A. DEFINISI Malnutrisi adalah suatu keadaan di mana tubuh mengalami gangguan terhadap absorbsi, pencernaan, dan penggunaan zat gizi untuk pertumbuhan, perkembang perkembangan an dan aktivitas.Ma aktivitas.Malnutri lnutrisi si merupakan merupakan kekuranga kekurangan n konsumsi konsumsi pangan pangan secara relati atau absolute absolute untuk periode periode tertentu. !"ach#ar !"ach#ar "akri, "akri, $%%$& Malnutrisi adalah keadaan dimana tubuh tidak mendapat asupan gizi #ang cukup, malnutrisi dapat 'uga disebut keadaaan #ang disebabkan oleh ketidakseimbangan di antara pengambilan makanan dengan kebutuhan gizi untuk mempertahank mempertahankan an kesehatan kesehatan.. Ini bisa ter'adi karena karena asupan asupan makan makan terlalu sedikit ataupun pengambilan makanan #ang tidak seimbang. Selain itu, kekurangan gizi dalam tubuh 'uga berakibat ter'adin#a malabsorpsi makanan atau kegagalan metabolik !()ord medical dictionar#, $%%*&. +( dalam dalam Medsc Medscape ape !$%-& !$%-& mende mendeini inisik sikan an malnut malnutris risii sebaga sebagaii ketidakseimbangan seluler antara suplai nutrisi dan energi dan kebutuhan tubuh untuk pertumbuha pertumbuhan, n, pertahana pertahanan, n, dan ungsi/ung ungsi/ungsi si spesiik spesiik lainn#a. lainn#a. Malnutrisi merupakan aktor resiko #ang paling utama untuk pen#akit dan kematian kematian pada anak, dengan dengan men#ebabk men#ebabkan an lebih dari setengah setengah kematian anak di dunia. 0enis #ang paling ban#ak men#ebabkan pen#akit, khususn#a di negara berkembang, adalah malnutrisi protein/energi !1EM&. Menurut 2NI3EF !$%%& malnutrisi berarti lebih dari sekedar perasaan lapar atau tidak mempun#ai cukup makanan untuk dimakan. 4etidakcukupan maka makana nan n ini ini meli melipu puti ti asup asupan an prot protei ein n !pen !penti ting ng untu untuk k memp memper erta taha hank nkan an keseh kesehata atan n tubuh tubuh dan memben membentuk tuk otot&, otot&, kalor kalorii !ukura !ukuran n kebutu kebutuhan han energi energi tubuh&, besi !untuk ungsi sel darah&, dan nutrien lain #ang men#ebabkan berbagai tipe malnutrisi. 0ika tubuh tidak menerima energi #ang dibutuhkan dalam makanan, maka kehilangan berat badan akan ter'adi. ". 45AS 45ASIF IFI4 I4AS ASII 4urang Energi 1rotein !4E1& 1en#ebab 4E1 dapat dibagi kepada dua pen#ebab #aitu malnutrisi primer dan malnutrisi sekunder. Malnutrisi primer adalah keadaan kurang gizi #ang dise diseba babk bkan an oleh oleh asup asupan an prot protei ein n maup maupun un ener energi gi #ang #ang tida tidak k adek adekua uat. t. Malnutrisi sekunder adalah malnutrisi #ang ter'adi karena kebutuhan #ang
meningkat, meningkat, menurunn# menurunn#a a absorpsi absorpsi dan6atau dan6atau peningkata peningkatan n kehilanga kehilangan n protein protein maupun energi dari tubuh !4leigmen et al, $%%*&. Secara Secara klinis klinis,, 4E1 dapat dapat dibag dibagika ikan n kepada kepada tiga tiga tipe tipe #aitu #aitu,, k7ash k7ashior iorkor kor,, mara maras smus, mus,
dan dan
mara maras smik/ mik/k7 k7as ashi hior orko korr.
Maras arasmu mus s
ter' ter'a adi
karen arena a
peng pengam ambi bila lan n ener energi gi #ang #ang tida tidak k cuku cukup p seme sement ntar ara a k7as k7ashi hior orko korr ter' ter'ad adii terutaman#a karena pengambilan protein #ang tidak cukup. Sementara tipe mara marasm smik ik k7as k7ashi hior orko korr #aitu aitu gabu gabung ngan an dian dianta tara ra ge'a ge'ala la mara marasm smus us dan dan k7ashiorkor !4leigmen et al, $%%*&. 4lasiikasi 4E1 menurut Depkes 8I !-999& Kategori
Status
BB/U (%Baku WHO-NCHS, 1983)
4E1 I !4E1 8ingan& 4E1 II !4E1 Sedang& 4E1 III !4E1 "erat&
:izi Sedang :izi 4urang :izi "uruk
*% ; < *9,9 ; Median ""62 =% ; < =9,9 ; Median ""62 > =% ; Median ""62
4lasiikasi 4E1 menurut +( Klasiikasi !al"utrisi Se#a"g !al"utrisi Berat $#ea ?anpa edema Dengan edema BB/&B /@SD s6d /$ SD > /@ SD &B/U /@SD s6d /$ SD > /@ SD Secara Secara klinis klinis,, 4E1 dapat dapat dibag dibagika ikan n kepada kepada tiga tiga tipe tipe #aitu #aitu,, k7ash k7ashior iorkor kor,, marasmus, dan marasmik/k7ashiorkor marasmik/k7ashiorkor.. !4leigmen et al , $%%*&. -. Maras arasmu mus s !Atr !Atro oii ina inan ntile tile,, kele elemah mahan, an, ins insuis uisie iens nsii
nutri utris si
ba# ba#i
!athrepesia&& Marasmus ter'adi karena pengambilan energi #ang tidak cukup $. Malnutrisi Malnutrisi protein protein !Malnutr !Malnutrisi isi protein/ka protein/kalori lori !13M&, !13M&, k7ashiorkor k7ashiorkor&& 47ashiorkor merupakan sindroma klinis akibat dari malnutri protein berat !ME1 !ME1 bera berat& t& dan dan masu masuk kan kalo kalori ri tida tidak k cuku cukup. p. k7as k7ashi hior orko korr ter' ter'ad adii terutaman#a karena pengambilan protein #ang tidak cukup. @. Mara Marasm smik ik/4 /47a 7ash shio iork rkor or
:ambaran klinis merupakan campuran dari beberapa ge'ala klinik k7ashiorkor
dan
marasmus.
Makanan
sehari/hari
tidak
cukup
mengandung protein dan 'uga energi untuk pertumbuhan #ang normal. 1ada penderita demikian disamping menurunn#a berat badan > =%; dari normal memperlihatkan tanda/tanda k7ashiorkor, seperti edema, kelainan rambut, kelainan kulit, sedangkan kelainan biokimia7i terlihat pula !Depkes 8I, $%%%&
Dalam FA( !$%--& disebutkan bah7a ada $ tipe malnutrisi -. 1rotein Energ# Malnutrition !1EM& B malnutrisi #ang disebabkan oleh deisiensi beberapa atau semua
nutrient baik makronutrien atau
mikronutrien. $. Micronutrient Deicienc# Disease !MDDCS& B malnutrisi #ang ter'adi sebagai hasil dari deisiensi mikronutrien spesiik !vitamin atau mineral tertentu& 3. E?I(5(:I 1en#abab langsung a. 4urangn#a Asupan Makanan kurangn#a asupan makanan sendiri dapat disebabkan oleh kurangn#a 'umlah makanan #ang diberikan, kurangn#a kualitas makanan #ang diberikandan cara pemberian makanan #ang salah. b. Adan#a 1en#akit terutama pen#akit ineksi, mempengaruhi 'umlah asupan makanan dan penggunaan nutrient oleh tubuh. Ineksi apapun dapat memperburuk keadaan gizi, malnutrisi 7alaupun masih ringan mempun#ai pengaruh negatipada da#a tahan tubuh terhadap ineksi.
1en#ebab tidak langsung a. 4urangn#a 4etahanan 1angan 4eluarga keterbatasan keluarga untuk menghasilkan atau mendapatkan makanan. 1en#akit kemiskinan malnutrisi merupakan problem bagi golongan ba7ah mas#arakat tersebut. b. 4ualitas 1era7atan Ibu Dan Anak. c. "urukn#a 1ela#anan 4esehatan. d. Sanitasi 5ingkungan ang 4urang. e. Faktor 4eadaan 1enduduk.
a. Marasmus Secara garis besar sebab/sebab marasmus ialah sebagai berikut -. 1emasukan kalori #ang tidak cukup. Marasmus ter'adi akibat masukan kalori #ang sedikit, pemberian makanan #ang tidak sesuai dengan #ang dian'urkan akibat dari ketidak tahuan orang tua si anak. $. 4ebiasaan makan #ang tidak tepat. Seperti mereka #ang mempun#ai hubungan orang tua/anak terganggu. @. 4elainan
metabolik.
Misaln#a
renal
asidosis,
idiopathic
h#percalcemia,galactosemia, lactose intolerance. . Malormasi kongenital. Misaln#a pen#akit 'antung ba7aan, pen#akit irschprung,
deormitas
palatum,
palatoschizis,
micrognathia,
stenosispilorus, hiatus hernia, hidrosealus, c#stic ibrosis pankreas.
b. 47ashiorkor 1en#ebab ter'adin#a k7ashiorkor adalah inadekuatn#a intake protein #ang berlangsung kronis. Faktor #ang dapat men#ebabkan k7ashiorkor antara lain -. 1ola makan 1rotein !dan asam amino& adalah zat #ang sangat dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang. Meskipun intake makanan mengandung kalori #ang
cukup, tidak semua makanan
mengandung protein6asam amino #ang memadai. "a#i #ang masih men#usui umumn#a mendapatkan protein dari ASI #ang diberikan ibun#a, namun bagi #ang tidak memperoleh ASI protein dari sumber/sumber lain !susu, telur, ke'u, tahu dan lain/lain& sangatlah dibutuhkan. 4urangn#a pengetahuan ibu mengenai keseimbangan nutrisi anak berperan penting
terhadap ter'adi k7ashiorkhor, terutama pada masa peralihan ASI kemakanan pengganti ASI. $. Faktor sosial. idup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk #ang tinggi, keadaan sosial dan politik tidak stabil ataupun adan#a pantangan
untuk
menggunakan
makanan
tertentu
dan
sudah
berlangsung turun/turun dapat men'adi hal #ang men#ebabkan ter'adin#a k7ashiorkor. @. Faktor ekonomi. 4emiskinan keluarga6 penghasilan #ang rendah #ang tidak dapat memenuhi kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak terpenuhi, saat dimana ibun#a pun tidak dapat mencukupi kebutuhan proteinn#a. . Faktor ineksi dan pen#akit lain. ?elah lama diketahui bah7a adan#a interaksi sinergis antara ME1 dan ineksi. Ineksi dera'at apapun dapat memperburuk keadaan gizi. Dan sebalikn#a ME1,7alaupun dalam dera'at ringan akan menurunkan imunitas tubuh terhadap ineksi.
c. Marasmic < 47ashiorkor 1en#ebab marasmic < k7ashiorkor dapat dibagi men'adi dua pen#ebab #aitu malnutrisi primer dan malnutrisi sekunder. Malnutrisi primer adalah keadaan kurang gizi #ang disebabkan oleh asupan protein maupun energi #ang tidak adekuat. Malnutrisi sekunder adalah malnutrisi #ang ter'adi karena kebutuhan #ang meningkat, menurunn#a absorbsi dan6atau peningkatankehilangan protein maupun energi dari tubuh.
D. E1IDEMI(5(:I +orld Food 1rogramme !+F1& memperkirakan -@ 'uta anak di Indonesia menderita malnutrisi. Ada beberapa 7ila#ah di Indonesia, #ang sekitar %; ba#i dan anak/anak mempun#ai berat badan rendah. Survei #ang dipublikasi oleh 3hurch +orld Service !3+S&, pada suatu studi kasus di daerah 7ila#ah ?imor "arat !4upang, ?imur ?engah Selatan !??S&, ?imur ?engah 2tara !??2&, dan "elu& menun'ukkan sekitar %; dari ba#i dan anak/ anak adalah under7eight sedang dan6atau under7eight berat. "ersama dengan elen 4eller International dan 2NI3EF, 3+S +est ?imor survei
men#impulkan -@,-; dari seluruh anak di ba7ah usia tahun menderita malnutrisi akut, sedangkan =-,-; dari ba#i baru lahir sampai umur 9 bulan menderita malnutrisi kronik !3hurch +orld Service !3+S&, $%%&. "erdasarkan 8iskesdas $%%* Seban#ak -9 provinsi mempun#ai prevalensi :izi "uruk dan :izi 4urang diatas prevalensi nasional, #aitu •
Na"ggroe
'e
*arussala
• •
4alimantan ?imur !-9,$;& Sula7esi ?engah !$*,=;& Sula7esi ?enggara !$$,*;& :orontalo !$,;& Sula7esi "arat !-=,;& Maluku !$*,;& Maluku 2tara !$$,;& 1apua "arat !$@,$;& 1apua !$-,$& !8iskesdas, $%%*&.
(+,%) Sumatera 2tara !$$,*;& Suatera Barat (+.,+%) 8iau !$-,;& 0ambi !-,9;& Nusa ?enggara "arat !$,;& Nusa ?enggara ?imur !@@,=& 4alimantan "arat !$$,;& 4alimantan ?engah !$,$;& 4alimantan Selatan !$=,=;& Namun ter'adi penurunan di Sumatera "arat dari !$%,$;& di tahun $%%* ke •
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
• • •
-,; di tahun $%--. E. FA4?(8 8ESI4( Secara garis besar sebab/sebab Marasmus ialah sebagaiberikut -. Masukan makanan #ang kurang Marasmus ter'adi akibat masukan kalori #ang sedikit,pemberian makanan #ang tidak sesuai dengan #ang dian'urkanakibat dari ketidaktahuan orang tua si anakG misaln#a pemakaian secara luas susu kaleng #ang terlalu encer. $. Ineksi Ineksi #ang berat dan lama men#ebabkan marasmus,terutama ineksi enteral misaln#a inantil gastroenteritis,bronkhopneumonia, pielonephritis dan siilis kongenital. @. 4elainan struktur ba7aan Misaln#a pen#akit 'antung ba7aan, pen#akit irschprung,deormitas palatum, palatoschizis, micrognathia, stenosispilorus, hiatus hernia, hidrosealus, c#stic ibrosis pancreas. . 1rematuritas dan pen#akit pada masa neonatus
1ada
keadaan/keadaan
tersebut
pemberian
ASI
kurangakibat
relek
mengisap #ang kurang kuat. . 1emberian ASI 1emberian ASI #ang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan #ang cukup. =. :angguan metabolik Misaln#a renal asidosis, idiopathic h#percalcemia, galactosemia, lactose intolerance. *. ?umor h#pothalamus 0arang di'umpai dan baru ditegakkan bila pen#ebab marasmus #ang lain telah disingkirkan. . 1en#apihan 1en#apihan #ang terlalu dini disertai dengan pemberianmakanan #ang kurang akan menimbulkan marasmus. 9. 2rbanisasi 2rbanisasi mempengaruhi dan merupakan predisposisiuntuk timbuln#a marasmusG meningkatn#a arus urbanisasidiikuti pula perubahan kebiasaan pen#apihan dini dan kemudian diikuti dengan pemberian susu manis dan susu #ang terlaluencer akibat dari tidak mampu membeli susuG dan bila disertaidengan ineksi berulang, terutama gastro enteritis akanmen#ebabkan anak 'atuh dalam marasmus. Kwashiorkor 1en#ebab ter'adin#a k7ashiorkor adalah inadekuatn#a intake protein #ang berlansung kronis. Faktor #ang dapat men#ebabkan hal tersbut diatas antara lain -. 1ola makan 1rotein !dan asam amino& adalah zat #ang sangat dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang. Meskipun intake makanan mengandung kalori #ang cukup, tidak semua makanan mengandung protein6 asam amino #ang memadai. "a#i #ang masih men#usui umumn#a mendapatkan protein dari ASI #ang diberikan ibun#a, namun bagi #ang tidak memperoleh ASI protein adri sumber/sumber lain !susu, telur, ke'u, tahu dan lain/lain& sangatlah dibutuhkan. 4urangn#a pengetahuan ibu mengenai keseimbangan nutrisi
anak berperan penting terhadap ter'adi k7ashiorkhor, terutama pada masa peralihan ASI ke makanan pengganti ASI. $. Faktor sosial idup di negara dengan tingkat kepadatan penduduk #ang tinggi, keadaan sosial dan
politik
tidak
stabil,
ataupun
adan#a
pantangan
untuk
menggunakan makanan tertentu dan sudah berlansung turun/turun dapat men'adi hal #ang men#ebabkan ter'adin#a k7ashiorkor. @. Faktor ekonomi 4emiskinan keluarga6
penghasilan #ang
rendah #ang
tidak
dapat
memenuhi kebutuhan berakibat pada keseimbangan nutrisi anak tidak terpenuhi, saat dimana ibun#a pun tidak dapat mencukupi kebutuhan proteinn#a. . Faktor ineksi dan pen#akit lain ?elah lama diketahui bah7a adan#a interaksi sinergis antara ME1 dan ineksi. Ineksi dera'at apapun dapat memperburuk keadaan gizi. Dan sebalikn#a ME1, 7alaupun dalam dera'at ringan akan menurunkan imunitas tubuh terhadap ineksi.
Faktor resiko lain a. 1endidikan ibu #ang rendah 4urangn#a pendidikan dan pengertian #ang salah tentang kebutuhan pangan dan nilai pangan adalah umum di'umpai setiap negara di dunia. 4emiskinan dan kekurangan persediaan pangan #ang bergizi merupakan aktor penting dalam masalah kurang gizi.Salah satu aktor #ang men#ebabkan timbuln#a kemiskinan adalah pendidikan #ang rendah. Adan#a pendidikan #ang rendah tersebut men#ebabkan seseorang kurang mempun#ai keterampilan tertentu #ang diperlukan dalam kehidupan.@ 8endahn#a pendidikan dapat mempengaruhi ketersediaan pangan dalam keluarga, #ang selan'utn#a mempengaruhi kuantitas dan kualitas konsumsi pangan #ang merupakan pen#ebab langsung dari ekurangan gizi pada anak balita.?ingkat pendidikan terutama tingkat pendidikan ibu dapat mempengaruhi dera'at kesehatan karena pendidikan ibu berpengaruh terhadap kualitas pengasuhan anak b. 1engetahuan ibu
Ibu merupakan orang #ang berperan penting dalam penentuan konsumsi makanan dalam keluaga khususn#a pada anak balita. 1engetahuan #ang dimiliki ibu berpengaruh terhadap pola konsumsi makanan keluarga. 4urangn#a pengetahuan ibu tentang gizi men#ebabkan keanekaragaman makanan #ang berkurang. 4eluarga akan lebih ban#ak membeli barang karena pengaruh kebiasaan, iklan, dan lingkungan. Selain itu, gangguan gizi 'uga disebabkan karena kurangn#a kemampuan ibu menerapkan inormasi tentang gizi dalam kehidupan sehari/hari. c. 1en#akit pen#erta Diare 1ersisten ?uberkulosis IH AIDS • • •
1en#akit tersebut di atas dapat memper'elek keadaan gizi melalui gangguan masukan makanan dan meningkatn#a kehilangan zat/zat gizi esensial tubuh. ?erdapat hubungan timbal balik antara ke'adian pen#akit dan gizi kurang maupun gizi buruk.Anak #ang menderita gizi kurang dan gizi buruk akan mengalami penurunan da#a tahan, sehingga rentan terhadap pen#akit. d. ""58 :izi buruk dapat ter'adi apabila ""58 'angka pan'ang.1ada ""58 zat anti kekebalan kurang sempurna sehingga lebih mudah terkena pen#akit terutama pen#akit ineksi. 1en#akit ini men#ebabkan balita kurang nasu makan sehingga asupan makanan #ang masuk kedalam tubuh men'adi berkurang dan dapat men#ebabkan gizi buruk. e. 4elengkapan imunisasi Sistem kekebalan tersebut #ang men#ebabkan balita men'adi tidak ter'angkit sakit. Apabila balita tidak melakukan imunisasi, maka kekebalan tubuh balita akan berkurang dan akan rentan terkena pen#akit. al ini mempun#ai dampak #ang tidak langsung dengan ke'adian gizi. F.
1A?(FISI(5(:I !terlampir&
:. MANIFES?ASI 45INIS Adapun menurut 4ementerian 8I !$%--& men#ebutkan -& :izi "uruk ?anpa 4omplikasi a. ""6?" > /@ SD dan atauG b. ?erlihat sangat kurus dan atauG c. Adan#a Edema dan atauG
d. 5I5A > --, cm untuk anak =/9 bulan $& :izi "uruk dengan 4omplikasi :izi buruk dengan tanda/tanda tersebut di atas disertai salah satu atau lebih dari tanda komplikasi medis berikut a. Anoreksia b. 1neumonia berat c. Anemia berat d. Dehidrasi berat e. Demam sangat tinggi . 1enurunan kesadaran Menurut Ngasti#ah !-99*& penderita kekurangan energi protein akan memberikan gambaran klinik berupa a. 1ertumbuhan terganggu meliputi berat badan dan tinggi badan. b. 1erubahan mental berupa cengeng dan apatis. c. Adan#a cederm ringan atau berat karena penurunan protein plasma. d. 0aringan lemak diba7ah kulit menghilang, kulit keriput dan tanus otot menurun. e. 4ulit bersisik . Anemia g. 3arz# pavemen permatosisis !bercak/bercak putih dan merah muda dengan tepi hitam&. h. 1embesaran hati
?anda ge'ala pen#akit berdasarkan tipe 4E1 , antara lain
Secara umum telah disepakati bah7a tanda #ang khas pada k7ashiorkor adalah bila ditemukan#a pitting edema sedangkan tanda utama #ang ditemukan pada anak dengan marasmus adalah berat badan #ang sangat kurang dari #ang seharusn#a, apabila pada seorang anak ditemukan kedua keadaan ini kita sebut sebagai marasmus < k7ashiorkor
Marasmus 3iri dari marasmus menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia !$%%& antara lain a. 1enampilan 7a'ah seperti orang tua, terlihat sangat kurus b. 1erubahan mental c. 4ulit kering, dingin dan kendur d. 8ambut kering, tipis dan mudah rontok e. 5emak subkutan menghilang sehingga turgor kulit berkurang . (tot atroi sehingga tulang terlihat 'elas g. Sering diare atau konstipasi !berupa bercak hi'au tua #ang terdiri dari sedikit lendir dan sedikit tin'a.& h. 4adang terdapat bradikardi i. ?ekanan darah lebih rendah dibandingkan anak sehat #ang seba#a '. 4adang rekuensi pernaasan menurun Hena superisialis akan terlihat 'elas, ubun/ubun besar cekung, tulang pipi dan dagu menon'ol dan mata tampak besar dan dalam. 1erut tampak membuncit atau cekung dengan gambaran usus #ang 'elas dan tampak atropi !assan et al , $%%&. Kwarsiorkor 3iri dari 47ashiorkor menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia !$%%& antara lain
a. 1erubahan mental sampai apatis b. Sering di'umpai Edema. "iasan#a dimulai dari tungkai #ang men#ebar luas sampai ke lengan, tangan dan 7a'ah. c. Atroi otot d. :angguan sistem gastrointestinal !anoreksia dan diare.& e. 1erubahan kulit !kering dengan menun'ukkan garis/garis #ang lebih mendalam dan lebar & crazy pavement dermatosis #ang merupakan bercak/bercak putih atau merah muda dengan tepi hitam dan ditemukan pada bagian tubuh #ang sering mendapat tekanan dan disertai kelembapan . 1erubahan rambut !8ambut kepala penderita k7ashiorkor senang dicabut tanpa rasa sakit, kusam, kering, halus, 'arang dan ber7arna putih& g. 1embesaran hati, ken#al, permukaan licin, dan pinggiran ta'am 4arena adan#a Iniltrasi lemak hati h. Anemia !kadar albumin serum #ang rendah dan kadar globulin #ang normal atau sedikit meninggi &
i.
:agal tumbuh. tinggi badan akan lebih pendek dari anak normal, kecuali berat badan, berat badan akan lebih dari normal disebabkan karena adan#a edema.
'.
Diare rekuensi "A" #ang meningkat , sulit untuk ditahan , dan terdiri dari partikel makanan #ang belum dicerna , terkadang mempun#ai bau #ang men#engat, dapat berupa air dan bercampur darah.
k. Moonace pipi akan terlihat membengkak berisi 'aringan lemak atau cairan #ang dikenal dengan istilah moon ace !7a'ah seperti bulan&
. 1EME8I4SAAN DIA:N(S?I4 A.
Malnutrisi 47asiorkor a. Anamnesis a& Identitas pasien dan keluarga b& 4eluhan utama -. "erat badan #ang kurang c& 4eluhan tambahan -. Anak tidak mau makan !anoreksia& $. Anak tampak lemas dan men'adi lebih pendiam @. Sering menderita sakit #ang berulang d& 8i7a#at makanan
-. Nutrisi pola kebiasaan makanan meliputi 'enis makanan, rekuensi, porsi6'umlah, dll e& 8i7a#at keluarga b.
1emeriksaan isik ang dapat di'umpai pada pemeriksaan isik antara lain -. Inspeksi a& Edema b& 4urus c& 1ucat d& Moo ace e& 4elainan kulit !hiperpigmentasi& & 3raz# pavement dermatosis $. 1alpasi a& epatomegali @. 1engukuran antoprometri !"", ?", lingkaran kepala atas, dan lengan lipatan kulit& . 1emeriksaan penun'ang . 1emeriksaan laboratorium a& ?es darah!hb, glukosa, protein serum, albumin& b& 4adar enzim pencernaan c& "iops# hati, biasan#a ditemukan perlemakan ringan sampai berat,inrosis,nekrosis. 1ada perlemakan berat d&
".
hamper semua sel hati mengandung vakuol lemak besar 1emeriksaan tin'a dan urin
Malnutrisi Marasmus a. Anamnesis -.
$. @. . b.
4eluhan utama a. 4urus!perubahan ""& b. ?ampak seperti orang tua 4eluhan tambahan 8i7a#at makanan 4ebiasaan makan
1emeriksaan isik -. Mengukur ?" dan "" $. Menghitung indeks masa tubuh, #aitu ""!dalam kg& dibagi dengan ?"!dalam meter& @. Mengukur ketebalan kulit dilengan atas sebelah belakang !lipatan trisep& ditarik men'auhi lengan, sehingga lapisan lemak diba7ah kulitn#adapat diukur, biasan#a dengan menggunakan 'angka lengkung !kapiler&. 5emak diba7ah kulit ban#akn#a
adalah %; dari lemak tubuh. 5ipatan lemak normal sekitar -,$ cm pada laki/laki dan sekitar $, cm pada 7anita. . Status gizi 'uga diperoleh dengan mengukur 55A untuk memperkirakan 'umlah oto rangka dalam tubuh !lead bod# massa& c.
1emeriksaan penun'ang -. $. @. . .
3.
b t Albumin Serum erritin Elektrolit
Malnutrisi Marasmus 47asiorkor a. Anamnesis -.
$.
@.
b.
4eluhan utama a. "erat badan berkurang b. 4urus c. ?ampak seperti orang tua 4eluhan tambahan a. 8ambut tipis, pirang dan mudah dicabut b. Anak tampak lemas dan men'adi pendiam c. Sering menderita sakit #ang berulang 8i7a#at keluarga a. 5ingkunga rumah b. 1endidikan dan peker'aan anggota keluarga c. ubungan anggota keluarga d. 1erilaku #ang dapat mempengaruhi kesehatan
1emeriksaan isik -. 1engukuran antoprometri !"", ?", lingkaran kepala atas, dan $. @. . . =. *. .
lengan lipatan kulit& Malise 4ulit keriput Asites Edema 1ucat Moon ace hiperpigmentasi
c. 1emeriksaan penun'ang -. 1ada pemeriksaan laboraturium, anemia selalu ditemukan karena asupan zat besi #ang kurang dalam makanan, kerusakan hati dan absorbs. $. 1emeriksaan radiologis dilakukan untuk kelainan pada paru
menemukan adan#a
"eberapa parameter biokimia perlu dinilai -& Serum albumin, mempun#ai 7aktu paruh #ang pan'ang #aitu $- hari. 4adar albumin > @. g6d5 menun'ukkan pasien mempun#ai risiko malnutrisi. $& "ila ?otal l#mphoc#te count, > -,%% cells per milimeter kubik 'uga dapat sebagai indikator mempun#ai risiko malnutrisi. @& Serum transerrin, 7aktu paruh * hari. 1ada beberapa pasien mempun#ai kadar transerin > -% mg6d5, pasien dapat din#atakan berrisiko malnutrisi. & Serum pre/albumin !transth#retin&, 7aktu paruh @ hari. Dikatakan berrisiko malnutrisi bila kadarn#a >-* mg6d5. & ?otal iron/binding capacit# !?I"3& dikatakan normal bila kadarn#a antara $% and % mcg6d5. =& 4adar 4olesterol 'uga dapat digunakan untuk menilai status gizi, bila kadarn#a > -% mg6d5, menun'ukkan ada peningkatan risiko gangguan status gizi.
(leh karena tidak ada parameter tunggal untuk Diagnosis status gizi Saat ini J 9% ; diagnosis malnutrisi dapat ditegakkan melalui anamnesis dan pemeriksaan isik #ang dikenal sebagai Subjective Global Assessment !S:A&. 1enilaian status gizi secara S:A merupakan cara #ang sederhana. Sepan'ang penilai telah terlatih, S:A dapat merupakan diagnosis gizi #ang reliable dan merupakan prediktor akurat untuk menilai adan#a peningkatan risiko komplikasi seperti ineksi dan pen#mbuhan luka #ang terhambat.
1ada S:A akan diperoleh inormasi tentang -& $& @& & & =&
1erubahan berat badan 1erubahan asupan makanan :e'ala/ge'ala gastrointestinal 4apasitas ungsional ubungan antar pen#akit dengan kebutuhan nutrisi. 1emeriksaan isik #ang diokuskan aspek gizi
1emeriksaan Diagnostik antropometri Dalam +( !$%-&
4eterangan M2A3 mid/upper arm circumerence +F65 7eight or height6 length 82?F read#/to/use therapeutic oods
I. 1ENA?A5A4SANAAN MEDIS 2ntuk 1EM berat, penatalaksanaan melibatkan penggunaan tindakan untuk memenuhi kekurangan cairan dan elektrolit, serta mencukupkan protein, kalori, dan mikronutrien sesuai dengan berat aktual individu #ang membutuhkan. 1emberian vitamin dan mineral secara bersamaan 'uga dibutuhkan.
0alur
enteral
maupun
parenteral
dapat
digunakan.
1enatalaksanaan harus dilakukan dengan perlahan untuk menghindari komplikasi.
1emberian
air
dan
sodium
dengan
karbohidrat
dapat
mengakibatkan 'antung #ang telah lemah akibat malnutrisi, mengalami overload dan menghasilkan 3F. 1emberian makan melalui enteral dapat mengakibatkan ge'ala malabsorpsi karena abnormalitas dalam saluran :I.
Edema #ang merupakan hasil dari reabsorpsi sodium renal dan integritas pembuluh darah dan kulit #ang buruk, dapat diatasi dengan elevasi area #ang terkena dan pembatasan sodium dalam 'umlah sedang. Diuretik din#atakan tidak eekti dan mungkin dapat memperberat deisiensi elektrolit. !1orth, $%--& Menurut Medscape !$%-&, penelitian mencatat bah7a micronutrient po7der !MN1s&, #ang dipaket dengan dosis tunggal mengandung ban#ak vitamin dan mineral dalam bentuk bubuk untuk ditabur dalam makanan semisolid. MN1 dapat mengurangi anemia dan deisiensi zat besi dengan eekti pada anak usia =/$@ bulan. 1enatalaksanaan secara medis 1rinsip pengobatan adalah makanan #ang mengandung ban#ak protein bernilai tinggi, ban#ak cairan, cukup vitamin dan mineral, masing/masing dalam bentuk #ang sudah dicerna dan diserap. 4arena toleransi makanan masih rendah pada permulaan, maka makanan 'angan diberikan sekaligus ban#ak, tetapi dinaikkan bertahap setiap hari. Diperlukan makanan #ang mengandung protein @/ gram6 kg ""6 hari -%/-* kalori. Antibiotik diberikan 'ika terdapat ineksi pen#akit pen#erta marasmus. Antibiotik eekti harus diberikan parenteral selama /-% hari. 2ntuk dehidrasi ringan sampai sedang, cairan diberikan secara oral atau dengan pipa nasogastrik. "a#i ASI harus disusui sesering ia menghendaki. 2ntuk dehidrasi berat, cairan intravena diperlukan. 0ika cairan intravena tidak dapat diberikan, inuse intraosseus !sumsum tulang& atau intaperitoneal *% ml6 kg larutan 8inger 5aktat setengah kuat dapat men#elamatkan 'i7a. 1enatalaksanaan 4epera7atan
1asien #ang menderita deisiensi gizi tidak selalu dira7at di rumah sakit kecuali #ang menderita malnutrisi berat, k7ashiorkor6 marasmik k7ashiorkor atau melnutrisi dengan komplikasi pen#akit lainn#a. Masalah pasien #ang perlu diperhatikan ialah memenuhi kebutuhan gizi, baha#a ter'adi komplikasi, gangguan rasa aman dan n#aman6 psikososial, dan kurangn#a pengetahuan orang tua pasien mengenai makanan anak.
1enanganan
masalah
4urang
Energi
1rotein
!4E1&
dilakukan
berdasarkan berat6ringann#a 4E1. 1ada keadaan ringan atau sedang, anak cukup diperlakukan ra7at 'alan, sedangkan bila menderita 4E1 berat dengan komplikasi atau tanpa komplikasi sebaikn#a dira7at inap di rumah sakit.
1enanganan 4E1 pada anak berdasarkan berat6ringann#a 4E1 adalah sebagai berikut a. 1enanganan :izi Anak 4E1 8ingan 1en#ulihan gizi dan nasehat pemberian makanan di rumah. 1emberian ASI diteruskan. 1asien 4E1 ringan #ang dira7at karena pen#akit lain, diberikan • • •
makanan sesuai pen#akitn#a untuk mencegah 4E1 sedang dan berat. b. 1enanganan :izi Anak 4E1 Sedang •
Anak 4E1 sedang #ang dira7at 'alan perlu dipantau kenaikan berat badann#a.
•
•
Anak 4E1 sedang #ang dira7at inap perlu dilakukan 1emberian makanan tinggi energi dan tinggi protein. 4ebutuhan energi $%/%; di atas kebutuhan #ang dian'urkan dan diet sesuai pen#akitn#a.
•
1emantauan berat badan setiap hari.
•
1en#uluhan gizi.
c. 1enanganan :izi Anak 4E1 "erat S#arat pemberian diet pada 4E1 berat adalah sebagai berikut •
Melalui @ ase #aitu ase stabilisasi, ase transisi, dan ase rehabilitasi. •
Fase Stabilisasi Diberikan makanan ormula * !F/*& dengan asupan gizi %/-%% 44al6kg""6hari dan protein -/-, g64g""6hari. ASI tetap diberikan
•
pada anak #ang masih mendapatkan ASI. Fase ?ransisi 1ada ase transisi ada perubahan pemberian makanan dari F/* men'adi F/-%%. Diberikan makanan ormula -%% !F/-%%& dengan asupan gizi -%%/-% 44al6kg""6 hari dan protein
•
$/@ g6kg""6hari. Fase 8ehabilitasi Diberikan makanan seperti pada ase transisi #aitu F/-%%, dengan penambahan makanan untuk anak dengan "" > * kg diberikan makanan ba#i dan untuk anak dengan "" J * kg diberikan
makanan anak. Asupan gizi -%/$$% 44al6kg""6hari dan protein /= g6kg""6hari. •
4ebutuhan energi mulai dari -%% sampai $%% kkal6kg ""6hari.
•
4ebutuhan protein mulai -/= gram6kg ""6hari.
•
1emberian suplementasi vitamin dan mineral bila ada deisiensi.
•
0umlah cairan -%/$%% ml6kg ""6hari.
•
3ara pemberian per oral atau le7at pipa nasogastrik.
•
1orsi makanan kecil dan rekuensi makanan sering.
•
?erus memberikan ASI
•
Makanan ase stabilisasi harus hipoosmolar dan rendah laktosa, rendah serat.
0. 4(M15I4ASI "aha#a komplikasi pada pasien malnutrisi energi protein sangat mudah mendapat ineksi karena da#a tahan tubuhn#a rendah terutama sistem kekebalan tubuh. Ineksi #ang paling sering ialah bronkopneumonia dan tuberkulosis. Adan#a atroivili usus men#ebabkan pen#erapan terganggu mengakibatkan pasien sering diare. Melihat komplikasi tersebut sukar untuk dicegah #ang perlu diperhatikan adalah kebersihan mulut, kulit, diare dan hipotermia. !Ngasti#ah, $=$%%& Adapula komplikasi #ang lain, #aitu / ipotermi / ipoglikemi. / Ineksi / Diare dan Dehidrasi / S#ok 1en#ebab ipotermi / ?idak6kurang6'arang diberi makan / Menderita Ineksi / 1aparan angin a. :enting bocor b. Dinding berlubang c. ?idur dekat pintu d. Selimut dan topi kurang rapat / Menempel benda #ang dingin a. ?idur dilantai b. Mandi terlalu lama
c. 1opok basah tidak segera diganti!ngompol,Diare& 1en#ebab ipoglikemi / ?idak dapat6kurang6'arang dapat makan / 1en#akit Ineksi :e'ala / ipotermi !>@c& / 5emah / 1enurunan kesadaran
4. 1EN3E:AAN 1encegahan ?ingkat 1ertama (Primary Prevention 1encegahan tingkat pertama mencakup promosi kesehatan dan perlindungan khusus dapat dilakukan dengan cara memberikan pen#uluhan kepada mas#arakat terhadap hal/hal #ang dapat mencegah ter'adin#a kekurangan gizi. ?indakan #ang termasuk dalam pencegahan tingkat pertama a. an#a memberikan ASI sa'a kepada ba#i se'ak lahir sampai b. c. d. e.
umur = bulan. Memberikan M1/ASI setelah umur = bulan. Men#usui diteruskan sampai umur $ tahun. Menggunakan garam ber#odium Memberikan suplemen gizi !kapsul vitamin A, tablet Fe&
kepada anak balita. . 1emberian imunisasi dasar lengkap. 1encegahan ?ingkat 4edua !Secondary Prevention 1encegahan tingkat kedua lebih ditu'ukan pada kegiatan skrining kesehatan dan deteksi dini untuk menemukan kasus gizi kurang di dalam populasi. 1encegahan tingkat kedua bertu'uan untuk menghentikan perkembangan kasus gizi kurang menu'u suatu perkembangan ke arah kerusakan atau ketidakmampuan. ?indakan #ang termasuk dalam pencegahan tingkat kedua a. 1emberian makanan tambahan pemulihan !M1/ASI& kepada balita gakin #ang berat badann#a tidak naik atau gizi kurang. b. Deteksi dini !penemuan kasus baru gizi kurang& melalui bulan penimbangan balita di pos#andu. c. 1elaksanaan pemantauan 7ila#ah setempat gizi !1+S/:izi&. d. 1elaksanaan sistem ke7aspadaan dini ke'adian luar biasa gizi buruk. e. 1emantauan Status :izi !1S:& 1encegahan ?ingkat 4etiga !!ertiary Prevention 1encegahan tingkat ketiga ditu'ukan untuk membatasi atau menghalangi ketidakmampuan, kondisi atau gangguan sehingga tidak berkembang ke arah lan'ut #ang membutuhkan pera7atan intensi. 1encegahan tingkat ketiga 'uga
mencakup
pembatasan
terhadap
segala
ketidakmampuan
dengan
men#ediakan rehabilitasi saat masalah gizi sudah ter'adi dan menimbulkan kerusakan. ?indakan #ang termasuk dalam pencegahan tingkat ketiga a. 4onseling kepada ibu/ibu #ang anakn#a mempun#ai gangguan pertumbuhan. b. Meningkatkan
pengetahuan
dan
keterampilan
ibu
dalam
memberikan asuhan gizi kepada anak. c. Menangani kasus gizi buruk dengan pera7atan puskesmas dan rumah sakit. d. 1emberda#aan keluarga untuk menerapkan perilaku sadar gizi.
8EFE8ENSI
Anonim/$. "eteksi "ini Anak Gizi #uruk "an !indak $anjutnya. $%%9, Available 777.#pha.or.id6iles65ingkaranKsetan.pd Anonim/. !erapi Gizi Pada Anak Gizi #uruk . $%%9. Available 777. Mat.Inti ?atalaksana :izi "uruk/Aceh.pd. "arnes 5e7is, 3urran 0ohn. Nutrisi. Dalam +ahab S, editor. Nelson Ilmu 4esehatan Anak 'ilid - Edisi -. 0akarta E:3. $%%%G-*9 < $@$ Departemen
4esehatan
8I
Direktorat
0enderal
"ina
4esehatanMas#arakat Direktorat "ina :izi Mas#arakat. Pedoman %espon &epat Penanggulanngan Gizi #uruk , $%% 4ementerian 4esehatan 8I. Standar Antropometri 1enilaian Status :izi Anak.0akarta Direktorat "ina :iziG $%--. Nelson, +E.$%%*. Malnutrition.In Nelson +E.!ed& Mitchel Nelson ?e)t "ook o 1ediactrics thed. +" Saunders 3o. 1hiladelphia L 5ondon. Ngasti#ah. 1era7atan Anak Sakit edisi $. 0akarta E:3. $%%G$ < == Nuchsan .A., $%%$, 1enatalaksanaan busung lapar pada balita, cermin dunia kedokteran no. -@,$%%$-%/-1rihastari, 5. $%-@. Malnutrisi . Fakultas 4edokteran 2niversitas Indonesia. Diunduh dari https66777.academia.edu69*-6Malnutrisi
&U'S 0B2 !'2NU&4S4
2ntuk Memenuhi ?ugas pada "lok Sistem Disgesti
*isusu" Ole5 Kelo6ok 3 #a" 7 Kelas 44 'ar Hus"i u":i
13.;.+.1131..;
'"a
13.;.+.;131..;
'>ka ?otru""a#aa
13.;.+.1131..7
*e@i esti Na>ullA ?ira"
13.;.+.1131..
=itria !ari"a Sa"#A
13.;.+18113.+1
Ha"ia 4ra ita#ia"i
13.;.+.;113.11
Har#ika 'uru 0rati@i
13.;.+.;113.13
4"sa"i"aulu#iAa
13.;.+.1131..9
2i"ta"g *ia u"iarti
13.;.+18113.+9
Nuril 2aili =a:riatussolia
13.;.+.;113.1
0etrisia ista"ti"i
13.;.+.1131..8
e"A Hi#aAa
13.;.+.1131..;
Aarti 'aliatus Solea
13.;.+.1131..
ulia oa@ati
13.;.+18113.+;
'si Hutai u#A 'rsi"ta
13.;.+.;131..9
*esA aa 0utri
13.;.+18113.1+
4la Nurul 2utiati
13.;.+.;131.13
uliatusolia
13.;.+.1131.17
Wi@i# SurAa#i
13.;.+.1131.1.
0O'! S&U*4 42!U K$0$'W'&'N ='KU2&'S K$*OK&$'N UN4$S4&'S B'W4'' !'2'N +.1