STUDI KASUS INTER PROFESSIONAL EDUCATION
Tugas Umum Diskusikan pengelolaan pasien untukmasing-masingkasusdengan pembagian peran sebagai berikut : 1. Mahasiswa FK UKDWmenitikberatkan padaklinis pasien yang ditinjau dari segi
anamnesis,
pemeriksaan
fisik,
pemeriksaan
penunjang
untuk
menegakkan diagnosisdanpemilihanterapidari diagnosisdanpemilihanterapidarisudutpandangkedokteran. sudutpandangkedokteran. 2. MahasiswaFarmasi
USDmemberikan
(berdasarkan
saran
mengenaiterapipengobatan
diagnosisdokter)darisudutpandangfarmasi,
terkaitefeksamping (mekanisme), kontraindikasi, interaksi, serta monitoring pengobatan.
KASUS 1 :NYERI DENGAN KOMORBIDITAS STROKE ISKEMIK dan HIPERTENSI BapakAdi,
54
tahun,
datangberobatuntuknyeripunggungbawah
menjalarketungkaisejak
2
minggu
yang
yang lalu.
Nyeriterjadisesaatsetelahmembantumengangkatmeja. Nyerimemberatbilamembungkuk.
Nyeriberkurangdenganistirahat.
Skalaintensitasnyeriadalah 4-6 denganNumeric denganNumeric Pain Scale. Scale. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum compos mentis, mentis, tampak sakit sedang, gizi kesan cukup. Tekanan darah 150/100 mmHg, frekuensi nadi 78 x/menit, laju napas 16 x/menit, temperatur 36,7oC. Pada pemeriksaan nyeri didapatkan leg raising test (+), (+), FABER (-), FADIR (-). BapakAdipernahmengalamiserangan
stroke
iskemik
2
tahun
yang
laluakibathipertensi yang sudah lama dideritanya. Pengobatan yang iateri masa atiniadalah Valsartan 80 mg 1 x 1, Aspirin 80 mg 1 x 1, dan Atorvastatin 20 mg 1 x 1 malam. BapakAdimendapatresep Na Diklofenak 2 x 50 mg, Methylprednisolon 2 x 4 mg, dan Gabapentin 1 x 100 mg malam. Setelah 1 mingguPakAdimemeriksakandirikembali. Nyeriberkurang (NPS: 3-4), dengankeluhantambahanperutsebah.
DiskusikandengantemanandaapakahpengobatannyeripakAdisudahtepatdeng anmempertimbangkantipenyeri, intensitas, dankomorbiditas yang adapada Pak Adi ?
KASUS 2 :NYERI DENGAN KOMORBIDITAS DIABETES, HIPERTENSI dan PJK IbuMelani, 68tahun, memeriksakandirikembalike dokter setelah 10 hari mendapat terapi dengan keluhan nyeri. Saatininyeridirasakanberkurang, namuniamengatakan, “Tekanandarahsayaselamabeberapahariinicenderungtinggi.”
Pada
pemeriksaan
tekanan darah didapatkan hasil 160/90 mmHg. Berat badan 90 kg dan tinggi badan pasien 160 cm. Pada status lokalis ditemukan krepitasi pada genu dekstra. Sepuluh hari sebelumnya, Bu Melani memeriksakan diri ke dokter dengan keluhanakhir-akhirinilututkanan terasa nyeri, memberatsaatbangundariduduk, danberjalanjauh.
Nyericukuphebat
(NPS:5-7),
lututseringkalidirasabengkakdannyerisaatdilipat.DoktermemberinyaresepIbupofen 2 x 400 mg, Omeprazole 1 x 1, danParacetamol 3 x 500 mg. Karena memiliki riwayat diabetes, hipertensi, danpenyakitjantungiskemik, Bu Melanimengkonsumsiobat rutinAmlodipin 1 x 5 mg, Clopidogrel 1 x 75 mg, Simvastatin 1 x 10 mg, Glimepride 1 x 2 mg, Vitamin B Kompleks 1 x 1.
Diskusikandengantemanandaapakahpengobatannyeri
Bu
Melanisudahrasionaldenganmempertimbangkantipenyeri, usia, intensitas, interaksiobat, dankomorbiditas?
KASUS 3: KORTIKOSTEROID TOPIKAL JAWABAN DARI KELUHAN GATAL DI KULIT BapakSasmito, 67 tahun, datang ke apotik ingin membeli salep untuk kulitnya yang gatal dengan membawa Betamethasone cream 0,1% tube yang sudah habis sebagai contoh obat yang ingin ia beli. Sejak tiga minggu yang lalu, pasien mengalami keluhan gatal kemerahan di daerah selangkangan. Gatal dirasakan kambuhkambuhan, terutama bila berkeringat. Pak Sasmito sudah mengoleskan salep tersebut ke selangkangannya tetapi gatal masih juga dirasakan.
Pasien juga sering mengeluhkan gatal di siku dan leher bagian belakang disertai kulit yang menebal. Gatal terutama dirasakan jika sedang banyak pikiran dan jika digaruk, kulit semakin menebal.Setiap kali keluhan tersebut dirasakan, pasien mengoleskan salep Bethamethasone tersebut dan membaik. Cucu pasien memiliki riwayat alergi dan sering muncul gatal kemerahan di tangan dan kaki. Setiap kali keluhan muncul, Pak Sasmito juga mengoleskan salep tersebut ke kulit cucunya. Begitu pula saat anak laki-laki Pak Sasmito terkena ulat bulu di wajah, salep tersebut juga dijadikan obat.
Bagaimana pendapat Anda mengenai penggunaan salep tersebut? Diskusikan dengan teman Anda apa saja hal-hal yang perlu diketahui untuk menunjang diagnosis dan terapi pasien. Bagaimana edukasi yang dapat diberikan kepada pasien tersebut?
KASUS 4: PEMILIHAN ANTIBIOTIK UNTUK PEDIATRI Seorang anak laki-laki berusia 18 bulan dibawa keluarganya ke RS dengan keluhan batuk berdahak sejak 5 hari yang lalu. Batuk disertai demam. memberikan
obat
dari
dokter
umumya
sirupdanobatbatukracikantetapikeluhanbelummembaik.
itu
Ibu sudah Amoxicillin
Pasiensudahtidakminum
ASI sejakusia 5 bulan. Padapemeriksaanfisik yang dilakukanolehdokter di RS didapatkankondisiumumtampaksakitberat, Frekuensinadi
140x/menit,
lajunapas56
somnolen,gizikesancukup. x/menit,
temperatur
didapatkanretraksi intercostal daninfrastrenal, ronkhi di basal parukiri.
39,8oC, Pada
pemeriksaan saturasi oksigen dengan pulse oxymetry didapatkan hasil 90%. Hasil pemeriksaan darah rutin didapatkan leukositosis (18.000/mm3). Pada pemeriksaan rontgen thorax didapatkan gambaran berawan pada lobus paru kiri. Olehdokter
yang
memeriksa,
pasiendisarankanrawatinapdandipertimbangkanpemeriksaanpenunjanglebihlanjut untukmenegakkan diagnosis sertaterapi yang lebihtepat. Bagaimana pendapat Anda mengenaipasientersebut? Diskusikan dengan teman Anda apa saja hal-hal yang perlu diketahui untuk menunjang diagnosis
dan
terapi
pasien.
Hal-halapasaja
yang
perludiperhatikandalampemberianterapiantibiotikbagianak-anak?
TUGAS POST SESI DISKUSI Setiapkelompoksedangmembuatmakalah yang berisi : 1. Skenario 2. Pembahasan
setiapskenario
yang
didiskusikanbersamatemansatukelompokkecil 3. Refleksipentingnya IPE dalampengelolaanpasienskenariotersebut
Makalahmasing-masingkelompoksedangdibuat 2 eksemplar (USD dan UKDW) dandituliskandalamstandarpenulisankaryailmiah : -
Font 12, Times New Roman atau Cambria
-
Spasi 1,5
-
Kertas A4, dijilidsampulmikabening
-
dsb
Dikumpulkan
1
minggusetelahsesidiskusikepembimbingkelompoksedang
institusimasing-masing (28 April 2017).
di