PRAKTIKUM PENGUKURAN LINGKUNGAN KERJA KEBISINGAN
Disusun oleh: Wimboro Galasa!i Prabo"o #$%&'(''&(
TEKNIK KESELAMATAN DAN KESE)ATAN KERJA P*LITENIK PERKAPALAN PERKAPALAN NEGERI SURABA+A SURABA+A ,'%$ BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Pada ada
saat aat
ini ini
pener enerap apan an
sist sistem em Keseh esehat atan an dan dan
Kesel eselam amat atan an Kerja erja (K3) (K3) di seti setiap ap temp tempat at kerja erja sang sangat at dibutuhk dibutuhkan. an. Ad Adanya anya pengemban pengembangan gan dan peningkat peningkatan an K3 adalah untuk meminimalisir kemungkinan risiko kecelakaan dan penyak penyakit it yang yang timbul timbul akibat akibat hubung hubungan an kerja, erja, serta serta meningkatkan meningkatkan produktivitas dan efesiensi. e fesiensi. aat aat ini indust industri ri di !ndone !ndonesia sia semaki semakin n berk berkembang embang cepa cepat, t, begi begitu tu juga juga deng dengan an masa masala lah h yang yang timb timbul ul juga juga semakin banyak salah satunya adalah adanya faktor"faktor bahaya yang ditimbulkan oleh mesin yang ada di suatu indu indust stri ri.. #akto aktorr baha bahaya ya ters terseb ebut ut ada ada berb berbag agai ai maca macam m jenisnya bisa berupa faktor bahaya $sik, faktor bahaya kimia, faktor bahaya biologi, faktor bahaya ergonomi, dan faktor faktor bahaya bahaya psi psiko kolog logi. i. alah alah satu satu potens potensii bahaya bahaya dari dari faktor"faktor tersebut adalah kebisingan. Kebisingan Kebisingan merupakan merupakan salah salah satu masalah kesehatan lingk lingkung ungan an di dalam dalam suatu suatu indust industri. ri. %is %ising ing adalah adalah bunyi bunyi yang yang tida tidak k dik dikehen ehenda daki ki yang yang dapa dapatt meng mengga gang nggu gu atau atau membaha membahayaka yakan n kesehat kesehatan an para pekerja. pekerja. etiap akti$tas akti$tas manu manusi sia a yang yang disa disada dari ri atau atau tida tidak k maup maupun un mesi mesin n yang yang ber beroper operas asi, i,
dapa dapatt
menj menjad adii
sumb su mber er
bisi bising ng..
Penga engaru ruh h
khusus akibat kebisingan berupa gangguan pendengaran, gang ganggu guan an keham ehamil ilan an untu untuk k pek pekerja erja &ani &anita ta,, gang ganggu guan an komunikasi, komunikasi, gangguan istirahat, gangguan tidur, psikologis, ganggu gangguan an menta mental, l, ketidak etidak nyama nyamanan nan pada pada masy masyara araka katt sekit ekitar ar
per perindu indus stria trian, n,
dan
jug juga
gan ganggu gguan
ber berbagai agai
aktivitas sehari"hari. 'leh 'leh sebab sebab itu, itu, prakti praktiku kum m penguk pengukura uran n lingk lingkung ungan an kerja tentang kebisingan pada salah satu bengkel di PP pent pentin ing g
untu untuk k
dila dilak kukan ukan,,
agar agar kita kita bisa bisa menge engeta tahu huii
seberapa seberapa besar kebisingan kebisingan yang ditimbulk ditimbulkan an oleh mesin mesin Kebisingan
1.1.
Latar Belakang Pada ada
saat aat
ini ini
pener enerap apan an
sist sistem em Keseh esehat atan an dan dan
Kesel eselam amat atan an Kerja erja (K3) (K3) di seti setiap ap temp tempat at kerja erja sang sangat at dibutuhk dibutuhkan. an. Ad Adanya anya pengemban pengembangan gan dan peningkat peningkatan an K3 adalah untuk meminimalisir kemungkinan risiko kecelakaan dan penyak penyakit it yang yang timbul timbul akibat akibat hubung hubungan an kerja, erja, serta serta meningkatkan meningkatkan produktivitas dan efesiensi. e fesiensi. aat aat ini indust industri ri di !ndone !ndonesia sia semaki semakin n berk berkembang embang cepa cepat, t, begi begitu tu juga juga deng dengan an masa masala lah h yang yang timb timbul ul juga juga semakin banyak salah satunya adalah adanya faktor"faktor bahaya yang ditimbulkan oleh mesin yang ada di suatu indu indust stri ri.. #akto aktorr baha bahaya ya ters terseb ebut ut ada ada berb berbag agai ai maca macam m jenisnya bisa berupa faktor bahaya $sik, faktor bahaya kimia, faktor bahaya biologi, faktor bahaya ergonomi, dan faktor faktor bahaya bahaya psi psiko kolog logi. i. alah alah satu satu potens potensii bahaya bahaya dari dari faktor"faktor tersebut adalah kebisingan. Kebisingan Kebisingan merupakan merupakan salah salah satu masalah kesehatan lingk lingkung ungan an di dalam dalam suatu suatu indust industri. ri. %is %ising ing adalah adalah bunyi bunyi yang yang tida tidak k dik dikehen ehenda daki ki yang yang dapa dapatt meng mengga gang nggu gu atau atau membaha membahayaka yakan n kesehat kesehatan an para pekerja. pekerja. etiap akti$tas akti$tas manu manusi sia a yang yang disa disada dari ri atau atau tida tidak k maup maupun un mesi mesin n yang yang ber beroper operas asi, i,
dapa dapatt
menj menjad adii
sumb su mber er
bisi bising ng..
Penga engaru ruh h
khusus akibat kebisingan berupa gangguan pendengaran, gang ganggu guan an keham ehamil ilan an untu untuk k pek pekerja erja &ani &anita ta,, gang ganggu guan an komunikasi, komunikasi, gangguan istirahat, gangguan tidur, psikologis, ganggu gangguan an menta mental, l, ketidak etidak nyama nyamanan nan pada pada masy masyara araka katt sekit ekitar ar
per perindu indus stria trian, n,
dan
jug juga
gan ganggu gguan
ber berbagai agai
aktivitas sehari"hari. 'leh 'leh sebab sebab itu, itu, prakti praktiku kum m penguk pengukura uran n lingk lingkung ungan an kerja tentang kebisingan pada salah satu bengkel di PP pent pentin ing g
untu untuk k
dila dilak kukan ukan,,
agar agar kita kita bisa bisa menge engeta tahu huii
seberapa seberapa besar kebisingan kebisingan yang ditimbulk ditimbulkan an oleh mesin mesin Kebisingan
sehingga kita bisa meminimalisir potensi bahaya apapun. Adapun alat yang digunakan untuk mengukur kebisingan adalah Soun Sound d Leve Levell Mete Meter r dan dan untu untuk k itu itu dibu dibutu tuhk hkan an ketelitian dalam melakukan pengukuran ini. 1.2
Rumusan Masalah *umusan masalah pada praktikum ini adalah + %agaimana
cara
mengukur
kebisingan
menggunakan Sound Level Meter ? %agaimana cara membuat pemetaan (mapping)(mapping)3 %agaimana cara
membuat
peta
dengan ruangan
kebisingan (noise
mapping) 1.3. Tujuan ujuan praktikum praktikum kebisingan kebisingan ini adalah sebagai berikut berikut + . uju ujuan an /mum /mum + 0apat pat
meng engapli aplik kasik asikan an
teo teori
Kesel eselam amat atan an
dan dan
Kesehatan Kerja. . ujuan ujuan Khusus Khusus + a. 0apat 0apat melak melakuk ukan an penguk pengukur uran an dengan dengan Sound Level Meter . b. 0apat membuat membuat pemetaan pemetaan ruangan ruangan (mapping (mapping)) c. 0apat 0apat memb membuat uat pet peta a kebis kebising ingan an (noise (noise mapping) mapping)
Kebisingan
BAB II DAAR TE!RI
2.1. Bun"# %unyi merupakan energi berbentuk gelombang yang berasal dari getaran suatu benda yang dapat merambat mela melalu luii medi media a baik baik itu itu pada padat, t, cair cair,, maup maupun un gas, gas, teta tetapi pi bunyi bunyi tidak tidak dapat dapat meram merambat bat pada pada ruang ruang hampa hampa udara udara (Santiasih & Handoko , 2012) . %unyi atau suara dide$nisikan
sebagai serangkaian gelombang yang merambat dari suatu sumber sumber getar getar sebaga sebagaii akibat akibat peruba perubahan han kerapat erapatan an dan juga
tekanan suara.
diter diterim ima a
oleh oleh teli teling nga a
%unyi
adalah
kar karena ena
rangsangan yang
geta getara ran" n"ge geta tara ran n
mela melalu luii
media elastis. %unyi terjadi bila sumber bunyi merambat. 1era 1eraka kan n ramb rambat atan anny nya a menj menjau auhi hi su sumb mber er buny bunyi. i. %u %uny nyii bergerak di udara dengan kecepatan 2 34 m5s. Kecepatan akan bertambah besar apabila bunyi bergerak di dalam air 6 744 m5s, sedang di dalam baja kecepatan bunyi 6 7444 2008!2!)). m5s (Soeripto, 2008!2!
0alam mempelajari bunyi khususnya yang berkaitan dengan kesehatan pendengaran pendengaran ada dua () hal yang perlu diketahui + . #rekue ekuens nsii #rekuensi rekuensi adalah jumlah gelombang lengkap yang merambat per satuan &aktu yang dinyatakan dalam get getaran aran per det detik (cp (cps) atau atau dal dalam Hert" (89). %esarnya %esarnya freku frekuensi ensi akan akan menentuk menentukan an nada suara. suara. %unyi %unyi yang yang dapat dapat dideng didengar ar oleh oleh manus manusia ia (orang (orang muda) sangat terbatas yaitu terletak pada kisaran frek frekue uens nsii anta antara ra 4 4" "4. 4.44 444 4 89. 89. #rekue ekuens nsii yang yang penting adalah #enter $and %reuen' adalah 74, 744, 444, 444, 444 dan 7444 89 (naik oktaf). Kebisingan
3
#rekuensi antara 74"3444 89 adalah frekuensi yang penting adalah
untuk
percakapan.
frekuensi
yang
#rekuensi
paling
444
peka
89
ditangkap
telinga, sangat penting untuk diketahui bah&a ketulian yang disebabkan oleh kebisingan ialah adanya
pengurangan
(penurunan)
pendengaran
pada frekuensi ini. %unyi dapat terdiri dari nada tunggal, tetapi umumnya terdiri dari beberapa variasi intensitas nada. 0i alam jarang didapat suara yang bersifat nada tunggal (:oeljoso, 44;+3).
1ambar .. elom*ang dengan *er*egai ma'am +rekuensi Sum*er + ikipedia, 2012. Ampitudo Amplitudo adalah jarak antara puncak gelombang bunyi dan titik rata"rata. elisih suhu tahunan atau suhu
harian.
impangan
terbesar
pada suatu
getaran, dihitung dari titik kesetimbangan.
1ambar .. .mplitudo gelom*ang *uni Sum*er + ikipedia, 2012.2. $e%#s#ngan %ising merupakan bunyi yang tidak dikehendaki, baik yang berasal dari buatan manusia maupun kegiatan alam, sehingga dapat mengurangi kenyaman dalam bekerja. %ising selain dapat mengganggu komunikasi juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan pendengaran, yang Kebisingan
pada akhirnya akan menyebabkan penyakit akibat kerja yaitu
/oise
ndu'ed
Hearing
Loss
gangguan kebisingan tergantung
(!8<).
Pengaruh
pada intensitas dan
frekuensi nada. =enis"jenis kebisingan yang sering ditemukan berdasarkan spektrum frekuensi dan sifat sumber bunyi terdiri dari + . %ising yang terus menerus ('ontinuousstead noise). %ising terus menerus dihasilkan oleh mesin yang beroperasi tanpa henti, misalnya kipas angin, peralatan
gergaji
sirkuler,
*loer , pompa,
dapur pijar,
pemprosesan.%ising
dan
terus"menerus
adalah bising dimana >uktuasi dari intensitasnya tidak lebih dari ? d% dan tidak putus"putus. %ising kontinyu dibagi menjadi (dua) yaitu+ . ide Spe'trum adalah bising dengan spektrum frekuensi yang luas. bising ini relatif tetap dalam batas kurang dari 7 d% untuk periode 4,7 detik berturut"turut, seperti suara kipas angin, dan suara mesin tenun. . /orro Spe'trum adalah bising ini juga relatif tetap, akan tetapi hanya mempunyai frekuensi tertentu saja (frekuensi 744, .444, .444) misalnya gergaji sirkuler, dan katup gas. . %ising yang terputus"putus (ntermittent /oise) %ising terputus"putus adalah kebisingan saat tingkat kebisingan naik dan turun dengan cepat, seperti lalu lintas dan suara kapal terbang di lapangan udara. %ising jenis ini sering disebut juga intermittent noise, yaitu bising yang berlangsung secara tidak terus"menerus, tenang,
melainkan
misalnya
ada
lalu lintas,
periode
relatif
kendaraan,
kapal
terbang, kereta api. Kebisingan
7
3. %ising yang menghentak (mpulsi+ /oise) %ising yang menghentak merupakan kebisingan dengan kejadian yang singkat dan tiba"tiba. @fek a&alnya menyebabkan gangguan yang lebih besar, seperti
akibat
ledakan,
misalnya
dari
mesin
pemancang, pukulan, tembakan bedil atau meriam, ledakan dan dari suara tembakan senjata api. . %ising berpola (3ones in /oise) %ising berpola merupakan bising yang disebabkan oleh ketidakseimbangan atau pengulangan yang ditransmisikan melalui permukaan ke udara. Pola gangguan misalnya disebabkan oleh putaran bagian mesin seperti motor, kipas, dan pompa. Pola dapat diidenti$kasi secara subjektif dengan mendengarkan atau secara objektif dengan analisis frekuensi.
7. %ising impulsif berulang %ising impulsif
berulang sama dengan bising
impulsif, hanya bising ini terjadi berulang"ulang, misalnya mesin tempa. umber kebisingan dibedakan bentuknya atas dua jeni s sumber, yaitu + a. umber titik (berasal dari sumber diam) yang penyebaran
kebisingannya
dalam bentuk bola"
bola konsentris dengan sumber kebisingan sebagai pusatnya
dan
menyebar
di
udara
dengan
kecepatan sekitar 3?4 m5detik. b. umber garis berasal dari sumber bergerak dan penyebaran kebisingannya dalam bentuk silinder" silinder
konsentris
dengan
sumber
kebisingan
sebagai sumbunya dan menyebar di udara dengan
Kebisingan
?
kecepatan sekitar 3?4 m5detik, sumber kebisingan ini umumnya berasal dari kegiatan transportasi ( asongko, 444 )
!ntensitas kebisingan yang tinggi dan melebihi A% mempunyai efek yang merugikan pada tenaga kerja di tempat kerja mereka, antara lain meliputi + a. 1angguan komunikasi Kebisingan dapat menggangu
percakapan
sehingga akan mempengaruhi komunikasi yang sedang berlangsung *isiko
potensial
(tatap muka5via telepon).
kepada
pendengaran
terjadi
apabila komunikasi pembicaraan harus dijalankan dengan
berteriak.
menyebabkan mungkin
1angguan
terganggunya
terjadi
komunikasi
pekerjaan
kelelahan,
ini
bahkan
terutama
pada
peristi&a penggunaan tenaga baru. b. 1angguan idur Kualitas tidur seseorang dapat dibagi menjadi beberapa tahap mulai dari tahap terjaga sampai tidur
lelap.
Kebisingan
bisa
menyebabkan
gangguan dalam bentuk perubahan tahap tidur, gangguan yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain motivasi bangun, kenyaringan, lama
kebisingan,
>uktuasi
kebisingan
dan
umur manusia. c. 1angguan Psikologis Kebisingan bisa menimbulkan gangguan psikologis seperti kejengkelan, kecemasan dan ketakutan. ergantung pada intensitas, frekuensi, periode, saat
dan
lama
spektrum5kegaduhan
kejadian, dan
kompleksitas ketidakteraturan
kebisingan. d. 1angguan Produkti$tas Kerja
Kebisingan
Kebisingan terhadap seseorang gangguan
dapat pekerjaan melalui
menimbulkan
gangguan
yang
dilakukan
sedang
gangguan
konsentrasi
psikologis
dan
sehingga menurunkan
produkti$tas kerja. e. 1angguan :ental @mosional 1angguan ini berupa terganggunya kenyamanan hidup, mudah marah dan menjadi lebih peka atau mudah tersinggung. f. 1angguan Kesehatan Kebisingan berpotensi
untuk
mengganggu
kesehatan manusia apabila manusia terpapar aras suara dalam suatu periode yang lama dan terus menerus. g. 1angguan #isiologi Kebisingan dapat
menimbulkan
gangguan
terhadap sistim jantung dan peredaran darah melalui mekanisme hormonal yaitu diproduksinya hormon adrenalin, dapat meningkatkan frekuensi detak jantung dan tekanan darah. Kejadian ini termasuk gangguan kardiovaskuler. Pengendalian terhadap kebisingan dilaksanakan dalam rangka perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga kerja melauli upaya pencegahan, yang dapat dilaksanakan dengan+ Pengendalian secara teknis (4ngineering #ontrol) Bontoh+ @liminasi, ubstitusi, dan !solasi. Pengendalian secara administrative (.dministrati+ •
•
#ontrol) Bontoh+ Pengaturan jam kerja disesuaikan dengan •
•
A% yang ada. Pengendalian secara medis (Medi'al #ontrol) Bontoh+ Pemeriksaan audiometri' pada pekerja secara periodik Penggunaan Alat
Pelindung
0iri
(5ersonal
5rote'tive 4uipment )
Kebisingan
;
Penggunaan
Alat
Pelindung
merupakan
alternatif
terakhir bila pengendalian yang lain telah dilakukan. enaga kerja dilengkapi dengan sumbat telinga (ear plug) atau tutup telinga (ear mu6 ) disesuaikan dengan jenis pekerjaan, kondisi, dan penurunan intensitas kebisingan yang diharapkan. 2.3. Nse Ma''#ng Peta Kebisingan adalah peta &ilayah yang ber&arna sesuai dengan tingkat kebisingan di daerah tersebut. Kadang"kadang, tingkat kebisingan dapat ditunjukkan oleh garis kontur yang menunjukkan batas"batas antara tingkat kebisingan yang berbeda di suatu daerah.
1ambar .3. /oise Mapping Sum*er http7google7'omimagesnoise mapping, 201-
Kebisingan yang disebabkan karena dua atau lebih peralatan, tidak berlaku penambahan matematis (karena merupakan
fungsi
logaritma),
maka
digunakan
tabel
sebagai berikut+
abel . Penambahan e'i*el untuk Sound Level Meter dari umber %eragam Perbedaan 0ecibel (d%) Penambahan pada level
Kebisingan
C
tertinggi 4
3
,?
,
3
,;
,
7
,
?
4,;
;
4,?
C
4,7
4
4,
4,3
4,
more
4
(Sum*er ent", 1999)
:elakukan analisis apakah kebisingan tersebut dapat diterima
oleh telinga
atau tidak
setelah
pengukuran
kebisingan dilakukan. %erikut ini standar atau kriteria kebisingan yang ditetapkan oleh berbagai pihak. . urat @daran :enteri enaga Kerja, ransmigrasi, dan Koperasi o.@ 45:@5C; . epartment o+ La*or (0'<) '8A B#* C4.C7
Kebisingan
4
abel . Kriteria Kebisingan :enurut 0'< '8A Daktu (jam5hari)
ingkat Kebisingan (d%A)
; ? 3 ,7 4,7 E4,7
C4 C C7 C 44 4 47 4 7
Sum*er :artoit", 200-
3. AB1!8 dan !'8
Kebisingan
abel .3 Kriteria Kebisingan :enurut AB1!8 dan !'8
Hours
Minutes
Se'onds
Se'onds
uration per a .44 ?.44 ;.44 .44 .44 .44 34.44 7.44 .74 3.7 .;; 4.C ;. .4? .43 3.7 .? 4.;; 4. uration per a 4. 4. 4
Sound Level (d%) ;4 ; ;7 ;; C C C 44 43 4? 4C 7 ; 34 33 Sound Level (d%) 3? 3C 4
Sum*er .#H, 2002.(
$e%#s#ngan $&m%#nas# Kebisingan kombinasi adalah kebisingan total yang diterima oleh pekerja yang disebabkan oleh dua atau lebih
peralatan
yang menimbulkan suara yang tidak
dikehendaki. Ketika dua sumber suara, misalnya dua mesin yang berdekatan berada pada satu area kerja yang sama, di ruang tersebut timbul efek aditif untuk level kebisingan
Kebisingan
kombinasi dua suara yang lebih besar daripada satu suara sumber
suara.
ditentukan
@fek
dengan
kombinaasi abel
..
dua
level kebisingan
Perbedaan
kebisingan
menunjukkan penjumlahan desibel utuk ditambahkan ke dua sumber bising yang lebih tinggi. Kadang akan ada lebih dari dua perbedaan sumber bising di area kerja. Ketika kejadian ini terjadi, efek tiga suara atau lebih dikombinasikan seharusnya juga dihitung dengan bantuan abel . Pertama, pada tempat tersebut semua sumber bising diurutkan desibelnya dari terkecil sampai yang terbesar.
yang
Kemudian kombinasikan
dua sumber decibel terendah, lalu kombinasikan hasilnya dengan sumber desibel yang lebih tinggi.
Per%e)aan )es#%el *)%+
Penam%ahan 'a)a le,el tert#ngg#
4
3
.?
.
3
.;
.
7
.
Per%e)aan )es#%el *)%+
Penam%ahan 'a)a le,el tert#ngg#
?
4.;
;
4.?
C
4.7
4
4.
4.3
Kebisingan
3
4.
:ore
4
(Sum*er ent", 1999)
2.-
Daily Noise Dose 0osis kebisingan 5 dosis paparan harian (0) atau dail noise dose adalah dosis kebisingan harian yang diterima pekerja di mana 0 harus kurang dari atau sama dengan . *umusnya adalah sebagai berikut (ambunan, 447) + C 1 T 1 F
0 6
dimana + 0 6 B 6
C 2 T 2 F .............. F
Cn Tn
..............(2.1)
dosis harian &aktu kontak aktual pada tingkat suara
tertentu 6 &aktu kontak acuan maksimum !'8 telah menetapkan &aktu maksimum() yang diperkenankan bagi pekerja untuk berada di sebuah lokasi dengan tingkat (intensitas) kebisingan tertentu. *umus untuk menghitung &aktu maksimum adalah sebagai berikut+
T
8 =
..............(2.2)
(L-85)
2
3
Kebisingan
di mana+
6
&aktu maksimum di mana pekerja boleh berhadapan dengan tingkat kebisingan
< 3
6
(dalam menit) tingkat kebisingan (d%) yang dianggap
6
berbahaya e;'hange
rateyang
digunakan
di
!ndonesia, standar '8A digunakan nilai sebesar 7. 2.
N#la# Am%ang Batas *NAB+ $e%#s#ngan A% adalah standar faktor tempat kerja yang dapat diterima
tenaga kerja tanpa
mengakibatkan
penyakit
atau gangguan kesehatan dalam pekerjaan sehari"hari untuk
&aktu
tidak
melebihi
; jam sehari atau 4 jam
seminggu. :enurut urat Keputusan :enteri enaga Kerja P@*.3 :@ G 4 tentang A% #aktor #isika dan kimia di tempat
kerja,
A%
kebisingan yang diperkenankan di!ndonesia adalah ;7 d% (umaHmur, CC?). Akan tetapi A% bukan merupakan jaminan sepenuhnya bah&a tenaga kerja
tidak
akan
terkena risiko akibat bising tetapi hanya mengurangi risiko yang ada (%udiono, 443). abel
.7
Daktu
Pemajanan
yang
diperkenankan
%erdasarkan !ntensitas Kebisingan ertentu. Daktu pemajanan per hari
!ntensitas dalam d%A
Kebisingan
Kebisingan
7
;
;7 =am
;;
C
C
!ntensitas dalam d%A
34
C
7
44
,7
:enit
43
3,7
4?
,;;
4C
4,C
;,
7
,4?
;
,43
3,7
,?
0etik
Kebisingan
4,;;
34
4,
33
4,
3?
4,
3C
Sum*er P@*.3 :@ G 4.
Kebisingan
?
BAB III MET!D!L!/I PRA$TI$UM 3.1
Peralatan Bara pengukuran
kebisingan,
biasanya
dilakukan
sesuai dengan tujuan daripada pengukuran itu sendiri, antara lain+ . Pengukuran yang ditujukan hanya sekedar uintuk .
pengendalian terhadap lingkungan kerja. Pengukuran yang ditujukan untuk mengetahui pengaruhnya
terhadap
tenaga
kerja
yang
bersangkutan. Alat yang digunakan untuk mengukur kebisingan adalah Sound Level Meter (SLM) dan satuan kebisingan sebagai hasil pengukuran adalah de'i*el (d%). elain itu, Sound Level Meter (SLM) juga bisa dilengkapi dengan alat penganalisa frekuensi dalam tingkat oktaf, setengah oktaf, dan sepertiga oktaf. etiap akan digunakan Sound Level Meter harus dikalibrasi terlebih dahulu atau tiap tiga bulan sekali, agar dalam pengukuran diperoleh hasil dengan ketelitian yang maksimal. 3.2
Bag#an 0 %ag#an
Kebisingan
Alat yang digunakan untuk mengukur kebisingan adalah Sound Level Meter (<:). %erikut adalah bagian" bagian dari Sound Level Meter (<:) + • •
Mi'rophone Pengatur !ntensitas (d% range)
;4"4 d% •
ombol H=L ombol H=L jika ditekan akan menampilkan dan menahan
angka
terakhir
yang
terekam
pada
tampilan P< maupun M.> . 0engan menekan H=L •
tidak akan menghentikan update nilai :AG. ombol <4S43 ombol <4S43 jika ditekan akan menghapus nilai M.> dari hasil pembacaan, dan kemudian akan melakukan pembacaan baru ombol $.34<< ombol $.34<< jika ditekan akan menunjukan •
kekuatan dari baterai dan selama ditekan tidak akan •
mempengaruhi pengukuran. ombol <4S5=/ ombol ini akan mengontrol angka respon meter yang
dapat
Pengukuran
mengubah kebisingan
SL= respon. digunakan
signal biasanya
edangkan
untuk
yang
menggunakan
untuk
mengukur
masuk.
%.S3 respon
kebisingan
yang
durasinya pendek seperti gerakan dari kendaraan. 54.: respon biasanya digunakan untuk menangkap gerakan yang sangat cepat dengan durasi yang sangat pendek misal suara tembakan. SL= %.S3 54.: +
+ durasi detik + durasi 7 milidetik durasi 74 mikrodetik
dan
dapat
menangkap puncak sound level
Kebisingan
;
meterdan
akan
tetap
terekam
sampai tombol <4S43 ditekan. M5@LS4+ durasi 37 milidetik dengan angka kesalahan ,C d%5detik •
ombol 4H3/ ombol ini mengontrol frekuensi respon meter. Ada 4H3/ A, %, B, dan
terhadap pengurangan kebisingan
pada pemakaian pelindung telinga . *espon 4H3/ L/4< + merupakan respon dengan
frekuensi
yang
melebihi
kemampuan
dengar manusia. %iasa dipakai untuk analisa •
audiometri'. ombol M=4 ombol ini digunakan untuk memilih Sound 5ressure Level yang spontan (P<) atau untuk memilih M.>
•
dari Sound 5ressure Level. ombol 5=4< ombol untuk menyalakan (=/) dan mematikan (=%% ).
•
=verload ete'tion ('<) =verload dete'tion akan terlihat dengan tampilan '<, bila respon disetting pada P<, pada saat signal masuk
dengan
level
yang
terlalu
tinggi
untuk
pengukuran tersebut • •
=utput Aa'ks %ola 1abus %ola 1abus digunakan untuk mengurangi pengaruh dari aliran udara dan untuk melindungi M#<=5H=/4
•
dari debu. :eteran
Kebisingan
C
3.3
Pr&se)ur kerja Prosedur penggunaan Sound Level Meter (<:) adalah sebagai berikut+ • • •
:emasang mi'rophone pada tempat yang tersedia. :emasang bola gabus di ujung mi'rophone. :enekan tombol poer pada on untuk
•
menghidupkan. :enekan *atter untuk melihat kekuatan baterai. :enekan respon pada skala yang slo7 :enekan eighting pada skala A. :enekan mode ke P< untuk melakukan pembacaan
•
spontan atau :AG untuk melihat nilai tertinggi. :enekan d$ range mulai dari yang terendah. %ila ada
• • •
• •
tampilan '<, maka naikkan d$
dilakukan pembacaan data
•
baru. :enekan poer (oI) untuk
•
mendapatkan data yang diinginkan, :elepaskan Mi'rophone dan bola tempatnya, penyimpanan. :engeluarkan
kemudian baterai
mematikan, setelah gabus
menempatkan dari
tempatnya
dari pada
sebelum
disimpan. BAB I ANALII DAN PEMBAHAAN
I.1. Pengam%#lan Data %erdasarkan hasil praktikum yang telah kami lakukan tentang kebisingan pada salah satu bengkel di PP maka didapatkan hasil sebagai berikut + • •
ama ruang anggal pengukuran
+ %engkel Perkakas PP + 4 :ei 47 Kebisingan
4
•
eam pengukur + . :uh. Ali$an *ahman (?744433) . Dimboro 1alasakti P. (?74443) 3. Dahyu #ebrianto (?7444) Pada
praktikum
pengukuran
kebisingan
di
%engkel
Perkakas PP diperoleh data dari bengkel tersebut ada 3 titik yang sudah ditentukan dengan cara menghitung luas ruangan %engkel Perkakas tersebut dengan jarak masing" masing titik meter. %erikut adalah data hasil dari pengukuran kebisingan. Ta%el (.1 Data Has#l Pengukuran $e%#s#ngan )# Bengkel Perkakas o .
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
7
?C.
.
.?
.?
.7
.
4
?
.7
3.
7.;
4.?
7.
3.C
4
4
4
4
4
?
3.;
?.C
.
.3
;
3.?
4.?
.7
.
7.C
3.
.;
C
4
4
4.;
4
?C.3
4
3.7
4
4
4.
.
4
.?
4
?C.
4
.
?;.?
4
.7
4
??.
4
4.
4
Lanjutan Ta%el (.1 Data Has#l Pengukuran $e%#s#ngan )# Bengkel Perkakas
?C.
??.
4
.
4
Kebisingan
3.7
?;.7
3
?C.;
.;
4
4.;
?.;
4
3.
4
?.7 4 ? .C (sum*er Hasil 5engukuran, 201-)
?C.
4
?.3
4
Lanjutan Ta%el (.1 Data Has#l Pengukuran $e%#s#ngan )# Bengkel Perkakas J5G
4
4
4
4
7.C
4
4
3
4
4
4
4
4.
.?
C.C
.7
3
4
4
4
4
;.
.
?C.
4.?
4
4
4
4
.?
.
3.7
7.
7
4
4
4
4
;.;
.
?
.?
?
4
4
4
4
.
.;
.
.;
3.
7.?
4.7
3.
.7
.?
.?
.C
;
C
3.
.
4.?
?.?
.C
4.
4.7
C
4.
4
4
4
3.
.3
4.C
.
4
4
3.3
4
3
.
.?
.3
?.7
4
?;.?
?;.
4
?.;
?7.
?.
4
4
4
7.;
4
4
??.
3.3
?C.C
3
4
?7.?
4
?;.;
4
?;.?
C
.
??. 4 4. 4 (Sum*er Hasil 5engukuran, 201-)
.7
4
.3
.3
Lanjutan Ta%el (.1 Data Has#l Pengukuran $e%#s#ngan )# Bengkel Perkakas J5G
.?
.?
.?
.?
3.
.7
.;
.
4
4
4
4
3.
.C
.C
3.C
3
.?
.?
.?
.?
.?
4
.
7.
7.
7.
7.
3.;
.C
.
.
7
3.
3.
3.
3.
4
.
?.7
?
4.7
4.7
4.7
4.7
7.C
?.
.
.;
.;
.;
.;
.
?.
;.?
;4.
;
.
.
.
.
7.3
;.;
7.;
?.7
C
4
4
4
4
.3
4.;
4.?
.
4
3.
3.
3.
3.
4.
.
3.
.
.
.
.
.
.
4.7
?C.C
4.?
Kebisingan
3.3
3.3
3.3
3.3
;
.
.
?.?
3
?;
?;
?;
?;
3.7
.C
.C
;
.? .? .? .? (Sum*er Hasil 5engukuran, 201-)
;.7
;?
;;.
.
Lanjutan Ta%el (.1 Data Has#l Pengukuran $e%#s#ngan )# Bengkel Perkakas J5G
I.2. Layout Ruangan /am%ar (.1 La"&ut Ruangan Bengkel Perkakas PPN um%er Has#l Pengukuran 241-
Keterangan 1ambar . + :esin crap :esin #reis :esin %ubut
Kebisingan
3
:eja Kerja :esin 1erinda :eja Perkakas
I.3. Peta $e%#s#ngan *Noise Mapping+
Kebisingan
Sumber : Hasil Analisis dari Perhitun an, 2011
abel
tersebut
menunjukkan hasil
dari
pengukuran
kebisingan di bengkel perkakas. %engkel perkakas mempunyai panjang meter dan lebar ? meter. Pengambilan titik pengukuran tersebut dengan cara setiap titik diukur dengan panjang meter. Pengukurannya dengan menggunakan alat Sound Level Meter dan didapatkan data sebanyak titik. aat
telah
mendapatkan
data
pengukuran
intensitas
kebisingan, maka selanjutnya membuat peta kebisingan (noise mapping) agar bisa menentukan tingkat kebisingan serta memudahkan pembaca untuk melihat daerah mana yang memiliki tingkat kebisingan dengan frekuensi rendah atau frekuensi tinggi. Penentuan frekuensi rendah atau tinggi bisa ditentukan dengan membuat kombinasi &arna yang tepat pada bengkel perkakas tersebut. Peta Kebisingan tidak bisa dibuat, sebelum menentukan titik koordinat pengukuran intensitas kebisingan pada %engkel Perkakas PP. %erikut adalah titik koordinat pengukuran intensitas kebisingan dari hasil data di atas. Ta%el (.2. T#t#k $&&r)#nat Pengukuran Intens#tas $e%#s#ngan
y 3 7 ?
9 4 4 4 4 ?C. .7 4
3 3 3 3 3 3 3
y 3 7 ?
9 4 4 4 4 .? 7.; 4
Lanjutan Ta%el (.2. T#t#k $&&r)#nat Pengukuran Intens#tas $e%#s#ngan
y ; C 4
9 3.? 4 4. ?;.? ?C.
3 3 3 3 3
y ; C 4
9 4.; 4 .7 4
Kebisingan
7
3 3 7 ? ; C 4 3
?C.; ?.7 4 4 4 4 . 3. 4 4.? 4 . 4 ??. .; 4
3 3
3 3 7 ? ; C 4 3
4 ? 4 4 4 4 .? 4.? ? .7 4 .? 4 . 4.; .C
Lanjutan Ta%el (.2. T#t#k $&&r)#nat Pengukuran Intens#tas $e%#s#ngan 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 ? ? ? ? ? ? ? ? ?
y 3 7 ? ; C 4 3 3 7 ? ; C
9 4 4 4 4 .7 7. 3.; . ?C.3 4 ??. ?.; ?C. 4 4 4 4 3.C ?.C 7.C 4
; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; C C C C C C C C C
y 3 7 ? ; C 4 3 3 7 ? ; C
9 4 4 4 4 4 4 .3 .; 4 . 4 ?;.7 4 4 4 4 4 4 4 4 3. C 4.
Kebisingan
?
? ? ? ? ?
4 3 3 7 ? ; C 4 3
?C. 4 4 4 4 4 4 4 4 . 4 . 3. 3.7 4 4. 3.7 3. ?.3
C C C C C 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 3 7 ? ; C 4 3
4 4 4 4 ??. 4 4 4 4 4 4 7.? 3. 4 3.3 ?;.? 4 ?7.? 4
Lanjutan Ta%el (.2. T#t#k $&&r)#nat Pengukuran Intens#tas $e%#s#ngan
y 3 7 ? ; C 4 3
9 4 4 4 4 4 4 4.7 . 4 4 ?;. 7.; 4
y 3 7 ? ; C 4 3
9 4 .? . . . .; .? .C .3 .? ?7. ??. ?;.?
Lanjutan Ta%el (.2. T#t#k $&&r)#nat Pengukuran Intens#tas $e%#s#ngan
y 3
9 4. 4 4 4 4
7 7 7 7
y 3
Kebisingan
L 4 4 C.C ?C. 3.7
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
7 ? ; C 4 3 3 7 ? ; C 4 3
4 4 3. 4.? 4 3 4 4 ?;.; 4 7.C 4. ;. .? ;.; . .7 ?.? 3. . ?.; 4 4 .7
7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ?
7 ? ; C 4 3 3 7 ? ; C 4 3
? . .? 4. 4.C .3 ?. 3.3 C .3 3 .7 4.? 7. .? .; .C 4.7 . ?.7 4 ?C.C . .3
Lanjutan Ta%el (.2. T#t#k $&&r)#nat Pengukuran Intens#tas $e%#s#ngan
y 3
9 3. 3.? 4 3.
4 4 4 4
y 3 Kebisingan
9 .? 4 .? 7. ;
; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; C C C C C C C C C C C C C C
7 ? ; C 4 3 3 7 ? ; C 4 3 3 7 ? ; C 4 3
4 .; ;?. . ?C.7 .? . C.C 4.? 4.7 . 4. ?;? ?.C .7 7.? .3 ;. .; ?.3 4.7 ?;. ?7. 4.C .7 . 4.? . 7. .? .7 . ?C 3. ?C.7 .7 .C .
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 ? ; C 4 3 3 7 ? ; C 4 3 3 7 ? ; C 4 3
3. 4.7 .; . 4 3. . 3.3 ?; .? 3. 3. .? 3.; . 7.3 .3 4. . ; 3.7 ;.7 .7 .C 4 .C 4 7.C ?. ;.; 4.; . 4.7 . .C ;?
Lanjutan Ta%el (.2. T#t#k $&&r)#nat Pengukuran Intens#tas $e%#s#ngan 3 3
y
9 .; .C
? ?
y
Kebisingan
9 .
C
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7
3 7 ? ; C 4 3 3 7 ? ; C 4 3 3 7 ? ; C 4 3
. . . ?. ;.? 7.; 4.? 3. ?C.C . .C ;;. . 3.C . ?.7 . ;4. ?.7 . . 4.? ?.? ; . 4.? .C .? .C . .; ;?.? .; ?. 3.; . .C ;4. ?.
? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ; ;
3 7 ? ; C 4 3 3 7 ? ; C 4 3 3 7 ? ; C 4 3
;. ;.3 ;. ?.; C.7 ?.? ?.3 7. 3.3 ;4. 7. . ?C.C 3 4 ;.C ?.? ?.7 .C ?.C 7. . .C . . 3 .3 7.3 4.? .; .? C.3 ;3.? . 7. 7. .7 ;.3 .C .;
Lanjutan Ta%el (.2. T#t#k $&&r)#nat Pengukuran Intens#tas $e%#s#ngan
y
9
y Kebisingan
9 34
C
?.
3
3.7
C
?.?
3
.
C
3
.
3
3
.
C
;.
3
3.?
C
7
3
7
3.7
C
?
.C
3
?
.
C
7.
3
C
;
3.
3
;
.C
C
C
3.
3
C
4
C
4
4.
3
4
3.C
C
7.
3
7.
C
;4.;
3
.C
C
3
;3.3
3
3
C.?
C
C.
3
7.
34
?.
34
;3
34
3
4.7
34
34
7
7.7
34
?
7.
34
.
34 ; ;.3 34 C .? 34 4 3.C 34 . 34 ?3.7 34 3 7.3 34 ?.? (Sum*er 5engukuran ntensitas :e*isingan, 201-)7
%erdasarkan titik koordinat yang telah disebutkan diatas, maka kita dapat membuat peta kebisingan (/oise Mapping) yang memperlihatkan intensitas kebisingan pada %engkel Perkakas PP. %erikut adalah gambar dari /oise Mapping.
Kebisingan
3
1ambar . Peta Kebisingan di %engkel Perkakas umber + 8asil Pengukuran,47. I.(. $e%#s#ngan $&m%#nas# 0alam menentukan kebisingan kombinasi, kita harus mengetahui letak mesin yang merupakan sumber kebisingan.
Kebisingan 3.; . .7 7. ?.7 ?.?
;
?.?
C
.
4
.
elisih 4 4. .7 3.CC .?; .?3C 7.;73? ?.;74; ; .;?; 4 .C7?; 4
4 .7 .4 .4; .7?7 .? .43?C;
Kebisingan Kombinasi 3.; ?.7 ;.C C.;; ;.3C ;.73? ;3.74;;
4.;C7;
;.;?;4
4.?
;7.47?;4
4.?
;7.?7?;4
Penambahan
Kebisingan
3
(Sum*er Hasil 5engukuran, 201-)7
Kebisingan
elisih ;.7?; . 4 ;.3?; ; 4 ;.4C?; 3 ;.? 4 ;.;;?; C. 4 ;.3?4?; 7 C.? 4 .;?; ? ;4. 4 ?.;??; ;.3 4 ?.C?; ; ;3.7 4 .;C?; C ;? 4 3.C??; 4 ;;. 4 (Sum*er Hasil 5engukuran, 201-)7
Penambahan
Kebisingan Kombinasi
4.77
;?.3?;4
4.7
;?.;4C?;4
4.7C
;.3;;?;4
4.7
;.C?4?;4
4.7?
;;.7?;4
4.?
;C.??;4
4.;;
;C.CC?;4
4.C4
C4.;C?;4
.
C.??;4
.3?
C3.77?;4
Kebisingan kombinasi 6 4 log ( 4
;,54
F 4 ;,54 F 4 ;3,754 F4 ;,;54 F 4
;7,454
F4 ;7,?754 F 4 ;?,354 F4 ;?,;454 F 4 ;,3;54 F4
;,C?54
F 4 ;;,754 F4 ;C,?54 F 4 ;C,CC54 F4 C4,;C54 F 4
C,54
F4 C3,7754 )
6 44,C d%
I.-. Perh#tungan 5aktu Pa'aran !'8 telah menetapkan &aktu maksimum () yang diperkenankan bagi pekerja untuk berada di sebuah lokasi dengan
tingkat
(intensitas)
kebisingan
tertentu.
/ntuk
menghitung &aktu maksimum tersebut digunakan rumus sebagai berikut+
Kebisingan
33
T
8 =
(L -85) 3
2 di mana+
6 &aktu maksimum di mana pekerja boleh berhadapan dengan tingkat kebisingan (dalam menit) < 6 tingkat kebisingan (d%) yang dianggap berbahaya 3
6 echange rate yang digunakan di !ndonesia, standar '8A digunakan sebesar 7
I.-.1.
Perh#tungan
5aktu
Pa'aran
menurut
$e'menakertrans PER.136MEN6762411 0alam praktikum yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut+ 0iketahui+ <
6 4, d%
A% Kebisingan
6 ;7 d% (:enurut Kepmenaker)
4;'hange
63
Daktu Pemajanan
6 ; jam (maksimum)
:aka+ T =
T =
8 2
( L −85 )/ 3
T =
8 2
( 100,49−85 )/ 3
8 2
5,16
6 4,3 jam 6 3, menit =adi, &aktu pemajanan maksimum dari praktikum ini menurut
Kepmenakertrans
P@*.35:@5G54
adalah 3, menit. I.-.2. Perh#tungan 5aktu Pa'aran menurut !HA
Kebisingan
3
0alam praktikum yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut+ 0iketahui+ <
6 44,C d%
A% Kebisingan
6 ;7 d% (:enurut '8A)
@change *ate
67
Daktu Pemajanan
6 ; jam (maksimum)
:aka+ T =
T =
8 2
( L −85 )/ 5
T =
8 2
( 100,49−85 )/ 5
8 3,098
2
6 4.C3 jam 6 7?,47 menit =adi, &aktu pemajanan maksimum dari praktikum ini menurut '8A adalah 7?,47 menit. I.-.3. Perh#tungan 5aktu Pa'aran menurut A8/IH 0alam praktikum yang telah dilakukan, diperoleh data sebagai berikut+ 0iketahui+ <
6 44,C d%
A% Kebisingan
6 C4 d% (:enurut AB1!8)
@change *ate
67
Daktu Pemajanan
6 ; jam (maksimum)
:aka + 8
T =
L− 90
2
5
8
T =
100,49
2
−
90
5
6 ,? jam
Kebisingan
37
6 , menit =adi, &aktu pemajanan maksimum dari praktikum ini menurut AB1!8 adalah , menit. I.. Perh#tungan Daily Noise Dose *DND+ I..1. Daily Noise Dose menurut $e'menakertrans PER.136MEN6762411 0iketahui+ Kebisingan Kombinasi 6 44,C d% B 6 ;4 menit 6 3 jam Masumsi+ ( K 6 44 menit) N persiapan 4 menitO 6 4,3 jam (Perhitungan berdasarkan Kepmenakertrans) B 6 ; jam N 3 jam 6 7 jam 6 (asumsi+ menerima kebisingan kurang dari ;7 d%) 0itanya + 00 6 - =a&ab + 00
6
C 1 C 2 + T 1 T 2
3,5 jam
6
1,481 jam
+
4,5 jam
3 jam 0,223 jam
+
5 jam
6 3,7 Q (!0AK 0!P@*K@AKA) Karena hasil perhitungan 00 berdasarkan data perhitungan menurut Kepmenakertrans P@*.35:@5G54 diperoleh lebih besar dari , yaitu senilai 3,7 maka kebisingan di %engkel Perkakas tergolong tidak aman. I..2. Daily Noise Dose menurut !HA 0iketahui + Kebisingan Kombinasi 6 4, d% B 6 ;4 menit 6 3 jam Masumsi+ ( K 6 44 menit) N persiapan 4 menitO 6 4,C3 jam (Perhitungan berdasarkan '8A) B 6 ; jam N 3 jam 6 7 jam Kebisingan
3?
6 (asumsi+ menerima kebisingan kurang dari ;7 d%) 0itanya + 00 6 - =a&ab + 00
6
C 1 C 2 + T 1 T 2
3,5 jam
6
3 jam 0,934 jam
+
1,481 jam
+
4,5 jam
3 jam 0,356 jam
+
5 jam
5 jam
6 3, Q (!0AK 0!P@*K@AKA) Karena
hasil
perhitungan
00
berdasarkan
data
perhitungan menurut '8A diperoleh lebih besar dari , yaitu senilai 3, maka kebisingan di %engkel Perkakas tergolong tidak aman. I..3. Daily Noise Dose menurut A8/IH 0iketahui + Kebisingan Kombinasi 6 4, d% B 6 ;4 menit 6 3 jam Masumsi+ ( K 6 44 menit) N persiapan 4 menitO 6 , jam (Perhitungan berdasarkan AB1!8) B 6 ; jam N 3 jam 6 7 jam 6 (asumsi+ menerima kebisingan kurang dari ;7 d%) 0itanya + 00 6 - =a&ab + 00
6
C 1 C 2 + T 1 T 2
3,5 jam
6
3 jam 1,24 jam
+
5 jam
1,481 jam
+
3 jam 2,26 jam
4,5 jam
3 jam 0,356 jam
+
+
5 jam
5 jam
Kebisingan
3
6 ,3 Q (!0AK 0!P@*K@AKA) Karena
hasil
perhitungan
00
berdasarkan
data
perhitungan menurut AB1!8 diperoleh lebih besar dari , yaitu senilai ,3 maka kebisingan di %engkel Perkakas tergolong tidak aman.
I.9 Rek&men)as# 0ari praktikum yang telah kami
laksanakan,
adapun
rekomendasi yang dapat kami berikan untuk mengurangi dampak kebisingan pada bengkel perkakas PP yaitu+ . :engurangi tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh suatu mesin
mesin
(@ngineering
dengan
mengatur
tingkat
peletakkan
Bontrol).
kebisingan antar
:enggunakan rendah
mesin.
atau
ehingga
kebisingan yang dihasilkan cukup rendah. . Pengendalian pada medium, yaitu yang menjadi perantara kebisingan. :isalnya merancang peredam suara, atau memutus jalur getaran melalui struktur dengan memasang vi*ration a*sor*er7 3. Pengendalian pada penerima, yaitu dengan menggunakan alat pelindung diri (AP0) untuk mengurangi dampak kebisingan secara langsung. Alat pelindung diri yang dapat digunakan untuk mengurangi dampak kebisingan antara lain earplug atau earmu67 . Pengendalian operasional &aktu, yaitu mematikan mesin saat tidak digunakan atau membatasi &aktu pemakaian mesin.
Kebisingan
3;
7. Pemeriksaan secara rutin kepada para pekerja yang berhubungan langsung dengan penggunaan mesin untuk mengurangi dampak dari kebisingan. :aintenance pada mesin tiap berkala agar mengurangi kebisingan yang timbul pada mesin. =ika terjadi ke ausan pada mesin maka suara yang di timbulkan tidak terlalu bising dan mengganggu pendengaran. elain itu maintenance sebagai upaya untuk mengurangi resiko ke aussan mesin yang dapat menimbulkan kebisingan.
Kebisingan
3C
BAB KESIMPULAN DAN SARAN
$.% Kesim/ulan
1. $., Saran
Kebisingan
4