Parkinson Disease
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Krida Wacana Wacana Jl.Arjuna Utara No.6, Jakarta 11510 11510 Email lora!atodin"#$a%oo.com PENDAHULUAN
Penyakit Penyakit Parkinson Parkinson adalah penyakit neurodegenera neurodegeneratif tif yang bersifat bersifat kronis kronis progresif, progresif, merupakan penyakit terbanyak kedua setelah demensia Alzheimer. Penyakit ini memiliki dimensi gejala gejala yang sangat luas sehingga sehingga baik langsung langsung maupun tidak langsung mempengaruhi mempengaruhi kualitas hidup penderita maupun keluarga. Pertama kali ditemukan oleh seorang dokter inggris yang bernama James Parkinson pada tahun 1887. Penyakit ini merupakan suatu kondisi ketika seseorang mengalami ganguan pergerakan. anda!tanda khas yang ditemukan pada penderita diantaranya resting tremor, rigiditas, bradikinesia, dan instabilitas postural. anda!tanda anda!tanda motorik tersebut merupakan akibat dari degenerasi neuron dopaminergik pada system nigrostriatal. "amun, derajat keparahan defisit motorik tersebut beragam. anda!tanda motorik pasien sering disertai depresi, disfungsi kognitif, gangguan tidur, dan disfungsi autonom. Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria dan #anita seimbang. $ % 1& ' orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala a#alnya mun(ul sebelum usia usia )& tahun, tahun, tapi tapi rata!r rata!rata ata menyer menyerang ang penderi penderita ta pada usia usia *$ tahun. tahun. +e(ara +e(ara keselu keseluruh ruhan, an, pengaruh usia pada umumnya men(apai 1 ' di seluruh dunia dan 1,* ' di ropa, meningkat dari &,* ' pada usia *& % *) tahun sampai -,$ ' pada usia 8$ % 8 tahun. Penyakit Parkinson dimulai se(ara samar!samar dan berkembang se(ara perlahan. Pada banyak penderita, pada mulanya Penyakit Parkinson mun(ul sebagai tremor /gemetar0 tangan
ketika sedang beristirahat, beristirahat, tremor akan berkurang jika tangan digerakkan se(ara sengaja dan menghilang selama tidur. +tres emosional atau kelelahan bisa memperberat tremor. Pada a#alnya tremo tremorr terjadi pada satu tangan, akhirnya akan mengenai tangan lainnya, lengan dan tungkai. &remor juga juga akan mengenai rahang, lidah, kening dan kelopak mata. Penderita Penyakit Parkinson mengalami Parkinson mengalami kesulitan dalam memulai suatu pergerakan dan terjadi kekakuan otot. Jika lengan ba#ah ditekuk ke belakang atau diluruskan oleh orang lain, maka maka gera gerakan kanny nyaa tera terasa sa kaku kaku.. eka ekakua kuan n dan dan imo'ilitas bisa bisa menye menyebabk babkan an sakit sakit otot otot dan kelelahan. ekakuan dan kesulitan dalam memulai suatu pergerakan bisa menyebabkan berbagai kesulitan. 2tot!otot ke(il di tangan seringkali mengalami gangguan, sehingga pekerjaan sehari !hari /misalnya mengan(ingkan baju dan mengikat tali sepatu0 semakin sulit dilakukan. Penderita Penyakit Parkinson mengalami Parkinson mengalami kesulitan dalam melangkah dan seringkali berjalan tertatih!tatih dimana lengannya tidak berayun sesuai dengan langkahnya. Jika penderita Penyakit Parkinson sudah mulai berjalan, mereka mengalami kesulitan untuk berhenti atau berbalik. 3angkahnya bertambah (epat sehingga mendorong mereka untuk berlari ke(il supaya tidak terjatuh. +ikap tubuhnya menjadi bungkuk dan sulit mempertahankan keseimbangan sehingga (enderung jatuh ke depan atau ke belakang. 4ajah penderita Penyakit Parkinson menjadi Parkinson menjadi kurang eks!resi( karena otot!otot #ajah untuk membentuk ekspresi tidak bergerak. adang berkurangnya ekspresi #ajah ini disalah artikan sebagai de!resi, de!resi, #alaupun memang banyak penderita Penyakit Parkinson yang akhirnya akhirnya mengalami mengalami depresi. Pandangan tampak kosong dengan mulut terbuka terbuka dan matanya matanya jarang mengedip. Penderita Penyakit Parkinson seringkali ileran atau tersedak karena kekakuan pada otot #ajah dan tenggorokan menyebabkan kesulitan menelan. Penderita Penyakit P enyakit Parkinson berbi(ara sangat pelan dan tanpa aksen /monoton0 monoton0 dan menjad menjadii gagap gagap karena karena mengal mengalami ami kesulitan kesulitan dalam mengartiku mengartikulasik lasikan an fikiranny fikirannya. a. +ebagian +ebagian besar penderita penderita memiliki memiliki intelektual intelektual yang normal, tetapi ada juga yang menjadi pikun.
•
Definisi
Penyakit Parkinson )!aral$sis a"itans* atau a"itans* atau sindrom Parkinson )+arkinsonismus* meru merupak pakan an suat suatu u peny penyaki akit5 t5si sind ndro rom m kare karena na gangg ganggua uan n pada pada gangl ganglia ia basa basali liss akiba akibatt
penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus5 neostriatum )striatal do!amine de(icienc$*. Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif progresif yang berkaitan erat dengan usia. Penyakit ini mempunyai karakteristik terjadinya degenerasi dari neuron dopaminergik pas substansia nigra pars kompakta, ditambah dengan adanya inklusi intraplasma yang terdiri dari protein yang disebut dengan 3e#y 6odies. "eurodegeneratif pada parkinson juga terjadi pasa daerah otak lain termasuk lokus (eruleus, raphe nuklei, nukleus basalis eynert, hipothalamus, korteks (erebri, motor nukelus dari saraf kranial, sistem saraf otonom.
•
Anamnesis
Anamnesa selalu didahului dengan pengambilan data identitas pasien se(ara lengkap, seperti nama, tanggal lahir, umur, jenis kelamin, alamat,pekerjaan dll, kemudian diikuti dengan keluhan utama dan selanjutnya baru ditanyakan ri#ayat penyakit sekarang yang dikeluhkannya, kemudian dinyatakan ri#ayat penyakit dahulu, dan ri#ayat kesehatan dan penyakit dalam keluarga. Perlu diperhatikan ! kesulitan bi(ara, menelan, keluhan gerak / kaku, lemah, gemetar, gerak in9olunter0,
! nyeri tengkuk, pinggang dan jari ! parestesia, hipestesia, impotensi, kesulitan 6A656A •
Alloanamnesis adalah anamnesis yang didapat dari informasi orang lain /dapat keluarga, ataupun seseorang yang mengasuhnya0. Pada pasien yang tidak sadar, sangat lemah atau sangat sakit untuk menja#ab pertanyaan, atau pada pasien anak!anak, maka perlu orang lain untuk men(eritakan permasalahnnya. Pertama yang dapat kita sebagai dokter lakukan adalah menanyakan data umum pasien seperti nama, umur, alamat, dan sebagainya. emudian menanyakan keluhan utama sampai diba#a kedokter, ri#ayat penyakit sekarang maupun yang dulu atau sebelumnya pernah di alami. +elain itu juga kita dapat menanyakan ri#ayat penyakit keluarga dan ri#ayat kebiasaan maupun sosial, sebab ada beberapa penyakit yang dapat diturunkan atau karena lingkungan so(ial.:
•
Pemeriksaan fisik
1. pemeriksaan kesadaran !
pemeriksa mengamati kesadaran pasien dan mengamati responnya terhadap lingkungan
!
pemeriksa mengajak bi(ara dan memperhatikan respon terhadap suara biasa dan keras
!
pemeriksa memberi rangsang nyeri
:. pemeriksaan pupil dan gerakannya !
ukuran pupil, refle; (ahaya, doll
-. pemeriksaan tanda rangsang meningeal !
kaku kuduk, tanda brudzinski, tanda lase=ue, tanda kernig
). pemeriksaan saraf kranial !
"er9us >>>, >?, ?> perhatikan apakah kelopak mata jatuh, apakah os mengikuti gerakan jari membentuk huruf @, perhatikan gerakan mata mulus5jerky, apakah ada diplopia.
!
"er9us ?>> os diminta mengangkat alis dan mengerutkan dahi, memejamkan mata, men(u(urkan bibir, menggembungkan pipi.
!
"er9us >> os diminta menjulurkan lidah, apakah ada tremor, de9iasi, fasikulasi
$. Pemeriksaan motori( /ekstremitas atas0 !
melakukan inspeksi untuk melihat sikap, bentuk, ukuran, gerak abnormal
!
melakukan palpasi untuk melihat tonus otot /angkat, jatuhkan ekstremitas0
!
pemeriksaan gerakan pasif /rigidity, (og#heel phenomene0
!
pemeriksaan gerakan aktif /deltoid, tri(eps, bi(eps, #rist e;tension, #rist fle;ion, ekstensi dan fle;i jari!jari0
*. pemeriksaan refle; patologis !
6abinski dan klonus kaki
7. Pemeriksaan koordinasi
•
!
per(obaan telunjuk!hidung
!
test romberg
Pemeriksaan penunjang
!B /biasanya terjadi perlambatan yang progresif0 !C +(an kepala /biasanya terjadi atropi kortikal difus, sulki melebar, hidrosefalua eks 9akuo0. •
Epidemiologi
Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria dan #anita seimbang. $ % 1& ' orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala a#alnya mun(ul sebelum usia )& tahun, tapi rata!rata menyerang penderita pada usia *$ tahun. +e(ara keseluruhan, pengaruh usia pada umumnya men(apai 1 ' di seluruh dunia dan 1,* ' di ropa, meningkat dari &,* ' pada usia *& % *) tahun sampai -,$ ' pada usia 8$ % 8 tahun. Di Amerika +erikat, ada sekitar $&&.&&& penderita parkinson. Di >ndonesia sendiri, dengan jumlah penduduk :1& juta orang, diperkirakan ada sekitar :&&.&&&! )&&.&&& penderita. ata!rata usia penderita di atas $& tahun dengan rentang usia!sesuai dengan penelitian yang dilakukan di beberapa rumah sakit di +umatera dan Ja#a! 18
hingga 8$ tahun. +tatistik menunjukkan, baik di luar negeri maupun di dalam negeri, lelaki lebih banyak terkena dibanding perempuan /-:0 dengan alasan yang belum diketahui.
•
Diagnosis banding Parkinson syndrom / syndroma Parkinson
ani(estasi klinis
•
-estin" tremor /gemetar0
remor terdapat pada jari tangan, tremor kasar pada sendi metakarpofalangis, kadang! kadang tremor seperti menghitung uang logam atau memulung!mulung / pil rolling 0. Pada sendi tangan fleksi!ekstensi atau pronasi!supinasi pada kaki fleksi!ekstensi, kepala fleksi!ekstensi atau menggeleng, mulut membuka menutup, lidah terjulur! tertarik. remor ini menghilang #aktu istirahat dan menghebat #aktu emosi terangsang / resting5 alternating tremor 0
•
-i"iditas /kaku0
Adanya hipertoni pada otot fleksor ekstensor dan hipertoni seluruh gerakan, hal ini oleh karena meningkatnya aktifitas motorneuron alfa, adanya fenomena roda bergigi / (og#heel phenomenon 0.
•
radikinesia /lambat0
gerakan 9olunteer menjadi lambat sehingga berkurangnya gerak asosiatif, misalnya sulit untuk bangun dari kursi, sulit memulai berjalan, lambat mengambil suatu obyek, bila berbi(ara gerak lidah dan bibir menjadi lambat.6radikinesia mengakibatkan berkurangnya ekspresi muka serta mimi( dan gerakan spontan yang berkurang, misalnya #ajah seperti topeng, kedipan mata berkurang, berkurangnya gerak menelan
ludah sehingga ludah suka keluar dari mulut.
•
ikro"ra(ia /gangguan menulis0
ulisan tangan se(ara gradual menjadi ke(il dan rapat, pada beberapa kasus hal ini merupakan gejala dini.
•
/an"ka% dan "a$a jalan /sikap Parkinson 0
6erjalan dengan langkah ke(il menggeser dan makin menjadi (epat / mar(he a petit pas 0, stadium lanjut kepala difleksikan ke dada, bahu membengkok ke depan, punggung melengkung bila berjalan.
•
icara monoton
@al ini karena bradikinesia dan rigiditas otot pernapasan, pita suara, otot laring, sehingga bila berbi(ara atau mengu(apkan kata!kata yang monoton dengan 9olume suara halus / suara bisikan 0 yang lambat.
•
is(un"si otonom
eringat berlebihan, air ludah berlebihan, gangguan sfingter terutama inkontinensia dan hipotensi ortostatik.
•
an""uan 'e%avioral
3ambat!laun menjadi dependen / tergantung kepada orang lain 0, mudah takut, sikap kurang tegas, depresi.Cara berpikir dan respon terhadap pertanyaan lambat / bradifrenia 0 biasanya masih dapat memberikan ja#aban yang betul, asal diberi #aktu yang (ukup.
•
imensia
Adanya perubahan status mental selama perjalanan penyakitnya dengan defi(it kognitif.
•
lain2lain
kedua mata berkedip!kedip dengan gen(ar pada pengetukan diatas pangkal hidungnya / tanda yerson positif 0
•
Etiologi
tiologi Parkinson primer belum diketahui, masih belum diketahui. erdapat beberapa dugaan, di antaranya ialah infeksi oleh 9irus yang non!kon9ensional /belum diketahui0, reaksi abnormal terhadap 9irus yang sudah umum, pemaparan terhadap zat toksik yang belum diketahui, terjadinya penuaan yang prematur atau diper(epat. Parkinson disebabkan oleh rusaknya sel!sel otak, tepatnya di substansi nigra. +uatu
kelompok sel
yang
mengatur gerakan!gerakan
yang
tidak
dikehendaki
/involuntar$0. Akibatnya, penderita tidak bisa mengatur5menahan gerakan!gerakan yang tidak disadarinya. ekanis!me bagaimana kerusakan itu belum jelas benar. 6eberapa hal yang diduga bisa menyebabkan parkinson adalah sebagai berikut. 1.Esia >nsiden meningkat dari 1& per 1&.&&& penduduk pada usia $& sampai :&& dari 1&.&&& penduduk pada usia 8& tahun. @al ini berkaitan dengan reaksi mikrogilial yang mempengaruhi kerusakan neuronal, terutama pada substansia nigra, pada penyakit parkinson. :.Beografi Di 3ibya -1 dari 1&&.&&& orang, di 6uinos aires *$7 per 1&&.&&& orang. Faktor resiko yang mempengaruhi perbedaan angka se(ara geografis ini termasuk adanya perbedaaan genetik, kekebalan terhadap penyakit dan paparan terhadap faktor lingkungan. -.Periode Fluktuasi jumlah penderita penyakit parkinson tiap periode mungkin berhubungan dengan hasil pemaparan lingkungan yang episodik, misalnya
proses infeksi, industrialisasi ataupn gaya hidup. Data dari ayo linik di inessota, tidak terjadi perubahan besar pada angka morbiditas antara tahun 1-$ sampai tahun 1&. @al ini mungkin karena faktor lingkungan se(ara relatif kurang berpengaruh terhadap timbulnya penyakit parkinson. ).Benetik Penelitian menunjukkan adanya mutasi genetik yang berperan pada penyakit parkinson. Gaitu mutasi pada gen a!sinuklein pada lengan panjang kromosom ) /PA10 pada pasien dengan Parkinsonism autosomal dominan. Pada pasien dengan autosomal resesif parkinson, ditemukan delesi dan mutasi point pada gen !arkin /PA:0 di kromosom *. +elain itu juga ditemukan adanya disfungsi mitokondria. Adanya ri#ayat penyakit parkinson pada keluarga meningakatkan faktor resiko menderita penyakit parkinson sebesar 8,8 kali pada usia kurang dari 7& tahun dan :,8 kali pada usia lebih dari 7& tahun. eskipun sangat jarang, jika disebabkan oleh keturunan, gejala parkinsonisme tampak pada usia relatif muda. asus!kasus genetika di E+A sangat sedikit, belum ditemukan kasus genetika pada 1&& penderita yang diperiksa. Di ropa pun demikian. Penelitian di Jerman menemukan hasil nol pada 7& penderita. Contoh klasik dari penyebab genetika ditemukan pada keluarga!keluarga di >talia karena kasus penyakit itu terjadi pada usia )* tahun. $.Faktor 3ingkungan a.enobiotik 6erhubungan erat dengan paparan pestisida yang dapat menmbulkan kerusakan mitokondria. b.Pekerjaan 3ebih banyak pada orang dengan paparan metal yang lebih tinggi dan lama. (.>nfeksi Paparan 9irus influenza intrautero diduga turut menjadi faktor predesposisi penyakit parkinson melalui kerusakan substansia nigra. Penelitian pada he#an menunjukkan adanya kerusakan substansia nigra oleh infeksi Nocardia astroides. d.Diet
onsumsi lemak dan kalori tinggi meningkatkan stress oksidatif, salah satu mekanisme kerusakan neuronal pada penyakit parkinson. +ebaliknya,kopi merupakan neuroprotektif. e.rauma kepala Cedera kranio serebral bisa menyebabkan penyakit parkinson, meski peranannya masih belum jelas benar f.+tress dan depresi 6eberapa penelitian menunjukkan depresi dapat mendahului gejala motorik. Depresi dan stress dihubungkan dengan penyakit parkinson karena pada stress dan depresi terjadi peningkatan turno9er katekolamin yang mema(u stress oksidatif. •
Patofisiologi
Dua hipotesis yang disebut juga sebagai mekanisme degenerasi neuronal ada penyakit Parkinson ialah hipotesis radikal bebas dan hipotesis neurotoksin. 1.@ipotesis radikal bebas Diduga bah#a oksidasi enzimatik dari dopamine dapat merusak neuron nigrotriatal, karena proses ini menghasilkan hidrogren peroksid dan radikal oksi lainnya. 4alaupun ada mekanisme pelindung untuk men(egah kerusakan dari stress oksidatif, namun pada usia lanjut mungkin mekanisme ini g agal. :.@ipotesis neurotoksin Diduga satu
atau lebih
ma(am zat
neurotoksik berpera
pada proses
neurodegenerasi pada Parkinson. Pandangan saat ini menekankan pentingnya ganglia basal dalam menyusun ren(ana neurofisiologi yang dibutuhkan dalam melakukan gerakan, dan bagian yang diperankan oleh serebelum ialah menge9aluasi informasi yang didapat sebagai umpan balik
mengenai
pelaksanaan
gerakan.
Banglia
basal
tugas
primernya
adalah
mengumpulkan program untuk gerakan, sedangkan serebelum memonitor dan melakukan pembetulan kesalahan yang terjadi seaktu program gerakan diimplementasikan. +alah satu gambaran dari gangguan ekstrapiramidal adalah gerakan in9olunter.
Dasar patologinya men(akup lesi di ganglia basalis /kaudatus, putamen, palidum, nukleus subtalamus0 dan batang otak /substansia nigra, nukleus rubra, lokus seruleus0. +e(ara sederhana , penyakit atau kelainan sistem motorik dapat dibagi sebagai berikut 1.Piramidal H kelumpuhan disertai reflek tendon yang meningkat dan reflek superfisial yang abnormal :.kstrapiramidal didomonasi oleh adanya gerakan!gerakan in9olunter -.+erebelar ataksia alaupun sensasi propioseptif normal sering disertai nistagmus )."euromuskuler kelumpuhan sering disertai atrofi otot dan reflek tendon yang menurun.
Patofisiologi depresi pada penyakit Parkinson sampai saat ini belum diketahui pasti. "amun teoritis diduga hal ini berhubungan dengan defisiensi serotonin, dopamin dan noradrenalin. Pada penyakit Parkinson terjadi degenerasi sel!sel neuronyang meliputi berbagai inti subkortikal termasuk di antaranya substansia nigra, area 9entral tegmental, nukleus basalis, hipotalamus, pedunkulus pontin, nukleus raphe dorsal, lo(us (ereleus, nu(leus (entral pontine dan ganglia otonomik. 6eratnya kerusakan struktur ini ber9ariasi. Pada otopsi didapatkan kehilangan sel substansia nigra dan lokus (ereleus ber9ariasi antara $&' ! 8$', sedangkan pada nukleus raphe dorsal berkisar antara &' ! )$', dan pada nukleus ganglia basalis antara -: ' ! 87 '. >nti!inti subkortikal ini merupakan sumber utama neurotransmiter. erlibatnya struktur ini mengakibatkan berkurangnya dopamin di nukleus kaudatus /berkurang sampai 7$'0, putamen /berkurang sampai &'0, hipotalamus /berkurang sampai &'0. "orepinefrin berkurang )-' di lokus sereleus, $:' di substansia nigra, *8' di hipotalamus posterior. +erotonin berkurang )&' di nukleus kaudatus dan hipokampus, )&' di lobus frontalis dan -&' di lobus temporalis, serta $&' di ganglia basalis. +elain itu juga terjadi pengurangan nuropeptid spesifik seperti met!enkephalin, leu!enkephalin, substansi P dan bombesin. Perubahan
neurotransmiter
dan
neuropeptid
menyebabkan
perubahan
neurofisiologik yang berhubungan dengan perubahan suasana perasaan. +istem transmiter
yang terlibat ini menengahi proses re3ard , mekanisme moti9asi, dan respons terhadap stres. +istem dopamin berperan dalam proses re3ard dan rein(orcement. Febiger mengemukakan hipotesis bah#a abnormalitas sistem neurotransmiter pada penyakit Parkinson akan mengurangi keefektifan mekanisme re3ard dan menyebabkan anhedonia, kehilangan moti9asi dan apatis. +edang aylor menekankan pentingnya peranan sistem dopamin (ore'rain dalam fungsi!fungsi tingkah laku terhadap pengharapan dan antisipasi. +istem ini berperan dalam moti9asi dan dorongan untuk berbuat, sehingga disfungsi ini akan mengakibatkan ketergantungan yang berlebihan terhadap lingkungan dengan berkurangnya keinginan melakukan akti9itas, menurunnya perasaan kemampuan untuk mengontrol diri. 6erkurangnya perasaan kemampuan untuk mengontrol diri sendiri dapat bermanifestasi sebagai perasaan tidak berguna dan kehilangan harga diri. etergantungan terhadap lingkungan dan ketidakmampuan melakukan akti9itas akan menimbulkan perasaan tidak berdaya dan putus asa. +istem serotonergik berperan dalam regulasi suasana perasaan, regulasi bangun tidur, akti9itas agresi dan seksual. Disfungsi sistem ini akan menyebabkan gangguan pola tidur, kehilangan nafsu makan, berkurangnya libido, dan menurunnya kemampuan konsentrasi. Penggabungan disfungsi semua unsur yang tersebut di atas merupakan gambaran dari sindrom klasik depresi. •
Klasifikasi
Pada umumnya diagnosis sindrom Parkinson mudah ditegakkan, tetapi harus diusahakan menentukan jenisnya untuk mendapat gambaran tentang etiologi, prognosis dan penatalaksanaannya. 1.Parkinsonismus primer5 idiopatik5paralysis agitans. +ering dijumpai dalam praktek sehari!hari dan kronis, tetapi penyebabnya belum jelas. ira!kira 7 dari 8 kasus parkinson termasuk jenis ini. :.Parkinsonismus sekunder atau simtomatik Dapat disebabkan pas(a ensefalitis 9irus, pas(a infeksi lain tuberkulosis, sifilis meningo9askuler, iatrogenik atau dru" induced , misalnya golongan fenotiazin, reserpin, tetrabenazin dan lain!lain, misalnya perdarahan serebral petekial pas(a trauma yang berulang!ulang pada petinju, infark lakuner, tumor serebri, hipoparatiroid dan kalsifikasi.
-.+indrom paraparkinson /Parkinson plus0 Pada kelompok ini gejalanya hanya merupakan sebagian dari gambaran penyakit keseluruhan. Jenis ini bisa didapat pada penyakit 4ilson /degenerasi %e!ato2 lentikularis0,
hidrosefalus
normotensif,
sindrom
4%$2dra"er,
degenerasi
striatonigral, atropi palidal )!arkinsonismus juvenilis*.
•
Komplikasi
Adapun komplikasi dari penyakit Parkinson ini dilihat dari imobiilisasi seperti pneumonia,infeksi saluran perkemihan dan jika penderita terjatuh dapat menyebabkan kematian. +elain itu penyakit Parkinson dapat menyebabkan komplikasi gangguan fungsi pernapasan,gangguan okulomotorius / pandangan yang kabur 0. elelahan dan n yeri otot juga dialami oleh penderita Parkinson. •
Gejala Klinis
eskipun gejala yang disampaikan di ba#ah ini bukan hanya milik penderita parkinson, umumnya penderita parkinson mengalami hal itu. 1.Bejala otorik a.&remor 5bergetar Bejala penyakit parkinson sering luput dari pandangan a#am, dan dianggap sebagai suatu hal yang lumrah terjadi pada orang tua. +alah satu (iri khas dari penyakit parkinson adalah tangan tremor /bergetar0 jika sedang beristirahat. "amun, jika orang itu diminta melakukan sesuatu, getaran tersebut tidak terlihat lagi. >tu yang disebut restin" tremor , yang hilang juga se#aktu tidur. remor
terdapat
pada
jari
tangan,
tremor
kasar
pada
sendi
metakarpofalangis, kadang!kadang tremor seperti menghitung uang logam atau memulung!mulung / !il rollin" 0. Pada sendi tangan fleksi!ekstensi atau pronasi! supinasi pada kaki fleksi!ekstensi, kepala fleksi!ekstensi atau menggeleng, mulut membuka menutup, lidah terjulur!tertarik. remor ini menghilang #aktu istirahat dan menghebat #aktu emosi terangsang /restin" alternatin" tremor 0.
&remor tidak hanya terjadi pada tangan atau kaki, tetapi bisa juga terjadi pada kelopak mata dan bola mata, bibir, lidah dan jari tangan /seperti orang menghitung uang0. +emua itu terjadi pada saat istirahat5tanpa sadar. 6ahkan, kepala penderita bisa bergoyang!goyang jika tidak sedang melakukan akti9itas /tanpa sadar0. Artinya, jika disadari, tremor tersebut bisa berhenti. Pada a#alnya tremor hanya terjadi pada satu sisi, namun semakin berat penyakit, tremor bisa terjadi pada kedua belah sisi. b.igiditas5kekakuan anda yang lain adalah kekakuan /rigiditas0. Jika kepalan tangan yang tremor tersebut digerakkan /oleh orang lain0 se(ara perlahan ke atas bertumpu pada pergelangan tangan, terasa ada tahanan seperti mele#ati suatu roda yang bergigi sehingga gerakannya menjadi terpatah!patah5putus!putus. +elain di tangan maupun di kaki, kekakuan itu bisa juga terjadi di leher. Akibat kekakuan itu, gerakannya menjadi tidak halus lagi seperti 'reak2dance. Berakan yang kaku membuat penderita akan berjalan dengan postur yang membungkuk. Entuk mempertahankan pusat gra9itasinya agar tidak jatuh, langkahnya menjadi (epat tetapi pendek! pendek. Adanya hipertoni pada otot fleksor ekstensor dan hipertoni seluruh gerakan, hal ini oleh karena meningkatnya aktifitas motorneuron alfa, adanya fenomena roda bergigi /co"3%eel !%enomenon0. (.Akinesia56radikinesia edua gejala di atas biasanya masih kurang mendapat perhatian sehingga tanda akinesia5bradikinesia mun(ul. Berakan penderita menjadi serba lambat. Dalam pekerjaan sehari!hari pun bisa terlihat pada tulisan5tanda tangan yang semakin menge(il, sulit mengenakan baju, langkah menjadi pendek dan diseret. esadaran masih tetap baik sehingga penderita bisa menjadi tertekan /stres0 karena penyakit itu. 4ajah menjadi tanpa ekspresi. edipan dan lirikan mata berkurang, suara menjadi ke(il, refleks menelan berkurang, sehingga sering keluar air liur. Berakan 9olunter menjadi lambat sehingga berkurangnya gerak asosiatif, misalnya sulit untuk bangun dari kursi, sulit memulai berjalan, lambat mengambil suatu obyek, bila berbi(ara gerak lidah dan bibir menjadi lambat. 6radikinesia
mengakibatkan berkurangnya ekspresi muka serta mimik dan gerakan spontan yang berkurang, misalnya #ajah seperti topeng, kedipan mata berkurang, berkurangnya gerak menelan ludah sehingga ludah suka keluar dari mulut. d.iba!tiba 6erhenti atau agu!ragu untuk elangkah Bejala lain adalah (reein" , yaitu berhenti di tempat saat mau mulai melangkah, sedang berjalan, atau berputar balikH dan start %esitation, yaitu ragu! ragu untuk mulai melangkah. 6isa juga terjadi sering ken(ing, dan sembelit. Penderita menjadi lambat berpikir dan depresi.
1-
6radikinesia mengakibatkan
kurangnya ekspresi muka serta mimi( muka. Disamping itu, kulit muka seperti berminyak dan ludah suka keluar dari mulut karena berkurangnya gerak menelan ludah. e.ikrografia ulisan tangan se(ara gradual menjadi ke(il dan rapat, pada beberapa kasus hal ini merupakan gejala dini. f.3angkah dan gaya jalan /sikap Parkinson0 6erjalan dengan langkah ke(il menggeser dan makin menjadi (epat /marc%e a !etit !as0, stadium lanjut kepala difleksikan ke dada, bahu membengkok ke depan, punggung melengkung bila berjalan. g.6i(ara monoton @al ini karena bradikinesia dan rigiditas otot pernapasan, pita suara, otot laring, sehingga bila berbi(ara atau mengu(apkan kata!kata yang monoton dengan 9olume suara halus / suara bisikan 0 yang lambat. h.Dimensia Adanya perubahan status mental selama perjalanan penyakitnya dengan defi(it kognitif. i.Bangguan beha9ioral 3ambat!laun menjadi dependen / tergantung kepada orang lain 0, mudah takut, sikap kurang tegas, depresi. Cara berpikir dan respon terhadap pertanyaan lambat /'radi(renia0 biasanya masih dapat memberikan ja#aban yang betul, asal diberi #aktu yang (ukup. j.Bejala 3ain
edua mata berkedip!kedip dengan gen(ar pada pengetukan diatas pangkal hidungnya /tanda $erson positif0
:.Bejala non motorik a.Disfungsi otonom !eringat berlebihan, air ludah berlebihan, gangguan sfingter terutama inkontinensia dan hipotensi ortostatik. !ulit berminyak dan infeksi kulit seborrhei( !Pengeluaran urin yang banyak !Bangguan seksual yang berubah fungsi, ditandai dengan melemahnya hasrat seksual, perilaku, orgasme. b.Bangguan suasana hati, penderita sering mengalami depresi (.Banguan kognitif, menanggapi rangsangan lambat d.Bangguan tidur, penderita mengalami kesulitan tidur /insomnia0 e.Bangguan sensasi, ! kepekaan kontras 9isuil lemah, pemikiran mengenai ruang, pembedaan #arna, ! penderita sering mengalami pingsan, umumnya disebabkan oleh hypotension orthostati(, suatu kegagalan sistemsaraf otonom untuk melakukan penyesuaian tekanan darah sebagai ja#aban atas perubahan posisi badan ! berkurangnya atau hilangnya kepekaan indra perasa bau / microsmia atau anosmia*,
•
ata laksana
Penyakit Parkinson merupakan penyakit kronis yang membutuhkan penanganan se(ara holistik meliputi berbagai bidang. Pada saat ini tidak ada terapi untuk menyembuhkan penyakit ini, tetapi pengobatan dan operasi dapat mengatasi gejala yang timbul. Pengobatan penyakit parkinson bersifat indi9idual dan simtomatik, obat!obatan yang biasa diberikan adalah untuk pengobatan penyakit atau menggantikan atau meniru dopamin yang akan memperbaiki tremor, rigiditas, dan slo3ness.
Pera#atan pada penderita penyakit parkinson bertujuan untuk memperlambat dan menghambat perkembangan dari penyakit itu. Pera#atan ini dapat dilakukan dengan pemberian obat dan terapi fisik seperti terapi berjalan, terapi suara5berbi(ara dan pasien diharapkan tetap melakukan kegiatan sehari!hari.
!" erapi #bat$obatan
6eberapa obat yang diberikan pada penderita penyakit parkinson a.Antikolinergik 6enzotropine /Cogentin0, trihe;yphenidyl /Artane0.6erguna untuk mengendalikan gejala dari penyakit parkinson. Entuk mengaluskan pergerakan. b.Carbidopa5le9odopa 3e9odopa merupakan pengobatan utama untuk penyakit parkinson. Di dalam otak le9odopa dirubah menjadi dopamine. 3!dopa akan diubah menjadi dopamine pada neuron dopaminergik oleh 3!aromatik asam amino dekarboksilase /dopa dekarboksilase0. 4alaupun demikian, hanya 1!$' dari 3!Dopa memasuki neuron dopaminergik, sisanya dimetabolisme di sembarang tempat, mengakibatkan efek samping yang luas. arena mekanisme feedba(k, akan terjadi inhibisi pembentukan 3!Dopa endogen. Carbidopa dan benserazide adalah dopa dekarboksilase inhibitor, membantu men(egah metabolisme 3!Dopa sebelum men(apai neuron dopaminergik. 3e9odopa mengurangi tremor, kekakuan otot dan memperbaiki gerakan. Penderita penyakit parkinson ringan bisa kembali menjalani akti9itasnya se(ara normal. 2bat ini diberikan bersama (arbidopa untuk meningkatkan efekti9itasnya I mengurangi efek sampingnya. +ejak diperkenalkan akhir tahun 1*&an, le9odopa dianggap merupakan obat yang paling banyak dipakai sampai saat ini. 3e9odopa dianggap merupakan tulang punggung pengobatan penyakit parkinson. 6erkat le9odopa, seorang penderita parkinson dapat kembali berakti9itas se(ara normal. 6anyak dokter menunda pengobatan simtomatis dengan le9odopa sampai memang dibutuhkan. 6ila gejala pasien masih ringan dan tidak mengganggu, sebaiknya terapi dengan le9odopa jangan dilakukan. @al ini mengingat bah#a
efektifitas le9odopa berkaitan dengan lama #aktu pemakaiannya.3e9odopa melintasi sa#ar!darah!otak dan memasuki susunan saraf pusat dan mengalami perubahan ensimatik menjadi dopamin. Dopamin menghambat aktifitas neuron di ganglia basal. fek samping le9odopa dapat berupa 10 "eusea, muntah, distress abdominal :0 @ipotensi postural -0 +esekali akan didapatkan aritmia jantung, terutama pada penderita yang berusia lanjut. fek ini diakibatkan oleh efek beta!adrenergik dopamine pada system konduksi jantung. >ni bias diatasi dengan obat beta blo(ker seperti propanolol. )0 Diskinesia. Diskinesia yang paling sering ditemukan melibatkan anggota gerak, leher atau muka. Diskinesia sering terjadi pada penderita yang berespon baik terhadap terapi le9odopa. 6eberapa penderita menunjukkan gejala on2o(( yang sangat mengganggu karena penderita tidak tahu kapan gerakannya mendadak menjadi terhenti, membeku, sulit. Jadi gerakannya terinterupsi sejenak. $0 Abnormalitas laboratorium. Branulositopenia, fungsi hati abnormal dan ureum darah yang meningkat merupakan komplikasi yang jarang terjadi pada terapi le9odopa. fek samping le9odopa pada pemakaian bertahun!tahun adalah diskinesia yaitu gerakan motorik tidak terkontrol pada anggota gerak maupun tubuh. espon penderita yang mengkonsumsi le9odopa juga semakin lama semakin berkurang. Entuk menghilangkan efek samping le9odopa, jad#al pemberian diatur dan ditingkatkan dosisnya, juga dengan memberikan tambahan obat!obat yang memiliki mekanisme kerja berbeda seperti dopamin agonis, C2 inhibitor atau A2!6 inhibitor. Jika kombinasi obat!obatan tersebut juga tidak membantu disini dipertimbangkan pengobatan operasi. 2perasi bukan merupakan pengobatan standar untuk penyakit parkinson juga bukan sebagai terapi pengganti terhadap obat!obatan yang diminum.
(.C2 inhibitors
nta(apone /Comtan0, ol(apone /asmar0. Entuk mengontrol fluktuasi motor pada pasien yang menggunakan obat le9odopa. ol(apone adalah penghambat enzim C2, memperpanjang efek 3!Dopa. api karena efek samping yang berlebihan seperti li9er toksik, maka jarang digunakan. Jenis yang sama, enta(apone, tidak menimbulkan penurunan fungsi li9er.
d.Agonis dopamin Agonis dopamin seperti bromokriptin /Parlodel0, pergolid /Perma;0, pramipe;ol /irape;0, ropinirol, kabergolin, apomorfin dan lisurid dianggap (ukup efektif untuk mengobati gejala Parkinson. 2bat ini bekerja dengan merangsang reseptor dopamin, akan tetapi obat ini juga menyebabkan penurunan reseptor dopamin se(ara progresif yang selanjutnya akan menimbulkan peningkatan gejala Parkinson. 2bat ini dapat berguna untuk mengobati pasien yang pernah mengalami serangan yang berfluktuasi dan diskinesia sebagai akibat dari le9odopa dosis tinggi. Apomorfin dapat diinjeksikan subkutan. Dosis rendah yang diberikan setiap hari dapat mengurangi fluktuasi gejala motorik. e.A2!6 inhibitors +elegiline /ldepryl0, asagaline /Azile(t0. >nhibitor A2 diduga berguna pada penyakit Parkinson karena neuotransmisi dopamine dapat ditingkatkan dengan men(egah perusakannya. +elegiline dapat pula memperlambat memburuknya sindrom Parkinson, dengan demikian terapi le9odopa dapat ditangguhkan selama beberapa #aktu. 6erguna untuk mengendalikan gejala dari penyakit parkinson. Gaitu untuk mengaluskan pergerakan. +elegilin dan rasagilin mengurangi gejala dengan dengan menginhibisi monoamine oksidase 6 /A2!60, sehingga menghambat perusakan dopamine yang dikeluarkan oleh neuron dopaminergik. etabolitnya mengandung 3!amphetamin and 3!methamphetamin. fek sampingnya adalah insomnia. ombinasi dengan 3! dopa dapat meningkatkan angka kematian, yang sampai saat ini tidak bisa diterangkan se(ara jelas. fek lain dari kombinasi ini adalah stomatitis.
f.Amantadine /+ymmetrel0 6erguna untuk pera#atan akinesia, dyskinesia, kekakuan, gemetaran.
g.>nhibitor dopa dekarboksilasi dan le9odopa Entuk men(egah agar le9odopa tidak diubah menjadi dopamin di luar otak, maka le9odopa dikombinasikan dengan inhibitor enzim dopa dekarboksilase. Entuk maksud ini dapat digunakan karbidopa atau benserazide / madopar 0. Dopamin dan karbidopa tidak dapat menembus sa#ar!otak!darah. Dengan demikian lebih banyak le9odopa yang dapat menembus sa#ar!otak!darah, untuk kemudian dikon9ersi menjadi dopamine di otak. fek sampingnya umunya hampir sama dengan efek samping yang ditimbulkan oleh le9odopa. 2.
Deep %rain &timulation 'D%&(
Pada tahun 187, diperkenalkan pengobatan dengan (ara memasukkan elektroda yang meman(arkan impuls listrik frekuensi tinggi terus!menerus ke dalam otak. erapi ini disebut dee! 'rain stimulation /D6+0. D6+ adalah tindakan minimal in9asif yang dioperasikan melalui panduan komputer dengan tingkat kerusakan minimal untuk men(angkokkan alat medis yang disebut neurostimulator untuk menghasilkan stimulasi elektrik pada #ilayah target di dalam otak yang terlibat dalam pengendalian gerakan.
erapi ini memberikan stimulasi elektrik rendah pada thalamus. +timulasi ini digerakkan oleh alat medis implant yang menekan tremor. erapi ini memberikan kemungkinan penekanan pada semua gejala dan efek samping, dokter menargetkan #ilayah su't%alamic nucleus /+"0 dan "lo'us !allidus /BP0 sebagai #ilayah stimulasi elektris. Pilihan #ilayah target tergantung pada penilaian klinis. D6+ kini mena#arkan harapan baru bagi hidup yang lebih baik dengan kemajuan pembedahan terkini kepada para pasien dengan penyakit parkinson. D6+ direkomendasikan bagi pasien dengan penyakit parkinson tahap lanjut /stadium - atau )0 yang masih memberikan respon terhadap le9odopa.
Pengendalian parkinson dengan terapi D6+ menunjukkan keberhasilan &'. 6erdasarkan penelitian, sebanyak 8 atau dari 1& orang yang menggunakan terapi D6+ men(apai peningkatan kemampuan untuk melakukan aklti9itas normal sehari! hari. +elain terapi obat yang diberikan, pemberian makanan harus benar!benar diperhatikan, karena kekakuan otot bisa menyebabkan penderita mengalami kesulitan untuk menelan sehingga bisa terjadi kekurangan gizi /malnutrisi0 pada penderita. akanan berserat akan membantu mengurangi ganguan pen(ernaan yang disebabkan kurangnya akti9itas, (airan dan beberapa obat. )" erapi *isik
+ebagian terbesar penderita Parkinson akan merasa efek baik dari terapi fisik. Pasien akan termotifasi sehingga terapi ini bisa dilakukan di rumah, dengan diberikan petunjuk atau latihan (ontoh diklinik terapi fisik. Program terapi fisik pada penyakit Parkinson merupakan program jangka panjang dan jenis terapi disesuaikan dengan perkembangan atau perburukan penyakit, misalnya perubahan pada rigiditas, tremor dan hambatan lainnya. 3atihan fisik yang teratur, termasuk yoga, tai(hi, ataupun tari dapat bermanfaat dalam menjaga dan meningkatkan mobilitas, fleksibilitas, keseimbangan, dan ran"e o( motion. 3atihan dasar selalu dianjurkan, seperti memba#a tas, memakai dasi, mengunyah keras, dan memindahkan makanan di dalam mulut.
+" erapi &uara
Pera#atan yang paling besar untuk keka(auan suara yang diakibatkan oleh penyakit Parkinson adalah dengan 3ee +il9erman ?oi(e reatment / 3+? 0. 3+? fokus untuk meningkatkan 9olume suara. +uatu studi menemukan bah#a alat elektronik yang menyediakan umpan balik indera pendengar atau (re7uenc$ auditor$ (eed'ack /FAF0 untuk meningkatkan kejernihan suara. ," erapi gen
Pada saat sekarang ini, penyelidikan telah dilakukan hingga tahap terapi gen yang melibatkan penggunaan 9irus yang tidak berbahaya yang dikirim ke bagian otak yang disebut subthalami( nu(leus /+"0. Ben yang digunakan memerintahkan untuk mempoduksi sebuah enzim yang disebut glutami( a(id de(arbo;ylase /BAD0 yang memper(epat
produksi neurotransmitter
/BA6A0.
BA6A bertindak sebagai
penghambat langsung sel yang terlalu aktif di +". erapi lain yang sedang dikembangkan adalah BD"F. >nfus BD"F /glial! deri9ed neurotrophi( fa(tor0 pada ganglia basal dengan menggunakan implant kathether melalui operasi. Dengan berbagai reaksi biokimia, BD"F akan merangsang pembentukan 3!dopa. -" Pen.angkokan syaraf
Cangkok sel stem se(ara genetik untuk memproduksi dopamine atau sel stem yang berubah menjadi sel memproduksi dopamine telah mulai dilakukan. Per(obaan pertama yang dilakukan adalah randomized double!blind sham!pla(ebo dengan pen(angkokan dopaminergik yang gagal menunjukkan peningkatan mutu hidup untuk pasien di ba#ah umur. " #perasi
2perasi untuk penderita Parkinson jarang dilakukan sejak ditemukannya le9odopa. 2perasi dilakukan pada pasien dengan Parkinson yang sudah parah di mana terapi dengan obat tidak men(ukupi. 2perasi dilakukan t%alatotomi dan stimulasi thalamik. 0" erapi neuroprotektif
erapi neuroprotektif dapat melindungi neuron dari kematian sel yang diinduksi
progresifitas penyakit. Gang sedang
dikembangkan
sebagai
agen
neuroprotektif adalah apoptoti( drugs /CP 1-)7 and CC-)*0, lazaroids, bioenergeti(s, antiglutamatergi( agents, dan dopamine re(eptors. Adapun yang sering
digunakan di klinik adalah monoamine o;idase inhibitors /selegiline and rasagiline0, dopamine agonis, dan (omplek > mito(hondrial fortifier (oenzyme 1&. 1" Nutrisi
6eberapa nutrient telah diuji dalam studi klinik klinik untuk kemudian digunakan se(ara luas untuk mengobati pasien Parkinson. +ebagai (ontoh, 3! yrosin yang merupakan suatu perkusor 3!dopa mennjukkan efektifitas sekitar 7& ' dalam mengurangi gejala penyakit ini. Kat besi /Fe0, suatu kofaktor penting dalam biosintesis 3!dopa mengurangi 1&'! *&' gejala pada penelitian terhadap 11& pasien. @FA, "AD@, dan pirido;in yang merupakan koenzim dan perkusor koenzim dalam biosintesis dopamine menunjukkan efektifitas yang lebih rendah dibanding 3!yrosin dan zat besi. ?itamin C dan 9itamin dosis tinggi se(ara teori dapat mengurangi kerusakan sel yang terjadi pada pasien Parkinson. edua 9itamin tersebut diperlukan dalam aktifitas enzim supero;ide dismutase dan katalase untuk menetralkan anion supero;ide yang dapat merusak sel. 6elum lama ini, oenzim 1& juga telah digunakan dengan (ara kerja yang mirip dengan 9itamin A dan . ito adalah suatu zat sintesis baru yang memiliki struktur dan fungsi mirip dengan koenzim 1&. !2" 3igong
erdapat dua penelitian mengenai =igong pada penyakit bParkinson. Dalam per(obaan di 6onn, studi terhadap $* pasien didapatkan peningkatan gejala motorik dan non!motorik di antara pasien yang melakukan latihan =igong terstruktur 1 kalin seminggu selama 8 minggu. Penulis berspekulasi bah#a gambaran aliran energy yang membantu peningkatan dalam mo9ement pasien. "amun demikian studi kedua menunjukkan =igong tak efektif pada penyakit Parkinson. Dalam studi tersebut, peneliti menggunakan randomized (ross!o9er trial untuk membandingkan latihan aerobi( dengan =igong pada penyakit Parkinson tahap lanjut.dua kelompok pasien PD dinilai, kemudian melakukan :& sesi baik latihan aeronik maupun =igong, dinilai lagi, kemudian setelah selang : bulan, ditukar dengan
:& sesi lainnya, kemudian dinilai lagi. Penulis mendapatkan peningkatan kemampuan motorikdan fungsi kardiorespirator setelah mengikuti latihan aerobi(, tetapi tak mendapatkan manfaat setelah mengikuti =igong. Penulis juga menyimpulkan latihan aerobik tak memiliki manfaat terhadap kualitas hidup pa sien. •
Prognosis
2bat!obatan yang ada sekarang hanya menekan gejala!gejala parkinson, sedangkan perjalanan penyakit itu belum bisa dihentikan sampai saat ini. +ekali terkena parkinson, maka penyakit ini akan menemani sepanjang hidupnya. anpa pera#atan, gangguan yang terjadi mengalami progress hingga terjadi total disabilitas, sering disertai dengan ketidakmampuan fungsi otak general, dan dapat menyebabkan kematian. Dengan pera#atan, gangguan pada setiap pasien berbeda!berbeda. ebanyakan pasien berespon terhadap medikasi. Perluasan gejala berkurang, dan lamanya gejala terkontrol sangat ber9ariasi. fek samping pengobatan terkadang dapat sangat parah.) PD sendiri tidak dianggap sebagai penyakit yang fatal, tetapi berkembang sejalan dengan #aktu. ata!rata harapan hidup pada pasien PD pada umumnya lebih rendah dibandingkan yang tidak menderita PD. Pada tahap akhir, PD dapat menyebabkan komplikasi seperti tersedak, pneumoni, dan memburuk yang dapat menyebabkan kematian. Progresifitas gejala pada PD dapat berlangsung :& tahun atau lebih. "amun demikian pada beberapa orang dapat lebih singkat. idak ada (ara yang tepat untuk memprediksikan lamanya penyakit ini pada masing!masing indi9idu. Dengan treatment yang tepat, kebanyakn pasien PD dapat hidup produktif beberapa tahun setelah diagnosis.
KE&45PULAN
Penyakit Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang bersifat kronis progresif, merupakan suatu penyakit5sindrom karena gangguan pada ganglia basalis akibat penurunan atau tidak adanya pengiriman dopamine dari substansia nigra ke globus palidus5 neostriatum )striatal do!amine de(icienc$*. Di Amerika +erikat, ada sekitar $&&.&&& penderita p arkinson. Di >ndonesia
sendiri, dengan jumlah penduduk :1& juta orang, diperkirakan ada sekitar :&&.&&&!)&&.&&& penderita Penyakit Parkinson merupakan penyakit kronis yang membutuhkan penanganan se(ara holistik meliputi berbagai bidang. Pada saat ini tidak ada terapi untuk menyembuhkan penyakit ini, tetapi pengobatan dan operasi dapat mengatasi gejala yang timbul . 2bat!obatan yang ada sekarang hanya menekan gejala!gejala parkinson, sedangkan perjalanan penyakit itu belum bisa dihentikan sampai saat ini. +ekali terkena parkinson, maka penyakit ini akan menemani sepanjang hidupnya. anpa pera#atan, gangguan yang terjadi mengalami progress hingga terjadi total disabilitas, sering disertai dengan ketidakmampuan fungsi otak general, dan dapat menyebabkan kematian. Dengan pera#atan, gangguan pada setiap pasien berbeda!berbeda. ebanyakan pasien berespon terhadap medikasi. Perluasan gejala berkurang, dan lamanya gejala terkontrol sangat ber9ariasi. fek samping pengobatan terkadang dapat sangat parah.
Daftar Pustaka
1. Junadi, Purna#an, /:&&&0, Ka!ita 4elekta Kedokteran, edisi ke >>>, penerbit FE>, Jakarta. :. Pri(e, +yl9ia A. 4ilson 3orraine , /1$0 8+ati(osiolo"i8 , disi ke!) 6uku ke >>, 6uku edokteran BC, Jakarta.
-. 4idjosono % Barjitno, /170 4istem Endokrin uku Ajar 9lmu eda%. ditor +yamsuhidayat .Jong 46, disi e9isi, BC,Jakarta, :$ % $:. ). +udoyo, Aru 4. +etiyohadi, 6ambang. Al#i, >drus, dkk, /:&&0 uku ajar 9lmu +en$akit alam, jilid >>> edisi ?. >nternal publishing, Jakarta. $. http55kesehatanstikes:7.#ordpress.(om5:&115&151-5parkinson5 diunduh pada tanggal : Januari :&1-