Prinsip-prinsip fisioterapi pada pediatri Izzah/cindy/wisnu/iyal/dira
Click icon to add picture
DASAR TEORI
TEORI TUMBUH KEMBANG
Perkembangan (development) bertambahnya kemampuan(skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yg lebih kompleks, pola teratur, dapat diramalkan,hasil proses pematangan
Pertumbuhan (growth) perubahan besar, jumlah,ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu.
Tabel 1. Tahap-tahap Tumbuh Kembang Anak 1. Masa pranatal (Prenatal period) a. Masa zigot / mudigah: konsepsi – 2 minggu b. Masa embrio: 2 minggu – 8 / 12 minggu c. Masa janin / fetus: 9 / 12 minggu – lahir - Masa fetus dini: 9 minggu – trimester ke-2 - Masa fetus lanjut: trimester akhir kehamilan 2. Masa bayi (Infancy) : usia 0 – 1 tahun a. Masa neonatal: usia 0 – 28 hari - Masa neonatal dini: 0 – 7 hari - Masa neonatal lanjut: 8 – 28 hari b. Masa pasca neonatal: 29 hari – 12 / 15 bulan 3. Masa anak dini (Early childhood) a. Toddlerhood: usia 1 – 3 tahun b. Masa pra sekolah (Preschool period): usia 3 – 6 tahun 4. Masa sekolah (School period): usia 6 – 18 / 20 tahun a. Masa pra remaja (Middle and late childhood): usia 6 – 11 tahun b. Masa remaja (Adolescence): 1. Masa remaja dini (Early adolescence): 11 - 13 tahun 2. Masa remaja pertengahan (Middle adolescence): 14 – 17 tahun 3. Masa remaja lanjut (Late adolescence): 17 – 20 tahun
Tahap-tahap Tumbuh Kembang Anak
Hal-hal yg menentukan kualitas tumbuh kembang anak:
Faktor intrinsik, yaitu faktor-faktor bawaan sejak lahir (genetik-heredokonstitusional)
Faktor ekstrinsik, yaitu faktor-faktor sekeliling (lingkungan) yg mempengaruhi tumbuh kembang anak sejak di dalam kandungan hingga lahir dan bertumbuhkembang menjadi seorang anak.
KEBUTUHAN DASAR ANAK 1. Kebutuhan fisik – biomedis (ASUH) 2. Kebutuhan emosi / kasih sayang (ASIH) 3. Kebutuhan stimulasi mental (ASAH)
SUMBER:Depertemen Kesehatan RI, 2006, Pedoman Pelaksaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar
KEBUTUHAN FISIK/BIOMEDIS
Nutrisi
Imunisasi
Kebersihan
Bermain, aktifitas fisik, tidur
Pelayanan Kesehatan
KEBUTUHAN EMOSI/KASIH SAYANG
Anak merasa dilindungi
Memperhatikan minat, keingan dan pendapatnya
Memberi contoh, tdk memaksa
Membantu, mendorong/memotivasi
Menghargai pendpat anak
Mendidik dgn penuh kegembiraan dlm kegiatan bermain
Melakukan koreksi dgn kegembiraan dan kasih sayang (bukan ancaman/hukuman).
KEBUTUHAN STIMULASI MENTAL
Sensorik (kemampuan mendengar, melihat, meraba, merasa, mencium)
Motorik (gerak kasar, halus, kompleks)
Emosi-sosial (tersenyum, menangis, bicara,dll)
Bicara
Kognitif (kemampuan mengenal, membandingkan, mengingat, memecahkan masalah, dan kecerdasan)
Kemandirian
Kreatifitas
Kepemimpinan
Moral dan spiritual
Click icon to add picture
FT PADA PEDIATRI
Fisioterapi Pediatric
Fisioterapi pediatric atau fisioterapi khusus anak-anak membantu mendeteksi awal pada masalah kesehatan dan menggunakan berbagai peralatan yang bervariasi untuk mengatasi berbagai gangguan yang dialami oleh anak-anak.
Fisioterapis ini memfokuskan pada diagnosis, perawatan, penanganan bayi, anak dan remaja yang mengalami penyakit bawaan, perkembangannya, saraf dan ototnya, tulang atau pola gangguan atau penyakit.
Fisioterapi Pediatric Fisioterapi ini terfokus pada:
Peningkatan keahlian gross & fine motor(gross motorik : merangkak.berguling dst../ fine motorik: menggenggam, menulis dst..),
keseimbangan,
koordinasi,
penguatan dan daya tahannya serta kognitif dan sensorik integration.
.
Anak-anak dengan masalah keterlambatan tumbuh kembang , cerebal palsy, spina bifida dan tortikolis/tengeng adalah sebagian kasus yang ditangani oleh fisioterapi pediatric
The Goal of Pediatric Physical Therapy
Help children reach their maximal functional level of independence
Sumber : ppt The Section on Pediatrics
Starting a child in Pediatric Physical Therapy
First, an interview is completed to identify the child’s needs
Next, an examination & evaluation is completed of the child in the context of his/her daily routines & activities.
Sumber : ppt The Section on Pediatrics
CONTOH KONDISI PATOLOGI YANG DITANGANI FISIOTERAPI PEDIATRI
MUSKULO SKELETAL
KARDIO-RESPIRASI
NEUROMUSKULAR
MUSKULOSKELETAL
LCPD (LEG CALVE PRECHES DESEASE)
CDH (CONGENITAL DYSPLASIA OF THE HIP)
TORTICOLIS
JRA (JUVENILE RHEUMATOID ARTHRITIS)
POSTURAL DEFORMITY
NEUROLOGY
BRACHIAL PLEXUS INJURY
HYDROCHEPALUS
TRAUMATIC BRAIN INJURY (TBI)
SCI (SPINAL CORD INJURY)
CEREBRAL PALSY (CP
SPINA BIFIDA
CARDIOPULMONAL
CARDIAC AND ASSOCIATED VESSEL ANOMALIES IN INFANTS AND CHILDREN
PULMONARY (ASTHMA)
Click icon to add picture
BEBERAPA PEPEMERIKSAAN PADA ANAK DENGAN GANGGUAN SARAF PUSAT OTAK
Pendahuluan
Bayi yang baru dilahirkan sudah mempunyai susunan saraf yang lengkap akan tetapi fungsinya belum sempurna. Hal ini disebabkan karena susunan saraf belum mencapai kedewasaan, masih harus memperlancar dan memperluas hubungan antar kelompok-kelompok neuron di seluruh susunan.
Jumlah neuron yang menyusun saraf tidak bertambah tetapi juluran neuron masing-masing akan bertambah dan neurit-neuritnya akan dilengkapi dengan selubung mielin.
Inspeksi Mengamati berbagai adanya kelainan pada neurologis seperti • kejang • tremor /gemetaran (gerakan halus yang konstan, • twitching (gerakan spasmodik yang berlangsung singkat seperti otot lelah, nyeri setemp at), • korea (gerakaninvolunter kasar, tanpa tujuan, cepat dan tersentak-sentak, tak koordinasi), • parese(kelumpuhan otot tidak sempurna), • paralisis (kelumpuhan otot yangsempurna, • dipelgia (kelumpuhan pada kdua anggota gerak) • paraplegia (kelumpuhan pada keempat anggota bawah), • tetraplegia / parese (kelumpuhan pada anggota keempat anggota gerak), • hemiprase / plegi (kelumpuhan padasisi tubuh atau
Refleks a. Reflek superfisial, dengan cara menggores kulit abdomen dengan empatgoresan yang membentuk segi empat dibawah xifoid b. Refleks tendon dalam dengan mengetuk mengg unakan hammer pada tendon biseps, trisep, patela dan achiles dengan penilaian pada bisep (terjadi fleksi sendi siku), trisep (terjadi ekstensi sendi siku), patela (terjadi ekstensi sendi lutut ) dan pada achiles (terjadi fleksi plantar kaki c. Refleks patologis misalnya, dapat menilai adanya refleks babinski dengan cara menggores permukaan plantar kaki dengan alat yang sedikit runcing, hasilnya positif apabila terjadi
Tanda Meningeal
Tanda meningeal anatara lain kaku kuduk dengan cara pasien diatur oleh posisi terlentang kemudian leher ditekuk apabila terdapat tahanan dagu dantidak menempel atau mengenai bagian dada maka terjadi kaku kuduk positif (+),
brudzinski I
dengan cara pasien diatur posisi terlentang, kemudian kepaladifleksia kedada, adanya ransangan meningeal apabila kedua tungkai bawahakan (terangkat)fleksi pada sendi panggul dan lutut,
Brudzinski II
dengancara pasien diatur terlentang, fleksikan secara pasif tungkai atas pada sendi panggul, ikuti fleksi tungkai lainya apabila sendi lutut lainyadalam kedaanekstensi maka adanya tanda meningeal dan tanda kernig, dengan cara atur posisi dalam keadaan terlentang, fleksikan tungkai atas tegak lurus kemudianluruskan tungkai bawah dapat membentuk sudut 135 derjat terhadap tungkaiatas
penting...
Terapis selalu harus selalu timbul pertanyaan apabila terdapat kelainan harus selalu timbul pertanyaan yang kritis: MENGAPA dan BAGAIMANA
Kekuatan Otot Pemeriksaan kekuatan otot dengan cara menilai adanya kekuatanatau otot dengan menilai pada bagian ekstermitas dengan cara memberitahanan atau menggerakan bagian otot yang akan dinilai dengan denganketentuan Nilai Kekuatan otot 0 = (0%)Paralisis, tidak ada kontraksi otot sama sekali 1 = (10%)Terlihat atau teraba getaran kontraksi otot tetapi tidak ada gerakan anggota gerak sama sekali 2= (25%)Dapat menggerakan anggota gerak anggota gerak tetapitidak kuat menahan berat dan tidak dapat melawantekanan pemeriksaan 3 = ( 50%)Dapat menggerakan anggota gerak untuk menahan berat, tetapi dapat menggerakan anggota badan untuk melawan tekanan pemeriksa 4 = (75%)Dapat menggerakan sendi dengan aktif untuk menahan berat dan melawan tekanan secara ssrimulan 5 =(100%)Normal
Pemeriksaan yang lain
Keseimbangan fungsional Score
+
:
: bisa tanpa bantuan
+ : Bisa dengan bantuan
- : tidak bisa Yang di periksa:
Dari tiduran ke duduk
Dari duduk ke berdiri
Berdiri dengan support
Berdiri
Berdiri pada kaki kanan Berdiri pada kaki kiri
Lanjutan
Pasien pada posisi berdiri dan diminta untuk jongkok berdiri. Berikan ini sebagai indikasi untuk “selective control:
Berdiri dengan bantuan tangan dan lutut
Crawling (merayap)
Berjalan seperti bayi dan kaki bergerak selective dan terjadi kaki “stiff
Berdiri dengan lutut
Berjalan dengan lutut
Click icon to add picture
Beberapa Pemeriksaan pada Kondisi Muskuloskeletal
Pemeriksaan pada Kondisi Muskuloskeletal MMT ROM Antopometri Test Scoliosis Test Club Foot Test Trandelenburg Gait test dll
Click icon to add picture
Beberapa Pemeriksaan pada Kondisi Kardio-Respirasi
Sistem Respirasi
Inspeksi bagian dada
Nilai usaha pernapasan
Deteksi suara-suara tambahan seperti wheezing, stridor, batuk
Perkusi
Auskultasi
Sistem Kardiovaskular
Inspeksi
Denyut nadi
Palpasi
Auskultasi
Murmur
Tekanan darah
Click icon to add picture
BEBERAPA KARAKTERISTIK PADA ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS
Bagaimana Melihat Anak Yang Beresiko Anak Dengan Kebutuhan Khusus
Anak yang terus berusaha keras tetapi sulit mendapatkan keberhasilan. Anak dengan: poor muscle tone atau poor posture. Anak dengan masalah pada koordinasi-> terlihat kikuk, sulit jalan, lari, sering jatuh.
Bagaimana Melihat Anak Yang Beresiko Anak Dengan Kebutuhan Khusus Anak -> poor fine motor co-ordination, mempunyai problems dengan semua manual skills seperti mengancingkan baju, memegang pensil, menghindar aktvitas mewarnai, tidak suka permainan jigsaws dan sulit memakai gunting (d trouble managing scissors). Anak -> kesulitan dalam mengekspresikan diri -> expressing themselves secara baik (sulit berbicara, gagap)
Bagaimana Melihat Anak Yang Beresiko Anak Dengan Kebutuhan Khusus Anak -> gangguan spatial awareness dan poor visual perception. Biasanya anak menghindari permainan di playground terutama aktivitas climbing, jalan-jalan.. Anak-> mixed laterality -> misal anak menulis dengan tangan kiri tetapi melompat pakai kaki kanan dulu. Anak -> gangguan sistem taktil -> hipo / hyper-tactile child.
Bagaimana Melihat Anak Yang Beresiko Anak Dengan Kebutuhan Khusus Anak-> masalah sensory input problems, seperti: tidak bisa menyaring suara dan stimuli yang relevan, mudah terpecah konsentrasinya, berbicara keras dengan intonasi yang berbeda. Anak -> poor eye contact. Anak -> immature head movement development.
Thanks