 109.000
Limposit : 4,2% MPV Monosit : 3,2 LED 1 Eosiniofil : 9,6 LED 2 Basofil : 2,8 SGOT Eritrosit : 2.65 SGPT Hb : 6,6 g/dL Observasi: Kesadaran, Tanda-tanda Vital, Produksi Urin.
3 39 60 15 11
4. Skenario 4 Nama Usia Pekerjaan
: Ny. R : 31 th : IRT
Nama Suami : Tn. N Usia : 33 tahun Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Lamongan Ny. R, hamil, ♀, 31 thn Keluhan Utama: Tekanan darah tinggi dalam kehamilan RPS: Tekanan darah tinggi dalam kehamilan diketahui sejak beberapa jam sebelum MRS, biasanya tekanan darah hanya sekitar 110, saat ini pasien hamil ketiga dan merasa hamil 9 bulan. Keluhan mata kabur -, nyeri ulu hati -, mual muntah -, sesak -, kaki bengkak -, nyeri kepala + sejak hari ini. Kenceng-kenceng belum dirasakan, adanya keluar cairan dari jalan lahir -, perdarahan selama hamil RPD : HT saat hamil anak pertama + RPK : HT (-) RPSos: Merokok (-), alkohol (-) R. Haid : Menarche usia 13 tahun, haid teratur, siklus 28-30 hari, lama haid 7 hari, nyeri haid – R. Obstetri : 1. aterm/spontan/3400gr/perempuan/13 tahun 2. aterm/spontan/3600 gr/perempuan/meninggal sesaat setelah lahir 3. hamil ini, HPHT November 2014, TP 27-08-2015 R. Menikah: menikah 1x Riwayat KB: KB suntik 3 bulan Riwayat ANC: rutin periksa ke bidan, baru 2 kali ke dokter spesialis Pemeriksaan Fisik BB 65kg, TB 160 Nadi : 104 x/menit TD : 162/98 mmHg RR : 20 x/menit Suhu : 36,3 0C K/L : a/i/c/d -/-/-/Thoraks I : simetris, retraksi -/Pa : nyeri tekan Pe : sonor/sonor A : ves/ves, rh -/-, wh -/-, S1S2 tunggal, murmur -, gallop Ekstremitas : aie -, Akral HKM, edema -/-
Pemeriksaan Leopold Leopold I: TFU 35 cm, bagian teratas janin bokong Leopold II: Punggung kanan, DJJ 138 x/mnt Leopold III: Bagian terbawah janin kepala, belum masuk PAP Leopold IV: 5/5 Lab : Hb = 9,0 g/dl Leukosit = 12.800 Trombosit 294.000 Hct 28,6 SGOT/SGPT = 17/12 Proteinuria +++
MODUL SKENARIO Manajemen RS dan Ilmu Kesehatan Komunitas (Keperawatan Komunitas) 1. Skenario 1 Pada hari buka Posyandu Mekar sari datanglah ibu Anita dengan membawa 2 anaknya yg satu bernama Atik 4 th dan anak kedua bernama Anik berusia 9 bulan Oleh petugas Anik di sarankan untuk mengikuti Imunisasi campak. Ibu Anita ragu ragu Karena anak pertamanya Atik yang dulu juga di Imunisasi Campak pada usia 9 bulan ternyata tidak kebal sehingga masih dapat menderita penyakit campak pada usia 3th.Apa lagi pernah ada anak saudara nya yang telah di imunisasi malah menderita penyakit panas. Ada lagi anak tetangga nya di tempat suntikan imunisasi terjadi radang .Ada masalah baru yang di hadapi kemarin Anto anak tetangga nya yg sering main ke rumah nya sekarang menderita Campak. Bu Anita takut anaknya tertular sehingga Bu Anita masih meragukan apakah setelah imunisasi anaknya Anik bisa terhindar dari penyakit campak ? Kenapa Imunisasi campak tidak di berikan sejak lahir saja dan bagi Anto yg sedang menderita penyakit campak perlu di Imunisasi lagi ? Memang pada daerah/ kecamatan tersebut cakupan imunisasi dasar nya belum mencapai target Nasional (belum mencapai UCI ) 2. Skenario 2 Seorang wanita usia 30 tahun datang ke tempat praktek dokter dengan keluhan digigit anjing 1 jam yang lalu. Luka gigitan terlihat bersih tetapi pasien khawatir luka tersebut menjadi infeksi dan bertanya kepada dokter apakah perlu antibiotik propilaksis, vaksinasi dan rawat luka. Pasien khawatir terkena penyakit rabies. Dokter lalu melakukan EBM dengan mencari jurnal. Rabies adalah penyakit zoonosis yang dapat dicegah (misalnya, penyakit menular ke manusia dari hewan) yang disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini endemik di banyak negara, bahkan juga pernah menjadi Kejadian Luar Biasa di Bali. Rabies hadir di semua benua kecuali Antartika, namun lebih dari 95% kematian manusia terjadi di Asia dan Afrika. Setelah gejala penyakit berkembang, rabies hampir selalu fatal; Saat ini, WHO memperkirakan rabies menyebabkan 60 .000 kematian manusia per tahun. Angka kematian yang tinggi dari rabies menyoroti pentingnya strategi eliminasi rabies anjing global melalui vaksinasi anjing, dan pentingnya mencegah infeksi pada manusia yang terkena hewan berpotensi rabies dengan mengikuti protokol pasca pajanan secara efektif, termasuk perawatan luka yang tepat dan vaksinasi pasca-paparan 3. Skenario 3 Karena curah hujan yang sangat tinggi,maka disuatu Kecamatan X yg berpenduduk 2000 orang ditimpa musibah banjir sebagai akibat siklus hidrologis air yg menyebabkan seluruh wilayah tergenang air. Disaat terjadinya bencana, banyak korban yang menderita akibat banjir seperti kekurangan makanan,penyakit juga harta benda, infrastruktur pelayanan umum banyak yg rusak,pencemaran lingkungan. Masyarakat memerlukan sekali bantuan makanan terutama beras ,disamping itu Dokter di Puskesmas Kecamatan X juga di sibukan karena perubahan sistem ekologi tersebut sehingga banyak penduduk yang meminta pengobatan karena distribusi dan frequensi beberapa penyakit meningkat akibat Environmental Hazard. Beberapa penyakit yang meningkat antara lain scabies dan leptospirosis sehingga kebutuhan obat-obatan pun meningkat. Penanganan masalah kesehatan akibat bencana banjir dilakukan bersama dengan dokter, perawat dan apoteker UMM
4. Skenario 4 Profesi Kesehatan dalam Pelayanan Kesehatan Pada saat jaga malam ada seorang pasien datang ke RS UMM dengan keluhan diare yang terus menerus sampai mengalami dehidrasi berat sehingga harus di rawat inap di ruang Melati. Ranti adalah perawat yang bertugas saat pasien tersebut datang ke RS UMM. Ranti mencoba menghubungi dr. Harry melalui telepon dan menyampaikan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Ranti. Setelah mendapatkan pesan dari dr. Harry maka Ranti melaksanakan protocol pelayanan kesehatan. Selain itu dr. Harry meminta bila terjadi perubahan pada kondisi pasien diminta untuk melaporkan melalui telepon atau ponsel. sesuai dengan perintah dr. Harry maka Ranti membuat resep ke bagian apotik dan diberikan ke keluarga pasien agar mengambil obat yang akan diberikan ke pasien dan salah satunya infus. Setelah di infus ternyata kondisi pasien tidak tambah membaik malah makin memburuk dan Ranti sudah menyampaikan ke dr. Harry, namun dr. Harry belum juga datang ke RS UMM untuk visite. Karena pasien makin memburuk melalui telp dr. Harry menyampaikan agar di rujuk ke RSSA saja.. setelah dirujuk ke RSSA, Ranti melihat bahwa infus yang diberikan ke pasien ternyata sudah kadaluarsa tahun 2013. Ranti menyampaikan ke bagian Farmasi dan melaporkan ke dr. Harry atas temuan hal tersebut.
MODUL SKENARIO Psikiatri (Keperawatan Jiwa) 1. Skenario 1 Seorang laki2, 29 th, diantar keluarganya ke poliklinik dengan keluhan selama 5 hari tampak bingung, gelisah & ketakutan. Ia melihat ibunya yg sudah meninggal hidup kembali & mengajak kealam baka. Hal ini makin menjadi-jadi saat malam hari, sedangkan pagi / siang hari membaik. Pola tidurnyapun terbalik, malam sulit tidur sedangkan siang banyak mengantuk. Makan minumpun ia tidak mau. Sebelumnya ia kejang 3 menit, tonik klonik, selama kejang matanya melirik ke atas, dan lidahnya tergigit. Penderita dikatakan keluarganya menderita epilepsi dengan pengobatan yang tidak teratur. Tidak pernah gangguan mental sebelumnya. Dari keluarga dikatakan bahwa pamannya juga menderitae epilepsi, tetapi tak ada yg mengalami gangguan mental. 2. Skenario 2 Seorang laki2, 23 th, diantar keluarganya ke poliklinik dengan keluhan selama 1 bulan sulit tidur. Sehari-hari ia banyak menyendiri di kamar, tak mau kuliah, bahkan tak mau bersosialisasi. Raut mukanyapun cenderung murung, sering mengatakan merasa bersalah, merasa bodoh, bahkan belakangan ini iapun sering mengatakan bahwa hidupnya tak ada gunanya, dan beberapa kali mengatakan ingin mati saja. Sehari-hari ia jarang makan, mandipun hanya 2-3 hari sekali, itupun dengan diingatkan. Penderita yang tadinya selalu rapi, kini tak lagi memperhatikan penampilan. 3. Skenario 3 Seorang laki-laki, 23 th, diantar keluarganya dengan keluhan sejak 1 bulan terakhir tak mau tidur. Ia sering mengganggu anggota keluarga lainnya dengan membangunkan malam-malam & mengajak bicara. Sehari-hari yang dia bicarakan adalah tentang kesuksesan & rencana-rencana bisnis ke depan. Bicaranya sangat keras sehingga mengganggu orang2 sekitarnya. Belakangan ini ia sering mentraktir teman-teman nya, bahkan memberi uang teman-teman nya. Yang keluarga menjadi sangat khawatir adalah belakangan ini berperilaku tak seperti biasanya , bahkan membahayakan, seperti ikut balap motor liar dan ikut-ikutan teman-teman nya olahraga panjat tebing Keluarganya mengatakan bahwa ia pernah mengalami riwayat depresi 8 bulan yang lalu, dimana waktu itu ia menjadi murung, menyendiri, bermalas-malas, dan merasa tak berguna. Dari faktor keturunan dikatakan bahwa kakek penderita pernah mengalami seperti ini. 4. Skenario 4 Seorang laki-laki, 35 th, datang ke poliklinik dengan keluhan merasa khawatir karena sejak 3 bulan terakhir mengalami 2x serangan menakutkan. Saat itu ia sedang di mall sendirian mendadak dadanya berdebar keras, sesak, terasa nyeri dada, nafasnya terengah-engah dan tenggorokannya terasa tercekik. Ia merasa saat itu akan mati karena menduga terkena serangan jantung. Ia kemudian ditolong orang ke IRD. Anehnya setelah diperiksa berbagai macam pemeriksaan medis dinyatakan tak ada kelainan kecuali takikardi sesaat. Saat itupun ia sembuh sendiri dalam 20 menit. Sejak itu ia ketakutan sekali akan mengalami serangan ulang.
BAB III PENUTUP Keperawatan Terintegrasi (Interprofesional Education) dilaksanakan selama 5 minggu. Aktivitas belajar dilaksanakan selama 6 minggu dan minggu terakhir terdapat proses evaluasi, telah memberikan pemahaman dan pembelajaran baru tentang konsep dan aplikasi, khususnya bagi mahasiswa S1 Keperawatan FIKES UMM. Melalui berbagai aktivitas pembelajaran yang diberikan, diharapkan akan meningkatkan fungsi kognitif, afektif dan psikomotor, critical thinking dan analisa masalah serta pembelajaran dini (early exposure) melalui mekanisme pembelajaran bersama sebagaimana konsep student center learning untuk mendorong mahasiswa agar memotivasi diri sendiri dan berupaya keras untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Harapan kami, dengan adanya buku Panduan Keperawatan Terintegrasi (Interprofesional Education) dapat menjadi panduan bagi penyusunan buku panduan berikutnya untuk dapat melaksanakan pembelajaran KBK dengan baik sehingga mahasiswa sebagai peserta didik dapat mencapai kompetensi maksimal yang berdampak pada peningkatan kualitas lulusan Fikes UMM. Akhirnya, masukan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan demi kesempurnaan penyusunan buku panduan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Black, Joyce M dan Jane Hokanson Hawks. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8 Buku 1. Singapore: Elsevier Black, Joyce M dan Jane Hokanson Hawks. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8 Buku 2. Singapore: Elsevier Black, Joyce M dan Jane Hokanson Hawks. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Ed. 8 Buku 3. Singapore: Elsevier Bulechek, Gloria M. Et.all. (2013). Nursing Interventions Classification (NIC) 6 th Ed. Oxford: Elsevier. Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2010). Buku Ajar Respirologi Anak. Jakarta: IDAI Kneale, Julia dan Peter Davis. (2008). Keperawatan Ortopedik dan Truma. Jakarta: EGC Kurniadi, Anwar. (2013). Manajemen Keperawatan dan Prospektifnya. Jakarta: Badan Penerbit FKUI Lowdermilk D. Leonard, Shannon E. Perry dan Kitty Cassion. (2013). Keperawatan Maternitas Ed. 8 Buku 1. Singapore: Elsevier. Lowdermilk D. Leonard, Shannon E. Perry dan Kitty Cassion. (2013). Keperawatan Maternitas Ed. 8 Buku 1. Singapore: Elsevier Marcdante, Karen J. Et all (2011). Ilmu Kesehatan Anak Esensial Ed. 6. Singapore: Elsevier. Moorhead, Sue. Et.all. (2013). Nursing Outcomes Classification (NOC) 5 th Ed. Oxford: Elsevier NANDA-I. (2015). Nursing Diagnoses Definitions and Classification 2012-2014. Oxford: WileyBlackwell Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan Ed. 3. Jakarta: Salemba Medika Soetjiningsih dan IGN. Gde Ranuh. (2012). Tumbuh Kembang Anak Ed. 2. Jakarta: EGC Silverthorn, Dee Unglaub. (2013). Fisiologi Manusia Ed. 6. Jakarta: EGC Stanhope dan Knollmueller. (2010). Praktik Keperawatan Kesehatan Komunitas Ed. 2. Jakarta: EGC Townsend, Mary. C. (2015). Psychiatric Mental Helath Nursing . Philadelphia: Davis Company Videbeck, Sheila. L. (2006). Psychiatric Mental Health Nursing . Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins
JADWAL KEPERAWATAN TERINTEGRASI ( Inter Profesional Education) 2015 No
Materi
Jadwal A B C Pembekalan IPE oleh PJMK Jumat, 27 November 2015 jam 12.30 di RK 3.1 dan 3.2 Pengampu
1.
TUTORIAL DK 1 (Kasus 1) TUTORIAL DK 2 (Kasus 1) PLENO (Kasus 1)
Fasilitator Fasilitator Fasilitator
2.
TUTORIAL DK 1 (Kasus 2) TUTORIAL DK 2 (Kasus 2) PLENO (Kasus 2)
Fasilitator Fasilitator Fasilitator
3.
TUTORIAL DK 1 (Kasus 3) TUTORIAL DK 2 (Kasus 3) PLENO (Kasus 3)
Fasilitator Fasilitator Fasilitator
4.
TUTORIAL DK 1 (Kasus 4)
Fasilitator
Senin, 30 November ; Jam 10.20-12.00 Kamis, 3 Desember 2014; Jam 10.20-12.00 Jumat, 4 Desember 2015 07.00-08.40 Panca Indra; 08.40-10.20 Anak; 12.50-14.30 Neuro/IKM Sabtu, 5 Desember 2014 07.00-08.40 Bedah; 08.40-10.20 Obgyn; 10.20-12.00 Jiwa; 12.50-14.30 IPD Senin, 7 Desember ; Jam 10.20-12.00 Kamis, 10 Desember 2014; Jam 10.20-12.00 Jumat, 11 Desember 2015 07.00-08.40 Panca Indra; 08.40-10.20 Anak; 12.50-14.30 Neuro/IKM Sabtu, 12 Desember 2014 07.00-08.40 Bedah; 08.40-10.20 Obgyn; 10.20-12.00 Jiwa; 12.50-14.30 IPD Senin,14 Desember ; Jam 10.20-12.00 Kamis, 17 Desember 2014; Jam 10.20-12.00 Jumat, 18 Desember 2015 07.00-08.40 Panca Indra; 08.40-10.20 Anak; 12.50-14.30 Neuro/IKM Sabtu, 19 Desember 2014 07.00-08.40 Bedah; 08.40-10.20 Obgyn; 10.20-12.00 Jiwa; 12.50-14.30 IPD Senin,21 Desember ; Jam 10.20-12.00
TUTORIAL DK 2 (Kasus 4)
Fasilitator
Kamis, 24 Desember 2014; Jam 10.20-12.00
PLENO (Kasus 4)
Fasilitator
Jumat, 25 Desember 2015 07.00-08.40 Panca Indra; 08.40-10.20 Anak; 12.50-14.30 Neuro/IKM Sabtu, 26 Desember 2014 07.00-08.40 Bedah; 08.40-10.20 Obgyn; 10.20-12.00 Jiwa; 12.50-14.30 IPD
D
KETERANGAN TEKNIS PELAKSANAAN :
1. Jumlah mahasiswa : FK 200 mhsw; Keperawatan 160 mhsw; Farmasi 200 mhs 2. Pilihan bidang ilmu : (1) IPD; (2) IKA ; (3) BEDAH ; (4) OBGYN ; (5) NEURO ; (6) PSIKIATRI ; (7) PANCA INDERA ; (8) IKM 3. @ kelompok tutorial : FK (12-13); Keperawatan (9-11) ; Farmasi (12-13) 4. Total ±36 mahasiswa 5. Jumlah total 16 kelompok dengan @kelompok dibagi menjadi 3 kelompok kecil RUANG Tutorial bersama Hari SENIN @ 12 org di (16X3=48) ruang : A. 20 ruang FK smt 7 (27 kelompok) : 15 RD; 3 RUANG DISKUSI BELAKANG SKILL LT 2; RK 5; ICMI LT 2 ; AVI ; AULA (3 kelompok); RUANG CATHGUT (2); skill belakang PHK/MEU(RUANG TROCHAR) (1) B. 15 ruang keperawatan (15 kelompok) : Icmi lt 1 (2); 2.1 a&b (2); 2.2 a&b (2); 3.3 a&b (2); 3.4 a&b (2); 3.3 GB (1); 4.1 GB (1) ; 4.2 GB (1) ; 4.3 GB (1); RUANG PERTEMUAN DOSEN GB LT 2 (1) C. Ruang farmasi (4 kelompok) : 27 (1); GB 4.10 (1); lab bahan alam (1);UMC (1); RUANG Tutorial bersama Hari RABU @ 36 org di 16 ruang : A. 8 ruang kuliah FK smt 7( 8 kelompok) : RK 5 ; ICMI LT 2 ; AULA (2) ; LAB FARMAKO ; LAB
KETERANGAN TEKNIS PELAKSANAAN :
1. Jumlah mahasiswa : FK 200 mhsw; Keperawatan 160 mhsw; Farmasi 200 mhs 2. Pilihan bidang ilmu : (1) IPD; (2) IKA ; (3) BEDAH ; (4) OBGYN ; (5) NEURO ; (6) PSIKIATRI ; (7) PANCA INDERA ; (8) IKM 3. @ kelompok tutorial : FK (12-13); Keperawatan (9-11) ; Farmasi (12-13) 4. Total ±36 mahasiswa 5. Jumlah total 16 kelompok dengan @kelompok dibagi menjadi 3 kelompok kecil RUANG Tutorial bersama Hari SENIN @ 12 org di (16X3=48) ruang : A. 20 ruang FK smt 7 (27 kelompok) : 15 RD; 3 RUANG DISKUSI BELAKANG SKILL LT 2; RK 5; ICMI LT 2 ; AVI ; AULA (3 kelompok); RUANG CATHGUT (2); skill belakang PHK/MEU(RUANG TROCHAR) (1) B. 15 ruang keperawatan (15 kelompok) : Icmi lt 1 (2); 2.1 a&b (2); 2.2 a&b (2); 3.3 a&b (2); 3.4 a&b (2); 3.3 GB (1); 4.1 GB (1) ; 4.2 GB (1) ; 4.3 GB (1); RUANG PERTEMUAN DOSEN GB LT 2 (1) C. Ruang farmasi (4 kelompok) : 27 (1); GB 4.10 (1); lab bahan alam (1);UMC (1); RUANG Tutorial bersama Hari RABU @ 36 org di 16 ruang : A. 8 ruang kuliah FK smt 7( 8 kelompok) : RK 5 ; ICMI LT 2 ; AULA (2) ; LAB FARMAKO ; LAB BIOMEDIK ; skill belakang etls(RUANG CATHGUT) (1); AVI B. 5 ruang keperawatan (5 kelompok) : 2.1 a&b (1); 2.2 a&b (1); 3.3 a&b (1); 3.4 a&b (1); 3.3 GB (1) C. 3 ruang farmasi (3 kelompok) : 23(1); 27 (1); lab bahan alam (1) Jadwal tutorial : Senin dan Rabu 10.20-12.00 Ruangan Pleno : 1. Jumat : Ruang Kuliah 31-32 (Keperawatan), 1 ruang FK (ICMI LT 2), RK 5 (FK) 2. Sabtu : Aula
PEMBAGIAN RUANGAN IPE
BIDANG PANCA INDRA
ANAK
KELOMP OK
IKM
Dosen Farmasi 1
1.2
Dosen farmasi 2
1.3 2.1
dr. Indra W. dr. Nur Kaputrin
Lab. Preskripsi Farmasi Lab. Preskripsi Farmasi RD 1 FK RK 5 FK
2.1 2.3
Sunardi, M.Kep Edi Purwanto, MNg
AULA AULA
1.1 1.2 1.3 2.1
R. FIKES 3.3. B R. FIKES 3.3 A RD 2 FK RD 3 FK
1.1 1.2
Dosen Farmasi 1 Dosen farmasi 2 dr. Yuliono, Sp.M dr. Bambang Mulyawan, Sp.A Nurul Aini, M.Kep Reni Ilmiasih, M.Kep., Sp.Anak Dosen Farmasi 1 Dosen farmasi 2
1.3 2.1 2.1
dr. Dessy A, MBiomed dr. Rahayu,Sp.S Nur Aini, M.Kep
2.3
Erma Wahyu, Msi
1.1 1.2 1.3
Dosen Farmasi 1 Dosen farmasi 2 dr. Dian Yuliartha L, Sp.BA dr. Dwi Nurwulan Pravitasari, Sp.KK Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp.Kom Nurlailatul Masruroh, MN Dosen Farmasi 1 Dosen farmasi 2 dr. Febri EBS, M.Kes dr. Abi N, Sp.An Aini Alifatin., M.Kep Indah Dwi Pratiwi, MNg Dosen Farmasi 1 Dosen farmasi 2 dr. Moch. Ma’roef,
2.1 2.1 2.3 BEDAH
OBSGYN
Ruang TUTORIAL SENIN RABU
1.1
2.1 2.3 NEURO
TUTOR
1.1 1.2 1.3 2.1 2.1 2.3 1.1 1.2 1.3
R. FIKES 3.4 A R. FIKES 3.4 B
GB 4.9 Jumat 07.0008.40
ICMI LT. 2
Jumat 08.4010.20
RK 5 FK
Jumat 12.5014.10
ICMI LT. 2
Jumat 12.5014.10
RK 5 FK
Sabtu 07.0008.40
RK 5 FK
AULA
R.FIKES 3.3 (A&B)
R.FIKES 3.4 (A&B)
R. ROCHAR FK R. LAB. FUNDUSKOPI BIOMEDIK (ETLS) RD 4 FK RD 5 FK R. R. LARINGOSKOPI FUNDUSKOPI (ETLS) R. AMBUBAG (SKILL) ICMI LT 1 ICMI LT 1 LAB. FARMAKO RD 6 FK RD 7 FK R. FIKES 2.1 A
PLENO WAKTU RUANG
R. FIKES 2.1 (A&B)
R. FIKES 2.1 B R. FIKES 2.2 B R. FIKES 2.2 A RD 8 FK RD 9 FK ICMI LT 2 GB 4.10 R. CATHGUT R. CATHGUT RD 10 FK
R. FIKES 2.2 (A&B) ICMI LT 2 R. CATHGUT
Sabtu 08.4010.20
ICMI LT. 2
JIWA/ PSIKIATRI
2.1 2.1 2.3
SpOG dr. Andika Ririn Harini, M.Kep Henny Dwi S. M.Kep., Sp.Mat
1.1
Dosen Farmasi 1
1.2
Dosen farmasi 2
1.3 2.1 2.1
dr. Diah Sp.Rad dr. Suharto. Sp.Rad Tutu April A, S.Kp., M.Kes Muhammad Muslih, S.Kep.,Ns Dosen Farmasi 1 Dosen farmasi 2 Dr. Anung Msi Dr. Diah Hermayanti, Sp.PK Henik Tri Rahayu, MS Zahid Fikri, M.Kep
2.3 IPD
1.1 1.2 1.3 2.1 2.1 2.3
RD 11 FK R. FIKES 3.3 GB Ruang Pertemuan Dosen FIKES GB LT 2 Lab STERIL Farmasi Lab STERIL Farmasi RD 12 FK RD 13 FK Lab Bahan Alam R. FIKES 4.3 GB R. FIKES 4.2 GB R. FIKES 4.1 GB RD 14 FK RD 15 FK AULA UMC
R. FIKES 3.3 GB
RUANG AVI FK Sabtu 10.2012.00
RK 5 FK
Sabtu 12.5014.10
ICMI LT. 2
Lab Bahan Alam Lab PRESKRIPSI Farmasi RK 5 FK
Lampiran 1 DAFTAR KELOMPOK IPD-MEDIKAL 1 ZAHID FIKRI, M.KEP No NIM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
201210420311001 201210420311002 201210420311004 201210420311005 201210420311006 201210420311007 201210420311008 201210420311010 201210420311011 201210420311012
NAMA DWI KARTIKA SUBJANTORO NOVITA SARI ARY FAHRIZAN DIANITA PUTERI DINI RAMULIA LAURINTIA BULAN P. FUTHURA HAVEZ SHELDA BENNY ISWANTARA ADINDA PRAJA UTAMA SUSHMITA DEWI ANGGRIANI
OBSGYN – MATERNITAS 1 HENNY DWI SUSANTI, M.KEP., SP.MAT No NIM NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
201210420311013 201210420311014 201210420311015 201210420311016 201210420311017 201210420311020 201210420311021 201210420311022 201210420311023 201210420311024
NEURO 1 ERMA WAHYU M, S.KEP., NS., Msi No NIM NAMA
ANAK 1 NURUL AINI, M.KEP No NIM
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 2 3 4 5 6 7 8 9
201210420311025 201210420311026 201210420311027 201210420311028 201210420311029 201210420311030 201210420311033 201210420311034 201210420311035
HAMIDAH NUR EKA DIAN HAMADAI KASYIFA’UR ROKHMAH EWI DIAN SARI LISNA KAROMAH PERTIWI DESI RIANTI ANDIKA FAHRUROZI CAESAR KRIDHA BAGUS P. RIZKI OKTAFIANI
BEDAH 1 INDAH DWI PRATIWI, MNg No NIM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
201210420311047 201210420311048 20121042031104 201210420311050 201210420311051 201210420311052 201210420311053 201210420311054 201210420311055 201210420311056
NAMA
RR. RETNONINGTYAS YATAYUKT HUSNUL CHOTIMAH SITI KHOLIFAH ARIANTI ANDRI HIKMAWAN NONIK NUR PRAMUDYARI SILVADINA DESI OVIEYANTI GUSMERY FATHONI YUANANDA YUDHI PUYARIE UMMI FADILAH PUJI RAHAYU WAHYUNING SUCI APRILIYANTI
201210420311036 201210420311037 201210420311039 201210420311040 201210420311041 201210420311042 201210420311043 201210420311044 201210420311046
PANCA INDRA 1 SUNARDI, M.KEP No NIM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
201210420311057 201210420311058 201210420311059 201210420311060 201210420311061 201210420311062 201210420311063 201210420311064 201210420311065 201210420311066
M. RAMADHAN BACHMID NURINTAN FITRIANI NADHYA FARIDHA ADELIA SAPUTRI GUSASI ARIYANI ROHMANA NADIB NURWIDYA ZUKHRUFATIN REZKY AGUSTRIANA SHELVY AMALIA NURJANNA DEVI DWI AGUSTININGSIH H. ACHMAD AGUS SALIM
NAMA FIKRI ABDILLAH HUSIEN FITRIYAH HUKMI M. ANNAS NUR HASYIM A. VISI NURDIANA RATNASARI NANDA YANSYARI ILLAFI NAIS MULYANA NOVIANTI PUTRI UTAMI RIO RAHMAT HERDIMAN ROSSY SEPTIANA SUDIHARTI
NAMA R. TRIONA AFISMA MUTMAINATUL HASANAH AGUSTIN SUSILOWATI ERNA PUJI LESTARI SILVIA ARISANDI LAKSITO RETNO DIAH AYU LESTARI ANGGER MAHARDITA K. RIFKY ARWIN PRADITIA SYARIFUDDIN YUSSI IKA INDRIANA
IKM 1 YOYOK BEKTI PRASETYO, M.KEP.,SP.KOM No NIM NAMA 1 201210420311068 DICKY ALIF HERI PRATAMA 2 201210420311069 NUR AMRINATUS SHOLIHAH 3 201210420311070 NUR ALFIYAH FAIZAH 4 201210420311071 BONANZA HASTINA PUTRA 5 201210420311072 NURUL FAJRIYAH 6 201210420311073 LALU WAHYU PRATAMA 7 201210420311075 LAILA TRI ANDINI 8 201210420311076 MUHAMMAD CHOIRUL ANAM 9 201210420311078 FLORINA AYU ANDHIKASARI 10 201210420311079 ABDUL MUKKAFI
IPD-MEDIKAL 2 HENIK TRI RAHAYU, MS No NIM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
201210420311093 201210420311094 201210420311095 201210420311096 201210420311097 201210420311098 201210420311099 201210420311101 201210420311102 201210420311104 201210420311105
NEURO 2 NUR AINI, M.KEP No NIM 1 201210420311120 2 201210420311121 3 201210420311122 4 201210420311123 5 201210420311124 6 201210420311125 7 201210420311126 8 201210420311127 9 201210420311128 10 201210420311129
NAMA
RISKA WATI PUTRI NUNUNG KHAIRUNNISA OPIER AKHIRUL NUZUL ZENDY DWI NOVITA SARI PUTHUT HENDRO PURNOMO MUHAMMAD GANA OKI YOLANDA MEIRINA DEWI PRATIWI SYOIFA RAHMAWATI OVALIA ARISTANTYA NIHAAYATUN KAAMILAH P.
NAMA MOHAMMAD ARIEF WIBOWO ISLAMIYAH WIDYA WIDYASMARA VIVI SULASTRI KHAERA UMMATIN FRISKILIA EVA YOLANDAA PUPUT TRISNAWATI NURUL AZIZA M WAHYU ARYADIN AMALIYAH HUSNI
PSIKIATRI- JIWA 1 TUTU APRIL ARIANI,S.KP., M.KES No NIM
NAMA
1
201210420311080
DWI LESTARI
2
201210420311081
NEINA MAYA DAMAYANTI
3
201210420311082
RISKY HENDRIK ROSIANTO
4
201210420311083
RAGIL KURNIAWAN PAMUNGKAS
5
201210420311084
NOVI DEVITA HIDAYAT
6
201210420311085
IVA AMALIA ZAHROTUS SA’ADAH
7
201210420311086
LILIK NURHAYATI
8
201210420311087
NOVIA LINA
9
201210420311088
DEVITA TRI ERNAWATI
10
201210420311091
MIFTACHUL JANAH
11
201210420311092
NOVIA WIYANTI
OBSGYN-MATERNITAS 2 RIRIN HARINI, M.KEP No NIM 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
201210420311106 201210420311107 201210420311108 201210420311109 201210420311110 201210420311111 201210420311112 201210420311114 201210420311115 201210420311118 201210420311119
NAMA
DESI FATMAWINDA SITI FATIMATUZZAHROH AFANDI EKO KURNIAWAN ELOK LONCHAT OKYANI YULI ROHMAWATI VILDA TRI DAMAYANTI ARIF SAGA FEBRI ATMAJA FITRYA WULANDARI SURANGGAN KUMALA DEWI KARIM ACHMAD DIBYO JUNAIDI MUHAMMAD RIDZKI
ANAK 2 RENI ILMIASIH, M.KEP., SP.ANAK No NIM NAMA 1 201210420311130 AHMAD TORIQ FATWA PRINATA 2 201210420311131 NING SRI RAHAYU 3 201210420311132 ARI ARVIANA 4 201210420311133 MUHAMMAD SYAFRIL ABRORI 5 201210420311134 MERISA DWI UTOMO 6 201210420311135 EKA PANJI SATYANDY 7 201210420311136 KATON WICAKSONO 8 201210420311137 ERVIN WAHIDYANA PUTRA 9 201210420311138 KARLINA SARI 10 201210420311139 RIZA SULASTRI
BEDAH 2 AINI ALIFATIN, M.KEP No NIM 1 201210420311140 2 201210420311141 3 201210420311142 4 201210420311143 5 201210420311144 6 201210420311145 7 201210420311146 8 201210420311147 9 201210420311148 10 201210420311149
NAMA HAPPY MELIA HENDRA NINGRU LUTHFAN YULIO PUTRA EDO AGUSTA DWI PRIAMBADA S RANI HIKMAWATI TRIYANA SETYOWATI LIA ISNAINI H MOHAMMAD LUKMAN HAKIM HASBI ASSYDIQI BAYU ADHA NUGRAHA TYAS VIBRIANTI
IKM 2 NURLAILATUL MASRUROH, MN. No NIM NAMA 1 201210420311161 DYAN FAQIH PRADANA 2 201210420311162 FAHRIZAL MUHARRAM 3 201210420311163 RESTI ANGGRAINI 4 201210420311164 INTAN FACHRUNISSA 5 201210420311165 MIEN HIKARI ISLAMIA 6 201210420311166 TUBAGUS HAFIDH H. 7 201210420311167 DWI YOGA ARDIANSAH 8 201210420311168 WENDY SUSDIARTO 9 201210420311169 HANINDYA RIANAWATI 10 201210420311170 HENDRAWATI 11 201210420311171 RIRIN AGUSTINA
PANCA INDRA 2 EDI PURWANTO, MNg No NIM 1 201210420311150 2 201210420311151 3 201210420311152 4 201210420311153 5 201210420311154 6 201210420311155 7 201210420311156 8 201210420311157 9 201210420311158 10 201210420311159 11 201210420311160
NAMA FITRIANTI RISKA DWI AMELIA SRI WAHYU HANDAYANI SUSANTI ACHMAD MUDHOFIR MEGA SARI MACHRIENA FITRIANI DESTYA ARYANI FARADIKA FATTIE YOHANIS LINTAR DWI PRASTYO A. ALFANI MUTEARA MOHAMAD ROHKIM SUJARI
PSIKIATRI-JIWA 2 MUHAMMAD MUSLIH, S.KEP., NS No NIM NAMA 1 201210420311172 BENNY ABRIANSYAH 2 201210420311173 JABARUL IKROM RAHMANTARA 3 201210420311174 BELLA ANTIKA BINTI RAHIM 4 201210420311175 LINA AMBARWATI 5 201210420311176 MARLIA HIDAYATI 6 201210420311177 PANJI KUSUMO WILISETIADI 7 201210420311178 KUNIK ARINA KHOLIDIYAH 8 201210420311180 ACHMAD SOBIRIN 9 201210420311182 ANIK RATNASARI 10 201210420311183 RIZKY OCTAVIA DWI PUTRI S. 11 201210420311186 VICKY RIZAL FAUZI
Lampiran 2 PEDOMAN LAPORAN TUTORIAL DAN PLENO 1. Laporan dikumpulkan setiap SELASA (minggu berikutnya setelah tutorial) maksimal jam 15.00 WIB 2. Laporan dijilid dalam satu bendel uk. A4, dengan menggunakan kertas HVS warna BIRU MUDA 3. Isi laporan diketik menggunakan huruf Times New Roman uk. 12 spasi 1,5. Untuk tabel spasi 1.0. 4. Literatur dan lembar partisipasi kelompok dilampirkan dalam laporan. 5. Penulisan cover dan halam pengesahan oleh fasilitator: 6. Cover laporan HVS Warna PUTIH LAPORAN TUTORIAL KEPERAWATAN TERINTEGRASI INTERPROFESIONAL EDUCATION
LEMBAR PENGESAHAN Telah dikkoreksi dan disetujui oleh fasilitator pada : Hari/ tanggal : ......................... Jam : ..........................
Logo UMM
Malang, ......... Desember 2015 Oleh Kelompok 1
Mengetahui, Fasilitator
Katua Kelompok
............................
................................
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014
7. Susunan laporan : COVER LEMBAR PENGESAHAN NAMA KELOMPOK KASUS 1 HASIL DISKUSI LITERATUR
Lampiran 3 Contoh : PEDOMAN PENULISAN LAPORAN ASKEP ANALISA DATA dan DIAGNOSA KEPERAWATAN DATA (batasan karateristik)
ETIOLOGI
MASALAH KEPERAWATAN (domain, kelas, axis)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Prioritas diagnosa 1. ................................................................................................................................................................ 2. ................................................................................................................................................................ 3. ................................................................................................................................................................
No. DIAG
NURSING CARE PLAN (NCP) dengan Metode SNL (Standar Nursing L anguage) ASUHAN KEPERAWATAN PADA.............DENGAN.......................... Diagnosa Keperawatan
Nursing Outcomes Classification (NOC) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama .................. Judul NOC (kode.......) ............................. OUTCOME Saat ini Target 1 2 3 4 5
Penyimpangan Sangat Berat Penyimpangan Berat Penyimpangan Sedang Penyimpangan Ringan Tidak ada penyimpangan
Indikator 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. etc
1
2
3
4
5
Nursing Intervention Classification (NIC) Judul NIC (kode.......) 1. ................. 2. ................. 3. ................. 4. ................. 5. ................. 6. Etc.
Lampiran 4 FORMAT PENILAIAN TUTORIAL Kelompok Tutor Hari / Tanggal :
: :
Kriteria Penialaian 1. Ketrampilan berkelompok a. Menunjukkan sikap menghargai pendapat orang lain dan perhatian terhadap jalannya diskusi 2. Ketrampilan Belajar dan Persiapan a. Menggunakan referensi yang tepat (update, penulis mrpkn pakar di bidang yg sesuai, bukan blog pribadi, dll) dan mampu menunjukkan referensi tsb b. Membuat dan menjelaskan skema yang menggambarkan alur berpikir tentang suatu topik/masalah/learning issue 3. Pencapaian sasaran pembelajaran dan pembentukan pengetahuan a. Mampu mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya dan menerapkan informasi baru pada kasus di skenario 4. Ketrampilan Berpikir Kritis dan Clinical Reasoning a. Mengajukan pertanyaan untuk meminta konfirmasi atau untuk dapat memahami suatu informasi b. Memberi argumen (ketika menjawab pertanyaan atau melengkapi jawaban anggota lain) berdasarkan teori, bukti penelitian, atau pendapat ahli/pakar (clinical reasoning ) c. Memberi penjelasan berdasar pemikiran sendiri (sintesis informasi) d. Mengevaluasi informasi secara kritis (mengkritisi/menyanggah/menguatkan/menyatakan setuju/tidak setuju) dengan menunjukkan sumber 5. Ketrampilan Komunikasi a. Mampu berkomunikasi secara efektif dengan peserta tutorial pada saat diskusi/presentasi (mendengarkan secara aktif, menjelaskan dengan baik sehingga peserta lain mampu memahami informasi yg diberikan) 6. Attitude a. Berpakaian, bersikap dan bertingkah laku yang sopan serta disiplin (waktu dan tugas yang diberikan) TOTAL NILAI
Nilai +/-
Mhsw 1
Mhsw 2
Mhsw 3
Mhsw .........
Lampiran 5 DAFTAR Contact Person Mahasiswa Keperawatan BIDANG IPD
OBSGYN
NEURO
ANAK
BEDAH
KELOMPOK NAMA MAHASISWA 1 Dwi Kartika Sushmita Dewi 2 Nunung Khairunnisa Nihayatun Kaamilah 1 M. Ramadhan Bachmid Devi Dwi 2 Afandi Eko Kurniawan Siti Fatimatuzzahro Hamidah 1 Rizki Oktafiani M. Arief Wibowo 2 Amaliyah Husni 1 Fikri Abdillah Husien Rossy Septiana 2 Ning Sri Rahayu Riza Sulastri 1 RR. Retnoningtyas Yatayukti 2
PANCA INDRA
1 2
IKM
1 2
PSIKIATRI/JIWA
1 2
NO. TELP 082233933052 081348583538 085335141141 087759953539 085330092967 087850495666 082334208515 085754002606 087701673123 087750474445 082144380833 085344357080 085345677773 081803722440 085649050404 081230066457 08993456096
Happy Melia Tyas Vibrianti Yussi Ika Indriana Raja Triona Afisma Fitrianti M. Rokhim Sujari Dicky Alif Heri Pratama
085755499088 082234015007 082257835471 085364814404 08123253011 081805083501 081335215277
Resti Anggraini Mien Hikari Dwi Lestari Novia Wiyanti Benny Abriansyah Anik Ratnasari
082231999776 083834052728 085241417698 087865662771 087850172643 0822476582