I'tiqad Ahlussunnah
Wal-jama?h
K.H. SIRAD'UDDIN ABBAS
Penerbit PUSTAKA TARBIYAH Jakarta
KATA SITMBUTAN Apabila sesuatu bangsa kehilangan seorang cerdik pandainya, tpalagi yang tergolong ULAM.A, tidaklah mudah walaupun setelah melalui masa yang amat panjang sekalipun, masih belum didapatkan penggantinya.
Oleh karenanya masyarakat Islam sepeninggal Ulama tersebut seolah-olah kehilangan pimpinan dan bimbingan serta ketiadaan pedoman sama sekali. Dalam konteks inilah kita berslukur kehadhirat ATLAH SWI., bahwa buku I'TIQAD AHTUSSUNNAH wal JAMAAH karangan Almarhum K.H. SERADJUDDIN ABBAS dapat dicetak ulang untuk yang ke 20 P,alinya. Buku I'tiqad Ahlussunnah wal Jamaah yang mulai ditulis oleh beliau pada
tahun 1966 dewasa ini telah beredar dibumi Nusanrara dari Sabang sampai Marauke, bahkan
di Negara tetangga Brunai
kami berkunjung
kesana pada
Darussalam dan Malaysia sewaktu tahun 1980 dan 1993, buku tersebur telah dicetak dengan ejaan Melayu dan tersebar luas di negara tersebut. Begitu pula di berbagai Perguruan Tinggi Islam Negeri maupun swasta dijadikan buku panduan unruk
mempelajari ilmu Usuluddin. Apalagi
di Pondok
Pesantren Tarbiyah Islamiyah
seluruh Indonesia menjadi rujukan pua Santrinya.
I'TIQAD AHTUSSUNNAH WAI'JAMAAH Pengarang : K.H. Siradiuddin Abbas Cetakan ketigaPuluh dua, Juni 2006
Penerbit CV. Pustaka Tarbiyah, Jakarta jl. Tebet Barat XA, No. 28 Jakarta Selatan
Telp. :021-8290585 Hak cipta dilindungi oleh Undang'Undang
Diluang mengutip dan/atau memperbanyak dalam bentuk apapun, iika ddak ada izin terrulis dari ahli waris Pengarang Disain samPul : Batavia Adv. Dicetak oleh : Radar Jaya Offset, Jakarta
Almarhum K.H. SYAEFUDDIN ZUHRI Mantan Menteri Agama R.l. dalam In Memoriam beliau 40 hari wafatnya, K.H. Siradjuddin Abbas menganjurkan kepada warga N.U. untuk mempelajari dan mengamalkan buku I'tiqad Ahlussunnah wal Jamaah karangan K.H. Siradjuddin Abbas, sehingga Departemen Agama pun memesan buku tersebut untuk dibagikan kepada Madrasah
di
Tanah Air.
Tidak berlebihan rasanya kami menyatakan bahwa buku-buku karangan almarhum antara lain KEAGUNGAN MMHAB S\AFEI, EMPAT PULUH MASAIAH AGAMA-4JIIID dan lain-lain, adalah merupakan lampu terang yang menyala untuk menerangi kaum SUNNI Syafei di Indonesia. Alhamdulillah, kami berkesempatan banyak mengikuti kehidupan Abuya K.H Siradjuddin Abbas, baik beliau sebagai Ulama Besar Sunny Syafei di Indonesia maupun sebagai seorang politisi yang ikut aktif dalam gerakan mencapai KEMERDEIfiAN INDONESIA. Antara lain yang sangat berkesan bagi kami PESAN dan VASIAI beliau sesaat
beliau akan meninggd dunia. Ananda Nur! COBA KUMPULKAN SEPUTUH ORANG
DAN ADA ILMU PEMUDA SEBAY{ DENGANMU, BERPENDIDIKAN AGAMA KELAS 7 UIAMA SUNI{Y UMUMNYA, UNTUK BTryA DIDIK DAN BTIYA GEMBTENG MENJADI SYAFEI YANG PARI PURNA.
Jawabsaya:SekarangyangpentingAbuyasembuhlebihdahulu.Jangankan Abuya sehat sepuluh orang, seratuspun Insya Allah dapat saya hadirkan, semoga kembali, keluar dui NCM ini. telah Akan tetapi hal ini tidak kesampaian kuena seiam kemudian beliau sepuluh mendidik untuk niat Valaupun meninggalkan kita untuk selama-lamanya. belum terlaksana, namun saya yakin sepeninggal beliau telah lahir
KATA PENCANTAR DENGAN NAMA ALLAH, TUHAN YANG MAHA PENGASIH DAN MAHA PENYAYANG BERJAYALAH SELAMANYA ITIQAD AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH SAMPAI AKHIR ZAMAN,INSYA ALLAH !
Kami persembahkan kepada Kaum MUSLIMIN INDONESIA, buku karangan ALLAH-YARHAM K.H. SIMDJUDDIN ABBAS, yang berjudul IIIIQAD AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH.
SUNI.IY SYAFEI.
Alhamdulillah buku ini semenjak penerbitannya yang pertama pada tahun 1969 sampai pada penerbian sekarang ini, telah mendapat sambutan yang sangat luas dari Kaum MUSLIMIN di INDONESIA, semenjak dari ujung Barat sampai ke
para Al'*rirnya sebelum memulai membaca buku ini, kami mengharapkan pahalanya yang pembacayangbudiman untuk membacakan umulAl-QuranAl'Fatihah
ujung Timur, maka dapatlah diambil kesimpulan, bahwa I'TIQAD AHLUSSUNNAH r0fAL JAMMH, dan berakar dalam kehidupan kaum MUSLIMIN,
orang l-e*uda
runiLin ,.*san
kaum bahkan ribuan UIAMA-ULAMAyang menegakkan panf i-panii
t
kesalahan dan dosa oinrai^nt rn padaAlm. K.H. SirajuddinAbbas, semoga segala tempat yang mulia diberi serta beliau diampuni ALL{H SWT, dan beliau diterima
disisinya. Amin!!! '{TABIIIAHITTAUFIQ Jakarta, 17 Agustus 1995
H. M. NOERARRASIJLI Ex. Anggota DPR-RI
Mudir Madrasah TarbiYah No. 1 Candung Bukittinggi
ini telah menyeberang dengan luas sekali ke semenanjung Tanah Melayu, ke Negara BRUNEI DARUSSALAM, ke SINGAPORE dan juga ke wilayah Pathanidi Negeri SIAM atau THAIL{ND. Sesuai deng3n keinginan ALLAH YARI{AM K.H. SIMDJUDDIN ABBAS yeng wafat pade,23 MMADHAN tahun 1401 H atau tanggal 5 Agustus 1980, isi bahkan buku
buku ini tidak satu hurufpun yang dirubah, juga MUQADDIMAH-MUQADDIMAH
yang ditulis beliau pun tetap kami muatkan dalam penerbitan-penerbitan yang lampau, maupun yang akan datang dan seterusnya, hal ini demi untuk menj4ga keaslian buku ini. Kepada semua pihak yang telah ikut menyebarluaskan buku ini, kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih, semoga ALLAH SWf, akan membalas jasajasa Saudara-saudara sekalian.
Demikianlah, dan tiada lain yang kami harapkan, dari seluruh Kaum MUSPembaca buku ini, doa Anda untuk pengarang buku ini dan juga untuk kita
LIMIN
sekalian, dan semoga ALLAH SWL akan menerimanya dan mengpbulkannya.
AMIN YA MBBAL ALAMIN! Jtkuta,Mei 2005 WAB
ILLAH ITTAUFI Q WALH IDAYAH PENERBIT
CV. PUSTAKA TAFSIYAH, JAKARTA
K.H. SOFYAN SIRADJUDDIN ABBAS
vl
vii
DAFTAR ISI
Halaman.
I{itlarnan.
I
I.
Iftterangan umum
II.
I'tiqad kaum Ahlussunnah wal Jama'ah
m.
wal Jama'ah Oaftar ringkas i'itiqad kaum Ah'lussunnah
N. V.
.
)1
dengan i'itiqad kaum I'itiqad kaum Syi'ah yang bertentangan
Ahlussunnah wal Jama'ah
U. UL
"'
Seiarah ringkas Paham Khawarii " " " dengan i'itiqad kaum kaum Khawarii yang bertentangan
I'itiqad
Ahlussunnah wal Jama'ah
UII. X.
Seiarah ringkas Paham Muriiah
dengan i'itiqad kaum I'itiqad kaum Muriiah yang bertentangan Ahlussunnah wal Jama'ah
X.
)fl.
Sejarah ringkas paham Mu'tazilah
dengan i'itiqad kaum I'itiqad kaum Mu'tazilah yang bertentangan Ahlussunnah wal Jama'ah
KI. )ffI.
Seiuah ringkas paham Qadariyah dengan i'itiqad kaum I'itiqad kaum Qadariyah yang bertentangan Ahlussunnah wal Jama'ah
nV. XV.
Seiarah ringkas paham Jabuiyah
dengan i'itiqad kaum I'itiqad kaum Jabariyah yang bertentangan
Ahlussunnah wal Jama'ah
)ffI. XW,
Seiuah ringkas paham Naiuiyah
dengan i'itiqad kaum I'itiqad kaum Najariyah yang benentangan
Ahlussunnah wal Jama'ah
)fflll. )(D(.
Seiarah ringkas faham Musyabbihab dengan i'itiqad kaum kaum Musyabbibah yang bertentangan
I'itiqad
Ahlussunnah wal Jama'ah
viii
Fawa-fatwa lbnu Taimiyah yang bertentangan dengan fatwa-fatwa
kaumAhlussunnah*zlJama,ah.... nill. Sejarah ringkas paham Wahabi nilIl. I'itiqad kaum Wahabi yang benentangan dengan i'itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama'ah
78 93
Sejarah ringkas Paham SYi'ah
n0.
X)trV.
uv'
383 389
I'iriqad kaum Ahmadiyah yang berrenrangan dengan i,itiqad kaum Ahlussunnah wal
Jama'ah
r82
ffi!'lll. Jadwal kesimpulan
186
no(. nfr.
381
Sejarah ringkas paham Ahmadiyah
XXUI.
190
361
Sejarah ringkas paham Bahaiyah
Ahlussunnah wal Jama'ah
UU.
t72
31i2
I'itiqad kaum Bahaiyah yang bertentangan dengan i'iriqad kaum
124
t67
306
.. ....
. ......
jg3
perbedaan i'itiqad yang sangar prinsipir antara kaum Ahlussunnah wal Jama'ah dengan nrqatr-frqan Uin Kitab-kitab penting daram ringkungan kaum Ahrussunnah
405
Jama'ah
412
war
Khatimah (penutup)
4t5
203
)<1
26r 276
278 283
285 287
289
ix
rfl'cY)tfrp'-1 'rya\JLiar,u1tft^"tLbd
j"t/
t,
Jt;c *-ta I
t,,J
6*N
r
filteUalrJ6bJH,*6e€& ,M ti t;t, a4VJr fui-+f o4g
+ L! : ylrteJrtoj Iry U;, ^Urf t
FIRMAN TUHAN
\1r
r
ii.Jr, . F)\7)riA!
r'.,rf
aLPb^,Wo'PqH;ql,,br lrilr
"Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha
y!('Ll;
Esa,
tidak ada Tuhan melainkan Ia'
6+3 t,t t;-,06p, df U bsa$l r
pH,rR#[:#3:
Yang Maha Pengasih lagi
Maha PenYaYang"
(Al Baqarah: 163)
Dengan nama Allah yang Maha pengasih dan penyayang. Diantarkan semua puji untuk Ailah, Tuhan yang mula-mula menciptakan dan yang menghidupkan kembali sesudah mati. Tuhan yang mempef buat apa sajayang dikehendakiNya, yang besar dan ringgi, yang tunggal, Maha Esa, tiada yang menyerupai Dia, Yang mempunyai sifat-sifat kebesaran dan kemuliaan. shalawat dan saram dimohonkan unruk penghuru kita, Imam
Nabipaling al$ir yang diurus Tuhan untuk menjali sarai, pembawa untuk hamba-hambaNya yang sareh dan kabar duka
sekalian Rasur,
un'g.rui.,
untui ummat ya'g
Rasul yang memanggil ummar ke ialan Allah dengan idzin Ttrhan aan
menerangi, yaitu Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.
a";rhaka.
i.til
yrng
Juga dimohonkan sharawat dan saram yang tetap bergandengan
xl
sampai akhir zaman untuk para, sahabat dan keluarga. Nabi yang baik-baik dan yang suci bersih dari noda, yang Tuban redha kepada mereka dan mereka redha kepada Tuhan.
Akhirnya dinyatakan, bahwa cukuplah Tuhan Pelindung kita, Ia-lah Penolong
dan Pelindung yang sebaik-baikn,va.
Saudara-saudara pembaca yang terhormat!
Inilah mukaddimah dari buku yang bernama 'l'itiqad Ahlussunnah wal Jamaah".
ini
akan diuraikan beberapa hal yang bertalian
3'
dengan isi buku, dengan tujuan untuk membukakan pintu bagi pembaca dan untuk mengetahui ala kadarnyt situasi sekitar buku ini, yaitu
sungguh'sungguh kiranya
:
1.
i'itiqad yang pahamnya berbeda-beda atau bertentangan secara tajam antara
saya mengarang sebuah buku daram bahasa Indonesia huruf Latin y^ng aupii nn.n.rangkrn k.b.nrrrn paham Ahlussunnah war J.ama',ah yr"g oreh mayoriras ummar Isram
satu sama lain.
syi'ah' Mu'tazirah, Qadariyah,
Ini sudah menjadi faktayang tak dapat dibantah lagi karena hal yang serupa itu sudah terjadi. Mungkin Tuhan menjadikan semuanya itu sesuai dengan hikmah-hikmah yang diketahuiNya. Firqah-firqah dalam i'itiqad itu ialah firqah-firqah Syi'ah, Khawarij, Mu'tuilah, Qadariyah, Jabariyah, Najariyah,
il:* ;:3f
Dalam sejarah telah tercatat, bahwa dilingkungan masyarakat ummat Islam
dari abad-abad permulaan sampai sekarang terdapat firqah-firqah
dalam
Indonesia,
lil tt
di
samping frqah Ahlussunnah wal Jama'ah (Sunny), yaitu firqah jumhur ummat Islam yang banyak di dunia ini.
4,
Siapa yang membaca kitab-kitab Usuluddin (llmu Tauhid), terutama kitab-
mengatakan bahwa Tuhan Allah duduk bersela
di
atas Arsy.
s11gat
samping
iir"ri
trrui aiiup^ t.rrUf,an_t.:il;; prfr*
t^, pauiiai, nur,rryrir, Ahmadiyah dan rain-rain. aipe'tu't i'ng,n a,r'
i'ffilf'n*'t'ong'n
.qenting
l* r""
dan sangat dirasakan keperluannya, demi untuk
ui v^:e,.n,, a^,i
unrnru,
r,u,, n,,u,ny,
Permintaan sahabat_s ahabat saya itu saya.perkenankan, mengarang buku ini, walaupun saya tahu'bahwa itmu ,uf,
yaitu dengan ,orf ini
irfr,
tidak sedalam,ilmu ulama-"fr* ef,frrrunnah ikutan saya, seperti Imam
kitab dalam bahasa 'Arab, niscaya. akan menjumpai paham firqah-firqah tersebut di atas yang satu sama lainnya bertentangan. Valaupun ummat Islam di Indonesia sedari dulu menganut paham atau i'itiqad Ahlussunnah wal Jama'ah (Sunny), tetapi dalam waktu-waku yang akhir ini banyak pula karangan buku-buku dalarn bahasa Indonesia yang isinya berlawanan dengan paham Ahlussunnah wal Jama'ah, sehingga sampai ada yang memujimuji setinggi langit paham Syi'ah dan Mu'tazilah, dan bahkan ada pula yang taqlid tanpa reserve kepada Ibnu Taimijah yang
di
fiilllii;,llli1,1j;1,,1***r'
Musyabbihah, Bahaiyah, Ahmadiyah, Ibnu Taimiyah, Wahabiyah, dan lainlain,
2.
#; lri;;;e
t
Amma badu.
Dalam muqaddimah
Di samping itu ditaburkan pula paham Ahmadiyah, paham Bahai yah yang berpendapat masih ada Nrni *ruJrr, Nabi Muhammad saw. dan seruruh agama harus disatukan' saking meruapJuapnya orang-orang pemuji paham syi'ah sampai adayangmenuriskan daram bukunya jumrah kaum syi,ah di atas dunia 30% (tiga puruh prosen) arri iurirr, qod ratus) iuta banyaknya (= tr.rulu" 300 juta). Angka ini sudah terang sangar keriru, karena jumrah ummar Isram di ietuiun dunia pada waktu rni tidak rebih dari 600 (enam rarus) juta orang. Kaum Sji,ah di du.nia ,.:yir"g ialing banyak 22 juta, yaitu Tjura di persi, Zt/z juta di Iraq, 5 juta di-pakisi^inii^"< 'aon yaman iuta di uou-lro^ 3,rz juta bertebar di mana-mana . Hanyasekian, tidak lebih. Bertalian dengan ini. dan itu banyak sahabat-sahab at sayameminra dengan
#JfrT,fr##,T;.ilf,
u,,ia a Cr,,,ari, rmam *i,"i"ai",,, *.,,
Di samping itu sebuah hadits Nabi Muhanunad saw. mendorong saya untuk memperkenankan permintaan
rrfrulrt-ruf,ri,
1;nq :i1p, r,"r,.n;;;j",ll1J?; J'tt,lffiT,f diberikan) akan aftet
td*- b.sr tidak
5'
m"ut;;;;;"g-
|,ii;
kekangan api (di akhirar nanti)". Hadits ini dirawikan oreh rmam"qbu nrua dan Imam Tirmidzi. Malaud saya pada muranya hanya
i'itiqad Ahrussunnah wa''Jama'ai
akan menguraikan atau menerangkan
*;r ai*
buku ini,
tetapi kemudian ternyara bahwa untuk memberikan kete"angrn terperinci dari i,itiqad
xii xltr
dan kepercayaan Ahlussunnah walJama'ah itu dibutuhkan pula kupasan i'itiqad
8'
perlainannya firqah-firqah lain supaya nampak jelas perbandingannya dan "l'itiqad Ahlussunnah Xaiena ltu daiam buku ini, walaupun namanya hanya pengaiian walJama'ah", namun akan diungkapkan dan digali iuga asal-usul dan firqah-firqah Yang lain itu. Uai ini tak apa-apa dan bahkan lebih baik, supaya ielas hitam putihnya
prh*
sesuatu soal yang dibicarakan.
6.
sebagai lazimnyt dibiasakan oleh kaum hanya Ahlussunnah wal Jama'ah, saya akan berpedoman dan berlandaskan akal kepada Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad Saw', bukan kepada syari'at membentuk yang berhak manusia, karena saya berkeyakinan bahwa
Dalam mengarang buku
ini
dan dan Ibadat, begitu iuga dalam i'itiqad ummat Islam, hanyalah Allah Rasul, lain dari itu tidak. hal-hal Akal manusia, bagaimanapun cerdasnya tidak akan dapat meniangkau
yang iauh, apalagi yang gaib-gaib apalagi akan memperkatakan syurga dan n.rik , memlerkatakan 'Arsy dan Kursi yang terlalu iauh untuk dicapai oleh akal manusia.
Dasu kita adalah keimanan, sekali lagi keimananl Akan tetapi kita tidak membuang 'akal begitu saja. 'Akal dipakai untuk
7.
pembantu, untuk pembuka jalan. Adapun kata putus terletak dalam, Al Qur,an kaum dan Sunnah Rasul. Memang di sinilah perbedaan yang prinsipil antara Ahlussunnah wal Jama'ah dengan Kaum Mu'tazilah' Ikum Mu'tzilah meletak{
d.ng* perselisihan antua Imam syaf i dengan Imam Hanali dalam furu' ,yrrir,. Oleh karena itu biarkan sajalah perselisihan itu, jangan dikaji-kaii juga. Pendapat ini dikemukakan mereka dalann rangka usahanya supaya orang di Indonesia jangan menganut paham Sunny lagi tetapi haruslah menganut paham SYi'ah.
saya merasa bahwa.adarah suatu kewajiban mudak bagi setiap orang Islam dewasa ini, yaitu pada waktu banyaknyasimpangsiur paham dan kepercayaan dalam masyarakat, untuk mengorelai'diri masing-masing. Harus ditanyakan kepada diri sendiri, apakah yrig kita anut sekarang ada termasuk faham dan i'itiqad sebagai yang dianut Nabi dan sahabat_sahabat beliau atau ridak ? Di manakah tita nerairi iTermasuk gorongan apakah kta? Maka untuk membantu saudara-sauda ra darammengoreksi paham dan i,itiqad, bacalah buku ini dengan renang, sekali, dua kali din O.rrrr, masalah'masarah yang dibicarakan. Mudah-mudahan Tuian
hidayat dan taufikNya kepada kira bersama, kepada dan kepada saudara sebagai pembaca, insya
prh;k ;';; rt r.r,rirhu"
,rr;
" J;;;;;;;;rr"g
Allah.
9.
Andai kata saudara-saudara merihat bahwa ada suaru kel:hilafan daram buku ini, saya harap disampaikan dengan surrt terufup, supaya kekhilafan itu dapat dibenarkan pada cetakan urangannya, akan tetapi yang benar-benar terang
salahnya.
Adapun yang tidak/berum dimengerri baik juga ditanyakan kepada
pengarang dengan surar renutup supaya diberikan 10' Baik saya terangkan bfwa sesuai dengan
saya
p.nl.iorrnny;.'---
paham kaum Ahrussunah war memperborehkan'hadiah pit maka paharar.ngrrr'g uutu sava hadiahkan dengan rurus ikhras ^t^':, untuk
Jarnaah yang
ini
arwah
ib;
;;;-il
y"rg
terdahulu, yaitu syekh Abbas bin Abdur wahab bin Abdur'Hrti, yung bermakam di ladang lawas, Bukittingi, sumate ra dan untuk
alamarhumah Ramalah, binti.Dja,i, meiinggal bermakam dekat mesjid Bengkawas,
di mesjid frp*
outiniilg;i.
ibu
f4i
saya
arn
saya mendoa mudah-mudahan menyampaikan sebaik-baikn _Alrah 'denjat beliau'beriau
iru ditingkatkan oreh ,tiah i
syurga Jannarunna,im, amin, amin, ya Rabbal,alamiin!
ya dan irgsi da.,
Rabfulakhir 1386 H Jal
Pengarang
Juni 1969
M.
K.H. Siradjuddin Abbas
antara Keterangan orang itu tidak benar, karena perselisihan paham soal'soal Ahlussunnah dan syi'ah adalah mengenai soal-soal yang prinsipil,
pokokagama,bukansoal-soalfuru,syari'at.Didalambukuiniakandi. bentangkan seluas'luasnya hal itu.
xiv
xv
MUQADDIMAH CETAKAN KETIGA
MUQADDIMAH CETAKAN KEDUA
1l
"l'itiqad Ahlussunnah wal Inilah Muqaddimah cetakan kedua dari buku Jama'ah".
pada tahun 1969 M' sedang cetakan Cetakan pertama buku ini berlangsung yang kedua adalah pada tahun 1971 M' masa 6 bulan sudah habis' Pada hakikatnya cetakan pemamanya dalam kesulitan'kesulitan teknis yang sukar
tetapi cetakan keduanya terlattat kuena diatasi.
di luar Pulau Jawa' seumpamanya Buku cetakan yang pefiama tersebar luas di Kalimanran, iuga sedikit di Jawa Barat di sumatera, di Lombok, ii sulawesi dan daur Jawa
Timur.
Bukuinialhamdulillahmendapatsambutanbaik,khususnyadariUlama. ulamadanZu,ama-zu'ama,karenaisinyamemenuhisuatuyangkurangdalam
perpustakaan.perpustakaankita,yaitusekitarpenerangantentangl'itiqad
perbandingannya dengan paham' Ahlussunnah wal Jama,ah dan perbandingan paham lain. yang dalam bahasa Buku yang macam ini iuang dikarang sebelumnya buku yang peftama' Indonesia huruf latin. Buku ini termasuk
Cetakanyangkeduainitidakberubahduicetakanyangpertama''isinyatetap. Hanya
di srnuoi,ii
karena kami ada tambahan, baik dalilnya atau keterangannya,
sebagai pengarang
t.ngtnggtp perlu
adanya tambahan
itu' demi
untuk
Alhamdulillah, inilah cetakan ketiga buku I'itiqad Ahlussunnah wal Jama'ah. Cetakan peftama berlangsung tahun 1969 M, cetakan kedua tahun I97l M, dan cetakan ketiga tahun 1977 M. Maka dengan tersebarnya ke tengah_tengah masyarakat cetakan ketiga berarti buku
ini sudah g (delapan) tahun.
cetakan kesatu dan kedua masih dalam ejaanlama, tetapi cetakan ketiga ini sudah diubah dengan ejaan buu sesuai dengan perkembangan bahasa Indonesia di negeri kita.
walapun ejunbahasanya sudah diperbaharui, tetapi isi dan nadanya retap isi buku adalah ungkapan tentang i'itiqad ummat Islam kaum Ahlussunnah wal Jamaah yang tidak berubah dan tidak akan berubah sesuai dengan tetap dan kekalnya agarna Islam dari abad ke abad sampai akhir zaman. sebagaimana cetakan peftama juga karena
Buku ini, alhamdulillah mendapat samburan baik, bukan saja dari
ral
banyak tetapi juga dart para ulama, para kiyai dan dan puapemimpin di seluruh persada tanah air kita yang luas ini. Toko+oko buku yang menjualnya bertebaran
dari barat sampai ke timur dan dari utara sampai ke silatan,-yakni dari Banda Aceh sampai ke Nusa Tenggara Timur dan dari Halmahera sampai ke yogyakarta.
ini boleh dikatakan cetakan yang disempurnakan, karena dalam beberapa hal yangkami anggap penting ada yangditambah dari cetakan kesatu dan kedua. cetakan ketiga
Mudah-mudahan buku ini bertambah besar faedahnya untuk Islam dan Mrtslimin, terutama Umat Islam Indonesia.
memperkokoh sesuatu yang dibicarakan'
Mudah.mudahancetakankeduainiditerimaolehmasyuakatlslamdengan
wata'ala sebagai amal yang berfaedah baik dan pula diterima oleh Allah Subhanhu
dunia-akhirat, amin.
Jakarta, L Januari 1977.
Jrkarta,Juni 1971.
Pengarang,
Pengarang,
K.H. Siradjuddin Abbas
K.H. Siradjuddin Abbas
xvl
xvii
I KETERANGAN UMUM
l. lstllah.tstilah Dalam memahami soal.soal i'itiqad (kepercayaan) dalam Islam lebih baik terlebih dahulu dimaklumiistilah-istilah yang terpakai dalam lingkungan
ini. Usuluddin arrinya Pokok Agama. Ilmu Usuluddin artinya Ilmu Pokok.pokok Agama. Di dalam llmu ushuluddin dibicarakan soal-soal I'itiqad yang menjadi pokok bagi Agama, yaitu:
a. Kepercayaan (i'tiqad) yang bertalian dengan Ketuhanan (llahiyat). b. Kepercayaan yang bertalian dengan Kenabian (Nubuwaat). c. Kepercayaan yang bertalian dengan soal-soal yang gaib (hari akhirat, syurga, neraka, dan lain-lain).
d. Dan lain-lain
soal kepercayaan.
Ilmu Ushuluddin kadang-kadang dinamai ilmu lklam, yakni Kzlam ini banyak dibicarakan sifat-sifat Tuhan, di sifat Iklam (berkata),
Tuhan karena dalam ilmu
^nt^r^nya ulama'ulama dan ahli-ahli ilmu Kalam dinamai Mutakallimuun arau Mutakallimiin. Ada juga orang menamai Ilmu
ini dengan Ilmu Tauhid, yakni Ilmu
ke-Esaan Tuhan karenay^ngbanyak dibicarakan dalam ilmu ini ialah renrang
ke'Esaan Tuhan.
tllll
11
l
I
ril
Aqaid' yakni ilmu i'tiqad Ada iuga yang menamainya dengan Ilmu ilmu ini ialah soal'soal i'itiqad karena yrng irnyrk dibicarakan dalam
rapi oleh seorang ulama ushuluddin yang besar, yaitu syeiktr Abu Hasan AIi al Asy'ari (Lahir di Basrah tahun 260 H. wafat di Basrah juga
(kepercayaan).
324 H. dalam usia 54 tahun).
llmu sifat dua Di Indonesia ada orang'orang menamainya dengan yang wajib (mesti ada) pulub,karena di dalam ilmu iii dibicuakan 20 sifat bagi Tuhan.
Pendeknyaperkataan'perkataanllmuUshuluddin'IlmuKalam'llmu artinya yaitu ilmu yang Tauhid, Ilmu Aqaid, tlmu Sifat Duapuluh, sama (kepercayaan tentang Ketuhanan, dibicarakan di dalamnya soal.soal i'itiqad Kenabian, IGaktriratan).
Iklaukitaberbicaratentangusul(pokok)sudahtentuadayangfuru' (cabang).
walJarna'ab dengan kaum Asya'irab, iama' dan Asy'ari, dikaitkan kepada Imam Abu Hasan Ali At ,4,sy,ari tersebut. " sunny
Dalam kitab-kitab, ushuluddin biasa juga dijumpai perkataan ", kependekan Ahlussunnah wal ah, orang.orangnya Jamr'
Tersebut
dalam kitab "lhtihaf sadatul Muttaqin" karangan Imam Muhammad bin Muhammad al Husni uzabidi,yaitu kitab syarah dari kitab, "lhya ulummuddin" kannganrmam Gh'gali, padajilid II, pagin a
futinya
IfuumAhlussunnahwalJama,ahialahkaumyangmenganuti,itiqad sebagaii,itiqadyangdianutolehNabiMuhammadSawdanSahabat.sahabat beliau. dalam, al Qur'an I'itiqad Nabi dan sahabat.sababat itu telah termaktub belum tersusun secara dan dalam Sunnah Rasul secara terpencar.pencar, dengan tetapi kemudian dikumpulkan dan dirumuskan
rapi dan teratu! 2
:
Apabila disebut kaum Ahlussunnah walJamaah, maka maksudnya ialab orang'orang yang mengikut runusan (pabam) Asyat dan pabam Abu Mansur al Maturidi",
lati,\hlussunnab ialth Penganut Sunnab Nabi' sababat'sahabat Nabi,
yaitu:
\s.a \ e. c|i;ttclLVoVt
yang lahir' i'itiqad, dan furu' syari'at ialah ibadat'ibadat
|,rtiwalJama,ahialrhPmganuti'itiqadsebagaii,itiqadJama'ah
6
'lil$:rt5?fi6
KesimpulannyadapatditegaskanbahwaUshuluddinialahi'itiqad.
2. Artt Ahlussunah tVal fama'ah
dinamai
"Sunniyun".
jual beli dan lain'lain'
Llsbuluddin.
tahun
Karena itu ada orang yang memberi nama kepadakaum Ahlussunnah
soal'soal ibadat yang Dalam istilah keagamaan, furu' syari'at berarti puasa' zakat' haji' nikah' dikerjakan setiap hari, ulprt,ny^ sembahyang,
Dalambukuiniakandikupashanyayangbertaliandengani'itiqad,
-
Siapa Abu Mansur al Maturidi
ini
?
Abu Mansur al Maturidi adalah seorang ulama Ushuluddin juga, yang paham dan i'itiqadnya sama atau hampir sama dengan Abu Hasan Al Asy'ari. Beliau wafat di sebuah desa bernama Maturidi simarqand, diAsia rbngah pada tahun 333 H, terkemudian 9 tahun dari Imam Abu Hasan al Asy'ari.
sudah menjadi adat kebiasaan dalam dunia Islam, bahwa hukum. hukum ag'ma yang digali dari Qur'an dan Hadits oleh seseorang Imam, *dinamai maka hukum itu dinamai "madzhab". Hasil ijtihad Imam Hanafi
Maliki dinamai Madzhab Maliki, hasil Madzhab Hanafi, hasil ijtihad lmam ijtihad Imam Ahmad bin Syaf i dinamai Madzhab Syaf i hasil
ii*
Kesatu
Bersabda Nabi Muhammad Saw.:
tmam
t#wrrgt,1fi c#rKtH#!gL.
pada hakikatnya se.muanya Hanbal dinamai Madzhab Hanbali, walaupun
adalahlag^m^Allahyangtermaktubsecamtersuratatautersiratdidalam al Qur'an dan Hadits. galian dari Qur'an dan Begitu juga dalam soal-soal i'itiqad' Hasil "Madzhab Asy'ari" atau Hadits ol.h t,o* Abu Hasan al Asy'ari dinamai ;frt * Asy'ari", walaupun pada hakikatnya Imam Abu Hasan al Asy'ari
menyiarkan' mempertahan' hanya menggali, merumuskan, menfatwakan' apa yang sudah lrrn apayang sudah ada daltm Qur'an dan Hadits iuga' beliau. Nrui uuhammad Saw. dan sahabat-sahabat
Jli,iriqrot
"-ot.t
:
WSVffi C_*gr + \ .\
ifel1
t
Ar
:#, iall, .
#s &
r. brilt,) el;
:2b921 otr
Aninya:
'Maha bahwasanya siapa yang bidup (tama) di antaranu nkcaya akan melibat puselisiban (paban) yang banyak. (etika itu pegang tegublah sunnabku dan sunnab Khatifab Rasyidin yang diberi btdayab.
5. firqah'Firqah Dalam Islam Dalamsejarahlslamtelahtercatatadanyafirqah.firqah(golongan) lain bertentangan di lingkungan ummat Islam, yang antara satu sama diperdamaikan' apalagi untuk pahamnya secam tai:rm y^ng sulii untuk dipersatukan.
Halinisudahmenjadifaktadalamsejarahyangtidakbisadirubahlagi,
dansudahmenjadiilmupengetahuanyangtermaktubdalamkitab.kitab ushuluddin' itgama, terutama dalam kitab'kitab
itu dan gigittab dmgan gerabammu,' (Hadits riwayat Imam Abu Daud dll. lihat Sunan Abu Daud juzu' IV, pagina 201)
Pegang nguhlab
Tujuan hadits ini terang, bahwa alun ada perselisihan.perselisihan paham dalam lingkungan ummar Islam, dan bahwi Nabi Muhammad Saw. menyuruh ummat Islam ketika melihat perselisihan.perselisihan itu supaya berpegang teguh dengan sunnah Nabi dan Sunnah Khalifah Rasyidin (Saidina.saidina Abu Bakar, Umar, Utsman dan i{li Rda).
Barangsiapayangmembacaktab.kitabUshuluddinakanmenjumpai
Mu'tzilah' Qadariyah' di dalamnya pert ataanlperkataan: Syi'ah, Khawarii' Bahaiyah' Mujassimah' Ahlussunnah wal Jamaah (Sunny) Jabailyah,
Ahmadiyah, Vahabiyah dan lain'lain sebagainya'
Kedua
:
Nabi Muhammad SAV. bersabda:
xgum? tidak heran
Umat Islam, l*tususnya yang berpengetahuan juga Nabi Muhammad sAV/' sudah melihat dan membaca hal ini, karena rnengabarkan pada masa hidup beliau' Banyakterdapathadits.haditsyangbertaliandenganakanadanya dalam lingkungan ummat Islam' firqah-firqah yang birselisihan paham
Di antara hadits'hadits itu adalah
4
:
kag.K'il{t61Alo';-:t'dV 3s;i7:;*aeKtitfrdai
x /.fg.$t rlt . 6 ), At otr, . r.g )44't4-S'e;Nt';V6li A,\ ry r
Keempat
Artinya
:
:
Bersabda Nabi Muhammad Saw.:
"Akan ada di tingkungan umatku 30 orang pembobong yang menda,wakan bahwa ia Nabi, saya adalab Nabi penutup, tidak ada juzu' 9 tagi Nabi sesudahku" (H. Riwayat Tirmidzi. Lihat sahih Tirmidzi
{6a ;
pagina 63).
Ketiga
*; #
f tl l.,t'asrti,
:
Bersabda Nabi Muhammad Saw.:
'r
.
/'dt ,)t
rr $ioi)t ct,
d u o.*,
t.
Artinya:
r,tt :,{ ;'\4VT$'} $-Jx1r ;gp lAY 1,F al,fr_ i';,?;r3'(i4,)zq! *1, t;pt Fls,5 ;3 Jh \i';,'H6t *:) r, !3i 6s"tsrs * t o z Att'
l
+j*1, arfiA
-
,s,Vt
t
Artinya:
'Ada dua firqab dart umatku yang pada hakikatnya mereka tidak sangkut paut dengan Islam, yaitu kaum Murji'ah dan kaum
Qadariyab" (Hadits riwayt Imam Tirmidzi. Lihat sahih Tirmidzi juzu' vllt pagina 3t6). Iftum Murji'ah dan Qadariyah tak ada hubungannya dengan Islam,
kata Nabi Muhammad SAW. Na'udzubillah
Kelima
'Akan keluar suatu kaum akhir zAmnn' oranS-orang muda "Kbairil berpaham jelek, Mereka banyak mengucapkan perkataan Baiiyab,, (Maksudnya firman-firman Tuban yang dibawa oleh Nabi) ' Iman meieka tidak melampaui kerongkongan mereka, Mereka keluar dari agama sebagai meluncurnya anak panah dari busumya, Kalau orang' oiang ini bujumpa denganmu lawanlab mereka" (Hadits sahih riwayat
!
:
Dan sabda Nabi:
#tv;tafr6,J*iftW
'$F-6,fqffif5,iF.i&ylij
Imam Bukhari. lihat Fathul Bari juzu'XV, pagina 315)'
6iFo,'^i3\{1vt#rfiq,fi Ayg,S|fi{
Nabi- sekumpulan agamt ber' fatwa-fatvta orang.ofang muda yang sok aksi mengeluarkan dasai qur'an dan hadits, tetapi keimanan mereka tipis sekali dan bahkan
br&vss4t@stlrrfif*'ib
keimanannya keluar dari dirinya secepat keluarnya anak panah dari busumya' Malaudnya ialah bahwa mereka banyak ngomong Hadits'hadits dan
Yw,abdr;u,rrbjorr.,Mt\ii;$:&
Terang dalam hadits ini bahwaillanada-menurut
tidak puasa dan Qur'an, tetapi mereka tidak beragama, tidak sembahyang, ma. tidak menjalankan tuntutan
^g
6
Artinya:
futinya:
DariHudzaifabRda',beliauberkata:BersabdaRasulullabSAW: ummat saya.ialah Bagi tiapiiap urnmat ada majusinya, dan maiusi dibadiri mengingkari takiir Kalau mereka mati iangan ;:,r"*g adalah Mereka kotou mereka sakit jangan dijenguk'
;*g
i:,i*iinl*irnyo 'kelompok
ioi
"Babwasanya Bani Israil telah berfirqah-firqah sebanyak 72 mittah (irqab) dan akan berfirqah umatku sebanyak 73 firqah, semuanya masuk
neraka kecuali satu". Sababat-sahabat yang nendengar ucapan
ini bertanya: ,,siapakah yang
mereka ke dajal. Memang Tuban berhak untuk memasukkan Daud'T Juz IV hal' 222)' ketompok ailat gln. Abu Daud, Sunan Abu
satu itu Ya Rasulullah ?" Nabi menjawnb : "Yang satu itu ialah orang yang berpegang (beri,itiqad) sebagai peganganku (i'itiqadku) dan pegangan sababat-sahabatku"
Keenam
(Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi,lihat sahih Tirmidzi juzu' x, pagina 109).
:
Tersebut dalam ktab hadits
:
Kedelapan
:
Tersebut dalam kitab Thabrani, bahwa Nabi bersabda:
EpF.5 +\c Jt,#t
Artinya:
'DariAbiHurairahRda'beliauberkata'bahwaNabiMuhammad SAW,bersabda:,Telahbufirqab.firqaborangYahudiatasTlfirqabdan ummatku atas73firqab" orangNasbara sepertiuu puta din inanbrfirqah juzu' x, pagina 109)' (Hadits riwayat lmam Tirmidzi Lihtt sahih Tirmidzi Ketuiuh
:
Nabi bersabda:
t<,2( /1. ., /- -o./tr,/r, ,-'--a(3i X...t1 .! l- | ,.t-.2? '&t63iltffi5Ay\&,eips'S;pt&ill c533
urrt 4 b) 42 ll ;:i(L(tup 6,11115: V .{l to*eq >w;y,# .,#'V t(u, Jri i&tJfrVA#j'9,6 b Jgt6vg,#i'fl6 lJ:t+r*,5
-itl+3 ?t i ,a 7, ,i,,: {rt>9ry0u ;L*b€t A
cI+ Ji q
6i\4illolru
W
1
g;i"F _r:lg
,5, E ry)t e'ok:"5.rgJ gt r# +V,1ii j!'u I'le, ?j&lgf$, Jri t bJiSVd .
Artinya:
Demi htban lang tnernegang jiwa Muhanmad ditanganNya, akan berfirqab umrnatku sebanyak 73 firqah lang satu masuk syorga dan yang lain rnasuk nerakA'. Bertanra para sababat: "siapakab firqab (yang tidak masuk neraka) itu Ya Rasulullah ?' Nabi menjawab: "Ahlussunnab wal Jama'ah'l (Hadits ini diriwayatkan
oleh Imam Thabrani). Hadits yang serupa ini artinya tenebut juga dalam kitab ,i{l Milal wan Nihal" Juz I halaman 11, karangan Syahrastani (wafat: i,4g H).
Sunnah Nabi dan Sunnah Khalifah Rasyidin.
Kesembilan
:
7,
Weto.*vet',gt&'!V! i t't& u'vt
f
,
gVAt o'r, . 5 ghV
p'l bV\
ottf Artinya
Mereka
*hari
Nabi Muhammad Saw. bersabda:
ini akan selalu mempertahankan kebenaran i'itiqadnya
sampai
kiamat.
Dan sekarang, barangsiapa yang meneliti sejarah perkembangan Islam sedari abad-abad pertama, kedua dan ketiga dan sampai kepada zamankfia
sekarang, apa yang dikarakan oleh Nabi Muhammad SAW. sudah nyata kebenarannya.
Tersebut dalam Kitab Bugyarul Mustarsyidin, karangan Mufti Syaikh sayid Abdumahman bin Muhammad bin Husein bin umar, yang dimasyhurkan dengan gelar Ba'Alawi, pada pagina 398, cetakan Mathba'ah Amin
:
dari umatku yang tetap atas--ke.lenaran kebenaran ita". (Hadits Sahih sampai hari kiamat danirrrrko tetap atas
Abdul Majid Cairo (138 H.), bahwa 72 firqah yang sesat itu berpokok padaT firqah, yaitu
56)' ri*ayat Bu['hari, lihat Fathul Bari juzu'XVII, pagina
1. Kaum Syi'ah, kaum yang berlebih-lebihan memuja Saidina Ali
",4kan ada segolongan
Melihathadits.haditsyangsahihinidapatdiambilkesimpulan: teriadi dalam SAW. mengabarkan sesuatu yang akan
LNabi
Muhammad
lingkunganumatlslamsecaramu'jizat,yaitumengabarkanhal.halyang Tuhan' tta'n tetltOi. Kabar ini tentu diterima beliau dari
2. Sesudah Nabi wafat a?'an adt perselisihan 73 ftum (i'itiqad).
paham yang banyak' sampai zaman yang sok aksi
pada akhir -3. Ada segolongan orang'orang muda tetapi keimanannya tidak al
t.ng.iuart an Ortit'aail dari
Qur'an,
melewati kero ngkongannYa'
4. [dtdua golongan yang tidak sangkut paut
dengan Islam, yaitu kaum
Murikih dan QadariYah.
5. Ada 30 orang pembohong yang akan
menda'wakan bahwa
ia
Nabi,
ada lagi' Dan ada orangpadahal Nabi sesudah Nabi Muhammad tidak
orang Khawuij Yang Paling iahat'
-
6.DiantarayangT3golongan(firqah.firqah)ituadasaruyangbenaqyaitu berpegang kepada golongaokaJm ehlussu"nnah *al;ama,ah yang selalu
10
IQramallahu wajhahu. Mereka tidak mengakui Khalifah-k*ralifah Abu Bakar, Umar dan Utsman, Radhiyallahu'anhum. Kaum Syi'ah kemudian berpecah menjadi 22 aliran.
2. IQum Khawari yaitu kaum yang berlebih-lebihan membenci saidina Ali Kw. bahkan da di yang mengkafirkan Saidina Ali. ^n:aranylFirqah ini berfatwa bahwa orang-orang yang membuat dosa besar menjadi kafir. Kaum Khawarij kemudian berpecah menjadi 20 aliran.
3. Ikum Mu'tazilah, yaitu kaum yang berpaham bahwa Tuhan
tidak
mempunyai sifat, bahwa manusia membuat pekerjaannya sendiri, bahwa Tuhan tidak bisa dilihat dengan mata dalam syurga, bahwa orang yang mengerjakan dosa besar diletakkan di antara dua tempat, dan mi'raj Nabi Muhammad hanya dengan ruh saja, dan lainJain
Kaum Mu'tzilah berpecah menjadi 20 aliran.
4. Ikum Murji'ah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa
membuat
ma'sipt (kedurhakaan) tidak memberi mudharat kalau sudah beriman, sebagai keadaannya membuat kebajikan tidak memberi manfa'at kalau kafir.
11
5.
yaitu kaum yang memfawakan bahwa perbuatan Kaum Najariyah, 'adalah makhluk, yakni dijadikan Tuhan' tetapi mereka manusia
Naiariyah pecah meniadi berpendapat bahwa sifat Tuhan tidak ada. Kaum
3 aliran. 6,
manusia Kaum Jabariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa' ,,ma;bur,,, ,rtiny. iidak berdaya *pa.ap''.lgsab atau usaba tidak ada sama sekali. Kaum
7.
ini hanya I aliran'
4.
lttgad (Kepercayaan) pada Drasa Hrdup Nabt Muhammad sAw.
Pada masa hidup Nabi Muhammad sAw. semuanya mudah dan gampang, karena segala sesuatu dapat ditanyakan kepada beliau. sahabat-sahabat Nabi berkumpul di hadapan Nabi untuk mendengarkan wahyu llahi yang turun sewakru.waktu. Ada diantara mereka yang menuliskan wahyu itu dan ada yang menghafal saja
ada ke' Kaum Musyabbihah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa
Tuhan berfirman, kata Nabi Muhammad SAW,,
berkaki' duduk serupaan Tuhan dengan manusia, umpamanya befiangan'
di kursi, naik tangga, turun tangga dan lainJainnya' IGum ini hanya I aliran saja. Jadi, jumlahnya adalah 1.
Ikum
r.r
it),:jn1r69iil
:
f L,.rAy:f,A;
:
Syi'ah
22 aliran.
2. I(aum Khawarij
20 aliran.
3. Ikum Mu'tazailah
20 aliran.
4. I(aum Muriidh
5 aliran,
5. I(aum Naiariah
3 aliran.
6. Kaum Jabariah
1 aliran.
7. Ikum MusYabihah
1 aliran.
Jumlah
futinya: "Dan Tuban kamu adarah ftrhanyang Esa, tiada Tuban serain Dia, yang Pengasib dan tunyayang (Al Baqarah: 163). Para sahabat Nabi karena mereka orang hrab, sedang Qur,an (wahyu
Ilahi) dalam bahasa fuab pula, dapat menangkap isi dui"arti yrng't d;ki dan ayat'ayat Qur'an itu sehingga mereka yakin batrwa Tuhan sifatnya Pengasih dan penyayang. Mereka tidak tanya lagi.
Kemudian turun lagi ayat suci
n$4'i;.ni
sebagai yang lussunnah wat Jama'ah maka cukuplah menjadi 73 firqah, yang diriwayatkan diterangkan oleh t',tabi Muhammad sAV. dalam hadits Imam Tirmidzi.
Demikian Kitab Bugyatul Mustarsyidin' AdapunKaumQadariyahtermasukgolongankaumMu'tazilah,kaum Syi'ah' kaum Bahaiyah dan Ahmadyah Qad'yan masuk golongan kaum dalam golongan kaum Musyabbihah dan kaum
Ibnu Taimiyah masuk
rlflahabi termasuk kaum pelalsana dari paham
itu
nsa,
:
72 aliran.
KalauditambahdenganlaliranlagidenganpahamkaumAh.
t2
r : i-;J r, .
di luar kepala.
t s. +1. 3p,K . uA'hgg !-\:u..YJYr -iLl(fi
Arrinya:
"Katakanlah (bai Mubammad): Tuhan hmggal, fuhan ternpat meninta, Ia tidak mempunyai anak, Ia tidak, ditabirhan oleh tbu-bipa dan tidak seorangpun lang rnenlerupai-Nya,,(Al Ilhlash : I - 4).
lbnu Taimiyah.
t3
yakin Para sahabat Nabi mendengar dan membaca ayat ini lantas (Esa) bukan dua' seyakin-yakinnya, bahwa Tuhan namanya Allah, Ia Tunggal bukan tiga. la bukan bapak, Ia bukan anak seseorang sebagai xnggap?lfr yang orang Nashara kepada Tuhan mereka, dan pula tidak seorangpun menyerupai-Nya.
Dan lagi firman Tuhan
\\ : La:e;Jt
:
.14)t8r*;""6+gA
Artinya:
"Tiadasuatujugalangmenyerupai-Nya,danlamendengar,lagi melihat" (as Syura: 11)'
tutinya
:
"sekalian yang ada akan renyap, yang kekar banya zat Tuhanmu, yang mempunyai kebesaran dan kemuriaan" (Ar Rahman: 26.27).
Yakinlah sahabat'sahabat Nabi, bahwa semuanya akan lenyap dan yang kekal hanya Tuhan yang mempunyai kebesaran dankemuliaan. Valaupun dalam ayat ini dikatakan ,,waiah,,,
yang dalam bahasa !'rab artinya muka, tetapi sahabat-sahabat Nabi tidak repoisoal itu, karena mereka tahu bahwa yang dimaksudkan denga n"wajah,, daram ayatini ialah zat'Nya, sesuai dengan sastra Arab di *n, biu* dipakai pe*ataan yang menunjukkkan juzu' tetapi yang dimaksud adalai kulnya, yakni ke.
seluruhannya.
Dalam ayatyang lain diterangkan pula
Nabi dan sahabat-sahabat Nabi mengefti betul tujuan ayat ini, tidak me' bahwa tidak ada sesuatu juga yang menyerupai Tuhan dan Ia dan nyerupai sesuatu. Ia bersifat Mendengar dan Melihat, semuanya dilihat
1
didengar oleh Tuhan.
Ia tidak boleh diserupakan dengan seorang raia yang duduk di
Artinya:
tidak singgasana. Ia tidak boleh diserupakan dengan Malaikat, dengan Jin, boleh diserupakan dengan Kepala Negara, tidak boleh diserupakan dengan
ini" (N
:
:
s.r(J, . .,t6rO"6J ilt$y
"Dan bahwasanya Ailah tidak berkehendak kepada sekarian aram Ankabut : 6).
siapa juga. Pendeknya:
rarg*
Mengertilah Nabi dan sahabat-sahabat beliau bahwa Tuhan berdiri sendiri, tidak membutuhran pertolongan siapa jugapun, karena Ia paling paling kuat, paling gagah dan bisa membu at apa saja yang dikehendakiNya seorang diri, tak membutuhkan bantuan ,irprpun lugu.
\:t:t,
(Tiada yang menyerupai'Nya suatu iuga)'
Dan lagi Tuhan menurunkan ayat begini
t4
remparnya.
:
orptr5 ;j4 ii 4 ; +tW, yv - T1:r^}Jt
Pendeknya tentang Ailah dan sifat-sifatNya semuanya dibentangkan dalam Qur'an pada berbagai surat dan yangberrain.iain
.
byw h',i
^yat umpama ada sesuatu yang tidak dipahami, sahabat.sahabat Nabi bertanya kepada Nabi, yang langsung diiawab dan diterangkan oleh Nabi arti yang hakiki dari ayatayn,t itu,sehingga tidak ada p., lagi.
,lhihun
paham
15
hidup Nabi Muhammad Karena iru tidak ada firqah'firqah pada masa
Dalam
^yatyang
dari ay?it'ayat itu. Mereka sAw, dan tidak ada perbedaan-perbedaan tafsir bersatu.
6
dalam Begitu iuga tentang Malaikat'malaikat' Tuhan menerangkan secukupnya sehingga tidak ada keraguan'
gt
;^, 0)t
al Qur'an
lain dikatakan
:
ryV'{i 4V 3.#i k 5s #,5 1v:6/Jt.&t69
tutinya:
UmPamanYa Tuhan berfirman:
"Katahanlah (Hai Muhammad): Barangsiapa memusuhi jibril, (maka ia musub Tuhan) karena Jibrit itu menurunkan Qur'an pada hatimu dengan izin Tuban, untuk membenarkan kitab-kitab Tuhan yang terdahulu" (Al Baqarah 97). Ketika itu tahulah sahabat-sahabat Nabi bahwa Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad sAV. oleh Tuhan dengan peranraraan Malaikat
Artinya:
"DAn mengaiarkan Altab kepada Adam sekaliAn nama'nama' itu, kalau kemudian dita;lakan kepada Malaikat apa narna-nama kamu benar" (Al Baquah: 31).
Iktika itu tahulah umat Islam
sahabat-sahabat Nabi, bahwasanya
dalamsyrrrgadahuluadasatumakhlukselainmanusiayangbernama Malaikat.
Jibril. Demikian pula tentang Rasul-rasul dlah dari dulu sampai kepada Nabi Muhammad sAV., tentang Kirab-Kitab suci seperti raurat, zabur,lnjil,
Qur'an dan lain-lain, begitu juga tentang hari akhirat, slurga dan neraka, tentang Qadla dan Qadar Ilahi, diterangkan secukupnya dalam, al Qur'an dan Hadits.Hadits Nabi dalam pelbagai kesempatan. sahabat-sahabat Nabi memahamkan semu anya itu sepaham,p ahamnya
dan yakin seyakin.yakinnya.
Ikadaan Malaikat diterangkan dalam ayat ini
.,
#'
.
6 g?
;6 S#
s
i eUn'S#{
Dan kalau umpamanya ada yang kurang jelas atau yang musykil atau sedikit perselisihan paham, lantas ditanyakan kepada Nabi, dimana Nabi menjelaskan persoalan-persoalan sebaik.baiknya sehingga tak rerjadi perselisihan paham lagi.
Artinya:
.,MerekatidakmendurbakaiTuhankalaudisuruhdanmereka mmgeriakan sekalinn suruban Tuban" (At Tahrim: 6)'
Ketika
itu tahulah
sahabat.sahabat Nabi, bahwa Malaikat
makhluq yang patuh dan taat kepada Tuhan'
I6
itu adalah
5. Perselisihan Paham Timbul sesudah Nabi tffafat Yang teramat mulia Nabi Muhammad sA!fl. wafat tangqal 2 Rabiut Awwal tahun 11 Hijrah, bersetuju dengan 8 Juni 6jZ M. Pada hari wafat beliau sekumpulan kaum Anshar (sahabat.sahabat Nabi yang berasal dari Madinah) berkumpul di suatu Balairung yang
I7
bernama SAQIEAH BANI SAIDAH untuk mencari Khalifah (pengganti Nabi yang sudah wafa0.
Ihum Anshar ini dipimpin oleh Sa'ad bin Ubadah (lfttua kaum Anshar dari suku Y'hura), Mendengar hal ini kaum Muhajirin (sahabat.sahabat asal dari Mek{
sesudah terjadi perdebatan yang agak sengit antara kaum Anshar dan kaum Muhajirin yang seriapnya mengemukakan calon dari pihaknya, bersepakatlah mereka mengangkat Sahabat yang paling utama Saidina Abu Bakar Shiddiq sebagai Khalifah yang pertama. hanya terjadi tntata, golongan kaum Anshar yang mengemukakan sa'ad bin ubadah sebagai calonnya dengan kaum Muhajirin yang mengemukakan Saidina Umar bin Khatab atau Saidina Abu Perdebatan ketika
itu
Bakar sebagai calon.calon khalifah Nabi'
Dalam rapat
itu tidak ada seorangpun yang
mengemukakan
Saidina 'Ali bin Abi Thalib sebagai Khalifah pertama pengganti Nabi. Paham kaum Syi'ah belum ada ketika itu. Yang adahanya kaum Anshar dan kaum Muhajirin, tetapi ternyata bahwa perselisihan paham antara kaum Anshar
dan kaum Muhajirin tidak menimbulkan firqah dalam ushuluddin, karena perselisihan pendapat sudah selesai dikala Saidina Abu Bakar sudah terangkat dan terpilih secua aklamasi (suara sepakat). Pada tahun
30 Hijriyah timbul paham Syi'ah yang diapi-apikan
oleh Abdullah bin Saba' yang beroposisi terhadap Khalifah Saidina Utsman bin Affan. Abdullah bin Saba' adalah seofang pendeta Yahudi dari Yaman yang masuk Islam. Iktika ia datmg ke Madinah tidak begitu
pula firqah Khawarij, yaitu orang-o nngyangkeluar dari saidina Mu'awiyah Rda. dan dari saidina i{li Rda. (Baca sejarah ringkas paham Khawarij dalam buku ini). Pada permulaan abad ke II H timbul pula Kaum Mu'tazilah, yaitu kaum yang dipimpin oleh washil bin Atha' (lahir g0 H wafat 113 H) dan Umar bin Ubeid (Sflafat I4:. H.).
Kaum Mu'tzilah
ini mengeluarkan farwa yang ganjil-ganjil, yang berlainan dan berlawanan dengan i'itikad Nabi dan sahabat.sahabat beliau.
Di antara fatw*fatwa yang ganjil dari Ikum Mu'tazilah itu, adanya "manzilah bainal manzilatein", yakni ada tempat tempat, ada tempat yang lain selain syurga dan neraka.
di
ialah
antara dua
Banyak lagi fatwa.fatwa kaum Mu,tzilah, umpamanya fawa yang mengatakan bahwa sifat Tuhan tidak ada, bahwa Qur'an itu makhluk, bahwa mi'raj Nabi hanya dengan ruh saja, bahwa perrimbangan akal lebih didahulukan darihadits-hadits Nabi, bahwa syurga dan neraka akan lenyap,
dan lain.lain fawa yang keliru.
(tebih jauh bacalah bab Mu'tzilah dalam buku ini, dimana akan diterangkan fatwa.farwa mereka yang keliru). Kemudian timbul pula paham Qadanyah yang mengatakan bahwa perbuatan manusia diciptakan oleh manusia sendiri, tidak sangkut-paut dengan Tuhan. Hak mencipta telah diberikan Tuhan kepada manusia, sehingga Tuhan tidak tahu dan tidak perduli lagi apayangakandibuar oleh manusia.
dapat pengh
Kemudian timbul pula paham, Jabariyah yang mengatakan bahwa sekalian yang terjadi adalah dari ruhan, manusia tak punya daya apa-apa, tidak ada usaha dan tidak ada ikhtiar.
Sesudah terjadi "peperangan Siffin", peperangan saudara sesama Islam, yaitu antara tentara Khalifah l{li bin Abi Thalib dengan tentara Mu'awiyah bin Abu So$an (Gubernur Syria) pada tahun 37 Hijriyah timbul
Kemudian rimbul pula paham Mujassimah, yakni paham yang me. nyerupakan Tuhan dengan makhluk, punya tangan, punya kaki, duduk di atas kursi, turun dari tanggx serupa manusia, Tuhan adalah cahayaseperti lampu, dan lainlain kepercayaan.
Khalifah dan juga dari ummat Islam yang lain. Oleh ^rgxandari karena itu ia jengkel. @aca sejafah ringkas paham Syi'ah dalam buku ini).
18
t9
Kemudianlahirpulapaham.pahamyangkelirutentangtawasuldan Thaimiyah yang semuanya wasilah, rentang ziarah dan istigatsah dari Ibnu. mengacaukan dunia Islam dan kaum Muslimin'
pada Abad 6. Kaum Ahlussunnah Wat tama'ah llunsul ke III HiiriYah Sebagaireaksiduifirqah-firqahyangsesattadimakapadaakhirabad
kelllHijrryahtlmbullahgolonganyangbernamaKaumAhlussunnahwal Jama,ah,yangdikepataiotetrduaorangUlamabesardalamUshuluddin, Mansur al yaitu Syeikh-Abu Hasan Ali al fuy'ari dan Syekh Abu Maturidi. PerkataanAhlussunnahwalJama,ahkadang.kadangdipendekkan safa dan kadang' menyebutnya dengan Ahlussunnah saia, atau' Sunny guru besarnyayang kadang disebut l\sy'ari atau Asya'irah, dikaitkan kepada pertama Abu Hasan 'Ali al AsY'ari' Sejarah ringkas guru besar ini adalah
Mu'tzilah atau sekurangnya penyokongpenyokong yang utama dari golongan Mu'tzilah. Kalifah-kalifah penganut faham
Dalam sejarah dinyatakan bahwa pada zaman itu terjadilah apa yang dinamakan "fitnah Qur'an makhluq" yang mengorbankan beribu.ribu ulama yang tidak sepaham dengan kaum Mu'tzilah. Pada masa Abu Hasan al Asy'ari muda remaja ulama.ulama
Mu'tzilah
sangat banyak di Basrah, Kufah dan Bagdad. Masa itu masa gilanggemilang bagi mereka, karena pahamnya disokong oleh pemerintahan.
Imam Abu Hasan termasuk salah seorang pemuda yang belajar kepada seorang Syekh dari Mu'tazilah, yaitu Muhammad bin Abdul Wahab al Jabai (wafat 303 H). Pembaca jangan keliru,
ini bukan Muhammad bin Abdul
pembangun Madzhab Vahabi di Nejdi (1115 H
.
Wahab,
tZ06H).
Imam Abu Hasan al Asy'ari melihat, bahwa dalam paham kaum
Mu'tzilah banyak terdapat kesalahan besar, banyak yang bertentanggan
:
NamalengkapbeliauadalahAbuHasanNibinlsmail,binAbi
bin saiim, bin Isma'il, bin Abdillah, bin Musa, bin Bilal, bin Abi Burdah, bin Abi Musa al AsY'ari' Basyar, lshaq
dengan i'itiqad dan kepercayaan Nabi Muhammad SAV/. dan sahabat. sahabat beliau dan banyak yang bertentangan dengan Qur'an dan Hadits.
AbiMusainiseorangsahabatNabiyangterkenaldalamsejarah
Maka karena itu beliau keluar dari golongan Mu'tzilah dan taubat kepada Tuhan atas kesalahan-kesalahannya yang lalu. Bukan saja begitu,
tahun Abu Hasan lahir di Basrah (lraq) tahun 260H yakni 55
kaum Mu'tzilah yang salah itu.
tetapi beliau tampil kemuka di garis depan untuk melawan dan mengalahkan
Islam. se-
sudahmeningga|nyllmamsyafi,iRdadanmeninggaldiBasrahiugapada tahun324 H, dalam usia 64 tahun' Beliaupadamulanylada|ahmuriddaribapltifinya'SeorangUlama Mu,tzilah, dyeikh Abu Ali Muhammad bin Abdul Vahab al H), tetapi kemudian beliau taubat dan keluar Jabai (meninggal tahun 303 dari golongan Mu'tazilah itu' Besar kaum
Pada masa
mengajar
20
Ada 3 orang Khalifah Abbasiyah yairu Ma'mun bin Harun ar Rasyid (198 - 218 H), Al Mu'tashim (218 -227 H) danAl Watsiq (227.232H) adatah
itu (abad ke III H.) banyak sekali ulama'ulama Mu'tazilah
di Basrah, Kufah dan
Bagdad'
Pada suatu hari beliau naik ke sebuah mimbar di Mesjid Basrah itu dan mengucapkan pidato yang berapi.api dengan suara lantang yang didengar oleh banjak kaum Muslimin yang berkumpul di situ.
yang besar
Diantara pidato beliau
:
"Saudara-saudara Kaum Muslim Yang Terhormat! Siapa yang sudah mengetahui saya, baiklah, tetapi bagi yang belum mengetahui maka saya ini adalah Abu Hasan Ali al Asy'ari anak dari Isma'il
2l
bin Abi Basyar. Dulu
saya berpendapat bahwa
Qur'an itu makhluq' bahwa
kepala di akhirat, dan bahwasanya tuhan eilah tidak bisa dliihat dengan mata serupa dengan kaum manusia meniadikan (menciptakan) perbuatannya'
Mu'tzilah. bahwa saya telah taubat Nah, sekarang saya nyatakan terus terang lemparkan i'itiqad Mu'tazilah itu dari paham Mu,tazilah dan sekarang saya bajunya dan ,.p.ni saya melemparkan baju "yt lni (ketika itu dibukanya untuk menolak paham Mu'tazilah dilemparkan) dan saya setiap saat siap lV halaman 67)' yang salah dan sesat itu" (Zhumrul Islam al Asy'ari beriuang Dari mulai tanggal itu Imam Abu Hasan Ali a.ngtn lisan clan tulisan, berdebat dan bertanding melawan kaum
Mu'tziifr
merumuskan dan menuliskan dalam dengan kaum Mu'tzilah di mana'mana' wal Jama'ah sehingga nama hta;_kitabnya i,iriqad-i,iriqad kaum Ahlussunnah Tauhid yang dapat menundukkan beliau masyhur sebagai ,.o'ung Ulama paham Mu'tzilah yang salah itu'
dan menghancurkan
dan Hadits Beliau mengumpulkan sebaik'baiknya dari Qur'anpaham'pahamataui'itrqadNabiMuhammadSAIil'danSahabat'sahabat Nabi, diperincinya dengan sebaik-baiknya' banyak sekali' Beliau mengarang buku'buku Ushuluddin
BerkatalmamZabidi'pengarang'KitablnihafsadatilMuttaqinsyarah IhyaUlumuddin:..ImamAsy,arimengarangsekitar200kitab''(lihatlttihat
iilid II pagina 7). Hasan al Asy'arli' Diantara kitab-kitab karangan Imam Abu
jilid besar' 1. Ibanah fi Ushuluddiyanah, 3 2. Maqalaatul IslamiYiin' 3. Al Mujz, 3 jilid
besar'
4. Dan lain-lain. dalam me-negakkan Keistimewaan Imam Abu Flasan al Asy'ari
,it
pahamnyaialah,denganmengutamakan.datil-dalildariQur'andanHadits pikiran' tidak seperti kaum dan juga dengan pJrtimnanian aqal dan
1t
22
iiitll i\[11
Mu'tazilah yang mendasarkan pikirannya kepada aqal dan falsafah yang berasal dariYunani dalam membicarakan Ushuluddin dan pula tidak seperti
kaum Mujassimah (kaum yang menyerupakan Tuhan dengan makhluk) yang memegang arti lahir dari Qur'an dan Hadits, sehingga sampai mengatakan bahwa Tuhan bertangan, Tuhan bermuka, Tuhan duduk duduk di atas 'arsy,
dan lainJain sebagainya.
Alhamdulillah, Imam Abu Hasan al Asy'ari dapat menegakkan paham yang kemudian dinamai "Paham Ahlussunnah wal Jama'ah, yaitu paham sebagaimana diyakini dan dii'tiqadkan oleh Nabi Besar Muhammad SAV/. dan para Sahabat.sahabat beliau.
Pada abad"abad berikutnya muncullah ulama-ulama besar kaum Ahlussunnah wal Jama'ah yang menyebar-luaskan pengajian.pengajian Imam Abu Hasan al Asy'ari,
di
antaranya:
1. Imam Abu Bakar al Qaffal (wafat
365 H).
2. Imam Abu Ishaq Al Asfaraini (wafat 411 H). 3, Imam alHrftzh al Baihaqi (wafat 458 H). 4, Imamul Haramain AlJuwaini (wafat 460 H). 5. Imam al Qasim al Qusyairi (wafat 465 H). 6, Imam al Baqilani (wafat 403 H). 7. Imam al Gazali (wafat 505 H), 8. Imam Fakhruddin ar Ru,i (wafat 606 H). 9, Imam Izuddin bin Abdussalam (wafat 660 H). Ulama-ulama yang tersebut adalah Ulama-ulama penganut dan pendukung yang kuat dari paham Ahlussunnah wal Jama'ah yang dibentuk oleh Imam Abu Hasan Ali al Asy'ari. Kemudian dalam abad-abad seterusnya, banyak muncul Ulama-ulama Ushuluddin di seluruh dunia Islam yang menganut, mempertahankan dan menyiarkan paham Ahlussunnah walJama'ah yang dibentuk oleh Imam Abu Hasan al Asy'ari ini, di antaranya :
L
Syeikhul Islam Syeikh Abdullah as Syarqawi (Vafat 1227
n
pengarang
kitab Tauhid yang dimasyhurkan dengan nama Kitab Syarqawi. 23
2, Syekh Ibrahim al Bajuri (Ifafat ,,Tahqiqul Maqam
fi
: 1272 H.) pengarang kitab tauhid
'4'3i$?fte#,i,IEtgtf,s6,ty-
Kifayatil .{wam", dan kitab "Tuhfatul Murid ala
et4,
Jauharatut Tauhid".
3.
al Jasar at Thalabilisi, pengarang kitab Tauhid yang terkenal "Hushunul Hamidiyah"'
5. Syeikh Husein bin Muhammad 6. Danlainlain.
Adapun Imam Mansur Al Maturidi, yang dianggap iuga sebagai pembangun Madzhab Ahlussunnah wal Jama'ah dalam ushuluddin nama lengkapnya ialah Muhammad bin Muhammad bin Mahmud'
Beliau lahir di suatu desa di samarqand yang bernama "Maturid". Beliau meninggal di situ juga pada tahun 333 Hiiriyah, yaitu 10 tahun sesudah wafatnya Imam Abu Hasan al Asy'ari.
Beliau berjasa besar dalam mengumpulkan, memperinci dan mempertahankan i'itiqad Ahlussunnah wal Jama'ah itu, sebagai keadaannya dengan Imam Abu Hasan al AsY'ari. Makam beliau sampai sekarang diziarahi
di
Samarqand'
Dunia Islam datrulu sampai sekarang menganggap bahwa kedua Imam ini adalah pembangun Madzhab Ahlussunnah wal Jama'ah' i
lll
iU2\E o;ri)tOtlnoVl
AlAllamah Syeikh Muhammad Nawawi Bantan, seorang Ulama Indonesia yang mengarang kitab, Tauhid "Tijanud Darari"' (Wafat: 1315 H)'
4. Syeikh Zanal Abidin bin Muhammad al Fathani yang mengarang kitab Tauhid bernama " Aqidatun Naiiin fi Ushuliddin"'
Berkata Sayid Murta dha az Zabidi, pengarang kitab "lttihaf Sadaatul Muffaqin", yaitu kitab yang mensyarah kitab "lhya ulumuddin", karangan Imam Ghazali:
-
Artinya:
Apabila disebut "Ahlussunnah walJama'ah', maka yang dimaksudhan dengan ucapan itu ialab pabam atau fatwa-fatwa yang disiarkan oleh Imam dan Abu Mansur al Maturidi (I'tihaf jilid II, halaman 6). 'Asy'ari
suatu hal lagi baik juga diketahui bahwa pada umumnya dunia Islam mengangggap dalam furu' syari'at (fikih), yang benar adalah fawanya
i
Imam'imam Hanafi, Maliki, syaf dan Hanbali, dan dalam Ushuluddin, yang benar dan yang sesuai dengan Qur'an dan Hadits, adarah farwa kaum Ahlussunnah wal
J ama'
ah.
Ifulau pembacaberjalan keliling dunia, dari Barat ke Timur arau dari utara ke selatan dan bertanya-tanya tentangMadzhab dalam furu' syari'at dan dalam i'itiqad di sesuatu daerah Islam, saudara-saudara akan mendapat jawaban begini:
1. Di Maroko Madzhab Maliki/Ahlussunnah 2. Di Njuair Madzhab HanafilAhlussunnah 3. Di Tunisia Madzhab HanafilAhlussunnah
wal Jama.ah. wal lama,ah.
walJama,ah.
4. Di Libya Madzhab Hanafi/Ahlussunnah wrl ltma,th. 5. Di Turki Madzhab Hanafi/Ahlussunnah wal Jama'ah. 6. Di Mesir MadzhabHanafi dan Syaf i/Ahlussunnah walJama,ah. 7. Di Iraq Madzhab Hanafi/Ahlussunnah wal Jama'ah dan sebagian kecil Syi'ah (Najaf . Karabela).
8. Di India Madzhab Hanafi/Ahlussunnah wal Jama'ah. 9. Di Pakistan Madzhab Hanafi/Ahlussunnah walJamaahdan sebagian 24
kecil Syi'ah Isma'iliyah (Agha Khan)'
10, Di Indonesia Madzhab Syafi'TAhlussunnah wal Jama'ah' 11. Di Pilipina Madzhab Syafi'i/Ahlussunnah wal Jama'ah' |\
12. DiThailand Madzhab Syaf i/Ahlussunnah wal Jama'ah'
tt
13. Di Malaysia Madzhab Syaf i/Ahlussunnah wal Jama'ah'
I'TIQAD KAUI| AHI.USSUNAII IVAI. IA}IAAH
14, Di Somali Madzhab Syafi'i/Ahlussunnah wal Jama'ah' 15. Di Sudan Madzhab HanafiiAhlussunnah wal Jama'ah'
\,
16, Di Negeria Madzhab Hanafi/Ahlussunnah wal Jama'ah' 17. Di Afganistan Madzhab Hanafi/Ahlussunnah wal Jama'ah' 1g. Di Libanon Madzhab Hanafi/Ahlussunnah wal Jama'ah, sebagian
i,lt
I'itiqad (paham) Ieum Ahlussunnah walJrma'ahyang telah disusun oleh Imam Abu Hasan al Asy'ari, terbagi atas beberap a baiagirn, yaitu : 1. Tentang Ketuhanan.
Syi'ah.
19, Di Hadharamaut Madzhab Syaf i/Ahlussunnah wal Jama'ah' \
2. lbntang Malaikar-malaikat. 3. Tentang Kitab.kitab Suci.
dan 20. Di Hijaz Madzhab syafi'i dan Hanafr/Ahlussunnah wal Jama'ah sedikit HanbaliAV'ahabiyah.
4. Tentang Rasul-rasul. 5. lbntang Hari Akhirat. 6. Tentang Qadha dan Qadar.
21. Di Nejdi Madzhab HanbaliAVahabiyah' 22. DiYaman Madzhab Zaidiyah (syi'ah),
I
sebagian Syaf iyah/Ahlussunnah
Pembagian yang 6
wal Ja-ma'ah.
23. Di Iran Syi'ah Dua Belas' 24.
ltl
ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw
ketika ditanya oleh seseorang.
Begini bunyi hadits itu:
daerah sovyet 90o/o dari 24.000.000 Muslim adalah Ahlussunnah wal Jama'ahAlanafi, t}o/o Syi'ah'
Di seluruh
25. Di Tiongkok, Hanafr/Ahlussunnah wal Jama'ah' Begitulah daftamYa Pada umumnYa' dunia pada Nampaklah bahwa sebahagian besar ummat Islam di atas paham Ahlusunnah wal zamansekarang adalah penganut dan pendukung i
Jama'ah.
;
'Maka beritabulab hami (Hai Rasutullab) tentang Iman!', Nabi Mubammad nmjawab : Engkau mesti percaya kepada adanya Ailab, Malaikat-malaikatNya. Kitab-kitab suciNya, Rnsul-risulNya, nair,qkbirat
lllll I
ril
26
l
Artinya
27
il
jelek)' dan Qadba'qadar, (nasib baik dan nasib
Firman Tuhan lagi:
(HaditsriwayatlmamMuslim.LihatSahihMuslimJuzlhalaman22)'
61yi*ts$5;bg^91*,_rguffiu
l.
6&r'i,?1fitl,9yi6{sir;aA:;(*(#+s
Tentang Ketuhanan Ia mempunyai Kio percaya seyakin-yakinnya, bahwa Tuhan itu Ada'
v
banyak sifat.
\
sifat Jamal Boleh dikatakan bahwa Tuhan mempunyai sekalian (Keindahan)sifatJalal(Kebesaran)dansifatKamal(Kesempurnaan).Tetapi orang Islam yang sudah yang waiib dit.tuirui d.ngun terperinci oleh setiap baligh dan ber'aqal, adalah: 20 sifat yang waiib (mesti ada) pada Allah'
I
'iblJt
"Tiada yang berbhik bertiga melainkan Ia yang ke-empat, tiada .yang berbisik berempat melainkan Ia yang kelima, tiada yang berbisik herlima nelainkan Ia yang keenAm, tiada kurang dari itu, tiada tebib
daN itu, melainkan Ia bersama di manamereka berada,,'(Al Mujadalah;7).
20sifatyangmustahil(tidakmungkinada)padaAllah.lsifatyang harus @oleh ada ' boleh ddak) pada Allah'
\
Artinya:
Teranglah bahwa Tirhan Ada dan Ia mengetahui apa yang terjadi di langit
dan di bumi, sampai Ia mengetahui bisik-bisik hati seseorang.
Adapunsifatyang20yangmestiadadanyang20mustahilpadaAllah 2. Qidam.
itu, adalah:
li'
l. Wujud, artinya Tuhan ada, Mustahil Ia tidak ada' kalau Tuhan yang
Bukti atas ldanyl Tuhan ialah adanya alam ini; menjadikanalaminitidakadatentulahalaminijugatidakakanlda, Kitamelihatdenganmatakepalaadanyaalam'Inisuatubuktibahwa png menjadikannya ada' Yang menjadikannya itulah Tuhan'
jadi bagus kelihatannya, sudah Kalau kita melihat suatu rumah sudah ada tukang yang membuatnya' Kita barang tentu kita yakin bahwa
Ttrhan bersifat Qidam, Ntinya tidak berpermulaan adaNya, mustahil Ia berpermulaan ada.Nya, karena kalau Ia berpermulaan ada.Nya maka samalah Ia dengan makhluk. Kalau Ia sama dengan makhruk maka ra
bukan Tuhan, Selain daripada itu, kalau Ia berpermulaan ada-Nya maka siapakah yang
menjadikan makhluk yang rerdahulu daripada,Nya?
Dalil dari al Qur'an atas Qidam-Nya Tuhan ialah firman-Nya:
-N;"1$'&&gvhpri*1frts's*t6
y.tin,",'tmungkinrumahituakanjadisendiritanpaldatukangyang membuatnYa.
Y,ty'l
Firman Tuhan dalam Qur'an begini:
rl I
L1r,J,J(C,L-\4\b\'6'i\^1:" Artinya: 'Amat suci Ia,
,1,,
28
Ia ftiban yang
Esa lagi gagab. (Lz Zumat' 4)'
Artinya:
'la-lab (uban) yang tidak berpennulaan ada-Nya dan pula tidak berkesudahan ada-Nya, Ia-lah yang lahir wujud-Nya. Ia-lab yang tersembunyi (ZahNya) dan Ia tabu tiaptiap sesuutu,,(Al Hadid: 3).
3. Baqa, Tuhan bersifat Baqa.
ArtiBaqaialahkekalselamalamanya,mustahillaakanlenyap(habi$. Tuhantidakmungkinakanhabis,karenakalaulatidakadalagi,maka ? Tuhan kekal buat siapakah yang menjadi Tuhan sesud.ah-Nya pula slurga dan neraka selama'lamanya dan'lu akan mengekalkan bersama Penghuni'PenghuninYa' kekal ialah Dalil dalam al Qur'an bahwa Tuhan bersifat
:
I
,\,
^n
l1
Artinya
\i
ru."ai!
| J^:6:ttrf'ry1,,*6iig
Barangsiapa yang mengatakan bahwa Tuhan duduk serupa duduk kita di atas kursi, atau turun serupa turun kita dari tangga atau mempunyai muka serupa muka kita atau mempunyai kaki serupa kaki kita, maka orang itu menentang ayat ini, dan ia menurunkan derajat Tuhan.
5. Qiyamuhu binafsibi. Tuhan Allah bersifat Qiyamubu binafsibi. Artinya ialah, bahwa Tuhan berdiri sendiri tidak memburuhkan pertolongan
orang lain, mustahil Ia membutuhkan pertqlongan orang lain. Kalau Ia membutuhkan pertolongan orang iain, maka la adalah lemah, tidak sempurna dan tidak berhak jadi Tuhan. Tuhan Allah kuasa, gagah, tegak berdiri sendiri, tak membutuhkan pertolongan siapapun juga.
Dalil sifat ini dalam Qur'an ialah
:
(Al Qashash: 88)' 'segala sesuatu akan lenyap, kecuali Zat'Nya"
1
il11
4. Mukbatafatuhu Ta'ala lil Hawaditsi' Hawaditsi' Tuhan bersifat Mukhalafatubu lil
l
Artinya
dengan makhluk-NYa'
kebesaran' ketinggian dan Tuhan Besar, Tinggi, Agung dengan segala jua di antara makhlukyang menyerupai' keagungan'Ny^, ,ia-rt ,i"uutu keagunganNya itu' Uya aatam kebesaran, ketinggian dan
Dalil sifat ini dalam Qur'an ialah: \
rr,.e,:J,
I
lt
\i
:
:
.'4, g''ftl
{-,
#A
Tuhan Allah bersifat
ktiWahdaniyab,
la mendengar tapi melibat" "Tiada yang menyerupai'Nya suatu iuga
Wab
daniyah.
ESA.
Tuhan Allah Maha Esa, mustahil Ia berbilang @anyak). Kalau Ia banyak tentu timbul perselisihan atau perbedaan paham mereka dan ^ntar:a akan binasalah alam ini karena yang satu membawa ke hilir dan yang
lain membawa ke mudik. Karena itu, Tuhan Maha. Esa, Maha Tunggal. Dalil sifat ini dalam Qur'an ialah:
\1Y: Artinya
Artinya
r,il
6. Wahdaniyab.
KalauTuhanserupadenganmakhluk,makalabukanTuhanlagi,karena itu mustahil (tidak mungkin) Ia serupa'
li
gr(-!, . 6tvl,,*":#ii'
"Bnbwasanya Allab tidak membutubkan makhluk" (Al Ankabut : 6).
fudnya,Tuhanberlainandengansekalianmakhluk'mustahillaserupa
I
r
:
f ,Jt riU'iNUtAyAy;
:
"Dan Tubanmu adalab Tuban Yang Esa, tiada Tuhan, selain Dia, Pengasih dan Penyayang"
(N Baqarah |
163).
(As Syura: 11)'
,\l
31
30
Tuhan Allah tahu seluruhnya, tahu yang telah dijadikanNya dan tahu
7. Qudtat.
yang akan dijadikan.Nya, mustahil Ia tidak tahu.
Tuhan Allah bersifat Qudrat'
Ytalau
['rtiQudratialahltuasa,mustahillalemah(dbaif)'
Sekarang ternyata bahwa alam ini berjalan menurut relnya dengan teratur
la bodoh, tak tahu, tentulah la tak
dapat mengatur alam ini.
lemah tidak akan terjadi, dan kalau Ihrau Ia lemah tentu makhruk Nya
rapi, yang membuktikan bahwa yang memegangnya dan yang mengatur-
maka itu bukan Tuhan'
nyr adalah Tuhan yang paling tahu, yang paling pandai dan yang paling
diantaranya: Dalil sifat ini banyak dalam Qur'an'
cerdik.
av,-,1 fb,
.Y1
i,
y6\,?fJt
i* S:9.ilr5(5
.
X)it:ehrt
Artinya: Artinya:
"DAn IA (Tuban) mengetabui segala sesunttt" (Al Baqarah: 29),
kuasa" (Al Ahzab : 72)' "Dan adalab Allab atas tiap'tiap suatu
10. Hayat,
8. Iradah.
Tuhan Allah bersifat dengan Hayat.
Tnhan Allah bersifat lradab'
kehendak'Nya' mustahil Ia lain mustahil Ia dipalsa oleh kekuatan tidak menuru, r..r,..r,olt+lyr dan untuk melakukan sesuatu' Ia suatu maka Iabukan lagi Tuhan' karena Kalau Ia dipalsa kekuatan lain,
Iradabartinya menetapkan sesuatu
melult
yang lemah'
Dalil sifat ini dalam al Qur'an, adalah
1Ar Artinya
r.
I9lau Ia mati niscaya akan berantakan alam ini karena tidak ada yang mengemudikan lagi. Karena itu mustahil Ia mati. Sebuah mobil yang sedang berjalan kalau sopirnya menganruk saja akan
terjunlah mobil itu ke jurang, apalag kalau sopirnya mati. Alam yang luas ini, matahari dan bulan, planet-planetyang berjalan di
:
j\&s"vvfufhl
,,Dan Tuhanmu menjadikan apa yang bendaki" (Qashash : 68)'
ruang angkasa, kalau tidak ada Tuhan yang mengaturnya niscaya akan tabrakan dan akan hancur luluhlah kita semuanya. Dalam Qur'an diterangkan:
Yoo
:
9.Ilmu
Arti Hayat ialah Hidup, mustahil Ia mati.
la
mau dan yang
la
ke' Artinya
' e*Jl
'i*i'A#l{rir{'.i,r
:
"Tiada Tuhan selain Ia, yang hidup dan tegak" (NBaqarah: 255).
Tuhan bersifat dengan ilmu' Arti ilmu ialah berPengetahuan'
32
JJ
Dan lagi firman.Nya:
ll.
Sama'.
Samt' artinYa mendengar. mendengar' mustahil Ia tuli. Tuhan Allah mempunyai sifat s(una,, yaitu 'lidak masuk akal kalau Tuhan mempunyai Ti.rli adalah sifat kekurangan.
L-{-rlr!st;l.ieAh'g{i:r'or4;n "Apahab mereka menyangka babwa Kami tidak mendengar rabasia
sifat kelnrrangan.
lr
JadiRajasaiatidakmungkinorangtuli,apalagijadiTuhan.Tuhanmelihat
ian
semuany4 tidak ada mengetahui, meliha-t semuanya dan mengetahui Karena iru jangan membuat dosa
sesuatu yang tersembunyi bagi'Nya'
umufn, karena Tuhan terhadap.Nyi, baik sendirinipilagi di hadapan melihat dan mendengar semuanya itu' Firman.Nya, mengatakan:
$,.r]r$f Artinya
^-..ijrt.5K
Artinya:
.'Art*V;
i
'Dan Ia nendengar tagi melihat'" (as Syura: 11)' 12.Bashar mustahil Ia buta' Tuhan Allah bersifat dengan Basbar aninya melihat, sifat kekurangan' Buta adalah sifat kekurangan, amat suci Tuhan dari
I0lau Ia buta tennr kacau segala macam urusan'Nya'
dan bisik mereha. Ia, dan pula Rasul-Rasul Kami (Maraihahmalalkah Nya) menuliskan pula". (Az Zulhruf: 80).
Di samping Tuhan mendengar dan melihat gerak gerik dari
sekalian
pekerjaan manusia, juga Tuhan mengirim pula dua orang malaikat.Nya, (Kiraman Katibin) untuk menuliskan amal pekerjaan manusia itu.
13. Kalan Tuhan mempunyai sifat Kalam.
/,rti Kalam ialah berkata, mustahil Ia bisu. Ihlau Tuhan bisu tentu ratakdapat memerintah dengan baik. Tuhan mempunyai siht berkata. sifat'sifat ini, termasuk sifat lklam, adalah sifat-sifat yangqadimyang berdiri atas Zat yang qadim, yaitu Zat lirhan. Qur'an itu adalah sifatAllah yang qadim, bukan hadits, bukan makhluk, bukan ciptaan sebagai paham kaum Mu'tzilah. Adapun yang tertulis dan dibaca yang tedetak di atas Mashha{ maka itu adalah gambaran dari Qur'an yang qadim itu. Kita tidak boleh mengatakan Qur'an itu makhluk, walaupun yang dimaksud perkataan
Firman-NYa:
yang tertulis di atas mashhaf itu, karena perkataan itu adalah gambaran
,r,c.,Pt.ttg;jitUlht
darikata Allah yang qadim. Dalil bahasa Tuhan mempunyai sifat l0lam adalah:
11!:.tJ|
Artinya:
'Dan Ia
mendengar tagi melibAt" (as Syura: 11)'
.vya;;;i,.{s
Artinya;
.Dan Nisa':163).
34
berkata-hata Tuban dengan Musa sebenar berkata-kat," (l,n
18, Kaunuhu Sami'an.
14. Kaunubu Qadiran'
Tuhan Allah bersifat Kaunuhu Sami'an.
Tuhan bersifat dengan Kaunuhu Qadiran' mustahil Ia dalam keadaan Artinya tetap selalu ialam keadaan Lerkuasa'
Artinya, Tuhan tetap selalu dalam keadaan mendengar, mustahil Ia dalam keadaan tuli.
lemah.
Oleh karena Tuhan mempunyai sifat sama, maka Ia selalu dalam keadaan
olehkarenaTuhanmempunyaisifatQudrat,makalatetapselaludalam
mendengar.
kbadaanberkuasa'takpernahberhentisekejapmatapula'Dalilnya
Dalilnya sama dengan dalil sifat sama'.
sama dengan sifat Qudrat tadi' 19.
15. Kaunuhu Muridan'
Kaunubu Bashiran. Tuhan Allah bersifat Kaunuhu Bashiran.
Tuhan bersifat Kaunubu Muridan' menghendaki' mustahil Ia dalam Artinya tetap selalu dalam keadaan keadaan tidak menghendaki'
maka Ia tetap selalu dalam oleh karena Tut rn ir.*punyai sifat Iradah, keadaan menghendaki' Dalilnya sama dengan dalil sifat lradah'
Artinya Tuhan tetap selalu dalam keadaan melihat, mustahil Ia dalam keadaan buta. Karena Tuhan mempunyai sifat Bashar mal,ala selalu dalam keadaan
melihat. Dalilnya sama dengan dalil sifat Bashar.
20. Kaunubu Mutakalllman. Tuhan bersifat Kaunubu Mut akalliman.
16. Kaunuhu'Aaliman' Tuhan Allah bersifat Kaunubu Aaliman' tahu' mustahil Ia dalam keadaan Artinya tetap selalu dalam keadaan
tidak mengetahui'
Artinya Tuhan tetap selalu dalam keadaan berkata, mustahil Ia bisu. Oleh karena Ia mempunyai sifat kalam, maka Ia tetap selalu dalam keadaan berkata.
Dalilnya sama dengan dalil sifat Kalam.
olehkarenaTuhanmempunyaisifatllmu,makalatetapselaludalam keadaan berilmu' Dalilnya sama dengan dalil sifat ilmu'
Inilah yang dinamakan oleh kaum Ahlussunnah wal Jama'ah dengan sifat Tuhan yang dua puluh yang wajib diketahui dan dryakini seyakin-yakinnya oleh setiap orang Muslim yang balig.beraqal.
17. Kaunuhu HaYYan' Tuhan Allah bersifat Kaunuhu Hayyan'
Artinya Tuhan tetaf mati.
keadaan keadaan hidup' mustahil Ia dalam
'eUtu
Hayat' makt la selalu dalam Oleh karena Tuhan mempunyai sifat keadaan hiduP' Dalilnya sama dengan dalil sifat hayat'
Kalau sudah diyakini sifat yang 20 yang mesti ada pada Tuhan, dengan sendirinya kita mengetahui 20 sifat yang mustahil (tidak mungkin ada) pada Tuhan, yaiftr lawan dari dua puluh sifat tadi. Dengan mengetahui yang 20 wajib dan dua puluh yang mustahil maka kita sudah membayarkan yang bertalian dengan I'itiqad tentang Iktuhanan. Tinggal satu lagi, yaitu yang "harus" bagi Tuhan. Arti harus di sini lalah boleh Ia kerjakan dan boleh tidak. 37
36
pula tidak memTuhan Allah harus (boleh membuat dan boleh Tuhan tidak dipaksa perbuat) sekalian pekeriaan yang mungkin diadakan' untuk membuat atau untuk tidak membuat' Tuhan berfirman menyatakan sifat
o
ini
t - ^
.,
r,,bJ, -'5'.:+l;t::t 6$ 13*ffi-$t
Artinya:
kalau Ia "Kalau Ia, mengbendaki ta boleh mengasibi kamu dan (Al Isra : 54)' mengbendaki Ia botei pula mengbukum kumu" Demikian20sifatyangwajib,20sifatyangmustahildanlsifatyang mendalam Tuhan ,.*.rr, ,1,'n' ytng wajib diketahui secara bagi harus mempunyai aqal' oleh setiap insan muslim yang sudah baligh dan
:rp' &q1 "g o. o\ o\
4Ll L'tj,'5,1, h6,,4 +!J, ' - t1 lo- il, tA.
Lv
4' q' L #' 4' +:'tA,q'nf, M, J{1Y,H'
q#' q9' q.*'
L,#, tq,'e'
#' '"4';r-r+\3'p.dthdi;#\yi*tf.g1'tj[
l"/l
vl -'v,r
orangyangtidakmengetahuisecaramendalamsifat.sifatini,niscaya hal'hal yang bertalian dengan ia tidak akan mengerti dan tidak akan yakin Tuhan atau Ketuhanan Yang Maha Esa' Nama'nama itu Adapun nama'nama Tuhan adalah 99 banyaknya' sAlilfl., sebagai tersebut dalam sudah diterangkan oleh Nabi Muhanunad hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi' yaitu:
i+ at.v s '!,r'.ii
*^rF A,\3 fi3v 3v ei^ 4e
6'3]t y-
LY
iitZJ, SWi'ggi@ U3
r'.*tf { t Y W$9 ';A, /^v U!,|ry,,jj'A' 4'L F!' -l ,"/. l.t. ..t, .tt, I **1,;W,3rorfi/'\r\.1 ,$,Lc,jl.,'d9t'#,:V,i,i-al -?
\\
r1
\o
\t
\Y
\Y
;rJt'$,,FYt t.larft .I,.9' (ril 4r?''P{'fr &;1iH' CH' aH',3p, q'J
aa
3'
38
'rL
'
Artinya:
-yv ' l.-Jt
Dari Abi Hurairah beliau berkata: Bersabda Rnsulullah
SAW,:
"Babwasanya Tuban Allah mempunyai 99 nama; barangsiapa mengbafal sernuanya akan dimasukkan ke dalam syurga, 1. Allab (Tuban); 2. Ar
Rabman (Pengasib); 3. Ar Rahiim (Penyayan|; 4. Al Malik (Pemilik sernua yang ada); 5. Al Quddus (Bersih suci tak bercacat); 6. As, Salam (Penyelamat); 7. N Mu'min (Pemberi keamanan bagi bambanya); L AI Muhaimin (Yang menyatakan diri-Nya Esa;. 9. Al Aziz (Gagab tak terkalabkan); 10. AlJabbar ((uat danGagah); 11. NMutakabbir (Besar-gagab); 12. Al Khalih (Pencipta makhluk); 13, Al Bari (Pembikin makbluk);
(Pengampun dosa) ; awwir (Pembentuk mahbluk) ; 1 5' Al G affar (Pemberi); 18' Ar Razaq g,obnar $agah perkasa); 17' Al Wahhab Al Alim (Tahu et patalt (pembuka pintu rahmat); 20. rezkL);
14. Al Musb
1i.
it
ti ipn*uiri 'rri,ta,eala);'21. Al
22' At Basitb (Pemberi rezki
Qabidb' Qenabai); 24. Ar Rafi'i (Yang aingoi mudab); 23 N Khafidb (ang me.nurunkan); kenuliaan) ; 26, Al Mudzil (Yang *eigangkat) ; 2 5. AI Mu, iz lyang memi eri memberikebinaan);27,AISami'i(Yangmendengar);28'AlBasb-ir..ffang Al Adi (Adit); 31' Al Latbif .(haluq; m,elihat); 29.N Haikam (Biiaksana); 30' AI Halim At Khabir (Yang mengetabui yang t,ersernbunyi); 33' 32. "(penytantun); Gafur (Pengampun); 36. As 34" Al-ndzii 6esar)i 35. Al ';;ri". 3s' Al Kabiir (Besar)l9' ni
geiuui
h
tt &nsl;
upah);37' makanan) ; 41' Al Hasib (Penghi' Hafidz (Pemelibara); +Oi'- NMuqiit (Pemberi Al Karim (Yang mulia);44' At tung);. 42. NJalil (Bersifat kebesaian;; 43' Mujh (Yang memperkenankan doa); Raqib (Yang mengamat'am ati);' 45'Al pintar); 48' Al Wadud luas llmu'Nya); 47' Al Hakim (Yang 46. Al \[asi'i (Vang
@enyayang;;'4g.nuaiid(Yangpalingmulil);50'AlBa'its(Yangmembang' (Yang menghadiri seluruhnya); 52' Al Haqqu
m;"i' li.,tt syatriO'(Yang
4'.Al
awi
Q aan h amba'Nya) ; ir^,p iaq,5 3 .,{ vrakil I Yarig me n gurus .n-9tp Vali (Yang meniaga llkhluk); 57 6u*), li. et Uatiin 6utut*uaq' lA' (Yang menghitung); 59 Al Mubdi Al Hamid (Yang dipuia); 58' Al Muhshi 5
l
siapa yang patut dihukum); 82.
Al Afuwu
(Yang memberi maaf siapa
yxng patut dima'afkan); 83. tu Rauf (Besar kasih sayang-Nya); 84. Al Malikulmulki (Raja sekelian nja);85, Dzul Jalali wal ikam (Mempunyai kcbesaran dan kemuliaan); 86. Al Muqsith (Yang memperhatikan orang
Al
Gani lcraniaya); 87. AlJami'i (Penghimpun makhlukharikiamat); 88. (Yang Kaya raya); 89. Al Mughnilu (Yang mengayakan); 90. Al Mani'i (Yang
rnelarang); 91. Ad Dharru (Yang memberi mudharat);92.
n
Nafi' (Banyak
rnemberi manfaat); 93. An Nur (Pemberi cahaya); 94. N Hadi (Pemberi pctunjuk); 95. Al Badi'i (Yang mengadakan sesuatu); 96. Al Baqi (Yang kekal sclamaJamanya);97. Al Sflarits (Yang kekal sesudah semuanya habis); 98. Ar Itasyid (Yang cerdik-cendeha); 99. As Shabur (Penyantun, tak terburuhuru), (Hadits riwayat Imam Tirmidzi,lihat Kitab Shahih Tirmidzi juzu'KII Iralaman 37
-
42).
Inilah nama-nama Tuhan yang 99 itu. Nama-nama Tuhan tidak boleh dibuat-buat atau diada-adakan oleh rnanusia, tetapiharus yang diterangkan oleh Nabi. Begitulah menurut paham
ktum Ahlussunnah wal Jama'ah,' Karena itu Tuhan tidak boleh diberi nama, umpamanya dengan "Aqil"
(Yang ber'aqal) atau "Syahin Syah" (Raja sekalian Raja) atau lain-lain.
(Yangmenciptakan);'e'O"nMu'id(Yangmenghidupkankembali);61'Al
(Yang mematikan); 63' Al Hayu l,futtyt (Yang menghidupkan); 62' Al Mumit (Yang tegak); 65' Al Wajib (Yang memberi iYt"g ftiO"p); 64. vahid.(Tunggal;' Al Maiid (vtng Uttut ttalaan'Nya); 67' Al
NQt**
sesuatu);. 66.
Al Qadir (yang Kuasa)' 19 I'luqtadir 68. Al Shamad (yang dituiui; 6g. Al Muakhiru H"Uuqaddimu (Yang mendahulukan); 72' iY^ng furrrl; Zi' qadim tak berpermulmn);74. *."g;mudiankan)i73. Al Awwal ivang NZhahit (Yang memperlihatkan Al Akhir (Yang baqa s.lata'latanyt);75' 76' N Bathin (Yang tersembunuyi
f
i;d
wujudNya dengan tanda'tanda'Nya); (Yang t;Ny.)' ZZ' et wati (Yang menguasai seluruhnya); 78' Al Mutaali Buru (Yang banyak kebaikan' bersih dari sekalian ,ifrt rcLttn gan);'79'Al Al Muntaqinz (Yang menghukum Nya) 80 Al Tawab (Penerima taubag; 81'
40
2. Tentang Malaihat Ummat Islam kaum Ahlussunnah wal Jama'ah mempercayai bahwa rda suatu makhluk halus, yang dijadikan dari nur (cahaya), bernama Malaikat. Bagaimana hakikat tubuh dari Malaikat-malaikat
itu
hanya Tuhan
yang lebih tahu, kita serahkan kepada Tuhan, karena kita tidak diwajibkan
untuk mengetahuinya. Yang wajib kita ketahui dan kita yakini ialah:
l. Malaikat itu banyaknya tidak terhitung, Setiap malaikat mempunyai tugas masing-masing dari Tuhan. Mereka ta
t
kepada Tuhan atas sekalian
perintah yang diberikan kepada mereka.
4t
mengikuti manusia. Malaikat Raqib dan Atid
Dalam hal ini Tuhan menyatakan dalam Qur'an:
banyak, mereka
bertugas menurutkan manusia masing-masing berdua dan berganti siang malam. Jadi, nama Raqib dan Atid adalah gelaran bagi Malaikat-
1,#, 6ij6yswsieVns6S
malaikat yang bertugas mencatat dosa dan pahala setiap orang. Catatan ini nanti di akhirat akan dikemukakan ketika menimbang dosa dan pahala, sehingga tak suatupun pekerjaan manusia yang
Artinya:
hilang, semuanya tercatat di dalamnya.
"Malaikat'malaikatitutakpemabmendurbakaiTubandalam
ffiengeriakan apa yang diperintahkan sekalian perintab-Nya, mereka tetap
Malaikat Malik, yairu Malaikat yang bertugas menjaga Neraka jahanam,
l.
kepada rnereka" (At Tahrim: 6)' akan makhluk Tuhan yang halus, yang taat mengerf Jadi Malaikat itu adalah
selalu kebalikan dari Iblis dan Syaitan yang f.rintuf,'p.rintah lirhan, durhakr kePada, Tuhan' kadang'kadang ia bisa Walaupun Malaikat itu maktrluk halus, tetapi
denganizinTuhan-merupakandirinyaserupamanusiadanlain-lain. 2.Kta'ummatlslamhanya,diwajibkanmengetahuil0orangMalaikatyang yaitu: uama, yang mempunyai tugas masing'masing' Nabi'nabi dan tugasnya pengantar wahl'u kepada Malaikat
a.
itu
Jibril,
SAW' Rasul'rasul, ktrususnya kepada Nabi Muhammad
yang juga dinamakan Malaikat Zabzniyah. Malaikat Ridhwan yang bertugas menjaga syurga.
t.
Inilah 10 orang Malaikatyxng wajib kita ketahui secara terperinci. Adapun malaikat-malaikatyang banyak lainnya cukuplah kalau kita yakini h:rlrwa fia Malail
hal-ihwal Malaikat-malaikat ini banyak sekali,
blwah ini
di
antararnya kami catatkan di
:
Firman Tuhan
:
b.MalaikatMikail,Ngasnyadalamsoal'soalkeseiahteraanummat'
angin' soal'soal tanah dan umpamanya mengantar huian, mengantar soal'soal kesuburan'kesuburan lainnya'
'4{;t)\ti'rtOYU J3t5J?*;^'^ujn;"9j; 9JF-iJ-*5*it:t&tr^;a1k,i&!; t'
nyawa setiap makhluk dan d. Malaikat lzra'il, tugasnya untuk mencabut
membawa nyawa itu kemana mestinya'
yaitu Malaikat.malaikat yang e.f. Malaikat.malaikat Munkar dan Nakir, kubur' untuk menanyai orang yang telah mati di ditugaskan
menuliskan amal g-h. Malaikat'malaikat Rakib dan Atid' tugasnya pekerjaanmanusiasehui.hari.PekerjaanyangbaikdicatatolehMalaikat
Raqibdanyo,,g-bu,ul.dicatatolehMalaikatAtid.Keduanyaselalu
42
l a
\xze
c.Malaikatlsrafil,rugasnyadalamsoal'soalakhirat'umpamanyameniup
meniup terompet tanda terompet lSangk"akata; tanda kiyamat' lain'lain sebagainya' bangun kembali di padang mahsyar dan
) -
)t.il&kit
Aninya:
'Barangsiapa yang bermusuban dengan Allab, MalaikatmalaikatNya, Rasul-rasulNya, Jibril, Mikail, maka (orang itu kafir) hahwasanya Allah musuh pula bagi orang katir itu" (N Baqarah: 98) Teranglah dalam ayat ini, bahwasanya kita orang mu'min wajib percaya
dan tidak boleh bermusuhan dengan Allah, dengan Malaikat-malaikat-Nya, dengan Rasul-rasul-Nya, dengan Malaikat Jibril dan dengan Mikail. Orang yang memusuhi semuanya ina adalah kafir dan Allah memusuhi pula orang
43
Mcngenai Malaikat-maut dikatakan oleh Tuhan dalam firmanNya:
yang kafir itu. dan Mikail itu Jadi, kita wajib percaya bahwa malaikat-malaikat Jibril ada, sesuai dengan petuniuk ayat ini.
-6*;:8;Jfi,fr'Sj l,+.rt,ly,f;;iS ll
Firman Tuhan lagi:
*x:],Wo*#*r**'Ru Artinya:
"Dan ditiuplah terompet (sangkakala), lantas mati orang-orang kecuali yang dikebendaki tuban tidak akan yang -*ati, di tangit din di bumi, *aki ditiup pula terompet lain, tiba+iba sernuanya bangun dari kubur dan melihat" (Az Zumur: 68)' Dalam Hadits Nabi menerangkan
"Katakanlah (Hai Muhammad!) Yang mematikan kamu adalab nalaihat-maut yang diwakilkan untuk urusan kamu, kemudian kamu
lada
Artinya:
"Berkata Nabi Mubammad SAW,: Malaikat terornpet. (H. Riwayat Imam Ahmad dan Hakim).
Terang dalamayat ini bahwa yang menarik jiwa kira dari tubuh ketika
,rkln berpulang ke rahmatullah adalah Malaikat.maut yang ditugaskan oleh 'l[rhan mengurus pekerjaan itu.
lvafil itu tukang tiup
Arlinya
rLllJ ri*t; -ia'g tll;ffefrW YWlagffie*'iYir#.', up) 7 /,1r1t!..z
11 zu t,Wvl6, e.,*/
Banyak lagi tyat-ayat Qur'an yang lain, yang dapat dijadikan sumber llmu pengetahuan kita tentang Malaikat.malaikat yang mengabdikan diri
kcpada Tuhan yang selalu patuh dan menurut sekalian perintah yang tllpikulkan Tuhan kepadanya. Ummat Islam wajib yakin seyakin.yakinnya, bahwa Malaikat,malaikat
Itu
ada.
Janganlah terpedaya pada omongan orang-orang "modern" yarng mengatakan bahwa Malaikat-malaikat itu tidak ada, karena ilmunya tidak sampai untuk mendapatkannya. Sehubungan dengan Malaikat yang mempunyai tubuh halus ini, kita
:
Dan ummat sepakat bahwa yang meniup sangkakala itu ialab Malaikat krafil Alaibissalam (Qurthubi Juz VII, hal' 20)' 44
\^s,5.a&;rit4jew
:
"Tiada suatu perkataan yang dilafazbkan, melainkan semuanya dlcatat oleb Malaikat Raqib dan Atid" (Q ; 18).
Di dalam Tafsir Qurthubi tersebut:
Artinya
Tuban-mu akan kembali", (As Sajadah: 11).
Tentang malaikat Raqib dan Atid diterangkan Tuhan dalam ayat
fV'go\olr)
1.gc\
6-u,,Jt
Artinya:
:
.)At,lr6Vn,:F;*h(e36
2
r
ummat Islam wajib pula mempercayiladanyaJin, suatu makhluk-halus yang
dijadikan Tuhan. Bahkan di dalam al Qur'an ada satu surat yang dinamai
45
(suratJin,,,
yang bertalian dengan di mana diksahkan di dalamnya hal'ihwal
Jin.
makhluk halus yang dijadikan Tuhan dari api, Jin, itu adalah sebangsa sebagai halnya manusia dijadikan dari tanah' mereka bisa merupakan Mereka bernrbuh halus, tidak bisa dilihat, tetapi
diri dengan bermacam-macam ruPa'
Jin
yang beriman sama dengan manusia, ada cli antara mereka
kepadaNabiMuhammadSAW.danadapulayangkafir'yangtidakmengakui Nabi Muhammad
SAIilfl.
jin yaitu Tuhan menyatakan keiadian manusia dan
'M
66y$'tij el&
Artirrya:
liat "DAn sesungguhnya Kami jadikan manusia itu dari tanab Kami Dan Jin yang kering dan dari lumpur hitam sampai berbentuk' "ladikan 26 - 27). (Al Hi': seielumnya dari api yang sangat pAnAs" kita mempercayai Kita ummat Islam yakin kebenaran Qur'an ini dan il
iin
berasal dari api, sesuai
dengan bunYi aYat ini.
Kitarnenolaksekeras.kerasnya'teoriDarwinatauDarwinismeyang orang hutan' mengatakan bahwa asal manusia dari monyet, dari
11r
I
Kirab suci Al Qur'an menolak teori Darwin ini sekuat'kuatnya' Di samping itu Tuhan menerangkan dalam al Qur'an' ketika
1
I
I
"I)iAntnra kami ada yang saleh dan diantara kami ada pula yang hukun begitu, kami menempuh jalan yang berlain-lain" (NJin : 11)" ranglah bahwa di antara Jin itu ada yang mu'min dan adapula yang kepada Tuhan, serupa keadaannya dengan manusia. Te
kllir
Sehubungan dengan makhluk halus ini, kaum Ahlussunnah walJama'ah
nr('mpercayai
pula adanya suatu makhluk yang bernama iblis dan yang
Irt'rnama syaitan.
Iblis selalu menggoda manusia supaya berbuat kejahatan, menggoda $upaya manusia durhaka kepadaAllah, durhaka kepada ibu-bapa dan menjadi
:
; bir:tr,v, J6+ J, y v - y r, f.J, . ?r&\y,yk
bahwasanya manusia beiasal dari tanah dan
Artinya:
yaitu: menceriterakan iin'jin yang mendengar Qur'an,
il
rrrpp .t3&3yK,$t6rl,q6ltat$Gi5
l)cngacau dalam masyarakat. Syaitan (setan) lebih jahat dari iblis, karena itu Tuhan selalu menluruh
kitr agar berlindung kepada Tuhan dari Tuhan berfirman
bahaya-bahaya syaitan terkutuk.
:
.1$ll.rrJar:i6):*,1^i,:;6.$gsrsrtptsu 1Ar:.[;Jt Artinya:
"Apabila engkau bendak membaca Qur'an, mobonlah perlindungan (kt Nahl: 98).
kepada Allah daN syaitan yang terkutuk'
Dan lagi firman Tuhan:
,;gfeltly|k:;G,6'jttK'0UA,'dy ',')LiJt.JE;rt-ul-a6 Artinya:
"Babwasanya syetan itu musubmu, maka ambillab ia menjadi ntusub selalu, ia hanya menyurub golongannya supayt masuk nerak6"
(ltathir: 6). 47
46
{\'
Dalam al Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang bertalian dengan syaitan ini, yaitu ayatptda surat- surat:An Nahl ,63; ilAnfaal:48; Al An'am: 1.12; Az Zukhrufi 36; Al Hasyar: 16; Al Fathir: 6; Al Aaraf :271; N lsra' :64;An Nisa': 117; Al Baqarah :268; NAn'am: L42; An Nur: 2l;Yasin: 62; Ibrahim: 22; N Hraf;201; Al Lraf:22, dan lainlain.
.\ht ntbl, pcntbawa
berita gembira dan mery)ampaikan peringatan, dan ,{llttltuilttttt hersama mereka Kitab dengan sebenarnya, supaya ia dapat trteufurl kaputusan bagi manusia dalam perkara yang diperselisibkan"
tAl ll,rr1;rrth: 213).
l)ln
Kesimpulannya kita ummat Islam kaum Ahlussunnah wal Jama'ah, wajib percaya bahwa ada makhluk halus yang bernama syaitan dan iblis yang
menjadi musuh buyutan bagi manusia.
t. Tentang Kitab-hltab
lagi firman-Nya:
rt';rq\)w
Susl
Ummat Islam Ahlussunnah wal Jamaah mempercayai adanya Kitabkitab Suci yang diturunkan Tuhan kepada Rasul-rasulNya untuk disampaikan Artlrryir:
kepada, ummat manusia seluruhnya. Kitab-kitab Suci itu banyak, karena Rasul-rasul pun banyak, tetapiyang wajib
kita percayai dengan terperinci hanya 4, yaitu:
1. Kitab
Suci Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa Alaihissalam.
2.
Ktab Suci Zabur yang diturunkan kepada Nabi Daud Alaihissalam.
3. 4.
Kitab Suci Injil yang diturunkan kepada Nabi Isa Alaihissalam.
"Dan kalau mereka mendustakan engkau (hai Mubammad), tpsttrtgt{ubnya Rasul-rasul sebelum engkau sudah pernah didustakan, lll$tku datang dengan membawa keterangan yang nyata, surat-surat dnn kitab yang memberi penerangan" (Ni lmran: 1g4). lbntang Kitab Taurat, Tuhan berfirman
:
Kitab Suci al Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAV.
Di dalam al Qur'an banyak terdapat ayart^yat yang kitab-kitab suci, khususnya yang 4 itu, di
Lr, a.3\-!' . 3j ; e"$v,Ji,"g6 fr€t
menerangkan
i
^ntuunya
Artinya
'i+-Ck-rtidtjgt "{t, 1,,6(r( tatlj,;,r-;ilffi,t b2Yiu#dg*lr15rt&i 't) ii ti.-,.7.:' ;:" gl6tQufiiS.fu e-il,3l;j 15.:5s_&u*6,ee:ry, :')u*r$tll; t#u,.+t+t,(r3gri
:
"Bahwasanya Kami merurunkan Taurat, di dalamnya ada petunjuk slun cahaya" (NMaidah
: 44).
Tentang Kitab Zabur Tuhan berfirman
YrY:6Pl
o
:
o, ").-,t | . l.j ;S.rilil!-rl,
Artinya:
.Manusia
I
I
I
itu adalab umrnat yang satu. lalu diutus oleb
Tuhan
Artinya:
"Dan Kami turunkan kepada Daud Ktab Znbur" (Al
Isra':
55).
48 49
Tentang Kitab
Artinya
Iniil Tuhan berfirman:
:
Sesunguhnya ini ada pada "Shuhuf-sbubuf" purbakala, yaitu ,\hultuf lbrabim dan Musa (N Ala : 18 dan 19).
fr '{6.Y46WV4E;.,*r9oht'r;i*as
Kita ummat Islam wajib meyakini bahwa semua Kitab-kitab Suci itu rltrri 'lirhan dan isinya semuanya benat tidak boleh diragukan,
rr :0s Ur 3i 5,;t3 p'Ey'"=t5 bgt u
Hanya Kitab Taurat dan
Artinya: "Dan Kami iringkan ieiak mereka dengan mengutus Isa bin Maryam, Kami membenarkan apa yang terdahulu dari padanya, yaitu Taurat. Dan
kipadanya, di dalamnya berisi petuniuk kebenaran dan cabaya terang" (Al Maidah: 46). berikan
klil
rlcrnikian keyakinan ummat Islam. Tuhan menerangkan hal ini dalam al Qur'an
!\
Tentang Kitab Suci al Qur'an Tuhan berfirman:
.o]#UgJgFr;gWEt Artinya:
Arllnya
"BAbwasanya Kami menurunkan kepadamu (Hai Muhammad) perbatikan isinyL" ( Yusuf: 2) Qur'an dalam babasa Arab, supaya engkau
:
.r -:J r . +,*rEv:5$l
:
oj'/_t e:r6.,!51i
:
" Seb
'| 't'L'J'
Injil yang sekarang ada di tang n penganut-
l)urganutnya tidak lagi menurut yang aslinya, sudah banyak dirubah-rubah rrlclr pendeta-pendetanya dulu, sehingga tidak dapatlagi dipercayai isinya,
abagian orang- orangYahudi merubah-rubab Kitab sucinya dari
keadaannya yang asli" (An Nisa': 46). .
Demikianlah ayat-^yxtyangbertalitn dengan Kitab suci yang wajib kita ketahui dengan terperinci, yaitu Taurat, Zabut,lniil dan Qur'an. selain daripada itu wajib pula diyakini bahwa kepada Nabi Ibrahim
juga Kitab' Alaihisalam dan kepada Nabi Musa Alaihissalam diturunkan kitab Suci yang di dalam al Qur'an diterangkan namanya' yaitu "Shuhuf"
Tentang
Injil dikatakan oleh Tuhan
6io)g:, #
:
rtW {,,i_}#rlfJ€A5, gs
,5*iir5$Art;:J;6itiAr'a;yffi
y"
rr: s$tJ | .6;#zttilr;,V:it;Fq,
(lfitab'kitab).
j
Firman Tuhan menYatakan hal ini
ri
:
&Vr&63t*7*L!"t$h3Y \t-\A ,uY;tl""@.;S
I
Artinya
:
"Dan dari orang-orang lang nxengatakan babwa mereka orang Nasharani, Kami ambil pe(anjian dari mereka, tetapi mereka melupakan sebahagian apa yang telab dipeNngatkan kepada mereka, karena itu kami timbulkan pennusuhan antara mereka sarnpai bari kiyamat, Dan 'llthan akan memberikan kepada mereka apa yang telab mereka kerja-
kan" (N Maidah:
50
14).
51
Kemudian ayat ini disambung dengan ayat berikut
:
f 4u*qryu 6gt$x{5K'qL6fi Sliit$'A'#ir:;'f,re'S*6W 'hJtt'rtxiyVtr.* ii,\i*es-eP'rzaix6s {{tli;"',t!5&'5'-s ."8
(-t
i" . aSUt
Artinya
:
"Hai orang-orang keturunan Ktab, sesungubnya telab datang utusan Kami kepadamu, menjelaskan kepadamu sebabagian besar Tang kamu sembunyikan dan dimaafkan sebagiannl'a. SesunguhnYa telab tlatang kepadamu dari Tuban cabaya dan Ktab yang teranT" (Al Maidah: 15)
.
Di clalam ayat ini dinyatakan oleh Tuhan, bahwa kedatangan Nabi Muhammad SAV. diberi tugas metlyatakan apa yang telah disembunyikan oleh ahli-ahli kitab (Yahudi dan Nashara), tetapi banyak juga yang disembunyikan itu yang tidak perlu dibukakan lagi. Pendeknya kitab-kitab suci mereka, telah dirubah-rubah di sana sini oleh tangan mereka sendiri, sehingga menjadi kabur keadaannya. Begitulah
kepercayaan ummat Islam tentang Taurat dan Iniil.
4. Tentan$ Rasul-Rasul Ummat Islam, kaum Ahlussumah wal lama' ah mempercayai sekalian Rasul.rasul Allah yang cliutus oleh Allah untuk menyampaikan Kitab'kitab Suci kepada manusia. Nabi-nabi clan Rasul-rasulAllah iru sedaridulu banyak, sampai 121.000,
dan Rasul-rasul 315 orang. Permulaannya adalah NabiAdam Alaihissalam dan penutupnya Nabi
Muhammad SAV.
52
Sesudah Nabi Muhammad
Saw tidak ada lagi Nabi dan
Rasul;
beliau adalah Nabi penghabisan, Nabi akhir zaman, Nabi-nabi dan Rasul-rasul yang wajib diketahui namanya adalah 25 rrrirng, yaitu yang tersebut dalam al Qur'an saia,yanglain tidak wajib untuk rllkctahui.
Nnbi-nabi dan Rasul.rasul yang 25 onng
itu, ialah:
1. Nabi Adam Alaihissalam (As) 2. Nabi ldris As. 3. Nabi Nuh As. 4. Nabi Hud As. 5. Nabi Saleh As. 6. Nabi Ibrahim As. 7. Nabi Luth As. 8. Nabi Ismail As. 9. Nabi Ishaq As. 10. Nabi Ya'qub As. 11. Nabi YusufAs. 12. Nabi Alub As. 13. Nabi Syu'aib As. 14. Nabi Musa As. 15. Nabi Harun tu. 16. Nabi Zulkiflitu. 17. Nabi Daud As. 18. Nabi Sulaiman As. 19. Nabi Ilyas As. 20. Nabi llyasa'As. 21. Nabi Yunus tu. 22. Nabi Ztkuia fs. 23. Nabi Yahya As. 24. Nabi Isa As. 25. Nabi Muhammad SAW.
53
Hanya25oranginiNabi.nabi/Rasul-rasulyangdisebutkannamanya
l)an lagi firman-Nya
:
/231".e (!xw .\Fgq.re,j€i&e.,Ur\ lK to; ot?;r'^|,s ."i G ;x3 6;
trV Tfr ,;
dalamAlQur,anyangwajibkitapercayaadanyadankitayakinikebenaran aiarannya.
rrv';bi!''W"&'Vo:
ValaupundalamQur'anpadasuratAsshaffayat6adadisebutkan bahwaakanadaseorangRasulyangbernamaAHMADmakayangdimalaudkan Nabi Muhammad sAw' dengan ayat ini ialah l,{abi Muhammad saw., karena
Artinya
dinarnai iuga AHlvlAD. namanya Nabi Muhammad SAV. pernah mengatakan bahwa
MuhamrnaddanadapulaAhmad.(tihathaditsnyapadabagiansejarah
i
:
"Dan itulab alasan yang Kami berikan kepada lbrahim menghadapi
fuumnya, Kami tinggikan derajatnya siapa yang Kami sukai, sesunguhnya 'lihan kamu itu Bijaksana dan Maba Tabu" 1Al An'am: 83).
Ahmadiyah).
Dan lagi firman.Nya
MenyatakanhalRasul.rasuliniTuhanberfirmandalamAlQur'an,di anturany a sebagai berikut
:
g 1.J)|y;,lt se:Sj:G ; i.V i V &J *\ i elT;, J:;*t 4 Fj 61" b bW l'r&t g yt 6. 3y* ;,*,o#fj;, * kr:*:
;
6
S
rYr:
Lil
I
Artinya:
"Katakanlab(HaiMubammad):KamiberimankepadaAllahdan kepada yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan apa nrolni*i Ismail, Ishaq, Ya'qwb, anak'anaknya dan yang diturunkan kepada: l'labLnabi dari kepada Musa dan Isa^ dan ipo yong diberikan mereka' dan Tuhor, karni tidak memperb;daktn tto'o'gpwn di antara kami patuh kepadanya"' (Al Baqarah: 136)'
,it5*qs4ssftWs.fus^w:ur#si 'ois, a;; JTjj dit SW5 sJ,; +;*,: u" | 1*Ar6i $:tUS ^r, lLii Artinya; "DAn KAmi berikan kepadanya Ishaq dan Ya'qub, masing-masing
Kami beri pimpinan. Dan sebelum itu Kami berikan pimpinan kepada Nub dan keturunannya yaitu Daud, Sulaiman, Ayub, Yusuf, Musa dan llurun. Begitulab Kami memberi upah bagi orang-orang yang membuat
khajikan"
(Al An'am: 84)
Dan lagi firman.Nya:
*;
"Kau;v*;mUfift < !"8 gqV offi mU ,, ,r12, l.t i4 ffigLllr.'MrS gSb I v:] 9Ldlr, r*dJ!o
J*-1N5.',41\ kU*V .',\j\A,
..rjt
.,9?,
y' tzl\ t z
-.{'J
Artinya:
'J
{*
oJ
"Dan Zakaria, Yahya,' ka dan llyas, termaswk orang yang baik-baik.
54
55
Dan lagi firman-Nya:
kelehiban Dan Ismail, Ilyasa', Yunus dan Lutb semuanya Kami berikan dari sekalian makhluk" (An An'am: 85 ' 86)'
jumlahnya,yangT lagi Semua yang tersebut di atas sudah 18 orang ini ialah yang tersebut dalam firman-firman.Nya sebagai di bawah
ALr reo
.qL#6i6pJs
:
'e3wfi;;ti)Jbe j;i',t5;wt'y''J:
Artinya:
"Dan kepada orang Majan (diutus) saudaranya, yaitu Syu,aib,,
(llud:
84).
YY:u!t.-.!i. ,*tC, futinya: "Babw^sanya Allab telah memilih Adam, Nuh, Keluarga lbrabim dan Keluarga Imran melebibi sekalian alAm" (Ali Imran: 33)' Yang dimaksud dengan keluarga lbrahim
di sini ialah di
^ntaflrry^ Nabi Nabi kita Nabi Muhammad sAW., karena beliau adalah keturunan Isa As, Ibrahim juga. Yang dimaksud dengan keluarga Imran ialah Nabi adalah anak karena beliau adalah anak siti Maryam, sedang siti Maryam dari 'lmran bin Yasyim (lbnu Katsiq Juz I, pagina 358)' Dan lagi firman'NYa:
1o,.blyt .WL#6yJy;
Dan lagi firman.Nya:
n
o,,r,c!r
.
fuQ,J(,#r\i5 6,ri1 |,*;tAS
Artinya:
"Dan IsmA'il, Idris, Zulkifli, semuanya orang Anbiya: 85).
lang sabar,,
(N
Dan lagi firman.Nya:
&4,(6siv{r'6|'6Eg{ftWlsv tr. , r-rlrYl Artinya:
Artinya:
"DankepadaAd(diutulsaudaranya,TaituHud'(AlAraf:65)'
"Muhammad itu bukan bapa dari seorangpun laki-taki di antara hantu, tetapi ia Rasul Allah dan akhir Nabi-nabi"
Dan lagi firman'NYa:
1t
,rrr,W'i!S'iily;
(N
rthzab: 40),
Itulah 25 orang Nabi/R.asul yang wajib dipercaya oleh setiap orang mu'min yang tersebut dalam Kitab Suci al Qur'an. Banyak Nabi-nabi dan banyak Rasul-rasul yang lain sedari dulu yang
Artinya:
"Dan kePada kaum Tsamud (diutus) saudaranya, yaitu Saleh' (Surat Hud: 61). 56
rllutus oleh Tuhan untuk sesuatu kaum atau sesuatu bangsa, tetapi tidak di drlam al Qur'an secara terperinci, maka karena Itu kita tidak wajib mencari dan menelitinya saru persaru. rllkabarkan kepada kita
57
Dalam hal ini Tuhan mengtalan dalam al Qur'an
rrrcrnilih orang-orang pembohong menjadi Rasul-Nya.
:
;U6 i:vu3;# e at; AWi'
tu;S tlL: 'LJ t.Afu :G
Rasul-rasul itu mesti amanah, yaitu dipercaya, bukan orang-orang khianat yang perkataan dan perbuatannya tidak dipercaya, Dalam sifat amanah ini termasuklah sifat ma'shum, yakni terpelihara
rliui dosa. Rasul-rasul tidak membuat dosa sama sekali, (ma'shum). Rasul-rasul bersifat tabligh, yaitu menyampaikan wahyu, karena
Artinya:
"Dan beberapa Rasul yang dabulu ada yang Kami ceritakan pula Rasul'rasul yang tidak kami kepadamu (Hai Muhammad)-dan-ada yang dikabarkan Terang dalam ayat ini bahwa ada Rasul'rasul Yang dikabarkan' yang tidak kepada Nabidalam al Quran dan adt pula
namanya dik nul secara terperinci adalah Rasul yang 25 yangtersebut bahwa ada banyak' dalam al Qur'an. Yang iain cukup dengan dryakini
*iib
yang dikabarkan Dalam ayat inidapat dipetik pengetahuan' bahwa Nabi iuga Rasul, karena dalam namanya dalam Qur'an itu semuanyi selain
dihiraukan karena bukan Rasul, bahwa Ilyaia bukan Rasul tidaklah bertentangan dengan ayat ini' Kesimpulannya: Yang
25 orangitu adalah Nabi dan
mustahil (tidak mungkin) ada 4 pula, yaitu
:
a. Shidik @enar), mustahil ia pendusta' b. Amanah (dipercaya), mustahil ia ktrianat' c. Tabligh (menyampaikan), mustabil ia menyembunyikan'
itu adalah orang.orang yang pintar bukan orang.orang tlungu, karena kalau dungu sudah pasti tidak akan dapat melaksanakan tuSasnya.
Sifat yang harus ada pada Rasul.rasul ialah sifat-sifat manusia yang biasa, yang tidak merendahkan derajat ke Rasulannya, umpamanya makan,
minum, tidur, kawin, bergaul dalam masyarakat, menjadi Imam dalam scmbahyang, menjadi jenderal dalam peperangan dan lain-lain sebagainya.
Ini semua boleh dikerjakan oleh
Rasul.rasulituadalahorang.orangyangbenar,karemabeliauadalah
I
orang.orangpilihanyangdiangkatTuhanmenjadiRasul.Tuhantidakakan
il
58 lt lt
Illil
Rasul.rasul.
Ada 4 buah ayatyangmenyarakan sifat.sifat Nabi yang kami kutipkan
di bawah ini
L\,
I
"
(i1i"g'b*,3ybv\'i\:S
tg rk';rS
Artinya:
"Dan ingatlab dalam Kitab lbrabim, sesungubnya ia adalab orang Sbiddiq (benar), lagi Nabi" (Maryam: 41). Dan lagi Firman.Nya:
1v : U\3U,
d. Fathanah (pintar) mustahil ia dungu' ilr
nyi
kln wabyu itu.
Rasul'
Sekarangsampailahkita,membicarakansifatRasul.rasulitu. adalah 4 dan yang Sifat'sifat yang wajib (mesti) ada pada Rasul
lr
gasnya menyampaikan wahlu itulah, maka mustahil ia akan menyembu
ini nyata dikatakan "Rasul'rasul"' Jadi,fawayangmengatakanbahwaAdambukanRasul'bahwaZulkifli
I
u
Rasul-rasul
ceritakan Padamu" (An Nisa': 164)'
ayat
t
.
E; c:JJJ;\y,& J ;J,Vi,i;
Artinya:
"Hai Rasulullah! Sampaihanlab kepada ummat apa lang diturun-
59
3. Nabi Musa Alaihissalam.
kan Tubanmu kepadamu" (Al Maidah: 67).
4. Nabi Isa Alaihissalam.
Dan lagi Firman'NYa:
5. Nabi Nuh Alaihissalam.
\.v : elr:J
t.A5n:K+l
Hal ini diterangkan oleh luhan dalam firman.Nya
Y
Artinya:
"sesungubnya aku seorang Rasul yang dipercaya?' (As
S1'u'ara:
Dan lagi firman'Nya:
JYs,AvMviKlWryl\?: rroePt.[#teAV
Rasul'rasul
'Ajaklah keialan Tuhan dengan kepintaran, pengaiaran yang baik dan bertukar pikiranlah dengan mereka dengan cara yang sebaik-baiknya" (An Nahl: 125). Dalam 4 ayxyangtersebut terdapat sifat'sifat Rasul yang 4 itu, yaitu: Shidiq, Amanah, Tabligh dan Fathanah. Kalau beliau tidak mempunyai sifat.sifat yang 4
ini tentu tak akan
selain dari pada itu kaum Ahlussunnah wal Jama'ah meyakini pula, bahwa di tntaraRasul.rasul itu ada 5 orang yang dinamai "Ulul Azmi", yaitu Rasul-rasul yang sangat teguh dan sangat tahan dalam menjalankan
SAW.
2. Nabi Ibrahim Alaihissalam.
60
diterangkan namanya terang.terangan
i:*;
Artinya:
, (on
"DAn ingatlah ketika Kami rnengambit perjanjian dari Nabi-nabi
iw
dari engkau (bai Muhammidl, dari Nub, dari lbrabim, dari
It'lusa dan Isa anak Maryam, dan Kami ambir
dari
mereka perjanijan
,yang sungguh-sungguh" (Al Ahzab : 7).
Dan lagi firman.Nya:
vt $t\tF te'lVy i i,FrY q.t\,K'LA bp{;al,F::;,iSA;;ei:'*W;
perintah-perintah Allah.
itu ialah:
ulur Azmi ini
eftti 4 # (fii eq +? ;rc,:i\:; $F!qS'64 #'s ; ;" a ;S
dapat menjalankan tugas kerasulannya'
Nabi Muhammad
] jp61,+,6
rlalam dua buah ayat sebagai berikut:
futinya:
l.
f)ttrqr
Artinya : "Dan sabarlah engkau (tahanrah daram percobaan) sebagaimana ketabanan Rasul-rasul Ulul ,Azmi,'(Al Ahqat: g5).
107).
Rasul-rasul Ulul Azmi
o, ori.-y, .
Artinya;
tY,s;
j:lt.*
'Ia telab menetapkan agama kepadamu (Hai Muhammad), yang dlperintabkanNya kepada Nub, dan yang terab Kami perin'tabkan 61
kepadalbrahim,Musadanlsa,babwategakkanlabasamadanjangan : 13)' kimu berpecab-belab di dalamnya" (Siura
itu
Demikianlah Rasul'rasul Ulul''Azmi' bahwa setiap Rasul Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah mempercayai untuk memperkuat da'wah diberi perlengkapan mu'iizat oleh Allah
mereka masing'masing' yang Mu'jizat lalah suatu hal yang luar biasa
diberikl Tuhal kepada
Artinya
yang besar (Syu'ara': 63). Dengan memukulkan tongkatnya ke laut maka laut menjadi belah dua dan Nabi Musa bersama nkytnyaberjalan di tengah laut iampai ke seberang.
da,wah dan risalah yang Rasul.rasul untuk dijadikan alat-memperkuat dibawanya.
Apibiasanyamembakar,tetapiNabilbrahimketikadimasuklanoleh tidak terbakar dan bahkan api menf adi musuh.musuhnya ke outu* rpiu.liau
Ini suaru mu'inat yang besar bagi Nabi Musa As. Dan tongkat beliau dapat menjadi ular sehingga dapatmengalahkan ular.ular tukang sihir ketika itu, Tuhan menyatakan hal ini
dingin dan sefuk buat beliau' Hal ini diterangkan dalam al Qur'an
:
Lalu Kami wabyuhan kepada Musa: pukullab laut dengan tongkatmu, maka laut itu belah dua, d,an setiap bagian sebagai gunung
:
Y. Artinya
\t: +L
b!'@16tit;)Gbir:ya$,e
:
'Jatubkanlah tongkatmu itu hai Musar Lalu dijatubkannya, maka tiba+iba tongkat itu mmjadi ular yang bugerak,,lihaha, 19 dan 20). Artinya
:
totonglab kepada Tubanmu ' Mereka bukata bakarlab dia, dan minta
kalaukamubisamelakukan,Kami(kataTuban)berkata:Haiapi'
selamat atas Nabi lbrabim,' (N bendaktah engkau menjadi sejuk dan Anbiya : 68'69). adalah tak "terbakar oleh api' Jadi, mu'iizat Nabi Ibrahim
I
diantuanya bisa membelah laut' l,tu,iizat tlabi Musa As. banyak sekali, jadi ular, dan lain'lain sebagainya' dan juga meniadikan tongkatnya bahm hal Nabi Musa Tuhan berfirman :
o, 14 lrr(1rr/1i
1l
w,,r;;6-a;4r!43'tv 9'oU;'6St6f .t':)Y"l','l-1sb)'/i't!t-a'etr
.t,,F;:#Jt#)q':,
62
'I
.1tr|ffi
Jadi tongkat Nabi Musa fu dapat memberah raut dan dapar pura menjadi ular kalau dilemparkannya (dijatuhkan).
Di dalam Qur'an diceritakan bahwa Fir'aun musuh Nabi Musa mengumpulkan tukang-tukang sihir di seluruh negeri untuk mengalahkan mu'jizat Nabi Musa As. Tukang-tukang sihir itu melemparkan
apaiaiayang
adaditangannya, umpama tali, puntung-puntung t
Demikian mu'iizat Nabi Musa.
63
i
bisa dikarang seperti
Adapun mujizat Nabi 'Isa Alaihissalam, beliau diberi kepandaian oleh Tuhan dengan pandai menghidupkan orang yang mati dan ke pandaian'
Demikian
di
antaranya kesimpulan pengarang buku "Husunul
llunitliyah" dalam thsal kedua dan ketiga tentang mu'jizat.
Tuhan berfirman, menYatakan hal ini:
Banyak
rf Ji *' oj,q,it' {1-Aifi:;{i
"karang
ntcngarang".
kepandaian kedokteran yang tidak diketahui oleh tabib'tabib ketika itu.
r.r,
itu oleh ahli-ahli pidato dan ahli-ahli
t"6/t;
mu'jijat Nabi Muhammad
SAW., tetapi
di
trrlrsar ialah Kitab Suci al Qur'an, Kitab suci yang tiad^
antmanya y^ng taranya
di
atas
rlurtia, Kitab suci yang dalamnya lebih dalam dari laut dan luasnya melebibi Irtirs padang sahara.
Artinya:
"Dan aku pandai menyembubkan orang yang buta, orang yang berpenyakit lepra dan aku pandai mengbidupkan orang yang telah mati,
dmgan izin fithan" (Ali Imran: 49). Banyak sekali terdapat dalam al Qur'an keterangan tentang mu'jizat
Nabi mulai
dui
Nabi Adam sampai kepada Nabi Muhammad SAW'
Ikrena itu kita ummat Islam wajib mempercayai adanya mu'jizat. Tersebut dalam Kitab Tauhid bernama Husunul Hamidiyah, karangan
Hasan bin Muhammad al !u;ar., sebagai berikut:
"Mu'jizat Rasul-rasul diberikan Tuhan sesuai dengan keadaan zamannya, dan mu'jizat Rasul-rasul dapat mengatasi kepandaian orang ketika itu. PadazamanNabi Musa As. banyak orang yang pandai ilmu sihir, puntung kayu api atau tali bisa menjadi ular. Tuhan memberikan mu'jizat kepada Nabi Musa sefupa itu pula, tongkat Nabi Musa bisa menjadi ular yang
*lrll
kesusasteraan, kalau mereka menyelidiki dengan
teliti dan menilai
relkhlas-ikhlasnya, niscaya iaakan kagum dan ketika itu akan iman, bahwa (Jtrr'an itu adalah suatu Kitab yang bukan susunan manusia, bukan buatan tiurgan manusia yang pandai-pandai, tetapi Kitab yang diturunkan oleh llrhan semesta alam yang tidak sanggup manusia membuat seperti itu. Secara sepintas lalu dapat dikatakan, bahwa tidakada kitab @uku)
tll dunia ini
yang sudah dicetak ribuan kali di berbagai negeri yang tidak
nrcmpunyai daftar salah cetak (emata), kecuali al Qur'an.
klli
Tidak ada kitab @uku) di dunia yang kalau dibaca berulang-ulang yang tidak mendatangkan bosan. Ikdang-kadang dua kali saja dibaca
klta sudah bosan, tetapi al Qur'an makin diulang membaca makin enak dan Irrakin terasa lezatnya.
Ahli-ahli sastera Arab mengakui, bahwa Kitab Suci Al Qur'an sangat
dapat memakan sekalian ular tukang sihir itu. Pada zaman Nabi Isa Alaihissalam, banyak orang yang tinggi ilmunya
tlitllm isinya, sangat banyak ilmu pengetahuan di dalamnya, sehingga orang lrcrkesimpulan bahwa otak manusia, apalagi otak Nabi Muhammad yang
tentang kesehatan dan banyak dokter ketika itu. Maka Tuhan mem' berikan mu'jijat kepada Nabi Isa kepandaian yang melebihi, yaitu pandai menghidupkan orang mati yang tidak bisa dikerjakan oleh dokter'
llrlak pandai menulis dan membaca tkan dapat membuatnya. Mustahil pada
dokter ketika ifu. PadaztmanNabi Muhammad SAW., kebanyakan orang
pintar berpidato, pintar mengarang, pintar berpuisi, bersajak dan bersyair. Maka kepada Nabi Muhammad SAW. Tuhan memberikan suatu mu'jijat secara ilmiyah pula, yaitu Kitab Suci al Qur'an, yang tidak 64
Sekalian ahli pidato, ahli karang mengarang, ahli sajak, ahli puisi dan
ukal,
Cobalah teliti dalam-dalam!
Qur'an mengatakan bahwa bulan dijadikan Tuhan bercahaya, tetapi mntahari dijadikan Tuhan sebagai pelita (lampu). (Nuh: 16), Qur'an sudah mcngatakan 1387 tahun yang lalu, bahwa matahari itu benar-benar api
65
yang bercahaya, yang menjadi sumber cahaya, tetapi bulan hanya bercahaya saja.
Pikirkanlah, sanggupkah otak manusia zamtn
itu
memikirkan
bahwa sumber cahrya rdalah matahari dan bulan itu hanya menyinarkan cahayr matahari
?
Dan banyak lagi yang lainJain, ilmu yang tinggi.tinggi tersebut dalam al Qur'an yang sampai sekarang dikagumi oleh orang'orang pandai.
Itulah maka dikatakan bahwa Qur'an itu suatu mu'jizat dari Nabi Muhammad SAS[. yang diberikan Tuhan kepada beliau untuk memperkuat dan memperteguh seruan (da'wah) tauhid yang dibawanya.
Nabi Muhammad
SArilfl.
ketika itu menentang orang-orang Arab
yang ahli-ahli dan fasih-fasih berpidato. Beliau berkata: "Cobalah buat agak satu surat saja kalau kamu semuanya mampu".
Dalam hal
ini beliau berani mempertaruhkan ke
Rasulan beliau.
Ihlau Qur'an bisa dibuat, maka ke Rasulannya palsu tetapi kalau orang' orang pandai ketika itu tidak bisa membuat barang satu surat pun, maka ke Rasulan beliau sah dan Qur'an benar-benar dari Allah.
Hal ini dinyatakan dalam al Qur'an. Firman-Nya
:
,iKib tp*, SLese;'tSuq{euiiq*;Ori3 iv,a;;,.';4-:yXKo:b1stu$,&/i,VirS
Artinya
jika
-
tentang kebenaran Qur'an - lang kamu ragu-ragt Kami turunkan kepada bamba Kami, cobalab kamu temukan sebuab surat serupa Qur'an itu dan panggilab pembantu-pembantumu selain Allab kalau kamu memang orang benar" (Al Baqarah: 23). I
Mendengar ayat
ini orang-orang kafir-Kuresy mendapat jalan untuk
mengalahkan Nabi Muhammad SAW. Mereka berkumpul untuk mencoba
membuat suatu tulisan yang serupa fasihnya, yang sama tinggi muru dan
66
'\til
Kemudian Tuhan berfirman menginsafkan mereka:
,*M:{ffid##to Artlnya:
"Katakanlah kepada mereka (Hai Muhammad), sesungubnya ktluu selurub manusia dan jin berkumpul untuk menulis yang serupa d Qur'an itu niscaya mereka tiadalab dapat membunt lang serupa itu, uwlaupun mereka bantu membantu sekalipun" (N Isra': 88). Demikianlah hal ini.
Mu'jizat-mu'jizat Nabi Muhammad SAW yang lain banyak lagi, l)llam bermacam.macam hadits yang tersebar dalam bermacam Kitab llldits banyak didapati mu'jizat-mu'jizat Nabi Muhammad Saw. l)l antaranya:
L Pada suatu kali orang melihat
bulan belah dua, karena dimintakan oleh Nabi kepada Tuhan. Hal ini tersebut dalam hadits Abu Daud, dan lain-lain.
2. Pernah orang melihat matahari terhenti berjalan sebentar untuk membenarkan ucapan beliau, Hal ini diterangkan dalam kitab hadits
;
"Dan
nllulnya, yangdalam dan luas isinya seperti al Qur'an, akan tetapi akhirnya nrrreka mengatakan bahwa mereka tidak sanggup.
Thabrani, dan lain.lain.
3. Pernah keluar air dari anak jui Nabi Muhammad SAW., sehingga dipakai air inr untuk manusia, unta dan untuk mandi. Hal ini terjadi pada suatu kali dalam peperangan di mana air kurang, sebagai diterangkan dalam kitab Hadits Bukhui dan Muslim, juga dalam kitab Baihaqi dan lain.lain,
4. Sembuhnya penyakit seseorang dengan disapu saja oleh
tangan
67
Pokoknya ini tidak mustahil, yang satu berubah dengan rlln yang lain berubah dengan cua revolusi.
beliau, sebagai tersebut dalam kitab hadits Bukhari, Darimi, dan lain-lain. 5. Anak-anak bayi, hewan, kayu, dan
cara evolusi
Semuanya adalah dalam kekuasaan Tuhan yang tidak mustahil bagi-Nya,
lain'lain pernah didengar orang
Sehubungan dengan mu'jizatnya ini, ummat Islam Ahlussunnah wal
mengucapkan dua kalimah Syahadat di hadapan Nabi Sebagai yang diterangkan dalam pelbagai Kitab Hadits.
,filma'ah, mempercayai pula adanya keramat bagi Wali-wali Allah. Keramat artinya" sesuatu yang luar biasa yang keluar dari V/ali-
itu sampai 6. Nabi melemparkan sekepalan tanah kepada musuh. Tanah
wlli Allah, dari orang saleh-saleh dan dari Ulama-ulama, tetapi
mengenai mata seluruh musuh seperti yang terjadi dalam peperangan
mereka
hukan Nabi.
Badaq Hunaen, dan lain'lain.
Dalam al Qur'an diterangkan sebagai berikut:
7. Dikabarkan oleh beliau bahwa beliau dan sahabat'sahabat akan masuk Makkah dengan aman. Hal ini terjadi sebelum Makkah dikalahkan. Apayang diucapkan beliau ini benar dalam kenyataannya. (Lihat al Qur'an ay^t 27 surat al Fath)'
8. Dan lain-lain kabar gaib yang kemudian ternyata kebenarannya. juga Dapat diambil kesimpulan bahwa Nabi Muhammad sA![. sama dapat dengan Nabinabi yang lain yaitu mempunyai mu'iizatmu'inatyang dipakainya dalam berjuang mengalahkan lawan'lawannya' Bagi orang Islam yang mengakui kebesaran Tuhan dan kepandaian Tuhan membuat sesuatu, hal ini tidaklah heran'
Kita melihat tiap hari dengan mata kepala kita, bahwa Tuhan dapat merubah sesuatu benda menjadi benda yang lain' Perhatikanlah, bahwa air (asal manusia) bisa menjadi manusia, awan bisa bisa menjadi hujan, benih padi bisa tumbuh seperti salur'sa1'uran, merubah pula berubah menjadi padi kembali. Pendeknva Tuhan bisa
,.rrrtu, baik rupanya maupun
bentuknya, baik zatnya dengan rupa'
jalan evolusi, Hanya perubahan yang terjadi sekuang adalah dengan -
Tongkat bisa jadi ular dengan cepat, anak kecil bisa bicara dengan dengan cepat. cepar, dan lain-lain mu'jijat yang memperlihatkan perubahan
68
:
"Setiap Zakaria datang kepadanya (Siti Maryam)
di
mihrab
dldapatinya makanan didekatnya, lalu ia bertanya: "Hai Maryam, hagaimana kamu mendapat ini ? Jawab Maryam: Itu datang dari 'lfuhan, sesungguhnya Tuhan itu memberi rezki kepada siapa yang dkukai-Nya dmgan tidak berbinga" (Ali Imran: 37). Jadi
ini
adalah keramat Siti Maryam,
ibu Nabi 'lsa
Alaihissalam
yang bukan Nabi. Beliau selalu kedatangan makanan terhidang ke dalam mlhrabnya (tempatnya) sehingga keheran-hera nan Zakmia melihatnya. Di dalam ayat yang lain pula, diterangkan ksah ahli gua sebagai berikut:
bentuk yang lain. dengan perlahan.lahan. Adapun perubahan yang terjadi dalam mu'jijat mu'jijat Nabi adalah perubahan revolusi, perubahan yang cepat'
Artinya
ro..i$3r.t!s)ii;3tS',*rtryV#6g$ Artinya: "DAn tnuelea tidur dalam
panya
selama 309 tAbun" (Al Kahfi: 25),
69
Ini satu keramat dariAhli Kahfi (ahli Gua) yang tiduf selama 309 tahun
Slurga dan neraka tidak akan lenyap menurut I'itiqad kaum
tanpa rusak badannya. Ahli Kahfi itu adalah orang'orang yang lari ke dalam gua karena
Alrltrssunnah wal Jama'ahdan akan lenyap menurur i'itiqad sebahagian dari klum Mu'tazilah.
hendak dipaka menyembah berhala oleh yang berkuasa di negerinya ketika itu. Mereka adalah orang saleh-saleh tetapi bukan Nabi.
Ummat Islam kaum Ahlussunnah
1.
Dan mereka pula keramat, karena dapat tidur selama 309 tahun. Dan banyak lagi keramat Vali'wali dan Ulama-ulamayang tersebut dalam beberapa Ktab Hadits, yang kalau dinukilkan di sini semuanya niscaya buku ini cukup tebal untuk itu. Dalil yang satu sudah cukup bagi orang yang berakal. Adapun tentang adanya Wali'wali Allah diterangkan dengan gamblang
dalam kitab Suci,
\t
di antuanfx afat:
;t, {{t i*
& &6{ i\ X$";,\,*i
Artinya:
"Ingatlah sesungubrryaWaliwali Allah, mereka tidak merasa takut
dan tidak berduka cita" (Yunusl
62).
Ciri-ciri wali Allah itu ialah, bahwa kalau mereka terlihat oleh kita maka kita lantas ingat Tuhan Allah 'Lna waialJr', demikian diterangkan dalam hadits-hadits (Lihat Tafsir Thabui Juzu' II, hal. 137'132).
Kita ummat Islam mempercayai bahwa
hui akhirat
alian ada. Dalam
bahasa fuab dinamai 'Yaumul Akhir".
Hari akhirat itu bermula, setelah kita sudah meninggal sampai ummat manusia masuk syufga atau masuk neraka, sesuai dengan amal mereka masing-masing. Syurga dan neraka dan sekalian isinya dikekalkan Tuhan, sehingga penduduk keduanya kekal dalam syurga atau kekal dalam neraka buat selamalamanya.
70
Jama'ah wajib percaya:
Setiap orang akan mati apabila umurnya sudah habis. Umur itu sudah ada jmgkanya oleh Tuhan. Kalau datang ajal semuanya
mesti mati, tidak terlambat satu detikpun dan juga tidak terdahulu.
2.
la mati sesuai dengan
ajalnya.
Setelah mati lantas dikubur dalam tanah, Dalam kubur di tanyai
oleh malaikat Munkar dan Nakir tentang siapa Tuhan, siapa Nabi, siapa Imam, dan lainJain sebagainya. Orang-orang yang sudah mati dan telah sempurna dikuburkan, lantas diberi oleh Tuhan perasaan kembali, sehingga ia tahu soal-soal yang dihadapkan kepadanya. Orang-orang yang tidak baik jawabannya akan disiha dalam kubur.
Iftum Ahlussunnah mempercayai adanya siha kubur. Kemudian apabila hari telah kiamat dan semuanya sudah mati maka seluruh orang dihidupkan kembali oleh Tirhan dengan suara nafiri (terompet) dari malaikat Israfil, lalu semuanya kumpul
di padang mahsyar.
itu ditimbang dosa dan pahala, ditimbang man^ y^ng berat dan mana yang banyak. Hui itu dinamakan "Hari berhisab".
4. Sesudah
5. Sekalian orang
5. Tentan$ Hart Klamat
wal
melalui titian Sirathalmustaqim yang dibentang-
kan di atas neraka.
saleh (yang baik baik) langsung masuk syurga, tetapi orang-orang yang durhaka akan tergelincir dan jatuh masuk neraka.
6. Sekalian orang-orang
7. Orang kafu kekal dalam neraka, tetapi orang Islam yang berbuat
dosa dan sampai mati tak pemah taubat maka orang itu masuk neraka buat sementua. Dan setelah selesai hukumannya mereka akan dikeluarkan dari neraka.
7t
8. Orang-orang saleh akan ditambah
nikmat kurnia kepadanya, yaitu
nikmat melihat Tuhan yang tidak ada tata' lezatnya.
9.
Yang dalam syurga kekal selama'lamanya dan yang dalam neraka.
kekal selamalamanya. Demikianlah kesimpulan dari kepercayaan kaum Ahlussunnah wal. Jama'ah yang bertalian dengan Hari Akhirat. Dasar-dasar dari kepercayaan ini ialah tyat'ayat dalatn al Qur'an, sebagai tersebut
di bawah ini
lu hisa menghidupkan orang yang mati, babwasanya Ia kuasa membuat wsudtLt. Dan sesunggubnya kiamat itu pasti datang, tiada ragt lagi dan sesunggubnya Tuban akan membangkitkan orang-orangyang dalam kubur" (Al Haj
:6-7).
Terang dalam ayat-ayat ini dinyatakan bahwa setiap orang akan rrurti, bahwa hari akhirat akan ada, bahwa kiamat akan datang dan h;rhwasanya. Allah akan menghidupkan kembali orang-orang yang telah rnttti.
:
Kemudian Tuhan berfirman lagi:
I r\
o
r
61fif . c;;1/\3{!,*:'S
Artinya:
^
'setiap orang akan merasakan mati". (Ni Imran: 185). Dan firman-Nya
-v,J-ljt
Artinya:
;
"Barangsiapa yang mengerjakan perbuatan baik, walaupun sekecil
WVrSril u$;t$5ia,,tl6y:6Q6
hlll sawi, niscaya ia akan melihat pabalanya dan barangsiapa yang nrcngerjakan kejahatan walaupun sebesar biji sawi niscaya ia akan tnclihat akibatnya". (Al Zilzal T - 8),
Artinya:
Hari akbiraf" (Al Baqarah : Dan firman-Nya lagi
tlln
177).
,*$t9g'q:nr;iVW,zS,fu)fr 6t:"01
j
baiknya.
"Detnikianlab yang sesungguhnya, Nlab itu yang sebenarnya dan
:
'i'*t;ll*ACjs+(4i, StFi*,yt 33HtAi'09;t'o#'Gii+\8\E4t
,l-;'4,#ji"MrsfJq"q+ Is\?#lsiW: t$ *r$i'ii rYqiv
-'trcil
Artinya:
72
-
l)irn firman Tuhan
:
e,*,^3:S'&'$fi$'LrJ4s:i],i^h(&.gi v
menurut ayat ini - akan diadakan perhitungan akan tllhisab dosa dan pahala dan al,an dilihat alubat akibat pekerjaan kita, buruk Teranglah
"DAn ynng, baik ialab iman pada Allah dan iman atas adanya
11,
*iS r .r;;i
/.. i!7$$1fua]4wt l.^-?gt
Artinya:
"Dan diletakkan kitab catatan arnalAn, rnaka orang-orang yang 73
be*ata: 'Aduhai, kitab apakab ini, tiada terkecuali kecil besar ada di dalamnya, dan Tubanmu tidak merugikan seseorang juApun" (Al Kahfi : 49). berdosa mengelub ketakutan sambil
l\rhln tidak bisa dilihat dengan mata kepala. Dan lagi Firman-Nya:
Dalam ayat ini diyakinkan bahwa ada "kitab" yaitu catatan amalan setiap orang yang dicatat oleh Raqib dan Atid. Ayat ini menolak paham kaum Mu'tazilah yang mengatakan bahwa tidak adt malaikat'malaikat yang
iSrU
is 8g: ;+t,5 :t FVUL.:6e_t'
Sy
'Wht6Ait$1i(i$6;$Q#t"]:-itAk
menuliskan amalan setiap orang.
or
,'LiJl
Dan firman Tuhan: Artinya:
h,-,,#iqq'#'t\.2u11$r$$$lr;fi\F.W rorEill ."9{$#
"Bahwasanya orang-orang yang ingkar dengan ayat-ayat Kami Kami masukkan ke dalam neraka. ftap+iap mengelupas kulit uhan uereka Kami ganti dengan kulit lain, supaya mereka merasa benar slksaan, babwasanya Nlab adalab Mulia dan Hakim. (An Nisa': 56).
"Dan berilah kabar gembira sekalian orang yang iman dan beramal
Begirulah keringkasan tentang hari Akhtatymgwajib dipercayai oleh
Artinya:
saleh, bahwasanya disediakan bagi rnereka syurga yang dilalui beberapa sungai (Al Baqarah: 25).
di
bawabrrya
ini
menerangkan, bahwa akan ada syurga, tempat istirahat penghabisan bagi orang yang baik-baik dan beramal saleh.
Ayat
r .r r i,qp,
t*6w3fi*V *!!rt
'Muka pada hari ini gilang ganilang nelihat kepada Tuhannya" (Al Qiyamah: 23).
ini menyatakan bahwa untuk sekalian orang yang beriman akan diberi nikmat yang besar ddam syurga, yaitu melihat ltrhan Ana waialla. Ayat
74
Qadha menurut paham Ahlussunnah wal Jama'ah ialah ketetapan 'llrhan pada azal tentang sesuaru. Barang sesuatu yang akan terjadi
ncsia.
Kita telah ditetapkan oleh lirhan dalam ual akan jadi orang IndoItu namanya Qadha Tuhan. Hal ini tak bisa dirubah oleh siapapun
Juga.
Kemudian kita dilahirkan
di Indonesia, itulah
qadar atau takdir
'lhhan.
futinya:
Ayat
0. Tentang Qadha Dan Qadar
iemuanya sudah ditentukan Tuhan sebelumnya dalam u;al.
Dan firman-Nya lagi:
r
rekalian orang mu'min.
ini menolak paham kaum Mu'tzilah yang menyatakan bahwa
Manusia wajib yakin seyakin-yakinnya, bahwa yang terjadi di atas dunia ini semuanya sudah qadha Tuhan dan sudah takdir Tuhan, tidak bcrubah la$ dan tak seorangpun yang sanggup merubahnya. Setiap manusia tidak bisa membebaskan diri dari Qadha dan Qadar 'lirhan.
75
Umpamanya
Dan firman Tuhan lagi.
:
dijadikan-Nya menjadi anak Indonesia, dilahirkan di Indonesia. Apakah orang Indonesia itu dapat menolaknya ?
a. Seseorang manusia b.
.
)'r5 l(iE r'3;'9€y
Seseorang dijadikan anak si Anu dan ibunya si Anu, apakah dapat setiap
orang membantahnya, dapatkah ia, mencari ibu atau bapak yang lain
c.
t1 : rr-elt
?
Anak seseofang yang akan lahir tidak dapat dikuasai oleh ibu bapanya. Mereka harus terima takdir Ilahi, mendapat anak laki'laki atau wanita,
tak dapat disanggahnya. Kalau dapatlah kita manusia berkuasa, tentu akan dicari negeri yang lebih baik untuk tempat kelahiran kita. Kalau ada, kekuasaan kita' tentu dicari ibu bapa, yang gagah, yangkaya, Kalau adalah kekuasaan kita, tentu anak kita yang akan lahir sesuai rupanya dengan kehendak kita' Karena
itu dalam rukun Iman yang ke 6 ditetapkan bahwa takdir
baik dan buruk semuanya dijadikan Tuhan, dan Tuhan berbuat sekehendak' Nya.
Tuhan berfirman dalam hal
ini
:
&*4$f#ujs"srso+l#e+ itj.?qy.
:*l'2-"5,;" ""a(Jw
\f Artinya
I
JrJ,/l
#i'rpW1ycfiaii\i
:
.Tiada suatu bencana yang teriadi di bumi atau pada dirimu sendiri, melainkan bal itu sudab ada dalam krtab @zal) sebelum Kami melaksanakan terjadinya, babwasanya bal demikian mudah sekali bagi
Allah'(Al Hadid:
Jfii
"Sesunggubnya segala sesuatu Kami
jadikan dengan takdir"
(Al
l.fiunar: 49). Berkata Imam Nawawi dalam mengartikan ayat ini : l{llah subhanahu wn ta'ala telah mentakdirkan sesuatu dalam u:al dan Tuhan telah tahu lralrwa sesuatu itu akan terjadi pada waktu yangla tentukan. Maka sesuatu Itu tujadi sesuai dengan takdirnya".
Demikianlah, ummat Islam Ahlussunnah wal Jama'ah meyakini hlhwa sesuatu yang terjadi sudah ditakdirkan oleh llahi, kita hanya menrlnpati saja lagi. Hmya takdir sesuatu itu kita tidak tahu kepastiannya dan karena itu tlrlak boleh menunggu saja tanpa kerja. Bekerjalah, berusahalah sehabis tenrga, dan serahkanlatr kepada Tuhan apa yang akan teriadi.
Begitu juga anak kita, peliharalah ia baik-baik, berilah makanan, pclihara kesehatannya, sesudah itu serahkanlah kepada takdir luhan apa
ylng akan terjadi. Orang yang meletakkan benih di atas batu dan sesudah iru ia tunggu
tlkdir agar benih itu tumbuh dan berbuah sendirinya, maka orang ini lermasuk orang dungu yang sangat bodoh, kata Imam Ghaaali. Barangsiapa yang hendak mendalami masalah Qadha dan Qadar ini
dlpcrsilakan membaca buku "40 Masalah Agama", masalah ini diuraikan panjang lebar.
22)
apa saja yang terjadi
jilid IV dimana di
situ
Demikian I'itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama'ah dalam soal-soal
di dunia
-
menurut ayat ini
-
sudah
diqadhakan oleh Tuhan dalamualdan dilakanakanadanyadi dunia sesuai dengan qadha-Nya itu.
Artlnya:
lnl, Maka selesailah pembicaraan kita tentang rukun Iman yang enam, yaltu kepercayaan terhadap Allah, terhadap Malaikat-Malaikat-Nya, terhadap Kltab-Kitab Suci-Nya, terhadap Rasul.Rasul-Nya, terhadapAkhirat, dan Qadha. Qadar-Nya.
76
77
l
zat Iain, mustahil Ia berdiri
l.
di
atas zat lain.
Wahdaniyah, artinyt Ia Esa, mustahil Ia banyak.
g. Qudrat, artinya
Kuasa, mustahil Ia tidak lfuasa.
Ir. Iradat, utinya menentukan sendiri dengan kehendak-Nya, mustahil
III
Ia dipaksa-palsa.
i Ilmu artinya Ia tahu, mustahil Ia tidak tahu. i. Hayat, artinya Hidup, mustahil Ia mati.
DAFTAR NINGI(AS I'TIQAD KAUM AHIUSSUNAH WAI
'AMAAH 1.
o. Kaunuhu Muridan, artinya Ia dalam keadaan mempunyai hadat,
itu ada, namanya Allah. Dan ada 99 nama Allah.
mustahil Ia dalam keadaan yang tidak mempunyai iradat.
p. Kaunuhu Alamin, artinya dalam keadaan Yang tahu, mustahil Ia
3. Tuhan mempunyai sifat banyak sekali, yang boleh disimpulkan dengan
dalam keadaanyang tidak tahu.
perkataan: Tuhan mempunyai sifat-sifat Jalal (kebesaran), Jamal (ke' indahan) dan Kamal (kesempurnaan).
c1.
a. Wujud, artinya Ada, mustahil Ia Tidak
r, Ikunuhu
Sami'an aiftinyaladalam keadaan Yang mendengar, mustahil
Ia dalam keadaan yang tidak mendengar.
s, Kaunuhu Bashiran,
artinya Ia dalam keadaan yang melihat, mustahil
Ia dalam keadaan yang tidak melihat.
ada.
t.
ada-Nya mustahil ada-Nya ber-
I0unuhu Mutakalliman, artinya Ia dalam keadaan yang berkata, mustahil Ia dalam keadmn yang tidak berkata.
permulaan.
Demikian 20 sifat yang wajib (mesti ada) bagi Allah dan 20 sifat yang musthil (tidak mungkin ada) bagi Allah.
Baqa, artinya tidak ber-kesudahan ada-Nya, mustahil ada-Nya berkesudahan.
d. Mukhalafatuhu ta'ala lilhawaditsi, aftinya Ia berlainan dengan sekalian makhluk, mustahil Ia berupa dengan makhlukNya.
e. Qiyamuhu binafsihi, artinya Ia berdiri sendiri, bukan berdiri di
Kaunuhu Halyan, xtinya Ia dalam keadaan Yang hidup, mustahil Ia dalam keadaan yang mati.
oleh sekalian mu'min yang baligh berakal adalah 20 sifat; 20 sifat yang wajib ada bagi NY{ dan yang mustahil (tidak mungkin) ada bagi NYA. Dan satu lagi sifat yang harus ada bagi NYA ; yaitu :
4. Sifat yang wajib diketahui
1ll
Bashar,
Ia dalam keadaan tidak berkuasa.
2. Tuhan
78
l.
n. Kaunuhu Qadiran, artinya Ia dalam keadaan yang berkuasa, mustahil
dengan hati dan mengerjakan dengan anggota.
c.
Sama', artinva mendengar, mustahil Ia tidak mendengar.
melihat, Mustahil Ia buta. ^rtinya m. Kalam, artinyaberkila., mustahil Ia bisu.
Iman ialah mengikrarkan dengan lisan dan membenarkan dengan hati. Iman yang sempurna ialah me-ikarkan dengan lisan, membenarkan
b. Qadim, artinya tidak ber-permulaan
k.
5.
Sifat yang harus bagi Allah hanyalah satu, yaitu : Ia boleh memperbuat
dan boleh pula tidak memperbuat. atas
79
6. Ifajib
dipercayai bahwa Malaikat ada. Mereka banyak. Tetapi yang waiib
b,
dipercayai secara terperinci hanyalah 10 orang sebagai yang telah disebutkan nama-namanya dan pekerjaannya masing'masing dalam bagian 2 Bab
7.
Il
tentang Malaikat.
Nabi, siapa Imam dan lainJain pertanyaan oleh Malaikat Munkar dan Nakir.
c. Orang yang jahat
Wajib dipercayai adanya Kitab-kitab Suci yang dirurunkan Allah kepada
tl.
Rasul-rasul-Nya untuk disampaikan kepada, kaumnya.
c.
adalah 4, yaiat
disika dikubur,
Kemudian pada suatu waktu akan terjadi kiamat besar, dunia akan
Kemudian pada suatu waktu pula akan dibunyikan terompet sehingga
seluruh orang yang mati bangun kembali, berkumpul
a. Kitab Taurat yang. diturunkan kepada. Nabi Musa
Alaihissalam.
di Padang
Mahsyar,
b. Kitab Zabw yang diturunkan kepada Nabi Daud Alaihissalam.
L
c. Kitab Injil yang diturunkan
g. Di Padang Mahsyar itu akan ada syafa'tt @antuan) dari Nabi
kepada Nabi Isa Alaihissalam.
Kaum Alilussunnah wal Jama'ah mempercayai sekalian Rasul-rasul yang diutus Allah kepadamanusia. Mereka banyak, adayangditerangkan oleh
Allah kepada kita dan ada pula yang tidak diterangkan, Tetapi yang wajib diketahui secara terperinci adalah 25 Rasul yang dinyatakan dalam al Qur'an. Baik juga dijelaskan secara pendek perbedaan antara Nabi dan Rasul. Nabi ialah orang yang dituruni wahyu oleh Tuhan, tetapi tidak disuruh
untuk menyampaikan kepada manusia, sedang Rasul ialah Nabi vang ditr,rruni wahyu oleh Tuhan dan ia diperintahkan untuk menyampaikan wahyu iru kepada manusia. Jadi, seorang Nabi belum tentu menjadi Rasul, tetapi seorang Rasul mesti
menjadi Nabi lebih dahulu, Yang?5 orang ini adalah Nabi dan juga Rasul, menurut paham kaum
h. Akan ada timbangan untuk menimbang dosa dan pahala.
i.
Akan ada titian Shirathalmustaqin, yang dibentangkan di atas neraka yang akan dilalui oleh sekalian manusia.
i.
Akan adatelagalgutsar, kepunyaan Nabi Muhammad SA![., di dalam Surga, dimana orang-orang beriman akan dapat minum.
k, Yang lulus ujian terus langsung selamat meniti dan masuk Surga Jannatun Na'im, tetapi yang kafir akan jatuh di neraka.
l.
Orang yang baik langsung masuk surga dan kekal selama-lamanya.
m, Orang kafir langsung masuk neraka dan kekal selamalamanya.
n. Orang mu'min Yang berdosa dan mati sebelum taubat, akan masuk ke dalam neraka buat sementara dan sehabis hukuman akan dikeluukan dan dimasukkan ke dalam surga buat selama-lamanya.
o. Orang mu'min yang baik baik akan diberi nikmat apa
Ahlussunnah wal Jama'ah.
9. Setiap orang Islam
wajib mempercayti hari akhirat. Permulaan hari akhirat itu bagi setiap manusia adalah sesudah mati,
saja yang ia
sukai, dan akan diberi lagi nikmat tambahan yang paling besar dan
paling lezat, yaitu melihat Allah Subhanahu wata'ala. Demikian secara ringkas tentang hari akhirat.
yaitu:
a. Setiap orang akan mati apabila jm*.a usianya sudah
Akan diadalan hisab, yakni perhitungan dosa dan pahala. Muhammad SAW dengan se-izin Tuhan.
d. Kitab Qur'an yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
80
akan
hancur lebur dan semua makhluk yangada di dunia akan mati.
Kitab-kitab Suci ini banyak, tet^piy^ngwajib diketahui secara terperinci
8,
Setelah mati lalu dikubur. Dalam kubur ditanyai : siapa Tuhan, siapa
habis.
81
I I
10.
Kaum Ahlussunnah mempercayai Qadha dan Qadar, yaitu takdir Ilahi,
yaitu sebagai berikut
l{
dan tidak terdahulu walaupun sedetik sekalipun. 'li:tapi manusia diperintah oleh Tuhan supaya bertobat kalau sakit, tid* boleh menunggu aial saja.
:
a.
di dunia ini sudah ada Qadha Tuhan, yakni hukum Tuhan dalam ual,bthwa hal itu akan terjadi.
b.
Sekalian yang terjadi
Sekalian yang terjadi
It
Anak-anak orang kafir, kalau mati kecil masuk surga.
dijadikan Tuhan.
lfr
l)oa orang mu'min memberi manfaatbaginya dan bagi yang dido'akan.
Pendeknya nasib baik dan nasib buruk semuanya dari Tuhan dan kita
l1
dan pahalabacaan (ahlil, salawatbacaan Qur'an) holeh dihadiahkan kepada orang yang telah mati dan sampai kepada,
di dunia ini
-
buruk dan baiknya semuanya
ummat manusia hanya menjalani takdir saja.
c. Yang adabryi
IH
Ziarah kubur, khususnya kubur ibu-bapa, Ulama-ulama, Wali-wali dan
kepada manusia adalah karena
orang-orang mati syahid, apalagi kubur Nabi Muhammad SAV. dan
kurnia-Nya dan hukuman yang diberikan kepada manusia adalah
sahabat-sahabat beliau adalah sunnat hukumnya, diberi pahala kalau
karena keadilan-Nya.
dikerj akan. Berjalan pergi ziarah kubur, termasuk mengerjakan ibadat.
d. Pahala yang diberikan Tuhan
Demikian kepercayaan orang Mu'min, kaum Ahlussunnah wal
19.
percaya kepada Allah, Malaikat-malaikat.Nya, Rasul'Nya, Hari Akhirat
dan Qadha - Qadar-Nya.
J0
Selain dari inr kaum Ahlussunnah mempercayai pula bermacam-macam kepercayaan yang terbit atau timbul dari Rukun Iman yang 6 tadi, yaitu sebagai tersebut
di bawah ini
Mesjid di seluruh dunia sama derujatnya, kecuali 3 buah Mesjid, lebih tinggi derajatnya dari yang lain, yaitu Mesjid-mesjid Makkah, Madinah
dan Baital Muqaddas. Berjalan untuk sembahyang ke mesjid yangtiga, itu adalah ibadat, di-
:
Tuhan bersama nama-Nya dan sifat-Nya, semuanya qadim, karena nama
dan sifat itu berdiri di atas zatyangqadim. Maka karena itu sekalian sifat Tuhan adilah Qadim, tidak berpermulaan adanya.
t2. Qur'an al Karim adalth Kalam Allah yang qadim. Adapun yang terrulis dalam Mashaf yang pakai huruf dan suara tdtlah gambaran dari Qur'an yang Qadim itu. Karena ifu Qur'an al Karim dikatakan Qadim tidak boleh dikatakan
hadits atau "makhluq". 13. Rezki sekalian manusia sudah ditakdirkan dalam
Mendo'a kepada Tuhan secara langsung, atau mendo'a kepada Tuhan dengan wasilah @ertawasul) adalah sunnat hukumnya, diberi pahala kalau dikerjakan,
yaitu: Jama'ah setentang yang bertalian dengan Rukun Iman Yang 6,
uil,, tidakbertambah
dan tidak berkurang, tetapi manusia disuruh mencari rezki, disuruh berusaha, tidak boleh menunggu saja.
82
Prrhala sedekah, wakaf
rnereka kalau dimintakan kepada Allah untuk menyampaikannya.
manusia hanya kasab, ikhtiar dan usaha. Kita waiib
berusaha dan berikhtiar.
11.
Ajal setiap manusia sudah ada jangkanyaoleh Tuhan, tidak terkemudian
beri pahala kalau dikerjakan.
Jt, Seluruh manusia adalah anak cucu dari Nabi Adam, Adam berasal dari tanah. Iblis dan jin dijadikan Tuhan dari api, tetapi malaikat-malaikat dijadikan dari cahaya. t2. Bumi dan langit ada. Siapa yang mengatakan langit tidak ada ia keluar dari lingkungan kaum Ahlussunnah wal Jama'ah. r1. Nama Tuhan tidak boleh dibuat-buat oleh manusia, tetapi harus sebagai
yang telah ditetapkan Tuhan dalam Qur'an dan Hadits-hadits Nabi yang sahih.
Dalam Hadits yang diriwayatkan Imam Tirmidzi dan Imam Bukhari,
83
'lafsir
nama Tl]han iru 99 banyaknya. Siapa yang menghafalnya di luar kepala
Qurthubi, lafsir Jalalaein, Tafsir Khazen dan lain-lain sebagainya. lJarangsiapa yang hendak mendalami persoalan ini baca buku "40 Masalah Agama" jilid IV, karangan kami juga pada bab "Masalah Salaf
akan dimasukkan ke dalam slurga. (tihat sahih Bukhari iuzu IV pagina 795 dan Sahih Tirmid zi iuz&ll, hal. 37 42). lfita ummat Islam boleh
'
mendo'a (menyeru) pada salah satu dari nam'nam yang 99 ini, lilfadud umpamanya Ya Lathi{ Ya tathi{ atauYz- Rahim Ya Rahman, Ya
tlan Khalaf". Di situ diuraikan panjang lebar persoalan ini.
Jl
dan lainiain sebagainva, 24.
Iklau terdapat ayataYat Qur'an suci yang seolah'olah menyatakan bahwa Tuhan itu bernrbuh serupa manusia, atau bertangan serupa
pada surat Al Baqarah ayatke 28.
manusia, atau bermuka serupa manusia, atau duduk serupa manusia, atau rurun serupa manusia, maka Ulama'ulamaAhlussunnah walJama'ah menta'wilkan atau menafsirkan ayat itu secara maiai, yakni bukan
Pendeknya manusia kalau sudah mati, ya sudah, tidak walaupun menyerupai binatang atau apa s ja.
menufut asal arti dari perkataan itu, sesudah itu diserahkanlah kepada Tuhan apakah yang sebenarnya dimakudkan-Nya dari ayat'ayat itu' Misalnya Lyat y^ng mengatakan Tuhan bermuka, maka maksudnya ialah Zat yang Qadim yang tidak serupa dengan makhluk-Nya. Iklau terdapat "T[han bertangan" maka maksudnya "Tuhan berkuasa",
Israfil.
karena tangan itu biasanya alat kekuasaan. Kalau berjumpa ayut yang mengatakan "Tuhan duduk
llal ini bertentangan dengan kepercayaan sebagian orang.orang Syi'ah yang berkeyakinan bahwa Saidina Ali akan hidup kembali pada akhir zam n dan sesudah itu mati lagi dan sesudah itu hidup lagi di Padang Mahsyar.
J6, Upah (pahala) yang diberikan Tuhan kepada orang yang
salah
di atas Arasy"
bukanlah karena Tuhan terpalsa untuk memberikannya dan bukan
maka makudnya ialah "Tuhan menguasai 'Arasy", kalau berjumpa, ayat atau hadits yang mengatakan "Tuhan furun", makayang turun adalah
pula kewajiban untuk membalas jasanya orang itu. Begitu juga hukuman bagi orang yang durhaka tidaklah Tuhan terpaksa menghukumnya atau
kewajiban Tuhan untuk menghukumnya, tidak.
lhhan memberikan pahala kepada manusia dengan lfurnia-Nya dan
memberi cahxya", begitulah seterusnya'
Hal ini sangat dianggap perlu, agar kita jangan termasuk golongan
J7,
menghukum dengan Keadilan-Nya. 'ltrhan Allah dapat dilihat oleh penduduk slurga dengan mata kepala,
kaum Musyabbihah atau Mujassimah yang menetapkan ada keserupaan
bukan dengan mata-hati
Tuhan dengan makhluk.
letapi ingatlah jangan ada keyakinan bahwa Tuhan itu di dalam slurga.
Dalam surat as Spra ayat 11 dinyatakan senyata'nyatanya, bahwa tiada suatupun yang menyerupai Tuhan dan Tuhan tidak serupa dengan
Hanya kita yang melihat, yang bertempat dalam syurga,
makhluk Nya.
Tetapi dalam mengartikan atau menta'wilkan aYxt ini janganlah memakai sembarang ta'wil, hendaknya diperhatikan kitab-kitab tafsir Ahlussunnah yang dipercayai, umpamanya kitab Taftir At Thabari,
ll
hidup lagi
Hidup nanti padahari qiyamat apabila dibunyikan nafir oleh Malaikat
rahmat-Nya, bukan batang tubuh-Nya. Ihlau berjumpa Lyat ylng mengatakan "Tuhan itu Cahaya", maka malaudnya ialah "Tuhan itu
84
llangkit sesudah mati hanya satu kali. Manusia mulanya tidak ada, kemudian lahir ke dunia, sesudah ifu mati, sesudah bangkit (hidup) kembali berkumpul di Padang Mahsyar, sesuai dengan ayat Qur'an
Jll,
Pada waktu
saja.
di dunia tidak
ada manusia yang dapat melihat Tuhan
kecuali Nabi Muhammad SAW pada malam mi'raj.
Barangsiapa yang hendak mendalami persoalan membaca buku
"40 Masalah Agama" jilid
ry
ini
dipersilakan karangan kami juga
85
tentang "Masalah Melihat Tuhan 'Azza wa lalla".
29. Mengutus Rasul-Rasul
[4,r';rrl bin Adnan. Dari pihak ibu adalah: Muhammad bin Aminah, binti
*uh;rlr, hin Abdu Manaf bin Zahrah, bin Kilab (nenek Nabi yang hr'.crurm dari pihak bapak).
adalah suatu kurnia Tuhan kepada hamba-Ny;r
untak menunjuki jalan yang lurus, bukanlah kewajiban Tuhan untulr mengurus Rasul-Rasul itu.
30.
Irtri-istriNabi dari mulai kawin sampai wafatadalah: Ummul Mu'minin Xlr;rrliinh binti Khuwailid, Aisyah bintiAbu Bakar, Hafasah binti Umar, I htrnru Salamah binti Abi Umaiyah, Ummu Habibah binti Abu Soffan, S,rrrtl:rh binti Zam'ah, Zainab binti Jahasy, Zilnab binti Khuzaimah,
Sfajib diketahui dan diyakini oleh seluruh ummat Islam bahwa Nabi
Muhammad SAW. lahir di Mekkah. Sesudah berusia 40 tahun beliau diangkat menjadi Rasul, lalu diturunkan kepada beliau ayat-ayat Qur'arr
M;rlrnunah binti Harits, Juwairiyah binti Harits, dan Safiyaf bi.nti Hay, ll,rrliyallahu anhunna.
berturut-turut selama, 23 tahun, Sesudah 13 tahun menjadi Rasul beliau pindah ke Madinah, meneraf
di situ dm wafat di situ. Beliau wafat sesudah melakukan rugas selama 23 tahun dalam
Arurk-rnak Nabi Muhammad SAW. adalah: Zainab, Ruqalyah, Ummu K;rltsum, Sitti Fathimah, Qasim, Abdullah dan lbrahim, Radiyallahu
usi.r
63 tahun. Makam pekuburan NabiMuhammad SAV. di Madinah, dalanr
lttltum.
lingkungan Mesjid Madinah sekarang. Setiap orang Islam boleh
Nlhi Muhammad SAw. diutus oleh Tuhan kepada seluruh manusia, llthk pandang suku, tidak pandang negeri dan tidak pandang agama.. Nlbi Muhammad SAV/. mi'raj kelangit melalui Baitul Muqaddas (l'alcstina) tanggal 27 Rajab dan kembali malam itu juga ke dunia
menziaruhi.
31. Nabi Muhammad SAV adalah manusia serupa kita, bukan Malaikat. Beliau makan, minum, tidur, kawin mempunyai keluarga serupa manusia biasa.
rncmbawa perintah sembahyang 5 kali sehari semalam. Beliau mi'raj
Akan tetapi kemanusiaan beliau adalah luar biasa, rohaniyah dan
rlcngan tubuh dan ruhnya.
jasmaniyah beliau luar biasa kuatnya, karena kepadabeliau diturunkan
llarangsiapa yang hendak memperdalam persoalan
wahyu llahi, yang kalau diturunkan kepada bukit niscaya bukit itu akan
ntcmbaca buku "40 Masalah Agama" Juz Ml'raj.
hancur lebur. Kalau diumpamakan kepada batu boleh dikatakan Nabi Muhammad SAV/. itu batu akik @atu permata akik), dan manusia yang lain serupa batu kikil, sama-sama batu, tetapi yang satu lebih tinggi derajttnya,
dahulu diangkat dan yang paling akhir lahir ke dunia. 18.
86
Nabi Muhammad SAW memberi syafa'at (bantuan) nanti di akhirat kepada seluruh manusia. Syafa'at @antuan) itu bermacam-macam, diantaranya menyegerakan berhisab
32, Silsilah nenek-nenek Nabi adalah : Muhammad bin Abdullah, bin
bin Kinanah, bin Khuzaimah, bin Mudrikah, bin llyas, bin Mudhar, bin
I, tentang Masalah Isra' dan
nabi yang lain, yaitu pada masa Nabi Adam masih terbaring dalam surga sebelum diberi jiwa. Ihrena itu beliau adalah Nabi yang paling
makhluk Tuhan yang termulia dibanding yang lain-lain. Abdulmuthalib, bin Hasyim, bin Abdu Mana{ bin Qushai, bin Kilab, bin Marrah, bin lk'ab, bin Luai, bin Galib, bin Fihir, bin Malik, bin Nadhar,
dipersilakan
Nabi Muhammad SAW. terdahulu diangkat jadi Nabi dibanding Nabi-
lebih kuat dan lebih mahal harganya. Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah menganggap bahwa Nabi Muhammad SAW walaupun manusia serupa kita, tetapi beliau adalah"saidul khalaik",
ini
19,
di
Padang Mahsyar.
Sesudah Nabi Muhammad SAW. meninggal dunia maka pengganti beliau yang sah adalah Saidina Abu Bakar Rda. sebagai Khalifah yang
pertama, Saidina
Umu bin Khathab
sebagai Khalifah yang ke-dua,
87
Saidina Utsman bin Affan sebagai Khalifah yang ke-tiga dan Saidina Ali
bin Abi Thalib sebagai Khalifah yang ke-empat, Radiyallahu anhum. Beliau-beliau yang berempat
40.
ini dinamai Khulafaur
Rasyidin.
Wajib diyakini bahwa yang paling mulia di antara mahkluk Tuhan ialah
Nabi Muhammad SAW,, Sesudah itu Rasul.rasul lain, sesudah itu Nabinabi, sesudah itu malaikat-malaikat, dan sesudah itu manusia yang lain
41. \rajib dryakini bahwa sahabat Nabi yang paling mulia adalah Saidina Abu Bakar, sesudah itu Saidina Umar bin Khathab, sesudah itu Saidina Utsman bin Affan, sesudah itu Saidina Ali bin Abi Thalib, sesudah itu sahabat-sahabat yang sepuluh yang telah dikabarkan oleh Nabi akan masuk slurga, yaitu 4 orang Khalifah ditambah dengan Thalhah bin 'Ubaidillah, Zuber bin Awam, Abdurahman bin Auf, Sa'ad bin Abi V/aqash, Sa'id bin Zaid, Abu Ubaidah, Amir bin Jarrah, sesudah itu sahabat-sahabat yang ikut perang Badar, sesudah itu sahabat-sahabar yang ikut perang Uhud, sesudah itu sababat-sahabat yang ikut Bai'arur Ridhwan, sesudah itu sekalian sahabat Nabi, Radiyallahu anhum.
42.
rruti, Nabi Musa pandai menjadikan tongkatnya menjadi ular, Nabi Mulrammad SAW. dengan Kitab Sucinya al Qur'an yang tidak dapat rlttiru oleh orang pandai-pandai, air keluar dari anak jari beliau, bulan lrl;rh clua, matahari terhenti berjalan dan lain-lain sebagainya. fiarun Ahlussunnah walJama'ah meyakini adanya keramat.
lfurarnat fftinya pekerjaan yang ganjil-ganiil yang di luar kebiasaan, y,rrrg dikerjakan oleh wali-wali Allah, Ulama-ulama orang-orang saleh, rcumpamanya makanan datang sendiri kepada Sini Maryam, ahli gua
tltlur selama 309 tahun tanpa rusak dagingnya. Nirbi Muhammad SA!(. adilah Nabi yang penghabisan, tidak ada lagi Nabi sesudah beliau. Begitu juga pangkat ke-Nabian dan ke'Rasulan, lrrgitu juga Nabi-nabi pembantu tidak ada lagi sesudah Nabi Muhammad
SArilfl.
Slapa-siapa yang menda'wakan dirinya Nabi atau Rasul, baik Nabiyang
Dalam soal pertikaian dan peperangan yang terjadi
^ntar;-pansahabat
Nabi, seumpama "peperanganJamal" antara Sitti l{isyah dan Saidina'Ali, "peperangan Siffin" antara, Saidina Ali dan Mu'awiyah, kaumAhlussunnah
lrrkendiri atau Nabi untuk menjalankan syari'at Nabi Muhammad m*a orang itu pembohong yang wajib dilawan.
Saw.
tetapi dianggap bahwa mereka, berperang menurut ijtihad mereka
Vajib dipercayai adanyaArasy, yaitu suanr benda makhluk Tuhan yang dliadikan dari Nur, tedetak ditempat yang tinggi dan mulia, yang tidak
itu benu pada sisi Allah mereka dapat
rliketahui hakikatnya dan kebesar^nnya. Hanyalah Allah Subhanahu
wal Jama'ah menanggapi secara positip, tidak banyak dibicara-bicarakan,
masing masing. Kalau ijtihad
yang mengetahui.
pahala dua, akan tetapi kalau ijtihad mereka salah pada sisi Allah maka
w att' ala
mereka dapat pahala satu, jaifu atas ijtihadnya itu.
Waiib diyakinirdanya"kursi Tuhan", yaitu suatu benda makhluk Tuhan
43. IQum Ahlussunnah wal
Jama'ah yakin, bahwa sekalian famili Nabi
Muhammad SAW., khususnya
Sitti Aisyah Ummul Mu'minin
yang
tertuduh membuat kesalahan, adalah bersih dari noda. Fitnah yang dilancarkan kepada famili Nabi adalah fitnah yang dibuat.buat (lihat Qur'an Surat Nur ayat 11).
l
ll*nul-rasulAllah dibekali dengan mu'jizat, yaitu perbuatan yang ganjil fnng tli luar kemampuan manusia biasa, umpamanya Nabi Ibrahim tak It'rhlkar oleh api, Nabi Isa pandai menghidupkan orang yang sudah
44. krasulan
seorang Rasul adalah kurnia dari Tuhan. Pangkat
itu tidak
didapat dengan diusaha-usahakan, umpamanya dengan masuk sekolah,
yang berdekatan dan bertalian dengan Arasy. Hakikat keadaannya diserahkan kepada Tuhan. Yang wajib bagi kita hanyalah mempercayai adanya.
Wajib dipercayai adanya I0lam, yaitu suatu benda yang dijadikan Ttrhan untuk menuliskan sesuatu yang akan terjadi di Luh mahfuzJr. Sekalian yang terjadi didunia ini sudah dituliskan dengan kalam di luh
mahfuzh tedebih dahulu.
bertapa dan lain-lain.
88
89
5t. Slurga dan
neraka bersama penduduknya akan kekal selama-lamany:r,
tidak akan habis. Iftduanya dikekalkan Tuhan agr y^ng berbuat baik merasakan selama-lamanya nikmat pekerjaannya dan yang berbu;rt dosa merasakan selamaJamanya silsa atas perbuatrnnya.
Mcngharamkan pekerja nyang sudah sepakat ulama'ulama Islam tttrrnbolehkannya, umpamanya kawin huam baginya, jual beli haram
Ititllinya, makan minum haram baginya, dan lain'lain sebagainya.
;
Mcniadakan suatu amalan ibadatyang telah sepakat ulama Islam
rrrcwajibkannya, seumpamanya sembahyang, puasa, zakat, dan
-
menurut paham Ahlussunnah wal Jama'ah - terbagi dul, ada dosa besar dan ada pula dosa kecil. Dosa besar itu ialah: Syirik (mempersekutukan luhan, inipaling besar), membunuh manusia dengarr tidak hak, makan riba rente uang, lari dari medan pertempuran perang
52. Dosa itu
t
llin-lain
k
Mcngingkari kesahabatan sahabat-sahabx Nabi yang utama, seperti
Slidina Abu Bakar, Saidina Umar dan lain'lain sebagainya.
l,
liwath, berdusta terhadap nabi dan lain-lain tidak berapa lagi.
Mengingkari sepotong atau seluruhnyl ayut al Qur'an atau me' nambah sepotong atau seluruhnya ayat Qur'an, dengan tujuan men'
Ihlau dosa besar tidak dikerjakan maka dosa-dosa kecil akan diampuni
jadikan ia menjadi Qur'an.
sabit, menjadi tukang sihir mendurhakai ibu-bapak, berbuat zina, berbuat
saja oleh Tuhan. Dosa besar hanya dapat diampuni kalau sipembuatnya
rn, Mengingkari salah seorang dari Rasul yang telah sepakat ulama'ulama
taubat kepada Tuhan.
lslam mengatakannya Rasul.
53. Orang Mu'minin bisa menjadi kafir kembali (riddat) dengan melakukan hal-hal yang di bawah ini:
Dalam I'itiqad.
a. Syak (ragu) atas adanya Tuhan. b. Syak (ragu) kerasulan Nabi Muhammad SAS[. c. Syak (ragu) bahwa, Qur'an itu wahyu Tuhan. d. Syak (ragu) bahwa akan ada hari qiyamat, hari akhirat, slurga, e,
Mendustakan Rasul-Rasul Tuhan.
Me-i'itiqadkan ada Nabi sesudah Nabi Muhammad
SAtilf.
Menda'wakan iadi Nabi atau iadi Rasul sesudah Nabi Muhammad
I)alam amalan. neralca
Syak (ragu) bahwasanya Nabi Muhammad SAW. isra' dari Mesjid Makkah ke Mesjid Baital Mukaddas dengan ruh dan tubuh.
f.
n. o. p,
SAW.
dan lain-lain sebagainya.
Me-i'itiqadkan bahwa Ttrhan tidak mempunyai sifat, seperti ilmu, hayat, qidam baqa dan lain-lain sebagainya,
g. Me-i'itiqadkan bahwa Tuhan bernrbuh serupa manusia. h. Menghalalkan pekerjaan yang telah sepakat ulama Islam meng-
90
sebagainya.
a. Sujud kepada berhala, pada matahari, b, Sujud kepada manusia dengan
c.
pada bulan dan lainJain.
sukarela.
Menghina Nabi-Nabi atau Rasul-Rasul dengan lisan atau perbuatan.
d. Menghina Kitab-Kitab suci dengan lisan atau perbuatan.
c.
Mengejek ejek agama atau Tuhan dengan lisan atau tulisan.
l.
Dan lainlain.
haramkannya, umpamanya meyakini bahwa zina boleh ba$nya,
Dalam perkataan.
berhenti puasa boleh baginya, membunuh orang boleh ba$nya,
a, Mengucapkan "hai Kafir" kepada orang Islam.
dan lain-lain sebagainya.
b. Mengejek ejek atau menghina-hina nama
Tuhan.
9l
c.
Mengejek-ejek hari akhirat, syorga dan neraka,
d. Mengejek-ejek salah satu syari'at, umpamanya sembahyang, zakat, naik haii, thawaf keliling Ka'bah, wuquf
lain
di
puasir,
Arafah dan lain
sebagainya.
ffi
e. Mengejek-ejek Malaikat-Malaikat.
f
SEIARAH RTNGKAS PAHAM SYI'AH
Mengejek ejek Nabi-Nabi dan Rasul-Rasul.
g. Mengejek-ejek keluarga Nabi. h. Mengejek-ejek Nabi Muhammad Saw.
t, Paham Syi'ah
i. Dan lain-lain. Demikianlah secara ringkas kami tuliskan daftar i'itiqad kaunr Ahlussunnah wal Jama'ah. Daftar ini belum lengkap. Banyak lagi yang tidak dituliskan. Nanti apabila kita telah sampai membicarakan firqah
Mu'tzilah dan lainJain akan dibentangkan lagi secara terperinci i'itiqad-i'itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama'ah.
yang lain, umpama firqah Syi'ah,
Arti Syi'ah dalam bahasa Arab adalah pengikut. Syi'ah 'Ali berarti - menurut bahasa Arab - "pengikut 'Ali"
li'tapi arti "Kaum Syi'ah" menurut istilah yang dipakai dalam lingkungan unnr:rt Islam ialah kaum yang beri'itiqad bahwa Saidina Ali Kw. adahh ,
u,urg yang berhak menjadi Khalifah pengganti Nabi, karena Nabi berwasiat
h,rhw;r pengganti beliau sesudah wafat adalah Saidina Ali.
Bacalah terus pasal-pasal berikutnya,
Kr:lanjutan dari I'itiqad ini maka Khalifah-Khalifah pertama, kedua dan hctiga, yaitu Saidina Abu Bakar, Saidina Umar dan Saidina
Utsman adalth
lihirlilah yang tidak sah, perampok-perampokyang berdosa, karena mengambil
lurrgkat Khalifah tanpa hak dari Saidina Ali Kw. Maka
I
inti dari paham Syi'ah selanjutnya, adalah
:
l'angkat Khalifah pengganti Nabi sesudah Nabi wafat diwarisi oleh ahli waris Nabi dengan jalan runjukan dari Nabi. Yang di runjuk oleh Nabi Muhammad SAtilf. pengganti beliau sesudah beliau wafat tdalah Saidina
Ali bin Abi Thalib Kw. yaitu
saudara sepupu Nabi, menantu Nabi,
pahlawan Islam yang berani, dan salah seorang dari sepuluh sahabat yang telah dikabarkan oleh Nabi akan masuk syurga. Barang siapa yang tidak menerima paham
ini
adalah orang terkutuk
karena tidak mau menututi wasiat Nabi.
h.
Khalifah yang dalam istilah Syi'ah "lmam", adalah pangkat yang tertinggi dalam Islam dan bahkan salah satu rukun dan tiang Islam.
92
93
It,ur trrsebut dalam kitab Hadits:
Karena itu tidak mungkin pangkat itu dibiarkan begitu saja dan diselrh
kan saja kepada pilihan ral
(lmam) itu menurut paham Syi'ah adalah "ma'shum", zrtiny,t pernah membuat dosa dan tidak boleh diganggu-gugat clurr tidak dikritik, karena ia adalah pengganti Nabi yang sama kedudukanny;r
c. Khalifah
dengan Nabi.
Khalifah (lmam) masih mendapat wahlu dari Tuhan, walaupun ticl;rli dengan peftntaraanJibril dan wahyu yang dibawanya itu wajib ditautr Imam-lmam kaum Syi'ah mewarisi pangkat Nabi atau jabatan Nabi
*fllnyir: fu t s u I u I I ab SAW. memangi I S aidina Ali, Fatbimah, H as an d an Hus ein,
Nlab, mereka inilab keluarga aku (HSR Muslim Fyrrrlr MuslimJuzz XV hal. 176) Itntfut lrcliau berkata: Ya
l)iln tersebut dalam Hadits Bukhari dan Muslim
walaupun ia bukan Nabi.
Itulah inti dari paham Syi'ah, walaupun banyak yang lain menjatli
56"{ifu;reh,"J;
kelanjutan dari paham itu.
6t\kif, z 9s,
Ada beberapa orang kaum Orientalist (Orang-orang Barat yang suk:r menyelidiki dan menulis soal-soal Islam) yang menerangka n bahwa pahan t
Syiah itu ialab pabam yang mencintai Saidina yang mencintai abli bait Rnsulullah.
Ali atau orang-orang
ummat Islam mencintaiAhli Bait, khususnya Saidina Ali Kw., terbukti dengan
*
ld v
:
J.i'& i .#g
e ,6
t/t z14 'gsz-U \,
Artlnyar
Keterangan ini keliru, karena kaum Ahlussunnah dan bahkan selurulr
do'a shalat seluruh ummat Islam, yaitu
/z
tp 6]b6i'6?I'i1q 0i" Z.i .t . o,sP\ e ,stdtf -(tt6r1tro\t \v1.JP to & (
2. Keterangan Yang Keliru
*:yV
-g6i
Artinya:
'Ya Allah, Sbalawatlab atas Pengbulu kami Mubammad dan atas kelunrga Penghulu kami Mubammad".
94
' c/ ,./
,CT',1*.,
Dari Sa'ad (bin Abi Wakasb), beliau berkata: Berkata Rnsulullah hepada Ali: Apakah engkau tidak suka, kalau engkau ditempatkan di slt/f,u serupa dengan tempat yang diberikan kepada Nabi Harun di sisi lvlusa? (HSR Bukhari - Shahih Bukhari II hal. 205 . Syarah Muslim Juz XV Itirl,
176),
Jadi, Saidina Ali Kw. diakui oleh Nabi sebagai ahli.famili beliau dan rlllkui oleh Nabi bahwa kedudukannya di sisi Nabi sama dengan kedudukan Nabi Harun di sisi Nabi Musa. Alangkah tingginya derajat beliau
!
95
Dan pula, hampir seluruh ummat Islam dalam Khotbah.ktotbah Jum'at
di seluruh dunia berdo':r
r,rl;rlr scorang anggota pemilih.
:
-:r,6lb sr,6, rv, r,ry
llt'li:ru ticlak mencalonkan dirinya dan tidak memilih dirinya. Arxlrrikata ada wasiat Nabi Muhammad SAV/. kepadanya, bahwa yang Ir,rnrs menjadi Khalifah sesudah Nabi wafat adalah ia sendiri tentulah
.{.4 &1,!i;r6a35 . +{t84
i',4t6#
Artinya:
Nlab, berilab keredhaan untuk pablawan Bani Ghalib, Imant orang masyrip dan magrib, Saidinfa Ali bin Abi Tltalib!" Ya
lrt'lilu tidak akan membai'ah Saidina Abu Bakar, Umar dan Utsman
Rda.
Arrrlaikata ada wasiat itu tentulah beliau kemukakan kepada sahabatrrh;rb:rt yang berkumpul di Saqifah Bani sa'idah untuk memilih Khalifah
l"iltH l)crtama.
Ali Kw. mengetahui, bahwa Nabi Muhammad Saw sebelum, ru.rl;rt tidak ada berwasiar bahwa khalifah sesudah beliau meninggal S;riclina
Apakah dengan membaca shalawat yang menunjukkan kecintaan kepada ahli bait Rasulullah dan apakah karena kita mendo'akan Saidina Ali
di dalam khotbah kita akan menjadi orang Syi'ah
?
Tidak, sekali lagi tidak, karena cinta kepada. Ahli Bait dan khususnya mencintai Saidina i{li adalah I'itiqad dan paham kaum Ahlussunnah wal Jama'ah juga.
,rrl;rl;rlr Ali.
,
l)alam kitab Hadits Bukhari, yaitu kitab yang dianggap oleh ummar lrl,rrn scbagai kitab yang kedua sesudah al Qur'an tersebut yaitu:
ff e,be-: )V d e"&',{e bW v lV *:s, cfi #. sk s * bw bv *i *
J.
-t
t. Satdlna'All Ks, Buhan Syl'ah
Dan Buhan Imam Kaum
Kw Sini Fathimah Rda., Hasan dan Husein (cucu.cucu Nabi) dan hbbas bin abdul Muthalib bukanlah kaum Syi'ah karena beliaubeliau itu tidak sepaham dengan kaum Syi'ah.
US i*'t"t'iF *',5 rtt 4 6 F(i 3'6r .l-lillfr # A&V -9,-ri662u. Tit4q, 6*v J\7i +'s* btj Avvlt'* +5( "ry brS eii,'[l\i) "j'1
Sejarah telah membuktikan
.Fs
Syt'ah Safa
t
u-,
o.
Saidina Ali
:
a. Saidina
Ali. Kw. dan Sitti Fathimah Rda. ikut membai'ah (mengangkaQ Saidina Abu Bakar menjadi Khalifah yang perrama,walaupun agak
sedikit terlambat.
b. Saidina Ali
Kw. ikut membai'ah Khalifah yang kedua, yaitu Saidina
Umar bin Khatab Rda.
c.
Saidina. Ali Kw. ikut membai'ah Saidina Utsman, Khalifah yang ketiga,
walaupun beliau termasuk salah seorang calon untuk itu dan termasuk
96
g.'"jJ bf* AI';u +#; jr'3:#,3_F itS
*
*n il'rl#: Jl6..+n !\, + $v& ;$iI ;p V ^,k (*t SVib,:t! itft,trl:g 5fti;"2'{' tif Jg i\tii 'k b,3*56rd1r. g p5iiy.!'g:, i\fr q db!6 !\Ai A
.
W$ +V,+b i i4 j;r:sruq+i_f t.a C*kS *,iur lirfg Wr,At '-V,t.,s,V, ots., . k t t b:k b$& ) <'
Artinya:
Dari sababat Nabi lbnu Abbas, beliau mengabarkan, babwasanya 97
Ati bin Abi Tbatib keluar dari rumah Nabi ketika beliau sakit akan wafat, maka orang bertanya kepada Saidina Ali: Bagaimana keadaan Rasutullab? saidina Ali meniawab: Albamdulillab, beliau berangsur Abbas sembuh, Pada ketika itu dipegang tangan Saidina Ali oleb Saidina lagi bari tiga "Engkau sesudab bin Abdut Muthalib, lalu beliau berkata: akan menjadi,"burnba tongkat' (akan diperintah orang lain) demi Allah saya tahu babwa Rnsulullab akan wafat dalam sakit ini, saya tahu kiadaan rnuka anak anak Abdul Mutbalib pada ketika akan wafat. Ayo mari kita masuk kembali kepada Rnsulullah dan kita tanyakan kepada beliau siapakah gerangan yang akan rnerneSanS jabatan ini sisudah belinu mminggal, Kalau kepada kita diserahkan maka kita sudab tahu dan kalau kepada orang lain maka kitapun sudab tabu, atau (kita desak) beliau mewasiatkan untuk kita. saidina Ali menjawab : Kalau kita rninta dan Nabi tidak memberikannya maka jabatan ini selamanya tidak akan diberikan orang kepada kita, demi Allab saya tidak akan memintanya kepada Rasulullab' (Hadits sahih riwayat Imam Bukhari, (lihat Fathul Bari Juz 9. pagina 208). Nyatalah dalam keterangan yang disebutkan dalam Kitab Bukhari ini, bahwa llli tak pernah menerima wasiat dari Nabi untuk menjadi Khalifah,
bahwa Nabi tak pernah menunjuk Saidina
Ali
l, Abu Dzar Cs Buhan Pen$anut
Paham Syl'ah
I)alam buku-buku yang ditulis orang Barat dan kadang-kadang dioper
oleh penulis-penulis Islam bahwa benih-benih Syi'ah sudah dipunyai oleh rulrirbat-sahabat Nabi pada waktu beliau masih hidup. I)iantara orang yang berpaham macam itu terdapat Sahabat-sahabat yilng utama, yaitu Abu Dzar, Salman Farisi, Muqdad, dan lain-lain, kata inercka.
Keterangan
ini tidak mempunyai sandaran yang kuat kalau tak akan
dlkirtakan keterangan palsu yang tidak benu. Abu Dzar dan kawan-kawan beliau itu tidak pernah berpaham bahwa
Nlbi berwasiat kepada Ali tentang Khalifah, bahwa Khalifah harus turun lqmurun dari anak kecucu dan lain-lain sebagainya seperti paham Syi'ah. Mungkin ada sahabat Nabi yang berpaham bahwa Saidina
i{li
lebih
mulia dari Abu Bakar karena beliau saudara Nabi dan menantu Nabi, tetapi mereka bukan berpaham bahwa Khalifah sesudah Nabiwafat harus Saidina 'All,
Buktinya mereka semuanya membai'ah (mengangkat) SaidinaAbu Bakar
Ittla. menjadi Khalifah yang pertama.
sebagai Khalifah yang
peftama, bahwa Ali, Abbas dan Ibnu idbbas (karib.karib Nabi yang terdeka$ tidak pernah meminta'minta iabatm Khalifah kepada Nabi'
l,
Dapat juga dipetik dari keterangan ini, bahwa saidina Ali bukanlah orang yang berpaham serupa paham syi'ah yang mei'itiqadkan bahwa jtbatanlmam adalah dari tunlukan Nabi, dan bahwa beliau ditunjuk oleh
kln wahyu Ilahi selama lk. 23 tahun, meninggal dunia pada tmggal
Nabi untuk jabatan itu. Karena
itu dapat disimpulkan bahwa saidina Ali bukan
penganut
paham Syl'ah, bukan termasuk golongan Syi'ah, dan bukan Imam kaum Syi'ah saja, tetapi juga Imam kaum Ahlussunnah wal Jama'ah dalam arti yang luas.
Rapat Saqifah Bani Sa'ldah Nabi Muhammad SAtilf. setelah selesai mengerjakan tugas menyampai-
Itcblul Awwal tahun II Hijriyah, bertepatan dengan
8
12
Juni tahun 632 Masehi.
Beliau, Nabi Muhammad SAW. tidak berwasiat siapakah yang akan mcnggantikan beliau sesudah wafat dan tidak pula memberikan petunjuk hrgaimana
cff
-carany^ memilih pengganti beliau itu.
ini
diserahkan kepada kebijalsanaan ummat Islam saja rr$uai dengan keadaan masa dan tempat dan sesuai dengan situasi ketika Rupanya hal
Itu,
Memang ada Nabi menluruh Saidina Abu Bakar menjadi Imam
98
sembahyang pada ketika beliau sakit, begiru juga pernah Nabi menyuruh Saidina Ali menjaga kampung halaman pada ketika beliau pergi berperang, akan tetapi hal ini tidak langsung mengenai Khalifah yang akan mengganti
rl,rn perlu disegerakan, guna mencari pemimpin yang akan memimpin ullircara pemakaman Nabi dan juga untuk iangan vakum kekuasaan rclrirrgga bisa menimbulkan hal-hal yang tidak diingini.
l)emi untuk menjaga keutuhan dalam lingkungan ummat Islam,
beliau sesudah wafat. Maka pada hari wafatnya Nabi Muhammad sAV. spontan sahahatsahabat terkemuka, ofang.ofang Ansar (orang Madinah) dan orang-orang Muhajirin (orang yang pindah dari Makkah ke Madinah) berkumpul di
1rt'rrrilihan Khalifah pengganti Nabi harus dikerjakan secepat mungkin agar l,uqiiln kemasukan angin perpecahan, begitulah jalan pikiran sahabatr,rh;rbat Nabi yang berkumpul
di
Saqifah Bani Sa'idah ketika itu
suatu Balai yang bernama Saqifah Bani Sa'idah' Saidina Abu Bakar dan Saidina Umar, sahabat.sahabat Nabi yang utama
Saidina Ali dan Sini Fathimah tidak lama sesudah itu, lantas mem-
Kw. (menantu Nabi dan saudara sepupu Nabi) tidak
lr,ri':rh, yakni mengangkat dan memberikan suara setuiu atas pengangkatan \,ritlina Abu Bakar Rda. menjadi Khalifah yang pertama.
datang pula kesitu, ikut Muhajirin.
saidina Ali
o. Saidina'Ali Membai'ah
berkumpul bersama-sama orang Anshar dan
datang kerapat itu, karena beliau sibuk di rumah mengufus jenazah Nabi
yang belum dimakamkan.
Dalam fapat itu kaum Anshar mencalonkan sa'ad bin ubaidah (orang Madinah) untuk menjadi Khalifah, sedang orang-orang Muhajirin mencalonkan Abu Bakar, Umar bin Khathab atau Abu Abaidah Ibnu Jarrah. Adapun Saidina Ali tidak ada yang mencalonkan beliau, mungkin karena umur beliau masih sangat muda ketika itu' Sesudah sedikir ada perdebatan yang taiam antara kaum Anshar dan kaum Muhajirin, sepakatlah mereka untuk memilih Saidina Abu Bakar Rda.
menjadi Khalifah yang pertama, pengganti Nabi.
Setelah beberapa hari Saidina Abu Bakar menjadi Khalifah lantas ll'liiru memanggil Saidina Ali dan bertanya: "Hai Abu Hasan, apakah riutlara tidak suka kalau saya menjadi Khalifah pengganti Nabi ? l,rwrrb Saidina 'Ali: "Tidak, Demi Allah! bukan begitu persoalannya, saya lrt'rsumpah tidak akan memakai selendangku sebagai orang y^ng kcrnatian
Jadi bagi Saidina Ali dan Sitti Fathimah persoalan Khalifah itu tidak rut'njadi satu keberatan.
Ali tidak menghadiri sebagai dikatakan di perremuan itu karena sibuk di rumah. Tidak hadirnya beliau bukanlah karena soal-soal enggan, tetapi karena soal teknis saja, yaitu karena sibuk. Memang dapat dikatakan pula bahwa Saidina Ali dan istri beliau Sini Fathimah Rda. sedikit kurang senang kepada rapat musyawarah di Saqifah
lebih baik ^da
menyelamatkan jenuah Nabi lebih dahulu dati pada berebutan Khalifah. Tetapi sahabat-sahabat Nabi yang utama yang berkumpul di saqifah Bani Sa'idah berpendapat, bahwa pemilihan Khalifah sangat mendesak
100
-
kecuali untuk hari Jum'at".
Kemudian beliau membai'ah dan memberikan suara. (Tarikhul Qur'an, Lrr:urgan Ibrahim al Abyari pagina 91).
aras, sayang sekali saidina
Bani Sa'idah itu, karena beliau-beliau ini berpend^prt
-
Sitti Fathimah
u
Zahra binti Rasul meninggal dunia 6 bulan sesudah
wrlirtnya Nabi dengan meninggalkan dua orang putera, Hasan dan Husein,
Sitti Fathimah Rda. tidak terlibat sama sekali dalam persoalan Syi'ah irri, walaupun kemudian ada kerajaan Syi'ah di Mesir yang menamakan kc r;r
j
aannya dengan "Y'eraiatn Fathimiyah".
Ini perlu ditegaskan agar jangan ada persangkaan bahwa Sitti Fathimah onirk Rasulullah
ikut dalam gerakan Syi'ah yang salah ini.
Khalifah Abu Bakar memerintah selama 2 tabun 3 bulan dan 10 hari.
101
Beliau wafat pada bulan Jumadil Akhir tahun 12 Hijrah. Pada waktu beliau mulai sakit, sesudah musyawarah dengan para
lain, beliau menunjuk, mengusulkan untuk Nabi yang utama yaitu Saidina Umar bin Khatab
n
7 Abdullah bin Umar
sahabat-sahabat Nabi yang
pengganti beliau sahabat Rda.
'l'halhah bin Ubaidilah Rda. Rda.
Saidina Umar bin Khatab, mewasiatkan agar panitia ini memilih salah
rr()rang daripadanya menjadi Khalifah ke III, kecuali anaknya Abdulah bin
llrnrr Rda. jangan dipilih.
Calon yang dimajukan oleh Saidina Abu Bakar ini diterima oleh seluruh kaum Muslimin, termasuk oleh Saidina Ni Kw.
Setelah Saidina Umar wafat maka panitia ini, termasuk Saidina Ali Kw., lre
rsidang memilih Khalifah, yang kemudian jatuhlah pilihan kepadaSaidina
Mereka semuanya membai'ah, mengangkat dan menyetujui bahwa Khalifah ke II adalah Saidina Umar bin Khatab.
Itlvnan bin Affan Rda,
itu tidak seorangpun sahabat Nabi yang tampil kemuka untuk mencalonkan Saidina Ali Kw., begitu juga tidak seorangpun yang
tlrlirk ada berwasiat supaya Saidina Ali pengganti beliau, karena andaikata
mengatakan bahwa Nabi ada berwasiat supaya Khalifah pengganti beliau
;ulritia pemilihan Khalifah yang ketiga ini apalagi beliau ikut menjadi
adalth Saidina Ali Kw.
ilr1lgota panitia itu.
Dalam masa pemerintahannya, Saidina Umar bin Khatab pernah pergi ke Baital Maqdis untuk menyaksikan penyerahan kota itu ketangan orang Islam dari KerajaanRomawi Timur. Maka untuk pengganti beliau di Madinah
Dan lagi, andaikata ada wasiat itu sudah tentu beliau tidak memilih Iitlclina Utsman Rda.
selama dalam perjalanan beliau menunjuk Saidina, Ali bin Abi Thalib Kw.
Xhalifah Abu Bakar Siddik, Umar bin Khatab dan Utsman bin Affan.
Pada ketika
Kejadian ini adalah suatu fakta, bahwa Saidina Ali adalah orang patuh kepada Khalifah yang kedua, Saidina Umar bin Khatab Rda. Pemerintahan Saidina Umar berjalan selama 10 tahun 6 bulan.
Beliau wafat tanggtl 16 Zulqaedah tahun 23 H. Sebelum beliau berpulang kerahmatullah maka beliau menunjuk sebuah panitia, untuk memilih pengganti beliau sebagai Khalifah yang ketiga sesudah Nabi.
Angota panitia itu adalab 1. Saidina Ali bin Abi Thalib Kw. 2. Saidina, Utsman bin Affan Rda.
3. Zuber bin Awam Rda. 4. Sa'ad Ibnu AbiVaqash Rda. 5. Abdurahman bin Auf Rda.
r02
Melihat kejadian sejarah
ini
bertambah yakinlah kita, bahwa Nabi
wasiat itu ada tentulah Saidina Ali Kw, akan mengemukakannya dalam rapat
Saidina Ali Kw. membai'ah kepada tiga orang Khalifah sesudah Nabi,
Kesimpulannya dapat dikatakan bahwa Saidina
Ali bukanlah kaum
liylah yang berpaham bahwa Nabi Muhammad SAS(. berwasiat supaya
lrngganti beliau adalah Saidina Ali tetapi Saidina Ali termasuk golongan hum Ahlussunnah wal Jama'ah yang berpaham dan beri'itiqad, bahwa l(hnlifah-Khalifah itu barus dipilih dengan jalan syura, dan bahwa Xhalifah-Khalifah itu orang biasa, bukan Nabi, bukan pengganti Nabi dan hukan pula ma'shum, bukan pula penerima wahyu lagi sebagai yang rllpahamkan kaum Syi'ah yang salah itu.
t. Abdullah Bin Saba'Blang Keladt Gerakan Syl'ah Ada seorang pendeta 16hudi dari Yaman masuk agama Islam, namanya
Ahdullah bin Saba'. Sesudah ia masuk Islam lantas datang ke Madinah plda akhir-akhir tahun kekuasaan Khalifah Saidina Utsman bin Affan,
103
l)ilntara ajaran Abdullah bin Saba' adalah:
yaitu sekitar tahun 30 H.
ini
kebetulan tidak begitu mendapat penghargaan dari Khalifah Utsman Rda. dan orang.orang besar di Madinah sebagai yang diharapkanya. Ia menyangka pada mulanya, bahwa kalau ia datang ke Madinah ia akan disambut dengan kebesaran sebab dia adalah seofang Orang
rr, Al Wishayah. Arti al wishayah ialah wasiat. Nabi Muhammad Saw. berwasiat supaya Khalifah (lmam) sesudah beliau ialah Saidina Ali Kw. Saidina Ali kadang-kadang digelari mereka "al V'ashiy", yakni orang yang diberi wasiat.
pendeta besar dari Yahudi Yaman yang masuk Islam. Harapannya
ini meleset, maka karena itu ia jengkel.
b. Ar Raj'ah.
sebagian ahli sejarah mengatakan bahwa masuknya Abdullah bin Saba' kedalam Islam adalfu dengan tujuan untuk mengacaukan Islam dari dalam, karena mereka tak sanggup mengacaukan Islam dari luar'
Arti ar Raj'ah ialah kembali.
pada mulanya ia benci kepada Khalifah saidina Utsman karena Khalifah tak menyambutnya. Ia membangunkan gerakan anti Saidina Utsman dan berusaha meruntuhkannya dan menggantinya dengan Saidina Ali Kw.
akhir zaman untuk menegakkan keadilan, maka Nabi Muhammad SAV. lcbih patut untuk kembali. Saidina Ali pun akan kembali diakhir zxmtn untuk menegakkan keadilan. Ia tidak percayl bahwa Saidina Ali mati
usaha Abdullah
bin saba' ini mendapat
llin
kalah dari Nabi 'lsa Alaihissalam. IQlau Nabi Isa akan kembali pada
tcrbunuh, beliau masih hidup, katanya.
pasaran dikota-kota besar
llerkata seorang ahli tarikh, Ibnu Hazm : "Bin Saba' mengatakan pada
ummat Islam ketika itu, seperti di Madinah, di Mesir, di Kufah, di Basrah dan lain-lain, karena kebetulan orang-orang sudah banyak pula yang tidak sesuai dengan Saidina Utsman, karena beliau menghilangkan cincin
ketika dikabarkan kepadanya bahwa Saidina Ali telah meninggal kena iusuk, ia berkata: "Kalau kamu bawa otaknya seribu kali kemari saya
tidak percaya bahwa ia telah meninggal. Ia belum mati sebelum Ia memenuhi dunia ini dengan keadilan sebagaimana telah dipenuhi
stempel Nabi Muhammad SAV/. dan juga beliau banyak mengangkat orang{rang dari suku beliau, yaitu orang'orang Bani Umayyah meniadi
orang dengan kezaliman".
pengusaha-pengusaha daerah.
Abdullah bin Saba' mengajarkan bahwa Saidina Ali belum mati tetapi
Demi untuk menjatuhkan dan mengalahkan Saidina Utsman Rda', Abdullah bin Saba' pergi ke Mesit ke Itufah, ke Basrah, ke Damsyik dan lain.lain kota untuk membikin propaganda tentang keagungan Saidina Ali Karamallahu waihahu.
bersembunyi dan akan kembali pada akhir zaman. Ajaran ini dibawanya dari kepercayaan kaum Yahudi yang mengajarkan bahwa Nabi Ilyas juga belum mati. Ajaran Ibnu Saba' inilah yang kemudian menjadi kepercayaan kaum Syi'ah bahwa seorang Imamnya yang
Abdullah bin Saba' sangat berlebihJebihan mengagung-agungkan Saidina, Ali dan sangat berani membuat hadits.hadits palsu yang bertujuan mengagungkan beginr rupa dan merendahkan saidina utsman, saidina Umar bin Khatab, dan Saidina Abu Bakar Rda., yaitu Khalifah'Khalifah yang terdahulu.
Saba' mengajarkan, bahwa Nabi Muhammad Saw. tidak boleh
penghabisan belum mati, sekarang masih bersembunyi, dan akan kembali pada akhir zaman untuk menegakkan keadilan dan kebenaran
(lihat kitab Faju Islam, karangan Ahmad Amin, pagina 270).
r,
Keruhanan Ali,
Ibnu Saba' juga mengajarkan bahwa dalam tubuh Ali 104
bersemayam
105
unsur ketuhanan yang telah bersatu padu dengan tubuh Ali, karena itu beliau mengetahui segala yang gaib, karena itu selalu menang dalam peperangan melawan orang kafiq suara petir adalah suara Ali dan kilat adalah senyuman Ali. Pendeknya Saidina Ali Rda. diangkat oleh Ibnu Saba' dan oleh orang
Syi'ah kemudian ke atas kedudukan Tuban, Na'uzubillah. Nah, Ibnu Saba' inilah orang yang menaburkan paham Syi'ah, yaitu yang keterlaluan dalam mengagungkan Saidina Ali. Malu melihat ganjilnya pelajaran pelaiann Ibnu Saba' ini, maka sebahagian
kaum Syi'ah mengatakan bahwa Abdullah bin Saba'
itu
sebenarnya
crangnya tidaktda, kabar itu hanya dibuat-buat saja oleh orang yang anti Syi'ah, tetapi menurut Ahmad Amin keingkaran orang'orang Syi'ah
-
-
sekarang tidak beralasan, karena kitab-kitab sejarah Islam yang lama menetapkan adanyaAbdullah bin Saba' ini. Kaum Syi'ah mendustakan
Utsman bin Affan Rda.
bin
ini
pada akhir htyatnya menjadi orang buangan yang dibuang oleh Saidin Ali Kw sesudah beliau menjadi Nasib Abdullah
Saba'
Khalifah. Pada suatu hari ia datang kepada Saidina
Ali dan mengatakan kepada
beliau: 'Anta, anta" (Engkau-engkau) yakni: Engkaulah yang Tuhan. Saidina Ali marah kepadanya dan ditangkap, lalu dibuang ke Madain
(lihat 'Al Milal ![an Nihal" juz 7, haltman 174).
ll. Gerakan Syi'ah
Pada Masa 3 orang Khalifah.
Dapat dipastikan sekali lagi bahwa pada masa z^m^n Khalifah Abu llakar Rda., yaitu dari tahun 11 sampai 13 H, begitu iuga pada z man Khalifah Umar bin Khatab yaitu dari tahun 13 sampai tahun 23 H gerakan clan paham Syi'ah tidak adt, karena z man itu zaman yang paling dekat
adanya,lbnu Saba' karena malu melihat aium'aiatannya yang keji ini.
dcngan zuman Rasulullah Saw., orang-orangnya adalah sahabat'sahabat
Tetapi Pengarang kitab "syarah Nahjul Balagah", Ibnu Abil Hadid, se' orang ulama dan pengarang ulung dari kaum Syi'ah/ Mu'tazilah, wafat
rahabat yang terkemuka dan jumhur ummat Islam (jumhur artinya
tahun 656 H mengakui adanya Abdullah bin Saba' ini adalah seorang pendeta Yahudi yang masuk Islam yang mengorbankan paham Syi'ah Sabaiyah (Lihat Syarah Nahjul Balagah juzu'MII, halaman 120).
Dan di antara gembong Syi'ah Sabaiyah ini terdapat seorang yang bernama Mugirah bin Sa'id yang memfatwakan bahwa Zat Tuhan bersemayam dalam tubuh Saidina Ali Kw. Beliau dapat menghidupkan kembali Ad dan Ramud. Dan pula terdapat seorang gembong Syi'ah bernama Ishak bin Zeid yang memfatwakan, bahwa orang-orang Syi'ah yang sudah sampai kederajat yang tinggi sudah habis taklif baginya, yaitu tidak perlu sembahyang, puasa dan lain-lain (Lihat Syarah Nahjul Balagah VIII, hahman 122). Boleh dipastikan bahwa Abdullah bin Saba' penggerak yang pertama dan yang utama untuk berontak terhadap Khalifah ketiga Saidina
Nabi yang berilmu yang tidak mudah dikutak katik oleh paham sesat para
ini, apalagi paham yang akan menentang Saidina Abu Bakar Shiddiq dan Saidina tJmar bin Khatab Rda.
orang-orang besar yang banyak) tidak menerima paham Syi'ah
Mereka semuanya berpendapat, bahwa pengangkatan Khalifah Abu llakar adalah sah, pengangkatan Saidina Umar adalah sah, pengangkatan Utsman adalah sah, dan Nabi Muhammad Saw tidak ada berwasiat tentang siapa yang akan ganti beliau kalau berpulang kerahmatullah. Mereka berpendapat bahwa pengangkatan cara "syura", cara musya' warah pada pertemuan Saqifah Bani Sa'idah adalah sesuai dengan tuntutan
hlam, yaitu "musyawarah" yang dituntut oleh agama dalam Al Qur'an
iufat syura ayat 38.
dui Saidina Umar bin Khatab kepada Saidina Utsman bln Affan dari tahun 25 H sampai 35 H Saidina Utsman bin Affan adalah rcorang yang saleh yang sibuk bukan saja mengatur negara dan Khalifah berganti
r07 r06
pemerintahan juga sibuk mengumpul ayat-ayat suci, sehingga dijadikan dalam satu Mashaf yang sampai sekarang dinamai Mashaf Utsman Rda., sebagai Kitab Suci ymg ada sampai sekarang. Pada 5 tahun terakhir dari kekuasaan Saidina Utsman bin Affan, yaitu dari tahun 30 H sampai 35 H paham Syi'ah muncul dan sedikit agak mendapat pasaran juga.
Maka berkobar-kobarlah paham anti Utsman, anti Khalifah-Khalifah yang dulu. Mereka mengatakan bahwa yang berhak menjadi Khalifah sesudah wafatnya Saidina Muhammad SAIfl. adalah Saidina
Ali Kw, Abu
Bakar
Klurlifah yang ke IV, Saidina Ali Kw bagi kaum Ahlussunnah tidaklah dianggap orang ber. mlith, karena Saidina Ali Kw mengakui dan memberikan suara kepada Klralifah-Khalifah yang terdahulu, baik kepada Abu Bakar dan maupun
krpada Umar dan Utsman Rda. Beliau bukan orang Syi'ah! Hanya kaum Syi'ah saja yang mengagung.agungkan beliau melebihi
thri
semestinya, umpamanya dikatakan bahwa Saidina l{li itu Imam yang nrcndapat wahyu dari Tuhan, Imam yang berpangkat kenabian dan bahkan
Irh
diantara orang Syi'ah yang mengarakan bahwa beliau pada hakikatnya
telah merampas hak Khalifah yang sah, begitu juga pengganti-penggantinya,
stlillah Nabi yang dituju oleh lirhan tetapi Jibril tersalah memberikan
yaitu Umar dan Utsman
wahyu sehingga diturunkannya kepada Muhammad. Dan lainJain dongeng
Rda.
Mereka kaum Syi'ah tidak mau mengucapkan, "Radhiyallahuanhu"
untuk Abu Bakar, Umar dan Utsman, tetapi mereka mengutuk ketiga Khalifah itu dengan mengatakan "Qatalallahu man Qatala ahlalbait", : mengutuk Allah bagi orang memerangi ahli bait (keluarga ^rtiny^
klurn Syi'ah.
' 15
Baiklah, Khalifah sekarang dipegang oleh Saidina Ali Kw.
Il
dari
tahun
sampai 40 H.
Pada masa Khalifah
Ali terjadilah hal-hal yang ridak diinginkan.
Rasulullah).
Mereka menuduh bahwa Abu Bakar, Umar dan Utsman adalah orang-
10.
orang yang memerangi keluarga Nabi, memerangi ahli bait. Abdullah bin Saba' seorang pendeta Yahudi yang masuk Islam berontak
melawan Khalifah Saidina Utsman dan membunuh beliau pada tahun 35 Hijriyah.
Golongan.Solongan Timbul Pada Zaman Saidina'Ali Kw Pada masa pemerintahan Saidina
Ali Ikramallahu wajhahu terjadi
hal-hal yang sangat mengecewakan ummat Islam, bukan tersebab Saidina hll tetapi tersebab situasi dan kehendak sejarah yang sudah akan berjalan hcgitu.
Abdullah bin Saba' seorang pendeta Yahudiyang masuk Islam memain-
kan peranan yang penting dalam pemberontakan ini.
Ada 4 golongan: &,
9. Satdlna'AIt Dlanghat Menfadi Khalifah Ketika itu setelah Khalifah yang ke III mati terbunuh
maka kaum pemberontak, begitu juga ummat Islam yang tidak memberontak, sepakat untuk mengangkat Saidina Ali sebagai Khalifah yang ke [V, Saidina Ali bagi kaum Syi'ah adahh Khalifah yang pertama, karcna mereka tidak mengakui Khalifah-Khalifah yang bertiga lebih dahulu, tetapi
bagi ummat Islam, kaum Ahlussunnah wal Jama'ah, Saidina 108
i{li
adalah
Golongan Syi'ah dan sebahagian kaum Ahlussunnah di Madinah dan lain-lain kota yang menyokong pengangkatan Saidina Ali Kw. Golongan Saidina Mu'awiyah Ibnu Abi Sofran, $[ali (Gubernur) yang diangkat Saidina Utsman di Damsyk (Damaskus) Syria, yang tidak mengakui Khalifah Ali dan menganggap Saidina Ali bersalah dan ikut campur dalam pembunuhan terhadap Saidina Utsman. Mereka mengatakan bahwa pengangkatan Saidina l{,li dilakukan kaum "pemberontak" dengan pakaan,
109
Golongan Mu'awiyah diSyria ini mengangkat Saidina Mu'awiyah menjadi Khalifah pengganti Utsman binAffan. Maka terjadilah dua orang Khalifah, yang satu di Madinah yang sah, yaitu Saidina Ali bin Abi Thalib Kw. dan yang lain sebagai tandingan
c.
di
Syria, yaitu Saidina Mu'awiyah Rda.
Golongan yang ketiga dikepalai oleh Sitti Aisyah Ummul Muminin Rda.
(Ummulmu'minin artinya Ibu seluruh orang mu'min) dan diikuti oleh Thalhah dan Zuber, dua orang sahabat Nabi yang utama. Golongan ini tidak mengakui pengangkatan Saidina Ali sebagai Khalifah yang ke IV, karena pengangkatan dengan paksaan, tetapi tidak menyalahkan
Saidina Ali Kw. dalam soal pembunuhan terhadap Saidina Utsman, Khalifah ke III. Mereka tidak menuntut bela darah Utsman.
ll.
Peperangan Sesama lslam Khalifah ke-empat Saidina Ali Kw, menghadapi tugas yang berat sekali.
lleliiru bukan saja menghadapi soal-soal negaru, soal-soal pertahanan dan peluasan Islam, tetapi juga soal-soal perpecahan dalam negeri. Maka terjadilah apa yang dinamakan "Peperangan Jamal", Perang llnta, yaitu antara tentara Saidia Ali disatu pihak dan tentara Sitti Aisyah, 'l'halhah dan Zuber dilain pihak.
Peperangan
ini terjadi
pada tahun 36
H yaitu setahun
sesudah
S.rirlina Ali menjabat pangkat Khalifah. Peperangan ini dinamai "Peperangan (
lnta", karena Sitti Aisyah Ummulmu'minin mengepalai dan mengerahkan
lnsykarnya mengendarai onta.
Baik dicatat bahwa Sitti Aisyah Rda. tidak ada di Madinah ketika terjadi
Bukan kecil peperangan ini. Saidina Ali membawa lasykarnya sebanyak
pemberontakan terbadap Utsman bin Affan, tetapi Thalhah dan Zuber berada di Madinah dan ikut mengangkat Saidina Ali Kw., tetapi kemudian
J00.000 (dua rarus ribu orang) dan Sitti i{isyah juga membawa lasykar rrhnnyak iru.
dikatakannya bahwa ketika pengangkatan itu "pedang terhunus di atas
Akhirnya Sini Aisyah cs. kalah, Thalhah dan Zuber mati terbunuh dan
lhnmulmu'minin ditawan oleh Saidina Ali.
kepala kami".
bin Umar anak
lbtapi, walaupun Sitti Aisyah ditawan oleh Saidina Ali Kw namun
Saidina Umar bin Khatab, Khalifah yang ke II, dan di ikuti oleh sahabat
heliau tidak dijadikan orang tawanan, tetapi dihormati sebagai ibu dan tlhntar kembali ke Makkah dengan segala kehormatan.
d. Golongan ke-empat dikepalai oleh
Saidina Abdullah
lain, yaitu Muhammad bin Salamah, Utsman bin Zaid, Sa'ad bin Abi $[aqash, Hasan bin Tsabit, Abdullah bin Salam dan sahabat-sahabat lain. Golongan ini tidak ikut mengangkat Saidina Ali sebagai Khalifah, tidak ikut menyalahkan Saidina Ali dalam pembunuhan terhadap Utsman bin Affan dan juga tidak ikut menyokong Saidina Mu'awiyah di Damaskus. Mereka lebih suka menjauhkan diri dari politik (lihat Kitab Fajar Islam, karangan Mohd. Amin, paginr 254).
Inilah 4 golongan ummat Islam yang timbul sesudah terbunuhnya Saidina Utsman bin Affan, pada masa Khalifah ke-empat Saidina i{li bin Abi Thalib Kw lbtapi golongan-golongan ini, terkecuali kaum Syi'ah, tidak ada yang menjadi fuqah. Soalnya habis di situ saja.
110
Menanggapi "Peperangan Jamal" ini terdapatlah perselisihan paham rlarl segi hukumnya antara, Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah dengan Ifuum Syl'ah.
Kaum Ahlussunnah berpendapat bahwa perselisihan paham antariSntdina Ali dan Ummulmu'minin Sini Aisyah adalah perselisihan ^ntar;rorang Imam Mujtahid dengan Imam Mujtahid, yang dijamin oleh Nabi rlirlam sebuah hadits bahwa yang ijtihadnya betul dapat dua pahala dan halau ijtihadnya tersalah dapat satu pahala.
ini bahwa sekalian yang meninggal dalam "Pcperangan Jamal" baik lasykar Saidina Ali atau lasykar Sitti Aisyah Kelaniutannya dari paham
kcdua-duanya mati syahid dan masuk slurga yang sama, karena setiapnya
111
mempeftahankan kebenuun masing.
Ilahwasanya Rasulullah SAW. melarang hal ini. Nabi berkata :Jauhilah
ma yang didapat oleh ijtihadnya masing-
^g
r
Tetapi Ikum Syi'ah Imamiah berfatwa bahwa sekalian orang yang ikut
perang Jamal di pihak Sitti idsyah kafir, baik pemimpinnya baik anak buahnya karena mereka memberontak kepada Khalifah yang sah yaitu Saidina Ali, katanya.
-
adalah kafir, begitu menurut paham mereka Maka Sitti Aisyah juga Thalhah dan Zuber dua orang sahabat yang utama yang ikut Sini
-
rI
c lr m
I)an beliau berkata lagi : Biarkanlah saya mengurus sahabat-sahabat r;tyit itu, kalau kamu nafkahkan emas sebesar bukit Uhud engkau belum rhllat menyamai mereka atau menyamai separuh mereka. Dan berkata N;rlri: Sahabat-sahabatku serupa bintang, yang manl saja kamu ikut itu Irrtlah baik, kamu dapat hidayat karenanya. Dan berkata Nabi: Ifurun yang baik adalah kurun saya, sesudah itu y;rrrg
l{isyah,
Dan sebahagian orang Syi'ah Mu'tzilah berpendapat bahwa sekalian yang di pihak idsyah adalah salah; akan dimasukkan ke dalam neraka,
u memperbincang-bincangka n apa yang teriadi antar a sahabatku.
di belakangnya, yang di belakang lagi, yang di belakang lagi. Dan dalam Qur'an Tuhan telah memuji seluruh sahabat dan Tabiin
ll,ilrat Surat Taubat ayat
ll7).
kecuali orangyang taubat kemudiannya. Sitti Aisyah dan Thalhah dan Zuber
Dan Nabi pernah berh,ata: Kamu tidak tahu apa yang dikatakan Tuhan
i{li. Oleh
keluda anggota Peperangan Badar: Buatlah sesukamu, karena Aku telah
adalah orang sudah taubat dan telah membai'ah kepada Saidina karena
itu ketiga sahabat ini masuk syurga, sedang anak buahnya masuk (lihat Syarah Najul Balagah[Y, pagina 24).
rrrrngampunimu!
neraka semuanya,
Paham yang benar adalah paham kaum Ahlussunnah wal Jama'ah yang membenarkan perselisihan ijtihad itu.
Berkata Ibnu Ruslan seorang Ulama Syaf dalam Kitab Zubad yang masyhur :
i
golongan Ahlussunnah
Sesungguhnya telah diriwayatkan, bahwa Syekh Hasan Bashri, tatkala rllingatkan orang kepada beliau tentang "Peperangan Jamal" beliau berkata: Itu adalah darah yang Tuhan telah menjauhkan dari pedang kita, dan karena Itu janganlah dikotori lagi lidah kita dengan darah itu.
l)itn seterusnya. (Nahjul Balagah, jihd 20 halaman 10-11). Kesimpulannya: Kaum Ahlussunnah menahan diri dan menahan lidah lentang soal sengketayang terjadi antara Sahabat-sahabat yang mulia, dan tncnetapkan, bahwa persengketaan itu dilakukan menurut ijtihad mereka
Artinya: Apa yang terjadi antara sahabat-sababat Nabi lebih baik kita diam,
tak mempubincangkannya dengan mendalam tetapi pahala ijtibad kita tetapkan didapat oleh kedua belab pibak, Berkata Imamul Haramain, seorang ulama Sunny dan guru Imam Ghazali setelah beliau mendengar orang Syi'ah memperbincangkan peperangan-peperangan antara sesama sahabat dan mengutuk salah satu
pihak yang bertentangan:
TT2
tniming-masing, Iang kalau ijtihadnya benar pada sisi Tuhan maka mereka ntcndapat pahala dua, dan kalau salah pada sisi Allah mereka dapatpahala
riltu,
Tetapi kaum Syi'ah tetap bersitegang urat leher. Mereka mengutuk $iridina Mu'awiyah karena melawan Saidina Ali dan mengutuk Ummul
Mu'minin Sitti Aisyah, Thalhah dan Zuber, karena melawan Saidina Ali tlalam peperangan Jamal. Mereka menyerupakan Saidina Mu'awiyah, Sitti 'Alsyah, Thalhah dan Zuber Rda. sebagai Iblis yang boleh dikutuk,
ll3
na'udzubillah
!
Disusun delegasi kedua belah pihak untuk melanju*an perundingan.
Inilah perbedaan yang taiam antan Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah dengan
lkum Syi'ah dalam soal ini.
Ary'ari. Pihak Saidina Mu'awiyah menlusun delegasi di bawah pimpinan i{mru
t2. Peperansan Slfftn
bln
Kemudian pada tahun 37 H terjadilah apa yang dinamakan "Peperangan Siffin" yang terkenal, diantara Khalifah Ali Kw. dan pasukan Mu'awiyah, di sesuatu tempat di Iraq yang bernama "Siffin" Peperangan
Pihak Saidina Ali menyusun delegasi di bawah pimpinan Abu Musa AI
ini besar juga, terbukti dengan banyaknya korban.
Dipihak Saidina Ali Kw gugur lk. 25.000 orang dan dipihak Mu'awiyah gugur lk. 45,000 orang.
Inilah suatu "bala" yang besar bagi ummat Islam dalam abtd-abtdnya
It. Kaum Khawarlf Tlmbul Pula Tetapi disayangkan lagi, ketika itu ada sebahagian pasukan Saidina hll yang berbalik. Mereka tidak menyukaiberhukum kepada Qur'an sebagai ynng diserukan oleh pasukan Saidina Muawiyah, karena mereka ber. plham :
l, Ilerhukum
yang pertama.
J
kan kebenaran dan keadilan, tetapi setelah kita mau berhenti dan setelah
(penghentian tembak menembak). Mereka mengikatkan beberapa kitab suci al Qur'an diujung tombak mereka dan mengacungkan ke atas sambil meneriakkan penghentian tembak menembak dan berhukum kepada al Qur'an.
Saidina Ali pada mulanya tidak mau menerima ajakan ini, karena beliau tahu bahwa hal itu adalah suatu siasat dari orang yang hampir kalah, minta menghentikan peperangan unruk sementara menyusun kekuatan kembali.
Ali didesak oleh sebahagian tentaranya, sehingga
ada
yang mengatakan kepada beliau: "kenapa kita tidak mau berhukum kepada Qur'an?"
Akhirnya Saidina 'Ali menerima tlwffan "penghentian tembakmenembak", dan berhentilah peperangan. Pasukan Saidina pulang ke Damaskus.
Ali pulang ke
itu berarti ragu atas kebenaran pendirian. Kjta pada mulanya meyakini bahwa pendirian kita Menerima penghentian tembak-menembak
ini benar dan peperangan itu berjalan di atas kebenaran, demi menegak.
Akan tetapi mereka menjalankan siasat, yaitu menyerukan "cease fire"
I14
kepada Qur'an itu hanyalah ucapan bibir saja, sedang pada
hakikatnya akan berhukum pada "delegasi" yang berunding.
lalannyapeperangan menguntungkan pasukan Saidina Ali Kw., hampir seluruh pasukan Saidina Mu'awiyah lui kucar-kacir.
Tetapi Saidina
Ash.
Bagdad dan pasukan Mu'awiyah
kita mau minta hukum kepada delegasi maka itu berarti kita ragu pendirian kita, demikian katanya.
l,
atas
Orang yang ragu-ragu tidak berhak menjadi Imam, kata mereka. Golongan
ini bernama "Kaum Khawarij", artinya kaum yang keluar. Mereka keluar dari Saidina Ali dan juga keluar dari Saidina Mu'awiyah. Mereka membenci kedua-duanya.
Inilah asal usulnya kaum Khawarij yang akan kita bicarakan lebih lanjut prda pasal lain.
Kaum Khawarij mempunyai slogan "La hukma .illa Lillah' (Tiada herhukum, kecuali hanya kepada lirhan). Kalau ada golongan Saidina Mu'awiyah berpidato mempropagandakan berhukum kepada Qur'an maka mcreka meneriakkan "la hukuma illa lillah"!
Inilah slogan kaum Khawarij, slogan yang kedengarannya enak tetapi hlnya sangat membahayakan. 115
urrr:rt Islam, saudara-saudara sudah mendengar tadi bahwa Saidina Ali sutlilh diberhentikan oleh utusannya sendiri, maka sekamng yang tinggal
t4. Masalah Tahhim Kita lanjutkan lagi tentang "tahkim" ini.
Lalu diadakan "Majlis Thhkim", yairu sebuah badan yang akan
me-
nyelesaikan pertikaian antara Saidina Ali dan Saidina Mu'awiyah Rda. Setiap delegasi mempunyai 100 orang anggota. Delegasi saidina Mu'awiyah diketuai oleh Amru bin Ash, seorang ahli siasat yang ulung sekali. Delegasi Saidina Ali diketuai oleh Abu Musa al Asy'ari, seorang sahabat
Nabi yang jujur lagi saleh. ,Amru
Iunya satu Khalifah, yaitu Saidina Mu'awiyah bin Abi Sofran, marilah kta trrilti beliau itu bersama-sama!" Golongan Mu'awiyah bertepuk tangan kegirangan, tetapi golongan l{li nnrah karena merasa tertipu. Permusuhan dan peperangan timbul kembali, karena kepincanganhrpincangan yang terdapat dalam Majlis Tahkim. Orang-orang Khawarij tambah marah, tambah beringas, menyalahkan Slitlina Ali yang menerima tahkim dan mengutuk Saidina Mu'awiyah.
lnilah jadinya,, katrnya, dalam mengejek Saidina l{li.
bin Ash mengusulkan, demi untuk mencapai perdamaian yang
sebaik.baiknya bagi ummat Islam dan supaya iangan tertumpah lagi darah ummat Islam, kiranya kedua-duanya (Ali dan Mu'awiyah) diberhentikan lebih dahulu dan diserahkan kepada ummat Islam akan mencari g ntifiya.
Usul ini diterima oleh utusan Saidina Ali, Abu Musa al Asy'ari' Dalam suatu rapat yang dihadiri oleh ribuan kaum Muslimin di Daumatul
Jandal lraq, putusan ini diumumkan' ,Amru bin Ash minta kepada Abu Musa untuk berpidato lebih dahulu karena usia beliau lebih tua, guna menerangkan bahwa Khalifah i\li bin Abi
ll. Saidina'Ali
Permusuhan dan perlawanan antara golongan Saidina Ali dan Saidina
Mulwiyah berjalan terus.
l{li menjadi Khalifah, jahat yang itu mengadakan komplotan untuk membunuh kurm, Khawarij Pada tahun 40 Hijriyah, sesudah 5 tahun Saidina
ti,rklina Ali dan Saidina Mu'awiyah sekaligus, Begitu juga diputuskan untuk membunuh Amru bin Ash, yaitu Ketua l)rlcgasi Mu'awiyah yang dianggapnya sebagai penipu ulung,
Thalib telah diberhentikan oleh Majlis Tahkim'
Mereka mengutus Abdurrahman bin Muljam untuk membunuh Saidina
Abu Musa mengikuti saja dan terus berpidato menerangkan bahwa Majlis Tahkim dipihak Ali bin Abi Thalib, dengan diia sebagai
hll, Al Barak untuk membunuh Mu'awiyah dan Umar bin Bakir untuk rttembunuh Amru bin Ash.
^nggotisalsikan oleh ummat Islam yang banyak hadir ketika itu memberhentikan
iabatannya sebagai Khalifah dan menyerahkan pemilihan yaitu kepada ummat Islam'
Ali bin Abi Thalib dari
marah mendengaf putusan ini,
Golongan saidina Ali sangat golongan Saidina Mu'awiyah bertepuk tangan kegirangan' A,mru
bin Ash tampil lagi ke
tetapi
atas podium, dengan tujuan semula
untuk menyampaikan kepada umum bahwa Saidina Mu'awiyah
sudah
diberhentikan oleb Majlis Tahkim, sefupa dengan Ali, akan tetapi setibanya di atas podium ia bukan mengatakan hal itu, tetapiitberkata: "Hai seluruh
116
Matl Terbunuh
Pembunuhan telah diatur, yaitu pada waktu subuh yang sama tanggalnya |
7 Ramadhan 40 H, padaketika beliau-beliau itu keluar hendak sembahyang
rubuh ke mesjid.
Qadar Ilahi berlaku, bahwa Saidina Ali dapat ditikam oleh Abtlurrahman bin Muljam pada waktu subuh ketika beliau keluar hendak pe
rgi sembahyang kemesjid, sedang Mu'awryah dan Amru tak dapat dibunuh.
Saidina
Ali bin Thalib meninggal 17 Ramadhan tahun 40 H
dan
tllmakamkan di Naja{ Bagdad.
'Allah Yarham!" Mudah-mudahan lirhan mengasihi beliau
I
tt7
16. Saidina Hasan Pengganti'Ali Saidina Hasan bin Abi Thalib dinobatkan oleh ummat Islam sebagai Khalifah yang ke V pengganti tyahnyasaidina l{li bin Abi Thalib. Akan tetapi
dua bulan sesudah diangkat ia menyerahkan jabatan Khalifah itu kepada Saidina Mu'awiyah bin Abi Soffan, demi untuk menjaga, kesatuan ummat r darah ummat Islam iangan tertumpah lagi Islam dan demi menjag^
^g
dalam perang saudara terus-menerus. Saidina Hasan bin Ali seorang laatria yang mencintai Islam dan Muslimin dengan sepenuh hatinya. Ia melepaskan haknya sebagai Khalifah demi keutuhan dan kesatuan ummat lslam.
Hal ini sangat pahit bagi golongan syi'ah karena mereka dikalahkan tanpa perjuangan, tetapi dengan muslihat yang busuk, yaitu tipu daya dtlam Majlis Tahkim. Penyerahan kekuasaan dari Saidina Hasan kepada Mu'awiyah juga pukulan yang berat bagi kaum Syi'ah, tetapiapaboleh buat karena imamnya sudah bertindak begitu.
oleh karena itu kaum syi'ah sangat membenci saidina Mu'awiyah dan seluruh orang Bani umalyah, karena saidina Mu'awiyah zdalah dari suku Bani Umalyah. Maka terdapatlah 3 golongan ummat Islam ketika itu, yaitu:
1.
Golongan terbesar, golongan yang mengikut saidina Mu'awiyah Rda. yang menganggap bahwa beliau adalah Khalifah ke VI yang sah' Golongan
ini banyak berada di Damsyik, di Makkah, Madinah, di Mesir dan lainlain kota Islam. Syi'ah, yaitu golongan yang tidak mengakui Mu'awiyah sebagai Khalifah ke M, tetapi mengangkat secara diam-diam saidina Husein (Saudara Khalifah Hasan) sebagai Khalifah yang ke III. Golongan
2. Golongan
ini banyak berada di Irak, di Basrah dan Kufah. 3. Golongan yang ke III golongan Khawarij, yaitu golongan yang anti Saidina Mu'awiyah dan juga anti'Syi'ah. Golongan ini banyak bertebaran di bahagian wilayah Islam di Iraq dan
di 118
t?. Mu'asiyah Khaltfah Yan$ Ke VI Pemerintahari Saidina Mu'awiyah bin Abi Sofran dari Bani Ummalyah yrng berkedudukan di Damaskus berjalan selama 20 tahun, yaitu dari tahun .t{)
ll
sampai 60 H.
Selama beliau memerintah, Lgama Islam bertambah meluas sampai' :,urrpai ke Barat dan ke Timur. Pada ketika
itu
agama Islam sampai ke Indonesia, ke Tiongkok di Timur
l,rulr dan juga sampai ke sekeliling lautan Atlantik di Eropa.
'lbtapi kaumn Syi'ah dan Khawarij dalam negeri diburu dan ditindas, rltt;rngkap dan disilaa. Pada waktu beliau akan meninggal tahun 60H beliau mewariskan frlr:rtan Khalifahnya kepada anal,nya, yang bernamaYazid bin Mu'awiyah, r('orang anak yang tidak begitu taat kepada ag m .
to.Kekuasaan Yazld Bln Mu'awiyah Dan Perlstiva Karabcla Yzid berkuasa dari tahun 60 H sampai 63 H yaitu 3 tahun
saja.
Dalam zamannya ini terjadilah "Peristiwa Y'arabela" yang masyhur.
Yrzid sangat mendendam kepada Saidina Husein bin
i{li bin
Abi
!'lrirlib, cucu Nabi, anak Sitti Fathimah Rda. Pada suatu
hui Yuid
menyuruh panglimanya Ubaidillah bin Ziyad
rrntuk membunuh Saidina Husein bin Ali bin Abi Thalib.
Iraq dan P€rsia di l&rrtbela, sebuah tempat ^ntua antffa Saidina Perkelahian terjadi pemerintahan lraq). {sckarang dibawah lluscin bin Ali bersama kawannya sebanyak 80 orang dengan Ubaidillah bin /,lyad dan pasukannya yang berpuluh kali lipat banyaknya dibandingkan Mereka berjumpa
rlrngan kawan Saidina Husein. Saidina Husein Rda dan kawannya dibunuh semua. IGpda Saidina.
llusein dikirim ke Damaskus oleh Ubaidillah binZiytd sebagai tanda bagi nrajikannya bahwa tugasnya telah diselesaikan.
Persia.
119
rlilawan dan diperangi.
Hal ini terjadi pada tahun 61 H. Peristiwa Ikrabela ini diperingati tiap tahun oleh kaum syi'ah diseluruh dunia sampai sekarang sebagai belasungkawa atas kematian Saidina Husein Rda.
Yazid bin Mu'awiyah berkuasa penuh, karena musuh'musuhnya sudah
musnah. Tetapi golongan Syi'ah sangat mendendam, mereka melakukan
alai'aki
di bawah tanah yang tak dapat dipadami. Mereka mengangkat Imam'imam mereka secara tgrsembunyi.
Mereka membiasakan diri dengan gerakan.gerakan rahasia di bawah tanah.
19.
llulanya Soal Politih Kemudlan Meniadi Soal I'tlqad
Kalau kita perhatikan sepintas lalu sejarah ringkas ini teranglah bahwa asal mulanya hanya soal politik, soal Khalifah dan soal Imam, akan tetapi kemudian meniadi soal i'itiqad dan soal kepercayaan.
Ini tidak heran, karena Lnt?lra agam?- dan politik didalam Islam sulit untuk memisahkannya. Soal.soal IGpala Negara atau Khalifah bukanlah yang prinsipil. Soal perang dan soal politik semata, tetapi soal ^g1m politik melulu, tetapi soal keyakinan Lgarm dalam bab damai bukanlah soal
"perang sabil". Soal zaftat, soal perniagaan, soal harta peninggalan, bukanlah hanya
soal masyrakat saja, tetapi soal keyakinan ag1m . Pendeknya agama Islam tidak bisa dipisahkan dari politik, apalagi pada abad.abad permulaan Islam, di mana kekuasaan Islam sangat terasa, dan hukum yang berlaku seluruhnya adalah hukum Islam. I(aum Sji'ah mendasukan pengajiannya kepada "lmam". Imam mereka diangkat oleh Nabi Muhammad, kata mereka. Ifurena itu tidak boleh disanggah menurut hukum syara'. Siapa yang menyanggah wajib
120
Golongan Khawariy iuga begiru. Mereka jengkel dalam soal Tahkim. Mcnurut mereka Tahkim itu bertentangan dengan agama dan orang'orang yrrrrg menerima tahkim melawan hukum xguma dan karena itu wajib dil;rwan, katanya. Pendeknya bagi orang Islam pada abad'abad permulannnya tidak ber' Irctla antua agama dan politik. Agama ialah politik dan politik ialah agama
St'rnuanya dari Tuhan turun ke Nabi. Agama tak boleh dipisahkan dari Ncgara.
tto. Golongan-golon$an Dalam Kaum Syi'ah Untuk menggambarkan gerakan Syi'ah keseluruhannya baiklah kami tt'rangkan bahwa Syi'ah itu telah berpecah sampai 22 golongan, diantannya
l.
Syi'ah Sabaiyah, yaitu Syi'ah pengikut Abdullah bin Saba'' Golongan Syi'ah Sabaiyah ini termasuk golongan Syi'ah yang "gullat", artinya Syi'ah yang keterlaluan, yang berlebih'lebihan, yang mempercayai bahwa Nabi Muhammad akan kembali ke dunia seperti Nabi Isa, bahwa
Ali belum mati tetapi bersembunyi dan akan lahir ke dunia kembali, bahwa Jibril tersalah menurunkan wahlu yang seharusnya diturunkan kepada Ali lantas diberikannya kepada Muhammad, bahwa Saidina
petir dan kilat adalah suara Saidina Ali yang sedang marah, bahwa ruh 'ltrhan turun kepada Ali dll, i'itiqad yang ganiil'gtniil.
L Syi'ah Kaisaniah, yaitu Syi'ah pengikut Mukhtar bin Ubai as Saqafi' adanya ruh Tuhan dalam tubuh jakin seyakin'yakinnya bahwa Imam'lmam Saidina Ali, tetapi mereka orang Syi'ah adalah ma'shum (sama dengan Nabi'Nabi) dan masih
Golongan
ini tidak mempercayai
keturunan Wahyu. Imamiyah, yainr golongan Syi'ah yangperc yakepada Imam-Imam yang ditunjuk langsung oleh Nabi Muhammad SAs[' yain'r Saidina Ali sampai 12 orangketurunannya. Syi'ah macam ini sekarang berkuasa di
1, Syi'ah
Iran.
r2r
Islam
jilid
ini
percaya pada
"Nailul Authar", karena pengarangnya adtlah salah seorang ulama
12
Imam, pertama Saidina Ali dan yang lenyap dan akan keluar pada yang ke 12 Almahdi, seorang Imam al
1 pagina 191).
4. Syi'ah Isma'iliyah, yaitu Syi'ah vang mempercayai hanya 7 orang Imam,
yaitu pertama Saidina Ali dan akhirnya Ismail bin Jahr as Saddik yang lenyap dan akan keluar pada akhir z man. Syi'ah ini banyak terdapat di Pakistan, murid Aga Khan.
Syi'ah Zildiyah, yaitu Syi'ah pengikut Imam Zaid bin Ali bin Husein bin Ali bin Abi Thalib. Syi'ah Zaidiyah ini berada di Yaman. Syi'ah Zaidiyah ini adalah Syi'ah sederhana, bukan gullat. Mereka tidak mengkafirkan Saidina Abu Bakar, Umar dan Utsman Rda., tetapi mereka berkeyakinan bahwa Saidina Ali lebih mulia dari Abu Bakar. Syi'ah Zaidiyah ber'itiqad bahwa orang Muslim yang mengerjakan dosa besar, kalau meninggal sebelum taubat maka ia kafir, kekal dalam neraka.
Syi'ah Zaidiyah.
rr
Syiah Qaramithah, yaitu kaum Syi'ah yang suka menafsirkan Qur'an
scsuka hatinya saja. Mereka mengatakan bahwa malaikat'malaikat ludalah mubaligh mereka, syaitan-syaitan adalah musuh mereka, yang dinamakan sembahyang ialah mengikut mereka, yang dinamakan haji i'ilah ziuah kepada Imam, yang dinamakan puasa ialah tidak membuka rahasia Imam, dan orang-orang yang sudah mengetahui Allah sedalam' tlalamnya tidak perlu sembahyang, puasa, dan lainJain ibadat lagi dan
lainJain fatwa yang sangat keliru. Pcndeknya ayatayut Suci al Qur'an mereka ta'wilkan semau'maunya saja,
l)an lain-lain golongan dalam Syi'ah, Pada pasal berikut akan kami jelaskan farwa-farwa kaum Syi'ah yang salah dan akan kami uraikan tolakan dari kaum Ahlussunnah wal Jamaah.
Tersebut dalam kitab "Dzuhrul Islam" karangan, Ahmad Amin, pada juzu'
yaitu : "Imam kaum Zaidiyah Zeid bin i{li adalah murid dari washil bin Atha', pemimpin Kaum mu'tazilah dalam
ke 4, pagina
136-137
usuluddin.
Oleh karena itu Madzhab Zaidiyah mendekati Madzhab mu'tazilah. Menurut Syharstani, bahwa sekalian murid Zaid adalah berpaham mu'tazilah.
Orang-orang Zildiyrh banyak mengarang kitab'kitab Ushuluddin, Hadits, dan fiqih yang khusus bagi mereka. Syi'ah seorang Imamnya yang masyhur dalam abad mutakhir ialah Imam Syaukani yang banyak mengarang dalam usuluddin dan fiqih.
Demikianlah tersebut dalam kitab "Dzuhrul Islam". Imam Syaukani ini adalah Muhammad bin Ali bin Muhammad as Syaukani, wafat 1255H., yaitu pengarang kitab "Nailul Atrthar", yang
banyak tersiar
r22
di
Indonesia. Karena
itu berhati'hatilah membaca t23
':lll sambil berkata: "Apakah
i
say tidak berhak kepada orangfnu'nxin dari
"Ya, bai Pasul Nlah"' Lalu Nabi Mubammad I rl m.ereka?" Jawab pendengar :
,\AW. menyambung
lagi: "BarAng siapa mengangap saya pemimpinnya
nnka'Ali juga pernimqinnya",
v
Hadits atau riwayat ini dianggap oleh kaum Syi'ah sebagai wasiat dari
N,rhi Muhammad SAW. kepada ummat Islam agar mengangkat Saidina 'Alt menjadi Khalifah kalau beliau sudah wafat.
I'TIQAD I(AUII SYI'AH YANG BERTENTANGAN DENGAN I'TIQAI) KAUIT AHIUSSUNAH IVAI. IAMAIIH t. ltrasiat Nabi ltuhammad
Yang kedua: Diriwavatkan pula tambahan daripada bersabda selanjutnya
SAW Tentan$ Khalifah
Kaum Syi'ah mengatakan bahwa pada ketika Nabi Muhammad sAW. di kembali dari hayi wada' menuju Madinah, beliau singgah dan berhenti Khum". sebuah tempat antara Makkah dan Madinah, namanya "Ghadir
Di situ beliau mengumumkan keinginan beliau, bahwa yang menggantikan beliau sesudah wafat ialah Ali bin Abi Thalib' Nabi Muhammad SAW. bersabda ketika itu, kata orang Syi'ah
akan
:
yvwqA3,S#94lti*^,3 )+.$\Jt.u;ts;W'}j5, n*^v€i5 'ii9,&?i G,,lt;l'k t3'it36'rig',< dii4'r-.FWr L$''FJ)4'fl19'ihr!7# M.frrgd
3V6:va$,rE'*'.{rcr?1i6sEb;iA ?\e;q-'F.#t:i:Sr?$(uS1$s;b6; 2 -1.i t P'ug{ 3ri&tJJ;,, l*iu:A,]6#,oo-u{U$g, .r]ri 3,$ir o w{U3l -.*.d9t *, lisu:a
.Lr}ip6ricst :{1,3G',SslKi
Artinya: N obi Muho*mad SAy- berialan malam bari menuiu Madinab. Tatkala sarnpai dj sesuatu ternpat dekat Jubfab, Gbadir Khum, pada malam 1l) l,
Zutbijjab beliau berpidato dengan rnernegang dan mengangkat tangan
r24
di Ghadir Khum
itu, bahwa Nabi
:
W tvrL,lrS;; ),J'g(,'* ; & 6;uf + & Artinya:
'Ali pada saya sarn& dengan Harun pada Musa,
Ya Allah angkatlah yang menghinanya'. orang hinakanlab dan ot'ilng yang mengangkatnya
Selanjutnya disabdakan oleh Nabi
r3'ir'
:
$ e f3,Ft ev e4 o\i ij 3yw!6s
*W$\4\{+:F't*!r,jV
Arlinya:
"Dan sesunggubnya ajal saya sudab dekat, saya sudah dipanggil oleb 'llthan dan saya akan memenubi pangilan itu, Saya akan neningalkan
fupadamu dua bal yang penting yaitu Ktab Allab dan
famili Abli
nmtnbku". Seorang pengarang tarekh Syi'ah, Majlisi (Nama Lengkapnya Maulana
Mohd. Baqir al Majlisi, wafat 1111 H), melanjutkan "dongeng" ini dalam lruku sejarahnyayung bernama "Hayatul Qullub" yaitu :
"setelah Nabi Muhammad SAtf(. turun dari mimbar lantas beliau
r25
sembahyang zuhur, kemudian beliau pergi ke khaimahnya dan Nabi
lrilng yang terkutuk, karena beliau menerima angkatan itu tanpa
menyuruh mendirikan sebuah khaimah untuk Amirul Mu'minin (maksudnya untuk Saidina Ali) di samping khaimah Nabi. Maka duduklah Ali dalam khaimah itu dan Rasulullah menyuruh manusia membai,ah (mengangkat) Ali untuk menjadi Imam dan memberi salam kepada Amirul Mu'minin. lala.laki dan wanita mengerjakan hal itu. Saidina 'Umar pun suka sekali melihat hal ini serupa dengan yang lain-lain". (lihat buku Aqidatus Syi'ah pagina 26). Majlisi mendongeng lagi "Ayatryat al Qur'an sudah bebetapa kali turun menyuruh Nabi Muhammad SAV/. supaya mengangkat Ali menjadi Khatifah sesudah beliau wafat, tetapi Nabi Muhammad belum juga menetapkan waktu
kntlnya.
hak,
Bukan saja Abu Bakar, tetapi juga l0ralifah Umar dan Khalifah Usman
*tl;rlfi
orang'orang yang terkutuk yang merampok hak
Ali untuk jadi
l(lralifah.
Demikianlah keringkasan hujah kaum Syi'ah. Baik diketahui lebih dahulu, bahwa "hadits Ghadir Khum"
ini
adalah
rirtu-satunya dalil yang terkuat bagi kaum Syi'ah untuk menegakkan paham
:
untuk itu karena beliau takut tidak akan diterima orang. Barulah ada kesempatan setelah beliau pulang dari haji wada' tanggal 18 bulan Zulhijjah di suatu tempat yang bernama Ghadir Khum".
itu ialah yang tersebut dalam surat al Maidah ayat ke 67 yang artinya ; "Hai Rasul ! Sampaikanlth apt yang diwahyukan Ayat yang dimaksudkan
kepada engkau dari Tuhan, Dan kalau itu tidak engkau kerjakan, maka berarti engkau tidak menyampaikan tugas perutusan dari Tuhan. Tuhan memelihara
tttcrcka.
fumm Ahlussunnab wal Jama'ab menjawab:
llikayat "Ghadir Khum" ini adalah "dongeng" orang Syi'ah saia, yang rlisiar-siarkan oleh seorang pengarang kitab Syi'ah rla'qub Al Kulini (meninggal 328H). Hikayat Ghadir Khum ini tidak ada tersebut dalam kitab-kitab hadits, seperti Sahih Bukhui, Sahih Muslim, Ibnu Majah, Abu Daud dan lain-
lain. Hanyt
sebahagian dari isi hadits Ghadir-Khum
ini
ada tersebut
clalam kitab hadits Tirmidzi dalam bab Manaqib Ali tetapi tidak dalam rangka hikayat Ghadir-Khum. llerkata Ibnu Hajar al Haitami dalam kitabnya, "as Shawa'iqul Muhriqah
wu
engkau dari manusia. Sesungguhnya Tuhan tidak memberi petunjuk kepada
firraddi alal bidi'i
kaum yang tidak beriman".
kaum bid'ah dan zendiq) pada pagina 25 bahwa hadits Ghadir Khum dinyatakan hadits dha'if oleh Imam Abu Daud dan Imam Abu Hatim ar
Kaum Syi'ah mengatakan, bahwa risalah yang diberikan kepada
zindiqah" (petir yang membakar untuk menolak
Nabi Muhammad SAW. untuk disampaikan kepada manusia, ialah "mengangkat
Rzi, sehingga tidak akan dijadikan sandaran bagi soal-soal i'itiqad,
Saidina Ali menjadi Khalifah sesudah Nabi".
Selanjutnya Imam Ibnu Hajar mengatakan bahwa banyak Imam-Imam
Inilah hadits yang dinamai "hadits Ghadir Khum" yang dipakai oleh kaum Syi'ah untuk menetapkan bahwa pangkat Khalifah itu sudah diwasiatkan oleh Nabi kepada Saidina Ali Kw. Barang siapa yang melanggar wasiat ini maka orang itu dikutuki Tuhan dan dikutuki Rasul, kata orang Syi'ah.
Oleh karena iru maka sahabat-sahabat Nabi (Muhajirin dan Anshar) yang berkumpul di Saqifah Bani Sa'idah pada hari wafat Nabi yang mengangkat Saidina Abu Bakar menjadi Khalifah pengganti Nabi adalah
126
ahli hadits yang mendha'ifl
lk
114.000 orang
Andai kata hadits Ghadir Khum
?
ini ada kenapakah tidak dipatuhi oleh
127
orang Muhajirin dan orang Anshar, yaitu sahabat-sababat Nabi yang terkenal patuh dan taat kepada Nabi dan kenapakah mereka sepakat (ijma') mengangkat Saidina, Abu Bakar menjadi Khalifah sesudah Nabi wafat
?
Andai kata hadits Ghadir Khum ini ada, kenapakah Saidina Ali sendirr ikut membai'ah (mengangkaQ Saidina Abu Bakat membai'ah Saidina,
rrrcnjadi Khalifah sesudah Nabi.
Pendeknya, baik hadits
ini dan maupun seluruh "hadits
Klrum", isinya bukanlah nash yang positip, menunjuk
l{li
Ghadir
sebagai Khalifah
lx'ngganti Nabi.
'Umar dan membai'ah Saidina. Utsman ? Andai kata hadits Ghadir Khum ini ada kenapakah tidak dikemukakan oleh Saidina Ali dirapat Saqifah Bani Saidah atau ditempat lain cli Madinah pada hari wafat Nabi, agar supaya orang Islam iangan tersalah
|;rwabkan. Adakah logis kalau Nabi menluruh orang mengangkat Khalifah
mengangkat Saidina Abu Bakar? Inilah pertanya n'pefi^nyaan yang tidak
l)engganti beliau, sedang beliau masih sehat segar bugar
bisa dijawab oleh kaum Syi'ah.
c.
Ini juga bukan nash yang positip menunjuk Abu Bakar atau Umar
Tersebut dalam Sahih Imam Tirmidzi:
et
-)Ep,iJ
Ul
r
U' - g b )t oty
?
Adapun hadits yang tersebut juga terdapat dalam Sahih Tirmidzi
Diakui, memang Nabi ada berkata, tetapi bukan di Ghadir Khum, yaitu ucapan beliau yang serupa dengan ucapan Ghadir I(hum itu.
\\
Adapun perkataan Majlisi, bahwa Nabi Muhammad SAW. menluruh rrrcnclirikan khaimah untuk tempar membai'ah Saidina Ali di samping klraimah beliau, adalah kabar dongeng yang tidak bisa dipertanggung
. L',ii,E',Utt';{;l
:
6ito-;ii& 6i,;g,36 F5 *,a,k ta, % '6#'6)"3:t916Plg \v o . l-{}e.iluttry'
JK s
|.
6r1)t 6tn
Artinya:
"Babwasanya Rasulullab SAW. berkata kepada
Artinya:
Ali pemimpinnya juzu' 18, pagina 165)
"Barangsiapa yang sala pemimpinnya maka
juga'
(Hadits riwayat Tirmidzi, lihat Sabib Tirmidzi,
Hadits ini
-
-
bukanlah menurut kaum Ahlussunnah wal Jama'ah nash yang positip untuk menuniuk Ali sebagai Khalifah pengganti Nabi Hadits ini tidak mengatakan: "Khalifah sesudah sayaadalah Ali", tetapi hanyrt dikatakan : "Barangsiapa yang menganggap saya pemimpinnya maka Ali
juga pemimpinnya". Bukan saja Ali tetapi juga sahabat'sahabat lain biasa dikatakan oleh Nabi Muhammad Saw. sebagai pemimpin orang Islam sesudah Nabi wafat' sebagai ucapan beliau yang terkenal: "lkutilah dua orang sesudah aku wafat,
Ali:
"Engkau ke-
prulaku serupa derajat Nabi Harun dibanding lVabi Musa", tapi tak ada Nuhi sesudab aku" (H. Tirmidzi, lihat Sahih Tirmidzi juzu 18, pagina 175).
ini bukanlah menunjuk Ali sebagai Khalifah sesudah Nitbi, tetapi menunjukkan bahwa Saidina Ali diberi hak menjaga kampung Maksud hadits
(Kota Madinah) pada ketika beliau pergi dalam sesuaru peperangan, lrll;tgai Harun menjaga kota pada ketika Nabi Musa pergi munajat ke Bukit 'l'ltursina.
Sekalikali tidaklah hadits ini menunjukkan bahwa Saidina Ali adalah Khalifah sesudah Nabi wafat, apalagi Nabi Harun yang disamakan dengan
itu bukanlah Khalifah Musa sesudah Musa wafar, karena lhrun terdahulu wafatnya dari Nabi Musa Alaihissalam. I'i;ritlina Ali
Nabi
yaitu Abu Bakar dan Umar".
128
r29
Adapun hadits
tctrlri Saidina Ali tidak mau memintanya, karena beliau khawatir, bahwa l*l;ru Nabi melarang mal,a, jabatan itu selamanya tidak akan diberikan oleh
:
e(d b6 6 ak 6 J\6 :fr,Jtg qt,l"$t({)u. s.. 73,p c.tYst,) r o*)t ot)t "s $.'yJ a*; i"
t
L
j
Artinya
r'*kyat kepada Bani Hasyim dan Bani Muthalib.
di Ghadir Khum kepada Ali sudah wasiat itu tidak perlu lagi karena tentu Ali akan menjawab bahwa Iramng Andai kata ada wasiat dari Nabi
lrrlah diberikan di Ghadir Khum. :
Nabi berkhotbah 'Hai sekalian manusia, Saya akan tinggalkan untukmu dua bal yang hamu tidak akan salah kalau berpegang padanya, yaitu Ktabullab danfamili ahli baitku". (H. Riwayat Imam Tirmidzi, lihat
Andai kata wasiat itu sudah ada di Ghadir Khum yang didengar oleh
herlbu-ribu rakyat yang pulang dari haji bersama Nabi tentulah Saidina 'Ahhim tak akan mengajak Saidina Ali untuk meminta wasiat itu lagi.
lni
Sahih Tirmidzi Juzu' )OII pagina 200),
Hadits
ini pun tidak
nash yang nyata yang menunjuk Saidina Ali
rlllruat-buat oleh kaum Syi'ah saja.
l)an tersebut lagi dalam Hadits Bukhari
rnenjadi Khalifah, tetapi hanya mengatakan bahwa pusaka yang ditinggalkan Nabi diantaranya ada dua, yairu Kitab Allah dan ahli bait Nabi yang men-
Ahli bait Nabi bukan Saidina Ali saja, tetapi termasuk iuga Sitti Aisyah, Umrnu Salamah, Abbas bin Abdul Muthalib dan lain.lain, Radhiyallahrr
.?;
Itulau hadits ini dipakai untuk menjadi dalil bagi wasiat, tidaklah tepat karena tidak kena mengena.
yang lain-lain"
Ali bin Abi Tbalib (paman Nabi), begitu juga Sitti (istri Nabi) mengakui bahwa wasiat tentang Khalifah ini tidak ada. Saidina
Artlnya
Nyata dalam riwayat itu bahwasanya Nabi Muhammad SAW. tak pemah berwasiat kepada Ali, juga tidak kepada Abbas Rda. Mulanya Abbas ada niat hendak meminta wasiat itu yakni supaya IGalifah diberikan kepada mereka (Bani Hasyim dan Bani Muthalib) akan
;,y,
J:,i*5
:
"Disebut orang di badapan Sitti Aisyab Rda. babwasanya Nabi Muhammad SAW. ada buwasiat hepada Ali maka Sitti Aisyah berkata : Slapakab mengatakan
Aisyah
(tebih jauh bacalah Hadits Bukhari yang tersebut pada halaman 95)
130
*bfp :4, 5V ri' {sv gi, i6
CZrl{,Jr6,;,Sru.;;'i-,s;Y-3\7P'",*t+Ys t96w,), oq' - oudr o!:, q'Ji$ &5 d$'t LFZ t
'anhum.
baik kepada Ali, baik kepada Abbas bin Abdul Muthdib dan maupun kepada
;
;ASxgA(e'6'5*'&W:4\(:riy!;
jalankan Kitab Allah itu.
Alhasil dapat disimpulkan bahwa Nabi Muhammad SAtilfl. tidak pernah meninggalkan wasiat kepada seseorang untuk menjadi Khalifah penggantinya,
satu bukti bahwa "hikayat Ghadir Khum" adalah hikayat yang
ini ? Saya melibat Nabi Mubammad
SAW. (ketika
hcllau akan meningal) dan salta merryandarkannya kedadaku, kemudian
h$llau merninta kendi dan beliau sesudah itu beribadat maka beliau tarus wafat ketika itu. Bagaimanakab bisa jadi beliau berwasiat hepada
Ali'
gl. Riwayat Imam Bukhari, lihat Fatitul Bari fuzu' 9,pagina274).
Nyatalah dari keterangan Sitti i{isyah Ummulmu'minin, bahwasanya Nubi tak pemah berwasiat kepada Ali untuk menjadi Khalifah. Andai kata
da
tentulah Sitti Aisyah Rda. akan mengemukakannya, bahwa ada wasiat
t3l
di Ghadir Khum, karena Sini Aisyah Rda. ikut bersama Nabi dalam haji wada'
Nah, sekali lagi dapat disimpulkan keyakinan i'itiqad dari kaunr Ahlussunnah wal Jama'ah, bahwa Nabi tidak pernah berwasiat tentang siapa yang akan menjadi Khalifah beliau. Hal ini hanya diserahkan kepadrr ummat, kepada nlryx, kepada Ahlul halli wal Aqdi, cerdik pandai dalam ne geri y ang akanmen gangkat Kh alifah yang akan me
n j alankan
Irrlr,rrr tlcngan tidak perantaraan MalaikatJibril, percaya kepada Imam adalah
q,rl,rlr s:rtu
rukun Iman, tidak percaya kepada Imam menjadi kafir atau nrrrrr;rlik, amalan-amalan manusia di akhirat akan dihadapkan kepada Nabi rhrr lnram-imam, Imam mengetahui sekalian isi kitab-kitab yang diturunkan
llllurrr, lmam itu ma'shum tak membuat dosa dan lain-lain sebagainya.
peme rintah an
dan agama sesudah wafat Khalifah (Kepala Negara) yang mendahuluinya Dan ra$at, sesudah Nabi wafat telah mengangkat dengan sah saidinl Abu Bakar Rda. menjadi Khalifah yang pertama'
l'cndeknya kaum Syi'ah menganggap Imamnya seperti kaumAhlussunnah
nr('nli:rnggap Nabinya dan bahkan kadang-kadang orang Syi'ah lebih nr{'ngutamakan Imam dari Nabi. lfrtcalah Kitab Al Kufi karangan Al Kulini.
Inilah i'itiqad kaum Ahlussunnah walJama'ah!
l)aham semacam
*il
2. Persoalan Imam Kaum Syi'ah menamakan pengganti Nabi dengan Imam, sedang kaunr Ahlussunnah wal Jama'ah menamakannya dengan Khalifah' Bukan saja nama berlainan antara kaum syi'ah dan kaum Ahlussunnah
tetapi juga berlainan keadaan dan fungsinya'
Kaum Syi,ah beri'itiqad bahwa Imam itu adalah pengganti Nabi Muhammad SAV. dalam segala hal. Bukan saja untuk mengepalai Negara, tetapi juga menjadi Imam Agama, sebagai Imam Rohaniyah' Imam itu ma'shum, tidak membuat dosa, baik dosa kecil atau dosa Nabi besar, serupa dengan Nabi. Derajatnya pun sama dengan derajat
,f
itu tidak
sesuai dengan paham kaum Ahlussunnah
rrrna'ah, dan bahkan ditentang keras, karena pangkat kenabran se-
itu tidak mungkin juga yang ma'shum hanyalah ,trl,r wahy'u turun kepada Saidina Ali, dan
srrtl;rh Nabi Muhammad SAW. sudah habis, maka karena
i'{,rhi-nabi. Tidak ada orang lain. Khalifah, menuru t paham kaum Ahlussu nnah adalah orang biasa, sekedar lrrrUlganti Nabi dalam urusan mengurus soal-soal agama,dan pemerintahan, rhrr luga orang biasa yang bisa membuat kesalahan.
Khalifah boleh dikritik kalau
ia membuat kesalahan dan
bahkan
prrintahnya boleh ditentang kalau ia sudah menyeleweng. Tetapi Nabi, rl,ll)il yang menentangnya adalah kafir.
Hadits.hadits yang dipakai oleh kaum Syi'ah untuk menjadi dasar i'itiqad mereka dan juga meniadi dasar ibadat mereka ialah hadits'hadits yang
lladits-hadits diterima oleh kaum Ahlussunnah diriwayatkan oleh rhplpun, tidak perduli apakah ia farmili Nabi atau sahabat-sahabat Nabi
diriwayatkan oleh Imam.imam mereka, yaitu Ali bin Abi Thalib, Husein bin Ali bin Abi Thalib, Hasan bin Ali bin Abi Thalib dan lain'lain Imam,
trrrg biasa. Kitab-kitab Hadits Bukhari, Muslim dan lain-lain penuh dengan lr;llits-hadits yang datangnya bukan dari famili Nabi Muhammad SAW. Kalau paham Syi'ah
sampai 12 ormg. Tersebut, dalam Kitab Al Kufi yang dikarang oleh seorang ulama syi'ah
al Kulini (wafat 328 H di
yang besar, Muhammad bin Ya'kub diteiangkan seluas.luasny a, bagaimana kepercayaan kaum
Syi'
Bagdad)
diikuti terpaka membuang beribu-ribu hadits;
rrng diriwayatkan bukan oleh ahli bait seperti oleh Abu Hurairah, Anas bin M,rlik, Ibnu Umaq Ibnu Mas'ud dan lain-lain.
ah terhadap
Imam.
Dikatakan dalam kitab itu bahwa Imam.imam itu, dapat wahlu dari 1,32
133
5. Arti
Ahlil Bait.
Itrnth-lembut dalam ucapan, karena kalau begitu akan menarub htn4tan bagi orang yang dalam batinya ada penyakit, tetapi ucapkanlah
Di dalam al Qur'an tersebut yaitu;
'#'{l*s;6"'p,,#;tifa+1{;l'}s"$fi,t fY t,-,\lyt
lt
kc
33:
lt l. r'tLzz &a/ / i/1, {s|:i
piA Ag ,\+\6 *l-g9t iv14 *-,o WJ G:JP
"sesunguhnya Allab bendak mengbilangkan noda dari kamu hai
ablil bait, dan hendak membersibkan kamu sebersih-bersihnya".
rkutaan J)ang sopan".
Ay;rt
Artinya:
';,;)' ,w K,I ac .az l-//
Pada ryat
ini
"ablil-bait", artinya "famili rumah Nabi".
^.\1
Menurut istilah kaum Syi'ah, yang dinamakan 'Ahlil Bait" ialah Sitti Fathimah, suami beliau Saidina Ali, Hasan dan Husein, yaitu anak kandung,
rot s)ljtfu+:iw,l\t{Itiul
"rlz) ,'rK l,Ar rJ..t- \x1(
'iqu^
e4r,
"Dan bendaklab kamu berdiam dirumab kamu janganlah kamu
Istri-istri Nabi menurut kaum Syi'ah tidak ahlil bait. ditentang oleh kaum Ahlussunnah, karena bukan sal;r beliau-beliau yang tersebut tetapi juga istri-istri Nabi adalah Ahlil bait
ini
semuanya. Dan bahkan sebabnya turun ayat ini ialah menerangkan persoalan yang menyangkut istri Nabi, Sitti Aisyah Ummul Mu'minin. Bacalah Qur'an Surat Ahzab tersebutl
lx'rrlandan seperti dandan orang jahiliyab dabulu, dan hendaklab kamu
rnthabyang dan bayarkan zakat, ikutlab Allab dan Rasul-Nya, setttttg4uhnya Nlah bendak mengbilangkan noda dari kamu bai ablil bait I u r b endak membersihkan kamu sebersib -bersibny a".
,
Jadi ayat
ini dalam membicarakan istri
Nabi.
Kenapakah kaum Syi'ah menetapkan bahwa
Ayat ke 33 didahului oleh ayat ke 32 yang terang-terang ditujukan kepada istri Nabi yang bunyinya :
/ , /nl .'6. , |,c', / 1cb J{$ | q\$\'U
,)z
s)s !r; ,:l!4 i .tet
Artirrya;
menantu dan cucu-cucu Nabi,
Paham
F:"riCSp?t
z/-'1 Z, :I ztz t(,, ,(t t( t,, IdJ9', '&6 'i/^' 3-illi v)s.;M,t\'bbt\3I$ \-*, ;45i; 4l cA., t ,03 'LF frfA' $r #a 'J-r'^' - Ur-
(Al Ahzab:
33).
z
*V :i'J,At 4U
si;;6iLig;*e'r\.ersl#\1tL/ yl u,tylt Ayatke 32 Artinya:
"Hai Istrt Nabi! Kamu tidak sama dmgan seorang pun dari wanita-
134
jika kamu berbakti. Karena itu janganlah kamu berlaku
u'.u,i!u lain,
Ahlil Bait itu
hanyalah
\,rirlina Ali, Sitti Fathimah dan anak beliau Hasan dan Husein saja
?
Ini adalah suatu paham yang keliru duikaum Syi'ah yang timbul karena r,rngat fanatik kepada Saidina
Ali Kw,
Selain daripada itu, termasuk juga famili Nabi Saidina Abbas bin Abdul
Muthalib (paman Nabi) dan anak beliau Saidina Abdullah bin Abbas. Kalau pangkat Khalifah jatuh kepada saudara sepupu seperti Saidina
Ali, kenapakah tidak bisa dijatuhkan kepada Saidina Abdullah bin Abbas, fugl saudara sepupu dengan Nabi ? Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah mencintai juga Ahlil Bait, bahkan rluruh ummat Islam mencintai Ahlil Bait, tetapi pengertian 'Ahlil Bait"
135
,lrrr kcbenaran, akan menghukum sekalian orang yang tidak menerima
bukan sebagai yang diartikan oleh kaum Syi'ah itu
lrJlt;ltn Syi'ah.
l.
Silsilah Imam-lmam Kaum Syi'ah Kaum Syi'ah berpendapat dan berkeyakinan bahwa silsilah Imam-
imam
itu
adalah:
1. Saidina Ali bin Abi Thalib (wafat 40 H). 2. Saidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib (wafat 50 H). 3. Saidina Husein bin Ali bin Abi Thalib (wafat 61 H). 4. 'Ni Zainal Abidin bin Husein bin Ali bin Abi Thalib (wafar 94 H). 5. Mohd. Al Baqir bin Ali Zainal'|rbidin (wafat 117 H). 6. Ja'far Shaddiq bin Muhammad al Baqir (wafat 148 H). 7. Musa al Kazhim bin Ja'far Shaddiq (wafat 183 H). 8. Ali Redha bin Musa al Kazhim (wafat 202 H). 9. Muhammad N Jawwd bin i{li Redha (wafat 220 H). 10. Ali bin Muhammad bin Ali
Red-ha (wafat 254 H).
11. Hasan bin Ali bin Muhammad al Askari (wafat 260 H). 12. Muhammad bin Hasan Al Mahdi (wafat 260 H).
Kaum Syi'ah di Samara' sampai sekarang tiap malam berkumpul di lrrrli;r suatu lobang dalam rumah itu dan memanggil-manggil agar Imam ltrr lt'kas ke luar, karena dunia sekarang sudah dipenuhi kezaliman.
'li:tapi, walaupun sudah sekian lama dipanggil ia tak muncul-muncul lilF;r
I)ari i'itiqad akan munculnya Imam yang lenyap ini timbullah dalam lll,rrrgan Syiah orang'orang yang menda'wakan dirinya menjadi Imam t'l,rlrrli yang ditunggu-tunggu, timbullah paham Ahmadiyah Qadian yang nr{'ng,atakan bahwa Mirza Gulam Ahmad selain Nabi juga Imam Mahdi, t
I t r r
ht
r I I
ah paham Bahaiyah dari Mirza Gulam Husei n yang
j
u
ga men da'wakan
rltrinya Imam Mahdi yang ditunggu.tunggu dan lain-lain.
'
[,r
l'itiqad akan lahirnya Imam Mahdi ini tidak sesuai dengan i'itiqad rr
rrr
Ahlussunnah wal Jam a' ah, kar enahadits-hadits yang menerangkan hal
trrl t;rk berjumpa dalam Hadhs Bukhari dan Muslim, hanya ada dalam Kitab
ll,rrlits Trmidzi dan Abu Daud, yang kemudian diterangkan bahwa hadits ttrr tlha'if karena sirawinya terdapat seorang yang bernama Ashim yang :rrrgat pelupa dalam hapalannya,
Inilah susunan silsilah Imam kaum Syi'ah 12, sebagai yang disiarkan oleh majalah kaum Syi'ah di Najaf lraq, "Najatul Muslimin".
Adapun kaum Syi'ah Isma'illyah, yang sekarang terdapat di Pakistan rrrrrrgakui Imamnya hanya sampai nomor 7 saja, tetapi yang ke 7 itu
Imam yang ke 12, itulah Imam Mahdi yang ditunggu-tunggu akan lahir
lrrrkirrrlah Musa
membawa keadilan dan kebenaran pada akhir zaman oleh kaum Syi'ah. Menurut kepercayaan kaum Syi'ah Imam yang ke 12 ini tidak wafat, melainkan lenyap bersembunyi disuatu tempat persembunyian disebuah rumah di kota Samara' (lraq) dan lenyap sampai sekarang tidak diketahui di mana tempat
tinggalnya.
Menurut kepercayaan kaum Syi'ah, beliau ini pada waktu berusia di
Al I(zhim, tetapi
saudaranya, yang bernama Isma'il bin
l,r'lirr, anak Ja'far Shadiq juga, Karena itu Syi'ah Pakistan dinamai Syi'ah hrrur'iliyah atau Syi'ah Sab'iyah (Syi'ah 7). Scluruh Imam-imam Syi'ah ini selain Saidina Ali bin Abi Thalib Kw. tl(lr;rlifah ke IV) dan anaknya Hasan (Khalifah ke V) tidak seorang juga
tnrrg pernah diangkat oleh Jamhur ummat Islam yang banyak untuk lrcrrjadi Khalifah. Jumhur ummat Islam tidak mengakui Khalifah-Khalifah
bawah umur menerima wasiat dari bapaknya untuk menjadi Imam. Bapaknya
h*urn Syi'ah ini.
meninggal dan ia bersembunyi.
Jumhur ummat Islam hanya mengakui 4 orang Khalifah sebagai Khulafaur il*syiclin yang disuruh oleh Nabi Muhammad SAS[. mengikutinya, yaitu
Menurut paham Syi'ah ia akan lahir kedunia untuk menegakkan keadilan
t36
137
Saidina Abu Bakar, Saidina Umar bin Khatab, Saidina Utsman bin Affan darr
Saidina
i{li bin Abi Thalib
L Pandangan Sebahagian Kaum Syi'ah Terhadap
5
hhallfah
Rda.
Beliau yang 4 orang inilah yang dimaksudkan oleh Nabi Muhammatl SAV. dalam hadits:
Suatu i'itiqad yang sangat salah dan sangat berbahaya dari sebagian
lnurn Syi'ah ialah menganggap bahwa ketiga orang Khalifah Nabi yang
llrrtlma (Abu Bakar, Umar dan Utsman Rda.) adalah perampokperampok
e# b q#, e*9' Xtgi Yt,}4Ke .e.^JjJ I, .relr3$o!.2 . H$l)(y r#
y*rrg tcrkutuk, yaitu orang-orang yang merampas kekuasatn dari Saidina
All, kata mereka.
llukan saja ketiga beliau-beliau ini berdosa menurut paham Syiah, trtirpi ada sebahagian kaum Syi'ah yang mengatakan bahwa beliau-beliau Itrr kafir, karena tidak mau mengikuti wasiat Nabi, kata mereka.
Artinya:
"PegAng tegublab Sunnab
aku dan Sunnab Kbalifah-Khalifub
Fasyidin sesudah Aku, pegang tegublab dengan gerahammu" (Hadits Riwayat ImamAbu Daud dan Tirmidzi. Lihat SunanAbu Daud juzu' II pagina 201).
Akan tetapi baik juga diketahui, bahwa Imam-imam Ikum Syi'ah itu
sangat dihormati juga oleh Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah, karena
Pengutukan dan pengkafiran kepada 3 orang Khalifah yang utama ini
rncnimbulkan akbat yang sangat serius, sangat luas dan sangat dalam di Itrrgkungan Islam, karena:
t
llanyak hadits-hadits yang tidak akan diterima lagi, karena ketiga Khalifah
ini selain Khalifah juga pembawa hadits dari Nabi Muhammad
l,
SAW.
NabiMuhammad SAW. pernah menyuruh ummat Islam supaya mengikut Sunnah Khalifah-Khalifah Rasyidin, Maka dengan menolak beliau-beliau
beliau-beliau itu adalah kerurunan-keturunan dan anak cucu Nabi Muhammad
ini termasuklah kita ke dalam golongan yang tidak menjalankan perintah
SAW sedang sebahagian dari beliau-beliau itu tidak mau jadi Khalifah dan
Nabi.
hanya mengakui kektralifahan Saidina Abu Baku, Umar, Utsman dan lainlain.
:1, Khusus bagi Saidina Abu Bakar dan Saidina 'Umar ada Nabi menerang-
kan
:
Ja'far Shaddiq adalah salah seorang keturunan Nabi yang paling alim, guru dari ahli tafsir lbnu Jurej dan guru dari Imam Abu Hanafiah dan Apb
li;34.ugb{rtlb,{i,)
as Sakhtiyani.
.t?1,"0/.b
Menurut Imam Ibnu Hajar dalam Kitab as Shawa'iqul Muhriqah, pada pagina l2l, bahwaJa'far Shaddiq menolak pangkat Khalifah ketika orangorang dari Bani Hasyim mengusulkannya. Inilah suatu bukti bahwa beliau tidak sepaham dengan orang-orang Syi'ah yang menetapkannya sebagai Imam tanpa disukainya.
138
c9j.rl
b
l*t, !.2,,
Artinya:
"Ikutlah dua orang sesudah saya, yaitu Abu Bakar dnn UmAr" (Hadits Riwayat Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah, lihat Sahih Tirmidzi fuzu' 13 pagina 129 - 130).
r39
Dengan menolak mengikutAbu Bakar dan Umar berarti menolak perintalr
Nabi yang tersebut dalam hadits ini.
4.
Banyak Sunnah-sunnah Khulafaur Rasyidin, umpaman)a sembahyang tarwih berjama'ah 20 raka'at adalah perintah Saidina Umar, adzan yang
pertama hari Jum'at adalah perintah Saidina Utsman, Mashaf Qur'art yang kita pakai sekarang adalah Mashaf kumpulan Saidina Utsman.
Nah, kalau kita menolak Saidina Utsman - sebagai paham orang Syi'ah - maka agama Islam akan hancur dari dalam,karena Mashll yang terpakai sekarang tidak akan terpakai lagi.
5. Nabi Muhammad SAV. pernah mengatakan bahwa ada 10 orang sahabat Nabi yang akan masuk slurga langsung tak diragukan lagi,
yaitu : Abu Bakar, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Talhah bin Abdullah, Zuber bin Awam, Sa'ad bin Abu Waqas' Said bin Zaid, Abdumahman bin Au{ dan Ubaidah binJarrah, Radhiyallahrr
'anhum.
Inilah 10 sahabat yang telah diberi kabar suka bahwa mereka akarr masuk slurga oleh Nabi Muhammad Saw. Nah, i'itiqad orang Syi'ah bertentangan dengan ini. Nabi mengatakan bahwa Abu Bakar, Umar dan Utsman akan masuk sflrga, tetapi kaum Syi'alr mengatakan bahwa beliau-beliau
itu akan masuk
neraka.
Oleh karena itu kaum Ahlussunah wal Jama'ah tidak menerima pahanr yang keliru dari kaum Syi'ah ini. Pengangkatan beliau'beliau ketigany;r
sebagai Khalifah Nabi adalah sah, sesuai dengan hukum'hukum Islartr yang berlaku.
Inilah perbedaanyangprinsipil antara paham Syi'ah dan Ahlussunnalr wal Jama'ah.
6. Persoalan Imam Yang Lenyap Kepercayaan "ada Imam yang lenyap" adahh kepercayaan pokok bagi
kaum Syi'ah. Imam yang lenyap (gaib) itu akan kembali sewaktu-waktrr untuk membawa keadilan dan menghukum orang yang bersalah.
140
Aliran Syi'ah Sabaiyah, yaitu aliran pengikut' Abdullah bin
Saba'
lrrrkcyakinan bahwa saidina Ali Kw. tidak wafat, tetapi hilang dan akan lahir ;r;rrlrr akhir zam n untuk menegakkan keadilan. Aliran "Syi'ah 12" percayabahwa Imamnya yang ke 12,yaituMuhammad
Al Mahdi telah hilang dalam usia 19 tahun dan akan muncul pada akhir r,rrn;rn untuk menegakkan keadilan.
Aliran "Syi'ah Ismailiyah" atau. "Syi'ah 7" berkeyakinan bahwa Imamnya y,rrrg ke
\fll, yaitu Isma'il bin la'far
Shadiq telah lenyap dan akan lahir
,tkhir zaman menegakkan keadilan.
Ada aliran Syi'ah yang lain, yang mempercayai bahwa Imam Mrrhammad Al Baqir (lmam yang ke 5) telah lenyap dan akan muncul gr;rrlir akhir zaman untuk menegakkan keadilan. Paham "Ratu Adil" di Jawa, juga termasuk paham Syi'ah, yang meyakini lr,rhwa'akan lahir seorang "Ratu Adil" yang akan menegakkan kebenaran rl;rn keadilan.
Ilegitulah paham seluruh kaum Syi'ah. Kalau paham lenyapJenyapan
ini bergelora dikalangan kaum Syi'ah
tttr tidak heran dan adalah logis, karena orang-orang syi'ah dari dulu nrcrupakan suatu kaum yang tergencet, kaum yang selalu diburu-buru, r llsiksa, ditangkapi, dipenjarakan dan lainJain silaaan. Maka watak orang yang selalu dalam siksaan tetap menunggu suatu /ilnran yang gilang-gemilangl zaman ratu adil, di mana mereka bisa bebas
rlln musuh-musuhnya dihukum karena
ganasnya.
Kalau kita majukan pefianyaan kepada mereka apakah bisa, bahwa ccs('orang itu lenyap saja, tidak meninggal, dan akhirnya pada akhir zaman
akln keluar, mereka menjawab dengan tegas bahwa hal itu bisa dan boleh. Mereka mengemukakan dalil bahwa Nabi Isa al Maseh juga tidak rrr.rti tetapi hilang lenyap dan akan kembali al
Irnlrn itu sama dengan Nabi. Dalam masalah ini terjadi perbedaan paham antara kaum Ahlussunnah wll Jama'ah dengan paham Syi'ah. Ikum Ahlussunnah wal Jama'ah ber.
r41
pendapat, bahwa hanva Nabi Isa seorang yang dapat lenyap itu, karen;r beliau diangkat oleh Tuhan kesesuatu tempat, tetapi manusia yang lain t:tl' ada.
keterangannya, rlari Tuhan dalam al Qur'an.
Kaurn Ahlussunnah wal ,t462'x6 yang dipimpin oleh Imam Abrr Hasan al Asy'ari sela.lu berpegang teguh kepada dalil Qur'an dan hadits. Masalah Nabi 'lsa Alaihissalam diakui oleh Qur'an suci, sebaglr tersebut dalarn firman-Nya :
'.(tYk6Js r{u) V, : l,Sl(
4' :*j-${t;lQ$ty'5:'4ti$t#:j
si: 6 $,* WYs ,z 4 +'r -J
,
q-431Ys#u'&'#Pur,dY'+ *t*'Qs#,'*,$kutfrYu \oV : 'I;tt /)
Artinya:
"I)an perkatnan mereka kami telab rnembunub Al Maseh 'Isa bin Maryam. Rasul tllab, pada hal mereka tidak membunub dia dan merekl tidak menyalib dia, tetapi disamarkan bagi mereka dan sesungubnyt arang-orang yang berselisihan pabam ientang itu ad.alab dalant sak wasangka padarrya, mereka tidak mempunyai pengetabuan tentang iltt melainkan turut sangka+angkanya saia dan mereka tidak, membunult
dia dengan yakin" (An Nisa':
157).
dyitt"lryat suci
al Qur'an
.t4+t3i;a,S64)!$,6:t
mengatakannya, demikian tangkisan kaum
Alrlrrssunnah wal Jama'ah.
Kaum Syi'ah mengemukakan suatu hadits yang tidak terkenal dalam rlrrrriu lslam dan pula tidak termaktub dalam salah satu kitab hadits yang I'll;ll)1.
l)alam kitab Hajatul Qulub, karangan Majlisi menerangkan:
q*-**$itirs*i*nj&rleeluvfltri ttd&,buixufv;r
*
-U631'itt1(4#,p,*{W''k*!s';SYi F.7 ;"V_*6zeV4:f'F'Fb,.IQU;j$ & t6"S 6ri-'fr y{ ai* e J W'!y*i ,:+)
Artinya:
"Berkata Nabi Mubammad SAW.
lagi Bijaksann" (l,rr Nisa : 158).
r42
:
"Hai sekalian mnnusia, saya ini
Ntthi dan Ali pengganti ku, ketabuilab babwa Imam yang pengbabisan
Artinya: "Tetapi Allab telah mengangkat dia kepada-Nya dan Allab
iyfury"t,yot ?rt:'
tfi 2rfue# W',t:xi'u;99,p*t it ti
-ll,
Firman-Nya [agi:
\on, rL.r!
.ftdi diangkatnya Isa oleh Tuhan diakui dalam Kitab Suci al Qur'an, rcrl;rng hilangnya atau lenyapnya Imam'imam kaum Syi'ah tidak satupun
itu Gagult
di
,iltll,ra kita ialah al Mahdi sAW., ketabuilah babwa yang akan memimpin tqlilffrl, dialah yang akan menghukum orang-orang yang aniaya, dialab yury akan membuka benteng dan mengbancurkannya, dialah yang akan nu,mimpin perang melawan kabilah-kabilah yang syirik, dialah yang 143
akan menuntut bela darah utali-utali Allah yang saleh, dialah ltang akau menolong agarna Tuhan, diatah latlg ak(ul menyendok dari laut yan! dalam, ietahuilab babwa ketika itu tahulah or(tng vang mulia aknt kemuliaannya dan orfrng yilng bodoh skcrt kebodohannya, ketahuilalt
babwa d.ia itu pitiban'fuhan dan CIran| ynn{ pilihan, dialab ynt mempusakai selurub ilmu pengetabtmn, flialah ytmg tnenc1kup selunlt
ilmi, ketabuilah
da{
bahwa dia yang akan tnetrynbarkan sesuTtlt J)ang datany
Tuhan, dialab yang
pintar dialah ytng benar ' "
'
Hai m1nusilt
(sabda Nabi Muhwnmad sAW.) : snya terangkan kepada kamu seknliatt
\r'nrpa dengan Ali, sedangkan Ali naik ke langit, serupa'lsa yang naik ke l;rrrgit ketika hendak dibunuh.
petir adalah suara Saidina Ali yang marah rrrclihat tindak tanduk Mu'awiyah, kata Abdullah bin Saba'. Suara-suara guruh dan
Karena dongengan Abdullah
bin
Saba' maka kaum Syi'ah aliran lilllaiyah pada ketika mendengar suara petir lantas mengucapkan 'idssalamu.
';rllikum ya Amirul Mu'minin" (Salam atas mu hai Raja orang Mu'min).
Bin Saba' ini, pada ketika disampaikan orang kabar kepadanya halrwa Saidina Ni dibunuh orang, maka ia menjawab: "Kalau kamu bawa
dan saya sttdah memberi pengertian kepada kamu, dan inilah Ali yany akan memberi pengertian sesudah saya"'
rrtirk Saidina Ali dalam pundi-pundi kepada sayat s ya tidak akan percayz-
Inilah hadits yang dibuat-buat oleh kaum Syi'ah untuk memperkult pendirian tentang Imam yang lenyap yang sedang ditunggu'tunggu itu'
1r;rrla
Hadits ini sebagai yang kami katakan di atas tidak tersebut dalarn salah satu kitab hadits yang 6 apalagi dalam kitab Haciits Bukbari dan Muslinr
adalah dongeng kaum Syi'ah belaka. Berkata Ibnu }{ajar al Haitanri Hadits "Engkau wasiatku" adalah hadits rnaudhu' (lihat as Shawaiqtrl
Ini
Muhriqah pagina 19).
birhwa ia dibunuh. Ia bukan meninggal, tetapi naik ke langit dan akan turun
akhir zam o untuk menghukum orang-orang yang durhaka,
Inilah i'itiqad kaum Syi'ah Sabaiyah yang sama sekali tidak diterima ulch kium Ahlussunnah wal Jama'ah, karena kepercayaan yang macam ini tkl:rk ada sandarannya dari Qur'an dan Hadits. Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah berpendapat, bahwa Saidina Ali Kw. rtl;rlah seorang Khalifah Rasyidin yang ke IV. Beliau sudah meninggalpada
l,ulggal 17 Ramadhan tahun 40 H.
?. Pensattan Abdullah Bin Saba. Di antara aliran-aliran dalam Syi'ah terdapat aliran
Sabaiyah, yaitrr
Bin Saba' ini pernah mengatakan bahwa ia membaca dalam kitlrlr Thurat, yaitu setiap Nabi mempunyai lfashi (semacam putera mahkota)' darr
bin
Nabi Muhammad SAV/. akan kembali ke dunia, apakah derajat Nahr Muhammad lebih rendah dari derajat Nabi Isa?, tanya Abduliah bin Sab;r 'Ali Abdullah bin saba' menyiarkan lagi dongengan bahwa saidina ketika dibunuh oleh bin Maljam maka yang terbunuh hanyalah orang
144
llu turun temurun, dari Imam Ali turun ke bawah, turun lagi kebawah ;iunpai kepada Imam yang ke 12, sehingga ruh itu menjadi sangat suci. ini dimasukan orang ke dalam gerakan Syi'ah dari kaum llnrganut aglma Hindu di India. Di dalam Islam tidak diakui paham "ruh turun temurun" itu. Setiap orirng mempunyai ruh tersendiri yang akan bertanggung jawab kepada Kepercayaan
Saw.
Saba', keadaan orang'orang yarul percaya bahwa Isa akan kembali kedunia tetapi ia tidak percaya bahw;r Saya heran, kata Abdullah
Temurun
Sebahagian kaum Syi'ah adayang mempercapi bahwa ruh Imam-imam
aliran Abdullah bin Saba'.
Ali adalah putera mahkota dari Nabi Muhammad
l. Arwah Turun
'lLhan bersama jasadnya tentang mereka kerjakan selama hidup ^payzrng tll rlunia
yar)11
145
Tuhan berfirman:
Y^,d4r! e"6 '
Artinya:
C*,s,
"Tihp-tiap jiwa terikat dengan apa yang telah diusabakannya" (Al Mudatsir: 38).
.Nafs' (jiwa) terikat dengan usahanya, kalau ia pada wakttr dunia mengerjakan kejahatan, malra ia akan dihukum sesuai dengan
dosanya,
Kalau
ruh (jiwa) itu pindah.pindah, bagilmana cara melaksanakan
hukum baginya, apakah iaakandihukum sesuai dengan badannya yang laml atau sesuai dengan badannya yang baru
?
Bisa pula kejadian, bahwa badannya yang lama berbuat dosa sedang badannya yang baru, saleh, bagaimana hukumannya ?
Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah beri'itiqad bahwa setiap oran8 mempunyai jiwa masing-masing, dan apabila seseorang dihukum di aktrirat atau dalam kubur maka yang mefasai silsaan hukum itu adalah badan darr ruhnya Beginr juga kalau ia diberi pahala maka yang rnerasai lezat pahala itu adalah juga rohnya dan badannya.
dm
nikmat
Nawawi, hadits keempat, tersebut yairu
j
k'ag, #
;i
:
4,,
#,
#,#
d)e;
)a6gys*^iVu\'Je4ck
6y e65#,b. oLb:'r,&:!t A6,'or'"$, 146
o
t2, r,
;'t*r;!\"igS +t'5 *r
S
S;-1
"e,
"Dari Abi Abdirrahman, Abdultah bin Mas'ud, beliau berkata: Mrngabarkan kepada kami Rasulullab SAW. dan beliau itu adalah orang tilng benar lagi dibenarkan : Bahwa kamu dihimpun kejadiannya dalam ibumu 40 bari nuthfab (air), 40 bari lagi 'alaqab (datab) dan 40
1x'rut
hut lagi madbgah (daging),
sesudah
itu disuruh malaikat untuk
ttn,niupkan rub kepadanya dan drtrtahkan ia (malaikat) dengan
4
pasal:
tullu menuliskan rezekinya, menuliskan aialnya menuliskan amalnya iun menuliskan celaka atau babagianya". (H. Riwayat Imam Bukhari dan Muslim. Lihat Sahih Bukhari Juz IV hal. 101, Sahih Muslim Juz II, halaman
'tt r). Nyatalah dalam hadits ini bahwa setiap orang mempunyai ruh sendiri ylng ditiupkan malaikat kepadanya ketika ia masih daiam perut ibunya.
llukrnlah ruh itu pindah-pindah sebagai i'itiqad kaum Hindu dan Budha, rhrn juga i'itiqad sebahagian kaum Syi'ah. Tersebut dalam kitab 'Aqaidul Islamiyah", karangan Sayid Sabiq,
Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imanr Muslim, sebagai yang tersebut dalam kitab Hadits Arbai'n karangan Imanr
5'6
t-}.r
Artinya:
Jadi, setiap
di
4t p,i# |K:"i:$!iJiL{v ffi /d; eWpWiS ci;' xiffi Kit *g:F1ii
,
pilgina 237: "Telah sepakat kaum Ahlussunnah wal Jarna'ah, bahwasanya tiap-tiap rrrirnusia ditanya sesudah matinya, apakah ia dikuburkan, apakah ia dimakan hlnltang, apakah ia dibakar jadi abu, apakah ia habis diterbangkan angin, rpakah ia karam dalam laut, semuanya akan ditanya pekerjaannya dan akan rllbalasi sesuai dengan amalnya, kalau baik dapat baik dan kalau jahat dapat
jiwa dan tubuh lulrat, dan bahwasanya nikmat atau siksaan jatuh pada rtasing-masing".
r47
{lllnnpat-tempat lain sebagainya.
9. Paham "Wahdatul Wuiud" sebahagian kaum syi'ah menganut paham "\ilahdatut
vujud"
(paham
ini dianut juga oleh Muhiddin, Muhammad bin Ali bin Arabi, v,trtg dimasyhurkan dengan nama Ibnu Arabi. Paham
serba Tuhan). Ada seorang Imam Syi'ah namanya Husein bin Mansur al Hallaj (lahir
tahun 244 H - meninggal 309 H) di Bagdad orang ini termasuk pemuka syi'ah Imamiyah, yakni syi'ah yang pefcayil kepada Imam.imam. Beliau juga sebagai pemuka bagi orang orang tasawuf. Di antara pahamnya yang ganjil ialah bahwa yang ada itu pada hakikatnya Tuhan' adalahTuhan, kalau engkau melihat sesuatu benda maka itu adalah makhluk-Nya, yang dinamakan Jadi bagi A1 Hallaj Tuhan itu bersatu dengan Vahdatul Vujud "satu Yang ada". Pada suatu hari ia ditanya orang: "Bagaimana tuan bisa mengetahui
Tuhan ?" Jawabnya
lnilah paham al Hailaj (meninggal 309 H).
:
"Saya mengetahui Tuhan dengan Tuhan saya, kalatr
Ilcliau lahir tahun 560 di Spanyol, belaiar di Isybilit, kemudian pindah kr'l'irnur, ke Bagdad.
lleliau seorang ahli tasawuf yang besar, pengarang kitab Insan Kamil, tlt;rpi beliaulah yang paling giat menyiarkan paham "\(ahdatul Wujud" t,ulg mengatakan bahwa lirhan dan alam adalah bersatu, hanya lahirnya r,rj,r bcrbeda tetapi hakekatnya satu.
llarang siapa membaca kitabnya "Futuhatul Makkiyah" niscaya akan lrt'nrn melihat Ibnu Arabi ini, yang sangat pandai berkhayal dan ment,nvilkan barang sesuatu.
lbnu Arabi meninggal tahun 638 H di Damsyik, Syiria.
tidaklah Tuhan saya maka saya tidak akan tahu Tuhan saya"' Tuhan juga alam' Jadi, alam ini baginya iuga Tuhan, dan Itulah paham "Serba Tuhan" dari al Hallaj.
Paham Vlahdatul
Kalau engkau melihat sesuatu, kata penganut paham ini, maka anggaplalr
ia Tuhan, karena Tuhan mengujudkan dirinya dalam tubuh sesuatu itu. Ada segolongan kaum syi'ah yang hampir serupa dengan ini pahamnya Mereka beri'itiqad bahwa alam ini seluruhnya terjadi dari NurAllah. Nur penjelmaan dari Tuhan sendiri, yang masuk bersatu kc
Allah itu adalah dalam tubuh makhluknya. Mula-mulanya masuk ke tubuh Nabi Adanr kemudian kepada Nabi-nabi yang lain kemudian sampai kepada Nabl Muhammad SAI(. Dari Nabi Muhammad turun kepada Sini Fathimah, turun lagi kepada Hasan-Husein, turun lagi kepada Imam-imam kaum Syi'ah,
Vujud ini berkembang juga di Indonesia.
Di antaranya dianut oleh pujangga dan ahli tasau.uf Hamzah Fansuri rl,rrr Syamsuddin bin Abdullah as Samatrani yang hidup di Aceh pada r;rnt;tn Sultan Iskandar Muda (1607
-
1636 M).
Di antara sya'ir Hamzah Fansuri itu berbunyi
:
"[{amzah Fansuri di dalam Makkah, Mencari lirhan di Bait al Ka'bah.
Di Barus di Kudus terlalu payah. Akhirnya didapat di dalani rumah". Nasib al Hallaj
di
Bagdad dan Hamzah Fansuri
di Aceh
sama'sama
rlllnrkum mati oleh yang berkuasa, karena menganut paham "Serba lirhan"
Vujud ini.
turun lagi kepada kita'kita ini, katanya.
rlliru \flahdatul
oleh karena itu saya ini bersatu dengan Tuhan dan Tuhan bersattr dengan saya, saya ini "al Haqqu" (yang sebenarnya)' Di mana saja Tuhan itu bisa dilihat, boleh dilihat di Ka'bah, boleh
Syeikh Sitti Jenar, kabarnya seorang Vhli Songo di Jawa dihukum mati 1t*rll abad ke IX Hijriyah, karena me nganut paham Wahdatul Vujud ini pula.
dilihat di mesjid, boleh dilihat di gereja, boleh dilihat di berhala 148
dan
Pada
tahun 1959 M pengarang buku ini pergi ke Naja{ Iraq, yang di Iraq (dekat Karabelg). Di situ didapati
nrcniadi markas gerakan Syi'ah
r49
makam saidina Ali yang dipelihara dengan baik, dihiasi dengan hiasan kt emasan.
penulis ini diberi hadiah buku-buku syi'ah oleh sdr. Abdul Halim Ali Kasyifatul Githa, anak dari seorang Ulama Besar Syi'ah Mohammad Husseirr
Ali Kasyiful Githa.
Di antara buku yang dihadiahkannya itu terdapat buku "Manba'ttl Iman" di mana di dalamnya diterangkan pengaiaran'pengaiaran tentang keimanan orang Syi'ah. Dalam buku itrr, pada pagina 49 diterangkan sejelas-jelasnya pahanr serba Tuhan yang dinamai Wahdatul Vujud itu. Ternyatalah bagisayabahwa kaum Syi'ah Iraq (Najaf) penganut pahanr Iflahdatul Wujud, yang sangat salah, yang dianut oleh Hallaj, oleh Ibnu Arabi,
oleh Hamzah Fansuri dan Syeikh SittiJenar. Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah rnenolak sekuat-kuatnya pahanr bagaimana pun dita'wil "Wahdatul l/ujud" ini, karena mustahil ta'wilkan Tuhan dan alam akan bersatu. Tidak masuk akal khaliq darr
-
-
makhluk menjadi satu. seorang ulama besar Ahlussunnah wal Jama'ah dan juga ahli fikih syafi'iyah yang besar 'lzuddin bin Abdussalam, yang sezaman dengarr Ibnu Arabi, pada ketika dikatakan orang bahwa trbnu Arabi itu zindik makl
beliau diam saja. Ini suatu bukti bahwa Syeikh Izzuddin bin Abdussalanr menyetujui kalimat "zindiq" bagi Ibnu Arabi.
r0. lladits-hadits Yang Diterima !flalaupun kaum Syi'ah mengatakan bahwa mereka mengikut Kitabullalr dan Sunnah Rasul, tetapi yang dikatakan Sunnah Rasul itu oleh merekl hanyalah hadits-hadits diriwayatkan oleh Imamnya saia. Hadits'hadits yang
tidak diriwayatkan oleh Imamnya semuanya tidak diterimanya. Saidina Ali, olelt Jadi hadits-hadits mereka ialah yang diriwayatkan oleh Saidina Hasan dan Husein, sesudah itu yang dimajukan oleh Imam'imant
mereka yang 12 orang.
150
Kaum Syi'ah menolak hadits-hadits dari Saidina Abu Bakar, Umar dan lltsnran, apalagi hadits-hadits yang dirawikan oleh Sahabat-sahabat Nabi dari
rrrku Bani Umalyah, semuanya tak diterimanya. Kalau kaum Ahlussunnah berpegang dengan hadits'hadits yang ter' rrrirktub dalam kitab Bukhari dan Muslim, Nasai, Ibnu Majah, Abu Daud,
llrrnidzi, Hakim dan lain-lain maka kaurn Syi'ah hanya memegang hadits' lr,rrlits yang tersebut dalam kitab al l(;rfi, sebuah kitab karangan ulama syi';rh al Kulini (meninggal 328 H di Bagdad). Kitab al Kafi ini selain mcnruat soal-soal keimanan menurut Syi'ah, juga memuat 16.000 hadits tirrrg dibagi-bagi pula kepada hadits sahih, hassan, dha'if dan iainlain \rrupa kitab-kitab Hadits kaum Ahlussunnah wal Jama'ah juga. Nama lengkap al Kulini adalah Muhammad bin Ya'qub al Kulini. Kalau bagi kaum Ahlussunnah wal Jama'ah ada Imam Bukhari maka al l(ulini adalah Imam Bukharinya kaum Syi'ah.
Orang-orang Syi'ah telah menolak sebahagian besar hadits'hadits yang menjadi dasar hukum dalarn Syari'at trslam, yang berakibat bahwa k,rrrm Syi'ah tidak mengetahui sebahagian besar hukum fikih kaum Ahlussunnah wal Jama'ah.
Disinilah perbedaan yangnyata dan prinsipil antara kaum Syi'ah dan k;rum Ahlussunnah. Ikum Ahlussunnah menerima sekalian hadits'badits
vlng sahih, baik perawinya ahlil bait atau tidak, kaum Ahlussunnah rrrcncrima hadits-hadits dari Abu Bakar, Umaq Utsman, Ali, Sitti 'Aisyah, llrnmu Salamah, Abu Hurairah, Salman al Farisi, Abdullah bin Umar, Alxlullah bin Mas'ud dan lainJain. Ilmu kaum Ahlussunnah lebih banyak dari ilmu kaum Syi'ah, karena k,rurn Syi'ah membatasi dirinya dalam lingkungan yang sempit.
Begitu juga hadits-hadits penafsiran al Qur'an. Kaum Syi'ah hanya rncnerima hadits-hadits dari Imam-imam mereka, sehingga menimbulkan pengajian-pengaiian dan i'itiqad yang berlain dari Madzhab yang empat. Misalnya saja ayat di bawah ini ditafsirkan kaum Syi'ah dengan sangat rncnggelikan hati dan sangat keliru yaitu
:
151
1. Firman Tuhan:
w i 3b
Ov;
h,gy sar'{
I F;, rt,('
'li:tapi Imam kaum Syi'ah Muhammad al Baqir menafsirkan ayat ini lulrwr yang cukup itu hanyalah ilmu lahir dan syari'at lahir, tetapi ilmu l*tlrr rlan syari'at batin masih diberikan oleh Allah kepada Ali dan sesudah Alt wll'at maka diberikan lagi kepada Imam'imam kaum Syi'ah.
4-:6!lfiir'6u6,b$-'i',5l1,ti)g\:(i 1v,ijL_l
J. Firman Tuhan
,'asrttf$t
r Ar,
uf;!, "J] #
iii
dt or:rf;ilrkt;
Artinya:
"Hai Rasul! Sampaikanlab apa yang diturunkan oleb Tubannur padarnu, kalau tidak maka engkau tak mmyampaikan risalab'Nya. Dmr Allah akan "melindungimu dari keiabatan manusia dan Allab tidsk, nremberi petunjuk kepada orang
kafir" (Al Maidah: 67).
Ihum Syi'ah menafsirkan bahwa ayat ini diturunkan kepada
Nabi
Muharnmad SAIil. sebagai perintah supaya beliau menyampaikan kepadrr orang banyak, bahwasanya Saidina Ali adalah Khalifah sesudah beliarr
Arlitrya:
"Dan dari antara yang Kami jadikan ada suatu ummat lang wrtttlntpin manusia kepada kebenaran, dan dengan kebenaran itu nnr(ka melakukan keadilan" (Al Araf 181),
'
Imam kaum Syi'ah Ja'far Shadiq bin Muhammad al Baqir (148 H) rrrt'rurlisirkan ayat ini bahwa yang dimaksud dengan "ummatun" (ummat) di rlrrl rulalah Imam-imam dari Ahlil Bait, keluarga Nabi Muhammad SAW, saja. Alangkah ganjilnya tafsir ini.
meninggal.
lihatlah bagaimana keganjilannya. Padahal dalamayat ini tak tersebut nama Saidina'Ni agak sepatahpun.
1+.
Firman Tuhan:
2. Tuhan berfirman:
Y
4;S 6f,W.'::Ji 5 K,.S l&;Ai v , i,s\J\
.Q:?r-,r1,
hari ini (bari wada'
di
'Arafab)telab Aku sempurnalean agarlamu buatmu dan telah Aku cukupkan ni'tnat'Ku attsmu, dan Afut sudab-redha agama Islam meniadi agamamu" (Al Maidah : 3). Jadi menurut ayat
r52
ini
Agama Islam
itu sudah cukup.
6ii
Arllttya : "
Adakab yang menjaga tiap'tiap orang atas sekalian yang di' ht:rlakannya (sama dengan yang tidak berkuasa apa-apa") ( Arra'd : 33).
Artinya:
"Pada
Y, r--eJ I . ;$U.,*'g'e P,re';
Kaum Ahlussunnah menafsirkan "Qaimun"
di sini ialah
Tuhan yang
hrrkuasa meneliti sekalian urusan manusia, tetapi kaum Syi'ah mengatakan "rllirnun" di sini dengan al Mahdi, yainr Imam yang mereka tunggu akan lnlrir akhir zam n membawa keadilan, demikian tafsir mereka dalam h
lt
irhnya "Dairaful Islamiyah"
sete
ntang perh'ttaan "qaim",
153
Pendeknya kaum Syi'ah menafsirkan ayat'ayat Qur'an suci deng:rrr semaunya dan menurut paham imam-imamnya saia, tanpa menghirauk;rrr hadit-hadits yang diriwayatkan oleh Imam'imam Hadits yang lain.
Di sinilah perbedaan yang prinsipil antara paham Ahlussunnah dengrtn
antara sahabat-sahabat Nabi yang berusaha kejurusan itu ialah It|,rlilirh yang pertama, Saidina Abu Bakar Rda., Saidina Ali Kw., Saidina Allluhh Ibnu 'Abbas, Ubai bin Ka'ab, Abdullah Ibnu Mas'ud dan iain'lain.
l)i
Kumpulan SaidinaAbu Bakar tidak sempat dikeluarkan ketengah-tengah gr,tsyurakat, karena masa Khalifah beliau terlalu pendek dan beliau sibuk
paham Syi'ah. Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah menerima dan bahkan waillr menerima hadits.hadits yang sahih yang telah dikumpulkan oleh Imam'imarrr hadits, sepertiBukhari, Muslim, Tirmidzi, Nisai, Abu Daud. Ibnu Majah d:rrr
pull ntemerangi kaum murtad.
lain-lain, sedang kaum Syi'ah hanya berpegang dengan kitab 'Al Kafl" karang;rrr
f,lurlhab, Khalifah yang ke IL
al Kulini
Saidina 'Umar bin Khathab tak sempat pula mengeluarkan kumpulan irrl kctengah.tengah rnasyarakat, karena beliau sibuk pula mengembangkan rlsrr meluaskan Islam keseluruh penjuru dunia.
saja.
Pantas kalau Ahlussunnah dinamai Ahlussunnah (ahli hadits) dan kaurrr
Syi'ah dinamai kaum "lmamiyah" (ahli Imam'irnam).
ll"
Sebagian kaum Syi'ah berpendapat bahwa Qur'an yang dipakai ialalr Qur'an Mus-haf Ali sedang kaum Ahlussunnah berkeyakinan bahwa Mus-hrrl
yang dipakai ialah Mus-haf Utsman, yaitu sebagai Mus'haf
-
Mus'haf yang
tersiar di Indonesia sekarang.
itu
ada perbedaan Qur'an susunan
Ali dimullr
dengan surat Fatihah, sesudah itu surat'lfusuf, sesudah itu surat Nisa' sesudah
itu surat al Maidah dan
seterusnya.
Adapun Qur'an Mus-haf Utsman dimulai dengan surat Fatihah, sesudah itu surat Baqarah, sesudah itu surat Ali Imran, sesudah itu surat Nisa' st''
sudah itu surat al Maidah dan seterusnya, Sejarah ringkas persoalan Mus-haf
ini adalah
Mulanya al Qur'an padazaman Nabi Muhammad SAV/. belum tersusutr dalam satu Mus-haf sebagai sekarang ini. Ayat'ayat Qur'an suci hanyalalr dihapal oleh para sahabat Nabi yang mendengar dari Nabi dan ada yang
menuliskannya pada pelapah-pelapah tamu, pada tulang'tulang, patl;r tembikar+embikar putih dan lainlain. Sesudah wafatnyt Nabi Muhammrtl SAW. maka banyak para sahabat yang berusaha untuk mengumpulkrn rapi.
t54
itu belum
Kemudian setelah Saidina Umar bin Khathab rneninggal dunia maka Iurnpulan iru jatuh ketangan Khalifah yang ke III, yaitu Saidina Utsman bin
Allln
Rda.
Saidina Utsman bin Affan mernpunyai kesempatan yang baik untuk rnrninjau kernbali persoalan ini. tseliau rneninjau kumpulan ayat'ayat dlri
lultlina Abu Bakar tadi dan mencocokkannya dengan kumpulan-kumpulan rclrabat yang lain dengan sangat teliti. Akhirnya sesudah diteliti begitu rupq maka Saidina Utsman bin Affan l(rll., Khalifah yang ke III, menyiarkan kepada masyarakat Islam naskhah'
rnrkhah Qur'an sebagai yang kita punyai sekarang di Indonesia.
:
Qur'an itu dan menjadikannya satu Kitab atau satu kumpulan yang
itu jatuh ketangan Saidina 'Umar bin
terasa perlunya Qur'an itu dikumpul dalam suatu lrrrkrr, karena hampir sekalian sahabat itu menghapal di luar kepala apalagi prrulis-penulis ayat Qur'an suci itu banyak pula. Ketika
Qur'an Mus-haf 'Ali.
Antara dua susunan
Kumpulan Saidina Abu Bakar
terattrr'
Naskhah
ini dinamakan Muls-haf Utsman bin Affan
Rda.
Dikhawatirkan akan kacau dikemudian hari, maka Saidina Utsman bin Allirn memerintahkan agar sekalian naskhah'naskhah yang ada ditangan rlr:rng dibakar sama sekali, yang tinggal hanya satu, yaitu Mus'haf Utsman. Maka seluruh sahabat Nabi telah ijma' (sepakaQ ketika itu, yakni pada
rlrnan Khalifah Utsman bin Affan Rda. bahwa Mus'haf Utsman bin Affan Hrla. yaitu sebagai
Qur'an suci yang ada di Indonesia sekarang. 155
Akan tetapi sebahagian orang Syi'ah karena bencinya kepada Saiclirr.r Utsman bin Affan Rda. tidak mau memakai Mus-haf Utsman dan mercli,r hanya memakai Mus-haf kumpulan Saidina Ni Kw. pada hal Saidina )\lr
sendiri pada zaman Saidina Utsman bin Affan telah memakai Mus.h;rl kumpulan Utsman bin Affan itu. Dan akhirnya dunia Islam telah ijma' (sepakat) menghukum kafir siap,r sajayang tidak mau mengakui ay^t-ayat atau sebahagian ayatyang ada dalarrr Mus-haf Utsman itu. Dalam menilai, Mus-haf AIi yang dipakai oleh orang-orang Syi,ah, Ibrrrr Nadim berkata, dalam kitab al Fihrasat:
"Babuasanya Mus-haf ini pada mulanya, ada di tangan keluargtr Ja'far, kemudian saya libat sendiri di tangan Abuya'la al Husni, Mus-hul
yang ditulis oleb Ali yang telah hilang beberapa lembar kertas. Muls-haf
ini
dipusakakan oleh kerurunan Hasan. (bin
Ali bin
Abi
Thalib)", demikian tersebut dalam kitab Tarekh al Qur'an, karangan Ibrahinr
al Abyari, pagina,69. Harus digaris bawahi perkataan: "yang telah hilang beberapa lembar kertas", karena hal ini membuktikan bahwa Mus-haf kaum Syi,ah yang dikatakannya Mus-haf l{li iru adalah Mus-haf yang kurang clari yang srbenarnya.
Hal inidapat dilihat pada "Talkhisul Bayan fiMajlzilQur'an,', karangarr syarif Redha, cetakan dari Ihyail Kutubil Arabiyah Kairo, tahun 1955 M.
syarif Redha hanya menguraikan Qur'an sampai pada surat "lnsyirah" atau surat 'Alam Nasyrah", jadi 20 surat sesudah "alam nasyrah" tidak acla lagi. Syarif Redha adalahseorang ulama Syi'ah yang terkenal yang mengarang
juga kitab, "Haqaiqut Ta'wil fi Mutasyabihit Tanzil" penyusun kitab Nahjul Balagah dan lain-lain (lahir di Bagdad tahun 359 H meninggar - rahun 406H).
ladi dapat ditegaskan bahwa kaum Ahlussunnah wal Jama'ah memakai Mus'haf utsman bin Affan, sedang sebahagian kaum syi'ah memakai Mus-haf Saidina Ali Kw. Inilah perbedaan yang prinsipil.
156
ll,
I'ltiqad At Taqiyah. At-taqiyah artinya menyembunyikan paham.
Salth satu pokok hagi i'itiqad kaum Syi'ah adalah at tacliyah, yaitu rrrlrrycrrrbunyikan paham yang sebenarnya dan melahirkan yang lain dartpada 1,rrrg :rtla dalam hati.
l';rham at laqiyah
ini
sama dengan "membohong".
Mcreka kaum Syi'ah, kalau melihat bahwa yang berkuasa kaum Alrlr rssunnah maka mereka pura"pura Ahlussunnah, kalau Khawarii berkuasa
Irr,rk;r rnereka pura-illrra Khawarij dan kalau kaum Mu'taziiah berkuasa rrt,rk:r rnereka menladi Mu'tazilah pula.
llalini
bukan tidak disengaja, tetapi wajib dibuat begitu dan ini salah
utrr tlasar kepercayaan Syi'ah.
'
Orang kalau belum pandai bertaqiyah belum boleh dinamakan Syi'ah.
ltupanya, rnereka mengadakan dasar at Taqiyah ini karena kaum Syi'ah ;r,rrlrr abad-abadyang pertama dan kedua selalu digencet oleh Pemerintah
lllrni Ummayah dan Bani Abbas yang pertama. Maka demi untuk menjaga lrirlram dan i'itiqadnya dan demi untuk memelihara keselamatan, mereka rnernakai dasar "taqiyah". Kadang-kadang kaum Syi'ah lebih sunny dari kaurn Ahlussunnah, lebih
l;rnatik kepada paham Sunny dari kaum Ahlussunnah sendiri, sehingga hwanJawannya bisa tertipu olehnya. Dasar
ini
W ss'6 $ " &j tL
r
Ali Imran
merek"a arnbil dari ayat Qur'an pada surat
n,,rpi. ;ri:
:
3,26,u#')t ir;-t
6iol Jrg ie"4 ;t 4,46,!' i t
Artinya:
"Janganlab orAng rnu'min mengambil orang kafir menjadi pimpinan, selain orangmu'min, Siapa memperbuat demikian maka tiadalab ia dari ugama Allah sedikit juga, kecuali kalau kamu takut kepada mereka sehenar-benar takut (Ali Imran: 28). 157
Jadi, bagi kaum Syi'ah, kalau kita takut boleh melahirkan bohong, bolclr
melahirkan apaya;ng tidak ada dalam hati. Bagi kaum Ahlussunnah hal ini bukan saja tidak menjadi dasar aganr;r
dan keimanan, tetapi hal ini termasuk golongan orang munafiq yang ak;rn dimasukkan ke dalam alas yang terbawah sekali dari neraka. (Lihat surat rrrr Nisa'
:
144).
Nabi Muhammad SAI(. bersabda:
\i)i,Ift Uiti6, 6 S b Jrtt:.r1,{w 6 Utr?i s:Lllob;' 0\7'8'3i Artinya: "Tanda-tanda orang Munafiq tiga, yaitu: Membohong apabila berkatu,
berdusta apabila berjanji, berkhianat apabila dipercayai" (H. Riway:rr Imam Bukhari - Shahih Bukhari Juz I hal. 13 dan hadits ini dirawikan jug;r
oleh Imam Muslirn Shahih Muslim JuzlhaI.
44).
Adapun i'itiqad kaum Ahlussunnah walJama'ah ialah, bahwa kalau kit;r melihat yang mungkar maka hendaklah dirubah dengan tangan, kalau tid:rk kuasa dengan tangan maka rubahlah dengan lisan, kalau tak kuasa dengrrrr
lisan maka rubahlah dalam hati, yakni tenang dan diam saja, tetapi
l)an pula "diam" itu tidak dijadikan dasar keimanan sebagai dilakukan uh'h kaum Syi'ah dengan "taqiyah"nya,
ll.
Huhum Agarna Hanya Buat Umum Kaum Syi'ah Isma'iliyah di Pakistan menfanvakan bahwa hukum-hukum
dg;urx yang tersebut dalam al Qur'an hanya berlaku untuk umum, untuk r,rkyat banyak, dan tidak berlaku untuk Imam-imarn.
oleh karena itu Imamnya boleh berbuat sesuka hatinya, tidak berdosa, li;rrt'rra imam itu tidak terikat oleh hukum-hukum yanghtnya untuk rakyat. Karena itu, Imarn mereka Agha Khan dulu dan Imam mereka sekarang
Ahrlrrlkarim (cucu Aga Khan) bebas bikin apa-apa
Kcpercayaan macam
ini tidak diterima oleh kaum
Ahlussunnah wal
f,rrrrl'ah, karena hukum Tuhan berlaku untuk umum dan juga untuk prrnimpin-pemimpin dan Imam-imam atau Khalifah"khalifah, sehingga *rurk Nabi sekalipun kalau mencuri, hukum Tuhan harus berlaku juga rrrrtuknya.
Nabi bersabda
:
dalarrr
.l6XJ.:-tX7t'^h,6,*;;J,r*"yr-6€$V
Jadi harus diam, jangan membuat pura-pura. Pura-pura macam Syi'rlr itu bisa menyesatkan orang banyak, karena orang banyak tidak melihat cllur
lr)(t/t/..tot2)
tidak mengetahui apa yang dalam hati orang. Adapun arti ayat dalam surat Ali Imran 28 itu ialah bahwa orang Islarl tidak boleh mengangkat orang kafir menjadi penguasanya, kecuali kalarr mereka dipalsa oleh orang kafir.
ini
umpamanya
gruln kepada Imamnya yang sangat dihormatinya itu.
hati dimungkiri, tidak diterima.
adalah antara orung kafir dengan orang Islarn, bukarr sebagai yang dipraktekkan sehari-hari oleh kaum Syi'ah, dengan maksutl
Jadi ayat
di Eropa,
lrrriurli, bertaruhan pacu kuda, minum-minum dan mabuk-mabuk dengan u,.urita, kawin dengan wanita Holywood tetapi kalau Imamnya pulang l,rrrtrrs ditimbang dengan platina, dan platina seberat badannya diberikan
Artinya:
Demi Tuhan yang jiwaku ditangan-l{ya, andai kata Siti Fatbimah twtkku nxencuri, sunguhnya akan saya potong juga tangannya (H.S.R. llrrkhari dan Muslim - lihat Shahih BukhariJuz N haJ.I?z dan Syarah Muslim
luz 11 hal. 187).
untuk memperdayakan lawan-lawannya sesama Islam. 158
159
Heranlah kita melihat paham Syi'ah Ismai'liyah ini, apakah mereka ticlll' membaca hadits ini ? Ataukah dengan sengaja dilupakan demi kepentingrrrr
Imam-imam yang sangat dipuji dan dipujanya
ht rttcttikan kamu, kemud.ian Ia bidupkan kembali dan sesudab itu krlada-Nya kamu dikembalikan".(Al Baqarah : 28)
?
14. I'itiqad Ar Rai'ah
Nyatalah dalam ayat
16.
ini bahwa mati sesudah hidup hanya satu kali.
Tidak Menerirna lima'
Suatu i'itiqad yang paling aneh dari kaum Syi'ah ialah i'itiqad Syi';rlr Ismailiyah, yang mempercayai bahwa Nabi Muhammad SAIfl., Saidina 'Alr Kw, Saidina Hasan Husein bin Ni Rda. dan Imam-imant Syi'ah akan hiclul, dan kembali ke dunia sesudah lahir Imam Mahdi (lmam Syi'ah yang
rlJlirnr syari'at Islam, karena
penghabisan).
nrclcka, yang benar hanyalah perbuatan Imam-imam Syi'ah saja, lain tidak.
Dan ketika itu kembali pula kedunia Saidina Abu Bakar, Saidina Umar
Saidina Utsman bin Affan, Saidina Mu'awiyah, Yuid bin Mu'awiyah drtn
lainlain. Ketika itu Imam Mahdi menghukum musuh-musuhnya yang meramp:rs haknya Abu Bakar dan Umar akan disalib di atas ka1u, demikian kata Syarrl
Kaum Syi'ah tidak menerima "ljma" sebagai salah satu sumber hukum
itu
berarti
\y;rli'i menerima ljma' dan Qiyas sebagai sumber hukum. Beliau berkata rl,rlirnr kitab ar Risalah:
tr*sr*c jfirt($+Jo-!.,;4 3
I 5l
,p ,
t7a tQr j\*tt Gt-ib:v{L {J*5r:\4 \y(i(, Y\ p^*6:t1)u). l,' \.J\^! \3 \,,,\? llrv L.
Demikian i'itiqad Raj'ah (kembali) dalam Syi'ah.
'bKU:lK;'*66e'i
menerima ijma'
paham Ahlussunnah wal Jama'ah yang rrrlrrcrima ljma' dan Qiyas sebagai sumber hukum dalam syari'at Islam. llcgitu juga Imam Besar Muhammad bin Idris as Syafi'i, pembangun Madzhab
kiamat secara umum, di mana kepada orang-orang yang bersalah terhadalr Syi'ah akan dihukum oleh Tuhan.
:
-
llal ini bertentangan dengan
Sesudah itu semuanya akan mati lagi, dandihidupkan kembali pada halr
Tuhan menyatakan dalam aI Qur'an
katanya
urrnrbenarkan perbuatan orang-orang yang di luar lingkungan Syi'ah. Bagi
Murtadha, gembong kaum Syi'ah.
I'itiqad ini tidak benar, bertentangan dengan ayat-ayat Qur'an, karenrr mati sesudah hidup hanya satu kali, bukan dua kali, demikian kepercaya;trr kaum Ahlussunnah wal Jama'ah.
-
t/-
t
9
e
I
,
Alt l nya:
"Tidak holeb seseorang mengatakan dalam bukum sesua'tLt, ini bslal lul haram, kecnali kalau ada sandarannya atau ilmunya.
ilmu itu ialab
llnm Kitab, Sunnah, Ijma' dan Qiyas" (fu Risalah pagina39), Nabi Muhammad SAW. menluruh kita untuk menetapi apa yang trlirh disepakati oleh ummat Islam, dalam hal ini tentu Imam'imam
Artinya:
Mrrytrrhid-nya.
"Mengapakamu tidak mau beriman kepada Twhan, pada bal dulu kamu tidak ada, kemudian mengbidupkan Tuhan akan kamu, kemudian
160
161
t6. Tidak Menerima Qiyas
Nabi Muhammad SAW. bersabda:
.
+V 4,
orjJ'l r:V\
o\-t .
"jtfuS 6tt8\
Artinya: "Babwasanya ummatku tidak akan bersepfrkat atas kesalaban"' (HaditI Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah lihat Sahih Sunan Ibnu Majah Juz
7l hal.
lirmidziJuzlX hal.
11 clarr
Di dalam Ai Qur'an termaktub Pula
Artinya: iap a y ang me I angar p e r atur an Rasul,
ses
ud ah
j e las b agin 1', t
kebenaran Rnsul itu, dan barang siapa yang mencari ialan selain yang dilalui wmmat Islam, niscaya akan Kami angkat ia kepada yang ia sufut
dan akan Karni masukkan ia ke dalam neraka iahannnm, itulah kediaman yang paling jelek'. (An Nisa': 115).
tennput
Dalam ayat ini ditegaskan bahwa barang siapa yang tidak mau melaltrr jalanyang telah digariskan atau ditetapkan oleh ummat Islam maka akarr dimasukkan Allah ke dalam neraka. Dengan kata lain boleh dikatakan, "siapa saia diancam akan disiksa olch Tuhan nanti, kalau ia melanggar ketetapanyang telah disepakati oleh umm:rt
Islam". Dalam hal ini Imam-imam Mujtahid. Oleh karena itu ktawajib mengikut "ijma", (kesepakatan), dan sangatlalr
t62
rru'rcka-katanya-masih menerima wahyu dari Tuhan.
ini Kauni Syi'ah sudah tersalah dalam dua jurusan:
I
{)iyas itu sebagai sumber hukum dibenarkan oleh Tuhan Allah dengan lirman-Nya
:
y,p,e,r#i{r4ilt[rg(,
:
rLrll
sesatnya paham kaum Syi'ah.
Untuk mengganti hal itu maka kaum-Sy'ah menerima "perkataan" Inr;rrn-imam mereka menjadi sumber hukum karena Imam-imam Dalam hal
'i* 8"t u $/i ffi P2 511;4fiuJ W&;6iF+#,3SYiseitly t\o " B ar angs
nurnusia, bukan wahyu dari l'uhan.
464).
Hadits ini adalah guansi dari Nabi Muhammad SAV., bahwa kesepakatlrr (ijma') ummarnya itu tidak bisa akan tersalah, dan karena itu wajib diikuti
rr
Krum Syi'ah tidak rnenerima qiyas sebagai sumber hukum dalam hukum" lrrrkum Islam, karena berpendapat bahwa qiyas itu adalah hanya "pendapat"
Artinya
:
uMaka nruta
ambil perbandinganlab bai arang'orang yang mempunJ)ai
hati" (Al Hasyar:
2).
Selain dari itu, walaupun qiyas hanya pendapat manusia, tetapi pendapatl
ijtihad Ulama-ulama Mujtahid dibenarkan oleh Nabi Muhammad SAW. untuk menjadi sumber hukum apabila tidak ada nash yang nyata, dari Allah dan Rasul. 'lbrsebut dalam kitab hadits
:
,S;|6:FS*{f.^$6}sJ}:'irpu.ir",f (VitJrt:,ftp* , '46'Yil o.l#
ii
ef"ir;ti1e' 3K,1t6#'Jt "q,;^36 g,r*ti{aw].l."tP: ,,-1rtf 3'ti qx't^t*i353t6r"itl-,tK,tJr+;).16,Jt6,irrt l;4V4 3'6 t it't,-t=6.t1$6 t s
i'\r-izi3't
;ut
o1;t+47utrt"i il:Lf$,lr*istyff.,;15i'''l6-PdiEli:r; !;rr'>.,ul,l!#'!N:)*:*,** ,Vr{s ti :+:kS V ;n\34i 4p,3,$i . li'r3 J;);"iO 4i'tJ Ji' Js-:'&S ai1 il:11 ,t'ri4:,gS bt Ut J ;;'&g **$$, A";fi 1.1 /rfulSt rA, , ryt' a{t sl|\ob)tr 4L1t ctt
*n
t
r63
Artinya
:
Dari Mu'adz bin Jabal, babwasanya Rnsulullab SAW, pada ketifur rnengutusnya ke Yaman bertary)a kepadanya: "Bagimana cara engkuu memutuskan perkara yang dibawa kehadapanmu ? "Saya akan memutuskannya menurut ?ang tersebut dalam Kitabullah", jawab Mu'adz, Nabi bertanya lagi: "Kalau engkau tak menemukan hal itu dalam Kitalt AIIah, bagaimnnt ?" Jawab Mu'adz: "Saya akan memutuskannya menurut Sunnah Rnsul". Nabi bertanya lagi: "Kalau egkau tak menemui bal itu dalamn Sunnuh Rasul, bagaimena ?" Mu'adz menjawab : "Pada ketika itu saya akan ber-i'ijtibad tanpa bimbang sedikitpun", Mendengar jawab itu Nabi Mubammad SAW. meletakkan tangannyu kedadanya dan berkata : "SemuA puji bagi Nlah yang telah memberi taufiq utusa.n Rasulullab, sebingga menyenangkan bati Rasul-l,lyu" (Hadits riwayat Imam Tirmidzi dan Abu Daud. Libat kitab Sahih Tirmidzi juzu' II balaman 68 - 69 dan Sunan Abu Daud, juzu' lil, balaman 303)
rcluma seminggu (umpamanya) dengan upah Rp. 5.000,. Mereka bergaul runirlggu dan sesudah seminggu nikahnya tercerai sendirinya,
Iddah wanita yang tercerai dari nikah mut'ah ini adalah 2 kali haidh wiurita yang berhaidh dan 45 hari bagi wanita yang tidak berhaidh.
Nikah mut'ah boleh saja dengan banyak wanita, tidak perlu hanya rlllrolehkan sampai empat sebagai kawin biasa. Kaum Syi'ah mengambil dalil dari ayat Qur'an:
,l"tuj,jg{#e?"eb+e:'i:**a (! rrLilt Aninya:
ditegaskan bahwa qiyas itu bukanlah pendapat manusia semata-mata tetapi adalah hukum Tuhan yang tersirat dalam al
(menurut Syi'ah) Maka wanita-wanita yang telah kamu istimta' duryan merekA, berikanlab kepada mereka upab mereka sebagai suatu fuu,ajiban" (An Nisa: 24). Dalam ayatini-kataorang Syi'ah - kta boleh istimta' (bersenang.senang) rlrrrgan wanita asal dibayar-upahnya. Istimta' itu ialah mut'ah, katanya. Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah dan Imam-imum yang berempat rlrrnganggap bahwa nikah mut'ah itu sama saja dengan zina, terlarang dan
Qur'an dan Hadits dan dikeluarkan oleh
Iur;tm hukumnya.
Selain dari
itu dapat
qiyas.
Pada hakikatnya adalah dari Allah dan Rasul jua.
Arti ayat an Nisa' 24 ini bukanlah menghalalkan mut'ah, tetapi ayx renlata-mata bergantung dengan soal nikah.
2. Jurusan yang kedua, ialah i'itiqad l(aum Syi'ah yang mengatakan bahwrr Imam-imam mereka masih menerima wahyu, walaupun tidak bcr pangkat Nabi. Hal ini sangat salah, karena Kenabian tidak ada lagi sesudah Nabi Muhammad SAIil. (lebih jauh baca bahagian penolakarr terhadap Kaum Ahmadiyah dalam buku ini).
ini ialah "Maka istri-istri yang telah kamu nikmati (campuri) berikanlah htpada mereka maharnya dengan sempurna sebagai suatu kewajiban!'. "Ujur" dalam ayat ini bukan berarti "upah", tetapi berarti "mahar", A.rti yang sebenarnya dari ayat
rrlragai juga yang tersebut dalam ayat:
r7. Nikah Mut'ah Halal
+$\'w{tli^}i5\q6i*.iy,ii$*
Satu fatwa yang sangat sesat dari Kaum Syi'ah ialah menghalalkan nikalr
mut'ah. Cara nikah mut'ah itu ialah, bahwa dua orang laki-lala dan perempuarr
tanpa wali dan tanpa saksi nikah dengan akad : Mengawini aku akanmrr
t64
:
(o rL!,
Artlnya:
"MakA kauinilab mereka dengan seizin tuannya, dan berikanlab 165
mahar (mas kawin) dengan cara yang patut" (An Nisa': 25). Di situlah terletak kesalahan Syi'ah, sampai menghalalkan yang tersebab karena tersalah dalam mengartikan "ujur".
harattr,
r8. Thalah Tiga Sehali$us latuh Satu
VI
Tersebut dalam kitab 'Ahkarnus Syari'atil Islamiyah", karangan Sycililr Umar Abdullah dosen Kulliyah Syar'iah Iskandar, bahwa menurut paharrr
SEIARAH NINGKAS PAHAM KHAIVARII
syi'ah Imamryah dan lbnul Qayim a), J2uzi, bahwa thalak tiga sekaligtr: atau thalak 3 kali dalam satu tempat hanya jaruh satu dan boleh rulrr Kita sudah tahu apa yang terjadi ketika peperangan Siffin antara Saidina
kembali". Dalam hal ini Kaunn syi'ah dan ibnul Qayim alJauzi telah menantang Madzhab yang 4, karena menurut Madzhab yang empat, Hanafi, Malikr Syaf
i
dan l{ambali, thalak 3 sekaligus jatuh tiga, tak boleb ruju' lagi.
Barangsiapa yang hendak mendalami persoalan
Masalah Agama"
jilid
ini bacalah buku
",t(t
1.
19. Dan l,ain-lain
tli
Kw. dengan Saidina Mu'awiyah Rda. Pihak Saidina Mu'awiyah hampir |;rllh lalu mereka mengangkat Mus.haf pada ujung tombak dan menyerukan prnghentian peperangan dengan bertahkim.
' Mulanya Saidina Ali tidak hendak menerima
aiakan ini, karena hal
ini
rrrtlah diduga suatu muslihat dalam peperangan. Setiap orang yang terdesak rrrinta penghentian tembak-menembak dan mengadakan perundingan.
Ibtapi sebahagian anak buah Saidina Ali mendesak supaya menerima,
tsanyak lagi i'itiqad-i'itiqad kaum syi'ah yang sesat lagi menyesatkail, y^ng man?kalau dikembang satu persatu niscaya buku ini akan tebal sekllr
lf;rkan itu. Dan karena itu Saidina Ali setuju saja.
sehingga soal-soal yang lain terdesak olehnya.
rrrkl menerimaaiakantahkim itu, karena mereka menganggap bahwa orang
Dari yang kami terangkan di atas, cukuplah bagi ummat Islam untll' menjadi pedoman dalam menjauhi paham dan i'itiqad kaum Syi'ah'
yilng mau berdamai pada ketika pertempuran adalah orang yang ragu akan
Hal ini kami terangkan, sengaia dengan agak luas, karena penulis bukrr
ini khawatir kalau paham Syi'ah ini merembet lagi ke Indonesia, melihrrt sudah ada buku,buku yang dikeluarkan di Indonesia yang agak memuir muji kaum Syi'ah dan i'itiqadnYa. Mudah mudahan ummar Islam Indonesia dijauhkan Tuhan dari bcr paham syi,ah karena pasti akan timbul kekacauan dalam agama dan tlr kalangan ummat Islam Indonesia, kalau paham Syi'ah pula.
itu
dikembangkrrrr
Tetapi sebahagianlagi,
di
antara pasukan Saidina
Ali ada yang tidak
pcncliriannya, dalam kebenaran p€perangan yang ditegakkannya. Hukum Allrrh sudah nyata Lata mereka. Siapa yang melawan Khalifah yang sah
hlrus diperangi. Kita berperang guna menegakkan kebenaran demi keyakinan kepada nglma kita. Kita berjalan di atas garis yang benar, garis yang dapat rllpcrtanggang jawabkan kehadapan Tuhan. Kenapa kita mau berhenti pcrang sebelum mereka kalah, kata mereka. Tetapi, apa boleh buat, peperangan sudah berhenti. Kaum
ini akhirnya membenci Saidina Ali karena dianggapnya lemah
rlnlam menegakkan kebenaran, sebagaimana mereka membenci Saidina Mu'awiyah karena melawan Khalifah yang sah.
t66
r67
Kaum inilah yang dinamakan kaum Khawarij, kaum yang keluar, yaknr
ke luar dari Saidina Mu'awiyah dan ke luar dari Saidina Ni. Mereka mengadakan semboyan "La hukma
illa lillab'I (tak ada hukurrr
liltsul, kemudian wafat maka ia telab pasti mendapat upab (An Nisa',: 100). Paham Khawarij
ini bertambah maju setelah melihat kegagalan Saidina Paham Khawarij dianggap benar oleh
kecuali dari Tuhan).
hll dalam perundingan "tahkim".
Mereka menuntut supaya Saidina Ali mengakui kesalahannya sebalr menerima tahkirn atau mengakui bahwa ia sudah menjadi kafir. Merek;r mengancam, kalau Saidina Ali mau taubat mengakui kesalahannya mak;r mereka menggabungkan diri kepada Saidina Ali dalam melawan Saidinrr Mu'awiyah, tetapi kalau tidak, maka, Saidina Ali dan Mu'awiyah akarr
lllllum. Kaum Khawarij terkenal kaum yang keras, tidak pandai o-erminyak air. Mcrcka berjuang mati-matian untuk menegakkan pahamnya dan memberihirn pengorbar:rLn apa saja, sampai kepada jiwanya, dalam menegakkan
pllr;rmnya itu. Saking marahnya kepada Saidina
diperanginya.
Saidina Ali mendapat kesulitan besar akibat aksi Khawarij ini. Kalau Saidina Ali atau golongannya berpidato maka orang-orang Khawaril
illa lillah !
Kalau golongan Saidina Mu'awiyah berpidato mereka membikin onrrr juga dan berteriak-teriak: La bukma illa lillah! Dan setelah mereka merasa bahwa Saidina Ali tak akan mau meninggal
kan pendiriannyal maka mereka semuanya meninggalkan Saidina Ali, semuanya pergi ke daerah yang bernama Harura'. Jumlah mereka 12.0(X) orang. Mereka meng angl,atseorang dari mereka menj adi kepala,yaitu Abdulla
h
bin \t(lahab ar Rasyidi. Mereka menamakan dirinya kaum Khawarij juga tetapi dengan arti lain, yaitu orang-orang yang keluar pergi perang untuk menegakkan kebenaran
Hal ini diambilnya dari firman Tuhan yang berbunyi
:
e'4K)iJh t,-.isA\J\hv+#e{-a; -
Ash
\.. 'Ldt .;nr,yrl'Jsist
Saidina Ali ketika itu di Bagdad. Mu'awiyah di Damsyik, dan Amru bin rlslr di Mesir. Tiga komplotan jahat berangkat menuju tiga tempat tersebut. Saidina AIi bin Abi Thalib mati ditikam oleh Abdurrahman bin Muljam, trtlpi Mu'awiyah dan Amru bin Ash tak dapat dibunuh.
'liga komplotm jahat berangkat menuju tiga tempat tersebut. Inilah usaha kaum Khawarij yang pertama yaitu membunuh Saidina' All menantu Nabi, Bapak Saidina Hasan dan Husein dan Khalifah yang kr IV. Kaum Khawarij kadang-kadang menamakan golongan mereka dengan "kuurn Syurah", artinya kaum yang rnengorbankan dirinya untuk kepentingan
lrrrcdhaan Allah.
Hal ini diambil mereka dari ayat:
Y.v
.
Artinya: "Barangsiapa yang keluar
Ni, Mu'awiyah dan 'Amru bin
rrrirka kaum Khawarij membuat komplit untuk membunuh ketiga-tiganya tn'lra keji yaitu memukul sampai mati pada ketika mereka hendak ke luar mnrbahyang subuh di tempat masing-masing.
Inilah garis kaum Khawarij.
membikin onar, mereka berteriak-teriak: La hukma
dari Tuban"
dari rumahnya bijrab kepada Allah dan
:i
z
I
"r
gw&;l
. iu,
r4;,
re$ 6
e,$r&i
Anlnya:
"Dan diantara ntanusia ada orang yang rnengorbankan dirinya tarsehab mencari keredbaan Allab'(Al Baqarah: 20f .
168
r69
Setelah Saidina Ali sebagai Khalifah ke IV mati terbunuh dan setel;rlr Saidina Hasan bin Ali menyerahkan Khalifah kepada Saidina Mu'awiyrtlr
dan setelah Saidina Husein mati
di
padang Karbela maka kaum Khawarrl
tidak bertambah munduq tetapi tambah beringas dan bertambah
gararrg
melawan kekuasaan Saidina Mu'awiyah. Mereka membangun organis:tsr
rrlringga dalarn dunia Islam terbentuk suatu: paham yang dinamakan "paham l{lurwarij". Setiap orang Islam harus mengetahui macam dan benruk paham Khawarij,
klrrrsrrsnya yang bertentangan dengan paham Ahlussunnah wal Jama'ah, rlrrrgrn tujuan agar kita, terhindar dari paham yang keliru dari Khawarij ini. Memang golongan ini sudah hilang dibawa arus sejarah, tetapi pahamnya
mereka dengan rapi sekali. Gerakan Khawarij menjadi bercabang dua: Satu bermarkas di sebuah
nursih berkeliaran
di mana'mana sehingga kita harus
waspada.
negeri namanya Bathaih yang menguasai dan mengontrol kaum Khawarrl yang berada di Persia dan satu lagi di Kiraman untuk daerah'daerah st' keliling Iraq. Cabang yang kedua di Arab daratan yang menguasai kaum Khawalr; yang berada di Jaman, Hadharamaut dan Thaif Cabang Bathaih dikepalai oleh Nafi' bin Azraq, dan Qathar bin Faja'ah
sedang cabang di daerah Arab dikepalai oleh Abu Thalui Naidah bin dan Abu Fudaika. Pemimpin-pemimpin Khawarij yang lain adalah:
'Arnr
1. Urwah bin Hudair. 2. Najdah bin Uwairnir. 3. Mustaurid bin Sa'ad. 4. Hautsarah al Asadi. 5. Quraib bin Marah. 6. Naf i bin Azraq, 7. Najdah bin 'Amir. 8. Ubaidillah bin Basyir. 9. Zuber bin Ali. 10"
Qathui bin Fujaah,
11. Abdu Rabbih.
12.
Dm lainlain banyak lagi (tihat Syuah Nahjul
Balagah IV
darr
halaman 132 sampai 284, dimmaditerangkan panjang lebar kesah kessah gembong-gembong Khawarij ini).
Mulanya kaum Khawarijhanya, mempersoalkan Khalifah dan tahkinr tetapi kemudian merembet-rembet kepada soal.soal i'itiqad dan kepercayaarr,
170
171
Kcempat-empar Khalifah itu
-
menurut Ahiussunnah
- berjalan di atas
l,rl;rn yang benar, dari mulai pekerjaannya sampai akhirnya, sampai wafatnya.
Apa yang terjadi pada masa pemerintahannyaadalah "ijtihadnya" vakni rrr,rs;rlah ijtihadiah yang diserahkan sepenuhnya kepadanya. Kalau rl;rlrrrn ijtihadnya
vII
rltlrt'ri dua pahala, tetapi kalau ia salah dalam ijtihadnya
I'TIQAD I(AUM KHATVARII yANG BERTENTANGAN DENGAN I'TIQAD KAUM AIIIUSSUNNAH lVA[ IAmAAH
rrsrrai dengan kehendak Tuhan
- dengan arti tidak
maka ia hanya diberi satu pahala sebagai
lnilah paham kaum ahlussunnah wal Jama'ah. Sclain dari tiada itu kaum ahlussunnah tidak rnau meribut"ributkan ,rlr;r"rrpa yangterjadi cli antara sahabat- sahabat Nabi yang pilihan itu, lebih lr,rik banyak diam daiam soal ini, tidak ikut menghukum ini saiah dan itu
5spltrr,
rI r
bin Affan.
Pengangkatan ketiga Khalifah
itu sah sebab sudah dilakukan
66ngrrrr
,
ini digarnbarkan oleh Ibnu Ruslan (wafat844 H), pengarang kit;rb Zubad, sebuatr kitab Fikih Syafi'i yang dikarang dengan cara sya'ir, rrh:tgai berikut Penclapat
:
"S1'ura" (dengan musyawarah ahlul halli wal 'aqdi).
ini
maka ia
lx'rr;rr.
Kaum Khawarij mengakui Kh alifah-Khalifah Abu Bakar, Umar d?n
Kepercayaan
-
-
ia benar
rrp;rlr clari ijtihadnya itu.
l" Persoalan Khalifah zaman dari Khalifah Utsman
-
dengan arti sesuai dengan kehendak lirhan
.,]*
sama dengan kepercayaan kaum Ahlussun\2f w,rl
Jama'ah.
Tetapi separuh yang akhir, dari Khalifah Utsman tidak diakui mcftk,r lagi, karena Utsman "menyeleweng", kata kaum Khawarij.
n@Wv'aii r K3
oQt'6ii6i
At'tirtya:
'Apa yang
Begitu juga Khalifah Ali. Mulanya pengangkatannya sah, tetapi kq1nlrdiln
te(adi ilntara sabahat, krta tuMp hanya melibat. Setiap ntrreha tidak herdosts, ijtibad mereka diberi pabala".
membuat kesalahan besar, yaitu menerima "tahkim", dan AIi menjq6lkall karena menerima tahkim itu adalah dosa dan siapa yang membqnl dos,r menjadi kafir, kata Khawarij.
Oleh karena itu pada setiap mesjid kaum Ahlussunnah wal Jama'ah, ltllrlifah-Khalifah yang berempat itu dido'akan dalam Khotbah-khotbahJum'at
Hal ini ditentang oleh kaum Ahlussunnah karena penyele\sflgan penyelewengan yang tidak membahayakan rakyat umum
-
kalau ump 26any;r
betul ia menyeleweng - tidaklah menggugurkan pangkat KhalifqS,
katrr
Ahlussunnah. Yang menggugurkan pangkat Khalifah
- menurut Ahlussunnah - ialllr
kalau, Khalifah itu telah "tajahur" (dihadapan umum berbuat ma'sin1; menganjurkan rakyat mengikutnya. 172
drrn
rlitn orang-orang Islam yang sembahyang, Jum'at semuanya mengaminkan, Biasanya do'a "Ya
itu berbunyi:
Allah Ridhailah Khalifah Rasulullah yang pertama Saidina. Abu Bakar
lihiddiq. Yr Allah, Ridhailah Saidina Umar bin Khatab seorang Khalifah yang sclalu berkata benar I Yr Allah, Ridhailah Saidina Utsman bin Affan yang punya dua nur !
173
Allah Ridhaiiah Saidina. Ali bin Abi Thalib yang punya pedang yang ghalib !"
Pendeknya, peperangan yang terjadi antara sahabat-sahabat Nabi itu
Ya
Nah, begitulah kira-kira. do'a setiap Khatib dalam khotbah Jum'at di seluruh mesjid kaum Ahlussunnah wal Jama'ah di dunia.
2. Terhadap Ummul Dlu'minin Sitti'Aisyah
Rda
Kaum Khawarij mengutuk dan mencaci maki, kadang-kadang meng'
kafirkan ummul Mu'minin sitti Aisyah. Thalhah dan Zuber bin Awam, karena ketiganya menggerakkan peperangan 'Jamal" yaitu antara beliau-beliau itu dengan Saidina Ali, begitu juga kaum Khawarij menghukum kafir Abu
Musa al Asy'ari dan 'Amru bin Ash, yaitu ketua-ketua delegasi pada masa tahkim.
rrclalah berdasarkan
l'itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama'ah.
l.
Cap "Kafir".
Satu keistimewaan i'itiqad kaum Khawarij ialah lekas-lekas menuduh "kafir" bagi orang-orang yang tidak suka mengikutnya.
Naf i bin Azraq, yang digelari Amirul Mu'minin oleh kaum Khawarij mefarwakan bahwa sekalian orang yang membantahnya adalah kafir yang halal darahnya, halal hartanya dan halal anak istrinya. Dalil yang mereka pakai untuk pendirian ini ialah firman Tuhan:
Tersebut dalam buku "Fajar Isiam", pagina 258,bahwa salah seorang kaum Khawarij ditangkap dan dibawa ke muka Yazid bin Mu'awiyah, lantas
ditanyai
Bagaimana pendapatmu tentang Abu Bakar dan Umar
Jawab
Mereka orang baik-baik. Bagaimana tentang Utsman bin 'Affan ? 6 tahun permulaan ia orang baik tetapi 6 tahun yang akhir ini
YMid Jawab
?
menjadi kafir.
Mu'minin Ali
Yuid
Bagaimana tentang Amirul
Jawab
Saya
Yu,id
nya dan menganggap ia kafir. Bagaimana tentang Mu'awiyah @apak Yaid) ? Ia dikutuk Tuhan, kemudian ia menyumpah habis'habisan.
Jawab
?
menyokongnya sampai tahkim, kemudian saya menentanS'
Inilah gambaran i'itiqad kaum Khawarij.
Ikum Ahlussunnah menolak sekeras-kerasnya pendapat ini. Ummul Mu'minin Sini Aisyah, Thalhah dan Zuber bin Awam, pada ketika memerangi Saidina Ali dan pasukannya pada peperangan 'Jamal", adalah demi mempertahankan kebenaran menurut "ijtihad" mereka, bukan karena hawa nafsu serakah. Saidina Ali pada ketika itupun dalam keben ar tn, ku ena mempertahan-
kan kebenarannya pula.
\74
c;6, a l,;J,U:.ri *: U \ei \ v.r. c9 1tS ra6t 1,, *li a sr4ig, ;3i:6 l(fy56.s
:
Yuid
ijtihad masing-masing bukan karena hawa nafsu, begitulah
Artinya;
"Nuh berdoa: Wabai Tuhanku jangan Engkau biarkan orang-orang
kafir itu bertempat tingal dimuka bumi. Sesungguhrrya jika Engkau biarkan tingal, niscaya mereka akan mmyesatkan hamba-hamba Engkau, dan mereka banya akan melabirkan anak-anak yang jahat dan tidak tahu berterima kasih. (Nuh : 2 6 - 2 7). Inilah paham yang sangat keterlaluan dari orang-orang Khawarij yang memakai ayat-ayat untuk orang-orang kafir bagi orang Islam yang menjadi lawan-lawan politiknya. Mereka dengan gampang mengatakan: "Mereka salah, karena itu dia kafir, karena itu halal darahnya, halalhartanya,karena itu halal anak istrinya dan kampung mereka adalah Darul Harb. Walaupun yang mereka katakan salah
ini adilah orang-orang Islam yang dosanya hanya
tidak mau menerima pahamnya, sekalipun belum tentu kebenarannya. Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah tidak mau lekas-lekas mengkafirkan orang lain, walaupun orang itu menentang pendapatnya, karena kalimat "kafir" inr adalah kalimat yang hebat, yang dapat menentukan kecelakaan manusia yang abadi dunia akhirat.
t75
Inltlirra Mu'awiyah dan pengikutnya dengan kafir dan wajib diperangi.
Nabi Muhammad SAV. bersabda:
Sitti Aisyah cs karena melawan Khalifah Ali, adalah kafir. Demikian
F{'iL{
r.b
.ffiaV /U :e hft-*-Jti $*.i
Artinya: "Apabila seseorang berkata kepada saudaranya: "Hai Kafir!" trutl,:,r tetaplah bal itu bagi salah seorangnya" (Hadits riwayat Imam Bukhari tllrr Muslim. Lihat Sahih Bukhari juzu' IV pagina
4l
Makud hadits ini ialah, kalau benar yang ditujunya itu orang kafir parl,r sisi Tuhan maka benarlah ucapannya itu. tetapi kalau yang dikafirkan irrr orang Islam maka kalimat kafir kembali kepada yang mengatakan. Olt'lr karena itu, berhati-hatilah dalam mengucapkan kata-kata "hai kafir" itu
pt'rrtlirian kaum Khawarij. Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah, berpendirian bahwa rukun iman itu
h,rlyrrlah dua, yaitu. membenarkan dalam hati dan mengilaarkan dengan lh;ur Scseorang kalau sudah membenarkan dalam hatinya bahwa Tuhan itu Tunggal, bahwa Nabi Muhammad itu RasulNya, sesudah itu diclan lrl;r rrt,rlrkannya dengan lisan, maka orang itu sudab Muslim dan Mu'min, dan lrrlaku baginya sekalian hukum yang bertalian dengan orang mu'min.
Mereka hanya diminta mengucapkan syahadat:
afi*; (t"6jt i;,var {'iN iI W
Oleh karena itu kaum Ahlussunnah sangat berhatihati dalam menudrrlr orang lain kafiq harus dipikir masak-masak, harus dipikr resikonya lebilr
dahulu, apalagikalau yang dituduh itu ummat Islam yang saleh, ulanna-ularu,r atau sahabat-sahabat Nabi seperti Sitti Aisyah, Thalhah, Zuber, Mu'awiyah, Ali Ibnu Abi Thalib, Abu Musa al Asy'ari, 'Amru bin Ash, Abu Bakar, Utsmlrr dan Umar bin Khatab Radhiyallahu 'anhum. Ytalau ada orang sekarang yang cepat-cepat menuduh lawannya denglrr
kafir, maka orang itu "cucu" kaum Khawarij. Nauzu billah
l.
!
Kaum Khawarij berpendapat bahwa yang dikatakan iman itu bukan pengakuan dalam hati dan ucapan dengan lisan saja, tetapi amal ibad;rr menjadi rukun iman pula. d',nt
Pendeknya bagi kaum Khawarij sekalian orang mu'min yang berburrt dosa, baik besar maupun kecil, maka orang itu kafir, wajib diperangi darr
boleh dibunuh, boleh dirampas harnnya. Oleh karena Saidina Mu'awiyah sudah membuat dosa dengan melawan kepada Khalifah yang sah yaitu Saidina. Ali Kw. maka kaum Khawarij mencal)
n6
"Saya mengakui babwa tiada Tuban selain Allah dan babwasanya N thi Mubammad Rasul-Nya".
Adapun amal ibadat, seumpama sembahyang, puasa, zakat dan lain' hln, maka itu untuk kesempurnaan iman. Orang yang sembahyang dan rrrcngerjakan amal ibadat sebaik-baiknya maka orang itu adalah orang mu'min yilng sempurna.
Ibadat = lman.
Barangsiapa yang tidak mengerjakan sembabyang, puasar zakat lainJain maka orang itu kafir, kata kaum Khawarij.
Artinya:
Yang kafir bagi Ahlussunnah ialah orang-orang yang mengi'itiqadkan
b;rhwa sembahyang itu tidak wajib baginya,, bahwa puasa tidak wajib lrirginya, bahwa mencuri boleh baginya, bahwa beninahalal baginya. Orang yilr)g macam ini, dihukum kafir karena ia menghalalkan yang sudah dihrramkan Tuhan.
6. Orang Sahit Dan Orang Tua Kaum Khawarij menfanvakan bahwa orang-orang sakit atau orang yang sudah tua yang tidak ikut perang sabil maka orang itu menjadi kafiq wajib
tlibunuh. Paham ini sangat keliru dan karena itu ditentang oleh kaum Ahlussunnah
t71
walJama'ah. Orang-orang sakit dan orang-orang yang sudah tua tidak w;r1rl, pergi perang sabil, karena itu ia tidak menjadi kafir karena tidak ikut Tuhan menyatakan dalam al Qur'an
rllr,r, tctapi dosa itu bukan besar, maka Tuhan yang pemurah bisa mengampuni cdlc
l)osa-dosa besar itu tidak seberapa, diantaranya yangT macamdi bawah tnl
e:rl
nxengapa bagi orang buta, tidak mengepa bagi orang pinuttr,t' mmgapa bagi orang sakit (kalau mereka tidak ikut ke meil,rrt tidak 17).
6. Ilosa Kecil Dan Dosa Besar Kaum Khawarij menfatwakan bahwa sekalian dosa, adalah besaq titl:rl
ada yang bernanna dosa kecil atau dosa besar, Sekalian pendurhak;r;r', kepada, Tuhan adalah besar, tidak adayangkecil menurut kaum Khawrtrrl
ini ditentang oleh kaum Ahlussunnah wal Jarna'ah, karenrt ,h
dalarn al Qur'an dinyatakan terus terang, bahwa ada dosa besar dan dosa kecil yang dinannai "sai yiaat".
rr,l,r
Firman Tuhan:
y,,
.t3! r,6F
:ir# e.,tiqqLr g7i ir
I
Syirik, mempersekutukan lirhan. Ini yang paling besar.
J
Mernakai atau menjalankan sihir.
{. Membunuh manusia tanpa hak. .t. Memakan atau menghabiskan harta anak yatim.
.Tidak
Paham
juga.
lni suatu rahmat dari luhan kepada manusia, Valaupun merekaberbuat
Artinya:
peran{" (Al Fath :
tlijtuhi maka dosa kecil akan dihukum
:
#s;r,ytstf tf{,k$E6rer*#a \V !
ttrl,rk
5 Mcmperanakkan uang atau makan riba. (r, Lari dari medan pertempuran perang sabil
'/. Menuduh curang padavtanita yang baik. lnilah dosa besar. Hampir semuanya bertalian dengan orang lain, k'r trirli nomor satu yang berta|an dengan Tuhan. lilnyak hadits-hadits Nabi, di mana diperkatakan dosa besar dan dosa !r'r il.
l;ltwa kaum Khawarij nampaknya mempunyai latar belakang yang yaitu dengan maksud agar sekalian orang Islam lawan-lawannyadapat rllpt'rangi dan dapat dirampas hartanya, dengan dalih mereka rnembuat dosa 1*lr;rt,
rhrr sctiap orang berbuat dosa adalah kafir. Mcnurut i'itiqad kaum Ahlussunnah, bahwa setiap orang Islam yang ntt'rnbuat dosa tidak menjadi kafir. Ia tetap Muslim tetapi muslim yang durhaka.
Muslim yang durhaka itu akan dihukum di akhirat untuk sementara.dan
rtrlrrh selesai menjalankan hukumannya akan dikeluarkan dan dimasukkan
lr
Aninya:
'Jika kamu jauhi larangan-larangan yang besar, Kami ampuni sri't "sAi-yiAat"-rnu (dosa-dosa kecil)": (An Nisa': 3i). Jadi, sudah terang ada dua macam dosa, satu dinamai besar dan satu lagi dinamai sai-yiaat yaitu kejahatan kecil.
yurrli
Tuhan menjelaskan di sini, bahwa kalau yang besar kita jauhi maka yrrrril kecil-kecil atau dosa kecil-kecil diampuni saja, tetapi kaiau dosa yang bt's;ri
178
tlrtlam syurga. 'lLrsebut dalam Hadits Bukhari
"Atvl*'ittteqt$;*i,j,'e '6rila9Jf'94t 'e/',Y 7?
:,,fi . -:"ifl
&LIrJIFltJL,'-Ltt;Jtf:vi5*'eb t
t79
li:uv|:,'s !.t l, 9.'^7rtr(\ ti '#,;#,$G,'il\fii
btr'Fr #\ir\,J[j'4ii 2 - *r1e 'r': ;, :ti OK-.4}J;'fW#b,bV fuLeJ5?bx \\ o,o : .\6 5FF Ls)i*. gf 6t\dt 7
9<
\
Artinya:
&
t
-
ob
Dari Abi Sa'id al Khudri, dari l,labi Mubammad
beliau brr kata : Maka masuklah penduduk g)urga ke Syurga dan penduduk neral,tr, ke neraka, kemudian Tuban berkata (kepada Malaikat) : Keluarkan cfurr neraka orang-orang yang ada dalam batinya setimbang biji suu r keimanannya, maka dikeluarkan sekalian merelta dari dalam nerul,:,r (HSR Bukhari - Sahih Bukhari Juz I, hal. 11). SAW,
l;rt'rra Islam itu diturunkan ke dunia adalah untuk membawa kerahmatan, lrrrk;rn membawa sikaan, mempunyai kebijaksanaan bukan serampangan. oleh karena itu paham Khawarij ini tidak laku dikalangan jumhur llrrrnrat Islam
'li:rsebut dalam kitab Hadits Bukhari, bahwa sahabat Nabi Ibnu Umar l{r l;r lrcrpendapat, bahwa orang-orang Khawarij dan i'itiqadnya adalah orangnriulg yang paling buruk. Kami nukilkan
I'ltiqad ini ditentang oleh kaum Ahlussunnah wal Jam'ah
yarrti
berpendapat bahwa anak-anak orang kafir yang meninggal selagi ia masilr kecil akan dimasukkan ke dalam slurga, bukan ke dalam neraka.
Hal ini tidak sesuai dengan keadilan Tuhan karena menghukum znrt[ kecil dengan dosa ibu bapakaya. Setiap orang hanya dihukum sesuai deng:trr dosanya masing-masing.
Dan lagi sewaktu di alam dzar anak-anak orang kafir telah mengakrtr bahwa Tuhan hanya Allah (bacalah kitab-kitab tafsir dalam menafsirkan aylt ke 172 dalam Surat Al Araaf). Anak kecil belum bersalah, walaupun anak orang kafir, begitulah i'itiq;rtl
kaum Ahlussunnah wal Jama'ah. Melihat paham-paham kaum Khawarij ini ternyatallah bahwa mertk;t sangat radikal, sangat keras dan keterlaluan.
180
di
bawah
ini
apa yang tersebut dalam Kitab Hadits
llrrhlrlri:
itdf:,r,i1i's : 56 >'4ft\iYJffir IEGJ@(|UIbJfvuiiL J6\ t6b)i T\Y d' \o 8' flv,f .,6;6'
&
7. Anah-anak Orang Kafir m;tlr
di dunia.
l. Orang Yang Paling Buruk
Jadi sesuai dengan hadits ini, bahwa sekalian orang yang ada dal;urr dadanya sekelumit dari iman, ia akan masuk slurga juga akhirnya walaupttn ia pernah membuat dosa dan dihukum karena dosanya itu.
Menurut fatwa kaum Khawarij, bahwa anak-anak orang kafir kalau kecil masuk neraka juga, karena ia kafir mengikut ibu bapanya.
ini tidak sesuai dengan kesopanan dan sifat Islam,
Silht yang macam
1
Artinya:
yt
Jus,
Dan adalab sababat I'labi lbnu lJrnar Rda, berpendaput, bahwa nrcreka (kaum Khawarij) makhluk Allah yang paling jab(il, mereka tttt,ngambil ayat-ayat Qur'an yang sebenarnla turun unnh orang kafir
lrtflti dipasangkannya
kepada orangmu'mirz (Fathul BariJuzXV halaman
I lJ).
Dalam menerangkan perkataan Ibnu 'Umar ini, Imam Ibnu Hajar Ast;alani menyatakan, bahwa dalam Hadits yang dirawikan oieh Imam l'hirbari diterangkan, bahwa seorang bernama Asyaj bertanya kepada Nafi'i, hlgaimana pendapat lbnu Umar tentang orang-orang Khawarij yang lrt'rkumpul di Haruriyah
?
Abdullah bin Umar menjawab, bahwa mereka,
Ithlah makhlukyang paling buruk, karena mereka memakai ayat-ayat Qur'an y;rng sebetulnya menerangkan hal-hal orang kafir dan dipasangkannya kclrada orang mu'min (Fathul Bari Juz 15 halaman 313). Demikianlah adanya. 181
li,rl;ru ditanya bagaimana pendapatnya tentang sikap kaum Khawarij yang mereki menjawab: ,,baik kita llrrgguhkan saja sampai dihadapan lirhan dan kita lihat nanti b^gaimana 'llrlurn menghukum atau memberi pahala mereka',. lnrre;rng dan kaum syi'ah yang iancang, rnaka,
VIII
Kalau ditanya manayangbenar antara saidina utsman bin Affan dan lfncntang-penentangnya, maka mereka menjawab : "lihat saja nanti di muka 'lirhan".
SEIANAH RINGKAS PAHAilI }TURTIAH
I'endeknya sekalian masalah mereka tangguhkan sampai kehadirat Tuhan
Asal kata "Murjiah" dari"irja", artinya menangguhkan. Kaum Murjialr artinya kaum yang menangguhkan.
Ikum Murjiah lahir pada permulaan abad ke hal-hal yang di bawah ini:
I Hijriah setelah melihlr
1, IQum Syi'ah menyalahkan, bahkan mengkafirkan orang-orang merebut pangkat Khalifah dari Saidina Ali kw.
yang
2. I(aum Khawarij menghukum kafir Khalifah Mu'awiyah cs karenrr melawan pada Khalifah yang sah, yairu Saidina Ali k:w. Begitu jug;r kaum Khawarij menghukum kafir Saidina Ali cs karena menerimrr "tahkim" dalam "peperang {t Siffin".
3. Ikum Mu'awiyah cs menyalahkan orang-orang pihak l\li, karenl
yurrg akan memberikan hukuman yang adil. Mereka tidak melahi rkan apa. n1r;r
dan mereka berpangku tung
n,4^.
Inilah asal mula paham Murjiah. Pendirian hampir serupa dengan ini sudah dianut juga oreh beberapa rrrirng sahabat Nabi ketika terjadi fitnaha npadazaman-zamanakhir kekuasaan lirtldina utsman bin Affan Rda. yaitu prd. Kharifah yang ke III.
*a*
sekumpulan sahabat Nabi, seperti Abdullah bin ,umar, Abi Bakarah, lmran bin Hushein, Muhammad bin sharah, sa'ad Ibnu Abi waqash, utsman ttln zaid, Hasan bin Tsabir, Abdullah bin salam Rda. tidak ikut (mengangkat) saidina
membai,ah
Ali Kw dan pura, tidak mau menyokong saidina Mu'awiyah Rda. Mereka lebih suka menjauhkan diri dari poliik yrng
lncau itu.
memberontak melawan Saidina Utsman bin Affan Rda.
4.
Sebahagian pengikut Saidina Ali menyatakan salah sikap Ummul mukminin Siti Aisyah Rda., sikap para sahabat Thalhah dan Zubcr yang menggerakkan perlawanan terhadap Saidina Ali sehingga terjarli apa yang dinamakan "Peperangan Jamal".
Pada ketika situasi yang gawat itu lahirlah sekumpulan ummat Islanr yang menjauhkan diri dari pertikaian, yang tidak mau ikut menyalahkarr orang lain, tidak ikut-ikut menghukum kafir atau menghukum salah, tidak mau mencampuri persoalan, seolah-olah mereka mau "pangku tangan,'saja,
Ifulau ditanya bagaimanapendapat mereka tentang Mu'awiyah dan anakny;r Yazid, mereka. menjawab: "kita tangguhkan persoalannya sampai dihadaparr
Tuhan dan disiru kita. lihat mana yang benar".
r82 183
Kaum Murjiah mengatakan (mefarwakan) bahwa kalau seseorang itu
futinyar "Dan mernwikan Abu Bakarab, babwasa.nla Rasulullah SAW. berkatt
fitnah (kekacauan), maka orang yang duduk lebib baik durr orang yang berjalan, orang lang berjalan lebib baik dari orang yang ifutr berusaba mengbidupkan fitnab itu, Ketabuilah (kata llabi Mubamnu,l SAW,) apabila terjadi fitnab itu,maka yang punya onta kembalihl, "Akan ada
k ep
ad a ont a -n! a, or ang pury) a k amb ing
k
e
mb al
il ah
k ep a
d a k amb
ingnlt
r
orang punya tanah kembalilab kepada tanabnya'.
N,rbi Muhammad SA\il. Rasul-Nya, maka sekalian pekerjaan dosa tidak rrrc rn beri mudarat apa-apa kepada iman itu dan bahkan ada di antara mereka yrtrg gullah, yang mengatakan bahwa kalau seseorang sudah iman dalam
Iuli, maka tidakapa-apa kalau ia melahirkan nasrani dalam perbuatannya. Pendeknya, bagi mereka yang menjadi soal hanya hati.
l'ada pasal yang berikut
kalau ia tak punya onta, trl'
Seorang sahabat bertanya : punya kambing dsn tak punJ)a tanah, bagaimana "Ya Rasulullah",
rrrrlirh beriman dalarn hatinya, yakni sudah mengakui ke-Esa-an Tuhan dan
ini
akan dijelaskan kesalahan-kesalahan
l,rtwrr kaum Muriiah.
?
t'{abi menjawab : 'Ambillah pedangnya, pecabkan dengan batu muttt pedangnya itu dan kemudian carilah jalan lepas kalau mungkin". (H.S.R. Bukhari - Lihat Fathul Bari Juz XVI hal. 138-139).
Demikian ajaran Nabi Muhammad SAIfl. menurut riwayat Abi Bakar:rh Hadits ini tersebut dalam kitab Bukhari dan juga dalam Sahih Muslim
ini para sahabat tadi berpendapat, bahwa kalau terj;rtlr kekacauan antara sesama orang Islam, maka sikap yang lchilr fitnahan dan Dengan dasar
baik adalah menjauhkan diri, tidak ikut bergelombang
bersama'sattt,t
kekacauan itu, tidak ikut memihak ke sana dan tidak ikut memihak ke sirrr Inilah yang paling aman menurut paham mereka. Tetapi, para sahabat
ini ketika itu tidak membentuk suatu madzhllr
suatu pengajian khusus bagi golongan mereka, mereka hanya sekedar
dirrrrr
dan menjauhkan diri dari perselisihan. Kaum Murjiah yang kita perkatakan ini, pada mulanya hanya membe rr, r soal-soal siasat, soal-soal politik dan Khalifah, tetapi kemudian membentul'
"suatu mtdzhab" dalam usuluddin, membicarakan soal iman, soal tauhr,l dan lainJain. Pemimpin dari kaum Murjiah ini adalah Hasan bin Bilal al Muzni, Ahrr Salat as Samman (meninggal 152H.), Tsauban, Dhirar, bin Umar. Peny:trr mereka yang terkenal pada masa Bani Umayah adalah Tsabit bin Quthan:rlr yang mengarang sebuah syair tentangi'itiqad dan kepercayaan kaum Muriillr
184
185
sudah adaiman dalam hati, ^pa-apakalau scbagai ketdaannya perbuatan baik tak ada gunanya kalau sudah ada kekafiran di dalarn hati. I)osa bagi kaurn Murjiah tidak
I'itiqad kaum Murjiah ini bertentangan dengan paham kaumAhlussunnah wal Jama'ah, yang mengatakan bahwa iman itu harus percaya pada 6 latsal, yaitu percaya pada adanyaAllah, percayapada Rasui'Nya, percaya p er cay pada kitab'kitab'Nya, percay a pada pada M alaikat-Malaikat-Ny
ffi I'TIQAD I(AUM MURIIATI YANG BERTENTANGAN DENGAI{ I'TIQAD KAUM AHIUSSUNNAH WAI IAMAAH
^ ^, hari akhirat dan percaya pada qadha dan qadar.
Kepercayaan kepada Allah dan Rasul saja tidak cukup. Kaum Murjiah tlengan i'itiqadnya ini seolah"olah menentang kaum Khawarij yang ber'
Kaum Murjiah membentuk suatu paham dalam Usuluddin yang berberl:r
bukan saja dengan kaum Khawarij dan kaum Syi'ah tetapi juga dengan karrrl Ahlussunnah wal Jama'ah. Paham yang dibentuknya
ini
adalah paham mereka sendiri.
kepada R.asui-Nya, tetapi tidak sembahyang, tidak puasa atau tidak rnengerjakan anial-amal ibadat yang lain maka orang itu kaflr yang halal
Sahab;rt
sahabat Nabi yang menjadi sandaran bagi kaunn Murjiah tadi, seperti Abdulll
lr
bin UmaE Abi Bakrah dan lainJainnya tidak sepaham dengan kaum Murji:rlr ini. Paham-Paham
itu
adalah:
1. Iman itu ialah mengenal
pendapat bahwa iman itu ialah mengenal Allah dan Rasul, mengerjakan sckalian suruhan Tuhan dan rnenghentikan sekalian larangan'Nya' Bagi kaum Khawarij, bahwa orang-orang yang percaya kepada Tuhan dan
tlarahnya. Kaum Murjiah
kita sudllr
Syirah yang
berpaham bahwa sebahagian dari irnan ialah percaya kepada Imam'imam,
bukan hanya irnan kepada Allah dan Rasul-Nya Paham kaum &turjiah
Tr.rhan dan Rasul-Rasul-Nya. Kalau
ini seolah-olah menentang kaum saja.
ini terlalu longgar, karena keimanan itu
berputar sekeliiing hati saja, sehingga susah dicari batas'batas
hanya anta,ra
mengenal Tuhan dan Rasul"Nya rnaka itu sudah cukup, sudah rnenjarlr
orang yang kafir dan orang yang mu'rnin. Hakim-hakim atau Qadhiqadhi
mu'min.
akan mendapat kesulitan besar kalau paham Murjiah ini diterima.
Sebabagian kaum Murjiah yang "gullah" (yang radikal) sampai ada yang
beriitiqad, bahwa asal kita sudah mengakui dalam hati atas wujud"Ny;r
Orang lang telah iman dalam hatinya, tetapi ia kelihatan menyembah berhala atau ntembuat dosa-dosa besar yang lain, bagi kaum Muriiah
Tuhan dan sudah percaya dalam hati kepada Rasul-Rasul-Nya maka kit;r
orang ini masih mu'min.
sudah mu'min walaupun melahirkan dengan lidah hal-hal yang meng
kafirkan, seperti menghina Nabi, menghina Qur'an dan lain-lairr
ia mengerjakan sesuatu hal yang membawa kepada kekafiran, seumpama
sebagainya.
Ikum Murjiah
mengatakan juga, bahwa orang mu'min yang percay;r
dalam hati adanya Tuhan dan perc ya pada Rasul-Rasul maka, ia adaltlt
mu'min walaupun ia mengerjakan segala macam dosa besar atau kecil.
186
ini bertentangan dengan i'itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama'ah yang berpendapat bahwa seorang mu'min menjadi kafir (rnurtad) kalau Paham
dosrr
menyembah berhala, mengejek-ejek Nabi atau mengejek-eiek kitab suci, sujud kepada manusia, menghalalkan yang telah sepakat ulama Islam rnengharamkannya (umpama zina,liwath, mencuri, makan riba dan lain-lain), mengharamkan yang telah sepakat umat Islam men$ alalkannya (seumpama kawin, jual beli, makan daging lembu dan lain-lainnya).
181
Pendeknya, bagi kaum Ahlussunnah ada amal-amal lahir yang clali,rr
mengkafirkan seseorang mu' min kalau dikerjak xnnya.
3. I'tiqad menangguhkan
Nyatalah, bahwa. orang yang bersalah dengan melakukan zina rhtrtirt harus dihukum di atas dunia ini juga.
l)an firman Tuhan
:
yang bersalah sampai ke muka Tuhan pada hari kiamat, ditentang olt,lr kaum Ahlussunnah wal Jama'ah, karena setiap orang yang salah hann
dengan Qur'an dan Hadits itu, kalau salah, salahkanlah dan kalau benlr benarkanlah. Yang benar harus benar, yang salah harus salah. Ukuranny;r adalah Qur'an dan hadits, bukan aqal. Begitulah paham dan i'itiqarl
kaum Ahlussunnah wal Jama'ah. Tuhan Allah sudah jelas dan terang berfirman dalam al Qur'an, bahw;r sekalian orang yang membuat kejahatan walaupun ia mu'min walib dihukum.
-
-
:
y A,
il tt, $#t;,';tt5 4:OJK .
Altittya:
"pria dan wanita yang mencuri potonglah tanSan keduanya sebagai mereka, Itu bukuman dari Allab dan Ia Mulia lntlttsan bagi usaba
iahat
lm
Bijaksana" (NMaidah : 38).
juga, Maka sekalian orang yang mencufi harus dihukum di dunia ini kaum Murjiah lrtrkan ditangguhkan sampai nanti diakhirat saja sebagai paham y,rng salah.
Dan yang rnulia Nabi kita, Nabi Muhammad sAlil. telah menjalankan yang lrukum Allah di atas dunia yaitu menghukum "rajam" Seorang wanita mencuri he rzina, dan telah menghukum "potong tangen" seofangwanitayang rcbagai tersebut dalam hadits Bukhari.
Dan Nabi menegaskan dalam sebuah hadits:
Firman Tuhan:
{5
Artinya:
;,t115VW
*ti! t :#,6 ollv +i3,
"Wanitr dan prta yang berzina deralab keduanya masing-masing seratus kali jangan kasihan kepada keduanya, demi menjalankan bukunt Tuhan, kalau kamu benar-benar beriman kepada Allah dan baN akbirat. Hendaklah, ketika menjalankan bukuman itu dibadiri oleb sekumpulan ornng mu'min" (ln Nur: 2). 188
.\A'.,i,J
#
j$iKo:btu.ri.6Jrr,:f a*tlVau.6 c, t) t .'dytt ii14\tv.4.r :e ?*:l;
atas
\5\i {'*W}t)W6 #tYJ\ i a'9)' i
l'itiqad menangguhkan dari kaum Murjiah, yakni menangguhkan omnll
dihukum di dunia ini. IQlau kita ikuti paham Murjiah ini maka ayatayal hukum seperri mer1l hukum pencuri dengan potong tangan, menghukum rajam orang yarrli berzina, menghukum bayar kafarat dan lain-lain yang bmyak tersebrrr dalam Qur'an tak ada gunanya lagi karena sekalian kesalahan aklrr ditangguhkan sampai ke muka Tuhan saja, Kita ummat Islam telah diberi ukuran oleh Allah dan Rasul.Nya dalanr Qura'n dan Hadits-hadits Nabi. Semua yang terjadi di dunia ini ukurlrrlr
di
#a'ib'6,J?;trsE
ti# 6 i :9\
Afiinya:
Demi Tuhan Tang jiwa Mubammad ditanganNya, andai kata sitti Itatbimab mencuri niscaya akan aku potong tnngnnnya" (H : Riwayat llukhari dan Muslim sahih Bukhari Juz IV hal. 122 - Syarah Muslim fuz K hal. 187).
Ini semua membuktikan kesalahan paham kaum Murjiah yang hendak menangguhkan saja sekalian dosa sampai diakhirat nanti'
189
Kalau tidaklah muncul kaum Ahlussunnah walJama'ah yang memelihara
rlln membentengi paham dan i'itiqad ummat Islam yang dibawa oleh Nabi Mrrhammad Saw. dan sababat-sababat beliau, niscaya sudah hancurlah i'itiqad yrng bersih suci itu akibat serangan kaum Mu'tzilah yang sesat ini'
x SE'ARAH RINGKAS PAHAM MU'TAZILAH
L Asal-usul lllu'tazilah Perkataan "Mu'tazilah" berasal dari kata "Pitizal", artinya menyisihkan
rllri. Kaum Mu'tzilah berarti kaum yang menyisihkan diri' Arll bcberapa pendapat yang menefangkan apa sebab.sebab maka kaum ini rlirurmai kaum Mu'tazilah, yaitu
t. Paham Mu'tazilah
:
I
di
selama 300 tahun padaabad-abad permulaan I-slam. Kaum Mu'tazilah pcrnrrlr
Bagdad, namanya Syeikh Hasan Bashri (rneninggal tahun 110 H.). Di antara muridnyaadaseorangyangbernama
dalam sejarahnya rnembunuh ribuan ulama Islam, di antaranya ulama Islrurr
Wasil
yang terkenal Syeikh Buwaithi, imam pengganti Imam Syafi'i, dalam surttrr peristiwa yang dinamai "Peristiwa Qur'ari makhluk""
llashri menerangkan bahwa orang Islam yang telah iman pada Allah tlan Rasul.Nya, tetipi ia kebetulan mengerjakan dosa besar, maka 6rang itu tetap Muslim tetapi Muslim yang durhaka. Di akhirat nanti, kalau ia wafat sebelum taubat dari dosanya, ia dimasukkan ke dalam
Kaum Mu'tazilah adalah suatu kaum yang membikin heboh dunia Islrul
Imam Ahmad bin Hanbal, pembangun Madzhab Hanbali, mengal;rrrr pula siksaan dalam penjara selama 15 tahun, akibat peristiwa itu.
Ada seorang guru besar
bin Atba' (meninggal 131 H.).
Pada suatu
untuk menerima hukuman
atas
hari Imam
Hasan
perbuatan dosanya,
Mu'tzilah telah tersebar dan berkuasa pada masa-masa Khalilrrlr Ma'mun bin Harun Rasyid, Khalifah al Mu'tashim bin Harun Rasyid, tlrrrr Khalifah al Watsiq bin al Mu'tashim sekitar abad-abad ketiga, ke-empat rlrrrr
neraka buat sementara
kelima Hijriyah.
Wasil
Mu'tzilah sampai sekarang (tahun 1378H atau tahun 1967 Nar masih menlusup ke dalam masyarakat ummat Islam di Barat dan di linrrrr
membentak, lalu keluar dari maielis gurunya dan kemudian mengadakan rnajelis lain di suatu pojok dari Mesjid Basrah itu.
Paham
Paham
dan bahkan sampai ke Indonesia. Oleh karena itu, sudah selayaknya kalau paham Mu'tzilah ini mendap,rr
sorotan yang sedalam-dalamnya dan analisa yang sebaik-baiknya,
suplr\,,r
ummat Islam yang baik jangan terperosok ke dalam i'itiqadnya yang
srsirr
lagi menyesatkan, dhallun-mudhillun itu. Dalam sejarah diketemukan bahwa munculnya kaum Ahlussunnah
Jama'ah yang dikepalai oleh Imam Abu Hasan al Asy'ari adalah hendak melawan paham Mu'tazilah yang salah dan sesat ini.
190
wrrl
karen,r
tetapi sesudah nnenjalankan hukuman ia dikeluarkan dari dalam neraka clan dimasukkan ke dalam slurga sebagai seorang Mu'min dan Muslim.
bin Atha' tidak sesuai dengan pendapat gurunya itu, lantas
ia
Oleh karena ini maka Wasil bin 'Atha' dinamai kaum Mu'tazilah, karena ia mengasingkan diri dari SurunJ)a, Dalam mengasingkan diri ini ia diikuti oleh seorang kawannya, namanya Umar bin 'Ubeid (meninggal 145 H.). Sejarah tak mencatat tanggal hari dan bulan penceraian, tetapi kalau umpamanya usia lfasil ketika itu 40 tahun yaitu usia seseorang yang
ini dimulai tahun 120 Hijriyah, pada tahun 80 Hijriyah. adalah Atha' karena lahirnya Wasil bin sudah bertanggung jawab, maka gerakan
191
Jadi dapat dikatakan secara bulat bahwa permulaan munculnya pahrtrrr Mu'tazilah pada permulaan abad ke 11 Hijriyah, dengan guru besarrtv,r Wasil
bin Atba' dan Umar bin
Kcterangan ini pun sangat lemah, karena dalam kenyata nnyakemudian,
'Ubeid.
Yang berkuasa ketika itu Khalifab Hisyam bin Abdul
pakaian yang jelek-jelek, memakai kain yang kasar'kasar, tidak mewah tlan dalam hidupnya sampai kederajat kaum minta-minta (Darawisy).
Muluk dari
Brrrrr
lranyak kaum
Mu'tzilah yang gagah-gagah,pai
pakai kendaraan mewah-mewah, sesuai dengan kedudukan mereka di
Umaiyah, yaitu dari tahun 100 H, Sampai tahun 125 H.
srmping Khalifah-khalifah. 2.
Ada pula orang mengatakan, bahwa sebabnya maka mereka dinanr,rr Mu' tazilah ialah karena menga singkan diri d ari masy ar alat . O rang'ot'tn1', Mu'tazilah ini pada mulanya adalah oranS'orang Syi'ah yang patrrlr hati akibat menyerahnya Khalifah Hasan bin Ali bin Abi Thalib keprrtl,r
l)cngarang buku "Fajarul Islam" Ahmad Amin, tidak begitu menerima. scmuanya iru. Persoalan kaum Mu'tzilah bukan sekedar menyisihkan
Khalifah Mu'awiyah dari Bani Umaiyah.
irtau sekedar tidak suka memakai pakaianmewah, tetapi lebih mendalam
Mereka menyisihkan diri dari siasah (politik) dan hanya mengadaklrr kegiatan dalam bidang ilmu pengetahuan. Demikian dikatakan olt'lr
Abdul Hasan Tharaifi, pengarang buku 'Ahlul Hawa wal Bida", yarrg dikutip oleh Muhammad Abu Zaharah dalam bukunyay^ngbernama "As Syafi'i", pagina
Il7.
Kalau ucapan Tharaifi ini benar, maka tanggal permulaan gerak:trr Mu'tazilah ini adalah sekitar tahun 40 Hijriyah, karena penyerahrrrr pemerintahan Saidina Hasan kepada Saidina Mu'awiyah adalah parll tahun 40H. itu. Baik Tharaifi maupun Muhammad Abu Zahrah tidak menerangkan nant,r orang-orang yang patah hati itu dan juga tidak menerangkrtrr
tliri dari majlis guru, bukan sekedar menyisihkan diri dari masyarakat tl:rri itu. Mereka menyisihkan pahamnya dan i'itiqad-nya dari paham dan
i'itiqad ummat Islam yang banyak. l'cndapat ini dikuatkan oleh pengarang kitab "al Farqu bainal Firaq", yang rtrenyatakan bahwa Syeikh Hasan Basri mengatakan ketika kedua orang
itu menyisihkan diri bahwa mereka telah menjauhkan diri dari pendapat umuin. l)cndapat
ini memang dekat pada kebenaran, karena dari dulu sampai
sckarang fatrva-fatwa kaum Mu'tazilah banyak yang ganiil'ganjil, banyak
yang di luar dari paham Nabi dan sahabat'sahabat beliau. Jadi mereka itu benar-benar Mu'tazilah, (tergelincir) dalam arti kata ymgsebenarnya.
l)emikian keterangan tentang nama.
tahun-tahunnya.
Karena
itu dalit Tharaifi ini tidak begitu kuat, apalagi kalau
dilihrrt
dalam kenyataan-kenyataannya, bahwa orang'orang Mu'tazilah dalarrr prakteknya bukan patah hati tetapi banyak sekali mencampuri sortl' soal politik dan bahkan sampai mendominasi Khalifah N Ma'murt,
Gerahan Kaum Mu'tazilah (ierakan kaum Mu'tzilah pada permulaannya mempunyai dua cabang: Cabang Basrah (lraq) yang dipimpin oleh !(asil bin [,tha' (meninggal 131
Khalifah al Mu'tashim dan Khalifah al Vatsiq dan bahkan diantara merek:r
1{.) dan Umar bin Ubeid (meninggal 144 H) dengan murid'muridnya, yaitu Usman at Thawil, Hafasah bin Salim, Hasan bin Zakwan, Khafid bin
adayang duduk mendampingi Kepala Negara sebagai penasehatnya.
Safoan dan Ibrahim bin Yahya al Madani.
). Ada penulis-penulis lain yang mengatakan bahwa kaum Mu'tzilah itrr adalah kaum yang mengasingkan diri dari keduniaan. Mereka memakrti 192
lni pada permulaan abad ke II Hijriyah. Kemudian pada permulmn abad ke III Cabang Basrah ini dipimpin oleh
193
Abu Huzeil al Allaf (meninggal 235 H.),lbrahim bin Salyar an Nazharrr (meninggal 22L H.), Abu Basyar al Marisi (meninggal 218 H.), Utsmrtn AlJahizh (meninggal 255 H,),lbnu al Mu'tarnar (meninggal 210 H.) drrn
Khamsah" (wafat : 415).
4 Zamakhsyari, pengarang kitab Tafsir "M Kasyaf" yaitu kitab Tafsir yang clikatakan oleh ImamJamaluddin Al Qasimi penuh dengan paham'paham
Abu Ali Al Jubai (meninggal 303 H.).
2.
Mu'taziiah (wafat : 528).
CabmgBagdad (lraq). Cabang ini didirikan oleh Basyar bin al Mu'tamlr,
salah seorang pemirnpin Basrah yang pindah ke Bagdad kemudilrr disokong oleh pembantu-pembantunya, yaitu Abu Musa al Murd:rr,
1. Ibnu Abil Hadad, Pengarang kitab "syarah Nahjal Balagah" seorang pengarang dan Pemimpin Syi'ah ' Mu'tazilah (wafat 655 H). Kitab-k.itab yang tersebut ada pada Kutubl:hanah karni.
Ahmad binAbi Daud (meninggal240 H.),Ja'far bin Mubassyar (meninggrrl
234 H.), dan Ja'far bin Hafb al Harndani (rneninggal 236 H.).
r. Kedudukan Aqal Bagi Mu'tazilah
Inilah Imarn-imam Mu'tazilah di sekitar abad ke il dan ke III H. di Basnrlr dan di Bagdad. Adapun Khalifah-Khalifah Islam yang terang-terangan menganut sekurangnya menyokong paham
1.
Mu'tzilah
atau
adalah:
Yazid bin Walid, Khalifah Bani Umayyah (berkuasa pada tahun 125 darr
126 H.).
2.
Ma'mun bin Harun Rasyid, Khalifah Bani Abbas (berkuasa dari tahun 19ll
Sepanjang Sejarah tersebut bahwa salah satu keistimewaan bagi kaum
Mu'tazilah ialah cara mereka membentuk madzhabnya, banyak mem' prrgunakan aqal dan lebih mengutamakan aqal, bukan mengutamakan (lur'an dan Hadits. Kalau ditimbang aqal dengan hadits Nabi maka aqal lebih berat bagi rrrcreka. Mereka lebih memujr aqal mereka dibanding dengan ayat-ayat suci
rlirn hadits-hadits Nabi. Barang sesuatu ditimbangnya lebih dahulu dengan aqalnya, mana yang
sampai 218 H.).
3. Al Mu'tashim bin Harun
ar Rasyid (berkuasa dari tahun 218 H. samp;l
227 H.).
4.
Al Watsiq bin al Mu'tashim @erkuasa dari tahun227 H. sampai 232H.)
tlrlak sesuai dengan aqalnya dibuangnya, walaupun ada hadits atau ayat (.)rrr'an yang bertalian dengan masalah itu tetapi bedawan dengan aqalnya. Aqal bagi kaum Mu'tazilah di atas dari Qur'an dan hadits sebaliknya bagi klum Ahlussunnah walJama'ah berpendapat bahwa Qur'an dan hadits lebih
Inilah 4 orang Khalifah Islam yang menganut terang-terangan atau sekurangnya menyokong paham Mu'tzilah. Baik juga, dicatat gembong-gembong dan pengarang"pengarar)fi Mu'tazilah yang datang kemudian, yaitu :
llnggi dari aqal.
1. Utsman alJahizh,
rlcngan aqal.
pengarang kitab'Al Hewan" (Wafat: 255 H).
Sebagai contoh, tentang mi'rai Nabi Muhammad Saw. Kaum Mu'tazilah
rlrlak menerima adanya mi'raj walaupun ada ayat Qufan atau hadits Nabi bertentangan y;rng sahih menyatakan hal itu, karena hal itu -katanya
-
Kaum Mu'tazilah menolak adanyabangkit dikubur dan sika kubur" Hal
2. Syarif
Radli, pengarang kitab "Maiuul Qur'an" dan "Haqaiqut Tanzil' (wafat: 406 H).
3. Abdul Jabbu bin Ahmad yang dimasyhurkan dengan gelar julukarr Qadli-Qudlat (Qadli dari sekalian Qadli), pengarang kitab "Syarah Ushulil
194
-
-
berfentangan dengan aqal, karena mustahil orang yang Iutlah mati dan terbaring dalam tanah yang sesempit itu dibangunkan dan rllsuruh duduk, walaupun ada hadits sahih yang menyatakan hai ini. Itrr
katanya
195
Oleh karena, itu kaum Mu'tzilah dalam kitab-kitab tafsirnya mencttb;t
menafsirkan Qur'an dengan aqal dan memutaf aya;t-ayat suci dengan
itu
sestt;rr
^qlnya.
Hal ini banyak kelihatan dilakukan oleh Zamakbsyari dalam tafsirny,r
al Kas-syaf dan Syarif al Murtadba dalam tafsirnya Amaali al Murtadht Dalam hal ini pengarang tafsir'AI Qasimi" MuhammadJamaluddin, Al Qasirrrr (wafat 1283 H) menyatakan dalam tafsirnya, pada )uztt' 1, pagina 27 yan1l
artinyai "Mak
a or ang-or ang y ang t er s al ab dalam ke du any a (d alil d an mad h I )'
seperti sekelompok ahli bid'ah yang mengi'itiqadkan madzbab yang butil
dan yang menta'nilkan Qur'an semaunya saja, tidak menurut taJ'sit' sababat- sababat dan tabi'in ltang terdabulu. Mereka mengarang tafsir tafsir menurut kaedab-kaedah pokok madzhabnya, seumpanxa tal'sit' Abdurrabman bin Kaisan al Asbam, Jubai, Abd. Jabbar, Rumant, Zamakbsyari dan lain-lain". Di Indonesia ada seorang guru besar yang menyatakan bahwa ia tiillli mengakui adanya mi'raj Nabi dengan tubuh dan ruh karena hal itrr
Ini adalah paham Mu'tazilah. Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah menentang cua-c ra tafsir yang dilakukan oleh Zamakhsyari dan kawan'kawannya karena bagi merek;r
bertentangan dengan aqal,latanya.
Qur'an itu tidak boleh ditafsirkan menurut pendapat aqal saia, tetapi hartrs ditafsirkan dengan hadits-hadits Nabi atau dengan sesama ayat aI Qur'rtn juga.
Orang yang menafsirkan Qur'an suci menurut pendapatnya saia tli ancam akan dimasukkan ke dalam neraka, sebagai diterangkan dalam hadits
begini:
i::'etrcir;x,{+Jii#fi ,Y, .ltJtg6.rr}Jlr!_l
Artinya:
"Barangsiapa menafsirkan Qur'an dengan pendapatnya saia maka lnqatnya dalamneraka" (Hadits riwayat Imam Tirmidzi dan Nasai' 'Sahih 'l'lrmidzi 11 hal. 67).
Juzu'
5. Filsafat Yunani Sepanjang sejarah tercatat, bahwa pada masa pemerintahan Bani llrnayyah dan Bani Abbas (dari tahun 40 H. sampai 232H.) daerah-daerah lslirm sudah berkembang luas, dari Juirah Arab sampai Persia, India, All4anistan, Khurasan dan bahkan orang Islam sudah sampai ke Indonesia
rlln Tiongkok. Ke Barat, Islam meluas di seluruh Afrika, ke sekeliling Lautan Tengah,
hl Juair, Marokko dan Andalus (Spanyol). Ketika itu, yakni tahun 120 H sampai 200 H negeri-negeri Basrh dan Kulah, kemudian Bagdad dan Marwin, yaitu kota-kota tempat Khalifah rrudah didiami oleh orang-orang Muslimin baru yang datang dari pclosok-pelosok dunia, karena Iraq dan Marwin (Khurasan) adalah ke' rluclukan Khalifah-khalifah yang terkenal.
Banyak orang-orang masuk Islam yang berasal dari orang Nasrani, lfuclha, Majusi dan juga ahli-ahli filsafat dari )funani penganut'penganut pirham Aristoteles dan Plato. Pendeta-pendeta, Rahib-rahib, dan guru'guru lnjil tak sedikit yang masuk Islam. Setelah mereka masuk Islam mereka lantas ikut membicarakan soal' nrral i'itiqad, soal-soal ke-Tuhanan dan soal-soal hukum, padahal otak dan lrlkiran mereka masih dipengaruhi oleh kepercayaan-kepercayaan lamayang rncreka anut dulu. Mereka belum banyak mengetahui Hadits dan Qur'an. mereka yang ^gama l;una atau kepintaran-kepintaran yang berdasarkan filsafat-filsafat )funani. Vrng ada dalam kepala mereka hanyalah pengetahuan
Setelah muncul gerakan Mu'tazilah, banyak di antara mereka ini rncmasukinya karena dalam gerakan ini aqal menjadi raja. Nah, ketika itu masuklah ke dalam Islam filsafat-filsafat \irnani, filsafat Aristoteles dan Plato. ilmu mantik, ilmu logika yang semuanya mengangkat Ityal menjadi raja.
196
t91
Khalifah al Mamunbin Harun Ras-yid dengan niat baik demi kepenting,r'
r,rngat yakin pada kekuatan aqal mereka. Hampir 200 tahun dunia Islam
ilmu pengetahuan, menluruh orang menterjemahkan kitab-kitab Yun:trrr ke dalam bahasa Arab. Akan tetapi hal ini berakibat kecelakaan bagi Isl:rrrr
rligoncangkan oleh perdebatan-perdebatan dari kaum Mu'tazilah dengan trrjuan untuk mengalahkan kaum Ahlussunnah wal Jamaah.
karena filsafat-filsafat )funani bercampur aduk ke dalam ruang agama Islrtrrr
yang suci.
Di antara mereka yang baru masuk Islam ada pula yang berniat jah,rl terhadap Islam, yakni hendak menghancurkan Islam dari dalam deng't" jalan memasukkan paham-paham Nasrani, paham Yahudi, paharn Butllr;r paham 'lfunani dan pemikiran-pemikiran yang keliru yang bertentangrtrr dengan sunnah Nabi dan ayat-a.yat Kitab Suci. Nama-nama lbnu Rawandi, Abu Isa al Vhrraq, Ahrnad bin Haith, tl:rrr Fadhal al Hadits melihat fatwa-farwany^ y?ng jauh berbeda dari lirlu.r Ahlussunnah walJama'ah boleh digolongkan ke dalam orang yang masrrl Islam dengan niat jahat itu. Sebagai contoh dapat dikemukakan, Ibnu Rawandi Imam kaum Mu'tazil;rlr
pernah mengarang buku yang dinamainya 'At Thj" (mahkota). Di dal:rrrr bukunya ini dipertahankan pendapatnya, bahwa alam ini qodim, yakni tll berpermulaan adanya, sama dengan qadimnya, Tuhan. Di dalam kitabnya "tz Zamradah" dipertahankannya pendapatnv:r bahwa, risalah Nabi-nabi itu telah habis dengan matinya. Ia juga pernllr mencemoohkan Kitab suci al Qur'an dengan mengatakan bahwa ia melihlt ucapan-ucapan Aktsman bin Saifi lebih bagus dan lebih manis dari salrrlr
Acara-acan, perdebatan yang ditonjolkan mereka, adalah
I J, I 4 I
Sifat-sifat Tuhan ada, atau tidak.
Buruk dan baik siapa yang menetapkan, aqal atau syara'. Pembuat dosa besar kekal dalam neraka atau tidak.
Qur'an itu makhluk atau tidak. Perbuatan manusia dijadikan manusia atau dijadikan Tuhan.
(r,
Tuhan Allah bisa dilihat diakhirat atau tidak.
1
Qur'an dapat dibikin manusia atau tidak.
H.
9,
Alam itu qadim, atau hadits. Surga, dan neraka kekal, atau tidak.
10. Arwah itu pindah-pindah atau tidak. I l. tirhan itu wajib membuat yang baik dan yang lebih baik. Mi'raj dengan tubuh atau tidak.
ll.
lJ. Dan banyak lagi yang lain-lain. Melihat keadaan kaum Mu'tzilah yang suka berdebat ini maka hnam Abu Hasan al Asy'ari, Imam kaunn Ahlussunnah wal Jamaah terpaksa rrrcladeni kaum Mu'tzilah dengan lisan dan tulisan, dengan cam'calz,
lrerdebatan puia.
satu ayat dalam swat 'Al Kautsar". Nah, oleh karena itu, setiap ummat Islam harus hati-hati membat,t buku dan kitab-kitab di mana tidak mustahil kadang'kadang terselip at:rrr
ynng tajam antara kaum Ahlussunnah dan kaum Mu'tazilah'
diselipkan faham-faham, Mu'tazilah yang bertentangan dengan Qur'an
I.
drtrr
Padapasalyang berikutnya akan kami uraikan perbedaan dan perdebatan
Sunnah Nabi.
6. Suha Berdebat Ciri-ciri dari kaum Mu'tzilah ialah suka berdebat, terutama dihadap:rrr umum. Barangsiapa, yang bedainan pendapatnya dengan mereka, lantrts diajak berdebat, diajalnya bertanding dihadapan umum, karena merckrt 198
:
Dasar-Dasar pohok pengatlan Mu'tazilah Dasar-dasar pokok pengajian Mu'tzilah berkisar pada 5 soal:
l, 'lhuhid (ke Esaan Tuhan). J, Al Adl (keadilan Tuhan). J, Al Wadu wal Wa'id (janji baik dan janji buruk) 4, Manzilah bainal manzilatein (tempat di antar dua tempat)"
l,
Amar ma'ruf dan nahi munkar, 1,99
Tauhid kaum Mu'tzilah tidak mengakui adanya sifat-sifat Tuhan, tet;r1r'
Tuhan adalah Zat yang tunggal tanpa sifat. Tuhan mendengar dengan Zat'Nya, Tuhan melihat dengan ZatNy;r Tuhan berkata dengan Zat Nya. Sifat Tuhan tidakada, kata kaum Mu'tzil:rlr
Karena itu mereka memfafwakan dan bahkan pernah memaksa orlrrli supaya meyakini bahwa Qur'an itu makhluk, bahwa Quran itu hadits, buk:rrr kata Allah yang qadim sebagai i'itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama'ah Fanva
ini telah menghebohkan dunia Islam dan membunuh
berifirr
ribu ulama Islam pada abad ke 11 Hijriyah dalam peristiwa yang dinattt,rr "Peristiwa Qur'an makhluk". Pokok kedua dari pengaiian Tuhan Allah
Mu'tzilah ialah keadilan'
di
kata kaum Mu'tzilah, sekalian perbuatan manusi,t
atas dunia ini dibuat dan diciptakan oleh manusia sendiri, biar perbuatrrrr
baik atau perbuatan buruk. Semua pekerjaan manusia tak pautnya dengan Tuhan dan bahkan Tuhan tidak tahu apa yang akan til kerjakan oleh manusia.
ada sangktrt
Pokok ketiga tentang janji baik dan janji buruk.
Tuhan telah berjanii
-
Mu'tzilah ialah hanya pendapat mereka, bukan
rn:r'ruf yang sesuai dengan Qur'an dan Hadits.
Berdasarkan pangkal yang lima ini banyaklah fatwa'fatwa kaum Mu'tuilah yang bertentangan dengan fatwa dunia Islam. Di dalam kitabkit:rb Usuluddin terdapat banyak sekali perkataan "Khilafan
lil Mu'tzilah"
yirng artinya "berbeda dengan paham Mu'tazilah".
Oleh karena itu kemudian umat Islam telah sepakat menetapkan lr;rlrwa paham dan i'itiqad kaum Mu'tazilah adalah salah, tak sesuai tlt'ngan i'itiqad Nabi dan sahabat'sahabatnya, tidak sesuai dengan Qur'an Imam merek^yatrgdinamai "Qadli Qudlat" (Qadli dari sekalian Qadli)
Manusia dihukum oleh Tuhan karena ia mengerjakan dosa dan dibt'rr pahala oleh-Nya kalau ia membuat amal ibadat yang baik.
-
yirng ma'ruf bagi kaum
rlrrn Hadits.
itu 'adil, kata mereka.
Oleh karena itu
Adapun "amar ma'ruf" dan "nahi munkar" adalah wajib bagi setiap omng Islam, sama dengan kepercayaan kaum Ahlussunnah, akan tetapi
kata kaum Mu'tazilab, bahwa siapa
yarrli
durhaka akan dihukum-Nya dan siapa yang mengerjakan pekerjaan blrrlt akan diberi-Nya upah, Oleh karena itu sekalian orang yang berbuat dos,r
Ircrnama Abdul Jabbar
bin Ahmad (wafat:
41'5
H,) mengarang sebuah
lrrrku bernama "syarah Usulil Khamsah" (Penjelasan tentang pokok yang lhna) tebal 804 halaman dimana diterangkan panjang lebar pokok-pokok l(rimanan Kaum Mu'tzilah yang lima. Seluruh keterangannya bertentangan dengan i'itiqad Ifuum Ahlussunnah wrrlJama'ah. (Kitab yang ada pada kami cetakan "V'ahbah", Kairo 1965 M).
Kitab ini banyak juga disebarkan di Indonesia.
r. Aliran-Aliran Dalam Kaum Mu'tazilah Kaum Mu'tazilah akhirnya terp ecah atas bany ak aliran, kare na setiapnya
tidak akan diampuni-Nya lagi kalau iawafat sebelum taubat, dan akan tenrs
nlcmpergunakan akalnya masing-masing, sedang akal mereka itu tidak sama, irkibat pendidikan mereka yang berlain-lain dan al
masuk neraka tak keluar lagi. Ini sesuai dengan janjiNya.
rncrcka, yang berbed a-beda.
Akan tetapi, kalau orang Mu'min berbuat dosa maka ia dihuktrrn dalam neraka disuatu tempat, lain dari tempatnya orang kafir. Nerakany,r agak dingin, mereka tinggal di antara dua tempat, ya'ni antua ryurga clrtrr neraka. Inilah pokok keempat dari pengajian Mu'tazilah, yaitu tempat tlt
lbupi dalam satu hal mereka
semuanya hampir sepakat, bahwa perbuatan
rnilnusia, geraknya, diamnya, perkataannya, perbuatannya semuanya
tidak
dlJadikan oleh Nlah, Sebagian mereka memfatwakan bahwa pekerjaan nunusia diciptakan oleh manusia sendiri. Sebagian mengatakan tidak ada
antara dua tempat".
200
20r
yang me niadikan, melainkan terjadi sendiri dan sebagian mereka mengatali;rrr
bahwa semuanya terjadi saja sesuai dengan undang-undang alam (l.ilr,rt Daeratul Ma'arif
fil Qarnil Isyrin Juz VI hal,
423).
XI
Di antara aliran-aIhan yang terbesar dari kaum Mu'tazilah adalah'
L
Aliran Washiliyah, yaitu aliran washii bin Atha.
2" Aliran Huzailiyah, yaitu aliran Huzel al
3. Aliran
4.
I'TIQAD KAUM MU'TAZIIAH YANG BERTENTANGAN DENGAN I'TIQAD KAUM ATXTE}$SIINNAH WAI. IIIMAATI
Allaf.
Nazamiyah, yaitu aliran Salyar bin Nzham.
Niran Haithiyah, yaitu aliran Ahmad bin Haith,
5. Aliran 6. Aliran
Basyariyah, yaitu aliran Basyar
bin Mu'atmar.
Ma'mari.yah, yaitu aliran Ma'mar
bin Ubeid as
Salami.
l, Buruk Dan Baik Ditentukan Oleh Aqal
7. Aliran Mizduiyah, yaitu aliran Abu Musa al Mizdx. 8. Aliran Tsamariyah, yaitu aliran Thamamah bin Ar-rasy.
Ir1:rl. Mana, yang baik kata aqal baiklah dia dan mana yang
9.
lruruklah dia.
Aliran Hisyamiyah, yaitu aliran Hisyam bin Umar al Fathi.
10.Aliran Jahizhiyah, yaitu aliran Utsman aI Jahizh. 11. Aliran Khayathiyah, yaitu aliran Abu Hasan al Khayath.
12. Niran Jubaiyah, yaitu aliran Abu Ali al Jubai, 13. Aliran-aliran lain yang banyak Iagi.
Kaum Mu'tazilah berpendapat, bahwa buruk dan baik ditentukan oleh
buruk kata aqal
ini tidak dibenarkan oleh kaum Ahlussunnah wal f[ma'ah, karena yang menentukan buruk dan baik itu adalah Tuhan dan Kepercayaan seperti
llnsul-Nya, atar-r katakanlah Qur'an dan Sunnah, bukan aqal.
Apa yang diiratakan baik oleh Syari'ah (Qur'an dan Sunnah) maka lrrrlklah ia dan apayaLng dikatakan buruk olehnya buruklah ia.
Bagi Ahlussunnah, aqal
iru dipakai untuk meneliti, sebagai alat pe'
llksana, bukan untuk menentukan hukum sesuatu. Yang sebenar-benarnya lrerhak rnenentukan hukum-hukum adalah Qur'an dan Sunnah, yang lain tttlak. Diakui oleh kaum Ahlussunnah bahwa aqal itu diberi wewenang
tertinggi untuk memahami tiap sesuaru, baik masalah yang kecil ataupun nrirsalah yang besar, dan bahkan untuk mengenali wujud-Nya Allah dan lllirt-sifatNya dipergunakan juga aqal pikiran.
Diakui bahwa dalam al Qur'an banyak sekali ayat yang menyuruh Iruurusia mempergunakan aqalnya dan mengejek orang-orang yang tidak nrau memakai aqalnya.
202
203
ini haram, ini pa[:rl.r ini dosa, dan menetapkan hal'hal yang terjadi di alam gaib, sept'rtr syurga dan neraka, hari berhisab dan hari pembalasan, semuanya itu hant Akan tetapi dalam menetapkan hukum, ini halal
-
-
r
ditetapkan oleh Syari'at dari Tuhan, karena agama itu punya Tuhan, buli;rrr punya aqal. Inilah suatu pertentangan yang sangat tajam antua Mu'tazilah tl;rrr Ahlussunnah wal Jama'ah yang membawa, akibat-akibat dalam hukum. Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah menetapkan hukurn buruk dan brrrl sesuatu, bila Tuhan dan Rasul mengatakan bahwa hal itu buruk atau brrrl, bertentangan dengan itu. Krttrrrr walaupun aqal manusia katakanlah Mu'tazilah "memutar arti" ?yat-ayat Qur'an dan Hadits'hadits Nabi, kal,rrr
-
-
bertentangan dengan aqal mereka. Ulama-ulama Ahlussunnah berpendapat bahwa aqal manusia itu titl,rl' terap ; satu kali sesuatu hal dikatakannya baik, tetapi tahun di muka hal itrr
juga dikatakannya buruk. Dan pula aqal itu berbeda-beda, aqal oranS'orang primitif lebih rentl;rlr denjatnya dari aqal orang-ofang yang telah mempunyai kecerdasan. Krtl;rrr hukum sesuatu ditetapkan oleh aqal niscaya akan kacau balaulah hukum ttrr
Aqal orang "vrijdenker" pada abad-abad terakhir menetapkan bahwa
lirlrrn tidak ada. Karena itu - menurut faham Ahl-ussunnah wal Jama'ah - aqal tidak bis;r, dipakai untuk menentukan dan menetapkan buruk baik sesuatu. Yang rhp:rt dipakai ialah firman Tuhan dan sabda Nabi.
Dalam syariat Islam, bahwa barang sesuatu pada mulanya boleh rllhrrjakan, tetapi ada syari'at yang melarang maka sesuatu itu menjadi
Ilrruk, tak boleh dikerjakan lagi. Umpamanya minum khamar (tuak) mulanya boleh saia, tetapi kemudian rlllrrrang oleh Tuhan karena merusak aqal. Maka minum khamar itu menjadi lr;rrlrm hukumnya.
Jual-beli dan berjudi pada mulanya boleh saja, karena sama-sama usaha rrrrtuk mencari uang, tetapi kemudian judi dilarang oleh syari'at dan jual
lrt'li dihalalkan dan bahkan dianjurkan. Maka judi rnenjadi buruk dan lrrr:rm hukumnya, sedang jual beli menjadi baik dan harus hukumnya ,tl;tu sunnat.
llrhan berfirman:
ro,{**!,.9;6ejker,Sw
Kadang-kadang aqal orang sekarang (abad atom) lebih tinggi dari atl;rl
orang-orang dulu, tetapi kadang-kadang terjadi juga, bahwa aQxl or:trr11 sekarang turun sampai kederajat aqal hewan dibanding dengan at1,rl orang-orang dahulu. Pada suatu masa
-
Artinya
dizamanprimitif
-
bahwa bertelanjang atau sepat trlr
telanjang bagi wanita dianggap hal yang tidakapa.apa, boleh saja. I(emudirrn tiba zamannya aqal manusia menjadi naik sehingga ditetapkan bersattt,t
bahwa telanjang atau separuh telanjang adalah buruk dan melangg,rr kesopanan, kemudian tiba lagi zaman sekarang bahwa telanjang at:rrr separuh telanjang adalah lumrah, sebagai yang kta lihat di negeri'neg,trr Eropa, yang telah maju dan modern. Orang Eropa, sekarang (pada abrrrl atom) sama aqalnya dengan orang Afrika kuno, yang hidup dirimba nr1,r Afrilo di negeriTanan dulu, ya'ni sama-sama menganggap baik telanjlrrli atau separuh telanjang bagi wanita sebagai yang banyak terlihat dipant;ri pantai permandian di Eropa.
204
:
kata Tuban - tidak akan menghukum seseoranS, kt'uali sesudab Kami kirim Rasul-rasul lebih dahulu" (lsra': 15). "Dan Kami
-
Arti ayat ini ialah, bahwa seseorang tidak akan dihukum rrrt'rrgerjakan sesuatu, kecuali kalau hal
karena
itu sudah diluang oleh Rasul yang
rrrcrnbawa hukum Tuhan.
Di dalam hukum pidana yang berlaku di Indonesia ada suatu prinsip y,lng sama dengan i'itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama'ah, yaitu bahwa
irtiap orang tidak boleh dianggap bersalah, kecuali kalau ia melanggar llrkum yang tertulis dalam undang-undang (K.U.H.P. Bab I Pasal 1). 205
Nah, kalau ada seseorang atau segolongan yang mengatakan ketili,r membahas suatu sc,al Lg m , bahwa hal itu tak masuk aqal, bahwa hal itrr
tidak mungkin jadi, dan lain-lain sebagainya, maka orang itu penganrrt paham Mu'tzilah yang sesat. Ibtapi kalau ada orang mengatakan bahwa lr:rl itu terlarang, bahwa hal itu tidak boleh dibuat karena Tuhan dan Rastrl melarangnya, maka orang itu penganut paham Ahlussunnah wal Jama'rrlr Hal ini dapat menjawab pertanyaan orang yang selalu bertanyrr 'Apakah perbedaannya antara Mu'tziiah dan Ahlussunnah wal Jama'rrlr itu?" Ketika sampai menulis ini, saya
- pengarang buku ini - teringat sttltlrr
pendapat dari seorang guru besar pada salah satu Universitas di Indoncsr,r
yang biasa mengajarkan agama Islam dalam kuliahnya, bahwa mi'raj Muhammad Saw. dengan ruh dan tubuh tidak masuk aqal, katanya.
Nrrlrr
ini ditulis dalam suatu buku kecil karangannya. Rupanya orang ini penganut faham Mu'tazilah. :
1" Tafsir "al Kas-syaf " karangan Zamakhsyari (meninggal 538 H.), Imarrr kaum Mu'tzilah yang banyak sekali menafsirkan Qur'an menurul aqalnya, sesuai dengan madzbabnya, tanpa memperdulikrrrr hadits-hadits yang menafs irkan ayat-ayat itu.
?
ini tersebut dalam surat al Baqarah 44 dan 76, surat Ali Imran 65, rrrnrt Al An'am 32, surat Al Araf 169, surat Yunus 16, surat Hud 51, surat lirsuf 109, surat Anbiya' 10 dan 67, surat al Mu'minun 80, surat al Qasas Ayat
l0
dan surat as Shaffat 138. Oleh karena, itu kaum Ahlussunnah biasa juga mengemukakan dalil' rhrlil, bukan saja menurut naqal (Qur'an dari Sunnah) tapi juga menurut
l.
peneliti dan alat penguatkan dalil, bukan untuk menetapkan
Tuhan Allah Tidak Punya Sifat Kaum Mu'tazilah mengatakan bahwa Tuhan tidak mempunyai sifat.
l'uhan mendengar dengan Zat-Nya, lhhan melihat dengan Zat'Nya, dan 'l\rhan berkata dengan Zat-Nya. Kata mereka, dasar paham
Akan tetapi, baik ditegaskan sekali lagi bahwa kaum Ahlussunnah buklrr
ini ialah tauhid. Kalau Tuhan pakai sifat
rrrrka itu berarti Tuhan dua, yaitu Zat dan sifat.
ini
bertentangan dengan paham Ahlussunnah wal Jama'ah y:u)g mengatakan bahwa lirhan mempunyai sifat, bukan satu bukan dua, Paham
Imarrr
kaum Ahlussunnah wal Jama'ah yang menafsirkan Qur'an menurul atsar dan menurut hadits-hadits Nabi Muhammad Saw.
itu
"Tidakkab kamu berpikir tentang itu"
lrtrkum.
Baik iuga ditegaskan sekali lagi, bahwa adaduabuah kitab tafsir Qur'rtn yang satu sama lain bertentangan begitu rupa cara penafsirannya, yaitu
membuang aqal
Al'tinya:
;rr1tl, sekedar alat
Pendapatnya
2. Taftir'At Thabari", karangan Ibnu Jurer (meninggal 319 H.)
5'rW*ef
tt'lirpibanyak. Ada sifat yang mesti (wajib) adapadallhan, adayangmustahil (titlak mungkin) ada pada lirhan dan ada yang harus ada pada luhan.
l)i dalam al Qur'an termaktub
:
,r:Vr;(LtVy,tt
sama sekali. Aqal dipakai juga, tetapi hanya unttrl'
meneliti, bukan unruk mengadakan hukum.
$6$:tr vr
Dalam al Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang menluruh kita memakrtr
o !1',n'5;
,;..lr 'Lr{St
'aqal itu. Banyak sekali ayat-ayat dalam al Qur'an yang diakhiri dengan anjuntrr
Artinya:
"Dialab Tuhan, tiada Tuban selain Dia, yang nrcngetabui yang ter-
206
207
sembunJ)i dan yang terang, DiaYang Pengasih dan Penyayang" (Al Hasylr
lblol
rlu:r?
amat orang yang berkata begitu.
'luhan Yang Maha Esa itulah yang menjadikan sesuatunya dengan
22).
ini terang ada nama Zat, yaitu Allah (Tuhan) dan atl,r ^yat sifat-Nya yaitu "'alimun" (Yang mengetahui). Menurut tata bahasa Arab "'alimun" di sini adalah sifat bagi Allulr Dalam
Semuanya orang Arab dan orang yang mengaji bahasa Arab, mengetahrrr
hal ini. Qur'nul Karim diturunkan dalam bahasa Arab, karena itu hanrs diartikan Qur'an itu sesuai dengan tata bahasa Arab. Dalam ayat yang lain ada firman Tuhan :
rr
rsirJr
.
lgt|
ry3,bp:,^,t,
r;trtlrat dan iradat-Nya.
Imam Ghazali, seorang Imam kaum Ahlussunnah wal Jama'ah (mt:ninggal 505 H.) menerangkan dalam kitab Ihiz Ulumuddin sebagai lrrrikut :
"Pokok kesepulub,
:
llahwasanya Allah Subhanahu wata' alamengetahui dengan pengetahuan,
'
hidup dengan kehidupan, kuasa dengan kekuasaan, mendengar dengan llcndengaran dan melihat dengan penglihatan. Tuhan itu mempunyai sifat yang qadim yang terletak di atas nt yang qadim. Orang yang mengatakan bahwa ia tahu dengan tidak berpengetahuan sama dengan mengatakan
Artinya:
"Dialah Tuhan, Yang mengadakan sesuatu, Pencipta dan pembentull rupa" (NHasyar:24). Menurut tatabahasa Arab, bahwa Al Khaliqu, Al Bariu dan Al Musawwin adalah sifat bagi Allah. Tuhan mengabarkan dirinya dalam Qu'an bahwa lrr
ia kaya tanpa mempunyai harta atau alim
tanpa mempunyai ilmu dan tanpa ada yang diketahuinya. l)e
ngetahuan, yang diketahui dan orang yang mengetahui ketiga-
trganya tidak bisa bercerai, seperti pembunuhan, yang terbunuh dan si
pcmbunuh ketiga-tiganya tak bisa bercerai.
r
mempunyai sifat Yang menjadikan, Yang menciptakan dan Yang membentLrli
'l'idak ada sipembunuh kalau tak ada pembunuhan dan yang dibunuh,
tak masuk aqal ada yang dibunuh dengan tidak ada pembunuhan dan pembunuh.
segala rupa. Pendeknya, kalau dibalik ayat-?yat Qur'an akan terdapat banyak sekrli yang menyatakanbahwa Tuhan mempunyai sifat.
llcgitulah tidak masuk aqal orang yang alim tanpa ilmu, ada ilmu tanpa irda yang diketahui atau ada yang dimaklumi dengan tidak ada orang
Maka heranlah kita, kenapakah kaum Mu'tazilah berpaham bahwl Tuhan tidak mempunyapi sifat ?
yang memaklumi.
Ihum Mutzilah khawatir kalau-kalau Tuhan menjadi dua, yaitu silrrt dan Zat, yang menghilangkan dasar tauhid
- kata mereka.
Tidak begitu, kata kaum. Ahlussunnah wal lama'ah. Sifat Tuharr z tyang qadim. Contohnya dapat dilihat seperti kertas yang ada, pada kita. Iftrtas itu bersifat dengan putih ; putih terletak di atas kertas. Apakah ada orang beraqal di dunia yang mengatakan bahwa kertas dan putihnya menjarli adalah sifat yang qadim yang berdiri di atas
208
-kata Imam Ghazali - bertali erat tak bisa bercerai menurut akal. Kalau ada orang yang menceraikan orang alim dengan ilmu, ia juga tentu bisa menceraikannya dengan yang diketahuinya. Kctiga-tiganya
Kesimpulannyt YaIau Tuhan tidak mempunyai sifat kaum Mu'tzilah
--
samalah
- sebagai i'itiqad-
Ia (Tuhan) dengan orang yang kaya tapi
tak punya harta. Hal ini mustahil tak masuk akal adanya". I)emikian filsafat Imam Ghazalimembantah kaum Mu'tazilah. (Lihat krtab
"lhya 'Ulumuddin" Juz
I halaman 109 dan 110). 209
Nah, begitu juga paham Ahlussunnah walJamaah. Ada "Kalam nafsi" namanya, yaitu bahasa dalarn pikiran dan perasaan
3. Qur'an lllahhluh
Kaum Mu'tazilah pada abad ke II dan ke III Hijriyah tcl,rlr menggoncangkan ummat Islam dengan keterangannya yang mengatal,rrr bahwa Qur'an itu makhluk, bukan sifat Allah yang qadim. Kepercayaan ini kelanjutan dari paham mereka bahwa Tuhan titl,rl, mempunyai sifat. Kaum Ahlussunnah walJama'ah berpendapat, bahwa Qur'an al Karirrr itu kalam. Allah dan sifat Allah yang qadim, bukan makhluk yang baru Tuhan bersama sifat-Nya adalah Qadim, tidak berpermuiaan ada-Nr,r Kalam Tuhan Allah yang qadim itu cliperdengarkan kepada Maiaili,rr
Jibril dan dijadikan bersuara dan berhuruf. Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai wahlu Tuhan.
membawah;rrr
atas kertas sebagaiyang kita lihat dan kita baca sekarang. Jadi, pokok pangkalnya apa yang tertulis dalam Mashaf sekarang ada
I
:r
I
r
Iklam Allah yang qadim, kata kaum, Ahlussunnah walJama'ah. Kalau yang dikatakan makhluk itu huruf dan suara yang tertulis di ;rtrr: kertas maka itu masuk aqal, tetapi kalau kalam Allah yang berdiri di atr., Zat yang qadim dikatakan makhluk maka hal itu adalah penyelewengrrrr besar.
Kalam Allah vang qadim adalah sifat Allah, yang tidak berhuruf dan titlrrk bersuara, adapun yang tertulis, dalam ma-sbaf dan yang dibaca oleh
urlrnat Islam setiap hari dan setiap malam adalah "madlul" (bentuk yang rlirupakan) dari Kalam Nlair yang qadim tadi. Karena itu, kalau kita berkeyakinan bahwa Kalam Allah itu sifat Allah i;rng qadim yang berdiri di atas Zat-Nya yang qadim, maka tidaklah layak Begitulah i'itiqad kaum Ahlussunnah wal Jamaah. Iman Ahmad bin Hanbal dipukul separuh matl, tetapi ia tak mau rlcngatakan bahwa Qur'an itu makhluk tetapi tetap bibirnya mengatakan
itu Kalam Allah yang Qadim. Imam Buwaithi disiksa sampai mati, karena ia tak mau mengakui Itirlrwa Qur'an itu makhluk, karena kalau kita biasakan mengatakan Qur'an nurkhluk maka hal itu bisa merembet kepada makhluknya Kalam Nlah y;trrg qadim, yang jadi asal dari Qur'an yang kita baca sekarang ini. It;rlrwa Qur'an
Dalam sebuah sya'ir bahasa Arab klasik, tersebut
Dalam ilmu bahasa yang modern sekarang dikatakan juga bahu,r "bahasa" ialah ucapan pikiran manusia dengan teratur dengan memakai
ul;rr
1.
:
fu;titp3c1g+tl,3g:;PYf i9ra6:
bunyi atau alat tulisan. Jadi bahasa itu dibagi dua
dari suara itu adalah nadlulnya, yaitu kelahiran dari
llrlrasa "Kalam nafsi" tadi.
k;rl;ru madlulnya, vaitu Qur'an Suci dikatakan makhluk.
Nabi membacakan kepada sahabat-sahabat beliau yang menuliskanrrr,r
di
tirtli. Ia tidak punya huruf dan tidak punya suara. Adapun yang tertulis atau y;rrrg dibunyikan
:
madi atau isi, yaitu pikiran dan perasaan manusia terletak dalam diri manusia. Bagian
2. Btgian lahir atau bentuk,
yrrrrll
Artinya:
yaitu bunyi atau tulisan yang teratur.
wlang suara yang ketuar dari lisan ilpu
Tidak akan ada bahasa kalau tak ada pikiran dan perasaan. Pada hakikatnya yang dinamakan bahasa (kalam) adalah yang
adalab yang dalam bati, itu hanyalah bentuk yng labir dari
"Bawasanya yang dikatakan kalam
lang ada dalam bati itu".
atau isi tadi, adapun suara atau tulisan adalah bentuk yang dilahirk;rrr
Nah, sekarang ditegaskan lagi bahwa sifat Kalam nafsi lirhan tidak Itrhuruf bersuara dan itulah sifat Allah yang qadim, sedang yang tertulis
sebagai manifestasi dari isi hati tadi.
rlirlrrm Mashaf dan 1'2pg dibaca dengan lisan adalah bentuk lahir dari Kalam
2ro
mrrrlr
211
pI :d
r'
Nafsi Tuhan yang qadim itu. Oleh karena itu tidak layak atau tidak plrnt,r'
atau tidak boleh kalau mengatakan bahwa Qur'an itu makhluk. Cobalah perhatikan ayat di bawah ini
kt'pada insan. Kalau Qur'an rkrrrr berfirman
#' .,ifJ.s'i J F 6 ttfiililrr5a6$d:
'0:6./3"{ Artinya:
"la Tuban yang menjadikan Qur'an dan menjadikan inxam"
Artinya:
bila Kami mengbendaki sesuatu, Kami kepadanya "Kun" (adilah). Ialu jadi ia" (An Nahl:
"Sesunggubnya mengatakan
sama dengan insan tentu Tuhan
r
:
1.,
itu makhluk
barry,r 40)
Demikian Imam Baihaqi. Perhatikan lagi ayat Tuhan di bawah ini yang lebih rnemperdalam arti
Berkata Imam Baihaqi, ahli hadits yang terkenal (meninggal 458 ll t "Kalau Qur'an itu makhluk tentulah yrrrrli sebagai paham Mu'tazilah
-
?
\flah ini repotl
Yang benar ialah i'itiqad kaum Ahlussu-nnah wal Jarna'ah, bahu',r "kun" itu adalah Kalamullah, sifat Tuhan yang qadim yang berdiri atas'/,,tt yang qadim. Tuhan bersama sifat-Nya adalah satu, tunggal dan Ialah menjadikan alam itu. Perhatikan lagi dengan seksama ayat Tuhan di bawah
Y
-\
r. .bJ
clhlam surat ar Rahman tadi
r
ini
yarr1l
orruifpY,.
"Ketauilah! "Hak Tuhan mencipta dan memerintah" (Al Ar'af : 54), Antara perkataan "mencipta" dan "memerintah" dibatas dengan perkataan
"rlirn", yang menunjukkan perbedaan antxayang dua itu. Dapat pula dilihat dengan mata hati yang halus ptda ayat ini, bahwa "ltcrkataan Tuhan" bukan "makhluk Tuhan.
:
.$t3i(d6_ .drf,r,F.ri$i
Dia telab mengajarkan Qur'an dan
Frlfiffi,lfi(
Artinya:
Lebih jauh bacalah dan teliti ayat Qur'an di bawah ini:
b,f*a,6+ts.,*ts.,6.jAgWr;y; f igilt
Artinya:
"Tuhnn yang Pemurah,
:
-
menjadikan alam ini makhluk, bukan Khaliq, karena "kun" itu acl:tl,rh Qur'an. Ini mustahil, kata Imam Baihaqi, bagaimana perkataan-Nya rlr jadikan oleh perkataan-Nya ?? waktu sebelum "kun" dijadikan, siapak:rlr yang menjadikan alam
,ryrrt
telult
menjadikan insan' (fu Rahman: 1 - 3). Artinya:
Berkata Imam Baihaqi dalam kitab "i'itiqad"
"Pada ketika Tuhan membariskan dalam sebutan-Nya
-
-
dalam ayat
irrr
antara Qur'an yang kalam-Nya dan sifat-Nya dengan insan yang makhluk
Nya, 212
Ia
jika
salab seorang dari orang musyrik minta perlindungan kepada engkau maka berilah perlindungan, sampai ia mendengar Kalam "Dan
:
Allab'(At Taubah:6).
menyebutkan "mengajarkan" pada Qur'an dan "menjadikan",
2t3
Jehs dan nyata dalam aya,tini bahwa Qur'an itu dinamai Kalam All,rlr bukan makhluk Allah. Dan tersebut dalam Kitab Hadits Sunan Abu I);rrr,l pada juzu' ke 4, pagina 235
itrr tidak sama dengan perkataan lain Tuhan sebagaimana zat-N.va tidak \('r.lpa dengan zat lain. Perkataan yang sebenarnya ialah "kalam nafsi" y:rng terletak dalam diri seseorang, tidak berhuruf dan tidak bersuara. Kirtlang-kadang "dalam nafsi" itu dilahirkan dengan suara, dan huru{
:
k *
bb'$t g& 3'6,4&;,, v it6,S t|*3 *p6 oi'r o W)1!#, t];.!tr : 6:A,'v
lilrlang-kadang dengan gerak-gerik dan kadang-kadang dengan rsyarat".
s
l)crnikian Imam Ghazali (Lihat "lhya 'Ulumuddin" Juz
t
hal. 108).
r
Eqv,;:,!i ?g:Sjt, 6(, 3 &:"i,, 7i,1,y, b; a'J#,:tJ1ttA1\S' 5s${) 3\6 . 6\* \ 6
I
s*
lYo ' /,f
2-\)rt)'.ri\;.t41,-,.
s2t:Slotr,
Artinya:
Dari Ibnu Abbas belinu herkata: Adalah ttiabi Xlubarnnurcl .trtt minta perlindungan bagi Hason dan Husein "Say'n nintuk perlitduny,rtr untukmu keduanl,a dengan Kalinmh Allab .1,ang sen1)ufttn dari tilttr daya syeithan dan sekalian 1,ang berbisa, dnn dari sekalicut nnto .t,trtrt, dengki". Lalu Nabi berkata: 'Adnlah bapak kamu (it{abi lbrahin4 ntittr,r perlindttngan untuk Isnmil dan Isbaq dengan doa itu. Berkata Abu Durt,l Ini adalab dalil yang kuat untuk menetapkan bahuta Qur'an itu bukrtrr makhluk (H.S. dirawikan Imam Abu Daud - lihat Sunan Abu Daud Juz l\ hal.235).
Di dalam do'a itu dikatakan oleh Nabi: Minta perlindungan deng,rrr Kalimat Allah yang sempurna (Al Qur'an) Andai kata Qur'an itu makhlrrl tentu. Nabi Muhammad Saw. tidak minta perlindungan dengan makhluli Berkata lmam Ghuali dalam kitab Ihya' Ulumuddin pada bahagirrrr "Aqaidul Aqaid" begini: "Pokok ke-enam". Bahwasanya Tuhan berkata dengan perkataan. Perkataan
berdiri di atas zatNya, tidak bersuaradan tidak berhuruf.
214
I)cngan ucapan ini Intam Ghazali meyakinkan kita, bahwa h,rl;rrn Nafsi" dari lirhan itu adalah sifat l'uhan yang qadim. Adapun
'
Irrrrrrl-huruf vang tertulis dalam Mashaf, atau suara-suara yang kedengaran rl,rr'i rnulut seseorang ketika membawa Qur'an adalah "macl-lul" dari {Jur ';ur yang qadim yang
berdiri di atas Zat luhan itu. itu yang hadits (baru) ialah hanya huruf'huruf atau suararu,u'rr, tetapi Kalam lthan yang dituniukkan oleh huruf'huruf dan suara Karena
ttrr ;rtlalah Qadim, bukan suara dan bukan mahkluk. Karena itu sebagai kami katakan di atas, Imam Ahmad
bin Hanbal, lrnnhangun Madzhab Hanbaii tidak mau mengatakan Qur'an itu makhluk, *'irluupan ia disilaa dalam penjara beberapa tahun, begitu juga Imam llrrrvlithi murid Lltama Imam Syafi'i tidak mau mengatakan Qur'an makhluk r';rlirupun ia disiksa sampai mati dalam penjara, karena kalau dikatakan lJuf'rn itu makhlr.rk, berarti bahwa kita meniadakan sifat lirhan dan nrrnjaclikan sifat yang qadim meniadi hadits. t{anya orang-orang Mu'tzilah berkeras kepala mengatakan bahwa Qur'an 1K;rlirmullah)
itu makhluk. Farwa yang sesat lagi menyesatkan
l, Pembuat
I
Dosa Besar
bin Atha dengan gurunya Sycikh Hasan Bashri, seorang Tabi'in di Basirah (Wafat: 110 H.) ialah Pangkal masalah yang menceraikan lilashil
"Mrrsalah orang mu'min yang mengerjakan dosa besar, tetapi tidak taubat
rellclum mati".
itu suatu
sil:rr
Perkataanny,r
Imam Hasan Basri berpendapat, bahwa orang mu'min yang kebetulan rncngerjakan dosa besar seperti membunuh manusia, mendurhakai
215
ibu'bapa, dan lain-lain tidak menjadi kafir dengan perbuatannya itu. lir orang mu'min, tetapi mu'min yang durhaka.
Iklau
didunia.
ia meninggal sebelum taubat, ia dihukum daram neraka bebcr,r1,,r
waktu, tapi kemudian dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam surga
pada waktu s)'urga, kekal selama-lamanya karena ia orang mu'min
r(.r,rl,
scrt.l,rh
selesai menjalankan hukumannya.
washil bin Atha', Imam kaum Mu'tzilah berpendapat lain. or;'rg mu'min yang mengerjakan dosa besar dan mati atas dosanya tidak l,rgr mu'min dan tidak pula kafir tetapi diantara kafir dan mu,min. Ia dimasukkan ke dalam neraka buat selama-Iamanya seperti onrrrp orang kafir, tetapi hukumannya diringankan, nerakanya tidak seplrur
mengeriaInilah 3 kemungkinan bagi orang Mu',min yang kebetulan i'itiqad kaum dosa besar dan tidak taubat sebelum mati. Begitulah ssunnah wal Jama'ah.
I'itiqad ini berdasarkaft
lirhan berfirman
neraka.
orang mu'min yang mengerjakan dosa besar dan mati sebel.rrr taubat, maka orang itu tetap mu'min, disembahyangkan, dimandikan clrrn dikuburkan sebagai orang mu'min. pada hakikatnya ia mu'min yang durhali;r kepada Tuhan. Ahlussunnah wal Jama'ah
1.
-
-
menurut keyakinan ka'nr
akan mendapat beberapa kemungkinan
:
Boleh jadi dosanya diampuni saja oleh Tuhan dengan kemurahan.
Nya, karena Tuhan
itu
Pengasih dan pemurah, sesudah
:
;-"t r,.WAyJ*,*iult*
bairr,rl
manzilatein", atau "tempat diantan dua tempat,,. Farwa ini tidak sesuai dengan kaum Ahlussunnah war Jamaah, karcn;r menurut faham mereka tempat di akhirat hanya dua, kalau tidak slurgal r;r
orang macam itu diakhirat nanti
Qur'an dan hadits-hadits yang sabih.
\YJ M,&$gri,u#rtr.P*:iWSi*lr
neraka orang-orang kafir.
Inilah yang dinamakan oleh orang Mu'tazilah "Manzilah
^yat-ay^t
itu
irr
kalau Ia "Babwasanya Tuban tidak mengampuni dosa seseorang dari pada itu bagi siapa yang dlpersekutukan, tetapi diampuninya selain Tuban sesungubnya ia Cikebendaki-Nya. Siapa lang mempersekutukan memperbuat dosa yang sangat besar'" (An Nisa': 48)' lelah
yang membuat dosa besar-kecil, Jadi menurut ayat ini siapa saja maka ia bisa diampuni kalau dosa itu tidak mempersekutukan Tuhan, i'itiqad kaum Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Tidak sebagai
oleh
besar menjadi Mu'tzilah yang mengatakan bahwa sekalian pembuat dosa
kafir dan masuk neraka langsung buat selama'lamanya'
Di dalam sebuah hadits diterangkan
:
dimasukkan ke dalam syurga, tanpa hukuman 2.
Boleh jadi
ia dapat syafa'at dari Nabi Muhammad Saw., yakni dibantu oleh Nabi Muhammad Saw., sehingga ia dibebaskan Tuhan dan tidak mendapat hukuman dan langsung masuk slurga.
3,
Ifulau yang dua di aras tidak didapat maka ia akan dihukum dan
dimasukkan
ke dalam neraka buat seketika, dan akhirnya
#,,,,,,::,Ygrffi:#i,{#a trr ra
fi.o:t).td
di
keluarkan sesudah menjalani hukuman dan dimasukkan ke dalam
2t6
211
Artinva:
frlaka Tuban berfirman: Demi lQgagtbanKu, derni Kebesurutrhrt deni KetingianKt dsn demi Keagun,qanKu, Aku akan keluarkan ,l,rrt nerttka sekalinn orang yang nrcngucupkan "Tiadn Tuhan yang barlul' disentbab melainknn Allah" (HSR Bukhari Sahih Bukhari [V halurrr,rrr 21t).
l)apat diambil kesimpulan dariayat-ayat dan hadits-hadits ini, bahwasanya gtglg ytng mengerjakan dosa tidak kekal dalam neraka sebagai i'itiqad
-
- tetapi akan keluar pada suatu u'aktu sesudah menjalani htrkurnan. Inilah i'itiqad kaum Ahiussunnah wal Jama'ah. *Httrn Mu'tazilah
-
Teranglah menurut hadits ini bahwa ada "sekumpulan manusi:I" y;nti sesudah ke na hukum dalam nerak;r lantas clikcluarkan lagi dan dimasulili,rrr
ke dalam surga. Inilah mereka orang-orang mu'min yang durhaka memperbuat dosa ketika hidupnya.
Selain clari pada suatu, hari
itu Nabi
dcrru,rrr
Muhammad Saw. menerongkal
prrrl,r
:
( ;*
AV i, t;t' 36, 36'^;i *'w. rr:i: * y\ !*1 aiV au ;;, ihi 6j;t{ ;5 c *t "!i 'of }b,i: 6)fi6,iF (&)'4'A; 6,V
6 i\5
l,
Tuhatr Tidak DaPat Dilihat. Kaum
Irln clalam surga aiau cL mana la dapat dilihat. Imam Kaum N{u'tazilah, llinrakhsyari (wafat: 528H.) sangat keterlaluan, sehingga dikatakannya hlhwa yang ber-i'itiqad bahwa luhan bisa dilihat walaupun dalam surga, juzu' I, halaman fdalah kafir, keluar dari Islam, katanya (Lihat Tafsir Kasyaf l7e),
ini berlawan dengan paham kaum Ahlussunnah walJama' ah. ylng berpendapat bahwa Tuhan akan dilihat oleh penduduk surga, oleh hirnrba-hamb anya ying saleh yang banyak mengenal Tuhan ketika hidup Paham
tlidunia.
Dalilnya adaiah firman Tuhan:
meningal, sedang ia tidak mempersekutukan Tithan sedikitpun. ia akau ntasuk nrga". Lalu Abu Dzar berkata: "Walaultun ia penzah berzina dott tnenctn'i" ? Jttwab Rttsulullab: "lh, rualaupun ia perneb berzina dan mencuri" (Hadits Riwayat Imam Bukhari dan Muslim, lihat ktab "Lu'lu wal Marjan", pagina 19 iilid I).
ladi,
2t8
YY-Tr Artinya
"Dari Abu Dzar Rda,, ia berkata: berkata Rnsulullah Saw,: "Datang pesuruh Titban rnengabarkan leepada saya, bahu,a barung siapa yang
ada penduduk neraka yang kemudian dikeluarkan.
bisa dilihat walaupun
'luhan tlilllrnr surga, karena hal itu akan menimbulkan tempat seolah'olah
A*rcrtJ.t,b-, Artinya.:
Mu'tzilah memfarwakan bahwa Tuhan tidak
,'i,L!
r
.ipfe;
1,,!;'*u'
9';!
:
in bercabaya :22'23).
"Beberapa muka dihari
'lfuhannya" (Al Qiyamah
"t
gilang-gemilang, melihat kepada
dapat Jelas dalam ayat ini firman Tuhan menerangkan bahwa Tuhan clilihat dalam surga jan'natunna'im.
Maka heranlah kita melihat jalan pahamnya kaum Mu'tzilah yang mengatakan bahwa Tuhan tidak bisa dilihat walaupun dalam surga sekalipun.
Bagaimana caranya manusia melihat Tuhan dalam surga
itu, baiklah
2t9
kita serahkan kepada Tuhan bagaimana cara-caftnya, tapi yang pokok kit,r wajib mengi'itiqadkan bahwa Tuhan bisa dilihat dan akan dilihat deng;trr
I)an Tuhan berfirman mengabarkan "tahiyah" ahli surga ketika lcrrtui Tuhan:
me-
mata kepala.
Dan firman Tuhan lagi dalam soal ini:
\1: oJ* .|SV:S Artinya
Altirrya:
Penghormatan mereka (orang-orang Mu'min itu) pada hari mereka :
nrcrrcmui-1,{ya
"Bagi orang yang membuat kebaikan mendapat pabala dan tambahu
t
r
mereka"
lut,q,i
ialab: "Salant, dan Dia menyediakan pnhala J,ang mulia
(N
Ahzab: 14).
(Junus: 26)
Arti ayat ini ialah bahwa orang-orang yang membuat amal saleh ak;rrr dapat pahala, yakni upah atas usaha mereka dan akan diberi pula sr-rltrr tambaban. Menurut Tafsir "Jalalein", bahwa yang dimaksud dengrtrr "tambahan" ini ialah melihat Tuhan dengan mata kepala, sebagai yarrli
I)alam ayat ini dinyatakan bahwa orang mu'min di dalam surga pada lrrtika menemui Tuhan mengucapkan "salam" sebagai kata penghormatan. Berkata Imam Asfaraini dalam kitab thbsbir: Kalimat "liqa"' (bertemu) rl,rl;rrn bahasa Arab berarti
tlrl;rl< bisa bersentuh zatnya.
diterangkan dalam Hadits-hadits Imam-imam Bukhari dan Muslim.
.f
Dan lhhan dalam ayat yang lain berfirman:
\o a+;jb, . 5:,&A
lihat melihat apalagi bertemu antara dua yang
adi, arti ayat ini ialah ketika orang mu'min melihat lbhan dalam surga,
ru;rkl, mereka memberi salam kepada Tuhan dengan ucapan Salam. Hal ini dihubungkan dengan sebuab ayaty^nglain daiam Snrat Yasin
#9",$ e,fifr
ly,tt ke 58 yang artinya : "Salam" perkataan penghormatan diterimanya dari llrhrrn yang pemurah". Nyatalah bahwa ayat ke 44 Surat
Artinya:
g,lrrrblang bahwa Tr.rhan
al
Ahzab
ini
menerangkan dengan
itu dapat dilihat dalam surga.
Di dalam hadits Nabi dikatakan:
Jangan! Mereka pada bari itu terlinduing dari Iitbannya (Muthaffilirr, 15).
: Ketika, Tuhan terdinding dari musuh-musrrlr Tuhan (kaum kafir) maka Ia memperlihatkan diri-Nya kepada wali Berkata Imam Malik
A--".o-:
e;td I' b-, .
(*K |'"ft * @,t
walinya (Kaum Mu'minin). Andai kata Tuhan tidak dapat dilihat oleh orang Mu'min tentulah Tuhan tidak menghinakan orang kafir yang terdindinli
At'tinya:
dari Tuhannya, begitulah Imam Maliki memberi komentar dalam ayat
rrtn.yata-nyatanya" (Riwayat Imam Bukhari. Sahih Bukhari juzu' [V pagina
(lihat
220
Syarah Jauharatut Tauhid, halaman 67).
irrr
"Bahwasanya kamu Jl }())
-
kata lYabi - akan melihat Tuhanmu
.
221
Dan lagi tersebut dalam kitab Hadits ll 't
,(5
9.zltr*$1j,er,r.l rLt IEV,\J;
t/
t(tl L'3 J* ,it ,../; , r i-?lr I, t/tt 'It- Jq) "/ ,)rt+r 9)Jir#+ ts*9r-Y rry*"': .-3$":d-9Jt*'
Ia ::e" q/ ur" trbi, )!pPr t; d'S
]i^,3(j1\b
,Je,{,$tl'4i
t./2 /t'
*Aq
.r'
1
Q
'f-/-. t// 7fi (3lJ,J: ,ry
r" \.JI trs tr^I )H #i, 6ijh" l6r1t#. !u eJ.( i,i\'
Artinya: "Babutcrsan],a beberapa ornng bertan.l'a: Hai Rasulullah, opnkab tlrr1,,rr kita melihat Iuban diakhirat, muka belicru menjau'nb; "ArlttI',ri'
matamu rusak kalau melihcit natctbcu'i clan bulan dengan 7i6111ft lt''t .Tidak lh Rasulullah". Ncth, kotil ,\,tt" lindung ? Jau,ab orang- oratry ittr: Mubamnmd Sau,,, begitulah engkau akan melihat Tuhannru nanti st't'tr1',i itu". (II. Riwayat Imarn Bukhari dan Muslirn. Sahih Bukharijuzu' N prrurrr,,
tltttr l,rrykau
ytdah nrcmasukkan kani ke surga dan ntembebaskan kami
Irttt tUakd
?
hlaka ketikn itu Tuhatt nternbuka'biiab' (dindinp, tidak ada sesuatLt ,tt',n(tt |,ang lebih mereka senangi selain melibat Tuhan, (H.R. Imam
llrrrlirn - Sahih Muslim Juz
I
hal. 97).
li'rang menurut hadits inibahwa penduduk surga akan melihat Tuhan rl,rrr itrrlah ni'mat vang paling tinggi dan yang paling mereka sukai.
l'cndeknya banyak sekali hadits'hadits Nabi yang menyatakan bahwa lrrlr;ur akan dapat dilihat dengan mata kepala di akhirat nanti, sebagai t,rnrb;rhan upah bagi orang yang beramal saleh, karena melihat Tuhan r;ngltlah lezatnya dan itulah vang dicita'cita oleh sekalian ahli surga.
itu dunia Islam
seluruhnya menganggap salah farwa kaum tlrr tlzilah yang menentang hadits-hadits itu dan itu pulalah sebabnya rnaka h,rrrrn ini dinamai Mu'tzilah, yaitu kaum yang menyisihkan diri dari faham Karena
200).
rl,rn kcpercayaan ummat Islam yang banyak.
Dan tersebut dalam kitab hadits:
Kaum Ahlussunnah mempercayai dan meyakini sunnah'sunnah N;rbi, clan karena itu mereka dinamai kaum Ahlussunnah, yakni kaum yang
4, t\:,1 .
)
\6;"au''#{u6*i #$,:t**'s&r";,{#'* W"W+*"'
:.;$,t$l u;i'* itSrir, .d$ j6.,.( ., a I&e ,iuj 56'e'!:\i'Ar fi itb!J\t"F, .,i\{ $\j i!#:Jhl'# n,/ fl\ : \-,.JrJ tfr U*3 eg;?,:= i} # ;d-} 4ij.l Hi At, '. {s&3 +jqa uiv; "d OgSd=e Wft &dt aKs'itr$taQS:r:;(,6!i t,6^l.6 ;:^u tii.i,:,
lrt'rrl,iikut Sunnah Nabi dan sunnah sahabat-sahabat Nabi yang pilihan. Kaum Mu'tazilah telah tersesat dalam mengartikan ayat Qur'an yang lrrnrktub dalam surat al An'am ayat ke 103 :
r
I
'
\.Y,fLnll " ;61't
:
I
obt"'& SyF,ggr€,W
I
t
3t "i S 3t3'Y'$;ett
)l:rLtikan mereka dengan:
"Dia (Tuhan) tidak dapat dilibat dengan mata kepala dan Ia (tuhan1 wlihat mata kepala" (Al An'am: 103).
Artinya:
Dari Shubeib Rda. beliau berkata, bahwasanya Rasultillab
,\,rtt
berkata: Apabila masuk ahli xuga kedalam surga, hrban berkats keptr,l,t
mereka: Adakab kamu mengbendaki sesuatu supqta Kami tantbilt Mereka menjawab: Apalagi ? Engkau sudab memfiihkan muka kutrtr
222
Ada tafsir kaum Mu'tazilah tentang ayat ini begini: "Pemandangan' pemandangan 1x'rnandangan tidak bisa melihat-Nya, tetapi Ia bisa melihat il r r".
223
Ada lagi tafsiran Mu'tazilah dengan lain pengertian. "Penglihatan tirl,rl.
bisa mencapai kepada-Nya, tetapi Ia mengetahui gejala penglihatan" Pendeknya, kaum Mu'tazilah berpendapat bahwa 'lirhan ticlak
dilihat dengan mata kepala dengan mengemukakan selain dalil akal.
lrr., yrrr1,,
ayat ini.
r
t)engan tafsir ini maka antara ayart dao hadits-hadits Nabi Muhammad \irw, yang sahih-sahih itu tidak ada perlawanan, keduanya dapat diduduk' h,rrr rncnurut proporsi yang sebenarnya.
llaik juga diperingatkan kepada kaum Mu'tazilah bahwa ayat ini tidak rrrt'nycbut:
Kaum Ahlussunnah mengatakan bahwa setiap vang acla bisa drlilrl
3r3i,At#r
tidak mustahil menurut akal. Karena lirhan itu ada maka Ia bisa dililr,rr Hadits-hadits Nabi yang sahih pun mengatakan bahwa Ia bisa dilihat Bertanyalah kita kepala kaum Mu'tazila,h
: Bagaimana
nasibrrr,r
hadits-hadits sahih, riwayat Imam Burkhari dan Muslim )'ang mcnqatll\,r,
bahwa l.uhan bisa dilihat seperti kita bisa melihat matahari dan Apakah hadits-hadits Kabarnya
di
itu dibuang semuanya,
bLrl,rrr
'/
'Tidak nrclihat akan Dia penglibatan". ll't;rpi
3ui$Kr;(t
Semarang (lndonesia) ada ulama Islam ,vang me\\';ur',r
paham Mu'tazilah
ini dan
mengatakan bahwa luhan tidak bisa dilrlr
dalam surga dengan mata kepala, melainkan hanya dilihat dengan mata
rr
h,rrr
Mudah-mudahan beliau itu bisa menjawab pertanyaan kita ini.
Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah sedari dulu menafsirkan a,vat
dul,rrr,
Lebih iauh bacalah kitab-kitab Tafsir Ahlussunnah wal Jama'ah yang rtru'titbar. Dan juga, bagi barang siapa yang hendak mengetabui secara mendalam
"idrak" mata kepala itu".
Arti meng"idrak" ialah mengetahui hakikatn,va. Maka kita, walauprrn dapat melihat-Nya tetapi tidak dapat mengetahui hakikatNya,
sebagainr,rrr.r
kita melihat matahari walaupun mata kita dapat melihatnva, tetapi tirl,rl mengetahui hakikatnya matahari itu.
Inilah arti "idrak" yang ditiadakan dalam ayat 103 surat al An'anr
irrr
bukan semata-mata melihat. Begitulah tafsir kaum Ahlussunnah wal Jama'ah. Dengan kata lain kaum Ahlussunnah menyimpulkan, bahwa pcnli lihatan mata kepala tidak dapat mengetahui hakikat ZatTuhan mata kepala itu dapat melihat-Nya
Attinya:
'Tidak nteng-idrak akan Dia penglihatan",
Surat al An'am 103 ini : "Tidak meng"idrak" akan dia penglihatan mata kepala, tetapi Ia nrt'rrri
-,
- walauprrrr
tetapi Tuhan melihat dan mengetllrrrr
hakkat mata seseorang dari segala macam seginya.
224
Artirrya:
rhrr luas tentang masalah "Melihat Tuhan Azza waJalla" ini bacalah buku !*rnngan kami "40 Masalah Agama" jilid IV, bagian masalah yang kesepuluh. l)i situ diuraikan panjang lebar persoalan ini.
6, Ml'rai Nabi lltuhammad Saw. Kaum Mu'tzilah tidak mengakui dan tidak meyakini bahwa
Nabi
Mrrhrmmad Saw. mi'raj (naik) kelangit pada tanggal 27 Raiab, satu tahun rrhclum pindah (Hijrah) ke Madinah, Yang diakui oleh mereka hanya "lsra" saja, yaitu berjalan malam dari Mekkah ke Mesjid Aqsha (Baital Maqdis).
Mi'raj itu tidak masuk akal,kataMu'tzilah, walaupun ada hadits sahih yilng menerangkannya. ^)?5
ini dilawan oleh
kaum Ahlussunnah wal Jama'ah, yanu l,r pendapat bahwa Nabi Muhammad Saw. pada maiam itu "isra' dari Mrrl,l,rlr Farwa
r
be'ttrtrtryan
.llililnt (Isra':
ke Baital Maqdis dan sesudah itu naik dengan tubuh dan ruhnya ke llrrrirr
sampai ke langit yang ke
7, naik lagi sampai ke Mustawa, samplri
1,,
Sidratalmuntaha, dimana beliau ketika itu menerima perintah sembahr',rrrl 5 waktu sehari semalam dari Allah subhanahuwata'ala.
Fada malam
itu juga beliau kembali ke dunia dan pagi
h;rrrrrr,,
menerangkan kepada umum bahwa beliau berjaian malam tadi ke Mt
s1r,1
itu
berteriak-teriak mengatakan
Muhamnnad bohong, tak masuk akal, tak masuk akal dan lain-lain occlr,rrr
nyata benar bahwa Nabi Muhammad Saw, berjalan
ru,rl,un hari dari Mesjid Makkah sampai ke Mesjid Baital Maqdis (Mesjid
,{rplrl di Paiestina), dengan ruh dan tubuhnya, karena perkataan "lsra"' ttrl,rk bisa diartikan selain beLjalan dengan tubuh dan ruh. Begitu pula lil'rk;rtaan "hamba" dalam ayat ini, tidak bisa diartikan ruh saja, tetapi ruh rl,rn tubuh.
\lrrlr;rmmad Saw.
lr
Ifulau umpamanya Nabi MLrhammad Saw. hanya menerangkan b;rlru,,
ia bermimpi naik kelangit malam tadi, kenapakah orang-orang kllir
-
ini
Ilarangsiapa tidak rnengrtkui aclanya Isra', yakni perjalanan Nabi
brrlrr',,
diantaranyaAbu Jabiil membohongkan beliau ? Adakah manusia di ini yang membohongkan orang yang bermimpi ?
1),
l)alam ayat
Baital Muqaddas naik kelangir dan menerima perintah sembahyang.
Orang-orang kafir ketika
Kani kepadani'al seswtffluhnya Dia (Tuhan) ntendengar lagi
-
dengan ruh dan tubuh
-
malam haridariMcsjid Makkah
Mcsjid Aqsha naka orang ifu kafir, karena ntencntanq avlt ini
l)i dalanr kitab llfsir Khrzcn. jilid 4. pada plgina I
lJ rliterangkan panjang lebar
104 sarnpai pagin:r
hadits-hadits yang bertaiian dengan mi'ra1
menerangkan bahwa beliau, tubuhnya dan ruhnya naik ke iangit, sehrrrllylr
\,rhi Muhammad Saw. (naik ke langit), yang mana hadits-hadits itu sahih rltrirvayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. lladits-badits mi'raj ini banyak sahabat Nabi yang mendcngar dari N,rbi Muhammad Saw. dan meriwayatkan pula keiadian ini kepada mttricl-
orang-orang kafir mengatakan bahwa beliau dusta dan tak masuk akll
utru'idnya, sehingga hadits-hadits
Ini
clrrrrr,r
saja sudah bukti, bahwa Nabi Muhammad Saw. pada ketik;r n,
Tuhan menyatakan dalam Qur'an
)-:-1J\31,,
Mt d,6'i \ r ,t_,,y|
hlrrrsusnya dalam kitab Hadits Bukhari dan Muslim. Para sahabat yang meriwayatkan hadits'hadits,
i,t
:
2. Abu Dzar al Gaffari.
-ti,rK6 "$wi,t,
"MabA suci Tuban yang membawa barnba-Nya malant
mi'rai ini adalah
l. Malik bin Sha'sha'ah.
futinya:
.J. Anas
bin Malik, bujang Rasulullah.
4. Abu Hurairah meriwayatkan kesulitan Nabi ketika mengabarkan hal mi'raj ini kepada orang banyak. Sababat-sahabat Nabi Muhammad Saw. banyak sekali yang beri'itiqad,
bari (lsttr
t
dari Mesjid baram (h[akkah) sampai Mesjid Aqsha (Yerussalent), .tt(nt,t, telah Kami berkati sekelilingnya, st4paya Kami perlihatkan keterangtu
226
hadits,
:
/l,$,gfr Wdtt ]u;fi\fr$: yqv
ini tennaktub dalam kitab-kitab.
lrirlrwasanya mi'raj
itu
adalah dengan tubuh dan ruh, sesuai dengan hadits-
lnrlits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim ini
227
Di antara sahabat yang beri'itiqad begitu, adalah
1. Ibnu
pulang, sedang engkau mengatakan hanya satu malam pulang pergi. Demi
:
hta dan 'Uza (nama-nama berhala mereka), Kami tak akan membenarkan
l{,bas.
2.
Jabh bin Abdillah. 3. Anas bin Malik. 4. Huzaifih bin Nu'man. 5. Umar Ibnu Klrathah.
ketr,rangan engkau yang bohong ini".
Ilegitulah ucapan-ucapan Muth'im bin Adi seorang kafir yang masih herlamili dengan Nabi. Mendengar ucapan-ucapan tr{uth'im nyatalah bahwa Nabi Muhammad
6. I{alik bin Sha'sha'ah. 7. Ibnu Mas'ucl. 8. Dhahak. 9. Said bin Juber.
dnn jasad beliau. Kalau yang diterangkan beliau hanya mimpi
10. Qutadah. 11. Said Ibnul Musayah.
mcncrangkan mimpinya.
ketika
sebagaimana
sudah barang tentu Muth'im ini tidak akan
itu kepada orang yang
Muth'im dan mengatakan: "Hai Muth'im, engkau terlalu, ucapanmu terlalu "Saya" - kata Abu Bakar Shiddiq - "akan fnhirt terhadap anak saudaramu".
Demikian diterangkan oleh Qadhi 'tjadh drlam kitab as Syifa. Pengarang kirab "Muhammad Saw," Muhammad Redha, pada
ntt:mbenarkan Nabi Muhammad, walaupun ia mengatakan bahwa ia herjalan dari dunia ke atas langit sekalipun, karena Nabi Muhammad Saw. pagrrr,r
116 menerangkan:
'tidak ada arti orang mengatakan bahwa isra' dan mi'raj dalanr mimpr, karena terang dalam hadits itu ba.hwa beliau melakukan isra' dengan Bomrl ,laitu "dabbah" (hewan). Iftlau dengan mimpi kenapa mengendarai hen'lrr sedang heu'an itu biasanya mcrnbawa tubuh bukan menbawa ruh". Dan juga kalau dengan rnimpi, maka hal ini tak mengherankan, rirl:rl mungkin dijadikan dalil atas kerasulan beliau dan nuiizat beliau, karcrr,r
mimpi bukan mu'jizat. Setiap, orang boleh bermimpi. Ketika Nlhi Muhamad Saw. mengabarkan situasi mi'raj di hadapan umum pada plgr pagi hari sepulangnya beliau dari mi'raj, maka orang kafir berteriak-teri;rl dan bertepuk tepuk membohongkan Nabi.
bin Adi
berkara: ',lllr
Muhammad, ucapan-ucapanmu pada waktu yang lalu tak begitu sulit untuh diyakini, tetapi hari ini benar-benar kami kesulitan. I(ami pernah berjallrr ke Baital Maqdis dengan unta yang kencang berjalan, sebulan pergi sebullrr
228
-
Saidina, Abu Bakar Shiddiq yangiuga hadir ketika itu, lantas mendebat
14. Ibnu Jurej.
antaranya bernama Muth'im
-
tnengatakan beginr. Ia tak akan mendebat setajam
13, Mujahid bin 'lkrimah.
di
menerangkan keadaan beliau berjalan malam tadi dengan ruh
kepcrcayaan kaum Mu'tazilah
12. Ibnu Syihab.
Seorang
itu
#eorang yang tidak pernah bohong sedari kecilnya". Pendeknya kabar mi'raj menimbulkan kegaduhan yang besar diantara orang-orang kafir dan mereka dapat alasan bahwa Nabi Muhammad itu bohong katanya,
Nah, inilah suatu tanda bahwa Nabi menerangkan perjalanannya ptcla waknr mi'raj dengan ruh dan tubuhnya. Maka heranlah kita menuruti paham kaum Mu'tazilah yang ber'tentangan dengan paham dunia Islam. Sebagaimana biasanya, kaum
Mu'tzilah menimbang tiap-tiap
sesuatu
dengan akalnya. Mereka mengatakan bahwa Tuhan menjadikan thabi'at Eitnusia itu jatuh ke bawah karena tubuhnya berat, berbeda dengan burung yrng bisa naik karena tubuhnya ringan.
Inilah bahayanya kalau setiap sesuatu diukur dengan akal, bukan dengan iman dan bukan dengan syari'at. Akal manusia ketika itu tidak lltenerima kalau manusia itu terbang, kalau manusia itu naik ke atas, apalagi lkan naik ke langit.
Tetapi sei
kehilangan tubuh Nabi
tidak mustahil lagi menurut akal.
mempunyai isteri-isteri yang lain.
Pada tanggal 2 Agustus
dengan kendaraan Apollo
I97l
tiga orang bangsa Amerika naik ke brrl.r,,
Ini rnustahil, karena Nabi tidak selalu dengan Sitti J. Dan lain-lain pertanda
Aisyah, beliau
atas tidak benarnya kabar ini.
12.
Kalau Imam-imam Kaum Mu'tazilah Washil bin Atha', Zatmakhsr',,,, Jahizh dan AI Jubai hidup pada masa sekarang, tentulah mereka rrl,.rr, taubat dari pahamnya yang keliru ini, sesudah melihat fakra-fakta r;r',1:
Kesimpulannya ialah: kaum Ahlussunnah wal Jama'ah beri'itiqad reyrrkin-yakinnya bahwa Nabi Muhammad Saw. isra' dan mi'raj ke langit hijrah ke Madinah, dengan ruh 1r;rtlrr tanggal 27 Raiab, satu tahun sebelum
dihadapinya.
rl,rn tubuh beliau, Saw.
Imam Abu
Vin an Nasafi, Pengarang kitab Tauhid "Bahrul
Kal;rrrr
Mu'tzilah ini: "Memang diakui tabi'at manusia itu berat, sama juga dengan Apakah ia
brrrrr
rrrl,rl,
Atlsha) beliau naik ke langit.
k;rl,rrr
mi'raj itu beliau menerima wahyu kewaiiban mengcrjakan rt'rnbahyang 5 waktu sehari semalam bagi ummat beliau. Jadi, seiarah Pada malam
Memang manusia sendiri tak mungkin terbang ke langit, rerapi l.uhan membawa atau melontarkannya ke atas, bagaimana ?
Dan kalau naik itu dengan kendaraan bagarmana ? Bagi 1'uhan Yang Maha Kuasa tak ada sesuaru yang ridak bisa
t,rrrggal wajibnya sernbahyang adalah pacla tanggal
rlr
Imam Bukhari, ahli hadits yang terkenal ALP, memberi iudul suatu p;rsal dalam bukunya : "Betapa diwajibkan sembahyang pada malam lsra"'
Kaum Mu'tazilah menonjol-nonjolkan ucapan Ummil Mu'minin Sirrr di mana beliau pernah mengatakan ketika memberi komcrrt,rr tentang mi'raj, bahwa tubuh Nabi tak pernah hilang dari padanya. Aisyah,
bebcr;r1r,r
1. Ini bukan ucapan beliau, tetapi dibuat.buat seolah-olah dari beli;rrr karena ketika itu, yakni ketika Nabi Muhammad Saw. mi'raj Sirrr Aisyah belum kawin dengan Nabi Muhammad Saw.
Mi'raj terjadi 1 tahun sebelum hijrah, sedang Nabi kawin dan bergrrrrl dengan Ummil Mu'minin sesudah beliau hijrah ke Madinah.
2. Suatu tanda bahwa ucapan ini maudhu' dan agak sumbang dalrrrrr artinya, karena Sitti Aisyah mengatakan bahwa ia tidak perrr;rlr 230
27 Rai'tb, satu tahun
rcbclum hiirah.
kerjakan-Nya".
Orang yang meneliti ucapan ini menerangkan bahwa acla kemungkinan tentang ucapan Ummil Mu'minin ini:
menurut paham Ahlussunnah
tr,r.jacli pada malam
Setiap yang berat jatuh ke bawah. ?
-
yang satu, yakni beliau Nabi Muhammad Saw. berangkat rl;rri Makkah ke Palestina dengan mengendari Boraq, hervan yang khusus rlirlirtangkan untuk keperluaan itu oleh Tuhan dan dari Palestina (Mesjid
menerangkan dalam menolak dalil
Akan tetapi, kalau batu rru dilontarkan, bagaimana naik ke atas ? Ini juga fhkta.
Ilaik juga dicatat bahwa Isra' dan Mi'raj
Nah, kalau mi'raj Mu'tazilah
itu hanya dengan mimpi -
- maka timbul lagi kemusykilan,
l. Sembahyang
sebagai i'itiqad kaum
sebab:
itu diwajibkan Tuhan dalam mimpi, jadi mengurangkan
derajat sembahyang yang sangat penting itu.
2. Tidak ada suatu haditspun yang menerangkan bahwa beliau berangkat dari Makkah dengan kendaraan Boraq dan setiba di Mesjid Aqsha beliau tidur dan dalam tidur diturunkan wahlu kewajiban sembahyang.
Itu
hanyalah "omong-kosong," kaum Mu'tzilah yang menyesatkan
I'itiqad ummat Islam. Barang siapa yang hendak memperdalam pengetahuan tentang "lsra'
thn Mi'raj" bacalah buku "40 Masalah Agama" jilid
1, bagian Masalah
lftdua.
231
Di situ diuraikan panjang iebar sampai 40 halaman.
hlrrrsus paham kaum Qadarivah, karena orang )'ang beri'itiqad macarn ini lrrga dinamakan kaum Qadarivah, r'akni "kaum yang kuasa", karcna ia kuasa
7. Manusia Meniadihan Peheriaannya
nrt'rnbuat amalannya, katan,va.
Kaum Mu'tazilah mcngi'iticladkan bahq'a pekerjaan manusia diadak,r
r
Baik juga untuk penutup pasal ini, direrangkan suaru hal r
clleh manusia sendiri. bukan oleh lhhan. 'lr.rhan sama sckali ticlak tahu apa vang sedang clan vang akan dibtr,rr
oleh manusia l).igi kaum Mu'tazilah. Khaliq itu dua: pertama'luhrin vlrrrl menjaclikan langit dan bumi clan yang lain manusia, yang menjaclili,rrr perbuatann.va sencliri.
lbtapi Al .lahizh, salah scollng Imam Mu'tazilah berfitwa agak l:rin ),ang diiadikan manusia aclalah pcrbuetannya yang buruk clen yurrrl berclosa, scring perbuatannya yang baik dijadikan oleh 'lLrhan juga. .lrrrlr 50% bedawanan dengan I'itiqad Ahlussunnah $'alJana'ah yang menyatal,rrrr
bahwa sekalian yang terjacli, baik vang dibuat oleh manusiit sckaliprrl dijadikan olch lirhan.
l'uhan berfirman
:
pcnrimpin kaum Mu'tazilah) (wafat: 115 H.) dan Abr.r Ishak al Asfaraini (rvrfht: 406 H.), seorang pemimpin kaum Ahlussunnah. Cerita ringkasnva rt'bagai barikut
:
Seorang Qadhi Mu'tazilah, namanya AbduiJabbar bin Ahmad clatang ht' kantor Ibnu 'Ubad, wazir Khalifah al Mu'iz.
Di dalam kantor itu
didaparinya Ibnu 'Ubad sedang bercakapt;rltap dengan Imam Abu Ishak al Asfaraini, seorang Imam kaum r\lrlussunnah wal Jama'ah. Sesudah memberi salam Abdul Jabbar berkata, 'Amar suci luhan y;trtg bersih dari sekalian yang keji".
Dengan ucapannya
ini ia menyindir Abu Ishak, karena Abu
Ishak
lrt'ri'itiqad bahwa sekalian pekerjaan manusia, buruk baik, diyadikan
11:
(3ufJt
S]#uSKailtt;
Artinya: "Dctn Tuhan 1'ang menjadikan kamu dan sekaliart pekerinan kanrt (As Shaffat 96).
Artinya:
"Katakanlah (Hai Mubannnad) : "Sekaliannya dari Tuhan" (An
"llrhan.
Lalu Abu Ishak menjawab: "Maha suci lirhan yang tidak terjadi \u;rtu juga dalam kerajaan-Nya selain yang Ia kehendaki". Dengan ucapan itu Abu Ishak menyindir Abdul Jabbar, bahwa rlkllian yang terjadi didunia hanyalah bisa terjadi kalau lirhan menglrcndaki.
Lalu Abdul labbar menjawab: 'Apakah Tuhanmu menghendaki rupaya Ia didurhakai ?" Dengan ucapan ini Abdul Jibbar seolah-olah mendebat Abu Ishak, h;rhwa kalau Tuhan juga yang membuat pekerjaan yang durhaka, maka tt'ntr.rlah Ia suka kalau Ia didurhakai. Lalu Abu Ishak menjawab: 'Apakah Tuhanmu dapat dipaksa untuk
Dan lagi firman-Nya:
Nis;r
78).
Hai ini akan dibicarakan lebih panjang dalam pasal yang menerangk:rn
232
1'ang
rrrt'narik, yaitu perdebatan antara AbdulJabbar bin Ahmad (salah seorang
rlitlurhakai
?"
Dengan ucapan ini Abu Ishak seolah-olah mengatakan, kalau tidak l\rhan yang menjadikan pekerjaan manusia yang ma'siat, maka tentulah Ia
233
dipaksa, menerima maksiat urAnusta, karena mau tidak mau Ia menerima maksiat vang dibuat orang dengan tidak setahu-Nya itu.
hrrrrr.,
Laiu Abdul Jabbar menjawab: "Bagaimana pendapatmu, kalau lulr,rrr tidak memberi hidayat kepada saya, dan dipaksanya saya mengerj;rl',rrr
perbuatan buruk, apakah saya
Ia bcrbuat baik rtau berbuat jahar
kcp;r,l,r
?"
Dengan ucapan ini AbdulJabbar seolah-olah mengatakan bahu,a
krrl,r,r
'lirhan juga yang membuat pekeryaan manusia vang 1elek, maka tentul,rlr 'l.uhan itu berniat fahat kepada manusia, pada halyang berniat jahat kep;r,lr manusia itu adalah Syethan, bLrkan luhan.
l,rrrgit dan bumi ?
Di atas apa, 'arsy itu diletakkan dan kenapa ticlak jatuh
hr balvah, dan lain-lain tanva sinis. I)i dalam lafsir Al Kasl"st,af, karangan Imam Mu'taziiah Zantakhsvari, t,l lcrang-terangan mengatakan sebagai cemoohan ''Ktrrsi Tuhan tidak akan termllat dalam langit dan bumi rnaka dimlnl rliletakkannya? Itu hanya gambaran Kebesaran Tuhan dan hanva "khaval" :
l,nltrni saia, tidak ada kursi di sana, tidak ada duduk dan tidak acla orang y,rng duduk (lihat Kasvaf Juz I halaman 153.i51). Ilerkata Imam Nasbiruddin Al Maliki, pengarang kitab Al Intishaf :
l\'r'kataan Zamakhsvari
Abu Ishak alAsfhraini menjau,ab: "Kalau Tuhan melarangmll menqanrlirl
miiik-Nya maka, lLhan memperbuat apa yang disukai-Nya dalam
nrilrl,
Nya".
Dengan ucapan ini Abu Ishak seolah-olah mengatakan bahwa sekalr,rn
yang ada dan yang terjadi di alam ini adalah milik lirhan dan chl;rrrr kekuasaan l'uhan, maka Ia berhak memperbuat sekehendakNya apa yiurli disukaiNya, sesuai dengan firman Tuhan:
ini
benar-benar meremehk;in Qur'an dan kurang ropln terhadap Tuhan, karena perkataan "khayal" atau "fantasi" biasanya rlilxrkai hanya untuk menerangkan yang batil yang dongeng sama sekali
llrrtishafJuz
t
hal. 153).
Kaum Mu'tazilah
-
sebagai orang
Isian
-
percaya kepada Qur'an,
,tk:rn tetapi kata-kata arsy dan kursi yang termaktub dalam Qur'an mereka
l)utar artinya
;
Arsy berarti "kerajaan" dan "Kursi" lrerarti "pengetahuan".
Kepercayaan
ini berlainan dengan
kepercayaan kaum Ahlussunnah
wirl.lama'ah yang mempercayai seyakin-yakinnya bahwa Arsy dan Kursi itu
\1:CC,.tL"jgJU;
,t r
l:t.
Dalam hal
ini lhhan berfirman:
Artinya:
"Ia memperbuat apa yang dikebendaki-Nya" (Al Buruj :
Yoo,fJ t.34r5r#ita*,sEj
16),
Demikianlah perdebatan yang halus dan tajam antara Ulama Mu'tazil,rlr
dan Ulama Ahlussunnah dalam soal pekerjaan manusia yang jelek dibuat oleh manusia itu sendiri atau dijadikan oleh Tuhan juga. lebih jauh bacalah pasal "kaum Qadariyah"
apak,rlr
Kalau "kursi" dalam ayat ini diartikan dengan "ilmu" atau pengetahuan"
Kaum Mu'tzilah tidak percaya dan tidak meyakini adanya arsy" tl,rrr "kursi". Mereka bertanya - sebagaicemooh - di mana ditaruhnya kursr irrr
234
-
menurut sebuah ayat
"Ktrsi Tuban itu luas meliputi langit dan bltmi" (Al Baqarah: 2-55).
rchirgai tafsir kaum Mu'tazilah (Zamakhsyari cs.) maka akan
8.'Arsy Dan Kursi
sedang kursi itu
Artinya:
-
lebih besar dan lebih luas
rlrrrr
te rasa
janggalnya
rl;rrt tak sesuai lagi dengan yang benar.
Cobalah kita baca umpamanya : "llmu tulian itu luas melipuri langit rlln bumi", maka timbullah suatu pertanyaan : apakah yang di luar langit rl;tn bumi tidak diketahui oleh lhhan ?
235
Pada hal Tuhan
Nlirh
me
ngetahui tiap-tiap suatu (lihat al Baqarah : J'tr
Dan lagi dalam soal Arsy luhan berfirman
4-
,. ,'l.
Kalau api maka timbul pertanyaan lagi:
l.
Di mana letaknya, apa sumbu yang dibakarnya
I
Apa yang dibakarnya sebagai miuyak, minyak gas atau mini'ak
:
t"
$V^t1,I:r.F'gS;,tr*,;6;q{ajf&,eitt;
tanah
\V\ ri-6Ul
?
?
.i
Sudah sekian lama bernyala kenapa tidak habis minyaknya
i.
Kenapa tidak pernah padam
!'
?
Artinya:
"Dan Malaikat-nmlaikat berada pada beberapa penjuntnl,o. tltrtt delapan orang mnlaikat pada bari itu nrcnikul 'ars1, Tuhannur" (\l Haqqah: 17). Ayat
ini Sharih (nyata) bahwa 'arsy itu dipikul oleh delapan
or;rur
llal ini semua tidak diwajibkan bagi kita untuk mengetahuinya. Apakah tubuh bulan batu, tanah liat, lumpur, kayu-kaluan clan gur)ung-gunungan, semuanya itu tidak diwajibkan bagi kita untuk mengetllrrri dan mengi'itiqadkannya. Kalau ada orang mengatakan bahwa 'arsy dan kursi tak pernah rltlihat oleh mata kepala dan juga tak pernah dilihat oleh ilmu pengetahuan
malaikat.
-
Kalau Arsy dalam ayat ini diartikan "kerajaan" sebagai tafsir klrrrrr Mu'tazilah bertanyalah kita: kenapakah dipikul oleh malaikar, apll,,rlr "kerajaan" bisa dipikul oleh delapan malaikat ??
*
Yang hak ialah i'itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama'ah, bahwl ,),r arsy" dan "kursi" ada, dan yang memberi tahu kepada kita atas aclarrr,r
ialah Qur'an suci yang tidak pernah bohong dan mendusta. Adapun hakikat zatnya, bentuknya, rupanya, warnanya dan besarnr,r kita tidak tahu dan kita tidak diwajibkan untuk mengetahuinya menunrr hukum syari'at Islam ; Yang diwajibkan ialah mempercayai adanya, Irrrrr tidak.
rrrutlcrn secara exact, karena hal
itu tak wajib dipercaya.
Nah kalau begitu, maka orang
yang
bertanya
ini
sudah merusak
rlrrtli utama Agama dalam cara berpikirnya. Ummat Islam wajib percaya kepada yang gaib. lirhan tak pernah diItlurt oleh manusia di dunia ini, kecuali oleh Nabi Muhammad pada malam
lri'nrj, tetapi kita seluruhnya wajib percaya atas adanya lbhan Yang Maha l*;t itu. Surga dan neraka tidak pernah dilihat oleh manusia biasa tetapi wajib
lrcrcaya atas adanya surga dan neraka pada hari akhirat. Begitu juga kita tak pernah melihat malaikat, tetapi kita wajib percaya
Setiap orang Mu'min wajib iman dan wajib percaya kepada sekali,rrr yang disebutkan Tuhan di dalam al Qur'an dan Sunnah Nabi, tidak bolt'lr ditawar-tawar.
It;rs adanya malaikat-malaikat itu, karena Tuhan mengabarkannya dalam
Misalnya lagi, kita percaya atas adanya Bulan dan Matahari, scluin dapat dilihat dengan mata kepala, juga Tuhan menerangkan pula dalanr ,rl
rlt'rrgan kaum atheis yang tidak beragama. Orang berag^maperc ya kepada y;rrrg
Qur'an.
ttrcmpercayai benda yang ada.
Kita mempercayai hal ini, tetapi kita tidak diwajibkan hakikat tubuh bulan atau tubuh matahari. Apakah tubuh matahari itu api ? 236
mengerahrrr
al (lur'an.
Di sinilah
perbedaan yang tajam antara ummat yang beragama
gaib sedang kaum atheis tak percaya kepada yanggaib, mereka hanya
Bertalian dengan
ini baik pula kita
singgung sebahagian kecil dari
guru sekolah di Indonesiayang mengajarkan kepada muridnya, bahwa langit
tltllk
ada.
231
i
Paham
Kalau menurut akal kaum Ahlussunnah walJama'ah adanya langit itu
ini bukan paham Ahlussunnah walJama'ah.
Kaum Ahlussunnah walJama'ah mevakini bahs'a langit itu ada. buh;ur
tidak ada. l'uhan berfirman
o
t,
r-.iJlfo{.
nlstrk akal, karena alam raya ruang ,luutnya oleh manusia. Profesor-profesor
:
**v +r'F, oe,;,!
r'ii,
vs;
di Eropa dan Amerika
sekarang yang mengatakan
hlltwa mereka pandai-pandai, tokh ilmunya masih terbatas. Paling tinggi lekirrang mereka baru mengetahui zat bulan, yaitu bintang yang paling deklt kepada bumi. Adapun bintang-bintang yang beribu'ribu, bermilyun'
i,!
Artinya: "B6hLLtasrn.l,a Tubannru
angkasa sangat luas, tidak terukur
ffillyun di ruang angkasa, mereka mengakui belum mengetahui. Nah, siapa tahu, mungkin dan masuk akal, bahwa langit yang di'
ialnb Allah yang nenjadikan langit ltttt
bumi" (N Araf : 51).
$rllkan Tuhan itu terletak di ruang angkasa yang paling atas, yang belum tntttpai ilmu manusia sekarang mengetahui dan menganalisanya.
Di dalam ayat ini dinyatakan dengan tegas, bahwa langit dan brrrrrr
Oleh karena itu, bagi orang mu'min waiib iman dan percaya kepada Alllh yang mengetahui dan yang menjadikan ruang angkasa yang luas itu
sudah dijadikan.
-
Kalau langit tidak ada sebagai paham kaum modern Barat rt' karang -, maka lhhan telah menjadikan barang yang tidak ada. Ini mustllril karena kalau sudah diiadikan oleh Tuhan maka itu suatu bukti bahn';r r,r
dnn yang menjadikan sekalian isinya.
Tuhan mengatakan bahwa langit
itu ada, sudah dijadikan-Nya. Kita
percaya dan kita iman pada-Nya.
ada. Ditegaskan sekali lagi, kalau lhhan sudah mengatakan "Krrni menciptak;rrr
langit dan bumi", maka sudah pasti ada yang diciprakan-Nya itu. 'l'itll[ mungkin Ia menciptakan yang tidak ada. Apakah hakikat bumi, apa hakikat zat tubuh langit, itu tidak menjlrli soal dan kita tidak diwajibkan untuk mengetahuinya. Apakah langit itrr suatu benda ataukah langit itu "apa" yang di atas kita, itu bukan soal Ada orang berpendapat bahwa "apa yang di atas" itulah langit tl;rrr pula ada yang mengatakan bahwa langit itu adalah bintang-bintang yang lrl,r
di
atas.
Baiklah, terserahlah, tetapi pokoknya ada.
l, lllalaihat Kiraman Katibin Kaum Mu'tazilah tidak mengakui adanya Malaikat "Kiraman Katibin" |lng bernama Raqib dan Atid yang bertugas menuliskan amalan manusia lehari-hari. Mereka mengatakan bahwa ilmu Tuhan meliputi sesuatunya, tak ada
' ii :
Anak-anak ummat Islam tidak boleh diajar dan beri'itiqad bahwa langit
penulis-penulis yang akan menuliskan amal manusia sehari'hari. Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah berkeyakinan, bahwa malaikat yang bsrnama Raqib dan Atid berada di kanan kiri setiap manusia, tiap hari,
ylng bertugas menuliskan amal-amal manusia. Yang baik ditulis oleh
itu tidak ada. Iklau masih adayangmengatakan bahwa adanyalangit itu tidak masrrl
fuqib dan yang buruk oleb Atid.
akal, maka bertanyalah kita:
pnulis itu perlu untuk dijadikan saksi di akhirat di hadapan Nlah apabila mrl-soal amalan ntanusia itu ditimbang.
Menurut akal siapa
238
I
ytng tersembunyi bagi Tuhan dan karena itu Ia tidak membutuhkan
1..
?
Valaupun Tuhan mengetahui sekalian pekerjaan manusia tetapi penulis'
;
239
Tuhan menyatakan hal \
tutinya i
r
- r.
ini dalam Quran
r U.iry
l)nn firman Tuhan lagi yang lebih jelas
a u;ly 1j
ryW6. Ab;tJ:S#
"Sesungguhnya untuk kantu ada penjaga-penjaga, penulis-patrtrlr
r\r'tinya
yang mtilia" (Al Infithar: 10-11).
lm
Dan firnun-i{ya:
&bW#,f,tfit;,::;:i h. t cs,bJ,
.-affipgid:;,
Artinya:
'Ataukab mereka mengira bahwa Kami tidak mendengar ,ubrtst,, dan pembicaraan dalam sidang rabasia tertutup mereka ? sebennrtty,i utusan-utusan Kami didekatnya menuliskan', (Az Zukhruf: g0).
\v, J
j-,J +F;*A|E:QA
:
'lngatlab, ketika bertemu dua yang bertemu, yang duduk di kanan kiri. Tiada suatu perkataan yang di ucapkan nmnusit, melainkan
liilekatnya ada Raqib dan Atid" (Qaf : 17-18). Dan hal ini, bagi orang yang benar.benar mu'min, tidaklah berlnrtangan dengan akal karena tidak ada salahnya kalau kita ini diiringkan t('rus menerus oleh dua orang malaikat yang diperintah oleh Tuhan untuk rrrcnuliskan amal ibadat kita, bukan saja pekerjaan kita yang br-rruk tetapi yrrng baik juga dituliskan.
ini bertentangan dengan akal yang sehat ? Iclak, tak ada lx'rtentangannya. Hanya kaum Mu'tazilah terlalu jauh memakai akalnya, Apakah hal
Dan lagi firman-Nya:
rchingga kadang-kadang meleset dari jalan lurus.
WN,;;tr*#Otfr*kii,pfg;
10.
\Y."Fit-V,;,,,t,,W "Dan kepada setiap manusia Kami ikatkan perbuatannya dikuiltktry,t
dan Kami keluarkan kepadanya di hari qil1,amat, kitab yang tlidapattry,t terkembang, Bacalah kitabmu, ukuplah pada hari ini engkau menthtr,tr
perhitungan atas diri sendiri" (Al Isra':
Yang Kekal I'itiqad yang ganjil dari sebabagian kaum Mu,tazilah ialah tentang
pcnduduk neraka. Umar bin al Bahar alJahizh (meninggal Zl5 H.),lmam kaum Mu,tazilah, rtrcrnfatwakan:
Artinya:
13).
Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah percaya, kepada nash-nash ayar irrr tidak ragu-ragu dan meyakini bahwasanya di samping setiap manusia :rrl,r dua orang malaikat yang menuliskan sekalian pekerjaannya.
240
JgVj *'lV oM,Jxsy \A-
:
:
a. Manusia yang dimasukkan ke dalam neraka tidak kekal dalam neraka, tetapi menjadi bersatu dalam neraka dengan neraka, sehingga ia pada akhirnya tak merasa lagi siksaan neraka, karena ia sudah menjadi neraka.
b. Manusia yang masuk neraka bukan dimasukkan ke dalam
neraka,
tetapi neraka yang menariknya ke dalam, seperti besi berani menarik
jarum ke dekatnya.
241
c.
Sebahagian lagi kaum Mu'tazilah mengatakan bahwa penduduk surri,,
dan neraka tidak kekal, tetapi setelah lama mereka menerima up,rlr
.lelas dalam ayat
'li:ntang orang kafir dikatakan Tuhan
kekal di dalamnya buat
:
w!,c {\"gi{5'tfi'ieai'lvfu.rt,tt
sendiri.
Mereka tidak atau jarang mempergunakan Qur'an dan Hadits ukuran pokok. Maka karena itu mereka kesasar.
sr"rrga
rrl;rrna-larnanya.
atau menerima hukuman maka mereka dilenyapkan dan sur1i,' nerakapun dilenyapkan. Pada akhirnya yang kekal hanya 'lirh,rrr
Demikian diantannya kepercayaan kaum Mu'tazilah. Kesalahan pokok bagi mereka ialah karena terlalu memutar dalam menimbang sesuatu, sehingga kesasar ke sana ke sini.
ini bahwa penghuni
itr , ,ilPJ. 1t:r$q& g' +Gf 'e110
akalrrr,r
Altirrya: seb;rg,rr
Ikum Ahlussunnah wal Jarna'ah berpendapat bahwa surga clan ncnrl,,r bersama penghuninya akan dikekalkan Tuhan buat selama-lamanya buli;rrr
a ng k afir t i ad alah ak an m eno l ong s e diki t harta dan anak-anak mereka terbadap Tuban. Mereka isi neraka krl,al di dalamnya selama-lamanya" (Ni Imran : 116). "B
ab w as any a
o r ang-
or ang lt
1tt14u
kekal dengan sendirinya tetapi dikekalkan Tuhan. Yang kekal dengan sendirirrr,r
Ilanyak sekali ayat Qur'an yang menetangkan bahwa penghuni surga neraka akan kekal di dialamnya selama-lamanya. Maka heranlah kita
hanyalah Tuhan.
rlin
Bukan saja surga dan neraka tetapi benda-benda yang lain yang rlr kekalkan Tuhan, yaitu 1. Arsy. 2. Kursi. 3. Luh Mahfuzh. 4. Qalam. 5. Sury,r
rrrrlihat jalan pikiran al lahizh yang meartikan "kekal" dengan menjadi "rirtrr", sehinggatak terasa siksaan atau nikmat lagi.
dan penghuninya. 6. Neraka dan penghuninya dan 7. Arwah manusia. Inilah 7 macam makhluk yang dikekalkan Tuhan buat selama-laman\',r Perhatikanlah firman Tuhan
:
,3$s iW Sfiu tlrl t v]'|:'t3JE ;rtt o' ,ittui:V6_.e"V:)i44\36r;,,'o't; \t -\Y r Li\r>-Y t .o*-
Perhatikan lagi firman Tuhan
:
la4r 6:tt:St'tt{t;5qz""a.aY6,g Arlinya:
Mereka menyeru: Hai Malik! Dapatlah kiranya Tuban engkau itu! urngakbiri hal kami ini! Dia menjawab: "KAmu akan tetap tinggal n'lrnnnnyt begitu" (Az Zukhruf: 77).
Nah, perhatikanlah ayat ini. Orang-orang dalam neraka memohon Artinya
:
"Babwasanya orang-orang yang mengatakan Tuban kami itu Alhtl'
kemudian mereka berdiri tegub dalam pendirinnnya itu, mereka tidtl; akan merasa takut dan tidak nerasa dukacita, Merekalab yang rnenemput surga sebagai balasan dari perbuatan mereka dan kekal di sana selanut
IAmAnyA" (Al Ahqaf
242
:
13
- l4).
t
hcpada malaikat Malik (penjaga neraka) agar Tuhan mengakhiri siksaan r;rng dijalankannya, maka Malik menjawab bahwa hal itu tidak mungkin, rrrt'rcka akan dihukum buat selama.lamanya.
lbranglah dalam ayat ini bahwa siksaan itu tidak berhenti. Adapun keyakinan lahizh yang mengatakan bahwa manusia bukan tllrrrasukkan ke dalam neraka, tetapi neraka yang menarik diakarena antara
243
*
neraka dan pendurhaka bersatu tabi'atnya, maka kepercavaan ini clitol,rl'
oleh ayat Qur'an suci
Lv,
:
Jl;i, oJ.t .
&J,.U+"L{
:
"Diperintabk{til
:
tangkaplab orang itu dan hela santpai ke tenu,tl'
api yang menyala" (Ad Dukhan: 47). Jadi orang-orang durhaka itu dihalau masuk neraka, bukan ditarik olt'lr neraka seperti kepercavaan Jahizd dari Mu'tazilah.
Dan firman Tuhan
o,
;i5:i t\4.5e j x : 1; +u)
v\",/,,eC6V,fU,eg
ir,* .1t
Artinya
S,!'j
ttnylt:
"Dan dihalnu orattg-orail1 lang kafir ke'neraka Jabannant ht,rltondong-bondongan, sehingn ketika nrcrekn sanrpai di sana dihtha "Belunt lttttln ileraka ilu dtrn penjasa-penjaga bertan1,6 kepada nrcrekn : 1u'r'nfi-kah datang kepadamrt utusan Tuhsn dari golongan kanru iuga |\rtttr(LSaftta manusia) 1lang ntenbacakan kitab-kitab Tthart kepadamu
lin
l'tvtS mernberikan peringatan babu'a kanm akan menemui hctri kamu
tttl ) " Mereka ntenjaulctb: 'Adtt".
;
\Y,f,rH
r.
6;.7*"! jt6j *n
y
-
begitutab siksa Trbsn aksn diherikan kepada ormtg-orottg nug tidak berimcm", (Az Zumar: 71). Irlrtlti
-
.lclas bahwa orang-orang itu dihalau, bLrkan ditarik.
Artinya:
"Dibari nrcreka ditolakkan dengan kekerasan ke dalam jahannam" (Thur: 13). Tbrang dalam ayat
ner(tl.'tt
ini bahn-a mereka dihalau dan ditolak untuk
masrrl'
neraka Jahannam, bukan ditarik.
Banyak sekali ayat dan hadits-hadits Nabi Muhamrnad Saw. menyatakan bahwa orang-orang kafir
itu dihalau masuk neraka,
1'rrrrl
buk,rn
tlcgitu juga tentang kekalnya ahli syurga atau ahli neraka, banyak Ilk;rli ayat-ayat Suci dalam al Qur'an yang mengetakan begitu. cliantaranya Ilrtlrrpat pada surat an Ni-sa : lJ'92, at lhubah :64'18, al Hisyar: 17' r rlln banyak lagi ayat-ayat suci yang filenerangkan bahwa orang-orang ylrrg kafir akan dimasukkan, ke dalam neraka jahannam clan kekal tetap tlrrggal selama-lamanya nterasai hukuman dari lirhan.
ditarik sebagaimana kepercayaan kaum Mu'tazilah.
I)alam satu ayat diterangkan bahwa siksa itu selalu tak putus'putusnya, lrt'rcka dibakar dalam api dan setelah mengelupas kulitnya karena terbrkrrr,
Di antaranya terdapat parla ayat 71 dalam Surat Az Zumaq bunyinr,r sebagai berikut
rllgrrrrti lagi dengan
:
86 ;.V, ti6Y;:'iggtffiefi, wS '#); r iq *'rt l,trUii q 7 l'JtfuQt; 244
kulit baru supaya dirasainya benar siksaan lirhan.
'l'uhan berfirman
:
(:# rs C#f,;:
r
ol
t?vti.:+ts 3 rc
ui
sf si
lEXr I r ;;fgl r b i';y*4;: ;r+ r
r
!1
i;1.'X
r oI^"rJl
245
llrhtn menerangkan hal ini dalam Qur'an
tutinya: "Bahwasanya orang-orang yang engkar dengan a1,at-ayaI Ktrttrt akan Kami masukkan ke dalan neraka. Tiap-tiap mengelupas kulit nrcrtt,,, r
Kami ganti dengan kulit lain, supaya mereka nxerasa benar bahwasanya Allab adalab Mulia dan Hakint" (An Nisa': 56).
:
.Sh$,F;rA;6LaV:*ilFg-,Ug-l:)v
sikstr,ttt
At
efy
Art inya:
Kesimpulannya: kaumAhlussunnah walJama'ah beri'itiqad bahwa srrr 1i,, dan neraka bersama penghuninya kekal buat selamalamanya dan ahli-rrlrlr
"Dan neraca (timbangan) pada hari itu berjalan betul, siapa berat Itnthangan, kebaikannya itulab orang-orang yang berunhtng" (Al A'araf :
neraka bukan ditarik masuk ke dalam, tetapi dihalau.
tt.
ll) 'lbranglah dalam ayat ini bahwa akan ada"wazan." (timbangan). Kalau "wazan" di sini diartikan dengan "keadilan lirhan sebagai paham
Tidah Ada Timbangan, Hisab, Titian, Kolam, Dan Syafa'at
Mu'tzilah itu keterlaluan. Mereka mengatakan balnr,,r Timbangan (Mizan), tidak ada perhitung;rrr (Hisab), tidak ada Titian (Shiratalmustaqim), tidakadaKolam (Haudh) tl;rrr tidak ada Syafa'at Nabi. Sebagian kaum
di akhirat nanti tidak ada,
l(alau ada dalam Qur'an yang menyebut.nyebut Timbangan dan His;rl, maka malaudnya adalah "ke Adilan Tuhan", kata mereka. Jadi mereka menta'wilkan seluruh ayat yang bersangkutan deng,rrrr Timbangan dan Hisab dengan "ke Adilan Tuhan". Mereka mengemukakan dalil aqal, bahwa Tuhan mengetahui semrr,r pekerjaan - buruk baik - yang diperbuat oleh manusia. Maka karena itu r,rl,
perlu ada semuanya itu ; yang saleh dimasukkan ke dalam surga dan jahat dimasukkan ke dalam neraka, habis perkara. Semua ayatyang menyebutkan Timbangan, Hisab,
Itian,
yarryi
hthrh yang menang".
Apakah jadinya xrti
ini kalau ditakwilkan begitu ? ^y^t Selain dari pada itu, walaupun ditimbang dengan akal sekalipun, hal lrrt ticlak berlawanan dengan akal yang sehat. Apa salahnya kalau nanti di sklrirat diadakan timbangan untuk menimbang dosa dan pahaia ?
,
lldak ada suatu yang mendorong crtl yang lain dari asalnya. 'lbntang Hisab, Tuhan berfirman
y1- y o, rr*irtJ t.
agar l,:ta mentakwilkan ayat
ini pada
:
#)1r$!,yt; #.(ffi:'ol
Artinya:
Kolam
tl:rrr
syafa'at ditakwilkan menurut akalnya. Bagimereka akal lebih berkuasa
rl;rrr
syari'at.
Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah mempercayai bahwa nanti selurrrlr amal manusia akan ditimbang, mana yang berat pahala, atau dosa.
246
Mrr'tuilah maka arti ayat ini kacau balau. Cobaiah kita ikuti takwil Mu'tazilah : "Dan keadilan Tuhan pada hrri lrri lrcrjalan betul, maka barangsiapa yang berat keadilan Tuhannya maka
"sesungubrrya kepada Katni mereka kembali, kemudian adalah ilrusan Kami untuk mengbisab mereka" (Al Ghasyi'ah : 25- 26). Kenapa kaum Mu'tzilah tidak menerima arti ayat ini dengan lurus lrbirgaimana diturunkan Tuiran, pada hal takada suatupun yang bertentangan
rlengan akal kalau
^y^tini
diartikan menurut lalazhnya yang nyata ini.
241
'lbntang Titian "Shirathai Mustaqim" Nabi Muhammad Saw. bersrlrrl,r
ioig{1';l{ri.!*5,6:t;i.I5:atc" '$dirs &1Ve'6*Wv-i;, :r#'t$,9:#7:&1:z3F;6 k$sz3F-s tAfilrey: #W\rsf',e'J\
vtusvv
Artinya:
"Diletakkan titian di alas pwtggttng neraka jabannant, nmka sayu tl,ut
ilrr'tlrzilah berkeras kepala mengatakan bahwa halitu bertentangan clengan
rkrl rncreka. 'lcntang syafa'at Nabi Muhammad Saw. banyak sekali terdapat lrltlits-hadits yang sahib, seperti dalam kitab Hadits Bukhari, Hadits Muslim rhrr lain-lainnya. Hadirs-hadits itu kata ulama-ularna Hadits adalah rrr;rllulnya dengan al Qur'an.
I)iantara Hadits-hadits itu tersebut
Jelas dalam hadits ini diterangkan bahwa akanada titian di tas pungsunll
neraka jahannam yang akan dilalui oleh setiap orang dan Rasul-rasul
prrrr
,J*ijfi
\
.:r;lJfAr$i$
,lyafa'at aku untuk umat'umatku yang membuat dosa besar rllt;rwikan Tirmidzi - Shahih Tirmidzi Juzg hal.266i)'
1HS
kt'rusahan yang dideritanya.
Mula-mula mereka datang kepada NabiAdam, kemudian kepada Nabi Nuh, kemudian kepada Nabi lbrahim, kemudian kepada.NabiMusa, kemudian
hai Mubammad jelaga (Kolam) Kautsar"
1[r
Kautsar: 1).
Di dalam hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Ibrrrr lirmidzi dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan Kauts;rr
Majah, dan
dalam ayat ini ialah telaga dalam surgayang diberikan kepada Nabi Muhamrrrrrrl
Saw. Orang-orang mu'min yang beramal saleh akan dapat minum
rlrrrr
telaga itu. Kalau kita mempercaya i akan adanya kolani "Kau [sar" dalam
su
rga m
;r
li,
hal itu tidak bertentangan dengan akal yang murni, tetapi orang-orlrrli
248
Artinya:
t,lrgat gelisah, sehingga setiapnya mencari bantuan untuk meringankan
:
"Saya memberimu
tg'.,t ;Jtfu ..t)t;lt o,)
dalam suatu hadits yang panjang y^ng diriwayatkan oleh Imam llrrkhari dan Muslim diterangkan bahwa pada hari kiyamat berkumpullah ril.img-ofxog di padang mahsyar yang panas itu. Orang-orang ketika itu
lbntang "Kolam" Tuhan berfirman:
tutinya
I11O,
l)i
melalui titian itu.
\
:
'6$6;Y1'fi,*a
umnmt saya yang mula-mula melaluitrya. Tidak ada yang sanggup hiltrt,r
ketika itu selain Rasul-rasul. Do'a Rasul-rasul ketika itu ialab: Ya All,rl, selamatkanlab, selamatkanlah ! (Hadits Riwayat Imam Muslim. Sy:rr,rlr Muslim juzu' III pagina 20).
-
-
lr,rrhls.hadits yang sampai kederajat mutawatir maknanya, hampir sederltilt
r
Nabilsa, tetapi semuanya Nabi.nabi itu tidak dapat memberi bantuan, hrrcna beliau-beliau itu sibuk dengan halnya masing'masing. Akhirnya mereka datang berbondong'bondong kepada Nabi Muhammad hr,pacla
\irw. untuk minta "syafa'at" @antuan) itu, maka Nabi Muhammad rrrjud kepada Tuhan, lalu difirmankan oleh Tuhan kepada beliau:
tsl:E'rlfi.l Ait y;a. ]i'{{6 eY ;y #jj'#t
tu:; ;t'5; g:: Pl!'r{g''t|i4J5 #",t :jggii*'g'? : "v
"&
Saw.
ry:
"H
249
,L,v'etlA{r'Ut(fi;J5r$t'66{t\ ,,-i+:yji,44Ya{4!Ju)"fyg}l*l +*,.J GJlid
1o
apa saja akan didengar; banntlab orang lain akan diterintA bantrt,trt itu !" Maka saya angkat kepala saJ)a - kata Nabi Mubammad Saut, *, tttttl,rt saya puji Tuban dengan perkataan pujian yang diajarkan kepada ttt',t kemudian saya beri bantuan kepada orang, Maka diberi garis kefunht saya, laemudian saya keluarkan orang-orang dan neraka da.n srrl',t masukkan ke dalam q)urga, kemudian saya ulangi nrjud serupa itu ketiga kali dan keempat kali sehingga tak ada lagi 1,ang tinggal duhnt neraka kecuali orang-orang yng telab ditetapkan Qur'an akan men.jnlt penghuni neraka selama-lamanya" (Nwayat Imam Bukhari dan Muslirrr Lihat Sahih Bukhari juzu' N pagina 98). Nah, nyatalah bahwa akan ada syafa'at dari Nabi Muhammad nduduk
ne r;r li,r
Kalau ada, orang membantah tentangsyafa'atini, maka sesungguhrrr,r
mereka adalah orang yang tersesat, karena mereka menantang hadits
yrrrrpi
sahih ini yang diriwayatkan oleh dua orang Imam Hadits yang termasyhrrr
yaitu Imam Bukhari dan Muslim. Kaum Mu'tazilah yang mengengkari adanya syafa'at, memang
karrrrr
Syeikh Mohamnurl
Amin al Kurdi, pada pagina 78 -79, bahwa syafa'at Nabi itu banyak
250
mahsyar.
Ini khusus bagi Nabi Muhammad
Syaf'a'at Nabi
Saw.
Muhammad Saw. untuk memasukkan orang ke s\urga tanpa
tlihisab lebih dahulu. Ini juga khusus bagi Nabi Muharnmad
Sarv.
juga khusus bagi Nabi N{uhammad Saw. Syafa'at untuk tidak menjadikan orang masuk ke neraka bagi orang yang
tclah berhak masuk neraka. Syafa'at untuk mengeluarkan orang mu'min yang berada clalam neraka
karena membuat dosa.
fr Syafa'at menambah (No. 4,
5
tinggi derajat orarlg yang sudah ada dalam slurga
dan 6 tidak khusus bagi Nabi Muhammad Saw.).
Pendeknya, kaum Ahlussunnah. wal Jama'ah meyakinkan adanya tyrrll'at diakhirat, khususnya dari Nabi Muhammad Saw. Mudah-mudahan kita termasuk ke dalam golongan orang yang men' .dtpat
syafa'at dari iuniungan kita. Nabi Muhammad Saw.
Azab Kubur. Kaum Mu'tazilah berpendapat bahwa azab kubur tidak ada, karena
bcrtentangan dengan akal, kata mereka. Selanjutnya kaum Mu'tzilah berfilsafat : Kalau ada
sika (zab) kubur
,hntas timbul pertanyaan, apakah yang disiksa itu tubuh saia, atau ruh saja Itau keduanya ? l{alau tubuh saja tanpa ruh maka tubuh itu tak merasa lpa.apa, kalau ruh saja tanpa tubuh ruh itu tak ada dtlam kubur dan kalau 'hedua-duanyt apakah mereka bisa hidup, duduk tegak dalam kubur ? Kaum Ahlussunnah walJarma'ah, yang di-lmami oleh Imam Abu Hasan
il ky'ari yang berpegang teguh kepada sunnah'sunnah
yang tersesat terlalu jauh.
"tnwirul Qulub", karangan
antaranya:
Syaf'a'at Nabi Muhammad Saw dalam menyegerakan berhisab dipadang
It. Srru
yang dikeluarkan beliau.
Tersebut dalam kitab
di
Syafa'at untuk meringankan siksaan orang yang kekal dalam neraka. Ini
'Angkatlab kepadamu, nintalah apa saja akan diberi, katakmrhil,
a}JLah pe
I I
bt .',i#,
Artinya:
kepada orang-orang yang disukainya, sehingg a bany
dlnklrirat,
sek;rlr
Nabi, meyakini
hrhwa zab kubur itu ada,l'arenadalam hadits'hadits NabiMuhammad Saw. banyak sekali dijumpai keterangan-keterangan tentang zab kubur itu.
251
'l'uhan berfirman dalant soal ini:
\.\,
ii.t \.lgl
l)i
.fs. l:G;*1';,
*fPl #t
Artinya:
"Nanti rnereka (kaum llunnfik) ctlzan Kcurti siksa dua kali, sesrt,l'i' itu mereka akan dikentbalikan kepada bukunnn .1'ang berut" (At Trrtl,'l'
:
101).
"Dua, kali".vang tersebut dalam a.vat clan 2.'Lztrb 1
ini ialah: 1. Azab di
kubur demikian dikatakan dalam lhfsir
Khaze n
jilirl IIl,
thrrrr, plg.rr, '
15.
Imam Abu Hanifah pernah ditanya oleh anakn,va bernanta Htrnr,r,l tentang azab kubur maka beliau menjawab bahn'a azab kubur itu.rrl.r Anak beliau, bertanya: 'Apakah dalilnya?"
Beliau menjawab clengan firman lirhan
:
'bJ;iSF$,'HS'Ei'6r\(,6iffi;$'o:, w dlJt
dalam Hadits Bukhari cliterangkan sebagai berikr.rt:
ba:i6'J.95'gJes ?fi e e,tt!11 4,st $1 r1i
e 3#'&Y,q
n f4'^f\ W ^(Jagr (i fry, b "a
rt;{4
p,-q
t{u U9(\(\6 :p : }*
lr.#, \ \rX'' A & 5i "3) !+AVi6t6s.Y#6$"&'$e;r--'i!r 1:rS'1 5e A$\AiiiY 5'!\ K *'jr( 3;{5
#
t/! t
!.' veHF*.)6b'#E4#'e$93 o
qnir $: #,i\'eal &-irrtJt'r:o. Altinyi:
iL#
Dari Anas Rda, dari l{abi Mubammad Saw. beliau berkata: Apabila luttnba Allab telah diletakkan dalam kuburnya dan ia telah ditingalkan, lm sababat-sababatnya telah kentbali pulang sehinga ia mendengar larap sandal mereka, datanglab kelika itu dua orang malaekat lalu kuluanya memerintahkan supal,a mayat ini duduk. Kctluanya bertanya: Apa pendapatmu tentangMubammad? Adapun orang
ttttt'min maka ia ntenjawab : Saya akui babwa beliau bamba Allah dan Artinya:
krsulNya.
"Dan senmguhnya orang-orang Iang anial,a ntenrperoleh buktnt,u,
selain itu, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetabui" (At Thur:
47t
llltha kedua malaekat itu berkata : Lihatlab tempatmu 1ang nnilarya ililam neraka sudab ditukar dengan tentpat dalam sJturgc Semuanya nrclihat kejurusan itu.
Artinya, bahwa orang'orang yang durhaka akan dihukum deng,rn suatu siksaan lain dari siksaan jahanam. Yang lain itu ialah azab kubrrr
;lclapun orang kafir dan munafik ketika ditanya serupa itu lantas men-
kata Imam Abu Hanifah.
iuutab : Saya tidak tabu, Saya hanya mengikuti kata orang. Lulu malaekat-malaekat berkata kepadanya :Wah, engkatt tidak tahu dan
ngkau tidak membaca ? Kemudian ia dipukul dengan palu besi antara
252
253
dua: telinganya, sebinga ia nenjerit dan memekik kesakitan,
laitg
pekiknya itu terdengar oleh sekalian makbluk kecuali oleb manusict thtri Jin (H.5. Riwayat Imam Bukbari - libat Sbahib Bukbari, Juz I hal, 169 ,1,r,, Fathul Bari Juz III, bal. 449), Jelas dalam hadits
ini bahwa sika kubur itu
rl,r1r;rt
mllik-Nya dan kepunyaan-Nya. Srpanjang sejarah telah terjadi perdebatan antara Abul Hasan Al Asy'ari,
:
,",o'.d\\ii1-Ii\lge:t3Ai;I&$1
Art,';rri
dari siksaan neraka,
jrlr,l
13, pagina 436)
b. seorang dewasa wafat dalam durhaka. c. seorang anak wafat dalam usia kecil ? IuIr;r-i
\hng tha'at dimasukan Tlhan ke dalam surga, yang durhaka dimasukan Tuhan ke neraka dan yang kecil tidak masuk surga
Dalam do'a Nabi Muhammad ini terang bahwa siksa dan azab kulrrrr akan ada, kalau tidak apakah gunanya Nabi mendo'a menjauhkan diri tl,rrr itu. Nampaknya kaum
Bagaimanapendapattuan, tentangtiga, orangyangwafatyang a. seorang dewasa wafat dalam tha'at.
sil,s,r
kubur dan siksaan azab kubur" (H. Riwayat Imam Bukhari, Fathul Bari
:
berlainan keadaannya.
Artinya: "Ya Allah, saya berlindung kepada-Mu
dikatakan Tuhan itu aniaya kalau Ia membuat apayang Ia sukai pada
Irrr,rrn Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah dengan Al Jubai, imam kaum Vrr'llzilah, tentang shilah (yang baik) dan Ashlah (yang lebih baik) ini.
ada.
Dan lagi Nabi Muhammad Saw. pernah mendo'a
'luhan memperbuat sekehendak hati-Nya pada milik-Nya, dan tidak
tlttut,i
Mu'tzilah tidak mengindahkan hadits-hadits
dan tidak masuk neraka. Ary'rtri
Andaikata yang kecil itu mau masuk surga, bisakah
lrtlrit-i
Trdak, tetapi dikatakan kepadanya, babwa surga
dapat
dicapai dengan amalan tha'at, sedang engkau belum beramal.
ylr,,
sabih yang termaktub dalam ktab-kitab Bukhari dan Muslim ini.
?
itu
Ary'lui
Andaikata anak kecil itu bertanya r Kenapa Engkau hai Tuhan mewafatkan saya diwaktu kecil, apakah tidak lebih baik saya
15. Soal Shilah ltral Ashlah Imam kaum Mu'tzilah Abu Ali AI Jub.ai menfarwakan bahwa li.rlr;rrr tidak membuat dan tidak mentakdirkan sekalian yang jahat, tetapi w;r11,
dimatikan setelah dewasa, sehingga saya dapat beramal saleh dan bisa masuk surga ? Itrlr;r-i
akan mendurhakai Tuhan. Oleh karena itu yang lebih baik
bagi Tuhan membuat yang shilah (yang baik) atau yang ashlah (yang lclrrlr baik). Kalau Tuhan membuat atau mentakdirkan yang buruk bagi seseoriurti dan sesudah itu menghukum orang itu pula, maka hilanglah keadilan Tuh;rn
dan bisa, dianggap Tuhan
itu
engkau diwafatkan pada ketika, usia kecil. Ary'ari
PendeknyaJubai meng'itiqadkan bahwa yang dibuat Tuhan hanya yrur;i
: Hai Tuhan,
sehingga saya tidak masuk ke neraka sebagai sekarang
baik atau yang lebih baik ; \hng buruk sama sekali tidak dijadikan Tuh:rrr Ihum Ahlussunnah walJama'ah mengi'itiqadkan bahwa, sekalian yang tery:rrli
254
Kalau yang dewasa yang mati kafir bertanya
kenapa, Engkau tidak mewafatkan saya pada kerika masih kecil
aniaya, katanya.
pada alam raya ini semuanya ditakdirkan dan diciptakan oleh Tuhan, h;rrl' yang buruk at^u yang baik. Tidak ada, seorang pencipta selain Allah.
Tuhan menjawab: Aku tahu, bahwa engkau sampai dewasa
ini
;
yang lebib baik Engkau wafatkan saya ketika kecil, apa jawab
Tuhan
Iuhl'i
?
Diam. tidak menjawab.
255
i
(perdebatan
ini dinukil dari kitab
Islamiyah, karangan Muhammad
lhu
"Tarikh
Al
Madzahrl,,rt
Zahrab, Juz
I,
hallrrr.rr,
193-194).
Inilah sebabnya maka, Abu Hasan keluar dari lingkungan al .f ulr,rr karena gurunya itu tak sanggup mempertahankan farwanya bahwa'li I t, r, wajib membuat yang baik atau yang lebib baik saja. r
Beliau mendirikan madzhab Ahlussunn ah wal Jama'ah dan menen sekalian fatwa kaurn M.u,'tzilah.
xas
r
SEIARAH RINGI(AS PAHAI}T QADARIYAH
l,r r ri,
14. Dan Lain-Lain Dan lainlain banyaklagi fawa.fatwa kaum Mu'tzilah yang salah y;rrr1' tidak sesuai dengan paham Ahlussunnah wal Jama'ah, karena barrr,.rl
Paham Qadariyah pada hakikatnya adalah sebahagian dari paham M u' tazilah, karena imam.imamnya terdiri dari orang.orang Mu'tazilah. Akan tetapi paham ini dibicarakan dalam suatu pasal tersendiri karena
bertentangan dengan syari'at Islamiyah.
rcpanjang sejarah persoalan Qadariyah ini suatu soal yang besar juga, yang Irtrus menjadi perhatian,
Kalau satu persatu fatwa.fatwa dan paham Mu'tazilah dikupas dll,rlr buku ini maka buku ini akan menjadi tebal dan habislah wakru hanya urrrrrt,
Dalam buku-buku Tauhid (llmu Kzlam) banyak dijumpai perkataan "(]rdariyah" ini.
memperkatakan paham, Mu'tazilah saja.
Dan bagi yang ingin mendalami persoalan ini lebih dalarn dan lrr,r dipersilakan membaca kitab "Daeratul Ma'arif ", karangan Farid wajdi,.f rrrrr VI dari halaman 423 sld halaman 433, di mana di dalamnya dikutip pcrrrrti
kitab 'Al Fishal" karangan Ibnu Hzm, u Zhari. Juga baik sekali dibaca, kitab'i{l Milal wan Nihal", karungan
Syahrasl,rrl
I
dari halaman 43 sld halaman 85. Dan dianjurkan kepada pembaca yang ingin selamat dunia
pada Juz
aklrrr,rr
akan terus menerus memperhatikan mana fatwaMu'tuilah dan mana
prrl,r
fatvn
y;rrr;:
Ahlussunnah
wtl
Jama'ah. \hng pertama
untuk dijauhi dan
kedua (Ahlussunnah wal Jama'ah) untuk diikuti. Di Indonesia nampaknya, menlusup juga paham.paham Mu'tazil,rlr pada waktu ini. Waspadalah
256
Sebagai dimaksud dalam uraian kita pada pasal yang lalu, hampir rcluruh orang Mu'tazilah memfarwakan bahwa sekalian perbuatan manusia
rliciptakan oleh manusia sendiri, bukan oleh Allah Subhanahu wata'ala. TuhanAllah, kata mereka, tidak sangkut.paut dengan pekerjaan manusia
tlan apa yang diperbuat manusia tidak diketahui oleh Allah sebelumnya, tctapi Tuhan mengetahui setelah diperbuat oleh manusia. Jrtdi, Tuhan Allah pada waktu sekarang, tidak bekerja lagi karena kodrat.Nya telah diberikan-Nya kepada manusia dan Ia hanya melihat dan memperhatikan
rlja, Kalau manusia mengerjakan perbuatan yang baik makaiaakan diberi pahala, oleh Tuban karena ia telah memakai kodrat yang diberikan Tuhan rcbaik-baiknya tetapi ia akan dihukum kalau kodrat yang diberikan Tuhan kepadanya tidak dipakai menurut mestinya,
257
Golongan ini diberi nama tambahan khusus dari namanya Mu'tazil,rlr
yaitn QADARIYAH, afiirrya orang-orang yang belkata bahwa ia
"lirr,r',,,
sendirinya". Arti perkataan "Qadariyah" ialah kuasa. Jadi kaum ini boleh dinamakan kaurn Mu'tazilah-Qadariyah. Ada sebagian orang Qadariyah yang memf'am'akan bahn,a sek;rlr,rl pekerjaanmanusiayangbaikadalahTuhanyangmenciptakan,
tetapipekerj,r,rl
manusia yang buruk dan yang ma'siat maka orang itu sendirilah menciptakannya, tidak ada sangkr.rt pautnya dengan Tuhan.
r',rrrl
Sebagai mu' jizat, NabiMuhammad Saw. telah mengatakan daiam scbrr,rl,
hadits, jauh sebelum kaum Qadanyair muncul, yaitu: !z ,sJtg a \tJgti'J ,(Srt5lu i^\}IUPJ {#.4tl'I#A\ ** e<\) <\ i\ e-2, 'l*',tsNF'i, It iXY, ,\-Aq, V*N, UCeI uls iu$,1 3F;t9LY LX 'rEt D*,i'u;t' i.9t //, -z ,.r, LA '*:sltirij ,6jk ;sj\l ifi, #.vk 'iyt, iyg,'* 4, C"-. :-t 'fe 11r,2 l.z/. !"-...t,)9 -, ie,53 trjlir '9;,)9 *Jt4* i!,t'€r, "i;i',. b,&i$ 7.lF9c trirt lTr ,&fi,lrsls ,l^i,tlciu ,2) u,t ,,:tbll.t ,jot,,l)),,JE:. iwtti, bJ 'trlt
15.1).
rttriltttt ad Dimasyqi (Lihat l{adits Muslim pada, Kitab Iman, Juz lhal, 22). Ma'bad al Juhani adalah seorang tabi'in, yaitu generasi yang kedua rnrrrlrrh Nabi Ntuhammad Saw. Ia pernah belajar dengan !fiahsil bin Atha llrn;rnr kaum Mut'azilah) kepada Sveikh Hasan Basri di Basrah" la clihukum mati oleh alllaitj seorang penguasa cli Basrah ketika itu,
k,rrlnu fatwa-farwanya yang salah ini. Stmpai sekarang, walaupun Ma'bad sudah dihukum mati pada sekitar lrllrrrulaan abad ke II H. retapi pahnrnnl'a masih ada yang menganutnya, juga rll lnrlonesia ada gejala-gejala penganut paham Qadarivah ini.
Kedua'duanya, Ma'bad alJuhani dan Gailan ad Dimasyqi di hukurn mari lr,rrt'na menganut paham yang salah itu.
'li:tapi ada pendapat lain yang mengatakan bahwa yang mula-rnula
:
Dari Hudzaifah, beliau berkatu : Berkata Rasullulah Sata, : Bagi tiap ti,tl' umat ada majusinya, Majusi unmt ini ialah mereka filng tidnk pcrt'tl,t kepada takdir Kalau mereka ltetnatian jangan diziarahi, kalau nterL!;,t sakit tangan di jenguk, mereka adalab "partai dajal", nrcmang ada lt,rl.'
- Suntut tl't
N bal. 222),
Syarah Muslim: Sebabnya mereka dicap rnajusi, karena mereka menetal)li,irl
ada dua Khaliq (yang menjadikan). Yang baik dijadikan Allah dan llrrr: buruk dijadikan manusia, sebagai keadaan orang Majusi berkata, bahwa y;rrrl baik dibuat oleh cahaya dan yang buruk diciptakan oleh Kegelapan
rttt'ngcmbangkan paha"m Qadariyah bukan orang vang berdua rni. lbnu Nabatah, mengarang buku "Syahrul 'Uyun", menerangkan bahwa nriulg yang mula-mula mengembangkan paham Qadariyah adaiah seorang 1x'tttluduk lraq, pada mulanya ia Nasrani kemudian masuk Islam dan kemudian
nrrnjadi Nasrani lagi. Dari orang inilah Ma'bad al Juhani dan Gailan ad liirnasyqi mengambil paham Qadariyah itu.
Ada dua pendapat tentang tempat (markas) bergohknya paham lJ,trlrrriyah ini pada mulanya. Ada yang mengatakan di lraq, ada yang, ntrrtgatakan di Damaskus, tetapi melihat jalannya sejarah maka kemungkinan
Dalam memberi komentar hadits ini, Imam Nawawi berkata dll;rrl
258
halaman
rn)r'rng Khalifah Bani Umal-l'ah vang berkuasa dari tahun 105 H. sampai 125 u
,
Daud
I
)rangyang mula-mula memfarwakan halini ialahMa'bad alJuhani dan
ll,rplknya seorang yang pernah bekerja pada Khalifah Utsman bin Affan. l,t rlutang ke Dimsyaq pada masa Khalifah Hisyam bin Abdul Muluk, salah
9 9.'.
bagi Tuban mengaitkan merektr dengnn dajat. f HR. Abu Dstrl
(
Adapun Gailan ad Dimasvcli adalah penduduk kota Dimsyaq (Syiria).
^v #i
tutinya
\fuslirn Juz
(S1,ru,rlr
lurlrr kedua-dua kota itu ada, karena Bagdad dan Damsyik dulunya pada ahltl-abad ke I, II dan trll penuh dengan pergolakan-pergolakan paham. Imam paham Qadariyah ini yang besar ialah Imam Mu'razilah Ibrahim hln Sayar an Nazham (meninggal 211 H.), yang menfatwakan juga bahwa. "ljnra" sahabat atau "ijma"' Imam-imam Mujtahid tidak dapat menjadi dalil
259
dan Qur'an suci dipandang
dui
segi susunannya, lafazhnya, hurufnyrr,
tidaklah mujizat Nabi, tetapi mu'jizatnya terletak karena Qur'an itu banylk mengabarkan hal-hal yang gaib. Demikianlah secara ringkas diungkapkan sejarah paham. Qadariyah Gejala-gejala paham Qadariyah ini di Indonesia sekarang bany:rk
ilII
kelihatan, umpamanya ada orang berkata:
I'TIQAD KAUM QADARIYAH YANG BERTENTANGAN DENGAN I'TIQAI) I(AU}I AHIUSSUNNAH WAL
1. "Bagaimana jugapun yang menentukan pada akhirnya tokh manusia". lrrr
adalah paham dan i'itiqad kaum Qadariyah, 2. "Tuhan Nlah tidak &isa merubah nasib manusia kalau tidak manusia
irrr
'AMAAH
sendiri merubah nasibnya".
Ini adalah paham dan I'itiqad kaum
Oadariyah.
Sebagai dimaklumi pada pasal yang lalu, kaum Qadariyah beri'itiqad
Iuhwa perbuatan manusia diciptakan oleh manusia sendiri dengan qodrat ylng telah diberikan Tuhan kepadanya sedafi mereka lahir ke dunia. Tuhan sama sekali tidak ada hubungannya dengan manusia sekarang, dsn bahkan Tuhan tidak tahu sebelumny^ api-yang akan dikerjakan oleh mnnusia.
"
Hanya setelah manusia mengerjakan perbuatannya barulah Tuhan mt:ngetahui apayang dikerjakan manusia itu. Tetapi Tuhan akan memberi pahala kepada manusia atas perbuatannya ytng baik karena manusia itu memakai kodrat yang diberikan Tuhan kepadanya dengan baik, dan sebaliknya akan menghukum manusia kalau terbuat dosa
brena memakai kodrat yang diberikan Tuhan kepadanya dengan cari-y^ng 0dak baik.
'
Jadi, seluruh perbuatan manusia, buruk dan baik, diciptakan oleh
manusia sendiri, bukan oleh Tuhan, demikian paham l(aum Qadariyah.
Mereka
-
kaum Qadariyah
-
mengemukakan dalil-dalil 'akal dan
dalil-Oa-tit naqal (Qur'an dan Hadits) untuk memperkuat pendirian mereka.
Mereka memajukan dalil, kalau perbuatan manusia sekarang dijadikan oleh Tuhan juga kenapakah mereka diberi pahala kalau berbuat baik dan dlsilsa kalau berbuat ma'siyat padahalyang membuatatzru menciptakan hal
Itu adalah Allah Ta'ala.
260
261
Kalau begitu Tuhan tidak adil, kata mereka.
Dikemukakan pula dalil dari ayatayat Qur'an yang ditafsirkan scrrrlr, oleh kaum Qadariyah sesuai dengan madzhabnya, tanpa memperhrrtrl,rrr
V&^,;4xga:i'^riVJWfi S; \\. r r[-Jl
tafsir-tafsir dari Nabi dan sahabat Nabi ahli tafsir. Arlirryrt:
Misalnya mereka kemukakan ayat:
n, *s t .
lry$il,$ri# t&4 ?,6$jja
r
;
r
Artinya:
"Babuasanya Allah tidak bisa merubab nasib sesuatu kaum, k(tltut tidak mereka sendiri merubahnya. " (fu Ra'd : 11). Perhatikanlah ayat ini, kata mereka. Tuhan tidak bisa atau tidak krrtt,,t merubah nasib manusia kecuali kalau mereka sendiri merubah nasibrrr,r Kekuasaan Tuhan dalam soal
ini tak ada lagi, karena sudah
.\i;
dikasikanrrr,r
"Dan barnngsiapa yang nengerjakan kejahatan atcut ntengcutin.t'n dlritty,ll sendiri, kemudian ia tninta ampun kepada TtLhan, niscaya akan
Jtlx'xiehnya, bahtuasanya Tuban itu pengampun dsn perya,y'ang" (An Nrr,r': l.l0,;. 'fbrang dalam ayat ini, kata mereka, bahwa orang-orang itu sendirilah 1',rrrg membuat dosanya, bukan lhhan. Kalau lirhan yang mcmperbuat closa lr,rrnba-Nya tentulah
Ia menganiaya hamba-Nya itu, ini mustahil karena
lirlrrrn tidak menganiaya hamba-Nya.
l)ikemukakan lagi ayat
r'/ ;l
kepada manusia, kata mereka.
Dikemukakan lagi sebuah dalil:
|.
:
66tit$.AU:';a1r tti=,;tty
Artinya: Y
Artinya
1,.iF t . iL(cr fG, # S b:*i6 A
:
"Maka barangsiapa yang menyukai iman maka hendak imanlalt r,t dan baran.qsiapa yng merywkai kafir maka bendak kafirlah ia" (NK:,ittr 29)
"sesunguhnya kami telab menunjukkan jalan kepadanya, ada' lulunya ia menjadi orang syukur dan adalealaryta ia menjadi arang]'ang kttlhr (kafir)" (Ad Dahr : 3).
ini, kata mereka, menjelaskan bahwa slukur atau kufur dari \rscorang tergantung kepada orang itu sendiri, tak ada sangkut paut Ayat
rlcngan Tuhan.
Jelas dalam ayat ini kata mereka, bahwa iman dan kafir dari seseomnri tergantung sajakepada orang itu, bukan lagi kepada Tuhan. Ini suatu brrhrr
Demikianlah diantaranya hujah-hujah mereka. Nampaklah, sebagai yang sudah kami terangkan tadi, bahwa kepercayaan
bahwa manusialah yang menentukan, bukan Tuhan.
k;rum Qadariyah ini sama dengan kaum Mu'tazilah, hanya perlainannya rlengan sebagian kaum Mu'tzilah mengatakan bahwa pekerjaan manusia
Dikemukakannya lagi sebuah ayat
yrng baik dijadikan Tuhan, dan yang buruk tidak dijadikan oleh Tuhan,
262
:
263
sedang bagi kaum Qadariyah buruk dan baik tidak dijadikan oleh 'l'ulnttt Karena itu dalam kitab-kitab Usuluddin, kaum Qadariyah ini discn;rl,r.'
kan saja menyebutnya dengan kaum Mu'tzilah. Farwa kaum Qadanyah Mu'tazilah ini tidak sesuai dan ditentang t'k lr Ahlussunnah walJama'ah, yang di- Imami oleh Imam Abu Hasan Al Asy';r'r karena paham ini bertentangan dengan banyak Hadits dan Qur'an tl,rl pula tersalah dalam mengambil logika tentang Keadilan Tuhan, pula
sarr1l.rr
keliru dalam mentafsirkan ayat-ayat Qur'an di atas tadi. Kaum Ahlussunnah mengemukakan beberapa, dalil, diantaranya'
lhul Muhammadl. Katakanlab (kepada mereka) : "semuanya dari fitban, tottrpi kenapa mereka tidak mengerti sesuatu kejadian" (An Nisa' 78). Nyata dalam ayat
ini bahwa semuanya
dari Tuhan atau
rrrtlah dalam takdir Tuhan. l.utlga. Tuhan berfirman
:
1, .:r!;\.,ilt
Pertama: Tuhan berfirman dalam Qur'an begini:
- buruk baik -
L4y^;1 btt
Artlnya:
ot!fu .'0'ewv55$an,
"Dipalinghan daripadanya (Qur'an) orang Wng telab dipalingkan luga (dalam azal)" (Az Zariiaat: 9).
"Dan Tuhan yang menjadikan kamu dan apa-apa yang kattttr ke(akan" (As Shaffat : 96).
Arti ayat ini ialah, bahwa orang-orang kafir yang dibuat tidak mau rrrcndengar al Qur'an ialah orang-orang yang tertulis dalam nal bahwa ia lkrn berpaling juga dari al Qur'an itu.
1r, Artinya
t
:
Terang dalam ayat ini bahwa yang menjadikan manusia dan menjadikan pekerjaan manusia adalah Tuhan, bukan manusia.
yrtrrli
Jadi takdir sudah tertulis dalam
zal
sebelum manusia dilahirkan.
Kr-empat,
Tuhan berfirman
:
Kedua.
Tuhan berfirman
,
'*u;-h st; ii'Ui;.,ib ab LUJSV$*vi,,litx-t Yrtttt,q 64i ?<'' \i,#; Y!-, !' xp.6i li#tr-it'! *& f/+']#frt
v
^,
'l
2t
.LJt .G- F- $;ili !s\Yl.Y-6flr
Artinya:
"Dan kalau mereka mmdapat kebaikan mereka katakan ini dari Tuhan, dan kalau mereka mmdapat bahaya dikatakannya ini dari engku t
264
Artinya:
"Dan tiadalah berguna sernut nasebatku kepada kamu kalau aku xuka memberi nasebat itu, jika Tuhan bendak menyesatkan kamu. Dialab 'lhbanmu dan kepada-Nya kamu akan dikembalikan" (Hud : 34). Terang dan nyata dalam ayat ini bahwa setiap orang yang ditakdirkan 'f[rhan akan sesat atau sudah tertulis dalam ud. bahwa ia akan menjadi
265
tt
orang sesat, niscaya tak berfaedah nasehat itu lagi kepadanya. lilr
Firman Tuhan trll
\r, .rJl Artinya
tak
#etaiub.
.
34q"r--'l' ]':t
Z
6t i!
tdFh|i
:
'Allah yang menjadikan segala sesuatu dan Dia Maba Esa dan /,Itrlt,t
I
itu. 'lirhan Nlah
ncngctahui sebelumnya,
Kelima.
I
mrngatakan bahwa semua yang dikerjakan manusia
'l'uhan berfirman
:
g'9'e J ; A {i: iJ, )v$ e;uA''o: - LI'LA. ru# | .,15-)lW- t"i,$ (: at,jsitt r\
,'€*3 t,.
Perkasa" (Ar. Ra'd: 16), Nyata dalam ayat ini bahwa yang menjadikan tiap-tiap suaru hanyrrl,rlr Tuhan. Manusia tak sanggup menciptakan sesuatu, walaupun yang mclt'|,,r
;1
$ada mukanya, (Dikatakan kepadanya) : "ktsailah olehnru singgungan dll neraka" Sesungubnya segala sesuatu telah Kami jadikan sesuai lmga, takdir sebelumnya" (Al Qamar: 17-18-19).
kerjakan, l
Ke-enam. I
'
Firman Tuhan:
?qclf{rIt-6sngqlFettbqvAir
l
y
I
I
",\esungubnya orang )tang berdosa itu berada dalam kesesatan dan hruda dalam api. Pada bari dihela mereka dalam neraka menlerempet
y r J_., lJt
.
I1AL6.4' b 6r\KW,jtl *
Artinya:
,hnhwa
ficmbantah soal takdir Ilahi ini, maka turunlah ayat ini. (Lihat Tafsir Ibnu
l
ll
l I
Melihat ayat ini nyatalah bahwa sesuaru yang terjadi di dunia rru semuanya sudah tertulis dalam zal sebelum dilalaanakan terjadinya, Ini suatu halyang terang benderang, bahwa apayangkita kerjakan irrr telah tertulis sebelumnya dalam ual, pada luh mahfuzh sebelumnya yalinr sebelum kita lalsanakan di dunia ini. Dengan ini terbukalah kebohongan i'itiqad kaum Qadariyah yarrg 266
l ,,
jilid 4).
t.
kdelapan. Lebih tegas lagi Tuhan berfirman:
"Tiadt suatu bencana yang terjadi di bumi dan pada diri kamu sendlrt melainkan hal itu telah tertulis dalam kitab (azal) sebelum kuttttr laksanakan terjadinya, sesunggubnya bal demikian bagi Allab mutltlt belaka" (d Hadid: 22).
iL
sekumpulan orang-orang kafir datang kepada Nabi Muhammad Saw.
'f,retsir pagina 267,
I
I
Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dinyatakan
Y. ,$ftinya
csw)r.*t"${vo:Mu|
:
Dan tidak bisa kamu mengbendaki, kecuali kalau Tuhan mengbendaki
(All
Imran:
'
Pendeknya, manusia sama sekali tidak bisa berbuat sendiri, kalau Tuhan
30),
tldak menghendakinya.
267
Kesembilan
2.
:
Tersebut dalam kitab Hadits
Tuhan menghendaki.
:
# j{a,iv,vs+!r.^b}\,\3ryrck 6g 56i * e,e'f;* A 6, \tj#t,
56
i; t )F,
iztlt es
\
<*:
, ,
$'iJi,U
Takdir Yang dituliskan pada Luh mahfuzh. Ini bisa berubah, kalau
3K:"3,'"!lJi
t* t6iii,itl
{a
+W6uJ6s &) p, {- $d n:, urut-si"i#J
rFl,* J:S
tx! AyFi:;
+VS
*.,S ei-l
y&
3.
Takdir dalam rahim ibu. Ini sesuai dengan luh mahfuzh.
4. Takdir Ilahi dalam kenyataan, yakni dijadikan sesuatu dalam kenyataannya menurut takdir yang telah ditetapkan.
f
Sekali lagi ditcgaskan bahwa ummat Islam, kaum Ahlussunnah wal lrna'ah, mempercayai takdir llahi, akan tetapi manusia disuruh oleh lirhan
supaya bekerja rajin dan berusaha sekuat-kuatnya. Maka apa saja kerja yang
rllnrudahkan Tuhan bagi kita maka itulah suatu pertanda bagi takdir yang tt'lrrh ditetapkan untr.rk kita.
Hal ini diterangkan dalam hadits Nabi
Artinya:
"Dari Abu Abdirrabman Abdullah bin Mas'ud Rda,, beliau berktilt "Mengabarkan akan kami Rasulullab Saw, dan ia orang yang benar l(\L:i dibenarkan, "babwasanya katnu dikumpulkan kejadiannya dalam pcrttr ibumu 40 bari masib nuth-fab (air), 40 hari lagi a'laqab (darah), 40 htrrt lagi mudgab (daging), kemudian diutus malaikat dan ditiupkannya nilt dan ia disuruh menuliskan 4 soal, yaitu : Rezkiryta, ajalnya, pekerjaanny,r dan untung jahat atau baiknya" (Hadits riwayatlmam Bukhari dan Musliru Sahih Bukhari Juz
N hal. 101 dan
Sahih Muslim
Juztlhal. 45t).
Nah, dalam hadits ini dinyatakan bahwa nasib baik dan nasib burrrt, sekalian manusia telah dituliskan dalam azal sebelum mereka dilahirkan [r dunia. i, i:
ss s
fI
Jadi, manusia sekarang hanyalah menjalani takdir Ilahi yang tt'l,rlr dituliskan sebelumnya untuk setiap orang. Begitulah I'itiqad kaum Ahlussunnah wal lamaah, Takdir Ilahi itu menurut Ahlussunnah wal Jama'ah adl .r yaitu ;
-
1. Takdir dalam ilmu Tuhan. Ini tidak berubah.rubah lagi,
268
-
:
4v s! ci-,,ius! *t . ti;BILg t)t L\ 'if
f:{H
Artinya
r{iL
:
Bekerjalab kamu! Setiap orangdilempangkan jalannya, sesuai dengan tuhdir yang telab ditetapkan (Hadits sahih riwayat Imarn Ibnu Majah Juzu' I lralaman 4t).
Hadits, ini dirawikan juga oleh:
- Sahih Bukhari juzN hal. 102. 2. tr(uslim - Sahih Muslim Juzllhal. 453. 1. Bukhari
3. Abu Daud - Sunan Abu Daud Juz IV hal.220. 4. Ahmad bin Hambal
- Musnad N hal. 427.
l,esepulub.
Tersebut dalam Kitab Hadits Muslim:
269
t4rr;6'
a,lrts
35(S(,
g st e-,f
3'6
,Xy:A#,of,,*'i.rffi(i,nu;,6'b,{:!,;; 'l$'rCo 6\ .,r5r ctAriAl S:f ;i lut 6$$' ni s I g 3A:, td!6' .VS t"r6'^lkK\t'+iir>",,5-,tultg3.&'lrr
d
r
'W qq$i as
*'
*N; 4E\r!.i 3(q :;ry ii'f, d$q, J:frzjy (iutr pyv
y
4:t & s{:s i4isiiw;;:Ai i i A gt
J6
di kanan dan seorang di kirinya dan kamt pandai fulakan kepada beliau, babwa di Basrah ada orang-orang lang membaca Qur'an dan mencari ilmu, tetapi mereka memfatwakan $tga -l1hwa taqdir itu tidak ada dan bahwa pekeriaan seseorang dimulai |ttesJid. Kami berjalan seorang
i\tir6ii{,j,o}; ;
"r{sg '6*WuilVry'VftGewAW
tltt';4v|'ia{69:tFiEeg$rj/'0.i,
.olehnya sendiri, Lalu Abdullab bin umar berkata: Kalau engkau beriumpa
dengan orang itu maka katakanlah kepadanya, bahwasanya aku
htfuali
orang itu dan mereka berlepas diri dari aku; Saya bVnmpab, bahwa kalau seseorangmenderntakan emasnya sebesar bukit Ilhtd, Tuhan tidak akan menerirna sedekahnya, sebelum ia percaya (H'S' hahuta senxuanya lang teriadi adalah sudab menurut taqdir Tuhan" berlepas
diri dari
llltrtayat Imam Muslim, Syarah Muslint 1, pagina 150 ' 156).
Ternyatalah menurut riwayat ini bahwa Sahabat Nabi berlepas tangan dnri i'itiqad kaum Qadariyah, yang mengatakan bahwa pekerjaan manusia dlbuat oleh manusia sendiri, tanpa takdir Tuhan lebih dahulu.
Adapun dalil-dalil ayat Qur'an yang dimajukan oleh kaum Qadariyah tlcli tidaklah tepat dipakai untuk meniadi dalilpembuktian bahwa manusialah ytng menciptakan pekeri ^anny^. Arti yang dikemukakan kaum Qadariyah pada ayat ke 11 dalam surat
'
lr
Ra'd
itu, yaitu: \
\
o1
-\0./tuf S.iY r';t
.
P'U 9,til\:,:#"3; e Hanid binAbdtuyahnrttrt
pergi baji Qmrab) ke Makkab. Kami bercakap-cakap, kiranya kita ltit,t menemui salah seorang sababat Nabi di sana, sebinggn kita hrltl, menanyakan persoalan ini kepadanya. Kebetulan kami berjumpa det4qrttt
sahabat Nabi Abdullab bin umar bin Khatbab ketika beliau akan nutsta,
270
lt
t
DariYahya binYa'mar, ia berkata: Adalab orang mula ntemfatu:ul,tut "qadar" (makxrdnya barang sesuatu tidak ditakdirkan fitbae adalalt ir Basrah adalab Ma'bad alJubanu maka saya dan
\ r rr.J r.,#uFV#VreF4SX,
,,Bahwasanya Allah tidak bisa merubab nasib sesuatu kaum kalau lldak mereka sendiri merubab nasibnya" (Ar Ra'ad: 11)' tdalah salah. Artinya dariayatini yang sebenarnya menurut tafsir-tafsir yang mu'tabar
lrlah
:
"Babwasanya Tuban tidak mengambil ni'mat yang telah diberikan' Nya kepada manusit, kecuali kalau mereka sudah merubab, yakni dari tha' at menjadi durbaka",
211
Misalnya:
maka. anugerah
K;rl,r,r
thr:,r
ini akan diarnbil-Nya kembali,
Inilah janji luban. lirr,r
Iklau harta benda dan kekayaan itu dipakai tidak menurut semesrirrr,r atau dipakai untuk mendurhakai lfuhan, maka lirhan berjanji lrli,rrr mencabutnya kembali.
3. Tuhan rnemberi kita ilmu agama. Iklau ilmu ag ma ini tidak dipakai menurut semestinya atau
k:rl,rrr
terus menerus durhaka kepadaTuhan dengan segala macam maksr;rr, maka Tuhan berjanji akan mencabut ilmu itu kembali.
Inilah arti ayat pada Surat Ar Ra'd ayat 11 itu. Ayat ini sama artinya atau ditafsirkan oleh ayatlain yang hampir bunyinya, yang tersebut dalam surat Al Anfal ayat 53
6W k €J$WW.W Wl'-i, ov dVubt.
r
3t
4i
i-g.#t,
"Hal itu (tujad\ disebabkan karena Allah tidak merubab nikrtttrt yang telah diberikan-Nya kepada sesuatu kaum, kecuali kalau kaunt rtrt merubab diri mereka sendiri (dari tha'at menjadi durhaka)" (Ai Anfal: 51t Begitulah artinyayang sebenarnya, sesuai dengan tafsir Khazen jilirr
KII
212
kita artikan ayat ini
sebagai paham kaum Qadariyah, yakni yang suka iman boleh iman dan yang suka kafir boleh kafiq Iurtngsiapa
Kalau
lrtluh barang tentu kita diboiehkan menjadi kafir dan bahkan disuruh. 'lhfsir yang macam itu salah, Mustabil Qur'an Suci menluruh ummat l:l;rrn menjadi kafir. Na'uzubililah ! Adapun dalil yang dikemukakan kaum Qadariyah yaitu pada surat An Nlsrr' ayat 110, maka Mtinya ialah "menurut iahirnya".
Menurut lahirnya memang manusia yang mengerjakan kejahatan dliru yang menganiaya dirinya tetapi pada hakikatnya semuanya dijadikan
halaman 121. srrt
Memang pada lahirnya kalau kita sudah makan menjadi kenyang,
Ada sebuah firman Tuhan yang lebih menjelaskan soal ini yaitu:
3;
q\\4!J6j'ilrs
if;lp
A, S s A \v,Jt--ij"jr .i;alr
Artinya: r
tafsir Shawi (idem). Dan Thab:rl
Adapun dalil yang dikemukakan oleh kaum Qadariyah yaitu ayar pada surat a\. Kahfi 29 tidak repar juga.
tetapi awas, thhan akan menghukum siapa yang
trrrurperbuat dosa".
kll;tu bersentuh dengan api menjadi terbakaq kalau orang sakit diberi nh;tt menjadi sehat. Tetapi pada hakikatnya yang mengenyangkan, yang rrrr:rnbakar dan yang menyehatkan adalah Tuhan, tidak ada yang lain.
Artinya;
Juz
*
llrh;tn, s;rrrr,r
:
jilid II, pagina Z4g,
'l'uhan seolah"olah berkata: 'Awaslah kamu semuanya, buatlah apa yang kamu sukai, imankah,
l,rlirkah, cobalah
2. Tuhan telah memberi ni'mat harta.benda dan kekayaan kepada
pagina 8, tafsirJalaein
ini tidak menluruh manusia membuat irnan dan membuat kafiq trt;rpi ayat ini dimaisudkan sebagai tahdid sebagai ancaman. Ayat
1. Tuhan telah memberi nikmat kepada kita kemerdekaan negara. dengan nikmat ini kita berfo,va-foya, membuat segala macam
"Sebenarnya bukan engkau yang membunub mereka, tetapi Tuhan s'tug membunuhnya, dan bukan engkau yang melempar ketika engkau nu:lcmpar, melainkan Tuban yang melempar" (N Anfal: 17),
r
Tuhan menjelaskan dalam ayat ini ketika terjadi pembunuhan yang rllhkukan dalam peperangan dan lain-lain, ketika kelihatan pada lahirnya
273
uJ,r dalam lingkungan milik-Nya, tak seorangpun yang dapat mengatakan
itu pada hakikatnya irrl,rlr Tuhan dan ketika kelihatan seseorang melempar panah maka y:rrul melemparkan panah pada hakikatnyt adalah Tuhan. si Folan membunuh si Ana, maka yang membunuh
luhwa Ia tidak adil. Adapun manusia tak dapat berbuat begitu karena, manusia diikat oleh
r('nna-norma atau hukum-hukum yang ditetapkan manusia, sehingga L,rl;tLr manusia membuat sesuatu yang menyalahi hukum maka manusia itu
Jadi, sekalian pekerjaan manusia pada lahirnya dikerjakan oleh manrrsr.r
tetapi pada hakikatnya Tuhan yang menjadikan dan manusia iru
aclrrl,rlr
rlt,rrrggap aniaya, tetapi Tuhan tidak begitu, Ia dapat membuat
sebagai sebab terjadinya saja.
xr
Begitulah i'itiqad kaum Ahlussunnah walJama'ah dalam soal ini. Oleh karena itu kalau umpamanya seorang Muslim pergi minta olr.rr
l)alam bab yang lain dalam buku ini kami sudah terangkan hikayat rr{)rang yang tidur-tidur bernaung di bawah pohon beringin yang besar. lir, llcrpikir tentang keadilan lhhan, ia merasa hati dan masygul ketika
kepada Tuhan yang menjadikan sesuatu agarlamenganugerahkan kese h;rr,rl
kepadanya, karena yang menciptakan kesehatan hanyalah Tuhan.
Iklau makan nasi, maka haruslah kita memohon kepada. 'lbhan sup;rr,,
nrt'lihat buah beringin kecil-kecil tetapi pohonnya, sangat besar, sedang labu
Ia mengenyangkan dan memuaskan kita. dengan sebab makanan itu, kalt'rr,r
la
llng pohonnya kecil
saja.
Kalau kta kawin dan bergaul dengan isteri kita haruslah kita mentl,,,r kepada Tuhan agar Ia memberi kurnia. kepada kita dengan anak yang b;rrt, yang saleh, yang bermanfa'atbagi ibu bapak dan sesama manusia.
Dan begitulah seterusnya i'itiqad Ahlussunnah wal Jama'ah. Adapun paham Qadariyah dalam soal "keadilan Tuhan", mereka sutl,rlr tersalah dari pangkalnya. Mereka menyamakan arti "keadilan Tuhan" s;rrrr,r
seperti dengan keadilan manusia, Memang kalau dilihat dalam masyarakat manusia, adalah aniaya k;rl,rrr seseorang memaksakan seseorang lain untuk membuat sesuatu, kemurli,ru
dihukum pula orang yang membuat itu.
Ikum Qadariyah terlalu menyamakan Tuhan dengan manusia. Adapun yang dikatakan 'adil dipandang dari segi Ketuhanan
ini tak adil, katanya.
apa-a;pa.
Kemudian pendapatnya berubah, sehingga dikatakannya bahwa l'uhan
'
lrt:rnang adil. Ia tahu bahwa di bawah beringin akan ada orang berlindung Itrlur-tiduran dan karena itu buahnya dibuat kecil supaya jangan membunuh Irrirnusia yang sedang tidur-tiduran berlindung
di
bawahnya. Adapun di
h;rwahnya pohon labu tak ada orang berteduh tidur-tiduran, dan karena itu
rllf:rtlikan-Nya buahnya jauh lebih besar dari pohonnya, demi kepentingan
filiillusia yang banyak yang membutuhkan itu. Memang Tuhan sangat adil, katanya menutup pendapatnya. Nah, di situlah terletak kesalahan paham Qadariyah, karena sudah salah rlirri pangkalnya, yaitu mengukur keadilan lirhan dengan keadilan dalam rrursyarakat manusia.
Tuhan memperbuat semua apa yang disukai-Nya.
Inilah i'itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama'ah, irrl;rlr
bahwa Ia boleh membuat apa saja yang dikebendaki-Nya, sesuai deng,rrr hikmah-hikmah yang telah ditetapkan- Nya. Ia berkuasa fir€n€tapkan ,r1r,r
274
tt'rkejutlah ia dan terbangun, tapi tak
lirr,r
sehingga tersebab usaha itu kita diberi'Ny^^payangkita cita-citakan, kart'rr,r yang memberi itu pada hakikatnya hanyalah la saja.
buahnya besar. Rupanya Tuhan
Orang ini tertidur. Ketika itu ia kejatuhan buah beringin di kepalanya,
Kalau kita, berusaha, berdagang, bertani dan bertukang, maka harusl;rlr
kita mendo'a kepada Tuhan agar Ia menurunkan rahmat-Nya kepada
apayangla
k;ri.
yang dinamakan "keadilan" dalam masyarakat manusia, tidak .f adi apa rl,rpat dipasangkan kepada "keadilan" dari 'lirhan.
kepada dokter dan terus meminum obat itn, maka ia harus memolr,,,'
yang mengenyangkan dan memuaskan hanya
r
Dan barangsiapayang ingin mendalami persoalan Qadar ini lebih jauh h;rcalah buku "40 Masalah Agama" jilid fV bahagian masalah ke IX, dimana
rll situ diuraikan lebar sampai lk. 40 halaman.
275
Farwa
ini
biasa ditariknya jauh'jauh, umpamanya dikatakan bahwa
hnnusia tidak apa-apa kalau ntencuri, kalau berzina, kalau membunuh orang ktrcna yang menfadikan semuanya itu adalah Allah, kata mereka. madzhab Jabariyah, karena mereka beri'itiqad bnhwa sekalian gerak manusia dipaksa adanya oleh Tuhan. Kadang-kadang dalam kitab Usulu ddin dinamai iuga madzhab Jahmiyah, Madzhab
Xru SEIARAH RINGKAS PAHAM IABARIYAH Ada seorang bernama Jaham bin Safwan, berasal dan Khurasan Mulanya ia menjadi jurutulis dari seorang pemimpin bernama ll;rrlrr
ini dinamai
hrcna Jaham inilah yang mula'mula menyiarkannya. Fatwa Jaham ini flnlam banyak hal sama dengan Mu'tzilah, umpamanya ia memfatwakan blhwa Sifat Tuhan tidak ada, bahwa slurga dan neraka tidak kekal, Tuhan luk dapat dilihat dalam slurga, Qur'an itu makhluk, dan lain'lain.
lbtapi sangat bertentangan dengan paham Qadariyah yang juga
bin Sureih yang memberontak terhadap kerajaan Bani Umayyah di Khuras,rrr Kemudian nama Jaham bin Safo'an menjadi terkenal karena ia atl;rl,rlr
tllnnut oleh banyak kaum Mu'tzilah. pertempuran dengan Jaham bin Safiwan akhirnya mati terbunuh dalam
seorangyang sangat sungguh dan rajin bertabligh, menyeru manusia jalan Allah dan berbakti kepadaNva.
kcp;rrl,r
tentara Khalifah Bani Umayyah yang penghabisan pada tahun 131 H. Tetapi kemudian kaum Jabariyah ini berpecah menjadi 3 firqah,
derrg,;rrr
yaitu
Tetapi arla satu fatwanya yang keliru, yang bertentangan
:
ulama-ulama Islam yang lain, yaitu farwa yang mengatakan bahwa marlu\t,l
1, Bernama Jahmiyah yang dikepalai oleh Jaham bin Safoan.
tidak mempunyai daya dan tidak mempunyai upaya, tidak ada ikhtiar rl;rrr tiada ada kasab. Sekalian perbuatan manusia itu hanya majbur (terplksrt di luar kemauannya, sebagai keaclaan bulu ayam yang diterbangkan angirr
2. Najjariyah yang dikepalai oleh Husein bin Muhammad an Najjar'
di udara atau
sebagai sepotong
kalu ditengah lautan yang
dihempask,rrr
ombak ke sana ke mari,
I'itiqadnya pada mulanya hampir sama dengan i'itiqad
Ketiga aliranJ abariyahberkembang sekitar akhir abad ke II dan separuh yang pertama abad ke
ini dinamai
madzhab Jabariyah, yakni madzhab omrrg orang yang berpaham tidak ada ikhtiar bagi manusia. Madzhabnya
3. Dlirariyah yang dikepalai oleh Dlirar bin Umar.
k;rrrrrr
Ahlussunnah wal Jama'ah, yakni berpendapatbahwa sekalian yang terjrrrlr dalam alam ini pada hakikatnya semuanya dijadikan Tuhan, tetapi klrrrrr Jabariyah yang dikepalai oleh Jaham bin Safwan ini sangat radikal, sang,rr keterlaluan, sehingga sampai kepada i'itiqad bahwa kalau kita meninggalk;rrr
III
H.
Baik juga diketahui bahwa Jaham bin Safiwan, Imam Kaum Jabatiyah lni adalah murid Ja'ad bin Dirham, yaitu pelopor fatwa yang mengatakan bthwa Qur'an itu makhluk dan bahwa lirhan tidak mempunyai sifat. t24H. Ja'ad bin Dirham ini dihukum mati oleh penguasa pada tahun wan Nihal tenebab fatwa.fawanya yang sangat ilhad dan zendiq (Al Milal
I hal. 82),
sembahyang atau berbuat kejahatan maka semuanya tidak apa-apa, karrrr,r
hal itu dijadikan oleh Tuhan.
276
217
l)i sinilah t',rrrg
rda hanya satu, yaitu DIA. Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah berpendapat; bahwa memang
l'nruanya dijadikan oleh Tuhan, tetapi lbhan pula yang menjadikan adanya
xv I'TIQAD I(AUM
'llilrtiar" atau "kasab" bagi manusia. Manusia berikhtiar dan manusia berusaha. Sebagai contoh di kemukakan tentang gerak orang yang jatuh dengan
YANG
BERTENTANGAN 'ABARIYAH DENGAN I'TIQAD
glr';rk orang yang melompat ke bawah. Yang satu adalah "majbur" (terpaksa)
KAUIil AHIUSSUNA TVAI.
rrrl:rng yang kedua jatuh bersama ikhtiar. Hasilnya berlainan 1uga.
'A}IAAH l.
pangkalnya paham "Wahdatul Vujad", yakni paham bahwa
Kelanjutannya bagi paham Ahlussunnah, bahwa sesuatu yang dilrrllruat oleh manusia adalah pertemuan ikhtiar manusia dengan takdir lirh:rn atau dengan kata lain "pertemuan usaha dengan takdir".
Tidah Ada Usaha Dan lkhtiar llanusia. Sebagai diterangkan dalam pasal yang
lalu bahua kaum Jabanr,rl'
yang dikepalaiolehJaham bin Safoan beri'itiqad bahwa manusia itu "majhrrr
(terpaksa) dalam gerak-geriknya, seperti bulu ayam diudara yang permainkan angin atau kayu dalam laut yang dipermainkan ombak.
;t;rtr menciptakan sesuatu. Soal mencipta adalah hak tunggal lirhan.
rlr
Sekalian hasil perbuatan manusia dijadikan oleh lirhan, bukan ok
Lll;rLr bersentuh makanan dengan mulut maka kenyanglah perut, kalau
lr
manusia.
Dasar farwa
ini
sarna dengan dasar paham Ahlussunnah walJamrr';rlr
i'itiqad bahwa
Umpamanya, kalau bersentuh api dengan sesuatu maka terbakarlah ia,
lrrrscntuh pisau tajam dengan daging, lukalah ia dan begitulah seterusnya.
Manusia tidak mempunyai daya, upaya, ikhtiar atau, "kasab".
sebagai yang diterangkan pada bab Qadariyah, yakni
lkhtiar dan usaha itu hanya sebagai sebab saja, bukanlah ia mengadakan
sekali,rrr
yang terjadi adalah dijadikan oleh Tuhan semata. Akan tetapi, celakanya, paham ini ditarik-tarik menjadi panjang kclrr;rr
'lbtapi, bukan nasi yang menciptakan kenyang, bukan api yang nrt'nciptakan terbakaq bukan pisau yang menciptakan luka, bukan obat liurg menciptakan sembuh, tidak, tidak yang, menciptakan itu semuanya ,rrluluh I'uhan semata-mata.
Krdang-kadang bisa terjadi sebaliknya, kalau Tuhan menghendaki.
Berapa banyaknya orang yang makan obat tetapi
ia tidak
senang,
dari batas, sehingga di i'itiqadkan oleh mereka bahwa tiada dosa kal;rrr memperbuat kejahatan karena yang memperbuat itu pada hakikatrrr,,r
lx'rlpa banyaknva orang bcrusaha ini dan itu tetapi tak mendapat rizki,
adalah Tuhan.
rl,rrr begitulah seterusnya.
Ditariknya lebih panjang Iagi, bahwa kalau mereka mencuri mlli,r Tuhan yang mencuri, kalau berzina maka Tuhan yangbenina, begitu jug,r
Iklau umpamanya obat dapat menyembuhkan orang sakit, sudah h;rr;rng tentu tak akan ada orang yang mati di dunia sekarang ini, karena
sebaliknya kalau ia sembahyang maka Tuhan yang sembahyang, kalau mert'k,r
lx'rrnacam-macam obat untuk bermacam-macan penyakit sudah ada.
naik haji maka Tuhan yang naik haji dan begitulah seterusnya.
Yang lucunya anak seorang dokter yang dikasihinya atau isteri rrorang dokter yang disayanginya mati juga, walaupun diobati sebanyak
Sebahagian mereka menarik lebih jauh lagi, sehingga disatukannl,r
dirinya dengan Tuhan, wujudnya dan wujud Tuhan satu, katanya, 278
hclrpa banyaknya benda yang bersentuh dengan api tetapi tidak terbakar,
rnungkin sesuai dengan ilmu pengetahuan si Dokter tadi.
279
Maksudnya: Manusia akan dapat pahala kalau
Pendeknya:
ia
mengusahakan
grckcrjaan yang baik dan akan diberiao;ab (hukuman) kalau ia mengusahakan
#,'Jjt,i"\,r)t6*sssy Artinya
y,rng buruk (keduniaan).
Dan lagi Tuhan berfirman:
:
'urlh':1,:(4(g
"Tiada daya dan tiada upaya, kecuali dengan daya dan upaya'tirtt,rt, yang Tinggi lagi Besar".
\V.
Dan lagikalau kta ikuti pahamJabariyah tadi, maka tidak ada gur);ur\,
Syari'at Nabi, tidak ada gunanya, lagi hukum-hukum fiqhi dan bahl,r,, tidak ada gunanya Rasul.rasul diutus Tuhan. Manusia harus dihukum kalau berbuat kesalahan dan harus rlilrr,rr upah oleh Tuhan kalau berbuat kebaikan. Mencuri, berzina, meninggall,,rrr
"Pada
-
Stl
.y4lQt
bari itu (bari akhirat) setiap diri menerima balasan menurut
ytmg diusahakannya. Tidak ada ketidak adilan pada bari itu. Sesungubnya 'llrhan amat cepat nxernbuat perhitungan" (At Mu'min: 17).
I'itiqad persatuan antara Khalik dan Makhluk adalahi'itiqad yang kclnr Tuhan tidak serupa dengan sekalian yang ada dalam alam ini. Paham "Iflahdatul Ifujud" yang berasal dan berpangkal dari klrrrrr
Manusia al,an dapat hukuman
i
Artinya:
sembahyang dan puasa terlarang sama sekali.
Jabarryah adalah paham yang sesar lagi menyesarkan, harus dijauhr olt.lr seluruh orang Mu'min dan Muslim.
:
f \, ;eJ
|
.,-D6t,si gj;q
P)t4v!6W
rirtinya: "Telah kelihatan kebinasaan
di darat dan di laut disebahkan usaba
menurut paham Ahlussunnah rv,rl dengan keadilan Tuhan karena ikhtiar atau usahanya yang titl,rl, Jama'ah baik dan akan diberi pahala dengan kurnia TLhan atas ikhtiar dan usah;rrrr,r
lilngan rnanusit" (Ar Rum : 41).
yang baik.
l;tma'ah adalah tidak baik menyandarkan sesuatu pekerjaan yang buruk bagi 'l\rhan, umpamanya dikatakan "Tuhan mencuri" walaupun pada hakikatnya
Tuhan menyatakan hal
ini dengan firman-Nya:
\A1: eriJt. .i.A{tyt4Vs ,iKvu:L Artinya:
"Bagi manusia (upab) apa yang diusabakannya dan atas fltanilritt (bukuman) apa yang diusahakannya" (Al Baqarah:286).
280
Sesuai dengan ayat ini maka menurut i'itiqad kaum Ahlussunnah wal
lr'mua, yang terjadi di dunia adalah dijadikan Tuhan. Perkataan macam itu sangat kurang sopan untuk dialamatkan kepada 'ltrhan Azza wa Jalla yang sangat Tinggi dan sangat Mulia. Selain daripada iru, walaupun Tuhan yang menjadikan sesuatu, tetapi bukan ikut mengerjakan sesuatu. Ibarat seorang tukang membuat
h
rrrmah, apakah situkang itu ikut menjadi rumah, ibarat seorang wanita membuat kue, apakah wanita itu ikut menjadi kue, tidak, tidak.
281
2. Iman Dalam Hati Saia
\
KaumJabariyah berfatwa bahwa "iman" itu cukup kalau sudah me ng;rl,rrr
dalam hati saja, walaupun tidak diilaarkan dengan lisan. Hal ini tidak sesuai dengan paham kaum Ahlussunnah wal .Janr;r,rlr yang berpendapat bahwa iman itu ialah membenarkan dalam hari rl.rir mengakui dengan lisan. Adalah tidak cukup
menurut Ahlussunnah
saja, tetapi harus diucapkan dengan lisan
:
-
pengakuan dahrrr
lr,rrr
i,'U:G:iWsrc*i,t6:'6 (Sa1a mengakui babwa tiada Tuhan selain Allah dan Nabi Muhannunl itu Rasulnya).
menurut Ahlussunnah
tidak cukup kalau hanya mengllirrr tdanyaTuhan saja, tetapi tidak mengakui ke-Esaan,Nya. Yang penting scl,rrrr mengakui adaNya, juga, ke-Esaan-Nya. Juga
-
-
Tiada, Tuhan selain Ia.
Di sini terbayang perbedaan, antara orang-orang Islam dan
il
SETARAH NINGKAS PATIAM NA'ARIYAH di
atas bahwa menurut kitab Bugvatul Mustarsyidin madzhab-rnadzhab dalam i'itiqad yang sesat, di antaranya iuga Sebagai cliterangkan
lnlirh madzhab Najariyah. Pembangun madzhab ini adalah seorang yang bernama Abu Abdillah
Itusein bin Muhamntad an Najar. Abu Abdillah an Najar ini hidup pada masa Khalifah al Ma'mun sekitar
tlhun 198 H. sampai 218 H. lapadamulanya murid dari seorang Mu'tazilah nilmanya Basyar al Marisi, tetapi kemudian ia menjadi "bajing loncat", menganut paham Mu'tazilah, besok paham Jabariyah, lusa me nganut pirham Ahlussunnah dan akhirnya membuat "Madzhab" sendiri.
rkali Nasnrnr
Orang Nasrani biasanya, mengatakan "Tuhan Yang Maha Kuasa"
orang Islam biasanya, menyebut "Tuhan Yang Maha Esa".
xvI
seclrrrrll
Beliau ini berusaha hendak mempersatukan di antara paham-paham llu; satu kali fawanya sarna dengan Mu'tazilah, satu kali sama dengan Syi'ah, Jnbnriyah, satu kali sama dengan Ahlussunnah satu kali sama dengan mtu kali sama dengan Marjiah. Paham Najariyah ini agak serupa dengan paham "Bahaiyah" yang mulanya ia Syi'ah tetapi kemudian berusaha mempersatukan seluruh
i
;ritda egama
di dunia.
Madzhab Najariyah ini pada mulanya agak berkembang juga sehingga tnereka kemudian terbagi atas 3 aliran, yaitu aliran Margatsiyah, aliran
'l,n'faraniyah dan aliran Mustadrikah, dibangsakan kepada ulamanya maliing-masing.
Tetapi fatwa Najariyah
ini
ak:hirnya hilang lenyap dihaniutkan
zmn
krrena tidak mendapat banyak pengikut. Sekarang hampir tak kedengaran
i
\
",
t\
\
282
283
lagi kaum Najariyah ini, kecuali hanya tersebut dalam buku-buku Usulurltlrrr dan buku-buku sejarah kaum Mutakallimiin. Dalam buku kita ini dicantumkan juga dengan malaud hanya unrrrl, diketahui saja, bukan untuk diikuti.
xur I'TIQAD I(AUII| NA|ARIyAH YANG BENTENTANGAN DENGAN I'TIQAD I(AUII{ AHIUSSNNAH WAI TAI}IAAH l. Tuhan Tidah Funya Sifat Diantara fatwa-fawa kaum Najariyah ialah bahwa Tuhan Allah tidak rrrrrrrpunyai sifat. Ia berkuasa dengan Zat- Nya,la berkata dengan Zat-Nya,
h
rrrcndengar dengan Zat-Nya; katan:ya. Irarwa ini sama dengan paham kaum Mu'tazilah dan bertentangan
rlrrrgan kepercayaan kaum Ahlussunnah wal Jama'ah yang meyakini lrihwa Tuhan Allah itu mempunyai sifat yang qadim yang berdiri di atas lrt.Nya yang qadim. Lebih jauh baca kembali bab Mu'rzilah dalam buku inil
l. Mu'min
Yang Membuat Dosa Pasti Masuh Neraha.
Kaum Najariyah memfarwakan bahwa setiap orang mu'min yang tttlrrgerjakan dosa besar dan mati sebelum taubat maka ia pasti masuk rrrrirka, tetapi tidak kekal selama-lamanya. l;arwa ini pada mulanya sama dengan paham
Mu'tzilah tetapi tentang
"tltlnk kekal" berlawanan dengan Mu'tzilah, Juga paham ini berlawanan dengan pahamAhlussunnah yang mengatakan hnhwa orang mu'min yang mengerjakan dosa besar dan mati sebelum taubat Itutka ia belum pasti masuk neraka, karena mungkin diampuni saja dosanya
nlclr luhan. Baca kembali uraian pada bab Mu'tazilah dalam buku inil
284
285
3. Tuhan Tidah Bisa Dilihat. Kaum Najariyah memfarwakan bahwa Tuhan tidak bisa dilihat
dt'rrrq,r,'
mata-kepala walaupun dalam s,vurga. Farwa
ini
Farq,a
ini tidak
xuil
sama dengan paham Mu'tazilah.
sesuai dengan paham kaum Ahlussunnah yanu lr,
pendapat bahwa lirhan bisa dilihat dengan mata-kepala di akhirat
r
SEIARAH RINGKAS PAHAM MUSYABBIHAH (MUIASSIMAH)
n,rr,r,
sesuai dengan petunjuk al Qur'an pada surat al Qiyamah ayat 22 clan
.l
',
Lebih fauh baca bab Mu'tazilah dalam buku ini.
Kaum Najariyah
ini boleh
digolongkan kedalam kaum Mu'tazil,rl,
karena prinsip farn'anya hampir sama walaupun di sana sini terdapat
1rrr1,
sedikit-sedikit perbedaan.
Slukurlah, bahwa kaum Najariyah karena tidak mendapat banyak pengikut.
ini sudah hilang ditelan
z:rrrr,rn
Musyabbihah artinya menyerupakan. Kaum Musyabbihah artinya kaum yang menyerupakan.
Kaum Musyabbihah digelari kaum Musl'bih (menyerupakan) karena rrrt:rcka menyerupakan liihan dengan makhluk-Nya. Mereka mengatakan lr;rlrwa Tuban Allah bertangan, bermuka, berkaki, bertubuh seperti manusia, Ada juga orang yang menamakan kaum ini dengan "kaum Mujassimah",
y;rkni kaum yang menubuhkan, karena mereka menumbuhkan Tuhan,
terdiri dari darah daging, bermuka, Itrmata, bertangan, berkaki, dan bahkan ada yang mengatakan, bahwa 'l\rhan itu berkelamin dan kelaminnya itu laki-laki. (lihat Syarah Nahiul llrrlrrgah Juz III, hal. 225). rur:ngatakan Tuhan bertubuh yang
Ada juga orang yang menamai mereka dengan kaum Hasyawiyah'.
"Haqawiyah" artinya percakapan omong kosong, percakapan di luar llrtas, percakapan hina-dina,Jadi, mereka itu adalah "Kaum Omong Kosong Kebanyakan kaum Musyabbiliah atau Mujassimah ini berasal dari {)rang-orang yang menganut madzhab Hanbali, tetapi Imam Ahmad bin
lllurbal tidak berkeyakinan dan tidak beri'itiqad sebagaimana mereka. Irttam-imam dan Guru-guru Besar kaum Musyabbihah di antaranya ;rrlalah:
l. Abu Abdillah bin Hamid bin Ali al Bogdadi al Warraq (meninggal
403 H.).
Beliau ini pengarang buku Usuluddin yang bernama "Syarah Usuluddin",
286
281
dimana diuraikan banyak tentang tasybih, yaitu keserupaan 'tirlr.r'
i
dengan manusia.
QadhiAbuJa'la Muhammad bin Husein bin Khalaf bin Farra' al. lr;rrrr,.rri (meninggal 458 H.).
Beliau
ini
memperkatakan tentang tasybih. Ada ulama Islam mengatakan ; bahwa: ,Aib yang dibuar Abu Ja'l;r tidak dapat dibersihkan dengan air sebanyak air laur sekalipun.'
rr,,
Rupanya cacat pahamnya terlalu besar.
3,
Abu Hasan
xffi
banyak mengarang kitab Usuluddin yang burrr,rt
di
bin ubaidillah bin Nashar az zugwani al
H:rrl,,rl,
(meninggal 527 H.). Beliau ini pengarangsebuah bukuclalam usulurhl,r yang bernama"alldah", dimana banyak diterangkan soal tasybih rl,r' tajsim.
I'TIQAD KAUM MUSYABBIITAII (MU'ASSIIIAH) YANG BERTENTANGAN DENGAN I'TIQAI)
KAUM AHIUSSUNAH WAI. IAMAAH l, Tuhan Allah Bermuha Dan Bertangan Kaum Musyabbihah memfatwakan bahwa Tuhan Allah bermuka dan
4. Jad bin Dirham. 5. Bayan bin Isma'il. 6. Muhammad bin Kiram (meninggal 256 H.). 7. Hisyam al Juwaliqi. 8. lfunus bin Abdirrahman. 9. Ali bin Manshur.
lrrtangan. Mereka mengernukakan dua dalil dari ayat al Qur'an, yaitu:
Yv
'gft)|.
*r{,S+f+,i'-ry'^{ri3qJ
Artinya:
"Dan yang kekal muka Tubanmu yang mempunyai kebesaran dan
(Nomor 5 sampai 9 ini memfarwakan bahwa Tuhan itu berrempar, di atas boleh ditunjuk dengan teiunjuk ke atas).
rl,rrr
hc,tttuliann" (fu Rahman: 27).
tempatnya
10. Ma'adz al Anbari yang memfawakan bahwa Tuhan laki-laki. 11. Daud al Jawaribi yang memfanwakan bahwa Tuhan iru mempr.r,'
Dan firman Tuhan lagi:
t'rfr .;.=uli36$A
anggotl serupa dengan anggota manusia seluruhnya.
12.
dan banyak lagi. Artinya:
seorang ulama Islam dari kaum Ahlussunnah wal Jama'ah bern;rrrr,r Jamaluddin Ibnu al Jau,i al Hanbali (ini bukan Ibnul Qaim alJauzi), tcl,tr mengarang sebuah kitab untuk menolak paham kaurn Musyabbihah ini
y;rrr1i
diberi nama "Dafu slubahit tasybith war rad 'aral mujassimah" (penrl;rl syubdhat tasybih dan penentang kaum Mujassimah).
"Thngnn Tuhan
di atas tangan rnerekt" (Al Fath:
10).
Kaum Musyabbihah mengatakan bahwa dalam ayat-ayat ini nyata benar ltnhwa Tuhan mempunyai muka dan itulah yang kekal dan mempunyai lilngan yang lebih tinggi dari tangan manusia. Kaum Musyabbihah mengartikan ayat
^y^t
ini menurut lahirnya
saja.
288
289
I
Ikum Ahlussunnah wal Jamaah menolak paham ini, karena dalam rrr,rr Qur'an yang lain (fu Sy'ura: 11) bahwasanya"tiadayang menyerupai'lirh,rrr
Hal ini akan dibicarakan panjang lebar nanti padabab berikutnya, dalam nrcngupas paham Ibnu Taimiyah.
suatu juga".
Iblau Ia bermuka dan bertangan maka serupalah dengan makhlrr[ Nya, yaitu manusia.
Ikum Ahlussunnah menta'wilkan perkataan "wajhu" di sini deng;rrr "Dan yang kekal adalah ZatNya,yang qadim" yang "mempunyai kebesar:rrr dan kemuliaan". Ayatyangkedua
- menurut Ahlussunnah -
l.
Tuhan Di Atas lanSit Kaum Mujassimah atau kaum Musyabbihah mengatakan bahwa Tuhan
Alllh di atas, di atas langit. Mereka mengemukakan dua, ayat sebagai dalilnya, yaitu Firman Tuhan:
berarti: "Kekuasaan lLlr,rrr
di atas dari kekuasaan manusia". Perkataan "Yaddu" di sini diartikan kekuasaan. Dengan menta'wilkan lyat-ayat ini semacam itu maka sesuail:rlr pahamnya dengan ayat Syura : 11 tadi, yang mengatakan bahwa tiada ylrrri menyerupai Tuhan suaru juga.
\oA:,|*:Jr
"Tetapi Tuhan mengangkat (Nabi Isa) kepadaNya" (An Nisa: 158). kata kaum Musyabbihah
- dinyatakan babwa Nabi Isa
rlilngkat oleh Tuhan kepada-Nya, yang berarti bahwa Tuhan itu di
atas,
k;rrcna ada perkataan "rafa'a" yang berarti mengangkat ke atas.
Dalil yang dikemukakannya ialah:
o'4L
-
.r;.$\.-r9$'r|i
Artinya;
ti{ 6 ir!,ia:il K,&ii r
X{:sr
6.
&,gi
\1 : dlLll
A'ti'ya:
'Adakab kamu merasa aman dengan yang ada di langit, bahwa kamu
itu duduk bersela di atas'arsy" (Thaha :
ukan ditenggelamkan ke dalam bumi ketika ht:rasnya" (Al Mulk: 16).
5).
Mereka mengartikan perkataan "istawa" dengan duduk bersela selanya manusia.
senr1,,r
Ikum Ahlussunnah wal Jama'ah mengartikan perkataan istawa di dengan menguasai atau memerintahi.
Jadi arti ayat ini menurut kaum Ahlussunnah wal lama,ah "Tuhan yang Rahman menguasai Arsy".
290
-
Dan lagi firman Tuhan:
atas Arsy,
'Ar Rahman
.6lnr*;S
Artinya:
Dalam ayal ini
2" Tuhan AIIah Duduh Bersela Di Atas'Arsy. Ikum Musyabbihah berpendapat bahwa Tuhan iru duduk bersel:r rtr
:
Dalam ayat ini dinyatakan srrrr
Itu di langit,
-
di
atas
-
-
ia
bergoncang dengan
kata kaum Musyabbihah
-
bahwa Tuhan
karena langit itu di atas.
Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah mengartikan ayat ini dengan tempat
jadi Nabi Isa diangkat ketempat yang mulia dan ia berada tlitcmpat yang mulia. Pada ayat-ayat ini memang disebutkan di atas atau di llngit, tetapi yang dimalsudkan ialah tempat yang mulia karena perkataan yrrng mulia",
:
291
"di atas" atau "di langit" biasa juga dipakai oleh orang fuab
pacl:r,rrrr
tempat yang mulia.
sk;rn ada siang dan malam, karena
*';rktu malam, dan bersama siang malam.
*lirhan telah menjelaskan rl;rlirm Qur'an bahwa l'uhan tidak serupa dan tidak menyerupai sekalian Dan lagi
I
4. Tuhan Allah Bertubuh Serupa Nur Ikum Musyabbihah mengatakan bahwa lirhan itu berrubuh
scplrr,
yo
-
r1\i;\Wf *K'#,fir;+\FW j ii p6 p,J5l,96 VY; *i{ %' G's ;ki;& \\:g;re J\ .ts;rt*3t
:
,r,.; t. d:i,i\S9g$V3:ii
Allah itu l{ur hngit dan bumi?" (An itiur 35)
kata kaum Ahlussunnah walJama'ah
Firman-Nya:
Artinya: "TubAn
-
y,rng ada.
makhluk-Nya dan tubuh.Nya itu berkilau-kilauan serupa nuq serupa cahrrr,r Dalilnya kata mereka firman Tuhan
-
lhhan itu ada pada waktu siang dan
Artinya:
cahaya matahariyang memancar kesana kesini yang meliputi alam yang lrr,r',
yng ntenjadikan jodob juga p(rempudn daripadamu, begitu Dia menjadikan heuan
ini.
bn'iodoh.jodohan, supaya karrur menjadi banyak. Tiada utatu juga yang
I'itiqad ini ditentang keras oleh kaum Ahlussunnah wal Jama';rlr karena arti ayat ini ialah "memberi cahaya pada langit dan bumi". Jadi arti ayat ini ialah :
vnQa dengan Dia dan Dia mendengar dan melibat"
Kalau begitu, maka'lirhan menurut kaum Musyabbihah serupa deng,lr
"Tuhan yang memberi cahaya pada langit dan bumi".
Dalam tafsir Ibnu Katsir pada surat Nur 35
jilid III, pagina 289
diterangkan arri
;rt',rr
:
surat Syura 11 inilah yang selalu dipegang teguh oleh
h;urm Ahlussunnah wal Jama'ah baik Aliran Salaf maupun Aliran K'halaf yirng beri'itiqad bahwa 'lirhan mempunyai sifat "mukhalafatuhu lfala ta'ala
h;rwrditsi" (Tuhan berlainan dari sekalian alam ini). Ayat ini jugalah yang dijadikan pedoman dalam mengartikan ayat yltng kira-kira, menunjukkan bahwa Tuhan serupa dengan alam, supaya
Perkataan "nur" dalam ayatifii diartikan "pemberi cahaya atau pembt'rr
petunjuk dengan cahaya" bukan "cahaya". Dalam thfsir Janial Jalalein, jilid III, pagina 223 tersebut arri ayar
rrrr
tllta'wilkan sesuai dengan kebesaran dan ke-Esaan 'lhhan yang Tunggal llu, Lebih jauh bacalah uraian yang lebih lengkap dalam bahagian bab Ibnu 'lhimiyah.
:
Tetapi dapat ditegaskan bahwapokok dari kesalahan kaum Musyabbihah
'i{llah yang menerangi langit dan bumi dengan matahari dan bulan".
hlah karena mereka mengartikan ayat-^yat mitasyabih dalam al Qur'an
Demikian tafsir.tafsir yang mu'tabar.
I'itiqad kaum Musyabbihah yang mengatakan bahwa Tuhan itu adalah sesat lagi menyesatkan, karena kalau Tirhan
292
Ayar. pada
(As Slura: 11).
^yat
'Allab menberi petunjuk di langit dan di bumi",
adalah
"Dia yang meniadikan langit dan bumi, Dia
Iuenurut lahirnya Cahry,r
itu cahaya tentulah
l;rl
saja.
Kalau tersebut bertangan
- bertangan, kalau tersebut berrnuka - ya
hermuka, kalau tersebut bersela,
-
ya bersela, kalau tersebut di langit
- ya 293
Inilah pangkal kesalahan kaum Mugyabbihah atau Muiassimah. Kalau anda ingin mengetahui persoalan ini lebih mendalam bacalah
di langit, kalau tersebut berkaki - ya berkaki. Inilah pokok pangkal kesalahan yang menyesatkan mereka, Ifuum Ahlussunnah wal Jama'ah mengatakan bahwa ayat Qur'an inr diturunkan dalam bahasa /.rab yang fasih, yang tinggi, yang dalam dan ltr;r sekali artinya. Ifulau kita mengartikan Qur'an itu menurut yang lahir saja maka, akan tersalah dan bisa membawa kita kepada kafir. Umpamanya, dengan ayat
iilid iV" tentang ab Salaf dan Khalat", dimana di situ diuraikan hal ini panjang lebaq
karangan kami juga, yaitu buku "40 Masalah Agama
Mereka boleh juga dinamakan "kaum Zhahiriyah" dalam i'itiqad
h dari 70 halaman.
lirr,r
:
L.,edt(t&Yrkt futinya
:
"Buatlab apa yang kamu sukai" (Hamim as Sajadah : 40). Y'alau ayat ini diartikan secara yang tersurat saja, maka Tuhan memhcrl
izin dan bahkan menluruh kita membuat apa saja, yang kita sukai. Alangkah salahnya paham ini, kalau kita berpaham begitu ? Dan lagi dalam surat Al Kah-fi ayat ke 29 tersebut yaitu:
\ 1, dF
t
.iKiSXL ES J/A;{6'#
tutinya:
"MakA berangsiapa yang menyukai iman ia boleb iman dan barangsiapa yang suka kaftr maka ia boleh kafir" (At Yahfi: 29). Kalau ayat
ini diartikan
secara lahir atau secara tersurat saja tanplr
memperhatik an y ang tersirat, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Tuha
r
r
telah mengizinkan kita menjadi kafir sebagaimana Ia mengizinkan kita menjadi orang Islam. Alangkah salahnya paham ini ! Kaum Musyabbihah mengartikan secara yang tersurat ^yat-ayat tanpa memperhatikan yang tersirat dalam arti ayatayat itu.
294
saja,
295
Kctika desanya akan diserang oieh kaum latari ia lari bersama-saml hrrprrknya dan keluarganya mengungsi
ke Damsyik (Sviria). Dengan
susah
p,tyah mereka sampai kekota Damsyik bersama kitab yang clipunyainya,
k*rtna bapaknya adalah seorang ulama Islam dari Madzhab Hanbali. Ahmad Taqiluddin Ibnu laimiyah ini tetap tinggal di Darnsyik sedari
XX SE'ARAH RINGKAS PAHAM IBNU TAIMIYAII Ada seorang ulama bernanta IBI{U TAIfrINAH,
Nanra lengka?ny^ Ahntad Taqiyuddin, Abu Abbas bin Syihabrrrl,tr,,
lrrt'trsia 7 tahun sampai meninggalnya rahun 724 H. clan hanya saru atau tlrur kali datang ke Mesir.
Kalau dilihat tahunnya, yaitu tahun lahirnya 661 H. sampai rvafarnya lelrlrt 724 H. maka beliau ini sezaman dengan Imam Nawawi, seorang ttl;rrrr;r fikih terbesar dalam Madzhab Syafi'i. Imam Nawawi lahir disebuah
Abdul Mahasin Abdul Halim bin Syeikh Majduddin Abil Barakat Aduss;rl,rrl bin Abi Muhammad Abdillah bin Abi Qasim al Khadar bin Muhamm:rtt t,rr,
tlrsir namanya Nawa, dekat Damsyrkpada tahun 630 H., hanya 31 tahun. lrhilr tua dari lbnu laimiyah.
Al Khadhar bin Ali bin Abdillah.
lbnu Hajar al Haitami seorang ulama besar dalam Maclzhab Syafi'i lrukcrnudian dari Ibnu thimiyah, karena lbnu Hajar lahir di Mesir pada Hlrtrn 983 H., yaitu 222 tahun terkemudian dari lbnu thimiyah. Karena itu tidak heran, kalau ibnu Hajar al Haitami banyak mengarang hlt,rb-kitab untuk membetulkan kesalahan-kesalahan Ibnu'kimiyah, seperti kll;rlr Assawa'iqul Muhriqah firraddi alaz zindiqah (Petir yang membakar
Famili ini dinamai Famili lbnu Taimiyab. Sepanjang sejarah bahwa asal perkataan Taimiyah adalah dari nen('l\nr yang bernama Muhammad bin Al Khadhar. Beliau kerika pergi naik h:ryr 1,, Mekkah melalui jalan Taima'.
,
Setelah ia kembali dari haji ia dapati isterinya melahirkan seorang iu,rl,
wanita, yang kemudian diberi nama Taimiyah dan keturunannya dinlrrr,rr keturunan Ibnu Taimiyah, sebagai peringatan bagi jalan yang dilalui o| lr
lttttrrk menolak kaum Zendiq).
neneknya ketika mengerjakan haji itu.
Itlnrna besar dalam Madzhab Syafi'i, pengarang kitab "Tohfatul Muhtai fi
Ahmad Taqiluddin yang kita perkatakan sekarang ini lahir di rl,,,r Heran, sebuah desa kecil di Palestina pada tanggal l0 Rabiul Awal rllrrlr
tiy;rrhil Minhaj", sebuah kitab fikih besaq 10 iilid yang terkenal di Indonesia.
661 H. Daerah Heran ini terkenal sedari dulu sebagai daerah Kristen
Shrrlrrrrr
dan pola daerah orang pandai-pandai, ahli filsafat yang selalu mempenr);un
kan akal. Ahmad Taqiyuddin tinggal di desa Heran sampai usia, 7 tahun. Desa
ini didiami bukan oleh suku Arab tetapi oleh suku Kurdi,
karena itu Ahmad Taqiyuddin bukanlah dari bangsa Arab tetapi dari Kurdi.
296
Ibnu Hajar al Haitami
- sebagai dikatakan di atas -
adalah seorang
lbnu Taimiyah dalam sejarahnya kemudian menjadi orang yang alim hrsaq banyak pengetahuannya dalam fikih Madzhab Hanbali dan juga dnlirrn ilmu Usuluddin. Beliau biasa mengajar dan bertabligh di Mesjid Htni Umayyah di Damsyik dan mempunyai banyak murid. Akan tetapi sangat disayangkan, bahwa beliau terpengaruh dengan pnlurm-paham kaum Musyabbihah dan Mujassimah yang menyerupakan
rn,rl,,r
'llrhirn dengan makhluk dan juga banyak mengeluarkan fanva-farwa dalam
srrl,,r
fikth yang berbeda jauh dengan fawa-fatwadalam madzhab Hanbali sendiri dun juga dari Madzhtb-madzhab Hanafi, Maliki dan Syaf i.
291
Dalam buku-buku karangann.va seperti dalam 'Al Munazhar';rlr
t,
I
lrrpa bahwa neneknya, bapaknya dan ia sendiri adalah pada mulanya
Aqidah Al \flasithiyah" dan 'Al Aqidah al Hamiwiyah al Kubra" ia renrrrrll,,i,,
F ilB;rnut Madzhab Hanbali,
bahwa dasar madzhabnya ialah "mengartikan ayat-ayat dan hadirs-lr,r,lrr
Mcmang sudah menjadi kebiasaan bagi orang-orang yang sesat firttg:rtakan bahwa ia akan memerangi Bid'ah dan Khurafat, bahwa ia akan
Nabi yang bertalian, dengan sifat Tuhan menurut arti lafadnya.yang yakni secara harfiyah saja"
Lrlr,,
Bagi Ibnu Taimiyah Tirhan mempunyai muka, tangan, rlzta, r'rr..rrl, duduk bersela, datang dan pergi dan Cahaya langit clan bumi, karen,r lr'i itu semuanya tersebut dalam Al Quran, katanya. Tuhan berada di atas langit, boleh ditunjuk dengan anak jari kc ,rr.r, Tuhan mempunyai anak jari, mempunyai tumit kaki, mempunyai
t;rrrp.r,,
kanan, mempunyai nafas, turun-naik, dan Tuhan itu "masa", karena senlu,rnr
,
itu tersebut dalam I{adits yang sahih"sahih. kata lbnu thimiyah. Jadi beliau sebenarnya harus dimasukkan dalam Bab kaum Mujassrrrr,ri, atau Musyabbihah, karena ada persamaannya dalam I'itiqad. Tetapi dalam buku
ini dibicarakan
secara khusus dalam suaru
l),r\,,1
karena paham Ibnu Taimiyah ini baik dalam Usuluddin maupun dalarrr lrl,'l'
sudah agak banyak pula menjalar ke Indonesia ini.
ntnrgcmbalikan orang kepada Kitabullah dan Sunnah Rasul, bahwa ia akan ntnrgadakan pembersihan, dan lain'lain omongan.
Itulah simbol mereka dari dulu sampai seakarang. Pada hal kalau tlllllurt kenya taannya, mereka sendirilah yang mengerjakan bid'ah'bid'ah, t'
ka sendirilah yang mengaj ak orang taqlid, sekura ngay a kepada gurunya
llru
kepadanya sendiri. Ia melarang orang bertaklid kepada Imam yang
fr tr r
hrcrnpat yang telah diterima dunia Islam, tetapi ia sendiri menarik orang tuplya taqlid kepadanya. llcgitu juga dengan keadaan lbnu Taimiyah al Herrani ini. Misalnya, pada suatu kali ia berkhotbah di mesjid Damsyik. Ia 6trttcrangkan sebuah hadits bahwa Tuhan turun kelangit dunia tiap-tiap
illlirnr' Jangan ragu-ragu
Dalam ucapan-ucapannya dan tulisan-tulisannya Ibnu thimiy;rlr
rr',
banyak mengeluarkan perkataan-perkataan yang menentang Imam-lrrr,nr,
Mujtahid yang berempat. Dikatakannya dengan sombong bahwa ia ,rl,l,
-
katanya
-
luhan turun serupa saja turun dari
ffhnhar ini lalu ia rurun ke bawah Nah, apakah ini tidak ahli bid'ah yang sebesar-besarnya, yang me'
-
memperbaharui pengajian ulama-ulama yang dulu, akan mengembrrlrl,,rl
Iryrrupakan rurunnya Tuhan dengan turunnya dia dari mimbar?? Apakah Tuhan I lrlir k ada ayzrt y^ng mengatakan bahwasanya, tiada y ang menyerupai
mereka pada kitab Allah dan Sunnah Rasul, yang seolah-olah meng;rl:rl,,li
ilrittu juga??" (As Siura: 11).
bahwa ulama-ulama Madzhab yang empat itu tidak berpegang kepada
lirr.rl,
'tfrupa dengan fatwa kaum
Allah dan Sunnah Rasul. Dikatakannya pula, bahwa iaakanmemerangi khurafat dan bid'ah
y,rr'1,
dikerjakan oleh ulama-ulama dan kaum muslimin yang dulu-dulu,
y,rn6
seolah-olah ia mengatakan bahwa ia sajalah yang berpegang kepada Kitabrrll,rl'
dan Sunnah Rasul, sedang ulama-ulama yang terdahulu
daripatl;rrrr,'
dianggapnya penganut khurafat dan bid'ah.
Beliau memaklumkan perlawanan kepada orang-orang Islam
y,rrr;1
menganut dan bertaqlid dalam furu' syari'at kepada Madzhab yang cnrli,u dan ia menganjurkan ag
298
Ibnu Taimiyah memfatwakan bahwa Tuhan Allah di atas, di atas langit,
r setiap orang berijtihad sendiri, yang seolah-ol,rl,
Musyabbihah.
Ia menfatwakan bahwa Tuhan duduk di iihat atas, dengan arti bahwa tlrlrirn Allah itu di jihat atas, boleh ditunjuk dengan jari ke atas. la memfarwakan bahwa Tuhan itu di iihat atas, bukan di bawah, bukan dl kanan dan bukan di kiri, tetapi dibahagian atas. Jadi kalau begitu ia nenctapkan bahwa'lirhan Allah mempunyai tempat, yaitu DI ATN.
Dalam buku yang bernama "lbnu Taimiyah", karangan Muhammad Ahrlu Zahrah, padapagina 269 dinuklkan perkataan Ibnu Taimiyah dalam hlrrh "Hamawiyatul Kubra", pada pagina 419, 420 dan 421
di
antaranya ia
299
berkata : "Tiada satu huruipun dari Qur'an dan Hadits yang melararrll rnenunjuk l'uhan ke atas dengan jari".
Melihat gelagatnya nyatalah bahwa Ibnu thimiyah rermasuk
I,rr,
Scbagai jaksa penuntut bertindak Syeikh Zainuddin
1,,rr,,,,
Mujassimah atau kaum Musyabbihah yang menyerupakan Tuhan dt'rr1l,,,, makhluk dan yang menyerupakan Tuhan bertubuh seperti manusirr
Ia mengatakan
lhlr;rn berbicara dengan huruf dan suara, serupa pembicaraan manusia.
bin Makhlu{
Ali hukum daiam Madzhab Hanbali. 'li:tapi Ibnu'Iaimiyah ketika itu tidak mau diadili, karena yang bertindak
rtlunrng
rh;rgai hakim adalah musuh-musuhnya, katanya, Akhirnya ia ditahan saja dan dimasukkan ke dalam penjara selarna
:
"duduknya luhan di atas Arsy sama dengan duclukny:r tl,r,," thimiyah di atas kursinya dan turunnya lthan clari langit r,rr',, dengan turunnya Ibnu Taimiyah dari mimbarnya clan luhrrrr rr', di jihat atas boleh ditunjuk dengan anak jari ke atas" Memang benar-benar Ibnu Taimiyah ini seorang ulama yang tidak patut diambil jadi ikutan,
htrlrrn bersama dua orang saudaranya yang datang
i8
ke Mesir ketika itu
1*ltrr Syarafuddin dan Zainuddin.
Scsudah
ia keluar dari tahanan dengan bantuan familinya ia
men-
hrrjrrtlian farwa-farwanya di Mesiq yaitu memfarwakan bahwa luhan duduk rll ;rt;rs 'fusy, bahlva lhhan bertempat, bahwa lirhan turun ke langit dunia
thn lain-lain farwa yang tidak sesuai dengan paham yang umum dalam ,vang t(,r:,r,,ri
Ia memfarwakan bahwa pergiziarah ke makam Nabi Muhammatl adalah perbuatan ma'syiat, pada hal sudah 600 tahun sebelunr Taimiyah lahir umrnat Islam diseiuruh dunia berbondong-bondong
Itl;trrr, yaitu paham Ahtrussunnah wal Jam-a'ah.
'lldak lama sesudah itu Ibnu Taimiyah menghantam pula pengajianprrrgliian tasauf dan mencaci maki guru-guru sufi, yang waktu itu di Mesir
s,r',
tl,r,,,
rrlirng banyak"
rl;rr,rrry
ke Madinah untuk menziarahi makam Nabi Muharnmad Saw. yane rrrrrlr, itu. Dari seluruh penjuru dunia uiama-ulama Islam, yang ahli-ahli (Jru ,,, dan Hadits, Raja-raja Islam dan ummat Islam datang ziarah ke nr:rl,,r',, Nabi di Madinah, tetapi Ibnu thimiyah seenaknya saja mengatakan b,rlru
Kcrnudian ia dirnajukan lagi ke mahkamah dengan tuduhan menghina
prl,rjtran tasauf dan ia ditahan dalam sebuah tempat tahanan keias satu yrng diberi pekv;rn untuk melalaninya, 'l'idak larna ia dikeluarkan lagi.
r
perjalanan pergi ziarah ke makam itu adalah perjalanan maksiat. Jadi, tidaklah heran, kalau pengembara dunia pada abad ke Vil il yang bernama IBNU BATHUTHAH, berasal dari Tanjah mengarakan tl.rt.rrr' bukunya yang bernama "Rahlah Ibnu Bathuthah", bahwa i2 mslihxl llrlr, Taimiyah itu seorang alim, tetapi
"fi aqlihi syaiun" (otaknya sedikit
.facli, trbnu lbirniyah bukan saja memfatwakan bahwa Tuhan duduk lx'rscla, di atas 'arsy tetapi juga menghantam pengajian-pengajian tasau{ tltllrk rnenyukai tl-rariqat+hariqat, yang di Mesir ketika itu dan sampai kini n'rlitng berkemhang. Pada
goncuu,r
Pada tahun 705 H. yakni ketika Ibnu Taimiyah berusia 44 rahrrn, r,
tahun 7A9H. ia dibuang lagi ke Iskandariyah oleh Sultan Muzaffar
lil.lun dan tinggal disitu selama 7 bulan. Sebabnya tidak lain ialah karena arkan fatwa y ang ganj il-ganj il dalam agama dengan semboyan " kembali
dipanggil oleh Sultan yang berkuasa di Mesir ketika itu unruk dararrli t,
nru
Mesir.
lrpnda Allah dan Rasul". Ia menganggap bahwa ulama-ulama Islam yang
Syria (Damsyik) ketika
itu dibawah pemerintahan
Mesir.
Setibanya di Mesir ia dimajukan ke muka mahkamah dengan turhrlr,rl
ia memfarwakan dihadapan orang banyak pengajian yang s(.:.,rr yaitu, Tuhan Allah benar-benar duduk bersela di atas 'Arsy, bahwasurrr, bahwa
300
r
yi
lnrkrrrnpul dalam
4
madzhab, begitu juga, ulama-ulama Usulluddin
Ahlussunnah wal Jama'ah semuanya dianggapnya tukang bid'ah. Yang tidak tukiurg bid'ah hanyalah ia seorang.
l'ada tahun 712 H. ia kembali ke Damsyik. 301
Damsyik pada ketika itu ia mengeluarkan bukan saja lltrr i farwa dalam Usuluddin tetapi juga dalam hukum- hukum fikilr r,r',r, berlainan dan bahkan yang bertentangan dengan madzhab yang cnrl',ir sehingga boleh dikatakan ia sudah ke luar dari lingkungan madzhab r,r,'r 4 itu, khususnya telah keluar dari Madzhab Hanbali yang dianrrtrrr
Di
'
sebelumnya. Pada tahun 718 H. keluar lagi perintah dari Sultan yang berkurrs,r 'lr Damsyk ketika itu untuk melarang Ibnu Taimiyah berfatwa, kare n;r r, mengulangi lagi fatwa-farwanya yang ganjil-ganjil yang berlainan ,l,rrr
Ibnu Taimiyah tidak memberi jawaban apa yang ditanyakan Hakim trtrrpi sekalian pertanyaan dijawabnya dengan "La Ilaha illallah"' Akhirnya ia dimasukkan ke penjara dan ditahan beberapa tahun. Di dalam penjara ia mengarang sebuah kitab tafsir yang diberinya rrirnra 'Al Bahrul Muhith". Kemudian ibunya memaiukan permohonan krJxrda. Raja Naser untuk metnbebaskan anaknya. Raja Naser memprrkenankan permohonan ibu ini. 'lbtapi - kata Ibnu Bathuthah - kemudian terjadi lagi hal yang \('lr.rpa:
farwa ulama-ulama Islam yang banyak waktu itu.
#ilgil.;A's6*,!,itLr;kj
ini dilanggarnya. Maka pengadilan Agama yang terdiri dari ulama-uiama, ahli hrrlrll Tetapi perintah
56'!'5t5e6*ya$,nik
yang bersidang tanggal 22 Raiab tahun 720 H. ia dimasukkan lagi ke rl;rl,ln
ru-J$5l$6y:j66#fi?rywe
tahanan sampai tahun 721H. Tahun 721 H. ia dikeluarkan lagi dari tahanan.
,fr,A!,afa;:rsJlSfu 4r_ff?r!,
Akhirnva riwayat Ibnu Taimiyah sangat menyedihkan. Beliau meningll,rl
-,9\iig1,r,.r.#-:#'",6'G\6
dalam penjara benteng Damsyik padatanggal2T Syawal tahun 728 Hilr,rlr sesudah mengalami penahanan beberapa tahun.
Ibnu Bathuthah, seorang pengembara dari thngger, Al Jazair p,r,l,r ' akhir abad ke VII dan permulaan abad ke MII H. menerangkan d:rl,rrl bukunya yang bernama, "Rahlah Ibnu Bathutbah", pada jilid I, paginl "' yaitu
- ov oe tEibrbu.t.br.dyX,lArV elti,+.r;.tr!2;b,,i**d
:
'Adalah di kota Damsyik, Syria, seorang ahli fikih yang besar rlll,rrl
Madzhab Hanbali namanya Ahmad Taqipddin Ibnu Taimiyah t,i banyak membicarakan soal-soal ilmu pengetahuan, tetapi say;rrrp sekali otaknya sedikit goncang," Penduduk kota Damsyik sangat menghormati orang itu. Pada suatu
ia mengajx di
la
di Damsyiq, Say badir di mesjid pelajaran dihadapan umum dimimbar mesjid ntendengar dia memberi kami". Banyak pelajaran diucapkan. Di antara perkataannya: "Tuban Saya ketika
itu
sedang berada
-Allah turun ke langit dunia serupa turunnJ)a dengan turun saya ini", lalu h,rrr
atas mimbar mesjid Damsyik. Ia mengeluarkan bebcr;r;',r
ucapan atau fiwa yang berlainan dari fatwa ahli.ahli fikih yang sehingga ia akhirnya diadukan orang kepada Raja Naser di Ikiro.
Artinya:
l:rrrr
la turun satu tingkat di jenjang mimbar, Pada ketika itu seorang ulama Madzbab Maliki bernama Anus Zahra' membantab dia dan ntelawan ucapan-ucapan lbnu Taimiyab (Lihat Rahlah Ibnu Bathuthah,
fuli fiqib iuz
l,
halaman 57, buku cetakan Azhariyah, Kairo 1928 M).
dibawa ke Ihiro dan kepadanya dihadapkan beberapa tudulr;rrr dihadapan pengadilan yang memerilsa perkaranya.
302
303
Ibnu Bathuthah melanjulkan laporannya: Murid-murid Ibnu thirrrrr.rl, marah kepada Ibnu Zahrt',lalu mereka berpukulan. Raja
ini orang baik, beliau memerintahkan pada
krpada pengajian ayat "Tuhan istawa di atas Arsy" maka ia (lbnu Taimiyah) rrrcngatakan bahwa Tuhan duduk bersela serupa sela saya ini.
Raja Mesir nanr;rrn.r
Nasser supaya lbnu Taimiyah dibawa ke pengadilan Tinggi, karena farwrrrrr.,
itu pendengar jadi ribut dan marah sehingga ia dilempari rlrngan sepatu dan sandal, diturunkan dari kursi duduknya, ditampar dan
dalam agama banyak yang salah-salah.
rIi
Di
antaranya farwa yang salah itu, kata Ibnu Bathuthah, ialah balru,r thalaq tiga yang dijatuhkan sekaligus dianggap jatuh satu, bepergian zrrrr,rt' ke makam Nabi Muhammad Saw. diMadinah dianggap ma'syiar dan lain-l;rrrr Sesudah diadakan persidangan maka diambillah putusan [211y1 tlrrrrr Taimiyah ditetapkan telah melakukan kesalahan-kesalahan karena banr,rt,
fatwanya dalam fikih dan dalam Usuluddin yang menyeleweng, ridak
st'srr,rr
dengan aiannajarun yang diaiarkan oleh Nabi dan sahabat-sahabar
N,rt,r
dan tidak sesuai pula dengan ajann"ajaran Agama, yang biasa diajar'l,rr, oleh ulama-ulama Islam, Karena itu ia dihukum penjara di Benteng Damsyik" Ia ditahan dan mati dalam penjara Benteng Damsyik pada tanggll Syawal tahun 728 H.
.l
Demikian keterangan Ibnu Bathuthuh dalam buku "Rahlah" nya, Teranglah bahwa Ibnu Taimiyah ini boleh dikatakan seorang ulrrn.r besar, tetapi otak"nya sedikit geger, sekali ia katakan dan ia farwuh,r,, dengan lancang, bahwa Tuhan duduk serupa saya duduk ini, dan'lirlr.rr,
turun serupa turun saya ini, dan diwaktu yang lain ia farwakan balru,r walaupun Tuhan bertangan dan bermuka, tetapi mukanya tidak scr.rrli,r dengan muka kita, Tuhan Allah tak serupa dengan makhluk, katanya. Tersebut dalam kitab "Daf'us Slubah man tasyabbah wa tamarrrrl' (Penolak syubahat yang membikin syubahat dan penyeleweng:rnr kuangan Mufti dan Syailkhul lslamTaq\uddin al Husaini ad Dimsyrtlr (meninggal di Damsyik tahun 829H.), pada pagina 4I yaitu
Pada ketika
perpukulkan bersama-sama.
ini sampai kepada polisi dan hakim yang kemudian mengadaitu. Mendengar jawabanl;rwaban Ibnu Taimiyah dalam pengadilan, hakim'hakim menjadi geli nrclihat kedangkalan ilmu Ibnu lairniyah itu.". Demikian tersebut dalam Buku. "Dar'us Siubah man tasyabbah wa Perkara
k;rn persidangan untuk mengadili Ibnu Taimiyah
t;rrnarrad", karangan Taqryuddin al Husaini, orang Damsyik yang meninggal ()t)
tahun terkemudian dari Ibnu Taimiyah. Kabar
ini
didengarnya dari bapaknya yang menghadiri Majlis Ibnu
'lhimiyah.
Teranglah dalam kedua keterangan itu, yakni keterangan-keterangan
lhnu Baithuthah dan Taqiyuddin al Husaini, bahwa Ibnu Taimiyah termasuk golongan orang yang menyerupakan Tuhan dengan makhluk, golongan Musyabbibah, karena ia mengatakan bahwa Tuhan turun dari langit tiap rnrrlam seperti turunnya
ia dari mimbar dan Tuhan duduk bersela di
atas
'iusy seperti ia duduk di atas kursi, walaupun ia banyak kali pula mengat;rkan bahwa Tuhan tidak serupa dengan makhluk.
Tetapi, ya, sejarah telah berjalan, walaupun fatwanya, itu tersesat rtiunun pengikutnya ada saja, sesuai dengan peribahasa Arab : "likulli saqith l;rr;ith" (Tiap-tiap yang jatuh ada pemungutnya).
Di
antara penganut dan penerus paham Ibnu Taimiyah adalah rrrrrridnya Ibnul Hadi dan Ibnul Qayim al lauzi, pengarang kitab "Zadul Mr'ad".
:
"Mengabarkan Abu Hasan Ali ad Dimsyaqi, ia terima dari bapakrrl,r bahwa bapaknya menghadiri majlis Ibnu thimiyah di Mesjid Damsyili
Ibnu Taimiyah memberi pelajaran dihadapan umum. Ketika ia saml);l
3A4
305
Artinya
:
(ntenurut lbnu Taim$,ah): "Kenntdian Ia duduk bersela di atas Arsy" tAl 'Araf : 51).
xxI FATTVA-FATWA IBNU TATI}IIYAH YANG BERTENTANGAN DENGAN FAT1VA
KAUIil AHI.USSUNNAH WAI.
'AMAAH l. Tuhan
Ibnu Taimiyah memfarwakan bahwa Tuhan duduk bersela di atas )\rir serupa dengan duduk berselanya Ibnu Taimiyah sendiri. Fahanr rrrr beberapa kali diulangnya di atas mimbar Mesjid Bani ummayah di Danrsr rr, Syria dan di Mesir.
Ia mengemukakan dalil ayat Qur'an yang diartikannya semuanya s,rl,r dan sebagai yang tersurat saja, tanpa memperhatikan yang tersirar rr;rrr ayat4yat itu. Jadi, Ibnu Taimiyah boleh digolongkan kepada kaum Zahirriyah, y,uru sec;rr,r
Misalnya firman lfuhan:
o,rL
."ful;,gt:l*i*s(
Artin.va:
(merutrut lbnu Taimiyah): 'Ar Rahman duduk bersela di atas. Atsr (Thaha; 5). Dan firman-Nya:
: 3, Ar Ra'd : 2, Al Furqan:59, As SajaCah :4 dan Al Hadid: 4. Ibnu Taimiyah mengartikan perkataan-perkataan "istana" yang ada rl,rlirm ayat-ayat itu dengan "duduk bersela serupa duduknya" sendiri. Irarwa dan i'itiqad Ibnu laimivah semacam itu ditoiak oleh kaum \irrrLrs
Alrlussr-rnnah n'alJama'ah bukan saja ditolak dengan lisan dan tulisan tetapi
Duduh Di Atas'Arsy Serupa Duduhnya.
"kaum lahir", yang mengartikan ayat-ayat Qur'an dan Hadits Nabi lahirnya saja.
'
Dan ayat-ayat Qr.rr'an suci.vang serupa dengan ini, yang tersebut dalam lrtrah surat dalam al Qur'an, yaitu pada surat-surat: Thaha : 5, al liraf 54,
Iugrr sampai dibarva rrr,rli dalam penlara.
ke muka pengadilan dan akhirnya dihukum sampli
Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah, baik kaum Salaf atau Khalai tidak mcngartikan perkataan "istawa" dalam ayat-ayat itu dengan "duduk bersela
\('rlrpa duduknya manusia",
- tidak, tidak.!
Ada dua aliran dalam kaum Allussunnah walJama'ah dalam rnengarti-
k;rn (menafsirkan) ayat-ayat istawa itu, yattu:
L Aliran Salaf,
atau ulana-uiama Islam yang hidup dalam J00 tahun
sesudah tahun Hijrah.
2. Aliran Kbalal yaitu ulama Isiam yang hidup
di muka J00
tahun
sesudah Hijrah sampai sekarang.
Ulama-ulama Salaf menyerahkan arti yang hakiki dari perkataan "isrrwa" itu kepada Nlah. Memang dalam bahasa 'fuab, "istawa" artinva rltrcluk, tetapi ayat-ayat sifat "istawa" lebih baik dan lebih aman bagi kita tirlitk diartikan, hanya diserahkan artinyl- kepada llirhan sambil kita i'itiqadli;rn bahwa Tuhan tidak serupa dengan makhluk.
Ulama-ulama Khalaf mentakwilkan perkataan "istawa"
itu
dengan
"istaula", yakni "menguasai" atau "memerintah". o
306
L, *iP! t. rirs,&,;rr:"t'A
Tetapi kedua aliran
itu
menentang cua-cara Ibnu Taimiyah
rncnyerupakan duduknya Tuhan dengan duduknya sendiri.
Yang
Karena itu Ibnu Taimiyah, bukan pengikut ulama-ulama Salaf dan
bukan pengikut ulama-ulama Khalaf. Ini harus dicamkan benar-bcrr,rr karena di Indonesia terdengar desas-desus, bahwa Ibnu thimiyah rrl penganut paham Salaf Kalau diteliti secara mendalam, maka cua-cffa ulama Salaf dan ul:rrrr,r
Khalaf tidak berbeda, kedua-duanya sama-sama mentakwilkan
lersebut dalam kitab-kitab thfsir yang mu'tabar
;rr1',,
L Daiam
jilid lli,
pag\na 82
:
"Yang dimaksud ialah menguasai dan memerintahi""
Z. Dalam kitab Tafsir Farid Vajdi, ptgina 472
:
"lstawa artinya, memerintah dan menguasai".
ayar-:rr,rr
Mutasyabih, tetapi cara mentakwilkan berlain.lain.
Tafsir Jalalein
:
J. Dalam Tafsir Ruhul
Ulama-ulama salaf mengakui, memang arti istawa dalam bahasa Ar,rl'
Bayan,
ji-lid V, pagina 363
:
"Yang dimaksud dengan istawa ialah menguasai".
adalah duduk, dan perkataan "tangan" memang tangan, tetapi dudLrlirrr,r
Tuhan dan tangannya Tuhan tidak serupa dengan duduk dan tang,r', makhluk-Nya. Jadi perkataan "istawa" dan "yadun" tidak dipakai menrrrrrr artinya yang asli,
Ulama Khalaf menganggap bahwa mentakwilkan Istawa dengan istaula ,rtlltah lebih aman buat i'itiqad, karena tidak akan ada sedikit juga lagi hcrtcntangan dengan ayal dalam surat Slura, yaitu
Ulama-ulama Khalaf juga begitu, mereka mengakuibahwa arti "ista\\,r
\\,(9r# t.tgi^*3,J,.1
dalam bahasa fuab memamg duduk dan arti "yadun" memang tangan, tcr,rll
ini arti
istawa adalah "menguasai" dan arti "Yadun" ial;rlr "kekuasaan". Jadi tidak dipakai menurut artinya yang asli lagi. Sepanjang riwayat sejarah, bahwa pada suatu hari Imam Malik lrrrr Anas ditanya tentang arti ayat pada surat Thaha 5 itu, maka beliau mt,rr dalam ayat
jawab:
.ki'*\t#V, Artinya
4
V;;
!i36i
Artinya:
"Tiada J)ang menJ)erupai DIA su(ttu
juga" (As Syura:
11).
Kalau dikatakan Tuhan bersela serupa selanya, Ibnu Taimiyah maka 'l\rhan sudah serupa dengan makhluk. Subhanahah Sudah bertentangan tlcngan ayat ini.
5, X
Ju'.t!;)
r
Pengertian macam
Dalam suatu sya'ir klassik disebutkan
:
o!fu.a;5
caranya tidak diketahui bertanya+arya dalam soal ini adalah bid'ah" Demikian penjawaban seorang ulama Salaf yaitu Imam Malik bin pembangun Madzhab Maliki (93 H. - 179 H,).
Ihum Ahlussunnah wal Jama'ah aliran Khalaf mengartikan ayat
itu dengan "istaula" yang berarti menguasai atau memerintahi
ini bagi perkataan "istawa" terpakai dalam bahasa
'Arab.
"Perkntann Istawa sudah diketahui oleb setiap orang artinya, tetapl
308
:
Anrrr
istawir
:
#j3,
r
rtQt &fr €Wtft
Artinya:
"Telab istawa (menguasai) manusia atas negeri
lraq tanpa darab
1mg tertumpab". Dan lagi dalam al Qur'an banyakperkataan "aitawa" yangartinyabukan
309
"duduk bersela", seperti dalam firman Tuhan:
Dan lagi firman Tuhan:
p*\y iF'6 trkt
!t: r-jrA . gtA:F\r.i.-rt;
Y'\,
Artinya: "Dan perabu Nabi Nub berlabuh di
Arti "istawa" dalam
Judi' (Hud:
1ii6'"At
g, f5
C*Jl
Artinya:
41)
ini berlabuh, bukan bersela karena perahu
ayat
6
"Sebagai tawanan yang mengeluarkan tunasnla yang lenfiut,
r,rl'
kenrudian bertambab kuat dan bertambab besar, dapat tegak
pandai bersela.
di atas
hutangnlta" (Al Fath: 29). Dan lagi firman Tuhan: Y
\
.
i4
r
.
q* t?(i,'r; x$t Jt,s',i:"t?
Artinya:
"Kemudian Tuhan menyengaja langit, lalu dibuat-Nya langit"
1,\l
Baqarah: 29).
Arti istawa, dalarn ayat ini "men1'engaja" (Qashada) membuat, buk;rrr bersela,
Perkataan Istawa dalam ayat
ini ialah "tegak" bukan duduk
bersela.
Nampaklah bahwa dalam ayat-ayat suci banyak perkataan istawa yang
tidak berarti "duduk bersela". Maka heranlah kita kepada Ibnu laimiyah ylrng memaksa dirinya untuk mengartikan "istawa" dalam surat I'haha 5 rlan lain-lain itu, dengan dudak bersela serupa ia bersela sehingga men1;rtuhkan dirinya ke dalam golongan Musyabbihah yaitu orang yang nrcnyerupakan luhan dengan makhluk-Nya.
Andai kata diterima paharn Ibnu laimiyah, yang bcrpenclapat bahrva 'l[rhan duduk bersela di atas 'arsy maka bagaimana artinya lagi ayat Qur'an
Kalau diartikan duduk bersela dalam ayat ini sebagai paham lbrrrr thimiyah, maka terdapatlah arti yang pincang, yaitu 'lirhan duduk berscl:r di atas langit yang sedang dijadikan-Nya. Subhanallah I
r, .4_r.-/, . L5L{ji l{;,j^, Artinya:
Dan lagi firman'luhan
\1, ei.oil Artinya
:
"DAn t
.(p;(k
lq|;jJr;'&'w;
"Dan setelab dia dewasa dan cukup usianya, Kami berikan kepadany
bikmab dan ilmu" (Al Qashash:
14).
Arti istawa dtlam ayat ini cukup umur, bukan duduk bersela.
r
kamu dimana juga kamu berada"
(Al Hadid: 4). Paham Ibnu thimiyah
ltau
:
Ia (Tuhan) bersama
b
ini menimbulkan kesan seolah-olah Tuhan dua di atas 'arsy dan yang lain
banyak, karena yang satu duduk bersela
erialan-jalan bersama manus ia. Alangkah kelirunya paham
ini
?
Pendeknya dapat diambil kesimpulan, bahwa paham yang mengatakan
'lhhan duduk bersela di atas 'arsy serupa duduknya Ibnu Taimiyah itu atau $crupa duduknya siapa jugapun, adalah paham yang sesat lagi menyesatkan,
310
3l l
karena, bertentangan dengan sifat Tuhan: Makhalafatuhu ta'ala lil hawatl (berlainan dari sekalian makhluk).
rr.,,
Oleh karena, itu hendaklah mendoa banyak-banyak setiap malam. lrrilah maksudnya hadits ini. Fanva Ibnu Taimiyah ini kalau dibuka, pada abad sekarang maka orang
2. Tuhan Turun Dari langit Tiap-tiap Malam Turunnya lbnu Taimiyah dari Mimbar
Serupu
Sebagai dimaklurni bahwa dunia ini bundar. Malam disesuatu tempat,
Ibnu Taimiyah memfarwakan bahwa lbhan tiap-tiap malam tururr langit dunia seperti turunnya ia ke bawah dari mimbarnya. Memang dalam sebuah hadits Nabi Muhammad Saw. tersebut
1,,
:
.Vjth$"bt'Jj4u'*tlf,,Vr'f6)u
iS U UG_ -t, fu J:#:lkS'Fta,'J*, tv 4L;d ;rt a c"gg i;' :{ #'i;r-.}# tJa, il(FJ "U 5i'tr2:UU i, I
Artinya:
ffi
l'('rnua akan mentertawakannya.
#J('#ti
"Dari Abu Hurairab Rda,, beliau berkata: Bahwasanya Rasululltl, Saw. berkata: "Tuban Allah turun tiap-tiap malam ke langit dunia ketil:,r tingal sepertiga malam penghabisan, maka Ia berkata: Siapa-sittl,,t yang akan mendo'a kepada Saya akan Saya perkenankan, siapa yutr,r, meminta akan Saya beri, siapa yang minta ampun kepada Saya aktrtt Saya ampunl" (Hadits Sahih diriwayatkan Imam Baihaqi). Hadits ini rtr rawikan juga oleh Imam Bukhari, (Sahih Bukhari IV, halaman 72).
rilng ditempat yang lain. Kalau di Indonesia-matahari sudah tlrrrr sudah malam maka
terbenam
di Makkah baru pukul 12 siang. Kalau di Indonesia
silng bolong, umpamanya pukul 10 pagi maka di negeri Belanda, bctullrctul pukul 2 malam, dan begitulah seterusnya. Nah, kalau Tuhan Allah turun ke bawah sepertiga malam terakhir scbagai turunnya Ibnu thimiyah, maka pekerjaan lbhan Allah hanya turun-turun saja setiap waktu bagi seluruh penduduk dunia, karena, waktu
rcllertiga terakhir dari suatu malam bergantian diseluruh dunia, sedang 'l[rhan hanya satu. Yang benaE ialah tafsirannya kaum Ahlussunnah wal Jama'ah, bahwa
pintu rahmat Tuhan lebih terbuka pada sepertiga malam terakhir menurut waktu setempat. Karena itu mendo'alah pada waktu itu! Hal ini dapat rlirasakan, bahwa mendo'a malam-malam buta serupa
itu
sangatlah ber-
kcsan dan sangat terasa dekatnya lnta kepada Tuhan.
t. Bepergian Ziarah Kemakam Nabi Di llladinah Haram. Ibnu thimiyah mengharamkan orang pergi ziarah ke makam Nabi Muhammad Saw. di Madinah, Dan perjalanan itu -kalau dilakukan -
Ketika menerangkan hadits ini Ibnu Taimiyah mencobakan bagaim;rrr,r turunnya Tuhan dari langit, yaitu seperti ia turun dari mimbar
rlianggap malaiat, menurut Ibnu Taimiyah.
Menurut i'itiqad kaum Ah.lussunnah wal Jama'ah Tuhan Allah turun sebagai dikatakan Ibnu Taimiyah, apalagi sebagai turunnya Taimiyah melangkah dari atas mimbarnya ke bawah.
klrusus oleh kaum Ahlussunnah walJama'ah, karena sudab 14 abad ummat
Maksud hadits ini
-
menurut Ahlussunnah
*
titl,rl, lbrrrr
bahwasanya pintu rahrn,rr
Tuhan terbuka malam hari seluasJuasnya, khusus pada akhir"akhir mal:rrrr Sekalian do'a dan permohonan diterima ketika itu.
312
Fatwa Ibnu Taimiyah
ini ditentang dalam praktek oleh ummat
Islam,
lslam berbondong-bondong datang menziarahi makam Nabi Muhammad
di Makkah. Ummat Islam keseluruhannya, terkecuali yang telah tertutup mata
Saw. terutama sesudah mengerjakan haji
Iratinya, berkeyakinan bahwa bepergian ke Madinah untuk menziarah makam
Nabi Muhammad Saw. adalah perbuatan yang diakui oleh Syari'at Islam,
diberi pahala kalau dikerjakan.
313
Jadi fars,a, Ibnu laimiyah berlawanan 180 derajat dengan kevakin,rl ummat Islam di seluruh dunia.
Tetapi slukuriah, ummat Islam di dunia tidak mengikut fafi\,a lbnu lirirniyah, Beribu-ribu, berpuluh ribu dan beratus ribu setiap tahun mereka
Kaum Ahlussunnah wal Jama'ah beri'itiqad bahwa ziarah ke ffillkrrrrr Nabi di Madinah adalah sebesar-besar ibadat yang menghampirkan diri krr,r
bcrbondong-bondong pergi ke Madinah uatuk menziarahi makam Nabi
kepada Allah Sabhanahu wata'ala.
ini - K.H. Sirajuddin Abbas tli Madinah itu, sudah 6 kali Pengarang buku
Orang yang mengharamkan pergi ziarah ke makam Nabi Muhamnr;r,l Saw., langsung atau tidak langsung telah berusaha dengan sengaja unlrrl,
menyepikan kota Madinah, suatu kota dimana dulu pada permulaan Isllrrr
pernah dipancarkan ajaran Islam keseluruh pelosok dunia. Dan langsung atau tidak langsung orang itu juga telah mernperlit'r rl peranan Nabi Muhammad Saw., sebagai pembawa u'ahyu Ilahi 1lrrrl menyelamatkan manusia dunia akhirat, karena bagi orang itu sedikit dt'rrrr sedikit, Nabi Muhammad Saw. sudah jauh dari hari sanubarin,ya. Ramainya kota Madinah sekarang adalah tersebab karena banyakrrr,r
orang ziarah ke makam Nabi, bukan karena banyaknya orang ziarah mesjid Nabi.
MLrhammad Saw.
* acap kali datang ziarah
:
L
Tahun 1927 Nl. tiriak musim haji.
2. Tahun 1951M. musim haji. 3. Tahun 19i8 M. tidak musim haji. 4. Tahun 1959 M. tidak musim ha ii. 5. Tahun 1961 M. tidak musirn haji.
6. Tahun 1963 M. tidak musirn haji.
li,
Saya melihat dengan mata kepala, bahwa orang-orang Islam yang (lirtang ke Makam Nabi Muhammad Saw sama saja banyaknya, baik pada
Dalam suatu hadits memang disebutkan bahwa ada 3 buah mrstr,l yang dibolehkan berkunjung ke sana untuk sembahyang, yaitu l{csyrrl
nrusim haji atau tidak musim haji. Makarn Nabi Muhammad Saw. tak pernah
Madinah, Mesjid Makkah dan Mesjid BaitulMaqdis di Palestina, tetapi umrn,u
Islam di seluruh dunia, krlau ditanya maksud mereka datang ke Madirr;rlr
bukan untuk sembahyang
di
mesjid Madinah tetapi untuk menzianrlrr
makam Nabi Muhammad Saw.
tihadah ! Valaupun ada hadits yang membolehkan datang ke mcslr,l Baitul Maqdis di Palestina, tetapiummat Islam tidak adayangdatang kc srrrr buat sembahyang di mesjid, tidak ada yang mau menghabiskan harrarrr,,r untuk datang, ke situ. Paling-paling yang datang ke Palestina harrr.r pelancong-pelancong saja. Nah, kalau dilarang datang ke Madinah untuk ziarah ke makam N:rl,r maka tidaklah ada orang Islam yang akan datang ke Madinah lagi tl;rrr Madinah itu akan sepi. Iklau Madinah sepi itu berarti ag ma Islam sutl;rlr berangsur lenyap dari dada manusia.
Hal ini barang kali tak terpikir oleh lbnu Taimiyah.
3t4
st'pi dari penziarah-penziarah, pemberi-pemberi salam kepada beliau, walaupun Ibnu thirniyah cs telah lebih dari 700 tabun memfatwakan llrhwa pergi ziarah itu haram hukumnya. Valaupun kebanyakan ummat Islam tidak mau mengikut, tapi sejarah lslam telah mencatat bahwa ada seorang ulama Islam di Damsyik pada
:rlrad ke
VIII Hijriah yang
mengharamkan ziarah
ke makam Nabi
Muhammad Saw., yaitu Ibnu Taimiyah. Karena itu, tidaklah salah kalau banyak dari ulama-ulama Islam sejak
X
H. itu mengarang buku menolak paham Ibnu Taimiyah dan rncngatakan bahwa Ibnu Taimiyah itu "Dhallun mudhillun" (sesat lagi rrbad
ke
nlcnyesatkan).
Ibnu Hajar al Haitami, seorang ulama besar dalam abad ke X
H.
nrcngarang suatu kitab bernama 'Al Jauharul Munazham fi ziaratil Qubris syarif an Nabi-il mukarram" (Jaubar yang teratur untuk menerangkan ziarah kubur Nabi Yang Mulia).
315
Begitu juga ulama-ulama besar yang terdahulu abadnya dari lbrrrr Taimiyah banyak sekali di antara merekayang mengarang buku-buku v;rrrg menyatakan bahwa ziarah Nabi adalah sunnat hukumnya. Imam Ghzali, seorang ulama besaryang terkenal, telah menulis kitirbrry,r Ihya Ulumuddin pada abad ke VII, dimana beliau menyatakanpadabahlgr,lr
Adab Safar, bahwa ziarahke makam. Nabi yang mengerjakannya.
itu
adalah diberi pahala, onurH
Seorang ulama Islam bernama Ibnu Hubairah menerangkan tlrrl;rrrr
kitabnya bernama "lttifaqul Aimah", bahwa telah sepakat Imam-irrr,rrrr Maliki, Hanafi, Syafi'i dan Hanbali memfarwakan bahwa ziarah ke maklru Nabi adalah sunnat hukumnya. Teranglan bahwa ulama-ulama Islam ikutan ummat sejak dulu sanrl);tl sekarang banyak sekaliyang beri'itiqad bahwa menziarahi makam Nabi irrr
sunnat, bukan bid'ah sebagai fatwa Ibnu Taimiyah cs. Sepanjang sejlrirlr memang Ibnu Tairniyah tak pernah naik haji, begitu juga pengikurny;r Muhammad Abduh dari Mesir tidak pernah naik haji,
Benar-benaq kalau fatwa Ibnu Taimiyah. cs ini diikuti maka Madinah, kota Rasulullah, akan menjadi sepi, na'uzu billah!
kor;r
Mari kita selidiki dalil-dalil Ibnu Taimiyah:
-
kata lbnu Taimiyah
-
ummat Islam dilarang bepergian
dengan membawa bekal-bekal untuk perjalanan, kecuali hanya untuk 3 perjalanan, yaitu ke mesjid Madinah, ke mesjid Makkah dan ke mesjid
hlcstina, lain dari itu tidak boleh bepergian. Dengan sendirinya berkemas-kemas/bepergian ziarah kubur adalah htrum, kata Ibnu Taimiyah. Kaum Ahlussurrnah wal Jama'ah menjawab, bahwa yang dilarang fircnurut hadits ini berkemas-kemas bepergian untuk dengan sengaja pergi tembahyang ke mesjid-mesjid khusus. Umpamanya kita bepergian dari jauh datang ke mesjid Aya Sofia di 'lbrki, atau ke mesjid S1'uhada' di Yogyakarta, atav ke mesjid Demak di Jnwa Tengah atau ke mesjid Banda Aceh di Aceh, dengan sengaja hanya untuk sembahyang di mesjid-mesjid itu.
Hal ini terlarang dalam agama, karena deraiat mesjid itu semuanya tama, boleh sembahyang dimana-mana dan tak perlu membuang harta untuk menziarahi rnesjid-mesjid itu. Tetapi hal ini dikecualikan untuk 3 buah mesjid, yaitu mesjid Madinah,
mesjid Makkah dan mesjid Palestina.
Bepergian jauh-iauh untuk menuntut ilmu, untuk mencari nafkah, untuk berusaha, untuk naik haji, untuk ziarah makam-makam, khususnya
Kesatu.
Nabi Muhammad Saw. bersabda:
makam Nabi Muhammad Saw. hadits ini.
g;t/"rrnt':-6,{6JN3*1&A{ *lbJtol,,
Nah, lihadah
.*A,lr*P;Uryt
futinya; "Janganlah kamu berkemas-kemas (membawa bekal-bekal perjalanan)
Kalau terlarang
-
di
Madinah tidaklah terlarang dengan
sebagai diartikan oleh lbnu Taimryah maka terlaranglah
$epergian untuk mencari ilmu, untuk perang, untuk haji dan lainlain sebagainya.
ini tak kena kalau dipakai untuk melarang bepergian ziarah ke makam Nabi Muhammad Saw. di Madinah. Pendeknya dalil
kecuali untuk 3 mesjid, Mesjidil Haram (di Mekkab), Mesjidil Rasul (di Madinah) dan Mesjidil Aqsha (di Palestina) (Hadits sahih, riwayar Imam Bukhari dan Muslim).
316
31,1
Kedua,
Ibnu thimiyah memajukan dalil lagi Bersabda Nabi Muhammad Saw. .
:
:
|*e "#aU!+V t4 gAV l";;ra' ;t
slluasi gueja di Haabsyi : Mereka apabila meninggal seorang yang uileb di antara mereka lantas dibuatnya di atas pekuburannya mesjid, kemudian ia bikin patung-patung (gambar-gambar) orang-orang itu. Itulab makbluk yang paling buruk pada sisi Allah pada hari qiamat"
(ll.
TUscsrQr ot2t
Riwayat Imam Bukhari dan Muslim).
Di dalam kitab Fathul Bari, syarah Bukhari pada jilid ke 11 pagina
71
rliterangkan bahwa gambar itu akhirnya mereka sembah.
Artinya: "Mengutuk Tuhan kepada orangYabudi dan [t{asrnni ltang menjatlil,:,tti kubur Nabi-nabi ntenjadi mesjid'(Hadits sahih riwayat Imam Bukhari tl,rrr
itu ialah membuar mesjid di atas dan membuat gambar yang mati itu di dalamnya untuk orang ltckuburan Ternyatalah bahwa yang dilarang
tlisembah.
Muslim).
Inilah maksud hadits yang dua ini. orang-orang Yahudi dan Nasr,rrl
Adapun orang-orang yang ziarah ke makam Nabi Muhammad Saw.,
dikutuk oleh Tirhan karena menjadikan makam-makam Nabi menjadi mcsjirl serupa orang Madinah yang membuat mesjid dekat makam Nabi tl,rrr
yirng sudah dikerjakan oleh orang Islam selama 14 abad, bukanlah membuat
Lihatlah
-
kata lbnu thimiyah
serupa orang-orang yang
ziuth
-
kepada Nabi dan sembahyang clcli,l
makam Nabi. Kaum Ahlussunnah menjawab, bahwa Hadits ini tidak dapat dimajuk;rrr
ziuahke makam Nabi, karena yang dikatlrk,rrr di sini ialah larangan menjadikan kubur menjadi mesjid, bukan ziurtil, kubur, dan bukan pula larangan untuk "bepergian" menziarahi kubur: Yang kedua, hadits ini diuraikan artinya oleh hadits yang lain: sebagai dalil pelarang orang
z&iu,iaK'iEf,\u{96*i,b'8,1e ,q {*'eV.*e,&,,F;\ W Sg tit 4J i,
6i'i:4
&, :V
64Ji
6(;t
** i,-:.i t f-:qrl*J.lo!,. {6,
Artinya: "Bersabda Nabi Mubamnmd Saw,, tatkala dikabarkan kepada beliuu
318
l)irtung Nabi Muhammad, bukan pula menyembah patung.patung, hukan, bukan, tetapi hanyalah semata,mata menziarahi makam Nabi Muhammad Saw. dan memberi salam kepada beliau, lain daripada itu tidak ;tcla.
Ibnu Taimiyah, kecemasan Muhammad bin Abdul Wahab tlrn kecemasan siapa juga pun, bahwa orang-orang yang datang ziarah kc makam, Nabi di Madinah akan menyembah Nabi Muhammad adalah kccemasan yang dibuat-buat, tidak beralasan, karena yang datang ziarah kc sana rdalah orang.orang Islam yang tauhidnya sudah kokoh dan kcimanannya sudah patent yang tak perlu dikhawatirkan lagi. Dan bahkan, zianh ke makam Nabi itu dapat dirasakan untuk mermmbah ketinggian dan kebesaran tauhid, karena kita menziarahi dan Kecemasan
lrngsung memberi salam kepada Imam dan Pemimpin Tauhid yang besaq rrlah menyapu bersih kemusyrikan dan kepatungan di seluruh tanah Arab kctika itu.
Dan bahkan ziarah ke makam Nabi pada waktu sekarang lebih mcmpertebal iman kita, lebih mempertinggi perjuangan kita dalam rnengikis syirik, sehingga futa yang ziarah mendapat semangat baru untuk rncnghapuskan syirik sesudah ziarah itu.
319
Baikiah kami tegaskan bahwa kaum Ahlussunnah wal Jant'r"rl' berpaham dan beri'itiqad, bahwa bepergian ziarab ke makam Nabi rl,rrr tempat jauh, dari Indonesia, dari Tiongkok, dari N Juair adalah suprr,rt diberi pahala dan bahkan adalah suatu ibadat paling besar. Begitu itgaziarah ke makam ibu, bapa, rnakam ulama'ulama, Irlrtli;ttt' ofang-orang mati syahid, ntakam pahlawan-pahlawan trsiam semurtrrr,, adalatr sunnat, berfaedah untuk dikerjakan. Dalil"dalilnya adalah Kesatu
Nabi kluharnmad Saw, pernah bersabda,
Bagi orang yang beragama mengingat-ingat kampung akhirat itu bcrfaedah besar dapat mendorong berbuat ibadat untuk bekal yang akan tlibawa ke kampung akhirat itu.
Kedua: Dalam sebuah hadits tersebut:
3:, rl;y *-,ft *';t'1s i' 3 &i Jv dtt' u;r:;4r: 96,ryifr,,&ti iP_ iv$, K s66r 3-U 6& K:it #, j\(,5 +1lti S -*S
,gS*thri;g;fu'J,..u3,6 M,:wN,&,,iF:
fL.-"br.!4u1,
{:.i)x;,,te-6rWi,"r#\tuW# h'" -6*t' {. 6, ffififiw;,w viip,bfr wby{t"n,,66tffi4Ws;Mt
Artinya:
tutinya: Bersabcla Nabi Mtltammad Saw: (Dwlu) saya melarang mer'wianrltt
kubur (sekarang) ziarahlab. Dalam satu riwayat: Maka ziatabilah kubur, karena ziaralt ittr mengingatkan kepada mati (HSR Muslim - sahih Muslim I halaman 3lJ')) Demikianlah hadits yang tersebut dalam kitab Muslirn. Memang pada mulanya, yaitu pada Permulaan Islam, Nabi melar:rrui ziarah kubut karena pada waktu itu tauhidnya ummat Islam sangat lenrrrli karena baru saja ke luar dari kernusyrikan. Tetapi kemudian setelah keimanan dan ketauhidan ummat Islam tcl,ilr
kuat dan sudah berakar dalam hati masing-rnasing, maka seluruh
orltrrrl
Islam dianjurkan dan dikerahkan supaya menziarahi kubur, karena menziar:tlrr
kubur itu, terutama kubur Nabi, mengingatkan manusia kepada mati tllrr kampung yang akan didiami selamanya, yaitu kampung akhirat.
320
'Adalab Rasulullab Saw, mengajarkan kepada mereka (sababar sababat Nabi) apabila mereha datang ke pekuburan harus dikatakan: ",\alam atasrnu hai arang mu'm.in laki-laki dan perempuan, babwasanyu kami Insya Allab akan menghuhungi kamu" (l{adits sahih riwayat Imant Muslinn
- Shahih il{uslim I pagina 388-389)^
Kelihatan dalam hadits ini bahwa Nabi Muhammad Saw menganjurkan
kcpada ummatnya, supaya kalau datang ziaruh ke pekuburan haruslah baca do'a yang tersebut itu.
Ini suatu, bukti bahwa ziarah kabur itu dianjurkan oleh syari'at Islanr schingga Nabi kita menyumh dan mengajarkan do'a yang akan dibaca kctika rnenghadapi makam pekuburan itu. Maka heranlah kita kepada orang-orang Islam yang mengharamkan ziarah kubur, apakah mereka tidak membaca hadits ini ataukah memang alam pikiran mereka sudah berubah dari orang-orang yang percaya kepada
yang gaib menjadi orang-orang materialis yang sama sekali tak percaya kcpada yang gaib ?
32t
Dengan hadits ini Nabi kita menyatakan bahwa ziarah kepada beliau
Ketiga: Dari Sitti Aisyah Unnmul Mu'minin, beliau berkata:
V'ti*
.,Y le ;$\ J';)\iW\' i *.iVJe.G
scsudah beliau berpulang kerahmatullah seolah-olah menziarahi beliau pada
i
Artinya:
kctika hidup beliau juga, Memang Nabi-nabi hidup di dalam hburnya dan mendengar sekalian sdam yang diucapkan kepadanya. Nangkah berbahagianya orang-orang ylrng sempat datang menziarahi makam Nabi Muhammad Saw di Madinah? Kelima:
-
-
"Apa ucapan saya Hai Rasulullab kalau saya menziarultr kubur? Nabi mmjawab: "Katakantab, Salam atasmu hAi orang-onttr;i mu'rnin penduduk kampung itu" (Hadits Riwayat Imarn Muslim - Shahrlr Muslim I halaman 388). Dengan hadits
ini diambil dua kesimpulan, yaitu:
1. Nabi Muhammad Saw. tidak melarang ziarah kubur.
2. Nabi Muhammad Saw. tidak melarang wanita ziarah kubuq tctllrr menganjurkan dan mengajarl,an doa-do'a yang akan dibaca.
Nabi Muhammad Saw. pernah bersabda:
jJ.r)r-{ Artinya
IoI
y
.
ei&'i *i 6f tV 6
:
"Barangsiapa menziarabi makam saya, ia pasti mendapat syafa'at saya" (Hadits Riwayat Imam Daruquthni), Hadits yang dua ini yang diriwayatkan oleh Imam Daruquthni banyak sckali ahli-ahlihadins
Nah, kalau menziarahi sembarang kubur saja sudah sunnat, apalrrgr menziarahi kubur Nabi Muhammad Saw. yang tentu lebih baik, lebih afdh:rl dan lebih besar pahalanya.
Kalau direntang panjang kita dapat menahskan satu buku hadits Nabi
Ke-empat:
Nabi Muhammad Saw pernah bersabda:
'#cE5'{{sfi};'qa.'e;5u ' Artinya
i'L;rtilole,
:
"Barangsiapa menziarahi kubur saya sesudab saya meningtrgl, maka ia seolah-olab sudah menzi.arahi saya pada ketika bidup sayt" (Hadits Riwayat Imam Daruqidhni).
322
l"ng mengatakan bahwa hadits-hadits ini adalah sahih, di antaranya Imam Daruquthni sendiri, Ibnus Sakan, Imam Subki dan lain-lain (lihat Syawahidul Haq halamanTT). Demikianlah persoalan ziarah kubur ini. yang menjudi dalil atas sunnatnya ziaruh, makam Nabi Muhammad Saw.,
tctapi yang di atas ini cukuplah bagi orang yang beriman, karena dalil itu-menurut istilah ulama usul fikih tidak disyaratkan berbilang banyak; Satu hadits sudah cukup untuk menjadi dalil. Heran dan ta'ajublah kita melihat pengajian Ibnu Taimiyah cs. Kalau tlilihat sejarah ummat Islam pada sebelum zamln Ibnu Taimiyah, ataupun sesudah zaman Ibnu Taimiyah, baik mereka kaum Syi'ah, kaum Mu'tazilah, kaum Ahlussunnah, semuanya datang menziarahi makam Nabi ke Madinah,
tetapi hanyalah Ibnu Taimiyah dan pengikutnya saia yang mengatakan bahwa bepergian ziarth makam Nabi ke Madinah adalah pekerjaan malaiyat. Na'uzubillah.
323
4. Mendo'a trlengan Bertawassul
J
l'ada surat Isra' begini bunyinya
Suatu fatwa yang menghebohkan dunia Islam dari Ibnu Taimiyah ialltr
menghukum kafir atau syirik sekalian orang islam yang mendo'a deng:rrr itu sudah dikerjak:rrr oleh Dunia Islam sedari abad-abad pernnulaan Islam, sedari zaman Nahr, zaman sahabat dan zaman tabi'in" Marilah kita tinjau soai ini srcara tenang dan ilmiyah.
ov,,pV,.,^V&'d4jJj
bertawassul, pada hal mendo'a dengan bertawassul
"Thwassul" artinya mengerjakan sesuatu amal yangdapat mendekatk;r
diri kepada
1.
"Mereka mencari
:
j;\qtffi Virr5{r$i&.$td,:U Htalh*:,
o
Artinya:
diri
kepacla Tuhan.
Dernikian arti wasilah dalam ai Qur'an, Maka mendo'a dengan bcrtawassul ialah mendaa kepada Tuban, rt'kali lagi nrcndo's kepada'fithan dengan wasilah yaitu memperingatkan Kalau dicontohkan kepada situasi keduniaan, Llmpamanya kita akan nlcminta pekerjaan kepada sesuatu jawatan, tetapi kita tidak begitu dikenal olch kepala kantor itu, maka kita ialu mencari jalan, yaitu rnenghubungi sirhabat kita yang bekerja pada kantor itu dan dengan pertolongannya pcrmintaan kita untuk bekerja menjadi terkabul. Ini permohonan dengan "wasilah" namanya. Atau dalam soal ini kita langsung menemui kepala Krntor dan langsung
"Hai orang-orang yang beriman ! Patuhlab kepa,la Allah dan carilalt jalan - yang mendekatkan kepadaNya - dan berjuanglab di jalan Altah, supaya kamu
mendeleatkfln
s('suatu yang dikasihi Tuhan.
Pada surat al Maidah ayar ke 35 bunyinya sebagai berikut:
Yo, 0r \-f , . 6 ;+ii
jalan rntwk
1Al Isra': 57).
Tuhan
\rlr4t1'\\
jadi heruntung"
(AI Maidah: 35).
1. Kita wajib patuh (tha'at)
im
hanya sekedar untuk lebih memudahkan ter"
kabulnya permintaan yang memang pada dasarnya iuga dapat dikabulkan. Jangan keliru paham. Kita memohon hanya kepada kepala kantoq tidak
kepada Tuhan.
2. Ifjta disuruh mencari ialanyang mendekatkan diri kita kepada 3. Kjta disuruh berjuang (perang) di jalan Allah.
rrremohon kepadanya untuk minta bekerja, dengan rnernperingatkan kcpadanya bahwa kita yang bermohon ini adalah teman dari anaknya" Ini juga minta "dengan wasilah" narnanya. Wasilah macam
Di dalam ayat ini ada 3 hukum yang dikeluukan, yairu.
Tuhan
Kalau yang tiga ini dikerjakan maka kita ada jaminan unruk mendapar kemenangan di dunia, dan di akhirat.
324
ALtinya:
rr
Di dalam al Qur'an ada tersebr,t perkataan"wasilah" dalam dua templt,
yaitu
S*
kcpada kawan kita tadi dan bukan pula kepada anaknya itu, tetapi kawan kita atau anaknya itu sekedar membuka jaian untuk mendapatkan fasilitas. Begiru juga mendo'a dengan wasilah atau tawassul kepada lirhan. Contoh-contohnya do'a itu adalah
l.
;
Kita datang kepada s€orang Nabi atau seorang ulama yang lrataanggap mulia dan dikasihi Tuhan, lalu kita katakan kepada beliani: "saya akan mendo'a memohonkan sesuatu kepada Tuhan, tetapi saya harap pula
325
Tuan Guru mendo'akan kepada Allah bersame sa)'a, supaya
pe rmirrr,r.rrr
saya ini dikabulkanNya. Lalu kedua orang itu mendo'a. Ini namanya mendo'a dengan bertawassul. Kita datang ziarah kepada Nabi, pada ketika beliau hidup atau pada kt'rrl,,,
2.
beliau telah meninggal, maka kita mendoa di situ dan kita harapl,,rn agar Nabi Muhammad Saw. mendo'akan kita kepada Allah. Ini namanya mendo'a dengan tawassul, dengan orang yang masih hitlrrl,
tulama-ulama kaum Ahlussunnah wal Jama'ah memfarwakan bahwa do'a nracam itu adalah baik, sunnat, berpahala kalau dikerjakan.
Jadi antara Ibnu Taimiyah cs dengan kaum Ahlussunnah wai Jama'ah bcrtentangan dalam soal ini 180 derajat.
Ibnu Taimiyah mengemukakan satu-satunya dalil
'F,:5Y',Y:;,f"3g/:ri'S"t;5,\O:i:r'ii
y;/)t.rii i",JiiJ,Al:
atau orang yang telah wafat. Kita datang ziarahke makam liran Syekh Abdul Qadir alJailani, scor;ru, ulama tasauf yang besar di Bagdad, lantas kita mendo'a di situ kc1l,i,l,, Tuhan begini bunyinya: "YaAllah, YaTuhan yang Pengasih dan Penyayang, saya mohon keamprrrr,r,,
dan keredhaan-Mu berkah beliau yang bermakam disini, karena bt'lr,rrr ini saya tahu seorang ulama besaryang Engkau kasihi. Berilah permohon,rl saya,Ya Allah yang Rahman dan Rahim!
Do'a macam ini namanya do'a dengan tawassul. mendo'akepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai berikut: Ya Allllr berkat "jah" (tuah) Nabi Besar Muhammad Saw. berilah permohorr;rrr
4. Kita
saya.
Nabi.
;
"Ya Allah, saya ada mengerjakan amalan yang baik yaitu saya tct;rl,
hormat kepada ibu-bapak saya, tak pernah saya durhaka. Engkau ),r Allah tahu hal saya. Iklau amal itu diterima olehMu, maka beril;rlr permohonan saya ini.
Ini
namanya do'a bertawassul dengan amal ibadal
6. Kita mendo'a kepada Tuhan
yaitu
:
"Ya Allah, berkat nama-Mu yang Besar, berilah saya
Ini mendo'a dengan bertawassul dengan nama
ini dan itu."
Tuhan.
Itulah contoh-contoh do'a bertawassul. Do'a macam ini dihukum syirik atau kafir oleh Ibnu thimiyah cs, rer,rl)r
326
Artinya:
"Ketahuilah, bahwa agama yang bersib itu kepunyaan Tuhan. Dan orang-orang yang mengambil auliya-auliya (pelindung) selain dari Tuban mengatakan: Kami tidak menyembabnya, melainkan untuk mendekatkan kami kepada Allah sedekatdekatnya" (Az Zumar: 3).
Inilah satu-satunya dalil Ibnu Taimiyah, di mana dikatakannya bahwa orang-orang kafir yang menyembah orang-orang dulu mengatakan bahwa ia nrenyembahnya karcna akan mendekatkan dirinya kepada Allah.
Halnya orang yang mendo'a dengan tawassul sama dengan orang-
Ini namanya do'a dengan tawassul dengan "jah" (tuah) Kita mendo'a umpamanya
:
rrrang kafir karena membawa nama-nama N abi, namawali untuk mendekatkan
diri kepada Allah. Karena itu orang yang mendo'a dengan bertawassul adalah musyrik, kata Ibnu Taimiyah cs. Pendeknya Ibnu Taimiyah berfarwa bahwa orang-orang Islam yang mendo'a dengan bertawassul, baik kepada orang yang hidup atau kepada orang yang telah mati adalah kafir, sama dengan orang kafir yang menyembah berhala dengan i'itiqadnya agar menghampirkan diri kepada Allah, sebagai tersebut dalam surat u Zumar : 3 ini. Ikum Ahlussunnah wal Jama'ah menolak farwa Ibnu Taimiyah dan mengatakan bahwa mendo'a dengan bertawassul tidak sama dengan orang-orang kafir ymg menyembah berhala itu. Orang-orang Islam yang mendo'a dengan bertawassul tidak menyembah
327
kepada Nabi-nabi atau wali-wali atau ulama-ulama pada ketika ia menclo'' dengan tawassul tetapi semata-mata membav.? nama-nama itu ke haclap;rrr
'l'uhan, karena Tuhan kasih kepadanya. Ia mengharap muclah-mudaharr dengan membawa, narna orang"orang itu permohonannya akan segerr dikabulkan Tuhan, karena Tuhan kasih kepada Nabi-nabi, wali-wali clarr ulama-ulama yang namanya disebutkan itu. Jadi harus cligaris bawahi perkataan "nna na'buduhum illa", titltil, kami sembah mereka kecuali nnaka kami sembah ialah karena hencl;rri mendekatkan diri kami kepada Tuhan. Yang Syirik ialah karena, ia si kafir
yang telah membuat dosa, kalau mereka datang kepada Nabi Muhammad Saw (pada ketika beliau masih hidup atau sesudah beliau wafat), dan minta ampun ia kepada Tuhan dihadapan Nabi dan Nabi rneminta ampunkan pula untuk orang itu, niscaya permohonannya dikabulkan Tuhan.
Inilah yang dinamakan mendo'a dengan tawassul, yaitu datang kcpada Nabi dan mendaa dihadapan Nabi, sedangNabi meminra ampun-
kan ia pula, sudah pasti Tuhan menerima do'anya itu.
Timbul pertanyaan
:
menyembah berhala dengrrrr
tujuan mendekatkan dirinya kepada Allah.
Baiklah pada ketika Nabi hidup kita datang kcpada beliar,, mendo'a dihadapan beliau, dan beliau mendo'akan pula,
Mereka kafir karena rnenyembab berlsala, bukan karena menc;ur sesuatu jalanyang mendekatkan diri kepada Tuhan.
tctapi Nabi sudah wafat apakah masih dapat juga beliau menclo'akan kita ? l)engan tegas kaum Ahlussunnah menjawab: Dapat, karena Nabi hidup di
Jadi, dalil yang dipasang oleh Ibnu Tamiyah untuk melarang orang Islam bertawassul yaitu ayat 3 dalam surat az Zumar ini tidak kenu, berjauhan panggang dari api.
dalam kuburnya.
itu
Dalil-dalil Ahlussunnah wai Janna'ah untuk membolehkan mencio';r dengan bertawassul
Kesatu
itu adalah
:
lagi pertanyaan : Apa salahnya kalau mendo'a langsung saja kepada Itrhan tanpa mendatangi Nabi lebih dahulu, apakah do'a kita tidak akan tliterima Tuhan ? Jaurabnya: Mendo'a langsung boleh dan diterima Tuhan juga tetapi
mendo'a dihadapan Nabi lebih banyak kans untuk dikabulkan, sesuai dengan ayat pada surat Nisa' 64 ini.
:
Tuhan berfirman dalam al Qur'an:
iw6i;,,1#;auaS,&'i4$iyg.6 1r r rr-ir$r . (&6.6,.kv
j
*A',srw
Ayat ini mempunyai hikmah yang tinggi, supaya orang berbondongbondong ke Madinah mendatangi Nabi, supaya mereka lebih mencintai t
Nabi, supaya mereka tambah gigih mengikuri perjuangan Nabi dan supaya mereka bertauhid sedalam.dalamnya sebagaimana rauhid Nabi.
Artinya:
Apakah orang yang mendo'a serupa itu menyembah Nabi ? ?
"Dan kalau mereka ketika telah menganiaya dirinya (dengan berbuut dosa) datang kepada engkau (Hai Muhammad), lalu mereka ntemohotr ampun kepada Tuhan dan Rasul minta ampunkan rnereka pula kepatlu Allah, maka barang tentulah mereka dapat ampunan Nlah itu, bahwasanyu
Tidak, tidak sama sekali. Iftlau semacam itu dinamakan menyembah Nabi tentu tidak dianjurkan oleh al Qur'an berbuar begitu. Tuduhan Ibnu Taimiyah
ini
sangat palsu, bohong besar.
Tuhan penerima taubat dan penyayang" (An Nisa': 64).
Dengan perkataan lain ayat
328
ini dapat diartikan, bahwa setiap orang 329
5. Saidina 'Umar bin
Kedua:
Khathab mendo'a dengan tawassul kepada paman Nabi membuktikan bahwa boleh bertawassul kepada orang yang lebih rendah waiaupun ada orang yang tinggi.
Dalam ktab Hadits Bukhari tentang sembahyang Istisqa' tersebut,
ila*3r!{Vii:s5gyrd,S:;,\6,{" 3g|9 y gel| 3rtu tg, g. o6
I
r
'ak
$tq{ q
ce;L!t.5 Artinya
"f,q) F ru :Sti =i''6
q:
Apakah mendoa dengan bertawassul semacam ini syirik, kafir atau bicl'ah ? Tidak, tidak. Kaiau syirik sudah barang tentu sahabat-sahabat Nabi, khususnya Saidina 'Umar bin Khathab tak akan berbuat begitu.
Jadi harus dibalikkan, orang yang memfarwakan do'a semacam ini bid'ah maka itulah orang yang membuat bid'ah dalam i'itiqad. Ketiga
:
"Dari Anas (bin Malik, sahabat Nabi), berkata: "Bahwasanlta Saitlitt,t 'Umar bin Khatbab Rda. adalah, apabila terjadi kemarau beliau mendo',t bertawassul dengan Abbas bin Abdul Muthalib (paman Nabi), 'Umar lttrr
J6:ts;*ltak45:i+yt'w.&3.e6,6
G:,tfu_*s&Ad6'!,r,WV '*&3,frw
Khatbab mendoa: "Ya Allah! Bahwasanya kami pernah mendo'A d.engttt bertawassul kepada Engkau dengan Nabi maka Engkau turunkan bujrtt
; r GiV.At Sp;{t 61i4'*$k"5t'F-(6 --'- ---- Fi{r-',1 #Jg,yb6,r9
dan sekarang kami bertawassul dengan paman l,{abi kami maka ltr Allah turunkanlah hujan! Berkata Anas : "MAka turunlab bujan kepu&r kami" (hadits sahih, Riwayat Imam Bukhari, lihat Fathul Bari jilid ltt
:
-
S:
.
pagina 150). Artinya:
Dapat diambil kesimpulan dalam hadits, ini:
1.
Saidina 'Umar bin Khathab, sahabat Nabi dan Khalifah Rasyidin yang
II, pernah mendo'a
kr
bertawassul kepada Nabi Muhammad Saw. untrrl'
mohon diturunkan hujan pada musim kemarau.
2. Saidina'Umar
bin Khathab pernah mendo'a bertawassul dengan pam:ur
Nabi, Abbas bin Abdul Muthalib untuk mohon hujan.
3. Do'a bertawassul itu dikabulkan Tuhan dan hujan pun turunlah 4. Saidina, 'Umar mendo'a kepada Tuhan, bukan meminta ke pada, Nrlrr atau kepada Abbas, tetapi nama beliau-beliau ini dikemukakan s:r;.r kepada Tuhan.
330
ejtt:=Jto!.2.
"Dari Anas (bin Malib) ia berkata: "Dntang seorang laki"laki badui kepada Nabi Mubammad Saw,, maka ia berkata: "Hai Rasulullab, kami datang kepada engkau karena tidak ada lagi onta yang meNngis, tidak ada lagi bayi yang mendengkul, kemudian ia membacakan sebuah $ajt': "kecuAli kepada engkau tak kemana kami akan pergi, kemanakab manusia akan minta bantuan kalau tidak kepada Rasul llabi" Mendengar l)ermintaan itu Nabi lantas berdiri, menarik selimut beliau dan lantas naik mimbar, lalu mendoa: " Ya Allab, turunkanlab buj an! " (Hadits riwayat lmam Baihaqi dalam kitab Dalail" - Hadits ini dinukil dari kitab Fathul Bari Syarah Bukhart padaiuz
III halman
148).
331
Dapat diarnbil pengertian dari hadits ini:
L
Ke-empat:
Pada ketika terjadi musim kemarau, sahabat.sahabat datang kcp,rrt,r
Tersebut dalarn kitab Hadits:
Nabi untuk meminta hujan. Mereka tidak langsung meminta kcprrrl,r Tuhan untuk menurunkan hujan. Rupanya hal ini tidak terlarang dalam syari'at Islam, yaknikalau rcr.y,rrlr musibah ap"-apa orang datang bersama.sama kepada Nabi tl:rn
?n r-\,a-\
t 'r, '.! ;5#;'*tv;\r\J ii;;;"\( iJ;lltC/F; kWk*ur3*j;Jr6 r2ry /e. 6
,1 y'/,fl
)
\try'{.
,
cf, o ((:
:e iLfi uffi tp(.r'ld r
7r!*t
,
J?v'z*A'JJu*y
I \Ast'i#4?; g,fttJ-Cr+l(J\t 33 Asiv 3,6'^i*r's ;r'G * i l-.{--J-aJ l'-gq:gz> JIJ
2.
Nabi Muhamnnad Saw. tidak marah kerika, orang datang kepada itu, tetapi membenarkan.
3.
Nabi juga tidak marah mendengar sajak (syair) itu, di mana dikatak;ur bahwa pada ketika susah tidak ada tempat kembali melainkan kep:ul,r
&:ts
Rasulullah,
#:
r#t,&
*\'A:'{'i
,
wF
ulr {rii. ::f' L
bch;rrr
Tentu datangnya orang kepada Nabi adalah sebagai sebab saja, secilrrll pada hakikatnyayirng rnenurunkan hujan hanya lfuhan. suatu bukti yang nyata bahwa mendo'a dengan tawassul iru sunnat, bukan bid'ah sebagai dikarakan lbnu Thimiyah.
5.
aclal;rrr
Dalam hadits ini dapat pula diambil kesimpulan bahwa boleh "istigatsarr (minta tolong kepada rnanusia), umpamanya kalau kita dapat kesulitrrrr maka kita datang kepada sahabat kita dan kita minta tolong, uffip?manf,r dengan mengatakan: "Hai sahabatyang mulia, tolonglah sa,lz, bebaskanl,lr saya dari kesulitan ini".
Khusus kepada Rasul boleh istigatsah, sebagai saja'yang dibacakan ril hadapan Nabi ini:
"kecuali kepada, engkau ke mana kami akan pergi, ke manakah manusia akan minta bantuan kalau tidak kepada Rasul Ilahi?"
Jadi, tidaklah teriarang kalau seseorang Muslimin mengatakan dalanr ucapannya setiap hari: "Ya Allah, Ya Rasulullah", asal ia tetap berkeyakina:r bahwa yang memberi pada hakikatnya adalahAllah, tetapi meminra kepad:r manusia hanyalah sebagai sebab saja.
332
5,,1:i u -p ?Y. .y'dui
.t.'n
sekarang kepada ulama-ulama yang dipercayai.
4. Ini
a,'t ,
rl(;
lz. c14,, (
t\-9.<
U
a't 4's lF :;:i *-,\ LSj # *tt .t €q't'{lt ltX,r,i't, ," it'n(:i t 't.1
,lbt$l"Jl.i#"6 i, 6r$1 m irt'Aldl y*i(r(s,
t.
1,.1,1 3 A-"t;g \& l'c|i il.*,4r,r.\,.r91 rt,tffi
Jtfl;:13 U!*i*
VL'6
*',a, l6u 6$ S}{,
# :\fr #, 41<,t i$
Artinya: "Berkat6 Nabi Muhamnmcl Saw,: "Tatkala Nsbi Adam'aiaibissalam
membuat kesalnban
lalu beliau mendo'6 kepatla Tuhan: Ya Tuhanku,
saXa mohon flrnpun kepada-Mu d,engan "ha,k" Muhamm{td, supq)a diampwni saya. Makn Tuban bertanya: "Hai Adam, darimana engkau tahu tentnng Muharnwatl ltada bal ia bekm dilahirkan?" Menjawab Adam, "UaiTubanku, setelah Engkaumenjadikan saya dengan
kekuasaan Errykau, rnaka saya angkrtt kepala saya, larttas saya lihat
tertulis di atss tiang arsy perkntailn "La llaaha illa llsb' Muhammadur Rasulullah", Ketika itu tabulab saya babwa Engkau tak akan meleretkan
nama Engkau kecuali dengan arilng yfrng Engkaet kasihi. Kelika itu Tuhan rnenjawab : Itu benar, hai Adam, dia-lab makhluk yang paling saya sayangi, kalau engkau mahon kepada Saya dengan "haq"n'ya, maka Saya men&uni engkau. (Hadits riwayat Imam Baihaqi dan beliau katakan bahwa hadits ini sahih).
333
Maksud "haq" di sini ialah "derajat"-nya pada sisi Allah. i
Jelas dalam hadits ini bahwa NabiAdam mendoa dengan berrawassrrl dengan Nabi Muhammad Saw. yang belum lahir ketika itu.
1
ltngkau dan saya menghadap kepada Engkau dengan Nabi Engkau, lvlubammad Saw., Nabi rabntat. (Hai Muhammadl Saya menghadap ile
ngan engkau kepada Tultankw ffixtuk supilya Ia menerima permohonanku.
sltaf6t'6tlab beliau pada saya", (HR. Tirmidzi dan Ibnu Shahih Tirmidzi )fiII haiaman 80-81 - Sunan Ibnrr Majah I halaman
Pekerjaan Nabi Adam 'alaihissalam dan caranya mendo'a diterangk;rrr oleh Nabi Muhammad Saw. kepada ummatnya supaya ummat Islam menirrr
lh Allah, beri
dan menauladaninya, karena do'a semacam itu dikabulkan Tuhan.
,1t8
Maiah
.
-
4rg).
Nampak dalam hadits ini bahwa mendo'a dengan tawassul lebih dekat
Kelima:
kcpada dikabulkan Tuhan,
Tersebut dalam kitab Hadits begini:
Kalau hal ini terlarang sebagai farwa Ibnu Taimiyah, sudah barang tentu
tlilarang oleh Nabi kita, tetapi yang terjadi sebaliknya yaitu beliau, rnenganjurkan dan mengajarkan do'a yang akan dibaca.
Ke-enam: Tersebut dalam kitab Hadits
:
wqeFfieJ6:Fs*^b,e:tj j---Er.
d4#$E3J1b,#.vo6i319, At 6e\Y E 6.'t) t* .tb! ob, ./&:dh4i t
|
Artinya:
Dari Utsman bin Hunaif bahwasanya seorang laki-laki bercacut bma mata datang kepada Nabi Muhammad Saw,, maka ia berkata: I.Iai Rasulullab tolonglah mintakan kepada Tuban agar Ia menyebatkart saya. Maka Nabi menjawab: Kalau engkau suka boleh mendo'a, kaluu engkau suka boleb sabar dan itulab yang baik, Orang itu mendesah supaya dido'akan, lalu Nabi Muhammad Saw, menyuruh ia berwudbu' dengan baik dan mendoa dengan do'a ini: 'Ya Allah saya mobon kepadu 334
Jb; .i;sUr
o!. X&:t
Artinya:
"Bahwasanya Nabi Muhammad Saw. pernah mendo'a dengan mengatakan: "Dengan bak Nabi-Nabi engkau dan l{abi-l'{abi sebelum aku" (Hadits riwayat Imam Thabrani). Jadi, NabiMuhammad Saw. pernah mendo'a dengan bertawassul dengan Nabi-Nabi sebelumnya.
Ini
adalah tawassul kepada, orang-orang yang mulia pada sisi Allah
yang telah meninggal.
335
Ketujuh
Kedelapan
:
Tersehut dalarn kitab Fiailit:
:
Baik sekali dalam mendo'a i:eitawassui clengan amal saleh yang tclah dikerjakan. Di clalam hadits vang diriwayatkan Imam Bukhari dan l\4uslisr diceritai
:
rlo'a clengan bertawassul. Hadits itu panjang tapi pada pt:r'm*iaannya arlalah
E*{;,i6'M5**,e(Jr*tg,,g,p)6 -3JH:6J4+t;;e;F:fi '&\&.YJ664 WU':rtVt;,&'&|t'6",:n#'7q;frf
.y*s ilrtinlz: "Berksta Nabi Muhanantad Saut. "Barttng siap* heluar dfir"i rttmtthrrt"t hendakltergisem.bakyang kluiarnenda'6:YnAllab, sayamintakep{lcltr tllt' dengnn "baq" se.lunth arang 3tang ftr,endo'n kepada'lwu, d"an snya 1771vlt,tt
dengan "hnq" perja{anfrrc
s6J)t:t
ini kepada'Aiu, sfrya tidak fuktar liftttrr',
diri, tddak ptda karena sombong, tidak pula karena bentlal': tr', dan hendak dipuji, saya keluar karena takwt kepatla mttrtth'Mu tl,ttt hendak menwntut keredhaan-Mu, snya rnahon diiaubkan saia dati rL(ttt|'rt berrnegah
dan diampuni
do s a- da s a s alt e,
le
w ena ti d ak ada y ang s aff#Jrp
ftt
engnn
l
)
n
n
melainkan Engkau.
Lalu Nabi menjtatakan: bahwa Tuhan neengatakan "Saya $nll)ttttt bagtnya" (Hadits Riwayat lbnu Majab). ini ialah agar yang tnenthr,r bertawassul dengan do'a sekalian orang yang mendo'a dan deng,trr perjalanannya ke tempat sembahyang. Ini namanya tawassui dengan amal ibadat. Ternyata dalam do'a yang di$arkan Nabi
Wr4a6+ssqt'bk',\ffirW&
ggrlYy@f":e$#\5"s)'5LU6e6 3*Ket66!;gpyr{.*4\ir5'tC"vi$ t&Air6 A^# 3t6 bQririt i'f L{b1{4 ai{ss&4#g-plur-t*5*\*'lz4;sr5 K*,"r(x; !J:t
6'p'# g tAt'A *
g
:& #,'JE frA\W 6i"e i6 UV S,+S ,^t-,.-t:
re-)LJt
o5
Artinya: D ar i Ib
336
:
nw' U mar, dari l'{ab i Mub anmt ad S aw.,
b e
li au
be
rk at a
:' Ad a I ah 331
dulu knla 3 orang dalayn perialnnan, Tiba,tiba rnerekn
kehuiaturtt
Merekamasukberted.th ke dalam sebuah gua pada suatu bukit. Kebetul'rt' runtuh batubatu dan meruttupi gua meteka. salab seoranT dari nrcrtl|,r berkata kepada kautannl'a' mendo'alab kepada Tuhan dengan berl'trr
amal saleb yang pernah engkau ketiakan. Lalu salab
seora.nS
dan dengan amal saleh i'ang pernah kita kerjakan. Kesembilan
Di dalam al Qur'an ada tersebut
bunyinya:
^yatyang
meiltkt,t
'Ya Allah d,ulu ada dua arangibu-bnpak sala yang sudah tua. Sayct keltr,r'
mengembala dan saya perab
susu
gembalaku, lalu sayn barua sustrtrt"t
anak-anttkku, familikt't dan istttril"tt ilui dengan susu iht. Pada suatu hari sn1'a terlambat pulang, saya dapati
putiig, Sayaberiminwm ibubapakku,
bapakku sudab tidur, saya titlak suka tnengan#u mereka tleng,rrr membangunkannya, pada hal anak-anak sudab bertangisan lne,nittttl Alhil" susu di bawah kakiku, begitulah sald tungu sampai pagi' Ya semut(t karena Knlau Engkau tahu bahwa saya memperbuat amal itu mata meiuntut keredbaan Engkau, maka btkalab pintu gua ini,sehingq,r kami dapat melihat langit. l,{abi Muhammad saw, menjelaskan lebil' lanjut babuta pintu gua itu dibuka oleh Tuhan' antrrl Yang berdua lagi menda'a pula dengan bertawassul dengan saleb mereka masing-masing (H. Riwayat imam Bukhari dan Muslint +lttl shahih Bukhari luz ll halaman 24 dan shahih Muslim Juz 2 halaman LafuhHadits ini dinuqil dari kitab 'Al Lu'lu wal Marjan fima Ittafaqa Alarlrr: Syaikhan" Juz
III halaman 305 '306)'
Dapat diarnbil kesimpulan dari hadits ini bahwa: adalah bertawassul dengan amal saleh' Kisah ini diceriterakan oleh Nabi Muhammad Saw. dengan tujuan suprr\"r ummatnya memperbuat serupa yang diperbuat oleh ahli gua itu apabil'r
1. Ini
mendapat kesusahan.
ini bertawassul dengan amal saleb yang telah mereka kerjak;rrr tidak langsung mereka menyebut' "fx Allah bukalah pintu gua ini l" tctrtlrr
2. Ahli gua
Artinya: "Dan setelab datang kepada mereka kitab (Qur'an) dari Tlrban, tlimana kitab iru rnernbenarknn ki1ab yang ada pada mereka (Taurat), (sebelum datang Nabi Mubarnmad) .yang merelea pada mnsa cltthtnya ntinta pertolongan kemenangan dengan dia untuk ntengalahkan orang-orang kafir tetapi manakala telah datang apd y(tng mereka telab hetabtti mereka engkar pula kepadanya, maka kutuk Tuhan atas arang yang kafir itu", (At Baqarah: 89), Ayat ini menceriterakan halnya orang Yahudi yang tidak mau iman kepada Nabi Muhammad saw., pada hal dahulu sebelum Nabi Muhammad
tahir ke dunia, selalu mereka mendo'a kepada Tuhan dengan bertawassul clengan Nabi Muhammad untuk mengalahkan orang kafir dalam peperangan, tctapi setelah Nabi Muhammad benar-benar datang mereka tak mau iman clengan beliau. Orang ini dikutuk oleh Tuhan, karena tidak mau iman itu. Dalam menafsirkan ayat ini Syekh Abdul Jalil 'Isa, bekas guru Kulliyah tJsuluddin dan bahasaArab padaUniversitas AlAzhar di Kairo menerangkan:
,#,8\,is#,&j,*r,*)tt,^,,3'o&
dengan mengatakan: Ya Allah berkat amal saleh yang telah saya keriak;rrr bukakanlah pintu gua ini.
Artinya:
Bertawassul itu rupanya boleh dengan ulama.ulama, dengan Nabi-nrrlrr
dengan berkat Nabi yang ditunggu" (Mas"baf al Muyassat pagina 17)
338
"Mereka minta kemenangan
dsri Allab melawan kaum Musyrik
339
Dari ayat ini dapat diambilkesimpulan bahwa tawassul itu telah dikcrjlli,rl
juga oleh ummat"urnmat yang eluiu dan doa mereka dengan tau,us.,rrl dikabulkan Tuhan, tetapi sa,vang mereka kernudian ticlak mau iman drng,r,' orang yang dulunya tempat mereka bertawassul itu. Berkata Syeikh Husein bin &takhluf al Adawi, bekas rvakil Dirclirrrr Al Azhar Kairo:
ini rurun mengabarkan hal ihwai orang Yahudi kerurunan Kil;r1,, yaitu Bani Quraizhah dan Bani Nadh( yang ketika iru berpclrrrti 'Ayat
melawan Aus dan Yrhuraj yang kafir. Mereka membuka Kitab 'laur,rr dan meletakan) tangannya r:li atas kalimat "Nabi yang akan lahir ,lt
akbir zaman" dalatn laurat ifu. Mereka mendo'a: "Ya Allah! Dcng,rl berkat haq Nabi Engkau yang Engkau janjikan akan lahir pacla alilrrr
z
man, menangkanlah peperangan kami ini".
Kemudian mereka beroleh kemenangan daiam peperangan itu. IJarrr,r disayangkan pada ketika Nabi datang kemudian orang"orang Yahrrrl,
',,t
;5 $i6st ip
:*
i6; r$:J r+i, {; ;
iffs g\i; e 7*'s A',G & :#13 "&3.j V'j
f:-,,,Se 1l\* i
n {*#
*
*
$,A*&*
6rti\i
t*np
I
:i'
i *'
+;*; ;;j #,,.U-F ; *;,^1, t;* 6.;4f.*-fu i*ru"{3 fuL '*'jw ir\;Yl6 rr;^*--:';:.S'i: *b';rqry'; *$ s ;w i,,s t* : F: #t'"&Wfly,p #'4 \frWi *+u ii:*,;.d$1 A 1$# 'g;3x q'ik; *5*6-
pagrrr.r
W'r &a* ff V#'dU "ewri;;6 *,u:,i ;**.m' 35
XESIMPULAN.
s
Untuk nienutup rlalil"dalil ini b:rikiah kita ambil kesimpulannya.
6rr
if*r
t'&
+
Syeililr
e^8'e,t:;n;uiyu ",
* +$iV"#;X;
J\t3* W 3$i.k,ffi ie$b #Jti t* i#6 *W$ S'qt'$i #,:}id &$' v ,*
t&'&,'d4ub 3e,#; *gfu ;* 3,ts }fuS.k, $;]#J' ;4'.;6t,',#*; :#i'x {:',s r
WU t-E
Sayid Ahmad Zaini Dahlan. MLrii $yafi'i di Mekkah &{ukarramah pada ahl,l
yang lalu. '
ioirtifu:e
*S
g5,i$ 1j:?[s
;*$ jd c" tltsi ;i *'s .r''s{,;* ffi' H i
{"s:Alt;
*, ;*giV"ifr' b;s"ff
'
s
Ad**i **,"#'*
( o \ -r o n 7i,t';bry 340
ry, uk*
W#
W\*'^t
',1
ini akan dikutip ucapan seorang ulama Islam, yairu
16
"rejli; U{p,,*"**,", $ Q i.fp*, \:#1j ri ri;){b
13
Dalam hal
ii je ui
i
"
sebagiannya tidak mau irnan dengan Nabi".
(Lihat buku Ilukum lawassui dengan Nabi-nabi dan \fali.wali, ro) ).
Diantaranya bcliau berkata:
r
a-E6r#1
5$
#kp,) sg; $wt5b
3rs#
"{d\d#" 34\
Inilah perkataan Mufti Syafi'i di Mekkah pada abad yang lalu
t',rrt'r
Syeikh Sayid Ahmad Zaini Dahlan yang terkenal seorang Uiama Besar
y;trr1r
jarang tandingannya.
huruf Arab dengan tujuan agar sekalian peminat yang pandai berbllt;t',r Arab akan lebih dalam meresapkan perkataan beliau ini Dan kami akan menterjemahkan juga ke dalam bahasa Indonesia set
rrr,r
terjemahan bebas supaya dapat mudah dipahamkan. Terjemahannya
Kita berkeltakinan dan ber'iitiqad babwa yang menjadikan tiap' tiap suatu adalab Allah dan Allah itu meniadikan kita dan menjadikan
sengaja kami salinkan selengkapaya dari aslinya dengan bahasa tl,rr,
l
mencipta apa-apa dan orang nmti tidak bisa lagi,
:
anny a, b ahut a menurut pah am, Ah lu s sunnab w al J anut', il' adalab harus dan sab bertaw(lssul dengan l'{abi MubamTnqi $67p., bttrl: " Ke simpul
ketika bidup beliau, mnupun sesudah beliau meningal.
juga boleb bertawassul dengan l{abi-l{abi dan Rnsul'Ruvrl yang lain, dengan auliya'auliya dan orang-orang saleb sebagaimutrtt Begitu
dianjurkan oleb badits-hadits yang telab kami teranglean tetdahulu. Kta kaum Ahlussunnab ual Jama'ab me-'itiqadkan bahwa tirulir
pekerjaan kita.
Orang-orang yang membolehkan tawassul dengan orang lang masib bidup tetapi ntelarang tau)assul dengan orang lang telah utafat maka orang itu pada bakikatnya telah masuk syirik dalam i'itiqad dan taubid rnereka, karena mereka me-i'itiqadkan babwa yang bidup bisa mencipta, sedang orang lang telah wafat tidak bisa lagi' bagaimana' pula mereka mengatakan bahwa mereka memelibara taubid dan orang dikatakannya telah masuk pada syirik sedang pada bakikatnya merekalab yang Orang-orang ber-i'itiqad macatn
itu,
hemasukan syirik.
Amat suci Engkau, bai Tuban! itulah bohong mereka yang besat"' Demikian terjemahan bebas dari perkataan Sayid Zaini Dahlan. (Dikutip dari kitab "syawahidul Haq". karangan Syeikh Yusuf bin Isma'il an Nabbani, pada
seorangpun yang dapat mengadakan bekas, mengadakan, menjadifuttr meniadakan, memberi manfaahtya, memberi mudbarat, kecuali bany,r
pagina 159).
Allab yang Maba Esa saja, tidak bersekutu bagi-Nya..
5. I.ehas-Lekas illen$hukum Kafir Fatwa Ibnu Taimiyah menghukum kafir kepada orang-orang
mempercayai l'{abi mengadakan ta'sir, Nabi menthtn manfa'at pada hakikat, memberi mudbarat dengan jalan mengadakutt' memberi bekas dan juga tidak bagi lain Nabi, baik orang yang telah nntr
Kta tidak
maupun yang masib hiduP.
ini
Maka tidak ada perbedaan dalam soal ini dan dalam soal tawassul antara Nabi dan Nabi'nabi yang lain, Rnsul'Rasul Wali-wali dutt
orang-orang saleh, tidak ada perbedaannya hidup atau mati, karttrrt mereka tidak menciptakan suatu jwga, mereka tidak berku1s7 sattt,t sekali, hanya berkat mereka diambil karena mereka kekasib Allah, me ncilt t t dan mengadakan banya milik Allah, htnggal dan tidak bersekutn r
Arang-arang yang rnemperbedakan antara orang yflng bidup dengur
orang mati, maka orang itu me'i'itiqadkan babwa orang hidup hixt 342
Islam
yang tidak mau menurut pahamnya. Orang yang menziarabi makam Nahi Mubammad Saw, ke Madinab, kafir. lf':.lau kta ikuti farwa dan paham
Ibnu Taimiyah ini, maka ziarah ke makam-makam Pahlawan Nasional yang biasa dikerjakan di negeri kita tentu juga "kafir". Orang-orang yang mendo'a bertawassul dengan Nabi atau Vali'wali, hukumnya kafir, kata Ibnu Taimiyah. Mengucapkan "dengan berkat Nabi Muhammad", atau "dengan jah NabiMuhammad" atau orangyang beristigatsah semuanya kafir, kata Ibnu Taimiyah. Ayat ayatyang khusus turun untuk mencela orang-orang kafir dipasang
kan oleh Ibnu Taimiyah untuk orang islam yang menziarahi kubur, untuk orang Islam yang mendo'a dengan tawassul, untuk orang Islam yang
343
menyebut "Ya Rasuiuliah", untuk orang-otang Islam .vang bepergian ziarah kubur.
rrrrr',1,
Inilah sikap tlan paham yang radikal dari Ibnu Taimiyah. Sikap Ibnu laimiyah ini sama dengan sikap kaum Khawarij, r,rrr1, mengafirkan Saidina Mu'awiyah cs dan mengafirkan Saidina Ali cs rl,rl
pcllllelt'lan krrrt'ttlr itLr titlak llolch tlijadikan lrr.r:rr rlirlanr urlsyrraklrt, rrt.rl':t lirlirh, scdikit-sedikit ka{ir kafir kepadanva' yaitu ia harus orang yang katir itu bcrlaku hukum ia waiib diperangi dan halal darahnya' rt'r';ti clari istcrinya yang mu'minat,
mengafirkan Saidina Utsman pada akhir pemerintahannya dan mengalirl.rn
t.rtrtlakbolehclikuburdalampekuburanorangislamdll. dengan perkataan: "kafir" kepada seseorang .fadi tak boleh dipakai
Sitti Aisyah, Thalhah dan Zuber yang berani melawan Saidina AIi clll,rrl
\r'rxlnpangan.
peperangan Jamal. Pendeknya, setiap orang Isiam yang tidak sesuai dengan pahanrrr,r
It'rscbut dalam kitab tladits Bukhari
A,S*:1'Jlu'ii',6srtf6&, 1;y,$r56$b5r'W**'A\k
adalah kafiq halal darah dan hartanya. Paham yang semacam ini tidak sesuai dengan paham kaum Ahlussunrr,rlr
wal Jama'ah, tidak sesuai dengan paham ltiabi Muharnmad Saw rl,rn sahabat-sahabat heliau, tidak sesuai dengan paham Imam-imam Madzlr;rl,
.
yang ernpat. Andai kata
-
"6 iA
++:&.
sftStlf g
e t&*tu@f
yarrg
durhaka.
Artinya:
Manusia menurut paham kaum Ahlussunnah walJama'ah, apabila telrrlr
mengucap syahadat, telah rnengakui dalam hatinya bahwa riada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu Rasul-Nya maka orang itu sudah mu'mirr dan ia tidak menjadi kafir dengan berbuat dosa, walaupun dosa besar, selain syirik.
DariAbuHttrairahRda"bel'iauberkata,:RasltlullahSau,.berkepada saudaranya "hai kafir"' maka sabda , Apabila ,rrroro*g berkata (HSR Bukhari - Shahih jadilab salab seorang'i'i" o'ong itu menjadiftalr Bukfiari Juz tV halaman 47)' Dan tersebut dalam }{adits Muslim
Paham yang mengatakan babwa si pembuat dosa besar adalah kafiE iru
,i,w\w3:6,WffiAt,
adalah paham kaum Khawarij (lihat pasal kaum Khawarij dalam buku ini).
Imarn Syaf
6 )d t obt
L\
sekali lagi -andaikata, orang"orang itu bersalah maka tirl:rl
boleh lekas-lekas dianggap kafiq tetapi mereka adalah orang Islam
:
i Rhl. berkata
dalam kitab Risalah
:
'^iipw*136rbj\\4\:Fi{ *st*;J'61{b9693{t+fi'
"Saya tidak menghukum kafir seorang juga dari ahli qibiat dengan karena dosanya". Yang dimaksud oleh Imam Syaf idengan ahli qiblat ialah ummat Tauhid.
LL(P,e.P{-{,/ot t
Jadi artinya; Bahwa sekalian orang yang sudah mengEsakan Tuhan dan me-Nabikan Nabi Muhamrnad Saw. tidak dihukum kafir dengan sebab dosa-dosanya. Masalah kafir adalah masalah yang besar, suatu hal yang menentukan nasib manusia berabad-abad di akhirat dan pula suatu hal yang menjadi garis
344
Afiinya:
SahabatNabilbnu'{JmarRda'berkata:BersabdaRa'sulullahSaw: 345
Manakala berkata seseoralrg kepada saudaranya "bai kafir", maka irr telah menetapkan (dengan ucapannl'a itu) salah seorctng di antaranyr
l.
menjadi kafir. Kalau orang memang kafir (pada bakikatnya) ialtlt begitu, tetapi kalau orang itu (pada hakikatuya tidak kafir, mul",r kembali "kafir" itu kepada yang berkata (HSR Muslim - Shahih Muslirrr Juz
I
halaman 44).
"tetap selalu menghambakan diri kepada Tuhan lahir batin". Yaitu dengan jalan memperbanyak "dzikir", nemperbanyak membaca
Teranglah dari Hadits Bukhari dan Muslim 1r
fuww6fr'#,&s
ini, bahwa tidak
mucl;rlr
menuduh orang Isiam dengan kafir, karena tuduhan itu bisa berbalik kepatl,r
nama Tuhan dan mengingati Tuhan, baik dengan lisan atau dalam hati saja
ldzikul-qalbi Cara-cara
yang menuduh. Sikap Ibnu Taimiyah sangat lancang menuduh orang dengan "kalll
6. Tariqat-Tariqat Sufiyah Haram Ibnu Taimiyah memfarwakan bahwa sekaiian Tariqat-tariqat Sufiv:rlr yang banyak diamalkan oleh ummat Islam pada zamannya itu adakilt haram.
Ibnu thimiyah menentang sekeras"kerasnya ulama tasauf yang
bes:rr,
yang semasa dengan beliau, yaitu lbnu Abdillab al Isksndari (meninggrrl
709 H.), pengarang ktab Tasauf 'Alhikam" yang populer di Indonesia. Tariqat-tariqat Sufiyah pada zaman Ibnu Taimiyah sangat mtjrr Sulthan-Sulthan Islam yang terdahulu dari Ibnu Taimivah, seperti Sultharr Sulthan Silabuddin al Aiubi danRaja-raiaMamalik sesudah dinasti Almbiyllr,
banyak mendirikan rumah-rumah
di
Mesir, tempat suluk, tempat ziki,
dzikir hati).
dzikr itu
ura y^ftg diajarkan oleh
nama gurunya rnasing-masing.
Ibnu Taimiyah menfarwakan bahwa semuanya itu haram, tidak boleh dikerjakan, sedang sebahagian besar ulama"ularna Ahlussunnah memf'atwakan bahwa arnal thariqat-thariqat itu adalah baik dan bahkan ada yang mengatakan sarrgat baik, karena amal-amal dalam thariqat itu dikerjakan oleh Nabi dan sahabat"sahabat beliau, juga dituntut oleh Allah
dalam al Qur'an dan banyak termaktub dalam hadits-hadits Nabi Muhamrnad Saw.
Ada ahlli-ahli thariqat yang beribadat membaca dzikir:
"
di
Indoncsr,r
Hal ini semuanya disapu bersih oleh Ibnu Taimiyah dan
semuany:r
Sampai sekarang
di
Mesir dan Pakistan, begitu juga
Syeikh Bahauddin Naqsyabandi yang
kemudian dinamai Thariqat Naqsyabandi, dll. Di Mesir, baik pada zaman Ibnu Thimiyah atau pada masa sekarang banyak sekali narna Thariqat-thariqat itu, yaitu menyesuaikan diri dengan
tempat-tempat khalawat kaum Sufi untuk mendekatkan dirinya kepatl:r Tuhan.
macam-macam, ada sebagai yang diajarkan oleh
Syaikh Abdul Qadir alJailani vang kemudian dinamai Thariqat Qadiriyah, ada
sebagai
kalau orang itu tidak sepaham dengan dia.
:
6i1liii
*(1fi
beribu-ribu kali atau beriuta-iuta kali, berdalilkan firman Tuhan.
banyak sekali tempat-tempat suluk itu. dianggap salah, haram dan kadang-kadang syirikl
Di
Indonesia pun ada diterbitkan sebuah buku yang ikut'ikutrrn
paham Ibnu Taimiyah yang mengapirkan ahli-ahli tasauf.
346
56#5Yr*:a,33\\i{},,Ar'$ztt5$ 97 2l -l \.y,rUJt.Di+ 341
Artinya
Ada sebagian orang, Thariqat .yang ber'ibadat ciengan membaca
:
'Apabila kamw telah selesai mengerjakan sentbaby*ng ntaka ingotltilt Tuban diwakttt berdiri, cliwaktu duduk dan ketika berbaring" (An. Nrs;r
.'*,"b *
ry,
li,
i&
$,
ru
:
oiur&t",li{
10j) Beratus-ratus, heribr"r-ribu dan berjuta"juta kali.
Dan firman Tuhan:
Nabi Muharnmad Saw. bersabda'
L\l*-r!?'r't3{f5t 'iurrjSi'tr'&;,tr6Ji
% b^rb
E
e;S*\,b,
.
t*rl&f
rtl{5$
W
Artinya: Artinya:
"Hai orang 1,ang berirnan! Ingatlah Allah
sebarytak-banyakn.1,rt
(Al Ahzab: 41),
"Dzikir yang paling baik ialah kalimab La ilaha illallah'. (Hadits riwayat Imanr Tirmidzi eian Ihnu Majah - Shahih lirmidzi juz I7 hal. 274, dan Sunan lirnu Majah
Dan banyak lagi ayat-ayat suci, dan hadits"hadits Nabi yang mengancrul agar setiap orang Islam mengingati Tuhan banyak-banyak dan menyebrrr nama Allah banyak-banyak
e.
tg; **Str
e rt{ dhf v i'".,pV-'S**gU. 'f-*Jg-#fi-*ti. lr*"
Dalii yang dipakai adalah firrnan Tuhan -3,
\lus;j 5,6
ffi;*
fi,'ls',jv $o:r#,Wg,$6 $:4,i[r "&WftrSrgirrl'd*,:5,J6 [1v {r, ,e.P{.rtuob.t
halaman 467).
t
UL;bi'4i$\bfi
3S
Artinya:
"Kntakanlah! Serulah Allab atau serulab Rahman. Mana saja nama Tuban yang kawzu seru (itu sudah baik) dan Ia mempunyai nama-nama
a:
Siapakah Mujarridun itu ya Rasulullah ? Nabi menjawab: Orang-orang yang banyak dzikir Allab, laki-laki atau wanita (HSR Muslim . Shahih
Il
:
ffibil.ift tr r,C4
yang baik" (Al Isra:
Terdahulu (masuk Surga) arang- ornng "Mujanidun",,Sahabat bertany
I
\\.t t\reJL"H.gl
Artinya:
Muslim
hal. 420).
Ada sebahaggian orang lhariqat yang membiasakan dzikir:
Dan Nabi bersabda:
g+
II
110).
Lathi{ Hapu, Qalyim, Rahman, Rahirn adalah nama'nama Tuhan yang diperbolehkan dan dianjurkan kepada sekalian orang Islam membacanya banyak'banyak. Lebih jauh lihat kernbali halaman 46,47 dan48 dalambuku ini tentang
nama Tuhan yang 99.
348
349
lratwa-farwanya yang melanggar ijima'
Dan Nabi Muhammad Saw. bersabda
t. li
Artinya:
duduk b erkumpul-kumpul me mbaca dzikru ll u l, (mengingati Tuban), memeluk malaikat rahmat bagi mereka. Merel:,r dittttupi dengan rahmat Tuban dan turunlah sakinah kepada nrcrehr dan Tuhan mengingati mereka pula" (Hadits Sahib riwayat Imam Muslirrr dari Abu Hurairah - iihat Syarah Muslim juz 17 halaman 22). "
Orang- orang y ang
Jelas dalam hadits ini bahwa berkumpul-kumpul duduk dzikir adal:rlr suatu amal ibadat yang sangat terpuji dan sangat dituntut oleh syari'at Islanr Orang-orang Tashauf Thariqat membiarkan diri untuk duduk berkumpul
kumpul membaca dzikir memenuhi seruan Tuhan dan seruan
Nabr
Muhammad Saw. akan tetapi Ibnu Taimiyah mengharamkan semuanya iru Inilah farwa Ibnu Taimiyah yang sangat tersesat!
?. Fatwa-fatwa Fihih Dari lbnu Taimiyah Yang Keliru Ibnu Taimiyah memfanvakan bahwa thalak 3 sekali jatuh hanya jatuh satu dan thalak dengan sumpah tidak jatuh.
ini sama dengan fatwa kaum Syi'ah Imamiyah di Iran, bahwa thalak tiga sekaligus hanya jatuh satu. Farwa semacam ini ditolak oleh ke-empat madzhab, yaitu oleh
itu adalah:
Bersumpah dengan thalak tidak membikin jatuh thalak, tetapi hanya suami diwajibkan membayar kafarat sumpah.
'2.
Thalak ketika isteri membawa haidh tidak jatuh.
.j. 4. 5. 6.
Thalak diwaktu suci yang disetubuhi tidak jatuh.
7. 8. 9.
Syarat si waqif tidak diperdulikan.
Sembahyang yang ditinggalkan dengan sengaja tidak diqadba.
Thalak tiga sekaligus hanya jatuh satu. Orangyang junub (habis bersetubuh dengan isterinya) boleh melakukan sembahyang sunat malam tanpa mandi lebih dahulu.
Orang yang mengingkari ijma' bukan kafir dan bukan fasiq. Tuhan itu tempat yang hadits (yang baru), dengan arti Tuhan menjadi
tempat bagi sifatnya Yang baru. 10. Zat Tuhan tersusun, yang satu berkehendak dari yang lain.
11. Qur'an itu baru, bukan qadim. 12, Alam itu qadim. 13. Tuhan bertubuh, berjihat dan pindah'pindah tempat. 14. Neraka akan lenyap, bukan 15. Tuhan
16.
kekal.
sama besar dengan Arsy.
Nabi-nabi tidak ma'shum.
Fatwa semacam
Madzhab-madzhab Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hanbali. Ke.empat madzhab itu
mengatakan bahwa talak
3 sekaligus jatub
tiga.
Menurut kitab "Fashlul Aqwaal", padapagina 32, Ibnu Taimiyah telah melanggar dan merongrong 16 (enam belas) ijma', yaitu kesepakatan
Nah, Ibnu Taimiyah telah melakukan penyelewengan dari 3 jurusan, yaitu dari pihak i'itiqad, dari pihak tasauf dan dari pihak hukum fikih' Barangsiapa yang ingin mendalami tentang Ibnu Taimryah dan "Madzhab Salafnya" dipersilakan membaca buku "40 Masalah Agama" iilid IV, karangan
kami juga.
Imam-imam Mujtahid dalam suatu masa.
350
351
Dengan judul buku ini saja jelaslah bahwa pada masa hidup Muhammid
bin Abdul lfahab nama "Wahabiyah" sudah ada juga. Seorang ulama besar Mufti Syaf i di Makkah, Syeikh Sayid Ahmad Zaini Dahlan (wafat: 1304 H.) menulis sebuah buku untuk menolak paham Wahabi dengan judul 'Ad Durarus Saniyah firraddi alal Wahabiyah" (Permata
XXIT
yang bertatah untuk menolak paham Vahabi). lbranglah bahwa nama, "W'ahabi" itu sudah lama adanya.
SETARAH NINGKAS PAHAM 1VAHABI
Dari keterangan "Munj'd" tadi ternyatalah bahwa paham Wahabi itu adalah penerus paham Ibnu Taimiyah dan bahkan lebih fanatik dan lebih radikal dari Ibnu Taimiyah Ini benar.
-
Pembangun paham ini Muhammad bin Abdul !flahab.
Oleh karena itu orang menamakan gerakannya/pahamnya denglrr
Dalam buku "Kasfus Slubahat" karangan ulama-ulama ![ahabi, cetakan
Vlahabiyah, dibangsakan kepada Abdul Vahab, bapak Muhammad bin Abdrrl
ini ialah Muhammad bin Abdul Wahab berasal dari qabilah Banu Tamim, lahir 1115 H., wafat tahun 1206 H. Kalau sekarang ini tahun 1386, maka
Wahab.
ini
dengan "Wahabiyah" adalalr salah, karena pembangunnya bernama Muhammad, bukan Abdul Vahalr Tersebut dalam kamus Munjid pagina 568 bagian Adab, yang Sebenarnya menamakan gerakan
^rtinya. "Wahabiyah adalah suatu bahagian dari firqah Islamiyah, dibangun olclr
Muhammad binAbdulwahab (1702M. - 1787 M.). Lawannya menamainy:r
"An Nur" Nejdi, dapat diambil sejarah paham lilahabi
:
Muhammad bin Abdul Wahab wafat sudah 180 tahun yang lalu.
Mula-mula ia belajar ag ma di Makkah dan di Madinah. Di antara gurunya di Maktah terdapat nama Syeikh Muhammad Sulaiman al Kurdi, Syeikh Abdul Wahab @apaknya sendiri) dan kakaknya Syeikh Sulaiman bin
Wahabiyah tapi pengikutnya menamakan dirinya 'Al Muwah-hidun" darr
Abdul \[ahab.
thariqat mereka dinamainya 'Al Muhammadiyah". Dalam fiqih merekrr
Guru-gurunya semua termasuk bapak dan kakaknya adalah ulamaulama Ahlussunnah wal Jama'ah. Hal ini dapat dibaca dalam, buku 'As Shawa'iqul Ilahiyah firraddi al Vahabiyah" (Petir yang membakar untuk
berpegang kepada Madzhab Hanbali, disesuaikan dengan tafsir Ibnu Taimiyah".
menolak paham Wahabi), karangan kakaknya. Sulaiman bin Abdul Sflahab. Menurat Ustadz Hasan Khzbyk dalam suatu karangannya dikatakan,
Demikian tersebut dalam Munjid. Keterangan Kamus Munjid
ini tidak semuanya benar
Ulama-uiamrr
I(lahabi tidak marah kalau mereka dipanggil dengan kalimat "V'ahabi", darr
bahwa Muhammad bin Abdul !flahab pada ketika mudanya banyak membaca,
buku-buku karangan Ibnu Tairniyah dan lain-lain pemuka yang tersesat.
'Al
Perantaraan tahun wafat Ibnu Taimiyah dan Muhammad bin Abdul
Hijatussaniyah wat Tuhfatul Vahabiyah an Nijdiyah", dicetak oleh percetakan
Wahab adalah 478 tahun. Ibnu Taimiyah meninggal di Syria sedang Muhammad
"Ummulqura" di Makkah tahun 1344 H.
bin Abdul Ifahab meninggal di Nejdi. Menurut buku "Kasltrs Syubahat" tersebut, yang berasal dari tulisan cucu-cucu dari keluarga Muhammad bin Abdul Wahab, yaitu Abdul Lathif bin Ibrahim Ali Syeikh, bahwa Muhammad bin Abdul Wahab lahir di suaru
bahkan ada sebuah buku yang dikarang oleh mereka, berjudul
Saudara dari Muhammad bin Abdulwahab ini bernama Sulaiman bin Abdul t$flahab mengarang sebuah buku dengan judul 'Ash Shawa'iqul
Ilahiyah firraddi alal Wahabiyah" (Petir Tuhan untuk menolak paham Wahabi).
352
353
r
desa bernama "Ainiyah" pada tahun 1i15 H. la belaiar agama keprttl,r bapaknya, karena bapaknya, adalah ulamaQadhi di negeri ldniyah itu. Setelah ia mencapai usia dewasa ia pergi ke Makkah untuk menunailirtrr
ibadah haji dan kembali ke Ainiyah sesudah mengerjakan haji. Hal ini berbeda dengan Muhammad Abduh di Mesiq penganut
Ite
Madinah.
di
Madin:rlr
amal-amallibadat-ibadat orang Islam di hadapan makam Nabi Yang bcr lainan dari Syari'at Islam, "menurut kacamatanya. Kemudian ia pindah ke Basrah dan menyiarkan fatwanya yang ganjil
ganjil tetapi ia segera diusir oleh penguasa dan dikeluarkan dari
kot;r
Basrah.
Kemudian Muhammad bin Abdul Vahab pergi ke Hassa dan bergunr
lagi
di situ dengan Syeikh
Abdullah bin Abdul Lathi{ seorang ulama
rlr
Kemudian ia pindah ke Huraimalah, suatu desa kecil di negeri Nejrli
ia menyiarkan
'An Nur" Rryadh.
ini bahwa paham Muhammad bin AbdulWahab tidak diterima di Basrah juga tidak diterima di Ainiyah, sehingga ia diusir dari kedua tempat itu oleh penguasa Tetapi dengan pertolongan Muhammad bin Sa'ud di kota Dur'iyah banyak jugalah pengikut"pengikut Muhammad bin Abdul lfahab yang terdiri dari orang-orang paclang pasiq sehingga menjadi kekuasaan yang tidak dapat diabaikan oleh lirrki dan Syarif-Syarif di Makkah ketika itu. Jelas dari uraian
Pada suatu ketika mereka mengirim delegasinya ke Makkah menemui
Syzif Mas'ud sambil mengerjakan haji. Delegasi ini rnenyiarkan fawa-fawa Vahabiyah yang ganjil-ganjil, di Makkah. Syarif Makkah, yaitu
ini dan bahkan membunuh pulang memberikan laporan lolos dan tetapi sebahagiannya, sebagiannya Syarif Mas'ud menangkapi orang-orang
kepada Muhammad bin Sa'ud.
Hassa. ketika itu.
Mula-mula
publik). Demikian tersebut dalam buk'u "Kasfus Syubahat" cetakan percetakan
pahrtrrr
Ibnu Taimiyah juga yang tidak pernah naik haji walaupun ia berulang k;rlr pergi ke Paris. Kemudian Muhammad bin Abdul Vahab datang lagi ke Makkah tlrrn Madinah yang kedua kaIi. Lama ia tinggal menuntut ilmu di Makkah clrrrr Katanya, pada kali yang kedua inilah ia banyak melihat
Maka bersatulah antara paham tgama dengan raja, sebagai bersatunya
paham Syi'ah di Iran dengan Syah Iran dan bersatunya paham Syi'ah hnamiyah di Yaman dengan "lmam" yang menguasai Yaman (sebelum
fatwanya yang ganjil-ganjil
di
negerinl,r
sendiri, yaitu di Ain yah. Tetapi Raja di negeri itu namanya Utsman birr Ahmad bin Ma'mar yang mulanya menolong tetapi setelah mendeng:rr farwa- farwanya lalu mengusir dan bahkan berusaha membunuhnya. Kemudian ia pindah ke Dur'iyah. Raja Dur'iyah bernama Muhammrul
bin Sa'ud menolong Muhammad bin Abdul Vahab dalam
penyiaran
paham-pahamnya. Maka bersatulah dua orang "Muhammad", yaflB berlairr kepentingan, yaitu Muhammad bin Abdul lilahab dan Muhammad bin Sa'utl Muhammad bin Abdul Vahab membutuhkan seorang penguasa untuli
menolong penyiaran pahamnya yang baru dan Muhammad bin Sa'utl membutuhkan seorang ulama yang dapat mengisi ral
kaum Wahabi Dari mulai tanggal ini berkobadah pemusuh^n ^rrtua di Nejdi dengan Syarif-syarif (penguasa-penguasa di Makkah). Dalam hal ini Syarif Mas'ud membuat suatu kesalahan karena ia menangkap orang haji dan membunr.lh mereka, pada hal lbhan telah berfirman dalam al Qur'an, bahwa barangsiapa masuk Makkah adalah aman (Surat Ali Imranr 97). Seharusnya kalau ia tidak sesuai dengan paham Wahabi ia boleh mengusir saja orang tanpa membunuh. Tetapi dalam sejarah ini dapat diambil pula, bahwa Raja Makkah ketika
itu tidak menlukai paham lilahabi, serupa dengan Raia-raja di Basrah dan
di
Ainiyah. Muhammad bin Abdulwahab biasa memfatwakan bahwa orang-orang
di Makkah itu banyak yang kafiq karena mereka membolehkan mendo'a dengan tawassul di hadapan makam Nabi, membolehkan berkunjung dari
kekuasaannya.
354
355
jauh menziarahi makam Nabi, mendo'a menghadap ke makam
Nabr,
Ramadhan", (Jawaban
!
ini
sesuai dengan sebr-lah hadits Nabi).
I
Laki-lak ini bertanya iagi : "dari mana diambil orang islam sebanyak itu
memuji-muji Nabi dengan membaca nazhasn Burdah'Amin Tadza", membltt,t shalawat Dalailul Khairat yang berlebihlebihan memuji Nabi, membac:r ksah-kisah Maulud Barzanji dan ak'hirnya mereka dikafirkan karena titlll mau mengikut Muhammad bin Abdul Vahab. Terebut daiam sejarah, bahwa suatu kali teriadi perdebatan antar,r Muhammad bin Abdul Wahab dengan saudaranya Sulaiman bin Abtltrl $flahab, dalam soal kafir-mengafirkan ini. Sulaiman bertanya kepada adiknya: "Berapa, rukun Islam" Muhammad meniawab: "lima".
: Tetapi kamu menjadikan
Muhammad
:
Sulaiman
: Kamu memfarwakan bahwa siapa, yang mengikutnttr adalah mu'min dan yang tidak sesuai dengan fatwamtt
6!
Apa, I
adalah kafir.
Sesudah itu ia berusaha menangkap kakaknya dan akan membunuhnyl,
tetapi Sulaimandapatlolos ke Makkah dan setibanya diMakkah ia mengarang atas
tadi.
Dari buku ini kita dapat melihat farwa-fatwa Muhammad bin Abdul Iflahab yang gmiil-ganjil dan baru-baru. Tertulis juga dalam buku ini sejarah perdebatan seorang lakilaki dengan Muhammad bin Abdul Wahab.
Seorang laki-laki bertanya
:
Iilahab marah dan berusaha menangkap orang itu. Dari riwayat ini dapat rlipetik suatu hal, yaitu bahwa Muhammad bin Abdul Wahab pada permulaan fatwa-farwanya banyak sekali mengafirkan orang-ofang yang tidak mau menerima fananya. Muhammad bin Abdul Vahab sejak membuka fatwanya
di Dur'iyah
ziarah ke makam Nabi, mendo'a dengan bertawassul dengan "jah" Nabi; mendo'a dengan menghadap ke makam Nabi (bukan ke QiblaQ, adanya kubbah-kubbah di atas pekuburan Mu'ala di Mekkah, di Baqi'i di Madinah, di pekuburan Uhud di Madinah juga dan ditempat maulud Nabi di Suq al
leil di Mekkah ini semua menurut Muhammad bin Abdul Wahab; amalan
marah.
buku 'As Shawa'iqul Ilahiyah firraddi 'alal Vahabiyah" yang tersebut di
pada hal murid kamu tidak sampai sebanyak itu?" Muhammad binAbdul
'
tidak mau ke Makkah dan Madinah lagi, karena ia tidak sudi melihat orang-orang membuat "ma'shiat" di Makkah dan di Madinah, katanya. Yang dikatakannya "makshiat" itu ialah berbondong'bondong pergi
Sulaiman
Muhammad : Terdiam dan
'
"Berapa orang yang dibebaskan Tuhan
syirik atau sekurangnya membawa kepada syirik. Kaum Wahalbi sudah dua kali menguasai Hijaz. Yang pertama pada tahun 1803 M. sampai dengan 1813 M. dan yang kedua pada tahun 1925 M. sampai sekarang. Kami, penulis buku ini pada ketika naik haii yang pertama tanggal I Januari 1927, yaitu dua tahun sesudah kaum \ilahabi memasuki Makkah, kemudian selama tujuh tahun kami bermukim di Makkah dan baru pulang
ke Indonesia pada bulan April 1933' sudah melihat dengan rnata kepala sendiri pelalaanaan dan praktek-praktek yang dilakukan oleh orang-orang Wahabi di Makkah dan Madinah pada ketika mereka menguasai Hiiu dalam ronde kedua.
dalam bulan Ramadhan?" Muhammad bin Abdul \flahab: "Seratus ribu".
1.
Muhammad bin Abdul Sflahab rhenjawab: "Pada akhir bulan Ramadhan
Sekalian rakyat dilanng merokok baik merokok sigaret atau merokok dengan syisya, karena merokok itu pekerjaan syetan, katanya. Tembakau
dibebaskan Tuban sebanyakyang telah dibebaskannya tiap'tiap malam
dan rokok yangkedapatan dikedai-kedai dibakar semuanya,
LakiJaki itu bertanya lagi: "Padaakhir malam bulan Ramadhan berapa?"
356
Yang kami lihat dengan mata. kepala adalah:
357
2.
Tidak boleh dan dilarang melagukan adzan. sebelum sfahabi masuli Makkah, di atas ketujuh menara Mesjid el Haram bilal melakukan adztut dengan lagu suara-suara yang indah.
10.
Kubbah-kubbah di atas pekuburan sahabat'sahabat Nabi, yang berada di Mu'ala (Makkah), di Baqi'i dae Uhud (Madinah) semuanya di-
runtuhkan, diratakan dengan tanah. Kabarnya meruntuhkannya dengan memakai alat meriam.
1
Tidak boleh membunyikan radio, tidakboleh membunyikan gramopon Gramopon-gramopon yang, dapat ditangkap dirusakkan semuanya'
Tetapi kubbah hijau, al qubbatul khadra', di atas makam Nabi Muhammad
t"
Tidak boleh dan dilarang keras melagu "qasidah".
realsi dari kaum Muslim di seluruh dunia ketika itu.
Tidak boleh melagukan bacaan al Qur'an dengan lagu "fuqaha" sebaglr yang banyak kedengaran di Mesir.
Kubbah (gedung besar) di atas tanah dimana Nabi Muhammad Saw' dilahirkan, yaitu di Suq al Leil, diruntuhkan, didatarkan dengan tanah, dengan memakai meriam juga. Kemudian tempat itu diiadikan tempat
5.
6.
Tidak boleh membaca kitab shalawat Dalailul.khairat dan lebih'lebih lagi tidak boleh membaca "Burdah", yaitu qasidah 'l\min Thdza" yang ada dalam kitab Dalailul khairat itu, karena di dalamnya terlalu banyak memuji-muji Nabi Muhammad
7.
8.
Saw.
Pada waktu yang akhir kabarnya, atas desakan ummat Islam seluruh
dunia di atas maulud Nabi itu dibangun gedung perpustakaan' perayaan Maulid Nabi bulan Rabi'ul Awal tiap-tiap tahun dilarang, karena itu pekerjaan bid'ah, katanya. 13. perayaanMi'raj yang biasanya dilakukan pada malam 27 Raiab dilarang
Tauhid kaum !flahabi berkisar sekeliling Tauhid Rububiyah dan Tauhitl
keras, karena hal itu bid'ah, katanya.
Uluhiyah saja,
Bepergian dengan maksud ziarah makam Nabi ke Madinah terlarang' Yang dibolehkan kepergian ke Madinah dengan maksud untuk menziarahi
Imam-imam di Mesiid al Haram disatukan dibelakang seorang ulama mereka bernama Abi Samah, sedang sebelum Vahabi datang ke Makkah Imam-imam sembahyang di Mesjid al Haram adalah 4 yaitu Imamimam Syaf i, Hanafi, Maliki dan Hanbali. Nampaknya penguasa di
dan sembahyang di Mesjid Madinah.
1r. Mendo'a menghadap ke makam Nabi dilarang. Boleh ziarah, tetapi ketika membacakan do'a harus menghadap kiblat dan membelakangi makam Nabi. Pada ketika ziarah harus menjauhkan diri lk. 2 meter dari
Makkah hendak menyatukan ke empatnya di bawah dan di belakang Imam yang menganut Madzhab wababi. Tetapi Qadhi-qadhi di Mahkamah'mahkamah Syar'iyah ketika itu masih ada Qadhi-Qadhi Maliki, Hanafi, Syafi'i dan Hanbali. 9,
Sembahyang berkaum-kaum diwajibkan' Apabila adzan sudah kedengaran maka sekumpulan lasykar bertebar
di kota Makkah dengan tongkat rotan menyuruh
orang'orang
sembahyang ke mesjid. Manakala ia melihat seorang yang tidak pergi shalat jama'ah kontan ketika itu dipukul dengan tongkat rotan, kadang' kadang sebanyak 24 Yali.
358
mesjid Madinah tidak diruntuhkan, karena sangat banyak
menambatkan onta.
Saw.
Tidak boleh mengaji "sifar duapuluh" sebagai yang tertulis dalam kitab-kitab Kifayatul Awam, Matan Jauharatut lhuhid, Sanusi dan kitab-kitab Tauhid fuy'ari&itab,kitab kaum Ahlussunnah wal Jama'ah,
di
terali yang melingkari makam Nabi. 16.
Mendo'a dengan bertawassul dilarang keras, syirik, katanya'
17. Dan lain-lain.
Inilah yang dapat dilihat dengan mata kepala dan didengar dengan telinga pada ketika itu. Kemudian pada tahun 1959 M. kami datang, lagi ke Makkah, tidak dalam musim haji.
Ikmi melihat
sendiri.
18. Ada usaha hendak memindahkan dan menggeser kedudukan batu 359
makam lbrahim kira-kira 20 meter ke belakang, iuga ada usaha hendak memindahkan telaga Zamzam lk. 10 meter ke belakang. Kami melihat
sendiri penggalian-penggalian dan persiapan untuk itu. Pada tahun
rlll
Iil
1961 M. kami datang ke Makkah. Ternyata bahwa maksud'maksud ini tidak kesampaian, mungkin dihadangi oleh dunia Islam' 19
il[
lbmpat Sa'i antara Safa dan Marwa sudah diperlebar 2
x
Dulu ditalsir hanya seluas 8 meteq tetapi sekarang sudah begitu sudah 2 x lipat nampaknya.
xilII
lipat.
I'TIQAD I(AUM WAHABI YANG BERTENTANGAN DENGAN I'TIQAI) AHLUSSUNNAH TVAI IAMAAH
luas,
20. Amal-amail Thariqat, umpamanya Thariqat-thariqat Naqsyabandi, Qadiri, Shathari, Samani dan lain-lain sebagai yang banyak terdapat di Mesir,
diiarang keras. 1
21. Membaca ziltr "La Ilaaha illallah" bersama'sama sesudah sembahyang, sebagai banyak terlihat di Indonesia dan lainlain dunia Islam, ter' larang. 22. 1
Imam tidak membaca "bismillah" pada permulaan fatihah dan juga tidak
membaca "qunut" dalam sembahyang subuh, tetapi sembahyang tarawihnya 20 raka'at. 23
Dan lain-lain.
l.
Mendo'a Dengan Berta$assul Syirih
Ulama-ulama Wahabi selalu memfarwakan bahwa mendo'a dengan tawassul adalah syiriVharam. Hal ini tidak heran karena paham lflahabi itu adalah penerus yang fanatik dari farwa'fatwa Ibnu Taimiyah. Pendirian kaum Ahlussunnah walJama'ah dalam soal "tawassul" sudah
dibentangkan dalam pasal yang terdahulu yang membicarakan fatwa-farwa Ibnu Taimiyah. Pada pasal itu telah kami kemukakan dalil-dalil al Qur'an dan hadits-hadits yang bertalian dengan tawassul itu. Bacalah kembali.
2. Isti$atsar Syirih Tersebut dalam kitab karangan ulama Wahabi, berjudul 'At Hidayatus Saniyah wat Tuhfatul Vahabiyah", pada pagina 66 yaitu:
i
"Barang siapa menjadikan Malaikat, Nabi'Nabi, Ibnu Abbas, Ibnu Abi Thalib atau Mahjub peruntaraantara mereka denganAllah, karena mereka dekat kepada Allah, seperti yang banyak diperbuat orang di hadapan
li
itu kafir, musyrik, halal darahnya dan hatanya, walaupun ia mengucapkan dua kalimah syahadat, walaupun ia
il
raja-raja, maka orang
i
sembahyang, puasa dan menda'wakan dirinya muslim".
rl
Terang menurut buku lilahabi
ini bahwa kaum
Vlahabi mengafirkan
sekalian orang Islam yang sudah membaca syahadat kalau orang Islam itu
360
36t
menjadikan Malaikat, Nabi-Nabi, Ibnu Abas, Ibnu Abi Thalib (maksudnyl Saidina Ali Kw.) atau Mahjub menjadi perantara mereka dengan Allah. Arti "meniadi perantara" yang dilarang itu menurut paham Vahabi
b. Nabi Muhammad Saw. walaupun beliau sudah mati, tetapi beliau
ialah ber-istigatsah dengan mereka. Tegasnya: "Siapa yang ber-istigatsah menfadi syirik".
c. Minta tolong kepada makhluk,
-
Apa yang dimaksud dengan istigatsah
di
Madinah, lantas
kepada lain Allah, kepada Nabi dan
kepada manusia boleh saja, tidak terlarang dalam agama.
?
Contohnya ialah: seorang Muslim datang menziarahi kuburan (makanr)
Nabi
hidup dalam kubur dan mendengar sekalian salam orang dan sekalian permintaan orang sebagai keadaannya sewaktu belum hidup di dunia.
di situ ia berkata
menghadapkan pembicaraarr
kepada Nabi: "Hai Rasulullah hai habiballah, hai penghulu kami Muhammarl
Inilah perbedaan paham yang prinsipil antaraAhlussunnah walJama'ah dengan Wahabiyah. Paham Ahlussunnah walJ ama'altini berdasarkan dalil'dalil, di antaranya
Nabi akhir zamari, berilah kami syafa'at engkau diakhirat, mintakanlalr
kami kemukakan sebagai di bawah ini:
kepada Tuhan supaya kami ini selamat dunia'akhirat". Inilah ucapan orang yang ber'istigatsah.
Pertama
Cara
ini syirik menurut kaum \fahabi, karena terdapat beberapa unstrr
Tersebut dalam Kitab Hadits
menghadapkan pembicaraan kepada orang yang
;i,Fi:u'.*'F:t6dirI45.\gr1s$r v-i1';;.r^5tYSa;it;,4\!Jd1,t
telah mati, sedang orang itu sudah menjadi bangkai.
b. Meminta atau memohon pertolongan kepada orang mati,
kepacla
makhluk, sedangyang boleh diladikan tempat memohon pertolongan
itu hanyalah Allah
c.
{tgtiot{:a,#kK;:qYtWif
saja.
Menjadikan Nabi ini sebagai perantara antania dengan Allah, pacla hal setiap orang Islam boleh mendo'a langsung saja kepada Tuhan,
,i$s*6,srd6A\3;6(:gUkU
sedangkan Tuhan itu dekat kepada sekalian hamba'Nya.
Wr#:fe'#i,U&,1{rtY,Jris. ;, y'fg"ln t), $t;sts;,-,,,3Lilto\,r r;r'-ii
Inilah unsur-unsur kemusyrikan dalam istigatsah itu dan karenanya orang itu menjadi muspik kalau mengerjakan ini. I(aum Ahlussunnah wal Jama'ah yang beri'itiqad sebagai i'itiqad Nabi Muhammad Saw. yang dikepalai oleh Imam Abu Hassan al Asy'ari tidak sepaham dengan Wahabi dalam soal ini' Ifuum Ahlussunnah wal Jama'ah berpendapat,
a. Memanggil dan menghadapkan pembicaraan kepada orang yang telah mati boleh saja, tidak terlarang, dan bahkan dikerjakan oleh Nabi dan sababat belum, juga oleh ummat Islam diseluruh dunia.
362
:
'# #, 8i, i'6'^ft'l',gt 6 E
kemusyrikan, yaitu:
a. Memanggil dan
:
Artinya:
"Dari Anas Rda, beliau berkata: Pada suatu malam kaum Muslimin mendengar Rasulullah menyeru dekat telaga Badar: Hai Abu Jahil bin Hisyam, bai Syaibah bin Rabiab, bai tlmaiyab bin Khalaf! Adakab
kamu menerima ganjaran siksa yang telab dijanjikan Tuban kepadamu sekalian? Saya sudab menerima apa yang dijaniikan Tuban kepada saya.
bertanya kepada l{abi : "kenapakab tuan memangil orang-orang yang sudah menjadi bangkai? Maka Nabi men'
Sababat-sababat ketika
itu
363
jawab : Mereka mendengar apa yang aku ucapkan melebibi dari
Kedua:
pendengaran kamu, tetapi mereka tak kuasa menjawabnya" (H. Nwayat Nisai Sunan Nisai, iuzu' 4, pagina 110).
yaitu:
-
Tersebut dalam Hadits Bukhari (lihat Fathul Bari, juzu'
449)
'#,:#"i{#,{r,
Terang dalam hadits ini bahwa Nabi pernah dan adamemanggil orang-
orang yang sudah mati, yang sudah menjadi mayat. Hadits ini dengan panjang lebar diriwayatkan juga oleh Imam Bukhari (lihat Sahih Bukhari pada Kitab alMagui dan Fathul Bari juzu'VIII pagina
5'dtct))'Ug
302 sld. 305). Kejadian yang diterangkan hadits ini ialah sesudah peperangan Badar, dimana banyak orang-orang kafir Kuresy yang mati bergelimpangan mayatny^ dalam kali Badar yang di antara namanya dipanggil oleh Nabi itu.
3 hal.
Artinya:
dart Anas bin Malik, dari Nabi Mubammad Saw, beliau berkata' "Hamba-hamba Tuhan apabila diletakkan dalam kuburnya dan orangorang pengantarnya sudah mulai kembali pulang, maka mayat itu
Tak berapa lama sesudah peperangan Badar, Nabi Muhammad Saw. bersama sahahat beliau datang ke kali itu dan mengucapkan perkataan yang
mendengar detak-detik sandal mereka" (H. Riwayat Bukhari . Sahih Bukhari
tersebut di
I Hal.
atas.
Apa yang dapat dipetik dari hadirs ini:
a. Nabi ada memanggil dan
menghadapkan pembicaraan kepada
orang.orang yang telah mati.
b.
c.
364
Orang-orung yang telah mati itu, walaupun ia sudah mari dan dikuburkan, mereka dihidupkan kembali dengan secara hidup dalam alam bezakh, sehingga mereka mendengar kembali seruan orang hidup yang, menyerunya.
169).
Ternyata dalam hadits
ini bahwa orang mati itu mendengar
sampai
kepada detak detik sandal, apalagi kalau dipanggil. Jadi, adalah tidak benar farwa sebagian orang yang tidak bertanggung jawabyang mengatakan bahwa orang.orang mati setelah diletakkan dalam
kubur tak mendengar apa-apa lagi. Ini adalah hadits sahih dari Imam Bukhari yang tidak diragukan lagi kesahihannya.
Menyeru orang mati tidak terlarang. Sedangkan orang kafir yang sudah mati boleh dipanggil, apalagi Nabi.nabi dan ulama-ulama
Ketiga:
Islam.
kepada umm atnya apabilamereka menziarahi kubur supaya membaca salam:
Tersebut dalam Hadits Muslim bahwa Nabi Muhammad Saw. mengajarkan
365
Kelima:
Artinya: ,,salam I
atasmu bai penduclukkampungini Mu'minin dan Muslimin, untuh clan kami insya Allab akan mengikuti kamu, kami memohon'afiyat Muzlim ' syarah Juz kami clan untuk kamu" (Hadits riwayat Imam Muslim
Tersebut dalam Hadits
* a S#
hukum syari'at Islam boleh Jelas, dalam hadits ini, bahwa dalam
t,
kamu" dan "kami mohon 'afiyat untuk kami dan untuk-mu"' Nah, kalau ada paham, yang mengharamkan menghadapkan pem' dengan bicaraan kepada ofang yang telah mati maka farwa itu bertentangan hadits ini.
;e
;,i tlril:F; *'i,b
Sg
iy r'iC I,"-'J;rvfil,;i'"$-r r';;3t, 36
VII halaman 45). kita menghadapkan pembicaraan kepada orang yang telah mati, seolah'olah bercakap-cakap dengan orang'ofang yang masih hidup' Dalam haclits ini ada kalimat "Salam untukmu", "kami akan mengikuti
:
,rbJ\
"Vr.tf$
Artinya:
Adalab Nabi Muhammad Saw, apabila selesai menguburkan rnayat,
beliau berbenti sejenak dan berkata kepada sababat-sahabat beliau : "rninta ampunkanlab saudaramu karena ia sekarang sedang ditanya" Q1. Riwayat Abu Daud - Sunan Abi Daud Juz III hal. 215). Terang dalam hadis ini bahwa orang mati itu dihidupkan dalam kuburnya
Ke-empat:
Tersebut dalam, hadits Bukhari
dan ditanya tentang ini dan itu. :
LW;L,,fe,sb:Yg.:jr:,;{"ik\i'6 y, or*.,,u, .'At?t J isr\4'1 t6: A{z t fzit Artinya:
,MAka apabila seorang dari kamu sembabyang ntaka bendaklab yang baca: Tabiyat itu untuk Attab juga sembabyang dan sekalian ucapan baik, salam atasmu hai Nabi (Mubammad saw.) dan rahmat Tuban dan berkahNya" (H. Riwayat Imam Bukhari
-
Fathut Bari Syarah Bukhari juz II
hal.456-458).
Dari dalil-dalil yang 5 ini dapat diambil kesimpulan:
a. Memanggil dan menghadapkan pembicaraan kepada orang mati boleh saja. Boleh kita ucapkan: Ya Rasulullah! dihadapan makam Nabi di Madinah atau di tempat lain, b. Orang yang sudah mati dikembalikan
alat pendengar dan alat perasa
oleh Tuhan kepada mereka, sehingga mereka mendengar ucapan kita
dan mendengar detak-detik sandal kita di atas pekuburan mereka. Dan, khusus bagi Nabi-nabi, kaum Ah-lussunnah wal Jama'ah mempercayai bahwa beliau-beliau hidup dalam kubur, mendengar salam dan mendengar ucapan yang diucapkan kepada beliau.
Nyatalah dalam hadits ini bahwa setiap orang Islam dalam sembahyang limawaktu sehari semalam tetap mengucapkan salam kepada Nabi Muhammad
Dalil'dalil kepercayaan ini
:
saw. dengan menghadapkan perkataan langsung, yaitu dengan ucapan "salam atas tuan hai Nabi".
Ini membuktikan bahwa Nabi itu hidup dalam kubur dan kita boleh menghadapkan pembicaraan kepada beliau.
366
367
Ke-enam
Kedelapan
:
Tersebut daiam Hadits Baihacli,
'{{'ffiif,
J
r5
:
:F,t
:
Tersebut dalam kita hadits
#6V$ ;i Gta'";,.!;,A'P-tt9
**^V
Artinya:
j {ai #:tj k eo giltg,t;tv,pyt r \A
"Dari Anas bin Malik, babu'ttsttr1'a l,labi trIuluurtmnd Sau'. betkalu
Nabi-nabi itu hidup dalam leuhur mereka dan mereka sembabl:ang" (H. Riwayat Imam Baihaqi - Zttrqani Juz V hal. 332). Nah, Nabi-nabi hidup dalam kubur. Ketujuh
Artinya:
"I)ari Abu Hurairab beliau berkata: Berkata Rnsulullah
'ri,-,;j'&
: "pada
Berkata lmam Zarqani dalam menafsirkan hadits ini, bahwa hadits ini
Lii, lu'g +* h$*'A' S
t rrl,i'o,;;
.
?t j F!(le
"i"
;fffi.-jfii
"Bahltasan)'a Nabi Mubanrmad Saw, berkata: Pada malam Isra' sayu lui N ab i Mu s a d i Katib
Ah m ar,
b e li
au b erdiri semb alry ang di kub urny
a"
(Hadits ini dirawikan oleh Imam Ahmad, Nisai dan Muslim. Syarah Muslinr
Juz XVI hat. 133).
Menurut hadits ini Nabi-nabi hidup dalam kuburnya masing'masing dan mengerjakan sembahyang.
Dan khusus bagi Nabi kita, Nabi Muhammad Saw, beliau berkata :
suatu bukti bahwa Nabi hidup terus menerus dalam kubur beliau karena pada setiap sa'at ada orang salawat kepada Nabi Muhammad Saw. di atas dunia yang luas ini. (Lihat Zarqani syarah Mawahib, juzu' 5, pagina 335). Kesembilan:
Artinya:
Tersebut dalam kitab Hadits Bukhari suatu hadits yang panjang menyatakan keadaan orang'orang di padang mahsyar, dimana mereka
berbondong-bondong ber-istigatsah, minra bantuan kepada Nabi.nabi untuk mohon supaya Nabi-nabi memintakan kepada Allah, agar lekas diadalan hari ber-hisab. Pangkal hadits
itu berbunyi
a
T iP\.aJrrirl, i.tt: -z
:
{
t'E*' eV.j,\I e.:' i 3,6 .'.t \ 4.V/ t'tv t *'^V ;F;Fi* '9:f t li* -" ".j,JL; t
'i'iaiqk&rei!
^\3
\ ^
368
Sa'w,
kepada sa1,a nrb saya, sebinga aku menjawab salamrrya" (Hadits riwayat Imam Abu Daud, Sahih Abu Daud juzu' 2, pagina 218).
:
tentang diri beliau
l-JfA$r r)t rs! dJ cr,.--. >sV) obt
setiap orang Islatn ntentberi salam pada sala niscal,a Tuban mengembalikan
Tersebut dalam, Zarqani iuga:
me I a
**hV i, j r.yr'J'rJ# c) e
Jtti, J6 .ys .
:
l:$.zCyr,9r. 6rvr,.J, .
A+/l :
:-A 369
Artinya: "Berkata Rasulullah Saw, Tuban menghimpunkan manusia pada bari
qiyamat, maka manusia itu berkata sesarna mereka: kiranya kita minta permohonan kita kepada Etafa'at, minta bantuan untuk rnenyampaikan Tuhan supary kita mendapat kesenangan, naka mereka datang kepadct Nabi Adam ... dan lain-lain (Hadits riwayat Imam Bukhari Sahih Bukhari, juzu' 4, pagina 98),
Di dalam hadits ini dinyatakan dengan terang bahwa orang'orang di akhirat ber-istigatsah (minta bantuan) kepada Nabi'nabi, kepada Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi hrahim, Nabi Musa, Nabi 'lsa, dan akhirnya kepada Nabi
Muhammad
Saw.
Sampai-sampai
(Syawahidul Haq pagina 138)
Kita kemukakan dalil ini bukan malaudnya supaya mimpi dijadikan dalil, tetapi seorang sahabat Nabi di Nabi ber-istigatsah (minta tolong).
zamaLn
Khalifah ke
II datang kemakam
di akhirat manusia ber'istigatsah kepada Nabi-nabi.
Lebih jauh baca kembali hadits-hadits Tawassul dalam buku ini, bahagian
Kesebelas
:
Dalam soal minta pertolongan kepada lain Allah, kaum Ahlussunah wal lama'ah beri'itiqad bahwa hal itu tidakaptapa kalau kita mengi'itiqadkan
Bab Ibnu Taimiyah. Kesepuluh: Tersebut dalam kitab "syawahidul Haq", I'arangan Syeikh 'lfusuf bin
Isma'il an Nabhani, pada halaman 138
* + eti :si j k6,*:tlTr76-t6,q*(ry''iw,q -{6U'.r1't
d,tui ;nt 3 sL:V3\it'P ; #'^' i'.''F "CG'\,fi6 r-8, *Y Cy i "jX it ju F) *, *li 4 K SA'r'4 W'rr*tt
*
-,*
bahwa yang menolong pada hakikatnya adilah Allah dan manusia tempat minta tolong itu hanya sekedar pada lahir saja. Kita boleh minta tolong kepada sembahyang dan kepada sabar, apalagi
:
e-Ls &,V, A€t'3,.. J*
pflj'\,o?
54H;5
Aninya:
"Dan menurut badits yang sahib, dalam suatu hadits yang paniang babwasanya kernarau mmimpa manusia pada zAmAn Saidina Umar bin
370
Chathab memerintab, maka datang seorang laki'laki kemakam Nabi Muhammad Sau rnaka ia berkata: Hai Rnsulullab ! Mintakanlab buian untuk umatmu karena mereka bampir binasa. Kemudian laki-laki itu bermimpi kedatangan Nabi dan Nabi mengatakan, bahwa buian akan turun. Memang sesudab itu buian turun. Dalam hadits itu disebutkan iuga suruhan Nabi kepada laki-laki itu supaya ia menyampaikan salam Nabi kepada Saidina umar dan mengabarkan babwa buian akan datang"
kepada Nabi Muhammad Saw.
Firman Tuhan Lo
; ri;tt .g{rAtipl' tfofut5
Artinya;
"Dan mintAlab pertolongan dengan sabat dan sembahyang" (N Baqarah:45). Sabar dan sembahyang
Keduabelas
itu bukan Tuhan.
:
Umat Islam disuruh bertolong-tolongan dalam mengerjakan kebaikan yang berarti disuruh juga minta-meminta pertolongan.
371
i'itiqad Ibnu Taimiy'ah dan !flahabi yang berpendapat bahwa minta tolong
Firman l'uhan:
kepada lain Allah adalah syirik dan ber-istigatsah, yakni minta kepada Nabi
Y, e/lurr Artinya
d;d\5,r'&rb;Gi
;
,,Dan
bertolongtolonganlab kantu dalam mengetjakan kebaikan dan
taqwa" 1Al Maidah: 3).
yang sudah mati adalah syirik. Berbeda 180 derajat !
Barang siapa yang hendak memperdalam soal istigatsah lanjut baca dan perhatikanlah kitab'kitab yang di bawah ini:
1. Kitab "syawahidul Haq" karangan
ini
lebih
'allamah Syeikh Yusuf bin lsma'l an
Nabhani.
Sultan Iskandar Zulqarnaini yang dipuii oleh Tuhan dalam al Qur'an pernah minta tolong kepada manusia. Tuhan menyatakan hal ini dalam
2.
firman-Nya:
Shawa'iqul Ilahiylh fiLaddi ala Hahabi,vah", karangtn S1'eikh Sttlaintan bin Abdul Wahab, sauclara kandung l\{uharnrnad bin Abdil
Kitab
"as
Wahab.
q,r14 ,.{h64rtgljj*gY
3.
Gautsul Ibad bin Bayanirrasyad, karangan Svcikh Mustafa Abu Seif Hamanti.
4. i\d Durarus Slniyah flLraclcli alal \Vahabiyah. Artinya:
'Apa yang ditetapkan oleb 'tuhan buatht lehih baik (dari penryangkuat" bericmnnr), sebab itu tolonglah saja dengan (pekela-pekeriQ (Al Kahfi : 95) Sesudah menguraikan dalil-dalilyang di atas diambil kesimpulan tentang
istigatsah dengan Nabi sebagai berikut:
1.
Boleh menghaclapkan pembicaraan dan seruan kepada orang yang telah
mati, umpama dikatakan: Ya, Rasulallah!
2.
Boleh meminta pertolongan kepada Rasulullah yang sudah mati, karena beliau itu hidup dalam kuburnya, sembahyang dan mendo'a'
3.
Boleh minta pertolongan kepada makhluk kalau dibutuhkan pertolongan
itu.
4.
ll
karangan Multi Syafi
i
di
Maktriah, Sayicl Ahntail Zaini Ddrian.
5.
Dan lain-lain, clan iain-lain, banyak hgi.
3. Bepergian Ziarah Kubur Haram Suatu ciri khusus dari paham Vahabi ialah mengharamkan pcrgi zianth
kubur. Krlau dilakuktn maka pcrjalanan inr dianggap ma'siyat yang walib dilarang.
Kaum Ahlussunnlh selr'rruhnya ntcntfatwakan bahrvl perjllanan kc Madinah untuk ntenziarahi makan Nabi adalah pcrjdanan yang dituntut oleh Syari'at Islam. Sunnat.mgakkad yang baik sekali uptuk dikerjrtkan. Kaum Wahabi selanjutnya mengatakan bahwa tidak boleh menqasar amu menjama' sembahyang dalam perjalanan untuk ziarah itu, karena
yangsyirik dan kafir hanyalah menyembah makhluk atau meng-i'itiqadkan bahwa makhluk itu Tuhan yang disembah atau manusia yang berkuasa
perjalanan itu adalah perjalanan ma'siyat.
menciptakan sesuatu seperti Allah'
Kaum Wahabi yang berkuasa di Makkah sekarang ticlak sanggup atau tidak berani melawan ummat Islam sedunia, yang datang berbondong'
Inilah i'itiqad kaum Ahlussunnah wal Jama'ah. Ini bertentangan dengan
372
Tetapi fatwa ini pada waktu sekarang sudah tinggal di atas kertas slja.
JIJ
bondong menziarahi makam Nabi ke Madinah tiap+iap tahun atau diluar
dan Indonesia didirikan qubbah-qubbah di atas makam'makam ulama'
musim-musim haji. Kita melihat dengan mata kepala bahwa keberangkatan orang haji ziarah ke Madinah atau kembalinya dari Madinah ke Nlakkah diurus oleh petugas-petugas kaum V/ahabi, Jadi resmi sudah dibolehkan'
ulama atau pahlawan'Pahlawan. Bagi kaum Ahlussunnah wal Jama'ah menganggap qubbah-qubbah pada makam.makam itu tak apa-ap1l bahkan hal itu baik sekali untuk
. Kaum Wahabi rahu, kalau ziarah ke Madinah dilarang sebagai fatwa Muhammad bin Abdul Vahab - .maka ummat Islam di seluruh dunia akan mempfotesnya.
Dalil-dalil kaum Ahlussunnah wal Jama'ah dalam soal ziarah kubur ini sudah dikupas dalam bab i'itiqad Ibnu Taimiyah. Bacalah kembali !
iibrngun sebagai tanda bagi ulama-ulama dan auliya'auliya yangbermakam di situ, sehingga memudahkan bagi sekalian ofang yang hendak datang berziarah. Di situlah perbedaan paham antara kaum Vahabi dengan Ahlussunnah walJama'ah.
di
Tetapi kaum wahabi sendiri tidak berani meruntuhi qubbah ymg ada' atas makam junjungan kita Nabi Muhammad Saw' di Madinah, karena
takut akan realsi dunia Islam seluruhnya.
4. Qubbah Diatas Kubur Haram sejalan dengan fatwa tidak boleh menziarahi makam-makam, kaum Wahabi berpendapat bahwa membuat qubbah di atas makam perkuburan adalah haram dan karena itu semuanya harus diruntuhi, kalau ada. Hal ini dilaksanakan oleh mereka pada ketika memasuki Hii?u padt
5. Men$lsap Rohoh llaram Dan Syirih Pada tahun 1927 M. penulis buku
ini sedang berada di MaL'kah.
Pada
lain, begitu juga qubbah Saidina Hamzah dekat bukit uhud begitu juga qubbah.qubbah di makam Baqi'i di Madinah semuanya
ketika itu banyak sekali orang naik haji ke Makhah. Dari lndonesia saia lk' sebanyak 90.000 orang. Lasykar.lasykar wahabi dari Nejdi yang bernama "Guth-guth" banyak pula naik haji. Baik ulamanya, baik laskarnya, semuanya melarang orang'orang merokok sigaret. Ifulau kedapatan orang haji mengisap rokok sigaret di
diruntuhi.
iilan
gelombang yang perrama rahun 1803 M. dan pada gelombang kedua tahun makam Sini Khadijah di Mu'ala Mekkah dan 1924 M.
Qubbah-qubbah
sahabat.sahabat
di
Bukan saja qubbah kubur, tetapi juga qubbah peringatan Maulud Nabi Suq al Leil juga diruntuhi dengan meriam' Pada bekas-bekas pekuburan itu ditambatkan onta-onta, seolah'olah
takadapenghargaan sama sekali kepada orang-orang yang telah meninggal. Andaikata kaum wahabi misalnya berkuasa di Indonesia, sudah pasti mereka akan mendatarkan sama dengan tanah bangunan'bangunan makam
ulama-ularna, makam
Vali Songo, makam prajurit-prajurit
nasional,
makam- makam pahlawan semuanya akan dihapus dan akan diruntuhi.
Di seluruh dunia Islam - selain yang dikuasai oleh wahabi - kita melihat qubbah ini seperti di Palestina, di Iraq, di Marokko, di Mesir, di NJuur,di Turki (Istambul), di Afganistan, di Pakistan, di Philipina, di India 374
raya iantas dipukuli dengan rotan ketika kepadanya bahwa hal itu syirik (kafir).
-
itu iuga dan
dikatakan
saya membaca sebuah buku kecil dari mereka yang menerangkan
bahwa rokok inr adalah tahi syethan' Kemudian setelah diselidiki ternyatalah bahwa lasykarJasykar Vahabi sebelum merebut Madinah dicangkoki dengan pengaiaran r32;m^ bahwa mengisap sigaret atau mengisap rokok adalah perbuatan syethan sedang orang,orang yang mengisap rokok itu banyak di Makkah, menduduki
kota Suci, karena itu hta harus mengalahkan mereka. Inilah pangkalnya pengafian mengisap rokok sYirik. fbtapi lama kelamaan fatwa melarang mengisap rokok hilang sendiri, di sehingga pada tahun 1g63M. saya datang ke Makkah dan melihat bahwa
-
375
jalan-jalan raya sudah banyak orang mengisap sigaret. Rupanva fatn''a kaum Vtahabi tidak tahan juga.
Mereka selalu khawatir saia kalau.kalau orang vang ntenziarahi kubur, yang menziarahi gedung yang berseiarah, r'ang mcnziarlhi
Bagi kaum Ahiussunnah walJama'ah mengisap rokok itu harus srj;r, hanya kalau membikin mudarar bagi tubuh barulah hukumnya haram. Kalau
tempat-tempat bersejarah dalam Islam seperti bukit Uhud, padang Badar dan lain-lain akan meniadi s,virik karena menyembah tempat'tempat itu Karena itu semua bangun-bangunan itu cliruntuhi, tiisapu bersih. ticlak
tidaknya tidak apa-apa. Merokok sama dengan makan buah.buahan sljrr, kalau mau ya boleh dan kalau tidak ya boleh juga. Jadi termasuk mubah (harus),
perduli apakah geclung'gedurtg itu mempun,vai selarah atau ticlak Kami yakin, andai kata kaunt vhhabi menguasai Mesit maka tentulah
6. Qubbah lllaulid Nabi Diruntuhi
mereka akan meruntuhi pula makam Imam svafi'i, meslid-rnesjid dan rempat-tempat suluk ahli Thariqat yang banyak di Mesir. Begitulah paham
Lasykar-lasykar \flahabi setelah memasukr Mekkah lantas meruntuhkan
qubbah
di
di
mana Nabi dilahirkan, yairu di Suq al Leil Makkah. li:mpat itu kami lihat hanya dipakai untuk menambatkan ontaatas tempat
onta.
Bangunan itu dianggap oleh dunia Islant sebagai bangunan sejarah, sebagai "tugu kemerdekaan", yang mana setiap orang haji yang datang
ke Mekkah nemerlukan datang melihat.lihat rempar di mana Nabi dilahirkan itu. Memang luka hati kita melihat, bahwa tempat yang mengandung sejarah kebesaran Islam itu dijadikan tempat tambaran onta vang seolah. olah dihinakan
saja.
Alasan peruntuhannya,, kata mereka, karena gedung itu memban,a orang kepada syirik, dikhawatirkan orang Islam akan menyembah "gedung sejarah" itu, karena banyak yang datang ke Mekkah memegang-megang
dinding gedung itu dan bahkan ada yang menciumnya, katanya.
itu adalah syirik kata ulama-ulama Vahabi. Rupanya alam pikiran kaum !flahabi ini menganggap bahwa orang haji yang datang ke Makkah itu adalah bodoh-bodoh, orang yang mula-mula Semuanya
masuk Islam, orang yang lemah iman dan tauhidnya dan orang yang belum tahu membedakan nama yang syirik dan mana yang tauhid.
Orang haji nampaknya diukurnya dengan orang-orang Badui dari padang pasir yang memang sangat primiti{ yang sangar bodoh-bodoh kelihatannya.
376
Wahabi terhadap tugu-tugu dan qubbah'qubbah.
Kaum Ahlussunnah wal Jarna'ah, atau katakanlah dunia Islam .vang banyak, tidak berpaham begitu. Mereka berpendapat bahrva makam Nabi' nabi, auliya-auliya, ulama-ulanta dan orang-orang mati syahid lebih baik dibuatkan qubbahnya, sehingga mudah diketahui oleh orang yang hendak datang ziarah,sebagai keadaan nva de ngan "Qubbatu I Khadra" (Kubah Hii au ) pada makam Saidina Mubammad Saw. di kota Madinah. Kaum Ahlussunnah yakin bahwa pada masa ini orang Islam sudah kuat
imannya, sudah kuat tauhidnya, sudah mengerti hukum'hukum agama, sehingga tak akan ada seorang iuga lagi yang akan menyembah batu, akan menyembah tugu, akan menyembah kubur. Kita tak boleh menganggap terlalu rendah pada tauhidnya ummat Islam. orang.orang haji yang datang ke Makkah pada waktu sekarang sudair banyak ulama-ulama, sudah banyak kaum cerdik pandai, sudah banyak ahli fikih dan ahli sejarah, sudah banyak intelektuil, tak perlu begitu dikhawatiri
oleh kaum lfahabi. Mungkin ilmu agamanya sudah banyak yang melebihi dari ilmunya kaum Wahabi.
7. Tauhid Rububiyah Dan Tauhid Uluhiyah. Kaum Wahabi melarang orang-orang mengaii sifht Dua Puluh sedang hal
ini dianjurkan oleh kaum Ahlussunnah walJama'ah. Mereka menciptakan suaru pengajian tauhid secara baru, yang tidak ada dati dulu, baik pada 377
zam n Nabi Muhammad atau pada zaman sahabat-sahabat beliau. Pengajian baru
itu
xpa y^ng dinamakan oleh mereka dengan Tauhid
Rububiyah dan Taubid Uluhiyab,
menciptakan langit dan bumi dan menjadikan matahari dan btilan, mereka akan menjawab Allah. Maka bagaimana kamu berputar dari kebenaran
Tauhid Rububiyah, yaitu tauhidnla orang kafir, tauhidnya orang musyrik
yang menyembah berhala, atau dengan kata lain "Tauhidnya orang syirik.".
2.
Tauhid Uluhiyah, yaitu tauhidnya orang mu'min, tauhidnya orang Islam, serupa iman dan Islamnya kaum Wahabi.
Mereka mengatakan, bahwa dalam Qur'an tersebut tdalah
AL,oj-$r .S!ftiiSt&
Artinya:
"Katakanlab (Hai Muhammad): Kepunyaan siapakab langit tlan umi dan sernua i siny a kal au kamu menget ahui ? Mere ka akan menj aw ab : Kepunyaan Allab. Katakan lagi kepada mereka: Mengapa kamu tidak mmgambil pengertiAn" (Al Mu'minun : 84 - 85). b
Nah, dengan ayat ini kaum V/ahabi mengatakan bahwa orang{rang kafir yang menyembah berhala percaya juga kepada tdarrya Tuhan, tetapi
imannya tidak sah, karena mereka menyembah berhala
di
samping
pengakuannya kepada adanya Tuhan.
Dalil yang lain yang biasa dimajukan mereka;
d|ft"ft6t"$ge\iAvgg{t-dV:45 rr €re$.J t.'bj4 6!* n$#H,S r
Artinya:
'Dan kalau engkau bertanya kepada mereha, siapakah yang 378
adanya Allah, tetapi
mereka menyembah lain Allah.
-
-
ada orang yang mengakui ada Tuhan, tetapi menyembah lain Tuhan. Ini namanya Tauhid Rububiyah, yaitu
Jadi kesimpulannya
kata mereka
tauhidnya orang yang mempersekutukan Tuhan. Adapun tauhid Uluhiyah - menurut mereka iahh tauhid sebenarbenarnya, yaitu me-Esakan Tuhan, sehingga tak tda yang disembah selain
'
Tuhan. Inilah tauhidnya orang mu'min sejati, kata mereka.
:
A,&3{:,SjrS'}:Kty6.gS,i.4Li$ Ao-
(Ankabut: 61).
Ini lagi kata kaum Vahabi, orang kafir mengakui
Tauhid itu dua macam kata mereka, yaitu:
1.
/"
Demikian pengajian kaum Wahabi.
ini tak pernah ada sedari dulu, tidak pernah disebut oleh kaum Ahlussunnah, begitu juga oleh kaum Mu'tzilah dan Syi'ah. Pengajian macam ini khusus bagi kaum Vlahabi. Heran kita melihat falsafahnya. Orang kafir yang mempersekutukan Pengajian macam
Tuhan dinamainya kaum tauhid. Adakah sahabat-sahabat Nabi sedari dahulu menamai orang musyrik dengan ummat tauhid ? Tidak ada. Syirik dan tauhid tidak bisa bersatu. Hal iru dua yang berlawanan.
Bisakah bersatu siang dengan malam, bisakah bersatu dua yang bertentangan?
Ifuum V/ahabi menciptakan pengajian baru ini ialah dengan makud untuk menggolongftan orang-orang yang datang menziarahi makam Nabi
ke Madinah, orang-orang yang mendo'a dengan bertawassul, orang yang minta syafa'at Nabi serupa dengan orang kafir yang bertauhid "rububiyah" itu. Keterlaluan paham Wahabi ini,
Orang-orang yang datang zaixah ke Madinah itu bukanlah me' nyembah Nabi, tidak, tetapi pada hakikatnya hanya menghormati Nabi, memuliakan Nabi, apakah tidak boleh menurut hukum Syari'at Islam menghormati atau memuliakan Nabi, walaupun beliau sudah meninggal
?
Orang-orang yang ziarah kemakam Nabi bukanlah menyembah kepada
379
Nabi, bukan berlutut kepada Nabi. haryalab semata-mata ziarth kemakanr
Nabi, yaitu Nabi vang membawa panji-panji thuhid, yang rnembebaskan manusia dari syirik.
Dengan ziarah kemakam Nabi Muhammad Saw. akan bertambahlah
xxffi
tauhid kita, akan bertambahlah kasih say'ang kita kepada Nabi yang membaq'l
tauhid itu, akan bertambah tinggilah semangat ke-lslaman kita, akan bet tambah kuatlah semangat juang kita untuk menegakkan agama Islam, agama
SEIARAH RINGI(AS PAHAM BAHAIYAH
tauhid ini. Dengan memberi salam berhadap-hadapan ketika ziarah ke makanr Nabi, seoiah-olah kita sudah bercakap-cakap dengan beliau pada ketikrr hidupnya.
'g;, 3s "Jr !r)';Jr
3 #)(4(i * (yi AQs:*io'q
Artinya:
Mirza Ali Muhamntarl (meninggal tahun 1853 M.). Ia mendakwakan dirinya 'Al Bab". Arti Al Bab ialah "pintu". Dalam istilah kaum Syi'ah, "pintu" ialah pintu yang menghubungkan manusia dengan "lmam yang lenvap" yang akan keluar akhir zaman' yang Jadi, Mirza Ni Muhammad mendakwakan dirinva bah$'a ialah
menjadi pintu bagi kaum Syi'ah atau bagi seluruh umat Islam yang akan
"Salam untuk tuan, bai Nabi, Ranil 1,ang besat; yang penyantmt dan penj,ayang, Rabmat Tuban dan Berkahnya atas hmn",
Apakah dengan mengucapkan salam serupa ini kita menjacli syirik, apakah Nabi Muhammad Saw. itu tidak seorang Rasul Besar yang Penyantun
menghubungkan mereka dengan Imam yang lenyap yang diiunggu kedatangannya pada akhir zaman. Perkataan "al Bab" diambil dari sabda Nabi Muhammad Saw.:
.e.ul*.si4,q*r
?
Kita bercakap-cakap dengan Nabi, kita berhadapan dengan Nabi, seolah-olah beliau hidup di muka kita. Alangkah enaknya, alangkah lazatnya ketika itu! Hanya orang yang dalam imannya kepada Allah dan Rasul yang dapat merasakan lezatnya itu.
Ini tidak dirasakan oleh kaum Vahabi, yang tidak menghormati
sarna
sekali orang.orang yang sudah mati, walaupun wali.wali atau Nabi-nabi. Na'uzhu billah,
#,;g,b$t6Sssg-y 380
Iran pada abad ke XIX Acia seorang Syi'ah namanyx
Kita mengatakan ketika itu
dan Penyayang
Kepercayaan Bahaiyah timbul dalam kalangan kaum Syi'ah Imamivah cli
Artinva: "Akulah kota ilmt't dan AIi pintunya".
Jadi pintu yang sebenarnya adalah Ali, menurut paham Syi'ah. Lantas Mirza Ali Muhammad yang dilahirkan di Sirazi, (Persia) men' da'wakan dirinya "al Bab", dan pengajarannya dinamainya "Babbiyah". Didakwakannya bahwa ia selain Imam Mahdi yang ditunggu (oleh kaum Syi'ah) juga adalah sebagai Khalifah dari Musa, Isa dan Muhammad Saw' ma yang tiga Kelanjutan dari dakwanya ini ia menerangkan bahwa ^8 harus itu ketiganya Karena Allah. semuanya bena! semuanya datang dari
381
disatukan, tidak ada Yahudi, tidak ada Nasrani dan tidak ada Islam. ada ialah "Dinullah" (Agama Tuhan). Ia menyeru manusia kepada memeluk
Yang
"agama, internasional".
Fatwanya itu menimbulkan heboh di lran, sehingga
MinaAli Muhammad
xxv
ini ditangkap dan dijatuhi hukuman mati oleh Syah di Tibriz pada tahun 1853 M.
itu murid dan penganut paham. Mina Ali Muhammad ini cerai-berai, berserakan lari puntang-panting, ada yang ke Istambul, ke Adernah, ke Cyprus dan ke Alfl di Palestina. Murid-muridnya yang cerai berai itu terus mengembangkan paham Mina Ali Muhammad di mana mereka menetap, sehingga tersiar jugalah Sesudah
pengajiannva disekitar Palestina dan Turkl, yang disebut dengan "Madzhab Babiyah".
I'TIQAD BAHAIYAH YANG BERTENTANGAN DENGAN I'TIQAD I(AUM AHIUSSUNAH
WAI 'AMAAH l.
Usaha Menyatukan A$ama. Ikum Bahaiyah berusaha menyatukan
ag ma Yahudi, Nasrani dan
Diantara penganut paham Babiyah ini ada seorang bernama Mirza Husein Ali Bahaullab di 'Ak^ Palestina (lahir 1817 M. dan meninggal 1892 M.). Ia mendakwakan dirinya wakil dari Miza Ali Muhammad al
Islam, dengan alasan bahwa semuanya itu agama yang datang dari Tuhan,
di
Islam, yaitu ag ma internasional. Dengan jalan begini permusuhan di dunia akan habis dan peperangan
Bab. Ia mengembangkan ajarannya
AI
akhir umurnya.
Wakil atau Khalifah Mina Ali Muhammad itu, yang bernama Mirza Husein Ali Bahaullah menyempurnalan pelajaran al Bab dan bahkan menukar nama Madzhabnya dengan Bahaiyah, dibangsakan kepada dirinya yang bernama Bahaullah.
Jadi kalau tersebut dalam buku-buku agama ada nama-nama Babiyah, ada nama Bahaiyah maka itu adalah sama. Sesudah Mirza Husein Ali inimeninggal tahun lS92M.,makaajartnnya
diperluas oleh anaknya bernama Abdul Baha', dan anaknya ini berjasa mengembangkan paham Bahaiyah ke Eropah dari Amerika sehingga sekarang paham Bahaiyah agak terdengar digelanggang internasional.
Mereka,memajukan rumusan, bahwa agam yang tiga itu lebih baik disatukan benag sehingga dapat dipeluk oleh orang Yahudi, Nasrani dan
tidak akan ada, karena orang semuanya satu agama dan sama'sama ber' Tuhan kepada Tuhan Yang Maha Esa, demikian kata Bahaiiuh. Paham macam ini adalah paham yang keliru, sesat lagi menyesatkan,
karena kalau hal ini dipraktekkan bisa meruntuhkan atau merusakkan sendi-sendi dari ketiga agama itu. Di dalam Qur'an banyak sekali ayat-ay^tyang menyebut'nyebut agama Yahudi, agam Nasrani dan agama Islam, tetapi tak sebuahpun ayat yang
menluruh supaya ketiga agama itu disatukan. Dalam siaran ummat beragama Bahai Indonesia diterangkan, bahwa
Bahaiyah
Bahai akan menyatukan, bukan saja Islam, Yahudi dan Nasrani, tetapi juga akan disatukan agama Sabean, agama Hindu, aguma Zoroastrian, Budha,
hujan dan unruk senjata penolaknya kalau kebetulan ia datang.
Al Babryah. Semuanya disatukan, dijadikan suatu 'Agama Internasional". !,jannBabiyah ini kalau dipraktekkan bisa membawakepada hilangnya semua agam itu, karena sendi-sendinya sudah digoncangkan dan
Banyak buku-buku dalam bahasa Inggris yang diterbitkan oleh kaum
di London dan di Amerika. Walaupun paham Bahaiyah ini tidak begitu laku dalam dunia Islam tetapi dalam buku ini dicantumkan juga guna persediaan payung sebelum
aiaran-aiar annya sudah dikacaukan.
382
383
Ajaran Islam meminta supaya semuanya masuk Islam, karena ag Islam itulah yang tgafia, akhir zaman.
m',t
Tuhan berfirman:
obrJi
.
)J,-4t $\i'4i;g
:
,iqa6'ltl6
$1
Aninya:
'i\l Bayan", diterangkan
sebuah firman Tuhan, entah darimana didapatnya, tidak disebutkan dalam
kitab itu. Bunyinya
\1,
Artinya:
"Babwnsnnya,Agama
pada
sisi
Allah ialah Islnm" (Ali Imran :
19).
Dan firman-Nya:
"Yang sebenarnya
hai makhluk Saya, bahwasanya engkau adalab
Aku",
S$a'$'rq**Cp;Hri(#n j no,dFS. $"=.tl/';,a
Jadi, kelihatan dalam ucapan
ini
bahwa kaum Bahaiyah menganut
paham Vlahdatul Wujud, yaitu persatuan ant^rlmakhluk dan Tuhan sebagai yang dianut oleh Ibnu Arabi al Hallaj, Syeikh SitiJenar dan Hamzah Fansuri.
Tuhan dan makhluk tak mungkin bersaru.
Lebih jauh baca soal ini pada bahagian bab kaum Syi'ah.
Artinya:
"Dan bnrnngsiapa yang rnemeluh selain agama Islam maka Tuban tak menerima agarnanla itu, dan diakhirat ia terntasuk golongan orang yang rugt" (Al Imran: 85).
Iklau ada orang-orang Yahudi atau Nasrani yang tidak mau memasuki Islam maka kita harus mengatakan kepada mereka sebagai dikatakan Tuhan
dalam surat'Al Kafirun", yaitu:
1,oiK'.*:J|K;K "BAgimu agarnarnu dan bagiku Agnmaku" (Al
Ikfirun : 6).
2. Paham Serba Tuhan Di dalam majalah "Nurul Islam" yang diterbitkan oleh 'Al Azhar" University di Kairo, diterangkan bahwa kaum Bahaiyah juga menganur paham serba Tuhan,
3. Rasul Manifestasi Dari Tuhan Kaum Bahaiyah mengi'itiqadkan bahwa Rasul-rasul Allah adalah manifestasi dari Tuhan, yakni Rasul-rasul itulah lang perwujudan (penjelmaan) Tuhan.
Akan tetapi Al Bab yaitu Mirza Ali Muhammad dan Khalifah Mirza Husein Ali adalah pernujudan Tuhan yang lebih sempurna, lebih dari Musa, lebih dari Isa dan lebih dari Muhammad Saw.
ladi, pada hakekatnya Tuhan dan Mirza 'Ali Muhammad adalah satu, sebagaimana persatuannya antara Tuhan dengan anakrrya dan Ruhul Kudus
tutinya;
384
Dalam kitab kaum Bahaiyah yang bernama
dalam agama Nasrani. Dalam suatu siarannya, kaum Bahai mengatakan
:
"sekarang kami sampaikan kepada saudara berita yang sangat baik. Bergembiralah bahwa Tuhan telah mengirimkan lagi kepada kita Matahari Kebenaran.
Ia telah mewujudkan diri-Nya dalam seorang Besar untuk
menyelamatkan kita dari semua kesengsaraan dan duka cita kita. Perwujudan Tuhan zaman ini bernama Bahaullah, yang berarti kemuliaan
385
atau Cuhaya, Tuhan" (Lihat siaran ummat beragama Bahai Indonesia
"
ketiga dari Tiga, tiada Tuhan selain Allah" (Al Maidah: 73). Tuhan berfirman lagi:
Jakarta).
Jelas dalam siaran ini bahwa kaum Bahai beri'itiqad bahwa Tuhan menjelma ke dalam tubuh Bahaullah, jadi ia adalah manifestasi dari Tuhan
di
';:3),*e*:ttgA:$'$&46
atas dunia.
vo, ;-t3Lll
Demikian I'itiqad Bahai. Nampaknya I'itiqadnya diambilnya dari kepercayaan Kristen atau kepercayaan Budha, yang mempercayti ada Tuhan yang batin dan ad:r bahagiannya yang melahirkan diri, Paham ini adalah paham yang sangat keliru, yang ditentang oleh paham
Islam, karena Tuhan itu menurut paham Islam adalah Esa, Tunggal, tidak berdua dan tidak bertiga. Nabi-nabi, Rasul-rasul adalah hamba'Nya atau makhluk-Nya, yang dititahkan-Nya untuk menyampaikan suruhan atau larangan-Nya.
Barangsiapa yang mempercayai bahwa Tuhan dua, atau tiga, atau melahirkan diri pada seseorang maka keluarlah orang ini dari paham Islam
dan keluar pula dari paham Ahlussunnah wal Jama'ah. Firman Tuhan dalam al Qur'an.
.
V )',fs'*trl f L's'i:'"QY; d
r1Y
:
iil,J
I
futinya: "Dan Tuban kamu adalab Tuban Yang Esa, tiada Tuhan selain Ia" (al Baqarah: 163).
Dan firman Tuhan:
Ay$):,yYs*{s,lt6h$$VuJSKiA VYr6..SUl,tL-?V Artinya
:
Artinya
:
'Al Masib anak Maryam adalab seorang Rasul, sesunggubnya be' berapa: Rasul telab terdabulu daripadanya" (Al Maidah : 75)
Dui Rasul
itu
ini
ayx-ayat
ternyata bahwa Tuhan
itu
Esa, Tunggal, sedang
adalah seorang manusia yang diangkat'Nya menjadi Rasul-Nya.
I'itiqad kaum Bahaiyah yang mengatakan bahwa Rasul'rasul dan ia sendiri Mirza Ali Muhammad atau Mirza Husein Ali, semuanya itu perwujudan Tuhan di atas dunia, adalah i'itiqad yang sesat yang menyesatkan yang harus dijauhi oleh seluruh ummat Islam.
4. Iihad Haram Kaum Bahaiyah mengharamkan perang dengan senjata, walaupun perang itu untuk mempertahankan diri atau mempertahankan agama. Mereka hanya
menganjurkan jihad dengan lisan saja. Umpama dikatakan kepada kaum Bahaiyah, bahwa Nabi Muhammad Saw. acap kali perang dengan kafir Quraisy dan orang'orang Yahudi, maka mereka menjawab bahwa hal itu dibolehkan pada z1mandulu, zaman kuno,
-
tetapi pada zaman sekarang, pada abad ke XIK abad sekarang ini - maka perang itu tak dibutuhkan lagi. Paham inilah yang membawa terkenalnya Paham Bahaiyah di Eropa dan Amerika, karena paham ini sesuai dengan selera kaum imperialis yang menjajah negeri-negeri Asia - Afrika. Pada ketika iru kaum impelialis Barat sedang menjajah hampir seluruh
negeri Islam, dan ummat Islam di dunia sedang mempersiapkan perlawanan senjata dengan kaum imperialis untuk mengusir mereka.
"sesungubnya kafirlab orang yang mengatakan babwa: Tuban ialab 386
387
Tiba'tiba datangkaum Bahaiyah di Timur Tengah yang mengharamkan peperangan dengan senjata. Alangkah senangnya hati kaum imperialis ketika
itu, Kaum Ahlussunnah walJama'ah berpendapat, bahwa peperangan itu wajib dilakukan kalau kemerdekaan Islam terganggu, kalau orang Muslim
xxvl
dijajah atau disilaa, kalau ummat Islam diusir dari kampungnya, maka ketika itu wajiblah perang yang dinamakan perang sabil, dengan senjata.
SEIARAH NINGKAS PAHAM AHMADIYAH
Firman Tuhan:
y 1, +: ;s,
.''*V K h\1:-G tV'"{.#\, h'65
Ada satu golongan yang nuncul di Qadiyan, India (sekarang daerah Pakistan), bernama Golongan Abmadiyah, atau katakanlah kaum Ahmadiyab.
Pendiri dari golongan ini bernamaMirza Gulam Ahmad.
Artinya: " Perangilah
orang- orang musyrik
se
lurubny a,
s
eb
agaimana mereka
memerangi kamu pula seluruhnya" (Ar Taubah : 36).
Jadi, berperang dengan senjata untuk mempertahankan diri adalah wajib menurut i'itiqad kaum Ahlussunnah walJama'ah, sesuai dengan ayat suci ini.
Ia dilahirkan di Qadiyan di sebuah desa daerah Punjab yang sekarang di bawah lingkungan daerah Pakistan, pada tahun 1836 M yaitu 131 tahun yang lalu dan meninggal di situ juga pada tahun 1908, yaitu 63 tahun yang lalu.
Iklau dibanding dengan Mirza Ali Muhammad pembangun paham lk. 55 tahun dihitung hari
Bahaiyab maka Gulam Ahmad terkemudian meninggalnya masing-masing.
5. Hamplr Serupa Dengan I'tlqad Syi'ah
Tempat kelahiran juga berbeda, Mirza Ali Muhammad lahir
di
Sirazi
Banyak fatwa dan pengajaran-pengajaran kaum Bahaiy ah yang serupa
dan dihukum mati di Tibris, daerah Iran, sedang Mirza Gulam Ahmad lahir
dengan paham dan pengajian Syiah. Memang asal mulanya kelahiran Bahaiyah
di daerah Punjab Pakistan, dan juga meninggal di situ. Tetapi kedua-duanya lahir di tengah-tengah kaum Syi'ah. Mirza Ali Muhammad pendiri Bahaiyah lahir di tengah-tengah Syi'ah Imamiyah di Iran sedang Mirza Gulam Ahmad, pembangun paham Ahmadiyah lahir di tengah-tengah Syi'ah Isma'iliyah di Pakistan. Karena itu antara dua paham ini banyak persamaannya, di samping ada
adalah dari kalangan kaum Syi'ah
di Iran, walaupun kaum
Syi'ah yang
berkuasa menghukum mati pembangun yang perrama dari paham Bahaiyah
ini, yaitu Mirza Ali Muhammad. Oleh karena itu ummat Islam harus waspada dengan paham Bahaiyah yang sekarang mulai tumbuh dalam kalangan orang-orang kita yang intelektuil, akibat pembacaan buku-buku Bahaiyah yang terbit di Eropa, khususnya dari London.
pula perbedaanny^. Setelah ia berusia 54 tabtn, yaitu pada tahun 1950 M. Mirza Gulam Ahmad mendakwakan, bahwa iaadalahNabi sesudah Nabi Muhammad Saw.,
dan pula Nabi yang paling akhir. Bukan saja Nabi, tetapi juga Imam Mahdi yang ditunggu, Mujadid dan Juru Selamat.
388
389
Sudah terang, bahwa Mirza Gularn Ahmad
ini termakan
pengaiaran
Syi'ah Isma'iliyah yang ketika itu banyak di daerah Punjab, yang mem' percayai bahwa akan lahir pada akhir z man Imam Mahdi yang'ad 1, yang akan membawa keadilan untuk seluruh dunia, yang pangkatnya tidak kalah dari Nabi dan juga menerima wahlu dari Tuhan. Memang kaum Syi'ah berpaham bahwa ke Nabian dan ke Rasulan belum putus, imam-imam mereka dianggapnya masih menerima wahlu langsung dari Tuhan. Mirza Gulam Ahmad bertindak lebih jauh, ia bukan lagi Imam, bukan saja Imam Mahdi, tetapi Nabi benar'benar yang mendapat wahlu dari Tuhan.
ktapi
ajaran bahwa ada Nabi sesudah Nabi Muhammad, bertentangan pula dengan kaum Syi'ah. Bagi mereka yang ada ialah Imam, bukan Nabi
baru, sedang Imam itu harus dari keturunan Saidina Ali Kw. Karena itu Mirza Gulam Ahmad bukan saja ditentang oleh kaum Ahlussunnah wal Jamaah di seluruh dunia, tetapi juga oleh ulama-ulama Syi'ah yang berada di Pakistan, di Iran dan Yaman, Maka Mirza Gulam Ahmad akhirnya melawan dan menghantam pula kepada kaum Syi'ah. Dalam buku'bukunyaMirz;a Gulam Ahmad mengejek-
ejek kaum Syi'ah dan mengejek-ejek Hasan dan Husein Rda. Ulama-ulama di seluruh India pada ketika itu mengeluarkan farwa bahwa Mirza Gulam Ahmad tidak lagi dalam lingkungan ummat Islam karena ia mendakwakan dirinya jadi Nabi sesudah Nabi Muhammad Saw. yang menentang sebuah ayat dalam Qur'an suci yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad
itu
adalah Nabi paling akhir.
Di antan ulama-ulama
yang menolak paham Ahmadiyah itu di India
adalah:
1.
Maulana Muhammad Anwarullah Khan, Pejabat Urusan Agamakraiaan Hydarabad, yang mengarang sebuah buku untuk menolak paham Ahmadiyah, yang diberi nama, Hidatul aftram bijawabi Izalatul Auham". Dalam buku diterangkan bahwa paham Ahmadiyah Qadiyani di luar
lingkungan Agama Islam.
390
2. Maulana Abul Hasan Gulam
Mustafa, ulama besar wilayah Amitsar yang
mengatakan bahwa Gulam Ahmad
itu sudah menjadi kafir dengan
dakwanya bahwa Ia adalah Nabi'
3. Maulana Azizurrahman, mufti
Universitas Darul
Ulul adalah
sesat
menyesatkan,
4,
Dan banyak lagi ulama-ulama India ketika
itu yang menolak
paham
Ahmadiyah ini.
Akan tetapi, Keraiaan Inggeris yang ketika itu menguasai India menyokong gerakan Ahmadiyah ini, karena di antara fatwanya ada yang sangat disukai oleh penjajah ketika itu yaitu : Jihad dalam Islam itu bukan dengan senjata, tetapi hanya dengan lisan saja. sebagai dimaklumi, bahwa farwa ini sama dengan fatwa kaum. Bahaiyah yang mengarakan juga bahwa jihad itu bukan dengan senjata, tetapi cukup dengan lisan
saja.
sama dengan fafwa seorang "pemodernisasi agama" bernama, Sir Sayid Ahmad Khan, Rektor Universitas Aligarh di India (Vafat: 24Muet 1898 M.), yang memfarwakan bahwa jihad harus dengan lisan dan Farwa
ini juga
tulisan saja. pada ketika itu, sama halnya dengan ummat Islam diluar India, di mana
ummat Islam
di India sedang
akan berjuang melawan Inggeris, dengan
senjata.
Maka farwa Bahai dan Ahmad Khan
ini sangat disukai oleh Inggeris.
Ke Indonesia paham Ahmadiyah itu masuk juga sesudah peperangan
dunia pertama, sehingga ada, cabang'cabang gerakan Ahmadiyah di Jakarta, di Medan, di Padang dan lain-lain tempat' Tetapi paham Ahmadiyah di Indonesia tidak begitu maju, karena tefus.menerus ditentang oleh ulama-ulama Islam, khususnya ulama-ulama kaum, Ahlussunnah wal Jama'ah. Alm. Maulana Syeikh Hohammad Jamil Jaho Padang Panjang, (Sum' Barat) seorang ulama Islam yang terkenal mengarang sebuab buku ber' nama "Nujumul Hidayah figaddi ala ahlil giwayah" (Bintang Hidayat untuk
391
menolak kaum yang sesat).
Di
dalamnya dikupas paham Ahmadiyah ini
dan ditolak sekuat-kuatnya. Paham Ahmadiyah menjadi muram diseluruh dunia, khususnya di Indonesia tidak mendapat pasaran, walaupun propagandisnya berkeliaran
xxvn
kepelosok-pelosok tanah air Indonesia.
I'TIQAD I(AUIT AHMADIYAH YANG BERTENTANGAN DENGAN
KAUM AHIUSSUNAH lVA[ TAIIAAH
l. la Seorang
Nabi Dan Rasul
Mirza Gulam Ahmad mendakwakan dirinya Nabi dan Rasul. Dalam buku "lzalatul Auham" paglna 673, ia berkata: "sayalah yang dikabarkan Tuhan dengan firman-Nya di dalam al Qur'an:
'J.t*3G\:s M:bW)+:'p-b:dvif , * '*)gt.sXs;s;tb'e,+u-96. dt eL,J rLil 6o giu J '
Artinya;
='
)\&\fr's-{$Jlls }+ 1 r rj"J ''tu.'-r
"Dan ketika Isa anak Maryam berkata, Hai Bani Israil! Sesungubnya
aku ini utusan Allah untukmu, membenarkan wabyu yang diturunkan sebelum aku, yaitu Taurat, dan menyampaikan berita gembira akan kedatangan seorang Rasul kemudian namanya Ahmad, tetapi setelab Rasul itu datang kepada mereka dmgan bukti yang nyata, mereka berkata : inilab tukang sihir yang nyAtA" (As Saf : 6). Disiru diterangkan oleh Nabi 'lsa alaihissalam bahwa al'an datang seorang Rasul namanya Ahmad. Sayalah yang dimaksud oleh beliau, kata
392
393
Mirza Gulam Ahmad, karena nama saya Ahmad. Mirza Gulam Ahmad telah merangkul ayat ini untuk dirinya, karena ia bernama Ahmad.
Andai kata boleh menafsirkan Qur'an macam ini maka setiap orang
kekapiran, aku al Hasyir, yaitu yang dikumpul (pada hari qiyamat) manusia dibelakangku, dnn aku al Aqib. Hadits ini dirawikan oleh Imam Bukbari dan Muslim, tetapi dalam Muslim ada tambaban :'Aqib itu ialab Nabi yang tidak ada lagi Nabi sesudabnya (Shahih Bukhari II
bernama Ahmad berhak untuk menda'wakan dirinya Rasul sesudah Nabi
hal. 183 dan Shahih Muslim II hal. 336)
Muhammad Saw.
Hadits ini diletakkan oleh pengarang kitab Tafsir Khzen berkenaan dengan tafsiran ayat tadi (Tafsir Khzin VII hal. 71). Mirza Gulam Ahmad mengatakan lagi dalam buku "Haqiqatul lflah1u",
Tafsir Qur'an itu harus dicari dalam hadits-hadits, bukan tafsiran sendiri
atau isapan jempol sendiri.
Ikum Ahlussunnah wal Jarna'ah menafsirkan ayat ini dengan hadits Nabi Muhammad Saw, di mana dikatakan bahwa yang dimaksud dengan perkataan 'Ahmad" dalam ayat itu ialah Nabi Muhammad sendiri, karena, nama beliau
di samping Muhammad
yang juga bernama Ahmad.
o$,Anfi,utl,(tl'r?yr'Xifr ,u6t 6y,4{',eJ,(rrWcib\A6s,lAs
F s, P, a,V olt . +i6t t
uPr
GtKl);"lfi1, Artinya:
wahlu hal, 391),
fur.W*,iV:l,tbr6J\6,,16
Pf ^,nt
:
"Bnbwfrsanya Saya Rasul Tuhan kepada selurub manusia" (Haqiqatul :
aaW:i:gb,z,H,r#E
s$vltat5
Diwahiukan kepada saya
juga Ahmad.
Jadi maksud ayat ini ialah, bahwa Nabi 'lsa alaihissalam memberi kabar suka kepada muridnya akan kedatangan seorang Rasul, yattu Muhammad
Di dalam sebuah hadits tersebut
yaitu:
t u.,vl { .tW'f;A
f Y.\urI g'
ini
teranglah bahwa ia, Mina Gulam Ahmad mendakwakan dirinya, Nabi dan Rasul, sesudah Nabi Muhammad Saw. Kepercayaan ini ditentang keras oleh kaum Ahlussunnah wal Jama'ah karena menurut i'itiqad mereka, bahwa Nabi dan Rasul yang paling akhir Dengan ucapan
adalah Nabi Muhammad Saw.
Barangsiapa mendakwakan dirinya Nabi dan Rasul sesudah Nabi Muhammad Saw. maka orang itu pembohong, harus ditolak dan dilawan habis-habisan.
Sesudah Nabi Muhammad tidak ada,lagi Nabi atau Rasul, yang ada
hanyalah Khalifah, Ulama-ulama, Auliya-auliya, Imam'imam Mujtahid, Guru-guru Agama, IJstzd-ustzd dan Syekh'syekh. Kepercayaan kaum Syi'ah yang mirip-mirip menjadikan Saidina Ali
Artinya:
atau Imam-imam mereka menjadi Nabi juga ditentang oleb kaumAhlussunnah,
Dari Mubammad binJubair bin Muth'im, dari bapaknya (ubair bin Muth'im) Rda., beliau berkata berkata Rnsulullah Saw: Bagiku ada 5 namt: Aku Mubammad dan Ahmad, aku Al Mahi, yakni pengbapus
karena "ke-Nabi-an" pun sudah habis sesudah Nabi Muhammad Saw.
394
Dalil-dalil paham ini adalah
:
395
Kesatu
Kedua:
:
Tersebut dalam al Qur'an al
Ikrim
Bersabda Nabi Muhammad Saw.
:
/.,( 1,:,2 fr. i:ir lll ^l 1i'r{11 k 6K 66wWtq,;JF',F.1?W! Y''tL#Yr 'Ki:,1{S6t',6gu, t9 €v
b,3r'69s:A<2b.Ft(t'#$ft 1., .-,!>! I
1 *'g;ars,rs'.$7t1tI5
Artinya:
"Nabi Mubammad
itu bukan bapak seorang pun diantara-antara
laki-laki diantara kamu, tetapi beliau Rasul Allah dan Nabi penutup, Dan Tuban maba tahu atas segala sesuatu" (Al Ahzab: 40). Terang dan nyata dalam ayat ini bahwa Nabi Muhammad Saw, adalah "Khataman Nabiyiin", yakni Nabi penghabisan. Dalam kitab-kitab tafsir tentang arti "Khataman Nabiyiin" adalah
1.
:
Dalam Tafsir Khazen, iilid V, pagina 218: "ke-Nabi-an telah tertutup, tak ada lagi sesudah beliau".
2. Dalam Tafsir Nasafi, jilid III, pagina 306: 'Akhir Nabi,
riada seorang
juga lagi Nabi sesudah beliau".
3. Dalam Tafsir Jalalein,
yang dicetak bersama. Tafsir Shawi
jilid III,
4.
Dalam Tafsir lbnu Katsir, pada
iilid III, pagina 493.'Ayat ini
Seperti matahari siang haribegirulah terangnya, hadits ini mengatakan bahwa Nabi tidak adalagi sesudah Nabi Muhammad Saw Mirza Gulam Ahmad sangat berani menentang hadits yang sahih ini'
Ketiga
:
Tersebut dalam ktab Hadits:
6{ru + U,t) utI,E ,s ;-4 6yY
wil
lama'ah semuanya
berpendapat bahwa ayat "Khataman Nabiyiin" berarti : Tidak ada lagi Nabi sesudah Nabi Muhammad Saw. Beliau adalah Nabi yang penghabisan, Nabi al
Miza Gulam Ahmad, dan fatwa lainJain orang yang mendakwakan
dirinya Nabi bertentangan dengan ayat ini.
396
Artinya:
Fr"J" iu l}-
i Ur-.' ."L
tl,Jb I OL!^J b JtJle4lrt,.lU,
nyatakan dengan terang, bahwa Nabi tidak adalagi sesudah Nabi
Kalau dilihat tafsir.tafsir kaum Ahlussunnah
t AtlAif
'Adalah Bani Israil diperintab oleb Nabi'Nabi, setiap meningal seorang Nabi lantas digantikan oleb Nabi yang lain, tetapi sesudab saya tak ada Nabi lagi" (Hadits sahih riwayat Bukhui ' Shahih Bukhari II hal. 175).
me-
Muhammad Saw. Begitu juga Rasul, lebih-lebih tidak ada lagi".
t)y.d"
Artinya:
,ery
pagina 263 : "Dengan Nabi Muhammad disudah Nabi.nabi".
-
'
4ri
dlp f 6/g c/ r.l:;bd;u.rr-#.r
t
'l--"'ol"
"Pada ketika peperangan Tabuk, Rasulullab memerintabkan Saidina
Ali tingal di kampung menjaga negeri, maka Saidina Ali meradang: "Tuan tingalkan saya hanya untuk meniaga anak-anak dan wanitawanita (saya mau ikut perang)". MakA Nabi Mubammad Saw, menjawab: "Tidakkab mgkau suka serupa Harun dibanding dengan Nabi Musa, tetapi (awas) : Nabi tak ada lagi sesudab saya" (Hadits Riwayat Imam Muslim - Shahih Muslim II hal. 360).
391
Jelas dalam hadits ini, bahwa Nabi Muhammad Saw. menitahkan supaya
Saidina Ali tidak ikut perang Tabuk, tetapi tinggal di kampung mewakili beliau, sebagai keadaan Nabi Harun yang tinggal di kampung seperginya Nabi Musa As. munajat ke bukit Thurisina.
Pada akhir
z
man, Nabi 'lsa 'alaihissalam akan turun lagi kedunia.
lbrsebut dalam Hadits Bukhari
:
Beliau, khawatir ketika itu kalau'kalau ucapan ini disalah tafsirkan orang dengan menganggap Saidina Ali sebagai Nabi seperti keadaannya Nabi Harun. maka beliau menegaskan: "Tapi kamu bukan Nabi, karena Nabi tidak ada lagi sesudah saya. Engkau hanya pengganti sementara untuk menjaga negeri selama saya pergi perang". Tegas, tegas sekali Nabi Muhammad Saw menyatakan bahwa tidak ada
Nabi lagi sesudah beliau. Ke-empat
\\t (f
:
Nabi Muhammad Saw. bersabda:
t
e.06t{
Artinya:
'(sss\g'fi;tg/e'ai(SAbt6 lY';!"'Us\' Artinya
lt
6ry't €1 6.i4)t
ottr. 13;+4
A)jda;;Jt
mengbentikan peperangan dan melimpahkan barta yang banyak sebinga tak ada lagi yang akan menerimanya. (HSR Buktrari ' Shahih Bukhari II
:
"Akan ada pendusta 30 orang, sekalianrrya mendakwakan dirinya bahwa ia Nabi; Saya adalab kesudah-sudahan l,labi, tak ada tagi Nabi sesudab saya" (H. Riwayat Iirmidzi - Sabib Tirmidzi juzu' N pagina 63). Terang, dalam hadits
ini dinyatakan bahwa
Dari Abu Hurairah Rda, beliau berkata: Berkata Rnsulullab Saw.' Demi Tuhan yang di4ku ditanganNya, akan turun Isa lbnit Maryarn kep adamu menj a di h akim' adil, mak a ia meme cah s alib, membunub b abi,
orang-orang, yang men-
da'wakan dirinya jadi Nabi sesudah Nabi Muhammad Saw adalah pembohong,
karena Nabi tak ada lagi sesudah Nabi Muhammad Saw. Inilah keperc yaafi kaum Ahlussunnah wa Jama'ah.
hil,.174). Mirza Gulam Ahmad selain ia mendakwakan dirinya Nabi dan Rasul juga mendakwakan dirinya Isa al Masih yang dijanjikan akan datang, yaitu
dia sendiri. Aneh betul orang ini! Ia bukan 'lsa bin Maryam, tetapi dikatakannya bahwa iaadalah Isa yang
dijanjikan akan datang pada akhir
z
man. Namanya Mirza Gulam Ahmad,
2. lllirza Masih AI lllau'ud,
bukan Isa bin Dalam hadits dinyatakan bahwa Nabi 'Isa membunuh sekalian babi
Menurut kepercayaan Islam, bahwa Nabi 'lsa 'alaihissalam tidak dapat disalib oleh musuh beliau dan yang disalib itu adalah orang yang serupa
dan memecah sekalian salib. Bertanyalah kita, apakah Mirza Gulam Ahmad sudah membunuh
dengan beliau.
Maryam.
sekalian babi dan memecah sekalian salib? Tidak.
Nabi 'lsa ketika itu diangkat kepada-Nya.
398
399
Di dalam Hadits dikatakan bahwa Nabi Isa akan melimpahkan harta yang banyak sehingga tidak ada lagi yang akan menerimanya, Apakab Mina Gulam Ahmad ada berbuat begitu? Tidak, ia mari rak pernah ia melimpahkan harta.
Inilah omong kosongnya Miza Gulam Ahmad!
t. Anak Dan Khalifahnya illendapat lffahyu fuga. Bukan sajaMirza Gulam Ahnnad yang menda'wakan dirinya menerima wahyu serupa Nabi dui Tuhan, tetapi juga anaknya dan Khalifahnya, yaitu Mirza Basiruddin Mahmud Ahrnad Khaiifatul Masih II, menda'wakan pula bahwa ia dapat wahyu dari Tuhan.
l. la lllenyempurnakan Syarl'at lslam Majallah Universitas 'Al Azhar" Kairo terbitan tanggal
telah membongkar babis-habisan kesesatan Ahmadiyah Qadiyan dan pasal 12 berikutnya, tersebut
Nabi Muhammad kalau dibanding dengan Mirza Gulam Ahmad adalah sebagai hilal (bulan sabit), sedang ia adalah badar (bulan purnama). Pada lambang bendera kaum Ahmadiyah dicantumkan:
1. Hilal (bulan sabit). 2. Badu Sulan purnama), 3. Menara, Hilal bagi mereka artinya Muhammad, Badar artinya Miua
memelibaraku dan memberikan kepadaku kemenangan dan akan mengh ancurkan mereka', Begitulah dongeng Mirza Basiruddin, anak dan Khalifah yang ke II dari
Mitza Gulam Ahmad yang mendirikan gerakan Ahmadiyah. Dongeng ini bertentangan dengan Agama Islam yang suci, karena Nabi
Muhammad Saw. telah menyatakan dengan gamblang, bahwa Nabi dan kenabi-an tidak ada lagi. xbpercayaan bahwa Khalifah-Khalifah menerima wahyu juga sama dengan kepercayaan kaum Syi'ah.
400
Gulam
Ahmad dan menara artinya menara Damsyik, di mana Nabi Isa akan turun pada akhir
z
man.
Tentang menyempurnakan syari'at Islam ia memfatwakan, bahwa:
(peraruran) Khilafat, maka lema'at menghadapi kisis dan bahaya besar. Orang-orang besu mulai meramalkan, bahwa kehancuran Jema'at dan
bubar berantakan hanya soal beberapa hart saja, Pada saat itu ftthan rnenurunkan wahyu kepadaku, bahwa Tuban akan melindungi dan
:
I'itiqad kaum Ahmadiyah mempercayai bahwa Miza Gulam Ahmad diutus Allah untuk menyempurnakan Agama Islam. Agama Islam masih kurang, karena itu ia diutus untuk menyempurnakannya.
Bandung 1968 yaitu:
Jema'at, Islam dan ummat manusia. Ifurena ba$an besar dari mereka, yang dipandang sebagai pejabat-pejabat pimpinan Jema'at menentang nizam
Pebruui 1957
Ahmadiyah Lahore. Di antara uraiannya dikutipkan di bawah ini dan pada
Basiruddin ini mendongeng dalam bukunya "pengantar untuk mempelaiut Qur'an", pada jilid ke III, pagina 76, keluaran Yayasan Msrna Damai "Dalam keadaan demikian aku menyetujui menerima bai'at Jema'at sebagai Khalifah ke II dan dalam kedudukan itu mulai mengkhidmati
I
1.
Rhad dengan senjata tidak ada lagi.
2.
Melawan pemerintahan Inggeris yang berkuasa di India ketika itu
adahh haram.
.
3. Jihad yang diakui oleh syari'at ialah iihad
bersama-sama Inggeris
melawan pemberontak-pemberontak yang terdiri dari orang Islam. Itulah yang dinamakan menyempumakan Syari'at Islam oleh Ahmadiyah.
ini
ditantang keras oleh kaum Ahlussunnah wal Jama'ah, karena dalam htwanya ini terselip penghinaan terhadap Islam Fatwa semacam
dan juga terhadap Nabi Muhammad Saw.
Islam dianggapnya belum sempurna dan Nabi Muhammad Saw. dianggapnya lebih rendah dari dia. Nabi Muhammad Saw. hilal dan ia bulan pumama.
40t
Nabi Muhammad Saw
-
r menurut kepercayaan
kaum Ahlussunnah wal
adalah "Saidul khalaik" (penghulu sekalian makhluk), tiada
lama'ah makhluk yang lebih tinggi pada sisi Tuhan yang melebihi Nabi Muhammad Saw.
Dan
agama Islam
itu sudah sempurna, tak perlu ditambah atau
di-
sempurnakan lagi oleh siapapun, juga oleh Mina Gulam Ahmad.
yang paling mulia pada sisi Allah ialah Nabi Muhammad Saw. sesudah itu Rasul-Rasul yang lain, sesudah itu Nabi'Nabi yanglain, sesudah itu malaikat' malaikat, sesudah itu baru manusia. Mirza Gulam Ahmad tak ada namanya dalam leretan-leretan Rasul'rasul dan Nabi-nabi yang termaktub dalam Qur'an, karena itu dakwanya tanpa
bukti.
Firman Tuhan dalam al Qur'an:
K V, ; e:Slz'#i s K,K *6 7,4i
o. Ia Mimpi ladi Tetadan Dalam bukunya'Ayinah lfurnalat lslam", diterangkan
Y,;$ur.6.*>i4,
ladi
agama Islam sudah cukup pada tahun
ke 10 H., tidak perlu
dicukupkan lagi oleh Miza Gulam Ahmad yang lahir lehih dari 1200 rahun di belakang Nabi Muhammad Saw
5. Ia Lebih
ltutia Dari Abu Bakar ltan Darl Nabi.Nabi
Mirza Gulam Ahmad dalam bukunya "Mi'yarul Akhyar", berkata begini
..rgy !1.* {4i:1,&'pi'S \\ f i..{!'a
Artinya:
t 4,rt#i6 i
t
"Saya lebib mulia dariAbu Bakar dan daripada Nabi-Nabi' (Mi'yarul
Akhyar hal. 11).
Inipun tidak diterima oleh kaum Ahlussunnah wal Jama'ah. Makhluk
402
ifii
-p ; +;aiitt$6 ed Stf, .,et -e, r.--,6 rXA @Sp,l, &, fry U
Artinya:
"Hai ini (Hari Haji Wada' bulan Zulhijah tahun 10 H) telah Aku sempurnakan aganxamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu dan Aku telah nenyukai Islam menjadi Agurnurnu" (Al Maidah: 3).
:
'*fi'\;$$bit{tsr
Artinya:
meyakini babwa saya benar-benar Allah, dan terkhatarlah dalam bati saya ketika satu akan memperbaiki dunia ini dengan suatu peraturnn bAru, akan saya atur dengan (Jndang-tJndang baru artinya saya iadikan langit dan bumi dengan situasi baru" (Lyinah Kamalat Islam pagina 564 '565). "Saya mimpi bahwasaya adalah Tuhan, dan
Inilah dia Mirza Gulam Ahmad, pembangun Ahmadiyah Qadiyan!
?. Ia Mencintai lnggeris Sepenuh Hati Dalam bukunya'Al Huda", juzu' I, pagtna 26 tersebut adalah
:
"Tidak tersembunyi lagi, bahwa Kerajaan yang berkah ini (Kerajaan Inggeris) Saya pelayannya dari dulu, bapak sayaMftzaGulam Murthada
bin Muza Atha Muhammad Qadiyani adalah adpisur Kerajaan Inggeris Raya. Bapak saya membantu kerajaan ini dengan 50 orang tentara berkuda lengkap dengan kudanya dalam hari yang sulit". Demikian di antaranya pengakuan Mina Gulam Ahmad tentang Ketaiaan
403
xxwil
Inggeris yang menjajah India ketika itu. Nampaklah bahwa gerakan Ahmadiyah ini adalah sebuah gerakan yang
diapi-apikan dan diembus oleh Inggeris, guna kepentingan kolonialnya.
Ibrena itu tidak heran bahwa gerakan ini mendapat pasaran juga di London (lnggeris) sampai ia mendirikan sebuah Mesjid Ahmadiyah di london. Kita kaum Ahlussunnah wal Jama'ah menganggap bahwa ia. Dajal yang bohon5, y ng telah mengkhiantti agamanya dan tanah airnya.
IADWAI. KESIMPUIAN pERBEDAAN I'TIQAD YANG SANGAT pnINSIpA[ ANTARA KAUM AHI.USSUNAH lVAt IAMAAH DAN rrnQAH-rrRQAH [ArN
Mudah-mudaban Tuhan Yang Maha Fsa menjauhkan kita buat selama-
lamanyadari tipu daya kaum Ahmadiyah ini, dan tipu daya firqah yang sesat. Amin, amin Ya Rabbal 'alamin.
I'i
I'iti
Ahlussunnah wal lama'ah
lai
1. Syi'ah 1.
Saidina Umar,
Khalifah yang pertama
I
Abu Bakar, kedua Saidina
ketiga Utsman bin Affan
t. Ketiga-tiganya terkutuk karena merampas Khalifah dari tangan
I
Rda.
Saidina 'Ali Kw. Imam yang pertama adalah Saidina Ali Kw
I
Khalifah boleh diangkat
I,
dengan
musyawarah Ahlul halli wal
Imam harus dituniuk oleh Nabi Muhammad Saw. dengan wasiat.
'aqdi.
). Khalifah orang biasa,
tidak |
3
ma'shum tidak menerima
dan juga ma'shum.
wahyu. 4.
5.
I
I
Tidak mempercayai adanya Khalifah
ghaib.
Kepercayaan kepada,
bukan rukun
Khalifah
iman.
Bukhari.
Ard'Ahli BaiC'ialah termasuk isteri
+
Hadits
I
5.
Mas-haf
4M
Percaya kepada Imam adalah salah satu rukun iman.
I I
6.
I
Kitab yang kedua adalah Al Kafi karangan Ya'qub al Kullni.
l.
Mas"haf yang sah ialah Mas-haf 'Ali.
I
famili-famili,
Nabi.
I
a.
Tidak menganut faham "Vahdatul Wujud". (serba Tuhan).
Arti 'Ahli Bait" hanyalah keturunan Ali dengan Sitti Fathirnah
I
9.
Percaya adanyr Khalifah gaib
I
I
Mas-haf yang sah ialah
Uts-man.
|
yanga|.an ke luar akhir zaman.
Kitab kedua adalah kitab
7.
Kralifah masih menerima wahyu
I
Rda.
n
Menganut faham "Wahdatul' Wujud" (serba Tuhan).
405
I'iriqad Ahlussunnah wai
Jama'rh
I I'iriqad Firqah lainnya 10. Islam sudah cukup pada waktu I io. trt* belum cukup ketika itu Nabi Muhammad saw. wafat. I karena masih ada wahlu_wahyu I Ilahi unruk Imam.imam Syi'ah. 11. "Taqiyah" bukan rukun iman. I it. ,,taqiyah,' juga salah satu rukun
I
ada. lainJain.
4.
4. Danlzrinlain.
DanlainJain.
4. Mu'tazilah
1.
Bentuk dan baik ditentukan
1.
Sunnah Rasul.
2. Qur'an
dan Hadits di atas akal.
2.
3. Qur'an
Kalam Allah yang
Ali Kw. tidak sah, seI ,. *rn^n,,tahkim,'. "tahkim". I sudah 2. sitri Aisyah Rda. adalah Ummul | 2. sirri hisyah terkutuk sebab Mu'minin yang dihormati I melakukan,,peperanganJamal,' sampai wafatnya. j melawan Ali Kw. 3. Sekalian orang yang mem- | 3. SeLatian yang membantahnya, bantahnya belum tenru kafir. j kafir, halal darahnya. 4, Ibadat. bukan rukun iman. | 4. lbadat rukun iman. 5. Ada dosa kecil dan ada dosa I l. s.t utirn dosa, adalah besar tak besar. I adayang kecil atau yang besar. 6, lnak'anakorangkafrmatikecil I o. enat-anakorangkafiryangmati tidak masuk neraka. I kecil masuk neraka. 7. Dan lainJain. I Z. nan lain-lain. Khalifah Ali Kw. sah
sesudah
3. Murjiah 1. 2.
Rukun Iman
6.
Berbuat dosa haram walaupun sudah beriman.
I t. I
hukum di dunia ini.
bawah
3. Qur'an adalah
4. Tuhan boleh dilihat
apalagi
4.
Tuhan tidakbisa dan tidakboleh
dilihat walaupun dalam syurga.
dalam slurga.
5/
makhluk sama
Mi'rai Nabi dengan roh
dan
5.
tubuh.
Mi'raf Nabi dengan tubuh dan roh tidak masuk akal. Miraj hanya mimpi.
6. Pekerjaan manusia
dijadikan
6. Pekerjaan
manusia diiadikan
manusia.
Tuhan.
7.
Arsy dan Kursi ada.
7.
Arsy dan kursi tidak ada.
8.
Ada Malaikat Kiraman K.atibin.
8.
Malaikat Kiraman Katibin tidak
9.
Surga dan neraka kekal selama-
9.
Sl.urga dan neraka tidak kekal.
ada.
lamanya. 10. Timbangan
di
ak:hirat ada.
10. Timbangan di ak{rirat tidak ada.
di alhirat tidak
11. Hisab di aL:hirat ada.
11. Hisab
12.Titian Shirathal Mustaqim ada.
12. Titian Shirathal Mustaqim tidak
13. Kolam Kautsar ada.
13. Kolam Kautsar
14. Syafa'at rda.
1,4. Syafa'at
15. Silaa kubur ada.
15.
ada.
ada.
nukun Iman hanya mengenal Tuhan dan Rasul-rasulnya.
2, Berbuat
dosa tak apa-apakalau
sudah mengenal Tuhan dan RasulNya.
Orang yang bersalah huus di-
di
dengan makhluk yang banyak.
Qadim.
1.
Qur'an dan Hadits akal.
i
2. Khawarii
Burukdanbaikditentukan oleh akal manusia.
oleh Allah dalam al Qur'an dan
i*rn.
I tZ. u.*p. rcayai adanya rai,ah. I t3 nrn lainlain.
12. Rai'ah tidak
13.Dan
I'itiqad Firqah lainnya
I'itiqad Ahlussunnah wal Jama'ah
3. Orang yang bersalah harus di tangguhkan sampai kemuka Tuhan.
16. Tuhan
tidak diwajibkan mem-
buat yang baik atau yang lebih baik.
tidak ada.
tidak ada. Silsa kubur tidak ada.
16. Tuhan
wajib (mesti) membuat
yang baik dan yang lebih baik.
I'itiqad Ahlussunnah wal Jama'ah 17. Tuhan mempunyai sifat.
I'itiqad Firqah lainnya
17. Tuhan
tidak mempunyai
6. Jabariah
sifat.
Ia mendengar dengan Zat-Nya,
1.
Ia melihat dengan Zat-Nya. 18.
Ada mujizat Nabi Muhammad
18. Tidak ada mujizat Nabi selain Al
Qur'an seperti air
Saw. selain Al
19. Keramat-keramat Wali ada dan
2.
Qur'an.
keluar dari anak jari beliau.
Ada ikhtiar atau usaha dari
1.
Tidak ada ikhtiar atau usaha dari
manusia.
manusia, semuanya dari Tuhan.
Iman harus diakui dalam hati dan di-ikrukan dengan lisan.
Iman cukup dalam hati
Dan lain-lain. 19. Keramat-keramat
I'itiqad Firqah lainnya
I'itiqad Ahlussunnah wal Jama'ah
3.
saja.
Dan lain-lain.
tidak ada.
orang-orang saleh ada 20. Menjauhkan
diri dui
mencaci
maki sahabat-sahabat Nabi.
sahabat-sahabat Nabi yang dianggapnya berbuat salah.
2L. Orang mukmin yang wafat
adalah kafir, kekal dalam
dalam neraka.
neraka.
dalam membuat dosa besar
22.
akhirat selain syurga dan neraka.
23. Syurga dan neraka sudah tersedia dari sekarang.
24.Dan lain-lain.
1. Tuhan punya sifat. 2. Mukmin yang berbuat
Orang mukmin yang wafat
21.
dalam membuat dosa besar bukan kafir dan tidak kekal 22,Tidak ada, tempat yang lain di
7. Naiariah
20.Lancang mulut mencaci maki
Ada tempat yang
dosa
1.
Tuhan tidak mempunyai sifat.
2.
Mukmin yang berdosa pasti
belum pasti masuki neraka.
3. Tuhan bisa dilihat. 4. DanlainJain.
lain di aktrirat
masuk neraka. 3. Tuhan tidak bisa dilihat. 4. Dan lain-lain.
8. Kaum Musyabbihah
selain Syurga dan neraka, yang
dinamai "manzilah bainal manzilatain" (tempat di antara
1.
Tuhan tidak bermuka dan ber-
dua tempat).
2.
Tuhan tidak duduk bersela, di
Tuhan duduk bersela
atas 'Arsy.
[rsy.
23. Syurga dan neraka belum tersedia dari sekarang. 24. Dan lainlain.
1.
Tuhan bermuka. dan bertangan.
tangan seperti manusia.
3. 4.
di
atas
Tuhan bukan di atas langit.
3.
Tuhan di atas langit.
Tuhan Allah tidak bertubuh
4.
Tuhan bertubuh serupa Nur.
5.
Dan lain4ain.
serupa, (Nur).
5. Dan lainJain.
5. Qadariyah Perbuatan manusia dijadikan
oleh Tuhan, Dan lain-lain.
1.
Perbuatan manusia di iadikan
oleh manusia. Dan lainlain.
9. Ilrnu Taimiyah 1,
Tuhan tidak duduk bersela, di atas'Arsy,
1. Tuhan duduk
bersela
di
atas
'fusy serupa duduknya Ibnu Taimiyah.
I'itiqad Ahlussunnah wal Jama'ah
2. lirhan tidak turun
I'itiqad Firqah lainnya
dari langit
Tuhan turun dari langit separu
2.
pada, separu terakhir dari
terakhir dari malam serupa turunnya lbnu Taimiyah dari
malam.
3.
Berjalan ziarahke makam Nabi di Madinah adalah perfalanan
Perjalanan ziarah ke makain Nabi di Madinah adalah per-
ibadah. 4.
adalah,
4
falanan ma'shiat. Do'a bertawassul adalah syirik.
Thariqat-thariqat Sufiyah adalah
t.
Thariqat-thariqat Sufiyah adalah
Do'a bertawassul
2.
Paham Wahdatul
lflujud
Paham liflahdatul
(serba
Tuhan) paham sesat. 3.
mimbarnya.
I'itiqad Firqah lainnya
I'itiqad Ahlussunnah wal Jama'ah
Rasulullah adalah manusia
3.
(serba
Rasulullah manifestasi (perwujudan) Tuhan. Dan lainlaim
biasa. 4.
Vujud
Tuhan) paham yang benar.
Dan lainlain.
12. Ahmadiyah
Sunnah.
Thariqat yang baik sesuai 6
1.
bid'ah dan haram.
dengan Sunnah Nabi. Dan lain-lain.
6.
Danlain-lain.
menurut sunnash.
2.
Mirza Gulam Ahmad Nabi pa-
Akan datang di akhir zaman 'lsa al Masih bin Maryam.
)
Mirza Gulam Ahmad adalah'lsa
Syari'at Islam sudah sempurna
3.
ling akfiir. al Masih yang dijanjikan itu.
bertawassul adalah
4.
Dan lain-lain.
Syari'at islam belum sempurna
tetapi disempurnakan oleb
Saw.
syari'at Mirza Gulam Ahmad.
wafat.
1. Mendo'a
bertawassul adalah
1.
ketika Nabi Muhammad
10. Wahabi
1. Mendo'a
Nabi Muhammad adalab Nabi yang paling akhir.
4
Dan lainlain.
syirik.
2. Perialannn dengan maksud
Perjalanan dengan maksud ziuah adalah Sunnah.
ziarah adalah perjalanan ma'shiyat.
3. Kubbah di atas kubur
3. Kubbah di atas kubur haram.
boleh,
apalagi di atas kubur Nabi dan Ulama-ulama.
4. Mengisap, rokok boleh. 5. Dan lain-lain.
4. Mengisap rokok haram. 5. Dan lain-lain.
11. Bahaiyah
L
Agama Islam, agama
Nashara,
agama Yahudi, masing-masing ada.
410
| I
1. Agama Islam, agama
Nashara,
agama Yahudi harus disatukan karena semuanya dari Tuhan.
4rt
I
Abdus Shamad Al Iskafi an Nisaburi.
6.
Kitab Umdtul Aqaid wal Fawaid, karangan Imam \fusuf bin Dzu Nas Al
Fondlai al Maliki.
xxx
7.
KITAB.KITAB PENTING DAI.AIT I.INGKUNGAN KAUM AHI.USSUNAH TTAL IAMAAH
I'itiqad Ahlussunnah wal Jama'ah, karangan Imam Abu Muhammad Abdullah bin \tusuf al Juwaini.
8.
I'itiqad Ahlussunnah wal Jama'ah, karangan Imam Abdul Qasim Abdul Karim dan Hazin tl Qusyairi.
9.
Lam'ul Adillah
Saya mendengar seseorang berkata secara sinis : 'Aeh, apa
Rupanya orang
ini
benar-benar tidak tahu, bahwa literatur tentang paham dan kepercayaan kaum Ahlussunnah wal Jama'ah sudah banyak dikarang oleh ulama.ulama Sunny.
Qawa'id Aqa'id Ahlussunnah, karangan Imamul
Haramain.
itu paham
Ahlussunnah wal Jama'ah, mana buku.bukunya. Mana literaturnya. Apakah tidak cukup kalau kita hanya berpegang kepada Islam saja".
fi
10. Kitab Syarhil Kubra, karangan Abu Abdillah Muhammad bin \tusuf Sanusi.
11. Hidayatul Murid
syerah Jauhartut Tauhid, karangan Burhan al Laqani.
12. Hasyrah Ummil Bartahin, karangan Syihab Abmad bin Muhammad Alganimi.
Mungkin orang ini tidak mengerti bahasa Arab, sehingga ia ridak pernah membaca buku,buku Ahlussunnah yang banyak dikarang dalam
13. Kitab al Aqidah, karangan Imam Abi Ishak as Sirzi.
bahasa i{rab.
t4.
Akan tetapi kalau kita tidak mengerri jangan hendaknya dikatakan tidak ada literaturnya tetapi haruslah dikatakan belum membaca.
15. Kitab Asrarut Taruil, karangan Fakhrur Rzi.
Kitab-kitab sekitar i'itiqad Ahlussunnah wal Jamaah ini sudah banyak dikarang dari dulu sampai sekarang oleh ulama-ulama sunny, di antaranya
untuk diketahui baik kami buatkan daftarnya, di bawah ini
1. 2.
:
Kitabul Asma' was Shifaat, karangan Imam Abu Manshur Abdul Qahir bin Thaher al Bagdadi. Kitabus sunnah, karangan Imam Abdul Qasim Hibatullah bin Hasan
at Thabuu Allakai.
3.
Kitab Tadzkiratul Qusyaairiyah, karangan Imam Abu Nashar Abdunahim
bin Abdul Ikriim al Qusyairi.
4. 5. 412
Kitab al Madl:halul Ausath ila ilmil Kalam, kuangan Imam Abu Bakar Muhammad bin Hasan bin Faurak.
as
Ktab al Aqidah, karangan 'lzzuddin bin Abdussalam.
16. thbyiin Kazbul Muftui, karangan Ibnu
Asakir.
17. Ta'wilul Musytabihaat, karangan Syamsuddin Ibnul luban. 18. Ihya Ulummuddin, bhg Qawaidul Aqaid, karangan Imam Ghozali 19, Syarah Aqidah Ibnul Hajib, karangan As Subki.
20. Syuah Tijanuddari, kuangm Syeikh lbrahim al Bajuri. 21. Aqidatun Najiin fi ilmi Usuliddin, karangan Syeik{r Zainal Abidin al Fathari.
22. Tuhfatul Murid
syarah Jauharnrt Tauhid, karangan Syeil:tr Ibrahim al
Bajuri.
23. Kttb
Sakaki syarah Huda-Huda, karangan Imam Starqawi.
24. Kjttb al I'itiqad,
karangan Imam Baihaqi.
Kitab al Iqdus Shafi, karangan Imam Abdul Qasim Abdumahman bin
413
25. Ktab Kifayatul Awam, 26. Ktab al Bajuri
karangan Syeikh Mohammad al Fadhali.
pensyarah Kitab Sanusi , karangan lbrahim Al Bajuri.
27. ummul Baraahim, karya Abu Abdillah Muhammad bin \fusuf as sanusi 28. Jauhartut Tauhid, karya Burhanuddin lbrahim, bin Harun Al Aqani. 29. Badul !,rnali, karya Sirajuddin Ali bin Ursman Al Usyi.
xxx KHATTmAH (pENUTUp)
30. Al Aqaidun Nasafiyah, karangan syeikh Namar bin Muhammadan Nasafi.
31.
Risalah
fi Ilmiltauhid,kanngan Imam Ibrahim al Bajuri.
32. Hushunul Hamidiyah, 33. Rahrul
karangan Hasan Muhammad At Tharabilisi.
Kadam, tcrrangan Abu Mu'in an Nasafi.
34. 35. Kitabul Arba'in fi Usuliddin, Larangan Imam 36. Dan lainlain.
Syarqawi syarah Sanusi, karangan Syeikhul Islam as Syarqawi. Ghazab.
Demikianlah kitab-kitab usuluddin' dalam lingkungan kaum Ahlussunnah wal Jama'ah yang dapat kita catatan disamping itu tentu banyak lagyang tidak dapat kira catat. Dan seharusnya bagi setiap Muslim, apalagi yang ulama-ulamanya supaya mengetahui sedalam-dalamnya bahasa Arab, karena kirab.kitab itu kebanyakan dikarang dalam bahasa kab.
Pada hari
ini, Senen tanggal 9 Deesernber 1968 M., bcrselttitt tlctrg'ttt
tahun 1388 H. sel.esailah buku ini saya karangan ynng tttctttrtkllt 2 tahun 5 bulan, yaitu dari bulan Juni 1966 sampai pcrmuhittr
17 Ramadhan
waktu lk.
bulan Desember 1968. walaupun saya sudah berusaha sehabis tenaga untuk melengkapkan yang dapat buku ini selengkapJengkapnya, akan tetapi hanya sekedar inilah saya majukan ke tengah'tengah masyarakat' hati saya, supaya saya mohon kepada Tuhan Yang Maha Esa dari lubuk pembacanya atau buku ini memberi faedah kepada saya dan kepada sekalian nanti, pendengarnya, berfaedah di dunia ini dan berfaedah pula di akhirat
amin-amin Ya Rabbal 'alamin.
ampun Demikian juga, kalau ada kekhilafan dalam buku ini saya mohon membuatnya. kepada Tuban, karena kesalahan itu tak adayangsaya sengaja dari buku ini saya usahakan sebaikbaiknya dapat dibaca dengan
Isi
yang saya yakini rerang, dapat dilihar i'itiqad yang salah dari firqah.firqah wal Jama'ah, salahnya, di samping saya jelaskan i'itiqad kaum Ahlussunnah yakini seyakin' yang i;itiqad dan kepercayaan yang saya anut' yang saya yakinnya akan kebenerannya. juniungan Mudah-mudahan berkat "jah" Nabi Besar kita, penghulu dan
kin
Nabi Muhammad Saw., buku ini berfaedah untuk kita bersama dan
dan bagi diterima Tuhan sebagai amal saleh bagi saya sebagai penulisnya saudara-saudara sebagai pembacanya.
Amin-amin Ya Rabbal Alamin!!
414
4r5
Untuk penutup karangan ini saya sudahi dengan ayat suci pada surar
)tusufke 108:
&4#r6r6r2l#.|FitJV:W?+tf r.^..i
e_.
BUKU.BUKU BACAAII
6;\j;€tt5ir,
membacil' Ittrttt'Illl' Dalam mengarangbuku inikami
Artinya:
'lhtakanlah! Inilah jalanku, aku dan orang-orang yctng mengikuti aku mmgajabntu kepada jalan Tuban, dmgan pemand,angan yang terang. Maba suci Tuban, dan bukanlab aku termasuk orang-orang lang nenpersekutukan.
tlll l*'1**3hfl1
ini: menukil kitab'kitab tembut dibawah
L.
gUR'N't dan TNSIR'
1.
pelbagai cctakrtrr' Al Qur'an, Mashaf Utsman dari
2.TafsirThabarilbnuJarirl0iilid'cetakanketlu:t'Mr|3t'rlsHdrtl
#,i,v
HalabY, Kairo
3.
Tafsir lbnu
-
1954 M
-
L373 H'
IOts[ lsmail lbnu
Katsir 4
ll'rl'rhv iilid' cetakan lsa ill
Kairo. (tanPa tahun)'
4,TafsirKhuein,AlauddinAlibinMuhammad4|ilid,cetakanMttst;tl.t Muhammad
5.
6.
-
Kairo, (tanPa tahun)'
Tafsir Jalalein, Jalaluddin Syuyuthi Murni - Jakarta (tanPa tahun)'
dan Jalaluddin Mahalli' Jayr
cetakan Hiyazi Tafsir al Manar, Rasyid Redha 12 filid, 1373 H.
7.
Tafsir al Lathaif, Qusyairi 4
tahun).
8.
Tafsir Al
iilid' cenkan Darul
8 Tafsir Zhilul Qur'an, Sayid Quthub'
Kutub' Kairo' (tanpa
M' tanpa iilid' Cetakan 1967
negeri tempat Pencetak'
10. Tafsir Shawi, Ahmad
Ihiro
Kairo'
Tiiariyah al Kubra' I0iro Igsyat Zamaktryari, 4 iilid' cetakan
1354 H.
g.
-
-
As Shawi At Maliki, 4
Halabi, iilid, cet. lsa. Babil
tanPa tahun'
Kairo 17 iilid' cet' lsa Babil' Halabi' 11. Taftir Al Qasimi, Yamaluddin' 1957.
416
417
12. Tirfsir Al Baidlawi, Nashiruddin, 2 iilid, cet. Mustafa Babil Halabi,
thiro
3.
1939.
1349 H.
13. Tirfsir Almunir, Syeik{r Nawawi Bantan, 2 jilid, cet. Isa Babil Halabi,
Ikiro tanpa tahun.
4. 5.
14. Tafsir Nasafi, Abul Barakatan Nasafi, 4 jilid cet. Isa. Babil Halabi, 15, Tirfsir Qurthubi, Abu Abdillah Muhammad, bin Ahmad Al Anshari al Qurthubi, 20 iilid, cetakan Darul Qalam, Kairo 1966, 16. Tafsir Jamal, Sulaiman al. Ujaili, 4 jilid, cet. Mustafa Babil Halabi, Y'tiro 1937.
18. Talkrtrishul Bayan fiMainaatil Qur'an, Syarif Radhi, I jilid, cet. Babil Halabi,
lbiro
Isa.
1955.
19. Tanwilul Miqbas min Tafsir Ibnu Abbas, Firuzabadi,
I
jilid,
cet.
Mustafa Babil Halabi, Ituiro 1951.
20. Ahkamul Qur'an, Ibnul fuabi al Maliki Halaby - Kairo, 1376 H. 21.
N
Burhan, Zarkasyi
4 iilid, cetakan
4 jilid, cetakan Isa Bibil
Isa al
-
Kairo,
1376 H.
22. Qur'an dan lbrjemahannya, Dep, Agama RI cetakan Jamunu Jakarta, 1965 M lbahasa lndonesia).
1.
-
Shabih Bukhari, Ismail al Bukhari 2 iilid 4 iuzu', cetakan Mustafa Babil Halaby Ituiro 1936 M 1355 H.
-
Fathul Bui, Syarah Bukhari, Ibnu Haju al Asqalani, 17 jilid, cetakan Mustafa Babil Halaby
418
ill'rqtl}.{lr
;*1111
f
41l
' llllrl I lritt* t*l+l+*t
7 frrrrr" fi,lrL*n ltl,rrlt*lt l+lk*e
8.
Al Muwatha', Imam Malik, - Ikiro. (anpa tahun).
I jilid,
Musnad Ahmad bin Hanbal, 6
I
iilirl, tr'lili,lil
lir*ly*lt
*rl*,r
cetakirn lhy:ttrl Ktttttlrll Aralrttglr
iilid, cetakan llci;rtt, t;tttp't lrlttttt
10. Daliful Falihin, Imam Nawawi ,4iilidcetakan lhyaul Krrtrr[ll Ar',rlrty,rlr l{airo, 1966 M - 1385 H. (r 11. Faidhul Qadir - syarah Jami'ussaghir, al Manawi, iuztt" ct't;tk.trr Tijuiyah Kubra, Kairo, 1938 M - 1356 H' 12. As Sunnah Qablat Tadiwin, Mhd. Ajaj al Khatib, 1 iilid, ct:takrtt
- Kairo, 1385 H -
1963 M.
13. Mazanul (I'itidal, Dzahabi, 4 iilid, cetakan Isa Babil Halaby ltuiro, 1963 - 1382 H. 14. Sahih Muslim, 2 iilid, cet. Dahlan Bandung tanpa tahun' 15.
Syarah Muwatha'Imam Malik, zarqani,6
Kairo 1961 M
-
iilid, Mustafa BabilHalaby,
1381 H.
C. USHULWDIN, SYARAIINA.
-
2.
iilirl
Sunan Ibnu Majah, Ibnu Maiah, (tanpa tahun).
23. Tafsir Qur'an F{. Zainuddin Hamidy cs cetakan Wijaya Jak'arta, 1959 M- 1378 H. (bahasa Indonesia). B. HADITS-HADITS dan
l''ll
ll
Sunan Nisai, an Nisai, 4
Wahbah
Halaby
l,rLdrt
Sunan Abi Daud, Alltr l);rrttl ,|5 5,l1,rtt*Il M Tijariyah Kubra, Kairo 115'l
7.
g.
1951.
illkl, l1 lrtrrr', il
Kairo, (tanpa tahun).
17. Al ltqan fi Ulumil Qur'an,Jalaluddin Suyuthi,2iilid, cetakan Mustafa
Ibiro
Sahih Tirmidzi, 7
-
6.
Kairo tanpa tahun.
Babil Halabi,
llllrl, r.'tdl.dll M*',rlt"th h*ltrr
Syarah Muslillr, ltttrtttt N,tw,twt, X
*
Kairo, 1959M
-
1387 H.
1.
Al Milal wan Nihal, Syaharstani, 2 iilid, cetakan Al'Halaby
-
Kairo,
1968M-1387H.
2. Aqidul Islamiyah, Sayid Sabiq, 1 iilid, cetakan Darul Kutub - Kairo, 1964 M.
-
1383 H.
4t9
3.
1 jilid
4.
(829 halaman), cetakan Maktabah
Kifaptul Awam Halaby
5,
Mutzdah), Kairo, 1384 H.
fi
-
llmilkalam, Al Fadhali, 1
Dzuhrul Islam, Ahmad Amin, Masriyah - Kairo, 1964 M.
Babil
4.
Nahjul Balaghah, Ibnu Abil Hadid (Syi'ah), Babil Halaby - Ikiro 1965 M 1385 H.
cetakan
5.
Daeratul Marif al Islamiyah, Orientalisten, cetakan As Sya'ab, 5
jilid, cetakan
- Kairo, 1341H.
Matan Sanusi dengan Hasyiyah Ibrahim al Bajuri, Surabaya (tanpa tabun). Salim Nabhan
I
jilid,
Aqidatun Najiin, Mohammad al Fathani, IQiro. (tanpa tahun). Halaby
I
jilid, cetakan Isa Babil
8. 9.
-
6.
Kairo, 1962 M.
7. 8.
Tarikh Al Madzahbul Islamiyah, Muhammad Abu Zahrah, cetakan
9.
Darul Fikril tuabi, Ikiro (tanpa tahun).
Mash-haf
-
al Murattal, labib as Sa'id, cetakan Darul Kitab
Kairo, 1387 H
-
I
iilid, cetakan Sa'adah, Kairo (tanpa
Zarqrni, Abdul Baqi
uZrqani,
rI.
S
jilid cetakan Azhariyah
- Kairo,
I
Mustafa
r32J H. Syawahidul Haq, \fusuf Nabhani, jilid, cetakan ke Bahil Halaby Kairo, 1965 M 1385 H.
-
11. Nurul Islam, majalah Universitas N Azhar, bahagian "Penerangan tentang Agama Bahaiyah".
12. Dunia Baru Islam, terjemahan "The NewWorld of Islam",
12. Kitabul fuba'in, Imam Ghzali, cetakan lfurdistan, Kairo 1328 H. 14. As Shawaiqul Muhriqah fir raddi 'ala Ahlil bida' wa Zindiqah, Ibnu
Haju Alhaitami, Mustafa Babil HalabS Ikiro (tanpa tahun).
III
10. Rahlah lbnu Batutah, cetakan'i{zhariyah", Kairo 1928 M.
11, Al Majmu'atul Krbra,lbu Taimiyah, cetakan Mulid, Ali Shabih,lkiro
fi Nazhril
al
1967 M.
Aqidatus Sy'ah, Orientalist,
-
10. Majmu'atutTauhid an Najdiyah, Mubammad binAbdilVhhab, cetakan Al Manu, Y,ako 1346 H.
15. Al Haqiqah
iilid'
tahun).
Tuhafatul Murid - Has)'ryah, Jauharatut Taubid, Ibrahim al Bajuri, I jilid cetakan Isa Babil Halaby - Kairo, (unpa tahun).
1385
Al
tuabi
AlJanibul Ilaahi minat Takfir al Islami, Dr. Mohd. Bahi, 1 jilid cetakan Maktabah Vahbah
l8 jilid, cetakan Isa
Kairo, 1969 M.
-
7.
Nahdhah
-
-
6.
4 iilid, cetakan ke III
3.
Syarah Ushulul Khamsah, OadliAbdulJabbar (Ushuluddin
L. Stoddar,
cetakan Jakana 1966.
13. Al Imamah was Siyasah, Ibnu Qutaibah, cetakan Halaby, Kairo 1378 H.
Ghu;ali, Ustadz Sulaiman Dunya, Isa Babil
'1,4.
Dan lain-lain.
Halaby, IQiro (tanpa tahun). 16. Dan lainJain.
D,
UMUM.
1.
Fajarul Islam, Ahmad
Amin,
I
jilid, cetakan Nahdhah -
Kairo,
1965 M.
2.
Dhuhal Islam, Ahmad Amin, 3 iilid, cetakan ke VII Nahdhah Masriyah
- Kairo. (tanpa ahun). 420
42r
1 Dari Penerbit
:
SEKELUMIT CAIATAN PENERBIT TENTANG PENGARANG,
DN
PERTAWATAN BETIAU KE DAEMH.DAERAH ISIAM.
1. 2. 3. 4. 5.
Nama : K. H. SIRADJUDDIN ABBAS. Lahir tgl. 5 Mei 1905 di Bengkawas'Bukitinggi (Sumatera BaraQ.
l9l2 1927 -
1924 belaiar agama diberbagai pesantren' 1933 belaiat agama di Makkah (7 x haji).
1952 berkunjung ke Mesiid Aqasha (Palestina), Yordan, Damaskus
dan Mesir.
6.
1954 berkunjung ke Makkah dan Madinah. Tanggal 23 Agustus 1954 bersama isteri (Ummi H Salima) mendapat kesempatan memasuki Ka'bah dan melakukan sembahyang sunat
dua raka'at di dalamnya 7.
1956 berkunjung ke Kazachstan, Turkistan, Turkmenistan, Tasykend, Libanon, Damaskus, Bagdad dan Pakistan.
8,
1956 berkunjung ke Urumsyi Singkiang.
9,
1957 berkunjung ke Mesir, Makkah dan Madinah.
10.
1959 berkunjung ke Bagdad, Mesiq Makkah dan Madinah.
11.
1961 berkunjung ke Mesir, Makkah dan Madinah.
t2.
1963 berkunjung ke Adan, Makkah, Madinah dan Mesir.
13.
1964 berkunjung ke Niazail
14. 1965 berkuniung ke Rawal Pendi, Karakhi, Mesir .Al
lanit
dan
Maroko. (Dalam Rangka KIAA).
PUSTAKA TARBIY{H
422